Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    1/41

    BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

    MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI KELAUTAN

    ANALISIS DATA DNA

    Oleh:

    Ade Yamindago, S. Kel., M. Sc., MP.

    Cynthia Asthari Kris Hardani

    Marufah

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    2/41

    PENDAHULUAN

    Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan materi genetik yang dicopy dari

    induknya. DNA disusun oleh empat tipe nukleotida (basa nukleotida) dan gula

    pentosa (deoxyribosa) yang berikatan membentuk rantai polinukleotida ganda

    (double helix) melalui ikatan fosfat. Basa nukleotida terdiri dari grup Purin

    (Adenine-Guanine) dan Pirimidin (Thymine-Cytocine). Ikatan antar basa

    nukleotida yaitu ikatan hidrogen yang mengikat A-T dengan dua ikatan dan G-C

    dengan tiga ikatan.

    Analisis DNA menggunakan sekuens DNA yang dihasilkan dari proses

    ekstraksi jarigan organisme, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan

    elektroforesis serta sekuensing. Ekstraksi DNA jaringan merupakan tahap

    pertama dari berbagai teknologi analisis DNA. Ekstraksi DNA juga diperlukan

    cukup banyak prosedur kerja laboratorium untuk memecahkan dinding sel dan

    membran inti, yang dilanjutkan dengan pemisahan DNA dari berbagai komponen

    sel yang lain (Syafaruddin et al, 2011).

    PCR terdiri dari tiga tahap utama yaitu denaturasi, annealing, dan

    ekstensi atau yang terkadang disebut polimerasi. Menurut Toha (2001), tahap

    denaturasi bertujuan untuk memutuskan ikatan hidrogen dari DNA rantai gandayang akan diamplikasi. Hasil yang diperoleh merupakan DNA rantai tunggal

    untuk penempelan primer saat tahap annealing. Pada tahap annealing terbentuk

    ikatan baru antara untai tunggal DNA cetakan dengan primer. Tahap ekstensi

    atau polimerasi merupakan tahap pemanjangan rantai tunggal primer dengan

    enzim DNA polimerase. Ketiga tahap ini membutuhkan temperatur dengan

    variasi tertentu tergantung dari sampel yang digunakan sehingga tidak ada

    standar yang sama untuk temperatur pada tahap-tahap tersebut. Maka

    temperatur yang digunakan dapat berbeda untuk organisme, sel, dan gen yangberbeda pula.

    Prinsip kerja elektroforesis yaitu adanya aliran protein dari kutub negatif

    (-) menuju ke kutub positif (+) sesuai dengan Fatchiyah et al (2011), bahwa

    kecepatan molekul yang bergerak pada suatu medan listrik tergantung pada

    muatan, bentuk, dan ukuran. Molekul yang bergerak ini memerlukan medium

    sebagai matriks penyangga, yang biasa digunakan adalah gel agarose. Gel

    diletakkan diantara dua buffer chamber sebagai sarana untuk menghubungkan

    kutub negatif dan positif. Besarnya molekul yang bermuatan listrik tergantung

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    3/41

    pada pH dan komposisi medium dimana molekul tersebut terlarut. Pada pH

    rendah, protein bersifat kation (bermuatan positif) yang bergerak ke katoda

    (bermuatan negatif). Pada pH tinggi, protein bersifat anion (bermuatan negatif)

    yang bergerak ke anoda (bermuatan positif). Oleh karena itu, pH buffer

    elektroforesis yang berkisar antara 8-9 akan menyebabkan protein bermuatan

    negatif yang akan bergerak ke anoda.

    Jika telah didapatkan sampel yang positif mengandung band DNA,

    sampel hasil PCR dikemas untuk dilakukan proses sekuensing. Hasil sekuensing

    berupa format ab1 file yang biasa disebut sebagai elektrophoregram atau

    kromatogram dari sekuens DNA hasil primer forward dan primer reverse.

    Selanjutnya, data tersebut akan mengalami proses edit dan alignment DNA

    menggunakan software MEGA (The Molecular Evalutionary Genetic Analysis).

    Proses edit dan alignmentadalah untuk mendapatkan sekuens gabungan terbaik

    dari kedua primer, untuk mempermudah identifikasi menggunakan BLAST (Basic

    Local Alignment Search Tool) dan digunakan pada analisis filogeni dan DNA

    Barcoding.

    Aplikasi data DNA dapat digunakan pada analisis filogeni dan DNA

    Barcoding. Analisis filogeni merupakan analisis kekerabatan antar organisme

    yang menggunakan fragmen sekuens DNA yang berasal dari gen mitokondria

    dan nukleus. Selain itu, analisis filogeni dapat pula menggunakan complete

    genomedengan mengikutsertakan sekuens dari seluruh gen yang ada.

    DNA barcoding merupakan metode yang digunakan untuk

    mengidentifikasi spesies menggunakan urutan sekuens DNA pada studi

    keanekaragaman hayati, identifikasi dan taksonomi organisme, serta analisis

    forensik. Dengan teknik ini proses identifikasi dapat lebih cepat dan akurat

    sehingga mampu mengidentifikasi suatu spesies baru (Lucas et al., 2012).

    DNA barcoding berguna untuk mempercepat identifikasi DNA dari

    organisme jenis baru yang akan dikoleksi pada herbarium dan museum. DNA

    barcoding menggunakan data fragmen sekuens DNA hingga tingkat spesies

    untuk menghasilkan informasi yang lebih detail. Tingkat akurasi sekuens DNA

    dapat diketahui melalui kemampuan sekuens tersebut untuk mengidentifikasi

    suatu organisme. Pada saat sekuensing dilakukan dan jika ditemukan organisme

    baru, maka hal ini akan memperkaya obyek studi tentang keanekaragaman

    hayati (Hollingsworth, 2007).

