43
BAGIAN I Korelasi Pancasila dengan Budaya Indonesia A. Sila ke-1 Pancasila sudah tercermin di Indonesia sejak dahulu, jauh sebelum Indonesia merdeka. Semua sila-sila pada pancasila tercerminkan juga lewat budaya yang ada di Indonesia. Pada sila pertama ini tercermin dari orang- orang Indonesia pada masa sebelum agama Hindu masuk sudah mengenal pengakuan dan pemujaan kepada sesuatu kekuatan yang mengatur manusia dalam segala aspek. Hal ini bukan sekedar Animisme. Misalnya, di Kalimantan,orang mengenal sebutan Tuh sebagai bagian kepercayaan terhadap kekuatan yang mengatasi manusia, yang kemudian menurun menjadi Tuhan, dan kemudian menjadi Ketuhanan (M. Yamin). Selain itu di Jawa, orang mengenal sebutan Hyang Paring Gesang (Yang Memberi Kehidupan), di Jawa juga mengenal Dewi Sri (pemberi rezeki), sedangkan di Tapanuli mengenal sebutan Ompu Debata, di Jawa Barat adanya Agama Pasundan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mengenal konsep Tuhan sejak dahulu. Tuhan adalah sumber kekuatan manusia.Tempat bersandarnya manusia.

pancasila ninda ringkasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pancasila ninda ringkasan

BAGIAN I

Korelasi Pancasila dengan Budaya Indonesia

A. Sila ke-1

Pancasila sudah tercermin di Indonesia sejak dahulu, jauh

sebelum Indonesia merdeka. Semua sila-sila pada pancasila

tercerminkan juga lewat budaya yang ada di Indonesia.

Pada sila pertama ini tercermin dari orang-orang Indonesia

pada masa sebelum agama Hindu masuk sudah mengenal

pengakuan dan pemujaan kepada sesuatu kekuatan yang

mengatur manusia dalam segala aspek. Hal ini bukan sekedar

Animisme. Misalnya, di Kalimantan,orang mengenal

sebutan Tuh sebagai bagian kepercayaan terhadap kekuatan

yang mengatasi manusia, yang kemudian menurun menjadi

Tuhan, dan kemudian menjadi Ketuhanan (M. Yamin). Selain itu di

Jawa, orang mengenal sebutan Hyang Paring Gesang (Yang

Memberi Kehidupan), di Jawa juga mengenal Dewi Sri (pemberi

rezeki), sedangkan di Tapanuli mengenal sebutan Ompu Debata,

di Jawa Barat adanya Agama Pasundan. Hal ini menunjukkan

bahwa Indonesia telah mengenal konsep Tuhan sejak dahulu.

Tuhan adalah sumber kekuatan manusia.Tempat bersandarnya

manusia.

Indonesia adalah negara yang multikultur.Ada 6 agama yg

diakui di Indonesia, yaitu Hindu, Budha, KongHuchu, Katholik,

Kristen dan Islam.Agama yang ada di Indonesia harus mengenal

batasan Pancasila, UUD, harmonisasi.Agama-agama lain bisa

masuk Indonesia asalkan membawa pencerahan dan dapat

bersinergi dengan yang lain.

B. Sila ke-2

Page 2: pancasila ninda ringkasan

Nilai-nilai yang ada pada sila kedua juga telah di kenal sejak

dahulu dengan konsep humanisme (memanusiakan manusia).

Ada beberapa konsepsi kemanusian yang sekarang di kenal

dengan istilah HAM (Hak Asasi Manusia) yang di dalamnya

terdapat bagaimana pola interaksi masyarakat Indonesia.

Rasa kemanusiaan yang ditunjukkan bangsa Indonesia pada

masa dahulu adalah dengan adanya kesediaan bangsa Indonesia

untuk bergaul dengan berbagai orang dari negeri jauh, sehingga

terbuka jalan untuk masuknya kebudayaan luar. Dari penelitian

sejarah dapat diketahui bahwa pada zaman kuno hubungan antar

bangsa sudah ada. Kebudayaan Hindu dapat dengan mudah

masuk justru karena adanya sikap terbuka dari orang-orang

Indonesia pada zaman dulu. Hal tersebut menunjukkan bahwa

manusia Indonesia pada dasarnya telah menjunjung tinggi nilai

kemanusiaan, khususnya dalam tahap perkembangan budaya

Indonesia asli.

C. Sila ke-3

Sila ketiga juga sudah ada sejak dahulu manusia ada, yaitu

dengan adanya perkumpulan-perkumpulan antar suku. Jangan

tertuju pada kata Indonesia, karena kata Indonesia baru saja

ditemukan.Misalnya gotong-royong, gotong royong ini sudah ada

sejak dahulu dimana masyarakat hidup besrsama dalam satu

daerah dan saling tolong menolong.

Bersatu :hidup bersama :saling tolong menolong. Oleh

karena itu konsepsi ini dijadikan landasan membuat sila ketiga

bahwasannya rakyat Indonesia yang hidup bersama harus bersatu

dan saling tolong menolong. Contoh jaman penjajahan bila kita

berjalan sendiri-sendiriakan gagal. Setiap daerah ingin dipimpin

oleh putra daerahnya masing-masing.

Sila ketiga ini bisa di tunujukkan dengan adanya

perkumpulan berdasarkan keturunan, seperti di Jawa adanya

Page 3: pancasila ninda ringkasan

perkumpulan menurut Trah, di Medan dan Nusa Tenggara Timur

adanya perkumpulan menurut Marga. Dalam satu garis keturunan

ini semua di anggap saudara.

Tidak dipakainya nilai-nilai yang ada pada sila ketiga dapat

menyebabkan penyelewengan kekuasaan. Sebagai contoh adalah

adanya otonomi daerah yang saat ini ada di Indonesia. Bila

otonomi daerah ini kebablasan dapat membuat Indonesia menjadi

negara Federal. Karena Indonesia adalah negara kesatuan

seharusnya segala sesuatu dibagi dengan porsi yang pas.

