38
KEPALA, LEHER DAN EKTREMITAS Moderator : dr. Martaviani B, MKes, Sp.A

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

KEPALA, LEHER DAN

EKTREMITASModerator :

dr. Martaviani B, MKes, Sp.A

Page 2: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Bentuk dan Ukuran KepalaPada bayi kurang dari 2 tahun, diukur

lingkaran kepala terbesarPengukuran dilakukan pada diameter

oksipitofrontal terbesar

Page 3: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Waktu lahir sekitar 35 cm6 bulan sekitar 43.5 cm1 tahun sudah bertambah 12 cm dari waktu

lahirPada umur 6 tahun bertambah 6 cm lagiPada waktu dewasa sekitar 55 cm

Page 4: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Bentuk dan Ukuran KepalaMakrosefali pada hidrosefalus dan

megaloensefali ( kepala membesar, dahi lebar dapat diikuti kelainan morfologik dan neurologik.

Mikrosefali pada kelainan sindrom down, infeksi TORCH, disgenesis/hipoplasia otak

Page 5: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Kontrol Kepala• Umur 1 bulan bila leher bayi diangkat kepala

akan terjatuh kebelakang, bila didudukan kepala akan terjatuh kedepan

• Akhir bulan kedua bila ditengkurapkan bayi akan dapat mengangkat kepala sejenak

• Umur 3 bulan bayi dapat menjaga kepala beberapa saat meskipun belum stabil

• Umur 5 bulan bayi dapat menegakan kepala dalam posisi duduk

Page 6: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Kontrol Kepala• Antara umur 2 minggu sampai 2 bulan timbul

asymmetric tonic neck reflex (TNR)• Bila kepala dihadapkan ke satu ssi, maka

lengan sisi ipsilateral akan ekstensi dan sisi kontralateral akan fleksi

• Berangsur-angsur menghilang pada umur 4-6 bulan

• Kontrol kepala abnormal dan TNR menetap sampai lebih dari 6 bulan tanda awal retardasi motorik atau palsi serebral

Page 7: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Kraniotabes• Perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak• Diperiksa dengan menekan tengkorak

dibelakang dan diatas telinga dengan cukup keras

• Bila positif teraba sepertimenekan bola pingpong, masih normal sampai pada bayi berumur 6 bulan

• Abnormal pada rakitis, sifilis, hipervitaminosis A dan hidrosefalus

Page 8: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Rambut dan Kulit KepalaPerhatikan warna, ketebalan, dan

pertumbuhan rambut kepalaPada pasien malnutrisi berwarna merah

jagung, kering dan mudah dicabutPerhatikan kulit kepala akan terdapatnya

manifestasi infeksi, hemangioma dan lesi kulit lain.

Page 9: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Ubun-ubun (fontanel)• Normal datar, rata, sedikit cekung• Ubun-ubun cekung pada malnutrisi dan

dehidrasi• Ubun-ubun cembung pada hidrosefalus,

meningitis, hematoma subdural, tumor intrakranial, perdarahan intraventrikular

• Ubun-ubun terlambat menutup pada rakitis, hidrosefalus, sifilis, hipotiroidisme, osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi, sindrom down

Page 10: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Ubun-ubun (fontanel)Pada umur 19 bulan 90% telah menutupTerlambat menutup pada :

Rakitis, hidrosefalus, sifilis, hipotiroidisme, osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi kongenital, sindrom down

Terlalu cepat menutup pada kraniositosis dan osteoporosis

Page 11: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Mata, VisusNeonatus bereaksi terhadap cahaya pada

usia 1 bulan, mengikuti gerakan jari pada usia 2 bulan.

Pada umur 6 bulan dapat memfokuskan pandangan pada obyek tertentu.

Page 12: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Mata, PalpebraPerhatikan simetris palpebra, ptosis adalah

palpebra yang tidak dapat terbukaLagopthalmos adalah palpebra yang tidak

dapat menutu sehingga kornea tidak dilindungi bola mata

Hemangioma sering ditemukan pada palpebra

Hordeolum ialah infeksi stafilokok pada tepi palpebra

Page 13: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Alis dan Bulu MataPada sindrom Cornelia de Lange dan sindrom

Wardenburg alis sisi kiri dan kanan bertemu di tengah

Page 14: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Glandula dan Duktus NasolakrimalisBila sampai 6 bulan belum terbuka ditandai

oleh air mata yang selalu mengalirEpifora ialah produksi air mata yang

berlebihan

Page 15: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Konjuntiva• Perdarahan subkonjungtiva • Oftalmia neonatorum• Tanda defisiensi vitamin A :

– Hemeraltopia– Xerosis konjungtiva– Xerosis kornea– Keratomalasia

• Pinguekula• Pterigium

Page 16: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

SkleraNormal berwarna putih, sklera biru terdapat

pada osteogenesis imperfekta, glaukoma dan sindrom Marfan

Pada sklera sering terdapat nevusIkterus mudah terlihat pada sklera

Page 17: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

LensaLensa yang normal berwarna jernihKekeruhan lensa disebut katarakSubluksasi lensa merupakan bagian dari

sindrom marfan atau homosistinuria

Page 18: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Kornea Kornea yang normal harus jernihBila terdapat peradangan, ulkus, atau kekeruhan

berarti abnormalPupilPupil berbentuk bulat, simetris, diameter normal

3-4 mmRefleks cahaya pupil perlu diperiksa baik langsung

maupun konsensualMidriasis atau miosisHipus adalah pupil yang melebar atau menyempit

secara cepat dan ritmis

Page 19: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

LensaLensa yang normal berwarna jernihKekeruhan lensa disebut katarakSubluksasi lensa merupakan bagian dari

sindrom marfan atau homosistinuria

Page 20: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

TelingaTelinga luar : daun telinga dan liang telingaTelinga tengah : kavum, membran tympani,

tulang-tulang pendengaranTelinga dalam : koklea, labirin yang

didalamnya mengandung kanalis semisirkularis, utrikulus,sakulus

Page 21: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Daun telinga , Liang telinga, membran tympaniUkuran dan bentuk daun telingaLiang telinga dilihat kebersihan, laserasi dan

korpus alienum

Membran timpani normal sedikit cekung dan tampak mengkilap

Perhatikan apakah terdapat perforasi

Page 22: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Mastoid dan ketajaman pendengaranPerhatikan apakah terdapat tanda-tanda

pembengkakan dan nyeri pada daerah belakang telinga

Ketajaman pendengaran dinilai secara kasar, neonatus sudah bereaksi terhadap suara

Pada bayi berumur 6bulan ketajaman pendengaran dapat dinilai dengan alat FFT (free field test)

Pada anak yang lebih besar dilakukan dengan garpu tala dan audiometer

Page 23: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

HidungPerhatikan bentuk hidung abnormalHidung pesek dengan dasar yang lebar mirip

pelana kuda (saddle nose) terdapat pada sifilis kongenital

Perhatikan mukosa hidung dan sekret hidungEpistaksis jarang terjadi pada bayi, bila ada

biasanya menunjukan kelainan darah

Page 24: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

MULUT- Trismus : kesukaran membuka mulut paling

sering terdapat pada tetanus, tetapi dapat pula terjadi pada tetani, infeksi/ abses disekitar mulut, parotitis

- Halitosis : Bau mulut yang tidak sedap krn hygiene gigi dan mulut buruk, muntah, dehidrasi , tonsilitis kronik

Page 25: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

- Inspeksi bibir Simetris/ asimetris - jika asimetris waktu menangis/ tertawa dapat

disebabkan oleh paresis N. trigeminus atau fasialis. Terdapat labioskisis, fisura atau tidak Perhatikan mukosa bibir, apakah berwarna: - pucat - biru keabu-abuan - merah anggur - bercak pigmentasi berbatas tegas berwarna biru-hitam atau coklat di mukosa bibir, mulut, hidung.

Page 26: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

MULUTmukosa pipi Perhatikan mukosa pipi apakah ada: - Bercak koplik: Bercak putih keabuan dikelilingi daerah

kemerahan, timbul pada mukosa pipi dalam yang berhadapan

dengan geraham bawah. - oral trush: bercak berwarna putih, menimbul, mirip sisa

susu di selaput lendir, bibir, pipi, lidah. - pigmentasi kecoklatan atau tidak

palatum Perhatikan apakah: - arkus palatum simetris/ tidak - terdapat ptekie, mutiara epstein,

palatoskisis, uvula bifida atau tidak.

Page 27: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

- Inspeksi gigi Perhatikan apakah terdapat maloklusi gigi, karies

dentis, hipoplasia email.