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    4/41

    1. Pengenalan Database

    Database sekuens DNA tersimpan pada GenBank pada laman

    website open access sehingga dapat diakses dimanapun selama tersedia

    koneksi internet. Ada beberapa database yang dapat diakses yaitu DataBank

    of Japan (DDBJ), the European Molecular Biology Laboratory (EMBL),

    Barcode of Life Database (BOLD) dan GenBankyang akan kita pelajari yaitu

    NCBI (National Center for Biotechnology Information). NCBI merupakan

    server yang memuat databasetentang informasi kesehatan dan bioteknologi.

    Database terus menerus diperbarui sesuai dengan penemuan-penemuan

    terkini yang menyangkut DNA, protein, senyawa aktif, dan taksonomi.

    Disamping database, NCBI juga menyediakan berbagai macam fasilitas

    untuk analisis DNA, protein 3D, pencarian primer, dan lain sebagainya. NCBI

    merupakan salah satu bank data gen, protein dan literatur khususnya

    dibidang kesehatan yang terlengkap dan dijadikan acuan oleh para peneliti

    didunia.

    Laman website NCBI dapat dibuka dengan mengetikkan

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pada address barkemudian tekan enter. Muncul

    tampilan awal laman websiteNCBI seperti pada Gambar 1.

    Gambar 1. Tampilan Awal WebsiteNCBI

    Langkah yang dapat dilakukan untuk mencari sekuens DNA yaitu

    dengan meng-klik tombok segitiga di pojok kiri atas menjadi nucleotide.

    Ketikkan nama spesies yang akan dicari beserta nama gennya untuk

    mempercepat pencarian, kemudian klik tombol Search.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    5/41

    Selain itu, terdapat pula sistem BLAST yang dapat diakses pada

    laman http://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLAST. BLAST (Basic Local Alignment

    Search Tool) dapat digunakan untuk menentukan homologi suatu urutan

    DNA atau asam amino dengan data yang ada di NCBI (National Center for

    Biotechnology Information). Berdasarkan Widodo dan Miftakhunnafisah

    (2010), BLAST memiliki menu analisis pensejajaran (alignment analysis).

    Analisis pensejajaran dapat digunakan untuk membandingkan dua sekuen

    atau lebih. Program ini dapat diakses melalui website National Center for

    Biotechnology Information at The National Library of Medicine in Washington,

    DC). Laman websiteini dapat digunakan untuk melihat urutan sekuens data

    penelitian dengan sekuens yang terdapat pada GenBank. Proses BLAST

    dapat pula dilakukan melalui software MEGA versi 5.2 dengan

    menghubungkan software tersebut dengan NCBI seperti Gambar 2.

    Gambar 2. Tampilan Menu BLAST pada NCBI

    2. MEGA 5.2

    MEGA 5.2 (The Molecular Evalutionary Genetic Analysis) merupakan

    perangkat lunak yang dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan

    pusat informasi biologi, analisis statistik dari DNA, dan data-data sekuens

    DNA serta protein dari sudut pandang evolusi. MEGA 5.2 terus berkembang

    hingga dapat juga digunakan untuk visualisasi dan rekonstruksi pohon

    filogenetik serta menguji berbagai hipotesis evolusi Tamura et al(2011).

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLASThttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLASThttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLAST
  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    6/41

    2.1 Proses Analisis Hasil Sekuensing

    Skema kerja proses analisis hasil sekuensing dapat dilihat pada Gambar

    3 berikut ini :

    Memasukkan kedua sekuens DNA hasil dari primer forward

    dan reverse pada MEGA 5.2

    Menghapus huruf N di bagian awal sekuens dan bagian akhir

    sekuens

    Menggabungkan sekuens DNA hasil dari primer forward dan

    reverseyang masing-masing telah diedit

    Memulai proses BLAST pada laman website

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

    Melakukan analisis hubungan filogenetik antar spesies sampel

    penelitian menggunakan MEGA 5.2

    Prosedur KerjaLangkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuka MEGA 5.2 dengan

    cara klik Start lalu pilih MEGA 5.2 atau klik dua kali pada ikon MEGA 5.2 yang

    terdapat pada desktop, seperti pada Gambar 4.

    Gambar 4. Membuka SoftwareMEGA 5.2

    Hasil

    Sekuens DNA

    Gambar 3. Skema Kerja Proses Analis Sekuensing

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    7/41

    Selanjutnya, akan terbuka tampilan awal MEGA 5.2 seperti pada Gambar 5.

    Gambar 5. Tampilan Awal SoftwareMEGA 5.2

    Setelah terbuka tampilan awal MEGA 5.2, klik menu Align lalu pilih Edit/Build

    Alignment untuk melakukan alignmentsekuens DNA seperti pada Gambar 6.

    Gambar 6. Menu Edit/Build Alignment

    Pilih Create a New Alignmentpada kotak dialog yang muncul untuk menampilkan

    lembar dokumen baru dari proses alignmentsekuens DNA seperti pada Gambar

    7.

    Gambar 7. Menu Create a New Alignment

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    8/41

    Pilih DNA pada kotak dialog Are you building a DNA or Protein sequence

    alignment? Hal ini disebabkan karena akan dilakukan proses edit sekuens DNA

    bukan Protein seperti pada Gambar 8.

    Gambar 8. Kotak Dialog konfirmasi data

    Muncul tampilan seperti pada Gambar 9 berikut ini yaitu menu DNA alignment.

