Upload
aschmaki-raito
View
24
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskular
Citation preview
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskular
1. Kepala
a. Tanda ikterus dapat timbul akibat gagal jantung berat yang menyebabkan
kongesti dan gangguan fungsi hati.
b. Mata :
Xanthelasma : deposit lemak berwarna kuning pada sekeliling mata
dan berhubungan dengan hiperlipidemia tipe III.
Arcus senilis : garis lengkung kelabu yang berada di sekitar mata dan
berkaitan dengan risiko kardiovaskular.
Blue sclera pada osteogenesis imperfecta berhubungan dengan
regurgitasi aorta.
Ptechie pada konjungtiva dapat ditemukan pada endokarditis.
c. Telinga : pada cuping telinga, ditemukan lipatan diagonal yang merupakan
risiko PJK.
d. Wajah :
Aortic face : muka pucat dan “sallow” pada kondisi regurgitasi aorta.
De Musset’s face : gerakan berdenyut dari kepala, sinkron dengan
setiap denyut nadi. Dapat ditemukan pada regurgitasi aorta dan
sindrom jantung hiperkinetik.
Corvisart’s face : muka yang puffy, sianosis, kelopak mata bengkak
dan mata mengkilap. Ditemukan pada gagal jantung kongestif dan
regurgitasi aorta lanjut.
Mitral face : muka akrosianotik, disebabkan desaturasi perifer akibat
curah jantung yang menetap rendah. Berhubungan dengan stenosis
mitral.
2. Mulut
a. Sianosis dapat dilihat pada bibir dan lidah.
b. Lengkungan arkus palatinum yang tinggi merupakan tanda dari sindrom
marfan yaitu kondisi berkaitan dengan adanya dilatasi dan regurgitasi aorta
serta regurgitasi mitral.
c. Infeksi gigi dan gusi bisa menjadi penyebab infeksi pada endocarditis.
d. Ptechie pada mukosa mulut juga tanda dari endocarditis.
3. Leher
a. Tekanan vena jugularismemberikan informasi mengenai tekanan atrium kanan
dan kiri. Penyebab meningkatnya JVP yaitu :
i. Gagal jantung
ii. Stenosis atau regurgitasi tricuspid
iii. Efusi perikard atau pericarditis konstriktif
iv. Obstruksi vena kava superior
v. Hipervolemik
vi. Sirkulasi hiperdinamik
b. Refluks abdominojugular dilakukan untuk mendeteksi adanya gagal jantung
ventrikel kanan subklinis, regurgitasi tricuspid, atau gagal jantung
kirisimtomatik. Penyebab refluks abdominojugular positif yaitu :
i. Preload ventrikel kanan tinggi
ii. Compliance ventrikel kanan menurun
iii. Fungsi sistolik ventrikel kanan menurun
iv. Peningkatan afterload ventrikel kanan
4. Jantung
a. Inspeksi : melihat ada kelainan kulit atau tanda bekas operasi jantung. Bentuk
tulang punggung yang tidak normal seperti kifoskoliosis dapat merubah posisi
jantung. Posisi apeks normal adalah sekitar 1 cm medial garis midkalvikula
pada garis intercostal V kiri.
b. Palpasi : meraba denyut apeks jantung dan menentukan letak posisinya. Bila
posisi denyut apeks bergeser dari normal dapat disebabkan pembesaran
jantung atau penyakit paru. Posisi terbaik untuk melakukan palpasi dan
mendeteksi karakteristik denyutnya adalah posisi berbaring ke sebelah kiri
dimana apeks paling dekat dengan dinding dada. Palpasi apeks menggunakan
telapak tangan bagian tengah untuk mendeteksi impuls apeks dan thrill,
menggunakan telapak tangan dekat pergelangan tangan untuk meraba heave.
Palpasi menggunakan ujung jari pada daerah katup pulmonal dapat
mendeteksi perabaan katup pulmonal. Katup pulmonal yang teraba denyutnya
ditemukan pada hipertensi pulmonal.
c. Perkusi : menetukan batas jantung kanan dan kiri. Jika dari garis aksilaris
anterior kiri ICS 5 dilakukan perkusi kea rah sternum sampai terdengar suara
redup itu akan menetukan batas jantung kiri. Jika jaraknya dari tengah sternum
> 10,5 cm terdapat kardiomegali.
d. Auskultasi : untuk mendengarkan bunyi jantung
i. S1 : penutupan katup mitral dan tricuspid.
ii. S2 : penutupan katup aorta dan pulmonal yang menandakan akhir fase
sistolik.
iii. Bunyi jantung tambahan S3 : bunyi jantung bernada rendah pada fase
diastolic awal yaitu awal pengisian pasif ventrikel.
iv. Bunyi jantung tambahan S4 : bunyi jantung pada fase akhir diastolic
akibat kontraksi atrium menyebabkan pengisian cepat.
v. Murmur
vi. Gallop
5. Abdomen
Adanya asites dan pembesaran hati bisa terjadi akibat kongesti pada gagal
jantung. Tes refluks hepato-jugular positif menunjukkan tanda gagal jantung.
Splenomegaly kadang ditemui pada pasien endocarditis infektif. Pulsasi arteri
abdominal pada sebelah kiri garis tengah abdomen yang terlalu kuat dapat merupakan
tanda aneurisma aorta abdominal.
6. Ekstremitas
Melihat tanda-tanda clubbing yaitu pembengkakan jaringan lunak pada bagian
distal jari tangan atau kaki. Pada endocarditis katup jantung terjadi penggumpalan
trombosit pada sirkulasi arteri atau kelainan kongenital seperti ASD yang
menyebabkan shunt atrium kanan ke atrium kiri sehingga darah menuju sirkulasi
sistemik perifer tanpa melewati pembuluh paru. Penyebab clubbing bervariasi salah
satunya endocarditis infektif dan kelainan kongenital jantung sianotik. Pada clubbing
unilateral kemungkinan aneurisma arteriovenus arteri aksila. Pada endocarditis
infektif ditemukan tanda-tanda yaitu :
a. Splinter haemorrhage : garis melintang pada alur kuku yang memanjang
b. Osler’s nodes : nodul berwarna kemerahan dan nyeri pada punggung jari
tangan atau kaki.
c. Janeway lesion : lesi makulopapular berwarna kemerahan yang tidak terasa
nyeri pada telapak tangan atau punggun jari tangan.
Secara klinis sianosis dapat dibedakan antara sianosis sentral dan sianosis perifer.
Sianosis sentral apabila sianosis ditemukan pada lidah, namun tidak pada jari.
Sedangkan sianosis perifer apabila sianosis juga ditemukan pada jari.
Referensi :
Setiati,Siti dkk. Panduan Sistematis untuk Diagnosis Fisis Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisis Komprehensif. Interna Publishing. Jakarta; 2013.