148
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, LOYALITAS MEREK DAN PERSEPSI PRIBADI MASYARAKAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN SIAP SAJI MIRROR PIZZA (Studi pada Konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung) (Skripsi) Eka Safitri FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK,LOYALITAS MEREK DAN PERSEPSI PRIBADI MASYARAKAT

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUKMAKANAN SIAP SAJI MIRROR PIZZA

(Studi pada Konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung)

(Skripsi)

Eka Safitri

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

THE EFFECT OF BRAND TRUST, BRAND POTENTIALS, BRAND LOYALTYAND PERSONAL PERSONNEL PERCEPTION

TO DECISION OF PURCHASE OF FOOD PRODUCTS READYMIRROR PIZZA BANDARlAMPUNG

(Study on Mirror Pizza Consumers at Bandarlampung)

byEka Safitri

The study aimed to determine is to know the influence of brand trust, brand potency,brand loyalty and personal perception of society to purchase decision. The type ofresearch used is explanatory research with quantitative approach. The location ofresearch in Mirror Pizza store in Bandarlampung with a sample of 100 respondents.Methods of collecting questionnaire data. Data analysis used is descriptive analysisand multiple linear regression analysis. Hypothesis testing using t test, F test, R2test. In this research, it can be seen that partially brand trust (X1) and personalperception of society (X4) have significant effect on purchasing decision (Y), whilebrand potential (X2) and brand loyalty (X3) have no significant effect on purchasingdecision ). Simultaneously brand trust (X1), brand potential (X2), brand loyalty (X3)and personal perception of society (X4) have a significant effect on purchasedecision (Y). R2 coefficient value by looking at R Square value of 0.403 or 40%.

Keywords: Brand Trust, Brand Potential, Brand Loyalty, Perception PersonalCommunities and Purchasing Decisions

ABSTRACT

Page 3: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

ABSTRAK

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, LOYALITASMEREK DAN PERSEPSI PRIBADI MASYARAKAT TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN SIAP SAJIMIRROR PIZZA BANDARlAMPUNG

(Studi pada Konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung)

OlehEka Safitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepercayaan merek,potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusanpembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research denganpendekaan kuantitatif. Lokasi penelitian di toko Mirror Pizza di Bandarlampungdengan sampel sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data kuesioner.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linearberganda. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji F, uji R2. Pada penelitian inidapat diketahui bahwa secara parsial variabel kepercayaan merek (X1) dan persepsipribadi masyarakat (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y),sedangkan potensi merek (X2) dan loyalitas merek (X3) berpengaruh tidaksignifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Secara simultan kepercayaan merek(X1), potensi merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi pribadi masyarakat(X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai koefisien R2

dengan melihat nilai R Square sebesar 0,403 atau 40%.

Kata Kunci: Kepercayaan Merek, Potensi Merek, Loyalitas Merek, PersepsiPribadi Masyarakat dan Keputusan Pembelian

Page 4: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK,

LOYALITAS MEREK DAN PERSEPSI PRIBADI MASYARAKAT

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

MAKANAN SIAP SAJI MIRROR PIZZA

(Studi pada Konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung)

Oleh

Eka Safitri

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku
Page 6: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku
Page 7: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku
Page 8: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Suka Menanti pada tanggal 10

Maret 1996, penulis merupakan anak sulung dari tiga

bersaudara dari pasangan Mas Dedi dan Mursidah.

Latar Belakang pendidikan yang telah dijalankan yaitu

penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Dharma

Wanita Bumi Dipasena Makmur pada tahun 2003. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 1 Bumi Dipasena Makmur pada tahun

2008. Pada tahun 2011 penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Negeri 24 Bandarlampung, setelah itu penulis melanjutkan di

Sekolah Menengah Atas Swasta Al-Azhar 3 Bandarlampung dan diselesaikan

pada tahun 2014, semasa SMA penulis pernah aktif 1 tahun mengikuti kegiatan

organisasi di bidang PASKIBRAKA dan menjabat sebagai Sekretaris II selama 6

bulan. Atas takdir Allah dan segala ikhtiar akhirnya penulis dapat melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tahun 2014 penulis diterima pada Jurusan

Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Lampung melalui jalur SNMPTN. Penulis pernah mengikuti UKM KOIN

(Komunitas Integritas) dan selain itu penulis pernah mengabdikan diri selama 40

hari di desa Waya Krui, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah dalam

Page 9: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

rangka kuliah kerja nyata (KKN) dan penulis mendapatkan pengalaman yang luar

biasa dari masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan gelar sarjana atau S.A.B pada Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, maka penulis

melakukan penelitian Skripsi dengan judul: Pengaruh Kepercayaan Merek,

Potensi Merek, Loyalitas Merek dan Persepsi Pribadi Masyarakat Terhadap

Keputusan Pembelian Makanan Siap Saji (Studi pada Konsumen Mirror

Pizza Bandarlampung).

Page 10: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

PERSEMBAHAN

Ya Allah,

Waktu yang sudah ku jalani telah menjadi takdirku dalam hidup ini,perasaan bahagia, terharu, dan berbagai perasaan lainnya saat bertemuorang-orang yang memberiku sejuta pengalaman, yang telah memberi

warna-warni kehidupanku.

Ku bersujud dihadapan Mu,

Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai di penghujung awalperjuanganku

Segala puji bagimu ya allah,

Terucap syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan karya ini sebagaitanda cinta, kasih sayang dan bakti ku pada:

Bapakku Mas Dedi dan Ibuku Mursidah

Adik-adiku yang aku Sayangi, Cintai dan aku Hormati

Yang telah menjadi sosok orang tua yang sangat aku kagumi, yang telahmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan

kesabaran, yang selalu memberiku banyak dukungan, motivasi dan selaluberdo’a untuk kesuksesanku.

Bapak dan Ibu Guru/Dosen ku

Yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang tidak bisa ku hitungbanyaknya barokah dan do’anya. Terima kasih telah memberikan banyak

ilmu kepada ku.

Page 11: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

Sahabat-sahabatku

Yang telah menemaniku saat senang ataupun sedih, selalu menjadialasanku untuk tersenyum dan selalu menghiasi hari-hariku dengan canda

riangmu.

Keluarga Besarku

Serta untuk Almamater Tercinta

Page 12: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak berlaku zalim terhadap manusia sedikit pun, akantetapi manusia itulah yang berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri.(Yunus: 44)

Siapa yang kalah dengan tersenyum, dialah pemenangnya.(A Hubard)

Yang terjadi di dalam hidup harus dijalani dengan rasa syukur dan ikhlasselagi masih ada harapan. Karena itu semua adalah takdir yang ditentukanoleh sang maha kuasa.(Eka Safitri)

Page 13: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya

yang telah diberikan dan shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang

selalu dinantikan syafa’atnya di Yaumul akhir sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Kepercayaan Merek, Potensi Merek, Loyalitas

Merek dan Persepsi Pribadi Masyarakat Terhadap Keputusan Pembelian Makanan

Siap Saji (Studi pada Konsumen Mirror Pizza Bandarlampung)” disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B) di

Universitas Lampung.

Selama proses penyusunan skripsi penulis menyadari keterbatasan kemampuan

yang dimiliki maka, selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan, dukungan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT karena berkat limpahan rahmat, karunia serta nikmatNya saya

dapat menyelesaikan Skripsi ini.

2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Page 14: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

4. Bapak Drs. Denden Kurnia D., M.Si, selaku Wakil Dekan Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Dadang Karya Bakti,. M.M, selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

6. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis.

7. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos.,M.Sc selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis yang telah banyak memberikan masukan, arahan serta

nasihat selama masa perkuliahan. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk

setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak Drs. A. Efendi, M.M, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan,

masukan, nasihat, saran dan kritik dan memberikan banyak pengetahuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulis ucapkan

permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

9. Ibu Hani Damayanti Aprilia S.A.B, M.SI., selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, banyak

memberikan masukan, motivasi, dukungan, arahan, nasihat, saran dan kritik

yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis ucapkan

permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

10. Bapak Dedi Aprilani, S.A.N, M.A, selaku Dosen Pembahas yang telah

memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun untuk hasil skripsi

Page 15: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

yang lebih baik dan motivasi yang bermanfaat. Penulis ucapkan permohonan

maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

11. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis yang selama ini telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis.

12. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah

banyak membantu, mendukung serta memberikan motivasi penulis selama

perkuliahan dan selama menyelesaikan Skripsi.

13. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung terima kasih atas ilmu, bantuan dan bimbingannya

selama penulis menjadi Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis.

14. Kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Dedi dan Ibu Mursidah yang telah

menjadi motivator dan inspirator terbesar dalam hidup, terima kasih atas

segala do’a, cinta, kasih sayang serta dukungan dari Bapak dan Ibu. Teruntuk

ibu, terima kasih banyak telah mengandung, melahirkan dan membesarkanku

penuh pengorbanan, cinta, dan raya sayang hingga saat ini, aku hanya bisa

berdo’a untuk ibu yang telah berada di sisi Allah SWT. Teruntuk bapak,

terima kasih banyak telah memberikanku baik materi ataupun ilmu yang tiada

gantinya dengan apapun, lelah lunglai bekerja untuk memberikan pendidikan

yang tinggi kepada anak-anaknya.

15. Sahabatku Nenden Tresna Nursari terima kasih untuk kebersamaannya

selama ini baik susah maupun senang, dukungan, motivasi, saran dan kritik

selama ini. Semoga kita bersahabat selamanya dan kita bisa sukses dunia dan

akhirat. Aminnn, mohon maaf jika banyak kesalahan kata dan perbuatan yang

tidak berkenan.

Page 16: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

16. Untuk Redo Firmansyah, terima kasih sudah memberikan dukungan,

motivasi, saran, kritik dan meluangkan waktu untuk dapat menyelesaikan

tugas akhir kuliah ini. Semoga kita bisa bersama selamanya dan sukses dunia

akhirat. Aminnn, mohon maaf jika banyak kesalahan kata dan perbuatan yang

tidak berkenan.

17. Sahabat-sahabat seperjuangan yaitu grup SPINTW Rani Syifa, Cahya

Armelia, Risma Yulianti, Diana Titi dan Putri Erian ,terima kasih telah

mengisi hari-hari dengan penuh canda tawa, susah ataupun senang selalu

bersama walaupun pernah ada konflik, kita tetaplah keluarga yang selalu

bersama-sama sejak awal semester. Kalian adalah warna-warni kehidupanku

selama di bangku perkuliahan.

18. Teman-teman seperjuanganku di Ilmu Administrasi Bisnis 2014, Faradiba,

Jepi, Senja, Nelly, Dhini dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terima aksih atas bantuan dan kebaikan kalian, mohon maaf jika

banyak kesalahan kata dan perbuatan yang tidak berkenan.

19. Teman-teman seperjuangan dari zaman SMP, Anggi Anggraini dan Indah

Nurdatilah terima aksih atas bantuan dan kebaikan kalian, mohon maaf jika

banyak kesalahan kata dan perbuatan yang tidak berkenan.

20. Keluarga KKN Desa Waya Krui, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung

Tengah. Kepada Mommy, Bapak Kepala Desa Daddy, serta adik-adik dan

seluruh masyarakat Desa Waya Krui terima kasih atas kesediaan waktunya

dan bantuannya selama 40 hari, kami tidak akan melupakan masa-masa kami

berada disana, semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun.

Page 17: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

21. Teman-teman KKN Dita Nurul Hidayah Cyinthia Atika dan Pratami Dwi.

Terima kasih untuk pengalaman luar biasa selama 40 harinya, kalian adalah

keluarga baru yang ku kenal, yang mengisi hari-hariku penuh canda, tawa,

susah, senang, sedih, berbagai macam perasaan yang kujalani selama 40 hari

bersama kalian.

22. Almamater tercinta Universitas Lampung yang penuh kenangan suka maupun

duka.

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Bandarlampung, 27 Juli 2018

Penulis

Eka Safitri

Page 18: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

i

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI……………………………………………………………... iDAFTAR TABEL………………………………………………………... ivDAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. vi

I. PENDAHULUAN…………………………………………………… 11.1 Latar Belakang…………………………………………………... 11.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 131.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 131.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 14

II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………... 152.1 Pemasaran……………………………………………………….. 152.2 Kepercayaan Merek (Brand Trust)………………………………. 17

2.2.1 Indikator Kepercayaan Merek……………………………. 232.3 Potensi Merek (Brand Affect)……………………………………. 23

2.3.1 Penilaian Potensi Merek…………………………………. 252.4.2 Indikator Potensi Merek…………………………………. 26

2.4 Loyalitas Merek…………………………………………………. 262.4.1 Pengertian Loyalitas Merek……………………………… 262.4.2 Indikator Loyalitas Merek……………………………….. 29

2.5 Persepsi Pribadi Masyarakat…………………………………….. 292.5.1 Pengertian Persepsi………………………………………. 292.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi…………..... 312.5.3 Pengertian Masyarakat…………………………………… 312.5.4 Indikator Persepsi Pribadi Masyarakat…………………… 32

2.6 Keputusan Pembelian…………………………………………… 332.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian………………………… 332.6.2 Proses Keputusan Pembelian…………………………….. 332.6.3 Peran Keputusan Pembelian……………………………… 442.6.4 Indikator Keputusan Pembelian………………………….. 45

2.7 Penelitian Terdahulu…………………………………………… 462.8 Kerangka Pemikiran……………………………………………. 472.9 Hipotesis……………………………………………………….. 49

III. METODE PENLITIAN……………………………………….. 513.1 Jenis Penelitian……………………………………………... 513.2 Definisi Konseptual………………………………………… 523.3 Definisi Operasional………………………………………... 53

Page 19: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

ii

3.4 Populasi dan Sampel………………………………………... 543.4.1 Populasi………………………………………………. 543.4.2 Sampel……………………………………………….. 55

3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………. 563.5.1 Kuesioner…………………………………………….. 563.5.2 Studi Kepustakaan……………………………………. 57

3.6 Pengujian Instrumen………………………………………... 573.6.1 Uji Validitas…............................................................ 583.6.2 Uji Reliabilitas……………………………………….. 61

3.7 Teknik Pengolahan Data…………………………………… 641. MSI……………………………………………………… 64

3.8 Teknik Analisis Data………………………………………. 663.8.1 Analisis Statistik Deskriptif…………………………. 663.8.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………… 66

1. Uji Normalitas……………………………………. 662. Uji Heteroskedastisitas…………………………… 673. Uji Multikolinieritas……………………………… 68

3.8.3 Analisi Regresi Linear Berganda……………………. 693.8.4 Uji Hipotesis…………………………………………. 70

1. Uji Parsial (Uji t)………………………………….. 702. Uji Simultan (Uji F)………………………………. 713. Uji R2 (R Square)…………………………………. 73

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………….………….. 754.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………………………… 75

4.1.1 Sejarah Singkat Pizza………………………………… 754.1.2 Mirror Pizza Lampung……………………………….. 774.1.3 Produk Umum Mirror Pizza Lampung………………. 78

4.2 Hasil Penelitian…………………………………………….. 804.2.1 Analisis Statistik Deskriptif………………………….. 804.2.2 Karakteristik Responden……………………………... 804.2.3 Statistik Deskriptif Nilai Mean, Median dan Modus… 874.2.4 Analisis Jawaban Responden………………………… 89

1. Analisis Jawaban Responden VariabelKepercayaan Merek (X1)…………………………. 90

2. Analisis Jawaban Responden VariabelPotensi Merek (X2)……………………………….. 91

3. Analisis Jawaban Responden VariabelLoyalitas Merek (X3)……………………………... 92

4. Analisis Jawaban Responden VariabelPersepsi Pribadi Masyarakat (X4)………………… 94

5. Analisis Jawaban Responden VariabelKeputusan Pembelian (Y)…………………………. 95

4.3 Hasil Analisis Data …………………………………………. 964.3.1 Uji Asumsi Klasik……………………………………. 96

1. Uji Normalitas……………………………………... 962. Uji Heteroskedastisitas…………………………….. 983. Uji Multikolinieritas……………………………….. 99

Page 20: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

iii

4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda……………………. 1004.3.3 Uji Hipotesis…………………………………………. 103

1. Uji Parsial (Uji t)………………………………….. 1032. Uji Simultan (Uji F)………………………………. 1073. Uji R2 (R Square)…………………………………. 108

4.4 Pembahasan………………………………………………… 1084.4.1 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan

Pembelian……………………………………. 1094.4.2 Pengaruh Potensi Merek Terhadap Keputusan

Pembelian……………………………………. 1124.4.3 Pengaruh Loyalitas Merek Terhadap Keputusan

Pembelian…………………………………….. 1144.4.4 Pengaruh Persepsi Pribadi Masyarakat Terhadap

Keputusan Pembelian………………………… 117

V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….. 1215.1 Kesimpulan…………………………………………………. 1215.2 Saran………………………………………………………… 123

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... 124LAMPIRAN………………………………………………………….. 127

Page 21: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

iv

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL Halaman

1. Produk Pizza (Pilihan Topping dan Isinya)…………….......... 52. Definisi Operasional Variabel………………………………... 533. Skala Likert…………………………………………………… 574. Hasil Uji Validitas pada Variabel Kepercayaan Merek……… 595. Hasil Uji Validitas pada Variabel Potensi Merek……………. 606. Hasil Uji Validitas pada Variabel Loyalitas Merek…………. 607. Hasil Uji Validitas pada Variabel Persepsi Pribadi

Masyarakat…………………………………………………… 608. Hasil Uji Validitas pada Variabel Keputusan

Pembelian……………………………………………………… 619. Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Kepercayaan Merek……. 6210. Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Potensi Merek………….. 6211. Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Loyalitas Merek………... 6312. Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Persepsi Pribadi

Masyarakat…………………………………………................ 6313. Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Keputusan

Pembelian……………………………………………………… 6314. Pedoman Interprestasi Terhadap Korelasi Koefisien…………. 7415. Mean, Median dan Modus…………………………………….. 8816. Interprestasi Nilai r……………………………………………. 8917. Analisis Jawaban Responden Variabel Kepercayaan Merek…. 9018. Analisis Jawaban Responden Variabel Potensi Merek………… 9119. Analisis Jawaban Responden Variabel Loyalitas Merek……… 9220. Analisis Jawaban Responden Variabel Persepsi Pribadi

Masyarakat…………………………………………………….. 9421. Analisis Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian… 9522. Hasil Uji Multikolinieritas…………………………………….. 10023. Hasil Uji Regresi Linear Berganda……………………………. 10124. Hasil Uji Parsial (Uji t)………………………………………… 10425. Hasil Uji Simultan (Uji F)……………………………………… 10726. Hasil Uji Simultan (Uji R2)…………………………………….. 10827. Interprestasi Kepercayaan Merek………………………………. 10928. Koefisien Linear Berganda Kepercayaan Merek………………. 10929. Uji t Kepercayaan Merek………………………………………. 11030. Interprestasi Potensi Merek………………………………….. 11231. Koefisien Linear Berganda Potensi Merek…………………….. 11232. Uji t Potensi Merek…………………………………………….. 11333. Rata-rata Interval Item Potensi Merek…………………………. 114

Page 22: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

v

34. Interprestasi Loyalitas Merek………………………………….. 11435. Koefisien Linear Berganda Loyalitas Merek………………….. 11536. Uji t Loyalitas Merek………………………………………….. 11537. Rata-rata Interval Item Loyalitas Merek………………………. 11638. Interprestasi Persepsi Pribadi Masyarakat…………………….. 11739. Koefisien Linear Berganda Persepsi Pribadi Masyarakat…….. 11840. Uji t Persepsi Pribadi Masyarakat…………………………….. 11841. Rata-rata Interval Item Persepsi Pribadi Masyarakat…….……. 119

Page 23: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

vi

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR Halaman

1. Varian Menu Mirror Pizza 2018…………………………….. 42. Pilihan Topping Pizza atau Rasa Berikut Harga Per…………

Ukuran Tanpa Pinggiran…………………………………….. 63. Pilihan Topping Pizza atau Rasa Berikut Harga Per

Ukuran dengan Pinggiran Sosis……………………………... 64. Pilihan Topping Pizza atau Rasa Berikut Harga Per

Ukuran dengan Pinggiran Keju/Crown Crust……………….. 75. Pilihan Topping Pizza atau Rasa Berikut Harga Per

Ukuran dengan Pinggiran Cheesy Bites White……………… 86. Pilihan Topping Pizza atau Rasa Berikut Harga Per

Ukuran dengan Pinggiran Cheesy Bites Red……………….. 87. Tiga Aktivitas Perusahaan…………………………………... 218. Lima Tahapan Proses Pembelian…………………………… 359. Model Sederhana Schiffman dan Kanuk (2007)…………... 3610. Penelitian Terdahulu……………………………………….. 4611. Kerangka Pemikiran……………………………………….. 4812. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……………….. 8113. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….... 8114. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.. 8215. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan………….. 8316. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Per Bulan…………………………………………………… 8317. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran

Per Bulan untuk Membeli Produk Makanan Siap Saji……. 8418. Karakteristik Responden Berdasarkan dengan Siapa

Membeli Produk Makanan Siap Saji………………………. 8419. Karakteristik Responden Berdasarkan Menu

Favorit Varian Pizza……………………………………….. 8520. Karakteristik Responden Berdasarkan dalam Satu Bulan

Berapa Kali Mengkonsumsi Makanan Siap Saji………….. 8621. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Lain

Selain Mirror Pizza………………………………………… 8622. Karakteristik Responden Berdasarkan Pizza Biasanya

Dijadikan Sebagai Sarapan, Makan Siang, MakanMalam dan lainnya…………………………………………. 87

23. Gambar Grafik Normal Plot……………………………….. 9724. Gambar Grafik Scatter Plot………………………………… 99

Page 24: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat dunia yang hidup pada zaman sekarang tak terlepas dari adanya

globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru dalam

hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasi membawa banyak dampak,

terutama untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah

masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Tentunya dengan

masuknya budaya-budaya asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan

masyarakat di Indonesia. Contoh dari perubahan tersebut misalnya masyarakat

yang lebih memilih mengkonsumsi makanan luar negeri dibanding dengan

mengkonsumsi makanan dari negaranya sendiri.

Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat tidak hanya berakibat pada

sektor pendidikan, namun sektor ekonomi dan budaya juga ikut terpengaruh.

Sektor budaya misalnya adalah terjadi perubahan kebudayaan yang tidak dapat

dihindari. Banyaknya budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia yang

memberi pengaruh terhadap kebudayaan itu sendiri. Sehingga masyarakat

Indonesia mulai mengikuti budaya atau trend zaman sekarang. Sebagai contoh

adalah makanan siap saji yang dahulu belum ada di Indonesia, seiring dengan

perkembangan zaman, maka bermunculanlah di Indonesia.

Page 25: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

2

Makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat, karena dengan adanya

makanan, manusia dapat mempertahankan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhan

tersebut masyarakat berlomba-lomba membeli berbagai macam produk makanan.

Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga

yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum

disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan prosesnya membutuhkan waktu yang

lama. Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih

mengkonsumsi makanan siap saji. Saat ini kita sering menjumpai beberapa

produk makanan dan minuman siap saji yang berasal dari luar negeri. Makanan

luar negeri adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi yang bukan berasal dari

lingkungan itu sendiri. Berbagai produk makanan tersebut seakan-akan telah

menyingkirkan makanan asli buatan Indonesia.

Fastfood banyak digemari orang sehingga fastfood dapat dikatakan sebagai salah

satu budaya populer. Fastfood merupakan makanan yang berasal dari budaya

asing yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia menjadi sebuah gaya hidup.

Hal ini memperlihatkan munculnya budaya baru yaitu mengkonsumsi fastfood.

Di Indonesia sudah banyak makanan luar negeri yang telah tersebar luas.

Biasanya makanan tersebut diperjual-belikan di restoran-restoran yang berasal

dari luar negeri juga. Makanan-makanan luar negeri di Indonesia sudah perlahan-

lahan mulai menggeser makanan seperti sate, bakso, lalapan, rendang, klepon, kue

cucur, bolu kukus dan lemper. Makanan-makanan tersebut sudah mulai dilupakan

karena masyarakat Indonesia lebih memilih makanan-makanan yang lebih modern

yang berasal dari luar negeri seperti fried chicken, steak, burger, pizza, hotdog,

french fries, spaghetti dan sushi.

Page 26: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

3

Di dunia ini banyak macam makanan yang lezat di setiap negara. Hal ini akan

membuat banyak pilihan kuliner sesuai dengan keinginan kita. Setiap masakan

yang ada di dunia ini memiliki cita rasa yang khas. Biasanya karena bumbu

rempah yang digunakan dalam setiap negara berbeda sehingga mempunyai cita

rasa tersendiri. Salah satu negara penghasil makanan atau masakan lezat adalah

negara Italia. Makanan khas Italia sudah tidak asing lagi bagi kita, seperti pizza.

Bahan baku utama pizza adalah daging ayam dan sapi, keju mozerela yang lezat,

saus pizza dan sayuran segar pilihan yang menyehatkan. Saat ini telah banyak

restaurant yang membuka usaha dengan menjual pizza sebagai menu utama

mereka sehari-hari. Diantaranya adalah Mirror Pizza, salah satu restaurant pizza

yang ada di Bandarlampung dibuka pada tanggal 11 November 2015 di Jalan Prof

Soemantri Brojonegoro No 02 hadir dengan menawarkan berbagai macam produk

pizza yang sangat digemari oleh para konsumen.

Tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan

makanan siap saji dan terjangkau bagi masyarakat pada umumnya dan bagi

mahasiswa pada khususnya. Selain itu dimaksudkan untuk mengembangkan usaha

menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin

besar. Tujuan dibuatnya bisnis pizza ini adalah:

a. Memberikan kepuasan kepada konsumen.

b. Memberikan macam pilihan makanan yang sehat bagi konsumen.

c. Membantu menciptakan lapangan pekerjaan.

d. Mengetahui selera konsumen.

Page 27: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

4

Mirror Pizza mempunyai 16 jenis pizza dengan kombinasi topping yang berbeda-

beda di setiap jenis pizzanya. Salah satu jenis pizza yang paling digemari oleh

pelanggannya adalah Meat Lovers dengan isi topping saus spesial Mirror Pizza,

beef tooping,beef burger, chicken sosis, beef sosis dan keju mozarela. Jenis pizza

yang dibuat sendiri oleh Mirror Pizza adalah Black Paper Beef karena di dalam

topping digabungkan dengan makanan khas nusantara yaitu semur jengkol.

Dengan penggabungan rasa antara pizza dengan semur jengkol menimbulkan cita

rasa kuliner nusantaranya makin melekat. Berikut adalah varian menu yang

ditawarkan oleh Mirror Pizza yaitu:

Sumber: Buku Menu Utama Mirror Pizza tahun 2018Gambar 1.1. Varian Menu Mirror Pizza 2018

Page 28: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

5

Produk pizza yang ditawarkan oleh Mirror Pizza Lampung adalah:

Tabel 1.1. Produk Pizza (Pilihan Topping dan Isinya)No. Pilihan ToppingPizza Isi ToppingPizza atau Rasa1. Betato Pepperoni Kentang berbumbu, daging cincang, pepperoni, keju

mozarela.2. Pepperoni Chesee Saus spesial Mirror Pizza, taburan pepperoni, keju

mozarela.3. Black Jengker Saus black paper, semur jengkol spesial, paprika hijau,

paprika merah, daging sapi, keju mozarela.4. Quadza

( Hanya untuk ukuranbesar )

Saus spesial Mirror Pizza, perpaduan meat lover,american mirror, befoon, super supreme menjadi satupizza.

5. All Cheese Saus spesial Mirror Pizza, keju mozarela.6. Beefron Saus spesial Mirror Pizza, burger sapi, jagung manis,

keju mozarela.7. Meat Lovers Saus spesial Mirror Pizza, beef tooping,beef burger,

chicken sosis, beef sosis, keju mozarela.8. American Mirror Pizza Saus spesial Mirror Pizza, daging sapi cincang, jamur,

keju mozarela.9. Super Supreme Saus spesial Mirror Pizza, paprika hijau, paprika merah,

onion, burger sapi, daging sapi cincang, keju mozarela.10. Vegelover Saus spesial Mirror Pizza, jagung manis, paprika hijau,

paprika merah, onion, jamur, keju mozarela.11. Tuna Melt Saus spesial Mirror Pizza, jamur, chicken, sosis, keju

mozarela.12. Gamberi Croccanti Saus spesial Mirror Pizza, sosis ayam, chicken nugget,

daging sapi, keju mozarela.13. Scriemkres Saus spesial Mirror Pizza, crab stick, chicken ball¸

onion, udang, paprika hijau, paprika merah, kejumozarela.

14. Splitza (tidak bisa ukurankecil)

Perpaduan skriemkes dan betato pepperoni, saus spesialMirror Pizza, keju mozarela.

15. Chicken Mushroom Saus spesial Mirror Pizza, jamur, chicken sosis, kejumozarela.

16. Black Paper Beef Saus black paper, daging sapi, paprika merah, paprikahijau, onion, keju mozarela.

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018

Dari tabel 1.1. dapat dilihat bahwa Mirror Pizza memberikan banyak pilihan

menu pizza dengan isi yang bervariasi dan disesuaikan dengan selera konsumen.

Sehingga para pembeli memiliki banyak pilihan, tidak bosan dengan jenis produk

pizza yang ditawarkan serta menyesuaikan rasa yang inginkan oleh konsumennya

sendiri.

Page 29: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

6

Berikut daftar harga produk pizza yang ditawarkan:

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018Gambar 1.2. Pilihan Topping Pizza atau RasaBerikut Harga Per Ukuran tanpa Pinggiran

Pada gambar 1.2. harga yang ditawarkan relatif lebih murah daripada pizza yang

menggunakan pinggiran, karena pizza yang tidak memakai pinggiran rasanya

hanya seperti roti biasa dibandingkan dengan yang memakai pinggiran.

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018Gambar 1.3. Pilihan Topping atau Rasa

Berikut Harga Per Ukuran dengan Pinggiran Sosis

010000200003000040000500006000070000

Beta

to P

eppe

roni

Pepp

eron

i Che

ese

Blac

k Je

ngke

rQ

uadz

aAl

l Che

ese

Beef

ron

Mea

ts L

over

sAm

eric

an M

irror

…Su

per S

upre

me

Vege

love

rTu

na M

elt

Gam

beri

Croc

cant

iSc

riem

kres

Split

zaCh

icke

n M

ushr

oom

Blac

k Pa

per B

eef

Ukuran Personal (1-2 orang)

Ukuran Personal (2-3 orang)

Ukuran Personal (4-5 orang)

0 40000 80000

Betato Peperoni,Pepproni Chesee, Black

Jengker, All Cheese,Beefron¸ Meat Lovers,…

Quadza (hanyan untukukuran Besar)

Splitza (tidak bisa ukurankecil)

Ukuran Besar (4-5 orang)

Ukuran Sedang (2-3 orang)

Ukuran Personal (1-2 orang)

Page 30: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

7

Pada gambar 1.3. terdapat satu pilihan pinggiran dengan harga yang berbeda

sesuai dengan ukuran dan jenis yang dipilih. Pinggiran sosis adalah jenis

pinggiran yang banyak diminati pembeli dan paling murah. Banyak anak-anak

kecil, kalangan remaja serta orang tua yang menyukai pinggiran sosis, selain

rasanya yang lezat, sosis sudah familiar di semua kalangan sehingga banyak

sekali peminat yang menyukainya.

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018Gambar 1.4. Pilihan Topping atau Rasa

Berikut Harga Per Ukuran dengan Pinggiran Keju

Pada gambar 1.4. terdapat dua pilihan pinggiran dengan harga yang berbeda

sesuai dengan ukuran dan jenis pizza yang dipilih. Pinggiran keju adalah jenis

pinggiran yang paling diminati oleh pembeli yang merupakan jenis pinggiran

yang terbaru. Keju sudah menjadi makanan yang sangat disukai oleh masyarakat

Indonesia tidak hanya rasanya yang lezat cocok dengan lidah masyarakat, tetapi

memang banyak konsumen yang mencari pinggiran pizza dengan keju.

0 40000 80000

Betato Peperoni,Pepproni Chesee, Black

Jengker, All Cheese,…

Quazda (hanya untukukuran besar)

Splitza (tidak bisa ukurankecil)

Ukuran Besar (4-5 orang)

Ukuran Sedang (2-3 orang)

Ukuran Personal (1-2 orang)

Page 31: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

8

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018Gambar 1.5. Pilihan Topping atau Rasa

Berikut Harga Per Ukuran dengan Pinggiran Cheesy Bites White

Pada gambar 1.5. terdapat satu jenis pinggiran pizza yang termasuk mahal dari ke-

3 jenis pinggiran lainnya. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pinggiran cheesy

bites white sedikit rumit dan lama. Hanya sedikit konsumen yang menyukai

rasanya, karena pinggiran ini termasuk baru sehingga para konsumen ragu untuk

membeli dan mencicipinya.

Sumber: Buku menu utama Mirror Pizza bulan November 2018Gambar 1.6. Pilihan Topping atau Rasa

Berikut Harga Per Ukuran dengan Pinggiran Cheesy Bites Red

0 50000 100000 150000

Betato Peperoni,Pepproni Chesee, Black

Jengker, All Cheese,…

Quazda (hanya untukukuran besar)

Splitza (tidak bisa ukurankecil)

Ukuran Besar (4-5 orang)

Ukuran Sedang (2-3 orang)

Ukuran Personal (1-2 orang)

0 50000 100000150000

Betato Peperoni,Pepproni Chesee, Black

Jengker, All Cheese,…

Quazda (hanya untukukuran besar)

Splitza (tidak bisa ukurankecil)

Ukuran Besar (4-5 orang)

Ukuran Sedang (2-3 orang)

Ukuran Personal (1-2 orang)

Page 32: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

9

Pada gambar 1.6. terdapat satu pinggiran lagi untuk pizza dimana pinggiran ini

merupakan jenis pinggiran pizza yang paling mahal dari ke-4 jenis pinggiran

lainnya. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pinggiran cheesy bites red lebih

rumit dari pinggiran lain dan harga bahan bakunya yang lebih mahal dari

pinggiran lainnya.

Mirror Pizza dipilih sebagai tempat penelitian merupakan tempat makan yang

baru dibuka dan memiliki tujuan didirikannya untuk menjangkau harga sesuai

dengan kondisi keuangan mahasiswa dan masyarakat. Produk merupakan sesuatu

yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Setiap produk memiliki atribut produk

yang dapat membedakan dengan produk yang lain. Dengan demikian, atribut

produk sangatlah penting untuk dijadikan dasar oleh konsumen dalam pembelian

sebuah produk, sebab untuk melakukan pembelian konsumen akan bereaksi

terhadap produk dengan segala atribut yang melekat didalamnya.

Pemasaran dapat dikatakan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga pokok yang

ditawarkan, kegiatan promosi dan tempat untuk mendistribusikan produk,

termasuk kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Jika pemasaran atas suatu

produk sudah baik, masih ada faktor lain yang menentukan sukses tidaknya

produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan yang

menciptakan dan memelihara suatu merek (brand).

Merek berfungsi mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok

penyaji dan membedakannya dari produk sejenis dari penyaji lain (Kotler,

2005:89). Merek diyakini mempunyai kekuatan yang besar untuk memikat orang

Page 33: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

10

dalam membeli produk atau jasa yang diwalikinya. Produk dari suatu perusahaan

dikenal dengan mencantumkan merek atau identitas yang mudah diingat dan

mempunyai nilai tinggi. Penanaman sebuah produk dalam bentuk merek menjadi

faktor pendukung kelancaran dalam proses pemasaran. Suatu merek yang dikenal

oleh pembeli akan menimbulkan minat untuk mengambil keputusan pembelian.

Dampak dari simbol suatu produk memberikan arti didalam pengambilan

keputusan konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam

periklanan dan mempunyai pengaruh dalam keputusan untuk membeli.

Menurut Wijanarko (2004:67) kepercayaan merek (brand trust) akan menentukan

kesetiaan konsumen terhadap merekdan kepercayaan akan berpotensi

menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai tinggi, munculnya berbagai

macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yang sudah menjadi

standar dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapun mengakibatkan

sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai pemimpin

pasar.

Chaudhuri dan Holbrook (2001:82) mendefinisikan potensi merek (brand affect)

sebagai "a brand's potential to elicit a positive emotional response in the average

consumer as a result of its use". Potensi merek untuk mendapatkan respon

emosional positif pada rata-rata konsumen sebagai akibat dari penggunaannya.

Perilaku para konsumen, aspek emosi, kenikmatan dan kesenangan merupakan

aspek yang mendukung konsumen dalam mengambil keputusan memilih suatu

merek. Kedua konsep brand affect dan hedonic value mengacu subyektif,

aspekemosional dari perilaku konsumen. Melalui persepsi individu dapat

menyadari dan mengerti tentang keadaan diri individu yang bersangkutan.

Page 34: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

11

Menurut Lau dan Lee (1999:104), loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat

untuk membeli sebuah produk dan mendorong orang lain untuk melakukan hal

yang sama. Tentu saja hal ini dapat memberikan imbalan yang besar bagi

perusahaan terutama jika loyalitas ini bersifat jangka panjang dan kumulatif.

Semakin lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba yang diperoleh

perusahaan dari pelanggan tersebut. Dalam prakteknya, konsumen memiliki

pandangan berbeda-beda pada suatu merek. Umumnya sebuah merek juga

mengandung nilai emosional yang ditujukan untuk konsumen. Emosi ini dapat

berupa emosi positif maupun emosi negatif, respon emosional positif dari

konsumen setelah penggunaan merek tersebut.

Persepsi itu merupakan aktivitas yang integrateed, maka seluruh apa yang ada

dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka

acauan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu masyarakat akan ikut

berperan dalam persepsi tersebut (Walgito, 2006:120). Berdasarkan hal tersebut,

dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama tetapi

karena pengalaman tidak sama, kemampuan berpikir tidak sama, kerangka acuan

tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara individu dengan individu

yang lain tidak sama.

Menurut Kotler (2001:96), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen

untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa,

biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang

Page 35: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

12

sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli,

biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu:

1. Pengenalan masalah

2. Pencarian informasi

3. Evaluasi alternatif

4. Keputusan membeli

5. Perilaku paska pembelian

Menurut definisi di atas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan

yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh

karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses

pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak

lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan

kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini berjudul “PENGARUH

KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, LOYALITAS MEREK

DAN PERSEPSI PRIBADI MASYARAKAT TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK MAKANAN SIAP SAJI MIRROR PIZZA”.

Page 36: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

13

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza?

2. Bagaimana potensi merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza?

3. Bagaimana loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza?

4. Bagaimana persepsi pribadi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza?

5. Bagaimana kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi

pribadi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk makanan siap saji Mirror Pizza?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sesungguhnya mengenai jawaban yang dikehendaki dalam

rumusan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis

yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh dan menjelaskan kepercayaan merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

2. Untuk mengetahui pengaruh dan menjelaskan potensi merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Page 37: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

14

3. Untuk mengetahui pengaruh dan menjelaskan loyalitas merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

4. Untuk mengetahui pengaruh dan menjelaskan persepsi pri badi masyarakat

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

5. Untuk mengetahui pengaruh dan menjelaskan kepercayaan merek, potensi

merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan

pengetahuan mengenai kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek

dan persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusan pembelian produk

makanan siap saji Mirror Pizza.

2. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar acuan masukan bagi

manajer pemasaran serta pelaku pemasaran lainnya dan dapat dijadikan

sarana untuk mengetahui serta menerapkan kebijakan-kebijakan apa yang

dapat meningkatkan penjualan produk.

Page 38: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan diinginkan lewat

penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain Kotler,

(2006:35). Pendapat Swastha (2005:88) menyatakan pemasaran adalah sistem

keseluruhan dari segi kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan medistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang

potensial.

Pemasaran berarti proses mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran baik

barang maupun jasa dan hubungan dengan tujuan untuk menciptakan nilai serta

memuaskan kebutuhan dan keinginan individu maupun kelompok serta

menghasilkan kondisi yang sama-sama menguntungkan.

Konsep pasar inilah yang membawa pada konsep pemasaran yaitu cara dan

falsafah baru yang dibuat dengan tiga faktor dasar Swastha, (2005:90) yaitu:

Page 39: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

16

1. Seluruh kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan

dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi.

Secara definitif konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemasaran kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan Swastha, (2005:94). Konsep pemasaran

menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan

kebutuhan dan keinginan pasar sasaran sektor memuaskan pelanggan secara lebih

efektif daripada yang dilakukan oleh pesaing Kotler dan Armstrong, (2006:38)

terdapat tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran yaitu:

1. Orientasi konsumen

Perusahaan yang berorientasi pada konsumen harus memperhatikan

konsumennya untuk dapat menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang

akan dilayani, menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan, menentukan produk dan program pemasarannya, mengadakan

penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan

keinginan, sikap serta perilaku mereka serta menentukan dan melaksanakan

strategi yang paling baik yaitu apakah lebih mengacu pada mutu yang tinggi,

harga murah atau model yang menarik dan sebagainya.