Misalnya saja otonomi daerah dihilangkan dan diganti dengan

dekonsentralisasi.

D. Sila Ke-4

Sila ke IV menunjukan Negara berkedaulatan rakyat dengan

sifat demokrasi. Sila ke IV ini, terkandung nilai bahwa

musyawarah dilakukan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini

ditunjukan dengan ikatan suku yang dijiwai oleh semangat

kekeluargaan yang besar. Masyarakat suku menggunakan cara

berunding, berembug atau bermusyawarah untuk menghadapi

sesuatu persoalan. Masyarakat Lombok mengenal istilah

begundem. Semangat kekeluargaan juga Nampak dalam

pembangunan dengan istilah gotong royong atau mapalus

(Manado). Konsepsi musyawarah untuk mufakat. Misal Rembug

deso (Jawa). Dengan ini mereka melaksanakan kesatuan karya

untuk menciptakan kesejahteraan sosial.

Betapapun kecilnya organisasi masyarakat, bertujuan untuk

terwujudnya kesejahteraan bagi para warganya. Hak milik atas

tanah yang dilandasi dengan rasa kekeluargaannya yang besar

tidak terlepas dari tujuan diatas. Begitu juga pembuatan rumah-

rumah besar untuk keluarga pasti dengan maksud untuk

terwujudnya kesejahteraan bersama. Hal ini nampak dalam

masyarakat Mentawai, Dayak, Toraja maupun Irian. Bahkan

Page 4: pancasila ninda ringkasan

rumah- rumah keluarga Jawa dahulu besar- besar juga. Untuk

menyelesaikan pekerjaan itu warga masyarakat bergotong royong.

E. Sila Ke-5

Setiap organisasi yang terbentuk bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya ataupun masyarakat luas. Sehingga

dengan adanya hal tersebut diaharapkan Indonesia mampu

mensejahterakan masyarakatnya. Karena sudah terlihat banyak

dari penduduk Indonesia yang mengikuti organisasi social yang

mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan sudah seharusnya

bangsa Indonesia sejahtera. Jadi Adil secara sejahtera disini lebih

didominasi oleh bagaimana perekonomian masyarakat itu sendiri.

Contohnya :

a. Jaman dahulu ada lumbung desa. Tujuan dari lumbung desa ini

tidak lain tidak bukan juga hanay untuk membantu

mensejahterakan masyarakat, dalam hal ini dari segi kebutuhan

pangan.

b. Ulu-ulu bagian irigasi air sawah yang membagi air untuk irgasi

sawah sama rata. Hal tersebut untuk mensejahterakan

masyarakat agar masyarakat mudah untuk mengairi sawahnya

dan masyaratkat bisa produktif.

Selian dari konsepsi ekonomi, keadilan secara sejahtera ini

meliputi bidang spiritual juga yang mencakup pengertian adil dan

makmur secara merata yang berdasarkan asa kekeluargaan.

Dalam sistem pendidikan nasional, adil dalam arti yang luas

maksudnya mencakup seluruh aspek pendidikan yang ada. Adil

disini berarti adil dalam melaksanakan pendidikan dengan tidak

berat sebelah, di dalam tujuan pendidikan nasional jelas antara

ilmu umum dan keagamaan itu seimbang, disamping kita

mengejar IPTEK juga mengejar IMTAQ yang merupakan tujuan

Page 5: pancasila ninda ringkasan

dari ibadah. Adil juga dalam arti sempit dikelas pendidikan tidak

boleh membeda-bedakan siswa, misalnya orang yang

berpengaruh atau anak orang kaya lebih diprioritaskan daripada

anak seorang petani. Contoh lain kepala sekolah harus adil

terhadap bawahannya secara wajar dan sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Ilmu disini juga yang nantinya akan membantu

mensejahterakan masyarakat itu sendiri.

BAGIAN II

Pancasila dan Agama-agama di Indonesia

Keampuhan Pancasila sebagai ideologi Negara tergantung kepada

nilai-nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin

segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia, baik secara pribadi,

sebagai makhluk social maupun sebagai warga Negara sebagai

kodrat dan irodat Tuhan Yang Maha Esa. Rangkaian nilai tersebut

tidak identik dengan agama, tetapi mempunyai keterkaitan yang erat,

bahkan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Rangkaian nilai tersebut adalah kongkretisasi dari ajaran semua

agama dan berfungsi sebagai pemersatu kehidupan antarumat

beragama yang menciptakan kekuatan keagamaan, baik secara

mental maupun spiritual di dalam Ketahanan Nasional.

Sebagai negara yang bermayoritas penduduk beragama Islam,

Pancasila sendiri yang sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa

lepas dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang

berbunyi sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang pada awalnya

berbunyi “… dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluknya.” Yang sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Namun dua ormas Islam terbesar saat itu dan masih bertahan

sampai sekarang yaitu Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah

Page 6: pancasila ninda ringkasan

menentang Piagam Jakarta tersebut, karena dua ormas Islam

tersebut menyadari bahwa jika penerapan syariat Islam diterapkan

secara tidak langsung namun pasti akan menjadikan Indonesia

sebagai negara Islam dan secara “fair” hal tersebut dapat

memojokkan umat beragama lain. Yang lebih buruk lagi adalah dapat

memicu disintegrasi bangsa terutama bagi provinsi yang mayoritasnya

beragama nonislam. Oleh karena itu sampai detik ini bunyi sila

pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang berarti bahwa

Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan agama, tidak

hanya Islam namun juga termasuk Kristen, Katholik, Hindu dan Budha

sebagai agama resmi pada saat itu.

