PEMERIKSAAN HIDUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r3qfwASCTGFEWACS

Citation preview

PEMERIKSAAN HIDUNG 1. ANAMNESIS1. Sumbatan hidung1. Discharge dan PND1. Gangguan penghidu1. Nyeri1. Perdarahan hidung1. Deformitas hidungKOSMETIK

1. SUMBATAN HIDUNG1. Sejak kapan timbul keluhan?1. Apakah keluhan berlangsung terus menerus/hilang timbul?1. Apakah pada satu ada kedua hidung/bergantian?dipengaruhi posisi tertentu(rhinitis vasomotor)?1. Adakah riwayat kontak sebelumnya dengan bahan allergen seperti debu, tepung sari, bulu binatang?1. Apakah ada riwayat trauma pada hidung?1. Apakah menggunakan obat tetes hidung dekongestan untuk jangka waktu lama?(rhinitis medikamentosa)1. Merokok/peminum alkohol berat?1. Apakah ada keluhan mulut dan tenggorok merasa kering?1. Riwayat pekerjaan

1. DISCHARGE DAN PND(SINUS PARANASAL)1. Sejak kapan timbul keluhan?1. Apakah pada satu (dewasa :sinusitis/keganasan; anak :corpus alienum) atau kedua rongga hidung(infeksi)?1. Bagaimana konsistensi sekret : encer, bening seperti air (Rhinitis alergika/LCS yg bocor), kental, nanah(infeksi)/bercampur darah(tumor)?1. Warnanya? Hijaupolip, jernih-puruleninfeksi, kuning-kehijauansinusitis hidung1. Berbau/tidak?(infeksi) atau berbau+satu sisi pada anakBA1. Apakah sekret ini keluar hanya pada pagi hari atau pada waktu tertentu misalnya pada musim hujan?1. Pada alergi hidungapakah sering bersin berulang-ulang?apakah timbul akibat menghirup sesuatu yang diikuti keluar sekret yang encer dan rasa gatal di hidung, tenggorok, mata dan telinga?

1. NYERI1. Sejak kapan?1. Progresifitas?menetap?1. Lokasi?di daerah muka&kepalanyeri daerah dahi, pangkal hidung, pipi, dan tengah kepalasinusitis1. Apakah nyeri/rasa berat timbul bila menundukkan kepala?1. Apakah ada keluhan nyeri pada gigi atas?(reffered pain dari sinus maksila)1. Apakah bertambah hebat pada waktu terbang atau menyelam?

1. PERDARAHAN HIDUNG (EPISTAKSIS)1. Sejak kapan/sudah berapa lama?Berlangsung singkat, berhenti spontan, kadang berulang lagi beberapa jam sampai setelah beberapa hari fraktur hidung1. Sudah berapa kali/frekuensi?1. Progresifitas?1. Riwayat perdarahan sebelumnya?1. Pada satu (keganasan) atau dua rongga hidung/bergantian?1. Apakah mudah dihentikan dengan cara memencet hidung saja?1. Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorakan(ke posterior) atau keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak?1. Apakah ada riwayat trauma pada muka/hidung sebelumnya/belum lama ini?1. Apakah ada menderita penyakit kelainan darah/gangguan perdarahan dalam keluarga?hipertensi,DM, penyakit hati?pemakaian obat-obatan anti koagulansia, aspirin, fenilbutazon?

1. GANGGUAN PENGHIDU (anosmiajarang,hiposmia)1. Sudah berapa lama?1. Apakah sebelumnya ada riwayat infeksi hidung, infeksi sinus, trauma kepala?KASUS HIDUNG :K4 : furunkel pada hidung, rhinitis akut, rhinitis vasomotor, rhinitis alergika, benda asing, epistaksisK3A :Rhinitis kronik, rhinitis medikamentosa, sinusitis, sinusitis kronikK2 :polip hidung

2. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Hidung Luar dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi. Kelainan-kelainan yang mungkin didapat adalah : Kelainan kongenital seperti agenesis hidung, hidung bifida, atresia nares anterior. Radang, misal selulitis, infeksi spesifik Kelainan bentuk, misal saddle nose, hidung betet (hump). Kelainan akibat trauma Tumor Rinoskopi Anterior adalah pemeriksaan rongga hidung dari depan dengan memakai spekulum hidung. Tangan kiri memegang speculum dengan ibu jari (di atas/depan) dan jari telunjuk (dibawah/belakang) pada engsel speculum. Jari tengah diletakan dekat hidung, sebelah kanan untuk fiksasi. Jari manis dan kelingking membuka dan menutup spekulum. Speculum dimasukkan tertutup ke dalam vestibulum nasi setelah masuk baru dibuka. Tangan kanan bebas : dapat membantu memegang alat-alat pinset dan kait dsb, menahan kepala dari belakang/tengkuk atau mengatur sikap kepala. Melebarkan nares anterior dengan meregangkan ala nasi. Melihat jelas dengan menyisihkan rambut hidung. Hal-hal yang harus diperhatikan pada rinoskopi anterior : Mukosa. Dalam keadaaan normal berwarna merah muda, pada radang berwarna merah, pada alergi pucat atau kebiruan (livid) Septum. Normalnya terletak ditengah dan lurus, perhatikan apakah terdapat deviasi, krista, spina, perforasi, hematoma, abses, dll. Konka. Perhatikan apakah konka normal (eutrofi), hipertrofi, hipotrofi atau atrofi