20
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDESI, TEKANAN WAKTU, PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah ) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh: NUGROHO ADINOTO B 200 120 282 PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDESI, TEKANAN …eprints.ums.ac.id/47752/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi 20. Semua variabel

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDESI, TEKANAN

WAKTU, PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR

TERHADAP KUALITAS AUDIT

( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah )

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

NUGROHO ADINOTO

B 200 120 282

PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

i

ii

iii

1

ABSTRAKSI

Penelitian ini khusus untuk mengevaluasi pengaruh kompetensi,

independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika auditor terhadap kualitas

audit. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada KAP di

Jawa Tengah. Jumlah sampel penelitian adalah 45 responden yang bekerja di 8

KAP. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Sampel ditentukan menggunakan

convenience sampling.

Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi 20.

Semua variabel di dalam penelitian ini diukur dengan Skala Likert. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh

terhadap kualitas audit. Uji t menunjukkan bahwa variabel kompetensi,

independensi, tekanan waktu, prngalaman dan etika auditor mempengaruhi

kualitas audit. Hasil perhitungan nilai R2 diperoleh angka 0,826 yang berarti

bahwa 82,6% variabel yang berpengaruh terhadap kualitas audit dapat dijelaskan

oleh variabel kompetensi independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika

auditor, sedangkan sisanya sebesar 17,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar

model yang diteliti.

Kata kunci : kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman

etika auditor dan kualitas audit.

Abstract

This study quantitative study that is specific to evaluate the relationship of

competence, independence, time budged pressure, experience, and ethical of

auditors to audit quality. This study was conducted by distribusing questionnaries

to KAP in Central java. Sample in this study was 45 respondents from 8 KAP.

Sampling technique this study using convenience sampling method.

The hypothesis test using multiple linear regression with SPSS version 20.

All variabel in this study were measured using Likert Scale.The results showed

that all independent variables have an effect on audit quality. The test result

obtained R2 values of 0,826 which means 82,6% of variables that effect the audit

quality could be explained by the independent variables in this study, while the

remaining 17,4% is explained by variables outside the model. T test result showed

that all independent variables have on effect on audit quality.

Keywords: competence, independence,time budged pressure, experience, ethical

of auditors , and audit quality

2

1. PENDAHULUAN

Akuntan Indonesia kini menghadapi berbagai tantangan baru, baik

tantangan yang datang dari dalam profesi maupun dari luar profesi. Dari

dalam profesi tantangannya berupa banyaknya standar-standar baru yang

harus diterapkan. Sejalan dengan konvergensi IFRS dan ISA, serta

pronouncement lainnya yang diterbitkan IFAC, maka organisasi akuntan

Indonesia terus menerus melakukan adopsi standar-standar tersebut,

melakukan pendidikan kepada akuntan, serta melakukan sosialisasi kepada

masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan sebagainya.

Tantangan dari luar profesi datang dari berbagai pihak, mencakup

tantangan meningkatnya tuntutan governance dari pihak pemakai jasa

akuntan, regulasi yang lebih ketat oleh pemerintah, serta tantangan

menjaga kepercayaan pemerintah ditengah-tengah masih sedikitnya jumlah

akuntan publik di Indonesia.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, semakin

banyak investasi ditempatkan di Indonesia, baik oleh investor dalam negeri

maupun luar negeri. Demikian juga kredit perbankan tumbuh secara

positif. Pada saat investasi dan kredit perbankan bergerak positif maka

semakin tinggi tuntutan kepada akuntan untuk menegakkan governance.

Akuntan dipadang sebagai salah satu pihak yang sangat kompeten untuk

menjaga risiko investasi dan perkreditan dari investor atau kreditur.

Kemudian, masih sejalan dengan tuntutan governance tersebut, pemerintah

Indonesia kini aktif membuat peraturan untuk profesi akuntan publik.

Pembatasan rangkap jabatan dan pemberian jasa, aturan quality control

dan independensi sengaja dibuat untuk memenuhi tuntutan governance di

satu sisi, namun disisi lain menjadikan profesi akuntan penuh dengan

aturan.

Di sisi lain, tantangan juga timbul dari kepercayaan pemerintah

pada akuntan publik yang merencanakan pada masa datang laporan audit

diakui sebagai dasar perhitungan pajak oleh dirjen pajak. Tentu saja jika

wacana ini dilaksanakan maka akan semakin besar peluang pasar jasa

3

akuntan publik di Indonesia. Tantangan dari wacana pemerintah ini adalah

jumlah akuntan publik masih sedikit. Saat ini jumlah akuntan publik baru

1.100 orang dan jumlah KAP baru 400 kantor. Tentu jumlah ini sangat

sedikit dibandingkan dengan jumlah perusahaan sebanyak 16.000 dan

penduduk Indonesia 240 Juta jiwa.

