Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN JUDUL
FASHION adalah mode, cara/ gaya, busana/ pakaian.
Jadi yang dimaksud dengan fashion adalah gaya berbusa-
na yang mengikuti mode.
(Sumber : Dictionary )
CENTRE adalah pusat.
Definisi dari pusat adalah tempat yang menjadi kedudu-
kan/ tempat utama atau dengan kata lain pokok pangkal/
yang menjadi tumpuan. Lebih ditekankan pada aktivitas-
nya.
(Sumber : Dictionary)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proyek
ini merupakan suatu wadah utama dimana orang dapat mengeta-
hui mode yang sedang "in" (terbaru) pada saat itu, yaitu
mode tentang busana dan pelengkap busananya seperti sepatu,
tas, ikat pinggang, accessoris, tata rambut, tata rias
wajah. Pembeli tidak hanya dapat merabeli busana dan pe
lengkap busana yang sedang menjadi mode pada saat itu saja
tetapi juga akan mendapat saran-saran dari para designer
tentang busana dan pelengkap busana yang sesuai untuk
dirinya.
1
2
Busana dan pelengkap busana yang dipamerkan dan dijual
adalah merupakan hasil karya para designer khususnya para
designer dalam negeri dan sebagian karya designer luar
negeri yang berfungsi sebagai bahan perbandingan.
Pengetahuan tentang mode terakhir dapat diperoleh dari
peragaan busana yang diadakan untuk umum setiap seminggu
sekali.
Untuk berbusana yang baik dan serasi diperlukan proses
belajar, dalam wadah ini disediakan pendidikan tentang cara
berbusana yang serasi dan sesuai dengan kepribadiannya.
Penanpilan fisik yang serasi dan menarik belumlah sempurna
bila beluia diikuti dengan sikap dan tatakrama yang baik.
Karena tatakraraa akan menambah kesempurnaan penampilan
seseorang. Wadah ini menyediakan pendidikan tentang tata
krama, tata kecantikan rambut, tata kecantikan kulit dan
pendidikan tentang mode busana dan pelengkap busananya.
Selain menyediakan pendidikan tentang tata krama dan
mode busana, dalam proyek ini juga menyediakan pendidikan
untuk menjadi peragawati dan foto model yang profesional
yang kelak dikemudian hari akan dapat membantu menyukseskan
peragaan busana yang diadakan dalam wadah ini.
2. LATAR BELAKANG GAGASAN
Busana/ pakaian adalah kebutuhan primer manusia.
Sejalan dengan perkembangan jaman dan meningkatnya pendapa-
tan, makin luasnya pergaulan, manusia dituntut untuk lebih
tanggap terhadap penampilannya.
3
(Sumber : Majalah Femina No.27/XIX,hal 40)
Perkembangan dunia mode di Indonesia sangat pesat
dewasa ini, ini terbukti dengan banyaknya perancang-peran-
cang busana yang secara aktif menggelar karya-karyanya
melalui peragaan-peragaan busana yang diadakan secara
berkala maupun pada kesempatan-kesempatan tertentu dan juga
banyaknya perancang-perancang muda yang dengan aktif men-
gikuti lomba disain busana.
Melihat perkembangan ini pemerintah sadar akan potensi
yang ada. Lebih-lebih setelah pemerintah semakin menggalak-
kan ekspor non migas sejak tahun 1983, ternyata ekspor
tekstil dan pakaian jadi dapat menembus pasar internasion-
al. Perkembangan ekspor tekstil dan pakaian jadi dalam
tahun 1987 - 1991 menunjukkan peningkatan yang sangat besar
(Lihat Diagram Gambar 1.1), sedangkan ekspor tekstil dan
pakaian jadi tahun 1990/1991 mempunyai nilai kenaikan
sebesar 23,1%.
(Sumber : Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto & Statistik
Indonesia tahun 1991)
Selain itu dapat dilihat dari banyaknya pengunjung
yang datang setiap kali diadakan peragaan busana baik yang
diadakan secara rutin maupun pada acara-acara tertentu
misalnya acara peresmian department store, ulang tahun
oraganisasi, malam dana dll. (Lihat Tabel 1.1)
Pada umumnya para perancang itu bergerak sendiri-
sendiri dengan fasilitas yang terbatas, biasanya mereka
mengadakan peragaan busana di hotel atau di diskotik.
