Upload
rika-revina
View
248
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
1/13
PEMANFAATAN URANG ARING (Eclipta alba) SEBAGAI ALTERNATIF
PEWARNA ALAMI RAMBUT DAN TEKSTIL
Tiya Istiani
Abstrak
Urang aring (Eclipta alba) merupakan tanaman herba kecil tahunan
(tumbuhan parennial) yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
tanaman obat tradisional. Urang aring mengandung senyawa isoflavonoids,
phytosterol, dan triterpenoid saponins seperti nicotine, ecliptine, terthienyl,
terthienylmethanol, mengandung 4 senyawa komposit bioaktif yaitu tannin,
flavonoid, senyawa fenolic dan alkaloid. Adanya senyawa coumestans (turunan
kumarin) berupa alkaloid, thiopenes, flavonoid, polyacetylenes, dan triterpen
memenuhi syarat sebagai bahan pewarna alami. Produk
produk ekstrak daun
urang aring di masyarakat lebih banyak sebagai campuran shampo dan sebagai
minyak rambut alami. Ekstraksi daun urang aring dapat digunakan untuk
pewarna a lami rambut dan tekstil. Pewarnaan rambut dengan ekstrak daun urang
aring dapat dilakukan dengan mengambil satu gram ekstrak daun urang aring
kemudian ditambah dengan 200mg urea. Kemudian dilekatkan pada rambut.
Perlekatan dibiarkan hingga satu jam. Rambut tetap dibiarkan melekat dengan
ekstrak daun urang aring selama satu jam, dan setelahnya akan terbentuk warna
baru yaitu kuning atau hijau gelap. Pembuatan pewarnaan tekstil untuk
memunculkan warna dan mengunci warna digunakan fiksator tawas, tunjung dan
kapur tohor pada proses fiksasi dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/lpada tiap- tiap fiksator. Upaya promosi produk baru urang aring melalui
advertensi, sales promotion, dan penjualan. Perlu pengolahan maksimal tanamanurang aring agar dapat memenuhi permintaan viariasi warna di pasaran.
PENDAHULUAN
Morfologi Eclipta alba
Eclipta alba merupakan tanaman herba kecil tahunan (tumbuhan annual)
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman obat tradisional.
Tanaman ini banyak tumbuh di berbagai Negara terutama di daerah tropis dan
subtropis (Chokotia et all , 2013). Pada umumnya tanaman ini tumbuh di
Indonesia sebagai tanaman liar. Urang aring merupakan tanaman liar bertangkai
banyak. Tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, dan
pinggir selokan. Tanaman ini dapat tumbuh dari tepi pantai sampai ketinggian
1.500 m dpl. Ciri-ciri tanaman urang-aring adalah memiliki tinggi 10 hingga 80
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
2/13
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
3/13
Gambar 1. Morfologi daun urang aring (Berlian, 2010)
Kandungan Senyawa Kimia
Urang aring mengandung senyawa isoflavonoids, phytosterol, dan
triterpenoid saponins seperti nicotine, ecliptine, terthienyl, terthienylmethanol, -
formyl- terthienyl, 2-(Buta-1,3,-diynyl)-5-(but-3-en-l-ynyl) thiophene, 5-(3-
butten-1-ynyl)-2,2-bithienyl-5-methyl acetate, wedelolactone, dan tannin
(Meilita Berlian, 2013).
Sidra Mahmood et all mengatakan dalam jurnal penelitian tahun 2013
tentang Eclipta alba sebagai tanaman obat yang luar biasa, urang aring
mengandung 4 senyawa komposit bioaktif yaitu tannin, flavonoid, senyawa
fenolic dan alkaloid.
Adanya senyawa coumestans (turunan kumarin) berupa alkaloid, thiopenes,
flavonoid, polyacetylenes, dan triterpen glikosida pada tanaman Eclipta alba
memenuhi syarat sebagai bahan pewarna alami (Naishadham et all, 2013).
