Upload
bromarto
View
169
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Penganggaran KinerjaSeri B
Panduan Pelatihan
Local Government Support ProgramFinance & Budgeting Team
April 2007
ii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Penganggaran Kinerja Seri B
Buku lain pada Seri Keuangan & Penganggaran ini:1. Panduan Pelatihan Pengawasan Anggaran oleh DPRD (Budget Oversight)2. Panduan Pelatihan Penganggaran Kinerja Seri A
Tentang LGSP
Local Governance Support Program merupakan program bantuan teknis yang mendukung tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia pada dua sisi, yaitu pemerintahdaerah dan masyarakat. Dukungan kepada pemerintah daerah dimaksudkan agar pemerintahmeningkat kompetensinya dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kepemerintahan di bidangperencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, dan meningkat kemampuannya dalammemberikan pelayanan yang lebih baik serta mengelola sumber daya. Dukungan kepada DPRDdan organisasi masyarakat adalah untuk memperkuat kapasitas mereka agar dapat melakukanperan-peran perwakilan, pengawasan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilankeputusan.
LGSP bekerja di lebih dari 60 kabupaten dan kota di Indonesia di sembilan propinsi: NanggroeAceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Buku ini terwujud berkat bantuan yang diberikan oleh United States Agency for InternationalDevelopment (USAID) berdasarkan nomor kontrak No. 497-M-00-05-00017-00 dengan RTIInternational, melalui pelaksanaan Local Governance Support Program (LGSP) di Indonesia.Pendapat yang tertuang di dalam laporan ini tidaklah mencerminkan pendapat dari USAID.
Program LGSP dilaksanakan atas kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam wilayahpropinsi target LGSP. Program LGSP didanai oleh United States Agency for International Development (USAID)dan dilaksanakan oleh RTI Internasional berkolaborasi dengan International City/County Management Association(ICMA), Democracy International (DI), Computer Assisted Development Incorporated (CADI) dan the IndonesiaMedia Law and Policy Centre (IMLPC). Pelaksanaan Program dimulai pada Tanggal 1 Maret, 2005 dan berakhirTanggal 30 September, 2009.
Informasi lebih lanjut tentang LGSP hubungi:
LGSP Bursa Efek Jakarta,Gedung 1, lantai 29Jl. Jend. Sudirman, kav. 52-53
Dicetak di Indonesia.Publikasi ini didanai oleh the United States Agency for International Development (USAID). Sebagian atau seluruhisi buku ini, termasuk ilustrasinya, boleh diperbanyak, direproduksi, atau diubah dengan syarat disebarkan secaragratis.
Telephone : +62 (21) 515 1755Fax : +62 (21) 515 1752Email : [email protected] : www.lgsp.or.id
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
iii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
ABSTRAKSI
Materi dalam panduan ini, Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, dimaksudkan untukmemperkenalkan tujuan dan prinsip penganggaran kinerja kepada para pejabat pemerintah daerah.Lokakarya yang menggunakan panduan ini akan memperkenalkan pada para pejabat pemerintahdaerah tersebut tentang siapa/apa/mengapa/kapan/bagaimana penyusunan anggaran kinerjapada tahap awal. Peserta lokakarya akan diperkenalkan pada 12 Langkah Penyusunan AnggaranKinerja yang mencakup:
Langkah 1 : Pelibatan MasyarakatLangkah 2 : Memadukan Dokumen Prioritas dan KebijakanLangkah 3 : Pengorganisasian ProsesLangkah 4 : Perkiraan PendapatanLangkah 5 : Usulan Anggaran SKPDLangkah 6 & 7 : Review oleh Bupati/Walikota dan RAPBD Bupati/WalikotaLangkah 8 & 9 : Evaluasi Anggaran oleh DPRD dan MasyarakatLangkah 10 : Evaluasi Anggaran dan Persetujuan AnggaranLangkah 11 & 12 : Perubahan dan Administrasi Anggaran
Untuk lebih memberikan peluang pembahasan secara lebih teknis maka keduabelas langkahtersebut dibagi menjadi 3 seri lokakarya, meliputi:• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri A, membahas langkah 1 sampai 3• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, membahas langkah 4 sampai 5• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri C, membahas langkah 6 sampai 12
Panduan ini adalah panduan untuk pelatihan seri B. Hasil-hasil yang diharapkan dari pelatihanyang menggunakan panduan ini adalah:
• Penerapan langkah ke 4 dari 12 langkah penganggaran dengan memahami prinsip, tujuan danmanfaat perkiraan pendapatan dalam proses penyusunan anggaran berbasis kinerja.
• Penyusunan usulan anggaran unit kerja atau SKPD yang memperhatikan benang merah antarelemen anggaran serta penyusunan indikator kinerja yang terukur dan memenuhi kriteriapengukuran yang baik.
• Pemahaman terhadap prinsip perubahan pengelompokan belanja dengan melakukan konversibelanja antara pengelompokan sebelumnya dikonversi menjadi pengelompokkan belanjaberdasarkan peraturan yang berlaku dan prinsip penganggaran berbasis kinerja.
ABSTRAKSI
iv
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
ABSTRACT
The materials in this module, Performance Based budgeting Series B , are intended to introducelocal government officials to the purpose and principles of performance budgeting. The work-shop using this module will introduce them to who/what/why/when/how of performancebudgeting at an introductory level. Officials are introduced to the 12 Steps in developing aPerformance Budget, including:
Step 1 : Public InvolvementStep 2 : Integrate Priority Document and PolicyStep 3 : Organize the ProcessStep 4 : Revenue EstimationStep 5 : Departmental RequestStep 6 & 7 : Review by Bupati/Mayor and RAPBD Bupati/MayorStep 8 & 9 : Budget Evaluation by DPRD and PublicStep 10 : Budget Evaluation and Budget ApprovalSteps 11 & 12 : Amendments & Budget Administration
To give more room for in-depth technical discussion, the twelve steps will be divided into 3series workshop, as follows:• Performance-based Budgeting Series A, cover step 1 to 3• Performance-based Budgeting Series B, cover step 4 to 5• Performance-based Budgeting Series C, cover step 6 to 12
This module is for Series B. Expected results of training using these materials include:• Implementation of step 4 from 12 steps of performance-based budgeting by understanding
principal, objectives, and benefit of revenue estimation in developing the performance bud-get.
• Development of budget proposal by work unit or SKPD that concern on the red thread ofthe budget elements, also development of measurable performance indicators that meet thecriteria of good performance indicator.
• Understanding the principal of the expenditure classification by converting it from the oldclassification into new classification based on the current regulation and the principal ofperformance based budgeting.
ABSTRACT
v
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
DAFTAR ISI
PENGANGGARAN KINERJA SERI B ........................................................................................ ii
ABSTRAKSI ........................................................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... vii
1. SESI 1: PENGANTAR LOKAKARYA SERI B (SEKILAS SERI A) .................................. 1• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ................................................................................. 2• Penjelasan Slide ............................................................................................................................ 3
2. SESI 2: LANGKAH 4 - PERKIRAAN PENDAPATAN ....................................................... 5• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ................................................................................. 5• Penjelasan Slide ............................................................................................................................ 7• Panduan Latihan 1: Perkiraan Pendapatan ............................................................................. 11
3. SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS ...................................................... 17• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 17• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 19• Panduan Latihan 2: Mengkaji Elemen Anggaran.................................................................. 25
4. SESI 4: PENGUKURAN KINERJA ........................................................................................ 31• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 31• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 33• Hand-out .................................................................................................................................... 37
- Indikator Bidang Pendidikan dan Rekreasi ...................................................................... 39- Indikator Bidang Pelayanan Lingkungan .......................................................................... 45- Indikator Bidang Pelayanan Sosial dan Masyarakat ......................................................... 48
5. SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPATKUADRAN.................................................................................................................................... 57• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 57• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 59
DAFTAR ISI
vi
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
6. SESI 6: PENGANTAR HARI 2................................................................................................. 65• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 65• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 67
7. SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANGBAIK ............................................................................................................................................... 69• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 69• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 71• Panduan Latihan 3: Indikator Kinerja .................................................................................... 75
8. SESI 8: KONVERSI BELANJA ................................................................................................ 81• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 81• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 83
9. SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA ........... 85• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 85• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 87• Panduan Latihan 4: Klasifikasi Belanja ................................................................................... 91
10. SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP .................... 101• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................. 101• Penjelasan Slide ........................................................................................................................ 103
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 103
Lampiran 1. Agenda Lokakarya Seri B .......................................................................................... 107
Lampiran 2. Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B ..................................................................... 108
Lampiran 3. Evaluasi Lokakarya Seri B Anggaran Berbasis Kinerja ......................................... 110
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Transfer Pembelajaran ............................................................... 111
DAFTAR ISI
vii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
KATA PENGANTAR
Local Governance Support Program (LGSP) merupakan program bantuan bagi pemerintahRepublik Indonesia yang diberikan oleh United States Agency for International Development (USAID).Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa melalui sistem pemerintahan yangterdesentralisasi, masyarakat daerah dapat mempercepat proses pembangunan yang demokratisdan meningkatkan kinerja serta transparansi pemerintah dalam penyediaan pelayanan publik.LGSP memberikan bantuan teknis bagi masyarakat dan pemerintah daerah dengan membantumereka mencapai tujuan melalui penyusunan prioritas pembangunan dan penyediaan pelayananpublik secara demokratis. LGSP bekerjasama dengan mitra-mitra dari pemerintah daerah, DPRD,media dan organisasi masyarakat yang tersebar di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, SumatraUtara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan PapuaBarat.
Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 merupakan perwujudan darikomitmen Indonesia menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yangberkelanjutan. Dikeluarkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menjadi penandaterbukanya kesempatan luas bagi usaha pembangunan daerah dan partisipasi warga yang lebihbesar dalam pemerintahan. Sejak awal penerapan kebijakan tersebut, masyarakat dan pemerintahdaerah telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan kreativitas yang luar biasa hinggamenghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.
Bantuan teknis LGSP memberikan pendampingan pada pemerintah daerah dan DPRD dalammenyusun tindakan, melaksanakan perencanaan dan penganggaran yang berorientasi sertaberbasiskan kinerja, dan fokus pada pemecahan isu-isu strategis yang dikemukakan olehpemerintah daerah. Keterpaduan perencanaan dan penganggaran kinerja merupakan komponenpenting guna mencapai pengelolaan keuangan yang baik, mencakup juga akuntansi sertapenyusunan laporan keuangan bagi masyarakat dan analisa oleh para kreditor. Bantuan teknisdan pelatihan yang diberikan melalui komponen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporanterpadu LGSP disusun berdasarkan model-model yang telah terbukti berhasil diterapkan di In-donesia.
Panduan yang disajikan ini akan membahas tentang topik Penganggaran Kinerja. Mengingatbanyaknya materi yang akan dibahas tentang Penganggaran Kinerja, maka LGSP membagipanduan menjadi tiga seri pelatihan, seri A, B, dan C. Panduan ini menyajikan materi pelatihanPenganggaran Kinerja Seri B. Konsep dan latihan dalam panduan pelatihan ini adalah hasil daripengalaman beberapa proyek terdahulu yang berkaitan dengan pemerintah daerah. Namun kitatahu materi-materi pelatihan harus terus diperbarui sesuai dengan kondisi saat ini. Kritik, komentar,masukan akan sangat berguna dalam menyempurnakan panduan pelatihan yang lebih baik.Panduan pelatihan ini tidaklah statis, perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu tetap terusdiperlukan.
April, 2007
Judith EdstromChief of Party, USAID-LGSPRTI International
KATA PENGANTAR
IriantoFinance & Budgeting Advisor,USAID – LGSP
viii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
1
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 1
PENGANTAR LOKAKARYA SERI B(SEKILAS SERI A)
Lokakarya Penanggaran Kinerja yang membahas tentang 12 Langkah Penyusunan Anggarandibagi dalam 3 bagian yaitu Seri A, Seri B, dan Seri C. Masing-masing bagian di Seri A dan Seri Bditujukan bagi para staf teknis pemerintah daerah, sedangkan Seri C dibedakan menjadi C1 yangditujukan bagi staf teknis pemerintah daerah dan C2 yang ditujukan bagi para anggota DPRD.
Panduan ini merupakan panduan bagi fasilitator untuk Lokakarya Penganggaran Kinerja Seri Byang merupakan lanjutan dari Seri A. Panduan ini berisi: Agenda, Power Point, Latihan yangdiberikan, dan Bahan Bacaan (hand-out) dan Agenda yang disarankan. Semua bahan tersebutmerupakan bahan tertulis mengenai materi yang dibahas dalam lokakarya seri B PenganggaranKinerja ini.
Penjelasan dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:
• Agenda: merupakan urutan penyajian selama 2 hari• Power point: merupakan bahan presentasi yang digunakan sebagai media untuk menjelaskan
materi kepada peserta.• Latihan: merupakan petunjuk bagi pelatih tentang langkah-langkah perlaksanaan latihan dan
hasil yang diharapkan• Bahan bacaan (Hand-out): merupakan bahan bacaan yang dibagikan kepada peserta sebagai
pelengkap informasi yang disampaikan dalam lokakarya secara lisan.• Agenda: merupakan saran urutan penyajian pelatihan selama 2 hari• Selain itu panduan ini juga menyajikan tujuan, bahan, metode, alur proses dan penjelasan
waktu untuk masing-masing sesi.
Setiap sesi juga terdiri dari presentasi, tanya jawab dan latihan berikut presentasi hasil latihanyang akan dilakukan secara berkelompok. Latihan idealnya dipandu oleh beberapa fasilitatormeja dan satu orang fasilitator utama. Tanya jawab dan latihan yang diberikan dalam setiap sesilokakarya merupakan bentuk lain dari pelatihan interaktif untuk materi yang bersifat teknis sepertihalnya 12 Langkah Penganggaran Kinerja ini.
Untuk dapat melihat hasil yang optimal dari pelatihan ini, peserta yang mengikuti lokakaryaPenganggaran Kinerja Seri A, B, dan C sebaiknya adalah peserta yang sama karena materi yangdiberikan saling terkait dan menggambarkan siklus lengkap dari sebuah proses anggaran.
PENGANTAR LOKAKARYA SERI B
2
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Tujuan:• Mengkaji ulang secara umum pemahaman langkah-langkah
Penganggaran yang telah dibahas dalam seri A• Mengetahui sejauh mana peserta telah menerapkan apa yang
mereka dapat dalam pelatihan Seri A serta berbagi pengalaman,sebelum masuk ke langkah selanjutnya.
• Memaham secara umum langkah-langkah yang akan dibahasdalam Lokakarya Seri B.
Materi:• Power Point Slide• Lembar Pre-test
Waktu:+ 45 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab.
Alur:• Perkenalan Kembali – jika perlu (10 menit)• Review langkah-langkah yang dibahas pada Lokakarya Seri A
(10 menit)• Penjelasan Slide (5 menit)• Berbagi pengalaman dan tanya-jawab (10 menit)• Pre Test (10 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
PENGANTAR LOKAKARYA SERI B
3
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Ucapkan selamat datang pada para peserta. Fasilitatormemperkenalkan diri dan timnya, dilanjutkan denganperkenalan dengan para peserta. Jika peserta pada Seri Bini adalah peserta yang sama, bisa gunakan cara perkenalanyang lebih informal karena dianggap peserta sudah salingmengenal. Gunakan permainan yang menarik untukperkenalan dengan para peserta, sesuaikan permainandengan jenis peserta yang hadir untuk membangun suasanapelatihan yang diinginkan. Jelaskan agenda pelatihan selama2 hari secara sekilas dan sepakati aturan main yang berlakuselama 2 hari ke depan.