A. Sila ke-1

Dalam suatu negara dibutuhkan suatu tata aturan yang bisa

mengakomodir seluruh masyarakat di bawah naungan negara

tersebut. Demikian halnya dengan Indonesia sebagaimana kita

ketahui bersama dalam sejarah bahwa sejak lama Pancasila telah

menopang dan mengakomodir berbagai suku, ras, dan agama

yang ada di Indonesia. Pancasila dirasa sangat sesuai dan tepat

untuk mengakomodir seluruh ras, suku bangsa, dan agama yang

ada di Indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa sila-sila Pancasila

selaras dengan apa yang telah tergaris dalam al-Qur’an.

Islam sepakat dengan sila tersebut, di mana Al-Qur’an

dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan

kepada umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan (misalkan QS.

al-Baqarah: 163). Dalam kacamata Islam, Tuhan adalah Allah

semata. Namun, dalam pandangan agama lain Tuhan adalah

yang mengatur kehidupan manusia, yang disembah.

Kunci dan titik sentral pemikiran dari kelima sila ada pada

sila pertama, yaitu “Ke-Tuhanan”, karena Tuhan adlah dasar

keberadaan bagi makluk pemberian kekuatan oleh oleh-Nya,

merupakan syarat bagi setiap gerakan, upaya, dan perubahan

Page 7: pancasila ninda ringkasan

pada mahluk-Nya. Semua agama di NKRI ini, meyakini

keberadaan Tuhan. Tuhan Maha Besar, Maha Pencipta, Maha

Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala sesuatu yang ada dan

terjadi dalam kehidupan ini, adalah ciptaan dan atas kehendak

Tuhan. Kaum Kristiani menyatakan bahwa Tuhan ada dalam diri

setiap orang. Kaum Hindu/Budha menyatakan, bahwa diri

manusia merupakan rumah Tuhan yang harus dijaga

kebersihannya dan dijauhkan dari hal-hal yang bertentangan

dengan agama. Sedang kaum Islam, sesuai dengan Firman

Tuhan (Allah) dinyatakan, bahwa “Allah ada sangat dekat dengan

dirimu, tidak lebih dari kedua urat nadi lehermu”. Keberadaan dan

keesahan Tuhan ini, mendasari suatu kesepakatan untuk

menempatkan “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai Sila

Pertama, yang menjiwai semua sila-sila dibawahnya. (Belief in

God).

Kata “maha” berasal dari bahasa Sanskerta / Pali yang bisa

berarti mulia atau besar (bukan dalam pengertian bentuk). Kata

“maha” bukan berarti “sangat”. Jadi adalah salah jika penggunaan

kata “maha” dipersandingkan dengan kata seperti besar menjadi

maha besar yang berarti sangat besar.

Kata “esa” juga berasal dari bahasa Sanskerta / Pali. Kata

“esa” bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Kata “esa”

berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian

keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this –

Inggris). Sedangkan kata “satu” dalam pengertian jumlah dalam

bahasa Sanksertamaupun bahasa Pali adalah kata “eka”. Jika

yang dimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang

satu, maka kata yang seharusnya digunakan adalah “eka”, bukan

kata “esa”.

Dari penjelasan yang telah disampaikan di atas dapat di tarik

kesimpulan bahwa arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah

Page 8: pancasila ninda ringkasan

berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu pada suatu

individual yang kita sebut Tuhan yang jumlahnya satu. Tetapi

sesungguhnya, Ketuhanan Yang Maha Esa berarti Sifat-sifat

Luhur / Mulia Tuhan yang mutlak harus ada. Jadi yang ditekankan

pada sila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur / mulia,

bukan Tuhannya.

B. Sila ke-2

Sila kedua ini mencerminkan nilai kemanusiaan dan

bersikap adil (Qs. al-Maa’idah: 8). Islam selalu mengajarkan

kepada umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil

terhadap diri sendiri, orang lain dan alam.

Semua agama meyakini, bahwa manusia adalah mahluk

ciptaan Tuhan yang paling sempurna, lebih sempurna dari

binatang. Kalau binatang diberi makanan, cenderung rebutan

bahkan cakar-cakaran. Sedang manusia sebagai mahluk yang

diberi kelebihan akal, akan membaginya secara “adil”. Binatang

bila telah besar (dewasa) mau menggauli induknya, sedang

manusia sebagai mahluk yang beradab tak akan mungkin

sebiadab yang dilakukan binatang. Sehubungan dengan ini, pada

dasarnya manusia adalah mahluk yang “adil dan beradab”, yang

taat dan patuh pada ajaran agama, serta norma yang berlaku

yang telah disepakati bersama yang tidak bertentangan dengan

ajaran agama.

Didasarkan pada pemikiran ini, Bangsa Indonesia

bersepakat, merumuskan “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

sebagai Sila Kedua. Bangsa Indonesia sangat menentang

ketidakadilan dan perbuatan yang tidak manusiawi, serta

menentang penjajahan dalam bentuk apapun (Nationalism).

C. Sila ke-3

Semua agama termasuk Islam mengajarkan kepada

umatnya untuk selalu bersatu dan menjaga kesatuan dan

Page 9: pancasila ninda ringkasan

persatuan (Qs. Ali Imron: 103). Pada umumnya semua agama

meyakini, bahwa kehadiran manusia di dunia ini, semata-mata

bertugas untuk menyembah dan mencintai “Pencipta”. Hal ini

sesuai Firman Tuhan dalam salah satu Kitab Suci (Al-Quran),

mengatakan “Tiada Ku ciptakan Jin dan Manusia selain untuk

beribadah kepada KU”. Sehubungan dengan ini, manusia

diharuskan berjuang mempertahankan hidup, bersama-sama

manusia lainnya secara rukun, tentram dan damai, sehingga

dengan tenang beribadah menyembah dan mencintai Pencipta.