Berkaitan dengan kualitas audit (ASOBAC dalam Abdul Halim,

2001: 1) menyatakan bahwa audit suatu proses sistematik untuk

menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai

asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk

menentukan tingkat kesesuain antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria

yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai

yang berkepentingan. Ditambah lagi dengan Arens dkk (2006: 4) Auditor

harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan

harus kompeten untuk megetahui jenis serta jumlah bukti yang akan

dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa

bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen.

Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya

jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi

bukti. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi

yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan

laporan mereka.

Selain kompetensi, independensi, tekanan waktu, dan etika peran

pengalaman juga berperan pernting dalam peningkatan kinerja akuntan

publik. Pengalaman kerja audit (audit experience) dapat diukur dari

jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman

kerja, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman kerja,

keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta

pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah

penting yang berhubungan dengan pengalaman kerja auditor akan

berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor. Semakin berpengalaman

auditor maka semakin teliti dalam menemukan kesalahan dalam laporan

4

keuangan yang akan disajikan dan semakin peka untuk menemukan

kesalahan laporan yang akan dibuat (Prasetyo dan Utama, 2015).

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tahun

2011 pasal 220.2 profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode

Etik Akuntan Indonesia, agar anggota profesi menjaga dirinya dari

kehilangan persepsi independensi dari masyarakat. Anggapan masyarakat

terhadap independensi auditor ditekankan di sini karena independensi

secara intrinsik merupakan masalah mutu pribadi, bukan merupakan suatu

aturan yang dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif. Sepanjang

persepsi independensi ini dimasukkan ke dalam Aturan Etika, hal ini akan

mengikat auditor independen menurut ketentuan profesi.

Beberapa penelitian yang telah mengembangkan faktor-faktor yang

dapat memengaruhi kualitas audit dari kemampuan auditor adalah

Septriani (2012), Prasetyo dan Utama (2015), Wiratama dan Budiarta

(2015) menyimpulkan bahwa semua berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit.

Penelitian ini menambahkan variabel penelitian, yang telah

dilakukan oleh Kurnia dkk (2014). Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah ditambahkannya variabel Pengalaman, dan

pada obyek penelitiannya, penelitian saat ini berada di Jawa Tengah,

dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tersebar di Jawa Tengah.

Alasan ditambahkannya variabel pengalaman bahwa seorang yang

memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan yaitu

mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari penyebab

terjadinya kesalahan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul ”PENGARUH

KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TEKANAN WAKTU,

PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS

AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah ).

5

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpul data pokok. Dalam penelitian ini hubungan

atau pengaruh yang diteliti meliputi kompetensi, independensi,

tekanan waktu, pengalaman, dan etika auditor terhadap kualitas audit.

2.2 Populasi dan Sempel Penelitian

2.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor baik yang

berposisi sebagai partner, manajer,senior, dan junior yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah yang berjumlah dua

puluh satu KAP yang berada pada tiga kota (Semarang, Surakarta, dan

Purwokerto) (Sumber: www.IAPI.com).

2.2.2 Sampel

Sedangkan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada pihak

terasosiasi/pihak terasosiasi berkaitan atau berhubungan langsung

dalam proses audit yang dilakukan oleh KAP.

2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dipilih secara convinience sampling,

dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan

dijadikan sampel secara mudah dan cepat (Indriantoro dan Supomo,

2002: 130)

2.4 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro dan Supomo,

2002: 147). Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kepada

responden yang bersedia menjadi sampel untuk menjawab pertanyaan

yang tercantum dalam kuisioner. Sumber data primer dalam penelitian

6

ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di

Jawa Tengah.

2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.5.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kualitas audit.

2.5.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

menpengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah kompetensi, independensi, tekanan waktu,

pengalaman dan etika auditor.

2.5 Metode Analisis Data

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan

perangkat lunak SPSS. Setelah semua data dalam penelitian ini

terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari:

2.6.1 Statistik Deskriptif

Menurut Indriantoro dan Supomo (2014:170) statistik

deskriptif ini umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan

informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan

data demografi responden. Sugiyono (2014:25) menjelaskan bahwa

analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik

deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum

(Ghozali, 2012).

7

2.6.2 Uji Instrumen Penelitian

Ada dua macam uji kualitas data, yaitu :

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuisioner.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner

yang merupakan indikator dari variabel.

2.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah

adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi

normaldata tersebut akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

b. Uji Multikollinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(Ghozali, 2012). Uji multikolinearitas ini digunakan karena

pada analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan

bahwa variabel independen harus terbebas dari

multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel

independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut

hetetoskedastisitas.