Ini merupakan tujuan dari Lokakarya 12 LangkahPenganggaran Kinerja. Salah satu alasan mengapa LGSPmemperkenalkan 12 Langkah ini adalah untukmempermudah penerapan anggaran kinerja di daerah.Lokakarya ini dilengkapi dengan latihan yangmemungkinkan peserta untuk dapat lebih memahamipenerapan anggaran kinerja dengan baik dan benar terutamabagi daerah yang baru pertama kali menerapkannya.Lokakarya Seri B ini merupakan kelanjutan Lokakarya SeriA, pada lokakarya ini akan diteruskan untuk membahaslangkah 4 dan 5 dari 12 langkah Penganggaran Kinerja.
Slide ini menampilkan lingkup pelatihan anggaran kinerja12 langkah yang akan diberikan. Keduabelas langkah inimerupakan langkah-langkah dasar yang sebaiknya ada dalamsebuah proses anggaran. Langkah-langkah tambahan sangatdimungkinkan untuk diberikan. Urutan langkah-langkah inidisusun secara kronologis sesuai urutan waktu dalam satusiklus anggaran. Untuk Lokakarya Seri B hanya akan dibahas2 langkah sebagai lanjutan dari 3 langkah terdahulu yaitu:Perkiraan Pendapatan (langkah 4) dan Usulan AnggaranDinas (langkah 5).
Topik hari ini untuk Lokakarya seri B, kita akan mereview12 langkah Penganggaran Kinerja, membahas Langkah 4Perkiraan Pendapatan dan Langkah 5 membahas UsulanAnggaran Dinas/SKPD .
PENGANTAR LOKAKARYA SERI B
Penjelasan Slide
2
3
4
4
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Sebelum masuk ke pembahasan pokok, bagikan lembar pre-test pada para peserta (lihat lampiran). Adapun tujuan pre-test adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman pesertamengenai anggaran kinerja sebelum menerima pelatihan inisecara umum. Berikan waktu sekitar 10 menit bagi pesertauntuk mengisi lembaran yang dibagikan. Kumpulkanlembaran pre-test setelah 10 menit berakhir.
PENGANTAR LOKAKARYA SERI B
5
5
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 2
LANGKAH 4 - PERKIRAAN PENDAPATAN
Tujuan:• Peserta memahami pentingnya perkiraan pendapatan dalam
penyusunan anggaran daerah.• Peserta mengenal beberapa metode perkiraan pendapatan
sederhana yang dapat digunakan dalam memperkirakanpendapatan daerah masing-masing.
• Peserta dapat memperkirakan potensi pendapatan daerahmasing-masing.
Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan
Waktu:75 menit
Metode:• Presentasi• Tanya jawab• Menyelesaikan latihan yang diberikan• Presentasi kelompok
Alur:• Presentasi (15 menit)• Tanya jawab (15 menit)• Latihan (30 menit)• Presentasi kelompok (15 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
6
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
7
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Langkah 4 dari 12 langkah Penganggaran Kinerja adalahMemperkirakan Pendapatan. Jelaskan pentingnya daerahuntuk memperkirakan pendapatan sebelum mulai menyusunanggaran. Seperti kita ketahui bahwa pendapatan daerahsecara garis besar terbagi dalam dua, yaitu yang sifatnyaeksternal dan internal. Yang dimaksud dengan eksternaldisini adalah pendapatan yang bukan merupakanpendapatan asli daerah, termasuk di dalamnya pendapatanyang berasal dari pemerintah pusat. Sedangkan yangtermasuk dalam pendapatan internal adalah pendapatan aslidaerah.
Pada masa lalu seringkali pemerintah daerah tidak merasaberkepentingan mengukur seberapa besar pendapatan yangdapat mereka hasilkan dari daerah mereka masing-masingkarena sistem pemerintahan yang masih sangat bersifatsentralististik. Dengan memperkirakan pendapatan daerahbisa memperhitungkan dampak di masa datang, sehinggabisa identifikasi dan analisa pilihan. Dengan memperkirakanpendapatan juga bisa diketahui kemampuan daerah untukmendukung urusan wajib serta mengetahui peluang-peluanguntuk memperoleh pendapatan.
Di Indonesia sendiri, perkiraan pendapatan mungkin lebihtepat dilakukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) karenauntuk pendapatan yang diterima dari pemerintah pusatsudah menggunakan rumus baku. Beberapa tantangan bagidaerah untuk memperkirakan pendapatan diantaranyabelum jelasnya kewenangan daerah atas PAD, tidak stabilnyakondisi ekonomi di Indonesia, kurangnya SDM di daerahyang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalammemperkirakan pendapatan, tidak lengkapnya datapendukung yang dimiliki daerah, terbatasnya pengetahuantentang metode perkiraan dan kecenderungan untukmenurunkan target pendapatan untuk mengurangi resikotidak tercapainya target pendapatan.
Meskipun untuk pertama kalinya akan terasa berat bagidaerah untuk mulai melakukan perkiraan pendapatan,namun dengan berjalannya waktu dan tersedianya sistempencatatan data yang lebih baik maka daerah akan mulaidapat merasakan manfaat dari perkiraan pendapatan yangdilakukan. Slide berikut menampilkan sebagian dari manfaatyang diperoleh daerah dari prakiraan pendapatan yangdilakukan.
Penjelasan Slide
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
6
7
8
9
8
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Slide ini menjelaskan pihak-pihak yang berperan dalammemperkirakan pendapatan.
Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipersiapkan dalammemulai melakukan perkiraan pendapatan. Berikut adalahlangkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam melakukanperkiraan pendapatan.
Ada beragam metode perkiraan yang dapat digunakanpemerintah daerah. Disarankan bagi daerah untukmenggunakan metode yang dirasa paling sesuai dengankondisi daerah; artinya pilihlah metode yang sesuai dengandata yang tersedia, kebutuhan dan kemampuan daerah saatini. Seiring dengan berjalannya waktu, berkembangnyakemampuan staf pemerintah dalam memperkirakanpendapatan serta tersedianya data historis yang memadai,pemerintah daerah bisa saja menggantinya dengan metodelain yang lebih canggih. Berikut adalah beberapa metodeperkiraan yang banyak digunakan dalam memperkirakanpendapatan daerah.• Metode delphi atau pengalaman terbaik adalah
menggunakan hasil prakiraan dari beberapa orang ahliindependen selama jangka waktu tertentu. Kemudiansebuah lembaga membuat rangkuman dan rata-rata darihasil perkiraan tadi yang kemudian mempublikasikannya.
• Pembuatan tren adalah suatu teknik statistik untukmelihat pergerakan dari serangkaian data dalam jangkawaktu tertentu dengan menyertakan komponen-komponen lain di dalamnya.
• Metode deterministik merupakan metode prakiraandengan menggunakan kondisi-kondisi tertentu yangsudah ditentukan di awal.
• Ekonometri menggunakan/menerapkan metodekuantitatif atau statitistik dalam kajian ekonomi, dengankata lain merupakan kombinasi dari matematikaekonomi dan statistik.
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
10
11
12
9
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Sebagai gambaran, berikut adalah proporsi pendapatandaerah berdasarkan sumber untuk beberapa daerahdampingan LGSP berikut nilai rata-rata secara nasional.
Dan ini adalah komposisi dari PAD untuk masing-masingpemerintah daerah di atas serta masing-masing rata-ratanyasecara nasional.
Dan slide ini menunjukkan pendapatan asli daerah untukbeberapa propinsi di Indonesia yang menjadi daerahdampingan LGSP.
Sediakan + 15 menit bagi peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan topik yang baru sajadipresentasikan. Kesempatan ini bisa juga digunakan untuksaling berbagi pengalaman jika memang ada daerah yangsudah mencoba menerapkan salah satu metode perkiraanpendapatan di daerahnya.
Lihat panduan untuk latihan perkiraan pendapatan padabagian lampiran untuk tahapan penyelesaiannya. Slideselanjutnya merupakan bagian dari soal yang digunakandalam latihan ini.
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
13
14
15
16
17
10
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Ini adalah data yang disediakan sebagai bahan latihan yangmenggambarkan perkiraan bulanan pendapatan suatudaerah selama satu tahun untuk beberapa tahun terakhir.
Dan ini adalah tren dari data-data historis di atas dalambentuk grafik sehingga bisa langsung terlihat perkiraan naikatau turunnya pendapatan untuk tahun tertentu. Pergerakandari data-data ini selama beberapa tahun dapat digunakanuntuk memperkirakan pendapatan ke depan.
Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
18
19
20
11
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
PANDUAN LATIHAN 1:Perkiraan Pendapatan
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
12
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
13
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Latihan1: Memperkirakan PAD
Waktu
45 menit
Tujuan
Latihan ini dimaksudkan agar para staf Kota/Kabupaten dapat merasakan terlibat secara langsungmemperkirakan pendapatan dalam menyusun anggaran.
Materi yang dibutuhkan1. Latihan ini akan sedikit menggunakan perhitungan matematika, karenanya diperlukan kertas
bagi peserta untuk melakukan penghitungan.2. Kertas grafik atau kertas tambahan untuk membuat grafik dari angka-angka yang diperoleh
dan menggunakannya sebagai bahan analisa.3. Formulir latihan: untuk melakukan perkiraan kembali pendapatan pada akhir tahun fiskal
berdasarkan informasi yang tersedia.
Catatan: pada formulir terdapat juga kenaikan biaya pada pertengahan tahun dan menggambarkandampak dari kenaikan tersebut terhadap perkiraaan pendapatan sebagai bagian dari latihan tersebut.
Proses
Fasilitator harus mempelajari semua latar belakang materi dan semua perhitungan pada formulirsecara seksama. PETUNJUK FASILITATOR INI TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADAPESERTA. Metodologi harus dijelaskan secara verbal kepada peserta dengan menggunakansatu dari alternatif yang disarankan.
Langkah-langkah (tidak lebih dari 15 menit untuk langkah 1-6):1. Bagikan Lembar Kerja Perkiraan Pendapatan dan jelaskan bagian atas dan bawah dari lembar
kerja tersebut2. Minta peserta untuk membuat grafik dari data historis sebagai visualisasi penghitungan.3. Jelaskan pada peserta bahwa latihan bagian pertama akan menggunakan metode yang sederhana
untuk memperkirakan pendapatan sisa tahun fiskal berjalan dengan menggunakan data historis.4. Jelaskan metode dasar seperti apa merupakan perkalian dari apa, bagaimana persentase bulanan
dihitung, dsb.5. Jelaskan metode yang sebaiknya digunakan peserta untuk menghitung pendapatan dua bulan
terakhir pada tahun fiskal berjalan6. Minta peserta menghitung angkanya dan lihat apakah semua menemukan angka yang sama.
Latar belakang materi
Bagian dari tantangan dalam pendapatan adalah dalam memperkirakan berapa besar pendapatanyang akan berasal dari PAD dalam tahun fiskal berikutnya. Sumber pemikiran terbaik untukmelaksanakan tugas ini adalah pengalaman selama beberapa tahun terakhir. Jumlah pendapatan
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
14
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
yang diperoleh secara bulanan selama kurun waktu lima tahun akan menjadi awal yang baikuntuk memperkirakan pendapatan. Penggunaan data 5 tahunan, jika tersedia , akan memberikangambaran lengkap kecenderungan selama beberapa tahun, menunjukkan fluktuasi musiman sertaperubahan-perubahan yang tidak lazim. Hal tersebut juga akan memberikan gambaran yang baikmengenai pola pertumbuhan sumber pendapatan.
Setelah informasi ini diperoleh, pertanyaan selanjutnya adalah “Apa yang harus dilakukan untukdapat memperoleh perkiraaan pendapatan yang akurat untuk setiap sumber pendapatan untuksetiap tahun anggaran?”. Jawabannya tidaklah mudah. Kemampuan untuk memperkirakanpendapatan secara akurat diperoleh dari pengalaman, dan bahkan dengan pengalaman tersebutperkiraaan tidak sepenuhnya bisa akurat.
Yang harus dilakukan adalah melihat catatan historis atas tren dimasa lalu, mempertimbangkanadanya perubahan program, indikator ekonomi, nasihat ahli, dan kemudian memutuskan angkayang sedekat mungkin mewakili pendapat yang diharapkan dari sumber tersebut pada tahunanggaran mendatang. Tren historis, dibantu dengan pengetahuan yang baik atas program, biasanyaakan merupakan sumber yang paling dapat diandalkan. Namun demikian, perkiraan pendapatantidak seluruhnya obyektif, sebagian besar bergantung pada ketepatan memperkirakan.
Kemudian muncul pertanyaan, “Jika tidak mungkin memperoleh perkiraan yang kongkrit atasperkiraan pendapatan tahun berikutnya, bukankah itu berarti organisasi saya beresiko melakukanpembelanjaan yang melebihi pendapatan?” Jawabannya adalah pemantauan bulanan ataspendapatan yang diperoleh aktual, dibandingkan dengan pendapatan yang diperkirakan, dan belanjaaktual dibandingkan dengan pendapatan yang benar-benar diperoleh, menjadi sangat penting.Fakta tersebut dialami oleh sebagian besar kota/kabupaten, maka sangatlah penting untuk bersikapsangat konservatif dalam memperkirakan pendapatan.
Dalam proses perkiraan pendapatan, kita harus selalu berusaha bersikap konservatif. Jika trenhistoris menunjukkan bahwa pendapatan bisa berupa satu atau dua jumlah, maka jumlah yanglebih kecil yang harus digunakan. Sebagai tambahan, jika terjadi keadaaan pada suatu tahun fiskaldimana pendapatan yang diharapkan lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan, walikota/bupatiharus mengarahkan kepala dinas untuk memodifikasi belanja supaya sesuai.
Pengantar atas Lembar Kerja Perkiraan Pendapatan
Kertas Kerja Perkiraan Pendapatan disediakan untuk membantu memperkirakan pendapatan.Juga tersedia informasi sebagai usaha menggambarkan keadaan dimana biasanya anda akan mulaimembutuhkan formulir ini – sekitar dua bulan sebelum berkakhirnya tahun fiskal. Lembar kerjaseharusnya digunakan untuk beberapa pendapatan yang jumlahnya lebih dari 10 % totalpendapatan unit kerja.
Paruh teratas dari formulir memberikan data historis dan informasi selama 4 tahun terakhirbeserta persentasi pertumbuhannya.
Paruh bagian bawah formulir menyajikan tabel dimana ditampilkan pendapatan yang terkumpultiap bulannya. Persentasi dari sumber pendapatan total yang terkumpul tiap bulan menjadipedoman untuk memperkirakan pendapatan . Sangatlah penting untuk memperhitungkan waktumasuknya uang untuk memastikan uang tersedia jika dibutuhkan. Suatu Kota/Kabupaten yang
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
15
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
sangat bergantung pada pendapatan yang tidak akan diterima sampai pertengahan tahun fiskalharus menunggu sampai saat itu tiba baru kemudian dapat melakukan pembelian-pembelianyang besar misalnya peralatan. Suatu kota/kabupaten yang memiliki penghasilan stabil sepanjangtahun tidak perlu menunggu untuk melakukan pembelian-pembelian besar, namun harus dilakukanbergantian sepanjang tahun.