Page 40: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

17

2. Koodinasi dan integrasi dalam perusahaan

Kegiatan pemasaran secara terkoordinasi dan terintegrasi berarti setiap orang

dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu usaha yang terkoordinir

untuk memberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan tercapai.

3. Mendapatkan laba melalui pemasaran konsumen

Kepuasaan konsumen merupakan faktor penentu perusahaan untuk

mendapatkan laba, dimana konsumen yang puas cenderung akan melakukan

transaksi pembelian ulang atau menjadi media promosi yang efektif terhadap

calon konsumen yang lain dengan menceritakan pengalamannya yang

memuaskan. Untuk itu perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasaan

untuk mendapatkan keuntungan.

2.2. Kepercayaan Merek (Brand Trust)

Menurut Susanto, (2004:35) dari sudut pandang perusahaan, brand trust adalah

merek yang berhasil menciptakan brand experience yang berkesan dalam diri

konsumen yang berkelanjutan dalam jangka panjang, berdasarkan integritas,

kejujuran dan kesantunan brand tersebut. Dari sudut pandang konsumen, brand

trust merupakan variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah asumsi awal

yang melibatkan kredibilitas, integritas dan benevolence, yang dilekatkan pada

merek tertentu. Kredibilitas bukanlah sebuah istilah yang asing dan telah dikenal

secara luas, penggunaan kata ini telah cukup baik dan banyak digunakan di

tengah-tengah masyarakat, terutama mereka yang memiliki karir di dunia bisnis.

Kredibilitas perusahaan adalah tingkat keperayaan sebuah perusahaan di depan

klien, pelanggan, mitra bisnis dan sumber daya keuangan. Kredibilitas merupakan

Page 41: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

18

kombinasi dari reputasi dan profil kredit perusahaan. Jika kurang satu atau yang

lain maka perusahaan dapat di cap memiliki kredibilitas yang buruk. Kredibilitas

adalah keadaan atau kondisi kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan

menempati janji sebagaimana mestinya. Tingkat ukuran suatu kebenaran atas data

yang telah dikumpulkan atau derajat kepercayaan dan kecocokan data antara

konsep penelitian dengan hasil penelitian dapat dilakukan dengan diskusi atau

observasi. Kredibilitas sering dikaitkan dengan sesuatu yang menyangkut nama

baik, reputasi, kehormatan dan keberadaan sebuah perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki nama yang menciptakan citra di kalangan masyarakat

maupun para pelanggan bisnisnya. Untuk itu sangat penting bagi setiap pelaku

bisnis agar menjaga nama baik inilah yang akan menciptakan kepercayaan di

kalangan pelanggan. Dengan adanya citra perusahaan yang selalu baik di mata

pelanggan sehingga tidak diragukan lagi untuk percaya.

Dalam sebuah perusahaan, para karyawan dan semua elemen di dalamnya yang

bertanggung jawab untuk menjaga reputasi perusahaan agar selalu baik di mata

publik. Caranya yaitu dengan melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh

dan penuh tanggung jawab serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada

setiap orang yang berhubungan dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

Kehormatan dan keberadaan perusahaan akan di pandang sebagai sebuah nilai jual

yang memiliki nilai positif dan selalu menjadi nilai lebih. Karyawan

melaksanakan tugasnya dengan bersungguh-sungguh secara amanah dengan

penuh kejujuran, ikhlas, memperhatikan waktu mulai kerja dan jam pulang kerja

untuk kelancaran pekerjaan dengan tujuan professional. Melaksanakan semua

Page 42: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

19

pekerjaannya dengan penuh perhatian dan kepedulian, tidak mengabaikan tugas-

tugasnya sehingga menjadi kebaikan karyawan dan pemilik perusahaan.

Perusahaan memberikan pelayanan terbaik untuk membuat pelanggan merasa

senang, mendengarkan keluhan dengan baik dan memperhatikan setiap detail

kebutuhan pelanggan. Pelanggan ingin dilayani dengan cepat, karena pelanggan

akan tetap menjadi brand ambassador potensial. Memberikan yang diinginkan

oleh para pelanggan dan terus memberikan pelayan terbaik, secara otomatis

pelanggan akan mempercayai apa yang akan ditawarkan. Untuk membangun rasa

percaya antar pelaku bisnis, diperlukan kejujuran. Karena rasa percaya tidak akan

terbentuk dari kebohongan. Sifat jujur harus dibangun kepada semua pihak pelaku

bisnis antara perusahaan dengan pelanggannya. Perusahaan hendaklah

menyampaikan tujuan didirikannya bisnis pizza secara transparan dan terbuka

kepada pihak intern dan ekstern perusahaan. Kejujuran atau keterbukaan dalam

menyampaikan kebenaran penting bagi kelangsungan hubungan usaha. Kepada

pihak intern seperti karyawan dan konsumen. Perusahaan harus berani bersikap

jujur, saling dapat memberikan koreksi, tebuka akan saran dan kritik.

Komunikasi intern jauh lebih penting untuk menjaga kekompakkan dalam

menyatukan tujuan didirikannya bisnis pizza. Positioning merupakan janji

perusahaan yang harus diselesaikan kepada masyarakat yang menjadi

konsumennya. Dengan adanya sifat jujur pada semua pihak pelaku bisnis akan

berjalan baik, serta tidak ada pihak yang dirugikan. Dengan adanya sifat jujur dan

terus terang tanpa ada pihak yang dibohongi akan menimbulkan keadilan bagi

semua pihak.

Page 43: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

20

Kepercayaan dan keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi

nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu

memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasaan. Hal yang esensial bagi

terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi

nilai yang dijanjikan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin akan

mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam hal ini kebutuhan untuk keluar dari

perasaan terancamnya.

Integritas adalah konsisten dan keteguhan yang tidak tergoyahkan dalam

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Suatu konsep yang menunjuk

konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Apabila tindakannya sesuai

dengan nilai, keyakinan dan prinsip yang dipegang akan mendapatkan

kepercayaan. Konsisten adalah sifat yang bermakna tidak berubah-ubah, komit

dan teguh pendirian. Tindakan sama yang dilakukan secara berulang-ulang dari

waktu ke waktu, terutama tindakan ini dilakukan agar adil dan akurat. Kebulatan

tekad untuk tetap terus mengkonsumsi makanan siap saji. Tindakan yang

konsisten diangkat sebagai salah satu kunci keberhasilan. Keteguhan adalah

ketetapan atau kekuatan hati yang menunjukkan sifat keberaniannya dan setianya

tidak diragukan lagi. Setiap perilaku manusia dipengaruhi oleh proses berpikir

yang pada akhirnya menciptakan suatu keputusan yang tepat, kita harus memiliki

keteguhan hati akan memberikan banyak pengaruh positif pada karakter diri.

Benevolence adalah perhatian perusahaan yang dipercaya untuk bertindak sesuai

dengan kepentingan yang mempercayai konsumennya. Dalam dunia perdagangan

dan industri, kepentingan konsumen merupakan tanggung jawab yang paling

utama. Kepentingan konsumen dapat tercapai dengan cara:

Page 44: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

21

1. Memberikan harga sesuai dengan kualitas barang yang dijual, perusahaan

berlaku jujur dan tidak melakukan penipuan dalam pemasaran produk.

2. Memberikan diskon yang sesuai pada produk yang dijual.

Berdasarkan ukuran porsi makanan yang ada, mendapatkan respon keinginan

konsumen agar dapat membeli kembali. Harga yang relatif terjangkau dan porsi

yang cukup mengenyangkan membuat konsumen yang membeli menilai bahwa

porsinya sesuai dengan harganya. Begitu pula dengan rasa serta tampilannya

membuat konsumen tidak meragukan produk tersebut.

Mempertimbangkan hal di atas, kepercayaan memiliki peran yang apabila efek

dari kepercayaan ini tidak dikendalikan dapat mengakibatkan pertimbangan akan

tingkat kepentingan pelanggan yang berlebihan dalam mengembangkan komitmen

konsumen terhadap produk, menurut teori kepercayaan komitmen Ferrinadewi

(2008:148), kepercayaan adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan

yang tahan lama untuk mempertahankan hubungan jangka panjang. Kepentingan

dan kepercayaan memainkan peran yang berbeda dalam memprediksikan intensi

konsumen masa depan. Terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yang dirumuskan

sebagai berikut:

Sumber: Ferrinadewi 2008: 149Gambar 2.1. Tiga Aktivitas Perusahaan

Acting withIntegrity

AchievingResult

DemonstrationConcern

Level ofTrust

Page 45: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

22

1. Achieving Result, harapan konsumen tidaklain adalah janji konsumen yang

harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen. Dalam rangka

memenuhi janjinya kepada konsumen, maka setiap karyawan dalam

perusahaan harus bekerjasama dalam memenuhi tanggung jawabnya masing-

masing.

2. Acting with Integrity, bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi

antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan

faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan kejujuran

pihak lain.

3. Demonstrate Concern, kemampuan perusahaan untuk menunjukkan

perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian

ketika konsumen menghadapi masalah dalam produk, hal tersebut

menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen.

Menurut Kotler (2003: 166), kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang

seseorang miliki tentang sesuatu. Kepercayaan ini bisa didasarkan pada

pengetahuan, opini atau keyakinan yang nyata. Para pemasar tertarik pada orang-

orang yang mempunyai kepercayaan terhadap produk tertentu. Kepercayaan ini

meningkatkan citra produk dan seseorang untuk bertindak sesuai dengan

kepercayaannya. Hal ini tidak boleh dilupakan oleh perusahaan adalah kenyataan

bahwa kepercayaan bersumber dari harapan konsumen, ketika harapan mereka

tidak terpenuhi maka kepercayaan akan berkurang bahkan hilang. Ketika

kepercayaan konsumen hilang maka akan sulit bagi perusahaan untuk

menumbuhkannya kembali.

Page 46: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

23

2.2.1. Indikator Kepercayaan Merek

Penelitian ini menggunakan beberapa indikator-indikator yaitu:

1. Kredibilitas

a. Melaksanakan tugas dengan bersungguh-sungguh.

b. Memberikan pelayan terbaik.

2. Integritas

a. Konsisten menyediakan makanan siap saji yang sehat.

b. Keteguhan dengan harga yang terjangkau.

3. Benevolence

a. Harga sesuai dengan ukuran porsi.

b. Harga sesuai dengan rasa.

2.3. Potensi Merek (Brand Affect)

Penelitian Griffin, (2005:55) menunjukkan bahwa pada perilaku konsumen,

kenikmatan dan kesenangan merupakan aspek yang mendukung konsumen dalam

mengambil keputusan memilih suatu merek. Perilaku konsumen adalah proses

akan aktivitas seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,

penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan

keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen

untuk membuat keputusan pembelian. Suatu tindakan yang terlibat dalam

mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa. Proses seorang pelanggan

dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi

Page 47: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

24

produk yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan

akan terus mengkonsumsi produk karena untuk memenuhi kenginan konsumen.

Terkait dengan hal ini membandingkan antara potensi nilai kesenangan,

kenikmatan dengan nilai manfaat saat konsumen memilih suatu merek, yaitu

merek yang dipilih hanya berdasarkan untuk peningkatan kepuasan pribadi atau

pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Proses pengambilan

keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai serta

memanfaatkan produk atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan

pribadi pelanggan.

Kesenangan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi

harapan pembeli. Kesenangan merupakan penilaian mengenai ciri atau

keistimewaan produk itu sendiri yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Kesenangan konsumen dapat

diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan nilai. Setiap produk memiliki keunikan

atau keistimewaan yang akan menarik pelanggan untuk membeli produk.

Keistimewaan salah satu syarat agar produk memiliki daya tarik serta keunikan.

Keistimewaan produk di mata pelanggan, semakin baik keistimewaan produk,

semakin besar minat untuk membeli ulang dan sebaliknya.

Kotler dan Keller (2007:339) menyatakan bahwa “brand affect is trateted as a

global evaluative concept”. Brand affect merupakan konsep penilaian secara

global. Merek mempengaruhi hubungan antara konsumen dan merek dalam

Page 48: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

25

kategori tertentu dan dapat dianggap sebagai evaluasi umum dari konsumen untuk

merek Lee (2011:79). Merek dapat didefinisikan sebagai potensi merek untuk

mendatangkan emotional respon positif konsumen rata-rata sebagai akibat dari

penggunaannya.

Hal ini menyatakan bahwa di bawah kondisi ketika merek mempengaruhi jauh,

loyalitas merek juga harus lebih tinggi Fatih & Zengin (2013:93). Mengingat

penciptaan hubungan merek dan keberlanjutannya, dinyatakan bahwa merek

mempengaruhi harus dipertimbangkan sebagai hal penting dari loyalitas merek.

Ketika literatur yang relevan ditinjau dapat di lihat bahwa ada beberapa penelitian

mengungkapkan hubungan antara merek dan mempengaruhi loyalitas merek.

Studi ini membahas bahwa merek mempengaruhi memiliki dampak berarti pada

sikap dan perilaku loyalitas merek Lee dan Lela (2011:33).

2.3.1. Penilaian Potensi Merek

Konsumen pada umumnya sulit membedakan antara daya tarik dengan

penerimaan informasi produk pada saat mengadakan penilaian merek, Daniel

(2002:38). Ditegaskan penilaian brand affect dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

1. Nilai hedonik (Nilai yang berdasarkan emosi, kepuasan dan kenikmatan)

Harapan konsumen untuk merasakan adanya kepuasan kenikmatan pada saat

menggunakan produk dengan pilihan merek tertentu. Konsumen yang

memberikan keputusannya berdasarkan kriteria hedonik relatif lebih dapat

dipercaya karena nilai yang langsung dialami oleh konsumen.

Page 49: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

26

2. Nilai utilitarian (Nilai yang berdasarkan asas manfaat)

Kriteria utilitarian menekankan kemampuan merek yang sesuai dengan fungsi

kehidupan konsumen sehari-hari. Mempunyai konsep berdasarkan kriteria

utilitarian tidak mengkaitkan pengalaman informasi yang telah diterima

sebelumnya sebagai dasar keputusannya.

2.3.2. Indikator Potensi Merek

Berdasarkan penelitian ini ada beberapa indikator-indikator yaitu:

1. Pembelian produk untuk memenuhi keinginan.

2. Memilih merek untuk kepuasaan pribadi konsumen.

3. Keistimewaan produk.

2.4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

2.4.1. Pengertian Loyalitas Merek

Menurut Aaker (1997:86), loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan

seorang pelanggan terhadap sebuah merek. Keterkaitan tersebut berawal dari rasa

ketertarikan seorang konsumen pada sebuah merek yang menarik, kemudian

berlanjut pada tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum

keputusan pembelian benar-benar dilaksanakan. Setelah melakukan kegiatan

pembelian konsumen merasa puas dan kebutuhannya terpenuhi, sehingga

konsumen melakukan pembelian ulang produk dengan merek terkait setiap kali

ada kesempatan untuk membeli.

Page 50: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

27

Loyalitas tercipta karena kepuasan konsumen telah dicapai. Selain itu merek

dianggap dapat memberikan nilai dan manfaat lebih kepada konsumen yang tidak

pernah dibayangkan sebelumnya oleh konsumen. Hal tersebut juga dapat

membuat merek terkait menjadi prioritas atau pilihan utama dibandingkan dengan

merek lain dengan kategori produk yang sejenis di pasar. Setelah langkah-langkah

sebelumnya dilakukan maka seorang responden akan merekomendasikan suatu

merek yang menarik dan memberikan kepuasaan kepada kerabat dan keluarga.

Di dalam loyalitas merek, terdapat tingkatan yang membedakan tingkat loyaitas

konsumen terhadap suatu merek. Dimana tingkatan tersebut dibedakan

berdasarkan tingkat kepuasaan yang di dapat konsumen dari suatu produk merek

tertentu. Tingkatan loyalitas konsumen terhadap merek yang berbeda-beda antara

lain:

1. Switcheror Price Buyer (Berpindah-pindah)

Pembeli atau konsumen tidak memiliki loyalitas sama sekali terhadap suatu

merek. Bagi pembeli, semua merek dianggap mampu memenuhi kebutuhan.

Dalam hal ini merek memiliki peran yang kecil terhadap keputusan

pembelian.

2. Habitual Buyer (Pembeli yang bersifat kebiasaan)

Pembeli yang sudah terbiasa menggunakan suatu merek tertentu. Dan mereka

tetap menggunakan merek tersebut meskipun mereka merasa tidak puass

dengan produk yang terkait. Dimensi ketidakpuasan yang dialami konsumen

tersebut tidak mempengaruhi konsumen untuk beralih ke merek lain.

Page 51: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

28

3. Satisfied Buyer (Pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Orang-orang yang puas namun mereka memikul biaya peralihan, yaitu biaya

dalam waktu, uang atau resiko kerja sehubungan dengan tindakan beralih

merek.

4. Liking The Brand (Menyukai merek)

Pembeli yang benar-benar menyukai merek dan mereka menganggap merek

tersebut sebagai sahabat.

5. Commited Buyer (Pembeli yang berkomitmen)

Pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam

menggunakan atau menjadi pengguna suatu merek. Rasa percaya mereka

mendorong merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain.

Proses pembelajaran yang didapatkan oleh konsumen berasal dari pengalaman

pembeli suatu produk yang dilakukan dalam jangka waktu yang konsisten dan

terus-menerus. Pembelajaran tersebut berupa kemampuan merek dalam memenuhi

kebutuhan konsumen, kemampuan merek dalam menjalin hubunganyang baik

para konsumen. Aaker (1997: 79) menjelaskan empat cara untuk menciptakan dan

memelihara loyalitas merek yaitu:

1. Memperlakukan pelanggan dengan baik.

2. Menjalin kedekatan dengan pelanggan.

3. Mengukur atau mengelola kepuasaan pelanggan.

4. Menciptakan biaya peralihan.

Page 52: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

29

2.4.2. Indikator Loyalitas Merek

Berdasarkan penelitian ini ada beberapa indikator-indikator yaitu:

1. Ketertarikan pada merek.

2. Minat pembelian produk kembali.

3. Kepuasaan terhadap produk.

4. Merekomendasikan produk.

2.5. Persepsi Pribadi Masyarakat

2.5.1. Pengertian Persepsi

Menurut Susanto (2004:42), Setiap orang mempunyai pendapat (persepsi) yang

berbeda-beda terhadap obyek rangsang yang sama. Perbedaan persepsi antara

individu dengan individu lainnya terhadap obyek tertentu, tergantung

padakemampuan seseorang dalam menanggapi, mengorganisir dan menafsirkan

informasi tersbut.

Memberikan tanggapan tentang persepsi orang lain di dalam proses kehidupan,

karena adanya perbedaan persepsi dan menghargai persepsi orang lain yang

berbeda-beda. Sehingga dapat menyatukan perbedaan tersebut menjadi satu

kesatuan sudut pandang yang sama. Kemampuan seseorang untuk mengorganisir

suatu pengamatan, maka kemampuan tersebut yaitu kemampuan yang

membedakan antara kemampuan untuk mengelompokkan dan kemampuan untuk

memfokuskan. Pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan

yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan informasi.

Page 53: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

30

Menyimpulkan informasi dan menafsirkan informasi yang memiliki keterkaitan

dengan proses untuk memberi arti.

Menurut Susanto (2004:44), persepsi merupakan proses internal yang diakui

individu dalam menyeleksi dan mengatur stimulius yang datang dari luar.

Stimulus itu ditangkap oleh indera, secara spontan pikiran dan perasaan kitaakan

memberi makna atas stimulus tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan

sebagai proses individu dalam memahami kontak atau hubungan dengan dunia

sekelilingnya.

Menurut pendapat Yuping (2007:58), persepsi merupakan aktivitas mengindra,

mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun

obyek sosial dan pengindraan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus

sosial yang ada dilingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah

bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa

harapan-harapan, nilai-nilai, sikap dan ingatan. Menurut Sarwono (2014:70),

“Persepsi merupakan pengalaman untuk membeda-bedakan, mengelompokkan,

memfokuskan dan sebagainya itu selanjutnya diinterorientasi”.

Shimp (2003:38), Persepsi merupakan sebagai proses yang menggabungkan dan

mengorganisir data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar

akan diri kita sendiri.”

Sesuai dengan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa persepsi merupakan pandangan atau penilaian seseorang terhadap suatu

obyek peristiwa yang menjadi pusat perhatiannya dan memberikan pengaruh baik.

Page 54: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

31

2.5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Yuping (2007:106) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut:

1. Pengamat adalah penginterpretasian dari apa yang seseorang lihat bergantung

pada karakteristik pribadi orang tersebut.

