38
95 PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN SARANA YANG DIMILIKI MAHASISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI STKIP PGRI PASURUAN Nunuk Indarti STKIP PGRI Pasuruan ABSTRAK, Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Biaya Kuliah, dan Sarana yang Dimiliki Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di STKIP PGRI Pasuruan, Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat memberikan semangat yang luar biasa terhadap seseorang untuk berprilaku dan dapat memberukan arah dalam belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar mahasiswa. yaitu pendapatn orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar yang di miliki mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatn orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa, untuk mengetahui pengaruh biaya kuliah terhadap motivasi belajar mahasiswa, dan untuk mengetahui pengaruh sarana belajar yang di miliki mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan yaitu semua mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan angkatan 2013 yaitu berjumlah 373 mahasiswa.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratifield proporsional sampling Besarnya sampel yang di teliti adalah 79 responden. Adapun metode penelitian yang digunkaan adalah mertode penelitian kuantitatif dengan pendekatan diskriptif. Analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabel bebas penelitian adalah pendapatan orang tua (X1), biaya kuliah (X2), sarana belajar (X3), dan variabel terikat adalah motivasi belajar (Y). Teknik pengumpulan data yaitu menggunkaan kuesioner (angket), dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) berdasarkan uji T dengan menggunakan SPSS17 tentang pendapatn orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar secara parsial terhadap motivasi belajar. Diketahui nilai sig untuk variabel pendapatan orang tua sebesar 0,019 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti variabel pendapatan memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar. Nilai sig untuk variabel pendapatan orang tua ssebesra 0,857 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti variabel pendapatan orang tua tidak memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar. Nilai sig untuk variabel sarana belajar sebesar 0,003 lebih kecil dari ni;lai signifikansi 0,05 yang berarti variabel sarana belajar memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar. (b) Berdasarkan uji F (simultan) dengan menggunakan SPSS17 tentang pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar secara simultan berpengaruh terhadap motivasi belajar di peroleh nilai F hitung sebesar 5,943 dan nilai signifikan 0,001 artinya nilai signifikan 0,001<dari alpha 5% (0,05) sehingga dapat disimpilkan bahwa secara bersama-sama pendapatan orang tua, biaya kuliah, sarana belajar

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

95

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH,

DAN SARANA YANG DIMILIKI MAHASISWA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

DI STKIP PGRI PASURUAN

Nunuk Indarti

STKIP PGRI Pasuruan

ABSTRAK, Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Biaya Kuliah, dan Sarana yang Dimiliki

Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di STKIP PGRI Pasuruan,

Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk bertingkah laku.

Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi

dapat memberikan semangat yang luar biasa terhadap seseorang untuk berprilaku dan dapat

memberukan arah dalam belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya proses belajar mahasiswa. yaitu pendapatn orang tua, biaya kuliah,

dan sarana belajar yang di miliki mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatn orang tua terhadap

motivasi belajar mahasiswa, untuk mengetahui pengaruh biaya kuliah terhadap motivasi

belajar mahasiswa, dan untuk mengetahui pengaruh sarana belajar yang di miliki mahasiswa

terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan yaitu semua mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan angkatan 2013 yaitu berjumlah 373 mahasiswa.Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik stratifield proporsional sampling Besarnya sampel yang di

teliti adalah 79 responden. Adapun metode penelitian yang digunkaan adalah mertode

penelitian kuantitatif dengan pendekatan diskriptif. Analisis penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda. Variabel bebas penelitian adalah pendapatan orang tua (X1),

biaya kuliah (X2), sarana belajar (X3), dan variabel terikat adalah motivasi belajar (Y).

Teknik pengumpulan data yaitu menggunkaan kuesioner (angket), dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) berdasarkan uji T dengan menggunakan

SPSS17 tentang pendapatn orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar secara parsial terhadap

motivasi belajar. Diketahui nilai sig untuk variabel pendapatan orang tua sebesar 0,019 lebih

kecil dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti variabel pendapatan memiliki pengaruh yang

positif terhadap motivasi belajar. Nilai sig untuk variabel pendapatan orang tua ssebesra 0,857

lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti variabel pendapatan orang tua tidak

memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar. Nilai sig untuk variabel sarana belajar

sebesar 0,003 lebih kecil dari ni;lai signifikansi 0,05 yang berarti variabel sarana belajar

memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar. (b) Berdasarkan uji F (simultan) dengan

menggunakan SPSS17 tentang pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar secara

simultan berpengaruh terhadap motivasi belajar di peroleh nilai F hitung sebesar 5,943 dan

nilai signifikan 0,001 artinya nilai signifikan 0,001<dari alpha 5% (0,05) sehingga dapat

disimpilkan bahwa secara bersama-sama pendapatan orang tua, biaya kuliah, sarana belajar

Page 2: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

96

memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar. (c) Hasil uji Adjusted R Square

model summary di peroleh nilai sebesar 0,192 yang artinya 19,2% variabel motivasi belajar

dapat di jelaskan dengan pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar. Sedangkan

sisanya 100% - 19,2% = 80,8% di jelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Berdasarkan

perhitungan mengkuadratkan nilai r parsial pada tabel cofficiente dan dikalikan 100%.

Diketahui bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel (Y)

penggunaan hijab, karena mempunyai nilai betha (β) terbesar yaitu 0,602 dan nilai SE

(sumbangan Efektif) terbesar yaitu 36,2%. Hal ini bahwa variabel dari faktor yang

berpengaruh paling dominan terhadap penggunaan hijab pada mahasiswi ekonomi di STKIP

PGRI Pasuruan yaitu variabel faktor buadaya (X1).

Pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut (a) faktor pndapatan orang tua

mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi belajar dengan nilai sig 0,019<0,05 (b) biaya

kuliah tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan hijab dengan nilai sig 0, 857>0,05 (c)

sarana belajar mempunyai pengaruh ppositif terhadap motivasi belajar dengan nilai sig

0,003<0,05.

Kata Kunci: Pendapatan Orang Tua, Biaya Kuliah, Sarana Belajar, Motivasi Belajar

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum pendidikan dipandang

sebagai faktor utama dalam bidang

pembangunan. Pandangan ini mengandung suatu

pengertian bahwa pendidikan dapat memotori

dan menopang proses pembangunan. Oleh

karena itu, pendidikan menjadi salah satu

kebutuhan masyarakat yang dianggap sangat

penting.

Menurut Saifudin Zuhri (2010:15),

pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar

untuk menumbuh kembangkan potensi sumber

daya manusia dengan cara mendorong dan

menfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara

detail dalam Undang-Undang RI Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab I pasal I (I) menjelaskan bahwa:

Pendidikan didefinisikan sebagai usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Namun saat ini cukup banyak permasalahan

yang dihadapi dalam proses pemenuhan akan

pendidikan, khususnya di Indonesia, salah

satunya ialah pendapatan keluarga. Apalagi,

biaya pendidikan saat ini mahal. Biaya

pendidikan merupakan komponen sangat

penting dalam penyelenggaraan pendidikan.

Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak

dapat berjalan tanpa dukungan biaya. Fatah

(1998:136) mengatakan “pembiayaan

pendidikan merupakan faktor yang tidak dapat

dihindarkan keberadaannya dalam menyediakan

komponen-komponen input pendidikan”.

Adapun kriteria pendapatan ekonomi

keluarga menurut Direktorat Jaminan

Kesejahterahan Sosial, sebagai berikut:

1. Rendah : kadang-kadang ada dan kadang

kadang tidak ada

2. Menengah : berkisar dibawah 1 juta perbulan

3. Keatas: berkisar diatas 1 juta perbulan

Ahmad Sirojuddin (2012:4-5) mengatakan

keluarga mempunyai pengaruh yang sangat

besar terhadap proses perkembangan anak

karena keluarga adalah lembaga sosial pertama

dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga,

orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang

sangat berat sekali terutama dalam memenuhi

seluruh kebutuhan anak, baik itu pendidikan dan

kebutuhan sehari-hari anak. Pada realitanya

dalam kehidupan nyata, banyak orang tua yang

Page 3: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

97

pendapatannya tinggi tidak mengalami kesulitan

apapun dalam memenuhi kebutuhan pendidikan

anaknya karena mereka memiliki uang, jadi

seperti biaya kuliah, perlengkapan-perlengkapan

kuliah(laptop,sepeda motor dll) semua bisa

terpenuhi, karena mereka mempunyai uang dan

dengan uang kita bisa mewujudkan segalanya

apalagi pada zaman yang sudah memasuki era

modernisasi dan globalisasi seperti saat ini.

Sedangkan bagi orang tua yang memiliki

pendapatan rendah akan mengalami kesulitan

untuk memenuhi kebutuhan pendidikan

anaknya, karena mereka tidak di dukung oleh

keuangan yang cukup.

Di dalam sebuah proses pembelajaran

diperlukan sarana prasarana belajar yang dapat

mendukung proses pembelajaran. Menurut Sri

Minarti (2012:250), sarana prasarana belajar

adalah “segala fasilitas yang diperlukan dalam

proses pembelajaran, yang dapat meliputi

barang bergerak maupun barang tidak bergerak

agar tujuan pendidikan tercapai. Semakin

lengkap sarana dan prasarana belajar yang

dimiliki oleh mahasiswa maka mahasiswa dapat

belajar dengan baik. Dengan demikian besar

pengaruhnya untuk mendukung dan membantu

mahasiswa dalam belajar karena mahasiswa

membutuhkan sarana belajar (laptop, sepeda

motor, buku, dll) untuk dapat mendukung

lancarnya proses belajar mengajar serta sebagai

pendukung berhasilnya prestasi belajar

mahasiswa. Akan tetapi, sarana belajar saat ini

cukup mahal. Akibatnya bagi orang tua yang

tidak mampu memenuhi sarana penunjang

tersebut, maka anak akan terhambat dalam

proses pembelajaran. Sehingga akan dapat

mempengaruhi motivasi belajar anak karena ia

tidak memiliki sarana yang dapat menunjang

dan mempermudah anak dalam proses belajar

mengajar. Dengan demikian, sumber daya

manusia menjadi rendah sehingga menghambat

kemajuan bangsa dan negara.

Menurut Saifudin Zuhri (2010:15-16)

dalam proses pembelajaran faktor motivasi

mahasiswa dalam belajar menjadi tantangan

tersendiri yang harus dihadapi dan diselesaikan

oleh seorang dosen. Selain bertugas untuk

menyampaikan materi kuliah, dosen juga

berkewajiban untuk membangkitkan motivasi

belajar mahasiswanya. “Motivasi merupakan

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah

laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya” (Hamzah, 2009:3) . Motivasi

belajar merupakan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya proes belajar. Motivasi

belajar pada diri mahasiswa dapat menjadi

lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya

motovasi belajar akan melemahkan prestasi pada

mahasiswa. Sebaliknya apabila motivasi belajar

mahasiswa tinggi maka prestasi mahasiswapun

akan meningkat.

Unsur-unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar antara lain: cita-cita atau

aspirasi mahasiswa, kemampuan mahasiswa,

kondisi mahasiswa, kondisi lingkungan

mahasiswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar

dan pembelajaran, dan upaya dosen dalam

membelajarkan mahasiswa. Salah satu unsur

yang mempengaruhi motivasi belajar ialah

kondisi lingkungan mahasiswa. Kondisi

lingkungan mahasiswa ini termasuk kondisi

ekonomi orang tua. Kondisi ekonomi orang tua

sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa, baik positif maupun negatif.

Dimyati dan Mujiono (2006:85),

mengatakan, Pentingnya motivasi belajar adalah

: 1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,

proses, dan hasil belajar, 2. Menginformasikan

tentang kekuatan usaha belajar, 3. Mengarahkan

kegiatan belajar, 4. Membesarkan semangat

belajar, 5.Menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang

berkesinambungan”. Menurut Rini Darsini

(2012:12-13), dalam proses pembelajaran, tanpa

adanya motivasi belajar yang tinggi mahasiswa

tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Kenyataan ini dapat diperhatikan bahwa banyak

dijumpai mahasiswa yang kemampuan ekonomi

orang tuanya rendah cenderung malas belajar.

Hal ini karena selain tidak memiliki sarana

penunjang belajar anak dirumah, juga anak tidak

mempunyai waktu yang cukup untuk belajar

karena harus membantu orang tuanya mencari

uang.

Page 4: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

98

Berdasarkan penelitian Rini Darsini juga

diperoleh kesimpulan bahwasnya kondisi

ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap

motivasi belajar yang pada akhirnya

berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar

siswa yang optimal. Latar belakang/kondisi

ekonomi orang tua yang mapan dapat

berpengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil

belajar yang baik. Sebaliknya latar

belakang/kondisi ekonomi orang tuanya yang

rendah, dapat berpengaruh terhadap kurangnya

motivasi belajar dan hasil belajar yang kurang

memuaskan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Saifudin Zuhri diperoleh kesimpulan bahws

terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat

ekonomi orang tua tehadap motivasi belajar

siswa. Artinya semakin tinggi tingkat ekonomi

orang tua, maka semakin tinggi motivasi belajar

siswa. Selain itu pada penelitian lain yang

dilakukan oleh Nanang Fatah dengan judul studi

tentang pembiayaan pendidikan sekolah dasar

menyimpulkan bahwa sebagian biaya

pendidikan memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan, baik terhadap mutu proses maupun

hasil belajar.

Kenyataan dan pernyataan tersebut diatas

menggambarkan bahwa, latar belakang atau

kondisi pendapatan orang tua serta biaya

pendidikan yang cukup mahal, serta sarana

belajar yang cukup mahal pula sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar yang

pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian

hasil belajar.

Dari latar belakang inilah penulis tertarik

untuk mengadakan kajian lebih mendalam

tentang skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pendapatan Orang Tua, Biaya Kuliah, dan

Sarana Belajar yang dimiliki oleh Mahasiswa

Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa STKIP

PGRI Pasauruan”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang

dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah pengaruh pendapatan orang

tua terhadap motivasi belajar mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan secara parsial?

b. Bagaimanakah pengaruh biaya kuliah

terhadap motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan secara parsial?

c. Bagaimanakah pengaruh sarana belajar yang

dimiliki mahasiswa terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan secara

parsial?

d. Apakah ada pengaruh antara pendapatan

orang tua, biaya kuliah, dan sarana yang

dimiliki mahasiswa terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan secara

simultan?

Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap masalah yang diajukan yang telah

memiliki kebenaran, tetapi baru merupakan

kebenaran taraf teoritis atau kebenaran logis dan

masih membutuhkan pembuktian atau pengujian

(Sangaji, 2010:90). Berdasarkan uraian diatas,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H1:Ada pengaruh yang signifikan antara

pendapatan orang tua terhadap motivasi

belajar mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan.

H2: Ada pengaruh yang signifikan antara biaya

kuliah terhadap motivasi belajar mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan.

H3: Ada pengaruh yang signifikan antara sarana

belajar yang dimiliki mahasiswa terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan.

H4: Ada pengaruh yang signifikan antara

pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan

sarana yang dimiliki mahasiswa terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan tercapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Dapat digunakan sebagai acuan serta

memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik terutama dibidang

Page 5: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

99

pendidikan. Kemampuan ekonomi atau

pendapatan sebuah keluarga, biaya kuliah dan

motivasi belajar mahasiswa sangat menarik

untuk di kaji. Kemampuan keluarga dalam

membiayai pendidikan anak merupakan dasar

bagi mahasiswa untuk mendorong dirinya

menjadi yang lebih baik. Artinya dapat

menjadikan mahasiswa menjadi lebih semangat

dalam belajar. Dengan kata lain memiliki

motivasi belajar yang tinggi.

2. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai dasar

pertimbangan bagi lembaga, maupun dinas-

dinas khususnya dinas pendidikan terkait dalam

pembuatan kebijakan, misal kebijakan dalam

upaya meningkatkan kualitas pendidikan

khususnya dalam perbaikan kebijakan anggaran

yang lebih efektif dan efisien . Bagi lembaga

sekolah (perguruan tinggi), ini dapat dijadikan

sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan

biaya kuliah karena mengingat mereka

(mahasiswa) berasal dari tingkat ekonomi

keluarga yang berbeda-beda. Sedangkan bagi

pemerintah penelitian ini dapat dijadikan dasar

bahwa masih banyak masyarakat yang tingkat

ekonominya masih rendah. Maka dari itu dunia

pendidikan dan perekonomian harus berjalan

seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan kualitas pendidikan di

Indonesia.

Asumsi Penelitian

Menurut (PPKI, 2010:17) “asumsi

penelitian adalah anggapan-anggapan dasar

tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir

dan bertindak dalam melaksanakan penelitian”.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa asumsi dasar sebagai

berikut:

a. Masing-masing mahasiswa dianggap sudah

mengalami berbagai situasi belajar selama 2

tahun.

b. Tidak semua mahasiswa memiliki sarana

belajar (laptop, sepeda motor, buku) yang

dapat menunjang proses pembelajaran.

c. Tidak semua mahasiswa mampu memenuhi

pembayaran kuliah sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

d. Responden (Mahasiswa) dapat memahami

isi angket penelitian sesuai dengan maksud

peneliti.

e. Sikap responden (Mahasiswa) dalam

mengisi angket penelitian jujur dan

obyektif.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian di STKIP PGRI Pasuruan

ini peneliti hanya membatasi pada hal-hal

tertentu saja yaitu :

a. Populasi penelitian ini meliputi seluruh

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan angkatan

2013.

b. Sarana belajar yang dimiliki mahasiswa

disini meliputi laptop, sepeda motor, dan

buku-buku.

c. Pemenuhan biaya kuliah mahasiswa disini

adalah dibiayai oleh orang tua.

d. Motivasi yang dimaksud adalah motivasi

intrinsik atau ekstrinsik.

Definisi Istilah

Untuk menghindari timbulnya perbedaan

pengertian atau kekurangjelasan makna dalam

judul penelitian “Pengaruh Pendapatan Orang

Tua dan Boaya Kuliah Terhadap Motivasi

Belajar Mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan”,

maka perlu diberikan definisi istilah yang

terdapat dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau yang

timbul dari sesuatu (orang, benda, dan

sebgainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan

(gaib, dan sebagainya). Pengaruh yang

dimaksud adalah seberapa besar pengaruh

pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan sarana

beljar yang dimiliki mahasiswa terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan.

2. Pendapatan

Menurut Yuliana Sudremi (2007 : 133)

“pendapatan merupakan semua penerimaan

seseorang sebagai balas jasanya dalam proses

produksi. Balas jasa tersebut bisa berupa upah,

bunga, sewa, maupun laba tergantung pada

faktor produksi yang dilibatkan dalam proses

produksi”. Adapun yang dimaksud pendapatan

Page 6: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

100

dalam penelitian ini adalah pendapatan orang

tua artinya penghasilan yang diperoleh orang tua

yang berasal dari pekerjaannya atau modal yang

lainnya.

3. Orang Tua

Orang tua berarti terdiri dari ayah dan ibu

yang mempunyai hubungan darah dengan

anaknya dimana mereka mempunyai kewajiban

untuk memenuhi semua kebutuhan anak. Orang

tua merupakan faktor utama dalam memotivasi

anak dalam pembelajaran terkait dengan kondisi

sosial ekonominya.

4. Biaya Kuliah

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi

seseorang yang diukur dalam satuan uang

dimana pengorbanan tersebut telah terjadi,

sedang terjadi, dan akan terjadi untuk tujuan

tertentu. Dengan kata lain pengorbanan yang

dikeluarkan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan kuliah.

5. Sarana belajar

Sarana belajar merupakan peralatan belajar

yang dibutuhkan dalam proses belajar agar

pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan

lancar, teratur, efektif, dan efisien. (Tim

Penyusun Pedoman Media Pendidikan dan

Kebudayaan) http/belajar psikologi.com/

Refrensi. Sarana belajar disini adalah meliputi

lapotop, sepeda motor, dan buku-buku.

6. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan suatu pernyataan yang

kompleks didalam suatu organisme yang

mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke

suatu tujuan atau perangsang. Belajar adalah

suatu proses yang dilakukan sesorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan. Motivasi belajar yang dimaksud

adalah keinginan mahasiswa untuk memperoleh

perubahan tingkah secara keseluruhan sesuai

dengan tujuan.

Dari pengertian atau batasan istilah-istilah

diatas dapat dipahami bahwa yang dimaksdkan

judul skripsi diatas adalah suatu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui secara jelas apakah

terdapat pengaruh antara pendapatan orang tua,

biaya kuliah, dan sarana yang dimiliki

mahasiswa terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan. Dimana

pada dasarnya faktor ekonomi merupakan faktor

utama kebutuhan akan pendidikan.

KAJIAN TEORI

A. Penelitian Yang Relevan

No Nama Judul Hasil Penelitian

1 Rini Darsini,

2012

Pengaruh ekonomi

keluarga siswa

terhadap prestasi

belajar siswa di mts

mafatihul huda

padakaton brebes.