Berikut adalah penjelasan terminologi yang terdapat dalam lembar kerja:• Sumber pendapatan – menunjukkan pendapatan yang akan diberikan informasinya dalam
lembar kerja ini.• Kode akuntansi – ini adalah penomoran untuk sumber-sumber pendapatan.• Tahun fiskal – kolom ini memberikan data historis 4 tahun sebelumnya, perkiraan untuk
tahun berjalan, dan proyeksi untuk tahun anggaran.• Jumlah yang diterima – kolom ini mencerminkan jumlah uang yang sebenarnya diterima untuk
tiap-tiap tahun, perkiraan pada tahun berjalan, dan proyeksi tahun anggaran berikutnya.• % Perubahan dari tahun fiskal sebelumnya – kolom ini digunakan untuk menghitung
persentase perubahan dari tahun ke tahun. Penghitungannya adalah sebagai berikut:15,000 - 10,000 / 10,000 = 50.00%18,754 - 15,000 / 15,000 = 25.03%24,000 - 18,754 / 18,754 = 27.97%
• Perubahan, % Perubahan yang disesuaikan, dan Penjelasan – kolom-kolom ini diisijika terdapat perubahan dalam sumber pendapatan. Sangatlah penting untuk mencatat semuaperubahan pada kolom ini sehingga akan tersedia penjelasan untuk perkiraan berikutnya.
Tabel bawah disediakan sebagai tempat untuk mencatat penerimaan bulanan selama empat tahunterakhir beserta perkiraan tahun ini dan proyeksi tahun anggaran mendatang. Penerimaan bulananditulis berdasarkan catatan historis. Selanjutnya, di bawah ini jumlah untuk setiap tahundibandingkan dengan persentase yang dikumpulkan pada bulan tersebut. Contoh, persentasedihitung berdasarkan bulan Januari, Februari dan Maret 2004.
Penerimaan bulanan/total penerimaan selama setahunJanuari 1,440 / 24,000 = 6.00%Februari 1,670 / 24,000 = 6.96%Maret 1,200 / 24,000 = 5.00%
Beberapa contoh cara menggunakan data dari bagan terdahulu untuk memperkirakan pendapatanmasa datang.
A.Persentase (%) dari total pendapatan tahunan yang diperoleh pada bulan November selama 4Tahun terakhir:TA 2001 = 8.00%TA 2002 = 8.17%TA 2003 = 8.02%TA 2004 = 8.08%Secara konsisten, kira-kira 8% dari total pendapatan untuk sumber pendapatan inidikumpulkan pada bulan November.
B. Perhatikan persentasi pertumbuhan dari total pendapatan selama 3 tahun terakhir:2002 = 50% (.5) atau 25% (.25) disesuaikan2003 = 25.03% (.2503)
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
16
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
2004 = 27.97% (.2797)Pendapatan untuk sumber pendapatan ini secara konsisten tumbuh kira-kira sebesar 25%selama 3 tahun terakhir. Pertumbuhan 2004 sedikit lebih tinggi.
C. Berapa pertumbuhan 25% dan 27% pada 2004 diatas jika dihitung total pertahunnya?24,000 x 125% = 30,00024,000 x 127% = 30,480
D. Berapa 8% dari 30,000 dan 9% dari 30,480?30,000 x 8% (.08) = 2,40030,480 x 9% (.09) = 2,743
E. Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh sampai saat ini dalam tahun anggaran 2005?1872+2184+1560+2140+2194+2104+3120+4680+3432+2808 = 26,094.Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh pada akhir Oktober 2004?1440+1670+1200+1680+1690+1670+2400+3600+2640+2160 = 20,150.
F. Berapa % $20,150 dari total 24,000?20,150 / 24,000 = 83.95% or 84%Jika total pendapatan yang diantisipasi untuk tahun anggaran 2005 bukan 30,000 atau 30,480;apakah 84% dari pendapatan telah diperoleh ?INGAT:TA 2005 20,150 / 24,000 = 84%
26,094 / 30,000 = 87%26,094 / 30,480 = 88%
Karena kedua rasio lebih besar dari 84%, maka berarti pendapatan sudah sesuai target yaitusetidaknya tumbuh sebesar 25% melebihi 24,000 yang dikumpulkan pada 2004.Karena pertumbuhan yang lebih baik, maka perkiraan 30,480 dapat digunakan.
G. Karena itu, kita dapat menggunakan langkah D dengan jumlah yang lebih besar dari 2,743sebagai perkiraan untuk bulan November.
H. Prosedur penghitungan yang sama diulangi untuk bulan Desember, ATAU kita dapatmenambahkan 26,094 + 2,743 dan menguranginya dengan 30,480 sebagai angka perkiraan.Ini akan menghasilkan perkiraan 1,643 untuk bulan Desember.
CATATAN: Setelah setiap penghitungan, akan sangat membantu jika dibuatkan grafikatas hasil untuk melihat apakah sudah “terlihat” benar.
Kadang-kadang ketika perhitungan tidak memberikan jawaban yang jelas dan ringkas, akan sangat membantujika melihat visualisasi data sebelum mengambil keputusan akhir. Sambil melihat grafik, perhatikan hal-halberikut:• Apakah ada kenaikan dan penurunan yang konsisten?• Dengan hanya melihat grafik ini, apa yang anda harapkan terjadi pada bulan November dan Desember?• Apakah ada jawaban yang mendekati perkiraan setelah melihat grafik tersebut?• Jika tidak, anda mungkin ingin menyesuaikan angka bulanan yang anda gunakan untuk memperoleh
perkiraan tahunan untuk 2005.
SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN
17
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 3
LANGKAH 5 - USULAN ANGGARAN DINAS
Tujuan:• Peserta memahami struktur penyusunan anggaran SKPD• Peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang elemen-
elemen anggaran kinerja: visi, misi, tujuan, sasaran, program dankegiatan serta keterkaitan elemen-elemen tersebut
Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan
Waktu:210 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok
Alur:• Penjelasan Slide (30 menit)• Tanya-jawab (30 menit)• Latihan Kelompok 1 (60 menit)• Latihan Kelompok II (90 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
18
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
19
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Setelah tadi kita membahas langkah empat tentang PerkiraanPendapatan, selanjutnya akan dibahas langkah kelima dari12 langkah penyusunan anggaran yaitu penyusunananggaran ditingkat dinas atau SKPD.
Penyusunan anggaran kinerja dimulai dari unit yang palingrendah dalam suati unit kerja. Seperti contoh pada slide,penyusunan anggaran dimulai dari tingkat seksi kemudiandinaikkan untuk selanjutnya menjadi usulan anggaran unitkerja.
Untuk memberikan gambaran lengkap mengenaipenyusunan anggaran kinerja di tingkap SKPD, kita akanmelihat elemen-elemen anggaran kinerja satu per satu.
Inilah elemen-elemen dalam penyusunan anggaran, dimulaidari visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan barukemudian muncul anggaran.
Masing-masing elemen tersebut saling terkait satu sama lain,sehingga membentuk benang merah antar masing-masingelemen.
Secara skema, urutan mulai dari visi sampai dengan kegiatandapat digambarkan sebagai berikut (lihat slide berikut).Disarankan juga untuk menggunakan sistem penomoranyang memungkinkan bisa dikaitkannya langsung antarakegiatan dengan elemen di atasnya.
Idealnya, visi hanya ada pada tingkat Kota/Kabupaten.Sementara misi dimulai dari tingkat Dinas/Kantor/SKPD/
Penjelasan Slide
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
21
22
23
25
20
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Badan dimana misi ini haruslah menunjang visi pemerintahdaerah. Misi ini kemudian dijabarkan lebih lanjut menjaditujuan-tujuan pada tingkat sub-dinas. Masing-masing tujuankemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam sasaran-sasarandi tingkat seksi atau unit yang berada di bawah sub-dinas.Sasaran ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam pro-gram-program, dan program ini kemudian dijabarkan dalamkegiatan di tingkat yang terendah. Dengan kata lain, pro-gram adalah sekumpulan kegiatan. Perlu digarisbawahi disini, hirarki ini sedikit berbeda dengan umumnya digunakandi Negara-negara lain. Karena umumnya di Negara laintujuan dan sasaran berada di bawah program.
Secara garis besar, visi mempunyai kriteria seperti yangtercantum dalam slide ini.
Sedangkan misi, yang intinya merupakan penjabaran darivisi, memiliki kriteria seperti yang tercantum dalam slideberikut.
Slide berikut berisi kriteria yang terdapat dalam tujuan.Tujuan sudah harus menunjukkan arah yang lebih realistiksupaya memudahkan untuk dijabarkan ke dalam sasaran.
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
26
27
28
21
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Sedangkan kriteria yang paling menonjol dalam pernyataansasaran adalah SMART, yaitu:• Spesifik artinya pernyataan sasaran haruslah dinyatakan
secara jelas, dan dipahami oleh mereka yang akanmelaksanakannya.
• Measurable atau dapat diukur adalah bahwa sasaran yangdicantumkan haruslah terukur secara kuantitatif, tidakhanya bersifat kualitatif, seberapa jauh sasaran telahtercapai dan kapan sasaran tersebut akan dicapai.
• Achievable atau dapat dicapai artinya sasaran yang akandicapai telah disepakati oleh para stakeholders.
• Realistis artinya bahwa sasaran tersebut dapat dicapaidengan sumber daya dan waktu yang telah disediakan.
• Time Bound atau punya batasan waktu artinya tersediawaktu yang memadai untuk mencapai sasaran tersebutsehingga tidak mempengaruhi penilaian kinerja daripelaksananya.
• Support Goals atau mendukung tujuan artinya sasaran yangditetapkan haruslah mendukung tujuan yang ada diatasnya.
Slide ini menjelaskan tentang definisi program di Indone-sia, yaitu sekumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran.Dasar hukum mengenai definisi ini terdapat pada UU 25tahun 2004 pasal 1 yang berbunyi: “Program adalah instrumenkebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakanoleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuanserta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yangdikoordinasikan oleh instansi pemerintah”.Serta PP 58 tahun 2005pasal 1 poin 38 yang berbunyi: “Program adalah penjabarankebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebihkegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untukmencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD”.
Sedangkan definisi dari kegiatan adalah tindakan/langkah-langkah yang spesifik yang dilaksanakan untuk mencapaisuatu tujuan dengan menggunakan sumber daya yang adaatau secara lengkap dinyatakan dalam PP 58 tahun 2005pasal 1 yaitu: “Kegiatan adalah bagian dari program yangdilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagaibagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program danterdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yangberupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasukperalatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa ataukesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untukmenghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa”.
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
29
30
31
22
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Anggaran kinerja yang baik adalah yang menunjukkanadanya keterkaitan dari elemen yang paling rendah yaitukegiatan sampai ke elemen yang tertinggi yaitu visi.Keterkaitan ini kami gambarkan sebagai benang merahuntuk menekankan pentingnya kaitan antar elemenanggaran kinerja untuk mencapai visi jangka panjangpemerintah daerah.
Slide ini menggambarkan skema penyusunan anggaranhubungannya antara visi, misi, tujuan dan sasaran di tingkatKota atau Kabupaten dijabarkan ke dalam skemapenganggaran SKPD.
Skema penganggaran SKPD kemudian dijabarkan menjadiskema penganggaran Unit Kerja dan Seksi sesuai tugaspokok dan fungsi dijabarkan menjadi program, kegiatan,tolok ukur sampai munculnya anggaran.
Bagaimana pentingnya TUPOKSI dalam menentukankegiatan?
Slide ini menjelaskan mengenai definisi TUPOKSI
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
32
33
34
35
36
23
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Penjabaran kegiatan sesuai dengan bidang tugas SKPDsehingga kita dapat memastikan bahwa kegiatan yang akandilaksanakan mendukung elemen anggaran kinerja yang adadiatasnya. Saat ini, seringkali terjadi tumpang tindih tugasdimana dua SKPD atau unit mempunyai tugas yang sama.Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, ada beberapalangkah untuk memastikan bahwa kegiatan yangdirencanakan memang sudah sesuai dengan Tupoksi nya.Secara garis besar, langkah-langkah yang dapat dilakukanadalah:• Mendefinisikan kembali TUPOKSI sesuai dengan
struktur organisasi• Sinkronisasi Tupoksi• Transformasikan Tupoksi ke dalam kegiatan
Slide berikut menjelaskan langkah-langkah di atas dalambentuk skema untuk lebih mudah memahaminya.• Apa yang tercantum sebagai Tupoksi yang sesuai dengan
bidang pekerjaan SKPD dapat langsung diubah menjadikegiatan.
• Untuk yang tidak tercantum sebagai Tupoksi atau non-Tupoksi lakukan evaluasi dengan menggunakan kriteriasebagai berikut:
- Apakah pekerjaan tersebut mendukung TUPOKSI? Jikatidak maka bisa dihilangkan atau di relokasi ke unit lainyang sesuai. Jika ya, maka perkerjaan tersebut menjadikegiatan unit yang bersangkutan.
- Apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan KUA & PPAS?Jika tidak maka bisa dihilangkan atau direlokasi ke unitlain yang lebih sesuai; jika ya maka pekerjaan tersebutmenjadi kegiatan unit yang bersangkutan.
- Apakah pekerjaan tersebut merupakan panjabaran daritujuan dan sasaran SKPD tersebut? Jika tidak maka bisadihilangkan atau direlokasi ke unit lain yang lebih sesuai;jika ya maka pekerjaan/tugas tersebut merupakankegiatan.
- Apakah pekerjaan/tugas tersebut merupakan bagian ataulanjutan dari program multi tahunan? Jika tidak makabisa dihilangkan atau direlokasi ke unit lain yang lebihsesuai; jika ya maka merupakan kegiatan dari unitbersangkutan.
- Apakah pekerjaan/tugas tersebut termasuk dalamdefinisi keadaan darurat? Jika tidak maka bisa dihilangkanatau direlokasi ke unit lain yang lebih sesuai; jika ya makamenjadi kegiatan dari unit yang bersangkutan.Lebih baik bila dalam menjelaskan masing-masing poindiberikan contoh-contoh.
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
37
24
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.
Gunakan Panduan lengkap latihan 2: Review ElemenAnggaran, untuk melaksanakan latihan.
Setelah selesai dengan Latihan 2: Bagian 1- Review ElemenAnggaran, peserta dipersilahkan untuk istirahat makan siangselama + 1 jam.
Setelah makan siang, lanjutkan Latihan 2: Bagian 2 mengenaiBenang Merah Anggaran Kinerja. Gunakan panduanlatihan bagian 2 untuk melaksanakan latihan ini.
Setelah semua kelompok menyelesaikan Latihan 2 bagian1 dan 2, setiap kelompok diberi kesempatan sekitar 10 menituntuk mempresentasikan hasil kerja dari kelompok masing-masing kepada kelompok lain.
