15
A. Judul Uji Reduksi Methylen Biru B. Tujuan Menentukan kualitas susu pasteurisasi dan non pasteurisasi serta menentukan perkiraan jumlah total mikroba yang terdapat dalam susu. C. Alat dan bahan 1. Sampel susu (susu Ultra dan susu kedelai rumahan) 2. Reagent methylen biru 3. Alkohol 90% 4. Tabung reaksi 5. Rak tabung reaksi 6. Pipet tetes 7. Api bunsen 8. Waterbath 9. Termometer D. Prosedur kerja 1. Memasukkan 10 mL susu Ultra dan susu kedelai ke dalam masing-masing tabung reaksi (masing-masing sampel dibuat ulangan sebanyak tiga tabung). 2. Meneteskan 0,5 mL methylen biru pada tabung reaksi tersebut. 3. Mengoocok dengan hati-hati sampai methylen biru tercampur rata. 4. Inkubasi pada suhu 37°C dalam waterbath. 1

Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

  • Upload
    sinta

  • View
    68

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menentukan kualitas susu pasteurisasi dan non pasteurisasi serta menentukan perkiraan jumlah total mikroba yang terdapat dalam susu.

Citation preview

Page 1: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

A. Judul

Uji Reduksi Methylen Biru

B. Tujuan

Menentukan kualitas susu pasteurisasi dan non pasteurisasi serta menentukan perkiraan

jumlah total mikroba yang terdapat dalam susu.

C. Alat dan bahan

1. Sampel susu (susu Ultra dan susu kedelai rumahan)

2. Reagent methylen biru

3. Alkohol 90%

4. Tabung reaksi

5. Rak tabung reaksi

6. Pipet tetes

7. Api bunsen

8. Waterbath

9. Termometer

D. Prosedur kerja

1. Memasukkan 10 mL susu Ultra dan susu kedelai ke dalam masing-masing tabung

reaksi (masing-masing sampel dibuat ulangan sebanyak tiga tabung).

2. Meneteskan 0,5 mL methylen biru pada tabung reaksi tersebut.

3. Mengoocok dengan hati-hati sampai methylen biru tercampur rata.

4. Inkubasi pada suhu 37°C dalam waterbath.

5. Mengamati perubahan warna sesaat setelah ditambahkan methylen biru.

6. Selanjutnya mengamati setiap ½ jam sekali selama 7,5 jam.

7. Buatlah tabel hasil pengamatan.

8. Hasil dicocokkan dengan tabel (Tabel 2 lalu Tabel 3).

1

Page 2: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

E. Hasil dan Pembahasan

E.1. Hasil pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan

NoWaktu

(jam)Gambar Keterangan

1. 0

Sebelum diinkubasi di

dalam waterbath

2. 0,5

Belum terjadi

perubahan warna

2

Page 3: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

3. 1

Belum terjadi

perubahan warna

4. 1,5

Belum terjadi

perubahan warna

5. 2

Belum terjadi perubahan warna

3

Page 4: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

6. 2,5

Belum terjadi

perubahan warna

7. 3

Belum terjadi

perubahan warna

i 8. 3,5

Belum terjadi

perubahan warna

4

Page 5: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

9. 4

Terjadi perubahan

warna pada 1 tabung

susu kedelai

5

Page 6: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

10. 4,5

Terjadi perubahan

warna pada 2 tabung

susu kedelai

11. 5

Terjadi perubahan

warna pada 2 tabung

susu kedelai

12. 5,5

Terjadi perubahan

warna pada 2 tabung

susu kedelai menjadi

lebih putih

6

Page 7: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

13. 6

Terjadi perubahan

warna pada ke 3

tabung susu kedelai

menjadi warna putih

14. 6,5

Terjadi perubahan

warna pada ke 3

tabung susu kedelai

menjadi warna putih

15 7

Terjadi perubahan

warna pada ke 3

tabung susu kedelai

menjadi warna putih

7

Page 8: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

16 7,5

Terjadi perubahan

warna pada ke 3

tabung susu kedelai

menjadi warna putih,

sedangkan pada susu

ultra tetap berwarna

biru

E.2. Pembahasan

Susu adalah makanan pertama yang dikenal seorang bayi lewat ASI.

