Upload
widiyanto-yanto
View
37
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FKL
Citation preview
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
Mata kuliah:Keterampilan Dasar Praktik KlinikKode mata kuliah:BD. 208Beban studi:3 SKS (T:1, P:2)Penempatan:Semester I
Pokok bahasan:Pemeriksaan fisik
Sub pokok bahasan:Pemeriksaan fisik head to toeProgram studi:DIII Kebidanan
Hari/ tanggal:12 desember 2008Waktu:2 x 45 menitA. Tujuan pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran umum
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini di harapkan mahasiswa mampu mempraktekkan pemeriksaan fisik pada ibu secara head to toe.2. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat:a. Menjelaskan dasar teori pemeriksaan fisik dengan benar
b. Menjelaskan petunjuk pemeriksaan fisik dengan benar
c. Menyebutkan peralatan dan perlengkapan pemeriksaan fisik dengan benar
d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan fisik dengan benar
e. Mendemostrasikan pemeriksaan fisik dengan benarB. Pokok-Pokok Materi
a. Dasar teori pemeriksaan fisik
b. Petunjuk pemeriksaan fisik
c. Peralatan dan perlengkapan pemeriksaan fisik
d. Prosedur pemeriksaan fisikC. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
TahapKegiatan PengajaranKegiatan MahasiswaMetodeMedia / Alat
Pendahuluan 5-10 menit1. Mengucapkan salam 2. Menginformasikan cakupan materi yang akan disampaikan
3. Menjelaskan relevansi sub pokok bahasan dengan profesi bidan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran5. Melakukan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan disampaikanMenjawab salam
memperhatikan
Sumbang saranMemperhatikanSumbang saran
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Ceramah
DiskusiLaptop dan LCDWhiteboard-
-
-
Penyajian 65 menit 6. Menjelaskan dasar teori pemeriksaan fisika. Menggali pengetahuan mahasiswa tentang dasar teori pemeriksaan fisikb. Memberi penguatan kepada mahasiswa
c. Menjelaskan dasar teori pemeriksaan fisik7. Menjelaskan petunjuk pemeriksaan fisika. Menggali pengetahuan mahasiswa tentang petunjuk pemeriksaan fisikb. Memberi penguatan kepada mahasiswa
c. Menjelaskan petunjuk pemeriksaan fisik8. Menyebutkan peralatan dan perlengkapan pemeriksaan fisika. Menggali pengetahuan mahasiswa tentang peralatan dan perlengkapan pemeriksaan fisikb. Memberi penguatan kepada mahasiswa
c. Menyebutkan peralatan dan perlengkapan pemeriksaan fisik9. Menjelaskan prosedur pemeriksaan fisik ibu secara head to toe10. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendemonstrasikan cara pemeriksaan fisik ibu secara head to toe
Sumbang saranMemperhatikan
Memperhatikan
Sumbang saran
Memperhatikan
Memperhatikan
Sumbang saran
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memberi respon
Tanya jawab
Diskusi
Ceramah
Tanyajawab
Diskusi
Ceramah
Tanya jawab
CeramahCeramah
Ceramah
DemonstrasiLaptop dan LCDTempat tidur,Senter,Thermometer
Stetoskop,Tensimeter
Jam,Hammer, Sarung tangan,
Kapas,
Bengkok, Timbangan,Metlin,
Pengukur TB,Handuk,
Tempat cuci tangan,Chlorin
-
-
-
-
Penutup
10-15 menit 11. Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya
12. Memberikan pertanyaan terhadap materi yang telah diberikan
13. Memberikan kesimpulan14. Menginformasikan kepada mahasiswa tentang materi yang akan datang
15. Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam Bertanya
Memperhatikan
Memperhatikan Memperhatikan Menjawab salamTanya jawab
Ceramah
CeramahCeramah
--
-
--
-
D. EVALUASI
Prosedur : Test pada akhir pertemuan
Jenis: Test demonstrasi (praktek)
Alat: Phantom dan ceklist
E. REFERENSI
AN-NUR Unicampus. 2001. Laboratory Basic Skills Second Edition.
