51
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017) (Skripsi) Oleh Siti Khadijah Jannati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRSHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

(Skripsi)

Oleh

Siti Khadijah Jannati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRSHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Siti Khadijah Jannati

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk me-ngetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhaadap kemampuankomunikasi matematis siswa. Desain penelitian ini adalah pretest-postest controlgroup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPNegeri 22 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang terdis-tribusi dalam duabelas kelas. Melalui teknik Purposive Sampling dipilih kelasVIII B dan VIII C sebagai sampel penelitian. Data penelitian diperoleh dari teskemampuan komunikasi matematis siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan, model pembelajaran Think Pair Share di kelas VIII SMP Negeri 22Bandarlampung tidak berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematissiswa.

Kata Kunci: model pembelajaran think pair share, kemampuan komunikasi.matematis siswa

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRSHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Siti Khadijah Jannati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 8 April 1995. Penulis merupakan

anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Drs. H. Fahrul Rozi, ZB. dan

Ibu Hj. Balkis Harmiyati, S.Kep.,M.Kes. Penulis menyelesaikan pendidikan

taman kanak-kanak di TK Nurul Iman pada tahun 2001, pendidikan dasar di SD

Negeri 5 Kelapa Tujuh Kotabumi pada tahun 2007, pendidikan menengah pertama

di SMP Negeri 7 Kotabumi pada tahun 2010, dan pendidikan menengah atas di

SMA Negeri 3 Kotabumi pada tahun 2013. Penulis melanjutkan pendidikan di

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Paralel dengan mengambil

program studi Pendidikan Matematika. Penulis menjadi anggota Muli Provinsi

Lampung 2014. Penulis menjadi ketua divisi seni rupa di UKMF KSS Unila

periode 2014-2015. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa

Gedung Ratu, Kecamatan Anak Ratu Aji, Kabupaten Lampung Tengah dan

menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP 1 Anak ratu Aji.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

Motto

“Inna mal a’malu binniyat”

(sesungguhnya perbuatan itu tergantung dengan niat)

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

Persembahan

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha SempurnaSholawat serta Salam Selalu Tercurah Kepada Uswatun Hasanah

Rasululloh Muhammad SAWKupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta & kasih sayangku

kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak (Drs. H. Fahrul Rozi, ZB.)dan Ibu (Hj. Balkis Harmiyati, S.kep., M.Kes.) yang tidak pernah

lelah memberikan kasih sayang, semangat, dan doanya .Sehingga anak mu ini dapat bertahan sampai sekarang danyakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk

hamba-Nya.

Kakak-kakakku A. Akbar Kurniawan dan Kurnia Akbar yangtelah memberikan dukungan dan bantuannya padaku.

Seluruh keluarga besar Medfu & Pendidikan Matematika 2013,yang terus memberikan do’anya, terima kasih.

Para pendidik yang telah mengajar dengan penuh kesabaran.

Semua sahabat yang selalu ada dan begitu tulus menyayangikudengan segala kekuranganku yang tidak terbatas.

Almamater Universitas Lampung tercinta.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

ii

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas manusia yang

akhlaknya paling mulia, yang telah membawa perubahan luar biasa, menjadi

uswatun hasanah, yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Think Pair Share

Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi Pada Siswa

Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran

2016/2017)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima

kasih yang tulus ikhlas kepada:

1. Bapak (Drs. H. Fahrul Rozi, ZB.) dan Ibu (Hj. Balkis Harmiyati, S.Kep.,

M.Kes.) tercinta, atas perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan selama

ini yang tidak pernah lelah untuk selalu mendoakan yang terbaik.

2. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

iii

untuk membimbing, memberikan perhatian, dan memotivasi selama

penyusunan skripsi sehingga menjadi lebih baik.

3. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan sumbangan

pemikiran, kritik, dan saran demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku pembahas dan Ketua Jurusan PMIPA yang

telah memberi masukan dan saran-saran sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

5. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

8. Ibu Rita Nimgsih MM., selaku Kepala SMP Negeri 22 Bandarlampung yang

telah memberikan izin penelitian.

9. Ibu Juriah S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak membantu dalam

penelitian.

10. Bapak dan ibu dewan guru SMP Negeri 22 Bandarlampung yang telah

memberikan masukan, semangat, dan kerjasamanya selama melaksanakan

penelitian.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

iv

11. Siswa/siswi kelas VIII, VIII B dan VIII C SMP Negeri 22 Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2016/2017, atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin.

12. Kakak-kakakku A.Akbar Kurniawan, Kurnia Akbar, Roland Ahmad yang

selalu memberikan semangat serta kasih sayang yang tiada henti.

13. Seluruh keluarga besar Janim Atik yang selalu memberi semangat, motivasi,

dan perhatiannya.

14. Sahabat seperjuangan Destianto Padang Pamungkas, Ria Septiana, Syawalia

Fitriyani, Yolanda, Retna Melati, Nanda, Djakia, Rizky, Dina Cahya, Anita

Pertiwi, Rika Arif Septiana, Maulana, Viqi Adityo, Chusna dan masih banyak

lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua

bantuannya dan kebersamaan yang telah dilakukan selama ini.

15. Adik-adik sepupuku, terutama adek tita terimakasih untuk semua jasa dan

semangatnya dalam pengerjaan skripsi ini.

16. Teman-teman tersayang di Pendidikan Matematika angkatan 2013 kelas A dan

B terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan. Semoga kebersamaan

kita selalu menjadi kenangan yang terindah.

17. Kakak-kakakku seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2012 dan

2011 serta adik-adikku angkatan 2014, 2015, dan 2016 terima kasih atas

kebersamaannya.

