Pemicu 2 DK 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    1/55

    1

    LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 1

    PEMICU 2 TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL

    MODUL TUMBUH KEMBANG

    Disusun Oleh:

    1. Rosa Linda I111090932. Gapar I111110013. Nurazmi Ayuningtyas I111110094. Leo Rinaldi I111110235. Yohanes I111110246. Agnes Widyaningsih Salim I111110327. Mario Hedianto Tedjo I111110338. Mafisah I111110389. Nada Yuliandha I1111104010.Eko Prestiyana Megawati I1111105711.Alvin Pratama Jauharie I1111106312.Sri Purwanti I1111106513.Siti Ratnawati I11111070

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    2012-2013

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    2/55

    2

    DAFTAR ISI

    BAB I Pendahuluan .................1

    Pemicu 2.........................................................................................................................1

    1.1 Klarifikasi dan Definisi............................................................................................1

    1.2 Kata Kunci...............................................2

    1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2

    1.4 Analisis Masalah..................................................................................................3

    1.5 Hipotesis...................................................................................................................3

    1.6 Pertanyaan Diskusi...................................................................................................3

    BAB II Pembahasan.......................................................................................................5

    2.1Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi berusia 0-12 bulan...52.1.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan..52.1.2 Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang.52.1.3 Aspek pertumbuhan dan Perkembangan..62.2Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang122.3Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi142.4Intervensi yang dapat dilakukan terhadap bayi usia 0-12 bulan yang mengalami

    gangguan tumbuh kembang..16

    2.5Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)2.5.1 Definisi MP-ASI......182.5.2 Jenis-jenis MP-ASI..192.5.3 Tahapan Pemberian MP-ASI212.5.4 Manfaat MP-ASI..242.5.5 MP-ASI Dini252.6Pertumbuhan dan perkembangan neurologis pada bayi usia 0-12 bulan2.6.1 Pembentukan tabung saraf262.6.2 Perkembangan prosencephalic.27

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    3/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    4/55

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    PEMICU 2: TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL

    Seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan, berat badan 6 kg dan panjang badan 68 cm

    dibawa berobat dengan keluhan belum bisa tengkurap. Dari anamnesis diketahui

    bahwa berat lahir 3 kg dengan panjang lahir 50 cm. saat ini bayi diberi ASI dan susu

    formula, sedangkan makanan tambahan belum diberikan. Bicara hanya cooing

    (mengeluarkan suara aaa, ooo, uuu). Pada pemeriksaan ditemukan

    mikrosefali, headlag, hepatomegali, limfadenopati dan khoriorenitis. Pada

    pemeriksaan CT scan kepala ditemukan kalsifikasi intraserebral. Pada pasien

    kemudian dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma dan didapatkan hasil

    IgM (+), IgG (+).

    1.1Klarifikasi dan Definisi1.1.1 Anamnesis adalah suatu riwayat kasus pasien, medis, atau psikiatrik, terutama

    dengan menggunakan ingatan pasien.

    1.1.2 Mikrosefali adalah kubah cranium yang lebih kecil dari normal, biasanyadisertai dengan retardasi mental.

    1.1.3 Headlag adalah berkurangnya control kepala pada bayi ketika bayi ditarik dariposisi baring ke duduk, kepala bayi tertinggal di belakang batang kepalanyaatau seperti melipat ke belakang.

    1.1.4 Hepatomegali adalah pembesaran hati lebih dari ukuran normal.1.1.5 Limfadenopati adalah pembesaran kelenjar limfa akibat adanya infiltrasi sel

    leukemik.

    1.1.6 Khorioretinitis adalah peradangan pada koroid yang terdapat di belakangretina.

    1.1.7 CT scan adalah memeriksa dengan melintaskan suatu alat pendeteksi berupacomputer tomografi.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    5/55

    5

    1.1.8 Kalsifikasi intraserebral adalah proses mengerasnya jaringan organic akibatdefisit garam-garam kalsium yang terletak di dalam serebrum.

    1.1.9 Toksoplasma adalah parasit intraseluler pada banyak pada burung danmamalia, termasuk manusia.

    1.1.10 IgM adalah suatu antibodi yang tumbuh setelah perkembangan penyakitdihambat yang bertugas untuk menangkap sisa bibit penyakit yang tertinggal.

    1.1.11 IgG adalah satu-satunya jenis imunoglobin yang ditransfer melalui plasentauntuk melindungi bayi dan neonates dari infeksi.

    1.2Kata Kunci1.2.1 Bayi laki-laki 8 bulan, berat badan 6 kg, panjang badan 68 cm1.2.2 Belum bisa tengkurap1.2.3 Berat lahir 3 kg dan panjang lahir 50 cm1.2.4 Hanya di beri ASI dan susu formula tanpa makanan tambahan1.2.5 Bicara cooing1.2.6 Mikrosefali1.2.7 Headlag1.2.8 Hepatomegali1.2.9 Limfadenopati1.2.10 Khoriorenitis1.2.11 Kalsifikasi intraserebral1.2.12 Toksoplasma1.2.13

    Toksoplasmosis kongenital

    1.3Rumusan MasalahSeorang bayi laki-laki berusia 8 bulan dengan berat badan 6 kg dan panjang badan

    68 cm, belum dapat tengkurap, bicara hanya cooing dan hasil pemeriksaaan

    antibodinya terhadap toksoplasma menunjukkan IgM dan IgG positif.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    6/55

    6

    1.4Analisis Masalah

    1.5HipotesisBayi laki-laki tersebut mengalami toksoplasmosis kongenital yang disebabkan

    oleh Toksoplasma gondii yang ditularkan melalui plasenta ibu sehingga

    menghambta tumbuh kembangnya terutama dari segi fisik dan intelegensi.

    1.6Pertanyaan Diskusi1.6.1 Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi berusia 0-12 bulan

    a. Definisi Pertumbuhan dan Perkembanganb. Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembangc. Aspek pertumbuhan dan Perkembangan

    1.6.2 Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang1.6.3 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi1.6.4 Intervensi yang dapat dilakukan terhadap bayi usia 0-12 bulan yang

    mengalami gangguan tumbuh kembang

    1.6.5 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI):a. Definisi MP-ASI

    Bayi laki-

    laki 8 bulan

    Gangguan

    Tumbuh

    Kemban

    Toksoplasma

    Kongenital

    Pemeriksaan

    antibodi

    terhadap

    toksoplasma

    Makananpendamping ASI

    (MP-ASI)

    Anamnesis,

    pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan CT

    scan kepala

    Tata Laksana

    Farmakologi

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    7/55

    7

    b. Jenis-jenis MP-ASIc. Tahapan Pemberian MP-ASId. Manfaat MP-ASIe. MP-ASI Dini

    1.6.6 Pertumbuhan dan perkembangan neurologis pada bayi usia 0-12 bulana. Pembentukan tabung saraf

    b. Perkembangan prosencephalicc. Proliferasi neuronald. Migrasi Neuronale. Migrasi Korteks Serebrif. Sinaptogenesisg. Myelinisasi

    1.6.7 Toksoplasmosis Kongenitala. Definisi

    b. Etiologic. Epidemiologid. Patologi dan Gejala Klinise. Manifestasi klinikf. Tanda-tanda sistemikg. Pencegahanh. Prognosisi. Tata laksana

    1.6.8 Studi Kasusa. Hasil Pemeriksaan

    1) Mikrosefali2) Headlag3) Limfadenopati4) Khoriorenitis5) Hepatomegali

    b. CT scan: kalsifikasi intraserebralc. Pemeriksaan antibodi: IgM dan IgG positif.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    8/55

    8

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi berusia 0-12 bulan2.1.1 Definisi Pertumbuhan dan perkembangan1

    Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

    interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau

    keseluruhan sehingga dapat diukur dengan panajang dan berat.1

    Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

    kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbicara dan bahasa serta

    sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan berarti hasil interaksi kematangan

    susanan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya misal perkembangan sistem

    neuromuskular, emosi, sosialisasi.1

    2.1.2 Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang1

    a. Ciri Tumbuh Kembang1) Perkembangan menimbulkan perubahan.

    Perkembangan terjadi bersama dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan

    disertai dengan perubahan fungsi. Misal, perkembangan intelegensi akan

    menyertai pertumbuhan otal dan serabut saraf.

    2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembanganselanjutnya.

    Anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum

    melewati tahapan sebelumnya. Contoh: anak tidak akan bisa berjalan sebelum bisa

    berdiri, lalu bagian tubuh yang terkait dengan fungsi berdiri akan terhambat.

    Perkembangan awal merupakan masa kritis.

    3) Pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi organ dan perkembanganmasing-masing anak berbeda.

    4) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    9/55

    9

    Saat pertumbuhan cepat, maka perkembangan pun demikian.

    5) Perkembangan memiliki pola tetapPerkembangan fungsi organ terjadi menurut 2 hukum:

    - Perkembangan terjadi terlebih dahulu di daerah kepala, kaudal/ anggotatubuh

    - Perkembangan terjadi di proksimal dulu (gerak kasar) lalu distal sepertijari-jari yang berkemampuan gerak halus.

    6) Perkembangan memiliki tahap berurutan.Pola teratur dan berurutan tidak bisa terbalik. Misalnya anak mampu berdiri

    sebelum berjalan.

    b. Prinsip tumbuh kembang1) Perkembangan adalah hasil proses kematangan dan belajar.

    Kematangan berarti sesuai potensi yang ada di individu. Sedangkan belajar

    berasal dari latihan dan usaha. Dengan belajar anak memperoleh kemampuan

    dengan menggunakan potensi yang telah dimiliki.

    2) Pola perkembangan dapat diramalkan.Setiap anak memiliki persamaan pola perkembangan yang sama.

    Perkembangan berasal dari tahapan umum ke tahapan spesifik dan

    berkesinambungan.

    2.1.3 Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Bayia. Aspek Pertumbuhan Bayi2

    1) Berat BadanBerat badan merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan tingkat

    kesehatan anak. Berat badan akan menggambarkan komposisi tubuh bayi secara

    keseluruhan mulai dari kepala, leher, dada, perut, tangan, dan kaki. Jika berat badan

    bayi menunjukkan kisaran pola standar, dapat dipastikan bayi dalam keadaan sehat.

    Pada masa pertumbuhan, berat badan bayi dibagi menjadi 2 fase, yaitu pada usia 0-6

    bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan

    mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badan akan

    menjadi 2 kali lipat lebih berat daripada berat badan lahir pada akhir bulan ke 6.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    10/55

    10

    Sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40

    gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi pertambahan 3 kali lipat dari berat

    badan lahir.

    Standar berat badan bayi usia 0- 12 bulan dapat dilihat pada tabel 1.

    Tabel 1 Berat badan normal bayi usia 0-12 bulan

    Usia

    (bulan)

    Berat badan

    (kg)

    0 2,7-3.0

    1 3,4-4,0

    2 4,0-4,73 4,5-5,4

    4 5,0-6,0

    5 5,5-6,5

    6 6,0-7,0

    7 6,5-7,5

    8 6,8-8,2

    9 7,3-8,5

    10 7,6-9,0

    11 8,0-9,512 8,2-9,7

    2) Tinggi BadanPada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan

    sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan

    tinggi badan hanya sekitar 1,25 cm setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama

    akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan waktu lahir.