Kondisi ekonomi orang tua sangat berpengaruh

terhadap motivasi belajar yang pada akhirnya

berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar

siswa yang optimal. Latar belakang/kondisi

ekonomi orang tua yang mapan dapat berpengaruh

terhadap motivasi belajar dan hasil belajar yang

baik. Sebaliknya latar belakang/kondisi ekonomi

orang tuanya yang rendah, dapat berpengaruh

terhadap kurangnya motivasi belajar dan hasil

belajar yang kurang memuaskan.

2 Saifudin

Zuhri, 2010

Pengaruh tingkat

ekonomi orang tua

terhadap motivasi

belajar siswa mts

nuril huda tarub

grobogan

Terdapat pengaruh yang signifikan antara

tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi

belajar siswa. Artinya semakin tinggi tingkat

ekonomi orang tua, maka semakin tinggi

motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda

Tarub Grobogan.

Page 7: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

101

3 Darwin

Bangun,

2008

Hubungan presepsi

siswa tentang

perhatian orang tua,

kelengkapan

fasilitas belajar, dan

penggunaan waktu

belajar dirumah

dengan prestasi

belajar ekonomi

Ada hubungan persepsi siswa tentang perhatian

orang tua, kelengkapan fasilitas belajar di

rumah dan penggunaan waktu belajar di

rumah dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil

perhitungan Fhitung > Ftabel yaitu 84,94 >

3,94 dengan koefisien determinan (R2 )

sebesar 0,6889 yang berarti ada hubungan

Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua,

Kelengkapan Fasilitas Belajar, dan Penggunaan

Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi

Belajar Ekonomi

4 Elda Ningsih,

2013

Pengaruh Motivasi

dan Tingkat

Pendapatan Orang

Tua Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS

di Smpn 2 Batang

Anai Kecamatan

Batang Anai

Kabupaten Padang

Pariaman

Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif

antara motivasi orang tua terhadap hasil

belajar siswa

Pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Batang

Anai Kecamatan Batang Anai Kabupaten

Padang Pariaman karena thitung > ttabel;

(4,686 > 1,666), kekuatan termasuk sedang

(r = 0,483) dan kontribusi yang diberikan

termasuk kecil (23,4%), (2) terdapat

pengaruh yang signifikan dan positif antara

pendapatan orang tua terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 2

Batang Anai Kecamatan Batang Anai

Kabupaten Padang Pariaman karena

thitung > ttabel; (2,569 > 1,666), kekuatan

hubungan termasuk rendah (r = 0,290) dan

kontribusi yang diberikan sangat kecil (8,4%)

terdapat pengaruh yang signifikan dan positif

antara motivasi orang tua dan pendapatan

orangtua secara bersama-sama terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS di

SMPN 2

Batang Anai Kecamatan Batang Anai

Kabupaten Padang Pariaman

Pendapatan Orang Tua

a. Pengertian Pendapatan

Dalam Kamus Ekonomi pendapatan

(income) adalah uang yang diterima

seseorang dalam perusahaan dalam bentuk

gaji, upah, sewa, bunga, laba dan lain

sebagainya, bersama dengan tunjangan

pengangguran, uang pensiun dan lain

sebagainya. Menurut Yuliana Sudremi

(2007:133) “pendapatan merupakan semua

penerimaan seseorang sebagai balas jasanya

dalam proses produksi. Balas jasa terebut

bisa berupa upah, bunga, sewa, maupun,

Page 8: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

102

laba tergantung pada faktor produksi pada

yang dilibatkan dalam proses produksi.”

Sedangkan Suyanto (2000:80)

mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:

Pendapatan adalah sejumlah dana yang

diperolah dari pemanfaatan faktor produksi

yang dimiliki. Sumber pendapatan tersebut

meliputi:

1. Sewa kekayaan yang digunakan oleh

orang lain, misalnya menyewakan rumah,

tanah.

2. Upah atau gaji karena bekerja kepada

orang lain ataupun menjadi pegawai

negeri.

3. Bunga karena menanamkan modal di

bank ataupun perusahaan, misalnya

mendepositokan uang di bank dan

membeli saham.

4. Hasil dari usaha wiraswasta, misalnya

berdagang, bertenak, mendirikan

perusahaan, ataupun bertani”.

Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa pendapatan adalah uang

yang diterima selama periode tertentu

dari balas jasa dari perusahaan yang bisa

berupa bentuk gaji, upah, tunjangan,

seperti kesehatan dan pensiun.

Sedangkan pengertian orang tua

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 802) orang tua adalah “ayah ibu

kandung, orang yang dianggap tua, orang

yang dihormati”. Pendapat yang

dikemukakan oleh Thamrin Nasution adalah

“Orang tua adalah setiap orang yang

bertanggung jawab dalam suatu keluarga

atau tugas rumah tangga yang dalam

kehidupan sehari-hari disebut sebagai

bapak dan ibu.” (Nasution:1986).

b. Pengertian Pendapatan Orang Tua

Menurut (Tri Wahini 2007:11)

“pendapatan orang tua yaitu pendapatan

yang diperoleh selama jangka waktu satu

bulan dan pendapatan berupa uang atau

barang yang dimiliki dengan mata uang

setempat pada masa itu yang berupa suatu

pendapatan yang siap untuk dibelanjakan

untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau

keluarganya.”

T. Gilarso (1992:63) berpendapat

bahwa “Pendapatan keluarga adalah segala

bentuk balas karya yang diperoleh sebagai

imbalan atau balas jasa atas sumbangan

seseorang terhadap proses produksi”. Selain

itu Slameto (2010: 63) berpendapat bahwa:

Keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan belajar anak. Anak

yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misalnya makan,

minuman, pakaian, perlindungan kesehatan,

juga membutuhkan fasilitas belajar seperti

ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat

tulis menulis, buku dan lain-lain. Fasilitas

belajar itu hanya dapat terpenuhi jika orang

tua mempunyai cukup uang. Jika anak

hidup dalam keluarga yang miskin,

kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi

sehingga belajar anak terganggu. Akibat

yang lain anak selalu dirundung kesedihan

sehingga anak merasa minder dengan

temannya, hal ini juga pasti akan

mengganggu belajar anak.

Dari pengertian diatas bisa ditarik

kesimpulan bahwa pendapatan orang tua

adalah segala bentuk balas karya yang

diperoleh oleh ayah/ibu sebagai imbalan

atas balas jasa baik berupa uang ataupun

barang dalm kurun waktu tertentu.

B. Biaya Kuliah

a. Pengertian Biaya

Menurut Henry Simamora (2002:36),

Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang

dikorbankan untuk barang atau jasa yang

diharapkan memberi manfaat pada saat ini

atau di masa mendatang bagi organisasi.