18. Teman-teman Geng KKN Kecamatan Anak Ratu Aji dan PPL di SMP Negeri

1 Anak Ratu Aji: Agung, Akmal, Jarot, Feragi, Helen, Hindun, Viktor dan

Marisa terima kasih atas kebersamaan yang penuh makna dan kenangan.

19. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

v

Semoga kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan

pahala yang setimpal dari Allah SWT dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat,

aamiin.

Bandar Lampung, 4 September 2017Penulis,

Siti Khadijah Jannati

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 8

A. Kemampuan Komunikasi Matematis ..................................................... 8

B. Pembelajaran Kooperatif tipe TPS.......................................................... 11

C. Pembelajaran Konvensional.................................................................... 13

D. Kerangka Pikir.......................................................................................... 14

E. Anggapan Dasar....................................................................................... 15

F. Hipotesis................................................................................................... 16

1. Hipotesis Umum................................................................................. 16

2. Hipotesis Khusus................................................................................ 16

III. METODE PENELITIAN.............................................................................. 17

A. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 17

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

vii

B. Desain Penelitian..................................................................................... 17

C. Prosedur Penelitian.................................................................................. 18

1. Tahap Persiapan .................................................................................. 18

2. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 18

3. Tahap Akhir......................................................................................... 19

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 19

E. Data Penelitian......................................................................................... 19

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 19

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis....................................... 24

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 30

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 30

B. Pembahasan ............................................................................................. 35

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42

LAMPIRAN........................................................................................................ 44

A. Simpulan ................................................................................................ 40

B. Saran....................................................................................................... 40

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 The Pretest-Postest Control Grup Design ....................................... 18

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis ............. 20

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Reliabelitas ................................................... 22

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ............................................... 23

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda............................................................... 24

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Gain......................................................................... 25

Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa ......................................................... 26

Tabel 3.8 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa.......................................................... 28

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Kemampuan Awal Komunikasi Matematis

Siswa ................................................................................................ 30

Tabel 4.2 Pencapaian Indikator Kemampuan Awal Komunikasi MatematisSiswa ................................................................................................ 31

Tabel 4.3 Data Statistik Skor Kemampuan Akhir Komunikasi Matematis

Siswa ................................................................................................ 32

Tabel 4.4 Pencapaian Indikator Kemampuan Akhir Komunikasi MatematisSiswa ............................................................................................... 33

Tabel 4.5 Data Statistik Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa .............................................................................. 34

Tabel 4.6 Hasil Uji-t Data Skor Kemampuan Awal Komunikasi MatematisSiswa................................................................................................ 35

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Silabus ....................................................................................... 44

Lampiran A.2 RPP TPS ................................................................................... 48

Lampiran A.3 RPP Konvensional .................................................................... 63

Lampiran A.4 LKK .......................................................................................... 78

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa ......................................................................................... 100

Lampiran B.2 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa ......................................................................................... 101

Lampiran B.3 Soal Pretest-Posttest ................................................................. 102

Lampiran B.4 Pedoman Jawaban Soal Pretest-Posttest................................... 103

Lampiran B.5 Form Penilaian Validitas Isi...................................................... 106

Lampiran C.1 Analisis Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes KemampuanKomunikasi Matematis Siswa................................................... 107

Lampiran C.2 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Hasil TesKemampuan Komunikasi Matematis pada Kelas Uji Coba...... 109

Lampiran C.3 Data Perhitungan Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas TPS ..................................................... 110

Lampiran C.4 Data Perhitungan Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Konvensional ...................................... 112

Lampiran C.5 Uji Normalitas data Gain Kemampuan Komunikasi MatematisKelas TPS .......................................................................................... 114

Lampiran C.6 Uji Normalitas data Gain Kemampuan Komunikasi MatematisKelas Konvensional ........................................................................... 117

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

x

Lampiran C.7 Uji Homogenitas Data Gain Kelas TPS dan KelasKonvensional ............................................................................ 120

Lampiran C.8 Uji Hipotesis Penelitian Data Gain Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa ....................................................................... 121

Lampiran C.9 Pencapaian Indikator Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa Kelas TPS dan Konvensional ....................... 123

Lampiran C.10 Pencapaian Indikator Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa Kelas TPS dan Konvensional ....................... 128

Lampiran D Lain-lain .................................................................................... 133

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini terjadi dengan sangat pesat,

oleh karena itu Indonesia sepatutnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah mereka yang mampu berpikir

secara logis dan kreatif. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Dengan pendidikan manusia

dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara sehingga menjadi

manusia yang berkualitas dan dapat bersaing dalam dunia kerja.

Pendidikan adalah suatu kegiatan secara sadar yang bertujuan mencerdaskan

siswa. Adapun menurut UU No.20 tahun 2003 Pasal 3, pendidikan nasional

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mandiri dan bertanggung jawab

terhadap masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

dibutuhkan suatu pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang

terjadi antara guru dengan siswa dan bertujuan merubah pola pikir dan tingkah

laku siswa ke arah yang lebih baik. Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

2

pembelajaran tersebut memberikan hasil yang baik, demikian pula dengan

pembelajaran dalam bidang matematika.

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam

pendidikan. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa

untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif, serta kemampuan beker-jasama. Pendidikan matematika

merupakan salah satu fondasi dari kemampuan sains dan teknologi. Mengingat

pentingnya matematika terhadap pengembangan generasi, maka tidak boleh

dibiarkan adanya anak-anak muda yang buta matematika. Kebutaan terhadap

matematika yang dibiarkan akan menjadi suatu kebiasaan, membuat masyarakat

kehilangan kemampuan berpikir secara disipliner dalam menghadapi masalah-

masalah nyata.