    Tabel 2. Panjang Badan normal bayi usia 0-12 bulan

    Usia

    (bulan)

    Panjang

    Tubuh (cm)

    0 45,5-50,5

    1 48,5-55,0

    2 51,5-58,0

    3 54,0-60,0

    4 56,5-62,5

    5 58,0-64,56 59,0-66,0

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    11/55

    11

    7 60,5-67,5

    8 62,0-69,0

    9 63,5-70,510 67,0-74,5

    11 68,5-76,0

    12 70,5-78,0

    3) Lingkar KepalaPertumbuhan lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar enam

    bulan pertama, yaitu dari 35-43 cm. Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan

    lingkar kepala mengalami perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami

    pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm.

    4) Organ PenglihatanPerkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat ahir. Sudah

    terjadi perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, asanya refleks

    pupil dan kornea, memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak

    sejauh 20-25 cm. pada usia 1 bulan bayi memiliki perkembangan diantarnyaadanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90,

    dapat melihat orang secara terus menerus, dan kelenjar air mata sudah mulai

    berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180. Pada

    usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai pada

    hambatan1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk

    maupun berbaring, melihat bayangan di cermin, dan mampu mengakomodasi

    objek. Usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan postur untuk melihat objek, mampu

    mengembangkan warna kesukaan kuning da merah, menyukai rangsangan

    visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata dan tangan. Pada usia

    7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan

    ketajaman penglihatan mendekati 20/20 dan dapat mngikuti objek yang

    bergerak.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    12/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    13/55

    13

    8. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh9. Suka tertawa keras10.Bereaksi terkejut terhadap suara keras11.Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum12.Mengikuti objek dengan matanya dan memberi respon

    Usia 3-6 Bulan

    1. Mampu mencari benda atau mainan yang hilang2. Mampu merespon dengan tertawa, menangis atau gembira ketika diajak

    bermain, mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik

    3. Jarak pandangnya semakin luas4. Mengulum atau meletakkan benda- benda di mulut5. Dapat mengangkat dada, bertopang dengan tangan dan mengangkat kepala

    90 derajat

    6. Berbalik dari telungkup ke telentang7. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil8. Menggenggam pensil9. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya10.Memegang tangannya sendiri11.Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil12.Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain

    sendiri

    Usia 6-9 Bulan

    1. Mampu merespon dengan cara bertepuk tangan2. Mulai takut dengan orang asing3. Mengenali anggota keluarganya4. Mampu melempar benda5. Dapat duduk tanpa dibantu6. Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    14/55

    14

    7. Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang.8. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.9. Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang

    bersamaan

    10.Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup11.Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata12.Mencari mainan/ benda yang dijatuhkan13.Bermain tepuk tangan/ ciluk b a14.Bergembira dengan melempar benda15.Makan kue sendiri

    Usia 9-12 Bulan

    1. Ikut berpartisipasi dalam bermain2. Menyentuh benda yang dilihatnya3. Memasukkan benda ke mulut4. Mulai tertarik dengan benda- benda di sekelilingnya5. Mampu memahami perintah dan larangan sederhana6. Mulai bisa mengucapkan satu dua patah kata bermakna7. Dapat menirukan suara dan mengulanginya8. Dapat berdiri dan berjalan tanpa bantuan9. Mengangkat badannya ke posisi berdiri10.Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi11.

    Dapat berjalan dengan dituntun

    12.Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan13.Menggenggam erat pensil14.Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja15.Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan16.Senang diajak bermain ciluk ba17.Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    15/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    16/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    17/55

    17

    7. Pengaruh Musim dan IklimDi negara-negara yang mempunyai empat musin dalam setahun, dapat diamati

    bahwa pertumbuhan tinggi tubuh lebih cepat pada musim semi dibandingkan dengan

    pertumbuhan pada musim gugur.

    8. Pengaruh LatihanDengan mengadakan latihan atau berolahraga seorang mempunyai kesempatan

    tumbuh lebih baik, karena otot-ototnya bertambah besar. Demikian pula pada masa

    anak dan remaja diperlukan aktivitas gerakan-gerakan tubuh supaya pertumbuhananya

    berjalan baik.

    9. Pengaruh penyakitPengaruh penyakit kronis seperti tuberkulosis, penyakit ginjal dan sebagainya

    dapat menghambat pertumbuhan. Dalam hal penyakit, ternyata wanita mempunyai

    ketahanan terhadap pertumbuhan dibandingkan dengan pria.

    10.Pengaruh EmosiFaktor emosi dapat berpengaruh pada pertumbuhan, misalnya karena tekanan

    batin atau stress.

    Faktor lain yang berhubungan dengan pemicu adalah faktor eksternal pra natal

    yaitu infeksi. Infeksi pada trisemester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

    Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks), PMS (Penyakit menular seksual) serta

    penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu

    tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.

    2.3 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi42.3.1 Gangguan berbicara dan bahasa

    Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.

    Karena berbahasa sangat sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sisitem

    lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif,psikologis, emosi dan lingkungan

    sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan

    berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    18/55

    18

    2.3.2 Cerebral PalsyMerupakan suatu kelainan gerakan atau postur tubuh yang tidak progresif,

    yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan atau gangguan pada sel- sel motorik

    pada susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh.

    2.3.3 Sindrom DownAnak dengan sindroma down adalah individu yang dapat dikenal dari tampilan

    fisiknya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah

    kromosom 21 yang berlebih. Perkembangan lebih lambat dari anak yang normal.

    Beberapa faktor seperti lingkungan, masalah biologis, dapat menyebabkan timbulnya

    sindroma ini.

    2.3.4 Gangguan autisme

    Merupakan gangguan perkembngan pervasive pada anak yang gejalanya

    muncul sebelum anak usia 3 tahun. Pervasive berarti meliputi seluruh aspek

    perkembangan yang mengkibatkan gangguan ini, menjadi sangat luas dan berat, yang

    mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan

    pada autisme meliputi bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku.

    2.3.5 Retardasi MentalMerupakan suatu kondisi yang ditandai dengan intelegensia yang rendah (IQ

    kurang dari 70), yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan

    beradptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

    2.3.6 Gangguan Pemusatan Perhatian dan HiperaktifMerupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan

    perhatian yang disertai dengan hyperaktifitas.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    19/55

    19

    2.4 Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak1

    Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu padaanak yang perkembangan kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai dengan

    umurnya. Penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih

    kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta

    sosialisasi dan kemandirian anak.

    Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi perkembangan terarah yang

    dilakukan secara intensif di rumah selama 2 minggu, yang diikuti dengan evaluasi

    hasil intervensi stimulasi perkembangan.

    2.4.1 Intervensi Perkembangan

    Intervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi, yaitu:

    1. Perkembangan anak meragukan (M) artinya kemampuan anak tidak sesuaidengan yang seharusnya dimiliki anak, yaitu bila pada umur skrining

    3,6,9,12,15,18 bulan dan seterusnya, pemeriksaan KPSP jawaban YA = 7

    atau 8.

    Lakukan intervensi sebagai berikut:

    a. Pilih kelompok umur stimulasi yang lebih muda dari umur anak. Misalnya:Menurut KPSP, anak umur 12 bulan belum bisa berdiri, maka dilihat

    kelompok umur stimulasi 9-12 bulan atau yang lebih muda (bukan

    kelompok umur stimulasi 12-15 bulan). Karena kemampuan berdiri

    merupakan gerak kasar, maka lihat kotak kemampuan gerak kasar.

    b. Ajari orang tua cara melakukan intervensi sesuai denganmasalah/penyimpangan yang ditemukan pada anak tersebut. Misalnya,

    anak mempunyai penyimpangan gerak kasar, maka yang diintervensi

    adalah gerak kasarnya.

    c. Beri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anaksesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan

    sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    20/55

    20

    d. Intervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar 3-4 jam,selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu

    intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi

    dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervensi lagi.

    e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali/kontrol 2 minggu kemudianuntuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada

    kemajuan/perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan

    menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining yang terdekat.

    Berikut ini contoh intervensi perkembangan yang dilakukan pada beberapa

    anak dengan masalah perkembangan:

    UmurHasil Pemeriksaan

    KPSPTindakan Intervensi Perkembangan

    3 bulan

    Bayi tidak membalas

    tersenyum (kemampuan

    sosialisasi dan

    kemandirian)

    Pada setiap kegiatan bersama bayi, sesering

    mungkin mengajak bayi tersenyum dan

    bicara. Tunjukkan mimik wajah yang cerah.

    Sesering mungkin membelai, memeluk, dan

    mencium bayi dengan gerakan lembut dan

    penuh kasih sayang.

    12 bulan

    Belum bisa menyebut 2

    suku kata yang sama

    (kemampuan bicara

    dan bahasa)

    Bicara pada anak dan ajak anak bicara

    sesering mungkin, setiap saat dan dimana

    saja. Tirukan dan jawab ocehan anak.

    Usahakan agar anak mau mengulang dan

    meniru mengucapkan kata-kata tersebut,

    gunakan kata-kata yang jelas dan sederhana

    seperti pa..pa.., da..da..,ta..ta. ketika

    berbicara, tatap mata anak, usahakan agar

    mau menatap wajah agar ia melihat bibir dan

    mata pembicara

    2. Bila seorang anak mempunyai masalah/penyimpangan perkembangan,sedangkan umur anak saat itu bukan pada jadwal umur skrining, maka lakukanintervensi perkembangan sesuai dengan masalah yang ada sebagai berikut:

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    21/55

    21

    a. Misalnya: anak umur 19 bulan belum bisa menyebut ayah ibunya denganpanggilan seperti papa mama artinya ada penyimpangan kemampuan

    bahasa dan bicara. Lihat kelompok umur stimulasi yang lebih muda, pilih

    kotak kemampuan bicara dan bahasa yang memuat cara melatih anak

    supaya bisa menyebut kata-kata papa, mama, yaitu pada kelompok

    umur stimulasi 3-6 bulan.

    b. Sedangkan intervensi berupa stimulasi untuk kelompok umur yang lebihmuda- pada contoh di atas stimulasi untuk kelompok umur 15-18 bulan,

    tetap diberikan.

    c. Ajari orang tua cara melakukan intervensi perkembangan anaksebagaimana yang dianjurkan pada kotak stimulasi tersebut.

    d. Beri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anaksesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan

    sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan.

    e. Intervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar 3-4 jam,selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu

    intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi

    dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervensi lagi.

    f. Minta orang tua atau keluarga datang kembali/kontrol 2 minggu kemudianuntuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada

    kemajuan/perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan

    menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining yang terdekat.

    2.5Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)52.5.1 Definisi MP-ASI

    Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman

    yang mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24 bulan untuk

    memenuhi kebutuhan gizinya. Makanan pendamping ASI merupakan makanan

    tambahan bagi bayi. Makanan ini harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi

    kebutuhan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa makanan pendamping ASI bergunauntuk menutupi kekurangan zat-zat gizi yang tidak terkandung dalam ASI.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    22/55

    22

    MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.