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
39
40
41
42
43
25
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
PANDUAN LATIHAN 2:Mengkaji Elemen Anggaran
SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
26
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
27
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Latihan2: Mengkaji Elemen Anggaran
Waktu
45 menit untuk bagian I90 menit untuk bagian II
Tujuan
Latihan ini bertujuan untuk membantu anda mengevaluasi usulan anggaran dan indikator pengukuranyang telah anda susun dalam RKA atau DPA serta membuat keterkaitan elemen anggaran dari visi,misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan. Latihan ini dibagi dalam dua bagian, bagian I pesertaakan menyusun elemen anggaran yang berasal dari RKA atau DPA. Bagian II, peserta menulis kembalidan menyusun keterkaitan eleman anggaran yang telah disusun.
Proses
Bagian IPada lembar latihan bagian I peserta akan bekerja dalam kelompok menyusun usulan anggaransatuan kerja tertentu yang bahannya berasal dari DPA atau RKA tahun terakhir dimulai darivisi sampai pada kegiatan dan tupoksi satuan kerja bersangkutan. Latihan ini akan dipandu olehfasilitator utama dibantu oleh fasilitator kelompok selama 45 menit. Peserta diperkenankan untukmenyusun lebih dari 1 misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan
Bagian II (Red Thread/Benang Merah)Setelah bagian I selesai, peserta diminta mencari keterkaitan antar elemen anggaran yang telahdisusun. Kepada peserta dibagikan kertas berwarna yang kosong untuk menulis elemen anggaran,sebagai berikut :• Setiap elemen ditulis pada potongan kertas dengan warna berbeda-beda. Sebagai contoh:
- Visi: warna merah- Misi: warna hijau muda- Tujuan: warna biru muda- Sasaran: warna kuning- Program: warna orange- Kegiatan : warna putih
• Lembar kertas poster kosong ukuran B5, plastik merah ukuran A4, selotip untuk menempel.
1. Fasilitator utama menjelaskan proses yang akan dilakukan dalam latihan.2. Bagi peserta menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta. Setiap
kelompok difasilitasi oleh 1 orang fasilitator.3. Informasikan kepada fasilitator kelompok untuk memandu latihan selama 45 menit. Kemudian
membahas hasil diskusi kelompok di kelompok selama 30 menit.4. Minta peserta untuk memilih satu orang dari anggota kelompok untuk menempel dan
memandu diskusi kelompok.
SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
28
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
5. Selama 45 menit minta peserta untuk mereview hasil latihan-1, menulis ulang elemen sesuaidengan kriteria visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan serta mencari keterkaitanantar elemen tersebut. Hasil perbaikan tersebut selanjutnya dituliskan dalam potongan kertaskosong yang selanjutnya ditempelkan dalam kertas poster sesuai dengan urutannya yangtelah disediakan. Dengan urutan sebagai berikut:– Visi– Misi– Tujuan– Sasaran– Program– Kegiatan
6. Setiap kelompok membahas hasil diskusi kelompok dengan dipandu oleh masing-masingFasilitator.
7. Pembahasan hasil diskusi kelompok dimaksudkan untuk memastikan kembali keterkaitanantar elemen.
8. Setelah semua kelompok selesai membahas hasil diskusinya dan membandingkan denganposter keterkaitan antar elemen, Fasilitator Utama memandu peserta untuk melakukan roundrobin.
9. Dalam round robin peserta diminta untuk melihat hasil penyusunan keterkaitan antar elemendengan melihat benang merahnya. Round Robin dilakukan 5 menit untuk setiap kelompokdengan proses, salah satu anggota kelompok tetap tinggal untuk menjelaskan kepada tamudari kelompok lain. Tidak akan ada lagi perdebatan dan tanya jawab. Setelah 3 putaran mintapeserta untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.
Tugas fasilitator utama – Membuat ringkasan mengenai hal-hal penting yang menjadi hasil temuankelompok, menyimpulkan dan menegaskan kembali pentingnya memastikan keterkaitan antaravisi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam penyusunan anggaran kinerja.
SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
29
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Latihan: Mengkaji Elemen Anggaran
Waktu:
45 menit
Secara berkelompok tuliskan pada kartu-kartu berwarna jawaban pertanyaan di bawah ini kemudiantempelkan pada kertas karton putih yang telah disediakan dengan urutan sebagai berikut:• Visi SKPD: Warna merah• Misi SKPD: Warna hujau muda• Tujuan Seksi: Warna biru muda• Sasaran Seksi: Warna kuning• Program Seksi: Warna orange• Kegiatan Seksi: Warna putih
Jangan lupa untuk menuliskan Nama SKPD dan Nama Seksi pada kertas karton putih.
Nama SKPD : __________________________________________________________
Nama Seksi : __________________________________________________________
Visi SKPD : __________________________________________________________
__________________________________________________________
Misi SKPD: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Tujuan Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Sasaran Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Program Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Kegiatan: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
30
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS
31
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 4:
PENGUKURAN KINERJA
Tujuan:• Peserta memahami pentingnya pengukuran kinerja dalam
menentukan keberhasilan anggaran kinerja• Peserta paham dan mampu melakukan penetapan ukuran kinerja
yang sesuai dengan kemampuan dan tupoksinya nya
Materi:• Power Point Slide• Hand-out
Waktu:45 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab
Alur:• Penjelasan Slide (30 menit)• Tanya-jawab (15 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
32
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
33
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Setelah kegiatan bisa diidentifikasi, kita akan membahastentang pengukuran kinerja yang merupakan bagianterpenting dalam anggaran kinerja. Pengukuran kinerja iniberkaitan erat dengan indikator kinerja yang akan ditetapkandalam menyusun anggaran.
Untuk mengingatkan kembali definisi umum dari anggarankinerja, tekankan sekali lagi inti dari anggaran kinerja yaitu:“mengaitkan rupiah dengan hasil – melalui pengukurankinerja – dimulai dari unit organisasi yang paling rendah/terbawah”.
Manfaat apa yang kita peroleh dengan melakukanpengukuran kinerja:• Mengetahui seberapa baik manajemen yang dijalankan• Selau menitikberatkan pada hasil• Yang paling penting: Yang diukur adalah apa yang
dikerjakan atau dilakukan. Jangan mengukur kegiatanyang tidak kita kerjakan atau jangan mengukur kegiatanyang dilakukan oleh unit kerja lain.
LGSP akan memperkenalkan langkah-langkah dalammelakukan pengukuran kinerja.
Langkah-langkah dalam mengembangkan pengukurankinerja, mulai dari langkah 1 sampai dengan langkah 8.Setelah sampai langkah 8 kita lanjutkan lagi ke langkah 1begitu seterusnya sehingga merupakan suatu sikluspengembangan pengukuran kinerja.
Penjelasan Slide
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
44
45
46
47
48
34
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Langkah 1 diawali dengan melakukan review mengenaitujuan, sasaran dan anggaran. Jelaskan maksud dari langkah1 ini.
Langkah 2 memilih tolok ukur yang tepat untuk suatukegiatan:- Batasi pada hal-hal yang penting- Prioritas pada area yang ditingkatkan atau dikurangi- Koordinasi dengan program terkait- Buat tolok ukur tidak hanya untuk input atau output
saja tapi buat tolok ukur yang lebih jauh sampai ke out-come
Langkah 3 definisikan setiap pengukuran kinerja secara jelas.Seringkali banyak terminologi yang menurut kita sudah jelastapi belum tentu mudah dipahami oleh pihak lain. Untukitu definisikan setiap tolok ukur sejelas mungkin seperticontoh pada slide.
Contoh lain untuk menjelaskan definisi suatu tolok ukur.Bacakan contohnya satu per satu dan pastikan pesertamemahami maksud dari contoh tersebut.
Contoh lain untuk menjelaskan definisi suatu tolok ukur.Bacakan contohnya satu per satu dan pastikan pesertamemahami maksud dari contoh tersebut.
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
49
50
51
52
53
35
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Langkah 4 dalam pengukuran kinerja adalah mengetahuikondisi dan pencapaian kinerja pada saat ini
Langkah 5 menggunakan benchmark untuk sumber dataataupun untuk menentukan angka target. Jelaskan sesuaislide.
Langkah 6 menentukan data yang dibutuhkan untukmenentukan angka target dan juga menentukan sumberdatanya. Meliputi:- Sumber data- Informasi yang perlu dikumpulkan- Kendala mendapatkan informasi tersebut- Frekwensi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data- Tingkat kesulitan dalam mengumpulkan data. Pilih data
yang sederhana dan mudah untuk dikumpulkan
Langkah 7 mengukur aktual pencapaian kinerja kemudianlaporkan hasilnya
Langkah 8 melakukan review dan up date pengukuran kinerjabila dibutuhkan sesuai hasil review kinerja.
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
54
55
56
57
58
36
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Setelah langkah 1 sampai dengan langkah 8 dilaksanakanmaka kita kembali ke langkah satu untuk meriew programberdasarkan hasil review kinerja yang diperoleh dari langkah8. Demikian siklus ini dilakukan secara terus-menerus dalamproses pengukuran kinerja.
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
59
37
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
HAND-OUT:
· Indikator Bidang Pendidikan dan Rekreasi· Indikator Bidang Pelayanan Lingkungan· Indikator Bidang Pelayanan Sosial
dan Masyarakat
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
38
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
39
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
PELAYANAN PENDIDIKAN DAN REKREASIBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN
DAN PERASIONAL
INDIKATOR
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL1. Persentase faktur yang dibayar dalam 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja pegawai
yang sama
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR LOKAL3. Tanggapan untuk tiap surat dalam 10 hari kerja4. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik
PELAYANAN KESEHATAN – INDIKATOR NASIONAL
Tahun-tahun Pertama
5. Persentase anak usia 3 tahun yang memiliki akses pada pendidikan awal yangberkualitas baik dan gratis bertempat di sector sukarela, swasta atau yang dikelolapemda
Kehadiran
6. Anak-anak dibawah 5 tahun yang bersekolah di sekolah yang dikelola pemda sebagaipersentase seluruh anak berusia 3 dan 4 tahun
7. Persentase seluruh anak berusia dibawah 4 tahun dalam sekolah bermain8. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari semua sekolah yang
dikelola oleh pemda per 1000 murid di seluruh sekolah9. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SD yang dikelola
oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis10. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SMP yang dikelola
oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis11. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari sekolah khusus
yang dikelola oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis12. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SD yang dikelola oleh pemda13. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri kurang dari 10
jam pelajaran alternatif per minggu14. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri antara 10 sampai
25 jam pelajaran alternatif per minggu15. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri lebih dari 25 jam
pelajaran alternatif per minggu16. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SMP yang dikelola oleh
pemda
1.
2.
3.
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
40
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Besar kelas dan kursi yang tersedia di sekolah
17. Persentase SD yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakantidak terisi
18. Persentase SMP yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakantidak terisi
19. Persentase murid yang melebihi kapasitas di SMP20. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SD yang diidentifikasi memiliki kelebihan
kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SD21. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SMP yang diidentifikasi memiliki kelebihan
kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SMP22. Persentase kelas di SD yang berisi kurang dari 21murid23. Persentase kelas di SD yang berisi 21 sampai 30 murid24. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid saat penerimaan sampai
tahun kedua25. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid pada tahun ke 3 sampai 6
Standar-standar
26. Persentase murid berusia 15 tahun di sekolah yang dikelola oleh pemda, yang meraihsatu atau lebih GCSE tingkat G atau sederajat
27. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraihperingkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Matematika 2
28. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraihperingkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Bahasa Inggris 2
29. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraih5 atau lebih GCSE peringkat A sampai C atau sederajat
30. Rata-rata nilai GCSE murid-murid di sekolah yang dikelola oleh pemda, yangmenyelesaikan tahun ke 11
31. Persentase sekolah yang dikelola pemda yang memiliki kelemahan utama pada tanggal14 Desember
32. Persentase sekolah yang dikelola oleh pemda yang dikenai ukuran khusus
Kebutuhan-kebutuhan khusus
33. Murid yang menyatakan memiliki kebutuhan pendidikan khusus sebagai persentasedari seluruh anak
34. Jumlah pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus, yang dikeluarkan dalamtahun ini per 1000 anak
35. Persentase pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus yang disiapkan dalamwaktu 18 minggu (tidak termasuk mereka yang terkena dampak “dikecualikan dariperaturan” dibawah Aturan Praktek SEN)
36. Persentase pernyataan pendidikan khusus memerlukan persiapan dalam 18 minggu(termasuk “pengecualian” dibawah Kode Praktek SEN)
INDIKATOR
Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
41
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
Pendidikan bagi orang dewasa
37. Jumlah pendaftaran atas seluruh kursus pendidikan bagi usia dewasa yang disediakandan dikelola oleh pemda per 1000 penduduk dewasa
38. Persentase lamanya waktu pendidikan bagi dewasa yang dihadiri murid-muridnya39. Pengeluaran per kepala atas pendidikan bagi dewasa yang disediakan dan
dipersyaratkan oleh LEA
Sumber daya pendidikan
40. Hasil dari anggaran sekolah swasta sebagai persentase dari anggaran sekolah negri41. Pengeluaran bersih per murid sekolah bermain dan SD dibawah 5 tahun di sekolah
LEA42. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SD berusia 5 dan lebih43. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SMP dibawah 16 tahun44. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas muris SMP diatas 16 tahun dan
lebih45. Pengeluaran bersih pelayanan pemuda per kepala penduduk yang berada dalam
kisaran target umur pelayanan pemuda
PELAYANAN PENDIDIKAN – INDIKATOR LOKAL
Tahun awal
46. Tambahan tempat penitipan anak di luar sekolahan yang disediakan47. Tambahan tempat penitipan anak yang disediakan bagi usia 0 – 3 tahun48. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disediakan bagi anak usia 4 tahun
pada musim panas49. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disediakan bagi anak usia 4 tahun
pada musim gugur50. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disedikan bagi anak usia 4 tahun
pada musim semi51. Persentasi sesi yang hilang terhadap seluruh ketidakhadiran murid-murid di SMP
Ukuran kelas dan jumlah kursi yang tersedia
52. Jumlah kelas balita yang berisi lebih dari 30 murid
Penerimaan murid sekolah
53. Persentase kursi di SD yang akan dialokasikan pada 19 Mei54. Persentase kursi di SMP yang akan dialokasikan pada 28 February
4.
Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
42
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
Standar-standar
55. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1membaca
56. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1 menulis57. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1
matematika58. Persentase anak yang mencapai tingkat 4 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 2 ilmu
pengetahuan59. Persentase anak yang mencapai tingkat 5 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 360. Persentase anak yang meninggalkan perawatan pada usia 16 tahun atau lebih dengan
kualifikasi GCSE atau GNVQ
Kebutuhan-kebutuhan khusus
61. Murid yang ditempatkan di sekolah khusus sebagai persentase dari seluruh anak-anak
Pelayanan bagi Pemuda
62. Pemutusan hubungan kerja pada pemuda63. Total kehadiran di pusat pemuda64. Kehadiran usia 13-19 tahun di pusat pemuda
Sumber daya pendidikan
65. Penilaian Belanja Standar Pendidikan yang disampaikan ke anggaran Sekolah Negri66. Kenaikan persentase dalam dana yang didelegasikan per murid67. Pusat Administrasi – pengeluaran per murid68. Penyediaan pendidikan khusus – pengeluaran per murid69. Perbaikan sekolah – pengeluaran per murid70. Akses (diluar transport) – pengeluaran per murid71. Transportasi dari rumah ke sekolah – pengeluaran per murid
Dana bantuan pendidikan
72. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikantingginya, yang diterima sampai pertengahan Maret dan diberitahu telah memenuhipersyaratan pada akhir April
73. Persentase penilaian bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikantingginya, yang diterima sampai pertengahan Juni dan diberitahukan hasilnya padaakhir Agustus
74. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikanlanjutannya, yang diterima sampai akhir Juni dan diberitahukan hasilnya dalam 4minggu
75. Persentase aplikasi yang diproses secara elektronik
Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
43
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
5.