    Gambar 9. Tampilan Menu DNA Alignment

    Pilih ikon menu View/Edit trace data from DNA sequencersseperti pada Gambar

    10 untuk memulai menggabungkan dua data berbentuk elektrophoregram atau

    kromatogram yang didapatkan sebagai hasil dari proses sekuensing dengan

    primer forwarddan primer reverse.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    9/41

    Gambar 10. Tampilan Menu View/Edit trace data from DNA sequencers

    Hasil sekuensing yang diperoleh berupa elektrophoregram atau kromatogram

    dimana terdapat berbagai garis warna-warni yang membentuk puncak (peak)

    sebagai simbol dari nukleotida yang teridentifikasi saat proses sekuensing.

    Nukleotida A (Adenin) berwarna hijau, nukleotida G (Guanin) berwarna hitam,

    nukleotida C (Citosin) berwarna biru, dan nukleotida T (Timin) berwarna merah.

    Pola warna pada elektrophoregram ini sama dengan pola warna yang

    dikemukakan oleh Ratnayani et al(2007) dalamFerita et al(2012). Setiap satu

    sampel yang diidentifikasi berdasarkan primer, terdapat dua hasil sekuensing

    dari dua primer yang digunakan yaitu primer forward dan primer reverse.

    Pilih dua data format elektrophoregram berdasarkan primer masing-masing yang

    tersimpan pada PC dengan cara tekan dan tahan tombol Shiftserta klik masing-

    masing elektrophoregram lalu pilih Openseperti pada Gambar 11 berikut ini.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    10/41

    Gambar 11. Membuka Data Format ab1 File

    Maka akan terbuka data sekuens DNA dari primer forward dan reverseseperti

    pada Gambar 12 dan Gambar 13.

    Gambar 12. Sekuens DNA Hasil dari Primer Forward

    Gambar 13. Sekuens DNA Hasil dari Primer Reverse

    Pilih menuAdd unmasked sequence to Alignment Exploreruntuk primer forward.

    Pada primer forward, data sekuens dapat langsung dimasukkan pada software

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    11/41

    MEGA 5.2 tanpa harus dilakukan Reverse complement sequenceterlebih dahulu

    seperti pada Gambar 14.

    Gambar 14. MenuAdd unmasked sequence to Alignment Explorer

    Data sekuens primer forwardakan masuk ke dalam menu Alignment DNApada

    MEGA 5.2 seperti pada Gambar 15.

    Gambar 15. Sekuens DNA Hasil dari Primer Forwardpada MenuAlignment DNA

    Buka data elektrophoregram untuk primer reverse lalu pilih menu Reverse

    complement sequenceuntuk menyamakan urutan sekuens DNA dengan primer

    forwardseperti pada Gambar 16.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    12/41

    Gambar 16. Menu Reverse complement sequence untuk PrimerReverse

    Pilih menuAdd unmasked sequence to Alignment Exploreruntuk memasukkandata sekuens pada MEGA 5.2 seperti pada Gambar 17.

    Gambar 17. MenuAdd unmasked sequence to Alignment Explorer

    untuk Primer Reverse

    Tampilan Alignment DNA sekuens primer forward dan reverse yang telah

    dimasukkan pada MEGA 5.2 seperti pada Gambar 18.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    13/41

    Gambar 18. Tampilan Urutan Sekuens DNA pada MEGA 5.2

    Proses edit sekuens sangat dibutuhkan sebelum memasuki tahap alignment

    sekuens karena kualitas elektrophoregram dari hasil sekuensing yang didapatkan

    dapat kurang maksimal. Sinyal gelombang bagian depan maupun bagian

    belakang elektrophoregram dapat kurang jelas karena banyak terdapat sinyal

    ganda yang tidak beraturan (noise). Saat edit sekuens noise tersebut akan

    dihapus. Jika tidak dihapus maka akan teridentifikasi sebagai N pada software

    MEGA 5.2.

    Selanjutnya adalah proses trim atau pemotongan noisesekuens DNA yang tidak

    dibutuhkan untuk prosesAlignment DNA.Langkah awal pada proses trimadalah

    dengan menyorot noise DNA dan dilambangkan dengan huruf N yang terlalu

    banyak pada awal dan akhir urutan sekuens DNA. Untuk menyorot sekuens yang

    berada di awal, dapat dilakukan dengan tekan Shift + Home seperti pada

    Gambar 19.

    Gambar 19. Proses TrimUrutan Sekuens Awal

    Hapus huruf-huruf N tersebut, dapat dilakukan dengan menekan tombol Delete,

    sehingga hasil yang akan muncul seperti pada Gambar 20.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    14/41

    Gambar 20. Proses Menghapus Urutan Sekuens Awal

    Setelah huruf-huruf N tersebut dihapus adalah dengan melakukan Align DNA,

    yaitu dengan menyamakan urutan sekuens DNA hasil dari primer forward

    maupun reverse.

    Caranya adalah dengan sorot keseluruhan sekuens DNA hasil dari primer

    forwarddan reverselalu memilih ikonAlign selected with MUSCLE. Prinsip kerja

    dari MUSCLE yaitu dengan perhitungan algoritma UPGMA, UPGMB, dan

    Neighbor Joining. Pemilihan ikon Align Selected with MUSCLE seperti pada

    Gambar 21.

    Gambar 21. MenuAlign selected with MUSCLE

    Pada ikon Align selected with MUSCLE, klik pilihan menu Align DNA, seperti

    pada Gambar 22.

    Gambar 22. PilihAlign DNA

    Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 23 dan untuk mulaiAlign DNA,

    klik Compute lalu tunggu beberapa saat hingga Progressmencapai 100%.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    15/41

    Gambar 23. Tampilan Menu MUSCLE

    Jika alignment telah selesai dilakukan untuk keseluruhan sekuens maka akan

    muncul tampilan sekuens DNA yang memiliki urutan yang sudah sesuai.