Agustin Iskandar dalam penelitiannya tentang pengaruh dekok daun urang
aring sebagai insektisida nabati nyamuk Culex mengungkapkan bahwa daun urang
aring memiliki senyawa steroid yang diketahui dapat dimanfaatkan sebagai
insektisida nyamuk Culex sp. Pemanfaatan kandungan senyawa kimia dari
tanaman urang aring tidak hanya sebagai insektisida saja, tetapi juga efektif
sebagai larvasida. Oleh karena kandungan minyak atsiri yang juga terdapat di
daun urang aring berupa menthol, pulegnon, mentonen, mentonon dan limonen,
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
4/13
tanin terhidrolisis, tanin katekin dan flavonoid.
GAMBARAN KHUSUS
Kondisi Kekinian
Eclipta alba atau yang dikenal dengan nama lokal urang aring/orang aring/
bhringraj (sebutan di luar negeri) sering dimanfaatkan sebagai antimytotoxic,
analgesik, antibakteri, antihepatotoksik, antihaemorrhagic, antihyperglycemic,
antioksidan, serta sifat imunomodulator yang dimilikinya dianggap dapat
menghambat penuaan (peremajaan) (Chokotia et all , 2013).
Berbagai senyawa kimia yang dikandung urang aring lebih banyak
dimanfaatkan sebagai obat herbal, obat luka luar, dan lebih banyak dimanfaatkan
untuk penghilang ketombe yang tumbuh di kulit kepala. Ketombe merupakan
kelainan pada kulit kepala yang ditandai dengan pengelupasan berlebihan dari
stratum korneum yang membentuk sisik putih kasar. Munculnya ketombe dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya karena pertumbuhan jamur
Malassezia sp. Melalui bahan tradisional daun urang-aring telah diketahui secara
empiris memiliki aktivitas antimikroba dan secara laboratorium memiliki aktivitas
antifungi terhadap Pityrosporum ovale, salah satu jenis dari genus Malassezia
(Cahyono, 2008).
Selain dimanfaatkan sebagai obat herbal dan penghilang ketombe, ekstrak
urang aring dikenal berkhasiat sebagai pewarna rambut alami dan penguat akar
rambut (Trismawati, 2010). Produk produk ekstrak daun urang aring di
masyarakat lebih banyak sebagai campuran shampo dan sebagai minyak rambut
alami. Untuk produk pewarna tekstil masih jarang ditemui. Pewarna sintetis yang
ada di pasaran menawarkan lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan
pewarna alami. Diantaranya adalah harga yang lebih terjangkau, variasi warna
yang lebih banyak, dan kemudahan mendapatkannya.
Akan tetapi masyarakat tidak bisa dibiarkan begitu saja terus mengonsumsi
produk pewarna sintetis yang bahan bahan dasarnya tidak alami. Penggunaan
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
5/13
pewarna rambut dengan bahan dasar sintetis lebih berbahaya daripada penggunaan
pewarna rambut alami berbahan dasar ekstrak daun urang aring. Dalam penulisan
karya ilmiah ini akan dibahas mengenai pewarna alami berbahan dasar ekstrak
daun urang aring yang dimanfaatkan sebagai pewarna rambut dan pewarna tekstil.
Metode Ekstraksi Daun Urang Aring Sebagai Pewarna Alami
Ekstraksi daun urang aring sebagai pewarna alami rambut
Dewasa ini banyak dijumpai orang orang baik usia muda dan tua yang
berrambut putih. Umumnya rambut putih terjadi pada orang dengan usia lanjut,
akan tetapi jika terjadi pada orang dengan usia yang relatif muda, tentu hal ini
akan mengurangi kepercayaan dirinya. Rambut putih dapat terjadi karena berbagai
faktor diantaranya adalah tidak adanya pigmen pada rambut yang disebut dengan
melanin (Sandhya, 2013) yang terdapat dalam korteks rambut (Suvarna, 2013).
Faktor lain yang berpengaruh adalah kecenderungan genetik, penggunaan shampo
sintetis, pewarna rambut, dan polusi lingkungan (Sandhya, 2013). Penggunaan
pewarna alami dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pewarna
alami diperoleh dari bahan bahan alami, salah satunya adalah dari ekstrak daun
urang aring.