6.
76. Aplikasi yang disetujui sebagai persentase dari total aplikasi yang diterima77. Persentase pemohon yang mendapat makanan gratis, yang diberitahukan tentang
hasilnya dalam 2 minggu78. Persentase pemohon bantuan baju dan seragam, yang diberitahukan tentang hasilnya
dalam 4 minggu79. Persentase pemohon bantuan perjalanan, yang diberitahukan tentang hasilnya dalam
4 minggu
Indikator kelangsungan
80. Jumlah sekolah yang memiliki kurikulum kebijakan lingkungan atau pendidikankesehatan
81. Jumlah sekolah yang berusaha meraih penghargaan sekolah-alam dan jumlah sekolahyang berhasil meraih penghargaan Sekolah Sehat
PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN KEBUDAYAAN – INDIKATORNASIONAL
82. Jumlah musium yang dikelola atau dibantu oleh pemda83. Persentase musium yang terdaftar dalam skema daftar Komisi Musium dan Galeri84. Jumlah pengunjung/yang memanfaatkan musium per 1000 penduduk85. Jumlah kunjungan yang dilakukan secara pribadi per 1000 penduduk86. Biaya bersih per kunjungan/penggunaan87. Jumlah buku dan barang yang dikeluarkan oleh perpustakaan milik pemda per
kepala penduduk88. Jumlah murid yang mengunjungi musium dan galeri dalam kelompok yang diorganisir
oleh sekolah89. Apakah pemda memiliki suatu strategi kebudayaan daerah?90. Biaya per kunjungan ke perpustakaan umum91. Jumlah kunjungan fisik per kepala penduduk ke perpustakaan umum92. Persentase pengguna perpustakaan yang menemukan buku/informasi yang mereka
cari, atau yang memesannya, dan puas akan hasil yang mereka dapat
PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN KEBUDAYAAN – INDIKATOR LOKAL
Keanggotaan
93. Persentase penduduk yang menjadi anggota94. Persentase penduduk berusia dibawah 14 tahun yang menjadi anggota
Permintaan
95. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 7 hari96. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 15 hari97. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 30 hari
Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
44
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
7.
8.
9.
Waktu Pelayanan
98. Persentase jam buka diluar jam kerja (Senin-Jum’at, jam 9-17)
PELAYANAN OLAHRAGA DAN REKREASI – INDIKATOR NASIONAL
99. Jumlah yang berenang dan kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga per1000 penduduk
100. Biaya bersih per berenang/kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga
PELAYANAN OLAHRAGA DAN REKREASI – INDIKATOR LOKAL
Rekreasi dalam ruangan
101. Jumlah total kunjungan ke pusat rekreasi per 1000 penduduk102. Tabel jadwal kegiatan di pusat olahraga103. Kegiatan di Pusat Olahraga Erith104. Kegiatan di Kolam Renang Splashworld105. Kegiatan di Kolam renang Lamorbey106. Kegiatan di Kolam Renang Riverside107. Jumlah pemegang kartu yang menerima potongan harga
Rekreasi di luar ruang
108. Kegiatan olah raga di luar ruang109. Kegiatan di Lapangan Golf Barnehurst
Pertunjukan hortikultura
110. Jumlah peserta
Pusat kegiatan masyarakat
111. Jumlah pengunjung di Falconwood112. Jumlah pengunjung di Hurst113. Jumlah pengunjung di Parkside114. Jumlah pengunjung di St.Michael’s115. Jumlah pengunjung di Slade Green116. Jumlah pengunjung di Belvedere
KOMBINASI PELAYANAN PERPUSTAKAAN, KEBUDAYAAN, REKREASIDAN OLAHRAGA – INDIKATOR NASIONAL
117. Belanja per kepala penduduk pada fasilitas dan kegiatan budaya dan rekreasi118. Persentase penduduk berdasarkan kelompok sasaran yang puas dengan kegiatan
budaya dan rekreasi yang diselenggarakan pemda
Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
45
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
1.
2.
3.
4.
PELAYANAN LINGKUNGANBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN
DAN OPERASIONAL
INDIKATOR
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL
1. Persentase faktur yang dibayar dalam 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja penuh pada
pegawai yang sama
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL
1. Tanggapan atas tiap surat dalam 10 hari kerja2. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik
SEKRETARIS BAGIAN PELAYANAN LINGKUNGAN – INDIKATOR LOKAL
Kendaraan yang dibuang
1. Jumlah yang diproses2. Persentase kendaraan kategori A yang dipindahkan ke pembuangan dalam 7 hari
BAGIAN ENGINERING – INDIKATOR NASIONAL
1. Persentase pejalan kaki yang menyeberang menggunakan fasilitas orang cacat2. Persentase jalan setapak penghubung dan jalan kecil lain yang diberi tanda dimana
jalan besar berakhir3. Persentase total panjang jalan setapak dan jalan kecil yang mudah digunakan oleh
masyarakat4. Biaya per perjalanan penumpang dari pelayanan bis yang disubsidi5. Pengeluaran bersih per kepala atas transportasi umum6. Kondisi jalan utama – persentase jaringan jalan dengan umur sisa negative7. Jumlah korban kecelakaan lalulintas yang tewas atau luka parah per 100.000
penduduk8. Jumlah korban kecelakaan lalulintas yang luka ringan per 100.000 penduduk8a. Jumlah pejalan kaki korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8b. Jumlah pengendara sepeda korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8c. Jumlah pengendara motor korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8d. Jumlah pengguna mobil korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8e. Jumlah pengguna kendaraan lain korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk
(termasuk taksi, bis, kereta kuda dan kendaraan lainnya)
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
46
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
5.
6.
9. Jumlah hari pengendalian lalulintas sementara atau penutupan jalan pada jalan-jalanyang berlalulintas sensitive yang disebabkan oleh pekerjaan jalan oleh pemerintahdaerah per km jalan yang berlalulintas sensitive
10. Jumlah jarak pertahun yang dioperasikan oleh seluruh bis lokal dalam wilayahkewenangan pemerintah daerah
11. Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan setiap tahun dengan menggunakanbis local di wilayah kewenangan pemerintah daerah
12. Persentase pengguna yang merasa puas dengan penyediaan informasi transportasiumum yang disediakan pemerintah daerah
13. Persentase pengguna yang puas dengan pelayanan bis local
BAGIAN ENGINERING – INDIKATOR LOKAL
1. Persentase peraturan lalulintas dan perparkiran yang diterapkan dalam 6 bulan setelahdiputuskan oleh komisi
2. Jumlah Pemberitahuan biaya denda akibat pelanggaran parker3. Persentase pemberitahuan biaya denda yang diselesaikan dalam 4 minggu4. Jumlah kecelakaan parah per 1.000.000 km yang dilalui oleh kendaraan pada jalan
utama5. Persentase jalan utama yang telah membutuhkan perbaikan untuk memperpanjang
masa pakai, yang harus dipertimbangkan6. Persentase jalan utama yang perlu diperbaiki
Indikator Kelangsungan
7. Panjang rute yang harus dijalani8. Panjang jalan dengan lalulintas yang tenang9. Jumlah rencana prioritas bis – ukuran fisik10. Jumlah rencana prioritas bis – tempat pemberhentian bis11. Penggunaan energi dalam rumah tangga (gas dan listrik) per rumah tangga12. Cara dan jarak rata-rata yang harus ditempuh ke tempat kerja13. Persentase anak-anak yang bepergian ke dan dari sekolah dengan berbagai cara
PEKERJAAN DAN KONTRAK – INDIKATOR NASIONAL
1. Biaya pengangkutan sampah per rumah tangga2. Jumlah sampah yang tidak terangkut per 100.000 pengangkutan sampah rumah
tangga3. Kondisi bukan jalan utama – persentase jaringan jalan yang memiliki umur hidup
negatif
Lanjutan Tabel Pelayanan Lingkungan..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
47
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
4. Biaya pemeliharaan jalan raya per 100 kilometer yang dilalui oleh kendaraan padajalan utama
5. Biaya rata-rata dari lampu jalanan yang berfungsi6. Persentase lampu jalanan yang tidak berfungsi sesuai rencana7. Persentase kerusakan berbahaya pada jalan dan pelapisan yang dilakukan untuk
memperbaikinya dalam 24 jam8. Jumlah arena bermain dan taman yang disediakan oleh pemerintah daerah per 1.000
penduduk dibawah 12 tahun9. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di daerah, yang tidak dilengkapi peralatan bermain10. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di daerah, yang dilengkapi peralatan bermain11. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di lingkungan yang lebih luas, yang dilengkapi peralatan bermain12. Persentase kebersihan jalan raya yang sesuai atau lebih tinggi dari standar kebersihan
yang berlaku13. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk membersihkan “fly-tips”14. Jumlah sarana umum15. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase daur ulang16. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang dibusukkan17. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang digunakan
untuk menghasilkan panas, daya dan sumber energi lainnya18. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang diolah19. Kg sampah rumah tangga yang dikumpulkan per kepala20. Biaya per kilometer untuk menjaga lahan tertentu yang menjadi tanggungjawab
pemda agar bersih dari sampah dan kotoran21. Biaya pembuangan sampah per ton bagi sampah daerah22. Persentase penduduk yang puas dengan standar kebersihan23. Persentase penduduk yang menyatakan kepuasannya atas fasilitas daur ulang
Lanjutan Tabel Pelayanan Lingkungan..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
48
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL
1. Persentase faktur yang dibayar dalam waktu 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja penuh pada
pegawai yang sama
KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR LOKAL
3. Tanggapan pada tiap surat dalam 10 hari kerja4. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik
PELAYANAN SOSIAL UMUM (SELURUH GRUP KONSUMEN) –INDIKATOR NASIONAL
5. Konsumen yang menerima evaluasi sebagai persentase semua konsumen dewasayang menerima pelayanan
6. Persentase orang yang disurvei yang merasa bahwa mereka menerima bantuan yangdibutuhkan dengan cepat
7. Persentase pengguna yang disurvei yang mengatakan bahwa sesuatu yangberhubungan dengan ras, budaya atau agama menjadi pertimbangan dalampemberian bantuan yang mereka butuhkan
PELAYANAN ANAK – INDIKATOR NASIONAL
Perlindungan Anak
8. Jumlah anak yang ada dalam Daftar Perlindungan Anak per 1000 anak pertanggal31 Maret 2001
9. Persentase kasus perlindungan anak yang harus dievaluasi, yang telah dievaluasi10. Persentase anak yang berada dalam daftar yang telah dikunjungi oleh petugas sosialnya
paling sedikit sekali dalam enam minggu
Pemeliharaan Anak
11. Jumlah anak yang dipelihara yang telah diadopsi sepanjang tahun ini sebagaipersentase dari jumlah anak asuh yang setelah tanggal 31 Maret
12. Jumlah anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah per 1000 anak13. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang menerima akomodasi
di perumahan
PELAYANAN SOSIAL DAN MASYARAKATBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN
DAN OPERASIONAL
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
49
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
5.
14. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang diadopsi oleh keluargaasuh
15. Persentase anak yang dipelihara pada tanggal 31 Maret 2001 dengan tiga atau lebihpenempatan sepanjang tahun
16. Persentase anak yang dipelihara yang berusia 11 tahun atau lebih yang secara per-manent dikeluarkan dari sekolah pada tahun bersangkutan
17. Persentase pemuda berusia yang 16 tahun atau lebih yang lepas dari asuhan setidaknya1 GCSE berperingkat A sampai G, atau GNVQ
18. Persentase pemuda yang dipelihara per 1 April merupakan tahun ke 17 nya (berusia16) yang masih bersekolah, ikut pelatihan atau bekerja pada usia 19 tahun
Indikator Keuangan
19. Rata-rata pengeluaran kotor tiap minggu per anak yang dipelihara oleh keluargaasuh atau di panti asuhan
20. Pengeluaran kotor atas anak yang perlu dibantu tapi tidak dipelihara sebagaipersentase pengeluaran kotor atas seluruh pelayanan anak
PELAYANAN ANAK – INDIKATOR LOKAL
Efisiensi Pelayanan
21. Proporsi tugas awal yang diselesaikan dalam waktu rata-rata tujuh hari kerja setelahdiserahkan
22. Kehamilan remaja – jumlah kehamilan pada usia dibawah 18 per 1000 wanita dibawah18 tahun
Perlindungan Anak
23. Persentase anak yang berada di dalam Daftar Perlindungan Anak selama dua tahunatau lebih
24. Pendataan kembali anak-anak yang berada dalam Daftar Perlindungan Anak25. Perintah pemeliharaan penuh per 10,000 anak yang berusia dibawah 18
Pemeliharaan Anak
26. Persentase anak yang dipelihara yang mendapat peringatan atau dihukum selamatahun ini atas pelanggaran yang dilakukan saat mereka dalam status dipelihara, dibagidengan persentase semua anak yang diberi peringatan atau dihukum.
27. Periode rata-rata anak dalam pemeliharaan sebelum ditempatkan untuk diadopsi28. Proporsi pengevaluasian anak-anak yang dipelihara seperti disyaratkan dalam
peraturan antara April dan September, yang berhasil diselesaikan dalam skala waktuyang ditentukan
29. Proporsi anak yang dipelihara yang medapatkan imunisasi rutin sampai saat ini
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
50
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
6.
Pemeliharaan lanjutan
30. Tingkat pendidikan, pekerjaan atau pelatihan pemuda yang berusia 19, yang masihdipelihara pemerintah ketika berulang tahun ke 16
31. Proporsi pemuda yang dulu dipelihara pemerintah namun masih terus berhubungandengan SSD/pengawasnya pada ulang tahun mereka yang ke 19
Indikator Keuangan
32. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan anak33. Pengeluaran kotor tiap minngu per anak yang dipelihara di panti asuhan
PELAYANAN BAGI ORANG DEWASA – INDIKATOR NASIONAL
Lanjut Usia (Lansia)
(a) Yang tinggal di Rumah/ Panti Perawatan34. Jumlah rumah tangga yang menerima perawatan intensif (10 jam atau lebih waktu
konsultasi dan 6 kali atau lebih kunjungan) selama minggu survey, per 1000 pendudukberusia 65 tahun atau lebih
35. Jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih, yang menerima bantuan pemerintahuntuk tinggal di rumah, per 1000 penduduk berusia 65 tahun atau lebih
36. Jumlah malam yang disediakan rumah singgah atau yang didanai oleh pemerintahper 1000 orang dewasa
37. Jumlah penilaian pengguna layanan yang berusia 65 tahun dan lebih per 1000penduduk berusia 65 tahun atau lebih
(b) Perawatan di Perumahan38. Jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih, yang diberi bantuan perawatan di
rumah oleh pemerintah per 1000 penduduk berusia 65 tahun dan lebih
Orang Dewasa yang Cacat Fisik
(a) Efisiensi Pelayanan39. Persentase jenis peralatan yang berharga kurang dari £1,000 yang diantarkan atau
dipasang dalam tiga minggu setelah diputuskan untuk menambah supply
Orang Dewasa yang Lain
(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah40. Jumlah orang dewasa berusia dibawah 65 tahun yang dibantu pemerintah untuk
tinggal di rumah per 1000 penduduk berusia dibawah 65 tahun
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
51
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
7.