TABEL
t—I
t — »
cj
i
EN
GU
h
o
n>A
W W
*l >
CO H M 0 2
6J
M
&gr
1 | TEMPAT
Studio East
Lucky Star
| Lido
Qemi
| Hyatt l_
SOMBER : BASIL WAWAHCARA
KAPASITAS
600 org
250 org
250 org
250 org
500 org
i
RATA-RATA JUMLAH
PENGUNJUNG
600 org
250 org
250 org
250 org
500 org
= = = = = = = = = = = =
PELAKSANAAN |
isidentil
lx /minggu
isidentil
isidentil
isidentil i
Nilai Ekspor Beberapa Ha-sil Industri, 1987- 1991 Value of Exports of Some Manufacturing Products 1987- 1991
annn tOgOOOO »S «
BorongTenun dan Tskstil Weaving Yarn and Textiles
Pokoion Jadi Ready Mode Clothes
Kayu Lapis Pfywood
Pupuk Fertilizer
SUMBER : STATISTIK INDONESIA TAHUN 1991
FASHION CENTRE GAMBAR 1 . 1 NILAI EKSPOR
6
Dengan raelihat antusiasme dari pengunjung dan belum
tersedianya tempat peragaan busana yang memadai maka akan
menguntungkan sekali untuk mendirikan wadah tersebut.
Adanya faktor-faktor penunjang industri busana yang
meliputi promotor peragaan, koreografer, fotographer,
perancang, peragawati dapat diharapkan untuk semakin meng-
hidupkan pasaran pakaian jadi, karena mereka dapat mempen-
garuhi konsumen dengan segala kegiatan yang dilakukan.
Kebanyakan masyarakat yang terjun ke dunia bisnis
menginginkan penampilan yang terbaik dan sempurna. Kecende-
rungan ingin tampil sempurna itulah yang mendorongnya untuk
membelanjakan sebagian besar dari pendapatannya untuk
memenuhi keinginan tersebut dan biasanya mereka tidak
menginginkan barang miliknya sama dengan milik orang lain.
Dalam menginginkan kualitas yang baik dan tidak mau sama
dengan orang lain maka mereka tidak segan untuk mengeluar-
kan biaya lebih untuk berbelanja di luar negeri. Dari
gejala tersebut maka dibutuhkan tempat berbelanja yang
sesuai dengan mereka. Sehingga disini masih terlihat pel-
uang untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan tersebut.
Sedangkan penampilan seseorang tidak hanya dipengaruhi
oleh cara ia berpakaian saja tetapi juga sikap/ etiket/
tatakrama. Dengan semakin maju dan berkembangnya pembangu-
nan maka tuntutan yang ada akan semakin beragam dan kom-
pleks. Terutama etiket pergaulan, hal ini disebabkan kehid-
upan masa kini yang raakin berkembang terutama tuntutan
dunia bisnis. Dari hal tersebut maka sangatlah perlu untuk
7
belajar tentang etika pergaulan dan pengembangan pribadi
untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
(Sumber : Surabaya Post,IV Juli 1992)
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada saat ini wadah daripada kegiatan-kegiatan yang berhu-
bungan dengan mode busana maupun pelengkapnya sangatlah
dibutuhkan.
3. TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT PROYEK
Tujuan dari proyek :
- Menampung semua aktivitas yang berhubungan dengan
mode baik mode busana, tata rias, tata rambut dan
mode tentang pelengkap busananya.
- Sebagai pusat informasi mode.
- Menampung semua karya perancang mode.
- Memudahkan para importir dari negara lain untuk
memperoleh informasi tentang produk pakaian jadi.
Fungsi dari proyek adalah :
- Sebagai sarana untuk mempromosikan hasil ciptaan
perancang khususnya perancang Indonesia.
- Sebagai sarana pembanding hasil ciptaan perancang
busana luar negeri dan perancang dalam negeri.
- Sebagai sarana mengembangkan mode. Kerena mode
tidak pernah berhenti dan selalu muncul kembali
meskipun dalam bentuk yang berbeda. Dengan wadah ini
dapat diketahui perkembangan mode terakhir dan arah
8
perkembangannya.
- Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan kerja
sama yang lebih baik antar faktor-faktor perteksti-
lan.
- Sebagai sarana untuk memasyarakatkan berbusana yang
baik dan serasi.
- Sebagai sarana untuk memudahkan pengadaan peragaan
busana.