Ekstraksi warna daun urang aring dapat dilakukan dengan cara membuat
bubuk daun urang aring terlebih dahulu. Pertama, mengumpulkan tanaman urang
aring yang ada. Kemudian dipisahkan bagian bagian tanaman tersebut,
khususnya pada bagian daunnya. Daun urang aring yang telah dipisahkan
kemudian dikeringkan pada suhu ruangan. Daun yang telah dikeringkan direduksi
ukurannya menjadi lebih kecil dengan bantuan alat penggiling atau gerinda agar
menjadi bubuk kasar. 10 gram bubuk kemudian ditimbang dan dilarutkan dalam
air distilasi hingga 100 ml. Tahap selanjutnya ialah agitasi secara terus menerus
menggunakan stirrer selama satu hari agar bubuk kasar menjadi halus. Bubuk
yang sudah halus tersebut kemudian dikeringkan di atas nampan selama 3 hari
pada suhu ruangan. Bubuk kering kemudian digiling menggunakan mortar dan
alu. Bubuk kemudian disaring menggunakan papan dengan 100 lubang penyaring.
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
6/13
Bubuk kini siap disimpan dalam kotak penyimpanan pada suhu 25oC (Kishore,
2011)
Pewarnaan rambut dengan ekstrak daun urang aring dapat dilakukan denganmengambil satu gram ekstrak daun urang aring kemudian ditambah dengan
200mg urea. Kemudian dilekatkan pada rambut dengan cara pemisahan
kandungan air yang tersedia. Perlekatan dibiarkan hingga kurang lebih selama
satu jam supaya ekstrak daun urang aring mengalami penyerapan ke dalam
rambut. Rambut tetap dibiarkan melekat dengan eksrak daun urang aring selam
satu jam, dan setelahnya akan terbentuk warna baru yang berasal dari daun urang
aring (Rao, Y Madhusudhan et all, 2007).
Gambar 1. Hasil pewarnaan rambut dengan ekstrak daun urang aring
Ekstraksi urang aring sebagai pewarna alami tekstil
Zat warna alam merupakan zat warna yang memenuhi standar kualitas dan
aman bagi lingkungan, karena tidak seperti zat warna sintetis yang mengakibatkan
pencemaran lingkungan akibat pembuangan sisa limbah yang bersifat karsinogen.
Selain itu zat warna sintetis diduga mengandung gugus azo yang dapat
menyebabkan penyakit kanker. Dengan penggunaan zat warna alam diharapkan
dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Keunggulan dari zat warna alam
antara lain, warna yang dihasilkan sangat variatif dan unik, warna cenderung
kearah soft, intensitas warna terhadap kornea mata terasa sangat menyejukkan
sehingga akan menyehatkan mata, dan mengandung antioksidan sehingga nyaman
dan aman apabila dipakai oleh manusia (Trismawati, 2010).
Ekstraksi urang aring dalam tekstil dapat digunakan untuk pewarnaan kain
sutera. Kain sutera merupakan bahan tekstil yang terbuat dari serat sellulosse dan
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
7/13
protein. Bahan tekstil yang dapat diwarnai dengan zat warna alam adalah bahan
tekstil yang terbuat dari serat sellulosse. Untuk memunculkan warna dan
mengunci warna digunakan fiksator tawas, tunjung dan kapur tohor pada proses
fiksasi dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/l pada tiap- tiap fiksator.
Gambar 2. Metode Ekstraksi dan Pemfiksasian
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
8/13
Gambar 3. Hasil pewarnaan (Fitrihana, n d)
Gambar 3. Hasil ekstrak warna pada pewarnaan kain sutera
Telaah Pustaka
Urang-aring (Eclipta alba (L.) Hassk., sin. Eclipta prostrata L.) adalah
sejenistumbuhan, kebanyakan ditemukan liar sebagaigulma,
anggotasuku Asteraceae. Terna ini terkenal oleh karena kegunaannya sebagai
penyuburrambut yang dikemas dalam minyak rambut. Di samping itu, urang-
aring juga memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat.