Dalam peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 disebutkan bahwa aspek

penilaian matematika dalam rapor dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu:

pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan masalah (Shadiq,

2009: 13). Berdasarkan pemaparan tersebut, kemampuan komunikasi matematis

merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran

matematika. Kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan siswa dalam

menyampaikan gagasan atau ide-ide matematika baik secara lisan maupun tulisan.

Melalui komunikasi siswa dapat mengklarifikasi pemahaman yang telah ia dapat.

Mengingat pentingnya komunikasi matematis maka sudah seharusnya siswa

memiliki kemampuan tersebut, namun pada kenyataannya kemampuan

komunikasi matematis siswa Indonesia masih tergolong rendah.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

3

Hasil survey yang dilakukan TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study)

dan PISA (Programme for International Student Assessment) yang menyatakan

bahwa hasil belajar matematika siswa Indonesia masih rendah. Hasil TIMSS

tahun 2015, menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa Indonesia berada

pada urutan ke-44 dari 49 negara dengan rata-rata skor 397 (TIMSS, 2015).

Sedangkan hasil data survei tiga tahunan PISA tahun 2015, Indonesia hanya

menduduki rangking 62 dari 70 negara peserta pada rata-rata skor 386 (OECD,

2016). Rangking tersebut menunjukkan bahwa kemampuan hasil belajar ma-

tematika di Indonesia masih tergolong rendah dibanding rata-rata skor inter-

nasional yaitu 490 (Tohir, 2016). Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan

komu-nikasi matematis siswa Indonesia masih tergolong rendah.

Untuk mencapai salah satu tujuan tentang standar isi mata pelajaran lingkup

pendidikan dasar dan menengah menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006

yakni “Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah”. Berkaitan dengan hal ini, rata-

rata kemampuan komunikasi matematis siswa SMP di Indonesia masih tergolong

rendah, maka untuk melatih kemampuan komunikasi matematis siswa dapat

dilakukan dengan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS).

Model pembelajaran TPS merupakan model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan berpasangan, sehingga

siswa dapat terlibat aktif dalm pembelajaran di kelas melalui pasangan-pasangan

yang terbentuk. Adanya tahap demi tahap model pembelajaran TPS seperti Think

(berpikir), Pairing (berpasangan) dan Sharing (berbagi). Tahap-tahap yang

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

4

terdapat dalam model pembelajaran TPS diharapkan dapat menuntun siswa untuk

aktif belajar dan mampu mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya

baik secara lisan maupun tulisan.

SMP Negeri 22 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang kemampuan

komunikasi matematis siswanya masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara

dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII di sekolah tersebut yaitu Ibu

Juriah, S.Pd., beliau mengatakan bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam

menyatakan situasi masalah ke dalam model matematika, kemampuan siswa

menggambarkan situasi masalah dan solusi masalah menggunakan gambar, bagan,

tabel, atau secara aljabar masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan

komunikasi SMP Negeri 22 Bandar Lampung masih tergolong rendah. Rendahnya

kemampuan komunikasi matematis siswa karena selama proses pembelajaran

siswa kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi matematisnya. Biasanya proses pembelajaran dalam matematika

masih dilakukan secara konvensional, yaitu pembelajaran yang berpusat pada

guru. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang terlibat aktif selama proses

pembelajaran, sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa kurang

berkembang optimal.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 22 Bandar

Lampung.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka ru-

musan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran Think

Pair and Share berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think

Pair and Share terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di

SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dalam

pendidikan matematika berkaitan dengan TPS serta hubungannya dengan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru dan calon guru

Sebagai bahan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh model

pembelajaran Think Pair and Share terhadap kemampuan komunikasi

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

6

matematis siswa dan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran

matematika.

b. Manfaat bagi sekolah

Sebagai masukan dalam upaya pembinaan para guru SMP Negeri 22

Bandarlampung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

c. Manfaat bagi peneliti

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain terkait dengan

penelitian yang menggunakan Think Pair and Share.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh pembelajaran dalam penelitian ini adalah adanya perlakuan selama

proses pembelajaran matematika dengan materi kubus dan balok yang be-

rakibat pada perubahan kemampuan komunikasi matematis siswa. Dalam

penelitian ini, model pembelajaran TPS dikatakan berpengaruh jika kemam-

puan komunikasi matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran TPS

lebih besar daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang megikuti

pembelajaran konvensional.

2. Model pembelajaran TPS adalah model pembelajaran yang memberikan

kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif secara mandiri maupun

berpasangan. Pada model pembelajaran ini terdapat tiga tahap inti, yaitu tahap

pertama thinking (berpikir), siswa secara mandiri berpikir yang berhubungan

dengan pelajaran. Tahap kedua pairing (berpasangan), siswa berpasangan

dengan teman sebangku untuk berdiskusi. Tahap ketiga sharing (berbagi),

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

7

kelompok pasangan sebangku berbagi hasil pemikirannya kepada seluruh

siswa didalam kelas (presentasi).

3. Kemampuan komunikasi matematis siswa adalah kemampuan siswa dalam

berkomunikasi mengungkapkan ide-ide, gagasan, serta pemahamannya.

Kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi penting ketika diskusi

antar siswa dilakukan, dimana siswa diharapkan mampu menyatakan,

menggambarkan, mendengar, menanyakan dan berkerjasama sehingga dapat

membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Komunikasi Matematis

Dalam kehidupan, kita tidak akan terlepas dari suatu kegiatan atau proses yang

disebut komunikasi. Menurut Rakhmat (2007: 9) komunikasi adalah peristiwa

sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Manusia

dikenal sebagai makhluk sosial, maka sudah sewajarnya bahwa komunikasi

dianggap sebagai hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Tanpa adanya

proses komunikasi, kehidupan tidak akan berjalan dengan baik. Sedangkan

menurut Asikin (2013: 204) yang dinamakan kemampuan komunikasi matematis

adalah suatu kecakapan seseorang dalam menghubungkan pesan-pesan dengan

membaca ataupun mendengarkan, selanjutnya bertanya, kemudian meng-

komunikasikan letak masalah serta mempresentasikan dalam pemecahan masalah.

Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan termasuk dunia

pendidikan. Qohar (2010: 4) berpendapat bahwa siswa yang sudah memiliki

kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk dapat mengkomunikasi-

kannya, agar pemahaman tersebut bisa dimengerti oleh orang lain.

Komunikasi merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasi siswa dalam

pembelajaran matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Shadiq (2004: 18)

yang menyebutkan bahwa selain penalaran dan pemecahan masalah, kemampuan

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

9

mengkomunikasikan ide, pikiran, ataupun pendapat sangatlah penting.

Komunikasi matematis merupakan kemampuan untuk mengekspresikan konsep

matematika untuk memperoleh ide atau gagasan baru, saling bertukar informasi,

serta menilai dan mempertajam ide agar dapat meyakinkan orang lain. Menurut

Mahmudi (2006: 4) komunikasi dapat membantu siswa membangun pemahaman

terhadap ide-ide matematika dan membuatnya mudah dipahami. Ketika siswa

ditantang untuk berpikir tentang matematika dan mengkomunikasikannya kepada

orang/siswa lain secara lisan maupun secara tertulis, secara tidak langsung mereka

dituntut untuk membuat ide-ide matematika itu lebih terstruktur dan meyakinkan,

sehingga ide-ide itu menjadi lebih mudah dipahami. Dengan demikian, siswa

harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar tujuan pembelajaran

matematika dapat tercapai.

Dijelaskan pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/PP/2004, bahwa

penalaran dan komunikasi merupakan kegiatan yang ditunjukan siswa dalam

melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika. Menurut

dokumen tersebut, indikator yang menunjukan kemampuan komunikasi antara

lain adalah: (1) Menyajikan pernyataan matematika secara tulis, lisan, gambar,

dan diagram, (2) Mengajukan dugaan (conjectures), (3) Melakukan manipulasi

matematika, (4) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau

bukti terhadap beberapa solusi, (5) Menarik kesimpulan dari pernyataan, (6)

Memeiksa kesahihan suatu argument, (7) Menentukan pola atau sifat dari gelaja

matematis untuk membuat generalisasi.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

10

Sedangkan indikator kemampuan siswa dalam komunikasi matematis pada

pembelajaran matematika dalam NCTM (2000: 214) adalah: (1) Kemampuan

mengekspresikan kemampuan matematika secara lisan, tertulis, dan demonstrasi

serta menggambar secara visual, (2) kemampuan memahami, interpretasi, dan

evaluasi ide-ide matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual

lainnya, (3) Kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi matematika dan

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-hubungan

dan model-model situasi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi

matematis siswa adalah kemampuan siswa dalam menyambungkan, meng-

ekspresikan ide dan gagasan yang mereka miliki, kemudian dapat mem-

presentasikan atau menyampikan ide-ide, gagasan dan pemahamannya tentang

konsep dan pembelajaran matematika ke dalam gambar atau model matematika

secara lisan, tulisan ataupun gambar. Pada penelitian ini, kemampuan komunikasi

yang akan diteliti adalah kemampuan komunikasi dalam bentuk tulisan meliputi

kemampuan menggambar (drawing), ekspresi matematika (mathematical

expression), dan menulis (written text) dengan indikator sebagai berikut:

a. Menggambarkan situasi msalah dan menyatakan solusi masalah

menggunakan gambar, bagan, dan secara aljabar.

b. Menjelaskan ide, solusi, dan relasi matematika secara tulisan.

c. Menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

11

B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share

Menurut Lie (2007: 12) pembelajaran kooperatif disebut juga sebagai pembelajar-

an gotong-royong, yaitu merupakan sistem pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam

tugas yang terstruktur. Rogger dkk (Huda, 2011: 29) menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang

di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri

dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.

Suherman dkk (2003: 260) berpendapat bahwa cooperative learning mencakupi

suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan

masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama lainnya serta menekankan pada kehadiran teman sebaya yang

berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim.

Estiti (Gunawan, 2010), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut: (1) Siswa bekerja dalam tim (team) untuk menuntaskan

tujuan belajar, (2) Tim terdiri dari siswa-siswa yang mempunyai tingkat

keberhasilan tinggi, sedang, dan rendah, (3) Bila memungkinkan tim merupakan

campuran suku, budaya dan jenis kelamin.

Think Pair and Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif

sederhana, model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Lie (2007: 57) berpendapat

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

12

bahwa TPS adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja

sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, keunggulan teknik ini adalah

optimalisasi partisipasi siswa. Adapun keunggulan model pembelajaran TPS

menurut Lie (2007: 58) yaitu (1) Meningkatkan kemandirian siswa untuk

memikirkan jawaban sendiri tanpa bantuan siswa lain, (2) Meningkatkan

partisipasi siswa untuk menyumbangkan pemikiran karena leluasa dalam

mengungkapkan pendapatnya dan dapat bertukar pikiran untuk memunculkan ide

baru, (3) Membentuk kelompok lebuh mudah dan lebih cepat, (4) Melatih

kecepatan berpikir siswa, menjadi terbiasa dengan proses pemikiran dan

pengambilan ide dalam waktu yang singkat.