2. Sikap atau attitude seseorang sangat mempengaruhi persepsi yang

dibentuknya akan hal-hal di sekitarnya.

3. Motif atau alasan dibalik tindakan yang dilakukan seseorang yang mampu

menstimulasi dan memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan persepsi

mereka akan segala sesuatu.

4. Ketertarikan atau interest yang fokus perhatian kita terhadap hal-hal yang

tengah dihadapi membuat persepsi orang berbeda-beda.

5. Pengalaman dan pengetahuan atau kejadian yang telah didapatkan dan

dialami seseorang.

6. Harapan atau Ekspektasi, yakni gambaran atau ilustrasi yang membentuk

sebuah pencitraan terhadap sebuah keadaan.

2.5.3. Pengertian Masyarakat

Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal kata socius yang berarti

kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya

bergaul karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan manusia

Page 55: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

32

sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam

lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.

Menurut Swastha (2011:44), masyarakat merupakan kelompok-kelompok

mahkluk hidup dengan realita-realita baru yang berkembang menurut hukum-

hukumnya sendiri dengan berkembang menurut pola perkembangannya tersendiri.

Menurut Swastha (2011:45), ciri-ciri dari masyarakat yaitu:

1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri masyarakat yang dikemukakan para ahli di

atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekumpulan manusia

(individu) yang bertempat tinggal di wilayah tertentu dimana saling berinteraksi

dalam kehidupan sosialnya, berkumpul dan saling ketergantungan antara individu

satu dan individu lainnya.

2.5.4. Indikator Persepsi Pribadi Masyarakat

Berdasarkan penelitian ini ada beberapa indikator-indikator yaitu:

1. Memberikan tanggapan tentang persepsi orang lain.

2. Mengorganisir tanggapan tentang persepsi orang lain.

3. Menafsirkan informasi-informasi persepsi orang lain.

Page 56: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

33

2.6. Keputusan Pembelian

2.6.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schifman dan Kanuk (2008:485) keputusan adalah seleksi terhadap dua

pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi

seseorang ketika mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara

melakukan pembelian atau tidak, orang itu berada dalam posisi mengambil

keputusan.

Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2003:227), keputusan

pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana

konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan.

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan

secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif

tersebut bersama dengan konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan

terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu

untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan.

2.7.2. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Fandy (2007:20), pengambilan keputusan konsumen sangat bervariasi,

ada yang sederhana dan ada juga yang kompleks. Proses pengambilan keputusan

yang luas merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap. Bermula

dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian

Page 57: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

34

beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang

produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing

alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek,

akan mengarah pada keputusan pembelian.

Proses pengambilan keputusan terbatas terjadi bila konsumen mengenal

masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha (hanya melakukan sedikit

usaha) mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Proses

pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan merupakan proses yang paling

sederhana. Konsumen mengenal masalahnya, kemudian langsung mengambil

keputusan untuk membeli merek favourite atau kegemarannya (tanpa evaluasi

alternatif).

Menurut Kotler (2008:179), terdapat tahapan-tahapan proses pembelian, yaitu:

1. Pengenalan kebutuhan adalah tahapan pertama proses keputusan pembeli,

dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi adalah tahap proses keputusan pembeli, dimana

konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya

memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3. Evaluasi alternatif adalah tahap proses keputusan pembeli, dimana konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam

sekelompok pilihan.

Page 58: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

35

4. Keputusan pembelian, keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli.

5. Perilaku pasca pembelian tahap proses keputusan pembelian dimana

konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan

kepuasan mereka atau ketidakpuasan mereka.

Sumber : Kotler (2008:179 )Gambar 2.2. Lima Tahapan Proses Pembelian

Dari gambar 2.2. dapat disimpulkan bahwa antara tahapan satu dengan tahapan

yang lainnya saling mempengaruhi untuk menghasilkan interaksi positif di setiap

tahapnya. Sehingga terbentuk nya kemungkinan-kemungkinan positif yang akan

terjadi di dalam setiap tahapnya. Dengan adanya hasil positif di setiap tahapan

proses pembelian.

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian

Page 59: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

36

Menurut Kotler (2008: 177), titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah

model rangsangan tanggapan-tanggapan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan

mulai memasuki kesadaran pembeli dalam melakukan keputusan pembelian.

Perilaku pembelian konsumen antara yang satu dengan yang lain tidak sama,

tergantung pada tingkat kerumitan keputusan pembelian yang dialami.

Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2007:491–507), menggambarkan sebuah

model yang sederhana dalam pengambilan keputusan konsumen menjadi tiga

komponen utama yaitu:

Sumber : Schiffman dan Kanuk (2007:500)Gambar 2.3. Model Sederhana Schiffman dan Kanuk (2007)

Usaha Pemasaran Perusahaan

1. Produk2. Promosi3. Harga4. Saluran Distribusi

Lingkungan Sosial Budaya

1. Keluarga2. Sumber Informasi3. Sumber Nonkomersial4. Kelas Sosial5. Subbudaya dan Budaya

PengenalanKebutuhan

PenyelidikansebelumPembelian

Evaluasialternatif

Bidang Psikologi1. Motivasi2. Persepsi3. Pengetahuan4. Kepribadian5. Sikap

Pengalaman

Pembelian1. Percobaan2. Pembelian Ulang

Evaluasi Setelah Pembelian

Page 60: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

37

Keterangan :

1. Input

Didalam model pengambilan keputusan, komponen input merupakan eksternal

yang disajikan dalam bentuk informasi tentang produk tertentu dan mempengaruhi

nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen. Berdasarkan faktor-faktor inilah

organisasi menggunakan aktivitas bauran pemasaran untuk mengkomunikasikan

manfaat produk dan jasa kepada konsumen potensial dan pengaruh faktor sosial

budaya terhadap keputusan pembelian konsumen.

a. Aktivitas Bauran pemasaran

Aktivitas bauran pemasaran oleh perusahaan berusaha untuk menjangkau,

memberitahu dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk. Masukan ini dapat berbentuk bauran pemasaran yang berisi produk

itu sendiri (termasuk kemasan, ukuran dan jaminannya), usaha-usaha promosi

(iklan, direct selling dan personal selling), kebijakan harga dan saluran

distribusinya akan memindahkan produk dari konsumen ke produsen.

b. Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya juga mempunyai pengaruh yang besar pada

konsumen, yang berisi pengaruh-pengaruh yang komersialnya tidak luas.

Contohnya, pendapat teman, anggota keluarga, editorial, surat kabar dan

lainnya. Pengaruh dari kelas sosial dan sub-budaya meskipun tidak begitu

terlihat namun merupakan faktor masukan yang paling penting yang

Page 61: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

38

mempengaruhi bagaimana konsumen menguji dan menerima atau menolak

produk.

2. Proses

Komponen proses dalam model pengambilan keputusan terdiri dari dua tahap,

yaitu:

1. Mengenali adanya kebutuhan

Adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen pada saat menghadapi masalah.

Terdapat dua tipe pengenalan kebutuhan konsumen yaitu:

a. Keadaan aktual

Dimana mereka mempunyai masalah ketika suatu produk tidak dapat

memuaskan kebutuhan misalnya jam tangan yang tidak menunjukan waktu

dengan tepat.

b. Keadaan yang diinginkan

Dimana merek memerlukan sesuatu yang memberikan informasi yang

mampu membuat pilihan saat ini, sebelum mencari ke sumber lain. Jika

konsumen tidak memiliki pengalaman,mereka akan mencari informasi dari

lingkungan luar untuk dasar pilihannya, misalnya saran dari teman, saudara,

rekan kerja atau perwakilan penjualan.

Page 62: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

39

2. Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives)

Untuk melakukan evaluasi alternatif, konsumen cenderung menggunakan dua

jenis informasi yaitu:

a) Daftar merek-merek yang direncanakan akan dipilih.

b) Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi setiap merek.

Model terakhir tentang proses evaluasi konsumen adalah orientasi kognitif

yaitu memandang konsumen sebagai pembuat pertimbangan mengenai

produk terutama berdasarkan pertimbangan sadar dan rasional.

3. Output

Ouput dari model keputusan pembelian konsumen meliputi dua pendekatan yaitu

perilaku pembelian (purchase behaviour) dan evaluasi setelah pembelian (post

purchase evaluation). Tujuan kedua aktivitas ini adalah untuk meningkatkan

kepuasan konsumen.

a. Perilaku Pembelian

a) Pembelian coba-coba (trial purchase)

Jika konsumen membeli suatu produk untuk pertama kalinya dan dalam

jumlah sedikit dari biasanya. Pembelian ini merupakan tahap penyelidikan

dalam perilaku pembelian, dimana konsumen mengevaluasi produk dengan

mencoba langsung.

Page 63: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

40

b). Pembelian berulang-ulang (repeat purchase)

Jika konsumen merasakan bahwa produk yang telah dicoba lebih memuaskan

dari merek lain, maka konsumen akan mengulangi pembelian yang biasanya

dalam jumlah yang lebih besar, karena konsumen sudah lebih yakin terhadap

produk tersebut.

c). Evaluasi setelah pembelian (post purchase evaluation)

Pada saat konsumen menggunakan produk, khususnya selama pembelian

coba-coba, konsumen akan mengevaluasi produk tersebut sesuai dengan yang

diharapkannya. Ada tiga hasil yang mungkin dalam evaluasi ini yaitu:

a. Sesuai harapan.

b. Lebih dari yang diharapkan.

c. Dibawah yang diharapkan.

Komponen paling penting dalam evaluasi setelah pembelian adalah mengurangi

ketidakpastian atau keraguan tentang produk yang telah dipilih. Analisa setelah

pembelian diantaranya adalah konsumen berusaha meyakinkan diri bahwa

pilihannya adalah pilihan yang bijak.

Tingkat analisa setelah pembelian yang konsumen lakukan tergantung pada

pentingnya kebutuhan produk dan pengalaman dalam menggunakan produk. Jika

produk mengecewakan, konsumen akan mencari alternatif lain yang sesuai. Jadi

evaluasi ini setelah pembelian merupakan feed back berupa pengalaman

konsumen dalam mempengaruhi keputusan di masa akan datang. Keputusan

Page 64: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

41

membeli sebenarnya meliputi mengapa dan bagaimana sikap seseorang dalam

perilaku konsumen. Perilaku konsumen yang akan dilakukan sesuai dengan yang

akan dirasakan setelah menggunakan suatu produk yang akan dibeli, serta dipakai

sesuai kebutuhannya. Sehingga konsumen dapat menyimpulkan dari manfaat yang

dirasakan oleh adanya produk tersebut. Menurut Swastha dan Handoko

(2005:102), setiap keputusan mencakup beberapa komponen yaitu:

1. Keputusan tentang jenis produk

Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada kebutuhan

dan keinginan konsumen akan produk, sehingga dapat memaksimalkan daya

tariknya.

2. Keputusan tentang bentuk produk

Dalam hal ini keputusan mencakup kriteria dan atribut-atribut yang terdapat

dalam produk yang akan dibelinya.

3. Keputusan tentang merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentangmerek mana yang akan

dibelinya. Keputusan tentang merek ini sangatlah subyektif tergantung dari

selera dan keinginan konsumen perusahaan harus mengetahui konsumen

dalam memilih suatu merek.

Page 65: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

42

4. Keputusan tentang agen penjual

Konsumen harus menentukan tempat dimana dia akan membeli produk

tersebut. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui dimana konsumen

dalam memilih agen-agen penjualan yang dipilihnya.

5. Keputusan tentang jumlah produk

Pembelian mungkin dilakukan melebihi satu unit. Konsumen akan

menentukan seberapa banyak dia akan membeli produk tersebut. Perusahaan

harus menyediakan produk dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan

kebutuhan konsumen.

6. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan suatu produk akan

dibeli. Hal ini dipengaruhioleh waktu dan bagaimana konsumen dalam

memperoleh dan membelanjakan uang yang dimilikinya. Perusahaan harus

mengetahui waktu-waktu yang tepat ketika konsumen akan membeli suatu

produk.

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen harus mengambil metode atau cara pembayaran produk yang

dibeli, apakah secara tunai atau cicilan. Keputusan tersebut akan

mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam

hal ini, perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara

pembayarannya.

Page 66: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

43

Kemudian, menurut Kotler dan Armstrong (2003:220), terdapat empat perilaku

keputusan pembelian konsumen yaitu:

1. Perilaku membeli yang kompleks

Konsumen menjalankan perilaku pembelian yang kompleks ketika benar-

benar terlibat dalam pembelian dan mempunyai pandangan berbeda antara

produk yang satu dengan yang lain. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika

produknya berharga mahal, beresiko, jarang dibeli dan sangat menonjolkan

ekspresi diri. Disimpulkan bahwa perilaku membeli yang kompleks

melibatkan perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan

keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli.

2. Perilaku membeli karena kebiasaan

Perilaku membeli karena kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan

konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan merek. Konsumen

tidakmencari informasi secara eksentif mengenai suatu merek, mengevaluasi

sifat-sifat merek tersebut dan mengambil keputusan yang berarti merek apa

yang akan dibeli. Sebaliknya mereka menerima informasi secara pasif ketika

menonton televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan

pengenalan merek dan bukan keyakinan pada merek. Konsumen tidak

membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek. Karena mereka tidak

terlalu terlibat dalam produk. Konsumen tidak akan mengevaluasi pilihan,

bahkan setelah membeli. Jadi, proses membeli melibatkan keyakinan merek

yang terbentuk karena pengetahuan pasif, diikuti dengan perilaku membeli

yang belum tentu diikuti oleh evaluasi.

Page 67: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

44

3. Perilaku pembelian pengurangan disonansi

Perilaku pembelian pengurangan disonansi terjadi ketika konsumen

mempunyai keterlibatan tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering

atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Setelah

pembelian, konsumen akan mengalami disonansi setelah pembelian (post

purcahase dissonance) ketika menyadari kekurangan tertentu dari produk

yang telah dibeli atau mendengar hal yang lebih baik dari merek yang tidak

dibelinya. Untuk mengatasi disonansi tersebut, komunikasi pasca penjualan

dari pemasar sebaiknya memberikan bukti dan dukungan kepada konsumen

agar merasa tepat dan nyaman dengan pilihan merek yang telah dilakukannya.

4. Perilaku membeli yang mencari variasi

Konsumen melaksanakan perilaku membeli yang mencari variasi (variety-

seeking buying behaviour) yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen

namun perbedaan merek dianggap cukup berarti, sehingga konsumen

cenderung mudah berpindah merek. Strategi pemasaran pada kategori produk

tersebut akan berbeda dengan pemimpin pasar atau merek minoritas.

2.6.3. Peran Keputusan Pembelian

Pembelian suatu produk merupakan suatu proses dari seluruh tahapan dalam

proses pembelian konsumen. Keputusan konsumen ditentukan berdasarkan

persepsi konsumen tentang produk tersebut. Menurut Tjiptono (2007:20), terdapat

lima peranan dalam pembelian yaitu :

Page 68: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

45

1. Pemrakarsa (initiator): orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan

atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli

suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer): orang yang pandangan, nasehat atau

pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider): orang yang menentukan keputusan

pembelian, misalnya apakah jadi membeli? apa yang dibeli? Bagaimana cara

membeli? atau dimana membelinya?

4. Pembeli (buyer): orang yang melakukan pembelian faktual.

5. Pemakai (user): orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau

jasa yang dibeli.

2.6.4. Indikator Keputusan Pembelian

Indikator pada penelitian ini diambil dari indikator proses keputusan pembelian

yaitu:

1. Pengenalan Masalah: identifikasi kebutuhan.

2. Pencarian Informasi: informasi dari sumber pribadi yaitu keluarga, teman dan

tetangga, informasi dari sumber komersial seperti iklan dan wiraniaga.

3. Evaluasi alternatif: membandingkan dengan produk lain.

4. Keputusan pembelian: keputusan memilih produk.

5. Perilaku pasca pembelian: merasakan kepuasan, melakukan pembelian ulang

dan merekomendasikan produk kepada orang lain.

Page 69: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

46

2.7. Penelitiaan Terdahulu

No Penulis, Judul, Tahun Variabel Alat Uji Hasil1. Analisis Pengaruh Brand

Awarenness, BrandAssociations, PerceivedQuality, dan Brand LoyaltyMinat Beli Telepon SelulerNokia

X1 = BrandAwerenessX2 = BrandAssociationsX3 = PerceivedQualityX4 = Brand Loyalty

Y = Minat Pembelian

AnalisisRegresiLinierBerganda

Hasil penelitianmenunjukkanbahwa loyalitasterhadap merekakanmenciptakankeinginanuntuk selalumenggunakanmerek tersebutyang akanberpengaruhsecarasignifikanterhadapkeputusanpembelian.

2. The Influence of HalalAwareness, HalalCertification, and PersonalSocietal Perception TowardPurchase Intention a Study ofInstant Noodle Consumptionof College Student in Bandung

X1 = HalalAwarenessX2 = HalalCertificationX3 = PersonalSocietal Perception

Y = PurchaseIntention

AnalisisRegresiLinierBerganda

Hasil penelitianmenunjukkanbahwa adahubungan yangsignifikanantara duavariabelindependen(sertifikasihalal danpersepsi pribadimasyarakat)terhadapvariabeldependen(niat beli

terhadapproduk halal ).

3. Pengaruh Brand Trust danPerceived Quality TerhadapKeputusan Pembelian UlangProduk Sari Roti

X1 = Brand TrustX2 = PerceivedQualityY = KeputusanPembelian

AnalisisRegresiLinearBerganda

Hasil penelitianmenunjukkanbahwaberpengaruhsecara simultandan parsialterhadapkeputusanpembelianulang produkSari Roti

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 2.4. Penelitian Terdahulu

Page 70: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

47

2.8. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel X dalam

penelitian ini yaitu kepercayaan merek (X1), potensi merek (X2), loyalitas merek

(X3) dan persepsi pribadi masyarakat (X4). Kemudian variabel Y dalam penelitian

ini adalah keputusan pembelian.

Menurut Schifman dan Kanuk (2007: 485), keputusan adalah seleksi terhadap

dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilhan alternatif harus tersedia

bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan

antara melakukan pembelian atau tidak, orang itu berada dalam posisi mengambil

keputusan.

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan

secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif

tersebut bersama dengan konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan

terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu

untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Berdasarkan uraian teori di atas dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran yang dapat dilihat

pada gambar 2.5. berikut:

Page 71: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

48

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran

Keputusan digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan

yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku dan tindakan tersebut,

keputusan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk

membeli produk tertentu serta berapa banyak produk yang dibutuhkan pada

periode tertentu, dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian merupakan

pernyataan mental diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian

sejumlah produk dengan merek tertentu. Dengan demikian dapat diukur dengan

menggunakan variabel kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan

persepsi pribadi masyarakat berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap

keputusan pembelian. Titik tolak memahami pembeli adalah model rangsangan

tanggapan (stimulus-response model) apa yang didengar oleh telinga, apa yang

dilihat oleh mata, apa yang dicium oleh hidung itulah yang disebut stimulus.

Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam kepercayaan pembeli.

Karakteristik dan proses pengambilan keputusan menghasilkan pembeli untuk

membeli. Iklan berbagai macam produk yang ditayangkan adalah stimulus yang

Kepercayaan Merek

( X1 )

Potensi Merek

( X2 )

Loyalitas Merek

( X3 )

Persepsi PribadiMasyarakat

Keputusan Pembelian

( Y )

Page 72: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

49

dirancang khusus oleh produsen agar menarik perhatian konsumen. Produsen

mengharapkan konsumen menyukai iklan produknya, kemudian menyukai

produknya dan membelinya.

Konsumen melihat sebuah merek sebagai bagian yang paling penting dalam

sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam produk

tertentu (Kotler dan Armstrong, 2006:33). Saat konsumen beranggapan bahwa

merek tertentu memberi nilai tambah sebuah produk, maka ada suatu perasaan

yang timbul dalam pribadi konsumen, sehingga konsumen memiliki pertimbangan

untuk memilih sebuah produk dengan merek tertentu.

Ekuitas merek dapat dibentuk melalui beberapa komponen, yaitu kesadaran

merek, asosiasi merek dan loyalitas merek (Aaker, 1997:89). Hal ini diperlukan

untuk mengetahui bagaimana sebuah merek dikenal dan selalu menjadi pilihan

konsumen. Pada kesadaran dan kepercayaan merek dapat diketahui sejauh mana

konsumen mengenai produk tersebut, pada asosiasi merek dapat diketahui

bagaimana suatu produk dikenal oleh konsumen dan pada loyalitas merek dapat

diketahui kesetiaan konsumen.

2.9. Hipotesis

Tujuan perumusan hipotesis adalah sebagai langkah untuk menfokuskan masalah,

mengidentifikasikan data-data yang relevan untuk dikumpulkan, menunjukan

bentuk desain penelitian, termasuk teknik analisis yang akan digunakan,

menjelaskan gejala sosial, mendapatkan kerangka penyimpulan, merangsang

penelitian lebih lanjut. Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

50

1. Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho1: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan merek

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

2. Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara potensi merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho2: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara potensi merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

3. Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara loyalitas merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho3: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara loyalitas merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

4. Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi pribadi masyarakat

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho4: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara persepsi pribadi

masyarakat terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror

Pizza.

5. Ha5: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan merek, potensi

merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho5: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara antara kepercayaan

merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Page 74: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

pendekatan explanatory research. Menurut Sugiyono (2012:8), metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pangambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Pada akhirnya hasil penelitian ini menjelaskan

hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang

dirumuskan. Pada penelitian ini penulis berusaha menjelaskan hubungan antar

variabel kepercayaan merek (X1), potensi merek (X2), loyalitas merek (X3),

persepsi pribadi masyarakat (X4) dan keputusan pembelian produk (Y).

Page 75: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

52

3.2. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah:

1. Kepercayaan Merek (X1)

Brand trust merupakan variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah

asumsi awal yang melibatkan kredibilitas, integritas dan benevolence yang

dilekatkan pada merek tertentu (Susanto, 2004:35).

2. Potensi Merek (X2)

Menunjukkan bahwa pada perilaku konsumen, kenikmatan dan kesenangan

merupakan aspek yang mendukung konsumen dalam mengambil keputusan

memilih suatu merek (Griffin, 2005:55).

3. Loyalitas Merek (X3)

Keterkaitan tersebut berawal dari rasa ketertarikan seorang konsumen pada

sebuah merek yang kemudian berlanjut pada keputusan pembelian (Aaker,

1997:86).

4. Persepsi Pribadi Masyarakat (X4)

Perbedaan persepsi antara individu dengan individu lainnya terhadap obyek

tertentu, tergantung pada kemampuan seseorang dalam menanggapi,

mengorganisir dan menafsirkan informasi tersebut (Susanto, 2004:42).

5. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembelian dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler dan Armstrong

2003:227).

Page 76: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

53

3.3. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan data yang relevan dengan hipotesis penelitian, maka

dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel yang telah didefinisikan secara

konseptual. Pengukuran tersebut dapat dilakukan setelah dibuat definisi variabel

secara operasional. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

bersumber pada empat variabel yaitu kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas

merek dan persepsi pribadi masyarakat sebagai variabel independen (X1, X2, X3

dan X4) dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen (Y). Secara rinci

operasionalisasi variabel dapat di lihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1. Definisi Operasional VariabelNo. Variabel Indikator1. Kepercayaan Merek (X1) 1. Kredibilitas

a. Melaksanakan tugas dengan bersungguh-sungguh.b. Memberikan pelayan terbaik.2. Integritasa. Konsisten menyediakan makanan siap saji yangsehat.b. Keteguhan dengan harga terjangkau.3.Benevolencea. Harga sesuai dengan ukuran porsi.b. Harga sesuai dengan rasa.

2. Potensi Merek (X2) 1. Pembelian produk untuk memenuhi keinginan.2. Memilih merek untuk kepuasan pribadikonsumen .3. Keistimewaan produk .

3. Loyalitas Merek (X3) 1. Ketertarikan pada merek.2. Minat pembelian produk kembali.3. Kepuasaan terhadap produk.4. Merekomendasikan produk.

4. Persepsi PribadiMasyarakat (X4)

1. Memberikan tanggapan tentang persepsi orang lain.2. Mengorganisir tanggapan tentang persepsi orang

lain.3. Menafsirkan informasi-informasi persepsi orang lain.

5. Keputusan Pembelian(Y)

1. Pengenalan kebutuhan.2. Pencarian informasi.3. Evaluasi alternatif.4. Keputusan pembelian.5. Perilaku pasca pembelian.

Sumber: Data Diolah, 2018.

Page 77: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

54

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Mamang & Supiah (2010:74).

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau

objek itu. Sugiyono (2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

Mirror Pizza di Bandarlampung. Mirror Pizza yang akan diteliti di Jalan Prof

Soemantri Brojonegoro No. 02 Bandarlampung.

3.4.2.Sampel

Menurut Mamang & Supiah (2010:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

probability sampling dengan pendekatan simple random sampling. Menurut

Malhotra (2002:67) teknik penentuan dengan pendekatan simple random sampling

dapat dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

55

1. Setiap anggota populasi memiliki peluang yang diketahui dan peluang yang

sama untuk dipilih sebagai sampel dalam penelitian.

2. Setiap elemen dipilih secara independen dari setiap elemen yang lain dan

sampel diambil dengan prosedur acak dari kerangka sampling.

3. Untuk ukuran populasi yang terbatas dan relative kecil, proses pengambilan

sampelnya relatif mudah dan dengan semakin membesarnya ukuran populasi,

proses pengambilan sampelnya semakin rumit.

Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang sesuai dengan kriteria,

yaitu konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung yang pernah mengkonsumsinya.

Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam

Sugiyono (2012:32) adalah sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan

500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-

swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

30.

3. Dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau

regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari

jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5

(independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-

masing antara 10 sampai dengan 20.

Page 79: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

56

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan poin ketiga dari saran tersebut, sebagai

acuan penentuan sampel. Dengan demikian, jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 20 x 5 variabel = 100 sampel konsumen Mirror Pizza

Lampung.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer

yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pernyataan berupa

kuesioner yang disebarkan kepada responden dan juga menggunakan studi

kepustakaan dan internet konsep-konsep teori yang relevan (Sugiyono, 2012:400).

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2012:402). Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hasil dari pengisian kuesioner oleh konsumen Mirror Pizza

di Bandarlampung. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

3.5.1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

ia ketahui (Mamang & Supiah, 2010:102). Skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2011:111). Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

menjadi indikator variabel di mana responden dalam menentukan jawaban dengan

Page 80: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

57

mengikuti pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya disusun melalui indikator-

indikator yang telah ditentukan. Jawaban setiap indikator instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari nilai tertinggi sampai nilai

terendah.

Tabel 3.2. Skala LikertNo Pertanyaan Skor

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-ragu 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Sumber: Sugiyono (2012: 119)

3.5.2. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan guna

mengetahui berbagai pengetahuan atau teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari buku, jurnal, website dan

berbagai literatur lainnya yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

3.6. Pengujian Instrumen

Untuk pengujian instrumen akan digunakan populasi yang berjumlah 30

responden. Kuesioner akan dibagikan ke konsumen Mirror Pizza di

Bandarlampung.

Page 81: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

58

3.6.1. Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Valid menunjukkan derajat ketetapan

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang tepat

dikumpulkan oleh peneliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau

pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan

SPSS for Windows Version 22.0. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan

analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang

merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat,

maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut

Sugiyono (2011:126) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai

berikut:

a. Jika r ≥ 0,374, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid.

b. Jika r ≤ 0,374, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid.

c. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product

Moment (Sugiyono, 2012:412) sebagai berikut:

rxy =∑ (∑ )(∑ )( ∑ ) (∑ )(( ∑ ) (∑ ))

Keterangan:

rxy = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari

xi = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

yi = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

n = Banyaknya koresponden

Page 82: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

59

∑x = Jumlah skor dalam distribusi x

∑y = Jumlah skor dalam distribusi y

∑x2 = Jumlah kuadrat masing-masing x

∑y2 = Jumlah kuadrat masing-masing y

d. Melihat nilai signifikansi (Sig.)

- Jika nilai signifikansi < 0,05 adalah valid.

- Jika nilai signifikansi > 0,05 adalah tidak valid.

Di bawah ini hasil pra riset untuk mengetahui kuesioner yang akan disebar layak

atau tidak untuk penelitian berikutnya, prariset digunakan dengan menyebarkan

30 kuesioner kepada 30 responden di MirrorPizza Bandarlampung. Di dalam

penelitian ini menggunakan syarat menurut Sugiyono (2014:126) yang harus

dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria dengan r tabel (n-2 = 30-2= 28) adalah >

0,374 dan nilai signifikansi < 0,05.

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas pada Variabel Kepercayaan Merek (X1)No. ITEM Rhitung Rtabel 5% (30) Sig. Keterangan

1. Item 1 0,592 0,374 0,001 Valid

2. Item 2 0,506 0,374 0,004 Valid

3. Item 3 0,649 0,374 0,000 Valid

4. Item 4 0,609 0,374 0,000 Valid

5. Item 5 0,509 0,374 0,004 Valid

6. Item 6 0,664 0,374 0,000 Valid

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.3. menunjukkan bahwa nilai pearson correlation pada

indikator X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5 dan X1.6 di lihat pada kolom X1

menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai r tabel (0,374). Jadi dapat

disimpulkan variabel X1 valid.

Page 83: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

60

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas pada Variabel Potensi Merek (X2)No. ITEM Rhitung Rtabel 5% (30) Sig. Keterangan

1. Item 1 0,953 0,374 0,000 Valid

2. Item 2 0,776 0,374 0,000 Valid

3. Item 3 0,843 0,374 0,000 Valid

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.4. menunjukkan bahwa nilai pearson correlation pada

indikator X2.1, X2.2 dan X2.3 di lihat pada kolom X2 menghasilkan nilai yang

lebih besar dari nilai r tabel (0,374). Jadi dapat disimpulkan variabel X2 valid.

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas pada Variabel Loyalitas Merek (X3)No. ITEM Rhitung Rtabel 5% (30) Sig. Keterangan

1. Item 1 0,586 0,374 0,001 Valid

2. Item 2 0,803 0,374 0,000 Valid

3. Item 3 0,629 0,374 0,000 Valid

4. Item 4 0,803 0,374 0,000 Valid

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.5. menunjukkan bahwa nilai pearson correlation pada

indikator X3.1, X3.2, X3.3 dan X3.4 di lihat pada kolom X3 menghasilkan nilai

yang lebih besar dari nilai r tabel (0,374). Jadi dapat disimpulkan variabel X3

valid.

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas pada Variabel Persepsi Pribadi Masyarakat(X4)

No. ITEM Rhitung Rtabel 5% (30) Sig. Keterangan

1. Item 1 0,592 0,374 0,000 Valid

2. Item 2 0,506 0,374 0,000 Valid

3. Item 3 0,649 0,374 0,000 Valid

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.6. menunjukkan bahwa nilai pearson correlation pada

indikator X4.1, X4.2 dan X4.3 di lihat pada kolom X4 menghasilkan nilai yang

lebih besar dari nilai r tabel (0,374). Jadi dapat disimpulkan variabel X4 valid.

Page 84: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

61

Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)No. ITEM Rhitung Rtabel 5% (30) Sig. Keterangan

1. Item 1 1,000 0,374 0,000 Valid

2. Item 2 1,000 0,374 0,000 Valid

3. Item 3 1,000 0,374 0,000 Valid

4. Item 4 1,000 0,374 0,000 Valid

5. Item 5 1,000 0,374 0,000 Valid

6. Item 6 1,000 0,374 0,000 Valid

Sumber: Data diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.7. menunjukkan bahwa nilai pearson correlation pada

indikator Y.1, Y.2,Y.3, Y.4, Y.5 dan Y.6 di lihat pada kolom Y menghasilkan

nilai yang lebih besar dari nilai r tabel (0,374). Jadi dapat disimpulkan variabel Y

valid.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsistenatau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2005:97). Dalam melakukan

perhitungan Alpha digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for

Windows Version 22.0. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas,

suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Nunnaly

dalam Ghozali, 2011). Rumus Cronbach Alpha Sugiyono (2012:415)

rii =∑

Keterangan:

rii = Realibilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal

Page 85: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

62

∑ab2 = ∑ varians butir pertanyaan

at = Varian total

Dengan rumus varians yaitu: ∑ = ∑ − (∑ )Keterangan:

∑b2 = jumlah kodrat skor

∑x = jumlah skor

n = banyaknya koresponden

Di bawah ini hasil uji reliabilitas setiap variabel dengan nilai Alpha harus > 0,6

maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel:

Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas pada Kepercayaan Merek (X1)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items.626 6

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.8. menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel

kepercayaan merek (X1) lebih dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka variabel

tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas pada Potensi Merek (X2)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items.822 3

Sumber: Data Diolah, 2018.

Page 86: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

63

Berdasarkan Tabel 3.9. menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel

potensi merek (X2) lebih dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka variabel tersebut

dinyatakan reliabel.

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas pada Loyalitas Merek (X3)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items.676 4

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.10. menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel

loyalitas merek (X3) lebih dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka variabel

tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas pada Persepsi Pribadi Masyarakat (X4)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items.986 3

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.11. menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel

persepsi pribadi masyarakat (X4) lebih dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka

variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 3.12. Hasil Uji Reliabilitas pada Keputusan Pembelian (Y)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items1.000 6

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 3.12. menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel

keputusan pembelian (Y) lebih dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka variabel

tersebut dinyatakan reliabel.

Page 87: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

64

3.7. Teknik Pengolahan Data

Menurut Sugiyono (2012:137), teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah

mendapatkan data.

Cara yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini yaitu:

1. Transformasi data ordinal menjadi data interval dengan Method of Successive

Interval (MSI).

Cara meningkatkan skala ukur ordinal menjadi tingkat interval adalah dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI) yaitu suatu metode untuk

mentransformasikan dari skala ordinal menjadi data berskala interval.

Prosedur kerja yang harus dilakukan untuk merubah data dengan skala

ordinal menjadi skala interval adalah sebagai berikut (Iqbal Hasan, 2009:65):

a. Hitung frekuensi setiap skor (1 sampai dengan 5).

b. Tentukan proporsi dengan membagi setiap bilangan (frekuensi) f dengan n

c. Tentukan proporsi komulatif dengan menjumlahkan proporsi secara

berurutan untuk setiap respon.

d. Proporsi komulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku, selanjutnya

hitunglah nilai z berdasarkan proporsi komulatif di atas.

e. Dari nilai z yang diketahui tersebut tentukan densitynya (dalam hal ini

hitung ordinat dari sebaran normal z).

f. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban:

Scale =

Keterangan:

Page 88: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

65

Density at lower limit = kepadatan batas bawah

Density at upper limit = kepadatan batas atas

Area under upper limit = daerah di bawah batas atas

Area under lower limit = daerah di bawah batas bawah

g. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban

melalui rumus berikut:

Y= NS + 1 + [NSmin]

Namun untuk memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data dari skala

ordinal ke interval, penulis menggunakan komputerisasi program Microsoft Excel

dengan tahapan sebagai berikut:

a. Install aplikasi tambahan pada Microsoft Excel agar dapat mengoperasikan

MSI.

b. Klik file stat97.xla lalu klik enable macro.

c. Buka file hasil data kuesioner yang telah diinput pada Microsoft Excel atau

SPSS.

d. Pilih menu Add-in→ Statistic→ Succesive Interval → pilih Yes.

e. Pada saat kursor berada di Data Range, blok seluruh data nilai.

f. Kemudian pindah ke cell output.

g. Klik di kolom baru untuk membuat hasil output.

h. Pilih next → Finish.

Setelah pengoperasian selesai, maka data telah bertransformasi dari data ordinal

ke data interval.

Page 89: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

66

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah analisis yang menggambarkan secara rinci, dengan

interprestasi terhadap data yang diperoleh melalui pendekatan teoritis. Dalam hal

ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

dan diinterpretasikan melalui pendekatan teori, kemudian dideskripsikan atau

dijelaskan. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan mendeskriptifkan semua

data seluruh variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan dalam bentuk tabel

yang kemudian diberikan interpretasi terhadap data pada tabel tersebut. Dalam

penelitian ini menggambarkan identitas responden, mean, median, modus dan

analisis jawaban responden melalui kuesioner terhadap konsumen Mirror Pizza di

Bandarlampung.

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi

regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala normalitas, gejala

heteroskedastisitas dan gejala multikolinearitas. Model regresi akan dapat

dijadikan alat estimasi yang tidak bisa jika telah memenuhi persyaratan BLUE

(Best Linear Unbiased Estimator) yakni tidak terdapat multikolineritas (Ghozali,

2005:74).

1. Uji Normalitas

Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y)

pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau

Page 90: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

67

berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data

variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Model

regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau penyebaran

data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,

2010:155). Dalam uji asumsi klasik uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilangggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,2011:160). Normalitas

data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

normal, sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah:

a. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak

menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2005:104).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan

varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari

Page 91: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

68

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut dengan

homoskedastisitas dalam suatu model regresi yaitu dengan melihat grafik

scatterplot (Singgih Santoso, 2008:48). Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka telah terjadi

heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi

antara variabel-variabel bebas dalam satu model regresi linier berganda (Gujarati,

2003:99). Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Dalam multi regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika pada

model persamaan regresi mengandung gejala multikolineritas, berarti terjadi

korelasi (mendekati sempurna) antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai angka Variance Inflantion Factor (VIF) < 10.

b. Mempunyai nilai tolerance di atas > 0,10.

c. Koefisien korelasi antar variabel harus lemah (dibawah 0,05) jika korelasi

kuat terjadi multikolinieritas.

Page 92: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

69

3.9.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear mengestimasikan besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan

dari persamaan yang bersifat linear, yang melibatkan beberapa variabel bebas,

untuk digunakan sebagai alat prediksi (Sugiyono, 2012:422). Dalam upaya

menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi

linear berganda. Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau

lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Selanjutnya untuk menganalisis

apakah ada hubungan antara variabel- variabel, digunakan analisis linear berganda

melalui SPSS for Windows version 22.0. Oleh karena variabel independen di atas

mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini

disebut regresi berganda. Menurut Sugiyono (2011:188), perumusan regresi dalam

penelitian ini adalah:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3X3+ b4x4 + e

Keterangan:

Y = Variabel dependen yaitu keputusan pembelian

x1 = Variabel independen yaitu kepercayaan merek

x2 = Variabel independen yaitu potensi merek

x3 = Variabel independen yaitu loyalitas merek

x4 = Variabel independen yaitu persepsi pribadi masyarakat

a = Nilai konstanta regresi

e = Epilson (variabel lainnya)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H1 ditolak). Sebaliknya

Page 93: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

70

tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H1

diterima.

3.9.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan

memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian

hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan

biasanya benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Untuk melakukan

pembuktian hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik

sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t merupakan cara untuk menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan

suatu harga tertentu atau apakah rata-rata dua populasi sama atau berbeda secara

signifikan. Penguji hipotesis terhadap koefisien regresi secara parsial yangakan

menggunakan uji t, pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan

derajat kebebasan 5% (Jogiyanto, 2007:66). Dalam pengujian ini ingin diketahui

apakah jika secara terpisah variabel independen (X) masih memberikan kontribusi

secara signifikan terhadap variabel Y. Uji t-parsial dapat dirumuskan sebagai

berikut (Sugiyono, 2011:184):

t = √√Keterangan:

t = statistik t dengan derajat bebas n-1

n = banyaknya observasi atau pengamatan

Page 94: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

71

r = korelasi parsial yang ditemukan

Rumus dalam menentukan df adalah:

df = n-k-1

Keterangan:

n = banyak observasi

k = jumlah variabel (Independen+Dependen)

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika thitung < ttabel maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak.

Jika thitung > ttabel maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah:

b. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang digunakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel

dependent (Ghozali, 2005:89). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependent secara signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat

keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis 5%. Pengaruh tersebut memiliki

tingkat signifikan pada alpha 5%. Adapun metode untuk menentukan apabila nilai

signifikan < 0,05 dan F hitung > F tabel. Nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut

(Sugiyono, 2011:192):

Page 95: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

72

F =/( )/( )

Keterangan:

F = pendekatan distribusi probabilitas fisher

r2 = koefisien korelasi ganda

n = jumlah anggota sampel

k = jumlah variabel independen

Rumus dalam menentukan df1 dan df2 adalah:

df1 = k-1

df2 = n-k

Keterangan:

k = jumlah variabel (Independen+Dependen)

n = jumlah observasi/sampel pembentuk regresi

Formula hipotesis:

a. Ha: Variabel kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi

pribadi masyarakat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian di Mirror Pizza Bandarlampung.

b. Ho: Variabel kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi

pribadi masyarakat secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian di Mirror Pizza Bandarlampung.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

c. Jika F hitung < Ftabel maka Ho diterima.

Jika F hitung > Ftabelmaka Ho ditolak.