Untuk ini, Tuhan menganugerahkan “Alam” dengan segala

isinya, yang dapat dikelola dan dimanfaatkan bersama. Nikmat

dan Anugerah Tuhan yang sangat besar ini, harus dijaga,

dipelihara, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, serta jangan sampai

terjadi pengrusakan terhadap alam ciptaan Tuhan. Agar tidak

terjadi kerusakan maka bangsa ini “harus bersatu”, tidak

memperebutkan ruang hidup diatas nikmat Tuhan yang

memberikan sumber kehidupan bagi bangsa Indonesia dan

bangsa-bangsa lain di dunia. Adanya ketentraman, kedamaian

dan kerukunan dalam hidup ini, memungkinkan Bangsa ini dapat

beribadah dengan tenang dan khusuk menyembah dan mencintai

Pencipta (Tuhan). Dasar pemikiran ini, secara filosofis dituangkan

dalam rumusan “Persatuan Indonesia” sebagai Sila Ketiga.

Bangsa Indonesia cinta akan bangsanya dan seluruh bangsa di

dunia (Internationalism).

D. Sila ke-4

Pancasila dalam sila keempat ini selaras dengan apa yang

telah digariskan al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Islam selalu mengajarkan untuk selalu

bersikap bijaksana dalam mengatasi permasalahan kehidupan

(Shaad: 20) dan selalu menekankan untuk menyelesaikannya

dalam suasana demokratis (Ali Imron: 159).

Page 10: pancasila ninda ringkasan

Firman Tuhan dalam salah satu Kitab Suci (Al-Qur‟an), yang

intinya mengatakan bahwa “Manusia sengaja diciptakan Tuhan

berbeda-beda”, supaya saling mengenal. Tidak dapat dipungkiri,

bahwa dengan adanya perbedaan, pasti ada ketidaksesuaian, ada

gesekan, bahkan bisa meluas pada pertengkaran atau

permusuhan. Sebagai manusia yang Ber-Tuhan dan beradab,

yang menginginkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan,

ketentraman, kedamaian dan kerukunan hidup bersama,

seyogianya dalam setiap menghadapi berbagai masalah sekecil

apapun, diselesaikan secara “musyawarah”, demi tetap utuhnya

persatuan dan kesatuan.

Hitorogenitas masyarakat atau rakyat Indonesia dengan

beragam aspirasi dan kepentingan, telah menempatkan

penyelesaian secara musyawarah menjadi sangat penting,

terutama dalam memelihara Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Bertolak dari pemikiran ini, dengan mempertimbangkan

kemajemukan dari bangsa Indonesia dan menempatkan

kedaulatan berada di tangan rakyat, maka dirumuskan Sila

Keempat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam “permusyawaratan” perwakilan. Dari rakyat

diputuskan oleh rakyat dalam bentuk peraturan perundangan, dan

dikembalikan kepada rakyat untuk ditaati (Democracy).

E. Sila ke-5

Sila yang menggambarkan terwujudnya rakyat adil, makmur,

aman dan damai. Hal ini disebutkan dalam surat al-Nahl ayat 90.

Islam mengajarkan sedekah dan zakat. Di mana hal itu tentu

memiliki keterkaitan menyejahterakan manusia. Hal itu juga

selaras dengan sila ke-lima pancasila yaitu keadilan sosial.

Pada hakekatnya manusia diciptakan Tuhan dimuka bumi

adalah sebagai “Khalifah” atau pemimpin yang bertugas

mengelola alam dengan segala isinya, sehingga berada dalam

Page 11: pancasila ninda ringkasan

kehidupan yang aman, tenteram, dan damai, yang memungkinkan

manusia melaksanakan kewajibannya dengan khusyuk dalam

menyembah dan mecintai pencipta/Tuhan. Khalifah/pemimpin

yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk memecahan dan

menyelesaikan berbagai masalah secara musyawarah, terhadap

beragam macam kebutuhan manusia, baik kebutuhan sebagai

mahluk individu maupun sebagai mahluk sosial. Dalam hal ini

diperlukan pemimpin yang mampu dan mau mangambil keputusan

yang dapat diterima oleh semua pihak sengan keputusan yang

seadil-adilnya tanpa keberpihakkan. Didasarkan pada pemikiran

ini, bangsa Indonesia bersepakat secara filosofis merumuskan

„Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia‟. Semua

keputusan yang telah disepakati bersama, ditaati sebagai produk

hukum yang harus ditegakkan dan dikenakan tindakan

tegas/keras bagi siapa yang melanggarnya (Social Justice).

F. Toleransi

Setiap agama mengajarkan hidup rukun, tentram dan damai.

Toleransi antar maupun inter umat beragama sangat penting

supaya kehidupan manusia berjalan selaras dan harmonis.

Di Indonesia, praktik toleransi mengalami pasang surut dan

selalu dipicu pemahaman distingtif yang bertumpu pada relasi

yang ada. Tidak mengherankan dalam berbagai diskursus

kontemporer, sering dikemukakan bahwa radikalisme,

ekstremisme, dan fundamentalisme merupakan baju kekerasan

yang ditimbulkan pola pemahaman yang eksklusif dan antidialog

terhadap paham keagamaan.

Padahal, seluruh agama selalu mengajarkan kepada umat-

Nya untuk mewujudkan keadilan, kedamaian, dan kasih sayang,

bukan berdasarkan klaim kebenaran, tapi membutuhkan teologi

pluralisme yang berorientasi pada pembebasan.

Page 12: pancasila ninda ringkasan

Dengan adanya sikap toleransi, warga suatu komunitas dapat

hidup berdampingan secara damai, rukun, dan bekerja sama

dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di

lingkungannya.

Namun sayangnya penerapan toleransi dalam kehidupan

sehari-hari tidak semudah teorinya. Tidak jarang toleransi yang

terdapat pada nilai pancasila dikesampingkan. Hal itu dapat

diakibatkan oleh beberapa hal berikut. Diantaranya:

1. Adaya perasangka dalam diri manusia. Perasangka itu

meliputi perasangka baik maupun perasangka buruk.

Perasangka buruk inilah yang membuat toleransi terselubungi

awan hitam perasangka buruk yang dapat membuat hal baik

menjadi tersamarkan.