    Pengenalan dan pemberian ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun

    jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi atau anak. Pemberian MP-

    ASI yang cukup dalam kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan

    perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Pemberian

    makanan setelah bayi berusia 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai

    penyakit. Hal ini disebabkan imunitas bayi > 6 tahun sudah lebih sempurna

    dibandingkan umur bayi < 6 bulan. Saat bayi berusia 6 bulan atau lebih, sistem

    pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MP-ASI. Beberapa enzim

    pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, amylase baru akan diproduksi

    sempurna.

    2.5.2 Jenis-jenis MP-ASI

    Jenis MP-ASI baik tekstur, frekuensi, dan porsi makan harus disesuaikan

    dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak usia 6-24 bulan.

    Kebutuhan energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari untuk bayi usia 6-8

    bulan, 300 kkal per hari untuk bayi usia 9-11 bulan, dan 550 kkal perhari untuk anak

    usia 12-23 bulan.

    MP-ASI pertama sebaiknya adalah golongan beras dan serealia, karena

    berdaya alergi rendah. Secara berangsur-angsur, diperkenalkan sayuran yang dikukus

    dan dihaluskan, buah yang dihaluskan, kecuali pisang dan alpukat matang dan yang

    harus diingat adalah jangan berikan buah dan sayuran mentah. Setelah bayi dapatmenerima beras atau sereal, sayur dan buah dengan baik, berikan sumber protein

    (tahu, tempe, daging ayam, hati ayam, dan daging sapi) yang dikukus dan dihaluskan.

    Setelah bayi mampu mengkoordinasi lidahnya dengan baik, secara bertahap bubur

    dibuat lebih kental (kurangi campuran air), kemudian menjadi lebih kasar (disaring

    kemudian cincang halus), lalu menjadi kasar (cincang kasar), dan akhirnya bayi siap

    menerima makanan padat yang dikonsumsi keluarga. Menyapih anak harus bertahap,

    dilakukan tidak secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi

    sedikit.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    23/55

    23

    Panduan Makanan Padat Untuk bayi6

    Umur

    6 Bulan 7-9 Bulan 9-12 Bulan

    Sifat

    Makanan

    Lembut, tak perlu

    dikunyah; cairan

    hingga agak padat

    Makanan lunaj, secara

    berangsur-angsur

    sajikan makanan kasar.

    Sebagian makanan yanga

    disajikan di meja makan

    keluarga.

    Berapa

    Banyak

    1 sendok teh,

    secara bertahap

    diperbanyak

    Porsi kecil: bahan dasar

    genggam, roti

    potong. Sayur

    genggam. Protein: 1-2

    sdm (kuning telur 1-2

    kali seminggu) keju

    ukuran kartu domino.

    Yogurt 25 ml

    Porsi kecil: bahan dasar

    genggam, roti 1

    potong. Sayur

    genggam. Protein: 2-3

    sdm (kuning telur 2-3

    kali seminggu) keju 1

    ukuran kartu domino.

    Yogurt 50 ml

    Frekuensi 1-2 kali sehari: 1

    kali camilan

    (buah halus)

    2-3 kali sehari makan

    besar: 1 kali camilan (air

    buah, roti, sayuran)

    3-4 kali sehari makan

    besar: 2 kali camilan (air

    buah, roti, sayuran, keju)

    Daftar Makanan VS Umur Bayi6

    Jenis

    Makanan

    Menu Mulai

    Umur

    Keterangan

    Serelia Beras cokelat, beras merah,

    dan havermut

    6 bulan

    Oatmeal 7 bulan Pilih yang non-instan

    Sayuran Kentang, labu

    parang/kabocha, zucchini,

    ubi jalar (ubi merah/ungu),

    kacang hijau, dan tomat

    6 bulan Tunda pemberian tomat

    jika ada indikasi alergi

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    24/55

    24

    Asparagus, sawi, dan lobak 7 bulan

    Wortel, bayam, brokoli, bit,

    dan buncis

    8 bulan Wortel, bayam, brokoli,

    bit, dan buncis

    mengandung nitrat

    Kacang panjang, kacang

    kapri, dan kacang merah

    9 bulan

    Buah Pisang, pir, apel, alpokat,

    jeruk, dan pepaya

    6 bulan Pir dan papaya California

    bagus untuk sembelit. Pir

    dan apel dikukud lebih

    dulu.

    Mangga, peach, dan plum 7 bulan

    Melon, semangka, dan kiwi 8 bulan

    Anggur 10 bulan Buang kulit dan bijinya,

    potong-potong lebih dulu

    agar bayi tidak tersedak

    Lauk Daging ayam, hati ayam,

    tempe, dan tahu

    7 bulan

    Daging sapi, hati sapi, dan

    ikan

    9 bulan

    Lain-lain Kaldu 7 bulan Ayam kampong atau

    ayam negeri

    Kuning telur 7 bulan Telur harus benar-benar

    matang

    Finger food 8 bulan Boleh buah atau sayur,

    dikukus. Dapat diberi

    saus alpokat atau yogurt

    plain.

    Keju 8 bulan Jenis cream, ricotta,

    cedar, edam, dan

    mozarela, yang penting

    dari bahan susu

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    25/55

    25

    pasteurisasi.

    Butter 8 bulan Pilih yang tawar

    (unsalted)

    Yogurt 9 bulan Pilih yang plain, tanpa

    tambahan gula. Setelah 1

    tahun dapat semua rasa.

    Es krim 9 bulan Buatan sendiri

    Sereal 1 tahun Pilih yang cornflakeoriginal, bukan yang ada

    rasa cokelat, dll.

    Bumbu Bawang putih, bawang

    merah, bawang Bombay,

    bawang daun, kunyit,

    lengkuas, kunci, daun salam,

    kemangi, seledri

    9 bulan Hentikan jika ada reaksi

    alergi

    Garam dan gula 1 tahun Dapat memperberat kerja

    ginjal

    Madu 2 tahun Menyebabkan keracunan

    metabolisme

    2.5.3 Tahapan Pemberian MP-ASI5

    Menurut Depkes 2007 dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak, pemberian

    makanan pada bayi dan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar adalah sebagai

    berikut:

    a. Umur 0-6 bulan

    1) Berikan ASI setiap kali bayi menginginkan, sedikitnya 8 kali sehari, pagi,

    sore, maupun malam

    2) Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif)

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    26/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    27/55

    27

    8) bayi mulai diajarkan makan dan minum sendiri menggunakan gelas dan

    sendok

    c. Umur 1-2 tahun

    1) Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun

    2) Berikan nasi lembek 3 kali sehari

    3) Tambahkan telur/ ayam/ ikan/ tahu/ tempe/ daging sapi/ wortel/ bayam/

    kacang hijau/ santan/ minyak pada bubur nasi

    4) beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti bubur

    kacang hijau, biscuit, pisang, nagasari, dan sebagainya

    5) beri buah-buahan atau sari buah, seperti air jeruk manis, dan air tomat

    saring

    6) bantu anak untuk makan sendiri

    2.5.4 Manfaat Pemberian MP-ASI sesuai tahapan umur

    Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi

    bayi. Sehingga bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASi ( MP-ASI).

    Pemberian makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan bayi, antara

    lain keterampilan motorik, keterampilan mengecap dan mengunyah serta penerimaan

    terhadap rasa dan bau. Untuk itu, pemberian makanan pada pertama perlu dilakukan

    secara bertahap. Misalnya, untuk melatih indera pengecapnya, berikan bubur susu

    satu rasa dahulu, baru kemudian dicoba dengan multirasa.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    28/55

    28

    2.5.4 MP-ASI Dini

    Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dini adalah makanan/minuman yangdiberikan kepada bayi sebelum berusia 6 bulan. WHO mendefinisikan ASI eksklusif

    bila bayi hanya mendapat ASI tanpa tambahan makanan dan atau minuman lain,

    kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan.Bayi yang mendapat ASI dan mendapat MP

    ASI berupa cairan termasuk vitamin, mineral dan obat-obatan didefinisikan sebagai

    predominant breast-feeding. Bayi yang mendapat ASI dan mendapat MP-ASI berupa

    makanan padat, semi padat dan atau cairan termasuk vitamin, mineral dan obat-obatan

    didefinisikan sebagai partial breast-feeding.

    Pemberian MP-ASI dini sama saja dengan membuka gerbang masuknya

    berbagai jenis kuman penyakit. Hasil riset menunjukkan bahwa bayi yang mendapat

    MP-ASI sebelum berumur 6 bulan lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk pilek,

    dan panas dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Saat bayi berusia

    kurang dari 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap menerima kandungan makanan,

    sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

    Menunda pemberian MP-ASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di

    kemudian hari. Bahkan pada kasus ekstrim pemberian MP-ASI dini dapat

    menyebabkan penyumbatan saluran cerna dan harus dilakukan pembedahan.

    2.6 Pertumbuhan dan perkembangan neurologis pada bayi usia 0-12 bulan72.6.1 TahapanTahapan Pertumbuhan Perkembangan Otak

    Fase perkembangan otak

    3-4 minggu Pembentukan tabung saraf

    5-10 minggu Fase prosencephalic, pembentukan hemisfer

    8-18 minggu proliferasi neuronal

    12-24 minggu Migrasi

    >25 minggu Pembentukan sel pendukung

    Arborisasi neuron

    Sinaptogenesis

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    29/55

    29

    Apoptosis

    40 minggu Myelinisasi

    a. Pembentukan Tabung Saraf

    1) Neurulisasi Primer dan Sekunder

    Neurulisasi adalah fase pembentukan otak dan medula spinalis yang dimulai

    dari bagian dorsal embrio. Proses tersebut dibagi menjadi 2 yaitu pembentukan

    otak dan pembentukan medula spinalis.

    a) Neurulisasi PrimerNeurulisasi primer dimulai dengan terbentuknya tabung saraf pada usia 3-4

    minggu kehamilan. Susunan saraf pusat dibentuk pertama dari bagian dorsal

    embrio yang mempunyai bentuk berupa lempeng jaringan yang kemudian

    mengalami diferensiasi di bagian tengah lapisan ektoderm. Bagian dasar

    notochord dan chordal mesoderm akan membentuk lempeng saraf pada usia

    kehamilan 18 hari yang dilanjutkan dengan bagian lateral lempeng saraf

    mengalami invaginasi dan bagian dorsal menutup hingga membentuk tabung

    saraf. Selama fase penutupan, cikal bakal sel neuron mulai diproduksi, dan sel-sel

    tersebut akan menjadi ganglia radix dorsalis, ganglia sensoris nervi cranialis,

    ganglia autonomik, sel Schwann dan sel pia dan arachnoid (dikenal sebagai

    malanosit, sel medulla adrenal dan elemen tulang tertentu dari kepala dan wajah).