    Selanjutnya menghapus huruf-huruf N yang berada di bagian belakang dari

    urutan sekuens DNA hasil dari primer forward tersebut. Caranya adalah dengan

    menekan Shift + Endlalu tekan Delete, seperti pada Gambar 24.

    Gambar 24. Tampilan Sekuens DNA Setelah Klik MenuAlign selected with

    MUSCLE

    Berikutnya, setelah ditekan Delete maka huruf-huruf N tersebut akan terhapus

    seperti pada Gambar 25.

    Gambar 25. Tampilan sekuens DNA setelah ditekan Delete

    Seperti yang telah dilakukan sebelumnya, langkah selanjutnya setelah huruf-

    huruf N tersebut dihapus adalah dengan melakukan Align DNA. Caranya adalah

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    16/41

    dengan sorot keseluruhan sekuens DNA hasil dari primer forward dan reverse

    lalu memilih ikonAlign selected with MUSCLEseperti pada Gambar 26.

    Gambar 26. MenuAlign selected with MUSCLE

    Pada ikon Align selected with MUSCLE, klik pilihan menu Align DNA, seperti

    pada Gambar 27.

    Gambar 27. PilihAlign DNA

    Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 28 dan untuk mulaiAlign DNA,

    klik Compute lalu tunggu beberapa saat hingga Progress mencapai 100%

    sehingga akan muncul tampilan sekuens DNA yang memiliki urutan yang sudah

    sesuai.

    Gambar 28. Tampilan Menu MUSCLE

    Proses Alignment DNA dari primer forward sudah selesai dilakukan. Langkah

    selanjutnya adalah dengan melakukan tahapan yang sama untuk proses

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    17/41

    Alignment DNA dari primer reverse. Untuk menyorot sekuens yang berada di

    awal, dapat dilakukan dengan tekan Shift + Homeseperti pada Gambar 29.

    Gambar 29. Proses Trim Urutan Sekuens Awal

    Hapus huruf-huruf N tersebut dengan menekan tombol Delete, sehingga hasil

    yang akan muncul seperti pada Gambar 30.

    Gambar 30. Proses Menghapus Urutan Sekuens Awal

    Setelah huruf-huruf N tersebut dihapus adalah dengan melakukan Align DNA,

    yaitu dengan menyamakan urutan sekuens DNA hasil dari primer forward

    maupun reverse. Caranya adalah dengan sorot keseluruhan sekuens DNA hasil

    dari primer forward dan reverse lalu memilih ikon Align selected with MUSCLE

    seperti pada Gambar 31.

    Gambar 31. MenuAlign selected with MUSCLE

    Pada ikon Align selected with MUSCLE, klik pilihan menu Align DNA, seperti

    pada Gambar 32.

    Gambar 32. PilihAlign DNA

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    18/41

    Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 33 dan untuk mulaiAlign DNA,

    klik Compute lalu tunggu beberapa saat hingga Progress mencapai 100%

    sehingga akan muncul tampilan sekuens DNA yang memiliki urutan yang sudah

    sesuai.

    Gambar 33. Tampilan Menu MUSCLE

    Jika alignment telah selesai dilakukan untuk keseluruhan sekuens maka akan

    muncul tampilan sekuens DNA yang memiliki urutan yang sudah sesuai.Selanjutnya adalah dengan menghapus huruf-huruf N yang berada di bagian

    belakang dari urutan sekuens DNA hasil dari primer reverse tersebut. Caranya

    adalah dengan menekan Shift + End lalu tekan Delete. Setelah ditekan Delete

    maka huruf-huruf N tersebut akan terhapus, langkah selanjutnya setelah huruf-

    huruf N tersebut dihapus adalah dengan melakukan Align DNA. Caranya adalah

    dengan sorot keseluruhan sekuens DNA hasil dari primer forward dan reverse

    lalu memilih ikonAlign selected with MUSCLEseperti pada Gambar 34.

    Gambar 34. MenuAlign selected with MUSCLE

    Pada ikonAlign selected with MUSCLE, klik pilihan menuAlign DNAseperti pada

    Gambar 35.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    19/41

    Gambar 35. PilihAlign DNA

    Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 36 dan untuk mulaiAlign DNA,

    klik Compute lalu tunggu beberapa saat hingga Progress mencapai 100%

    sehingga akan muncul tampilan sekuens DNA yang memiliki urutan yang sudah

    sesuai.

    Gambar 36. Tampilan Menu MUSCLE

    Sekuens DNA yang sudah mengalami proses Alignment DNA akan berurutan

    dan sejajar pada urutan sekuens DNA hasil dari primer forward dan reverse-nya

    seperti pada Gambar 37 dan Gambar 38.

    Gambar 37. Tampilan Sekuens DNA Hasil dari Primer Forward dan

    ReverseBagian Depan

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    20/41

    Gambar 38. Tampilan Sekuens DNA Hasil dari Primer Forwarddan Reverse

    Bagian Belakang

    Tahap selanjutnya adalah menghapus noiseyang terdeteksi sebagai huruf-huruf

    N yang berada pada sekuens. Caranya adalah dengan mencocokkan letak huruf

    N tersebut dengan data elektrophoregram setiap primer. Langkah awal pencarian

    sekuens pada elektrophoregram adalah dengan menyorot beberapa basa yang

    berada di depan atau di belakang huruf N tersebut lalu tekan Ctrl + C seperti

    pada Gambar 39.