Menurut Mulyadi (2002: 8): “Biaya

adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

Page 9: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

103

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi

atau kemungkinan akan terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu.”. Dari definisi ini,

ada empat unsur pokok dalam biaya, yaitu:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber

ekonomi

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau kemungkinan

akan terjadi

4. Pengorbanan tersebut untuk memperoleh

manfaat saat ini dan/atau mendatang

Dengan demikian, biaya adalah

pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dengan satuan uang, untuk memperoleh

barang atau jasa yang diharapkan

memberikan manfaat saat ini maupun akan

datang. Pengorbanan sumber ekonomis

tersebut bisa merupakan biaya historis dan

biaya masa yang akan datang. Sedangkan

dalam arti sempit biaya dapat diartikan

sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk

memperoleh aktiva atau secara tidak

langsung untuk memperoleh penghasilan,

disebut dengan harga pokok.

b. Penggolongan Biaya

Menurut Mulyadi (2005:13), biaya

digolongkan sebagai berikut;

1. Menurut Objek Pengeluaran.

Penggolongan ini merupakan

penggolongan yang paling

sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan

singkat mengenai suatu objek

pengeluaran, misalnya pengeluaran

yang berhubungan dengan telepon

disebut “biaya telepon”.

2. Menurut Fungsi Pokok dalam

Perusahaan, biaya dapat digolongkan

menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Biaya Produksi, yaitu semua biaya

yang berhubungan dengan fungsi

produksi atau kegiatan pengolahan

bahan baku menjadi produk selesai.

Biaya produksi dapat digolongkan ke

dalam biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, dan biaya overhead pabrik.

2. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya

yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk, contohnya

biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel,

dll.

3. Biaya Administrasi Umum, yaitu biaya-

biaya untuk mengkoordinasikan

kegiatan-kegiatan produksi dan

pemasaran produk, contohnya gaji bagian

akuntansi, gaji personalia, dll.

3. Menurut Hubungan Biaya dengan

Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan,

yaitu:

1. Biaya Langsung (direct cost) yaitu biaya

yang terjadi dimana penyebab satu-

satunya adalah karena ada sesuatu yang

harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan

produk, biaya langsung terdiri dari biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung.

2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)

yaitu biaya yang terjadi tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai,

dalam hubungannya dengan produk,

biaya tidak langsung dikenal dengan

biaya overhead pabrik.

4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya

dengan Perubahan Volume Kegiatan,

biaya dibagi menjadi 4 yaitu

1. Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya

yang jumlahnya tetap konstan tidak

dipengaruhi perubahan volume kegiatan

atau aktivitas sampai tingkat kegiatan

tertentu, contohnya; gaji direktur

produksi.

2. Biaya Variabel (variable cost) adalah

biaya yang jumlah totalnya berubah

secara sebanding dengan perubahan

volume kegiatan atau aktivitas, contoh;

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung.

Page 10: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

104

3. Biaya Semi Variabel adalah biaya yang

jumlah totalnya berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya semi variabel mengandung unsur

biaya tetap dan biaya variabel, contoh;

biaya listrik yang digunakan.

4. Biaya Semi Fixed adalah biaya yang

tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang

konstan pada volume produksi tertentu.

5. Menurut Jangka Waktu dan Manfaatnya,

biaya dibagi 2 bagian yaitu

1. Pengeluaran Modal (Capital

Expenditure) yaitu pengeluaran yang

akan memberikan manfaat/benefit pada

periode akuntansi atau pengeluaran yang

akan dapat memberikan manfaat pada

periode akuntansi yang akan datang.

2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue

Expenditure) yaitu pengeluaran yang

akan memberikan manfaat hanya pada

periode akuntansi dimana pengeluaran itu

terjadi.

http://harlona.blogspot.com/2013/04/pen

gertian-biaya.html

c. Pengertian Kuliah

Menurut Sun Education Goup Kuliah

adalah proses pembelajaran tingkat lanjut di

mana seseorang telah menentukan pilihan

jurusan. Biasanya dalam pemilihan jurusan

dilakukan berbagai pertimbangan, salah

satunya minat dan bakat. Untuk memulai

kuliah, pengorbanannya tidak sedikit. Mulai

dari menghabiskan banyak waktu, biaya,

tenaga, dll. Tentu, di balik suatu impian

yang ingin kita capai melalui kuliah, ada

harga yang harus dibayar.

Awal perjalanan memang akan terasa

sangat menyenangkan, banyak pengalaman

baru dan teman baru yg dirasakan. Akan

tetapi, lama kelamaan kita akan tiba

masanya kita akan jenuh. Kuliah itu bukan

sekedar rutinitas saja. Kuliah ini adalah

proses, proses membentuk diri kita menjadi

apa yang kita inginkan di masa mendatang.

Di sisi lain mahasiswa dihadapkan pada

pilihan antara idealis dan ketatnya

persaingan di dunia

kerja.http://www.suneducationgroup.com/ap

a-tujuan-kuliah.html?lang=en

Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud biaya

kuliah adalah pengorbanan sumber ekonomi

yang dikeluarkan untuk memenuhi biaya-

biaya kuliah yang telah ditentukan dalam

kurun waktu tertentu yang diharapkan

memberikan manfaat saat ini maupun akan

datang.

d. Jenis-jenis Biaya Kuliah

Adapun jenis-jenis biaya kuliah di

STKI PGRI Pasuruan bagi mahasiswa

angkatan 2013 terdiri dari :

1. Biaya uang kuliah

2. Herregistrasi

3. Uang SPP

4. UAS

5. DPP

6. Perlngkapan

7. Ordik

C. Sarana Belajar

Menurut H. M Daryanto (2006: 51),

“sarana belajar adalah alat langsung untuk

mencapai tujuan pendidikan”. Sarana

pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku

bacaan, alat dan fasilitas laboraturium

sekolah dan berbagai media pembelajaran

yang lain.

Telah disinggung di muka bahwa

kemampuan dan kemauan (motivasi) sangat

berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa,

demikian juga halnya dengan fasilitas yang

menunjang untuk kelancaran jalannya

proses belajar di perguruan tinggi. Fasilitas

ini dapat dibagi 2 (dua) yaitu: pertama,

Fasilitas di lingkungan kampus : Fasilitas

Ruang Perkuliahan, Fasilitas Perpustakaan,

Page 11: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

105

Fasilitas Laboratorium, Fasilitas Pelayanan

Komputer, Kualitas Dosen, Bimbingan dan

penyuluhan masalah akademik maupun non

akademik, kedua, Faslitas di luar kampus :

Kualitas lingkungan keluarga : ada tidaknya

pesawat TV, kamus, komputer, ensiklopedi,

surat kabar, almari es, transportasi dan

sebagainya. (Krisnandi, 2008:171-172)

Slameto (2003: 63) mengemukakan

bahwa anak yang sedang belajar selain harus

terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal

makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan

lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar

seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku

dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya

dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai

cukup uang.

Berdasarkan pengertian di atas dapat

diketahui bahwa fasilitas belajar erat

kaitannya dengan kondisi ekonomi orang

tua siswa. Dengan kondisi ekonomi orang

tua yang baik, maka orang tua akan lebih

mempunyai kemampuan untuk mencukupi

kebutuhan anaknya termasuk dalam hal

penyediaan fasilitas belajar di rumah yang

memadai.

D. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Menurut Mc. Donald (dalam Sadirman,

2010:73) motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya “feeling”

dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Dari pengertian

yang dikemukakan Mc. Donald ini

mengandung tiga elemen penting

1. Bahwa motivasi itu mengawali

terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia. Perkembangan

motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam system

“neurophysiological” yang ada pada

organism manusia. Karena menyangkut

perubahan energy manusia (Walaupun

motivasi muncul dari dalam diri

manusia, penampakannya akan

menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya,

rasa/feeling seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-

persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi

yang dapat menentukan tingkah laku

manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya

tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari

tujuan. Motivasi memang muncul dari

dalam manusia, tetapi kemunculanya

karena terangsang/terdorong oleh adanya

unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal

kebutuhan.

Dengan ke tiga elemen diatas, maka

dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai

sesuatu yang kompleks. Motivasi akan

menyebabkan terjadinya suatu perubahan

energi yang ada pada manusia, sehingga

akan bergayut dengan persoalan gejala

kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk

kemudian bertindak melakukan sesuatu.

Semua ini didorong karena adanya tujuan

kebutuhan atau keinginan.

Menurut Sadirman (2010:75) motivasi

dapat juga dikatakan serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan

perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu

dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi

motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri

seseorang. Dalam kegiatan belajar motivasi

dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan

Page 12: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

106

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Sumiati (2007: 236), mengatakan

bahwa motivasi adalah dorongan yang

muncul dari dalam diri sendiri untuk

bertingkah laku. Dorongan itu pada

umumnya diarahkan untuk mencapai

sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat

memberikan semangat yang luar biasa

terhadap seseorang untuk berprilaku dan

dapat memberikan arah dalam belajar.

Dimyati (2006:80) menjelaskan bahwa

ada tiga komponen utama dalam motivasi

yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3)

tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu

merasa ada ketidakseimbangan antara apa

yang dia miliki dan yang dia harapkan.

Misalnya siswa, dia membutuhkan hasil

belajar yang baik. Oleh karena itu siswa

tersebut mengubah cara-cara belajarnya.

Dorongan merupakan kekuatan mental

untuk melakukan kegiatan dalam rangka

memenuhi harapan atau pencapaian tujuan.

Dorongan yang berorientasi pada tujuan

tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan

adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang

individu.

https://ekokhoerul.wordpress.com/2012/06/2

5/teori-teori-motivasi-belajar/#more-40

b. Kebutuhan dan Teori Tentang

Motivasi

Menurut Morgan dan ditulis kembali

oleh S. Nasution (dalam Sadirman, 2010:78-

80) manusia hidup dengan memiliki

berbagai kebutuhan

1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu

untuk sesuatu aktivitas.

Hal ini sangat penting bagi anak,

karena perbuatan sendiri itu mengandung

suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan

konsep ini, bagi orang tua yang memaksa

anak untuk diam dirumah saja adalah

bertentangan dengan hakikat anak. Hal ini

dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan

belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu

akan berhasil kalau disertai dengan rasa

gembira.

2. Kebutuhan untuk menyenangkan

orang lain.

Banyak orang yang dalam

kehidupannya memiliki motivasi untuk

banyak berbuat sesuatu demi kesenangan

orang lain. Harga diri seseorang dapat

dinilai dari berhasil tidaknya usaha

memberikan kesenangan pada orang lain.

Hal ini sudah barang tentu merupakan

kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi

orang yang melakukan kegiatan tersebut.

Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai

kegiatan, misalnya anak-anak itu rela

bekerja atau para siswa itu rajin/rela belajar

apabila diberikan motivasi untuk melakukan

sesuatu kegiatan belajar untuk orang yang

disukainya (misalnya bekerja, belajar demi

orang tua, atau orang yang sudah dewasa

akan bekerja, belajar demi seseorang calon

teman hidupnya).

3. Kebutuhan untuk mencapai hasil.

Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar

itu akan berhasil baik, kalau disertai dengan

“pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan

dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan

belajar dengan giat. Apabila hasil pekerjaan

atau usaha belajar itu tidk dihiraukan orang

lain/guru atau orang tua misalnya, boleh jadi

kegiatan anak menjadi berkurang. Dalam

kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu

dikembangkan unsure reinforcement. Pujian

atau reinforcement ini harus selalu dikaitkan

dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus

diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

melakukan sesuatu dengan hasil yang

optimal, sehingga ada “sense of success”.

Dalam kegiatan belajar mengajar, pekerjaan

atau kegiatan itu harus dimulai dari yang

mudah/sederhana dan bertahan menuju

sesuatu yang semakin sulir/kompleks.

Page 13: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

107

4. Kebutuhan untuk mengatasi

kesulitan.

Suatu kesulitan atau hambatan,

mungkin cacat, mungkin menimbulkan rasa

rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan

untuk mencari kompensasi dengan usaha

yng tekun dan luar biasa, sehingga tercapai

kelebihan/keunggulan dalam bidang

tertentu. Sikap anak terhadap kesulitan atau

hambatan ini sebenarnya banyak bergantung

pada keadaan dan sikap lingkungan.

Sehubungan dengan ini maka peranan

motivasi sangat penting dalam upaya

menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang

lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha

agar memperoleh keunggulan.

Kebutuhan manusia seperti telah

dijelaskan diatas senantiasa akan selalu

berubah. Begitu juga motivasi yang selalu

berkait dengan kebutuhan tentu akan

berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai

dengan keinginan dan perhatian manusia.

Relevan dengan soal kebutuhan itu maka

timbullah teori tentang motivsi.

Menurut Sardiman (2010:82-83) ada

beberapa teori tentang motivasi, yakni :

1) Teori Insting

Menurut teori ini tindakan setiap diri

manusia diasumsi seperti tingkah jenis

binatang. Tindakan manusia itu dikatakan

selalu berkait dengan insting atau

pembawaan.

2) Teori Fisiologis

Menurut teori ini semua tindakan

manusia itu berakar pada usaha memenuhi

kepuasaan dan kebutuhan organik atau

kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau

disebut sebagai kebutuhan primer, seperti

kebutuhan tentang makanan, minuman,dan

udara.

3) Teori Psikoanalitik

Teori ini mirip dengan teori insting,

tetapi lebih ditekankan pada unsur-

unsur kejiwaan yang ada pada diri

manusia.

c. Fungsi Motivasi

Ada tiga fungsi motivasi menurut

Sardiman AM (2010:85). Adapun fungsi

dari motivasi tersebut adalah :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu

sebagai penggerak yang melepaskan

energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan

yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke

arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan

arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan

perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai

tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut. Seperti halnya seorang

santri yang akan menghadapi ujian

dengan harapan dapat lulus, tentu akan

melakukankegiatan belajar dan tidak

akan menghabiskan waktunya untuk

berbuat sesuatu yang tidak ada

manfaatnya.

Motivasi juga mempunyai fungsi-

fungsi lain, yaitu motivasi yang dapat

berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata

lain, dengan adanya usaha yang tekun dan

terutama didasari adanya motivasi,

intensitas motivasi seorang peserta didik

akan sangat menentukan tingkat

pencapaian prestasi belajarnya. (Saifudin

Zuhri, 2010:36).

Page 14: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

108

d. Macam-Macam Motivasi

Menurut Sardiman (2010:89-91)

motivasi dibagi menjadi motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik :

1. Motivasi intrinsik adalah motif-motif

yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena

dalam diri individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif

yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar.