Kusmiyati, Yuni. 2007. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
Lampiran I
MATERI
PEMERIKSAAN FISIK IBU SECARA HEAD TO TOEA. Dasar teori
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk mengetahui keadaan atau kelainan dari penderita. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu, bila keadaan umumnya baik agar dipertahankan jangan sampai daya tahan tubuh menurun; untuk mengetahui adanya kelainan, bila ada kelainan, kelainan itu lekas diobati dan disembuhkan agar tidak mengganggu.
Pemeriksaan dilakukan pada penderita yang baru pertama kali datang periksa, ini dilakukan dengan lengkap; pada pemeriksaan ulangan, dilakukan yang perlu saja jadi tidak semuanya; waktu persalinan, untuk penderita yang belum pernah diperksa dilakukan dengan lengkap bila masih ada waktu, dan bagi ibu yang pernah periksa dilakukan yang perlu saja.
Macam-macam cara pemeriksaan yaitu dengan inspeksi (periksa pandang/ observasi), palpasi (periksa raba), auskultasi (periksa dengar), dan perkusi (periksa ketuk).B. Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan telitiC. Peralatan dan perlengkapan
1. Tempat tidur
2. Senter
3. Thermometer
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Jam
7. Hamer
8. Sarung tangan
9. Kapas sublimat
10. Bengkok
11. Timbangan berat badan
12. Pita meter (metlin)
13. Pengukur tinggi badan
14. Handuk
15. Tempat cuci tangan / wastafel
16. Larutan Chlorin 0,5%D. Prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
2. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
3. Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin (berbaring pada tempat tidur yang rata)
5. Lakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien, dengan inspeksi terhadap : keadaan umum, status nutrisi, warna kulit, tekstur kulit dan pigmentasi
6. Lakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah, dengan melakukan inspeksi dan palpasi pada kepala dan kulit kepala untuk melihat kesimetrisan, warna rambut, adakah pembengkakan, kelembaban, lesi, edema, dan bau
7. Lakukan inspeksi pada wajah adakah cloasma, pembengkaan palpebrae
8. Lakukan pemeriksaan pada mata: melihat pergerakan bola mata, posisi dan kesejajaran mata, kelainan pada bola mata (strabismus, dll), sklera dan konjungtiva, adakah vaskularisasi (apakah tampak ikterus pada sklera dan apakah tampak anemi pada konjungtiva), inspeksi adakah sekret pada sklera dan konjungtiva
( memeriksa mata pasien
9. Lakukan inspeksi pada hidung dari arah depan dengan memeriksa septum hidung berada ditengah atau tidak, adakah benda asing, sekret hidung, perdarahan, polip
(melakukan pemeriksaan hidung
10. Lakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan, dengan melakukan inspeksi untuk melihat :
Rongga mulut: diperiksa adakah stomatitis, kemampuan menggigit, mengunyah dan menelan
Bibir: warna, simetris, lesi, kelembaban, pengelupasan dan bengkak
Gusi: warna dan edema
Gigi geligi: karang gigi, caries, sisa gigi
Lidah: kotor, warna, kesimetrisan, kelembaban, luka,bercak dan pembengkakan
Kerongkongan: tonsil, peradangan, lendir/ secret
(melakukan pemeriksaan mulut
11. Lakukan inspeksi pada telinga dengan melihat canalis bersih atau tidak, radang, cairan yang keluar, adakah benda asing
(melakukan pemeriksaan telinga
12. Lakukan pemeriksaan pada leher :
Lakukan inspeksi untuk melihat kesimetrisan, pergerakan, adakah massa, kekakuan leher
Lakukan pemeriksaan pada kelenjar thyroid yaitu dengan melakukan inspeksi untuk melihat besarnya kelenjar thyroid dan juga bentuknya, lakukan palpasi dengan cara satu tangan dari samping atau dua tangan dari arah belakang. Lalu jari-jari meraba permukaan kelenjar dan pasien diminta untuk menelan, bila yang teraba saat diminta ikut tertelan hal itu menandakan benar adanya bahwa yang teraba adalah kelenjar thyroid yang membesar
