25
MAKALAH PENCEMARAN AIR DISUSUN OLEH : YOSEPHA SHERIN C.A KELAS : X IIS 1 SMA NEGERI 1 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG 1

Pencemaran Air

Embed Size (px)

DESCRIPTION

any

Citation preview

Page 1: Pencemaran Air

MAKALAH

PENCEMARAN AIR

DISUSUN OLEH :

YOSEPHA SHERIN C.A

KELAS :

X IIS 1

SMA NEGERI 1 SUMBEREJO

KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2015-2016

1

Page 2: Pencemaran Air

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia

dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya makalah tulis ini dapat

terselesaikan.Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad

SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Dalam penyelesain makalah ini , penulis banyak mengalami kesulitan ,

terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis

karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan

penyusun makalah.Pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih

terdapat banyak kekurangan.

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta

keridhoan-Nya kepada kita semua , amin.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki

kekurangan.Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun , penulis

harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang.

Harapan penulis semoga penulis makalah ini dapat diambil manfaatnya

oleh pembaca.

Penulis

2

Page 3: Pencemaran Air

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 2C. Rumusan Masalah ................................................................................ 2D. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian ............................................................................................ 3B. Penyebab dan Akibat dari Pencemaran Air ......................................... 4C. Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia............... 8D. Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran...................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12B. Saran..................................................................................................... 12C.

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

3

Page 4: Pencemaran Air

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk

hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi

bisa mneyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung

pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu

sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah

satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008)

“air merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk

kepentingannya.

Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”.

Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara

kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat

Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini

dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat

penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat

aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air

bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.

Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan

beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang

berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan benda-benda sampah antara

lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber yang

mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-

limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di

sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi

air ini.

4

Page 5: Pencemaran Air

B.     Identifikasi Masalah

         Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Pencemaran air

         Banyak Masyarakat yang tahu penyebab dan akibat pencemaran air

         Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara mengatasi pencemaran air

         Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara pengolahan air buangan

C.    Rumusan Masalah

         Apa yang dimaksud dengn pencemaran air?

         Apa saja penyebab dan akibat pencemaran air?

         Apa saja usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?

         Bagaimanakah cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?

D.    Tujuan Penulisan

         Mengetahui pengertian pencemaran air

         Mengetahui penyebab dan akibat pencemaran air

         Mengetahui usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia

         Mengetahiu proses pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran

5

Page 6: Pencemaran Air

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh

satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang

merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah.

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah,

sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan

dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan

hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari

komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air

laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam

UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,

pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau

dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air

oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1,

angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna

pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau

pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran

dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam

air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut

dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa

buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek

pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi

Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.

6

Page 7: Pencemaran Air

Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas

air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai

batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati

batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.

Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3

terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus

memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas

tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-

syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air

bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,

ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).

B. Penyebab dan Akibat dari Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk

manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun

biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak

berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zatzat kimia

berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun

kumankuman penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari

polutan menjadi hal yang sangat penting.

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air

minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan

danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai

dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan

pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan

pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh

seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut

mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya,

ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

7

Page 8: Pencemaran Air

1. Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

         Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).

         Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air

kamar mandi.

         Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.

         Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.

         Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.

         Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.

         Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas

pantai.

2. Akibat

Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air adalah sebagai berikut:

         Dapat menyebabkan banjir

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir

timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya

disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat

curah hujan yang tinggi.

Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air

banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air

surut. Banjir adalah hal yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya

merupakan fenomenakejadian alam “biasa” yang sering terjadi dan dihadapi

hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah

temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.

         Erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan

partikel lainnya) akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep

pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk

hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi

8

Page 9: Pencemaran Air

tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses

penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau

gabungan keduanya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan

tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan

(degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah

untuk meresapkan air (infiltrasi).

Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan

meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai.

Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan

mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi

akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi

kelancaran jalur pelayaran.

Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami,

dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang

lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat

menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan

kehilangan air secara serentak.

         Jalan RE Martadinata Amblas karena Erosi Bawah Tanah

Amblasnya Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara dikarenakan erosi di

lapisan tanah di bawah jalan tersebut. “Penyebabnya ada gerusan dari air yg ada

di bawah (jalan tersebut) dan di sekitarnya juga ada tanah yang dikeruk. Jadi

kombinasi air menggerogoti bagian bawah jalan,” kata Hermanto yang dihubungi

di Jakarta, Kamis (16/9). Dia mengakui selama ini perbaikan hanya dilakukan di

lapisan atas Jalan RE Martadinata, tanpa memperhatikan kondisi tanah di bawah

jalan tersebut. ”Selama ini penanganannya hanya pelapisan atas, dan Jalan RE

Martadinata baru saja dilakukan pelapisan atas.

