Paper Green Investments

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    1/19

    UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN INVESTASI HIJAU

    (GREEN INVESTMENTS) PADA PASAR MODAL INDONESIA

    Matrikulasi: P!"ta#ua! Pasar M$%al %a! T$ri I!&stasi

    D$s! P!"a'ar: Iu Dr Luk Luk *ua%a#+ SE+ MBA+ Ak

    Ba,ak A#-a% Suki+ SE+ MM+ Ak

    NAMA: ANISA LISTYA

    NIM : ./.0012/3/4./5

    6ELAS: REGULER PAGI

    PROGRAM PAS7ASARJANA

    UNIVERSITAS SRI8IJAYA

    0./3

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    2/19

    UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN INVESTASI HIJAU

    (GREEN INVESTMENTS) PADA PASAR MODAL INDONESIA

    I PENDAHULUAN

    Perusahaan berperan penting dan berkontribusi besar bagi kemajuan umat manusia.

    Perusahaan sebagai agen perubahan memiliki pengaruh terhadap perspektif lingkungan,

    ekonomi, maupun sosial. Tujuan perusahaan antara lain untuk meningkatkan nilai tambah

    dari produk dan jasa yang dihasilkan serta memperoleh laba. Perusahaango publicdan yang

    belum terdaftar di bursa (non go public) dalam perkembangannya terdiri dari berbagai sektor

    usaha. Pengklasifikasian emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan

    !"I#! (Jakarta Industrial Classification), yang pertama kali diperkenalkan pada tanggal $%

    &esember '. *lasifikasinya terdiri dari sembilan sektor utama yaitu pertanian,

    pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang konsumsi, properti

    dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan, serta perdagangan jasa dan in+estasi.

    "ektor sasta naik sekitar / dari 0&P global dan berpengaruh besar pada ekonomi, politik

    nasional, dan global.

    *emajuan teknologi mempermudah perusahaan dalam men1iptakan ino+asi baru.

    Produk-produk dapat dihasilkan dalam aktu yang relatif 1epat dan dalam jumlah banyak

    se1ara massal. Tak jarang untuk memaksimalkan produksi, perusahaan seringkali tidak

    mempedulikan dampak dari kegiatan usahanya. 2imbah usaha tidak dikelola dengan baik

    sehingga men1emari lingkungan, penggunaan sumber daya alam yang tak terbarukan se1ara

    berlebihan, penebangan pohon dan perusakan lingkungan, serta ulah tak bertanggung jaab

    lainnya. 3alau saat ini perusahaan telah menerapkan tanggung jaab sosial perusahaan

    (Corporate Social Responsibility) sebagai bagian dari hal yang ajib (mandatory) namun

    pada implementasinya masih banyak perusahaan yang tidak ramah lingkungan.

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    3/19

    Eksekutif dalam perusahaan seharusnya menggunakan aset dan sumber daya pemegang

    saham untuk menambah nilai perusahaan, 1ontohnya seperti mengurangi polusi (4riedman,

    '). !al kepedulian terhadap lingkungan hidup diaali sejak tahun '-an sejak

    dampak industrialisasi yang meningkatkan semakin panasnya iklim bumi. *onsep perusahaan

    yang peduli lingkungan sudah menjadi issueglobal sehingga menimbulkan kesadaran akan

    pentingnya in+estasi yang lebih ramah lingkungan atau sering disebut in+estasi hijau (green

    investments). In+estasi hijau berfokus pada reduce, reuse, recycle, dan recovery.

    &edikasi dari sektor sasta sangat diperlukan dalam rangka meujudkan perubahan

    paradigma menuju ekonomi hijau dan masa depan yang berkelanjutan untuk semua.

    Tanggung jaab sosial perusahaan ditanggung dan diakili oleh sektor sasta telah diakui

    baik oleh perusahaan sendiri dan pemerintah di seluruh dunia. Inisiatif inspiratif sedang

    dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk memaksimalkan potensi ini, mulai

    dari penerapan model bisnis yang berkelanjutan dan akuntansi hijau, untuk strategi

    keterlibatan konsumen ino+atif, untuk promosi pendekatan baru untuk penilaian dan

    permintaan.

    Indonesia saat ini berkeinginan untuk membentuk dan mendorong pergeseran global

    menuju ekonomi hijau, dan ekonomi yang serba 1epat dan demografi yang menguntungkan

    memberikan kesempatan yang luar biasa untuk bisnis. Pada saat yang sama, perlindungan

    lingkungan, khususnya perlindungan hutan - penting bagi keseimbangan ekologis global -

    membutuhkan in+estasi yang serius dan dukungan untuk men1apai mitigasi perubahan iklim

    pada skala global. In+estasi hijau adalah peluang besar dan Indonesia akan memainkan

    peranannya sebagai negara yang strategis.

    *epala Badan *oordinasi Penanaman 5odal (B*P5), 4ranky "ibarani,

    menyatakan baha dalam lima tahun terakhir, realisasi in+estasi langsung sektor industri

    hijau di Indonesia men1apai 6"& 7' miliar. "epanjang $'-$'8, pertumbuhan rata-rata

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    4/19

    sekitar $8/ untuk Penanaman 5odal !sing (P5!) dan 7$/ untuk Penanaman 5odal &alam

    9egeri (P5&9). &iperkirakan akan ter1ipta realisasi in+estasi setidaknya sebesar 6"& '

    miliar hingga tahun $' di ketujuh sektor potensial di Indonesia. Pemerintahan okoi telah

    memerin1i sejumlah target in+estasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

    nasional pada tahun-tahun mendatang. In+estasi hijau akan memainkan peran kun1i dalam

    memenuhi target-target tersebut. Pengelolaan sumber daya alam lestari menempati posisi inti

    dalam :en1ana Pembangunan angka 5enengah 9asional (:P59) $'-$'.

    "ur+ei Bank Indonesia pada tahun $'8 tentang in+estasi hijau oleh lembaga jasa

    keuangan terutama perbankan di Indonesia masih minim yaitu ',7 persen. "istem keuangan

    Indonesia didominasi oleh perbankan dan bank di Indonesia memiliki pendekatan konser+atif

    terhadap bisnis yang bersifat umum dengan kredit bersifat jangka pendek dan menengah. ;al

    tersebut menjadi tantangan Indonesia untuk merubah paradigma jasa keuangan agar mau

    berin+estasi untuk lingkungan hidup. "ebagian besar bank menyatakan kredit hijau lebih

    berisiko terutama karena masa pinjamannya yang panjang. !da tiga tantangan dalam

    pengembangan industri hijau yakni pertama, industri di Indonesia masih menggunakan

    teknologi lama yang tidak ramah lingkungan. "ementara itu, teknologi yang digunakan

    industri di Indonesia juga dirasa belum diremajakan sehingga manufaktur di Indonesia dirasa

    belum 1ukup untuk bisa bertumbuh sesuai dengangreen industry. *edua, kompetensi "umber

    &aya 5anusia ("&5) yang terbatas. *ekurangan dukungan fasilitas keuangan dengan

    kebutuhan industri nasional. *etiga, insentif dan dukungan dalamgreen industrydi Indonesia

    yang kurang padahal in+estasi dalamgreen industrytergolong mahal.

    In+estasi hijau belum 1ukup dikenal di Indonesia dan perkembangannya masih lambat.

    ;al ini 1ukup kontras dengan pesatnya laju in+estasi hijau di negara-negara lain. Berdasarkan

    fenomena in+estasi hijau di Indonesia, permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu air dan sektor hijau lainnya

    sejak tahun $. umlah ini merupakan in+estasi dari !merika 6tara, #ina, India, dan

    Brasil, serta di negara-negara berkembang lainnya.

    Pemerintah melalui Badan *oordinasi Penanaman 5odal (B*P5) mengadakan a1ara

    Tropi1al In+estment "ummit < A lobal Investment !pportunity di akarta tanggal $-$%

    !pril $' dan mengundang peserta dari kalangan dunia usaha dan organisasi nonpemerintah

    dalam dan luar negeri, seperti !ustralia, "iss, :epublik :akyat Tiongkok (::T), Pran1is,

    !merika "erikat, Inggris, India, Thailand, dan "ingapura. Pertemuan ini bertujuan untuk

    menyediakan platform bagi pemerintah Indonesia untuk menjelaskan dan mempromosikan

    +isi strategisnya untuk in+estasi hijau, sementara juga memungkinkan pemerintah

    mendapatkan input dari banyak pemangku kepentingan tentang kerangka kerja ini dan

    perkembangan ke depannya. "elain untuk mendorong arus masuk in+estasi hijau ke Indonesia

    yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, pertemuan ini juga sebagai bagian dari upaya

    untuk mengembangkan sektor in+estasi hijau, agar dapat sejajar dengan industri kon+ensional

    lainnya. #EC #limate Bonds Initiati+e, "ean *idney, dalam dialog tentang peran kondisi

    keuangan untuk perkembangan in+estasi hijau di kantor 6nited 9ations Cffi1e for :E&&D

    #oordination in Indonesia (69C:#I&) akarta, mengatakan kepastian dibutuhkan para

    in+estor yang sudah memiliki minat untuk menanamkan modalnya di sektor tersebut.

    "ayangnya, minat in+estor yang besar itu tidak terfasilitasi dengan baik lantaran tidak adanya

    jaminan serta minimnya portofolio proyek in+estasi hijau yang bisa dieksekusi. *idney

    meminta pemerintah Indonesia untuk memastikan peren1anaan yang benar dan

    memperhatikan ketahanan iklim untuk mendukung in+estasi hijau di masa mendatang.