Lakukan palpasi pada vena jugularis untuk melihat tekanannya juga untuk melihat apakah vena jugularis tersebut mengembang secara nyata
Lakukan inspeksi dan palpasi pada leher adakah pembesaran kelenjar limfe. Bila ada tentukan ukuran, bentuk, mobilitas, dan konsistensi
(melakukan pemeriksaan leher
13. Lakukan pemeriksaan pada dada dengan cara :
Lakukan inspeksi apakah pola pernafasan normal. Adakah tanda-tanda ketidaknyamanan bernafas
Lakukan auskultasi pada dinding thorax dengan menggunakan stetoskop yaitu pasien diminta bernafas cukup dalam dengan mulut terbuka lalu letakkan stetoskop secara sistematis dari atas ke bawah dengan membandingkan antara kiri dan kanan
Lihat bentuk payudara, kesimetrisan, adanya benjolan atau tidak, bentuk puting susu, areola mamae
( melakukan inspeksi dan palpasi payudara
14. Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah ketiak (pakai sarung tangan bila perlu)
Lihat adakah benjolan atau pembesaran getah bening
15. Lakukan pemeriksaan pada abdomen dengan cara :
Lakukan inspeksi untuk mengamati bentuk abdomen membusung/ datar, umbilikus menonjol/ tidak, adakah bayangan bendungan vena dikulit abdomen, apakah ada benjolan/ massa, strie, warna, ketebalan lemak
Lakukan auskultasi dengan cara meletakkan stetoskop pada daerah epigastrium dan 4 kuadran abdomen, lalu dengarkan peristaltik usus (normal 3-35)
Lakukan palpasi, sebelumnya menanyakan kepada pasien adakah bagian perut yang sakit, bila ada maka bagian tersebut dipalpasi terakhir. Melakukan palpasi abdomen dimulai dari palpasi umum di keseluruhan dinding abdomen untuk mencari tanda nyeri umum (peritonitis, pankreatitis). Lalu cari dengan perabaan ada tidak massa, benjolan (tumor). Melakukan pemeriksaan turgor kulit, lalu melakukan palpasi berikut ini :
Lakukan palpasi hepar dengan menggunakan jari tangan kanan dimulai dari kuadran kanan bawah berangsur-angsur naik mengikuti irama nafas dan gembungan perut dan berusaha merasakan sentuhan tepi hepar pada tepi jari telunjuk. Bila normal maka hepar tidak teraba
Lakukan palpasi lien dengan cara bimanual dimana jari-jari tangan kiri mengangkat dengan cara mengait dinding perut kiri atas dari arah belakang, sedangkan tangan kanan berupaya meraba lien (bila normal maka tidak akan teraba)
Lakukan perkusi abdomen dengan cara mengetuk, jari tengah tangan kiri yang ditempelkan di dinding abdomen, massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
Lakukan perkusi ginjal di dinding abdomen belakang pada sudut costo vertebral dengan di alasi telapak tangan kiri kita lakukan perkusi dengan sisi ulnar kepalan tangan kanan
16. Lakukan pemeriksaan ekstremitas dengan cara :
Lakukan inspeksi pada ekstremitas adakah edema, bila ada lakukan pemeriksaan dengan penekanan pada daerah yang dianggap terdapat edema, bila ada cekungan hal tersebut menandakan adanya edema
Lakukan inspeksi adakah varises
Lakukan inspeksi lain untuk mengamati apakah ekstremitas simetris atau tidak, pergerakan bebas atau tidak, kelainan-kelainan lain
Melakukan perkusi :
Reflek biseps
Pegang lengan pasien yang disemifleksikan sambil menempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps ibu jari kemudian di ketok, hal ini mengakibatkan gerakan fleksi lengan bawah, apabila ada kontraksi menandakan bahwa refleksi otot baik
Reflek triseps
Pegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah (semifleksi). Setelah itu diketok pada tendon insersim trisep. Yang berada sedikit di atas olekranon. Apabila lengan bawah mengadakan gerakan ekstensi, dan ada kontraksi menandakan bahwa reflek otot baik
Ekstremitas bawah
Tungkai difleksikan dan digantung, misalnya pada tempat tidur. Kemudian diketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris, di bawah atau di atas patela, biasanya di bawah patela apabila ada kontraksi berarti refleks otot baik
17. Periksa punggung pasien, inspeksi adakah kelainan pada spina, bagaimana bentuk bujur sangkar michelis