    Tabung saraf akan menjadi susunan saraf pusat. Fusi pertama dari lempeng saraf

    terjadi pada bagian medulla bagian bawah pada usia kehamilan 22 hari. Ujung

    anterior tabung saraf akan menutup paling lambat pada usia 24 hari kehamilan,

    dan bagian ujung posterior menutup pada usia 26 hari kehamilan. Pada bagian

    posterior, penutupan tabung paling bawah berada pada ketinggian lumbosacral,

    dan segmen saraf yang lebih bawah akan dibentuk melalui proses diferensasi

    perkembangan selanjutnya. Interaksi antara tabung saraf dengan jaringan

    mesoderm sekitarnya akan membentuk dura dan tulang axial misalnya tulang

    tengkorak dan vertebrae.

    Perubahan bentuk lempeng saraf menjadi tabung saraf diatur oleh mekanisme

    seluler dan molekuler. Mekanisme seluler yang terpenting adalah fungsi jaringan

    sitoskeletal mikrotubulus dan mikrofilamen. Dibawah pengaruh kecenderungan

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    30/55

    30

    pertumbuhan vertikal mikrotubulus, sel-sel lempeng saraf yang sedang

    berkembang akan memanjang dan bagian basal akan melebar. Dibawah pengaruh

    mikrofilamen, terjadi kecenderungan arah pertumbuhan secara pararel pada

    permukaan apikal, bagian apikal sel akan menyempit. Perubahan tersebut akan

    menekan permukaan lempeng saraf dan membuat bentukan lipatan saraf yang

    pada akhirnya akan berubah menjadi tabung saraf.

    Pada mekanisme molekuler, pentingnya peranan permukaan glikoprotein,

    terutama sel molekul adesi, yang mempengaruhi identifikasi sel-sel dan

    menyebabkan terjadinya interaksi melalui mekanisme adhesi pada matrix

    ekstraseluler, hal tersebut akan menyebabkan adhesi dari tepi yang berlawanan

    dari lipatan saraf.

    b) Neurulisasi sekunder (pembentukan tabung saraf caudal)Pembentukan tabung saraf bagian caudal misalnya segmen sakral bagian

    bawah dan coxygeus, terjadi melalui proses setelah terjadinya proses kanalisasi

    dan diferensiasi retrogresif. Kejadian tersebut dikenal dengan neurulisasi tabung

    saraf sekunder yang terjadi lebih lambat dari neurulisasi tabung saraf primer dan

    merupakan hasil perkembangan dari tabung saraf yang terakhir. Pada usia 28

    hingga 32 hari kehamilan, terjadi fusi sel-sel yang belum mengalami diferensiasi

    pada bagian kaudal tabung saraf menjadi vakuola. Vakuola-vakuola tersebut akan

    menyatu, membesar dan berhubungan dengan kanalis sentralis yang merupakan

    bagian dari tabung saraf yang terbentuk dalam proses neurulisasi primer. Proses

    kanalisasi akan berlanjut hingga usia 7 minggu kehamilan dan dilanjutkan dengan

    proses diferensiasi retrogresif. Selama proses diferensiasi retrogresif sejak usia 7minggu kehamilan hingga beberapa waktu setelah lahir, terjadi regresi beberapa

    massa sel kaudal. Mengingat strukturnya adalah ventrikulus terminalis, lokasi

    terutama di konus medularis dan filum terminalis.

    b.Perkembangan Prosenchepalic

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    31/55

    31

    Perkembangan prosensefalic terjadi dari mesoderm prekordal. Waktu puncak

    adalah bulan ke dua dan ketiga kehamilan, dengan fase prominen dini pada

    minggu ke 5 dan 6 kehamilan. Interaksi utama yang terjadi adalah antara

    mesoderm notokhord-prekhordal dan otak depan. Interaksi tersebut terjadi

    didepan ujung rostral embrio; jadi istilah induksi ventral sering digunakan.

    Interaksi tersebut mempengaruhi pembentukan permukaan otak depan, adanya

    gangguan pada fase perkembangan otak ini sering menyebabkan anomali fasialis.

    Perkembangan proensefalon terdiri dari 3 hal yang terjadinya berurutan;

    pembentukan prosensefalic, pembentukan celah prosensefalic (cleavage) dan

    perkembangan garis tengah prosencephalic. Pembentukan prosencephalic dimulai

    pada ujung rostral tabung saraf pada akhir bulan pertama kehamilan dan berlanjut

    hingga bulan ke dua, segera setelah penutupan bagian anterior tabung saraf.

    Pembentukan celah prosencephalic mulai aktif terjadi pada minggu ke 5 dan 6

    kehamilan dan meliputi 3 prinsip dasar : (1) horizontal hingga membentuk

    sepasang vesikel optikus, bulbus olfaktorius dan tractus (2) transversal untuk

    memisahkan telecephalon dari diencephalon dan (3) sagital untuk membentuk

    bagian dari telencephalon sepasang cerebral hemisphere, ventrikel lateralis dan

    basal ganglia. Perkembangan garis tengah prosencephalic terjadi sejak

    pertengahan bulan ke 2 kehamilan hingga bulan ke 3 dengan terjadinya penebalan

    3 lempeng jaringan yang penting; dari dorsal ke ventral, merupakan komisura,

    chiasma dan lempeng hipothalamus. Dilanjutkan dengan berturut-turut corpus

    calosum dan septum pelucidum, nervus optikus dan chiasma dan hipothalamus.

    Dari bentukan tersebut yang paling menonjol adalah pembentukan corpus calosum

    yang mulai tampak pada usia 9 minggu; pada usia 12 minggu bentukan corpuscalosum dapat diidentifikasi secara jelas. Dengan pertumbuhan 2 arah yang

    dimulai dengan pertemuan genu dan corpus, keseluruhan corpus calosum

    berkembang (yang pertama genu, diikuti oleh corpus, splenium dan rostrum) yang

    sempurna pada usia 20 minggu kehamilan.

    Perkembangan struktur internal susunan saraf pusat yang kompleks terjadi

    secara menakjupkan dan evolusi dimulai setelah bentuk eksternal yang esensial

    selesai, terdiri dari proliferasi seluruh komplemen neuron, migrasi neuron menuju

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    32/55

    32

    tempat yang spesifik di dalam SSP, proses organisasi untuk menghasilkan sirkuit

    yang rumit yang berupakan karakteristik otak manusia dan akhirnya peningkatan

    kualitas sirkuit dengan pembentukan membran spesifik sistim neural atau myelin.

    Peristiwa diatas terjadi mulai dari bulan kedua kehamilan hingga usia dewasa.

    Penyimpangan perkembangan neural akan membawa konsekuensi yang penting.

    c. Proliferasi NeuoralHal penting pada fase proliferasi dimulai dari bulan ke 2 dan 4 kehamilan,

    dengan waktu puncak secara kuantitatif pada bulan ke 3 dan 4 seluruh neuron dan

    glia dibuat di zona ventrikuler dan subventrikuler yang ada pada lokasi

    subependimal disetiap tingkatan perkembangan susunan saraf. Pengetahuan yang

    sangat penting sehubungan dengan proliferasi seluler diperoleh dari penelitian

    mengenai deposisi DNA otak, dimana DNA merupakan bahan kimia yang

    berhubungan dengan jumlah sel. Dua fase yang terjadi pada fase proliferasi

    adalah: 1. pada usia 2 hingga 4 bulan kehamilan, bersamaan secara primer dengan

    proliferasi neuronal dan radial glia secara umum; 2. pada usia 5 bulan kehamilan

    hingga >1 tahun post natal, secara primer berkaitan dengan multiplikasi glia.

    Walaupun proliferasi neuronal mendominasi fase pertama, pembentukan sebagian

    sel glia juga sering terjadi selama periode awal.

    Proliferasi prekusor glia akan

    meningkatkan jumlah sel glia secara cepat, pada akhirnya akan berpengaruh pada

    proses migrasi neuronal. Tetapi juga dijumpai pembentukan beberapa neuronal

    yang terjadi pada usia lebih dari 4 bulan kehamilan, terutama sel granula cerebelar

    eksternal. Pada tahap akhir, terjadi proliferasi percabangan vaskuler, sistim arterial

    terbentuk lebih dahulu daripada sistim vena, proliferasi tersebut terutama aktif

    selama fase proliferasi neuronal. Dimulai dengan terbentuknya pleksus

    leptomeningeal pembuluh darah; yang terjadi pada bulan ke 3 kehamilan dengan

    arah perkembangan secara radial, pada saat terbentuk tidak bercabang, pada bulan

    ke 4 kehamilan dan usia selanjutnya akan terbentuk percabangan arah horisontal.

    Aspek yang mendasar dari proliferasi sel sepanjang dinding tabung sarafdideskripsikan pertama kali oleh Sauer, 1935. Sel-sel ditepi zona ventrikuler yang

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    33/55

    33

    menunjukkan aktivitas replikasi DNA, mengadakan migrasi kearah permukaan

    lumen dan membagi diri; 2 sel yang pertama akan migrasi kembali ke tepi zona

    ventrikuler. Migrasi dari dan kearah yang sama atau migrasi interkinetik nuklear

    berulang selama terjadi replikasi DNA dan mitosis sering terjadi di zona

    ventrikuler. Pada beberapa bagian otak, sel-sel di zona subventrikuler dapat

    diidentifikasi. Sel-sel tersebut membelah tanpa berpindah kembali ke permukaan

    lumen. Penelitian yang dilakukan oleh Rakic dkk, zona ventrikuler pertama kali

    dibentuk pada saat pembentukan neuron pertama, dan zona subventrikuler

    merupakan titik awal dari neuron-neuron yang terbentuk selanjutnya dan glia.

    Pada saat sel dihasilkan dari siktus mitosis dan aktivitas proliferasinya terhenti,

    mereka akan mengadakan migrasi masuk ke zona intermediate dalam rangka

    membentuk lempeng cortikal. Dapat disimpulkan, pada fase awal proliferasi, sel

    stem membelah secara simetris menjadi 2 dengan cara tersebut unit proliferasi sel

    stem neuronal-glia berkembang. Proses-proses diatas menentukan jumlah unit

    proliferasi dalam zona ventrikuler-subventrikuler. Pada usia kehamilan

    selanjutnya, jika dibandingkan dengan pertengahan bulan ke dua kehamilan,

    jumlah unit proliferasi relatif stabil seperti pada saat sel stem membelah secara

    asimetris. Pembelahan secara asimetris menentukan ukuran dari setiap unit

    proliferasi. Pada fase proliferasi akan didapatkan perbandingan produksi jumlah

    sel neronal post mitotik lebih banyak dibanding dengan sel stem. Rakic

    menyimpulkan bahwa neuron-neuron yang dihasilkan dari unit proliferasi

    mengadakan migrasi bersama dalam lorong untuk membentuk kolumna neuronal

    korteks cerebri. Rakic menunjukkan gambaran yang berbeda kinetika proliferasi

    neuronal pada primata dibanding dengan spesies dengan neokortikal yang lebihkecil, primata mempunyai durasi siklus sel yang lebih panjang dan terutama

    mempunyai periode perkembangan proliferasi neuronal yang lebih panjang. Hal

    tersebut karena jumlah unit proliferasi yang dibentuk lebih banyak.

    d. Migrasi NeuronalMigrasi neuronal adalah peristiwa yang terjadi secara berkelanjutan dimana

    jutaan sel saraf berpindah dari tempat asal di zona ventrikel-subventrikuler ke

    tempat yang spesifik di SSP dan sel-sel tersebut akan menetap sepanjang hidup.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    34/55

    34

    Periode puncak migrasi terjadi pada usia 3 hingga 5 bulan kehamilan, walaupun

    migrasi neuronal sudah dapat dideteksi, pada area tertentu di cerebrum paling

    awal terjadi pada bulan ke 2 dan segera setelah bulan ke 5 kehamilan.