2. Sikap fundamentalis individu. Fundamentalis merupakan sikap

dasar yang merupakan sifat bawaannya sejak kecil dan sukar

digoyangkan.

3. Kurangnya kontrol diri seseorang. Kontrol diri yang bagus

dapat mencegah kita dari perilaku yang menyimpang dan

emosional.

Tidak jarang juga toleransi terbentur karena adanya berbagai

tafsiran dari kitab suci yang akan memunculkan perbedaan

meskipun berasal dari sumber yang sama. Hal tersebut tentu akan

memicu terbentuknya lahirnya aliran agama. Dimulai dari

penafsiran yang berbeda itulah pandangan orang terhadap suatu

hal akan berlainan dan dapat memicu konflik.

BAGIAN III

Ideologi Pancasila ditengah-tengah Ideologi lain

Ada beberapa ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia,

diantaranya yaitu:

Page 13: pancasila ninda ringkasan

A. Liberalisme dan Kapitalisme :

Liberalisme adalah paham yang menuntut kebebasan bagi

individu.Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu

masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi

para individu.Tuntunan kebebasan tersebut pertama kali tumbuh

di Barat sesudah Revolusi Prancis bersamaan munculnya

individualisme.

Dalam negara liberalisme, negara itu di umpamakan sebagai

penjaga malam atau polisi lalu lintas.Tugas negara hanya

menjaga. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk

berbuat atau bertindak apa pun asal tidak melanggar tertib hukum.

Pada negara liberalisme, kepentingan dan hak warga negara lebih

diutamakan daripada kepentingan negara.Negara didirikan untuk

menjamin kebebasan dan kepentingan warga negara.Liberalisme

menghendaki adanya pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi

pasar yang mendukung ekonomi pribadi (private enterprise) yang

relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan,

serta menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.

Seiring dengan perkembangan liberalisme, tumbuh pula

ideologi yang kini menjadi kekuatan raksasa dalam perkembangan

dunia, yaitu kapitalisme.Kapitalisme adalah liberalisme dalam

bidang ekonomi yang lahir sejak abad XVIII di Eropa

Barat.Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang di dalamnya

setiap warga negara secara bebas dapat menggunakan modal

(kapital) milik pribadi untuk meraih keuntungan untuk sebesar-

besarnya.

Dalam sistem liberalisme negara tidak mencampuri urusan

agama.Agama menjadi urusan pribadi setiap warga

negara.Negara terpisah dengan agama.Warga negara bebas

beragama, bebas tidak beragama, dan bebas pula untuk

propaganda antiagama.

Page 14: pancasila ninda ringkasan

Jika dibandingkan dengan ideology Pancasila yang secara

khusus norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang

Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di

dalam liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi

Pancasila menolak liberalisme sebagai ideology yang bersifat

absolutisasi (mutlak) dan determinisme (ditentukan oleh

lingkungan).Pancasila dan Liberal sulit disatukan.Karena ideology

liberal lebih mengutamakan kebebasan individu.Sedangkan dalam

pancasila masih diatur norma-norma yang berlaku.

B. Komunisme

Komunisme merupakan kebalikan dari ideologi

liberalisme.Komunisme lebih mengutamakan kepentingan negara

dari pada kepentingan individu.Ideologi komunisme adalah

ideologi yang menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis

serta berkeinginan membentuk masyarakat kolektif agar tanah

dan modal (faktor produksi) dimiliki secara sosial dan

pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara

tidak berlangsung lagi.

Ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinisme,

karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas

atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi

tempat dalam Negara komunis.Manusia dianggap sebagai

“sekrup” dalam sebuah kolektivitas.

Ciri-ciri ideologi komunisme :

1. Penghapusan hak-hak individu

2. Negara tidak mengakui agama

3. Sistem pemerintah cenderung diktaktor

4. Kehidupan beragama diserahkan setiap individu, bahkan

negara membolehkan paham antiagama

Page 15: pancasila ninda ringkasan

5. Penguasaan atas alat produksi kegiatan ekonomi sepenuhnya

diserahkan pada negara

6. Kurangnya jaminan perlindungan HAM dalam UUD

negara.Tidak memberi kesempatan pada peran swasta

7. Berbagai bidang kehidupan, pendidikan, sosial dan budaya

dikuasai negara

8. Kekuasaan negara dikuasai satu partai dominan yaitu partai

komunis

Sampai tahun 2005, dilaporkan ada 5 negara yang

berpaham komunis: Cina (sekarang sedang peralihan ke liberal),

Kuba, Laos, Vietnam, dan Korea Utara (komunis Juche, yang

ekonominya tidak bergantung ke sesama negara komunis; berdiri

dengan kaki sendiri secara harfiah). Berikut ini adalah asas

komunisme:

1. Kesejahteraan rakyat yang sama (sama rata sama rasa)

2. Persamaan derajat/kelas masyarakat

3. Pemusatan ekonomi, kekuasaan (diktatorisme proletariat/pro

rakyat kecil), dan demokrasi (Demokrasi Terpimpin)

4. Perencanaan Ekonomi oleh pemerintah

5. Pengakuan pemerintah atas pemilikan pribadi (jadi istilahnya

"common ownership"/kepemilikan bersama)

6. Rasa nasionalisme dan internasionalisme antarnegara komunis

yang tinggi (maka itu, komunisme di berbagai belahan dunia

berhubungan satu sama lain)

7. Penyatuan ideologi masyarakat ke komunisme (tidak ada

liberalisme)

C. Agama

Suatu ideologi baru yang mulai naik daun.Dalam ideologi ini

ada teori reception in complex.Tidak bisa diaplikasikan di

Page 16: pancasila ninda ringkasan

Indonesia karena Indonesia itu multicultural dan multi agama,

maka dari itu muncul ideologi pancasila.Ideologi ini banyak

digunakan di negara2 agamis.Seperti di timur tengah.