Masyarakat sudah menganggap bahwa kualitas ASI lebih unggul daripada susu sapi,

susu formula, dan susu bubuk. Bahkan sekarang kita juga mulai mengenal susu non

hewani, yang terbuat dari bahan baku kedelai (susu kedelai) (Anonim, 2012).

Walaupun tanpa pemberian suatu apapun, rasa susu sedikit manis, dengan

aroma agak harum serta berbau susu. Bau khas susu akan hilang atau berkurang apabila

susu dipanaskan atau dibiarkan pada tempat yang kena udara. Susu adalah salah satu

dari beberapa makanan yang paling bergizi. Konstituen penting yang diberikan (Jawetz,

1991):

1. Protein, terutama kasein dan laktalbumin; protein susu memberikan asam amino

esensial dengan perbandingan yang sangat tepat bagi pembangunan jaringan tubuh.

2. Hidrat arang, dalam bentuk laksota dan gula susu.

3. Lemak, dalam bentuk teremulsi halus.

4. Kalsium dan fosfor, dalam keadaan yang mudah diserap.

5. Vitamin A, dalam jumlah yang banyak kalau sapi perahnya memakan pakan ternak

hijau yang kaya akan karoten.

6. Vitamin B kompleks, khususnya riboflavin.

8

Page 9: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

Mineral susu mengandung potasium, kalsium, magnesium, klorida, fosfor,

sulfur dalam jumlah yang relatif besar. Besi, tembaga, aluminium, mangan kobalt dan

yodium terdapat dalam jumlah kecil. Silikon, boron, titanium, vanadium, rubidium,

litium, strontium, terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Unsur mineral membantu

menaikkan suhu pada susu, sangat penting hubungannya terhadap kestabilan susu

terhadap panas (Anurfadlilah, 2010).

Susu mengandung bermacam-macam unsur yang sebagian besar terdiri dari zat

makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya, pertumbuhan

bakteri dalam susu sangat cepat, pada suhu yang sesuai. Sebagai bahan pangan, susu

dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya sebagai satu kesatuan, maupun dari bagian-

bagiannya. Banyak sekali problem-problem yang dihadapi dalam pengolahan,

penyimpanan, dan penggunaan air susu. Untuk mengetahui kualitas susu dengan

memperkirakan jumlah total mikroba yang terdapat dalam susu dapat dilakukan dengan

uji reduksi methylen biru (Buckle, dkk., 1987).

Uji reduksi methylen biru merupakan uji yang dapat memberikan gambaran

perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu. Dalam uji ini ditambahkan sejumlah

zat pewarna biru methylen ke dalam susu, kemudian diamati waktu yang dibutuhkan

oleh bakteri untuk melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan warna

(methylen biru tereduksi). Methylen biru dalam keadaan tereduksi, akan kehilangan

warna birunya. Waktu yang digunakan bakteri untuk mereduksi methylen biru dapat

dijadikan indikator kualitas susu. Waktu reduksi yaitu perubahan warna biru menjadi

putih dan dianggap selesai jika kurang lebih 4/5 bagian dari sampel susu dalam tabung

telah berwarna putih. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel perkiraan hubungan

koloni bakteri dengan waktu reduksi (Tabel 2) dan tabel klasifikasi susu berdasarkan uji

methylen biru (Tabel 3) (Damayanto, 2014).

9

Page 10: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

Tabel 2. Perkiraan Hubungan Koloni Bakteri dengan Waktu Reduksi, (Widiyanti,

2002).

Waktu Reduksi

(Jam)

Perkiraan Jumlah Koloni Bakteri

(x104 per mL)

0,5 – 3,5 80 atau lebih

4 40

4,5 25

5 15

5,5 10

6 6

6,5 - 8 2,5

8 1

Tabel 3. Klasifikasi Susu Berdasarkan Uji Methylen Biru, (Widiyanti, 2002).