Page 96: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

73

Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah:

d. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

3. Uji R2

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model independent dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dalam penelitian

ini dapat dihitung dengan rumus korelasi ganda empat prediktor (Sugiyono,

2012:433):

R2 =1 ∑ ∑ ∑ ∑∑

Keterangan:

b1 = koefisien regresi variabel kepercayaan merek

b2 = koefisien regresi variabel potensi merek

b3 = koefisien regresi variabel loyalitas merek

b4 = koefisien regresi variabel persepsi pribadi masyarakat

x1 = kepercayaan merek

x2 = potensi merek

x3 = loyalitas merek

x4 = persepsi pribadi masyarakat

Page 97: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

74

Y = keputusan pembelian produk

Tabel 3.13. Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien KorelasiInterval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,779 Kuat

0,80-1,000 Sangat KuatSumber: Sugiyono (2012: 149)

Page 98: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Pizza

Pizza adalah makanan khas yang populer di Italia. Pizza memiliki sejarah yang

panjang, rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak perdebatan.

Asal kata pizza pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa Latin Pertengahan

dan di Napoli pada abad ke-16 sebuah galette disebuat sebagai pizza. Pada saat itu

pizza adalah alat tukang roti, adonan yang digunakan untuk menegaskan oven

temperatur. Makanan para warga tidak mampu, pizza dijual di jalan dan belum

terpikirkan sebagai resep unggulan.

Sebelum abad ke-17, pizza yang menggunakan mayones sebagai topping.

Kemudian diganti oleh minyak, keju, tomat dan ikan.Tahun 1843, Alexander

Dumas menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889 untuk

menghormati Ratu Italia, Koki Neapolitan Raffaela menciptakan “Pizza

Margherita”, sebuah pizza yang di beri topping tomat, keju mozarella dan basil,

untuk bendera warna Italia. Dialah yang pertama kali menambahkan keju. Pizza

sendiri telah menjadi makanan sehari-hari di Italia selama berabad-abad. Bentuk

awal dari pizza adalah roti panggang mentah di bawah batu-batu api dan diberi

Page 99: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

76

bumbu dengan berbagai topping yang berbeda. Roti pizza dengan bentuk pipih

muncul orang-orang mulai menggunakan tomat sebagai topping, kompos tomat

pertama kali dibawa ke Eropa pada abad ke-16. Warga di kawasan dari Naples

terlibat membuat pizza dengan tomat. Zaman dulu, Napoli masih bisa masuk ke

Kerajaan Romawi, Berlin bisa dibilang pizza dan berasal dari Romawi. Pada abad

ke-18, menu pizza menjadi populer dan menjadi Daya Tarik Wisata banyak

pengunjung yang pergi ke daerah. Meskipun pizza merupakan makanan rakyat

tidak mampu yang lahir di kota Napoli, Italia Bagian Selatan sekitar tahun 1720-

an, makanan ini juga populer di kalangan kerajaan.

Pizza merupakan makanan khas yang berasal dari negara Italia. Akan tetapi

hampir disetiap negara makanan ini juga sangat digemari, karena bentuknya yang

menarik dan juga rasanya yang lezat pasti akan sangat mengundang selera makan

hampir setiap orang. Mulai dari anak kecil hingga orang tua memenuhi tempat

makan khusus pizza untuk menikmati segala rasanya yang istimewa. Pizza adalah

sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven dan biasanya dilumuri saus

tomat serta keju dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih. Keju

yang dipakai biasanya mozarela atau keju pizza. Pizza biasanya dikonsumsi selagi

panas (biasanya untuk makan siang dan malam), tetapi ada pula yang disajikan

dingin, biasanya dikonsumsi untuk sarapan atau piknik.

Pizza merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Porsinya yang

besar cocok sekali dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka makan

bersama. Pizza sering dijadikan sebagai makanan pilihan untuk berkumpul

bersama keluarga atau teman-teman. Mengkonsumsi pizza sangat disukai oleh

para anak-anak dan anak muda zaman sekarang yang menganggap makanan itu

Page 100: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

77

merupakan kebutuhan sehari-hari, rasanya yang lezat membuat para kaum muda

untuk terus mengkonsumsi dan bahan baku yang berkualitas. Sampai saat ini di

abad modern, makanan ini sudah menjamur dimana-mana di seluruh dunia.

Beberapa restoran pizza yang dikenal dan populer saat ini adalah Mirror Pizza.

4.1.2. Mirror Pizza Lampung

Berawal dari ide, yang kemudian direalisasikan menjadi sebuah produk nyata.

Dilatarbelakangi dengan Nanda Putra Anggara dan istrinya mendirikan tempat

makanan siap saji khas Italia yaitu Pizza. Tempat makan yang beralamat di Jalan

Prof. Soemantri No 02 Bandarlampung, memiliki kekhasan yaitu pada bahan baku

yang dipilih tidak semuanya menghilangkan citra rasa khas kuliner nusantara.

Mulai dari bahan adonan dan toppingnya. Semur jengkol dan berbagai bahan baku

lain yang kental dengan rasa nusantara. Bila dikelola dan dimanfaatkan dengan

baik dan bijak, maka akan menjadi sebuah produk makanan siap saji yang sehat.

Nanda menambahkan, usaha yang dirintis sejak 11 November 2015 ini awalnya

dikenal dengan nama Menara Pizza. Namun, karena sesuatu hal yang kemudian

berganti nama menjadi Mirror Pizza, yang dalam bahasa Indonesia berarti cermin.

Adapun tujuan berdirinya Mirror Pizza, sebagai salah satu bentuk apresiasi dan

pengenalan makanan siap saji khas Italia. Tempat ini juga merupakan alternatif

sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda zaman sekarang. Selain

menyediakan pizza yang berkualitas, Mirror Pizza juga menawarkan harga

terjangkau kepada para calon konsumennya. Melalui berbagai kesempatan,

kalangan anak anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua serta go food atau

grab food telah membeli makanan siap saji Mirror Pizza. Dari segi produk, kini

Page 101: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

78

pihak Mirror Pizza telah mulai membuat menu baru seperti mie tek-tek, nasi

goreng dan nasi ayam. Tidak menutup kemungkinan akan kembali untuk

mengembangkan usahanya dengan memperbanyak jenis makanan dan minuman.

Dengan melihat perkembangan usaha kuliner secara nasional memotivasi pelaku-

pelaku usaha baru di kota-kota lainnya di Indonesia untuk mengembangkan usaha

kuliner. Di provinsi Lampung, kota Bandarlampung khususnya, pelaku usaha di

kuliner makanan siap saji ini mulai berkembang pesat. Salah satunya Mirror

Pizza, yang merupakan salah satu merek dagang yang menjual makanan siap saji,

berupa pizza. Usaha ini diharapkan mampu bersaing dengan produsen pizza

ternama lainnya yang lebih dulu seperti Pizza Hut. Untuk itu diperlukan strategi

pengembangan usaha agar dapat bersaing dengan produsen pizza lainnya.

4.1.3. Produk Umum Mirror Pizza Lampung

Mirror Mizza mempunyai 16 varian menu pizza, menu Indonesian food seperti

mie tek-tek, bubur ayam kampung serta berbagai macam minuman dan es krim.

Menu favorit varian pizzanya adalah meat lovers karena memiliki ciri khas yang

memakai saus spesial buatan Mirror Pizza sendiri yang digemari oleh para

pelanggannya. Jenis pizza yang dibuat sendiri adalah Black Paper Beef karena di

dalam topping digabungkan dengan makanan khas nusantara yaitu semur jengkol

yang sangat tidak asing lagi rasanya bagi para pelanggan. Berikut vrian menu

pizza yang ada di Mirror Pizza yaitu:

Page 102: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

79

Chicken Mushroom American Mirror Pizza Black Garlic Chesee Bread

Gamberi Croccanti Black Paper Beef Tunna Avocado

Black Jengker Fetucine Black Paper Beef Black Paper Beef Bread

Sumber: Instagram Mirror PizzaGambar 4.1. Beberapa Varian Menu Pizza

Beberapa varian di atas yang menjadi favorit pelanggan yang sering di beli dan

mengkonsumsi pizza di tempat. Banyak mahasiswa atau mahasiswi yang sering

Mirror Pizza masuk kedalam kategori makananfavorit di gofood Lampung di tahun 2017, tapi padasaat itu namanya masih Menara Pizza.Pada tahun2018 sudah diganti menjadi Mirror Pizza.

Page 103: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

80

berkumpul bareng di tempat untuk mengobrol bersama, canda tawa dan belajar,

karena lokasinya yang ada di daerah tempat kuliah serta banyak varian minuman

segar yang membuat mahasiswa atau mahasiswi nyaman untuk berlama-lama.

Suasana yang dibuat oleh pihak Mirror Pizza adalah di sekeliling dinding dihiasi

oleh cermin yang membuat nama tempat tersebut mirror. Adanya cermin-cermin

di sekeliling dinding itu dikarenakan banyak pembeli perempuan yang mencari

cermin untuk melihat penampilannya sudah rapi atau belum dan menjadi media

foto sesama teman.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif

4.2.2. Karakteristik Responden

Penelitian ini ditujukan pada konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung. Sampel

yang dipilih sebagai partisipan dengan menggunakan metode probability

sampling, yaitu simple random sampling. Proses kegiatan penyebaran kuesioner

dimulai sejak tanggal 15 April 2018 sampai 30 April 2018. Beberapa karakteristik

responden berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada 100 orang

konsumen Mirror Pizza Bandarlampung dan dijelaskan secara rinci sebagai

berikut:

Page 104: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

81

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan gambar 4.1. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah remaja yang memiliki usia < 20 tahun, karena di usia tersebut

para kalangan remaja dan anak-anak sedang senang-senangnya mencari kuliner

yang sedang popular dan hits di kalangan anak remaja zaman sekarang, sesuai

dengan rasa yang diinginkan serta porsinya, harga yang terjangkau, tempat makan

yang berada di kawasan anak kuliah. Sehingga menimbulkan produk makanan

siap saji Mirror Pizza banyak yang mengkonsumsinya.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

< 20 Tahun54%

20 Tahun -25 Tahun

27%

> 25 Tahun19%

Usia

28%

72%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

Page 105: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

82

Berdasarkan gambar 4.2. dapat diketahui bahwa secara keseluruhan konsumen

Mirror Pizza yang dijadikan sampel dalam penelitian kali ini didominasi

konsumen yang berjenis kelamin perempuan, karena rasa ingin tahu tentang

kuliner yang ada di Indonesia sangat besar. Pizza merupakan makanan siap saji

yang sudah lama ada di Bandarlampung sehingga membuat para kalangan

perempuan tidak susah untuk menemukan tempat makan yang menjual makanan

khas Italia ini. Tempat yang nyaman dan sunyi membuat para kalangan

perempuan memilih untuk menjadikan tempat berkumpul sambil mengobrol

dengan teman-teman dan berdiskusi seputar pendidikan serta perkembangan

zaman sekarang.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan gambar 4.4. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah tingkat pendidikan terakhir di SMA dan disesuaikan juga

dengan mayoritas responden konsumen berdasarkan usia diantara <20 tahun yang

sedang kuliah di Perguruan Tinggi masing-masing.

1%3%

76%

20%

Pendidikan Terakhir

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Page 106: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

83

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan gambar 4.6. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah pelajar atau mahasiswa, ini disesuaikan dengan mayoritas

responden berdasarkan jenis kelamin dan usia yang menyatakan bahwa kalangan

yang mengkonsumsi makanan siap saji Mirro Pizza adalah remaja.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan

Sumber: Data diolah, 2018.Gambar 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan

Berdasarkan gambar 4.7. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah perempuan yang memiliki penghasilan per bulan <Rp

2.000.000,00, karena mayoritas responden berdasarkan pekerjaan adalah pelajar

63%28%

5% 4%

Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa Pegawai Sawasta

Pegawai Negeri Lainnya

68%

24%8%

Penghasilan Per Bulan

< Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000

> Rp 4.000.000

Page 107: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

84

atau mahasiswa yang belum bekerja sehingga untuk penghasilan per bulan

terbilang kecil.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan UntukMembeli Produk Makanan Siap Saji

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan

Berdasarkan gambar 4.8. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah perempuan yang memiliki pengeluaran per bulan membeli

produk siap saji < Rp 250.000,00, karena mayoritas responden berdasarkan

pekerjaan adalah pelajar atau mahasiswa dengan penghasilan per bulan sekitar <

Rp 2.000.00,00 yang termasuk kecil.

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Dengan Siapa Membeli ProdukMakanan Siap Saji

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Dengan Siapa

Membeli Makanan Siap Saji

70%

16%14%

Pengeluaran Per Bulan Untuk MembeliProduk Makanan Siap Saji

< Rp 250.000 Rp 250.000 - Rp 500.000 > Rp 500.000

53%

23%

13%11%

Dengan Siapa Membeli Makanan Siap Saji

Teman Keluarga Pacar Teman

Page 108: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

85

Berdasarkan gambar 4.9. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah responden yang pergi bersama teman, karena perempuan

biasanya pada saat akan mengkonsumsi makanan siap saji pasti akan mengajak

teman-teman lainnya untuk berkumpul bersama, membicarakan tentang

perkuliahan, serta kuliner-kuliner yang sedang hits di media sosial, sehingga

mereka makan bersama-sama.

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Menu Favorit Varian Pizza

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Menu

Favorit Varian Pizza

Berdasarkan gambar 4.10. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah responden yang membeli menu favorit varian pizza Meats

Lovers. Meats Lovers menjadi menu favorit karena anak-anak suka dengan

toppingnya yaitu sosis dan beef burger serta saus buatan Mirror Pizza sendirir

dengan rasa yang sudah tidak asing lagi di kalangan remaja dan disesuaikan

dengan responden mayoritas berdasarkan usia yaitu < 20 tahun.

44%

16%

26%

14%

Menu Favorit Varian PizzaMeats Lovers Black Paper Beef All Cheese Lainnya

Page 109: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

86

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Dalam Satu Bulan Berapa KaliMengkonsumsi Makanan Siap Saji

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.11. Karakteristik Responden Berdasarkan Dalam Satu Bulan

Berapa Kali Mengkonsumsi Makanan Siap Saji

Berdasarkan gambar 4.11. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah responden yang mengkonsumsi makanan siap saji perbulan

sebanyak < 5 kali, karena menyesuaikan penghasilan perbulan yaitu < Rp

2.000.000,00 yang terbilang kecil dan pekerjaan yaitu pelajar atau mahasiswa

membuat responden tidak bisa bebas untuk mengkonsumsi makanan siap saji

setiap harinya.

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Lain Selain Mirror Pizza

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Lain

Selain Mirror Pizza

61%27%

12%

Mengkonsumsi MakananSiap Saji…

< 5 kali 5 kali - 10 kali > 10 kali

70%12%

11% 7%

Tempat Selain Mirror PizzaPizza Hut Menara Pizza Brother Pizza lainnya

Page 110: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

87

Berdasarkan gambar 4.12. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah responden yang membeli makanan siap saji di Pizza Hut,

karena bila dibandingkan dengan tempat makan yang menyediakan makanan siap

saji lainnya dari segi rasa dan suasananya lebih menarik di Pizza Hut itu yang

membuat responden banyak memilih Pizza Hut.

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Pizza Biasanya Disajikan SebagaiSarapan, Makan Siang, Makan Malam dan Lainnya.

Sumber: Data Diolah, 2018.Gambar 4.13. Karakteristik Responden BerdasarkanPizzaBiasanya

Disajikan Sebagai Sarapan, Makan Siang, Makan Malam dan Lainnya

Berdasarkan gambar 4.13. dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah responden yang membeli pizza biasanya disajikan sebagai

makan malam, karena suasana malam yang dingin, nyaman serta sunyi membuat

responden memilih mengkonsumsi makanan siap saji di malam hari.

4.2.3. Statistik Deskriptif Nilai Mean, Median dan Modus

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan secara rinci, dengan

interprestasi terhadap data yang diperoleh melalui pendekatan teoritis. Dalam hal

ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

27%

23%

38%

12%

Pizza DisajikanSarapan Makan Siang Makan Malam Lainnya

Page 111: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

88

dan diinterprestasikan melalu pendekatan teori, kemudian dideskripsikan atau

dijelaskan. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan mendeskriptifkan semua

data seluruh variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan dalam bentuk tabel

yang kemudian diberikan interprestasi terhadap data pada tabel tersebut.

Tabel 4.1. Mean, Median dan ModusStatistics

Kepercayaan_Merek

Potensi_Merek

Loyalitas_Merek

Persepsi_Pribadi

_MasyarakatKeputusan_Pembelian

N Valid 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0Mean 21.23606 7.48165 11.84597 10.93132 16.87430Median 21.11300 7.44400 12.11900 10.80500 17.35400Mode 24.543 7.444 13.224 12.741 18.439Minimum 14.599 4.443 6.121 3.000 7.894Maximum 29.155 11.927 17.274 30.332 23.347

Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan hasil Tabel 4.1. secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa variabel

kepercayaan merek memiliki nilai rata-rata sebesar 21.23606 dengan nilai tengah

sebesar 21.11300 dan nilai yang sering muncul adalah sebesar 24.543. Variabel

potensi merek memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 7.48165 dengan nilai

tengah 7.44400 dan nilai yang sering muncul 7.444. Variabel loyalitas merek

memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 11.84597 dengan nilai tengah 12.11900

dan nilai yang sering muncul 13.224. Variabel persepsi pribadi masyarakat

memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 10.93132 dengan nilai tengah 10.80500

dan nilai yang sering muncul 12.741. Variabel keputusan pembelian memiliki

nilai rata-rata atau mean sebesar 16.87430 dengan nilai tengah 17.35400 dan nilai

yang sering muncul 18.439.

Page 112: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

89

4.2.4. Analisis Jawaban Responden

Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai

responden dalam penelitian ini, khususnya untuk mengetahui persepsi umum

responden mengenai variabel-variabel yang diteliti. Analisis ini dilakukan dengan

teknik analisis deskriptif, untuk menggambarkan atas item-item pernyataan yang

diajukan. Pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil penyebaran

kuesioner pada konsumen Mirror Pizza di Bandarlampung. Data tersebut

dikelompokkan menjadi lima variabel yaitu kepercayaan merek, potensi merek,

loyalitas merek, persepsi pribadi masyarakat dan keputusan pembelian. Teknik

skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5

pada setiap jumlah jawaban dari responden yang akan dihitung persentasenya.

Adapun interprestasi nilai r yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2. Interprestasi nilai rTingkat hubungan Interval koefisien r

Sangat rendah 1 – 1,7Rendah 1,8 – 2,5Cukup tinggi 2,6 – 3,3Tinggi 3,4 – 4,1Sangat Tinggi 4,2 – 5,0

Sumber: Tabel Interprestasi r 2018.

Dengan dasar tersebut, penelitian ini dapat menentukan indeks persepsi responden

terhadap variabel-variabel yang digunakan yaitu kepercayaan merek, potensi

merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusan

pembelian. Berikut ini adalah analisis deskriptif jawaban responden berdasarkan

variabel. Berikut ini adalah analisis deskriptif hasil jawaban responden dalam

penelitian ini yaitu:

Page 113: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

90

1. Analisis Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan Merek(X1)

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel kepercayaan merek

didasarkan pada pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner

yang disebarkan pada responden. Kepercayaan merek yang dimaksud adalah

merek yang berhasil menciptakan sejumlah asumsi awal yang berkesan dalam diri

konsumen yang berkelanjutan dalam jangka panjang serta melibatkan kredibilitas,

integritas dan benevolence yang dilekatkan pada merek tertentu.

Tabel 4.3. Analisis Jawaban RespondenVariabel Kepercayaan Merek

Sumber:Data Diolah, 2018.

Berdasarkan interprestasi nilai pada tabel 4.3. hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel kepercayaan merek (X1) memiliki nilai rata-rata 4,003 “tinggi”

dengan menggunakan skala 1 – 5. Hal tersebut dapat diketahui bahwa

kepercayaan merek (X1) yang dirasakan oleh responden berada pada kategori

tinggi untuk makanan siap saji merek Mirror Pizza.

Pada item pertama mengenai karyawan Mirror Pizza melaksanakan tugas dengan

bersungguh-sungguh memiliki nilai rata-rata 4,279 “sangat tinggi” yang berarti

karyawan benar-benar melaksanakan tugas secara baik. Selanjutnya, item kedua

mengenai karyawan Mirror Pizza memberikan pelayanan yang terbaik memiliki

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6Rata-Rata

Rata-Rata 4,279 3,665 3,421 3,154 3,665 3,665 4,003

0

2,000

4,000

6,000

Variabel X1

Page 114: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

91

nilai rata-rata 3,665 “tinggi” yang berarti responden setuju bahwa pelayanan yang

diberikan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian, item ketiga mengenai

Mirror Pizza konsisten dengan menyediakan makanan siap saji yang sehat

memiliki nilai rata-rata 3,421 “tinggi” yang berarti banyak responden setuju

bahwa Mirror Pizza menyediakan makanan yang sehat.

