7
Penegakkan Diagnosis Diagnosis benda asing di esofagus ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan radiologi dan esofagoskopi. Tindakan esofagoskopi dilakukan untuk diagnostik dan terapi. Anamnesis Pada anamnesis perlu ditanyakan: - Ukuran, bentuk, dan jenis benda asing. Adanya sensasi rasa ganjal atau tidak enak pada kerongkongan yang sudah terjadi dalam periode tertentu. - Keluhan tercekik, tidak mau makan, muntah, ‘drooling’, jika benda mengarah tersangkut di esophagus. - Tersedak, sesak, bunyi ngorok jika terjadi gangguan jalan napas. - Air liur banyak dan mungkin bisa disertai bercak darah. - Nyeri dan kaku pada daerah leher. Gejala dan tanda klinis Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk, jenis benda asing, lokasi tersangkutnya, komplikasi yang timbul dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri di daerah leher, kemudian timbul rasa tidak enak didaerah substernal atau nyeri di punggung. Terdapat rasa tercekik. Gejala permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus distal, timbul rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung. Gejala disfagia bervariasi tergantung, pada

Penegakkan Diagnosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddddddddddddd

Citation preview

Page 1: Penegakkan Diagnosis

Penegakkan Diagnosis

Diagnosis benda asing di esofagus ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan

tanda klinis, pemeriksaan radiologi dan esofagoskopi. Tindakan esofagoskopi dilakukan

untuk diagnostik dan terapi.

Anamnesis

Pada anamnesis perlu ditanyakan:

- Ukuran, bentuk, dan jenis benda asing.

Adanya sensasi rasa ganjal atau tidak enak pada kerongkongan yang sudah terjadi

dalam periode tertentu.

- Keluhan tercekik, tidak mau makan, muntah, ‘drooling’, jika benda mengarah

tersangkut di esophagus.

- Tersedak, sesak, bunyi ngorok jika terjadi gangguan jalan napas.

- Air liur banyak dan mungkin bisa disertai bercak darah.

- Nyeri dan kaku pada daerah leher.

Gejala dan tanda klinis

Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk, jenis benda asing, lokasi

tersangkutnya, komplikasi yang timbul dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri di daerah

leher, kemudian timbul rasa tidak enak didaerah substernal atau nyeri di punggung. Terdapat

rasa tercekik. Gejala permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila

benda asing tersangkut di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus distal, timbul

rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung. Gejala disfagia bervariasi tergantung,

pada ukuran benda asing, disfagia lebih berat bila telah terjadi edema mukosa yang

memperberat sumbatan sehingga timbul rasa sumbatan esophagus yang persisten, gejala yang

lain adalah odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi dan muntah, kadang-kadang mudah

berdarah.

Nyeri di punggung menunjukkan adanya tanda perforasi atau mediastinitis. Gangguan

napas dengan gejala dispneu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea atau benda

asing.

Page 2: Penegakkan Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang

timbul progresif . Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut, didapatkan tanda-

tanda pneumo-mediastinum, emfisema leher dan pada auskultasi terdengar suara getaran di

daerah pre kordial dan inter skapula.

Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral dapat dideteksi.

Perforasi langsung ke rongga pleura dan pneumothoraks jarang terjadi tetapi dapat timbul

sebagai komplikas tindakan esofagoskopi.

Pada anak-anak terdapat gejala nyeri atau batuk, disebabkan oleh aspirasi ludah atau

minuman. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, wheezing, demam, abses leher atau

tanda empisema subkutan. Tanda lanjut, berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan.

Benda asing yang terdapat di daerah servikal esophagus dan bagian distal krikofaring, dapat

menimbulkan obstruksi saluran napas dengan stridor karena menekan dinding trakea bagian

posterior.

Pemeriksaan Penunjang

A. Foto polos

Pemeriksaan radiologi berupa foto polos esofagus servikal dan torakal

anteroposterior dan lateral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda

asing. Benda asing radioopak (uang logam) mudah diketahui lokasinya dan harus di foto

ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi untuk mengetahui kemungkinan benda asing

sudah pindah ke distal. Letak uang logam umumnya koronal, maka hasil foto Rontgen

servikal/torakal pada posisi PA akan dijumpai bayangan berbentuk bundar, sedangkan

pada posisi lateral berupa garis radioopak sejajar dengan kolumnar vertebralis. Benda

asing lain seperti tulang, kulit telur dan lain-lain cenderung berada pada posisi koronal

dalam esofagus, sehingga lebih mudah dilihat pada posisi lateral.

Page 3: Penegakkan Diagnosis

Gambar 2. Anteroposterior, radiografi menunjukkan koin tersumbat di bagian

proksimal dari esofagus.

Gambar 3.

Foto polos servikal toraks posisi lateral menunjukkan gambaran koin di bagian

peroksimal esofagus.

Benda asing radiolusen (plastik, aluminium) dapat diketahui dengan tanda

inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian

peroksimal.

Foto Rotgen toraks dapat menunjukkan gambaran perforasi esofagus dengan

emfisema. Gambaran perforasi dapat dilihat pada foto polos posisi lateral dengan

gambaran trakea dan laring tergeser ke depan, gelembung udara dijaringan, dan

apabila perforasi sudah berlangsung untuk beberapa hari, bayangan cairan atau abses

Page 4: Penegakkan Diagnosis

boleh kelihatan. Gambaran radiologik benda asing batu baterai menunjukkan

pinggiran bulat dengan gambaran densitas ganda, karena bentuk bilaminer.

Gambar 4. Foto radiologi toraks (kiri) dan foto AP leher (kanan) menunjukkan

gambaran trakea bergeser ke kanan.

B. CT Scan

Pemeriksaan CT scan dapat menunjukkan gambaran inflamasi dan jaringan lunak

C. MRI

MRI dapat memperlihatkan semua gambaran semua keadaan patologik esophagus.

Esofagoskopi

Tujuan esofagoskopi adalah untuk melihat secara langsung isi dan bentuk lumen esofagus

serta dinding (mukosa esofagus). Dengan melakukan pemeriksaan menggunakan

esofagoskopi dapat mengidentifikasi benda asing di esofagus (diagnostik) dan melakukan

ekstraksi benda asing tersebut (terapi). Terdapat 2 macam esofagoskopi yaitu esofagoskopi

rigid dan esofagoskopi fleksibel. Penanganan yang terbaik untuk benda asing di esofagus ini

menggunakan esofagoskopi rigid dengan tingkat kesuksesan 80%. Dengan menggunakan

esofagoskopi rigid ini kita dapat melindungi mukosa esofagus dari bagian yang tajam dari

benda asing. Beberapa keuntungan esofagoskopi rigid adalah visualisasi esofagus lebih jelas,

berbagai tipe dan ukuran alat ektraksi, dan dapat melakukan evaluasi langsung setelah

Page 5: Penegakkan Diagnosis

pengeluaran benda asing. Teknik ini dilakukan dibawah anestesi umum, dan pasien harus

diintubasi.

Sangat diperlukan kehati- hatian dalam memasukkan esofagoskopi rigid karena dapat

menyebabkan perforasi oleh karena edema dinding esofagus disekitar benda asing. Teknik

operasi yang digunakan pada kasus benda asing sesuai dengan teknik yang digunakan oleh

Jackson. Jackson membagi tahapan proses dalam esofagoskopi menjadi 4 tahap yaitu:

menyusup ke bawah sinus piriformis kanan, melewati sfingter krikofaring, melewati esofagus

bagian torakal, melewati sfingter diafragma.

Teknik pemeriksaan:

- Esofagoskop dipegang dengan tangan kiri seperti memegang tongkat bilyar, jari

tengah dan jari manis membuka bibir atas dan mengait pada gigi insisivus.

- Jari telunjuk dan ibu jari memegang bagian distal esofagoskop serta menarik bibir

agar tidak terjepit di anatara pipa esofagoskop dengan gigi.

- Tangan kiri ini yang berfungsi mendorong esofagoskop seperti memegang pena pada

leher pegangan, tangan ini hanya berfungsi sebagai penyanggah ujung proksimal saja.

- Posisi penderita berbaring terlentang dengan kepala disanggah dan bahu berada pada

ujung meja.

- Dengan hati-hati esofagoskop dimasukkan secara vertikal ke dalam mulut melalui

ujung kanan mulut, pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit sampai verteks

berada kira-kira 1 sentimeter dari meja.

- Valekula, epiglotis, plika faringo-epiglotik dan laring saat ini dapat diperiksa.

.