    Gambar 39. Proses Penyorotan Beberapa Basa Nitrogen

    Klik kanan pada nama primer forwardmaka akan muncul beberapa pilihan menu

    kemudian pilih Open Sequencer Fileseperti pada Gambar 40.

    Gambar 40. Klik Open Sequencer File

    Maka akan muncul elektrophoregram yang sesuai dengan data sekuens yang

    dipilih, kemudian klik ikon Find the first position of the specified sequence, lalu

    tekan Ctrl + Vpada kotak isian yang muncul. Letak basa nitrogen yang dicari

    tersebut secara otomatis akan disorot seperti pada Gambar 41.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    21/41

    Gambar 41. Proses Pencarian Letak Suatu Basa Nitrogen

    Bagian sekuens yang disorot merupakan daerah yang dicari dan teridentifikasisebagai huruf N. Pada Gambar 42 di bawah ini, huruf N yang dimaksud adalah

    basa nitrogen C karena dilambangkan dengan puncak berwarna biru.

    Gambar 42. Letak Suatu Basa Nitrogen telah Ditemukan pada Elektrophoregram

    Sekuens yang terdeteksi sebagai huruf N tersebut dihapus dengan mengarahkan

    kursor pada huruf N tersebut lalu tekan Delete. Setelah itu ketik huruf C sebagai

    pengganti huruf N seperti pada Gambar 43.

    Gambar 43. Letak Suatu Basa Nitrogen telah Ditemukan

    Langkah berikutnya, dilakukan hal yang sama untuk sekuens lain yang terdeteksi

    sebagai huruf N. Hal ini penting dilakukan supaya diperoleh sekuens yang

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    22/41

    lengkap dan memudahkan dalam proses BLAST (Basic Local Alignment Search

    Tool).Setelah semuanya selesai diedit, dilakukan prosesAlignment DNAkembali

    untuk mensejajarkan sekuens selanjutnya dilakukan proses penggabungan

    kedua sekuens. Caranya adalah dengan memilih untaian sekuens yang

    terpanjang, dapat dipilih pada primer forward ataupun reverse. Jika telah

    ditemukan untaian sekuens yang lebih panjang, misalnya pada bagian depan

    primer reversemaka tekan Shift + Homepada basa terakhir dari primer reverse

    bagian depan yang sejajar dengan basa pertama pada primer forwardlalu tekan

    Ctrl + Cseperti pada Gambar 44.

    Gambar 44. Tekan Ctrl + Cpada Hasil Sekuens DNA bagian Awal dari Primer

    Reverse

    Letakkan kursor pada hasil sekuens DNA pertama pada primer forwardlalu tekan

    Shift + Homelalu tekan Ctrl + Vsehingga sekuens yang telah dicopydari primer

    reverse akan menggantikan bagian sekuens yang telah disorot pada primer

    forwardselanjutnya alignment DNAkembali untuk mensejajarkan sekuens DNA.

    Jika hal ini selesai dilakukan maka pada sekuens dari primer forward telah

    memiliki bagian sekuens dari primer reverse. Selanjutnya primer reverse dapat

    dihapus dengan cara klik kanan pada nama primer reverse lalu piih Delete

    seperti pada Gambar 45.

    Gambar 45. Proses Penghapusan Sekuens DNA Hasil dari Primer Reverse

    Hanya terdapat satu sekuens sebagai bentuk gabungan dua sekuens

    sebelumnya yaitu dari sekuens DNA hasil dari primer forward dan reverse.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    23/41

    Berikutnya lakukan BLASTsekuens dengan cara memilih ikon BLAST selected

    sequence, seperti pada Gambar 46.

    Gambar 46. Klik Menu BLAST selected sequence

    Proses BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)yang dapat digunakan untuk

    menentukan homologi suatu urutan DNA atau asam amino dengan data yang

    ada di NCBI (National Center for Biotechnology Information). Analisis

    pensejajaran dapat digunakan untuk membandingkan dua sekuen atau lebih.

    Program ini dapat diakses melalui website National Center for Biotechnology

    Information at The National Library of Medicine in Washington, DC

    (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLAST). Laman website ini dapat digunakan untuk

    melihat urutan sekuens data penelitian dengan sekuens yang terdapat pada

    GenBank.

    BLAST selected sekuensakan menghubungkan koneksi internet antara MEGA

    5.2 dengan http://www.ncbi.nlm.nih.gov/, sehingga akan muncul tampilan awal

    seperti pada Gambar 47.

    Gambar 47. Tampilan Lamanhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/ untuk BLAST

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLASThttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/BLAST
  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    24/41

    Pilih database Others karena sekuens yang akan diBLAST bukan sekuens

    Human genomicatau Mouse genomic. Langkah selanjutnya dengan scroll layar

    ke bawah hingga Program Selectionlalu pilih Optimize fordan klik Highly similar

    sequences (megablast)kemudian klik BLAST seperti pada Gambar 48.

