PENATALAKSANAAN ca ovarium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tatalaksana ca ovarium

Citation preview

PENATALAKSANAAN

Disgerminoma Saat ini penatalaksanaan disgerminoma meliputi staging laparotomy menyeluruh sebagai mana yang dilakukan terhadap karsinoma ovarium jenis epitel. Enam puluh sampai tujuh puluh persen penderita didiagnosis dengan stadium I karena kebanyakan berada pada usia reproduksi, penyakit dengan stadium awal dapat dilakukan hanya salfingoooferektomi unilateral dengan mempertahankan uterus dan ovarium kontralateral. Prosedur ini terdiri atas insisi mediana, pembilasan peritoneum, eksplorasi, sitologi dan biopsi, omentektomi dan limfadenektomi. Semua daerah yang dicurigai harus dilakukan biopsi. Ovarium kontralateral diperhatian secara cermat, dan tidak perlu dilakukan biopsi bila ukuran, bentuk dan konsistensinya normalPada penderita dengan stadium lanjut dianjurkan untuk dilakukan sesuai dengan prinsip pembedahan sitoreduksi. Dukungan terhadap konsep pembedahan sitoreduksi pada tumor ganas sel germinal sesuai dengan penelitian oleh Gynecologic Oncology Group (GOG), dengan menggunakan regimen kombinasi vinkristin, aktinomisin D, dan siklofosfamid (VAC), Slayton dkk. mendapatkan kegagalan kemoterapi 28% pada penderita dengan reseksi komplet di bandingkan dengan 68% pada reseksi inkomplet. Dan dilaporkan pula pada semua penderita disgerminoma stadium II dan III yang dilakukan reseksi komplet berhasil kemoterapi mencapai 95-95%.

Adapun kriteria penanganan konservatif terhadap disgerminoma murni adalah sebagai berikut:

1. Pasien muda yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya 2. Ada persetujuan keluarga dan bersedia untuk pengawasan ketat. 3. Tumor utuh, berkapsul (stadium IA), tak mengalami perlengketan dan unilateral. 4. Tidak ada bukti disgenetik gonad, atau adanya kromosom Y 5. Tidak terdapat asites, atau bilasan sitologi negatif6. Tidak ada bukti tumor ekstraovarium pada staging, termasuk limfonodi dan ovarium kontralateral 7. Hasil limfogram negatif

Disgerminoma umumnya sangat sensitif dan pada penderita tertentu dengan stadium lanjut, fungsi reproduksi dapat dipertahankan bila secara makroskopik uterus dan ovarium kontralateral tidak terkena. Penderita-penderita disgerminoma dengan stadium IA dapat hanya dilakukan pembedahan dan kemudian diawasi secara ketat tanpa pemberian terapi adjuvan. Angka harapan hidup 10 tahun penderita ini mencapai 100%, namun 15-25% dapat terjadi rekurensi, tetapi dengan pengobatan dapat disembuhkan. Penderita-penderita dengan stadium lebih tinggi harus diberikan terapi adjuvan, baik radio terapi ataupun kemoterapi. Walaupun disgerminoma sangat sensitif terhadap radioterapi, dapat terjadi hilangnya fungsi reproduksi akibat rusaknya ovarium. Karena itu radioterapi telah digantikan dengan kemoterapi.Telah dilaporkan keberhasilan penggunaan kombinasi vinkristin dan metotreksat, kombinasi VAC, kombinasi VBP dan semua menunjukan remisi yang komplet. Laporan mengenai efektifitas dan kurangnya efek toksik kemoterapi regimen kombinasi bleomycin, etoposide, dan cisplatin (BEP) pada pengobatan seminoma testikuler telah mengilhami pula penggunaan regimen kombinasi terhadap disgerminoma. Keberhasilan regimen ini telah dilaporkan oleh Gershenson (1986) yang mendapatkan remisi menetap pada dua pasien yang diobati dengan BEP.Williams dkk. melaporkan, bahwa bila dibandingkan dengan VBP, pemberian regimen BEP akan memberikan hasil yang sama dengan toksisitas yang lebih rendah.