Ciri khas ideoligi Agama :

1. Negara berdasarkan kitab suci

2. Hukum bersumber pada kitab suci

3. Tiap indiviidu wajib beribadah

4. Pemimpin agama memiliki peran besar dalam pemimpin

agama atau bahkan sebagai pemimpin politik seperti di masa

kekhalifahan di timur tengah

D. Pancasila

Pancasila yaitu sebagai Ideologi memberi kedudukan yang

seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

sosial.Pancasila bertitik tolak dari pandangan bahwa secara

kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu tetapi dapat

dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.

Ideologi pancasila mendasarkan hakikat sifat kodrat manusia

sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Oleh karena itu, di

dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak

masyarakat.Selain itu, manusia dipandang Pancasila memiliki

kodrati sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang

Maha Esa.Sehingga, nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai

kehidupan manusia dalam hidup negara dan

masyarakat.Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak

melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan

terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.

Berdasarkan sifatnya ideologi pancasila bersifat terbuka

yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi

rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan

Page 17: pancasila ninda ringkasan

perkembangan zaman.Ideologi Pancasila senantiasa merupakan

wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.

Pancasila mengakui semua ideology dan mengadopsi hal

positif di setiap ideology.Seperti mengakui kebebasan, mengakui

semua agama, adanya toleransi berbudaya dan menganut

kebersaman.

Jatuh bangun Pancasila :

17 Ag ’45 PANCASILA ’48 Madiun affair/PKI (ideology komunis)

’49 DI/TII (ideology agama) ‘65 PKI ‘80 peristiwa tanjung

priuk ‘98 (reformasi rakyat tetap memilih pancasila

Pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

BAGIAN IV

Pancasila di Dunia

A. Asia Tenggara

1. Latar Belakang

a. Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap komunis di Asia

Tenggara periode 1950-1970an (teori DOMINO).

b. Kedudukan Indonesia sebagai “kekuatan utama” di Asia

Tenggara.

Tahun 1960an Indonesia mempunyai armada yang

bagus.Yang datang dari Uni Soviet.Sehingga AS mencoba

Page 18: pancasila ninda ringkasan

supaya Indonesia tidak jatuh ke komunis.Karena apabila

komunis masuk Indonesia, AS hancur.

c. Fenomena bahwa bangsa di Asia Tenggara “serumpun”:

Fenomena bangsa Asia Tenggara = serumpun

Bangsa Astronesia Antropologi = Ciri2 fisik (rambut,

warna kulit) = kesamaan fisik memungkinkan kesamaan

budaya

Adanya persamaan bahasa indonesia dengan vietnam

1) Sila 1 : Asia Tenggara merupakan ladang subur

untuk semua agama.

2) Sila 2 : Negara selain Asia Tenggara kurangnya

dukungan HAM.

3) Sila 3 : Dulu pernah ada ide Soeharto untuk

menyatukan mata uang, namun masih gagal. Dulu

negara di Asia Tenggara mempunyai hubungan yang

baik. Singapura dan Malaysia belajar dari pancasila

yang berkembang di Indonesia.

4) Sila 4 : konsepsi sila ke empat membentuk ASEAN.

Pancasila mengandung nilai universal (umum).

Kerjasama yang dilakukan di ASEAN merupakan

aplikasi dari pancasila.

5) Sila 5 :Asia Tenggara di bawah kepemimpinan

Indonesia. Konsepsi pancasila ada di seluruh

kawasan Asia Tenggara.

d. Adanya kesamaan agama konsepsi ketuhanan di Asia

Tenggara seperti agama Islam, Hindu dan Budha.

e. Kemanusiaan yang adil dan beradab

f. ASEAN

g. Musyawarah, misalnya ASEAN Way.

2. Aplikasi Sila 1 di Asia Tenggara :

Page 19: pancasila ninda ringkasan

Ada kesamaan agama.Asia Tenggara juga menganut

ketuhanan yang maha esa. Mayoritas Islam, hindu, dan

budha.

Pada sila pertama yaitu ketuhanan yang Maha Esa.Bangsa

Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya

pada Tuhan Yang Maha Esa.Dari butir sila ini, tersirat kalau

kita harus mengembangkan sikap saling menghormati

kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing juga membina kerukunan

antar pemeluk umat agama.

Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan adanya

UU Kerukunan Umat Beragama yang nantinya diharapkan

dapat menjembatani pemeluk agama mayoritas dan minoritas

yang ada di Tanah Air.

a. Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat

beragam dan tersebat di seluruh wilayah.Agama Budha

menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta

Vietnam dan Kamboja.Agama Islam dianut oleh mayoritas

penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan

Indonesia menjadi Negara dengan penganut Islam

terbanyak di dunia.Agama Kristen menjadi mayoritas di

Filipina. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak

adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti

Budha, Taoisme, dan Konfusianisme.

Walau begitu, di beberapa daerah ada kantong-kantong

pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di

Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di

Thailand dan Filipina bagian selatan.

b. Bukti Indonesia menerapkan sila 1 :

Page 20: pancasila ninda ringkasan

1) Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain

berbunyi:

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa …. “Dari

bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara

Indonesia tidak menganutpaham maupun

mengandung sifat sebagai negara sekuler. Sekaligus

menunjukkanbahwa negara Indonesia bukan

merupakan negara agama, yaitu negara yang

didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan

sebagai negara yang didirikan ataslandasan Pancasila

atau negara Pancasila

2) Pasal 29 UUD 1945

a) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha

Esa.

b) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanyamasing-

masing dan untuk beribadah menurut agamanya

dan kepercayaannya.

3. Aplikasi sila ke 2 :

Penghormatan HAM & hubungan antar manusia (prinsip-

prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab/ hubungan yang

humanisme).

AICHNbadan HAM di Asia Tenggara. Peresmian di

Indonesia.

Komite kerja sama militer bersama. Adanya badan ASEAN

untuk pemudahan penanganan bencana.

4. Aplikasi sila ke 3 :

Terbentuknya ASEAN sebagai tempat untuk bersatu di

kawasan Asia Tenggara.