- Inspeksi saliva Perhatikan apakah ada hipersalivasi atau tidak - hipersalivasi neonatus atresia esofagus - hipersalivasi pada anak tumbuh gigi,

stomatitis, defisiensi mental, epiglotitis akut,

abses peritonsilar, cerebral palsy,

parese N.IX & N.X (poliomielitis,

difteria, miastenia)

Page 28: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

MULUT- Inspeksi faring Perhatikan dinding posterior faring, apakah: - mukosa hiperemis - eksudat - edema - abses - ulserasi - post nasal drip

Perhatikan tonsil: - ukuran tonsil To, T 1, T2, T3, T4

- terdapat kripti, detritus, hiperemia, ulserasi atau tidak.

Page 29: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

MULUT- Inspeksi laring Perhatikan apakah terdapat stridor atau tidak. - Stridor pada neonatus hipokalsemia,

trakeomalasia, laringomalasi, neoplasma, atau

kerusakan N. laringeus - Stridor pada anak benda asing, trauma

Dengan menggunakan laringoskopi, perhatikan apakah terdapat spasme, edema, paralisis, stenosis atau tumor pada laring .

Page 30: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

LEHER- Inspeksi leher Panjang-pendek leher: - bayi: leher tampak pendek - usia 3-4 tahun: tampak memanjang - pendek abnormal: sindrom hunter, hurler, klippel

feil, morquino, noonan, turner,

kondodistrofi. Luka parut atau kelainan kulit Tortikolis atau tidak peningkatan pulsasi vena jugularis - jika terlihat pulsasi vena pd saat anak duduk/

berdiri ↑ VJP Pembengkakan, pembesaran massa/ organ.

Page 31: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

LEHER- Palpasi leher Pemeriksaan tekanan vena jugularis - pasien dalam posisi terlentang dengan sudut kepala-

dada ± 15-30o.

- hadapkan kepala pasien ke arah yg berlawanan dari pemeriksa.

- lihat batas atas distensi vena jugularis - Bila perlu dengan mengosongkan vena dengan

menekan cranial vena dan mengurut ke caudal dilepaskan

- lihat apakah terdapat pulsasi vena diatas distensi vena.

Page 32: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

LEHER Pemeriksaan kaku kuduk Pemeriksaan tiroidminta pasien untuk menelan normal: bergerak ke

atas. - Nilai ukuran, bentuk, posisi, permukaan,

konsistensi kelenjar tiroid, mobiditas, terdapat nyeri/ tdk.

Page 33: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

EKSTREMITASAmati:• Kelainan kongenital pada ekstremitas superior

dan inferior:- Amelia (tidak terdapatnya semua anggota

gerak)- Ekstromelia (tidak ada salah satu anggota

gerak)- Fokomelia (anggota gerak begian proksimal

yang pendek)- Sindaktili (bergabungnya jari-jari)- Polidaktili (jumlah jari lebih dari normal)

Page 34: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

EKSTREMITAS Warna kulit anggota gerak yang pucat disertai perabaan

dingin gangguan perfusi perifer

Persendian- Diperiksa suhunya, ada nyeri tekan atau

tidak, pembengkakan cairan, kemerahan dan limitasi atau nyeri pada pergerakan.

- Sendi yang membengkak dan panas ditemukan pada artritis, alergi, serum sickness, osteokondritis.

Page 35: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

EKSTREMITAS OtotDiperhatikan adanya spasme, paralisis, nyeriMemeriksa tonus dengan memegang otot dan

dinilai ketegangan, respon otot pada waktu dengan atau tanpa tahanan, tanggapan terhadap stimulasi nyeri

Page 36: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Pemeriksaan edema- Menekan selama 2-3 detik - Pitting – non pitting- Terbentuk cekungan edema pittingTurgor- Menjepit atau mencubit kulit 30-60 detik- Normal < 1 detik- Turgor kulit yang jelek merupakan salah satu

tanda bahwa seseorang mengalami dehidrasi

Page 37: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Capillary refill- Menekan bantalan kuku hingga berwarna

putih- Normal < 2 detik- Dehidrasi & gangguan perfusi perifer

Page 38: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Daftar PustakaLatief A, Tumbelaka A.R, Matondang C.S, dkk. Kepala dan leher. Dalam : Matondang C.S, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, penyunting. Diagnosis fisis pada anak, Edisi kedua., cetakan keempat. Jakarta. C.V. Sagung Seto. 2009. h.48-55; 180