134
PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN DI KOTA PURWOKERTO SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Ari Susanto Wibowo 7350408009 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI … · adalah ada pengaruh secara parsial dan simultan antara harga, kualitas pelayanan, dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI

PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA

RUMAH MAKAN DI KOTA PURWOKERTO

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Ari Susanto Wibowo

7350408009

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke siding panitia ujian

skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Murwatiningsih, M.M Dr. H. Wahyono, M.M

NIP. 195201231980032001 NIP. 195601031983121001

Mengetahui,

A.n. Ketua Jurusan Manajemen

Sekretaris

Dra. Palupiningdyah, M. Si.

NIP. 195208041980032001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Program Studi

Manajemen Pemasaran Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Semarang, pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Dr. Ketut Sudarma, M.M.

NIP. 195211151978031002

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Murwatiningsih, M.M Dr. H. Wahyono, M.M

NIP. 195201231980032001 NIP. 195601031983121001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono M. Si.

NIP. 196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juni 2013

Ari Susanto Wibowo

NIM : 7350408009

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah SWT akan memudahkan

baginya jalan menuju ke surge. (HR. Muslim).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan :

1. Untuk Ibu dan Ayah tersayang, yang

selalu memberikan dukungan, doa dan

kasih sayang kepadaku.

2. Untuk almamaterku

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Harga, Kualitas Pelayanan, dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen

Bidang Kuliner di Kota Purwokerto”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa

terimaksih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Palupiningdyah, M.Si., Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Dr. Murwatiningsih, M.M Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Dr. H. Wahyono, M.M Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

6. Dr. Ketut Sudarma, M.M., dosen penguji skripsi yang telah memberikan

masukan dan saran-saran dalam perbaikan skripsi ini.

vii

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Manajemen atas

segala ilmu yang diberikan.

8. Teman-teman manajemen angkatan 2008 yang selalu ada saat bimbingan

terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya, dan

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan Bapak/ Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat

balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

semua pihak.

Semarang, Juni 2013

Penulis

viii

SARI

Ari Susanto Wibowo, 2013. “Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan, Dan Nilai

Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Di Kota

Purwokerto”. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Dr. Murwatiningsih, M.M, Pembimbing II. Dr. H.

Wahyono, M.M.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Pelayanan, Nilai Pelanggan, Kepuasan

Konsumen

Harga, kualitas pelayanan, dan nilai pelanggan merupakan faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen. Dalam kasus ini Harga, Kualitas Pelayanan, dan

Nilai Pelanggan pada Rumah Makan di Kota Purwokerto sudah terbilang baik,

namun kenyataanya belum dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap

kepuasan konsumen mereka. Hal ini bisa ditunjukan oleh penurunan pendapatan

pada 4 rumah makan yang cukup banyak antara tahun 2011 dan 2012. Jika dibiarkan

hal ini dapat membuat rumah makan tersebut mengalami kerugian cukup besar.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas pelayanan, dan

nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan di Kota

Purwokerto.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berada pada Rumah

Makan di Kota Purwokerto. Sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling,

dengan responden sebanyak 169 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah kuisioner (angket). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji instrume (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik, analisis

regresi berganda, pengujian hipotesis, dan koefisien determinasi dengan

menggunakan program SPSS 16.

Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda Y = 4.027 + 0.476

X1 + 0.119 X2 + 0.285 X3. Hasil hipotesis secara simultan (Uji F) didapatkan F

hitung sebesar 51.991 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas jauh lebih

kecil dari 0,05. Sedangkan dari hasil uji parsial (Uji t) diperoleh t hitung untuk

variabel harga sebesar 5,511 dan t hitung variabel kualitas pelayanan sebesar 2,525

lalu t hitung untuk variabel nilai pelanggan sebesar 4,289 dimana probabilitasnya

lebih kecil dari 0, koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,477 hal ini berarti

47,7 % kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota Purwokerto dipengaruhi oleh

harga,kualitas pelayanan, dan nilai pelanggan.Simpulan dan saran dari penelitian ini

adalah ada pengaruh secara parsial dan simultan antara harga, kualitas pelayanan,

dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen.

ix

ABSTRACT

Ari Susanto Wibowo, 2013. “The Influence of Price, Service’s Quality, and

Customer’s Value to Consumer’s Satisfaction in Restaurant Purwokerto City.”

Minithesis. Management Department of Economy Faculty. State University of

Semarang. Instructor I. Dr. Murwatiningsih, M.M, Instructor II. Dr. H. Wahyono,

M.M.

Keywords: Price, Quality, Customer’s Value, Consumer’s Satisfaction

Price, service’s quality, and costumer’s value are the factors that influence

consumer’s satisfaction. In this case, price, service’s quality, and consumer’s value

of Restaurants in Purwokerto are good enough, but in fact, they can’t give maximum

contribution to their consumer’s satisfaction yet. This situation are shown by a quite

significant income derivation of 4 restaurants between 2011 and 2012. If this

situation continue, it can make those restaurants experience a significant loss. The

purpose of this research is to understand the influence of price, service’s quality, and

customer’s value to consumer’s satisfaction in culinary sector in Purwokerto city.

The population in this research is consumer which in restaurants in

purwokerto. The sample is concluded by accidental sampling technique, with 169

respondents. Data collection technique used is questionnaire (inquiry). Analysis

technique used in this research is instrumental tests (validity test and reliability test),

classical assumption test, doubled regression analysis, hypothesis test, and

determination coefficient by using SPSS 16 program.

The result of the research obtained a doubled linear regression equation Y=

4.027 + 0.476 X1 + 0.119 X2 + 0.285 X3. The result of hypothesis simultaneously (F

test) obtained arithmetic F 51.991 with significance level of 0,000. Because the

probability is far less than 0,05, then a hypothesis is accepted. Whereas result of a

hypothesis test partially (t test) obtained arithmetic t for price variable is 5,511 and

arithmetic t of service quality’s variable is 2,525 then arithmetic t for variable of

customer’s value is 4,289 where the probability is less than 0,05 then a hypothesis is

accepted, determination’s coefficient (adjusted R2) is 0,477 this means 47,7% of

consumer’s satisfaction in restaurants in Purwokerto city are influenced by price,

service’s quality, and customer’s value, whereas the rest 52,3% are influenced by

other variables outside the variables examined in this research. The conclusion of

this research is, there are partial and simultaneous influence of price, service’s

quality, and costumer’s value to consumer’s satisfaction in culinary sector in

restaurants in Purwokerto city.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAAN ......................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................ v

PRAKATA ......................................................................................... vi

SARI ................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1. Latar Belakang............................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................... 8

2.1. Kepuasan Konsumen .................................................. 8

2.1.1. Pengertian Kepuasan Konsumen ...................... 8

2.1.2. Indikator Kepuasan Konsumen ......................... 14

xi

2.1.3. Atribut Pembentuk Kepuasan Konsumen ......... 17

2.2. Harga .......................................................................... 19

2.2.1. Pengertian Harga ............................................... 19

2.2.2. Peranan Harga ................................................... 22

2.2.3. Indikator Harga ................................................. 23

2.3. Kualitas Pelayanan ..................................................... 24

2.3.1. Pengertian Kualitas Pelayanan .......................... 24

2.3.2. Indikator Kualitas Pelayanan ............................ 25

2.3.3. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan ................... 27

2.4. Nilai Pelanggan .......................................................... 29

2.4.1. Pengertian Nilai Pelanggan ............................... 29

2.4.2. Indikator Nilai Pelanggan ................................. 31

2.5. Penelitian Terdahulu ................................................... 32

2.6. Kerangka Berpikir ...................................................... 35

2.7. Hipotesis Penelitian .................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 39

3.1. Populasi dan Sampel................................................... 39

3.1.1. Populasi ............................................................ 39

3.1.2. Sampel .............................................................. 39

3.2. Metode Pengumpulan Data ........................................ 42

3.2.1. Variabel Bebas (Independent) ........................... 44

3.2.2. Variabel Terikat (Dependent) ........................... 47

3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas...................................... 49

xii

3.3.1. Uji Validitas ...................................................... 49

3.3.2. Uji Reliabilitas .................................................. 52

3.4. Metode Analisis Data ................................................. 54

3.4.1. Analisis Deskriptif Persentase .......................... 54

3.4.2. Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 56

3.5. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 57

3.5.1. Uji Normalitas ................................................... 57

3.5.2. Uji Multikolinieritas .......................................... 57

3.5.3. Uji Heteroskedastisitas ...................................... 58

3.6. Uji Hipotesis ............................................................... 58

3.6.1. Uji Parsial .......................................................... 58

3.6.2. Uji Simultan ...................................................... 59

3.6.3. Koefisien Determinasi Parsial ........................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 62

4.1. Hasil Penelitian ........................................................... 62

4.1.1. Karakteristik Responden ................................... 62

4.1.2. Deskripsi Usia Responden ................................ 62

4.1.3. Deskripsi Jenis Kelamin Responden ................. 63

4.2. Deskriptif Variabel Penelitian .................................... 63

4.2.1. Variabel Harga .................................................. 64

4.2.2. Variabel Kualitas Pelayanan ............................. 64

4.2.3. Variabel Nilai Pelanggan .................................. 65

4.2.4. Variabel Kepuasan Konsumen .......................... 66

xiii

4.3. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 67

4.3.1. Normalitas Data ................................................ 70

4.3.2. Analisis Regresi Berganda ................................ 72

4.3.3. Pengujian Hipotesis........................................... 73

4.3.4. Koefisien Determinasi Ganda ........................... 75

4.3.5. Koefisien Determinasi Parsial ........................... 76

4.4. Pembahasan ............................................................... 78

BAB V PENUTUP............................................................................ 87

5.1. Simpulan ..................................................................... 87

5.2. Saran ........................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 90

LAMPIRAN ....................................................................................... 93

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pendapatan Rumah Makan di Kota Purwokerto .............. 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 32

Tabel 3.1 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Harga ............................... 50

Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kualitas Pelayanan .......... 50

Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Nilai Pelanggan ............... 51

Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen ....... 52

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen ................. 54

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Skor ............................................................. 56

Tabel 4.1 Distribusi Umur Pengunjung Rumah makan di Kota

Purwokerto ............................................................................... 62

Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Pengunjung Rumah Makan

di Kota Purwokerto .................................................................. 63

Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Harga ........................................................ 64

Tabel 4.4 Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan ................................... 64

Tabel 4.5 Deskriptif Variabel Nilai Pelanggan ........................................ 65

Tabel 4.6 Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen ................................ 66

Tabel 4.7 Hasil Output SPSS 16 uji Multikolinearitas ............................. 67

Tabel 4.8 Hasil Output SPSS 16 uji Glejser ............................................. 69

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ....................................... 70

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................. 72

xv

Tabel 4.11 Hasil Output SPSS 16 Uji t ...................................................... 73

Tabel 4.12 Hasil Output SPSS 16 Uji F ..................................................... 75

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Ganda .................................................. 76

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial .................................................. 77

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................ 32

Gambar 4.1 Hasil output SPSS 16 Uji Heteroskedastisitas ..................... 68

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ........................................................ 71

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................... 94

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 101

Lampiran 3 Hasil Analisis Data Deskriptif Persentase ......................... 105

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................... 109

Lampiran 5 Hasil Analisis Regresi Berganda ....................................... 110

Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 120

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian .......................................................... 134

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun

ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Menurut Oliver (2007:31)

menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan merupakan bagian dari pemasaran dan

memainkan peran penting di pasar. Strategi pemasaran yang berorientasi pada

konsumen membuat perusahaan harus memahami perilaku dan memenuhi maupun

kebutuhan konsumen untuk mencapai kepuasan konsumen.

Harga merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan. Banyak

perusahaan bangkrut karena mematok harga yang tidak cocok dipasar. Harga yang

ditetapkan harus sesuai dengan perekonomian konsumen, agar konsumen dapat

membeli barang tersebut. Sedangkan bagi konsumen, harga merupakan bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Karena harga suatu produk

mempengaruhi persepsi konsumen mengenai produk tersebut. Menurut Walton

(2004:17) harga dan kualitas memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kepuasan

pelanggan, masih ada sedikit bukti empiris mengeksplorasi hubungan ini. Hal ini

merupakan salah satu faktor yang kurang diperhatikan oleh perusahaan, sehingga

konsumen akan berpikir lagi untuk menggunakan produk tersebut dan akan merasa

tidak puas setelah membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut.

2

Selain harga, kualitas pelayanan merupakan faktor lainnya yang

mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Perusahaan yang mengutamakan

kualitas pelayanan yang baik akan berdampak pada kepuasan pelanggan (Walker,

2001:35). Kualitas pelayanan sebagai usaha untuk mewujudkan kenyamanan

terhadap konsumen agar konsumen merasa mempunyai nilai yang lebih dari yang

diharapkan. Harapan konsumen merupakan faktor penting, kualitas layanan yang

lebih dekat untuk kepuasan konsumen akan memberikan harapan lebih dan

sebaliknya (Ayse, 2007:53). Dengan adanya kualitas pelayanan yang telah diberikan,

maka secara tidak langsung kepuasan konsumen akan terwujud.

Perusahaan yang bertahan di era persaingan global seperti saat ini juga

harus memperhatikan manfaat yang diperoleh konsumen setelah membeli atau

menggunakan barang atau jasa tersebut. Sebab hal tersebut merupakan salah satu

faktor untuk bisa mengkaji tentang kepuasan konsumen. Menurut Kim, et. al

(2004:101) menemukan bahwa nilai pelanggan memainkan peran signifikan dalam

membangun kepuasan pelanggan untuk pelanggan layanan seluler dan mereka

cenderung tetap menggunakan jasa kini sebagai tingkat kepuasan pelanggan yang

tinggi. Keunggulan tersebut yang pada akhirnya pada kesempatan mendatang akan

melakukan pembelian ulang ataupun memberikan rekomendasi kepada orang lain

untuk melakukan pembelian (Rangkuti 2006:33).

Menurut Veloutsou (2005:46) kepuasan pelanggan dapat didefinisikan

secara sederhana sebagai suatu situasi di mana kebutuhan, keinginan dan harapan

pelanggan terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Kurniawan (2010:48)

kepuasan pelanggan dapat berubah selama periode waktu, itu adalah proses yang

3

dinamis persepsi individu tentang produk atau pelayanan kinerja untuk kepuasan

pelanggan. Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produsen yang

terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan

perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan

utama (Tjiptono, 2004:24).

Jika ketiga aspek tersebut berjalan dengan baik, maka konsumen akan

merasa puas, sedangkan pada kenyataanya tidak demikian. Sebagai salah satu jenis

bisnis yang sedang marak beberapa tahun belakangan ini adalah usaha dalam bidang

kuliner. Dunia kuliner tidak pernah berhenti, melainkan terus mengikuti

perkembangan jaman. Para pemilik rumah makan pun tidak segan-segan lagi untuk

memadukan berbagai cita rasa masakan mereka. Rumah makan di Kota Purwokerto

memilki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini data pendapatan

rumah makan di kota Purwokerto tahun 2011-2012

Tabel 1.1 Data Pendapatan Rumah Makan di Kota Purwokerto Tahun 2011-2012.

No Rumah

Makan

Pendapatan

Tahun 2011 Pendapatan

Tahun 2012

Fluktuasi

Rp. %

1 Intan Sari 617.741.500 708.564.900 90.823.400 14,7%

2 Super Sambal 676.832.430 645.218.500 -31.613.930 -4,7%

3 Ayam Baroe

Gede

458.970.500 587.098.670 128.128.170 27,9%

4 Leko Depan

Gor

623.900.810 568.072.600 -55.828.210 -8,9%

5 Selera Roso 525.842.623 693.040.850 167.198.227 31,8%

6 Oemah Daun 594.456.212 769.012.200 174.555.988 29,4%

7 MG Depan

GOR

624.876.442 710.039.120 85.162.678 13,6%

8 Sae Niki 668.980.886 591.098.203 -77.882.683 -11,6%

9 Riung

Panyaungan

625.987.061 538.009.588 -87.977.473 -14%

10 Warung 583.897.554 742.900.540 159.002.986 27,2%

4

Ndeso

Jumlah 6.001.486.018 6.553.055.171 - -

Sumber : DPPKAD Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah omset pendapatan 10

rumah makan di kota Purwokerto pada tahun 2011 sebesar Rp. 6.001.486.018 dan

pada tahun 2012 sebesar Rp. 6.553.055.171. Dari 10 rumah makan tersebut, ada 4

rumah makan yang mengalami penurunan pendapatan dari tahun 2011 ke tahun

2012. Rumah makan Super Sambal Depan Gor sebesar Rp. -31.613.930 (-4,7%),

Leko Depan Gor Rp. -55.828.210 (-8,9%), Sae Niki sebesar Rp. -77.882.683 (-

11,6%), dan Riyung Panyaungan Rp. -87.977.473 (-14%). Padahal dari pihak rumah

makan sendiri sudah memberikan harga yang terjangkau, kualitas pelayanan yang

relatif baik, dan manfaat yang diberikan kepada konsumen juga ada. Dilengkapi

dengan fasilitas yang diberikan juga memadai, seharusnya rumah makan tersebut

tidak mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan. Menurut penulis

sendiri, pada kedua rumah makan tersebut mempunyai lokasi yang cukup strategis.

Veloutsou (2005:46) kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara sederhana

sebagai suatu situasi di mana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi

melalui produk yang dikonsumsi. Karena pengujung yang datang semakin berkurang,

berarti adanya penurunan pendapatan, dan terjadi ketidakpuasan konsumen pada

rumah makan tersebut. Karena pada seharusnya, jika faktor-faktor tersebut berjalan

dengan baik, maka kepuasan konsumen juga meningkat..

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis membahas dan

ingin meneliti masalah tersebut dengan mengambil judul “Pengaruh Harga,

5

Kualitas Pelayanan, dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada

Rumah Makan di Kota Purwokerto”

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian yang dapat disimpulkan dari uraian latar

belakang masalah adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada Rumah

Makan di Kota Purwokerto?

2. Adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada

Rumah makan di Kota Purwokerto?

3. Adakah pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada

Rumah Makan di Kota Purwokerto?

4. Adakah pengaruh harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara

simultan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan di Kota

Purwokerto?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen

pada Rumah Makan di Kota Purwokerto.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen pada Rumah Makan di Kota Purwokerto.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan

konsumen Rumah Makan di Kota Purwokerto.

6

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh harga, kualitas pelayanan, nilai

pelanggan terhadap kepuasan konsumen secara simultan pada Rumah

Makan di Kota Purwokerto.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

a. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk melatih berpikir secara ilmiah

dengan berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

khususnya lingkup manajemen pemasaran.

b. Bagi pembaca, untuk menambah informasi dan sumbangan pemikiran

serta bahan kajian dalam penelitian.

c. Bagi peneliti lebih lanjut, peneliti ini diharapkan dapat memotivasi

peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian-penelitian yang belum

terjangkau dalam penelitian sehubungan dengan penelitian ini.

2. Secara praktis

a. Bagi pemilik usaha, sebagai bahan masukan pada Rumah Makan di

Kota Purwokerto dan memberikan perhatian dalam hal harga, kualitas

pelayanan, dan nilai pelanggan sehingga akan berdampak pada

kepuasan konsumen yang optimal.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kepuasan Konsumen

2.1.1 Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Walker, et al. (2001:35) kepuasan konsumen dapat didefinisikan

sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat

terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Secara umum, kepuasan konsumen dapat

dikatakan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang dari perbandingan antara

produk yang dibeli sesuai atau tidak dengan harapannya. Oliver (2007:31)

menjelaskan dalam penelitiannya bahwa kepuasan konsumen adalah bagian dari

pemasaran dan memainkan peran penting didalam pasar. Dalam setiap perusahaan,

kepuasan konsumen adalah hal yang paling penting, karena jika konsumen merasa

puas dengan pelayanan atau produk itu, maka posisi produk atau jasa itu akan baik di

pasar. Apa yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen merupakan faktor utama

yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menyusun rencana kebijakan

bagian pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Kottler (2005) kepuasan adalah jumlah atribut dari produk atau

jasa. Veloutsou (2005:46) dalam penelitiannya menjelaskan mengenai produk, ada

perbedaan antara kepuasan konsumen barang dan jasa. Perbedaan antara barang

berwujud dan tidak berwujud menjadi berbagai faktor kepuasan konsumen, dan

itulah sebabnya mereka harus diperlakukan terpisah dan berbeda Churcill (2002:36).

Kepuasan konsumen memiliki reaksi secara keseluruhan antara harapan konsumsi

8

dengan produk atau jasa di dasar persepsi reaksi, evaluasi dan psikologis Kurniawan

(2010:48). Ketika informasi seperti produk diskon dan penawaran khusus lainnya

pada produk yang berbeda perjalanan di masyarakat, dapat meningkatkan tingkat

kepuasan pelanggan Kandampully (2002:86)

Kepuasan konsumen sangat penting bagi setiap organisasi, baik sektor

jasa ataupun sektor barang, oleh karena itu tidak setiap waktu produsen dapat

memuaskan konsumen. Karena ada begitu banyak konsumen yang menggunakan

produk dan setiap konsumen menggunakannya secara berbeda, sikap yang berbeda,

dan berbicara secara berbeda. Yang paling berbahaya adalah ketika konsumen

berbicara dari mulut ke mulut. Kita tidak bisa menghentikan setiap perkataan

seseorang, bahkan jika kita sudah memberikan yang terbaik dari yang terbaik,

mereka masih membicarakan kekurangan produk kita. Kotler (2005:28) beberapa

pelanggan menyukai produk kita dan setelah digunakan mereka mengucapkan kata-

kata yang baik untuk produk. Tetapi ada beberapa orang menggunakan produk itu,

dan membicarakan hal yang tidak baik dari mulut ke mulut mengenai produk yang

kita jual.

Menciptakan kepuasan konsumen yang berkelanjutan dan terus-menerus

perlu dilakukan. Pencapaian kepuasan konsumen dapat diciptakan melalui

peningkatan kualitas pelayanan dengan beberapa pendekatan. Menurut Lupiyoadi,

dkk (2008:192) ada beberapa aspek dalam mengetahui kepuasan konsumen yaitu

sebagai berikut:

9

1) Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen

dan pelanggan

2) Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan

visi didalam perbaikan proses pelayanan

3) Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan

4) Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership

marketing sesuai dengan situasi pemasaran

Sedangkan menurut Tjiptono (2004:96), pada umumnya program

kepuasan konsumen meliputi kombinasi dari tujuh elemen utama, yaitu:

1) Barang dan jasa berkualitas

Perusahaan yang ingin menerapkan konsep kepuasan konsumen harus

memiliki produk berkualitas baik dan layanan yang prima. Paling tidak

standarnya harus menyamai pesaing utama dalam industri. Untuk itu, berlaku

prinsip “quality comes first, satisfaction programs follow”. Biasanya

perusahaan yang tingkat kepuasan konsumennya tinggi menyediakan tingkat

layanan pelanggan yang tinggi pula. Sering kali ini merupakan cara

menjustifikasi harga yang lebih mahal.

2) Relationship marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin

relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi

yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan

dapat membangun bisnis ulangan (repeat business) dan menciptakan loyalitas

pelanggan.

10

3) Program promosi loyalitas

Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara

perusahaan dan pelanggan. Biasanya program ini memberikan semacam

penghargaan (rewards) khusus, seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah

yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/jasa

perusahaan kepada pelanggan rutin (heavy users) agar tetap loyal pada

produk dari perusahaan bersangkutan. Melalui kerjasama seperti itu

diharapkan kemampuan menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta

loyalitas pelanggan akan semakin besar.

4) Fokus pada pelanggan terbaik (best customers)

Pelanggan terbaik bukan sekedar mereka yang termasuk heavy users atau

pelanggan yang berbelanja dalam jumlah banyak. Namun, criteria lainnya

menyangkut pembayaran yang lancer dan tepat waktu, tidak terlalu banyak

membutuhkan layanan tambahan (karena mereka telah sangat paham

mengenai cara berinteraksi dengan perusahaan), dan relatif tidak sensitif

terhadap harga (lebih menyukai stabilitas daripada terus-menerus berganti

pemasok untuk mendapatkan harga termurah) juga termasuk dalam kategori

pelanggan terbaik.

5) Sistem penanganan komplain secara efektif

Penanganan complain terkait erat dengan kualitas produk. Perusahaan harus

memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan benar-benar berfungsi

sebagaimana mestinya sejak awal. Setelah itu jika terjadi masalah, perusahaan

segera berusaha memperbaikinya lewat system penanganan complain. Jadi

11

jaminan kualitas harus mendahului penanganan complain. Sistem penanganan

komplain yang efektif membutuhkan beberapa aspek, seperti (1) permohonan

maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang mereka alami; (2) empati

terhadap pelanggan yang marah; (3) kecepatan dalam penanganan keluhan;

(4) kewajaran atau keadilan keadilan dalam memecahkan masalah/keluhan;

dan (5) kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan (via

telepon saluran bebas pulsa, surat, e-mail, fax, maupun tatap muka langsung)

dalam menyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan dan komplain.

Keterlibatan langsung manajemen puncak dalam menangani keluhan

pelanggan juga sangat penting, karena bias mengkomunikasikan secara nyata

komitmen perusahaan dalam memuaskan setiap pelanggan. Selain itu, para

staf layanan pelanggan harus diseleksi dan dipantau secara cermat guna

memastikan bahwa mereka benar-benar berorientasi pada pemuasan

kebutuhan pelanggan.

6) Unconditional guarantees

Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan

mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan akan mereka terima. Garansi

ini bermanfaat dalam mengurangi risiko pembelian oleh pelanggan,

memberikan sinyal mengenai kualitas produk, dan secara tegas menyatakan

bahwa perusahaan bertanggung jawab atas produk atau jasa yang

diberikannya. Garansi yang baik harus memiliki beberapa karakteristik

pokok, seperti (1) tidak bersyarat (tidak dibebani dengan berbagai macam

peraturan, ketentuan, atau pengecualian yang membatasi atau menghambat

12

kebijakan pengembalian/kompensasi); (2) spesifik; (3) realistis, yakni tidak

bombastis yang cenderung tidak bias dipenuhi; (4) berarti/ meaningful

(mencakup aspek-aspek penyampaian jasa yang penting bagi pelanggan); (5)

dinyatakan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami (tidak dalam

bahasa hokum yang berbelit-belit); dan (6) mudah direalisasikan/ ditagih bila

menyangkut kompensasi atau ganti rugi tertentu.

7) Program pay-for-performance

Program kepuasan konsumen tidak bias terlaksana tanpa adanya dukungan

sumber daya manusia organisasi. Sebagai ujung tombak perusahaan yang

berinteraksi langsung dengan para pelanggan dan berkewajiban memuaskan

mereka, karyawan juga harus dipuaskan kebutuhannya. Dengan kata lain,

total customer satisfaction harus didukung pula dengan total quality reward

yang mengaitkan sistem penilaian kinerja dan kompensasi dengan kontribusi

setiap karyawan dalam penyempurnaan kualitas dan peningkatan kepuasan

konsumen.

2.1.2 Indikator Kepuasan Konsumen

Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2004:101) atribut

pembentuk kepuasan terdiri dari:

1) Kesesuaian harapan

Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang diharapkan oleh

konsumen dengan yang dirasakan oleh konsumen, meliputi :

13

a. Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.

b. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan

yang diharapkan.

c. Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang

diharapkan.

2) Minat berkunjung kembali

Merupakan kesedian konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan

pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi :

a. Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh

karyawan memuaskan.

b. Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang

diperoleh setelah mengkonsumsi produk.

c. Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang yang

disediakan memadai.

3) Kesediaan merekomendasikan

Merupakan kesediaan konsumen unrtuk merekomendasikan produk yang

telah dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi :

a. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

karena pelayanan yang memuaskan.

b. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

karena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.

14

c. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

karena nilai atau manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah

produk jasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan

menurut Gasperz (2005:95) yaitu:

1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan

pelanggan ketika konsumen sedang mencoba melakukan transaksi dengan

produsen atau pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan

dan keinginan besar, harapan atau ekspetasi pelanggan akan tinggi,

demikian pula sebaliknya.

2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan

maupun pesaing-pesaingnya. Perusahaan tersebut harus memberikan

manfaat yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya.

3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas

produk yang akan dibeli oleh pelanggan. Hal itu jelas mempengaruhi

persepsi konsumen terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko

tinggi.

Ada beberapa metode yang biasa digunakan perusahaan untuk

mengukur kepuasan konsumennya (Kotler, 2005:102), yaitu:

1) Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented)

perlu menyediakan akses yangmudah serta nyaman bagi para konsumen

untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka.

15

2) Pembeli Bayangan (Ghost Shopping)

Yaitu dengan mempekerjakan beberapa ghost shopper yang berperan atau

berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dankemudian

menilai cara perusahaan melayani permintaan spesifik konsumen, menjawab

pertanyaan konsumen dan menangani setiap keluhan.

3) Analisis Konsumen Beralih (Lost Customer Analysis)

Sedapat mungkin perusahaan seharusnya menghubungi para konsumen yang

telah beralih ke perusahaan lain agar dapat memahami mengapa hal itu

terjadi dan agar dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya.

4) Survey Kepuasan konsumen

Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan secara langsung

dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap konsumennya.

Kepuasan pelanggan adalah batu penjuru bagi hubungan antara

pemasaran dan manajemen dan sumber keunggulan kompetitif bagi organisasi

(Claycomb, et al. 2002:99). Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan merupakan

bagian dari pengalaman pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan.

Berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pelanggan memiliki kecenderungan

untuk membangun nilai-nilai ekspektasi tertentu. Nilai ekspektasi tersebut akan

memberikan dampak bagi pelanggan untuk melakukan perbandingan terhadap

kompetitor dari produk yang pernah dirasakannya. Secara langsung penilaian

16

tersebut akan mempengaruhi pandangan dan penilaian pelanggan terhadap

perusahaan kompetitor.

2.1.3 Atribut-atribut Pembentuk Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2004:101), di tengah beragamnya cara mengukur

kepuasan pelanggan, terdapat kesamaan paling tidak dalam enam konsep inti

mengenai objek pengukuran sebagai berikut:

1) Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)

Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah

langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan

produk atau jasa spesifik tertentu. Biasanya ada dua bagian dalam proses

pengukurannya. Pertama, mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap

produk atau jasa perusahaan bersangkutan. Kedua, menilai dan

membandingkannya dengan tingkat kepuasan keseluruhan terhadap produk

dan/atau jasa pesaing.

2) Dimensi Kepuasan Pelanggan

Berbagai penelitian memilah kepuasan pelanggan ke dalam komponen-

komponennya. Umumnya, proses semacam ini terdiri atas empat langkah.

Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan.

Kedua, meminta pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan

item-item spesifik, seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau

keramahan staf layanan pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai

produk atau jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Dan

17

keempat, meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang

menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan

keseluruhan.

3) Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectation)

Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, tetapi disimpulkan

berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan

kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.

4) Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intent)

Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan cara menanyakan

apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.

5) Kesediaan untuk Merekomendasi (Willingness to Recommend)

Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya

terjadi satu kali pembelian (seperti pembelian mobil, broker rumah, asuransi

jiwa, tur keliling dunia, dan sebagainya), kesediaan pelanggan untuk

merekomendasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran

yang penting untuk dianalisis dan ditindak lanjuti.

6) Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Dissatisfaction)

Beberapa macam aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan

pelanggan, meliputi komplain, retur atau pengembalian produk, biaya garansi,

product recall (penarikan kembali produk dari pasar), gethok tular negatif,

dan defections (konsumen yang beralih ke pesaing).

18

2.2 Harga

2.2.1 Pengertian Harga

Menurut Walton (2004:17) harga dan kualitas memiliki pengaruh yang

tinggi terhadap kepuasan pelanggan, masih ada sedikit bukti empiris mengeksplorasi

hubungan ini. Sebuah badan penelitian yang sedang berkembang, mendukung adanya

perbedaan antara tujuan dan harga yang dirasakan (Allen, 2006:17). Dalam studi itu

menunjukan bahwa konsumen tidak selalu ingat harga yang sebenarnya dari sebuah

produk. Sebaliknya, mereka mengkodekan harga dengan cara yang bermakna bagi

mereka. Kotler (2005:34) tingkat perhatian konsumen, kesadaran dan pengetahuan

tentang harga nampaknya jauh lebih rendah dari yang diperlukan bagi konsumen

untuk mengetahui harga yang akurat dari referensi internal untuk banyak produk.

Dalam usahanya, perusahaan yang memasarkan barang atau jasa perlu

penetapan harga yang tepat. Harga merupakan salah satu unsur pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendekatan bagi perusahaan, harga juga merupakan

komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Sedangkan

menurut Tjiptono (2004:151) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya

(termasuk barang atau jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak atas

penggunaan suatu barang.

Menurut Kotler (2005:43) bahwa harga merupakan sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang ditukar konsumen

untuk manfaat-manfaat yang diterima karena menggunakan produk atau jasa

tersebut. Harga sering kali disebut sebagai indikator nilai, jika harga tersebut

dihubungkan dengan manfaat yang diterima atas suatu barang atau jasa. Pada tingkat

19

harga tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan

meningkat pula.

Harga ialah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau

jasa atau sejumlah nilai yang konsumennya pertukarkan untuk mendapatkan manfaat

dari atau memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler 2005:72). Dalam

usahanya memasarkan barang atau jasa perusahaan perlu menetapkan harga yang

tepat. Menurut Kotler (2005:493) bahwa harga merupakan sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Harga sering kali dianggap sebagai indikator nilai, bilamana harga tersebut

dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa yang pada

tingkat harga tertentu apabila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka

nilainya akan meningkat pula. Sama halnya dengan tingkat harga tertentu, nilai suatu

barang dan jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang

dirasakan.

Menurut Kotler (2005:452) strategi harga dapat berupa :

1. Penetapan Harga Jual

Keputusan penetapan harga seperti halnya keputusan bauran pemasaran

yang lainnya, harus berorientasi pada pembeli yang efektif, mencakup

memahami seberapa besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat

yang mereka terima dari produk dan penetapan harga yang sesuai dengan

nilai pembeli.

20

2. Elastisitas Harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga jika

permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga maka

permintaan tersebut tidak elastis atau inelastis. Jika permintaan berubah

banyak, maka perubahan tersebut elastis. Semakin tidak elastis suatu

permintaan, semakin besar penjual menaikkan harga.

3. Perbandingan Harga Pesaing

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan

adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atau tindakan

penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Seorang konsumen cenderung

membeli suatu produk akan mengevaluasi serta nilai dari produk

pembanding sejenis yang lainnya.

Maynes (2005:17) mencirikan sebagian besar pasar sebagai informasi

yang sempurna di mana terdapat dispersi harga yang luas, bahkan ketika kualitas

adalah konstan.

2.2.2 Peranan Harga

Harga mempunyai peranan penting secara makro (bagi perekonomian

secara umum) dan secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan) (Tjiptono,

2004:182):

a. Bagi perekonomian, harga produk mempunyai pengaruh tingkat upah, sewa,

bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem

perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor

produksi. Seperti tenaga kerja, tanah, modal, waktu dan kewirausahaan.

21

Tingkat upah yang tinggi menarik tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi

menjadi daya tarik bagi investasi modal, dan seterusnya. Sebagai alokator

sumber daya, harga menentukan apa yang diproduksi (penawaran) dan siapa

yang akan membeli barang dan jasa yang dihasilkan (permintaan)

b. Bagi konsumen, dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat

sensistif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya

pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas

konsumen agak sensitif terhadap harga, namun mempertimbangkan faktor

lain (seperti citra merek, lokasi, toko, layanan, nilai(value), fitur produk, dan

kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas harga seringkali

dipengaruhi oleh harga. Dlam beberapa kasus harga yang mahal dianggap

mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori produk spesial.

Bagi perusahaan, jika dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya

(produksi, distribusi, dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana dalam

jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang

mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah determinasi utama bagi permintaan

pasar atas produk yang bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan

pangsa pasar perusahaan. Singkat kata, peusahaan mendapatkan uang melalui harga

yang mereka tetapkan.

22

2.2.3 Indikator Harga

Harga suatu barang atau jasa menjadi penentu bagi permintaan pasar.

Harga juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan atau organisasi.

Karena ini merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang dapat menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan. Dari beberpa teori dan penjelasan diatas, maka dapatlah

disebutkan indikator harga, antara lain terdiri dari (Stanton, 2005:308):

a. Kepastian Harga

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Misalnya

bila ada barang atau jasa yang harganya mahal, maka konsumen cenderung

beranggapan bahwa barang atau jasa tersebut kualitasnya baik. Tingkat

harga suatu jasa satu dengan yang lain yang sejenis terkadang memilki

perbedaan, hal ini berdasarkan faktor-faktor penyebabnya. Harga yang

diharapkan konsumen untuk sebuah jasa adalah nilai dengan hasil jasa yang

ditawarkan.

b. Syarat Pembayaran

Berhubungan dengan bagaimana konsumen akan membayar untuk produk

jasa yang akan dibeli. Biasanya dalam bentuk tunai dan kredit, tergantung

dari kebijaksanaan organisasi.

2.3 Kualitas Pelayanan

2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau

23

bersifat laten atau tetap (Kotler 2005:310). Sedangkan Tjiptono (2004:47),

mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Kotler (2005:352) menyatakan pelayanan adalah setiap kegiatan dan

manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak perlu berakibat pemilikan sesuatu.

Menurut Parasuraman, et al.(2008:148), service quality dapat

didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. Sedangkan Lovelock dalam

Tjiptono (2004:52) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan

yang diharapkan konsumen dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan konsumen.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan adalah suatu tingkat keunggulan yang dirasakan seseorang terhadap suatu

jasa yang diharapkan dari perbandingan antara keinginan dan kinerja yang dirasakan

konsumen setelah membeli jasa tersebut. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan

(percieved service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan

baik dan memuaskan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas pelayanan yang baik

bukanlah berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa,

melainkan berdasar pada sudut pandang atau persepsi pelanggan. Persepsi pelanggan

terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.

24

2.3.2 Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman et al. (2008:64), juga menyatakan bahwa atribut

yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan dapat dilihat dari lima

dimensi pokok, yaitu :

1) Bukti fisik (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan

eksisitensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan, sarana

dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan merupakan bukti

nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

fasilitas fisik (contoh : petugas parkir yang melayani pengunjung ketika

memarkirkan kendaraan mereka), perlengkapan dan peralatan yang

digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.

2) Keandalan (reliability), kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

waktu, pelayanan, yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap

yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas.

4) Jaminan dan kepastian (assurance), yaitu pengetahuan, kesopanan, dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi komunikasi,

kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

25

5) Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan konsumen.

Konsumen akan mengunakan kelima dimensi kualitas untuk membentuk

penilaiannya terhadap kualitas jasa yang merupakan dasar untuk membandingkan

harapan dan persepsinya terhadap jasa. Berkaitan dengan kelima dimensi kualitas

jasa tersebut, perusahaan harus bisa meramu dengan baik, bila tidak hal tersebut akan

menimbulkan kesenjangan antara apa yang diberikan perusahan dengan apa yang

diharapkan pelanggan yang dapat berdampak pada perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian.

2.3.3 Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan

Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang

kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas, perusahaan harus mampu

memenuhi enam prinsip utama yang berlaku baik bagi perusahaan manufaktur

maupun perusahaan jasa. Keenam prinsip tersebut sangat bermanfat dalam

membentuk dan mempertahankan lingkungan yang tepat untuk melaksanakan

penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan dengan didukung oleh pemasok,

karyawan, dan pelanggan. Menurut Wolkins, dkk dalam Tjiptono (2004:73) enam

prinsip pokok dalam kualitas pelayanan meliputi:

1) Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen

manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaannya

26

untuk meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa itu maka usaha untuk

meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.

2) Pendidikan

Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek

yang perlu mendapat penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep

kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi

kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3) Perencanaan

Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan tujuan

kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai

visinya.

4) Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan

suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konstan untuk

mencapai tujuan kualitas.

5) Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan

karyawan, pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya, seperti pemasok,

pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-lain.

27

6) Penghargaan dan Pengakuan

Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu

diberi penghargaan dan prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian dapat

meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, dan rasa kepemilikan

setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memberikan

kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

2.4 Nilai Pelanggan

2.4.1 Pengertian Nilai Pelanggan

Menurut Turel, et al. (2007:357) nilai yang dirasakan memberikan dasar

nilai yang baik untuk menarik orang-orang yang mempunyai persepsi yang sama

tentang nilai, bukan hanya pengetahuan terhadap teknologi secara umum. Suatu merk

yang paling unggul di antara merk-merk lainnya akan menduduki posisi pertama

dalam benak konsumen dan merupakan merk yang paling mudah diingat oleh

konsumen. Hal ini sangat menguntungkan karena apabila konsumen melakukan

pembelian, merk yang paling mudah diingat yang pertama kali akan dipertimbangkan

untuk dipilih. Rangkuti (2006:31) mendefinisikan nilai sebagai pengkajian secara

menyeluruh manfaat dari suatu produk, didasarkan persepsi pelanggan atas apa yang

telah diterima oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

Konsep nilai pelanggan (customer value) memberikan gambaran tentang

pelanggan suatu perusahaan yang mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dan

percaya bahwa mereka memperoleh manfaat dari suatu produk yang mereka

dapatkan (Lapierre, 2000:555). Konsep customer value waktu sebagai pengorbanan

28

yang telah ditemukan satu elemen penting sebagai penentu nilai dan niat pembelian

kembali pelanggan (Kumar, 2002:556).

Nilai pelanggan merupakan peningkatan hasil harga dalam peningkatan

pengorbanan moneter bagi pelanggan, sehingga berdampak negatif pada nilai kepada

pelanggan (Teas, et al. 2000:207). Persepsi pembeli tentang nilai menggambarkan

sebuah perbandingan antara kualitas atas keuntungan yang mereka rasakan dari

produk tersebut dengan pengorbanan yang mereka rasakan ketika membayar harga

produk.

Hal serupa juga dikatakan oleh Plewa, et al. (2006:555), bahwa nilai

pelanggan merupakan kualitas yang dirasakan konsumen yang disesuaikan dengan

harga relatif dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dengan nilai

pelanggan kita dapat mengartikan ikatan emosional yang terbentuk antara konsumen

dengan produsen menggunakan suatu produk atau jasa penting yang diproduksi oleh

produsen dan menemukan produk tersebut memberikan suatu tambahan nilai. Hal ini

diindikasikan bahwa hubungan emosional yang tercipta antara konsumen dengan

produsen dapat menciptakan timbal balik yang berdampak positif bagi keduanya.

Menurut Sweeny et al. (2007:555) dalam permodelan dan hasil studinya

menunjukan bahwa nilai pelanggan secara positif dan signifikan mempengaruhi

minat pelanggan untuk mereferensikan produk perusahaan, misalnya kepada teman,

atasan dan orang yang dikenal. Semakin tinggi derajat nilai pelanggan yang

dihasilkan, maka semakin tinggi pula minat pelanggan untuk mereferensikan produk

perusahaan kepada pihak-pihak lain (Parasuraman, et al. 200:78).

29

2.4.2 Indikator Nilai Pelanggan

Sheth, et al. (2001:357) menjelaskan bahwa nilai pelanggan dibagi

menjadi 3 komponen penting, yaitu konsumsi dalam hal nilai kualitas, nilai sosial,

nilai emosional. Ketiga dimensi yang paling aspek komprehensif tentang

memandang nilai sampai sekarang, sebagai berikut:

1) Nilai Emosional (Emotional value)

Nilai emosional merupakan nilai yang berasal dari kemampuan produk

untuk menimbulkan perasaan positif pada diri konsumen, meliputi:

a. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa ingin

mengkonsumsi produk tersebut.

b. Kemampuan sebuah produk untuk menciptakan rasa senang atau puas

pada konsumen.

2) Nilai Sosial (Social value)

Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk

untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen, meliputi :

a. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa bangga kepada

konsumen.

b. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan kesan yang baik

kepada konsumen.

3) Nilai Kualitas/ Performa Jasa (Quality/performance value)

Nilai kualitas/ performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari

persepsi pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas

produk atau jasa, meliputi :

30

a. Manfaat yang diperoleh konsumen setelah mengkonsumsi produk

tersebut.

b. Konsistensi pelayanan oleh karyawan perusahaan.

2.5 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulupun banyak yang meneliti variabel-variabel ini

sehingga dapat memperkuat landasan teori dan sebagai referensi bagi penulis.

Peneliti-peneliti terdahulu yaitu :

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Tahun

Volume

Nomor

Judul

Penelitia

n

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

1 Doina

Olaru

dan

Sharon

Purchas

e

2008

Vol. 2

Nomor

5

Dari

Nilai

Pelangga

n kepada

pembelia

n produk

dan

merekom

endasika

n

1.Nilai

Pelanggan

(X)

2.Pembeli

an Produk

(Y1)

3.Mereko

mendasika

n (Y2)

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

penelitian

ini

menunjukan

bahwa

adanya

komponen

Pembelian

ulang

produk

yang

berkorelasi

dengan nilai

pelanggan

tetapi secara

konseptual

berbeda.

2 Radoul

a

Tsiotso

u

2005

Vol. 4

Nomor.

3

Pengaruh

kualitas

produk,

terhadap

kepuasan

konsume

n dan

niat

pembelia

n.

1.)

kualitas

produk

(X)

2.)kepuasa

n

konsumen

(Y1)

3.)minat

pembelian

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

penelitian

ini

melibatkan

survei

terhadap

204 siswa di

universitas

Yunani, dan

hasilnya

menunjukan

31

(Y2) bahwa

persepsi

kualitas

produk

secara

signifikan

terkait

dengan

semua

variabel

yang

diteliti,

namun

kesan

kualitas

lebih

menjelaskan

variasi

dalam

kepuasan

konsumen

secara

keseluruhan

daripada

keterlibatan

produk dan

niat

pembelian.

3 Zeitha

ml

2002

Vol.52

Nomor.

2

Pengaruh

Harga,

Kualitas

pelayana

ndan

Nilai

terhadap

Kepuasa

n

Konsum

en

1.Harga

(X1)

2.Kualitas

pelayanan

(X2)

3.Nilai

pelanggan

(X3)

4.Kepuasa

n

Konsumen

(Y)

Structural

Equation

Model

(SEM)

Adanya

pengaruh

yang

signifikan

dari harga,

kuallitas

dan persepsi

nilai yang

dominan

terhadap

kepuasan

konsumen

4 Shahza

d Khan

2012

Vol. 3

Pengaruh

harga,

1.Harga

(X1)

Structural

Equation

Jika harga

terjangkau,

32

Nomor.

3

kualitas

pelayana

n

terhadap

kepuasan

konsume

n

2.Kualitas

pelayanan(

X2)

3.Kepuasa

n

konsumen

(Y)

Model

(SEM)

kualitas

pelayanan

relative

baik, maka

kepuasan

konsumen

akan

berjalan

baik.

Pada jurnal yang pertama, penulis mengkaji tentang variabel nilai

pelanggan, karena variabel ini sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh penulis.

Seoarang konsumen akan datang kembali pada tempat dimana konsumen itu

mendapatkan manfaat dari apa yang dia beli dan sesuai dengan harapan konsumen.

Pada jurnal yang kedua, penulis mengkaji tentang variabel kepuasan konsumen dan

juga metode, yaitu analisis regresi linear berganda untuk pedoman saat akan

membuat pertanyaan dalam pembuatan kuisioner. Pada jurnal ketiga, penulis

mengkaji tentang variabel harga, kualitas pelayanan, nilai pelanggan dan kepuasan

konsumen. Dalam jurnal ini semua variabel baik variabel bebas atau terikatnya

sangat membantu penulis. Pada variabel tertentu pun penulis mengambil indikator

dari jurnal tersebut. Pada jurnal keempat, penulis mengkaji tentang variabel harga,

kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Jurnal ini mempunyai kesimpulan yang

berbeda dengan jurnal yang ketiga, dan membantu menetukan indikator dari variabel

harga dan kualitas pelayanan.

2.6 Kerangka Berpikir

Dalam persaingan pasar yang semakin tinggi saat ini, mewujudkan

kepuasan konsumen adalah hal yang penting dan merupakan salah satu tujuan utama

33

dari setiap perusahaan. Perusahaan harus mampu menarik konsumen baru dan juga

mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan menjaga kepuasan yang

dirasakan oleh konsumen.

Harga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen, karena harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan menjadi tolak ukur

untuk mencapai kepuasan, hal ini dikarenakan harga merupakan salah satu bahan

pertimbangan bagi konsumen untuk membeli suatu produk. Harga yang terjangkau

diimbangi dengan kualitas yang baik akan memberikan kepuasan konsumen.

Kualitas pelayanan sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen,

kualitas yang diberikan oleh perusahaan menjadi sarana penunjang untuk mencapai

kepuasan, hal ini dikarenakan jika adanya pelayanan yang baik dari perusahaan maka

pelanggan akan merasakan adanya perlakuan lebih yang diberikan perusahaan

terhadap konsumen. Dengan kata lain konsumen akan merasa puas dengan apa yang

telah diberikan oleh perusahaan.

Persepsi akan nilai atau manfaat yang didapatkan konsumen setelah

membeli produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Semakin

banyak pelanggan memandang manfaat layanan melebihi pengorbanan atau biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah layanan, maka akan semakin tinggi

persepsi mereka terhadap nilai pelayanan, karena mereka mendapatkan lebih dari

yang diharapkan yang pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan yang lebih besar.

Harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan erat kaitannya dengan

kepuasan konsumen. Harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan merupakan

penilaian menyeluruh atas suatu tingkat pelayanan yang baik, sedangkan kepuasan

34

konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil kinerja

yang di rasakan di bandingkan dengan harapannya. Kepuasan konsumen dapat

tercipta dengan adanya harga yang terjangkau diimbangi dengan kualitas pelayanan

yang diberikan oleh perusahaan melebihi harapan konsumen dan persepsi pelanggan

akan nilai yang diperoleh lebih dari pengorbanan yang dilakukan. Dengan kata lain

semakin terjangkaunya harga suatu produk, baiknya kualitas pelayanan dan persepsi

pelanggan akan nilai yang diperoleh suatu produk maka akan semakin besar

kepuasan yang dirasakan konsumen.

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka mengenai harga, kualitas pelayanan

dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen, maka dikembangkan kerangka

pemikiran yang mendasari penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Harga (X1)

1. Kepastian Harga

2. Syarat Pembayaran

Kualitas Pelayanan (X2)

1. Bukti Fisik

2. Keandalan

3. Jaminan

4. Daya Tanggap

5. Empati

Kepuasan Konsumen (Y)

1. Kesesuaian Harapan

2. Minat Berkunjung Kembali

3. Kesediaan

Merekomendasikan Nilai Pelanggan (X3)

1. Nilai Kualitas

2. Nilai Emosional

3. Nilai Sosial

35

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok

permasalahan serta tujuan. Arikunto (2006:64), hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan kerangka pikir seperti diatas, maka dapat dibuat

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada Rumah

Makan di Kota Purwokerto.

H2 : Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada

Rumah Makan di Kota Purwokerto.

H3 : Ada pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada

Rumah Makan di Kota Purwokerto.

H4 : Ada pengaruh harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap

kepuasan konsumen pada Rumah Makan di Kota Purwokerto.

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Dalam penelitian ini, populasi yang dipergunakan adalah konsumen rumah makan di

kota Purwokerto.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:132). Oleh karena populasi tidak diketahui maka menggunakan teknik

accidental sampling dengan menggunakan rumus Sitepu. Mengenai ukuran sampel,

menurut Sitepu (2002:108) dapat ditempuh melalui beberapa tahap perhitungan.

Pada langkah pertama menentukan perkiraan harga koefisien korelasi ( ) terkecil

antara variabel bebas dan variable terikat. Kedua menentukan taraf nyata ( ) kuasa

uji (1- ) setelah itu menentukan sampel secara interatif. Untuk interasi pertama

menggunakan rumus pada halaman berikut:

2

2

11

U

zzn + 3

Sedangkan

1

12

1nLU

37

Dimana 11 zz merupakan konstanta yang diperoleh dari distribusi

normal.

Pada iterasi kedua menggunakan rumus

32

2

11

U

zzn

Keterangan

1z = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal

1z = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal

121

12

1n

LU n

Apabila ukuran sampel minimal dan interaktif pertama dan kedua

harganya sama dengan bilangan satuannya sama maka interasi berhenti. Apabila

belum semua perlu diadakan interasi kedua yang hasilnya diperoleh = 0,25,

dengan dasar pertimbangan dalam penelitian ini di perkirakan korelasi terendah dari

variabel bebas adalah 0,25 tarif nyata yang diinginkan sebesar 5%. Dengan demikian

diperoleh nilai :

645,1

645,1

25,0

1

1

z

z

1) Menghitung dengan iterasi pertama

1

12

1nLU

38

2554127919,0

)6666666.1(2

1

25,01

25,01

21

U

LU

LU

n

n

Maka

32

2

11

U

zzn

3

)2554127919,0(

645,1645,12

2

n

3

70652356942.0

8241.10n

39229678.165 n

9229678.168n

169n

2) Menghitung dengan iterasi kedua

121

12

1n

LU n

11692

25,0

25,01

25,01

21

nLU

000744.0()6666666.1(

21 nLU )

)6674106.1(

21

nLU

12255635942.0U

39

Maka

32

2

11

U

zzn

3

2556359421,0

645,1645,12

2

n

3

90653497348.0

8241.10n

36334187.165 n

6334187.168n

n = 169

Karena n1 dan n2 telah tercapai harga yang sama yaitu 169 maka sampel

yang di ambil minimal 169 responden.

3.2 Metode Pengumpullan data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner,

merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden, dalam arti laporan digunakan tentang pribadi atau hal-hal

yang diketahui (Arikunto, 2006:128).

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan:

a. Metode Kuesioner (Angket)

Angket (kuesioner) merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan

daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sunyoto, 2012:96). Metode

ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai harga, kualitas

pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan. Kuesioner

40

yang digunakan adalah kuesioner dengan skala likert, dimana pada masing-

masing jawaban diberikan skor sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju dengan skor 5

b. Jawaban Setuju dengan skor 4

c. Jawaban Kurang Setuju dengan skor 3

d. Jawaban Tidak Setuju dengan skor 2

e. Jawaban Sangat Tidak Setuju dengan skor 1

b. Wawancara

Merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

bertatapan langsung dengan responden, sama seperti penggunaan daftar

pertanyaan (Arikunto, 2006:155). Interview menggunakan alat pemandu,

dimana pertanyaan pada kuesioner tersusun sedemikian rupa menurut urutan

dan penggolongan data yang diperlukan. Interview ini dipergunakan untuk

melengkapi data yang diperoleh dari responden, yaitu yang berkaitan

dengan kepuasan pengunjung rumah makan di Kota Purwokerto

3.2.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

terikat, dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah harga,

kualitas pelayanan, dan nilai pelanggan.

41

a. Harga (X1)

Harga suatu barang atau jasa menjadi penentu bagi permintaan pasar.

Harga juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan atau organisasi.

Karena ini merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang dapat menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan. Menurut Stanton (2005:308) indikator harga terdiri

dari:

1. Kepastian harga

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Misalnya

bila ada barang atau jasa yang harganya mahal, maka konsumen cenderung

beranggapan bahwa barang atau jasa tersebut kualitasnya baik. Tingkat harga

suatu jasa satu dengan yang lain yang sejenis terkadang memilki perbedaan,

hal ini berdasarkan faktor-faktor penyebabnya. Harga yang diharapkan

konsumen untuk sebuah jasa adalah nilai dengan hasil jasa yang ditawarkan.

2. Syarat pembayaran

Berhubungan dengan bagaimana konsumen akan membayar untuk produk

jasa yang akan dibeli. Biasanya dalam bentuk tunai dan kredit, tergantung

dari kebijaksanaan organisasi.

42

b. Kualitas Pelayanan (X2)

Menurut Parasuraman, et al. (2008:64), service quality dapat

didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. Parasuraman (2008:65),

juga menyatakan bahwa atribut yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas

pelayanan dapat dilihat dari lima dimensi pokok, yaitu :

1. Bukti Fisik

Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksisitensinya kepada

pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan, sarana dan prasarana fisik

perusahaan yang dapat diandalkan merupakan bukti nyata dari pelayanan

yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh:

orang yang berada di tempat tersebut dan melayani konsumen dengan baik,

seperti tukang parkir yang berada di tempat parkir), serta penampilan

pegawainya.

2. Keandalan

Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang

dijanjikan serta akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan

pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan, yang sama untuk semua

pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang

tinggi.

43

3. Jaminan

Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat

(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang

jelas.

4. Daya Tanggap

Pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini

meliputi komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

5. Empati

Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan

konsumen.

c. Nilai Pelanggan (X3)

Sheth, et al. (2001) menjelaskan bahwa nilai pelanggan dibagi menjadi 3

komponen penting, yaitu konsumsi dalam hal nilai kualitas, nilai sosial, nilai

emosional. Ketiga dimensi yang paling aspek komprehensif tentang memandang

nilai sampai sekarang, sebagai berikut.

1) Nilai Emosional (Emotional value)

Nilai emosional merupakan nilai yang berasal dari kemampuan produk untuk

menimbulkan perasaan positif pada diri konsumen, meliputi:

44

a. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa ingin mengkonsumsi

produk tersebut.

b. Kemampuan sebuah produk untuk menciptakan rasa senang atau puas

pada konsumen.

2) Nilai Sosial (Social value)

Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri-sosial konsumen, meliputi:

a. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa bangga kepada

konsumen.

b. Kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan kesan yang baik kepada

konsumen.

3) Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality/performance value)

Nilai kualitas/performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari persepsi

pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk atau

jasa, meliputi :

a. Manfaat yang diperoleh konsumen setelah mengkonsumsi produk tersebut.

b. Konsistensi pelayanan oleh karyawan perusahaan.

3.2.2 Variabel terikat (Dependent)

Variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian

ini adalah kepuasan konsumen.

45

a.) Kepuasan Konsumen (Y)

Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2004:101) atribut

pembentuk kepuasan terdiri dari:

1) Kesesuaian harapan

Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang diharapkan oleh

konsumen dengan yang dirasakan oleh konsumen, meliputi :

a. Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.

b. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan

yang diharapkan.

c. Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang

diharapkan.

2) Minat berkunjung kembali

Merupakan kesediaan konsumen untuk berkunjung kembali atau

melakukan pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi :

a. Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan

oleh karyawan memuaskan.

b. Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang

diperoleh setelah mengkonsumsi produk.

c. Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang yang

disediakan memadai.

3) Kesediaan merekomendasikan

Merupakan kesediaan konsumen unrtuk merekomendasikan produk yang

telah dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi :

46

a. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang

ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan.

b. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang

ditawarkan karena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.

c. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang

ditawarkan karena nilai atau manfaat yang didapat setelah

mengkonsumsi sebuah produk jasa..

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.3.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168). Rumus yang adalah

digunakan sebagai berikut :

2222xy

Y)(YNX)(XN

Y)X)((XYNr

Keterangan:

rxy = Nilai koefisien korelasi

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (Arikunto, 2006:170)

Dalam penelitian ini menggunakan cara membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel. Pada kasus ini jumlah sampel (n) = 20 dan besarnya df dapat dihitung 20 -

47

2 = 18 dengan df = 18 dan alpha = 0,05 di dapat r tabel = 0,444. Jika r hitung > r tabel dan

nilai positif maka item pertanyaan atau indikator dinyatakan valid. (Ghozali,

2009:49).

a. Variabel Harga

Tabel 3.1 : Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Harga

No rxy rtabel Keterangan

1 0.522 0.444 Valid

2 0.682 0.444 Valid

3 0.8534 0.444 Valid

4 0.8849 0.444 Valid

5 0.8161 0.444 Valid

6 0.6241 0.444 Valid

Sumber : Data primer diolah 2013

Berdasarkan tabel hasil uji instrumen variabel harga, dapat

diketahui semua instrumen dinyatakan valid dengan nilai Rxy lebih besar

dari nilai rtabel sebesar 0,444. Demikian dapat dikatakan bahwa variabel

harga yang digunakan dalam penelitian semua pernyataan valid, dapat

digunakan dalam pengambilan data.

b. Variabel Kualitas Pelayanan

Tabel 3.2 : Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kualitas Pelayanan

No rxy rtabel Keterangan

1 0.592 0.444 Valid

2 0.539 0.444 Valid

3 0.611 0.444 Valid

4 0.593 0.444 Valid

5 0.511 0.444 Valid

48

6 0.129 0.444 Tidak

7 0.687 0.444 Valid

8 0.7102 0.444 Valid

9 0.6907 0.444 Valid

10 0.4834 0.444 Valid

11 0.6272 0.444 Valid

12 0.6526 0.444 Valid

13 0.5213 0.444 Valid

14 0.6822 0.444 Valid

15 0.4824 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang diolah 2013

Data uji validitas instrumen kualitas pelayanan diatas menunjukan bahwa

ada 1 pertanyaan yang tidak valid, dikarenakan pernyataan tersebut tidak dapat

dipahami oleh responden, sehingga ada 14 pernyataan yang mewakili variabel

kualitas pelayanan yang digunakan dalam pengambilan data.

c. Variabel Nilai Pelanggan

Tabel 3.3 : Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Nilai Pelanggan

No rxy rtabel Keterangan

1 0.7311 0.444 Valid

2 0.2688 0.444 Tidak

3 0.7476 0.444 Valid

4 0.6023 0.444 Valid

5 0.5778 0.444 Valid

6 0.6473 0.444 Valid

7 0.4799 0.444 Valid

8 0.6413 0.444 Valid

9 0.5976 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang diolah 2013

49

Data uji validitas instrumen nilai pelanggan diatas menunjukan bahwa

ada 1 pertanyaan yang tidak valid, dikarenakan pernyataan tersebut tidak dapat

dipahami oleh responden, sehingga ada 8 pernyataan yang mewakili variabel nilai

pelanggan yang digunakan dalam pengambilan data.

d. Variabel Kepuasan Konsumen

Tabel 3.4 : Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen

No rxy rtabel Keterangan

1 0.6374 0.444 Valid

2 0.4919 0.444 Valid

3 0.7384 0.444 Valid

4 0.500 0.444 Valid

5 0.5763 0.444 Valid

6 0.4162 0.444 Tidak

7 0.7059 0.444 Valid

8 0.7913 0.444 Valid

9 0.6579 0.444 Valid

Sumber : Data primer yang diolah 2013

Data uji validitas instrumen kepuasan konsumen diatas menunjukan

bahwa ada 1 pertanyaan yang tidak valid, dikarenakan pernyataan tersebut tidak

dapat dipahami oleh responden, sehingga ada 8 pernyataan yang mewakili variabel

kepuasan konsumen yang digunakan dalam pengambilan data

3.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagia alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik

(Arikunto, 2006:178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang

50

sudah dapat dipercaya ,yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Apabila datanya benar-benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun

diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan (dapat

dipercaya).

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:180). Rumus untuk mencari

reliabilitas adalah sebagai berikut :

2

t

2

b

11σ

Σσ1

1k

kr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas konsumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb = Jumlah varians butir

σt = Varians total

(Arikunto, 2006:196)

Reliabilitas melalui perhitungan SPSS diukur dengan uji statistik

Cronbach Alpha, variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0.60 (Ghozali, 2006:42).

51

Tabel 3.5 : Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen

No.

Variabel Cronbach’s

Alpha

Minimal

Cronbach’s Alpha

yang diisyaratkan

Keterangan

1 Harga 0,827 >0,60 Reliabel

2 Kualitas Pelayanan 0,82 >0,60 Reliabel

3 Nilai Pelanggan 0,757 >0,60 Reliabel

4 Kepuasan Konsumen 0,73 >0,60 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah 2013

Berdasarkan data yang ada dalam tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 4

variabel yang ada memiliki nilai koefesiensi reliabilitas yang lebih tinggi daripada

Cronbanch Alpha yang di syaratkan yaitu sebesar 0,60. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa hasil instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, atau

dapat dikatakan hasil instrumen ini dapat dipercaya.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi berganda, dengan sebelumnya dilakukan uji instrumen dan

mengelompokkan data dengan analisis deskriptif presentase.

3.4.1 Analisis Deskriptif Persentase

Metode analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis

data mengenai analisis pengaruh harga, kualitas pelayanan, dan nilai pelanggan

terhadap kepuasan konsumen di rumah makan di kota Purwokerto. Untuk

mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban digunakan rumus sebagai

berikut:

52

% = × 100%

N = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

% = Presentase

Analisis deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel bebas, yaitu variabel harga, kualitas pelayanan dan nilai

pelanggan terhadap kepuasan konsumen. Variabel tersebut terdiri dari beberapa

indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan

menjadi instrumen.

Langkah-langkah menggunakan rumus deskriptif persentase adalah

sebagai berikut:

1. Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dan mengisi

kelengkapan

2. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif

3. Membuat tabel distribusi jawaban angket

4. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden

5. Memasukkan skor dalam rumus deskriptif persentase

6. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori

Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden,

peneliti menentukan sebagai berikut :

a. Untuk jawaban sangat setuju responden diberi skor 5

b. Untuk jawaban setuju responden diberi skor 4

53

c. Untuk jawaban kurang setuju responden diberi skor 3

d. Untuk jawaban tidak setuju responden diberi skor 2

e. Untuk jawaban sangat tidak setuju responden diberi skor 1

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Skor

No Interval Persen Kriteria

1 84% - 100% Sangat Baik

2 68% - 84% Baik

3 52% - 68% Cukup

4 36% -52 % Tidak baik

5 ≤ 36% Sangat tidak baik

Kemudian di susun kriteria sebagai berikut:

1. % terendah = (1:5) x 100% = 20%

2. % tertinggi = (5:5) x 100% = 100%

3. Jarak = 100% - 20% = 80%

4. Interval Kriteria = 80% : 5 = 16%

3.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

bebas dengan variabel terikat yaitu antara harga ( ), kualitas pelayanan ( ) dan

nilai pelanggan (X3) terhadap kinerja pemasaran (Y). Data yang dianalisis

menggunakan program komputer yaitu program SPSS. Perhitungan analisa regresi

yang digunakan pada peneletian ini menggunakan persamaan regresi berganda yaitu

(Ghozali, 2006:96) :

54

Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+……+bnXn+ e

Dalam penelitian ini

Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+ e

Keterangan :

Y = Kinerja pemasaran

b0 = Konstanta

b1.b2,b3 = Koefisien regresi berganda

X1 = harga

X2 = kualitas produk

X3 = variabel nilai pelanggan

e = Standard Error

3.5 Uji Asumsi Klasik

3.5.1 Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat

dari grafik normal probability plot. Apakah variabel berdistribusi normal,

maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45°.

(Ghozali, 2006:74).

3.5.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah penyimpangan model klasik dalam model

regresi yang dihasilkan. Uji ini ditujukan untuk menguji apakah dalam

model regresi adanya korelasi antara variabel independen. Untuk

55

mendiktesi ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat Varience

Inflance Factor (VIF). Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi multi

kolinieritas.

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan

kepengamatan lainnya. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (Zpred) dengan residualnya (Screseid). Apabila tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada

sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi (bebas) heteroskedastis

dalam data.

3.6 Uji Hipotesis

3.6.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual.

Merumuskan hipotesis statistik

1) Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

bebas X terhadap variabel terikat Y.

2) Ha : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X

terhadap variabel terikat Y.

56

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji-t dengan menggunakan SPSS

adalah :

a) Apabila nilai signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b) Apabila nilai signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

3.6.2 Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat secara

simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan secara serentak

untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh variabel harga (X1), kualitas

pelayanan (X2), nilai pelanggan (X3) sebagai variabel bebas, terhadap kepuasan

konsumen (Y) sebagai variabel terikat. Adapun hipotesis yang dapat diajukan untuk

uji F adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis nol (Ho) diterima dan Hipotesis alternatif (Ha) ditolak

maka: artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X1, X2, X3)

secara simultan terhadap variabel terikat (Y).

2. Hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis nol (Ho) ditolak

maka: artinya ada pengaruh antara variabel bebas (X1, X2, X3) secara

simultan terhadap variabel terikat (Y).

Kaidah pengambilan keputusan dalam Uji-F dengn mengunakan SPSS

adalah :

a) Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b) Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

57

3.6.3 Koefisien Determinasi Partial

Koefisien determinasi partial digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat (Gujarati, dkk 2012).

3.6.3.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model (orientasi pasar dan inovasi) dalam menerangkan variasi variabel

dependen/tidak bebas (kinerja pemasaran). Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol (0) dan satu (1). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah

karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2006:83).

Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R²

(Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak

seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2006:83). Dalam kenyataan nilai Adjusted R²

dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam

uji empiris didapat nilai Adjusted R² negatif, maka nilai Adjusted dianggap bernilai 0.

Secara sistematis jika nilai R² = 1, maka Adjusted R² = R² = 1. Sedangkan jika nilai

58

R² = 0, maka Adjusted R² = ( 1 – k ) / ( n – k ). Jika k > 1, maka Adjusted R² akan

bernilai negatif.

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan penyebaran kuisioner terhadap 169 responden yang

merupakan wisatawan yang sedang berkunjung di rumah makan Kota Purwokerto

dapat diketahui gambaran tentang jenis kelamin dan usia responden yang dijadikan

sampel.

4.1.2 Deskripsi Usia Responden

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner

maka diperoleh data tentang umur konsumen yang sedang mengunjungi rumah

makan di Kota Purwokerto yang menjadi responden dalam penelitian ini, seperti

disajikan pada tabel 4.1

Tabel 4.1: Distribusi Umur Pengunjung Rumah Makan di Kota Purwokerto

No Umur (tahun) Frekuensi Persentase

1 12-18 27 16%

2 19-25 43 25%

3 26-32 53 32%

4 33-39 31 18%

5 40-46 15 9%

Jumlah 169 100%

Sumber : Data primer diolah 2013

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar umur pengunjung yang

datang pada rumah makan di Kota Purwokerto dalam penelitian ini yang paling

60

banyak datang memiliki tingkatan umur antara 26-32 tahun sebanyak 53 pengunjung.

Data tersebut bias dijadikan masukan kepada pihak rumah makan untuk lebih

memperhatikan makanan yang seperti apa yang tepat dihidangkan bagi pengunjung

yang datang.

4.1.3 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner

maka diperoleh data tentang jenis kelamin pengunjung yang datang pada rumah

makan di Kota Purwokerto dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2: Distribusi Jenis Kelamin Pengunjung Rumah Makan di Kota Purwokerto

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 70 41,43%

2 Perempuan 99 58,57%

Jumlah 169 100

Sumber : Data primer diolah 2013

Data pada tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar pengujung dalam

penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 99 orang, sedangkan yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 70 orang. Hal ini untuk perhatian bagi pemilik

rumah makan, bahwa pengujung yang datang pada rumah makan mayoritas berjenis

kelamin perempuan. Oleh karena itu lebih mengerti makanan seperti apa yang

disenangi oleh perempuan.

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-

masing variabel penelitian dan pengaruh 3 variabel bebas yaitu harga (X1) kualitas

61

pelayanan (X2) dan nilai pelanggan (X3) dengan satu variabel dependen tingkat

kepuasan konsumen (Y) pada bidang kuliner rumah makan di Kota Purwokerto.

4.2.1 Variabel Harga

Pada variabel deskriptif harga, penilaian dilakukan dengan 2 indikator,

diantaranya adalah kepastian harga dan syarat pembayaran, berikut adalah tabel

deskriptif harga.

Tabel 4.3 : Deskriptif variabel harga

Kriteria Frekuensi Persentase

Sangat setuju 22 13%

Setuju 91 54%

Kurang setuju 47 28%

Tidak setuju 9 5%

Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 169 100%

Sumber: Data Penelitian, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 169 responden, 113

responden (67%) memiliki harga dengan kriteria setuju, 56 responden (33%)

memiliki harga dengan kriteria tidak setuju. Kecendrungan jawaban responden

untuk variabel harga yaitu menjawab setuju. Ini berarti bahwa persepsi responden

pada indikator harga dapat di analogkan dalam kategori baik.

4.2.2 Variabel Kualitas pelayanan

Pada variabel deskriptif variabel kualitas pelayanan, penilaian dilakukan

dengan 3 indikator, diantaranya adalah bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan

dan empati. Berikut adalah tabel deskriptif kualitas pelayanan

62

Tabel 4.4 : Deskriptif variabel kualitas pelayanan

Kriteria Frekuensi Persentasi

Sangat setuju 14 8%

Setuju 118 70%

Kurang setuju 29 17%

Tidak setuju 8 5%

Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 169 100%

Sumber: Data penelitian, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 169 responden, 132

responden (78%) memiliki tingkat kualitas pelayanan dengan kriteria setuju, 37

responden (22%) memiliki tingkat kualitas pelayanan dengan kriteria tidak setuju.

Kecendrungan jawaban responden untuk variabel kualitas pelayanan yaitu

menjawab setuju. Ini berarti bahwa persepsi responden pada indikator kualitas

pelayanan dapat di analogkan dalam kategori baik

4.2.3 Variabel Nilai Pelanggan

Pada variabel deskriptif variabel nilai pelanggan, penilaian dilakukan

dengan 3 indikator, diantaranya adalah nilai emosional, nilai sosial, nilai kualitas.

Berikut adalah tabel deskriptif nilai pelanggan.

Tabel 4.5 : Deskriptif variabel nilai pelanggan

Kriteria Frekuensi Persentasi

Sangat setuju 26 15%

Setuju 93 55%

Kurang setuju 38 22%

Tidak setuju 12 7%

Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 169 100%

Sumber: Data penelitian, diolah 2013

63

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 169 responden, 119

responden (70%) memiliki tingkat nilai pelanggan dengan kriteria setuju, 50

responden (29%) memiliki tingkat nilai pelanggan dengan kriteria tidak setuju,

Kecendrungan jawaban responden untuk variabel nilai pelanggan yaitu menjawab

setuju. Ini berarti bahwa persepsi responden pada indikator nilai pelanggan dapat di

analogkan dalam kategori baik.

4.2.4 Variabel Kepuasan Konsumen

Pada variabel deskriptif kepuasan konsumen, penilaian dilakukan dengan

3 indikator, diantaranya adalah kesesuaian harapan, minat berkunjung kembali, dan

kesediaan merekomendasikan. Berikut adalah tabel deskriptif kepuasan konsumen.

Tabel 4.6 : Deskriptif variabel kepuasan konsumen

Kriteria Frekuensi Persentasi

Sangat setuju 24 14%

Setuju 90 53%

Kurang setuju 43 25%

Tidak setuju 11 7%

Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 169 100%

Sumber: Data Penelitian, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 169 responden, 114

responden (67%) memiliki kepuasan konsumen dengan kriteria setuju, 54 responden

(32%) memiliki kepuasan konsumen dengan kriteria tidak baik. Kecendrungan

jawaban responden untuk variabel kepuasan konsumen yaitu menjawab setuju. Ini

berarti bahwa persepsi responden pada indikator kepuasan konsumen dapat di

analogkan dalam kategori baik.

64

4.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji multikolonieritas

dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai

VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas

dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16:

Tabel 4.7: Hasil Output SPSS 16 uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.027 2.061 1.954 .052

X1 .476 .086 .367 5.511 .000 .704 1.421

X2 .119 .047 .182 2.525 .012 .598 1.673

X3 .285 .067 .299 4.289 .000 .641 1.561

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai

tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

65

2. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak

menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:

Gambar 4.1: Hasil output SPSS 16 uji Heteroskedastisitas

66

Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain dengan

mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji

Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual

terhadap variabel independen.

Output dari uji glejser adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8: Hasil Output SPSS 16 uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.129 1.170 2.674 .008

X1 .009 .049 .018 .191 .849

X2 .008 .027 .029 .285 .776

X3 -.036 .038 -.094 -.965 .336

a. Dependent Variable: Abs_res

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan semua variabel

independen mempunyai nilai sig ≥ 0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen abs_res. Hal ini terlihat

dari nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya diatas 0,05. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

67

4.3.1 Normalitas Data

Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel

dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen

diasumsikan bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya.

Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.9: Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 169

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.23441189

Most Extreme Differences Absolute .049

Positive .040

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .636

Asymp. Sig. (2-tailed) .813

a. Test distribution is Normal.

Analisis data hasil Output:

Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

68

Kriteria penerimaan H0

H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.

Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,813 = 81,3% > 5% , maka H0 diterima.

Artinya variabel unstandarized berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai berikut.

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot

Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel

dependen Y memenuhi asumsi normalitas.

69

4.3.2 Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh

hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.10: Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.027 2.061 1.954 .052

X1 .476 .086 .367 5.511 .000

X2 .119 .047 .182 2.525 .012

X3 .285 .067 .299 4.289 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai

berikut:

Y = 4,027 + 0,476X1 + 0,119X2+ 0,285X3. Persamaan regresi tersebut mempunyai

makna sebagai berikut:

1. Konstanta = 4,027

Jika variabel harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan dianggap sama

dengan nol, maka variabel kepuasan konsumen sebesar 4,027.

70

2. Koefisien X1 = 0,476

Jika variabel harga mengalami kenaikan, sementara kualitas pelayanan dan

nilai pelanggan diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan

meningkat sebesar 0,476.

3. Koefisien X2 = 0,119

Jika variabel kualitas pelayanan mengalami kenaikan, sementara harga dan

nilai pelanggan diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan

meningkat sebesar 0,119.

4. Koefisien X3 = 0,285

Jika variabel nilai pelanggan mengalami kenaikan, sementara harga dan

kualitas pelayanan diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan

meningkat sebesar 0,285.

4.3.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.

Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut:

71

Tabel 4.11: Hasil Output SPSS 16 Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.027 2.061 1.954 .052

X1 .476 .086 .367 5.511 .000

X2 .119 .047 .182 2.525 .012

X3 .285 .067 .299 4.289 .000

a. Dependent Variable: Y

Hipotesis :

Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Harga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen, karena harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan menjadi tolak ukur

untuk mencapai kepuasan, hal ini dikarenakan harga merupakan salah satu bahan

pertimbangan bagi konsumen untuk membeli suatu produk.

Kualitas pelayanan sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen,

kualitas yang diberikan oleh perusahaan menjadi sarana penunjang untuk mencapai

kepuasan, hal ini dikarenakan jika adanya pelayanan yang baik dari perusahaan maka

pelanggan akan merasakan adanya perlakuan lebih yang diberikan perusahaan

terhadap konsumen.

72

Persepsi akan nilai atau manfaat yang didapatkan konsumen setelah

membeli produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2. Pengujian hipotesis secara simultan (uji F).

Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran

persamaan regresi.

Hipotesis:

0:0 H (Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen)

0:1 H (Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen)

Pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig ≥ 5%.

H1 diterima jika F hitung > F tabel dan sig < 5%.

Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini:

73

Tabel 4.12: Hasil Output SPSS 16 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1661.381 3 553.794 51.991 .000a

Residual 1757.519 165 10.652

Total 3418.899 168

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 51,991 > 3.204 dan sig = 0,000 < 5

% ini berarti variabel independen harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

kepuasan konsumen. Maka dengan kata lain variabel-variabel independen harga,

kualitas pelayanan dan nilai pelanggan mampu menjelaskan besarnya variabel

dependen kepuasan konsumen.

4.3.4 Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini:

74

Tabel 4.13: Koefisien Determinasi Ganda

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .697a .486 .477 3.26368

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,477 = 47,7% ini berarti

variabel bebas harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen kepuasan konsumen sebesar 47,7% dan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

4.3.5 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien

determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial

ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Secara parsial kontribusi harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

terhadap kepuasan konsumen bisa dilihat pada tabel berikut ini:

75

Tabel 4.14: Koefisien Determinasi Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constant

) 4.027 2.061

1.954 .052

X1 .476 .086 .367 5.511 .000 .594 .394 .308

X2 .119 .047 .182 2.525 .012 .538 .193 .141

X3 .285 .067 .299 4.289 .000 .568 .317 .239

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 harga yang diperoleh dari

koefisien korelasi parsial untuk variabel harga dikuadratkan yaitu (0.394)2

= 0.1552 x

100% = 15.52%. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan yang diperoleh dari

koefisien korelasi parsial untuk variabel kualitas pelayanan dikuadratkan yaitu

(0.193)2

= 0.0372 x 100% = 3.72%. Besarnya pengaruh nilai pelanggan yang

diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kualitas pelayanan

dikuadratkan yaitu (0.317)2 = 0.1005 x 100% = 10.5%. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel harga memberikan pengaruh lebih besar terhadap kepuasan konsumen

dibandingkan variabel kualitas pelayanan dan nilai pelanggan.

76

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang Pengaruh Harga, Kualitas

Pelayanan, dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan

di Kota Purwokerto, diperoleh keterangan secara simultan ketiga variabel

independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Veloutsou

(2005:46) kepuasan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu situasi

dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi melalui produk yang

dikonsumsi. Besarnya pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap kepuasan

konsumen adalah 47,7%. Jadi, dengan melihat besarnya pengaruh ketiga variabel

independen tersebut terhadap kepuasan konsumen maka sudah sepatutnya ketiga

variabel tersebut menjadi perhatian khusus bagi pihak pengelola rumah makan di

Kota Purwokerto dalam rangka meningkatkan mutu kualitas sajian makanannya.

1. Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Bidang Kuliner

Rumah Makan di Kota Purwokerto

Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh harga secara parsial

yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang sedang berkunjung di

rumah makan di Kota Purwoketo. Harga yang ditetapkan oleh pihak rumah makan

sesuai dengan keadaan perekonomian masyarakat di Kota Purwokerto. Walton

(2004:17), harga dan kualitas memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kepuasan

konsumen. Harga digunakan sebagai indikator kualitas produk, yang berakibat

anggapan kualitas yang lebih baik dari suatu produk dan menentukan kepuasan yang

lebih tinggi, oleh sebab itu harga yang ditetapkan harus seimbang dengan kualitas

yang diberikan pada konsumen (Aurimas, et al. 2009:17).

77

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel harga

berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen secara signifikan. Ini berarti

semakin baik harga yang ditawarkan berakibat pada semakin baiknya kepuasan

konsumen. Besarnya pengaruh variabel harga terhadap kepuasan konsumen adalah

15.52%

Harga merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian konsumen

dalam membeli sesuatu. Harga yang terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan kualitas

yang baik maka dapat menimbulkan kekecewaan konsumen. Jadi pihak produsen

harus pandai dalam menetapkan harga jual suatu produk. Harga yang ditetapkan

harus sesuai dengan perekonomian konsumen, agar konsumen dapat membeli barang

tersebut. Harga mewakili sebuah persepsi seseorang tentang produk tersebut.

Sehingga harga bisa membuat konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap

suatu produk.

Berdasarkan hasil penelitian harga maka dapat disimpulkan bahwa

kepastian harga sangat berpengaruh besar pada suatu produk. Jika konsumen

mendapatkan kepastian harga yang jelas maka sudah pasti konsumen tidak akan ragu

dalam melakukan keputusan pembelian. Sedangkan untuk indikator syarat

pembayaran, pihak pemilik rumah makan harus memberikan kemudahan bagi

pelanggan pada saat pembayaran. Misalnya dengan menyediakan beberapa kasir jika

terjadi kepadatan pengunjung sehingga konsumen tidak perlu mengantri lama untuk

melakukan pembayaran. Karena biasanya konsumen akan merasa tidak puas jika

harus mengantri lama pada saat membayar. Pada bidang kuliner, industri ini tidak

pernah berhenti melainkan terus mengikuti perkembangan jaman. Banyak aneka

78

jenis makanan yang tersaji dalam berbagai pilihan di rumah makan. Begitu pula

rumah makan di Purwokerto yang banyak aneka jenis pilihan menunya.

Setiap rumah makan pasti memiliki keunggulan dan kekurangan masing-

masing. Baik itu dari segi tempat, fasilitas, menu dan tentunya harga yang

ditawarkan. Pemilik rumah makan harus pandai dalam menghitung laba sehingga

dapat menetapkan harga makanan dengan tepat agar konsumen tidak merasa

kemahalan. Dengan harga yang bersahabat atau terjangkau maka konsumen yang

hobi kuliner tidak akan ragu untuk mencoba makanan yang di sajikan rumah makan

tersebut.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Bidang

Kuliner Rumah Makan di Kota Purwokerto

Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh kualitas pelayanan

secara parsial yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang sedang

berkunjung di rumah makan di Kota Purwokerto. Kualitas pelayanan yang diberikan

oleh pihak rumah makan memberikan kesan tersendiri bagi konsumen untuk datang

kembali ke rumah makan tersebut. Perusahaan yang mengutamakan kualitas

pelayanan yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap kepuasan

konsumen (Walker, 2001:35). Untuk mengukur kepuasan konsumen penelitian ini

dilaksanakan dan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan konsumen dan

promosi. Kualitas pelayanan, anggapan konsumen, merk, lingkungan fisik dan

promosi merupakan kunci penentu kepuasan konsumen dalam pembelian di industri

makanan cepat saji. Akhirnya bisa disimpulkan bahwa, ada hubungan positif yang

79

besar antara promosi, kualitas layanan, anggapan pelanggan, merk, lingkungan fisik,

harga, dan rasa dari produk pada kepuasan konsumen (Khan, 2012: Vol.3).

Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh variabel kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen diperoleh keterangan bahwa variabel kualitas

pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen secara signifikan. Hal

ini berarti semakin baik kualitas pelayanan diyakini akan berpengaruh pada semakin

baiknya kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh variabel kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen adalah 3.72%. Hasil ini mengindikasikan bahwa

kualitas pelayanan merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam rangka

meningkatkan kepuasan konsumen pada bidang kuliner rumah makan di Kota

Purwokerto.

Kualitas pelayanan adalah suatu tingkat keunggulan yang dirasakan

seseorang terhadap suatu jasa yang diharapkan dari perbandingan antara keinginan

dan kinerja yang dirasakan konsumen setelah membeli jasa tersebut. Kualitas

pelayan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas

layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka

harapkan. Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh

perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Kualitas pelayanan diartikan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan.

Berdasarkan hasil penelitian pada variabel kualitas pelayanan mencakup

5 indikator sebagai pengukurnya. Pada indikator bukti fisik yang harus diperhatikan

80

oleh pengelola rumah makan antara lain kondisi gedung/ tempat, ruangannya bersih

dan rapi serta ketersediaan tempat parkir yang luas. Bukti fisik menjadi hal utama

yang pertama kali dilihat oleh konsumen, jadi harus mendapat perhatian lebih dari

pengelola rumah makan. Namun dari hasil penelitian bukti fisik merupakan indikator

yang paling rendah nilainya dibandingkan dengan indikator lain seperti keandalan,

daya tanggap, jaminan dan empati. Dengan demikian pihak pemilik rumah makan

harus berupaya keras agar rumah makan dapat menciptakan kepuasan konsumen

yang baik.

Selain bukti fisik hal lain yang juga harus diperhatikan oleh pengelola

rumah makan yaitu keandalan. Dalam hal keandalan yang harus diperhatikan yaitu

keandalan para pelayan dalam melayani konsumen dengan cepat, ramah dan baik.

Memiliki daya tanggap yang baik, seorang pemilik rumah makan harus selalu siaga

ditempat pada saat dibutuhkan serta pelayan yang tanggap jika konsumen

membutuhkan pelayanan, yang tidak kalah penting yaitu soal jaminan. Rumah

makan harus berani memberikan jaminan atas hidangan yang disajikan tersebut,

misalnya jaminan bahwa makanan tersebut halal, higienis serta bergizi. Jaminan

bahwa parkir yang terdapat di rumah makan aman merupakan faktor yang harus

diperhatikan juga bagi pemilik rumah makan tersebut. Satu indikator lagi yaitu

empati, pemilik rumah makan harus bisa berempati baik kepada konsumen maupun

kepada para pelayan dengan cara senantiasa ramah kepada setiap pengunjung, begitu

pula dengan para pelayan yang harus bisa memberikan senyuman saat memberikan

pelayanan pada pengunjung.

81

Kualitas pelayanan bukanlah dilihat dari sudut pandang pihak

penyelenggara atau penyedia layanan, melainkan berdasarkan persepsi masyarakat

(pelanggan) penerima layanan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan merasakan

pelayanan yang diberikan, sehingga merekalah yang seharusnya menilai dan

menentukan kualitas pelayanan. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan itu

sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan

memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka

kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika

pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan

dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya kualitas pelayanan tergantung

kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan masyarakat (para

penerima layanan) secara konsisten.

3. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Bidang

Kuliner Rumah Makan di Kota Purwokerto

Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh nilai pelanggan secara

parsial yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang sedang

berkunjung di rumah makan Kota Purwokerto. Manfaat yang diberikan oleh pihak

rumah makan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para konsumen sehingga para

konsumen akan tertarik untuk datang kembali. Kim, et al. dalam (2004:101),

menemukan bahwa nilai pelanggan memainkan peran yang signifikan dalam

membangun kepuasan pelanggan dalam hal layanan seluler dan mereka akan

cenderung tetap menggunakan ini. Penelitian ini meneliti faktor yang menentukan

nilai pelanggan dalam sebuah industri. Telah ditemukan bahwa keuntungan kerja

82

sama, keuntungan layanan dan pengorbanan, semua mempunyai efek berpengaruh

pada nilai. Peneliitian dalam konteks yang berbeda, melalui penggunaan variabel-

variabel moderat, menggaris bawahi bahwa faktor-faktor penentu memang sedikit

bervariasi, walaupun secara umum bisa dianggap sama-sama penting (Olaru, et al.

2007: 554).

Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh variabel nilai pelanggan

terhadap kepuasan lonsumen diperoleh keterangan bahwa variabel nilai pelanggan

berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen secara signifikan. Hal ini berarti

semakin baik nilai pelanggan diyakini akan berpengaruh pada semakin baiknya

kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh variabel nilai pelanggan terhadap kepuasan

konsumen adalah 10.05%.

Perbedaan pandangan tentang nilai dapat ditangkap dalam sebuah

defenisi tentang nilai yaitu nilai adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan

antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk

mendapatkan manfaat tersebut. nilai pelanggan adalah konsep sentral dalam

pemasaran karena para pembeli memilih produk yang dipersepsikan dapat

memberikan nilai tertinggi di antara berbagai tawaran yang berbeda. Untuk

mengembangkan rumah makan perlu adanya pemasaran yang lebih baik untuk

mendukung. Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan

konsumen. Tugas dari segala jenis bisnis adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk

mendapat laba. Dalam ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyak

pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahaan

dapat menang hanya dengan menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta

83

memilih, menyediakan, dan mengomunikasikan nilai superior. Keberhasilan

perusahaan bukan hanya bergantung pada keberhasilan masing-masing bagian dalam

melakukan tugasnya, melainkan juga pada keberhasilan dalam mengoordinasikan

berbagai kegiatan bagian tersebut untuk melakukan proses bisnis inti. Untuk berhasil,

suatu perusahaan perlu mencari keunggulan kompetitif di luar operasinya sendiri, ke

dalam rantai nilai para pemasok, penyalur, dan pelanggannya. Banyak perusahaan

sekarang membentuk kemitraan dengan pemasok dan penyalur tertentu untuk

menciptakan jaringan penyerahan nilai yang lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian pada variabel nilai pelanggan mencakup 3

indikator sebagai pengukurnya. Pada indikator nilai yang harus diperhatikan oleh

pengelola rumah makan antara lain nilai sosial seperti memberikan bantuan kepada

orang yang membutuhkan dan memberikan fasilitas-fasilitas untuk daerah disekitar

rumah makan contohnya membuatkan taman,gapura dan lain-lain. Nilai sosial

menjadi hal utama yang pertama kali dilihat oleh konsumen, jadi harus mendapat

perhatian lebih dari pengelola rumah makan. Namun dari hasil penelitian nilai sosial

merupakan indikator yang paling rendah nilainya dibandingkan dengan indikator lain

seperti nilai emosional, dan nilai kualitas. Sedangkan untuk nilai kualitas merupakan

indikator yang paling tingginya nilainya karena pihak pengelola harus

memperhatikan kualitas pada menu makanan yang disajikan agar konsumen dengan

rasa senang ingin kembali lagi di rumah makan. Pihak pengelola juga perlu

memberikan variasi makanan yang lain agar memiliki kualitas yang lebih baik

dibandingkan dengan rumah makan yang lainnya. Dengan mempertahankan kualitas

maka kita juga mempertahankan konsumen yang loyal terhadap rumah makan.

84

Tidak dilihat dari kualitas makanan tetapi perlu dilihat dari kualitas pelayanan karena

dengan pelayanan yang baik dan ramah maka akan membuat konsumen merasa

nyaman dengan pelayanan yang telah diberikan. Pihak pengelola harus

memperhatikan karyawannya dalam melayani konsumen dari menyapa, senyum dan

bertutur kata. Sedangkan untuk indikator nilai emosional, pihak pengelola harus

memperhatikan keinginannya jangan terlalu tinggi. Karena dalam sebuah bisnis

rumah makan harus memperhatikan lingkungan terlebih dahulu. Untuk menambah

fasilitas dan makanan harus dilihat dari sisi konsumen, tidak dari sisi pihak pengelola

saja.

85

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan dan

saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terbukti bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota Purwokerto. Artinya harga

yang ditetapkan harus sesuai dengan makanan yang disajikan, jika hal itu

terlaksana dengan baik, maka kepuasan konsumen pada rumah makan di

Kota Purwokerto semakin meningkat.

2. Terbukti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota Purwokerto.

Artinya semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan, maka kepuasan

konsumen pada rumah makan di Kota Purwokerto semakin meningkat.

3. Terbukti bahwa nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota Purwokerto.

Artinya semakin banyak manfaat yang diterima konsumen setelah

berkunjung, maka kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota

Purwokerto semakin meningkat.

86

4. Terbukti bahwa harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh

secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan di Kota

Purwokerto.

5.2 Saran

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya para pemilik rumah makan agar lebih memperhatikan pada harga

yang akan ditetapkan. Harga makanan yang terjangkau menjadi salah satu

hal yang dapat menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu hendaknya

pihak pemilik rumah makan harus benar-benar tepat dalam menetapkan

harga dengan diimbangi kualitas makanan yang baik. Kemudian manajemen

dari pihak rumah makan sendiri harus lebih mempermudah dalam hal syarat

pembayaran yang dilakukan kepada konsumen agar tercapainya kepuasan

konsumen.

2. Bagi pemilik rumah makan diharapkan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan karena berdasarkan hasil penelitian ini kualitas pelayanan secara

positif dan signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung.

Meningkatkan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan kemampuan pelayan rumah makan dalam melayani

konsumen. Hal lain yang terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan

juga dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan terbaik dan juga

memperbaiki kualitas fasilitas penunjang seperti tempat parkir dan toilet.

3. Selain faktor harga dan kualitas pelayanan, hal yang berkaitan dengan nilai

pelanggan sebaiknya perlu ditingkatkan karena juga memiliki pengaruh

87

secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu

pihak pemilik rumah makan seharusnya mampu melakukan tindakan-

tindakan yang berkaitan dengan pembentukan nilai pelanggan.. Hal ini

bertujuan agar penilaian konsumen akan manfaat yang mereka dapatkan

sebanding dengan biaya yang telah dibayarkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diketahui besarnya koefisien

pengaruh harga, kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan

konsumen. Oleh karena itu peneliti selanjutnya disarankan untuk mampu

mengembangkan hasil dari penelitan ini. Peneliti selanjutnya disarankan

untuk menambah jumlah responden dalam penghitungan sampel. Peneiliti

menyarankan dalam penelitian selanjutnya untuk tidak hanya mengambil

sudut pandang dari konsumen atau pengunjung saja, akan tetapi juga sudut

pandang dari pihak rumah makan.

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Allen, 2006. Why Logic Often Takes a Bcakseat. Business Wee.

Aurimas dan Borisas, Melnikas . 2009. Influence of Price and Quality to Costumer

Satisfaction: Neuromarketing Approach. Hal. 17.

Ayse, 2007. An Evaluation of Fast-Food Preferences According to Gender.

Humanity & Social Sciences Journal,Vol. 2 Hal. 43-50.

Claycomb dan Martin. 2002. Building Costumer Relationship: An Inventory of

Services Provider Objectives and Practices. Journal of Services Marketing.

Vol. 16 No. 7 Hal. 15-35.

Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.

Semarang : Badan Penerbit Undip.

Gujarati 2012. “Dasar-dasar Ekonometrika”. Jakarta : Salemba Empat.

Juwaheer, T.D. 2003. A Study of Guest Perceptions in Mauritius. International

Journal of Hospitality Management, Hal. 105-115.

Kandampully, K. (2002). Elektronik Ritel dan Perantara distribusi Layanan Yang

Melayani Pelanggan dan Penyedia Layanan. Journal of Management and

Strategy. Vol.3

Khan, Shahzad. 2012. Determinants of Customer Satisfaction In Fast Food Industry.

International Journal of Management and Strategy, Vol. No. 3.

Kim, M.K., Park, M.C., dan Jeong, D.H. 2004. “ The effect of customer satisfaction

and switching barrier customer loyalty in Korean mobile telecommunication

services” Telecommunication Policy

Kotler, Philip dan A.B Susanto 2005. “Manaejemen Pemasaran” (Alih Bahasa :

Benyamin Molan). Jilid 1. Cetakan Kesebelas. Jakarta : PT. Indeks.

89

Kumar, 2002. The Impact of Performance, Cost, Competitive Considerations On The

Relationship Between Satisfaction and Repurchase Intent in Business

Markets. Journal of Service Research. Vol. 5 No.1 Hal.55-68

Kurniawan. 2010. Management Marketing. Journal of A Case Study in Air Asia, Hal.

21.

Laksana, Fajar. 2000. Manajemen Pemasaram, Jakarta. Salemba Empat.

Lapierre, 2000. Customer Perceived Value in Industrial Contexts. Journal of

Business and Industrial Marketing. Vol. 15 Hal. 22-40

Lupiyoadi, dan Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2. Cetakan ke-4.

Jakarta : Salemba Empat. View Stories And Merchandise. Lexington, MA:

D.C. Health, 193-206.

Maynes, E.S. 2005. Quality as a Normative Concept: How Consumers

Olaru, Doina dan Sharon Purchase. 2007. From Customer Value to Repurchase

Intentions and Recommendations. The University of Western Australia

Business School, Perth. Hal. 554.

Oliver, 2007. Measurement and Evaluation of Satisfaction Processes in Retail

Settings. Journal of Retailing. 57(3), 25–48.

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry, L.L . 2008. Delivering Quality Service:

Balancing Customer Perceptions and Exxpections, The free Press, New

York: NY

Plewa, C. dan Quester, Q. 2006. Satisfaction With University Industry Relationship:

The Impact of Commitment, Trust and Champinship. International Journal of

Technology Transfer and Commercialitation. Vol. 5 No. 1 Hal. 79-101.

Rangkuti, Fredly. 2006. Messuring Customer Satisfaction. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sheth, J.N., Newman, B.I., dan Gross, B.L. 2001. Consumption Values and Market

Choices: Theory and Applications Southwestern Publishing, Cincinati. OH

Sitepu, Nirwana Sk. 2002. Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan

Statistika FPMPA Unpad.

90

Stanton, 2005. Customer Satisfaction. Journal of Management Marketing. Hal. 23

Sweeny, 2007. How Functional Psychological and Social Relationship Benefit

Influence Individual and Firm Commitment to the Relationship. Journal of

Business and Industrial Marketing. Vol. 22 No. 5.

Teas, R. dan Agarwal, S. 2000. The Effects of Extrinsic Product Cues on Consumer

Perceptions of Quality, Sacrifice and Value. Journal of The Academy of

Marketing Science. Vol. 28 No.2 Hal. 78-90.

Tjiptono, Fandy. 2004. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer.

Yogyakarta : Andi.

Turel, O., Serenko, A dan Bontis, N. 2007. User acceptance of wireless short

messaging services: Deconstructing perceived value, Information and

Management, Hal, 66-73

Veloutsou, 2005. Determinants of Customer Satisfaction in Fast Food Industry.

Journal of Management Strategy, Vol. No. 3

Walker, 2001. Managing Customer Dissatisfaction Through Effective Complaint

Management System. Journal of Management Strategy, Hal 331-335.

Walton, 2004. The Brave New World of Neuromarketing is Here. B&I (Australia), 19

November

Zeithaml, Valarie A. 2002. Consumer Perception of Price, Quality, and Value: “A

Means-End Model And Synthesis of Evidence”, Jourrnal of Marketing, Vol.

52, Hal 2-22.

91

KISI-KISI ANGKET KUISIONER

No. Variabel Indikator Nomor Item

1. Harga Kepastian Harga 1, 2, 3

Syarat Pembayaran 4, 5, 6

2. Kualitas Pelayanan Bukti Fisik 7, 8, 9

Keandalan 10, 11

Daya Tanggap 12, 13, 14

Jaminan 15, 16, 17

Empati 18, 19, 20

3. Nilai Pelanggan Nilai Emosional 21, 22

Nilai Sosial 23, 24, 25

Nilai Kualitas 26, 27, 28

4. Kepuasan Konsumen Kesesuaian Harapan 29, 30, 31

Minat Berkunjung kembali 32, 33

Kesediaan Merekomendasikan 34, 35, 36

92

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS EKONOMI (FE) Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, Telp. 70778922,

Purwokerto, Maret 2013

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Saudara/ i

Pengunjung Rumah Makan di Kota Purwokerto

Dengan hormat,

Saya Mahasiswa program S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, yang saat ini sedang menyelesaikan skripsi dengan

judul: “Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap

Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan di Kota Purwokerto”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi daftar pernyataan ini. Data yang terkumpul

nantinya akan dianalisis dan disajikan secara keseluruhan dan kerahasiaan data yang

Bapak/Ibu/Saudara/i sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.

Atas kesediannya dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini kami

ucapkan terimakasih.

Penulis

Ari Susanto Wibowo

NIM. 7350408009

93

I. IDENTITAS RESPONDEN

No. Responden : . . . . . . . . . .

Tanggal Pengisian : . . . . . . . . . .

1. Nama : . . . . . . . . . .

2. Usia : . . . . . . . . . . tahun

3. Pendidikan Terakhir :

a. SD

b. SLTP

c. SMU

d. Akademi/Perguruan Tinggi (D3/S1/S2/S3)

4. Pekerjaan :

a. Pegawai negeri

b. Pegawai swasta

c. Wiraswasta

d. Pedagang

e. Pelajar/mahasiswa

f. Pensiunan

g. Lainnya : . . . . . . . . . .

94

II. PETUNJUK PENGISIAN :

1. Isilah daftar pernyataan berikut dengan cara memberi tanda cheklist (√) pada

salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi saudara. Tidak ada

jawaban benar atau salah, peneliti lebih melihat angka-angka terbaik dari

persepsi saudara tentang kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap

kepuasan pengunjung Museum Kartini Jepara.

2. Jawaban tersedia berupa huruf yang mempunyai arti sebagai berikut :

a. SS = Sangat Setuju

b. S = Setuju

c. KS = Kurang Setuju

d. TS = Tidak Setuju

e. STS = Tidak Setuju

III. DAFTAR PERNYATAAN

VARIABEL HARGA

Indikator

Kepastian Harga Jawaban

No. Keterangan SS S KS TS STS

1. Harga yang ditetapkan rumah makan

terjangkau

2. Harga yang ditetapkan rumah makan sesuai

dengan cita rasa yang diberikan

3. Rumah makan ini memberikan harga yang

bersaing dengan rumah makan yang lain

Syarat Pembayaran

4. Syarat pembayaran dilakukan secara tunai

5. Cara pembayaran yang ditetapkan cukup

mudah

6. Waktu pembayaran relatif singkat

95

VARIABEL KUALITAS PELAYANAN

Indikator

Bukti Fisik (Tangibles) Jawaban

No. Keterangan SS S KS TS STS

7. Kondisi gedung menarik

8. Pakaian pelayan rapi

9. Tukang parkir ramah

Keandalan (Reliability)

10. Pelayan yang selalu murah senyum

11. Pelayanan yang diberikan cepat

Daya Tanggap (Responsiveness)

12. Pelayan rumah makan selalu ada ketika

dibutuhkan

13. Pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama

dari memesan sampai makanan disajikan

14. Pelayan setelah selesai makan, tempat langsung

dibersihkan

Jaminan (Assurance)

15. Pelayan rumah makan memberikan pelayanan

dengan sopan dan santun

16. Makanan yang disediakan higienis/ sehat

17. Pengelolaan tempat parkir aman

Empati (Empathy)

18. Pelayan ramah dan selalu memberikan

senyuman saat memberikan pelayanan pada

pengunjung

19. Pelayan rumah makan selalu berusaha untuk

mengerti keinginan dan kebutuhan pengunjung

20 Jika menambah makanan, pelayan selalu cepat

96

datang

VARIABEL NILAI PELANGGAN

Indikator

Nilai Emosional (Emotional Value) Jawaban

No. Keterangan SS S KS TS STS

21. Pelanggan merasa senang setelah berkunjung

ke rumah makan ini

22. Pelanggan merasa ingin datang kembali setelah

datang ke rumah makan ini

Nilai Sosial (Social Value)

23. Rumah makan ini merupakan tempat kuliner

yang tepat untuk dikunjungi

24. Pelanggan merasa puas setelah berkunjung ke

rumah makan ini

25. Rumah makan ini menyajikan makanan yang

higienis

Nilai Kualitas/Performa Jasa (Qualiaty/Performance Value)

26. Pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah

makan baik

27. Berkunjung ke rumah makan memberikan

manfaat bagi pelanggan, misal manambah

pengetahuan tentang kuliner yang ada di Kota

Purwokerto

28. Makanan yang disediakan memberikan rasa

yang beda dengan rumah makan lainnya

97

VARIABEL KEPUASAN

Indikator

Kesesuaian Harapan Jawaban

No. Keterangan SS S KS TS STS

29. Pelayan memberikan pelayanan yang baik

30. Makanan yang disediakan oleh rumah makan

sesuai dengan selera pelanggan

31. Fasilitas penunjang yang disediakan sangat

memadai, misalnya tempat cuci tangan

Minat Berkunjung Kembali

32. Saya berminat untuk berkunjung kembali

karena pelayanan oleh pihak rumah makan

memuaskan

33. Saya berminat untuk berkunjung kembali

karena makanan yang dihidangkan memuaskan

Kesediaan Merekomendasikan

34. Saya merekomendasikan rumah makan ini

sebagai salah satu tempat tujuan kuliner kepada

kenalan saya karena pelayanan oleh pihak

rumah makan sangat memuaskan

35. Saya merekomendasikan rumah makan ini

sebagai salah satu tempat tujuan kuliner kepada

kenalan saya karena makanan yang

dihidangkan sangat memuaskan

36. Saya merekomendasikan rumah makan ini

sebagai salah satu tempat tujuan kuliner kepada

kenalan saya karena fasilitas penunjang sangat

memadai

TERIMAKASIH

NO Kode

Resp Harga

98

Kepastian Harga Syarat

Pembayaran Persentase

Kriteria

1 2 3 4 5 6

1 R - 1 5 3 5 2 4 4 77% B

2 R - 2 3 3 5 3 2 1 57% CB

3 R - 3 2 3 3 2 2 3 50% TB

4 R - 4 3 3 4 2 4 5 70% B

5 R - 5 2 4 5 2 5 2 67% CB

6 R - 6 2 3 3 3 4 5 67% CB

7 R - 7 4 2 5 5 4 2 73% B

8 R - 8 3 2 5 3 3 5 70% B

9 R - 9 4 3 5 5 3 4 80% B

10 R - 10 3 2 3 5 4 4 70% B

11 R - 11 2 3 5 4 2 5 70% B

12 R - 12 3 3 2 3 2 2 50% TB

13 R - 13 2 3 5 3 3 5 70% B

14 R - 14 1 3 5 4 3 3 63% CB

15 R - 15 2 2 5 2 2 2 50% TB

16 R - 16 5 5 1 2 2 1 53% CB

17 R - 17 1 4 3 5 1 5 63% CB

18 R - 18 4 3 5 3 3 5 77% B

19 R - 19 3 3 5 5 5 3 80% B

20 R - 20 5 5 4 4 4 4 87% SB

21 R - 21 3 2 3 4 2 3 57% CB

22 R - 22 4 3 3 4 4 4 73% B

23 R - 23 3 3 4 4 5 3 73% B

24 R - 24 5 5 4 5 2 5 87% SB

25 R - 25 5 5 5 4 1 5 83% B

26 R - 26 3 3 3 4 5 3 70% B

27 R - 27 3 3 5 5 5 3 80% B

28 R - 28 3 5 5 5 2 5 83% B

29 R - 29 3 3 3 3 4 3 63% CB

30 R - 30 3 5 4 5 4 3 80% B

31 R - 31 3 5 5 3 2 4 73% B

32 R - 32 4 4 4 5 5 4 87% SB

33 R - 33 5 5 2 4 5 2 77% B

34 R - 34 4 2 4 5 5 5 83% B

35 R - 35 3 5 3 4 5 3 77% B

36 R - 36 3 5 5 3 5 3 80% B

37 R - 37 3 5 3 4 5 3 77% B

99

38 R - 38 5 4 3 2 5 2 70% B

39 R - 39 3 5 4 3 4 3 73% B

40 R - 40 1 5 5 5 5 4 83% B

41 R - 41 5 4 3 5 3 2 73% B

42 R - 42 4 5 2 4 3 3 70% B

43 R - 43 1 2 3 5 3 2 53% CB

44 R - 44 5 4 4 4 4 5 87% SB

45 R - 45 4 4 3 4 4 4 77% B

46 R - 46 5 4 5 4 3 2 77% B

47 R - 47 4 4 4 4 4 5 83% B

48 R - 48 1 5 4 4 4 2 67% CB

49 R - 49 2 5 3 5 4 3 73% B

50 R - 50 3 4 3 4 5 2 70% B

51 R - 51 4 4 4 5 4 3 80% B

52 R - 52 5 5 3 4 4 3 80% B

53 R - 53 2 5 4 4 5 3 77% B

54 R - 54 4 5 3 5 3 4 80% B

55 R - 55 4 4 2 3 3 4 67% CB

56 R - 56 4 5 5 3 3 3 77% B

57 R - 57 3 2 3 4 2 5 63% CB

58 R - 58 4 2 5 4 5 5 83% B

59 R - 59 5 5 5 4 5 3 90% SB

60 R - 60 4 2 4 5 5 3 77% B

61 R - 61 4 3 4 5 4 4 80% B

62 R - 62 4 4 2 4 3 3 67% CB

63 R - 63 1 2 3 3 3 3 50% TB

64 R - 64 4 4 4 5 3 3 77% B

65 R - 65 5 4 5 4 2 2 73% B

66 R - 66 5 5 5 4 4 3 87% SB

67 R - 67 2 5 4 5 5 2 77% B

68 R - 68 5 3 5 4 2 3 73% B

69 R - 69 3 4 4 3 2 4 67% CB

70 R - 70 2 2 4 5 3 3 63% CB

71 R - 71 2 2 5 5 5 3 73% B

72 R - 72 2 3 3 2 3 5 60% CB

73 R - 73 5 5 5 5 5 5 100% SB

74 R - 74 5 2 5 5 3 2 73% B

75 R - 75 3 2 3 4 5 3 67% CB

76 R - 76 5 5 4 2 2 3 70% B

77 R - 77 5 4 3 1 5 3 70% B

100

78 R - 78 2 3 3 5 5 2 67% CB

79 R - 79 4 3 3 2 4 4 67% CB

80 R - 80 4 5 4 5 3 3 80% B

81 R - 81 4 5 3 4 4 2 73% B

82 R - 82 5 5 5 5 4 5 97% SB

83 R - 83 2 5 4 4 3 3 70% B

84 R - 84 5 5 5 5 5 5 100% SB

85 R - 85 2 5 2 2 4 3 60% CB

86 R - 86 2 3 3 3 4 4 63% CB

87 R - 87 5 3 4 5 4 4 83% B

88 R - 88 5 5 4 4 3 2 77% B

89 R - 89 5 5 5 5 3 3 87% SB

90 R - 90 5 4 2 5 5 1 73% B

91 R - 91 5 5 5 4 5 3 90% SB

92 R - 92 5 5 5 5 5 3 93% SB

93 R - 93 2 2 4 4 5 3 67% CB

94 R - 94 5 5 5 3 3 2 77% B

95 R - 95 5 2 5 3 5 5 83% B

96 R - 96 5 2 3 5 5 2 73% B

97 R - 97 3 3 3 3 1 3 53% CB

98 R - 98 5 2 2 5 5 1 67% CB

99 R - 99 3 2 5 5 3 3 70% B

100 R - 100 2 3 5 2 2 3 57% CB

101 R - 101 5 4 5 4 5 3 87% SB

102 R - 102 5 3 5 5 3 3 80% B

103 R - 103 5 4 5 3 5 3 83% B

104 R - 104 3 2 3 3 5 5 70% B

105 R - 105 3 2 4 3 3 2 57% CB

106 R - 106 3 4 5 5 2 2 70% B

107 R - 107 3 5 5 3 5 2 77% B

108 R - 108 5 5 4 5 5 3 90% SB

109 R - 109 4 5 5 3 3 5 83% B

110 R - 110 3 3 3 4 4 5 73% B

111 R - 111 3 4 3 2 5 2 63% CB

112 R - 112 2 4 1 2 5 1 50% TB

113 R - 113 3 4 5 4 4 3 77% B

114 R - 114 5 5 5 2 4 3 80% B

115 R - 115 3 3 5 4 5 3 77% B

116 R - 116 5 5 5 3 5 1 80% B

117 R - 117 1 1 3 2 4 1 40% TB

101

118 R - 118 3 3 2 3 5 3 63% CB

119 R - 119 2 3 4 2 1 1 43% TB

120 R - 120 5 2 5 5 5 5 90% SB

121 R - 121 5 2 4 5 5 3 80% B

122 R - 122 3 3 3 3 3 2 57% CB

123 R - 123 2 3 5 5 2 3 67% CB

124 R - 124 3 5 2 5 4 2 70% B

125 R - 125 5 2 2 4 4 3 67% CB

126 R - 126 2 5 5 5 3 3 77% B

127 R - 127 3 3 3 4 1 4 60% CB

128 R - 128 2 5 5 4 4 2 73% B

129 R - 129 2 5 5 5 3 3 77% B

130 R - 130 5 3 3 4 3 2 67% CB

131 R - 131 1 4 2 3 3 3 53% CB

132 R - 132 5 1 5 1 3 3 60% CB

133 R - 133 4 4 2 5 2 3 67% CB

134 R - 134 2 4 5 2 3 3 63% CB

135 R - 135 1 2 4 4 4 3 60% CB

136 R - 136 1 5 5 2 2 3 60% CB

137 R - 137 5 5 3 5 4 4 87% SB

138 R - 138 5 5 5 5 2 4 87% SB

139 R - 139 4 5 5 5 3 3 83% B

140 R - 140 4 5 4 5 4 4 87% SB

141 R - 141 3 3 2 5 2 3 60% CB

142 R - 142 4 2 2 5 2 2 57% CB

143 R - 143 3 5 3 5 3 3 73% B

144 R - 144 5 5 3 5 3 3 80% B

145 R - 145 4 4 3 3 3 4 70% B

146 R - 146 4 5 3 4 3 4 77% B

147 R - 147 1 5 1 2 1 1 37% TB

148 R - 148 3 3 3 3 3 4 63% CB

149 R - 149 1 1 5 2 3 2 47% TB

150 R - 150 4 5 5 5 4 4 90% SB

151 R - 151 5 2 1 5 3 3 63% CB

152 R - 152 5 2 5 5 4 4 83% B

153 R - 153 3 2 5 5 3 2 67% CB

154 R - 154 2 3 5 5 5 4 80% B

155 R - 155 4 2 5 3 3 5 73% B

156 R - 156 2 2 3 5 5 4 70% B

157 R - 157 5 3 2 4 5 5 80% B

102

158 R - 158 5 3 5 5 5 5 93% SB

159 R - 159 3 3 4 5 4 5 80% B

160 R - 160 3 3 2 3 3 3 57% CB

161 R - 161 5 3 5 2 2 5 73% B

162 R - 162 5 3 5 3 5 5 87% SB

163 R - 163 2 1 4 2 5 2 53% CB

164 R - 164 3 4 4 4 5 4 80% B

165 R - 165 3 5 5 5 4 4 87% SB

166 R - 166 3 4 5 5 4 4 83% B

167 R - 167 5 3 3 3 3 3 67% CB

168 R - 168 2 3 3 4 5 5 73% B

169 R - 169 5 2 5 3 5 2 73% B

103

Kode Resp Bukti Fisik

Keanda

lan Daya Tanggap Jaminan Empati Persentase

Kriteria

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15

R - 1 5 2 4 5 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 73% B

R - 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 53% CB

R - 3 2 3 3 3 3 3 5 4 2 5 4 2 5 4 69% B

R - 4 4 5 5 4 4 5 2 5 2 5 4 4 4 2 79% B

R - 5 4 4 5 5 2 3 5 2 3 3 3 3 3 2 67% CB

R - 6 2 3 5 4 2 4 4 3 2 2 3 5 4 2 64% CB

R - 7 4 1 4 4 5 5 4 4 2 4 4 3 3 4 73% B

R - 8 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 5 4 5 71% B

R - 9 4 5 3 3 5 3 4 4 5 4 4 3 5 5 81% B

R - 10 4 1 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 1 69% B

R - 11 4 2 3 3 3 2 1 4 3 4 2 2 1 1 50% TB

R - 12 2 1 3 4 2 4 4 2 2 2 2 1 2 2 47% TB

R - 13 5 3 4 3 5 5 4 5 3 5 2 4 5 3 80% B

R - 14 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 5 2 4 64% CB

R - 15 4 5 5 2 2 3 2 2 3 5 5 5 3 5 73% B

R - 16 5 3 5 3 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 77% B

R - 17 4 2 1 5 2 2 3 3 2 4 2 5 3 4 60% CB

R - 18 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 74% B

R - 19 3 2 3 5 3 4 4 4 4 5 5 5 3 3 76% B

R - 20 2 3 5 3 4 1 5 4 2 5 3 4 5 4 71% B

R - 21 3 3 4 3 5 3 4 2 2 4 3 2 4 3 64% CB

R - 22 4 4 4 3 4 3 4 1 5 5 2 2 5 2 69% B

R - 23 4 4 4 3 4 4 2 3 5 3 2 2 4 3 67% CB

R - 24 3 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 84% SB

R - 25 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 91% SB

R - 26 5 5 4 4 5 3 2 3 5 5 2 5 2 4 77% B

R - 27 3 3 2 5 3 1 5 3 5 5 3 5 3 2 69% B

R - 28 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 3 4 80% B

R - 29 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 70% B

R - 30 4 4 5 4 3 1 4 3 4 5 4 4 4 4 76% B

R - 31 3 3 3 3 5 2 5 5 5 5 3 3 4 3 74% B

R - 32 5 5 5 3 5 4 2 5 5 4 2 5 4 3 81% B

R - 33 5 5 3 5 5 3 2 5 5 5 2 5 5 5 86% SB

R - 34 3 3 3 3 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 79% B

R - 35 3 3 3 3 4 3 2 4 3 5 2 2 4 3 63% CB

R - 36 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 2 4 3 71% B

R - 37 5 3 4 5 5 3 2 4 5 5 5 3 4 5 83% B

104

R - 38 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 73% B

R - 39 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 2 3 4 71% B

R - 40 4 5 3 5 5 3 2 4 5 5 4 2 5 5 81% B

R - 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 71% B

R - 42 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 79% B

R - 43 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 5 71% B

R - 44 5 4 5 5 4 1 5 3 4 3 4 3 2 4 74% B

R - 45 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 69% B

R - 46 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 76% B

R - 47 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 77% B

R - 48 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 4 4 2 67% CB

R - 49 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 76% B

R - 50 2 5 3 3 3 3 1 2 5 5 5 5 5 5 74% B

R - 51 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 73% B

R - 52 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 77% B

R - 53 2 4 2 2 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 69% B

R - 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 74% B

R - 55 4 4 4 4 3 4 3 1 2 4 4 4 4 4 70% B

R - 56 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 77% B

R - 57 4 5 2 5 5 5 5 4 2 2 5 4 4 3 79% B

R - 58 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 80% B

R - 59 2 4 1 4 5 4 5 5 5 2 5 4 4 5 79% B

R - 60 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 81% B

R - 61 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 74% B

R - 62 2 4 5 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 69% B

R - 63 2 5 3 3 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 79% B

R - 64 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 80% B

R - 65 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 5 5 4 5 57% CB

R - 66 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 3 5 81% B

R - 67 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 79% B

R - 68 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 5 76% B

R - 69 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77% B

R - 70 2 3 3 3 5 2 2 4 4 4 5 5 3 3 69% B

R - 71 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 4 3 5 76% B

R - 72 2 5 5 5 5 2 3 3 4 4 5 5 4 5 81% B

R - 73 5 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 87% SB

R - 74 2 5 3 4 5 1 5 3 3 3 3 4 4 4 70% B

R - 75 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 5 5 76% B

R - 76 2 4 1 5 5 1 3 4 4 4 5 5 3 5 73% B

R - 77 3 4 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 76% B

105

R - 78 1 2 4 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 5 50% TB

R - 79 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 3 5 80% B

R - 80 3 4 3 4 5 5 2 3 4 4 5 4 5 5 80% B

R - 81 2 4 4 3 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 80% B

R - 82 3 3 3 4 5 5 2 5 5 4 5 4 3 5 80% B

R - 83 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 77% B

R - 84 2 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 83% B

R - 85 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 77% B

R - 86 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 77% B

R - 87 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 84% SB

R - 88 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 79% B

R - 89 5 4 5 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 76% B

R - 90 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 79% B

R - 91 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 3 3 5 5 84% SB

R - 92 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 5 3 4 3 70% B

R - 93 5 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 5 5 69% B

R - 94 5 5 4 5 5 4 5 2 4 2 3 5 5 5 84% SB

R - 95 5 5 3 5 3 5 3 2 5 5 3 5 5 4 83% B

R - 96 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5 3 5 63% CB

R - 97 3 5 1 4 1 1 4 5 5 1 3 2 2 5 60% CB

R - 98 1 2 5 2 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 80% B

R - 99 3 2 3 5 3 3 5 1 3 5 5 5 4 4 73% B

R - 100 5 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 5 2 2 56% CB

R - 101 3 5 3 3 2 3 5 5 3 3 3 5 3 5 73% B

R - 102 5 2 2 3 5 1 5 2 3 2 5 5 4 4 69% B

R - 103 3 3 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3 5 77% B

R - 104 3 1 3 5 3 2 3 5 5 5 5 5 4 4 76% B

R - 105 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 4 54% CB

R - 106 4 5 5 5 3 3 1 3 2 1 3 5 2 2 63% CB

R - 107 5 3 3 3 5 3 3 5 2 3 3 5 4 5 74% B

R - 108 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 4 73% B

R - 109 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 74% B

R - 110 5 5 2 5 5 5 5 3 5 2 5 5 4 4 86% SB

R - 111 2 5 2 2 5 5 5 3 2 2 2 1 3 5 63% CB

R - 112 2 5 1 3 2 2 2 1 1 1 1 5 2 4 46% TB

R - 113 3 3 4 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 79% B

R - 114 3 5 4 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 4 86% SB

R - 115 5 3 3 3 4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 81% B

R - 116 4 5 3 4 5 5 5 5 1 3 3 4 5 4 80% B

R - 117 3 5 4 3 3 1 2 1 3 1 2 1 4 2 50% TB

106

R - 118 5 5 4 3 4 3 3 3 3 3 2 5 3 4 71% B