Tabel 3. Kombinasi regimen kemoterapi untuk tumor ganas sel germinal ovarium Regimen Kombinasi Dosis

VAC Vinkristin Aktinomisin D Cyclophosphamide 1-1,5 mg/m2 hari I siklus 0,54 mg/hari pada hari 1-5 tiap minggu 5-7 mg/hari pada hari 1-5 tiap minggu

VBP Vinblastin Bleomosin Cisplatinum Ulang 3-4 minggu kemudian 0,3 mg/kg dalam dosis terbagi, hari 1 dan 2 15 mg pada hari 1-5 infus kontinyu 100 mg/m2 pada hari 1

BEP Bleomisin Etoposide Cisplatin Ulang 3-4 minggu kemudian 10-15 mg/hari, hari 1-3 (drip) 100 mg/m2/hari, hari 1-3 100 mg/m2 pada hari 1

Dari hasil-hasil penelitian ini GOG merekomendasikan regimen kombinasi BEP sebagai terapi adjuvan terhadap penderita disgerminoma karena tingginya angka kesembuhan, pengaruh yang minimal terhadap fungsi reproduksi, dan efek toksik yang minimal. Kebanyakan ahli merekomendasikan 3 siklus pada pasien dengan reseksi komplet dan 4 siklus pada pasien dengan reseksi inkomplet.Mengenai pengamatan lanjut terhadap pasien dengan stadium dini yang tidak diberikan terapi adjuvan, dianjurkan untuk dilakukan follow up tiap 4-6 minggu selama 2 tahun pertama dan pada semua pasien harus disertai dengan pemeriksaan petanda tumor LDH dan hCG, sampai dengan tahun ke 3 follow up dilakukan tiap 8-12 minggu dan tiap 3-4 bulan sampai dengan tahun ke 5. Nondisgerminoma Pada masa lalu, tumor-tumor nondisgerminoma memiliki prognosis yang jelek, dengan hanya 15-20% pasien yang mampu hidup setelah dilakukan pembedahan saja. Tumor ini tidak sensitif terhadap radioterapi, dan hanya dengan kemoterapi angka harapan hidup penderita dapat diperbaiki. Beberapa peneliti telah melaporkan keberhasilan kemoterapi adjuvan VAC, VPB dan BEP terhadap tumor ganas sel germinal nondisgerminoma, sebagaimana terlihat dalam tabel 4,5,6,7

Tabel 4. Angka remisi jangka panjang pemberian pemberian regimen VAC pada stadium I Peneliti Total % Teratoma Imatur % Teratoma campuran % Sinus endodermal %

Gersheson 32/37 (86) 8/9 (89) 9/12 (75) 15/16 (94)

Slayton 32/44 (73) 16/16 (100) 5/6 (83) 11/12 (92)

Schwartz 16/16 (100) 7/7 (100) 2/2 (100) 5/5 (100)

Tabel 5. Angka remisi jangka panjang pemberian pemberian regimen VAC pada stadium II-IV tumor sel germinal Peneliti Total % Teratoma Imatur % Teratoma campuran % Sinus endodermal %

Gersheson 13/29 (84) 7/9 (78) 3/9 (33) 3/10 (30)

Slayton 14/32 (44) 7/12 ( 58) 2/9 (22) 5/9 (56)

Schwartz 1/3 (33) 1/1 (100) 0/1 (0) 0/1 (0)

Tabel 6. Angka pemberian VBC pada stadium I Peneliti Teratoma imatur Teratoma campuran Sinus endodermal

Carlson et al Taylor et al Vriesendrop et al Gershenson et al Lokey et al Wiltshaw et al Davis et al Sawada et al Sessa et al 3/3 2/2 - - - - - - - 1/1 - - 0/1 - - - - - 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 4/4 3/3 2/2 4/4

Total 5/5 1/2 18/18

Tabel 7. Angka remisi pemberian VBC pada stadium II IV Peneliti Teratoma imatur Teratoma campuran Sinus endodermal

Carlson et al Taylor et al Gershenson et al Vriesendrop et al Schwartz Julian et al Wiltshaw et al Davis et al Sawada et al Sessa et al 1/1 3/4 0/2 1/1 - - - - - 1/1 6/6 7/10 2/2 2/3 - - - - 2/2 0/1 1/1 2/2 1/2 2/3 3/4 1/1 2/3 5/9

Total 5/5 1/2 18/18

Sebagai patokan, pasien-pasien yang telah dilakukan surgical staging lengkap dan menunjukkan stadium IA derajat 1 teratoma imatur tidak memerlukan terapi adjuvan setelah pembedahan, dan dapat dilakukan pengamatan lanjut yang ketat, sedangkan pasien dengan jenis tumor lain serta stadium yang lebih tinggi harus diberikan kemoterapi adjuvan. Adapun pemberiannya sebanyak 3 siklus BEP pada tumor dengan reseksi komplet dan 4 siklus pada tumor dengan reseksi inkomplet, diberikan dengan dosis penuh, dan pengobatan dapat dimulai segera setelah pembedahan (7-10 hari pasca pembedahan).1 Second look laparotomy Williams dkk dan GOG mereview pengalaman mereka dengan second look laparotomy pada tumor ganas sel germinal dan menyimpulkan bahwa second look laparotomy tidak ada gunanya dilakukan pada pasien-pasien dengan reseksi komplet atau pasien dengan resksi inkomplet jika tidak terdapat elemen teratoma imatur pada tumor primernya.