(b) Perawatan di perumahan41. Jumlah penduduk berusia dibawah 65 tahun yang mendapat bantuan dari pemerintah
untuk dirawat di perumahan per 1000 orang dewasa berusia dibawah 65 tahun
Indikator Keseluruhan Pelayanan bagi Orang Dewasa
42. Persentase orang dewasa yang mendapatkan pelayanan dalam tahun 2000/01 yangtelah dibagikan pernyataan mengenai apa mereka butuhkan dan bagaimanakebutuhan mereka itu dipenuhi
Indikator Keuangan
43. Rata-rata biaya kotor per minggu yang dibutuhkan dalam menyediakan perawatanbagi orang dewasa dan berusia lanjut
PELAYANAN BAGI ORANG DEWASA – INDIKATOR LOKAL
Orang Tua
(a) Perawatan di Perumahan44. Persentase orang dewasa single yang masuk dalam perawatan di perumahan yang
menawarkan atau menyediakan kamar sendiri-sendiri
(b) Kesehatan45. Penundaan pemulangan dari Rumah Sakit bagi penduduk dewasa berusia diatas 75
terhadap per 1000 penduduk berusia 75 tahun yang tidak berada di RS
(c) Indikator Keuangan46. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan bagi orang dewasa berusia
65 tahun dan lebih47. Pengeluaran kotor tiap minggu untuk penduduk yang dibantu, berusia 65 tahun
atau lebih, di perumahan dan panti jompo
Orang dewasa yang memiliki masalah kejiwaan
(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah48. Jumlah dewasa yang memiliki masalah kejiwaan berusia dibawah 65 tahun, yang
dibantu pemerintah untuk tinggal di rumah, per 1000 penduduk dibawah usia 65tahun
(b) Kesehatan49. Tingkat orang yang masuk kembali ke perawatan darurat bagian jiwa di RS
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
52
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
(c) Indikator Keuangan50. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan kesehatan jiwa51. Pengeluaran kotor mingguan bagi penduduk yang dibantu yang membutuhkan
perawatan kesehatan jiwa, berusia 18 sampai 65 tahun, di perumahan dan pantiperawatan
Orang Dewasa yang menderita cacat ganda
(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah52. Jumlah penduduk yang menderita cacat ganda, berusia dibawah 65 tahun yang
dibantu pemerintah untuk tinggal di rumah per 1000 orang dewasa berusia dibawah65 tahun
53. Jumlah malam perawatan bagi penduduk yang cacat ganda yang disediakan ataudibiayai oleh pemerintah per 1000 orang dewasa
54. Tingkat hunian tempat-tempat singgah di perumahan SPMS, terhadap kelengkapanyang disediakan
(b) Panti Perawatan55. Jumlah orang dewasa berusia dibawah 65 tahun yang menderita cacat ganda, yang
dibantu pemerintah di panti perawatan per 1000 penduduk berusia dibawah 65tahun
56. Yang berhasil dipindahkan dari pinggiran desa ke Bexley57. Hunian rata-rata panti singgah jangka panjang SPMS – terhadap kelengkapan yang
disediakan(c) Lain-lain58. Jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pekerja yang digaji59. Jumlah penduduk yang hidup dengan bantuan60. Jumlah penduduk yang menerima pelayanan61. Hari pelayanan bagi penduduk dewasa yang menderita cacat ganda – penggunaannya
rata-rata terhadap kelengkapan yang disediakan(d) Indikator Keuangan62. Pengeluaran kotor per kepala penduduk atas pelayanan bagi penduduk yang
menderita cacat ganda63. Pengeluaran kotor mingguan bagi penduduk penderita cacat ganda yang dibantu,
berusia 18 sampai 65 tahun, yang berada di panti perawatan
Orang Dewasa yang Menderita Cacat Fisik
(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah64. Jumlah penduduk dewasa berusia dibawah 65 tahun yang menderita cacat fisik,
yang dibantu oleh pemerintah untuk tinggal di rumah per 1000 orang dewasa berusiadibawah 65 tahun
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
53
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
8.
9.
10.
(b) Indikator Keuangan65. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan untuk orang dewasa yang
menderita cacat fisik66. Pengeluaran kotor tiap minggu bagi penduduk cacat fisik yang dibantu, berusia 18
samapi 65 tahun, didalam perawtan panti
Penduduk Dewasa Lainnya
(a) Akses yang memadai67. Persentase penilaian terhadap suatu pelayanan yang disediakan(b) Indikator Keuangan68. Pengeluaran kotor per jam hubungan bantuan/pelayanan rumah
Indikator Pelayanan Dewasa Generik: (Indikator ini memantau kinerja antarkelompok konsumen layanan dewasa)
69. Persentase pelayanan baru yang dimulai pada tahun ini, yang tanggal mulainyapelayanan diberitahukan kepada konsumen
INDIKATOR KEAMANAN MASYARAKAT – INDIKATOR NASIONAL
70. Perampokan yang terjadi di perumahan per 1000 rumah tangga71. Kejahatan brutal per 1000 penduduk72. Kejahatan dengan kendaraan per 1000 penduduk
INDIKATOR KEAMANAN MASYARAKAT – INDIKATOR LOKAL
73. Jumlah metode, gerakan pemuda dan kelompok patroli aktif pencegah kejahatan,per 1000 rumah tangga
74. Jumlah orang yang dihukum, diberi peringatan karena menggunakan ataumengedarkan narkoba
75. Persentase pengguna narkoba yang pada akhirnya masuk ke program rehabilitasiatau penyembuhan
DINAS PERLINDUNGAN PUBLIK DAN PERUMAHAN – INDIKATORNASIONAL
Pelayanan Perumahan
76. Persentase aplikasi pernyataan status tuna wisma yang diputuskan oleh pemerintahdan mengeluarkan pemberitahuan tertulis pada pemohon dalam 33 hari kerja
77. Jumlah rata-rata rumah tangga yang berstatus tuna wisma yang menerima akomodasisementara (tempat tidur dan sarapan) selama tahun ini
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
54
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
78. Rata-rata lamanya menerima akomodasi sementara (dalam miggu)79. Persentase sector pemukiman swasta yang tidak layak (diluar RSL) yang dipaksakan
jadi layak atau dihancurkan sebagai tindakan langsung yang diambil oleh pemerintahdaerah
80. Persentase pemukiman swasta yang telah kosong lebih dari 6 bulan (pada 1 April)yang kembali dihuni sebagai hasil tindakan langsung pemerintah daerah
81. Jumlah korban kekerasan rumah tangga yang ditempatkan per 10,000 penduduk,yang dibantu oleh pemerintah
82. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyatakan seseorang adalah tuna wisma
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
83. Apakah pemerintah telah melakukan evaluasi dan penilaian penuh atas kualitas udaradi wilayahnya, termasuk konsultasi dengan pihak terkait, dalam rangka menentukanperlu tidaknya bidang manajemen kualitas udara diarahkan?
84. Pemberian nilai terhadap suatu daftar praktek terbaik dalam penegakkan standarkesehatan lingkungan
85. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakanternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan yang beresiko tinggi
86. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakanternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan lainnya
87. Jumlah rata-rata kunjungan perlindungan konsumen per pabrik yang beresiko tinggidan sedang
DINAS PERLINDUNGAN PUBLIK DAN PERUMAHAN
Pelayanan Perumahan
Perumahan – Permintaan
88. Jumlah rumah tangga yang termasuk golongan tuna wisma89. Persentase rumah tangga yang termasuk tuna wisma yang dinyatakan sebagai tuna
wisma90. Jumlah penerimaan rumahtangga yang tuna wisma pada kuartal terakhir91. Perubahan persentase bersih pada jumlah rumah tangga yang ada di kantor pendataan
perumahan92. Jumlah klaim Bantuan Pendapatan sebagai persentase penduduk atau persentase
rumah tangga yang menerima manfaat pajak pemerintah
Tindakan yang diambil
93. Persentase instalasi BELL baru yang dilakukan dalam 2 hari setelah permintaan94. Persentase panggilan alarm BELL yang ditanggapi dalam 30 detik
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
11.
55
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
INDIKATOR
Hasil
95. Jumlah hibah yang diberikan pada penduduk yang cacat
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Kualitas Tanggapan
96. Persentase permohonan yang ditanggapi EH & TS dalam waktu yang ditargetkan97. Persentase konsumen yang puas pada keseluruhan pelayanan yang mereka terima
saat pertama kali mereka menghubungi Perlindungan Perumahan dan Publik
Tindakan yang diambil
98. Persentase proses yang berpotensi menyebabkan polusi yang diinspeksi sesuai denganprogram yang disyaratkan
99. Jumlah kematian per 1000 penduduk sesuai kategori berikut: kanker, penyakitmenular, kecelakaan, bunuh diri
Hasil
100. Persentase hari-hari dimana kualitas udara sangat baik101. Nilai ganti rugi yang diperoleh tim perlindungan konsumen per tahun
Indikator Ketahanan
Polusi
102. Ambang dasar PM 10s (ugm) partikel-partikel103. Ambang dasar ozon (ppb)104. Ambang dasar sulfur dioksida (ppb)105. Ambang dasar nitrogen dioksida (ppb)106. Ambang dasar karbon monoksida (ppm)107. Persentase jaringan udara yang dinilai sebagai berkualitas sedang108. Belanja bersih per kepala penduduk atas kesehatan lingkungan dan perlindungan
konsumen109. Hari-hari disaat polusi udara dalam tingkat sedang atau tinggi (sesuai dengan
Standar Kualitas Udara Nasional Inggris)110. Persentase panjang sungai yang dinilai baik atau cukup baik pada Penilaian Umum
Kualitas Sungai yang dilakukan oleh Lembaga Lingkungan Hidup111. Persentase wanita berusia 60 dan pria berusia diatas 65 tahun yang menerima
konsesi bepergian gratis dari pemerintah daerah
Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
56
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 4: PENGUKURAN KINERJA
57
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 5
PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATANEMPAT KUADRAN
Tujuan:• Memperkenalkan salah satu metode pengukuran kinerja
yaitu dengan menggunakan metode 4 kuadran
Materi:• Power Point Slide
Waktu:+ 30 menit
Metode:• Presentasi• Latihan• Tanya Jawab.
Alur:• Penjelasan Slide (+ 20 menit)• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
58
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
59
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LGSP akan memperkenalkan salah satu pendekatan yangbisa digunakan untuk membuat tolok ukur kinerja.Pendekatan tersebut dikenal dengan Pendekatan EmpatKuadran. Bagaimana mengenai pendekatan tersebut kitabahas pada slide berikut ini.
Pendekatan empat kuadran adalah sebagai berikut:menggunakan empat kotak untuk identifikasi tolok ukurinput dan output, kuantitas maupun kualitas. Kotak sebelahkiri yang berwarna biru untuk identifikasi input dan ouputdari segi kualitas, dan kotak sebelah kanan warna kuninguntuk identifikasi input output dari segi kualitas.
Kotak sebelah atas yang berwarna biru untuk identifikasiinput, dan kotak sebelah bawah warna kuning untukidentifikasi output.
Penjelasan masing-masing kotak adalah sebagai berikut:- Input dari segi kuantitas: Berapa banyak pelayanan yang
akan disediakan?- Input dari segi kualitas: Berapa baik pelayanan akan
disediakan?- Output dari segi kuantitas: Berapa banyak perubahan
yang akan dihasilkan?- Output dari segi kualitas: Apa kualitas perubahan yang
akan dihasilkan?
Tidak semua pengukuran kinerja dalam empat kuadransebanding. Kuadran kanan bawah adalah yang palinglengkap, kuadran kanan atas no 2, kuadran kiri bawah no 3dan yang paling sederhana adalah kuadran kiri atas karenahanya mengukur input dari segi kualitas atau banyaknyasaja.
Penjelasan Slide
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
60
61
62
63
64
60
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Kita akan menggunakan contoh pendekatan empat kuadranuntuk mengukur kinerja tim sepak bola.- Input kuantitas: # pertandingan yang dimainkan.- Output kuantitas: # pertandingan yang dimenangkan.- Input kualitas: Tembakan ke gawang per gol, tangkapan
per tembakan- Output kualitas: persen pertandingan yang dimenangkan
dibandingkan dengan jumlah pertandingan yangdimainkan.
Contoh tolok ukur kinerja untuk sektor pemerintahanseperti pada slide ini.
Secara umum jenis pengukuran meliputi input, output, out-come, manfaat dan dampak. Untuk penganggaran jenispengukuran yang digunakan sesuai Permen 13 hanyamengukur sampai ke outcome saja. Selain alasan peraturanketentuan tersebut juga dengan alasan untuk pengukuranmanfaat dan dampak belum bisa diukur dalam waktu 1tahun sedangkan anggaran yang disusun hanya untuk jangkawaktu 1 tahun.
Secara logic model jenis pengukuran kinerja terkait satusama lain. Input mempengaruhi output, outputmempengaruhi pencapaian outcome, outcome yang dicapaimempengaruhi pencapaian manfaat dan manfaatmempengaruhi pencapaian dampak.
Slide ini memberikan penjelasan untuk masing-masing jenispengukuran input, output dan outcome.
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
65
66
67
68
69
61
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Slide ini memberikan penjelasan untuk masing-masing jenispengukuran manfaat dan dampak.
Contoh-contoh pengukuran input, berikan penjelasansesuai slide.
Contoh-contoh pengukuran output, berikan penjelasansesuai slide.
Contoh-contoh pengukuran outcome, berikan penjelasansesuai slide.
Selain 5 jenis pengukuran yang dibahas sebelumnya jikakita ingin mengukur kinerja secara lebih rinci kita bisamelakukan identifikasi pengukuran efisiensi atauproduktifitas yaitu hubungan antara output dan input. Jugakita bisa menganalisa jumlah kegiatan yang bisa diselesaikandalam kurun waktu tertentu.
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
70
71
72
73
74
62
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Efisiensi atau produktifitas ini dalam kuadran bisa dilihatpada input dari segi kualitas dengan contoh-contoh sepertipada slide.
Efisiensi atau produktifitas ini tidak bisa berdiri sendiri.Pelayanan yang efisien belum tentu berhasilguna.
Efisiensi atau produktifitas perlu dibandingkan antara in-put dengan output baik secara kuantitas maupun kualitas.
Contoh pengukuran efisiensi dengan membandingkanantara output dengan input, serta antara output denganwaktu yang dibutuhkan. Bacakan contohnya sesuai yangtercantum pada slide.
Contoh pengukuran efisiensi dengan membandingkanantara output dengan biaya, serta antara outcome denganbiaya yang dibutuhkan. Bacakan contohnya sesuai yangtercantum pada slide.
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
75
76
77
78
79
63
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Jelaskan jenis pengukuran lainnya yaitu efektifitas. Bacakandefinisinya sesuai slide.
Efektifitas dianalisa dengan membandingkan antara kegiatandengan sumber daya yang diperlukan. Efektifitas berada dikotak kiri dan kanan bawah. Contohnya seperti slide.