Page 21: pancasila ninda ringkasan

5. Aplikasi sila ke 4:

ASEAN WAY - Menyelesaikan dengan musyawarah.

6. Aplikasi sila ke 5 :

Kesejahteraan bagi seluruh warga Di piagam ASEAN

“Kesejahteraan di seluruh kawasan Asia Tenggara.”

B. Asia

1. Sila ke-1

Ketuhanan Yang Maha Esa

Tuhan seperti diketahui adalah Pencipta segala sesuatu

yang ada termasuk manusia, tetapi dalam pancasila tidak

semua ciptaan Tuhan dimasukan, melainkan hanya khusus

untuk manusia . Seperti diketahui pula setiap warga Negara

memiliki kepercayaan masing-masing.Di setiap Negara di Asia

banyak terdapat bangunan berupa rumah peribadatan

misalnya masjid, gereja, vihara, klenteng, dan lain-lain.

2. Sila ke-2

Kemanusiaan yang adil dan beradab

Kemanusiaan sebenarnya menunjuk manusia di mana saja

di seluruh dunia, baik yang ada pada zaman dahulu maupun

yang ada sekarang. Sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan

Yang Maha Esa dengan sendirinya bangsa kita mempunyai

rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya kemanusiaan

adalah bawaan kodrat manusia. Pengejawantahannya dapat

kita lihat pada tindakan manusia yang dapat kita nilai sesuai

dengan kemanusiaan atau tidak. Perikemanusiaan adalah

nilai khusus yang bersumber pada nilai kemanusiaan. Jika

sesuatu perbuatan dinilai sebagai tindakan yang

Page 22: pancasila ninda ringkasan

berperikemanusiaan, ini berarti bahwa tindakan tersebut

sesuai dengan hakekat manusia yaitu kemanusiaan.

Perikemanusiaan adalah yang bersumber pada kemanusiaan,

jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk lain.

Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya semua bangsa

mesti mempunyai kemanusiaan, begitu pula bangsa Indonesia

bahkan kemanusiaannya adalah adil dan beradab.

Kekhususan bangsa Indonesia adalah adil dan beradab. Adil

berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi

haknya dan tahu apa haknya sendiri. Beradab artinya

mempunyai adab, mempunyai sopan santun, mempunyai

susila, artinya ada kesediaan menghormati bangsa lain,

menghormati pandangan pendirian dan sikap Bangsa lain.

Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terkenal

berwatak ramah tamah, sopan santun, lemah lembut, dengan

sesama manusia. Ini berarti bahwa bangsa Indonesia

berperikemanusiaan yaitu mempunyai rasa bahwa antara

mereka dengan bangsa lain ada hubungan bersifat

manusiawi. Sejak dahulu bangsa Indonesia selalu menerima

bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa tidak

akan hidup sendirian terlepas dari bangsa lain.Buktinya

berupa adanya bangunan seperti padepokan atau

pondok.Kemudian adanya hubungan perdagangan,

perkawinan antar negara, itu berguna untuk mempererat

hubungan yang bersifat kemanusiaan.

3. Sila ke-3

Persatuan Indonesia

Mungkin di negara-negara Asia tidak menggunakan istilah

Persatuan Indonesia namun pada intinya sama yaitu

menjunjung nilai persatuan. Bertindak bukan semata-mata

atas perhitungan untung rugi dan pamrih serta kepentingan

Page 23: pancasila ninda ringkasan

pribadi. Ada juga buktinya yang berhubungan pula dengan

Negara Indonesia yaitu bukti-bukti berupa bangunan misalnya

Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kedua candi ini

adalah lambang agama Budha dan Hindu. Keduanya terletak

di daerah yang jaraknya tidak terlalu jauh. Keduanya dapat

hidup berdampingan secara damai. Keduanya merupakan

bukti bahwa umat Budha dan umat Hindu dapat hidup rukun,

saling menenggang satu sama lain. Padahal pada waktu itu di

India tempat asal kedua agama itu, umat Budha dan umat

Hindu hidupnya tidak rukun dan saling bermusuhan. Pada

jaman Raja Hayam Wuruk kedua agama tersebut diakui

sebagai agama resmi, mempunyai Kuilnya sendiri-sendiri,

mempunyai hak yang sama untuk menduduki jabatan penting

dalam pemerintahan. Demikian pula setelah agama Islam

datang dan di peluk oleh sebagian terbesar rakyat Indonesia,

maka kehidupan agama berjalan tertib dan damai serta rukun

terbukti adanya bangunan-bangunan Mesjid yang tidak jauh

dari bangunan rumah peribadatan lain.

4. Sila ke-4

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan

Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang

berkuasa adalah rakyat. Dalam bahasa lain Kerakyatan

disebut Demokrasi berasal dari kata Yunani Demos yang

berarti Rakyat Kratos yang berarti Berdaulat.Dibuktikan

dengan adanya bangunan-bangunan yang digunakan oleh

masyarakat untuk berkumpul dan membahas suatu

permasalahan yang aka diselesaikan secara bijaksana oleh

pemimpinnya.

5. Sila ke-5

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 24: pancasila ninda ringkasan

Keadilan Sosial ialah sifat masyarakat adil dan makmur

berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak

ada penghisapan, bahagia material dan bahagia spritual, lahir

dan batin. Istilah adil sudah saya terangkan yaitu

menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain

apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta

tahu apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Sosial

berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi

mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan

egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan bersama.Di setiap

negara di Asia sebenarnya sudah menerapkan sila yang satu

ini, contoh sederhananya yaitu bergotong royong untuk

kepentingan bersama.Pengadaan DAM,jembatan

penghubung, dan lain-lain.

C. Dunia

Yang harus dipunyai pancasila :

1. Keteladanan

Pengamalan nilai-nilai Pancasila membutuhkan keteladanan

para pemimpin dan tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda.