    Gambar 48. Tampilan Menu Program Selection

    Tunggu hingga muncul urutan Sequences producing significant alignments.Hasil

    identifikasi BLAST ditampilkan pada tabel Sequences producing significant

    alignments dengan ini dapat diketahui nilai dari identity, query cover, dan E value

    dari masing-masing sampel setelah disesuaikan dengan dataGenBank. Tabel

    Sequences producing significant alignments dapat dilihat pada Gambar 49.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    25/41

    Gambar 49. Tampilan Sequences producing significant alignments

    Jenis spesies dari sampel yang di-BLASTdapat terlihat dari urutan pertama dari

    nilai Ident. Jika yang ditampilkan pada hasil BLAST dari sampel seperti pada

    Gambar 49 maka sampel tersebut merupakan spesies Thalassia hemprichii

    dengan Ident 99% atau kemiripan 99% dengan spesies Thalassia hemprichii

    chloroplast matK DNA for maturase , partial cds. Sedangkan untuk mengetahuirincian sekuens dari Thalassia hemprichiitersebut dapat digunakan dengan cara

    klik Thalassia hemprichii chloroplast matK DNA for maturase , partial cds yang

    merupakan sebuah link, hingga muncul tampilan seperti pada Gambar 50 berikut

    ini.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    26/41

    Gambar 50. Rincian Sekuens DNA dari Thalassia hemprichii chloroplast matK

    DNA for maturase , partial cds

    Dapat dilihat pada Gambar 50 bahwa basa nitrogen nomor 1 dari sekuens

    sampel yang ditunjukkan dengan Query 1, disamakan dengan basa nitrogen

    nomor 194 yang ditunjukkan dengan Sbjct 194 atau Subject 194 dari sekuens

    yang ada pada GenBank. Hal ini disebabkan karena panjang sekuens pada

    GenBankadalah 1308 bp (base pair)sedangkan panjang sekuens sampel hanya

    904 bp.

    Setelah diketahui spesies sampel yang diujikan maka akan dilakukan

    pengubahan nama dari sampel sekuens pada MEGA 5.2. Simpan berkala

    dokumen dengan cara klik Datalalu klik Save Session, seperti pada Gambar 51.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    27/41

    Gambar 51. Menu Save Session

    Beri nama dokumen tersebut lalu simpan dalam bentuk Aln. Session (*mas)lalu

    klik Saveseperti pada Gambar 52.

    Gambar 52. Simpan Dokumen MAS File

    Jika dokumen telah disimpan dengan format MAS file (.mas), dokumen juga

    harus disimpan dengan format MEG file (.meg). Kedua format ini mempunyai

    fungsi yang berbeda-beda, MAS file berguna untuk Alignment sekuens DNA

    sedangkan MEG file berguna untuk analisis sekuens DNA yang telah di-

    alignment. Cara untuk mengubah formatnya adaah dengan klik Data, klik Export

    Alignment, lalu klik MEGA formatseperti pada Gambar 53.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    28/41

    Gambar 53. Menu Export Alignment MEGA Format

    Sama seperti menyimpan MAS file, beri nama dokumen yang akan disimpan

    tersebut, simpan dalam bentuk MEG file, lalu klik Saveseperti pada Gambar 54.

    Gambar 54. Simpan Dokumen MEG File

    Saat melakukan proses alignment, alangkah lebih baik jika proses penyimpanan

    dilakukan secara berkala agar data yang disimpan selalu update. Jika terjadi

    sesuatu pada PC, data yang disimpan juga tidak akan hilang

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    29/41

    Contoh :

    Terdapat beberapa sekuens DNA lamun yang semuanya telah selesai

    dilakukan alignment sekuens dan juga dilakukan proses BLAST satu per satu

    untuk keseluruhan sampel. Jika hasil identifikasi BLAST ditampilkan pada tabel

    Sequences producing significant alignments seperti pada Gambar 55 berikut ini

    maka dapat diketahui nilai dari identity, query cover, dan E value dari masing-

    masing sampel setelah disesuaikan dengan dataGenBank.

    Gambar 55. Tabel Hasil Pencarian BLAST berdasarkan Komponen Sekuens

    Data hasil BLAST sekuens sampel lamun tersebut juga dibandingkan

    dengan dua data sekuens yang lain yaitu sekuens dari Enhalus acoroides

    dan Halophila ovalisseperti pada Tabel 1 berikut ini.

    Tabel 1. Hasil Identifikasi Spesies Lamun pada Gen matK menggunakan BLAST

    Lokasi ID Sampel Spesies

    GenBank

    Accession Identity

    Query

    Cover

    E

    Value

    Sendang Biru IBRC.07.14.10 T.hemprichii AB 002577.1 99% 100% 0.0

    Sendang Biru IBRC 07.14.11 T.hemprichii AB 002577.1 99% 100% 0.0

    Sendang Biru IBRC 07.14.12 T.hemprichii AB 002577.1 99% 100% 0.0

    Sendang Biru IBRC 07.14.14 T.hemprichii AB 002577.1 99% 100% 0.0

    GenBankE.acoroides AB 002569.1 96% 100% 0.0

    H.ovalis AB 002570.1 95% 99% 0.0

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    30/41

    Keempat sampel lamun tersebut setelah disesuaikan dengan GenBank

    teridentifikasi sebagai spesies Thalassia hemprichii pada data GenBank AB

    002577.1. Semua sampel memiliki nilai identity99%, nilai query cover100%, dan

    nilai E value (expect value) 0.0. Data ini menjelaskan bahwa hasil identifikasi

    DNA dari keempat sampel lamun memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan

    data DNA yang terdapat pada GenBank. Selanjutnya dapat dilihat pula pada

    Gambar 22, sekuens sampel diidentifikasi sebagai spesies Thalassia hemprichii

    pada urutan pertama dan kedua sedangkan pada urutan ketiga sekuens sampel

    diidentifikasi sebagai Enhalus acoroides dan pada urutan keempat sekuens

    sampel diidentifikasi sebagai Halophila ovalis. Sekuens sampel teridentifikasi

    sebagai Enhalus acoroides pada urutan ketiga dengan nilai identity 96%, nilai

    query cover100%, dan nilai E value0.0 sedangkan untuk Halophila ovalispada

    urutan keempat dengan nilai identity 95%, nilai query cover 99%, dan nilai E

    value0.0 dapat ditemukan pada keempat sampel.

    Berdasarkan nilai identity, query cover, dan E value dari hasil pencarian

    BLAST maka diambil nilai yang tertinggi agar tidak terjadi kesalahan dalam

    identifikasi. Persentase nilai yang diambil berkisar antara 96% sampai 100%,

    semakin tinggi persentase nilai maka semakin mirip pula sekuens sampel

    dengan sekuens yang ada pada GenBank dilihat dari sisi kesamaan urutannya

    maupun panjang sekuensnya.

    Identity, query cover, dan E value (expect value) adalah standar

    identifikasi dari proses BLAST yang digunakan oleh NCBI. Identifikasi dengan

    BLAST perlu memperhatikan urutan pembacaan dari strandar identifikasi, yaitu

    nilai identity, nilai query cover, dan nilai E value. Jika urutan pembacaan

    identifikasi tersebut tidak sesuai maka akan menghasilkan interpretasi yang tidak

    tepat. Identitydigunakan untuk mengukur kesamaan urutan sekuens yang dimiliki

    oleh sampel dengan sekuens yang terdapat pada GenBank. Semakin tinggi nilai

    identity maka semakin mirip pula urutan sekuens sampel dengan data sekuens

    yang terdapat pada GenBank. Query cover digunakan untuk mengukur berapa

    panjang sekuens dari sampel dengan sekuens yang ada pada GenBank.

    Semakin tinggi nilai query cover maka semakin tinggi pula tingkat kesamaan

    panjang sekuens sampel dengan sekuens yang ada pada GenBank sehingga

    semakin memadai sekuens DNA tersebut untuk dianalisis. E value digunakan

    untuk menggambarkan jumlah perbedaan pada alignment. Semakin rendah nilai

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    31/41

    E value maka sekuens DNA dari sampel semakin mirip dengan sekuens DNA

    yang terdapat pada GenBankNCBI.

    2.2 Mengunduh dan Memasukkan Sekuens dari GenBank ke MEGA 5.2

    Sekuens dapat dimasukkan (diinput) ke MEGA 5.2 dengan cara

    membuka sekuens yang tersimpan pada PC atau dengan mengunduh

    (download) sekuens yang tersedia pada GenBank. Tahapan-tahapan download

    sekuens adalah sebagai berikut, dimulai dengan membuka software MEGA 5.2

    pada desktop seperti pada Gambar 56 berikut ini.

    Gambar 56. Membuka Software MEGA 5.2

    Jika tampilan awal MEGA 5.2 telah terbuka, pilih menu Align lalu pilih Edit/Build

    Alignmentuntuk membuka dokumen baru seperti pada Gambar 57 .

    Gambar 57. Pilihan Menu Edit/Build Alignment

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    32/41

    Muncul pilihan Alignment Editor lalu pilih Create a new alignmentseperti pada

    Gambar 58.

    Gambar 58. MenuAlignment Editor

    Jika lembar kerja telah terbuka, klik menu Web lalu pilih Query GenBankuntuk

    memulai mencari sekuens DNA pada GenBankseperti pada Gambar 59.

    Gambar 55. Menu Query GenBank

    Ubah pilihan menuAll Databasesdengan Nucleotidelalu ketikkan nama spesies

    beserta gen yang digunakan pada kotak yang tersedia lalu pilih Searchseperti

    pada Gambar 60.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    33/41

    Gambar 56. Tampilan Awal Menu Nucleotide

    Pada kotak disebelah kiri nama spesies tambahkan tanda ceklis kemudian klik

    nama spesiesnya untuk menampilkan data sekuens dari spesies tersebut seperti

    pada Gambar 61.

    Gambar 57. Menu Search Nucleotide

    Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan sekuens seperti pada Gambar

    62, klikAdd to Alignmentuntuk input sekuens pada MEGA 5.2.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    34/41

    Gambar 58. Data Sekuens dalam Bentuk FASTA

    Jika sudah klik Add to Alignmentmaka diperoleh sekuens yang telah masuk ke

    MEGA 5.2 dan siap untuk dilakukan analisis seperti pada Gambar 63.

    Gambar 63. Sekuens dari GenBankpada MEGA 5.2

    3. Pembuatan Pohon Kekerabatan (Pohon Filogeni)

    Pohon filogeni dibutuhkan untuk menggambarkan kekerabatan antar taxa

    atau antar spesies yang berada dalam satu pohon filogeni tersebut. Pembuatan

    pohon filogeni dengan softwareMEGA 5.2. Pohon filogeni dapat dibuat dengan

    beberapa metode tergantung dari kebutuhan dan data yang dimiliki. Pendekatan

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    35/41

    atau metode pembuatan pohon filogeni ada 4 jenis yaitu Neighbor Joining (NJ),

    Maximum Parsimony (MP), Maximun Likelihood (ML), dan Bayesian Inference

    (BI). Pada Praktikum Bioteknologi Kelautan Materi Analisis DNA kali ini akan

    mempelajari tentang pembuatan pohon filogeni dengan metode Neighbor Joining

    (NJ).

    Langkah yang pertama adalah membuka MEGA 5.2 dan klik menu Data

    lalu pilih menu Open A File/Session. Cari dataset sekuens dengan tipe MAS file

    yang akan diubah formatnya menjadi MEG file, lalu klik Open seperti pada

    Gambar 64.

    Gambar 59. Memasukkan Dataset Sekuens

    Jika dataset sekuens telah masuk pada MEGA 5.2, klik menu MUSCLE seperti

    pada Gambar 65.

    Gambar 60. Dataset Sekuens yang telah Masuk pada MEGA 5.2

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    36/41

    Dataset sekuens yang telah selesai alignmentakan sejajar menurut site masing-

    masing seperti pada Gambar 66 berikut ini. Simpan data tersebut dalam MAS file

    dan MEG file.

    Gambar 61. Dataset Sekuens SelesaiAlignment

    Minimize dataset sekuens tersebut, lalu pada halaman utama MEGA 5.2 pilih

    Menu Datalalu klik Open File Session. Buka data dengan format MEG fileuntukdilakukan analisis lalu klik Openseperti pada Gambar 67.

    Gambar 62. Buka Data Format MEG File

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    37/41

    Pilih model terbaik yang akan digunakan untuk membangun pohon filogeni

    dengan klik menu Models lalu klik Find Best DNA/Protein Models seperti pada

    Gambar 68.

    Gambar 63. Menu Find Best DNA/Protein Models

    Muncul kotak dialog Analysis Preferences yang berguna untuk memulai proses

    running model terbaik yang akan digunakan untuk proses pembuatan pohon

    filogeni, langsung pilih tampilan default lalu klik Compute seperti pada Gambar

    69.

    Gambar 64. MenuAnalysis Preferences

    Tunggu beberapa saat hingga muncul tabel daftar model seleksi yang terbaik

    berdasarkan urutan nilai BIC mulai dari terkecil hingga terbesar. GTR untuk

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    38/41

    General Time Reversible, HKY untuk Hasegawa Kishino Yano, TN93 untuk

    Tamura Nei, T92 untuk Tamura 3 Parameter, K2 untuk Kimura 2 parameter, dan

    JC untuk Jukes Cantor. Model seleksi digunakan untuk menduga seberapa

    banyak laju substitusi yaitu transisi dan transversi pada satu site. Transisi adalah

    perubahan dari basa purin menjadi purin atau pirimidin menjadi pirimidin

    sedangkan transversi adalah perubahan dari basa purin menjadi pirimidin atau

    pirimidin menjadi purin.

    Amati nilai BIC (Bayesian Information Criterion)yang terkecil dan berada pada

    urutan teratas seperti pada Gambar 70.

    Gambar 65. Daftar Model Seleksi dalam Pembuatan Pohon Filogeni

    Nilai terbaik yan ditunjukkan pada daftar adalah GTR+G (General Time

    Reversible), namun pada pembuatan pohon filogeni dengan metode Neighbor

    Joining (NJ) tidak terdapat pilihan GTR. Oleh karena itu, dipilih model pada

    pilihan kedua terbaik yaitu T92 (Tamura 3 Parameter). Model seleksi GTR

    mempertimbangkan frekuensi nukleotida (nucleotide frequency) dan laju

    perubahan transisi dan transversi (substitution rate) yang tidak sama. Untuk

    mulai membuat pohon filogeni, klik menu Phylogeny lalu pilih Construct/Test

    Neighbor Joining Treeseperti pada Gambar 71.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    39/41

    Gambar 66. Pilihan Menu Phylogeny

    Akan muncul kotak dialog Analysis Preferences untuk mulai running pohon

    filogeni dengan metode NJ, pilih Tamura 3 Parameterpada pilihan Model/Methodlalu pilih Computeseperti pada Gambar 72.

    Gambar 67. MenuAnalysis Preferences untuk Pembuatan Pohon Filogeni

    Akan muncul pohon filogeni dengan metode Neighbor Joining (NJ) dengan model

    perhitungan menurut Tamura 3 Parameter seperti pada Gambar 73.

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    40/41

    Gambar 68. Pohon Filogeni dengan Metode NJ

    Pohon filogeni ini dapat disimpan dalam bentuk PNG fileatau PDF file, jika akan

    menyimpan dalam bentuk PNG file, caranya adalah dengan klik menu Imagelalu

    klik Save as PNG Fileseperti pada Gambar 74.

    Gambar 69. Save a PNG File

  • 7/25/2019 Panduan Praktikum Bioteknologi Kelautan

    41/41

    REFERENSI

    Fatchiyah, Estri Laras A., Sri Widyarti, Sri Rahayu. 2011. Biologi MolekulerPrinsip Dasar Analisis. Jakarta : Erlangga.

    Ferita, I., Jamsari, I. Suliansyah, Gustian. 2012. Studi Hubungan KarakterMorfologi, Anatomi, dan Molekuler Terkait Potensi Kadar Katekin padaTanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb). Fakultas PertanianUniversitas Andalas, Padang.

    Hollingsworth, Peter M. 2007. DNA Barcoding : Potential Users. Genomics,Society and Policy. Volume3 No. 2,pages44-47.

    Lucas, Christina, Thirunavakkarasu Thangaradjou, and Jutta Papenbrock. 2012.Development of a DNA Barcoding System for Seagrasses: Successful butnot Simple.Journal of PLOS One7 (1) e29987.

    Syafaruddin , E., Randriani, dan T. J Santoso. 2011. Efektivitas dan EfisiensiTeknik Isolasi dan Purifikasi DNA pada Jambu Mete. Balai PenelitianTanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, Sukabumi. Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya GenetikPertanian, Bogor.

    Tamura, K., D. Peterson, N. Peterson, G. Stecher, M. Nei and S. Kumar. 2011.MEGA 5 : Molecular Evolutionary Genetics Analysis Using MaximumLikelihood, Evolutionary Distance, and Maximum Parsimony Methods.Journal of Molecular Biology Evolutionary28 (10) : 2731-2739.

    Toha, Abdul Hamid. 2001. Deoxyribo Nucleic Acid. Bandung : Alfabeta.

    Widodo dan Miftakhunnafisah. 2010. Pengenalan NCBI untuk Analisa DNA,Protein, dan Senyawa Kimia. Laboratorium Biosistem Fakultas MIPAUniversitas Brawijaya. Malang.