Produk minyak rambut urang aring pada awlnya sekitar tahun 1938, oleh
karena digemari banyak masyarakat yang tercermin melalui tingginya volume
penjualan. Pada saat itu urang aring dan minyak kemiri sebagai penyubur dan
penghitam rambut masih kuat dibenak masyarakat. Akan tetapi bersamaan dengan
perkembangan teknologi dan perubahan pengetahuan masyarakat, secara perlahan
anggapan tersebut mulai berubah. Jika semula urang aring lebih banyak
dimanfaatkan dalam bentuk minyak, kini mulai berubah dan dimanfaatkan dalam
bentuk shampo. Hal ini mengakibatkan merosotnya penjualan minyak rambut
urang aring yang dihasilkan oleh beberapa perushaan menengah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Familiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rambuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Rambuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Familiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
9/13
Hingga saat ini, produk pencuci rambut yang berbahan dasar bahan bahan
alami seperti urang aring masih tetap bertahan. Akan tetapi persaingan produk
antar peusahaan semakin ketat karena perusahaan sama sama menghasilkan
produk pencuci rambut dengan bahan dasar urang aring. Perlu dilakukan alternatif
lain mengenai pengolahan produk lain yang juga berbahan dasar urang aring.
Produk tersebut bisa berupa pewarna alami untuk rambut dan tekstil yang jelas
lebih aman.
Pengenalan produk pewarna alami untuk rambut dan tekstil dapat dilakukan
dengan cara berikut :
Advertensi
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memasang iklan spot di berbagai media.
Bisa melalui media sosial, media penyiaran, media massa, dan media cetak.
Upaya ini akan mengenalkan produk urang aring yang lain berupa pewarna alami
untuk rambut dan tekstil kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak akan
hanya mengenal produk urang aring sebagai pencuci rambut (shampo), minyak
rambut dan penyubur rambut. Jika masyarakat sudah mengenal produk lain dari
urang aring, maka hal ini akan meningkatkan penjualan perusahan perusahaan
yang memanfaatkan urang aring sebagai bahan dasar produknya.
Sales Promotion
Kegiatan ini dilaksanakan oleh para salesman dengan cara door to door
dalam menjajakkan produk dan ditekankan pada produk pdroduk baru.
Penjualan
Penjualan tetap dilaksanakan dengan cara distribusi ke daerah yang mau
menjualkan produk produk berbahan dasar urang aring,khususnya produk
pewarna alami untuk rambut dan tekstil.
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
10/13
Telaah Preventif
Telah dilakukan berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa urang
aring dapat dijadikan pewarna alami dengan alternative pilhan warna kuning,
hijau, dan hitam. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang
dihasilkan masih terlalu kalem, sehingga kurang cocok untuk pewarnaan bahan
bahan yang akan dijadikan baju baju yang membutuhkan warna mencolok.
Sedangkan untuk pewarna alami rambut hanya dapat digunakan untuk pewarnaan
rambut hitam dan kuning.
Meskipun ketahanan luntur warna urang aring sangat baik (tidak mudah
luntur) tetapi warna yang dihasilkan masih kurang memenuhi permintaan pasar.
Sebagai bahan pewarna alami akan lebih baik jika warna yang disediakan lebih
bervarriasi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari bahaya penggunaan pewarna sintetis.
Pemanfaatan urang aring sebagai pewarna alami lebih ditekankan pada
organ tumbuhan berupa daun. Berikut kandungan senyawa yang terkandung
dalam daun urang aring.
Tabel 1. Kandungan senyawa kimia pada setiap bagian tanaman Eclipta alba
(Sidra MAhmood, 2013)
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
11/13
Tabel di atas menunjukkan ada beberapa kesamaan kandungan senyawa
kimia pada setiap bagian tanaman Eclipta alba. Pada bagian biji terkandung
alkaloid dan sterol yang memenuhi syarat untuk dibuat pewarna. Pada bagian
batang dan daunnya juga memiliki kandungan senyawa kimia yang sama berupa
wedelolakton yang juga berperan dalam pembuatan pewarna alami(Sidra
Mahmood, 2013).
Ekstraksi tanaman urang aring memerlukan bahan tambahan kimia lainnya
agar warna yang dihasilkan lebih maksimal, namun komposisi bahan kimia yang
digunakan tetap pada batas kadar aman yang telah ditentukan.