8

2.6.4 Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi berganda

Untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis

maka dilakukan dengan analisis statistik regresi linier berganda

dengan menggunakan bantuan Statistical Package for the

Social Science. (SPSS). Persamaannya adalah sebagai berikut:

KA = α + β1 KOMP + β2 IND + β3 TW + β4 PENG + β5 EA+e

Keterangan:

KA = Kualitas Audit

α = Konstanta

β1 – β5 = Koefisien Regresi

KOMP = Kompetensi

IND = Independensi

TW = Tekanan Waktu

PENG = Pengalaman

EA = Etika Auditor

E = Kesalahan Residual

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat

menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi

variabel dependen.

c. Uji Signifikan Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama

(simultan) dan untuk mengetahui ketepatan model regresi yang

digunakan (goodness of fit). Uji F dilakukan untuk mengetahui

fit model regresi. Apabila nila F hitung lebih besar dari F tabel

atau nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi

fit. (Ghozali, 2012).

9

d. Uji signifikan Parameter Individu (Uji t)

Uji statistik t, bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2012). Untuk menguji hipotesis ini digunakan

statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar 0,05 maka H0 diterima

atau Ha ditolak, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas secara individu tidak mempengaruhi

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil 0,05 maka H0 ditolak atau

Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas secar individual mempengaruhi

variabel dependen atau terikat.

3. HASIL PENELITIAN

3.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung untuk

variabel kompetensi sebesar 2,367 lebih besar dari t tabel (2,023)

dengan nilai probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh

kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Badjuri (2012), Kurnia dkk (2014),

Tjun dkk (2012), Agusti dan Pertiwi (2013) dimana masing-masing

hasil penelitian mereka memberikan bukti empiris bahwa kompetensi

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, semakin baik

kompetensi seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya akan

semakin baik pula kualitas auditnya.

3.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi

mempunyai nilai thitung sebesar 2,564 lebih besar dari t tabel (2,023)

10

dengan nilai probabilitas sebesar 0,014 berarti lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang artinya terdapat pengaruh

independensi auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi

positif, ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi independensi seorang

auditor maka semakin meningkatkan kualitas auditnya, begitu pula

sebaliknya semakin rendah independensi seorang auditor maka

semakin menurunkan kualitas auditnya.

3.3 Pengaruh Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa tekanan waktu

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung

sebesar -2,375 lebih besar dari t tabel (-2,023) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho

ditolak dan H3 diterima, yang artinya terdapat pengaruh tekanan waktu

auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi negatif disini

dapat diartikan bahwa semakin tinggi tekanan waktu yang diberikan

auditor sewaktu mengaudit laporan keuangan perusahaan maka

semakin menurunkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin

rendah tekanan waktu yang diberikan auditor sewaktu mengaudit

laporan keuangan perusahaan maka semakin meningkatkan kualitas

auditnya.

3.4 Pengaruh Pengalaman Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengalaman audit

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung

untuk pengalaman sebesar 2,977 lebih besar dari t tabel (2,023)

dengan nilai probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak dan H4 diterima, yang artinya terdapat pengaruh

pengalaman terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini

dapat diartikan bahwa semakin lama pengalaman yang dimiliki

auditor dalam mengaudit laporan keuangan maka akan semakin

meningkatkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin rendah

atau sedikit pengalaman yang dimiliki auditor dalam mengaudit

11

laporan keuangan maka akan semakin menurunkan kualitas auditnya.

Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan

makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi

keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan

memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing.

Banyaknya tugas yang dihadapi oleh auditor memberikan kesempatan

untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami,

sehingga kualitas auditnya semakin meningkat. Pengalaman akuntan

publik akan terus meningkat seiring dengan lamanya bekerja sebagai

auditor. Semakin lama bekerja sebagai auditor, semakin dapat

mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan

dalam membuat keputusan, sehingga kualitas audit akan semakin baik

seiring bertambahnya pengalaman menjadi auditor.

3.5 Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini diketahui bahwa etika auditor berpengaruh

terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk etika

auditor sebesar 4,095 lebih besar dari t tabel (2,023) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho

ditolak dan H5 diterima, yang artinya terdapat pengaruh etika auditor

terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini dapat

diartikan bahwa semakin tinggi etika auditor maka semakin

meningkatkan kualitas audit begitu pula sebaliknya semakin rendah

etika auditor maka semakin menurunkan kualitas audit. Dengan

menjunjung tinggi etika profesi seorang auditor diharapkan tidak

terjadi kecurangan diantara para auditor, sehingga dapat memberikan

pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan

yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, dalam menjalankan

pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi Etika auditor

yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang

menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika auditor

12

diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai

dengan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi,

semakin tinggi etika auditor dijunjung oleh auditor, maka kualitas

audit juga akan semakin bagus.