    Pasalnya, menurut dia, tantangan terbesar dalam pengembangan in+estasi hijau adalah

    perubahan iklim dan kerusakan alam yang kini terus terjadi. Ia juga menambahkan in+estasi

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    9/19

    hijau merupakan peluang besar karena memiliki potensi hingga ' miliar dolar !" dari

    sebelumnya $ miliar dolar !".

    III PEMBAHASAN

    A Pi#akPi#ak ;a!" Br,ra! %ala- O,ti-alisasi I!&stasi Hi'au

    "iklus in+estasi hijau di area dana bersama relatif kompleks dan memiliki sejumlah

    besar aktor. 6ntuk menyederhanakan, pihak atau agen berikut memiliki peran yang lebih

    besar yaitu< i) in+estor hijau ii) pengelola dana hijau iii) perusahaan sasaran i+) badan

    pengatur, seperti masyarakat bursa, lembaga pemeringkat, asosiasi praktisi, badan legislatif

    dan administratif, dan lain-lain. &ari siklus ini, beberapa aasan dapat diturunkan. Pada

    aalnya, kita dapat men1oba untuk mengidentifikasi biaya agensi antara pengelola dana (atau

    penasihat in+estor) dan in+estor hijau tunggal. &engan kata lain, masalah koordinasi tindakan

    pengelola dana dalam kaitannya dengan kepentingan in+estor hijau. 2angkah kedua dari

    siklus adalah kontak (yang dapat implisit atau eksplisit) dari pengelola dana (biasanya dana

    dengan pangsa besar saham dari perusahaan tertentu atau dengan agen insider) dengan dean

    perusahaan sasaran.

    5anajer in+estasi (fund manager"dapat meminta, dimoti+asi oleh keinginan in+estor

    hijau (hubungan pertama kali didirikan), untuk informasi dan>atau kegiatan pengungkapan

    lingkungan untuk mengidentifikasi jika perusahaan benar menjadi praktik hijau. Ini berlaku

    juga untuk perusahaan yang berada di sektor-sektor tertentu, misalnya energi terbarukan,

    karena bahkan dalam sektor bisnis lingkungan berorientasi ada persaingan dan itu adalah

    mungkin untuk memeriksa praktik lingkungan dan terbaik di perusahaan kelas. Isu ketiga

    yang dapat diidentifikasi penaaran dengan tingkat pengungkapan informasi lingkungan

    baha perusahaan target harus terlibat di dalamnya. Topik ini berkaitan dengan efek sinyal

    menunjukkan baha perusahaan dalam in+estasi hijau, mengadopsi praktik-praktik

    lingkungan dan yang sesuai dengan undang-undang. ;ubungan lainnya adalah aspek tata

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    10/19

    kelola - faktor yang memerlukan pengaturan diri, negara dan pemerintahan global. 0rafik di

    baah dapat menggambarkan siklus in+estasi hijauindikator apa saja yang menjadikan suatu usaha

    diklasifikasikan sebagai kategori in+estasi hijau.

  • 7/23/2019 Paper Green Investments

    19/19

    DA*TAR PUSTA6A

    Brodjonegoro, Bambang Permadi "oemantri (5enteri *euangan :epublik Indonesia).4ostering Partnership beteen the 0o+ernment, Pri+ate "e1tors, and the People.

    Tropi1al 2ands1ape "ummit akarta, $'.

    4riedman, 5ilton. The 9e Hork *he Social Responsibility of +usiness is to Increase its$rofits The 9e Hork Times 5agaGine, "eptember '8, '. !+ailable inhttp>.umi1h.edu>the1ore>do1>4riedman.pdf.

    ;adad, 5uliaman &armansyah (*etua &ean *omisioner Ctoritas asa *euangan). 0reenE1onomy. Tropi1al 2ands1ape "ummit akarta, $'.

    ;ensha, 5ark. JE1o In+estor 0uideJ(P&4). E1o In+estor 0uide, In1.

    Indriani, 4arah (&eputy #hairman for In+estment #limate &e+elopment at IndonesiaIn+estment #oordinating Board - Badan *oordinasi Penanaman 5odal. Tropi1al2ands1ape "ummit akarta, $'.

    9e 0lobal #limate Prosperity "1oreboard 4inds C+er A' Trillion In+ested in 0reen "in1e$. 0reen 5oney ournal. $'.

    KiGGotto, Kini1ius &iniG. 0reen in+estment< 1on1ept, design and 1onfli1t of interests on theen+ironmental mutual fund industry ;o Triple ;eliL intera1tions 1an minimiGe1onfli1ts and boost a sustainable e1onomy.

    http://www.ecoinvestorguide.com/wp-content/uploads/EcoInvestorGuide.pdfhttp://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.ecoinvestorguide.com/wp-content/uploads/EcoInvestorGuide.pdfhttp://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749