    Pengaturan waktu dan arah migrasi yang simultan harus diatur secara ketat,

    tetapi pemahaman yang mendalam mengenai mekanisme kontrol migrasi baru saja

    dapat dijelaskan.

    1) Dua proses dasar migrasi neuronalPola utama migrasi sel primata didefinisikan pertama kali oleh Sidman dan

    Rakic. Dua pola dasar migrasi neuronal berupa migrasi kearah radial dan

    tangensial. Didalam cerebrum, migrasi radial dari sel-sel yang berasal dari zona

    ventrikuler dan subventrikuler merupakan mekanisme utama dalam pembentukan

    korteks dan struktur nukleus profundus. Didalam cerebelum, migrasi radial

    menyebabkan terbentuknya sel purkinje, nukleus dentatus dan nukleus bagian atas

    yang lainnya. Migrasi tangensial sel-sel yang berasal dari zona germinal dalam

    regio rhombic lip dan migrasi melalui permukaan cerebellum akan membentuk

    lapisan granular eksternal. Sel-sel tersebut mengadakan migrasi secara radial

    kearah dalam dengan tujuan membentuk lapisan sel granular internal dari korteks

    cerebellum. Jadi dalam perjalanannya dari tempat asal sel, sel granuler akan

    mengalami migrasi baik radial maupun tangensial.

    Migrasi tangensial merupakan perpindahan sel menuju permukaan pial, juga

    berlangsung dalam zona ventrikuler dan subventrikel untuk membentu korteks

    cerebri. Migrasi ke lateral pararel dengan permukaan pial sering terjadi setelahperiode migrasi radial dalam upaya membentuk kelompok neuronal dalam batang

    otak dan medula spinalis.

    e. Migrasi korteks cerebriPada stadium dini, sebelum migrasi sel dapat membentuk lempeng kortikal,

    sel glia radial akan menyebar dari permukaan ventrikuler sampai permukaan glia

    dimana ujung penyebaran akan membatasi pembentukan membran glia pada

    permukaan pial. Kelompok sel primitif pertama akan mengadakan migrasi

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    35/55

    35

    pertama untuk membentuk bakal lempeng. Lapisan neuron yang terbentuk

    sesudahnya terpisah oleh neuron lempeng kortikal yang masuk ke lapisan

    superfisial terdekat dengan permukaan pial, dimana akan memproduksi Cajal-

    Retzius dan berhubungan dengan neuron-neuron di zona marginal, dan lapisan

    yang paling dalam, yang akan menjadi neuron subplate. Pembentukan Neuron

    preplate, Cajal-Retzius dan neuron subplate merupakan fase yang penting untuk

    progresi migrasi neuronal.

    Setelah fase penting pertama penyebaran glial secara radial dan pembentukan

    preplate yang merupakan prekusor pembentukan neuron-neuron di zona marginal

    dan subplate, proses migrasi neuron untuk membentuk lempeng kortikal dimulai.

    Diawali dengan sel yang diproduksi di zona ventrikuler akan bergerak kearah dan

    kembali (interkinetik nuklear) dan mengadakan migrasi secara cepat dan

    bersamaan sepanjang zona intermediate untuk membentuk lempeng kortikal. Pada

    stadium selanjutnya, neuron-neuron yang diproduksi di zona subventrikuler akan

    bermigrasi kearah zona intermediate tanpa mengadakan hubungan dengan

    permukaan ventrikuler. Rakic menunjukkan bahwa sel yang pertama kali

    bermigrasi akan berada pada posisi terbawah dalam korteks, sedangkan yang

    bermigrasi selanjutnya akan berada pada posisi yang lebih atas. Pada usia

    kehamilan 20 hingga 24 minggu korteks cerebri sudah mempunyai komplemen

    neuron secara penuh.

    Bagaimana sel yang bermigarsi mengetahui cara untuk mencapai tempatnya

    masing-masing, sel glial radial akan memberi tuntunan untuk migrasi sel neuron

    yang lebih muda dari tempat asalnya hingga mencapai lempeng kortikal.

    f. SinaptogenesisPembentukan sinaps berbeda untuk tiap regio di otak. Jumlah ujung-ujung

    dendrit yang merupakan tempat kontak sinaptik, didalam medula retikuler akan

    meningkat hingga mencapai puncak pada usia 34-36 minggu kehamilan dan

    menurun secara cepat setelah lahir. Pada cerebrum, sinaptik pertama sudah

    dijumpai pada neuron subplate dan neuron pada zona marginal, misalnya neuron

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    36/55

    36

    dari primitif preplate. Pada hipokampus, sinaps didalam regio ini mulai meningkat

    pada usia kehamilan 15 dan 16,5 minggu. Penelitian mendapatkan progresi

    perkembangan ujung dendrit pada kortex manusia dari bulan ke 5 kehamilan.

    Pada awalnya dendrit tampak seperti bentukan tipis, hanya memiliki

    percabangan minimal. Dalam proses perkembangan selanjutnya terdapat

    peningkatan jumlah dalam skala besar dengan peningkatan macam bentuk ujung

    dendrit. Pada korteks visual, sinaptogenesis akan berjalan cepat antara usia 2

    hingga 4 bulan setelah lahir, yang merupakan waktu terpenting untuk

    perkembangan fungsi visual. Densitas maksimal dicapai dengan jumlah 40%

    sinaps. Pada korteks frontal, perjalanan dari fase pembentukan hingga eliminasi

    berbeda dari korteks visual; densitas maksimal akan dicapai pada usia 15 hingga

    24 bulan, dan eliminasi sinaps akan mencapai 40% tetapi membutuhkan waktu

    eliminasi yang lebih bertahap. Pada korteks prefrontal, eliminasi sinaps terjadi

    hingga pertengahan usia dewasa.

    Pada masa bayi, sel-sel otak (neuron) berhubungan satu dan lainnya dengan

    perantaraan 50 triliun sinaps, sedangkan pada usia dewasa, densitas sinaps

    meningkat 10 kali lipat hingga mencapai jumlah 500 triliun. Pada usia 3 tahun,

    jumlah hubungan sinaps akan mencapai 1000 triliun, lebih banyak dari jumlah

    sinaps pada usia dewasa. Jumlah sinaps yang besar tersebut merupakan hal yang

    penting untuk menunjang mempertajam kemampuan otak melalui berbagai

    pengalaman yang didapatnya.

    Faktor-faktor yang menstimulasi pembentukan dan perkembangan sinaps pada

    otak yang sedang berkembang adalah pertama, hal-hal yang tidak bergantung dari

    aktivitas misalnya mekanisme molekuler yang meliputi penentuan target

    (targeting), kedua, kejadian yang tergantung dari aktivitas yang sering terjadi

    setelah perkembangan reseptor pada neuron target dan pembentukan aktivitas

    elektrik.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    37/55

    37

    g. MyelinisasiMyelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang

    axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada

    trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak

    merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi

    dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan

    tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran

    myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi

    oligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang

    axon.

    1) Perkembangan oligodendrogliaPerkembangan oligodendroglia terdiri dari 4 stadium dasar, pertama,

    progenitor oligodendroglia akan berubah menjadi preoligodendrosit,

    oligodendrosit imatur lalu menjadi oligodendrosit matur. Progentor berasal dari

    zona ventrikuler-subventriculer yang mengalami proliferasi dan progenitor berupa

    sel bipolar, yang merupakan sel migrans yang mengalami mitosis aktif yang

    dikenal oleh antibodi monoklonal A2B5 dan NG2. Progenitor A2B5 diproduksi

    pada beberapa bulan terakhir kehamilan dan pada periode postnatal dini. Proses

    diferensiasi oligodendroglia menjadi preoligodendrosit, yang merupakan sel

    multipolar dikenali oleh antibodi monoklonal untuk sulfatide (O4). Gelombang

    migrasi sel-sel tersebut secara anatomi berhubungan dengan periventrikuler yang

    tampak dengan pemeriksaan MRI pada bayi prematur. O4 preoligodendrosit

    kemudian berdiferensiasi menjadi oligodendrosit imatur post mitotik yang

    merupakan sel multipolar yang dikenali oleh antibodi monoklonal terhadap

    galaktocebroside (O1). Pada trimester ke 3 kehamilan sel-sel tersebut dapat

    diamati perkembangannya yang tampak berupa garis tegas yang meluas

    menyelimuti sepanjang axon.

    Proses tersebut diikuti dengan diferensiasi menjadi oligodendrosit matur, yang

    merupakan sel multipolar dengan membran dan dikenali dengan antibodi untuk

    myelin basic protein dan protein proteolipid.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    38/55

    38

    Determinan molekuler pada proses ini adalah berbagai faktor pertumbuhan,

    hormon dan sitokin. Molekul tersebut termasuk basic fibroblast growth factors

    (bFGF), neurotropin-3 (NT3), platelet-derived growth factors (PDGF), insulin-like

    growth factor (IGF-1), neuregulin, anggota IL-6 dan hormone tyroid.

    Program kematian sel merupakan gambaran yang penting dalam

    perkembangan oligodendroglia, seperti pada neuron. Data penelitian menunjukkan

    apoptosis oligodendroglia mencapai 50% dalam proses perkembangannya.

    2) Myelinisasi pada regio otak manusiaMyelinisasi dimulai dari sistem saraf perifer, dimana sistim saraf motorik

    mengalami myelinisasi sebelum sistim saraf sensoris. Segera kelahiran, myelin

    tampak pada batang otak dan cerebelum dimana komponen terbesarnya

    menyelimuti sistim sensoris dan motoris. Sedangkan myelinisasi pada SSP

    mempunyai tendensi untuk mendahulukan sistim saraf motorik. Myelinisasi pada

    hemisfer cerebral, terutama pada regio yang mengatur fungsi luhur dan perbedaan

    sensoris, sering sudah siap segera setelah lahir dan berlanjut pada dekade

    berikutnya.

    Empat aturan utama yang secara umum mengatur myelinisasi pada manusia:

    1. jalur proximal mengalami myelinisasi sebelum jalur distal 2. jalur saraf sensoris

    mengalami myelinisasi sebelum jalur motorik 3. jalur proyeksi mengalami

    myelinisasi sebelum jalur yang berhubungan dengan cerebral 4. lokasi sentral

    cerebral mengalami myelinisasi sebelum ujung cerebral 5. kutub oksipital

    mengalami myelinisasi sebelum bagian frontotemporal. Secara umum perubahan

    cepat dalam myelinisasi terjadi pada 8 bulan pertama post natal.