Pada item keempat mengenai Mirror Pizza memiliki keteguhan dengan harga

yang terjangkau memiliki nilai rata-rata 3,154 “cukup tinggi” yang berarti

responden membeli produknya karena harganya yang terjangkau. Kemudian, item

kelima mengenai Mirror Pizza memberikan harga sesuai dengan porsi memiliki

nilai rata-rata 3,665 “tinggi” yang berarti responden setuju bahwa harga

ditawarkan sudah sesuai dengan porsi yang diberikan. Selanjutnya, item keenam

mengenai Mirror Pizza memberikan harga sesuai dengan rasa memiliki nilai rata-

rata 3,665 “tinggi” yang berarti responden memberikan pernyataan yang

mengungkapkan bahwa rasa makanan siap saji lezat sesuai dengan harga yang

terjangkau.

2. Analisis Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Potensi Merek (X2)

Tabel4.4. Analisis Jawaban RespondenVariabel Potensi Merek

Sumber:Data Diolah, 2018.

X1.1 X1.2 X1.3 Rata-Rata

Rata-Rata 2,709 2,400 2,372 2,709

2,200

2,400

2,600

2,800

Variabel X2

Page 115: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

92

Berdasarkan interprestasi data tabel 4.4. hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel potensi merek (X2) memiliki nilai rata-rata 2,709 “cukup

tinggi” dengan menggunakan skala 1 – 5. Hal tersebut dapat diketahui bahwa

potensi merek (X2) yang dirasakan oleh responden berada pada kategori cukup

tinggi untuk makanan siap saji merek Mirror Pizza.

Pada item pertama mengenai membeli produk Mirror Pizza untuk memenuhi

keinginan memiliki nilai rata-rata 2,709 “cukup tinggi” yang berarti tidak semua

responden yang membeli produknya untuk memenuhi keinginan. Selanjutnya,

item kedua mengenai memilih Mirror Pizza untuk kepuasan pribadi memiliki nilai

rata-rata 2,400 “cukup tinggi” yang berarti responden menyatakan cukup setuju

bahwa membeli produknya untuk memenuhi kepuasan pribadi. Kemudian, item

ketiga mengenai produk Mirror Pizza unik memiliki nilai rata-rata 2,372 “rendah”

yang berarti responden kurang setuju bahwa produk Mirror Pizza unik

dikarenakan masih banyak pesaing lainnya yang lebih bisa memikat konsumen

untuk membeli produk makanan siap saji merek lain.

3. Analisis Jawaban Responden Mengenai Loyalitas Merek (X3)

Tabel4.5. Analisis Jawaban RespondenVariabel Loyalitas Merek

Sumber:Data Diolah, 2018.

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4Rata-Rata

Rata-Rata 2,667 2,709 3,665 2,804 2,918

01,0002,0003,0004,000

Variabel X3

Page 116: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

93

Berdasarkan interprestasi data tabel 4.5. hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel loyalitas merek (X3) memiliki nilai rata-rata 2,918 “cukup

tinggi” dengan menggunakan skala 1 – 5. Hal tersebut dapat diketahui bahwa

loyalitas merek (X3) yang dirasakan oleh responden berada pada kategori cukup

tinggi untuk makanan siap saji merek Mirror Pizza.

Pada item pertama mengenai Mirror Pizza menyediakan ragam produk yang

menarik memiliki nilai rata-rata 2,667 “cukup tinggi” yang berarti responden

hanya memberikan jawab cukup setuju untuk menyediakan ragam produk yang

menarik untuk dibeli oleh konsumennya. Selanjutnya, item kedua mengenai toko

Mirror Pizza tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi memiliki nilai rata-

rata 2,709 “cukup tinggi” yang berarti tidak semua responden setuju dbahwa

tempat yang disediakan menyenangkan untuk dikunjungi oleh konsumen.

Kemudian, item ketiga mengenai puas pada produk yang dikeluarkan oleh Mirror

Pizza memiliki nilai rata-rata 3,665 “tinggi” yang berarti bahwa responden setuju

dengan produk ditawarkan oleh Mirror Pizza. Item keempat mengenai saya suka

merekomendasikan produk Mirror Pizza kepada teman memiliki nilai rata-rata

2,804 “cukup tinggi” yang berarti tidak semua responden merekomendasikan

produk makanan siap saji Mirror Pizza kepada teman-temannya.

Page 117: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

94

4. Analisis Jawaban Responden Mengenai Persepsi Pribadi Masyarakat (X4)

Tabel4.6. Analisis Jawaban RespondenVariabel Persepsi Pribadi Masyarakat

Sumber:Data Diolah, 2018.

Berdasarkan interprestasi data tabel 4.6. hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel persepsi pribadi masyarakat (X4) memiliki nilai rata-rata 3,725

“tinggi” dengan menggunakan skala 1 – 5. Hal tersebut dapat diketahui bahwa

persepsi pribadi masyarakat (X4) yang dirasakan oleh responden berada pada

kategori tinggi untuk makanan siap saji merek Mirror Pizza.

Pada item pertama mengenai Mirror Pizza memiliki keunggulan produk cita

rasanya yang nusantara tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya memiliki nilai rata-

rata 3,421 “tinggi” yang berarti responden setuju dengan keunggulan cita rasanya

yang nusantara karna di salah satu toppinginya ada semur jengkol yang khas

dengan Indonesia. Selanjutnya, item kedua mengenai Mirror Pizza menggunakan

bahan makanan yang baik dikonsumsi untuk tubuh memiliki nilai rata-rata 3,665

“tinggi” yang berarti responden setuju bahwa makanan yang ditawarkan dibuat

dengan bahan-bahan yang baik dikonsumsi untuk tubuh. Kemudian, item ketiga

mengenai Mirror Pizza memiliki mutu produk yang sangat baik untuk dikonsumsi

X4.1 X4.2 X4.3 Rata-Rata

Rata-Rata 3,421 3,665 3,845 3,725

3,200

3,400

3,600

3,800

4,000

Variabel X4

Page 118: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

95

setiap saat memiliki nilai rata-rata 3,845 “tinggi” yang berarti responden setuju

produk ditawarkan sangat baik untuk dikonsumsi setiap saat.

5. Analisis Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.7. Analisis Jawaban RespondenVariabel Keputusan Pembelian

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan interprestasi data tabel 4.7. hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel keputusan pembelian (Y) memiliki nilai rata-rata 3,268 “cukup

tinggi” dengan menggunakan skala 1 – 5. Hal tersebut dapat diketahui bahwa

keputusan pembelian (Y) yang dirasakan oleh responden berada pada kategori

cukup tinggi untuk makanan siap saji merek Mirror Pizza.

Pada item pertama mengenai produk Mirror Pizza sesuai dengan kebutuhan

konsumen memiliki nilai rata-rata 2,458 “rendah” yang berarti responden kurang

setuju bahwa dengan membeli produk tersebut dapat memenuhi akan kebutuhan

konsumen. Kemudian, item kedua mengenai saya mengetahui informasi mengenai

produk makanan siap saji Mirror Pizza dari teman memiliki nilai rata-rata 3,665

“tinggi” yang berarti responden setuju bahwa mengenai informasi produk-produk

makanan siap saji Mirror Pizza dari teman-teman. Selanjutnya, item ketiga

mengenai produk Mirror Pizza menjadikan pilihan utama dibandingkan makanan

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5Rata-Rata

Rata-Rata 2,458 3,665 3,421 3,665 3,665 3,268

01,0002,0003,0004,000

Variabel Y

Page 119: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

96

Italia lainnya memiliki rata-rat nilai 3,421 “tinggi” yang berarti responden setuju

bahwa makanan khas Italia yang dijadikan pilihan utama adalah pizza.

Pada item keempat mengenai setelah beberapa pertimbangan yang saya lakukan

dan informasi yang saya lakukan dan informasi yang saya dapatkan, saya

memutuskan untuk membeli produk makanan siap saji Mirror Pizza memiliki

nilai rata-rata 3,665 “tinggi” yang berarti bahwa responden setuju untuk

memutuskan untuk membeli makanan siap saji Mirror Pizza. Selanjutnya, item

kelima mengenai saya merasa puas terhadap produk Mirror Pizza memiliki nilai

rata-rata 3,665 “tinggi” yang berarti bahwa responden setuju produk-produk yang

ditawarkan Mirror Pizza dapat memberikan kepuasan dengan konsumennya.

4.3. Hasil Analisis Data

4.3.1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji regresi yang digunakan apakah

benar-benar baik dengan menghasilkan hubungan yang signifikan dan

representatif serta terbatas dari penyimpangan data.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Model

regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau penyebaran

data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,

2011:163). Dalam uji asumsi klasik uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

Page 120: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

97

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilangggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011:164). Normalitas

data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

normal, sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah:

a. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak

menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2001).

Berikut gambar grafik hasil uji normalitas:

Sumber: Data Diolah 2018Gambar 4.14. Grafik Normal Plot

Berdasarkan gambar 4.14. dapat di lihat bahwa titik-titik (data) menyebar di

sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa model regresi dalam penelitian ini telah

memenuhi asumsi normalitas.

Page 121: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

98

2. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011:141). Kebanyakan data crossection

mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan melihat pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)

yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya)

yang telah di-studentized (Ghozali, 2001). Dengan analisis jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka ini akan mengindikasikan telah terjadinya

heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2001).

Page 122: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

99

Berikut gambar grafik hasik uji heterokedastisitas:

Sumber: Data Diolah 2018Gambar 4.15. Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.15. terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal

ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model

layak dipakai.

3. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adakah variabel independen yang

memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Page 123: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

100

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai angka Variance Inflantion Factor (VIF) < 10.

b. Mempunyai nilai tolerance di atas > 0,10.

c. Koefisien korelasi antar variabel harus lemah (dibawah 0,05), jika korelasi

kuat terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.22. Hasil Uji MultikolinearitasCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

BStd.

Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 4.834 1.737 2.784 .006

Kepercayaan_Merek

.356 .089 .396 4.018 .000 .635 1.574

Potensi_Merek

-.070 .145 -.040 -.482 .631 .900 1.111

Loyalitas_Merek

.175 .102 .150 1.720 .089 .811 1.233

Persepsi_Pribadi_Masyarakat

.268 .091 .268 2.945 .004 .749 1.335

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan tabel 4.22. dapat di lihat bahwa nilai VIF untuk X1 (1.574), X2

(1.111), X3 (1.233) dan X4 (1.335). Nilai tersebut menunjukkan bahwa VIF <10

dan nilai tolerance > 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

adanya masalah multikolinearitas.

4.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji hipotesis tentang antara

hubungan dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dengan suatu

variabel tergantung. Variabel-variabel independen pada penelitian ini adalah

Page 124: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

101

kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi

masyarakat, sedangkan variabel dependen analisis pada penelitian ini adalah

keputusan pembelian. Penggunaan analisis regresi linear berganda pada penelitian

ini memiliki empat variabel bebas. Hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh

mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak, baik secara parsial atau simultan

dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya. Berdasarkan uji statistik

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23. Hasil Uji Regresi Linear BergandaCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 3.579 1.949 1.836 .069

Kepercayaan_Merek .386 .101 .371 3.811 .000Potensi_Merek -.061 .146 -.035 -.415 .679Loyalitas_Merek .177 .103 .152 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090 .295 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.23. menunjukkan bahwa nilai konstanta atau coefficient

constant sebesar 3,579 nilai X1 (kepercayaan merek) sebesar 0,386, nilai X2

(potensi merek) sebesar -0,061, nilai X3 (loyalitas merek) sebesar 0,177 dan X4

(persepsi pribadi masyarakat) sebesar 0,294. Berdasarkan nilai-nilai tersebut maka

persamaan regresinya sebagai berikut:

Y (keputusan pembelian) = 3,579 + (0,386) X1 + (-0,061) X2 + (0,177) X3+ (0,294) X4

Page 125: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

102

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dari persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan bahwa persamaan

regresi mempunyai nilai konstanta sebesar 3,597 yang berarti jika kepercayaan

merek (X1), potensi merek merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi

pribadi masyarakat (X4) nilainya adalah 0 atau tidak ada maka besarnya nilai

keputusan pembelian (Y) akan bernilai konstanta yaitu 3,597. Yang berarti

ketika variabel independen memiliki nilai 0 maka variabel independen tersebut

tetap memiliki pengaruh terhadap variabel dependen karena nilai konstanta

yang berada di atas 0,05. Sebaliknya ketika seluruh variabel independen

nilainya 0 dan nilai konstanta di bawah 0,05 maka variabel independen

tersebut tidak memiliki pengaruh sama sekali terhadap variabel dependen.

2. Koefisien linear berganda kepercayaan merek (X1) sebesar 0,386. Berarti

setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel kepercayaan merek, maka

keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,386. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara kepercayaan merek

dengan keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel kepercayaan merek

maka semakin meningkat nilai keputusan pembelian.

3. Koefisien linear berganda potensi merek (X2) sebesar -0,061. Berarti setiap

terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel iklan, maka keputusan pembelian akan

mengalami penurunan sebesar -0,061. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi

pengaruh negatif antara potensi merek dengan keputusan pembelian, semakin

naik nilai variabel potensi merek maka semakin menurun nilai keputusan

pembelian.

Page 126: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

103

4. Koefisien linear berganda loyalitas merek (X3) sebesar 0,177. Berarti setiap

terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel loyalitas merek, maka keputusan

pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,177. Koefisien bernilai positif

artinya terjadi pengaruh positif antara loyalitas merek dengan keputusan

pembelian, semakin naik nilai variabel loyalitas merek maka semakin

meningkat nilai keputusan pembelian.

5. Koefisien linear berganda persepsi pribadi masyarakat (X4) sebesar 0,294.

Berarti setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel persepsi pribadi masyarakat,

maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,294. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara persepsi pribadi

masyarakat dengan keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel persepsi

pribadi masyarakat maka semakin meningkat nilai keputusan pembelian.

Dari hasil regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa variabel X pada

penelitian ini hanya dapat dipengaruhi oleh tiga indikator yaitu kepercayaan

merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat, sedangkan untuk potensi

merek tidak memberikan pengaruh.

4.3.3. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikasi konstanta dari setiap variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t statistik untuk

menguji antara variabel independen (kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas

merek dan persepsi pribadi masyarakat) terhadap variabel dependen (keputusan

Page 127: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

104

pembelian) secara parsial dengan mengansumsikan bahwa variabel lain dianggap

konstanta. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan memasukkan

nilai hasil perhitungan regresi linear berganda ke dalam uji t.

Pengujian dengan uji t dapat dilakukan dengan membandingkan antara ttabelpada

penelitian ini dengan df= n-k-1 (100-5-1= 94) dengan tingkat signifikasi pada α =

0,05 dan nilai ttabel = 1,661 (di tabel distribusi t df 81 -120 pada daftar lampiran).

Tabel 4.24. Hasil Uji Parsial (Uji t)Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 3.579 1.949 1.836 .069

Kepercayaan_Merek .386 .101 .371 3.811 .000Potensi_Merek -.061 .146 -.035 -.415 .679Loyalitas_Merek .177 .103 .152 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090 .295 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan memasukkan nilai hasil

perhitungan regresi linear berganda ke dalam uji t. Berdasarkan tabel 4.24. dapat

dilihat bahwa nilai thitung variabel kepercayaan merek sebesar 3,811 dengan

signifikasi probabilitas sebesar 0,000, variabel potensi merek memiliki nilai thitung

sebesar -0,415 dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,679, variabel loyalitas

merek memiliki nilai thitung sebesar 1.715 dengan signifikasi probabilitas sebesar

0,090 dan variabel persepsi pribadi masyarakat memiliki nilai thitung sebesar 3,288

dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,001.

Page 128: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

105

Berdasarkan nilai-nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil pengujian X1

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho1: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Hasil perhitungan pada variabel kepercayaan merek diperoleh nilai signifikan

0,000 < 0,005 dan nilai thitung 3,811 > ttabel 1,661 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan kepercayaan

merek terhadap keputusan pembelian.

2. Hasil Pengujian X2

Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara potensi merek terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho2: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara potensi merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Hasil perhitungan pada variabel potensi merek diperoleh nilai signifikan 0,679 >

0,005 dan nilai thitung -0,415 < ttabel 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan potensi merek

terhadap keputusan pembelian.

Page 129: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

106

3. Hasil Pengujian X3

Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara loyalitas merek terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho3: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara loyalitas merek terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Hasil perhitungan pada variabel loyalitas merek diperoleh nilai signifikan 0,090 >

0,005 dan nilai thitung 1,715 > ttabel 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan loyalitas merek

terhadap keputusan pembelian.

4. Hasil Pengujian X4

Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi pribadi masyarakat

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Ho4: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara persepsi pribadi masyarakat

terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza.

Hasil perhitungan pada variabel persepsi pribadi masyarakat diperoleh nilai

signifikan 0,001 < 0,005 dan nilai thitung 3,288 > ttabel 1,661 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan

persepsi pribadi masyarakat terhadap keputusan pembelian.

Page 130: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

107

2. Uji Simultan (Uji F)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-

sama antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh tersebut

memiliki tingkat signifikan pada alpha 5%. Adapun metode untuk menentukan

apabila nilai signifikan < 0,05 dan Fhitung > Ftabel. Berikut hasil uji F:

Tabel 4.25. Hasil Uji Simultan (Uji F)ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 354.431 4 88.608 16.056 .000b

Residual 524.261 95 5.519Total 878.692 99

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelianb. Predictors: (Constant), Persepsi_Pribadi_Masyarakat, Potensi_Merek,Loyalitas_Merek, Kepercayaan_Merek

Sumber: Data diolah, 2018.

Pengujian hipotesis menggunakan uji F dengan memasukan nilai hasil

perhitungan regresi linear berganda ke dalam uji f. Berdasarkan tabel 4.25.

menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 16,056 dengan tingkat signifikasi 0,000.

Pada tabel tersebut terlihat df1 = k-1= 5-1 = 4 dengan df2 = n-k = 100-5 = 95

dengan derajat kebebasan 0,05 diperoleh Ftabel 2,47 (di lihat dari tabel distribusi f

pada daftar lampiran). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, Fhitung >

Ftabel (16,056 > 2,47) dan probabilitas 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, yaitu kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi

pribadi masyarakat berhubungan simultan atau secara bersama-sama terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung.

Page 131: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

108

3. Uji R2 (R Square)

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apabila koefisien

determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen berpengaruh sangat kuat terhadap variabel dependen. Sedangkan

apabila R2 kecil, pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sangat

rendah. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.26. Hasil Uji R2 (R Square)Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .635a .403 .378 2.349158a. Predictors: (Constant), Persepsi_Pribadi_Masyarakat, Potensi_Merek, Loyalitas_Merek,Kepercayaan_Merekb. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa terdapat pada angka R sebesar 0,635 pada

pedoman interprestasi angka ini menunjukkan bahwa pengaruh antara keputusan

pembelian dengan keempat variabel independen (kepercayaan merek, potensi

merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat) adalah besar. Pada

penelitian ini nilai koefisien R2 dengan melihat nilai R Square sebesar 0,403. Hal

ini menunjukkan bahwa adanya kontribusi variabel dependen (kepercayaan

merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat) yakni

sebesar 40%. Hal tersebut menggambarkan persentase pengaruh variabel

kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi

masyarakat terhadap keputusan pembelian adalah sedang (di lihat dari tabel 3.3.

Page 132: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

109

Pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi), sedangkan sisanya 60% tidak

di teliti oleh peneliti.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 4.27. Interprestasi Kepercayaan MerekNo. Variabel Rata-Rata

IntervalInterprestasi Nilai r Keterangan

1. Kepercayaan Merek 4,003 3,4 – 4,1 (Tinggi) Tinggi

Sumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa “kepercayaan merek

berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pembelian produk makanan siap saji

Mirror Pizza”. Hal tersebut membuktikan bahwa kepercayaan merek menjadi

alasan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk makanan siap

saji merek Mirror Pizza lagi. Meskipun demikian kepercayaan merek pada

makanan siap saji merek Mirror Pizza perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan Tabel

4.27. interprestasi kepercayaan merek, hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel kepercayaan merek (X1) ini memiliki nilai rata-rata sebesar

3,642 “tinggi”.

Tabel 4.28. Koefisien Linear Berganda Kepercayaan MerekCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

BStd.