Kelas Mutu Keterangan

1 Sangat Baik Tidak berubah warna setelah diuji selama 8 jam

2 Baik Berubah warna 6 s.d < 8 jam

3 Sedang Berubah warna 2 s.d < 6 jam

4 Buruk Berubah warna < 2 jam

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil, susu ultra yang

merupakan susu pasteurisasi tidak mengalami perubahan warna dari warna biru menjadi

warna putih setelah diinkubasi selama 7,5 jam, hal ini berarti susu ultra memiliki mutu

yang sangat baik jika dicocokkan dengan Tabel 2 dan Tabel 3. Sedangkan, pada susu

kedelai yang non pasteurisasi mengalami perubahan warna dari warna biru menjadi

warna putih setelah diinkubasi selama 6 jam. Jika dicocokkan dengan Tabel 2 dan Tabel

3, maka dalam susu kedelai jumlah koloni bakteri yang ada mencapi 60.000 per mL.

Dengan demikian, kualitas mutu susu kedelai tersebut baik. Perubahan warna biru

methylen menjadi warna putih disebabkan oleh mikroorganisme.

Mikroorganisme yang tumbuh dalam susu akan menghasilkan oksigen yang ada,

karena oksigen habis, terjadi reaksi oksidasi-reduksi untuk kelangsungan hidup

mikroba. Sitrat yang merupakan metabolit mikroba berfungsi sebagai donor hidrogen,

10

Page 11: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

methylen biru sebagai aseptor hidrogen, dan enzim reduktase yang diproduksi mikroba

merupakan katalis. Reaksi oksidasi yang terjadi harus dapat menyediakan energi untuk

pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, dengan enzim reduktase mikroba menurunkan

potensial oksidasi-reduksi, dengan mereduksi methylen biru. Karena tereduksi maka

methylen biru berubah warnanya dari biru menjadi putih. Dengan demikian, semakin

tinggi jumlah bakteri dalam susu, semakin cepat terjadinya perubahan warna.

F. Simpulan

Dari hasil praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa uji reduksi

methylen biru merupakan uji yang dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah

bakteri yang terdapat dalam susu. Susu ultra yang merupakan susu pasteurisasi tidak

mengalami perubahan warna dari warna biru menjadi warna putih setelah diinkubasi

selama 7,5 jam, hal ini berarti susu ultra memiliki mutu yang sangat baik jika

dicocokkan dengan Tabel 2 dan Tabel 3. Sedangkan, pada susu kedelai yang non

pasteurisasi mengalami perubahan warna dari warna biru menjadi warna putih setelah

diinkubasi selama 6 jam. Dengan demikian, kualitas mutu susu kedelai tersebut baik..

G. Daftar Pustaka

Damayanto, I Putu Gede Parlida. 2014. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Bioteknologi. Singaraja: Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha.

Jawetz, G., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 1991, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Jakarta, EGC

Buckle, K. A., R. A. Edwards., G.H. Fleet., and Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.

Anonim. 2012. Acara Uji Mutu Susu. http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 5 Juni 2014.

Anurfadlilah. 2010. Kesegaran susu. http://anurfadlilah.tumblr.com. Diakses pada tanggal 5 Juni 2014.

11

Page 12: Praktikum Bioteknologi Uji Reduksi Methylen Biru

H. Jawaban Pertanyaan

1. Bagaimanakah mekanisme terjadinya reduksi warna methylen biru pada susu oleh

mikroorganisme?

Jawab:

Mikroorganisme yang tumbuh dalam susu akan menghasilkan oksigen yang

ada, karena oksigen habis, terjadi reaksi oksidasi-reduksi untuk kelangsungan

hidup mikroba. Sitrat yang merupakan metabolit mikroba berfungsi sebagai donor

hidrogen, methylen biru sebagai aseptor hidrogen, dan enzim reduktase yang

diproduksi mikroba merupakan katalis. Reaksi oksidasi yang terjadi harus dapat

menyediakan energi untuk pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, dengan enzim

reduktase mikroba menurunkan potensial oksidasi-reduksi, dengan mereduksi

methylen biru. Karena tereduksi maka methylen biru berubah warnanya dari biru

menjadi putih.

2. Dapatkah uji methylen biru ini digunakan untuk mengetahui kebersihan produk

susu perah dipasarkan? Jelaskan!

Jawab:

Dapat, karena uji reduksi methylen biru merupakan uji yang dapat memberikan

gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu. Jika methylen

mengalami reduksi akan berubah menjadi warna putih, dengan demikian akan

dapat menunjukkan kualitas dan mutu susu tersebut.

12