Nilai-nilai yang terkandung dalamlima sila Pancasila tidak bisa

hanya sekedar diajarkan saja, namun juga harus dicontohkan

melalui perbuatan dan tindakan dalam sehari-hari terutama

oleh mereka yang diangkat sebagai pimpinan.

2. Resosialisasi bagaimana mensosialisasikan pancasila

sosialisasi ulang

Pemahaman Pancasila perlu dikenalkan kembali sehingga

nilai yang terkandung di dalamnya menjadi pijakan berpikir

dan berperilaku.

Page 25: pancasila ninda ringkasan

3. Adanya penegakkan hukum

Salah satu bukti nyata dari mulai menghilangnya nilai-nilai

pancasiladalam kehidupan masyarakat yaitu dalam hal

penegakan hukum.Pancasila diharapkan bisa menanamkan

moral yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya

bagi para penegak hukum. Apabila semua komponen

penegak hukum yang ada di Indonesia ini, baik itu hakim,

jaksa, pengacara , dan polisi sudah mengerti, memahami

serta menerapkan dengan benar semua nilai yang terkandung

di dalam pancasila khususnya sila keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia niscaya keadilan yang selama ini diharapkan

pasti terwujud.

Daftar Pustaka Bagian IV

http://www.pelitaonline.com/read-opini/16/pancasila-perlu-keteladanan/

http://indah-maulida.blogspot.com/2011/12/peranan-penegak-hukum-

daklam-kaitannya.html

BAGIAN V

Prospek Pancasila dimasa depan

A. Tantangan

1. Eksternal :

a. Ideologi liberal

b. Ideologi komunisme

c. Ideologi agama.

2. Internal :

a. Pola pendidikan

Page 26: pancasila ninda ringkasan

Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap usaha,

pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan

kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau

lebih tepat membantu anak agar cukup cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu

datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh

orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup

sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang

yang belum dewasa. Pola pendidikan akan membentuk

kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual

dan emosional. 1

b. Penegakan hukum/ law enforcement

Proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau

berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai

pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-

hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara. 2

law in society

law in book

law enforcement

c. Good governance

Merupakan praktek penyelenggaraan pemerintahan

dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Good governance telah menjadi isu sentral,

dimana dengan adanya era globalisasi tuntutan akan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah suatu

keniscayaan seiring dengan meningkatnya pengetahuan

masyarakat. meliputi 3 (tiga) domain yaitu negara

(pemerintah), dunia usaha (swasta) dan masyarakat

yang saling berinteraksi. Arti good dalam good

governance mengandung pengertian nilai yang

Page 27: pancasila ninda ringkasan

menjunjung tinggi keinginan rakyat, kemandirian, aspek

fungsional dan pemerintahan yang efektif dan efisien.

Karakteristik good governance :

Participation : Setiap warga negara mempunyai

suara dalam pembuatan keputusan

Rule of law : Kerangka hukum harus adil terutama

hukum HAM

Tranparency: Transparansi/keterbukaan dibangun

atas dasar kebebasan arus informasi

Responsiveness : Lembaga dan proses harus

mencoba untuk melayani setiap pihak yang

berkepentingan (stakeholders)

Prinsip Good Governance:

1) Partisipasi,

2) Penegakan Hukum,

3) Transparasi,

4) Kesetaraan,

5) Daya Tanggap,

6) Wawasan Kedepan,

7) Akuntabilitas,

8) Pengawasan,

9) Efesiensi & Efektifitas,

10) Profesionalisme. 3

Ada tiga pilar pokok yang mendukung kemampuan suatu

bangsa dalam melaksanakan good governance, yakni:

- Pemerintah (the state)

- Civil society (masyarakat adab, masyarakat madani,

masyarakat sipil)

- Pasar atau dunia usaha 12

Page 28: pancasila ninda ringkasan

Pengetahuan atau pemahaman : Pemahaman yang

dimaksud adalah pemahaman masyarakat tentang

Pancasila.

B. Pancasila dapat bertahan dengan :

1. Keteladanan : sesosok yang dapat dijadikan teladan. Missal

adanya penghematan, tapi anggota DPR malah mengganti

kursinya dengan kursi impor senilai Rp 20 juta per kursi. Dari

kasus tersebut belum tercermin adanya keteladanan di

sendi- sendi pemerintahan Indonesia yang mana dari

pemerintahlah rakyat bercermin.

2. Resosialisasi ( Masuk disetiap lini masyarakat) : Pengenalan

kembali Pancasila kepada masyarakat Indonesia.

3. Human resources

Kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang

dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh

keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya

dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Orang yang bisa menerjemahkan pancasila dengan bahasa

yang lugas dan mudah dipahami.

DARTAR PUSTAKA BAGIAN V

1. Anonim. Dasar Pendidikan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan (diakses

tanggal 18 April 2012)

2. Anonim. Penegakan Hukum. jimli.com (diakses tanggal 18

April 2012)

3. Thamrin.10PrinsipGoodGovernance.http://

thamrin.wordpress.com/2006/11/17/10-prinsip-good-

governance/ (diakses tanggal 18 April 2012)

Page 29: pancasila ninda ringkasan

Daftar Pustaka

Anonim. Dasar Pendidikan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan (diakses tanggal 18 April

2012)

Anonim. Penegakan Hukum. jimli.com (diakses tanggal 18 April 2012)

Thamrin.10PrinsipGoodGovernance.http://thamrin.wordpress.com/

2006/11/17/10-prinsip-good-governance/ (diakses tanggal 18 April 2012)

PANCASILA

RESUME PANCASILA

Dosen Pembimbing : Bp. Koesoemadji

Disusun oleh :

Page 30: pancasila ninda ringkasan

Reny Widya Kirana H 22020111130068

Rahmatika Isnaeni 22020111130069

Rinda Winandita 22020111130070

Chyntia Intani 22020111130071

Hana Adilah 22020111130072

Hantiantoro MIK 22020111130073

Ninda Marina 22020111130074

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012