Error1 (Constant) 3.579 1.949

Kepercayaan_Merek .386 .101Potensi_Merek -.061 .146Loyalitas_Merek .177 .103Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Page 133: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

110

Berdasarkan Tabel 4.28. menunjukkan koefisien linear berganda kepercayaan

merek (X1) sebesar 0,386. Berarti setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel

kepercayaan merek, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar

0,386. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara

kepercayaan merek dengan keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel

kepercayaan merek maka semakin meningkat nilai keputusan pembelian.

Tabel 4.29. Uji t Kepercayaan MerekCoefficientsa

Model t Sig.1 (Constant) 1.836 .069

Kepercayaan_Merek 3.811 .000Potensi_Merek -.415 .679Loyalitas_Merek 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan tabel 4.29. hasil perhitungan uji t pada variabel kepercayaan merek

menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 3,811 > 1,611 maka Ho ditolak artinya

secara parsial variabel kepercayaan merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian sedangkan nilai signifikasi berada di bawah 0,05 yaitu 0,000

maka Ho ditolak.

Kepercayaan memiliki peran yang apabila efek dari kepercayaan ini tidak

dikendalikan dapat mengakibatkan pertimbangan akan tingkat kepentingan

pelanggan yang berlebihan dalam mengembangkan komitmen konsumen terhadap

produk, menurut teori kepercayaan komitmen Ferrinadewi (2008:148),

Kepercayaan adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan yang tahan

lama untuk mempertahankan hubungan jangka panjang. Kepentingan dan

Page 134: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

111

kepercayaan memainkan peran yang berbeda dalam memprediksikan intensi

konsumen masa depan. Terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yang dirumuskan

sebagai berikut:

1. Achieving Result, harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang

harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen. Dalam rangka

memenuhi janjinya kepada konsumen, maka setiap karyawan dalam

perusahaan harus bekerja sama dalam memenuhi tanggung jawabnya masing-

masing.

2. Acting with Integrity, bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi

antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan

faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan kejujuran

pihak lain.

3. Demonstrate Concern, kemampuan perusahaan untuk menunjukkan rasa

perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian

ketika konsumen menghadapi masalah dalam produk, hal tersebut

menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen.

Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Wulansari Annete (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Brand Trust

dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Sari Roti”

Brand trust dan perceived quality berpengaruh secara simultan dan parsial

terhadap keputusan pembelian ulang produk Sari Roti (Studi pada Konsumen di

Perumahan Gresik Kota Baru, Manyar Gresik). Brand trust dan perceived quality

Page 135: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

112

memberikan kontribusi pengaruh terhadap keputusan pembelian ulang produk

Sari Roti sebesar 70,1 %.

4.4.2. Pengaruh Potensi Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 4.31. Interprestasi Potensi MerekNo. Variabel Rata-Rata

IntervalInterprestasi Nilai r Keterangan

1. Potensi Merek 2,709 2,6 – 3,3 (Cukup Tinggi) Cukup TinggiSumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa “potensi merek

berpengaruh tidak siginifikan terhadap keputusan pembelian produk makanan siap

saji Mirror Pizza”. Hal tersebut membuktikan bahwa potensi merek tidak menjadi

alasan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk makanan siap

saji merek Mirror Pizza lagi. Meskipun demikian potensi merek pada makanan

siap saji merek Mirror Pizza perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan tabel 4.31.

interprestasi potensi merek, hasil penelitian kepada responden mengenai variabel

potensi merek (X2) ini memiliki nilai rata-rata sebesar 2,709 “cukup tinggi”.

Tabel 4.32. Koefisien Linear Berganda Potensi MerekCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

BStd.

Error1 (Constant) 3.579 1.949

Kepercayaan_Merek .386 .101Potensi_Merek -.061 .146Loyalitas_Merek .177 .103Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien linear berganda potensi merek (X2)

sebesar -0,061. Berarti setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel potensi merek,

Page 136: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

113

maka keputusan pembelian akan mengalami penuruan sebesar -0,061. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi pengaruh negatif antara potensi merek dengan

keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel potensi merek maka semakin

menurun nilai keputusan pembelian.

Tabel 4.33. Uji t Potensi MerekCoefficientsa

Model t Sig.1 (Constant) 1.836 .069

Kepercayaan_Merek 3.811 .000Potensi_Merek -.415 .679Loyalitas_Merek 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Hasil perhitungan uji t pada variabel potensi merek menunjukkan bahwa thitung <

ttabel yaitu -0,415 < 1,661 maka Ho diterima artinya secara parsial variabel potensi

merek (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

sedangkan nilai signifikasi berada di atas 0,05 yaitu 0,631 maka Ho diterima.

(Babin, 2004:42) membandingkan antara potensi nilai kesenangan, kenikmatan

dengan nilai manfaat saat konsumen memilih suatu merek, yaitu merek yang

dipilih hanya berdasarkan peningkatan kepuasan pribadi atau untuk pemenuhan

kebutuhan sehari-hari. Merek mempengaruhi menggambarkan hubungan antara

konsumen dan merek dalam kategori tertentu dan dapat dianggap sebagai evaluasi

umum dari konsumen untuk merek (Matzler et al.,2006). Hal ini menyatakan

bahwa di bawah kondisi ketika merek mempengaruhi jauh, loyalitas merek juga

harus lebih tinggi.

Page 137: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

114

Tabel 4.34. Rata-Rata Interval Item Potensi MerekNo. Variabel Item Rata-Rata Interval Keterangan1. Potensi

MerekItem 2 2,400 Rendah

2. Item 3 2,372 RendahSumber: Data Diolah, 2018.

Ada beberapa alasan yang menjadikan variabel ini berpengaruh tidak signifikan di

antaranya yaitu pada item kedua memilih produk Mirror Pizza untuk kepuasan

pribadi yang digunakan pada kenikmatan dan kesenangan konsumen sudah

mewakili karakter produk memiliki nilai hasil jawaban responden sebesar 2,400

dan item ketiga produk Mirror Pizza unik yang digunakan pada kenikmatan dan

kesenangan konsumen sudah mewakili karakter produk memiliki nilai hasil

jawaban responden sebesar 2,372. Hasil tersebut merupakan hasil jawaban

responden yang terkecil dibandingkan yang lainnya. Hal ini menjadikan tidak

signifikan dikarenakan item-item tersebut mayoritas merupakan hasil penilaian

responden kepada pihak Mirror Pizza.

4.4.3. Pengaruh Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 4.35. Interprestasi Loyalitas MerekNo. Variabel Rata-Rata

IntervalInterprestasi Nilai r Keterangan

1. Potensi Merek 2,918 2,6 – 3,3 (Cukup Tinggi) Cukup TinggiSumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa “loyalitas merek

berpengaruh tidak siginifikan terhadap keputusan pembelian produk makanan siap

saji Mirror Pizza”. Hal tersebut membuktikan bahwa loyalitas merek tidak

menjadi alasan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk

makanan siap saji merek Mirror Pizza lagi. Meskipun demikian loyalitas merek

Page 138: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

115

pada makanan siap saji merek Mirror Pizza perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan

interprestasi nilai interval, hasil penelitian kepada responden mengenai variabel

loyalitas merek (X3) ini memiliki nilai rata-rata sebesar 2,918 “cukup tinggi”.

Tabel 4.36. Koefisien Linear Berganda Loyalitas MerekCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

BStd.

Error1 (Constant) 3.579 1.949

Kepercayaan_Merek .386 .101Potensi_Merek -.061 .146Loyalitas_Merek .177 .103Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien linear berganda loyalitas merek (X3)

sebesar 0, 177. Berarti setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel potensi merek,

maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikkan sebesar 0,177. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara loyalitas merek dengan

keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel loyalitas merek maka semakin

meningkat nilai keputusan pembelian.

Tabel 4.37. Uji t Loyalitas MerekCoefficientsa

Model t Sig.1 (Constant) 1.836 .069

Kepercayaan_Merek 3.811 .000Potensi_Merek -.415 .679Loyalitas_Merek 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Page 139: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

116

Hasil perhitungan uji t pada variabel loyalitas merek menunjukkan bahwa thitung <

ttabel yaitu 1,715 < 1,661 maka Ho diterima artinya secara parsial variabel loyalitas

merek (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

sedangkan nilai signifikasi berada di atas 0,05 yaitu 0,090 maka Ho diterima.

Menurut Giddens (2002) menyebutkan loyalitas merek adalah pilihan yang

dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dibandingkan merek yang lain

dalam satu kategori produk. Hal ini terjadi karena konsumen merasa bahwa

merek menawarkan fitur produk yang tepat, gambar atau tingkat kualitas diharga

yang tepat. Loyalitas merek (brand loyalty) sebagai sikap menyenangi suatu

merek yang diwujudkan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu

sepanjang waktu. Aaker (1997) mendefinisikan loyalitas merek sebagai suatu

ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu

memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke

merek lain yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama jika pada merek tersebut

didapat tiadanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya.

Tabel 4.38. Rata-Rata Interval Item Loyalitas MerekNo. Variabel Item Rata-Rata Interval Keterangan1. Potensi

MerekItem 1 2,667 Cukup Tinggi

2. Item 2 2,709 Cukup Tinggi3. Item 4 2,804 Cukup Tinggi

Sumber: Data Diolah, 2018.

Ada beberapa alasan yang menjadikan variabel ini berpengaruh tidak signifikan di

antaranya yaitu pada item pertama Mirror Pizza menyediakan ragam produk yang

menarik yang digunakan pada ketertarikan pada produk sudah mewakili karakter

produk memiliki nilai hasil jawaban responden sebesar 2,667, item kedua toko

Mirror Pizza tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi yang digunakan pada

Page 140: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

117

minat pembelian produk kembali sudah mewakili karakter produk memiliki nilai

hasil jawaban responden sebesar 2,709 dan item keempat saya suka

merekomendasikan produk Mirror Pizza kepada teman. Hasil tersebut merupakan

hasil jawaban responden yang terkecil dibandingkan yang lainnya. Hal ini

menjadikan tidak signifikan dikarenakan item-item tersebut mayoritas merupakan

hasil penilaian responden kepada pihak Mirror Pizza.

4.4.4. Pengaruh Persepsi Pribadi Masyarakat Terhadap KeputusanPembelian

Tabel 4.39. Interprestasi Persepsi Pribadi MasyarakatNo. Variabel Rata-Rata

IntervalInterprestasi Nilai r Keterangan

1. Potensi Merek 3,725 3,4 – 4,1 (Tinggi) TinggiSumber: Data Diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa “persepsi pribadi

masyarakat berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pembelian produk

makanan siap saji Mirror Pizza”. Hal tersebut membuktikan bahwa persepsi

pribadi masyarakat menjadi alasan konsumen untuk melakukan keputusan

pembelian produk makanan siap saji merek Mirror Pizza lagi. Meskipun demikian

kepercayaan merek pada makanan siap saji merek Mirror Pizza perlu ditingkatkan

lagi. Berdasarkan interprestasi nilai interval, hasil penelitian kepada responden

mengenai variabel persepsi pribadi masyarakat (X4) ini memiliki nilai rata-rata

sebesar 3,725 “tinggi”.

Page 141: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

118

Tabel 4.40. Koefisien Linear Berganda Persepsi Pribadi MasyarakatCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

BStd.

Error1 (Constant) 3.579 1.949

Kepercayaan_Merek .386 .101Potensi_Merek -.061 .146Loyalitas_Merek .177 .103Persepsi_Pribadi_Masyarakat .294 .090

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien linear berganda persepsi pribadi

masyarakat (X4) sebesar 0,294. Berarti setiap terjadi kenaikan nilai 1 dari variabel

kepercayaan merek, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar

0,268. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara persepsi

pribadi masyarakat dengan keputusan pembelian, semakin naik nilai variabel

persepsi pribadi masyarakat maka semakin meningkat nilai keputusan pembelian.

Tabel 4.41. Uji t Persepsi Pribadi MasyarakatCoefficientsa

Model t Sig.1 (Constant) 1.836 .069

Kepercayaan_Merek 3.811 .000Potensi_Merek -.415 .679Loyalitas_Merek 1.715 .090Persepsi_Pribadi_Masyarakat 3.288 .001

a. Dependent Variable: Keputusan_PembelianSumber: Data Diolah, 2018.

Hasil perhitungan uji t pada variabel persepsi pribadi masyarakat menunjukkan

bahwa thitung > ttabel yaitu 3,288 > 1,611 maka Ho ditolak artinya secara parsial

variabel persepsi pribadi masyarakat (X4) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian sedangkan nilai signifikasi berada dibawah 0,05 yaitu 0,001

maka Ho ditolak.

Page 142: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

119

Menurut pendapat Young dalam Adrian (2010:1) “Persepsi merupakan aktivitas

mengindra, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik

maupun obyek sosial, dan pengindraan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan

stimulus sosial yang ada dilingkungannya. Sensasi - sensasi dari lingkugan akan

diolah bersama - sama dengan hal - hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal

itu berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain.”

Menurut Sarwono (2009: 51) “Persepsi merupakan pengalaman untuk membeda-

bedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya itu selanjutnya di

interorientasi”. Menurut Shaleh (2009:110) menyatakan bahwa “Persepsi

merupakan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data

indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.”

Tabel 4.42. Rata-Rata Interval Item Persepsi Pribadi MasyarakatNo. Variabel Item Rata-Rata Interval Keterangan1. Persepsi

PribadiMasyarakat

Item 1 3,421 Tinggi2. Item 2 3,665 Tinggi3. Item 3 3,845 Tinggi

Sumber: Data Diolah, 2018.

Ada beberapa alasan yang menjadikan variabel persepsi pribadi masyarakat

berpengaruh signifikan di antaranya yaitu pada item pertama Mirror Pizza

memiliki keunggulan produk cita rasanya nusantara yang tidak dimiliki oleh

pesaing-pesaingnya yang digunakan pada memberikan tanggapan tentang persepsi

orang lain sudah mewakili karakter produk memiliki nilai hasil jawaban

responden sebesar 3,421, item kedua Mirror Pizza menggunakan bahan makanan

yang baik dikonsumsi untuk tubuh yang digunakan pada mengorganisir tanggapan

tentang persepsi orang lain sudah mewakili karakter produk memiliki nilai hasil

Page 143: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

120

jawaban responden sebesar 3,665, item ketiga Mirror Pizza memiliki mutu produk

yang sangat baik untuk dikonsumsi setiap saat yang digunakan pada menafsirkan

informasi-informasi persepsi orang lain sudah mewakili karakter produk memiliki

nilai hasil jawaban responden sebesar 3,845. Hasil tersebut merupakan hasil

jawaban responden yang terbesar dibandingkan yang lainnya. Hal ini menjadikan

signifikan dikarenakan item-item tersebut mayoritas merupakan hasil penilaian

responden kepada pihak Mirror Pizza.

Page 144: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kepercayaan

merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi masyarakat terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung,

maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepercayaan merek terdapat hubungan yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung.

2. Potensi merek tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung.

3. Loyalitas merek tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung.

4. Persepsi pribadi masyarakat terdapat hubungan yang signifikan terhadap

keputusan pembelian produk makanan siap saji Mirror Pizza di

Bandarlampung.

5. Kepercayaan merek, potensi merek, loyalitas merek dan persepsi pribadi

masyarakat terdapat hubungan yang signifikan terhadap keputusan pembelian

produk makanan siap saji Mirror Pizza di Bandarlampung.

Page 145: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

122

5.2. Saran

Beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan berdasarkan penelitian ini antara

lain:

1. Bagi Toko Mirror Pizza

Toko Mirror Pizza Bandarlampung harus lebih memfokuskan pada

kepercayaan merek dengan cara lebih menawarkan varian menu pizza dengan

topping sayuran serta mengurangi harga atau menawarkan diskon pada

produknya agar konsumen tertarik untuk membeli produk Mirror Pizza

dibandingkan produk makanan siap saji lainnya. Kemudian, Mirror Pizza

dapat membuat menu varian khas nusantara yang lainnya lebih familiar untuk

dirasakan oleh konsumennya

2. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya bisa ditambahkan variabel-variabel potensi dan

loyalitas merek pada objek yang berbeda dari yang sudah peneliti lakukan,

agar terjadi pengaruh yang lebih baik lagi terhadap keputusan pembelian.

Peneliti juga menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat mengkombinasikan

penelitian ini pada penelitian lain yang juga merupakan penelitian yang

memiliki kesamaan kriteria dengan produk makanan siap saji, sehingga dapat

digunakan pada penelitian selanjutnya yang akan menyempurnakan

pemahaman terhadap variabel - variabel yang mempengaruhi.

Page 146: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

123

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David.1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta. Spektrum.

Algrina, Agnes. 2013. Journal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi.Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia.

Assael, 1995.Consumer Behavior and Marketing Action.Keat PublishingCompany, Boston.

Buchari, Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung :Alfabeta.

Churchill, Gilbert. 2005. Simple Random Sampling. Edisi 18. Jakarta.

Daniel, Enpark. 2002. Daya Tarik Penerimaan Informasi. UniversitasDiponegoro.

Durianto. 2003. Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Faith, Gecti and Hayrettin Zengin. 2013. “ The Relationship Between BrandTrust, Brand Affect, Attitudinal Loyalty and Behavioral Loyalty : AField Study Toward Sport Shoe Consumer in Turkey, InternationalJournal of Marketing Studies. Vol. 5, No. 2: 111-117.

Fandy, Tjiptono. 2007. Strategi Pemasaran.Yogyakarta : Penerbit Adi.

Ferdinand. Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada StrategiPemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19 Edisi kelima. Universitas Diponegoro, Semarang.

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty. Edisi Revisi. Jakarta : Erlangga.

Gujarati, Damador. 2003. Ekonomika Dasar : edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Humdiana. 2005. Strategi Pemasaran. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Mizan.

Page 147: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

124

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial.Yogyakarta.Erlangga.

Iftitah, Primasanti. 2012. Uji Hopotesis.http://iftitahprimasanti.blogspot.co.id/2012/05/uji-hipotesis.htm/

Iqbal, Hasan. 2009. Analisis Data Penelitian Statistik.Jakarta : Bumi Aksara.

Jogiyanto. 2007. Metode Penelitian Bisnis.BPFE.Yogyakarta.

Kartono, Adi. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: CV AndiOffset.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid1.Prehalindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. Newe Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa: BenjaminMolan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1, EdisiKesembilan, PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip 2007. Manajemen Pemasaran Edisi ke 12, Jilid 1. PT. IndeksKelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi 12, Erlangga,Jakarta.

Lau, G.T and Lee, S.H. 1999. “Consumers trust in a to Brand Loyalty”, Journalof Market Foused Management”. Vol 4 no. 4, PP. 341-370.

Lee, Goi Chai and Chieng Fayrene Yew Leh. 2011. “Customer-Based BrandEquity a Literature Review”.Journal of Arts Science & Commerce.

Mamang, Sangodji Etta dan Supiah. 2010. Metodelogi Penelitian. CV Andi.Yogyakarta.

Sadat, Andi. 2009. Brand Belief Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan.Salemba Empat. Jakarta.

Sarwono, Jonathan. 2014. Analisis Data Menggunakan SPSS.Yogyakarta CVAndi.

Schiffman, L dan Kanuk L.L. 2008.Perilaku Konsumen Edisi 7. Jakarta: Indeks.

Shimp, A.Terence. 2003. Periklanan dan Promosi.Erlangga. Jakarta.

Page 148: PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, POTENSI MEREK, …digilib.unila.ac.id/56079/3/SKRIPSI FULL.pdfmembesarkanku dengan penuh limpahan cinta, kasih sayang dan kesabaran, yang selalu memberiku

125

Simamora, Bilso. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif danProfitabel. Cetakan Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Singgih, Santoso. 2008. Perilaku Konsumen. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Peneitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Susanto, Wijanarko. 2004. Power Branding Membangun Merek Unggul danOrganisasi Pendukungnya. Jakarta. Mizan Publika Jakarta.

Susanto, Djoko. 1991. Pengantar Pengetahuan Pasar.Yogyakarta. UPP STIMYKPN.

Swastha, Basu. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty: Yogyakarta.

Swastha, Basu. 20011. Manajemen Pemasaran Anlisis Perilaku Konsumen. EdisiPertama. Liberty: Yogyakarta.

Swastha, B. dan H.T. Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE

Walgito, B. 2002.Pengantar Psikologi Umum.Edisi 3. Yogyakarta: Adi.

Yuping, Liu. 2007. The long-term Impact of Loyalty Programs on ConsumerPurchase Behavior and Loyalty. Journal of Marketing. October 2007.Vol 71, No. 4, PP 19-35.