10
PENDAHULUAN A. Pengertian Pendidikan Inklusi Pendidikan inklusif pada hakekatnya adalah bagaimana memahami segala kesulitan pendidikan atau kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik. Mereka mendapat kesulitan untuk mengikuti beberapa kurikulum yang ada, atau tidak mampu mengakses cara baca tulis secara normal, atau kesulitan mengakses lokasi sekolah dan sebagainya. Pendekatan pendidikan inklusif tidak seharusnya melihat hambatan ini dari sisi anak atau peserta didik yang memiliki kelainan. Tetapi harus melihat hambatan ini dari sistem pendidikannya sendiri, kurikulum yang belum sesuai untuk mereka, sarana yang belum memadai, guru yang belum siap melayani mereka, dsb. Dengan demikian untuk merubah yang tereksklusikan menajadi terinklusi adalah dengan mengidentifikasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi untuk dapat menghayati kesulitan yang dimilikinya ( Dyah S, 2008 ). Sekolah inklusif adalah sekolah yang mengizinkan peserta didik yang memiliki kabutuhan khusus untuk dapat belajar dikelas pendidikan umum ( Chote, 2000 dalam Sunarjo, 2006 ).

PENDIDIKAN INKLUSIF KLP8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BLP

Citation preview

PENDAHULUANA. Pengertian Pendidikan InklusiPendidikan inklusif pada hakekatnya adalah bagaimana memahami segala kesulitan pendidikan atau kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik. Mereka mendapat kesulitan untuk mengikuti beberapa kurikulum yang ada, atau tidak mampu mengakses cara baca tulis secara normal, atau kesulitan mengakses lokasi sekolah dan sebagainya. Pendekatan pendidikan inklusif tidak seharusnya melihat hambatan ini dari sisi anak atau peserta didik yang memiliki kelainan. Tetapi harus melihat hambatan ini dari sistem pendidikannya sendiri, kurikulum yang belum sesuai untuk mereka, sarana yang belum memadai, guru yang belum siap melayani mereka, dsb.Dengan demikian untuk merubah yang tereksklusikan menajadi terinklusi adalah dengan mengidentifikasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi untuk dapat menghayati kesulitan yang dimilikinya ( Dyah S, 2008 ). Sekolah inklusif adalah sekolah yang mengizinkan peserta didik yang memiliki kabutuhan khusus untuk dapat belajar dikelas pendidikan umum ( Chote, 2000 dalam Sunarjo, 2006 ).B. Hakikat Kesulitaan BelajarDefinisi kesulitan belajar secara umum dapat dikemukakan dalam empat kriteria, ( 1 ) kemungkinan adanya disfungsi neurologis, ( 2 ) adanya kesulitan dalam tugas tugas akademik, ( 3 ) adanya kesenjangan antara prestasi dengan potensi, dan ( 4 ) adanya pengeluaran dari sebab sebab lain. Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, (1) kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan dan (2) kesulitan belajar akademik. Kesulitan belajar disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor keturunan, kerusakan pada fungsi otak, biokimia, deprivasi lingkungan, atau kesalahan nutrisi.

ISIAspek Aspek Kesulitan Belajar1. Aspek Medis dari kesulitan BelajarAda lima manfaat informasi medis bagi guru, yaitu (1) dapat lebih memahami bahwa belajar merupakan satu proses neurologis yang terjadi di dalam otak, (2) dapat menyadari bahwa dokter spesialis sering memberikan sumbangan baik pada asesmen maupun pemecahan masalah belajar, (3) dapat meinterpretasikan laporan medis tentang anak yang mendiskusikan temuan temuannya dengan dokter dan orang tua, (4) dapat memahami bahwa beberapa kesulitan belajar ditemukan karena kemajuan teknologi kedokteran, dan (5) penemuan penemuan ilmiah tentang otak manusia dan belajar dapat meningkatkan pemahaman guru tentang hakikat kesulitan belajar. 2. Aspek Psikologis dari Kesulitan BelajarDitinjau dari aspek psikologi perkembangan, kesulitan belajar disebabkan oleh adanya kelambatan kematangan dari suatu fungsi neurologis. Oleh karena itu, kesulitan belajar bersifat sementara sehingga banyak diantara anak anak berkesulitan belaajar yang tidak memperlihatkan gejala gejala kesulitan belajar setelah mereka remaja atau dewasa. Implikasi penting dari aspek psikologi perkembangan adalah agar sekolah merancang pengalaman belajar yaang dapat mempertinggi kemantapan kematangan perkembangan alami. Suatu kesiapan belajar sangat diperlukan dalam mencapai suatu bentuk keterampilan baru.Ada tahapan tahapan perkembangan manusia yang relatif sama. Tahapan tahapan yang paling terkait dengan kesulitan belajar adalah tahapan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan tahapan perkembangan kognitif tersebut menurut piaget mulai dari tahapan sensori motor, praoperasional, konkret-operasional, dan fromal-operasional. Pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tahapan-tahapan perkembangan tersebut.Psikologi behavioral memberikan sumbangan penting dalam pengajaran anak berkesulitan belajar. Ada dua sumbangan penting dari aspek psikologi behavioral, yaitu dalam melakukan analisis perilaku dan memahami tahapan tahapan belajar. Analisis perilaku menghasilkan strategi pembelajaran langsung sedangkan pemahaman tentang tahapan tahapan belajar memungkinkan guru memberikan pengajaran yang tepat bagi anak beresulitan belajar.

Sistem Pemberian Pelayanan PendididkanAda tiga macam system penempatan pemberian pelayanan pendidikan luar biasa bagi anak berkesulitan belajar yang paling banyak dipilih, yaitu system pemberian pelayanan dalam bentuk kelas khusus, ruang sumber, dan kelas regular. Dalam masing- masing system ini. Guru mempunyai peran yang sangat besar. Ada berbagai peran guru bagi anak berkesulitan belajar, diantaranya : menyusun rancangan program identifikasi,asesmen,dan pembelajaran ; berpartisipasi dalam penjaringan,asaesmen,dan pembelajaran anak berkesulitan belajara ; berkonsultasi dengan para ahli yang terkait dan menginterpretasikan laporan mereka ; melaksanakan tes, baik secara formal maupun tes informal ; berpartisipasi dalam menyususn program pendidikan individual ; mengimplementasikan PPI ; menyelenggarakan pertemuan dan wawancara dengan orang tua; bekerjasama dengan guru regular untuk memahami anak dan menyediakan pembelajaran yang efektif; dan membantu anak dalam mengembangkan diri , memperoleh harapan untuk berhasil, dan keyakinan terhadap kesanggupan mengatasi kesulitan belajar anak.Seorang guru harus bisa memahami berbagai teori tentang kesulitan belajar, memahami berbagai tes yang terkait dengan kseluitan belajar , terampil dalam melaksanakan asesmen dan evaluasi, serta terampil dalam mengajarakan bahasa ujaran, bahasa tulis, membaca, ,matematika, mengelola perilaku dan terampil memberikan prevokasional dan vokasional.

Penanggulangan Masalah Belajar melalui Pendidikan IntegratifSalah satu bentuk peanggulangan masalah belajar adalah dengan menyelenggarakan pendidikan yang integrative. Pendidikan integrative adalah pendidikan yang berupaya mengintegrasikan anak luar biasa dengan anak normal dalam satu kelas atau sekolah, mengintegrasikan pelayanan PLB dengan pendidikan pada umumnya, mengintegrasikan dan mengoptimalkan perkembangan kognisi, emosi, fisik, dan intiusi, mengintegrasikan manusia sebagai makhluk individual yang sekaligus juga makhluk sosial, mengintegarsikan anatara apa yang dipelajari oleh anak disekolah dengan tugas mereka dimasa depan, serta mengintegrasikan antara pandangan hidup ( pancasila ) , agama, ilmu, dan seni.pendidikan integrative perlu dilaksanakan berdasarkan empat alasan yaitu alasan keilmuan, alasan filosofis, alasan ekonomi, dan fleksibilitas kurikulum LPTK.Penelitian membuktikan bahwa otak sebelah kiri dan kanan memiliki fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi untuk lebih berpikir linear, sedangkan otak kanan mengembangkan fungsi berpikir seni. Dengan pertimbangan ini, pendidikan integrative yang mengembangkan anatar ke duanya diharapkan dapat mengatasi gangguan belajar dan kesulitan belajar anak.

KESIMPULAN KESIMPULAN Pendidikan inklusif adalah sebuah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan menggabungkan antara anak berkesulitan belajar dengan anak-anak lain dalam satu kelas reguler. Anak berkesulitan belajar yang dimaksud adalah anak-anak yang mengalami kesulitan belajar karena berbagai hal seperti factor genetic, luka pada otak, gizi yang tidak memadai dan pengaruh psikologis. Dalam menghadapi anak-anak ini, guru diharuskan untuk memberikan remedial baik secara langsung di kelas maupun pada sebuah kelas khusus tambahan. Untuk membantu anak-anak ini belajar, guru diharapkan dapat bersabar karena anak-anak semacam ini membutuhkan bantuan orang lain yang benar-benar memiliki keahlian dalam menghadapi kesulitan yang ditemuinya.

DAFTAR PUSTAKAAbdurrahman, mulyono. 1999. PENDIDIKAN Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka cipta.

PENDIDIKAN INKLUSIFMATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN

KELOMPOK 8PENDIDIKAN FISIKA

BAYU HASBULLAHLISNANURFAIDA

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2014