    2.7 Toksoplasmosis Kongenital82.7.1 Definisi 8

    Toksoplasma gondii, suatu protozoa interseluler obigat, didapat per oral,

    secara transplasental, atau jarang, secara parental pada kecelakaan laboratorium,

    melalui transfusi, atau dari organ yang ditrans plantasi. Pada anak dengan

    imunologis normal, insfeksi akut didapat, mungkin tidak bergejala, menyebabkan

    limfadenopati, atau kerusakan hampir setiap organ. Sekali terkena, organisme

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    39/55

    39

    berkista laten menetap selama seumur hidup hospes. Pada bayi atau anak dengan

    gangguan imun, perolehan akut atau rekrudensens organisme laten paling paling

    sering menyebabkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang dihubungkan dengan

    sistem saraf sentral (SSS). Infeksi yang diperoleh secara kongenital, jika tidak

    diobati, hampir selalu menimbulkan tanda-tanda dan gejala pada masa perinatal

    atau pada kehidupan dikemudian. Tanda-tanda ini paling sering adalah karena

    korioretinitis dan lesi SSS. Namun, manifestasi lain, seperti retardasi pertumbuhan

    intrauterin, demam, limfadenopati, ruam, kehilangan pendengaran, pneumonitis,

    hepatis dan trombositopenia, juga terjadi.Toksoplasmosisi kongenital pada bayi

    dengan infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV) dapat fluminan.

    2.7.2 Etiologi9Toxoplasma gondii adalah spesies dari Coccidiayang mirip dengan Isospora.

    Dalam sel epitel halus kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni) dan daur

    seksual (gametogoni, sporogoni) yang menhasilkan ookista yang dikeluarkan

    bersama tinja. Ookista bentuknya lonjong dengan ukuran 12,5 mikron

    menghasilkan 2 sporokista yang masing-masing mengandung 4 sporozoi. Bila

    ookista tertelan oleh mamalia lain atau burung (hospes perantara), maka pada

    berbagai jaringan hospes perantara ini dibentuk kelompok trofozoit yang

    membelah secara aktif dan disebut takizoit (tachyzoit = bentuk yang membelah

    cepat). Kecepatan takizoit Toxoplasmamembelah berkurang secara berangsur dan

    terbentuklah kista yang mengandung bradizoit (bentuk yang membelah perlahan) ;

    masa ini adalah masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi

    laten. Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium sekdual, tetapi dibentukstadium istirahat, yaitu kista jaringan.

    Bila kucing sebagai hospes definitif makan hospes perantara yang terinfeksi,

    maka terbentuk lagi berbagai stadium seksual di dalam sel epitel ususnya. Bila

    hospes perantara mengandung kista jaringan Toxoplasma, maka masa prepaten

    (sampai dikeluarkan ookista) adalah 3-5 hari, sedangkan bila kucing makan tikus

    yang mengandung takizoit, masa prepaten biasanya 5-10 hari. Bila ookista

    langsung tertelan kucing, maka masa prepaten adalah 20-24 hari. Kucing lebih

    mudah terinfeksi kista jaringan daripada oleh ookista.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    40/55

    40

    Di berbagai jaringan tubuh kucing atau hospes definitif juga ditemukan

    trofozoit dan kista jaringan. Pada manusia takizoit ditemukan pada infeksi akut

    dan dapat memasuki tiap sel yang berinti. Bentuk takizoit meyerupai bulan sabit

    dengan satu ujung yang runcing dan ujung lain yang agak membulat. Panjangnya

    4-8 mikron dan mempunyai satu inti yang letaknya di tengah. Takizoit pada

    manusia adalah parasit obligat intraseluar.

    Takizoit berkembang biak dalam sel secara endodiogeni. Bila sel penuh

    dengan takizoit, maka sel menjadi pecah dan takizoit memasuki sel-sel di

    sekitarnya atau di fagositosis oleh sel makrofag. Kista jaringan dibentuk di dalam

    sel hospes bila takizoit yang membelah telah membentuk dinding. Ukuran kista

    berbeda-beda ; ada kista kecil yang mengandung beberapa organisma dan ada

    yang berukuran 200 mikron berisi + 3000 organisme. Kista jaringan dapat

    ditemukan di dalam hospes seumur hidup terutama di otak, otot jantung dan otot

    bergaris. Di otak kista berbentuk lonjong atau bulat, sedangkan di otot kista

    mengikuti bentuk sel otot.

    Cara infeksi :

    1. Pada toksoplasmosis konginital transmisi Toksoplasmosiskepada janin terjadiinuteromelalui plasenta, nbila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil.

    2. Pada toksoplasmosis akuista infeksi dapat terjadi, bila makan daging mentahatau kurang matang (misalnya sate), kalau daging tersebut mengandung kista

    jaringan atau takizoit Toxsoplasma. Pada orang yang tidak makan dagingpun

    dapat terinfeksi bila ookista yang dikeluarkan dengan tinja kucing tertelan.

    3.

    Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium pada orang yang bekerja denganbinatang percobaan yang diinfeksi T.gondii, melalui jarum suntik dan alat

    laboratorium lain yang terkontaminasi dengan T.gondii yang hidup. Infeksi

    dengan T.gondiijuga oernah terjadi waktu mengerjakan autopsi.

    4. Infesi dapat terjadi dengan transplantasi organ dari donor yang menderitatoksoplasmosis laten.

    5. Transfusi darah lengkap juga dapat menyebabkan infeksi.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    41/55

    41

    2.7.3 Epidemiologi8Infeksi Toxoplasma ada dimana-mana pada binatang dan merupakan suatu

    insfeksi laten manusia yang paling lazim di seluruh dunia. Insidennya sangat

    bervariasi pada orang-orang dan binatang pada berbagai daerah geografis. Titer

    antibodi yang bermakna telah dideteksi pada 50-80% penghuni beberapa lokasidan pada kurang dari 5% pada yang lain. Prevalensi insfeksi yang lebih tinggi

    biasanya terjadi ppada daerah beriklim paanas dan basah.

    Insfeksi biasanya diperoleh melalui rute oral melalui daging kurang dimasak

    atau mentah yang mengandung kista atau dengan menelan ookista. Daging beku

    sampai 20o C atau memanaskannya sampai 66oC membuat kista tidak terinfeksius.

    Kecuali pada infeksi transplasenta atau transfusi. Toxoplasma tidak ditularkan dari

    orang ke orang. Penularan pada janin biasanya terjadi bila infeksi diperoleh pada

    ibu yang secara imunologs normal selama masa kehamilannya. Penularan

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    42/55

    42

    kongenital dari ibu yang secara imunologik normal, yang terinfeksi sebelum

    kehamilan adalah sangat jarang. Wanita dengan gangguan imun dengan infeksi

    kronis, menularkan infeksi pada janinnya. Insiden infeksi kongenital di Amerika

    serikat berkisar antara 1/1.000 sampai 1/8.000 kelahiran hidup. Insiden infeksi

    didapat yang baru pada populasi wanita hamil tergantung pada resiko menjadi

    terinfeksi dalam daerah geografik khusus tersebut dan proporsi populasi yang

    belum terinfeksi.

    Resipien transplan seronegatif yang menerima organ( misalnya jantung atau

    ginjal) dari respien seropositif telah menimbulkan penyakit yang mengancam jiwa

    sehingga memerlukan terapi. Pada resipien seropositif timbul kenaikan titer

    serologis tanpa penyakit yang menyertai bila tidak diobati.

    2.7.4 Patologi dan Gejala Klinis9

    Setelah invasi yang biasanya terjadi di usus, maka parasit memasuki sel berinti

    atau difagositosis. Sebagian parasit mati setelah difagositosis, sebagian lain

    berkembang biak dalam sel, menyebabkan sel hospes pecah dan menyerang sel-sel

    lain. Dengan adanya parasit dalam makrofag dan limpfosit, maka penyebaran secara

    hematogen dan limfogen ke seluruh tubuh mudah terjadi. Parasitemia berlangsung

    selama beberapa minggu.

    T.gondii dapat menyerang semua organ dan jaringan tubuh hospes, kecuali sel

    darah merah (tidak berinti).

    Kista jaringan dibentuk bila sudah ada kekebalan dan dapat ditemukandiberbagai alat dan jaringan, mungkin untuk seumur hidup. Kerusakan yang terjadi

    pada jaringan tubuh, tergantung pada :

    1. Umur, pada bayi kerusakan ebih berat daipada orang dewasa2. VirulensistrainT.gondii3. Jumlah parasit4. Organ yang diserang

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    43/55

    43

    Lesi pada susunan saraf pusat dan mata biasanya lebih berat dan permanen,

    oleh karena jaringan ini tidak mempunyai kemampuan untuk regenarasi. Kelainan

    pada susunan saraf pusat berupa nekrosis yang disertai kalsifikasi. Pada

    toksoplasmosis kongenitak, nekrosis pada otak lebih sering di korteks, ganglia basal

    dan daerah periventrikular. Penyumbatan akuaduktus Sylviiatau foramen Monro oleh

    karena ependimitis mengakibatkan hidrosefalus pada bayi.

    Di otot jantung dan otot bergaris dapat ditemukan T.gondii tanpa

    menimbulkan peradangan. Di alat tubuh lainnya, seperti limpa dan hati, parasit lebih

    jarang ditemukan.

    2.7.5 Manifestasi klinik9

    Toksoplasmosis kongenital, transmisi Toxoplasma kepada janin terjadi in

    utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil. Gambaran

    klinis toksoplasmosis kongenital dapat bermacam-macam antara lain prematuritas,

    retardasi pertumbuhan intrauterin, post-maturitas, retinokoroiditis, strabismus,

    kebutaan, retardasi psikomotor, mikrosefalus atau hidrosefalus, kejang hipotonus,

    ikterus, anemia dan hepatosplenomegali.

    Berat infeksi tergantung pad umur janin saat terjadi infeksi: makin muda usia

    janin, makin berat kerusakan organ tubuh. Infeksi pada kehamilan muda dapat

    mengakibatkan abortus spontan dan kematian janin.

    Tes serologi dapat menunjang diagnosis toksoplasmosis. IgG terhadapToxoplasma biasanya muncul 1-2 minggu setelah infeksi dan biasanya menetap

    seumur hidup. IgM pada penderita imunokompromais biasanya tidak terdeteksi. Tes

    yang sering digunakan adalah ELISA untuk deteksi antibodi IgG dan IgM. Adanya

    zat anti IgM pada neonatus menunjukan bahwa zat anti dibuat oleh janin yang

    terinfeksi dalam uterus, karena zat anti IgM dari ibu yang berukuran lebih besar tidak

    dapat melalui plasenta, tidak seperti halnya zat anti IgG. Maka bila ditemukan zat anti

    IgM Toxoplasma pada neonatus, diagnosis toksoplasmosis kongenital sudah dapat

    dipastikan.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    44/55

    44

    Keadaan toksoplasmosis di suatu daerah dipengaruhi oleh banyak faktor,

    seperti kebiasaan makan daging kurang matang, adanya kucing yang dipelihara

    sebagai binatang kesayangan, tikus dan burung sebagai hospes perantara yang

    merupakan binatang buruan kucing dan adanya vektor seperti lipas atau lalat yang

    memindahkan ookista dari tinja kucing kemakanan. Cacing tanah juga berperan untuk

    memindahkan ookista dari lapisan dalam ke permukaan tanah.