Konstruksi bawahnya itu beton tapi daya dukungnya berkurang karena air

yg menggerogoti,” katanya. Jalan utama di Jakarta Utara tersebut amblas karena

berbagai faktor antara lain usia jalan yang sudah lebih dari 10 tahun, curah hujan

yang tinggi dan jalan tersebut yang sering tergenang air. ”Kombinasi air yang

9

Page 10: Pencemaran Air

menggerogoti bagian bahwa jalan sehingga jalan itu turun ke bawah ke arah

Sungai Ancol,” katanya. Untuk saat ini, Kementerian PU segera memasang tiang

pancang untuk memperkuat ruas jalan yang amblas tersebut. “Untuk saat ini,

karena dua dari empat jalur yang ambrol, maka kita sekarang memasang sheet pile

atau tiang pancang untuk memperkuat dan mengoptimalkan dua jalur sisa. Itu kita

pasang sekarang karena alat-alatnya sudah ada,” katanya. Hermanto

menambahkan pemasangan tiang pancang tersebut bersifat sementara karena

pembangunan kembali ruas jalan yang amblas tersebut akan dilakukan tahun

depan.

Ruas Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang 100

meter dan lebar enam meter, amblas ke dalam muara, Kamis. Peninggian jalan

yang baru selesai H-7 lebaran tersebut, sekitar pukul 03.00 WIB ambruk ke dalam

muara yang berada tepat di depan navigasi KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan

Pantai).

         Menimbulkan Bebagai Penyakit

Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat

merangsang pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan

ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat

nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara alamiah), karena itu jika

dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan mengalami perpindahan

melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen terakhir.

Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini disebut

biomagnifiation (pemekatan hayati).

Senyawa nitrat dan pospat yang terkandung dalam pupuk apabila terbawa

air dan terkumpul di suatu perairan (misalnya danau, waduk) dapat menimbulkan

eutrofikasi, yaitu terkonsentrasinya mineral di suatu perairan. Hal ini akan

merangsang pertumbuhan dengan cepat alga dan tumbuhan air seperti enceng

gondok dan sejenisnya sehingga menimbulkan blooming. Jika permukaan air

tertutup oleh tumbuhan air, maka difusi oksigen dan penetrasi cahaya matahari ke

dalam air menjadi terhalang. Sementara tumbuhan air terus-menerus mengambil

air dan menguapkannya ke udara, sehingga mempercepat habisnya cadangan air di

10

Page 11: Pencemaran Air

tempat tersebut. Alga menjadi kekurangan cahaya, sehingga laju fotosintesis

terganggu.

Makin sedikit kadar oksigen terlarut menyebabkan kematian organisme

air. Pembusukan oleh organisme pengurai juga makin menipiskan kadar oksigen

terlarut. Pengaruh negatif dari eutrofikasi adalah terjadinya perubahan

keseimbangan kehidupan antara tanaman air dengan hewan air, sehingga beberapa

spesies ikan mati. Menurut laporan hasil penelitian, kandungan nitrat yang tinggi

dalam air minum dapat menyebabkan gangguan sistem peredaran darah pada bayi

berumur di bawah 3 bulan. Penyakit ini disebut blue baby syndrome (gejala bayi

biru), ditandai dengan warna kebiruan pada daerah sekitar bibir dan pada beberapa

bagian

tubuh.

C. Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia

Upaya Menanggulangi Pencemaran Air. Pada dasarnya ada lima cara yang

dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau

mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai.

3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu

dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.

5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya

tidak tercemar.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan

penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap

air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan

pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan

handal.

11

Page 12: Pencemaran Air

Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata.

Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon,

semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi

permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

(BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan

pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.

Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai

berikut.

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan

         Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.

         Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

         Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

         Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM

(Environmental Pollution Control Manager).

2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

         Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

         Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

         Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

         Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

3. Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat

         Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.

         Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan

sepeda motor

         Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan

sebagai tempat kakus

         Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.

12

Page 13: Pencemaran Air

D. Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran

1. Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair

Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic

tank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap

sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat

dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air

sumur / air tanah.

Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air

buangan (air cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah

tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri

dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalambeberapa kolam

kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat

kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air

lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari

polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan

diteliti.

Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.)

hanyalah air yang tidak tercemar. bebrapa contoh tahap-tahap proses pengolahan

air buangan adalah sebagai berikut:

         Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan

padatan yang mengendap atau mengapung.

         Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan

secara biologis

         Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor

dan padatan tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau.

         Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang

ingin dihilangkan.

o   Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk

mengendapkan fosfor.

o   Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.

o   Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan

menggunakan tenaga listrik

13

Page 14: Pencemaran Air

o   Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari

air

o   Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.

Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di

atas, tetapi bergantung padajenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air

tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih

lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat

dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

14

Page 15: Pencemaran Air

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan

mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan

mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan

makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil

guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang

pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources

depletion).

Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus

dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti

bahwa penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan

secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan

masa depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman,

baik kuantitas maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan

perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara

ekologis, guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

B. Saran

Air adalah salah satu bentuk materi dari sumber daya alam yang sangat

bermanfaat bagi kehidupan semua makhluk yang ada di bumi ini. Manusia dalam

menjalankan segala aktivitasnya juga membutuhkan air. Air yang dapat digunakan

dalam kehidupan manusia adalah air yang kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh

karena itu kita harus berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam melestarikan dan

mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya dalam mengelola air.

Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta

lingkungan. Sikap tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita

sebagai calon seorang guru wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan

15

Page 16: Pencemaran Air

hidup pada anak didik kita agar mereka mengerti tentang pentingnya menjaga

kelestarian alam yang kita tempati ini.

16

Page 17: Pencemaran Air

DAFTAR PUSTAKA

http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-

air.html

www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html

http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html

http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-cara-

mengatasinya.html

17