Selanjutnya Trianto (2007: 61) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe

TPS dapat melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir serta aktivitas

siswa, karena siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi dirinya sendiri

dan pengetahuan siswa juga bisa berkembang melalui transfer pola pikir dengan

siswa lain, sehingga siswa mampu menggabungkan dan membandingkan pola

pikir mereka sendiri dengan pola pikir siswa lain. Dari pernyataan-pernyataan

diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TPS adalah model

pembelajaran yang mengutamakan kemandirian siswa yang dapat membangun

pengetahuan melalui eksplorasi diri sendiri.

Adapun langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran kooperatif tipe

TPS menurut Trianto (2007: 61-62) adalah sebagai berikut: (1) Berpikir

(Thinking), Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan

dengan materi pelajaran yang sedah dipelajari. Selanjutnya guru meminta siswa

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

13

menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan

atau permasalahan tersebut secara individu, (2) Berpasangan (Pairing), Guru

meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka

peroleh dari proses berpikir (thinking) sebelumnya. Interaksi yang dilakukan oleh

siswa selama proses ini dapat menyatukan jawaban, ide atau gagasan yang

dimiliki oleh masing-masing siswa, (3) Berbagi (Sharing) Pada tahap ini guru

meminta pasangan-pasangan yang telah dibentuk untuk membagikan hasil

diskusinya kepada seluruh kelas. Secara bergiliran masing-masing kelompok

(pasangan) mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hadil diskusi tersebut

didepan kelas. Tahap ini berakhir sampai hampir sebagian dari seluruh kelompok

(pasangan) mendapat kesempatan melaporkan..

C. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh

guru di sekolah. Proses pembelajaran diawali dengan cara penyampaian materi

pelajaran oleh seorang guru kepada siswa di dalam kelas, pemberian contoh soal,

dan kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Pada tahap latihan siswa diberi

kebebasan berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

Vui (dalam Shadiq, 2009: 9) menyatakan bahwa sebagian guru matematika di

Indonesia, para guru matematika di Asia Tenggara berkecenderungan juga untuk

menggunakan model pembelajaran tradisional yang dikenal dengan beberapa

istilah seperti: pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered approach),

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif (deductive

teaching), ceramah (expository teaching), maupun whole class instruction.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

14

Model pembelajaran seperti dinyatakan di atas dapat dikatakan lebih menekankan

kepada para siswa untuk mengingat atau menghafal dan kurang menekankan

kepada para siswa untuk bernalar (reasoning), memecahkan masalah (problem-

solving), ataupun pada pemahaman (understanding). Dengan model pembelajaran

seperti itu, dapat disimpulkan bahwa kadar keaktifan siswa menjadi sangat

rendah, para siswa hanya menggunakan kemampuan berpikir tingkat rendah (low

order thinking skills) selama proses pembelajaran berlangsung di kelas dan tidak

memberi kemungkinan bagi para siswa untuk berpikir dan berpartisipasi secara

penuh.

D. Kerangka Pikir

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah suatu model pembelajaran yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Prosedur yang digunakan

dalam metode kooperatif tipe TPS ini dapat memberi siswa lebih banyak waktu

untuk berpikir, untuk merespon, untuk membantu, dan guru melengkapi penyajian

singkat atau fasilitator saat situasi menjadi tanda tanya. Tahap pertama yaitu Think

(berpikir) diawali dengan siswa diberi suatu permasalahan atau pertanyaan oleh

guru terkait dengan materi yang akan dipelajari, tahap ini akan merangsang

kemampuan komunikasi matematis siswa baik secara lisan maupun tulisan.

Tahap kedua yaitu Pair (berpasangan), siswa berdiskusi dengan pasangan yang

telah ditentukan. Masing–masing pasangan kelompok bertanggung jawab dengan

pasangannya. Apabila ada anggota pasangannya yang belum paham, maka

pasangan yang satunya membantu pasangannya hingga paham, jika ditemukan

ada pasangan yang kurang paham, maka tugas guru menfasilitasi pasangan

tersebut hingga paham. Pada tahap ini akan merangsang kemampuan komunikasi

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

15

matematis siswa dalam memahami, menginterpretasi, dan mengevaluasi ide-ide

matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya. Tahapan

ketiga yaitu Share (berbagi), setelah masing-masing pasangan berdiskusi dengan

pasangannya, guru meminta salah satu siswa perwakilan dari pasangannya untuk

mengungkapkan hasil diskusi dengan pasangan kelompoknya. Pasangan

kelompok yang lain mendengarkan dan menanggapi jika ada hal yang masih

belum sesuai. Pada tahap ini akan merangsang kemampuan siswa dalam

mengekspresikan kemampuan matematika secara lisan, tertulis, dan demonstrasi

serta menggambar secara visual.

Tiga tahap kegiatan tersebut masing-masing memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpikir sendiri, bekerja sama dengan pasangannya untuk me-

mecahkan suatu permasalahan, dan melatih siswa berkomunikasi terutama pada

saat berbagi informasi, bertanya, mengungkapkan pendapat di depan kelas.

Berdasarkan tahapan-tahapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS

tersebut memungkinkan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa

yang mengikuti pelajaran kooperatif tipe TPS akan lebih tinggi daripada siswa

yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, diharapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat berpengaruh terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa.

E. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar bahwa semua siswa kelas VIII semester

genap SMPN 22 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017 memperoleh materi

yang sama dan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

16

F. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesi Umum

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

2. Hipotesis Khusus

Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran tipe

TPS lebih besar daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

17

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandar Lampung yang terletak di

Jalan Hi. Zainal Abidin Pagar Alam No. 109, Rajabasa Bandar Lampung.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar

Lampung semester genap tahun ajaran 2016-2017 yang terdistribusi dalam 12

(dua belas) kelas yaitu VIII A – VIII L.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel atas pertimbangan bahwa dua kelas yang dipilih

adalah kelas yang diajar oleh guru yang sama sehingga pengalaman belajar yang

didapatkan oleh siswa relatif sama. Terpilih kelas VIII B sebagai kelas

eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan model TPS dan kelas VIII C sebagai

kelas kontrol, yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang terdiri dari satu

variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model

pembelajaran TPS sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi

matematis. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah the pretest-posttest

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

18

control group design sebagaimana yang dikemukakan Fraenkel, Wallen dan

Hyun (1993: 248) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 The Pretest-Posttest Control Group Design

Group Pretest Treatment PosttestTreatment group 1

Control group 2

Keterangan:= Data kemampuan komunikasi matematis siswa1= Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share2= Pembelajaran Konvensional

C. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Melihat kondisi lapangan, seperti terdapat berapa kelas, jumlah siswa,

serta cara mengajar guru matematika selama pembelajaran.

b. Menentukan sampel penelitian.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penelitian sesuai

dengan model yang akan digunakan selama penelitian, yaitu model

pembelajaran TPS dan pembelajaran konvensional.

d. Membuat instrumen penelitian.

e. Menguji validitas instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengadakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

TPS dan kovensional sesuai RRP yang telah dibuat.

c. Mengadakan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

19

3. Tahap Akhir

a. Mengumpulkan data kuantitatif.

b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.

c. Membuat laporan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes digunakan untuk

mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. Tes diberikan sebelum dan

setelah diberi perlakuan (pretest-posttest) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

E. Data Penelitian

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kemampuan komunikasi

matematis siswa yang dicerminkan oleh skor pretest-posttest dan data skor

peningkatan (gain). Data ini berupa data kuantitatif.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan

komunikasi matematis siswa. Instrumen tes terdiri dari lima soal, materi yang

diujikan adalah pokok bahasan kubus dan balok. Tes yang diberikan pada setiap

kelas baik soal-soal untuk pretest dan posttest adalah soal yang sama. Setiap soal

memiliki satu atau lebih indikator kemampuan komunikasi matematis.

Adapun pedoman pemberian skor dapat dilihat pada Tabel 3.2

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

20

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis

No Indikator Keterangan Skor

Menggambar(drawing)

Menggambarkan situasi masalah danmenyatakan solusi menggunakan gambar,bagan, aljabar tidak ada

0

Menggambarkan situasi masalah danmenyatakan solusi menggunakan gambar,bagan, aljabar kurang lengkap dan salah

1

Menggambarkan situasi masalah danmenyatakan solusi menggunakan gambar,bagan, aljabar kurang lengkap tapi benar ataulengkap tapi salah

2

Menggambarkan situasi masalah danmenyatakan solusi menggunakan gambar,bagan, aljabar lengkap dan benar

3

Menulismatematis(written text)

Menjelaskan ide, solusi, dan relasimatematika secara tulisan salah dan tidaksistematis

0

Menjelaskan ide, solusi, dan relasimatematika secara tulisan salah namunsistematis

1

Menjelaskan ide, solusi, dan relasimatematika secara tulisan benar namun tidaksistematis

2

Menjelaskan ide, solusi, dan relasimatematika secara tulisan benar dansistematis

3

EkspresiMatematika(mathematicalexpression)

Penjelasan menggunakan bahasa matematikadan simbol tidak ada 0Penjelasan menggunakan bahasa matematikadan simbol kurang logis dan kurangtepat/lengkap

1

Penjelasan menggunakan bahasa matematikadan simbol kurang logis namun tepat/lengkap 2Penjelasan menggunakan bahasa matematikadan simbol logis namun kurang tepat/lengkap 3Penjelasan menggunakan bahasa matematikadan simbol tepat/lengkap 4

Sebelum penelitian ini dilakukan, instrumen diuji untuk mendapatkan validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari instrumen tersebut.

Adapun agar memperoleh data yang akurat maka tes yang digunakan adalah tes

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

21

yang memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu validitas tes, reliabilitas, daya

pembeda dan yang memiliki tingkat kesukaran minimal sedang.

1. Validitas Tes

Validitas tes dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari tes

kemampuan komunikasi matematika ini dapat diketahui dengan cara

membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan komunikasi

matematis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Selanjutnya,

soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mitra. Jika penilaian

soal tes oleh dosen pembimbing dan guru mitra telah sesuai dengan kompetensi

dasar dan indikator kemampuan komunikasi matematis, maka tes tersebut

dinyatakan valid. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang

diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan

bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis (√) oleh guru.

2. Reliabilitas

Bentuk soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes tipe uraian.

Dalam Arikunto (2011: 109) untuk menentukan koefisien reliabilitas (r11) soal tipe

uraian digunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:

= 1 − ∑ dengan = ∑ − ∑Keterangan :r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen tes

= Banyaknya butir soal= Varians Skor∑ = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir soal= Varians total skor

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

22

Koefisien reliabilitas suatu butir soal diinterpretasikan dalam Arikunto (2011:

195), di interpretasikan seperti yang disajikan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Realibilitas

Koefisien relibilitas (r11) Kriteria0,00 – 0,20 Sangat rendah0,21 – 0,40 Rendah0,41 – 0,60 Sedang0,61 – 0,80 Tinggi0,81 – 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen tes diperoleh bahwa koefisien

reliabilitas soal sebesar 0,75 yang berarti instrumen tes yang digunakan memiliki

kriteria reliabilitas tinggi. Oleh karena itu, instrumen tes layak digunakan. Hasil

perhitungan reliabilitas uji coba instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran C.1 .

3. Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui derajat atau taraf kesukaran suatu

butir soal. Azwar (2007: 134) mengungkapkan untuk menghitung tingkat

kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut:TK =Keterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

JT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.

Interpretasi dari tingkat kesukaran butir soal menurut Azwar (2007: 134) dapat

dilihat dari klasifikasinya seperti yang disajikan pada Tabel 3.4 berikut.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

23

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran (TK) Interpretasi0,00 – 0,15 Sangat Sukar0,16 – 0,30 Sukar0,31 – 0,70 Sedang0,71 – 0,85 Mudah0,86 – 1,00 Sangat Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan instrumen tes diperoleh bahwa tingkat kesukaran

tes sebesar 0,63 sampai dengan 0,66 yang berarti instrumen tes yang digunakan

memiliki kriteria sedang. Hasil perhitungan secara rinci dapat dilihat pada

Lampiran C.2.1.

4. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang

mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Daya pembeda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat

diskriminasi atauangka yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda. Setelah

diketahui skor hasil tes uji coba, nilai daya pembeda tiap butir soal dihitung

menggunakan persamaan berikut (Arifin, 2011:133).

DP = KA − KBKeterangan :DP : nilai daya pembeda suatu butir soalKA : rata-rata skor suatu butir soal dari kelompok atasKB : rata-rata skor suatu butir soal dari kelompok bawahSkor maks : skor maksimum suatu butir soal

Pengelompokan siswa menjadi kelompok atas dan kelompok bawah disesuaikan

dengan nilai yang diperoleh siswa. Setelah diperoleh data uji coba soal, maka

data nilai siswa diurutkan dari nilai yang tertinggi ke nilai terendah. Kemudian,

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

24

ditentukan persentase yang sesuai untuk menjadi bagian kelompok atas dan

bawah, hal ini bertujuan supaya tidak ada siswa dengan nilai yang sama termasuk

kedalam dua kategori atau memperoleh nilai yang sama masuk dalam kategori

kelompok atas dan bukan kelompok atas, begitupun dengan kelompok bawah.

Menurut Arifin (2011:133) hasil perhitungan indeks daya pembeda diinterpretasi

berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda

DP Kriteria0,40 - 1,00 Sangat baik0,30 - 0,39 Baik0,20 - 0,29 Sedang-1,00 - 0,19 Jelek

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa koefisien

daya pembeda tes berkisar antara 0,33 sampai dengan 0,52. Hal ini menunjukkan

bahwa instrumen tes yang diuji cobakan ada yang memiliki daya pembeda sedang,

baik, dan sangat baik. Hasil perhitungan daya pembeda uji coba soal dapat dilihat

pada Lampiran C.2.2

Setelah dilakukan analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal

tes kemampuan komunikasi matematis diperoleh rekapitulasi hasil tes uji coba

dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.6.

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh dari

hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir dianalisis untuk men-

dapatkan skor peningkatan (gain) pada kedua kelas. Analisis ini bertujuan untuk

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

25

mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada

kelas TPS dan kelas konvensional. Menurut Hake (1998: 1) besarnya peningkatan

dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) yaitu:

= − −Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi dari Hake (1998: 65) sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain (g) Kriteria0,71 – 1,00 Tinggi0,31 – 0,70 Sedang0,00 – 0,30 Rendah

Hasil perhitungan skor gain kemampuan komunikasi matematis siswa se-

lengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.3 dan C.4. Data skor kemampuan

komunikasi matematis siswa di kelas eksperimen dan kontrol, dapat dianalisis

dengan uji statistik untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa. Sebelum melakukan uji statistik perlu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Pengolahan data

dilakukan dengan bantuan Software Microsoft Excel 2007. Adapun prosedur uji

normalitas dan uji homogenitas sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data kemampuan

komunikasi matematis siswa dari sampel yang diteliti berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau sebaliknya. Dalam penelitian ini data skor peningkatan

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

26

dari kemampuan komunikasi matematis siswa diuji dengan menggunakan uji Chi

Kuadrat berdasarkan pada Sudjana (2005: 273) adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis

Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:

H0 : data gain berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data gain berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

b. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05

c. Statistik uji

Statistik yang digunakan untuk uji Chi-Kuadrat:

= ( − )Keterangan:

= harga uji chi-kuadrat= frekuensi harapan= frekuensi yang diharapkan= banyaknya pengamatan

d. Keputusan uji

H0 diterima jika < dengan dk = k–3dan = 0,05 maka data

berdistribusi normal. H0 ditolak jika > , maka data tidak

berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis

Kelas Keputusan Uji

Eksperimen 3,588 7,815 H0 diterimaKontrol 1,532 7,815 H0 diterima

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

27

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data skor peningkatan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa kelas TPS dan kelas konvensional berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.5 dan Lampiran C.6.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data

memiliki varians yang sama atau tidak. Diketahui bahwa kedua data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas.

Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang dilakukan adalah uji-F. Sudjana

(2005: 249), uji-F adalah sebagai berikut.

a. Hipotesis

H0: σ = σ (kedua kelompok data memiliki varians yang sama)

H1: σ ≠ σ (kedua kelompok data memiliki varians yang tidak sama)

b. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05

c. Statistik uji

Statistik uji yang digunakan untuk uji-FF =Keterangan :s1

2 = varians terbesars2

2 = varians terkecil

d. Keputusan uji

Terima H0 jika < ( , ) dengan = 0,05 dan peluang , serta

derajat kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

28

penyebut. Dalam hal lainnya H0diterima.