Selain itu dalam penelitian ini diketahui bahwa etika auditor

mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kualitas audit

dibandingkan keempat variabel lainnya. Hal ini mengindikasikan

bahwa kualitas audit pada auditor yang bekerja di KAP wilayah

Propinsi Jawa Tengah lebih mengutamakan dan menjunjung tinggi

etika profesi mereka sebagai seorang auditor sehingga mampu

menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

4.1 Terdapat pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,367 dengan taraf signifikansi

0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan

bahwa kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

terdukung.

4.2 Terdapat pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,564 dengan taraf signifikansi

0,014 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kedua yang menyatakan

bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

terdukung.

4.3 Terdapat pengaruh tekanan waktu auditor terhadap kualitas audit.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung -2,375 dengan taraf signifikansi

0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis ketiga yang menyatakan

bahwa tekanan waktu auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

terdukung.

4.4 Terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai thitung 2,977 dengan taraf signifikansi 0,005

13

kurang dari 0,05. Berarti hipotesis keempat yang menyatakan bahwa

pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.

4.5 Terdapat pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai thitung 4,095 dengan taraf signifikansi 0,000

kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kelima yang menyatakan bahwa

etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi

Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se Sumatera). Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September.

Aisyah, Edelweis Asti dan Sukirman. 2015. Hubungan Pengalaman, Time Budget

Pressure, Kompensasi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) Di Kota Semarang. Accounting Analysis Journal . Maret.

Andarwanto, Andri. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas

Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta ). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arens, Elder dan Beasley. 2006, Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan

Terintegrasi: Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Badjuri, achmad. 2011. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap kualitas Audit

Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan,Vol. 3,No. 2, Hlm. 183-197.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik :

Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, Nopember 2002 : 79 – 92.

Fadhilah, Nur. 2015. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,

Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Empiris Pada Auditor Inspektorat Daerah Kota Salatiga Dan Kabupaten Boyolali). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Futri, Putu Septiani dan Gede Juliarsa. 2014. Pengaruh Independensi,

Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2. Hlm. 444-461.

14

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Halim, Abdul. 2001. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan).

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

IAPI. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik” . Jakarta. Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Khadilah, Pupung dan Hendra. 2015. Pengaruh Time Budged Pressure,

Pengalaman auditor, Etika Auditor dan Kompleksitas Audit Terhadap Kualitas Audit.

Kurnia, Khomsyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi,Independensi,Tekanan

waktu, dan Etika auditor terhadap Kualitas audit. (Studi pada Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta).e-journal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.Vol. 1,No. 2 September. Hlm. 49-67.

Lamuda. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Messier, William f, Steven M. Glover, Douglas f. 2014. Jasa Audit dan Assurance

Pendekatan Sistematis. Edisi 8. Badan Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gadjah Mada. Edisi 6. Badan Penerbit Salemba Empat.

Nugraha, Mikhail Edwin. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli. Hlm. 56 – 59.

Oklivia, dan Aan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor Lainnya Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 16, No. 2, Desember 2014 : 143-157.

Perdany, Annisa dan Sri Suranta. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi

Auditor Terhadap Kualitas Audit Investigatif pada Kantor Perwakilan BPK-RI Yogyakarta. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Prasetyo, Eko Budi dan Utama. 2015. Pengaruh Independensi, Etika Profesi,

Pengalamang Kerja Dan Tingkat Pendidikan Auditor Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN : 2302 – 8556. Hlm. 115-129.

15

Rahmawati, Januar Dwi Widya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Vol. 1, No.1: Semester Ganjil 2012/2013.

Randi, Sri Vadila. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas,

Pengalaman, Due Professional Care Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta Dan Yogyakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei Terhadap Auditor Kap Di Jambi Dan Palembang). E-Jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1, September. ISSN 2303 – 1522.

Septriani, Yossi. 2012. Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor

Terhadap Kualitas Audit. (Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi & Manajemen Politeknik Negeri Padang. Vol. 7, No.2 Desember. ISSN 1858-368. Hlm. 78-100.

Singgih, Elisha Muliana dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh

Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman.

Sukriah, Akram, dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang. Universitas Sriwijaya.

Tjun, Lauw Tjun, Marpaung, Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan

Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei : 33-56.

Utami, Mini. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja, Obyektifitas, Independensi,

Kompetensi, Akuntabilitas dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wardhani, Iriyuwono, dan Achsin. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja,

Independensi, Integritas, Obyektivitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. Ekonomika-Bisnis Vol. 5, No. 1, Januari 2014 : 63 - 74.

Widyarini, Komang dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2016. Pengaruh Prosedur,

Pendidikan, Tekanan Waktu, Dan Anggaran Reviu Pada Kualitas Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.3 : 455-488.

16

Wiratama, William Jefferson dan Ketut Budiartha. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hlm. 91-106.