Tanaman urang aring yang merupakan tanaman liar, mudah tumbuh dimana
mana apalagi sangat mudah tumbuh di daerah tropis memudahkan produsen
untuk membuat berbagai produk berbahan dasar urang aring khususnya pewarna
alami. Modal yang dibutuhkan cukup murah bahkan tidak harus bermodal tetapi
akan menghasilkan keuntungan yang besar. Akan tetapi, kualitas gen tanaman
juga mempengaruhi produk akhir dari pewarna alami ini. Sehingga perlu diadakan
pembudidayaan tanaman urang aring dengan kualitas yang unggul sehingga
produk akhir berupa pewarna alamin dapat diproduksi secara maksimal.
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
12/13
DAFTAR PUSTAKA
Suvarna, Phadatare., Nesari Tamuja, Pokharkar Deepak, Pingle R.P., dan Gadge
M.S..2013. Comparative Study of Dyeing Efficiency and RetentionCapacity of Herbal Dyes. International Journal of Research Volume 4(2),
Mar Apr 2013
www.ijrap.net
Pratiwi, Agness, Lufi Prasetyo Ningrum, Robi Sambastian, Sely Desilia.2010.
Daun Urang Aring (Eclipta Alba) Sebagai Obat Alternatif Penyembuh Luka
Alam Pada Kelinci. Karya ilmiah Remaja Tingkat Provinsi. Serang :
Yayasan Prisma Sanjaya
Mahmood, Sidra., Shahzad Hussain, dan Farnaz Malik. 2013. Accentuating the
prodigious significance of Eclipta alba An inestimable medicinal plant.
Jurnal Penelitian Volume 26 No.6
Naishadham, Padmaja., Sushma P.R, Rohan Dasika, Siddharth Tangirala,
Sumanth Tangirala. 2013. Evaluation of Organic Hair Dye Formulation by
an Environment Friendly Process. International Journal of Pharmaceutical
Sciences Review and Research Volume 21(2)
www.globalresearchonline.net
Chokotia, Love S., Pranav Vashistha, Rajkumar Sironiya , Harsha Matoli. 2013.
Pharmacological Activities Of Eclipta Alba(L.). International Journal of
Research and Development in Pharmacy and Life Sciences. Vol. 2, No.4, pp
499-502
http//www.ijrdpl.com
Kishore, V. Sai., B. Tejeswara Rao, K. Pavani, D. Nagasen, K. Rakesh VarmaAnd D. Gowtham. 2013. Plantago Ovata Seeds And Bhringaraj Leaves As
Superdisintegrants: Formulation And Evaluation Of Sotalol Hydrochloride
Orodispersible Tablets. International Journal Of Pharmaceutical, Chemical
And Biological Sciences Volume 3(4)
www.Ijpcbs.Com
Berlian, Ria Melita. 2013. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Urang
Aring (Eclipta Alba L.Hassk) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia
Coli Secara In Vitro. Skripsi. Bandar Lampung : Universitas Malahayati
Sandhya , Rambabu , Gupta Ravi Kumar, Chaudhari Pushpawati, Vidyanath.
2013. Critical Appraisal Of Cosmetics In Ayurveda. Unique Journal Of
Ayurvedic And Herbal Medicines Volume 01 (2) Halaman 5 - 17www.Ujconline.Net
Trismawati, Kharomi., Very Setyabakti, Cahyaning Wuri Rosetyo. 2010.
Pencelupan Pada Kain Sutera Menggunakan Zat Warna Urang Aring
(Eclipta Alba) Dengan Fiksator Tawas, Tunjung Dan Kapur Tohor. Pkmp
Iskandar Agustin, Aswin D. Baskoro, Abdul Malik Setiawan. 2007. Pengaruh
Dekok Daun Urang-Aring (Eclipta Prostata) Sebagai Insektisida Nabati
Nyamuk Culex Sp. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Asiatun, Kapti., Noor Fitrihana, Widihastuti. 2009. Pemanfaatan Limbah
Tanaman Untuk Pewarnaan Produk Kain Jumputan (Ikat Celup) Sebagai
Pengembangan Program Life Skills Pada Pemeblajaran Keterampilan Sltp.
Artikel Ilmiah. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
8/9/2019 Paper Urang Aring-libre
13/13
Rao, Madhusudan Y., Shayeda dan P Sujadha. 2008. Formulation and Evaluation
of Commonly Used Natural Hair Colorants. Research Paper Vol 7 (1)
halaman 45 48