Hasil uji homogenitas data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa disajikan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Peningkatan Kemampuan.Komunikasi Matematis

Kelas Varians Keputusan UjiEksperimen 0,064

1,13 1,90 H0 diterimaKontrol 0,072

Pada tabel 3.8 diketahui bahwa kurang dari . Ini berarti bahwa

kedua kelompok data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa

memiliki varians yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.7.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data skor peningkatan

kemampuan komunikasi matematis diketahui bahwa data berdistribusi normal dan

memiliki varians yang homogen. Menurut Sudjana (2005: 243) apabila data

berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogen maka analisis data dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan dua

rata-rata yaitu uji-t dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: μ1 = μ2, artinya rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan ko-

munikasi matematis siswa.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

29

H1: μ1 > μ2, artinya rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan kemampuan

komunikasi matematis siswa.

Menurut Sudjana (2005: 239) pengujian hipotesis menggunakan rumus:= ̅ ̅dengan

2

11

21

222

2112

nn

snsns

Keterangan:̅1 : rata-rata skor kemampuan kelas eksperimen̅2 : rata-rata skor kemampuan kelas kontroln1 : banyaknya siswa kelas eksperimenn2 : banyaknya siswa kelas kontrol

: variansi pada kelas eksperimen: variansi pada kelas kontrol: variansi gabungan

Pada taraf signifikansi 5% dengan dk = ( 221 nn ) dan peluang (1 − )maka

H0 diterima jika diperoleh < ( ∝)( ), Namun, jika harga t mempunyai

harga-harga lainnya maka H0 ditolak.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

40

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Think Pair Share tidak berpengaruh terhadap kemampuan ko-

munikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandarlampung tahun

pelajaran 2016/2017

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran-saran yang dapat diberikan sebagai

berikut.

1. Bagi guru, model pembelajaran TPS sebaiknya digunakan sebagai salah satu

opsi dalam pembelajaran matematika guna untuk membantu siswa dalam

mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya. Akan tetapi dalam

penerapannya harus diimbangi dengan perencanaan yang matang dengan

memahami tahap-tahap pada pembelajaran dan pengelolaan waktu yang tepat

agar pembelajaran semakin kondusif dan dapat memperoleh hasil yang

maksimal.

2. Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai

model pembelajaran TPS hendaknya melakukan pengajian lebih mendalam,

seperti memperhatikan pembagian waktu sebaik mungkin terkait dengan

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

41

pembelajaran TPS sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Selain itu, dapat pula digunakan untuk menambahkan referensi tentang

pengaruh model pembelajaran TPS terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

43

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, Bansu Irianto. 2003. Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahamandan Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Think-TalkWrite.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.

Asikin, 2013. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Dalam SettingPembelajaran RME (Realistic Mathematics Education). Jurnal PendidikanMatematika.[Online].Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer/article/view /1483/1440. [10 November 2016].

Azwar, Saifuddin. 2007. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan PengukuranPrestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fraenkel, Jack and Wallen, Norman E. 1993. How to Design and EvaluateResearch in Education. Singapura: McGraw-Hill.

Gunawan, Imam. 2010. Metode Kooperatif Model Think Pair Share,(http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=12727, diaksestanggal 21 November 2016)

Hake, Richard R. 1998. Interactive-Engagement Versus Ttraditional Methods.American Journal of Physics. [online]. Tersedia: www.montana.edu.(29 Januari 2017).

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, danJakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia.

Mahmudi, Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal MIPMIPAUNHALU Volume 8 No.1, 2009.Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE …digilib.unila.ac.id/28504/15/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

43

NCTM (National Council Teacher of Mathematics). 2000. Principles andStandards for School Mathematics. NCTM: Reston, Virginia.

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). 2015. PISA2015: Assesment and Analitical Framework.[online]. Tersedia: http://www.oecd-ilibrary.org/education/pisa-2015-assessment-and-analytical framework_9789264255425-en. (15 Desember 2016).

Qohar, Abdul. 2010. Mengembangkan Kemampuan Pemahaman, Koneksi danKomunikasi Matematis Serta Kemandirian Belajar Matematika Siswa SMPMelalui Reciprocal Teaching. [Online]. Diakses di http://repository.upi.edu.pada 25 November 2016.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Indonesia.

Shadiq, Fajar.(2004). Penalaran, Pemecahan masalah dan Komunikasi DalamPembelajaran matematika. Makalah disajikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP Jenjang Dasar tanggal 10 s.d. 23 Oktober2004.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Transito

Suherman, E., Turmudi, Didi S., Tatang H., Suhendra, Sufyani P., Nurjanah, &Ade R. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:JICA-UPI.

Sumarmo, U. 2003. Pengembangan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi padaSiswa SLTP dan SMU serta Mahasiswa Strata Satu (SI) melalui berbagaiPendekatan Pembelajaran . Bandung, Laporan Penelitian Pascasarjana UPI.

TIMSS. 2015. TIMSS 2015 International Result in Mathematics. [online].Tersedia:http://timms2015.org/timss-2015/mathematics/students-achievement/ distribution-of-mathematics-achievement/. (18 Desember2016)

Tohir, Mohammad. 2016. Hasil PISA Indonesia Tahun 2015 MengalamiPeningkatan.[online].Tersedia: https://matematohir.wordpress.com/2016/12.(18 Desember 2016)

Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, danKontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.