Manfaat dari proyek :
Bagi para designer :
- Memudahkan para designer untuk mengadakan peragaan
busana karena sudah ada tempatnya yang memenuhi
syarat, ada peragawati yang akan memperagakan, ada
koreographer yang akan mengatur para peragawati, ada
penata catwalk, ada photographer, ada penata rambut,
ada penata rias wajah dan ada promotor.
- Meningkatkan pelayanan untuk masyarakat,
- Menambah semangat untuk berkarya dan bersaing secara
positif.
Bagi para pembeli :
- Dapat memperoleh barang-barang yang berkualitas
sehingga mereka tidak perlu lagi pergi keluar negeri
untuk berbelanja barang berkualitas.
- Dapat mengetahui mode terbaru dari produk busana dan
pelengkap busananya.
9
Bagi pemerintah :
- Menambah devisa negara bila produk-produk tersebut
diekspor.
- Ikut menyukseskan program pemerintah untuk mengguna-
kan produksi dalam negeri.
Bagi masyarakat :
- Menciptakan lapangan kerja baru terutama untuk
tenaga trampil dan ahli.
- Membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi dan
pribadinya agar lebih percaya diri dan menunjang ke
profesionalannya.
- Memberi inspirasi bagi masyarakat awam yang berbakat
dalam bidang mode dan ingin menjadi designer.
- Membantu masyarakat yang ingin mengembangkan bakat
dan minatnya dalam bidang keperagawatian dan foto
model.
4. LINGKUP PELAYANAN DAN SKALA PROYEK
Sesuai dengan manfaat yang ada, maka proyek ini akan
memberikan wadah bagi perancang-perancang busana untuk
memamerkan karya-karyanya.
Wadah ini tidak ditujukan untuk perancang-perancang yang
sudah punya "nama" dimasyarakat saja tetapi juga untuk
perancang-perancang muda (junior) yang mempunyai bakat
besar dalam dunia mode.
Proyek ini lingkup pelayanannya untuk masyarakat yang
ingin tampil prima baik pria maupun wanita dalam hal berbu-
10
sana maupun dalam prilakunya.
Skala proyek yang akan dilayani untuk kota Surabaya
dan sekitarnya. Akan tetapi juga diharapkan dapat melayani
wilayah Indonesia bagian Timur. Selain itu juga dikembang-
kan sebagai pusat informasi mode pakaian jadi yang berkua-
litas. Dan secara bertahap ditingkatkan agar memungkinkan
untuk dikenal dalam skala yang lebih luas yaitu dalam skala
internasional. Dimana para importir pakaian jadi dari luar
negeri dapat memperoleh informasi dan bertranskasi di sini.
5. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunan laporan perencanaan dan perancangan
diadakan suatu pendekatan permasalahan untuk memperoleh
gambaran situasi dan kondisi yang ada saat ini, maka dilak-
ukan langkah-langkah yang meliputi :
- Survey lapangan, untuk memperoleh gambaran keadaan yang
sebenarnya dan untuk memperoleh bahan perbandingan.
- Wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan
proyek yang direncanakan.
6.SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Secara keseluruhan pembahasan yang bersifat umum
dilakukan untuk mendasari pembahasan lain yang lebih khu-
sus, yang pada akhirnya menuju pada penyelesaian pokok
permasalahan.
Adapun garis besar pembahasannya adalah sbb :
BAB I : Berisi pendahuluan yang menguraikan secara garis
besar tentang definisi; tujuan,fungsi dan manfaat
proyek, lingkup dan skala proyek serta metode-
metode yang dipergunakan.
BAB II : Berisi tinjauan proyek yang menjelaskan tentang
perkembangan dan klasifikasi mode, pendidikan
yang berhubungan dengan mode dan penunjang per
kembangan mode.
BAB III : Berisi rencana-rencana yang ditetapkan sebagai
patokan/acuan dalam proses perancangan, sesuai
dengan kondisi yang ada, serta mengemukakan studi
kebutuhan yang ditetapkan berdasarkan jumlah,
jenis dan aktivitas pemakai.
BAB IV : Meninjau tentang kota Surabaya sehubungan dengan
perkembangannya dan penilaian pemilihan lokasi.
BAB V : Berisi tentang konsep perancangan proyek yang
mengekspresikan bangunan pertokoan dan pendidikan
dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan.