Upload
others
View
19
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
Pengaruh Kadar SGOT SGPT dan Morfologi Hepar Tikus Putih Betina Wistar Pada Pemberian Isolat Andrografolid
Suryaningsih, N.M.1, Dewi, I.A.T.1, Suksmawati, N.K.A.1, Putri, N.P.R.A.1, Febrianti, N.M.1 dan
Warditiani, N.K.1
1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: Ni Made Suryaningsih Jurusan Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Udayana Jalan
Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email: [email protected]
ABSTRAK
Sambiloto atau Andrographis paniculata Ness merupakan tanaman yang dimanfaatkan secara luas dalam pengobatan tradisional. Andrografolid merupakan komponen bioaktif utama dari tanaman obat sambiloto. Andrografolid mempunyai multi efek farmakologis, sehingga berpotensi besar dijadikan obat. Namun masih belum diketahui tingkat keamanaan dari penggunaan andrografolid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36 mg/kg BB dan 54 mg/kg BB terhadap kadar SGOT dan SGPT serta melihat histopatologi hepar tikus putih betina Wistar. Pengujian ini dilakukan selama 14 hari dengan pemberian isolat andrografolid secara peroral pada tikus putih betina wistar yang telah dibagi menjadi empat kelompok. Pengamatan kadar SGPT dan SGOT dianalisis dengan uji Anova untuk melihat ada tidaknya pengaruh pemberian isolat andrografolid. Hasil uji penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh pemberian isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36 mg/kg BB dan 54 mg/kg BB pada organ hepar serta pada kadar SGOT dan SGPT.
Kata Kunci : Sambiloto, Andrografolid, LD50, SGOT, SGPT, Histopatologi 1. PENDAHULUAN
Sambiloto atau Andrographis paniculata Ness merupakan tanaman yang dimanfaatkan secara luas dalam pengobatan tradisional (Widyawati, 2007). Andrografolid merupakan komponen bioaktif utama dari tanaman obat sambiloto. Andrografolid merupakan diterpenoid lakton, berupa kristal bening dan mempunyai rasa yang sangat pahit. Andrografolid mempunyai multi efek farmakologis diantaranya, menurunkan kadar gula darah, trigliserida dan LDL, analgesik, dan imunostimulan (Nugroho et al, 2012; Suharmiati, 2001).
Andrografolid memiliki potensi besar sebagai obat, namun masih belum diketahui pengaruh pemberian isolate andrografolid terhadap kadar SGOT dan SGPT serta morfologi hepar.
Efek toksik suatu obat-obatan sering terlihat pada hepar karena hepar berperan penting dalam mendetoksifikasi senyawa yang masuk ke dalam tubuh. Hepatotoksik dapat terjadi karena terjadi penumpukan xenobiotika
pada hepar yang diekskresi melalui empedu sehingga dilihat juga parameter histopatologi hepar serta kadar enzim SGOT dan SGPT pada hewan uji. Adanya peningkatan aktivitas enzim SGOT dan SGPT menjadi indikator yang kuat dan peka terhadap kelainan pada sel-sel hepar (Wulandari et al, 2007).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui toksisitas isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36 mg/kg BB dan 54 mg/kg BB dengan menghitung nilai LD50, kadar SGOT dan SGPT serta melihat histopatologi hepar tikus putih betina Wistar.
2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu daun segar sambiloto dari daerah klungkung, etanol 96%, metanol, n-heksan, etil asetat, akuades, CMC-Na. 2.2 Alat
Rotary evaporator (Eyela®), oven (Binder® ), sonikasi (Branson® ). 2.3 Prosedur Kerja
34
35
2.3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
daun segar sambiloto, kemudian daun dicuci dan dikeringkan dalam oven. Daun sambiloto yang telah kering diserbukkan hingga halus. 2.3.2 Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi
Dari Serbuk Sambiloto 1 kg serbuk dimaserasi dengan etanol
96% sebanyak 5 L selama 2 hari, kemudian disaring dan ampasnya diremaserasi 2 kali dengan 2,5 L etanol 96% masing-masing selama 1 hari. Maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan vacum rotary evaporator pada suhu dibawah 50̊C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian diuapkan dalam oven. Ekstrak kental yang diperoleh dicuci secara berturut-turut menggunakan n-heksan, etil asetat dan air panas hingga pelarut-pelarut tersebut menjadi bening. 2.3.3 Isolasi Andrografolid
Ekstrak terpurifikasi kental dilarutkan dengan metanol sedikit demi sedikit kemudian dipanaskan pada suhu 780C sampai larut. Filtrat kemudian didinginkan perlahan. Kristal yang terbentuk dipisahkan dan dicuci dengan metanol dingin hingga bening. 2.3.4 Pengujian Pemberian Isolat
Andrografolid Dilakukan aklimatisasi tikus betina
Wistar selama 1 minggu. Hewan uji secara acak dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing berisi 6 hewan uji yaitu kelompok kontrol normal dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol normal diberikan pakan hewan uji standar dan air ad libitum. Kelompok uji 1 diberikan isolat andrografolid 18 mg/kg BB dan CMC-Na 0,1%. Kelompok uji 2 diberikan isolat andrografolid 36 mg/kg BB dan CMC-Na 0,1%. Kelompok uji 3 diberikan isolat andrografolid 54 mg/kg BB dan CMC-Na 0,1%. Sebelum pemberian isolat andrografolid, hewan uji dipuasakan selama 12 - 16 jam tetapi minum tetap diberikan. Selanjutnya makanan kembali diberikan 6 jam setelah pemberian obat uji, kemudian dilakukan pengamatan selama 14 hari. Pada hari ke-14 dilakukan autopsi dengan melakukan pemeriksaan histologis hepar serta diukur kadar SGOT dan SGPT menggunakan spektrofotometer. 2.3.5 Pengamatan Histopatologi
Hewan yang masih hidup sampai hari ke-14 dianastesi terlebih dahulu dengan
kloroform kemudian dilakukan pembedahan. Hepar hewan uji diambil dan diawetkan dalam buffer formalin 10%. Pengamatan histopatologi dilakukan dibawah mikroskop dengan menggunakan preparat hepar dengan ketebalan 5 mikron dan menggunakan pewarnaan haematoxylin. Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop, diberikan skoring terhadap gambaran preparat hepar hewan uji sesuai yang tertera pada tabel 1. Tabel 1. Skoring Hasil Uji Histopatologi
Tingkat Perubahan Skor Tidak ada hepatosit yang mengalami degenerasi melemak 0
<10% hepatosit yang mengalami degenerasi melemak 1
10-30% hepatosit yang mengalami degenerasi melemak 2
34-66% hepatosit yang mengalami degenerasi melemak 3
67-100% hepatosit yang mengalami degenerasi melemak 4
2.3.6 Analisis Data Data pengamatan kadar SGPT dan
SGOT dianalisis dengan uji Anova untuk melihat ada tidaknya pengaruh pemberian isolat andrografolid terhadap kandungan SGPT dan SGOT tikus putih betina Wistar. Kemudian dilanjutkan uji LSD apabila ternyata dari hasil uji Anova diketahui terdapat pengaruh pemberian isolat andrografolid terhadap kadar SGPT dan SGOT tikus betina. Rerata jumlah sel yang mengalami degenerasi melemak diuji normalitasnya dengan uji Saphiro-Wilk. Apabila data berdistribusi tidak normal maka dalam pengujian hipotesis berikutnya akan digunakan statistik (kruskal wallis). Pada uji statistik kruskal wallis, diperoleh nilai (p<0,05) yang artinya paling terdapat perbedaan jumlah sel mengalami degenerasi melemak yang bermakna antar kelompok. Analisis data dilanjutkan uji Mann Withney U-test dengan taraf kepercayaan 95%.
3. HASIL 3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia
Serbuk simplisia yang diperoleh dari daun segar sambiloto 1 kg. 3.2 Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi Dari
Serbuk Sambiloto Ekstrak kental yang diperoleh dari ekstraksi
simplisia serbuk sambiloto sebesar 96,58 gram.
36
Setelah itu, dipurifikasi dengan n-heksan dan diperoleh endapan tidak larut n-heksan sebesar 86,13 gram. Endapan tersebut dipurifikasi dengan etil asetat dan diperoleh endapan tidak larut etil asetat sebesar 59,84 gram. Endapan tidak larut etil asetat dipurifikasi dengan menggunakan air panas dan diperoleh endapan tidak larut air sebesar 51,452 gram, endapan tersebut merupakan ekstrak terputifikasi sambiloto. 3.3 Isolasi Andrografolid
Ekstrak terpurifikasi dilarutkan dengan metanol, dipanaskan lalu didinginkan perlahan, kristal yang terbentuk dicuci dengan metanol. Diperoleh isolat andrografolid sebesar 500,20 mg. 3.4 Pengaruh Pemberian Isolat
Andrografolid Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT
dapat dilihat pada tabel. 2 Tabel 2. Kadar SGOT dan SGPT Tikus
Kelompok Kadar SGOT (U/L)
Kadar SGPT (U/L)
Kontrol normal 94,06 ± 18,15 44,35 ± 10,87
18 mg/kg BB 92,03 ± 11,33 41,85 ± 11,33
36 mg/kg BB 89,38 ± 16,85 32,41 ± 16,85
54 mg/kg BB 84,78 ± 16,39 39,53 ± 16,39
Data dalam rata-rata ± SD 3.5 Pengamatan Histopatologi
Pengamatan histopatologi organ hepar pada gambar 1, menunjukkan bahwa tidak terjadi efek toksik yang ditimbulkan oleh isolat andrografolid. struktur sel dan jaringan pada organ normal dan tidak ada perubahan histopatologi. Beberapa sel mengalami degenerasi melemak, namun hal tersebut tidak terjadi pada semua organ hewan uji dalam satu kelompok hanya beberapa ekor tikus. Hasil skoring histologi hati dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pemeriksaan histopatologi sesuai kelompok perlakuan
Perubahan histopatologi Perlakuan
Skor
0 1 2 3 4 Degenerasi melemak
kontrol normal 5 - - - -
18 mg/kg BB - 1 - - -
36 mg/kg BB - 3 - - -
54 mg/kg BB - 1 - - -
Gambar 1. A. Kelompok kontrol normal; B. Kelompok dosis 18 mg/kg BB; C. Kelompok dosis 36 mg/kg BB; D. Kelompok dosis 54
mg/kg BB
4.PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Serbuk Simplisia
Proses penyerbukan daun sambiloto bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel daun, sehingga diperoleh serbuk yang halus. Semakin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi dipengaruhi oleh ukuran partikel dari serbuk simplisia. Proses ekstraksi akan lebih efektif dan efisien apabila menggunakan serbuk simplisia yang semakin halus. Akan tetapi, semakin kecil ukurann partikel simplisia akan mengakibatkan semakin rumit suatu tahapan filtrasi. Jumlah serbuk yang diperoleh dari penyerbukan 3 kg daun sambiloto yaitu sebanyak 1kg. 4.2 Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi Dari
Serbuk Sambiloto Pembuatan ekstrak terpurifikasi diawali
dengan proses ekstraksi dengan menggunaka metode maserasi. Proses maserasi dilakukan untuk menarik senyawa yang diinginkan dengan menggunakan pelarut yang sesuai serta dilakukan pengadukan beberapa kali dengan menggunakan suhu ruang (Ansel, 1989). Metode ini dipilih Karena merupakan metode yang sederhana, mudah dilakukan. Jumlah
37
ekstrak kental yang diperoleh dari proses ekstraksi sebesar 96,58 gram. Selanjutnya dilakukan proses purifikasi esktrak dengan menggunakan n-heksan, etil-asetat, dan air panas. Proses purifikasi merupakan suatu metode untuk mendapatkan komponen bahan alam murni bebas dari komponen kimia lain yang tidak dibutuhkan. Penggunaan ekstrak terpurifikasi bertujuan untuk menghilangkan senyawa pengotor yang tidak diinginkan, meningkatkan khasiat serta memperkecil dosis pemberian kepada pengguna (Srijanto, 2012). 4.3 Isolasi Andrografolid
Isolasi andrografolid dilakukan dengan metode kristalisasi- rekristalisasi dengan menggunkan metanol. Pelarut metanol dapat melarutkan andrografolid pada keadaan panas, serta dapat mengendapkan andrografolid pada suhu dingin (Austin, 1996). Bobot kristral yang diperoleh sebesar 500,20 mg. 4.4 Pengaruh Pemberian Isolat
Andrografolid Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Hepar merupakan pusat terjadinya proses
metabolisme dalam tubuh. Salah satu indikator kerusakan sel-sel hati adalah meningkatnya kadar enzim-enzim hati dalam serum. Enzim yang digunakan untuk pengukuran kerusakan organ hepar adalah aspartate aminotransferase (AST) atau disebut juga SGOT dan alanine aminotransferase (ALT) atau SGPT. Pada keadaan normal kadar enzim SGOT maupun SGPT di dalam darah rendah karena terdapat dalam sel, tetapi jika terjadi kerusakan jaringan, maka sel akan pecah dan enzim-enzim akan terurai keluar dari hepatosit masuk ke dalam sistem peredaran darah, sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat dibandingkan dengan normal (Wahyuningsih et al., 2006).
Hasil pengukuran kadar SGPT dan SGOT dapat dilihat pada Tabel 1. Uji normalitas dan homogenitas varian data SGOT menghasilkan nilai p > 0,05 sehingga dilakukan uji Anova. Berbeda halnya dengan SGPT, uji normalitas SGPT pada dosis 54 mg/kg BB menghasilkan nilai P<0.05 sehingga data tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji non parametrik dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji Anova
pada SGOT diperoleh nilai p > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan bermakna antara hewan uji kelompok uji dengan kontrol. Sedangkan hasil uji Kruskal-Wallis pada SGPT juga diperoleh nilai p > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan bermakna antara hewan uji kelompok uji dengan kontrol. 4.5 Pengamatan Histopatologi
Hasil pemeriksaan histopatologi dan analisis statistik uji Kruskall-Wallis pada penelitian uji toksisitas akut oral (LD50) isolat andrografolid menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan (P>0,05). Pada kelompok kontrol normal tidak ditemukan adanya degenerasi melemak. Sedangkan pada kelompok perlakuan yang diberikan isolat andrografolid ditemukan adanya degenerasi melemak. Namun, tidak terjadi pada semua organ hewan uji dalam satu kelompok hanya beberapa ekor tikus. Degenerasi melemak merupakan akumulasi lemak dalam sitoplasma (Utami et al., 2017).
5. KESIMPULAN Hasil uji penelitian ini adalah tidak terdapat
pengaruh pemberian isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36 mg/kg BB dan 54 mg/kg BB pada organ hepar serta pada kadar SGOT dan SGPT. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ansel, H.C. 1989. Pengatar Bentuk
Sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta: UI Press.
Austin, GT (1986), Schrwev’s Chemical
Proses Industries, N.J. : McGraw-Hill.
Assagaf, F., A. Wullur, dan A. Yudistira. 2013.
Uji Toksisitas Akut (Lethal Dose 50) Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah (Abelmoschus Manihot L.) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L.).
38
Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi – Unsrat. 2(1): 23-27.
BPOM. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Farisi, S. A., A. Munawir, dan Z. Febianti. 2015. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Buah Bruguiera Gymnorrhiza Pada Tikus (Rattus Norvegicus). E-Jurnal Pustaka Kesehatan. 3(2). pp: 230-233.
Harmita dan M. Radji. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 43-49.
Nugroho, A. E., M. Andrie, K. Warditiani, E. Siswanto, S. Pramono, dan E. Lukitaningsih. 2012. Antidiabetic and Antihiperlipidemic Effect of Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness and Andrographolide in Highfructosa-fat-fed Rats. Indian Journal Pharmacol. 44(3): 377-381.
Ratnani, R. D., I. Hartati, Dan L. Kurniasari. 2012. Potensi Produksi Andrographolide dari Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) Melalui Proses Ekstraksi Hidrotropi. Momentum. 8(1): 6-10.
Suharmiati dan L. Handayani. 2001. Isolasi dan Identifikasi Andrografolida dari Herba Andrographis paniculata Ness. Media Litbang Kesehatan. 11(2): 3337.
Sundari, E. 2003. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Pada Mencit (Skirpsi). Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Srijanto, B., P.O. Bunga, L. Khojayanti, E. Rismana, dan Sriningsih. 2012.
Pemurnian Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis paniculate Ness) Dengan Teknik Ekstraksi Cair-Cair. Jakarta: Pusat Teknologi Farmasi da Medika BPPT.
Utami, A. R., I K. Berata, Samsuri, I M. Merdana. 2017. Efek Pemberian Propolis terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih yang diberi Parasetamol. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 9 (1): 87-93.
Wulandari, T. M. Harini, dan S. Listyawati. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata) Terhadap Struktur Mikroanatomi Hepar dan Kadar Glutamat Piruvat Transaminase Serum Mencit (Mus Musculus) yang Terpapar Diazinon. Bioteknologi. 4 (2): 53-58.
VOLUME VI, NOMOR 1, JULI 2017
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME VI NOMOR 1 HALAMAN 1-66 EDISI JULI 2017
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
i
JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh
jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media
publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi
yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific.
Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem
penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang
khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika,
farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi
farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi,
bioteknologi, kimia dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
Editor :
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Mitra Bestari:
Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel
belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal
lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis
atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang
akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan
penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:
membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah
urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author
yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa
nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi
tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan
perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan
program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font
Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah
nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama
penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos
dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
v
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13
cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai
catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang
diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari
artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa
artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai
sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih
dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka
harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
vi
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
vii
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan,
mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar.
Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor
ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam
jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk
mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami
menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi
artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus
dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1
viii
DAFTAR ISI
hal
Halaman Judul …………………………………………………………………………...........
Petunjuk Penulisan ..............................................................................................................
Daftar Isi …………………………………………………………………………………........
i
ii
viii
1 Formulasi Lotion Ekstrak Buah Raspberry(Rubus rosifolius) dengan Variasi Konsentrasi
Trietanolamin sebagai Emulgator serta Uji Hedonik terhadap Lotion ..............................
1
2 Karakteristik Nanoemulsi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ....... 6
3 Optimasi Konsentrasi Cocamid DEA dalam Pembuatan Sabun Cair terhadap Busa yang
Dihasilkan dan Uji Hedonik ..........................................................................................
11
4 Optimasi Konsentrasi HPMC terhadap Mutu Fisik Sediaan Sabun Cair Menthol ........... 15
5 Penentuan Profil Kandungan Kimia Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.)
Moq.) ............................................................................................................................
23
6 Pengaruh Kadar SGOT SGPT dan Morfologi Hepar Tikus Putih Betina Wistar pada
Pemberian Isolat Andrografolid .....................................................................................
34
7 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) terhadap
Histopatologi Hati Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi dengan Karbon Tertraklorida
........................................................................................................................................
39
8 Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia L),
Kelor (Moringa oleifera) dan Kedondong Hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz) .......................
43
9 Potensi Toksisitas Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
pada kulit dan mata secara In Silico ...............................................................................
47
10 Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.)
sebagai Antikanker Payudara secara In Silico ................................................................
50
11 Uji Penangkapan Radikal 2,2-Difenil-1-Pikrihidrazil dan Profil Bioautografi Ekstrak Etanol
Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. Non Lamk.) .........................................
55
12 Uji Hedonik Produk Foot Scrub Menggunakan Kulit Buah Naga Merah danAir Rebusan
Daun Pepaya .................................................................................................................
62
Pengaruh Kadar SGOT SGPTdan Morfologi Hepar Tikus PutihBetina Wistar Pada Pemberian
Isolat Andrografolidby Suryaningsih Made
FILE
TIME SUBMITTED 19-JUL-2017 02:40PM
SUBMISSION ID 831782725
WORD COUNT 2204
CHARACTER COUNT 14834
JURNAL_PUBLIKASI_ANDRO_TOKSIK_AKUT_19_JULI_2017.DOCX(437.26K)
%18SIMILARITY INDEX
%17INTERNET SOURCES
%1PUBLICATIONS
%7STUDENT PAPERS
1 %3
2 %33 %24 %25 %26 %17 %18 %1
Pengaruh Kadar SGOT SGPT dan Morfologi Hepar TikusPutih Betina Wistar Pada Pemberian Isolat AndrografolidORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper
repository.ipb.ac.idInternet Source
ejournal-s1.undip.ac.idInternet Source
www.scribd.comInternet Source
Submitted to iGroupStudent Paper
eprints.uns.ac.idInternet Source
scholar.unand.ac.idInternet Source
eprints.ums.ac.idInternet Source
9 %110 %111 <%112 <%113 <%114 <%115 <%116 <%1
EXCLUDE QUOTES OFF
EXCLUDEBIBLIOGRAPHY
OFF
EXCLUDE MATCHES OFF
unhas.ac.idInternet Source
repository.maranatha.eduInternet Source
jurnal.untan.ac.idInternet Source
portalgaruda.ilkom.unsri.ac.idInternet Source
doaj.orgInternet Source
lib.unnes.ac.idInternet Source
oaji.netInternet Source
rac.uii.ac.idInternet Source