Seperti juga efisiensi, pengukuran efektifitas juga harusdipadankan dengan kuadran kiri dan kanan bawah denganmembandingkan apa yang dihasilkan dengan input yangtelah dikeluarkan.
Efektifitas tidak bisa dilihat hanya dari satu jenis indikatormisalnya input saja.
Contoh tolok ukur pengukuran efektifitas, jelaskan sesuaislide.
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
80
81
82
83
84
64
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Lanjutan contoh efektifitas.
Untuk mengetahui pemahaman peserta tentang pendekatanempat kuadran ajak peserta untuk mengisi kuis singkatseperti pada slide. Bacakan pernyataan tolok ukur satupersatu dan minta peserta untuk menentukan huruf didepan masing-masing tolok ukur tersebut diletakkan dikotak yang mana pada empat kuadran. Setelah selesaiseharusya jawaban peserta berbunyi:S K P DJ I T U
Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)
Bagikan lembar transfer pembelajaran kepada pesertakemudian berikan kesempatan kepada peserta untukmengisinya. Setelah kira-kira 10 menit minta pesertamenyampaikan refleksi pembelajaran untuk hari pertamadengan menjawab pertanyaan 1 pada transfer pembelajaransecara lisan. Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya bilawaktunya memungkinkan, bila tidak memungkinkanlanjutkan proses ini untuk akhir hari berikutnya.
Sampaikan ringkasan hari 1 lokakarya seri B meliputi:- langkah 4 perkiraan pendapatan dan latihannya- langkah 5 usulan anggaran unit kerja: elemen anggaran
dan pengukuran kinerja, termasuk pendekatan empatkuadran sebagai salah satu pendekatan untuk identifikasitolok ukur kinerja.
SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN
85
86
87
88
89
65
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 6
PENGANTAR HARI 2
Tujuan:• Mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap
materi yang telah dibahas pada hari pertama.• Peserta mengetahui materi yang akan dibahas pada hari
kedua.
Materi:• Power Point Slide
Waktu:15 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab
Alur:• Penjelasan Slide dan tanya jawab (15 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 6: PENGANTAR HARI 2
66
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 6: PENGANTAR HARI 2
67
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Review singkat apa yang telah dibahas pada hari pertama.
Ingatkan kembali tentang tujuan lokakarya.
Jelaskan apa yang akan dibahas pada hari kedua Lokakaryayaitu; lanjutan langkah 5 meliputi lanjutan pengukurankinerja serta konversi anggaran.
Penjelasan Slide
SESI 6: PENGANTAR HARI 2
2
3
68
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 6: PENGANTAR HARI 2
69
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7
PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIAPENGUKURAN YANG BAIK
Tujuan:• Peserta memahami kriteria indikator kinerja yang baik• Peserta memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun indikator kinerja yang baik• Peserta mampu menyusun indikator kinerja yang memenuhi
kriteria yang baik
Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan
Waktu:150 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok
Alur:• Latihan kelompok• Penjelasan Slide• Tanya jawab
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
70
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
71
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Untuk mempraktekkan identifikasi tolok ukurmenggunakan pendekatan empat kuadran ajak pesertauntuk melakukan latihan identifikasi tolok ukur kinerja.Fasilitasi proses latihan sesuai petunjuk latihan yang tersedia.Setelah latihan berikan masukan kepada peserta mengenaikriteria suatu pengukuran yang baik supaya bisa digunakanuntuk memperbaiki hasil latihan. Kriteria pengukuran yangbaik seperti pada slide-slide berikut.
Kriteria pengukuran yang baik:- Sebaiknya pengukuran atau tolok ukur yang digunakan
ketika diukur hasilnya bisa bermanfaat untukpengambilan keputusan atau upaya perbaikanselanjutnya.
- Pastikan juga bahwa data dan informasi yang diperlukanuntuk pengukuran sudah tersedia.
- Pastikan pengukuran benar-benar mengukur tujuansuatu pelayanan, output, outcome serta biayanya.
- Pengukuran yang baik juga harus memastikan bahwapernyataan tolok ukurnya mudah dipahami oleh pihak-pihak yang nanti akan mengumpulkan data ataumenggunakannya.
- Jika pengukuran diulang apakah hasilnya dipastikan akansama.
- Dalam menentukan tolok ukur juga harus dipastikanbahwa kita bisa mengendalikan kinerja pelayanantersebut. Apabila sebagian pelayanan dilakukan oleh unitkerja lain pastikan kita bisa mendapatkan data ataspelayanan tersebut.
- Jangan sampai biaya untuk mengumpulkan data lebihbesar daripada biaya pelayanan.
- Pengukuran juga harus bisa dibandingkan antar periode.
Penjelasan Slide
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
4
5
6
7
8
72
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Pertanyaan penting yang perlu diajukan sebelummenentukan pengukuran:- Kegiatan apa yang akan diukur?- Perspektif siapa yang akan dijadikan dasar pengukuran?- Seberapa mudah pengumpulan datanya?- Jenis data apa yang digunakan?
- Dengan standar apa pengukuran tersebut akandibandingkan?
- Apakah dengan adanya pengukuran bisa membantumemastikan pemanfaatan sumber daya yang terbatas?
- Apakah pengukuran bisa menemukan kegiatan yang tidakefisien?
Menghindari jebakan dalam menentukan pengukuran- Kegagalan dalam menentukan sasaran dari kegiatan yang
akan diukur- Memilih tolok ukur yang tidak sesuai dengan sasaran- Yang diukur adalah yang dilakukan, jangan mengukur
pekerjaan atau kegiatan pihak lain
Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.
Setelah membahas tentang kriteria pengukuran yang baik,pertanyaan atau pertimbangan penting yang perlu diajukansebelum menentukan pengukuran, dan kiat supaya terhindardari jebakan. Berikan kesempatan kepada peserta untukmemperbaiki hasil latihan 3 sesuai input-input tersebut.
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
9
10
11
12
13
73
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)
Untuk mengetahui hasil kerja dari masing-masing kelompokberikan kesempatan masing-masing kelompok untukmenyampaikan hasil perbaikan latihannya.
Setelah presentasi dilanjutkan dengan makan siang.
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
14
15
16
74
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
75
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
PANDUAN LATIHAN 3:Indikator Kinerja
76
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
77
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Latihan 3: Indikator Kinerja
Waktu
60 menit
Tujuan
Setelah melakukan latihan ini peserta diharapkan mampu:1. Melakukan penyusunan indikator kinerja yang didasarkan pada kinerja sebelumnya2. Melakukan penyusunan indikator kinerja sesuai dengan kaidah pendekatan 4 kuadran dan
kriteria pengukuran yang baik
Proses
Para peserta akan berdiskusi dalam kelompok , setiap kelompok akan difasilitasi oleh fasilitatorkelompok. Sedangkan Fasilitator Utama memandu seluruh proses kelompok. Fasilitatorkelompok memfasilitasi peserta dalam proses penyusunan indikator kinerja berbasiskan RKA/DPA yang telah disusun oleh daerah. Langkah-langkah diskusi:1. Dalam formasi kelas/kelompok besar (bukan per meja), fasilitator utama mulai menjelaskan
kembali ringkasan pendahuluan mengenai:a. Pengukuran kinerjab. Pendekatan empat kuadranc. 8 kriteria indikator yang baik
2. Pada setiap meja, Fasilitator melakukan langkah-langkah sebagai berikut;a. Minta peserta untuk menunjukkan beberapa dari rancangan ukuran kinerja yang telah
mereka siapkan dalam latihan sebelumnya. Minta mereka untuk menunjukkan jenis kegiatanyang diidentifikasi sebagai kegiatan fisik dan non fisik.
b. Tuliskan indikator contoh tersebut pada flipchart.c. Minta masing-masing kelompok menganalisa tolok ukur kinerja dengan membandingkan
pendekatan 4 kuadran dan 8 kriteria.d. Kelompok merevisi ukuran kinerja bersama-sama.
3. Langkah terakhir Fasilitator memberikan koreksi terhadap indikator yang telah disusunkelompok dan menggunakan contoh tolok ukur kinerja dan 8 kriteria untuk membantumerevisi tolok ukur kinerjanya.
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
1Jumlah pelayanan yang
dilaksanakan?
2Seberapa baik pelayanan
harus dilakukan?
3Jumlah akibat dan perubahan setelah
pelayanan dilaksanakan?
4Seberapa baik akibat pelayanan
terhadap perubahan kondisi?
Input/usaha
Output/hasil
Kuantitas Kualitas
78
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Nama SKPD : _______________________________________Nama Seksi : _______________________________________Total Anggaran: _______________________________________
Kegiatan #1 (Activity #1):
Input/usaha
Output/hasil
Kuantitas Kualitas
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
Kegiatan # 2 (Activity #2):
Input/usaha
Output/hasil
Kuantitas Kualitas
79
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
KELAHIRAN YANG SEHAT
Kuantitas Kualitas
Usaha
Efek
Jumlah ibu yang dilayani Persentase ibu yangdilayani
Jumlah bayi yang lahirdengan berat badan rendah
Persentase bayi yang lahirdengan berat badan rendah
PENDIDIKAN
Kuantitas Kualitas
Usaha
Hasil
Jumlah Siswa tahunini
Jumlah siswa yg lulusJumlah siswa putussekolah
Persentase guru dan jumlah siswayang lulus
Persen lulus tepat waktuPendapatan rata-rata alumnisetelah 2 dan 5 tahun kemudian
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
80
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK
81
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 8
KONVERSI BELANJA
Tujuan:• Peserta memahami cara mengelompokkan belanja operasional
dan belanja modal dalam anggaran kinerja.• Peserta memahami manfaat pengelompokan belanja ke dalam
belanja modal dan belanja operasional.• Peserta memahami alat-alat penganggaran yang bisa mendukung
penerapan anggaran kinerja
Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan
Waktu:+ 45 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok
Alur:• Penjelasan Slide konversi belanja (+ 15 menit)• Tanya-jawab (+ 10 menit)• Penjelasan Slide alat penganggaran (+ 15 menit)• Tanya-jawab (+ 5 menit)• Latihan Kelompok (+ 45 menit)• Presentasi Latihan Kelompok (+ 45 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 8: KONVERSI BELANJA
82
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 8: KONVERSI BELANJA
83
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Bagaimana mengkaitkan semua elemen anggaran untukmenghasilkan elemen anggaran kinerja.
Langkah 1: Ubah anggaran rutin ke anggaran operasional.Jelaskan flownya sesuai slide.
Anggaran operasional: biaya operasional sehari-hari UnitKerja Pemda sesuai tupoksinya termasuk gaji pegawai. Padakonversi ini tidak ada pengurangan gaji pegawai, tetapi hanyamerubah pos anggarannya saja.
Langkah 2: Ubah setiap kegiatan dalam anggaranpembangunan menjadi anggaran kinerja.
Langkah 3: Pisahkan anggaran pembangunan menjadianggaran operasional dan belanja modal menggunakankriteria baru.
Penjelasan Slide
SESI 8: KONVERSI BELANJA
17
18
19
20
21
84
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Usulan kriteria untuk belanja memisahkan anggaranpembangunan:1. Bukan merupakan pengeluaran operasional sehari-hari2. Hanya belanja modal3. Pembiayaan asset tetap ….. > x Rp ……4. Gaji atau honorarium dipindahkan ke anggaran
operasional
Ringkasan konversi anggaran rutin dan anggaranpembangunan ke dalam belanja operasional dan belanjamodal.
Manfaat dari konversi anggaran adalah:- Untuk pelaksanaan anggaran kinerja- Menempatkan belanja operasional di satu tempat- Menempatkan belanja modal di satu tempatSemua itu bertujuan untuk lebih memudahkan dalampengambilan keputusan.
Slide ini menjelaskan tentang perbedaan pengelompokkanbiaya menurut Makuda, Kepmendagri 29/2002 danPermendagri 13/2006 dan penyesuaian pengelompokantersebut dari Makuda ke Kepmendagri 29/2002 dan dariKepmendagri 29/2002 ke Permendagri 13/2006
Slide ini menjelaskan tentang hasil akhir perbedaanpengelompokkan biaya menurut Makuda, Kepmendagri29/2002 dan Permendagri 13/2006
SESI 8: KONVERSI BELANJA
22
24
25
26
85
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9
ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNGANGGARAN KINERJA
Tujuan:• Peserta diperkenalkan pada alat penganggaran yang dapat
membantu pelaksanaan anggaran kinerja
Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan
Waktu:+ 150 menit
Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok
Alur:• Presentasi power point slide (20 menit)• Tanya jawab (10 menit)• Latihan dan pembahasan latihan kelompok (60 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
86
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
87
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Informasikan setidaknya ada 3 model alat penganggaran,yaitu penganggaran berdasarkan target, berdasarkananggaran dasar, dan berdasarkan paket keputusan menurutranking atau urutan prioritas.
Anggaran target adalah menetapkan berapa sumber yangdimiliki dan bagaimana alokasi maksimum yang bisadiberikan untuk tiap bidang pelayanan yang ada dalammelaksanakan pelayanan dengan target tingkat pelayanantertentu. Kelebihannya dialokasikan dalam dana cadangan.Dalam contoh ini disebutkan target pendapatan adalahRp.10.000.000,-. Target maksimal untuk PU adalahRp.4.000.000,-, Kesehatan Masyarakat Rp.2.000.000,-, danseterusnya.
Dalam penjelasan ini kita akan gunakan Anggaran PekerjaanUmum seagai contoh untuk dianalisa menggunakananggaran target base.
Anggaran Basis adalah besar anggaran yang dibutuhkanuntuk menyediakan tingkat pelayanan yang sama seperti saatini. Sebagai contoh adalah Dinas PU membutuhkananggaran sebesar Rp.4.000.000,- untuk dapatmempertahankan tingkat pelayanan yang ada saat ini.
Penjelasan Slide
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
27
28
29
30
31
88
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
Dalam kasus ternyata ada kemungkinan sumber anggarantidak memenuhi target sehingga alokasi untuk pelaksanaanpelayanan juga ikut berkurang, Dinas atau Unit Kerja harusmengidentifikasi dan mengantisipasi pelayanan yang dapatdikurangi jika sumber tersebut berkurang. Berikan contohsalah satu pelayanan yang tidak terlalu penting, tetapi cukupsignifikan dalam penggunaan dana.
Contoh: Dinas Pekerjaan Umum.Anggaran basisnya untukmempertahankan tingkat pelayanan memerlukan danasebesar Rp.4.000.000,-. Jika terjadi penurunan sumber dana,maka dengan penurunan tingkat pelayanan sebesar 10%,dibutuhkan anggaran sebesar Rp.3.600.000,-.Jika tingkatpelayanan diturunkan hingga 20% dari standar tahun ini,maka dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp.3.200.000,-dan seterusnya.
Dengan demikian Paket Keputusan adalah suatu pemilihandari alternatif berapa anggaran yang dibutuhkan jika terjadikemungkinan peningkatan pelayanan ataupun penurunanpelayanan, dengan dasar anggaran target basis tingkatpelayanan yang ada saat ini.Paket ini untuk antisipasi jikaadanya perubahan dalam target sumber dana danpermintaan atas pelayanan yang bersangkutan.
Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.
Fasilitasi latihan klasifikasi belanja sesuai panduan pelatihanyang tersedia.
32
33
34
35
36
89
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Fasilitasi peserta untuk melaporkan hasil latihan klasifikasibelanja.
Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)
Jelaskan ringkasan lokakarya hari 2 yang meliputi:- Lanjutan pengukuran kinerja: kriteria pengukuran yang
baik- Konversi Belanja- Alat Penganggaran yang mendukung Anggaran Kinerja
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
37
38
39
90
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
91
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
PANDUAN LATIHAN 4:Klasifikasi Belanja
92
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
93
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Latihan 4: Klasifikasi Belanja
Waktu
60 menit
Maksud
Latihan ini bertujuan untuk membantu anda dalam mencoba mengidentifikasi dan mengklasifikasiberbagai jenis belanja ke dalam kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Proses
Pada contoh dibawah ini terdapat berbagai jenis belanja. Tugas anda adalah mengklasifikasikanbelanja tersebut ke dalam kelompok belanja langsung dan tidak langsung.
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
94
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Gaji s
taf pe
laksa
nan
Hono
r yan
g belu
m me
njadi
PNS
(kontr
ak)
Pemb
elian
pera
latan
kanto
r (me
sin tik
, mes
inhit
ung)
Pemb
elian
komp
uter
Pemb
elian
peng
eras
suar
a
pemb
elian
tabu
ng pe
mada
m ke
baka
ran
pemb
elian
buku
-buk
u untu
k kep
erlua
npe
rpus
takaa
n
Biay
a rep
aras
i atau
peng
ganti
an bl
ower
AC
yang
rusa
k
Pemb
elian
mob
il dina
s
Biay
a kur
sus k
etram
pilan
dan j
ob tr
aining
Biay
a pen
gada
an al
at pe
rleng
kapa
n pen
didika
n
Biay
a pem
eliha
raan
gedu
ng ka
ntor
Biay
a pem
asan
gan l
istrik
, tele
pon,
gas d
an ai
rmi
num
95
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Biay
a pem
eliha
raan
tama
n dan
temp
at pa
rkir
Pemd
a
Biay
a pem
eliha
raan
lamp
u jala
n
Biay
a pem
buata
n pag
ar ha
laman
Biay
a per
jalan
an di
nas s
taf P
emda
Bi
aya h
onor
bend
ahar
awan
gaji/p
embu
atda
ftar g
aji
Biay
a per
jalan
an di
nas s
taf da
lam us
aha
mema
jukan
imun
isasi
Hono
r pen
gawa
s pro
yek p
embu
atan G
edun
gDP
RD ya
ng b
aru
Hono
r kon
sulta
n pro
yek p
emba
ngun
anjem
batan
Hono
r pen
yapu
jalan
raya
Hono
r pen
yuluh
pada
proy
ek pe
rbaik
an gi
zi
Biay
a per
jalan
an di
nas p
ara p
enyu
luh pa
dapr
oyek
perb
aikan
gizi
Lanj
utan
.....
......
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
96
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Pemb
elian
komp
uter p
roye
k
Pemb
elian
mob
il pro
yek
Koor
dinas
i pela
ksan
aan r
akor
bang
, rak
erda
dan p
enyu
suna
n LPJ
Pemb
inaan
LKM
D
Proy
ek pe
nyus
unan
dan p
embu
atan b
uku
RAPB
D
Proy
ek pe
mbud
idaya
an ik
an da
lam ra
ngka
penin
gkata
n PA
D
Proy
ek pe
mber
antas
an pe
nyak
it men
ular
dema
m be
rdar
ah
Proy
ek pe
mban
guna
n rua
ng ra
diolog
i RSU
Proy
ek pe
ningk
atan p
eman
faatan
peka
rang
an m
asya
raka
t
Proy
ek pe
mban
guna
n nor
malis
asi p
intu a
ir
Proy
ek pe
ngad
aan h
andy
talky
untuk
keca
matan
Lanj
utan
.....
......
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
97
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Proy
ek pe
ndata
an se
ktor i
ndus
tripe
rdag
anga
n info
rmal
Proy
ek pe
rbaik
an da
n pem
eliha
raan
pasa
rda
erah
Proy
ek pe
ngad
aan k
arpe
t
Proy
ek pe
rbaik
an ru
mah d
inas w
aliko
ta
Proy
ek pe
nyele
ngga
raan
SPA
MEN
Proy
ek pe
mbay
aran
prem
i asu
rans
i jiwa
bagi
PNS
Pemd
a
Proy
ek pe
nyulu
han d
an pe
ndata
an w
ajib
retri
busi
persa
mpah
an
Proy
ek pe
ningk
atan a
ktivit
as da
n kua
litas
kope
rasi
UKM
Proy
ek re
plika
si da
n pem
berd
ayaa
nma
syar
akat
Proy
ek ja
ringa
n info
rmas
i aud
io vis
ual
Peng
adaa
n sar
ana d
an pr
asar
ana p
ungu
tanPA
D
Lanj
utan
.....
......
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
98
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Proy
ek pe
mbina
an da
n pen
dataa
n pote
nsi
pasa
r dae
rah
Proy
ek re
visi R
TRW
dan p
enyu
suna
nRe
nstra
da
Proy
ek ev
aluas
i dan
peny
usun
an pr
oduk
huku
m da
erah
Proy
ek so
sialis
asi P
erda
Proy
ek ba
ntuan
pinja
man k
epad
a RSU
kota
Biay
a pem
eliha
raan
jalan
dan j
emba
tan
Biay
a pem
buata
n nom
enkla
tur pa
pan n
ama
Pemk
ot da
n tug
u mas
uk ba
tas ko
ta
Biay
a pen
geca
tan m
arka
jalan
Biay
a pem
eliha
raan
tama
n, lap
anga
n dan
poho
n lind
ung
Biay
a pro
mosi
dan p
amer
an pr
oduk
loka
l
Biay
a pen
yelen
ggar
aan p
emer
ataan
pend
idika
n mela
lui pr
ogra
m Ke
jar P
aket
A, B
,C
Lanj
utan
.....
......
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
99
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Belan
ja Ti
dak
Lang
sung
Belan
ja La
ngsu
ng
Uraia
n/De
scrip
tion
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bung
aSu
bsid
iHi
bah
Bant
uan
Bagi
Hasil
Tdk
Terd
uga
Belan
jaPe
gBe
lanja
Bara
ng &
Jasa
BM
Biay
a ban
tuan p
embin
aan P
KK da
n keg
iatan
lomba
-lomb
a
Biay
a pen
ingka
tan ke
sejah
teraa
n ten
aga
Hond
a
Lanj
utan
.....
......
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
100
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA
101
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 10
TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASIDAN PENUTUP
Tujuan:• Melakukan rangkuman secara cepat mengenai materi-materi
yang telah diberikan selama dua hari, terutama untuk topik-topik hari ini.
• Mengetahui pemahaman peserta terhadap materi pelatihanyang diberikan dan manfaat dari pemahaman tentanganggaran kinerja bagi tugas peserta sehari-hari.
Materi:• Power Point Slide• Lembar Post-test• Lembar Transfer Pembelajaran• Lembar Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan
Waktu:+ 30 menit
Metode:• Tanya Jawab.• Melengkapi formulir isian.
Alur:• Penjelasan dan pengisian formulir yang harus diisi
(+ 5 menit)• Penyampaian evaluasi dan transfer pembelajaran secara lisan
(+ 15 menit)• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)
Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!
SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP
102
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP
103
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Bagikan lembar (formulir) post-test kepada peserta. Posttest dan pre-test memuat pertanyaan yang sama. Berikanwaktu sekitar 5-10 menit pada peserta untuk mengisinya.Rangkum hasil post-test dan bandingkan dengan hasil pre-test yang telah dirangkum sebelumnya (keduanya dalambentuk %). Tampilkan hasil dari post-test yang dibandingkandengan hasil pre-test untuk melihat sejauh mana perubahanpengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikutipelatihan. Peserta akan dapat melihat langsung adanyatingkat pemahaman yang lebih baik tentang anggaran kinerjasetelah mengikuti pelatihan ini, semoga!
Bagikan lembar transfer pembelajaran kepada peserta. Mintapeserta untuk mengisinya secara individu. Untuk panduanyang lebih lengkap, silahkan ikuti petunjuk dalam trainersnote.
Bagikan lembar evaluasi kepada peserta dan minta pesertauntuk mengisinya (berikan waktu 5 menit). Jika waktu yangtersisa tidak banyak, fasilitator bisa meminta beberapa wakildari peserta untuk menyampaikan kesan-kesannya tentangpenyelenggaraan pelatihan secara keseluruhan.
Penjelasan Slide
SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP
40
41
42
104
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP
105
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN
LAMPIRAN
106
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN
107
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 1
AGENDA LOKAKARYA SERI B (USULAN)Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Hari 108:00 – 08:30 : Pendaftaran08:30 – 08:45 : Pembukaan08:45 – 09:00 : Pengantar Hari Pertama dan Pre Test09:00 – 09:30 : Langkah 4: Perkiraan Pendapatan09:30 – 10:15 : Latihan 1: Perkiraan Pendapatan10:15 – 10:30 : Rehat Kopi10:30 – 11:30 : Langkah 5 : Usulan Unit Kerja11:30 – 12:30 : Latihan 2, Bagian 1: Mengkaji Elemen Anggaran12:30 – 13:30 : Makan Siang/Istirahat13.30 – 15:00 : Latihan 2, Bagian 2: Benang Merah15:00 – 15:15 : Rehat Kopi15:15 – 16:30 : Pengukuran Kinerja16:30 – 16:45 : Transfer Pembelajaran16:45 – 17:00 : Ringkasan Lokakarya Hari Ini
Hari 208:00 – 08:30 : Pendaftaran08:30 – 08:45 : Pengantar Hari 208:45 – 09:45 : Latihan 3: Indikator Kinerja09:45 – 10:30 : Kriteria Pengukuran Yang Baik10:30 – 11:00 : Perbaikan Latihan 311:00 – 11:15 : Rehat Kopi11:15 – 12:15 : Presentasi Perbaikan Latihan 312:15 – 13:15 : Makan Siang/Istirahat13:15 – 14:00 : Konversi Anggaran Rutin dan Pembangunan14:00 – 14:45 : Latihan 4: Klasifikasi Belanja14:45 – 15:30 : Latihan 4: Pembahasan Hasil Latihan15:30 – 15:45 : Rehat Kopi15:45 – 16:00 : Ringkasan Lokakarya Hari 2 dan Post Test16:00 – 16:15 : Transfer Pembelajaran16:15 – 16:30 : Evaluasi dan penutupan
LAMPIRAN
108
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 2
Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B
Tujuan1. Membandingkan pemahaman peserta sebelum mengikuti lokakarya dan setelah mengikuti
lokakarya mengenai materi seri B.2. Hasil perbandingan tersebut untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan lokakarya dalam
memberikan pemahaman materi kepada peserta
Waktu10 menit
Proses1. Peserta mengisi Pre Test pada hari pertama sebelum pembahasan materi lokakarya dimulai.2. Fasilitator menyiapkan tabel hasil pre test dan post test, bisa menggunakan plastik
transparan atau file elektronik yang nantinya bisa ditayangkan menggunakan slide.3. Fasilitator menghitung jumlah jawaban peserta yang benar dan salah kemudian menuliskan
hasilnya pada table, pada kolom “pre test”.4. Peserta mengisi Post Test pada hari terakhir setelah semua materi selesai disampaikan.5. Fasilitator menghitung jumlah jawaban Post Test yang benar dan salah pada table, pada
kolom “post test” (tabel yang digunakan adalah tabel yang sudah diisi dengan hasil pretest).
6. Fasilitator menayangkan hasil pre test dan post test pada slide. Penayangan untukmenunjukkan hasil perubahan pemahaman peserta terhadap materi, sebelum mengikutilokakarya dan setelah mengikuti lokakarya
Kunci JawabanPertanyaan No 1: jawaban “a”Pertanyaan No 2: jawaban “b”Pertanyaan No 3: jawaban “b”Pertanyaan No 4: jawaban “a”Pertanyaan No 5: jawaban “a”
LAMPIRAN
Tabel Hasil Pre Test/Post Test
Pertanyaan
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pre Test Post Test
# Jawaban Benar # Jawaban Salah # Jawaban Benar # Jawaban Salah
109
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B
Pilihlah jawaban pertanyaan di bawah ini yang sesuai menurut anda dengan caramelingkari jawaban yang anda pilih.1. Apa hubungan antara perkiraan pendapatan dengan penyusunan anggaran?
a. Perkiraan pendapatan sebagai acuan dalam menyusun prioritas anggaranb. Perkiraan pendapatan untuk mengetahui jumlah pendapatan dan tidak
mempengaruhi rencana pengganggaran.
2. Dari level mana penyusunan anggaran dimulai?a. SKPDb. Seksi/unit terendah
3. Apa kaitannya antara pengukuran kinerja dengan anggaran?a. Pengukuran kinerja dan anggaran merupakan dua hal yang terpisahb. Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas suatu
anggaran
4. Siapa yang harus menyusun indikator kinerja?a. Pembuat usulan anggaranb. Pimpinan SKPD
5. Menurut anda apa manfaat yang diperoleh dengan adanya perubahan belanjarutin dan pembangunan menjadi belanja operasional dan belanja modal?a. Perubahan tersebut memperjelas tupoksi masing-masing SKPD.b. Perubahan tersebut bermanfaat untuk memperbarui format penyusunan
anggaran.
LAMPIRAN
110
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 3
Evaluasi Lokakarya Seri B Anggaran Berbasis Kinerja
Materi PresentasiBuruk kurang baik sedang baik sangat baik
LatihanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik
Bahan BacaanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik
Ruang PertemuanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik
MakananBuruk kurang baik sedang baik sangat baik
Komentar tentang hal-hal diatas?
Saran untuk perbaikan?
LAMPIRAN
111
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 4
Daftar Pertanyaan Transfer Pembelajaran
Luangkan beberapa menit untuk melakukan refleksi terhadap topik yang kita bahas hari ini,gagasan baru yang anda temukan selama lokakarya hari ini dan bagaimana menurut anda mengenaigagasan tersebut. Kemudian, pada tempat yang tersedia di bawah ini tuliskan satu atau dua kalimatuntuk menjelaskan sesuatu yang menarik tentang diri anda, yang telah anda pelajari selamamengikuti lokakarya hari ini.
_________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Berdasar pada apa yang telah anda pelajari tentang diri anda dan beberapa kemungkinan perubahanyang disampaikan dalam lokakarya ini, sebutkan dua atau tiga hal yang anda harapkan untukdiperbaiki dalam upaya mencapai efektifitas penggunaan anggaran kinerja sebagai instrumenperencanaan dan manajemen.
1. _______________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
2. _______________________________________________________________________
_________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
LAMPIRAN
112
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Akhirnya, apa kendala yang mungkin terjadi pada diri anda atau lingkungan kerja anda dalamupaya melakukan perubahan-perubahan tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasiatau meminimalkan kendala tersebut?
Kendala yang mungkin terjadi #1 _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Upaya untuk mengatasi kendala #1 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Kendala yang mungkin terjadi #2 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Upaya untuk mengatasi kendala #2 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Kendala yang mungkin terjadi #3 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Upaya untuk mengatasi kendala #3 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________
Referensi Pendekatan Empat Kuadran dalam menyusun tolok ukur kinerja: A Guide to Devel-oping and Using Performance Measures in Results-based Budgeting By Mark Friedman,Prepared for The Finance Project, May 1997
LAMPIRAN