R - 119 2 1 2 1 2 1 2 3 1 3 3 5 1 2 41% TB

R - 120 5 5 4 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 5 87% SB

R - 121 5 4 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 3 5 81% B

R - 122 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 5 3 5 70% B

R - 123 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 50% TB

R - 124 2 3 1 2 2 1 1 1 3 1 2 3 2 3 39% TB

R - 125 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 79% B

R - 126 3 3 3 3 3 2 5 4 3 5 5 3 4 3 70% B

R - 127 2 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 63% CB

R - 128 2 4 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 77% B

R - 129 2 4 3 4 2 3 5 4 4 5 4 5 3 4 74% B

R - 130 3 3 3 3 3 2 4 5 3 4 4 5 4 3 70% B

R - 131 3 3 3 2 3 1 3 3 4 3 5 4 3 5 64% CB

R - 132 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 67% CB

R - 133 3 3 4 2 3 1 4 4 3 4 5 5 3 3 67% CB

R - 134 4 4 4 2 4 2 2 5 3 3 3 2 1 2 59% CB

R - 135 3 4 4 3 1 1 5 5 4 5 5 5 3 4 74% B

R - 136 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 60% CB

R - 137 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 5 3 5 74% B

R - 138 4 3 4 4 3 2 4 5 5 5 3 4 4 4 77% B

R - 139 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 5 3 3 70% B

R - 140 3 4 4 5 4 1 4 5 3 4 4 4 3 3 73% B

R - 141 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 3 70% B

R - 142 3 3 2 4 4 1 3 4 3 3 5 3 3 3 63% CB

R - 143 4 3 3 3 3 2 5 5 3 3 4 5 3 5 73% B

R - 144 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 3 3 76% B

R - 145 3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 5 5 3 5 76% B

R - 146 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 67% CB

R - 147 1 3 3 1 2 1 5 4 3 3 4 3 3 3 56% CB

R - 148 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 76% B

R - 149 2 1 2 1 1 3 5 5 4 5 4 5 4 5 67% CB

R - 150 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 3 3 73% B

R - 151 3 5 3 4 2 5 5 5 3 5 5 5 3 3 80% B

R - 152 4 4 4 2 4 4 5 4 3 3 4 5 3 5 77% B

R - 153 3 3 2 2 2 2 4 4 3 4 4 5 3 5 66% CB

R - 154 1 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 3 5 54% CB

R - 155 3 2 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 80% B

R - 156 3 3 2 2 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 77% B

R - 157 4 3 2 3 5 3 5 4 4 4 5 5 3 5 79% B

107

R - 158 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 3 84% SB

R - 159 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 84% SB

R - 160 5 5 4 5 3 3 5 5 3 3 5 5 4 5 86% SB

R - 161 4 5 5 3 2 5 4 5 3 4 5 5 3 5 83% B

R - 162 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 3 3 87% SB

R - 163 3 2 5 5 4 4 5 5 3 3 5 5 3 3 79% B

R - 164 5 5 2 3 2 3 5 4 3 4 5 5 4 4 77% B

R - 165 3 4 5 5 3 3 4 3 3 5 5 5 3 3 77% B

R - 166 5 5 4 5 3 4 4 3 4 2 4 4 2 2 73% B

R - 167 3 4 2 4 4 5 4 2 2 3 4 3 3 3 66% CB

R - 168 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 3 5 77% B

R - 169 3 5 4 2 4 3 5 5 4 3 3 4 4 4 76% B

108

Nilai

Emosional Nilai Sosial Nilai Kualitas

Persentase

Kriteria

1 3 4 5 6 7 8 9

R - 1 2 3 3 2 2 1 3 1 43% TB

R - 2 3 3 3 2 2 2 3 2 50% TB

R - 3 2 2 2 2 2 2 3 3 45% TB

R - 4 2 1 2 3 2 3 2 1 40% TB

R - 5 3 4 2 2 2 2 2 3 50% TB

R - 6 3 3 3 3 3 5 4 5 73% B

R - 7 4 3 5 3 2 5 3 3 70% B

R - 8 3 2 3 3 2 3 3 3 55% CB

R - 9 3 3 4 4 1 1 4 4 60% CB

R - 10 5 5 3 5 4 3 5 3 83% B

R - 11 2 3 3 2 1 3 2 3 48% TB

R - 12 2 3 1 5 2 3 4 3 58% CB

R - 13 2 4 5 3 2 2 5 3 65% CB

R - 14 3 3 5 2 5 4 4 3 73% B

R - 15 5 4 5 3 4 2 3 3 73% B

R - 16 5 3 3 3 2 3 4 3 65% CB

R - 17 3 2 3 3 5 2 3 3 60% CB

R - 18 3 3 5 3 5 3 3 3 70% B

R - 19 3 3 5 5 2 4 5 2 73% B

R - 20 4 3 5 4 5 3 4 5 83% B

R - 21 3 4 4 3 3 4 3 3 68% CB

R - 22 5 4 5 3 2 2 2 3 65% CB

R - 23 3 4 3 3 3 4 3 3 65% CB

R - 24 5 5 5 4 5 5 3 5 93% SB

R - 25 5 4 5 4 5 4 5 5 93% SB

R - 26 5 5 3 4 3 4 3 5 80% B

R - 27 5 5 5 4 3 3 4 5 85% SB

R - 28 3 4 4 3 3 3 3 4 68% CB

R - 29 2 3 2 3 3 1 3 2 48% TB

R - 30 4 4 3 3 5 4 4 4 78% B

R - 31 5 5 5 5 4 4 4 5 93% SB

R - 32 2 5 5 4 5 4 5 5 88% SB

R - 33 1 4 5 5 5 5 3 5 83% B

R - 34 3 3 4 4 5 4 4 5 80% B

R - 35 1 4 4 3 3 4 3 3 63% CB

109

R - 36 5 4 4 3 5 4 3 4 80% B

R - 37 3 4 4 3 3 4 3 3 68% CB

R - 38 3 4 4 3 3 4 3 3 68% CB

R - 39 1 1 4 3 3 3 3 3 53% CB

R - 40 5 5 4 4 3 5 5 5 90% SB

R - 41 2 2 4 3 5 4 5 5 75% B

R - 42 4 2 4 5 5 3 4 4 78% B

R - 43 4 5 4 5 5 3 3 5 85% SB

R - 44 5 2 4 3 4 5 5 5 83% B

R - 45 5 4 4 4 4 4 4 4 83% B

R - 46 4 2 1 5 5 4 5 4 75% B

R - 47 5 5 4 3 5 4 5 5 90% SB

R - 48 4 4 4 3 4 4 4 5 80% B

R - 49 4 5 4 3 3 4 5 5 83% B

R - 50 3 1 4 2 4 4 4 5 68% CB

R - 51 4 1 3 3 5 4 4 5 73% B

R - 52 5 4 5 2 3 4 4 4 78% B

R - 53 4 2 5 2 5 1 5 5 73% B

R - 54 4 2 4 4 4 4 4 4 75% B

R - 55 5 2 4 3 5 1 5 5 75% B

R - 56 5 5 2 3 5 4 2 4 75% B

R - 57 5 4 2 3 4 5 2 5 75% B

R - 58 4 5 2 4 3 5 4 3 75% B

R - 59 4 5 2 4 4 4 4 3 75% B

R - 60 5 3 5 4 5 3 2 4 78% B

R - 61 4 5 4 2 5 4 4 1 73% B

R - 62 4 5 4 2 4 4 3 1 68% CB

R - 63 5 5 4 2 1 3 5 5 75% B

R - 64 4 5 3 3 4 4 5 1 73% B

R - 65 3 3 4 4 1 4 4 5 70% B

R - 66 5 5 4 3 3 4 4 4 80% B

R - 67 4 5 4 4 4 3 5 5 85% SB

R - 68 5 3 4 4 1 4 4 5 75% B

R - 69 5 3 2 4 3 4 4 4 73% B

R - 70 4 3 2 3 4 3 3 4 65% CB

R - 71 5 5 1 2 5 5 4 4 78% B

R - 72 3 4 2 3 3 3 4 4 65% CB

R - 73 4 5 2 4 4 3 4 5 78% B

R - 74 4 5 2 2 5 4 5 5 80% B

R - 75 4 4 2 1 5 3 3 4 65% CB

110

R - 76 4 4 5 1 5 4 3 4 75% B

R - 77 5 5 4 2 5 5 4 4 85% SB

R - 78 4 2 4 4 3 4 4 3 70% B

R - 79 5 4 4 5 5 4 4 5 90% SB

R - 80 5 4 4 3 4 3 3 4 75% B

R - 81 4 2 4 3 4 4 3 3 68% CB

R - 82 3 5 4 3 4 5 5 5 85% SB

R - 83 4 2 4 1 5 5 5 5 78% B

R - 84 4 5 4 3 3 5 4 5 83% B

R - 85 4 3 4 4 3 4 5 5 80% B

R - 86 3 4 5 4 5 4 4 4 83% B

R - 87 5 5 5 2 5 5 5 4 90% SB

R - 88 4 5 4 3 3 5 5 5 85% SB

R - 89 5 4 4 3 1 4 4 5 75% B

R - 90 3 3 4 4 5 4 4 4 78% B

R - 91 3 5 3 4 4 4 5 4 80% B

R - 92 5 3 4 3 2 4 4 5 75% B

R - 93 5 4 3 4 4 3 4 5 80% B

R - 94 4 5 4 3 5 5 4 4 85% SB

R - 95 5 5 4 5 4 5 5 5 95% SB

R - 96 2 5 5 5 2 5 5 5 85% SB

R - 97 5 1 5 5 2 5 5 1 73% B

R - 98 4 5 4 4 4 4 4 4 83% B

R - 99 2 4 4 4 1 4 4 4 68% CB

R - 100 2 4 4 4 2 2 5 2 63% CB

R - 101 5 5 2 5 1 5 5 5 83% B

R - 102 5 5 2 5 3 5 5 4 85% SB

R - 103 5 5 2 5 2 5 5 4 83% B

R - 104 2 1 5 4 2 4 5 5 70% B

R - 105 2 1 2 1 1 5 1 5 45% TB

R - 106 2 2 2 5 2 2 2 5 55% CB

R - 107 1 1 2 5 2 5 5 5 65% CB

R - 108 1 5 1 5 4 5 2 5 70% B

R - 109 4 5 5 5 5 5 5 5 98% SB

R - 110 2 2 2 2 4 4 4 4 60% CB

R - 111 2 2 4 2 2 5 4 4 63% CB

R - 112 3 3 3 2 2 1 2 1 43% TB

R - 113 5 5 4 5 5 4 5 5 95% SB

R - 114 2 2 4 5 5 5 5 5 83% B

R - 115 5 4 5 2 2 5 2 5 75% B

111

R - 116 5 5 2 5 2 5 5 4 83% B

R - 117 3 1 2 2 1 5 2 1 43% TB

R - 118 4 3 2 3 4 4 5 4 73% B

R - 119 1 1 2 5 1 2 1 4 43% TB

R - 120 5 4 5 4 4 5 4 4 88% SB

R - 121 5 2 4 4 5 5 4 5 85% SB

R - 122 2 2 2 5 2 5 5 4 68% CB

R - 123 3 2 3 2 1 2 3 2 45% TB

R - 124 3 5 4 3 2 2 1 3 58% CB

R - 125 5 5 5 4 5 5 4 5 95% SB

R - 126 2 5 2 3 2 3 2 2 53% CB

R - 127 5 5 4 2 1 3 5 5 75% B

R - 128 2 5 3 2 4 4 4 5 73% B

R - 129 4 2 4 2 4 3 3 5 68% CB

R - 130 5 4 4 2 3 5 5 5 83% B

R - 131 3 3 3 3 3 5 2 1 58% CB

R - 132 5 5 4 2 2 5 5 4 80% B

R - 133 3 5 4 2 2 5 5 5 78% B

R - 134 4 4 1 1 2 5 4 5 65% CB

R - 135 3 3 3 3 5 4 5 5 78% B

R - 136 4 3 3 1 4 4 4 5 70% B

R - 137 3 4 3 3 4 4 5 3 73% B

R - 138 3 4 4 2 4 5 5 5 80% B

R - 139 3 3 3 4 4 4 3 5 73% B

R - 140 4 4 4 4 5 3 4 5 83% B

R - 141 4 3 4 2 4 4 4 5 75% B

R - 142 2 2 2 4 4 4 4 5 68% CB

R - 143 5 4 3 5 4 2 3 5 78% B

R - 144 4 5 5 4 4 4 1 5 80% B

R - 145 2 2 5 4 5 4 4 5 78% B

R - 146 5 2 4 2 5 4 5 1 70% B

R - 147 4 4 4 1 4 1 4 5 68% CB

R - 148 1 3 4 5 3 2 3 2 58% CB

R - 149 5 4 2 5 5 4 3 4 80% B

R - 150 3 5 4 1 4 4 4 4 73% B

R - 151 3 5 4 2 5 4 5 4 80% B

R - 152 5 5 4 2 2 5 5 5 83% B

R - 153 4 3 1 5 4 2 5 4 70% B

R - 154 5 3 4 4 1 5 5 3 75% B

R - 155 5 4 4 3 3 5 4 4 80% B

112

R - 156 3 4 3 5 4 4 3 3 73% B

R - 157 3 3 4 4 4 5 5 5 83% B

R - 158 5 4 3 5 4 5 5 4 88% SB

R - 159 5 4 2 5 4 5 5 4 85% SB

R - 160 3 3 3 3 5 4 5 5 78% B

R - 161 5 4 4 4 3 4 4 4 80% B

R - 162 4 2 2 2 5 4 3 4 65% CB

R - 163 5 5 4 1 4 1 3 4 68% CB

R - 164 3 4 4 3 4 4 4 3 73% B

R - 165 2 4 3 5 5 4 4 5 80% B

R - 166 4 1 1 5 1 5 4 5 65% CB

R - 167 3 2 4 4 4 4 4 4 73% B

R - 168 5 2 2 5 5 4 5 5 83% B

R - 169 4 2 4 5 5 5 5 4 85% SB

113

Kepuasan Konsumen Kode

Resp Kesesuaian

Harapan

Minat

Berkunjung

Kembali

Kesediaan

Merekomendasikan

Persentase

Kriteria

1 2 3 4 5 7 8 9

R - 1 3 5 3 4 5 4 4 5 83% B

R - 2 3 2 3 3 3 2 3 3 55% CB

R - 3 1 3 1 1 4 4 1 3 45% TB

R - 4 2 4 3 3 5 5 4 5 78% B

R - 5 3 2 3 3 4 3 4 4 65% CB

R - 6 3 2 3 3 3 3 2 2 53% CB

R - 7 5 4 5 4 5 5 5 3 90% SB

R - 8 2 3 2 1 4 3 2 4 53% CB

R - 9 3 4 3 4 4 3 3 5 73% B

R - 10 3 4 3 2 3 4 4 4 68% CB

R - 11 2 5 1 2 2 2 2 1 43% TB

R - 12 3 2 3 3 1 2 1 3 45% TB

R - 13 3 3 4 3 3 5 3 5 73% B

R - 14 3 2 3 3 3 3 3 3 58% CB

R - 15 3 2 5 4 3 3 3 3 65% CB

R - 16 2 3 4 4 5 5 2 4 73% B

R - 17 3 2 1 4 4 2 2 2 50% TB

R - 18 5 3 5 2 3 5 3 5 78% B

R - 19 3 5 3 4 4 5 5 3 80% B

R - 20 5 4 5 4 4 3 4 5 85% SB

R - 21 5 4 3 3 3 3 3 3 68% CB

R - 22 3 1 2 3 4 4 5 5 68% CB

R - 23 4 4 3 3 4 3 4 5 75% B

R - 24 4 5 4 3 5 3 5 3 80% B

R - 25 5 5 4 4 5 4 4 2 83% B

R - 26 3 3 3 3 3 3 3 4 63% CB

R - 27 3 5 5 3 3 3 4 3 73% B

R - 28 3 4 4 3 5 4 4 3 75% B

R - 29 2 3 2 3 2 3 5 3 58% CB

R - 30 3 4 4 3 4 4 4 3 73% B

R - 31 5 3 3 3 5 4 3 5 78% B

R - 32 5 5 5 4 4 3 1 2 73% B

R - 33 5 5 5 5 5 3 4 5 93% SB

114

R - 34 4 4 3 3 3 4 3 5 73% B

R - 35 4 3 3 3 3 4 4 5 73% B

R - 36 4 5 3 3 5 4 5 5 85% SB

R - 37 5 4 5 4 3 3 4 3 78% B

R - 38 4 4 3 3 3 2 4 3 65% CB

R - 39 3 4 3 3 3 4 4 4 70% B

R - 40 4 5 3 3 5 4 4 3 78% B

R - 41 3 3 3 5 5 2 3 5 73% B

R - 42 4 3 3 3 4 2 4 5 70% B

R - 43 3 3 3 5 3 3 4 5 73% B

R - 44 5 5 5 5 5 2 3 5 88% SB

R - 45 3 3 3 5 3 3 3 5 70% B

R - 46 4 4 4 5 5 3 5 4 85% SB

R - 47 5 5 5 5 5 1 4 4 85% SB

R - 48 3 3 5 3 5 3 4 4 75% B

R - 49 4 3 3 4 5 2 4 5 75% B

R - 50 3 3 5 2 3 3 3 3 63% CB

R - 51 3 3 4 3 5 2 3 5 70% B

R - 52 5 4 4 3 3 3 4 3 73% B

R - 53 4 5 4 3 5 2 4 3 75% B

R - 54 4 4 5 4 2 3 3 3 70% B

R - 55 4 4 4 3 3 2 3 5 70% B

R - 56 4 3 5 5 4 1 4 5 78% B

R - 57 5 4 4 4 5 2 3 3 75% B

R - 58 5 3 5 4 5 1 4 5 80% B

R - 59 4 3 5 5 5 4 4 3 83% B

R - 60 4 3 5 4 3 2 4 5 75% B

R - 61 4 4 4 4 4 4 3 4 78% B

R - 62 4 4 1 3 3 2 4 4 63% CB

R - 63 5 4 2 2 5 2 3 3 65% CB

R - 64 4 4 1 4 3 3 5 3 68% CB

R - 65 3 3 3 4 4 2 5 4 70% B

R - 66 2 4 4 5 3 2 5 5 75% B

R - 67 2 4 5 5 4 3 4 5 80% B

R - 68 4 4 4 4 4 3 4 5 80% B

R - 69 2 4 4 4 3 3 3 4 68% CB

R - 70 4 4 5 3 3 1 2 1 58% CB

R - 71 2 1 4 4 4 4 4 5 70% B

R - 72 3 3 3 5 4 2 4 3 68% CB

R - 73 5 1 3 5 5 3 3 4 73% B

115

R - 74 5 4 4 3 4 4 2 4 75% B

R - 75 3 1 2 4 5 4 2 4 63% CB

R - 76 5 4 4 5 4 4 2 4 80% B

R - 77 4 2 2 4 4 5 1 4 65% CB

R - 78 3 3 3 5 3 5 2 2 65% CB

R - 79 3 5 2 3 4 4 2 5 70% B

R - 80 4 4 5 3 5 5 5 5 90% SB

R - 81 4 3 2 2 5 5 5 5 78% B

R - 82 4 4 5 1 2 5 3 4 70% B

R - 83 4 3 2 5 5 3 5 4 78% B

R - 84 4 4 4 4 5 5 5 5 90% SB

R - 85 4 5 2 4 3 2 3 4 68% CB

R - 86 5 5 5 1 2 2 2 5 68% CB

R - 87 5 3 5 5 4 2 5 4 83% B

R - 88 4 5 5 1 5 5 5 4 85% SB

R - 89 4 4 2 5 4 4 5 4 80% B

R - 90 3 4 4 1 5 2 2 5 65% CB

R - 91 5 5 4 4 5 5 5 5 95% SB

R - 92 3 3 5 5 5 4 5 4 85% SB

R - 93 5 5 3 5 2 3 5 4 80% B

R - 94 4 3 4 4 2 5 5 5 80% B

R - 95 2 4 2 1 4 5 4 5 68% CB

R - 96 5 5 5 2 5 5 5 5 93% SB

R - 97 5 2 2 2 2 2 1 4 50% TB

R - 98 5 5 4 4 4 4 4 4 85% SB

R - 99 5 4 4 2 4 4 4 1 70% B

R - 100 2 2 2 2 5 2 2 2 48% TB

R - 101 5 5 5 2 4 5 4 5 88% SB

R - 102 5 5 5 2 3 5 5 5 88% SB

R - 103 5 5 5 2 4 4 4 4 83% B

R - 104 5 5 1 2 4 4 4 2 68% CB

R - 105 4 2 4 1 4 2 4 2 58% CB

R - 106 5 5 4 5 1 2 5 2 73% B

R - 107 5 2 4 5 4 4 5 5 85% SB

R - 108 5 4 4 5 2 4 5 4 83% B

R - 109 5 5 5 2 5 4 5 5 90% SB

R - 110 4 4 2 1 4 4 4 5 70% B

R - 111 2 5 2 2 4 4 4 4 68% CB

R - 112 2 2 2 2 5 4 1 2 50% TB

R - 113 5 5 4 2 4 4 5 5 85% SB

116

R - 114 5 5 4 5 4 4 4 5 90% SB

R - 115 4 5 5 2 5 5 5 4 88% SB

R - 116 4 4 5 5 4 4 5 5 90% SB

R - 117 2 1 1 5 1 1 1 2 35% STB

R - 118 5 1 5 2 4 4 4 4 73% B

R - 119 1 2 1 2 2 2 2 4 40% TB

R - 120 4 2 4 2 4 5 5 5 78% B

R - 121 5 5 5 2 4 5 4 5 88% SB

R - 122 5 2 4 2 4 4 5 5 78% B

R - 123 2 2 3 2 3 2 2 2 45% TB

R - 124 3 2 3 5 2 4 2 3 60% CB

R - 125 5 4 5 2 5 5 3 4 83% B

R - 126 2 4 5 4 3 4 3 4 73% B

R - 127 2 2 3 3 2 2 2 4 50% TB

R - 128 4 4 4 4 3 5 2 4 75% B

R - 129 3 3 5 2 4 5 4 5 78% B

R - 130 4 4 2 4 4 5 4 4 78% B

R - 131 1 1 3 3 1 5 2 4 50% TB

R - 132 4 4 4 4 1 5 2 2 65% CB

R - 133 4 2 4 4 4 4 4 4 75% B

R - 134 2 3 3 3 3 4 3 5 65% CB

R - 135 3 1 3 3 3 3 5 5 65% CB

R - 136 4 2 4 4 3 5 4 3 73% B

R - 137 3 3 3 3 3 5 5 4 73% B

R - 138 3 3 3 3 2 5 5 4 70% B

R - 139 4 4 4 4 3 2 4 2 68% CB

R - 140 3 3 3 4 2 5 5 5 75% B

R - 141 4 4 3 4 4 4 4 4 78% B

R - 142 4 2 3 4 4 4 3 4 70% B

R - 143 5 4 3 2 5 3 5 5 80% B

R - 144 5 5 3 2 2 5 5 4 78% B

R - 145 5 4 4 1 5 5 4 4 80% B

R - 146 4 2 2 2 5 4 5 5 73% B

R - 147 5 5 4 4 2 2 2 2 65% CB

R - 148 2 2 2 3 2 3 4 4 55% CB

R - 149 3 5 2 5 2 4 4 4 73% B

R - 150 4 2 2 1 4 5 5 4 68% CB

R - 151 4 5 4 5 2 2 2 4 70% B

R - 152 4 5 2 5 4 5 3 3 78% B

R - 153 4 4 5 4 1 3 3 4 70% B

117

R - 154 4 5 3 5 2 3 5 5 80% B

R - 155 4 5 4 2 5 4 4 5 83% B

R - 156 3 3 3 4 3 4 5 3 70% B

R - 157 4 3 5 2 5 4 5 5 83% B

R - 158 3 4 2 2 5 5 5 4 75% B

R - 159 5 1 2 2 5 4 4 4 68% CB

R - 160 3 2 3 2 3 3 4 4 60% CB

R - 161 4 4 2 2 2 2 2 5 58% CB

R - 162 4 3 3 2 4 3 3 5 68% CB

R - 163 3 2 5 3 4 5 5 5 80% B

R - 164 4 3 5 3 3 3 3 4 70% B

R - 165 4 3 4 4 4 5 3 2 73% B

R - 166 4 4 4 4 5 5 4 4 85% SB

R - 167 4 5 2 3 2 3 3 3 63% CB

R - 168 3 3 2 4 3 3 3 2 58% CB

R - 169 4 3 3 2 5 5 5 3 75% B