    Untuk mencegah infeksi T.gondii (terutama pada ibu hamil) harus

    menghindari makan daging kurang matang yang mungkin mengandung kista jaringan

    dan menelan ookista matang yang terdapat dalam tinja kucing. Kista jaringan dlaam

    daging tidak infektif lagi bila sudah dipanaskan sampai 66oC atau diasap. Setelah

    memegang daging mentah (tukang jagal, tukang masak), sebaiknya tangan dicuci

    bersih dengan sabun. Makanan harus ditutup untuk menghindari lalat atau lipas. Sayur

    mayur sebagai lalap harus dicuci bersih atau dimasak. Kucing peliharaan

    sebaiknyadiberi makanan matang dan dicegah berburu tikus dan burung.

    2.7.6 Tanda-tanda sistemik8

    Dua puluh lima sampai lebih dari 50% bayi yang tampak secara klinis pada

    saat lahir, dilahirkan secara premature. Skor APGAr juga rendah. Retardasi

    pertumbuhan intrauterine dan ketidakstabilan pengaturan suhu dapat terjadi.

    Manifestasi sistemik lain meliputi: Limfadenopati, hepatosplenomegali tanda-tanda

    miokarditis, pneumonitis dan sindrom ntrofik; muntah; diare dan masalah makan,

    hipodensitas garis metafisis dan ketidakteraturan garis kalsifikasi sementara padagaris epifisis dapat terjadi tanpa reaksi, periosteum pada kosta, femur dan vertebrata.

    Toksoplasmosis kongenital dapat terancam dengan isosensitisasi yang menyebabkan

    enteroblastosis fetalis, uji Coombs biasanya negative pada infeksi T.gondii

    kongenital.

    a. Kelainan EndokrinDapat terjadi akibat keterlibatan hipotalamus/pituitary/keterlibatan

    organ akhir (end organ). Manifestasi yang pernah dilaporkan: miksedema,

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    45/55

    45

    hipenatremia, persisten dengan Diabetes Insipidius, vasopressin-sensistif tanpa

    poliuria dan polidipsia, seksual prekoks, hipopituitarisme anterior sebagian.

    b. Sistem Saraf SentralManifestasi neurologis toksoplasmosis congenital meliputi ensefalopati

    massif akut ke sindrom neurologis yang tidak kentara. Toksoplasmosis harus

    difikirkan karena menjadi penyebab neurologis anak di bawah umur 1 tahun

    terutama jika ada lesi retina.

    Hidrosefalus merupakan manifestasi toksoplasmosis kongenital yang

    muncul pada masa perinataldan berkembang sesudah masa perinatal/jarang

    muncul dikemudian hari. Pola kejang-kejang berubah-ubah (protean dan

    meliputi kejang motorik fokal, kejang-kejang petit mal dan grand mal, otot

    menyentak-nyentak/twitching, opistulanus hipsaritmia [yang dapat sembuh

    dengan hormone adrenokotikropik/ACTH]). Keterlibatan spinal dan bulbar

    dimanifestasikan oleh paralisis tungkai, kesukaran dalam menelan, dan

    distress pernapasan. Amikrosefali menggambarkan kerusakan otak yang berat,

    tetapi anak yang sudah diobati tampak berfungsi dengan normal pada tahun-

    tahun pertama. Toksoplasmosis congenital yang tidak diobati pada umur 1

    tahun dapat menyebabkan pengurangan yang banyak pada fungsi kognitif dan

    keterlambatan perkembangan gangguan intelektual juga terjadi dengan anak

    infeksi subklinis. Kejang-kejang dan cacat motorik fokal dapat menjadi nyata

    setelah neonates, walaupun infeksi pada saat lahir subklinis. Kelainan cairan

    serebrospinal terjadi pada sekurang-kurangnya sepertiga bayi dengan

    Toksoplasmosis congenital. Produksi local antibody spesifik T. gondii dapatditunjukkan pada cairan serebrospinal individu dengan infeksi congenital.

    Kalsifikasi serebral terjadi di seluruh otak terdapat kecendrungan

    khusus perkembangan lesi pada nucleus kaudatus ( yaitu, terutama pada area

    ganglia basalis), pleksus koroideus, dan subependm.USG berguna untuk

    melihat ventrikel bayi dengan infeksi congenital.

    c. Mata

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    46/55

    46

    Hampir pada semua individu dengan infeksi kongenital yang tidak

    diobati akan berkembang lesi korioretina pada masa dewasa dan sekitar 50%

    akan menderita gangguan penglihatan berat. T.gondii menyebabkan retinitis

    nekritisasi setempat pada individu dengan infeksi congenital. Otot-otot

    ekstrsokuler dapat bermanifestasi sebagai strabismus, nistagmus, gangguan

    usus dan mikrooftalmia.

    d. TelingaKehilangan pendengaran sensorineral, baik ringan maupun berat dapat

    terjadi belum diketahui gangguan statis/progresif.

    2.7.7 Pencegahan10Dalam hal pencegahan toxoplasmosis yang penting ialah menjaga kebersihan,

    mencuci tangan setelah memegang daging mentah menghindari feces kucing pada

    waktu membersihkan halaman atau berkebun. Memasak daging minimal pada suhu

    66C atau dibekukan pada suhu -20C. Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi

    dengan binatang rumah atau serangga. Wanita hamil trimester pertama sebaiknya

    diperiksa secara berkala akan kemungkinan infeksi dengan toxoplasma gondii.

    Mengobatinya agar tidak terjadi abortus, lahir mati ataupun cacat bawaan.

    Pencegahaan terhadap infeksi ini bertujuan untuk mencegah penularan ibu ke

    anak:

    a. Menjaga Kebersihanb. Mencuci tangan setelah memegang daging mentahc. Menghindari feces kucingd. Ibu hamil trimester pertama sebaiknya diperiksa secara berkalae. Pengobatan pada ibu yang terinfeksi.f. Memasak daging minimal 66C atau dibekukan pada suhu -20C.g. Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi binatang rumah atau serangga.h. Disarankan untuk menjauhi makanan-makanan yang memungkinkan

    kontaminasi dengan kista, ookista, maupun troposit Toxoplasma, misalnya

    sayur-sayuran segar yang kurang bersih dicuci, masuknya debu yang

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    47/55

    47

    mengandung kista atau ookista di jalan-jalan kedalam makanan, masakan

    daging belum masak benar, dan sebagainya.

    i. Jangan terlalu banyak memelihara binatang terutama kucing dan lakukanvaksinasi teratur.

    j. Wanita hamil jangan berdekatan dengan kucing.k. Mencuci dengan baik semua makanan yang tidak dimasak.l. Memakai sarung tangan jika berkebun.m. Mencegah kontaminasi lalat dan lipas pada makanan. Karena binatang

    reservoir banyak tersebar diseluruh Indonesia, maka perlu diadakan penelitian

    prevalensi penyebarannya.

    2.7.8 Prognosis9

    Bayi yang dilahirkan dengan toksoplasmosis kengenital yang berat, biasanya

    akan meninggal atau tetap hidup dengan infeksi menahun dan gejala sisa yang

    sewaktu waktu dapat mengalami eksaserbasi akut. Pengobatan spesifik tidak dapat

    menghilangkan gejala sisa, hanya mencegah kerusakan lebih lanjut. Seorang ibu yang

    melahirkan anak dengan toksoplasmosis kongenital untuk selanjutnya akanmelahirkan anak normal, oleh karena ibu tersebut telah mempunyai zat anti.

    2.7.9 Tata laksana

    Sampai saat ini pengobatan yang terbaik adalah kombinasi pyrimethamine dengan

    trisulfapyrimidine. Kombinasi ke dua obat ini secara sinergis akan menghambat siklus

    p-amino asam benzoat dan siklus asam folat. Dosis yang dianjurkan untuk

    pyrimethamine ialah 25-50 mg per hari selama sebulan dan trisulfapyrimidine dengan

    dosis 2.000-6.000 mg sehari selama sebulan. Namun, ternyata parametamin adalah

    obat teratogen, maka dari itu penggunaannya tidak bisa diberikan pada ibu hamil.

    Karena efek samping obat tadi ialah leukopenia dan trombositopenia, maka

    dianjurkan untuk menambahkan asam folat dan yeast selama pengobatan.

    Trimetoprimn juga ternyata efektif untuk pengobatan toxoplasmosis tetapi bila

    dibandingkan dengan kombinasi antara pyrimethamine dan trisulfapyrimidine,

    ternyata trimetoprim masih kalah efektifitasnya.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    48/55

    48

    Spiramycin merupakan obat pilihan lain walaupun kurang efektif tetapi efek

    sampingnya kurang bila dibandingkan dengan obat-obat sebelumnya. Dosis

    spiramycin yang dianjurkan ialah 2-4 gram sehari yang di bagi dalam 2 atau 4 kali

    pemberian. Beberapa peneliti menganjurkan pengobatan wanita hamil trimester

    pertama dengan spiramycin 2-3 gram sehari selama seminggu atau 3 minggu

    kemudian disusul 2 minggu tanpa obat. Demikian berselang seling sampai sembuh.

    Pengobatan juga ditujukan pada penderita dengan gejala klinis jelas dan terhadap bayi

    yang lahir dari ibu penderita toxoplasmosis.

    2.8 Studi Kasus2.8.1 Hasil Pemeriksaan

    a. Mikrosefali8Mikrosefali didefinisikan sebagai lingkar kepala yang berukuran

    lebih dari tiga standar deviasi di bawah mean menurut usia dan jenis

    kelamin. Keadaan ini relatif lazim, terutama pada populasi dengan

    relardasi mental. Meskipun ada banyak penyebab mikrosefali, kelainan

    pada migrasi neuron selama perkembangan janin, termasuk hereropia

    sel neuron dan kekacauan arsitektur sel, ditemukan pada banyak otak.

    Mikrosefali dapat dibagi lagi menjadi 2 kelompok utama: mikrosefali

    primer (genetika) dan mikrosefali sekunder (non-genetika). Diagnosis

    yang tepat adalah penting uniuk konseling genetika dan untuk

    peramalan kehamilan yang akan datang.