18. Pakai sarung tangan
19. Lakukan vulva hygiene
( melakukan vulva hygiene sambil melakukan inspeksi
20. Lakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe inguinal dimana :
Melakukan palpasi pada kelenjar limfe, apakah teraba membesar atau nyeri
Melakukan inspeksi pada vulva secara keseluruhan adakah prolapsus uteri, benjolan pada kelenjar bartholini, pengeluaran pervaginam (sekret), bila ada amati warna, bau, nyeri (sebaiknya dilakukan pada meja ginekologi)
21. Lakukan pemeriksaan pada anus bersamaan dengan pemeriksaan genetalia dengan melakukan inspeksi untuk mengetahui adakah haemoroid, fistula dan kebersihan
22. Rapikan pasien
23. Bereskan alat
24. Lepas sarung tangan
25. Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%, lepas secara terbalik dan direndam selama 10 menit
( melepas sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%
26. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
27. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
28. Lakukan dokumentasi tindakan dan hasil pemeriksaan
( melakukan dokumentasi tindakan
DAFTAR TILIK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK IBU
Tanggal Penilaian:
Nama Mahasiswa:
Beri tanda ceklist (() pada kolom penilaian
NOLANGKAH LANGKAHNILAI
123
1.Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2.Menyiapkan alat dan bahan, secara ergonomis
3.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
4.Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5.Melakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien, dengan inspeksi terhadap: keadaan umum, status nutrisi, warna kulit, tekstur kulit dan pigmentasi
6.Melakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah
7.Melakukan pemeriksaan pada mata, bola mata, sklera dan konjungtiva
8.Melakukan inspeksi pada hidung
9.Melakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan, dengan melakukan inspeksi
10.Melakukan inspeksi pada telinga
11.Melakukan pemeriksaan pada leher, pemeriksaan kelenjar thyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe
12.Melakukan pemeriksaan pada dada, dengan inspeksi, palpasi
13.Melakukan pemeriksaan pada paru dengan inspeksi pola napas dan auskultasi dinding
14.Melakukan pemeriksaan pada ketiak
15.Melakukan pemeriksaan pada abdomen dengan inspeksi, auskultasi dengan menggunakan stetoskop dan palpasi
16.Melakukan pemeriksaan ekstremitas dengan inspeksi dan perkusi refleks
17.Melakukan pemeriksaan punggung, dengan inspeksi
18.Memakai sarung tangan
19.Melakukan vulva hygiene
20.Melakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe inguinal
21.Melakukan pemeriksaan anus adakah haemorroid
22.Merapikan klien
23.Membereskan alat
24.Melepas sarung tangan
25.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
26.Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
27.Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Jumlah NILAI ............
NILAI : =
71
71Lampiran IIEVALUASI
Pertanyaaan
1. Jelaskan pengertian pemeriksaan fisik!
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan fisik!3. Sebutkan macam-macam pemeriksaan fisik!
Jawaban
1. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk mengetahui keadaan atau kelainan dari penderita.2. Tujuanpemeriksaan fisik adalah untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu, bila keadaan umumnya baik agar dipertahankan jangan sampai daya tahan tubuh menurun; untuk mengetahui adanya kelainan, bila ada kelainan, kelainan itu lekas diobati dan disembuhkan agar tidak mengganggu.
3. Macam-macam cara pemeriksaan yaitu dengan inspeksi (periksa pandang/ observasi), palpasi (periksa raba), auskultasi (periksa dengar), dan perkusi (periksa ketuk).
PENILAIAN:
Nilai 1 (satu): Perlu perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua): Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga): Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur