pbl blok 9.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    1/26

    1

    Pendahuluan

    Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang

    komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim

    yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam

    sistem pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,

    rektum, dan anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati,

    pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk

    menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan

    oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.Makanan merupakan faktor yang

    menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi dan waktu makan yang

    tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu. Agar kita dapat memilihmakanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang fungsi

    makanan, cara pengolahannya , dan penyajiannya.Jumlah zat makanan yang kita makan

    tidak sama, tergantung kebutuhan tubuh.Kebutuhan terhadap jumlah makanan yang

    dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi dan gizi makanan yang cukup harus sangat

    diperhatikan terutama pada atlet. Agar seorang atlet dapat tampil maksimal saat

    bertanding.

    Pembahasan

    Struktur Sistem Pencernaan

    Sistem pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus

    halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

    terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

    Gbr : 1 Struktur anatomi sistem pencernaan1

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    2/26

    2

    Struktur Makroskopik

    1. Cavum Oris

    Mulai dari rima oris dan berakhir di isthmus faucium. Selain merupakan permulaan

    sistem pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang dilalui udara

    pernapasan dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi dalam:

    a. Vestibulum orisDaerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan processus

    alveolarisnya di sebelah dalam.

    b. Cavum oris propriumBatas-batas:

    Depan dan samping : arcus dentalis dengan processus alveolaris

    Atas : palatum durum et molle

    Bawah : diaphragm oris

    Belakang : isthmus faucium

    Isi : lidah.2

    Gbr : 2 Cavum Oris1

    2. Pharinx

    Pharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang kontraktil. Terbentang di antara

    bassis crania sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus di sebelah kaudal setinggi

    vertebra cervicalis ke-6. Pada sisi lateral, pharynx berbatasan dengan aa. carotides

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    3/26

    3

    communis et internae, vv. jugulares internae, cornu majus os hyoid dan lamina cartilage

    thyroidea. Fungsinya: sebagai tempat yang dilalui oleh aliran udara pernapasan dan

    makanan. Sesuai dengan ruang-ruang yang terletak di depannya, pharynx dibagi menjadi 3

    bagian:

    Nasopharynx (pars nasalis pharyngis) : dorsal terhadap cavum nasi,berfungsi untuk pernapasan.

    Oropharynx (pars oralis pharyngis) : dorsal terhadap cavum oris,berfungsi untuk pencernaan.

    Laryngopharynx (pars laryngis pharyngis) : dorsal terhadap larynx.2

    3.Oesophagus

    Oesophagus adalah suatu pipa musculair sepanjang 25 cm, yang merupakan lanjutan

    pharynx dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6, dan berakhir di

    cardia ventriculi setinggi Th X-XI. Selama perjalanannya ke distal, ia mengikuti lengkung-

    lengkung columna vertebralis yang terletak tepat di belakangnya. Pada oesophagus dapat

    dibedakan menjadi 3 bagian: pars cervicalis, pars thoracalis, dan pars abdominalis. 2

    4. Lambung

    Lambung merupakan pembesaran tractus digestivus yang berbentuk sebagai kantong.

    Dalam keadaan kosong ruang di dalamnya tidak jauh lebih besar daripada ruang usus.

    Makanan dan minuman dari eosophagus akan bermuara dalam cardia. Disebelah kiri

    cardia, dinding ventriculus sedikit lebih membesar, dimana terdapat fundus ventriculi. Sisi

    yang melengkung di sebelah kanan dan kiri masing-masing disebut sebagai curvatura

    minor dan curvatura mayor. Kedua sisi ini membatasi permukaan facies anterior dan

    fascies pesterior. Bagian terbesar yaitu corpus ventriculi yang melanjutkan diri dengan

    menyempit disebut pylorus ventriculi. Selanjutnya pylorus akan bermuara dalam

    duodenum.3

    Gbr: 3 Anatomi Lambung1

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    4/26

    4

    5. Usus Halus

    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang

    merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui

    sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum

    akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding

    usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui

    vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang

    membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga

    melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.3

    Gbr: 4 Antomi Usus Halus1

    6. Pankreas

    Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :

    Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan Pulau pankreas, menghasilkan hormone

    Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke

    dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat

    dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan

    oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah

    mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium

    bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam

    lambung.3

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    5/26

    5

    7. Hepar

    Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Pada vertebra rendah

    gambaran strukturnya memang benar-benar sebagai kelenjar. Pada manusia dan juga pada

    vertebra tinggi sudah berubah strukturnya sebagai susunan sel-sel dalam lempeng-

    lempeng. Hepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, di bawah

    diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan.

    Berat organ ini pada orang dewasa sekitar 1,5 kg. Permukaan hepar sebagian ditutupi

    peritoneum yang merupakan Capsula Glissoni. Jika hepar segar diiris maka tampak warna

    merah tua dengan gambaran bulat-bulat yang tersebar rata dan di sekelilingnya terdapat

    pembuluh darah besar.3

    8. Vesica Fellea

    Vesica fellea merupakan kantung berbentuk labu yang melekat pada bagian bawah

    lobulus kanan hati; ujung buntunya atau fundus menonjol di bawah pinggir inferior hati.

    Vesica fellea berukuran 10x4 cm. Dengan bagian-bagiannya yaitu: corpus, fundus, dan

    collum yang meneruskan sebagai duktus cysticus. Cairan empedu yang dihasilkan oleh

    hepar berasal dari ducti biliferi akan berkumpul dalam ductus hepaticus communis yang

    melanjutkan menjadi ductus cysticus yang bermuara dalam vesica fellea. Cairan empedu

    yang dibutuhkan untnuk pencernaan akan disalurkan melalui ductus choledochus dan

    bermuara dalam duodenum.3

    9. Usus Besar

    Usus besar terdiri dari :

    Kolon asendens (kanan) Kolon transversum Kolon desendens (kiri) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).3

    Gbr: 5 Anatomi Usus Besar1

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    6/26

    6

    9. Rektum & Anus

    Rektum adalah lanjutan dari colon sigmoideum yang memanjang dari vertebra S3

    sampai anus. Panjang rectum 12-15 cm. Setinggi vertebra S3 taenia colon sigmoideum

    berubah menjadi lapisan otot polos longitudinal dan appendices epiploicae menghilang.

    Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari

    tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari

    usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.2,3

    Gbr: 6 Anatomi Rektum & Anus1

    Kelenjar-kelenjar Ludah2

    Kelenjar

    kelenjar ludah antaralain :

    Glandula ParotisGlandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa-retromandibulare

    antara os mandibula dan m sternocleidomastoideus. Dari pertengahan tepi

    depannya keluar saluran keluarnya : ductus parotideus (stenoni), yang menuju

    kearah depan sejajar dengan arcus zygomaticus, 1 cm dibawahnya. Di tepi

    depan m. masseter ia membelok kedalam, menembus m.buccinator dan

    bermuara di vestibulum oris setinggi gigi molar ke-2 atas. Kelenjar ini diliputioleh fascia yang tebal, yaitu fascia parotidea, yang kearah depan juga meliputi

    m. masseter sebagai fascia parotideo-masseterica.

    Glandula SubmandibularisMelalui tepi dorsal m. mylohioideus kelenjar ini membelok kesisi atasnya

    (bagian yang dalam) dimana ia terletak diantara mandibula (sebelah lateral)

    dan m. hyoglossus (sebelah medial) dan bersentuhan dengan glandula

    sublingualis. Saluran keluarnya adalah ductus submandibularis whartoni, yangmenuju kedepan melalui sisi medial glandula sublingualis dan bermuara

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    7/26

    7

    bersama saluran kelenjar sisi yang lain di caruncula sublingualis s. papilla

    salivalis inferior, yang terletak dibelakang gigi seri rahang bawah.

    Glandula SublingualisBentuknya memanjang dan terletak didasar rongga mulut dekat frenulum

    linguae diantara m. geniohyoideus dan m. genioglosus sebelah medial dan m.

    hyoglossus sebelah lateral. Glandula sublingualis menimbulkan suatu lipat

    pada selaput lendir di atasnya, yang disebut plica sublingualis bagian

    depannya terletak di fossa sublingualis, bagian belakangnya menyentuh

    glandula submandibularis. Saluran keluar dari bagian depan (ductus

    sublingualis mayor) bermuara kedalam ductus submandibularis. Bagian

    belakangnya memiliki beberapa saluran keluar (ductuli sublinguales minores

    dari rivini) yang bermuara kedalam rongga mulut pada plica sublingualis.

    Gmbr: 7 Kelenjar-kelenjar Ludah1

    Otot-otot Pengunnyah2

    Terdapat 4 otot pengunyah yang melekatkan mandibula pada basis crania, ialah :

    a. Otot-otot yang dangkal : M. Temporalis

    Fungsi untuk elevasi & retraksi mandibula

    M. MasseterFungsinya untuk menutup rahang bawah

    b. Otot-otot yang dalam : M. Pterygoideus Medial & Lateral

    Fungsinya untuk membuka rahang bawah

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    8/26

    8

    Gmbr: 8 Otot-otot Pengunyah1

    Struktur Mikroskopis

    1. Labium oris Bagian luar bibir diliputi kulit biasa, terdiri atas epidermis dan dermis, terdapat

    epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan dengan lapisan dermis

    dibawahnya yang merupakan jaringan ikat agak padat. Di bawah dermis terdapat

    jaringan subkutan, berupa jaringan ikat longgar dengan semua unsurnya. Pada

    permukaan luar ini terdapat rambut beserta folikel rambut, kelenjar sebasea, dan

    kelenjar keringat.4

    Bagian merah bibir dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Sel-selyang dekat permukaan bentuknya agak khas yaitu gepeng, terlihat besar, dan intinya

    relatif kecil. Jaringan dibawahnya yaitu lamina propria, membentuk papil-papil

    yang menonjol ke dalam epitel di atasnya. Di dalam papil ini terdapat banyak

    kapiler darah. Karena kapiler darah yang banyak dekat permukaan dan epitelnya

    jernih maka bagian ini tampak merah.4

    Bagian dalam bibir merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.Jaringan ikat longgar dibawahnya disebut lamina propria, juga membentuk papil

    menonjol ke dalam epitel, tetapi tidak sedalam pada merah bibir. Di daerah pangkal

    bibir, dalam lamina propria terdapat kelenjar labialis yang merupakan kelenjar

    mukosserosa.4

    2. Kelenjar-kelenjar Ludah4 Kelenjar Parotis merupakan kelenjar serosa murni. Duktus interkalaris

    merupakan saluran keluar yang paling kecil. Dindingnya terdiri atas epitel

    selapis gepeng atau kadang-kadang kubis rendah. Sitoplasma merah dengan

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    9/26

    9

    inti bulat atau gepeng. Duktus sekretorius masih terlihat didalam lobulus.

    Dindingnya dilapisi epitel selapis torak. Pada bagian basal,dibawah inti,sel-

    selnya kadang-kadang tampak bergurat tegak.Pada bagian apical, diatas inti,

    dapat dilihat vesikel-vesikel kecil didekat lumen. Saluran ini disebut juga

    duktus interlobularis, yang demikian banyaknya pada kelenjar parotis,

    sehingga dapat membedakannya dengan kelenjar pancreas. Duktus

    eksekretorius disebut juga duktus interlobularis. Saluran ini, mula-mula

    dilapisi oleh epitel selapis torak. Semakin besar saluran epitelnya menjadi

    epitel berlapis torak.

    Kelenjar Submandibularis kelenjar ini merupakan kelenjar campur. Sebagianpars terminalis bersifat serosa dan sebagian kecil mukosa. Pada kelenjar ini

    duktus interkalaris pendek dan karenannya jarang terpotong pada sajian.

    Saluran lainnya sama dengan kelenjar parotis

    Kelenjar Sublingualis kelenjar ini mempunyai gambaran mirip kelenjarsubmandibularis. Bedanya, kelenjar ini sebagian besar asinusnya bersifat

    mukosa dan Bulan sabit gianuzzinya lebih banyak dan besar-besar dari yang

    dimiliki kelenjar submandibularis.

    Gmbr: 9 Kelenjar Parotis, Submandibularis,Bulan Sabit Gianuzzi1

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    10/26

    10

    3. Esophagus Tunika mukosa esophagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

    Dibawah epitel terdapat lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat jarang. Di

    bawah lamina propria terdapat tunika muskularis mukosa yang terdiri atas berkas

    otot polos yang tersusun memanjang.4

    Tunika submukosa berupa jaringan ikat jarang, di dalamnya terdapat kelenjaresophagus bersifat mukosa atau mukoserosa. Dalam lapisan ini dapat ditemukan

    pleksus submukosa Meissneri yang biasanya terdiri atas sel ganglion otonom dan sel

    saraf.4

    Tunika muskularis terdiri atas 2 lapisan, yang sebelah dalam tunika muskularissirkularis berupa serat otot polos melingkar, sedangkan yang sebelah luar tunika

    muskularis longitudinalis berupa berkas serat otot polos memanjang. Antara kedua

    lapisan ini dapat ditemukan plekus mienterikus Auerbachii.4

    Tunika adventisiaterdiri atas jaringan ikat jarang, disini disebut tunika adventisiakarena tidak diliputi peritoneum.4

    4. Lambung Tunica mukosa, Pada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada

    daerah cardia dan pylorus agak pucat. Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang

    disebut rugae karena longgarnya tunica submucosa di bawahnya. Terdapat

    gambaran yang lebih menetap yaitu tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat

    dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang dinamakan areola gastrica. Sebagian

    besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung yaitu : glandula cardiaca, glandula

    fundica, dan glandula pylorica.5

    Tunika submukosa merupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sellemak, mast cells, sel limfoid.5

    Tunika muscularis terdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar yaitu:a. Stratum oblique, terutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus

    dan corpus ventriculi.

    b. Stratum circulare merupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagianventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori.

    c. Stratum longitudinal, banyak pada daerah curvatura minor dan curvaturamajor.5

    Tunika serosa, merupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi olehmesotil sebagai lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    11/26

    11

    omentum majus. Pada perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak

    dilapisi oleh mesotil.5

    5. Usus HalusUsus halus merupakan bagian tractus digestivus di antara ventriculus dan intestinum

    crassum, seluruhnya ada sekitar 6 meter panjangnya. Intestinum tenue atau usus halus ini

    dibedakan dalam 3 segmen berturut-turut yaitu:

    DuodenumPanjang sekitar 30cm, letak retroperitoneal yang tertutup oleh peritoneum parietale

    di sebelah ventralnya.

    a. Tunika mukosadiliputi epitel selapis torak yang mempunya mikrovili (brushborders). Di antara sel epitel ada sel goblet yang jumlahnya disini belum

    begitu banyak. Tunika mukosa membentuk vili intenstinalis yang gemuk-

    gemuk. Lamina propria terdapat dibawah epitel vili intenstinalis maupun

    disekitar kriptus Lieberkhun. Di dasar kriptus dapat ditemukan dapat

    ditemukan sel Paneth, suatu sel berbentuk kerucut dengan puncaknya

    menghadap lumen. Di dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar berwarna

    merah.4

    b. Tunika submukosa dipenuhi oleh kelenjar Brunner. Tunika mukosa dansubmukosa bersama-sama membentuk plika sirkularis Kerckringi. Plika ini

    berfungsi untuk memperluas permukaan usus. Terdapat 800 lipatan melingkar

    sabagai cincin yang tidak sempurna di sepanjang intestinum. Pleksus

    submukosus Meissneri juga dapat ditemukan disini.

    c. Tunika muscularis, terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam. Stratum longitudinal di sebelah luar.

    Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus Aurbach.

    d. Tunika serosa, merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutanperitoneum visceral.

    Jejunuma. Tunika mukosa jejunum gambarannya mirip duodenum tetapi vili

    intenstinalisnya lebih langsing dan sel gobletnya lebih banyak. Sel paneth

    lebih mudah dikenali.

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    12/26

    12

    b. Tunika submukosa disini tidak mengandung kelenjar. Hanya terdiri atasjaringan ikat jarang dengan pleksus Meissneri di dalamnya. Lapisan ini juga

    membentuk plika sirkularis Kerckringi.

    c. Tunika muskularissusunannya sama seperti pada duodenum.d. Tunika serosaberupa jaringan ikat jarang.

    Ileuma. Tunika mukosamirip dengan jejunum, tetapi sel goblet jauh lebih banyak. Di

    lamina propria terdapat kelompokan nodulus limfatikus yang membentuk

    bangunan khusus disebut plaque payeri. Kelompokan nodulus ini sering

    terlihat meluas ke dalam tunika submukosa sehingga sering menjadikan tunika

    muskularis mukosa terpenggal-penggal.

    b. Tunika submukosaterdiri atas jaringan ikat jarang dengan pleksus Meissneridi dalamnya. Disini juga tidak terdapat kelenjar. Plika sirkularis Kerckringi

    tampak lebih pendek dibanding yang terdapat di duodenum dan jejunum.

    c. Tunika muskularis, gambarannya sama seperti duodenum dan jejunum.d. Tunika serosajuga terdiri atas jaringan ikat jarang.

    6. Usus Besara. Tunica mukosa, tidak mempunyai villi intestinalis, epitel berbentuk silindris

    selapis dengan sel piala. Banyak ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang

    sel paneth. Lamina propria hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid

    dengan adanya pula nodulus Lymphaticus yang tersusun berderet-deret

    sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn. Lamina muskularis

    mukosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan kadang-kadang

    terputus-putus

    b. Tunica submucosa tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasilimfosit yang merata. Di dalam jaringan tunica submucosa terdapat anyaman

    pembuluh darah dan saraf.

    c. Tunica muskularis walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanyalapisan dua lapisan.

    d. Tunica serosa mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapatpada intestinum tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    13/26

    13

    pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai lanjutan

    peritoneum viscerale.

    7. HeparHepar dibagi menjadi unit-unit berbentuk prisma polygonal yang disebut lobulus,

    terdiri atas parenchyma hepar dengan diameter 0,72 mm. Pada potongan terlihat

    bahwa lobulus berbentuk sebagai segi enam dengan pembuluh darah yang terdapat di

    tengah,yang disebut vena sentralis.

    Batas-batas lobulus pada hepar manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan

    pengikat. Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan

    jaringan pengikat berbentuk segi tiga berisi saluran-saluran yang disebut Canalis Portalis

    yang terdiri dari pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf.

    Bangunan segitiga ini disebut Trigonum Kiernanni.Parenchyma hepar terdiri atas masa

    sel yang saling berhubungan dan ditempati oleh suatu anyaman sinusoid. Sinusoid ini

    membagi rangkaian sel-sel parenchyma hepar menjadi lembaran atau lempeng-lempeng

    setebal satu sel. Sel-sel hepar disebut pula hepatosit yang berbentuk polyhedral.

    Sepanjang permukaan terdapat anyaman canaliculi biliferi di seluruh lobuli hepatic yang

    pada sediaan biasa tidak dapat dilihat dengan mikroskop karena canaliculi tersebut

    sangat halus. Semua canaliculi akan bermuara di cabang Duktus Biliferus di perifer

    lobulus hepatis.5

    8. Vesica Felleaa. Tunica Mukosa dilapisi epitel selapis torak yang biasanya tidak mempunyai sel

    goblet. Epitel bersama lamina propria membentuk lipatan mirip vili intenstinalis. Di

    dalam lamina propria terdapat sejumlah bangunan bulat atau lonjong yang dilapisi

    epitel yang sama dengan epitel mukosa. Ini adalah potongan lipatan mukosa dan

    disebut sinus Rokitansky-Aschoff. Dinding vesica fellea tidak mempunyai tunika

    muskularis mukosa.5

    b. Tunica Muscularis, terdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalansirkuler, longitudinal dan menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.5

    c. Tunica Perimuscularis, merupakan jaringan pengikat agak padat yangmembungkus seluruh vesica fellea dan melanjutkan diri kedalam jaringn

    interlobular hepar. Di dalamnya banyak mengandung serabut-serabut elastis dengan

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    14/26

    14

    beberapa fibroblast, sel lemak, sel limfoid, pembuluh darah, pembuluh limfe dan

    serabut-serabut saraf.5

    d. Tunica Serosa adalah jaringan ikat longgar yang menutupi vesica fellea yaitubagian vesica fellea yang tidak menempel pada permukaan hepar. Jaringan ini

    kemudian akan melanjutkan diri membungkus hepar. Vesica fellea pada collumnya

    melanjutkan diri sebagai ductus cysticus. Pada permukaan dalamnya terlihat lipatan-

    lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang disebabkan karena penebalan

    sebagian dari tunica mucularis luarnya.5

    9. PankreasKelenjar pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri atas kelenjar eksokrin dan

    kelenjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas mirip dengan kelenjar parotis

    karena pars terminalisnya berupa asinus. Dalam asinus sering ditemukan sel

    sentroasinar yang membatasi lumen asinus. Sel ini merupakan awal dinding duktus

    interkalaris yaitu saluran keluar kelenjar yang terkecil. Saluran ini pada awalnya,

    dindingnya berupa epitel selapis kubis atau kubis rendah. Duktus sekretorius

    (intralobular) lebih sedikit jumlahnya daripada yang terdapat di kelenjar parotis. Adanya

    sel sentroasinar dan sedikit duktus sekretorius pada kelenjar pankreas dapat digunakan

    untuk membedakannya dengan kelenjar parotis. Bagian endokrin disebut juga pulau

    Langerhans, terdiri atas kelompokan sel yang terpulas lebih pucat dari asinus di

    sekitarnya (bagian eksokrin). Sel-sel pulau Langerhans juga lebih kecil dari asinus. Pada

    permukaan sel kelihatan bulat dan dinding selnya tidak mudah dilihat. Di antara sel-sel

    itu terdapat kapiler darah. Kelompokan sel ini tidak mempunyai simpai jaringan ikat

    yang jelas.5

    Proses Pencernaan pada Alat / Organ Pencernaan1. Mulut

    Pintu masuk pertama ke saluran pencernaan adalah melalui mulut atau rongga oral.

    Lubang berbentuk bibir berotot, yang membantu memperoleh, mengarahkan, dan

    menampung makanan di mulut. Kemudian makanan akan dihancurkan dengan dikunyah

    yang melibatkan seluruh organ dalam mulut, yaitu :

    a. Gigi

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    15/26

    15

    Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah.

    Motilitas mulut yang melibatkan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan

    pencampuran makanan adalah oleh gigi.

    Tujuan mengunyah adalah :

    1. Menggiling dan memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebihkecil untuk mempermudah proses menelan.

    2. Untuk mencampur makanan dengan air liur.3. Untuk merangsang papil pengecap, secara refleks memicu sekresi saliva,

    lambung, pankreas, dan empedu.

    Tindakan mengunyah dapat bersifat volunter, tetapi sebagian besar merupakan suatu

    refleks ritmik yang ditimbulkan oleh pengaktifan otot-otot rangka pada rahang, bibir,

    pipi, dan lidah sebagai respon terhadap tekanan makanan ke jaringan mulut.

    b. LidahLidah membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol

    secara volunter, pergerakannya penting untuk memandu makanan didalam mulut

    sewaktu mengunyah dan menelan. Di lidah terdapat papil-papil pengecap (taste

    buds) yang juga tersebar di palatum mole, tenggorokan dan dinding dalam pipi.

    c. Kelenjar salivaKelenjar saliva utama yaitu kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis

    yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan air liur melalui duktud-duktus

    pendek ke dalam mulut. Selain itu, terdapat kelenjar saliva minor yaitu kelenjar

    bukal di lapisan mukosa pipi.

    Saliva terdiri dari 99,5 % H2O, 0,5 % protein dan elektrolit. Protein saliva

    terpenting adalah amilase, mukus, dan lisosom, yang menentukan fungsi saliva

    sebagai berikut :

    1. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva,enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.

    2. Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikelmakanan sehingga menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya

    mukus yang kental dan licin.

    3. Saliva mempunyai efek antibakteri oleh lisosom, suatu enzim yang melisiskanatau menghancurkan bakteri dan membilas bahan yang mungkin digunakan

    bakteri sebagai sumber makanan.

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    16/26

    16

    4. Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsangpapil pengecap karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi

    dengan reseptor papil pengecap.

    5. Saliva berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihanmulut dan gigi.

    6. Penyangga bikarbonat saliva menetralkan asam pada makanan yang dihasilkanoleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies gigi.

    d. PalatumPalatum membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari

    saluran hidung. Keberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah

    berlangsung bersamaan.

    e. UvulaUvula terletak di bagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu suatu

    tonjolan menggantung dari palatum mole (langit-langit lunak), yang berperan

    penting untuk menutup saluran hidung ketika menelan.

    Pencernaan di mulut minimal dan tidak terjadi penyerapan nutrient.

    Pencernaan di mulut yang melibatkan hidrolisis polisakarida menjadi disakarida

    oleh amilase. Namun, sebagian besar pencernaan yang dilakukan oleh enzim ini

    berlangsung di korpus lambung setelah massa makanan dan air liur tertelan. Asam

    menyebabkan amilase tidak aktif, tetapi bagian tengah dari massa yang belum

    dicapai oleh asam lambung, enzim ini terus berfungsi selama beberapa jam. Di

    mulut tidak terjadi penyerapan makanan, namun sebagian obat dapat diserap melalui

    mukosa mulut, misalnya obat vasodilator nitrogliserin.6

    2. Faring dan EsofagusMotilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau

    deglutition. Menelan dimulai ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut

    menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang

    kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian

    secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan.

    Menelan dimulai secara volunter, tetapi setelah dimulai proses tersebut tidak dapat

    dihentikan. Menelan dibagi menjadi dua tahap yaitu :

    a. Tahap Orofaring

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    17/26

    17

    Tahap orofaring berlangsung sekitar satu detik dan berupa perpindahan bolus

    dari mulut melalui faring dan masuk ke esofagus, saat menelan ini bolus harus

    diarahkan ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain seperti

    kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, atau masuk ke trakea, dengan cara :

    Selama menelan posisi lidah menekan palatum durum untuk mencegah makanankembali ke mulut.

    Uvula elevasi atau terangkat di bagian belakang tenggorokan, sehingga saluranhidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.

    Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan pitasuara melintasi laring atau glotis. Selama menelan pita suara melaksanakan

    fungsi yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otot-otot laring

    menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain, sehingga pintu masuk glotis

    tertutup. Selain itu bolus menyebabkan epiglotis tertekan ke belakang menutupi

    glotis yang mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.

    Dengan laring dan trakea tertutup, otot-otot faring berkontraksi untuk mendorongbolus ke dalam esofagus.

    b.Tahap EsofagusPusat menelan memulai gelombang peristaltik primer yang mengalir dari pangkal

    ke ujung esofagus, mendorong bolus didepannya melewati esopagus ke lambung.

    Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak

    secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan

    kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses

    aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Makanan dapat didorong ke lambung

    bahkan dalam posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5

    9 detik untuk mencapai ujung bawah esopagus. Kemajuan gelombang tersebut

    dikontrol oleh pusat menelan melalui persyarafan vagus.

    Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus

    disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk

    lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus

    oleh bagian-bagian makanan yang tajam, mukus juga melindungi dinding esofagus

    dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi refluks lambung.6

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    18/26

    18

    3.LambungLambung terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang

    terletak di atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung,

    lambung bagian bawah yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang

    berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus, duodenum.

    Motilitas Lambung

    Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat

    empat asfek motilitas lambung, yaitu :

    a. Pengisian LambungVolume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat

    mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi

    perubahan volume ini akan menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan

    meningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya

    faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi.

    Plastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam

    rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat-serat otot polos lambung

    teregang pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas. Peregangan dalam

    tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel-sel pemacu, sehingga mendekati

    potensial istirahat yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai

    ambang dan mencetuskan aktivitas kontraktil.

    Sifat dasar otot polos tersebut diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada

    saat terisi. Interior lambung membentuk lipatan-lipatan yang disebut rugae, selama

    makan rugae mengecil dan mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit melemas

    karena terisi. Relaksasi refleks lambung sewaktu menerima makanan ini disebut

    relaksasi resesif.

    b. Penyimpanan LambungSelama makanan masuk ke lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris

    makanan di bagian oral lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat

    dengan pembukaan esofagus dan makanan yang yang paling akhir terletak paling

    dekat dengan dinding luar lambung. Normalnya bila makanan meregangkan lambung

    refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kemudian kembali ke lambung

    akan mengurangi tonus di dalam dinding otot korpus lambung sehingga dinding

    menonjol keluar secara progresif, menampung jumlah makanan yang makin lama

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    19/26

    19

    makin banyak sampai suatu batas saat lambung berelaksasi sempurna, yaitu 0,8

    sampai 1,5 liter. Tekanan dalam lambung tetap rendah sampai batas ini tercapai.

    c. Pencampuran LambungKontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan

    bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang

    peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Apabila kimus

    terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter pilorus dan

    terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih banyak kimus

    dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter pilorus

    menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran

    kimus ke dalam duodenum.

    Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke

    duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali

    ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat

    gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju mundur tersebut disebut

    retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum.

    d. Pengosongan LambungKontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga

    menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang

    masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus

    tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat

    bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum.6

    Sekresi Lambung

    Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu

    kelenjar Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar

    oksintik menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus.

    Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari

    asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi hormon gastrin.6

    Sel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke dalam lumen kantung

    lambung, hal ini menyebabkan pH lumen turun sampai 2. HCl membantu fungsi

    pencernaan, antara lain :

    1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin.

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    20/26

    20

    2. Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikelmakanan berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil.

    3. Bersama dengan lisosom mematikan sebagian besar mikroorganisme yangmasuk bersama makanan.

    Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan

    retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik

    yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl

    menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan

    kembali pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa protein dengan memecah ikatan

    asam amino menjadi peptida. Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari

    cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan

    menetralisasi HCl yang terdapat didekat mukosa lambung.

    Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel G) yang terletak di

    daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah

    lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus

    halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.6

    4.Usus HalusUsus halus terbagi menjadi tiga segmen yaitu duodenum, jejenum dan ilieum. Pada

    usus halus ini terjadi sebagian besar pencernaan dan penyerapan.

    Motilitas Usus Halus

    Segmentasi adalah metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan

    mendorong secara perlahan kimus, dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos

    sirkuler di sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah

    yang berisi kimus. Cincin-cincin kontraktil timbul setiap beberapa sentimeter, membagi

    usus halus menjadi segmen-segmen seperti rantai sosis. Segmen-segmen yang

    berkontraksi, setelah jeda singkat, melemas dan kontraksi kontraksi berbentuk cincin

    kemudian muncul di daerah yang semula melemas. Perjalanan isi usus biasanya

    memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga

    tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan.6

    Sekresi Usus Halus

    Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan, kelenjar eksokrin yang

    terletak di mukosa usus halus mengeluarkan sekitar 1,5 liter larutan garam dan mukus

    cair (sukus enterikus) ke dalam lumen. Mukus berfungsi sebagai proteksi dan lubrikasi.6

    Digesti Usus Halus

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    21/26

    21

    Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan

    sekresi empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan

    monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi

    fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi

    disakarida dan beberapa monosakarida. Dengan demikian proses pencernaan lemak

    selesai dalam lumen usus halus tapi pencernaan protein dan karbohidrat belum.

    Dari permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terbentuk tonjolan-tonjolan seperti

    rambut yang disebut Brush Border, yang mengandung tiga kategori enzim, yaitu :

    1. Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen2. Golongan disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang menyelesaikan

    pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa

    menjadi monosakarida penyusunnya

    3. Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida menjadi komponenasam aminonya, sehingga pencernaan protein selesai.6

    Absorpsi Usus Halus

    Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar

    elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar

    penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung

    di ilieum.

    a. Penyerapan Garam dan Air

    Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya

    melalui osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel

    melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk ke dalam ruang paraseluler.

    Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida, damana ion klorida

    bermuatan negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif ion natrium.6

    b. Penyerapan Karbohidrat

    Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa.

    Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi

    monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa

    dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap

    melalui difusi terfasilitasi.6

    c. Penyerapan Protein

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    22/26

    22

    Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam

    amino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida

    masuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam

    aminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan

    masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.

    Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan

    sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan

    pengeluaran energi serta kotransportasi Na.6

    d.Penyerapan LemakLemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas,

    keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini

    dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas

    ditranspor ke permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian

    menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya

    segera berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini

    meninggalkan misel empedu tetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan

    melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi monogliserida dan asam

    lemak.6

    e. Penyerapan VitaminVitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama air, sedangkan

    yang larut dalam lemak diabsorpasi secara pasif dengan produk akhir pencernaan

    lemak.6

    f. Penyerapan Besi dan KalsiumAbsorpsi besi dan kalsium tergantung pada kebutuhan tubuh akan elektrolit

    tersebut.6

    5. Usus Besar

    Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Rata-rata kolon

    menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang

    disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal

    selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya

    yang disebut feses.6

    Motilitas Usus Besar

    Gerakan usus besar umumnya lambat dan tidak propulsif, sesuai dengan

    fungsinya sebagai tempat absorpsi dan penyimpanan. Motilitas yang terjadi pada

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    23/26

    23

    kolon adalah kontraksi haustra yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan

    maju mundur secara perlahan yang menyebabkan isi kolon terpajan ke mukosa

    absortif. Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu

    terjadi kontraksi simultan segmen-segmen besar di kolon asendens dan transversum

    sehingga feses terdorong sepertiga sampai seperempat dari panjang kolon, gerakan

    ini disebut gerakan massa yang mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar

    sebagai tempat defekasi.

    Sewaktu gerakan masa di kolon mendororng isi kolon ke dalam rektum, terjadi

    peregangan rektum dan merangsang reseptor regang di dinding rektum serta

    memicu refleks defekasi.6

    Sekresi Usus Besar

    Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah

    melindungi mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan

    pelumasan untuk memudahkan feses lewat.6

    Absorpsi Usus Besar

    Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium

    zat yang paling aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti

    penurunan gradien listrik, dan air diabsorpsi secara osmosis.6

    Mekanisme menelan

    Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring pada hampir setiap

    saat melakukan fungsi lain di samping menelan dan hanya diubah dalam bebrapa detik ke

    dalam traktus digestivus utnuk mendorong makanan.

    Yang terutama penting adalah bahwa respirasi tidak terganggu akibat menelan. Menelan

    merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi, mulai dari pergerakan

    volunteer lidah dan dilanjutkan serangkaian refleks dalam faring dan esophagus. Bagian

    aferen lengkung refleks ini merupakan serabut-serabut yang terdapat dalam saraf V, IX dan

    X. Pusat menelan (deglutisi) ada di medulla oblongata. Di bawah koordinasi pusat ini,

    impuls-impuls berjalan ke luar dalam rangkaian waktu yang sempurna melalui saraf cranial

    V,X dan XII menuju ke otot-otot lidah, faring, laring dan esophagus.

    Pada umumnya menelan dapat dibagi menjadi :

    1. Tahap volunter, yang mencetuskan proses menelan

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    24/26

    24

    2. Tahap faringeal, yang bersifat involunter dan membantu jalannya makananmelalui faring ke dalam esofagus

    3. Tahap esofageal, fase involunter lain yang mempermudah jalannya makanan darifaring ke lambung.

    Seluruh tahap faringeal dari penelanan terjadi dalam waktu kurang dari 2 detik, dengan

    demikian mengganggu respirasi hanya sekejap saja dalam siklus respirasi yang biasa. Pusat

    menelan secara khusus menghambat pusat respirasi medula selama waktu ini, menghentikan

    pernapasan pada titik tertentu dalam siklusnya untuk memungkinkan berlangsungnya

    penelanan. Proses berbicara tidak hanya melibatkan system pernapasan saja tetapi juga (1)

    pusat pengatur saraf bicara spesifik dalam korteks cerebri (2) pusat pengatur pernapasan di

    otak (3) struktur artikulasi dan resonansi pada rongga mulut dan hidung. Berbicara diatur oleh

    2 fungsi mekanis (1) fonasi, yang dilakukan oleh laring dan (2) artikulasi yang dilakukan oleh

    struktur pada mulut.5,6

    Fonasi

    Laring khususnya berperan sebagai penggetar (vibrator). Elemen yang bergetar adalah

    pita suara, yang umumnya disebut tali suara. Selama pernapasan normal, pita akan terbuka

    lebar sehingga aliran udara mudah lewat. Selama fonasi, pita menutup bersama-sama

    sehingga aliran udara di antara mereka akan menghasilkan getaran.

    Bila proses menelan dan bersuara terjadi bersamaan, dimana proses respirasi dan

    menelan pada tahap faringeal terjadi dalam waktu yang sama, dapat menyebabkan masuknya

    makanan/minuman ke saluran pernapasan.

    Bronkhus dan trachea sedemikian sensitifnya terhadap sentuhan halus, sehingga benda

    asing dalam jumlah berapapun atau penyebab iritasi lainnya akan menimbulkan refleks batuk.

    Laring dan karina (tempat percabangan trachea) adalah yang paling sensitive, dan

    bronkhiolus terminalis dan bahkan alveoli bersifat sensitive terhadap rangsang kimia yang

    korosif. Impuls aferen yang berasal dari saluran napas terutama berjalan melalui n. vagus ke

    medulla dan terjadilah refleks batuk.

    Inhibisi pernapasan dan penutupan glottis merupakan bagian dari refleks menelan.

    Menelan sulit atau tidak dapat dilakukan apabila mulut terbuka. Seorang dewasa normal

    sering menelan selama makan juga di antara makan. Jumlah total menelan perhari sekitar 600

    kali = 200 kali sewaktu makan dan minum, 350 kali sewaktu terjaga tanpa makan dan 50 kali

    sewaktu tidur.

    Apabila inhibisi pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup

    sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi refleks tersedak. Hal ini penting untuk

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    25/26

    25

    melindungi selama pernapasan dari bolus dan bahan-bahan lainnya yang seharusnya melalui

    saluran pencernaan. Tersedak dapat terjadi antara lain saat makan sambil berbicara, makan

    terlalu cepat, dll.5,6

    Gmbr: 10 Proses Menelan Makanan1

    Kesimpulan

    Kelenjar-kelenjar ludah yang ada dimulut penting untuk proses pencernaan

    dimulut. Karena kelenjar-kelenjar ludah ini mengsekresikan protein saliva. Protein saliva

    terpenting adalah amilase, mukus, dan lisosom yang penting sekali dalam proses

    menelan makanan. Apabila kelenjar-kelenjar ludah tersebut terganggu aktifasnya maka

    dapat menyebabkan suatu gangguan dalam proses menelan dan dapat terjadi pembekakan

    karena proses sekresinya terganggu.

  • 5/22/2018 pbl blok 9.docx

    26/26

    26

    Daftar Pustaka

    1. Diunduh darihttp://www.google.co.id/gambar+pencernaan+dan+kelenjar+ludah2.

    Wati W.W, Kindangen K, Inggriani Y. Buku ajar traktus digestivus. Jakarta: Bagiananatomi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2011.hal 10-15

    3. Diunduh dari http://www.e-dukasi.net.com.Alat-alat pencernaan. Edisi 20084. Gunawijaya F.A, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik

    histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.hal 108- 112

    5. Diunduh dari http://www.histologidrgtadeus.com.Histologi sistem pencernaan. 06 Juli2011

    6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi 2 Jakarta: EGC; 2001. hal 365-380

    http://www.google.co.id/gambarhttp://www.e-dukasi.net.com/http://www.histologidrgtadeus.com/http://www.histologidrgtadeus.com/http://www.e-dukasi.net.com/http://www.google.co.id/gambar