    Etiologi Mikrosefali primer merujuk pada kelompok keadaan yang

    biasanya tidak memiliki malformasi lain dan mengikuti pola pewarisanmendelian atau terkait dengan sindrom gentik tertentu. Bayi-bayi ini

    biasanya dikenali saat lahir karena kecilnya lingkar kepala. Tipe yang

    paling lazim adalah mikrosefali dominan autosom dan familial dan

    serangkaian sindrom kromosom. Mikrosefali sekunder akibat dari

    sejumlah besar agen berbahaya yang dapat mengenai janin dalam

    uterus atau bayi selama masa penumbuhan otak cepat, terutama pada

    usia 2 tahun pertama.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    49/55

    49

    b. HeadlagMenurut Uji PediNeurological, oleh Paul D. Larsen, M.D. dari

    University of Nebraska School of Medicine, dan Suzanne S. Stensaas,

    Ph.D. dari University of Utah School of Medicine, head lag adalah

    ketika kita menarik bayi dari posisi telentang ke posisi duduk, dan

    kepala bayi tertinggal di belakang batang kepalanya atau seperti

    melipat kebelakang.11

    Head Lag terjadi pada bayi baru lahir karena otot-otot lehernya

    masih lemah, tetapi saat mencapai usia 4 bulan seharusnya Head Lag

    ini menghilang karena bayi sudah dapat menegakkan kepalanya.12

    Gambar 4 Headlag.12

    c. LimfadenopatiLimfadenopati adalah kelenjar getah bening yang teraba dan

    membesar. Dibagi 2 berdasarkan penyebabnya, Lokal dan Umum.

    Tetapi walaupun pembagian ini bermanfaat, dapat menyesatkan pada

    dua keadaan. Apabila hanya terdapat satu rangkaian kelenjar getah

    bening yang teraba secara klinis pada pasien dengan limfadenopati

    umum. Pada gangguan tertentu yang dapat menyebabkanlimfadenopati lokal maupun umum.

    Penyebab Limfadenopati Umum, Infeksi: Bakteri (contoh: otitis

    media, faringitis, tuberkolosis), Jamur (contoh: aktinomikosis), Virus

    (contoh: cat scratch fever, limfogranuloma vereneum). Keganasan:

    Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin.

    Penyebab Limfadenopati Khusus, Infeksi: Bakteri (contoh:

    brusellosis, sifilis, endokarnitis), Jamur (contoh: histoplasmosis), Virus

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    50/55

    50

    (contoh: mononucleosis infeksiosa, campak, rubella, hepatitis virus),

    Protozoa (contoh: toksoplasmosis). Lainnya: Penyakit peradangan non

    infeksi, reaksi obat, Angioimunoblastik.13

    d. Khoriorenitis14Khorioretinitis adalah istilah umum yang sering diaplikasikan

    pada peradangan lapisan peka cahaya di belakang mata (retina) dan

    lapisan yang berdekatan dari pembuluh darah (koroid). Penyakit ini

    mungkin berhubungan dengan mikroorganisme yang menyebabkan

    infeksi umum seperti Toxoplasma gondii (toksoplasmosis).

    Chorioretinitis juga mungkin merupakan tanda infeksi terkait dengan

    sifilis, histoplasmosis penyakit, TBC, dan lain-lain. Kondisi ini baru-

    baru ini telah diidentifikasi sebagai gejala kemungkinan infeksi virus

    West Nile, yang ditularkan oleh nyamuk. Seringkali, tidak ada

    penyebab yang dapat diidentifikasi dari chorioretinitis. Penyakit ini

    dapat membuat lesi atau kerusakan retina, sehingga blind spot di

    bidang visual (scotoma). Individu yang menderita degenerasi otak

    jarang terjadi (subakut sclerosing panencephalitis, atau SSPE) sebagai

    komplikasi : campak dapat mengembangkan chorioretinitis yang

    mempengaruhi bagian sentral retina (makula), yang sering

    menimbulkan kebutaan. Chorioretinitis kadang-kadang terjadi pada

    individu yang rentan terhadap infeksi, termasuk orang-orang dengan

    gangguan kekebalan tubuh atau yang memakai obat yang menekanrespon imun setelah transplantasi organ. Kebanyakan orang dengan

    AIDS memiliki gejala okular yang mungkin termasuk chorioretinitis.

    Insiden dan Prevalensi: kejadian ini tidak diketahui, karena

    chorioretinitis biasanya merupakan gejala dari penyakit lain.

    Jadi jika dikaitkan dengan Toksoplasmosis congenital.

    Chorioretinitis merupakan salah satu gejala atau kelainan utama pada

    Toksoplasmosis congenital sehingga toksoplasma corioretinitis dapat

    menyebabkan penglihatan menurun, kebutaan dan lain-lain.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    51/55

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    52/55

    52

    darah serebral yang terletak pada bagian pia mater dalam. Malformasi seperti ini

    menyebabkan hipertensi vena dan selanjutnya hipoperfusi dari korteks yang

    mendasari , menyebabkan kronis serebral iskemia, atrofi parenkim, pembesaran

    bagian mata ipsilateral koroid pleksus dan kalsifikasi. Kalsifikasi pada SWS

    menunjukkan karakteristik pola kortikal linier. TS adalah gangguan dominan

    autosomal yang ditandai dengan keterbelakangan mental, epilepsi dan adenoma

    sebaceum. Lesi intrakranial di TS terdiri dari subependymal hamartoma, umbi

    subkortikal, tumor sel raksasa, dan materi putih lesi. Kalsifikasi dari nodul

    subependymal yang patognomonik dan umumnya terletak sepanjang alur

    caudothalamic dan atrium. Umbi subkortikal yang kalsifikasi lebih sering pada pasien

    lanjut usia. NF1 adalah gangguan dominan autosomal yang ditandai dengan adanya

    glioma, dysplasias dan hamartomas. Intrakranial hamartomas di NF1 sering terlihat di

    lokasi globus pallidus, tapi jarang terjadi pengapuran. Lipoma Intrakranial merupakan

    malformasi kongenital jinak, diamana biasanya terdapat kamjuan yang tetap

    bergejala. Sekitar 80-90% dari lipoma intrakranial terletak pada atau dekat garis

    tengah. Sebuah lengkung atau fokal pola kalsifikasi sering terlihat di kapsul mereka

    dan sekitarnya parenkim. CS adalah gangguan autosomal resesif, yang menunjukkan

    ensefalopati yang progresif termasuk kalsifikasi intrakranial dan Lesi putih materi.

    Kalsifikasi umumnya dalam pola kasar dan sering melibatkan materi putih

    subkortikal, basal ganglia dan inti dentata. GS predisposisi tumor autosomal dominan

    sindrom yang terdiri dari beberapa karsinoma sel basal kulit, odontogenik keratocyst

    dari rahang, berbagai kelainan rangka, dan pipih.16

    2.8.3 Pemeriksaan antibodi: IgM dan IgG positif15

    Suatu imunoglobulin (Ig) atau antibodi merupakan protein yang mengikat

    antigen dalam kasus-kasus tertentu. Baik IgM dan IgG merupakan imunoglobulin.

    Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen seperti

    bakteri dan virus. IgM merupakan antibodi yang dihasilkan segera setelah eksposur

    terhadap penyakit, sementara IgG umumnya memberikan kekebalan terhadap pasien.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    53/55

    53

    IgG adalah antibodi yang paling banyak ditemukan dalam tubuh manusia. IgG

    ditemukan di semua cairan tubuh dan berfungsi melindungi tubuh manusia terhadap

    serangan bakteri dan virus, sementara IgM ditemukan terutama dalam cairan getah

    bening dan darah. IgM merupakan antibodi pertama yang dihasilkan oleh janin

    manusia serta antibodi pertama yang dihasilkan dalam kasus penyakit tertentu.

    Dengan kata lain apabila terinfeksi toksoplasma, tubuh akan menghasilkan IgM

    terlebih dahulu, baru kemudian membentuk IgG.

    Antibodi IgG dan IgM ini memiliki nilai ambang batas, dimana apabila nilai

    IgG atau IgM melebihi nilai ambang batasnya disebut bernilai postif, dan sebaliknya.

    Nilai ambang batas tersebut biasanya tertera pada hasil pemeriksaan laboratorium.

    Apabila IgG positif dan IgM negatif disimpulkan infeksi sudah lama terjadi.

    Bila IgG negatif dan IgM positif dapat disimpulkan bahwa infeksi baru saja terjadi.

    Namun, apabila IgG dan IgM dua-duanya positif maka disimpulkan bahwa infeksi

    sedang berada pada tahap manifestasi, yaitu sudah terjadi infeksi namun waktunya

    belum terlalu lama. Untuk itu, pada kasus IgG dan IgM dua-duanya positif sebaiknya

    juga dilakukan pemeriksaan aviditas IgG anti toksoplasmosis. Bila nilai aviditas IgG

    rendah, hal itu menunjukkan infeksi tersebut baru terjadi, dan bila aviditas IgG tinggi

    merupakan tanda adanya antibodi lampau (infeksi sudah lama terjadi).

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    54/55

    54

    BAB III

    KESIMPULAN

    Bayi laki-laki tersebut mengalami toksoplasmosis kongenital yang disebabkan

    oleh Toksoplasma gondii yang ditularkan ibu melalui plasenta sehingga

    menghambat tumbuh kembangnya terutama dari segi fisik dan intelegensi.

  • 8/12/2019 Pemicu 2 DK 1

    55/55

    DAFTAR SITASI

    1. Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan IntervensiDini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.

    Penerbit Depkes RI.

    2. Hidayat.2008.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak.3. Narenda, Moersintowa B., Titi S. Sularyo, Seotjiningsih dkk (penyunting).

    2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja edisi Pertama. Jakarta: Ikatan

    Dokter Indonesia Sagung Seto.

    4. Departemen Kesehatan RI 20055. Depkes. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-

    ASI) Lokal. Jakarta : Departemen Kesehatan

    6. Pujiarto, Purnamawati S. 2008. Bayiku Anakku: Panduan Praktis KesehatanAnak. Jakarta: Intisari.

    7. Sadler TW. 2010.Embriologi Kedoteran Langman, ed 10. Jakarta: EGC8. Behrman, Richard E., et al. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15

    Volume 3. Jakarta: EGC..

    9. Staf Pengajar Departemen Parasitologi, FKUI. 2008. Buku Ajar ParasitologiKedokteran Edisi Empat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

    10.Haksohusodo, Suwardji. 2002. Infeksi TORCH (Patogenesis, InfeksiMaternal-Kongenital, dan Pengobatannya). Yogyakarta : Medika FK UGM

    bekerjasama dengan Yayasan Inovasi Biomolekular Kedokteran

    Haksohusodo.

    11.http://pregnancy.doctissimo.com/pregnancy-a-z/head-lag.html12.

    http://www.livestrong.com/article/232297-head-lag-in-infant-development/

    13.Kisi-kisi Menembus Masalah Bedah. J.A. Britto dan M. J. R. Darlympe Hay.Jakarta : EGC : 2005.

    14.Diagnosis Fisik. John W. Burnside dan Thomas J. McGlynn. Jakarta : EGC.15.Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan Dokumentasi Soapie. Patricia Gonce

    Morton. Jakarta : EGC. 2003

    http://pregnancy.doctissimo.com/pregnancy-a-z/head-lag.htmlhttp://pregnancy.doctissimo.com/pregnancy-a-z/head-lag.htmlhttp://www.livestrong.com/article/232297-head-lag-in-infant-development/http://www.livestrong.com/article/232297-head-lag-in-infant-development/http://www.livestrong.com/article/232297-head-lag-in-infant-development/http://pregnancy.doctissimo.com/pregnancy-a-z/head-lag.html