Para ahli psikologi mengklasifikasikan

motivasi menjadi beberapa bagian dari

beberapa titik pandangan yang berbeda.

1. Pembagian Motivasi berdasarkan atas

terbentuknya motif-motif yaitu:

a. Motif-motif bawaan yaitu motif yang

dibawah sejak lahir, jadi ada tanpa di

pelajari separti dorongan untuk makan

minum danbergerak dan seterusnya.

b. Motif-motif yang dipelajari yaitu motif

yang timbul karenadipelajari seperti

dorongan menggunakan atau memilih

mediadan semua hal yang perlu

dipelajari.Motif-motif ini sering disebut

dengan motif yangdiisyaratkan secara

sosial. Sebab manusia yang lain

sehinggamotivasi terbentuk.

2. Pembagian motivasi berdasarkan

sumber motif yaitu:

a. Motivasi Instrinsik Motivasi yang timbul

sebagai akibat dari dalam diri individu

sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan

dari orang lain,tetapi atas kemauan

sendiri misalnya seseorang yang

membacatidak perlu da yang

mendorongnya ia telah mencari sendiri

bukuuntuk dibacanya.

b. Motivasi Ekstrinsik ialah motivasi yang

berfungsi karena adanya pengaruh atau

rangsangan dari luar. Jenis motivasi ini

timbul akibat pengaruh dari luar individu

apakah karena ajakan, suruhan atau

paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi demikian, iamau melakukan

sesuatu misalnya, seorang anak mau

belajar karena ia mau mendapat peringkat

pertama dikelasnya.

3. Pembagian motivasi berdasarkan isi

atau persangkutpautnya itu

digolongkan menjadi:

a. Motivasi jasmaniah yang termasuk jenis

motivasi ini misalnya refleks yaitu nafsu.

b. Motivasi rohaniah yaitu berupa kemauan

yang terbentuk dari momen-momen

timbulnya alasan- momen pilih- momen

putusan- momen terbentuknya kemauan.

http://rahmatsinjai.blogspot.com/2013/09

/pengertian-moyivasi-dan

macammacam_8413.html

e. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa

tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan

atau menggugah seseorang agar timbul

keinginan dan kemauannya untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan

atau yang akan dicapai, makin jelas pula

bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan.

Setiap orang yang akan memberikan

motivasi harus mengenal dan memahami

benar-benar latar belakang kehidupan,

kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan

dimotivasi.http://semangatinspirasi.blogspot

com/2012/12/tujuan-dan-fungsi-

motivasi.html

Menurut S.P Hasibun (2009:146)

tujuan motivasi adalah:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

3. Mempertahankan kestabilan karyawan.

4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

Page 15: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

109

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

6. Meningkatkan suasana dan hubungan

kerja yang baik.

7. Meningkatkan loyalita, Kretifitas, dan

partisipasi karyawan.

8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab

karyawan terhadap tugas-tugasnya

10. Meningkatkan efisiensi pengugunaan

alat-alat dan bahan baku.

f. Bentuk dan Cara Menumbuhkan

Motivasi

Menurut Sadirman (2010:92) ada

beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar anak di sekolah.

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari

nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa

belajar, yang utama justru untuk mencapai

nilai yang baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai

motivasi, tetapi tidak selalu demikian.

Karena hadiah untuk suatu pekerjaan

semakin tidak akan menarik bagi seseorang

yang tidak senang untuk suatu pekerjaan

tersebut.

3. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan

sebagai alat motivasi untuk mendorong

belajar siswa. Persaingan, baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar

merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga

kerja keras dengan mempertaruhkan harga

diri, adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup penting.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar

kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh

karena itu, member ulangan ini juga

merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi

kalau terjadi kemajuan, akan mendorong

siswa untuk lebih giat belajar.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil

menyelesaikan tugas dengan baik, perlu

diberi pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negtif

tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak

bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure

kesengajaan, ada maksud untk belajar. Hal

ini akan lebih baik, bila dibandingkan

dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

maksud.

10. Minat

Soal motivasi sangat erat hubungannya

dengan unsure minat. Motivasi muncul

karena ada kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan

alat motivasi yang pokok.

Menurut Dimyati dan Mudjiono

(2010: 101-106) ada beberapa upaya

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,

yaitu:

1. Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar

Belajar menjadi bermakna bila siswa

memahami tujuan belajar, untuk itu guru

perlu menjelaskan tujuan belajar secara

hierarkis.

2. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan

Pembelajaran

Guru lebih memahami keterbatasan bagi

waktu siswa. Sering kali siswa lengah

dengan tentang nilai kesempatan belajar,

Page 16: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

110

Oleh karena itu guru dituntut bisa

mengoptimalkan unsur- unsur dinamis yang

ada dalam diri siswa maupun lingkungan

siswa.

3. Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman

dan Kemampuan Siswa

Guru adalah penggerak sekaligus sebagai

fasilitator belajar yang mampu memantau

tingkat kesukaran pengalaman belajar dan

mampu mengatasi kesukaran belajar

siswanya.

4. Pengembangan Cita-Cita dan Aspirasi

Belajar

Guru adalah pendidik anak bangsa. Ia

berpeluang merekayasa dan mendidik cita-

cita bangsa. Menumbuhkan cita-cita belajar

pada siswa merupakan upaya untuk

menghilangkan kebodohan masyarakat.

g. Belajar

Belajar merupakan keseluruhan proses

pendidikan bagi tiap orang yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan

sikap dari seseorang. Seseorang dikatakan

belajar apabia dapat diasumsikan bahwa

pada dirinya terjadi proses perubahan sikap

dan tingkah laku. Perubahan ini biasanya

berangsur-angsur dan memakan waktu

cukup lama. Perubahan ini akan semakin

tampak bila ada upaya dari pihak yang

terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun

terjadi proses perubahan tingkah laku, tidak

dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat

diartikan bahwa pencapaian tujuan

pembelajaran sedikit banyak tergantung

kepada cara proses belajar yang dilakukan

oleh peserta didik itu sendiri. (Saifudin

Zuhri, 2010:21)

Slameto (2003;2) mengungkapkan

bahwa “ belajar sebagai suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”. Sementara

Hamalik (2001;28) menjelaskan “bahwa

belajar adalah suatu perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan

lingkungan. Lebih lanjut lagi Hamalik

menyatakan bahwa belajar adalah

modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman”.

Sedangkan Sadirman (2010:20)

mengatakan bahwa “belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.

Dari pengertian di atas menurut Rini

Darsini (2012:22) terdapat kata perubahan

yang berarti seseorang yang telah

mengalami proses belajar akan mengalami

perubahan tingkah laku, baik dalam aspek

pengetahuannya, keterampilannya, maupun

dalam sikapnya. Perlu bahan tingkah

lakunya dalam aspek pengetahuan ialah dan

tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti

menjadi mengerti, dalam aspek

keterampilan ialah dari tidak terampil

menjadi terampil.

h. Tujuan belajar

Sadirman (2010:26-28) menjelaskan

bahwa tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu:

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan

berpikir. Pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berpikir sebagai yang tidak

dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak

dapat mengembangkan kemampuan berpikir

tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya

kemampuan berpikir akan memperkaya

pengetahuan.

1. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan

konsep, juga memerlukan suatu

keterampilan. Jadi soal keterampilan yang

bersifat jasmani maupun rohani

2. Pembentukan sikap

Page 17: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

111

Dalam menumbuhkan sikap mental,

perilaku dan pribadi anak didik, guru harus

lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan

kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan

berpikir dengan tidak lupa menggunakan

pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau

model.

i. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Motivasi Belajar

Menurut Slameto (2010:54-71),

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

adalah sebagai berikut.

1. Faktor intrinsik

a. Kesehatan

Sehat bararti dalam keadaan baik segenap

badan beserta bagian-bagiannya atau bebas

dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan

atau hal sehat. Kesehatan seseorang

berpengaruh terhadap belajarnya. Agar

seseorang dapat belajar dengan baik

haruslah mengusahakan kesehatan badannya

tetap terjamin dengan cara selalu

mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang

bekerja, belajar, istirahat, tidurmakan,

olahraga, rekreasi dan ibadah.

b. Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan

jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-

mata tertuju pada suatu objek atau

sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin

hasil yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak

menjadi perhatian siswa, maka timbulah

kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar.

Agar siswa dapat belajardengan baik,

usahakanlah bahan pelajaran itu sesuai

dengan hobi atau bakatnya.

c. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseoarang, diperhatikan terus-menerus

yang disertai dengan rasa senang. Jadi

berbeda dengan perhatian, karena perhatian

sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang

lama) dan belum tentu diikuti dengan

perasaan senang, sedangkan minat selalu

diikuti dengan perasaan senang dan dari itu

diperoleh kepuasan.

d. Bakat

Bakat menurut Higard adalah kemampuan

untuk belajar. Kemampuan itu baru

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau berlatih. Bakat itu

mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran

yang dipelajari sesuai dengan bakatnya,

maka hasil belajarny lebih baik karena

senang belajar.

2. Faktor Ekstrinsik

a. Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau

jalan yang harus dilalui dalam mengajar.

Metode mengajar guru yang kurang baik

akan mempengaruhi belajar siswa yang

tidak baik pula. Akibatnya siswa menjadi

malas untuk belajar. Guru yang progresif

berani mencoba metode-metode yang baru,

yang dapat membantu meningkatkan

kegiatan belajar mengajar, dan

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka

metode mengajar harus diusahakan yang

tepat, efisien dan efektif.

b. Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya

dengan cara belajar siswa, karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu

mengajar dipakai pula oleh siswa untuk

menerima bahan yang diajarkan. Alat

pelajaran yang lengkap dan tepat akan

memperlancar penerimaan bahan pelajaran

yang diberikan kepada siswa.

c. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur

yang datang dari luar diri siswa. Lingkungan

Page 18: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

112

siswa, sebagaimana juga lingkungan

individu pada umumnya, ada tiga, yaitu

lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Guru harus berusaha mengelola

kelas, menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, menampilkan diri secara

menarik, dalam rangka membantu siswa

termotivasi dalam belajar. Lingkungan

fisik sekolah, sarana dan prasarana, perlu

ditata dan dikelola, supaya menyenangkan

dan membuat siswa betah belajar. Kecuali

kebutuhan siswa terhadap sarana dan

prasarana, kebutuhan emosional psikologis

juga perlu mendapat perhatian. Kebutuhan

rasa aman misalnya, sangat mempengaruhi

belajar siswa. Kebutuhan berprestasi,

dihargai, diakui, merupakan contoh-contoh

kebutuhan psikologis yang harus terpenuhi,

agar motivasi belajar timbul.

E. Pengaruh Pendapatan Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar

Dalam skripsi yang dimaksud

pengaruh tingkat ekonomi orang tua

terhadap motivasi belajar adalah salah faktor

yang mempengaruhi hasil belajar yang

berasal dari eksternal siswa adalah keadaan

ekonomi orang tua sehingga perlu adanya

motivasi tersendiri kepada siswa tentang

keadaan ekonomi orang tua terutama bagi

siswa yang keadaan ekonomi orangnya

tuanya rendah. Keluarga dengan pendapatan

cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih

mudah memenuhi segala kebutuhan

pendidikan dan keperluan lain. Berbeda

dengan orang tua yang pendapatannya

rendah akan kesulitan untuk membiayai atau

memenuhi kebutuhan anak dan ini akan

menimbulkan kekecewaan terhadap anak.

Anak menjadi kecewa karena dia

memerlukan peralatan dan perlengkapan

kuliah tetapi hal tersebut tidak terpenuhi,

dan akhirnya semangat untuk kuliah yang

tadinya besar dapat menurun kembali.

Dengan demikian faktor sosial ekonomi

dalam hal ini tingkat pendapatan orang tua

merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

sesungguhnya pendidikan itu penting

agar bisa meningkatkan taraf hidup.

Sehingga bagi siswa yang tingkat ekonomi

orang tua rendah perlu diberikan motivasi

yang lebih agar dalam mengikuti

pendidikan mereka tidak hanya bisa

membaca dan menulis tetapi jugga dapat

meraih prestasi yang yang tinggi. (Saifudin

Zuhri, 2010:37)

F. Pengaruh Biaya Kuliah Terhadap

Motivasi Belajar

Menurut Hamalik dalam Maftukhah

(2007) bahwa keadaan sosial ekonomi yang

baik dapat yang menghambat ataupun

mendorong dalam belajar. Masalah biaya

pendidikan juga merupakan sumber

kekuatan dalam belajar karena kurangnya

biaya pendidikan akan sangat mengganggu

kelancaran belajar. Apalagi zaman sekarang

biaya kuliah cukup mahal, Biaya pendidikan

merupakan komponen sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan. Dapat

dikatakan bahwa proses pendidikan tidak

dapat berjalan tanpa dukungan biaya. Fatah

(1998:136) mengatakan “pembiayaan

pendidikan merupakan faktor yang tidak

dapat dihindarkan keberadaannya dalam

menyediakan komponen-komponen input

pendidikan”. Bagi orang tua yang

pendapatannya tinggi akan lebih mudah

dalam memenuhi biaya kuliah anaknya.

Akan tetapi bagi orang tua yang

pendapatannya rendah mereka akan

kesulitan dalam membiayai kuliah anaknya,

maka anak akan terhambat dalam proses

belajar. Sehingga akan mempengaruhi

motivasi belajar anak.

G. Pengaruh Sarana Belajar Yang Dimiliki

Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar

Page 19: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

113

Menurut Sri Minarti (2012:250), adalah

“segala fasilitas yang diperlukan dalam proses

pembelajaran, yang dapat meliputi barang

bergerak maupun barang tidak bergerak agar

tujuan pendidikan tercapai. Semakin lengkap

sarana dan prasarana belajar yang dimiliki oleh

mahasiswa maka mahasiswa dapat belajar

dengan baik. Dengan demikian besar

pengaruhnya untuk mendukung dan membantu

mahasiswa dalam belajar karena mahasiswa

membutuhkan sarana belajar (laptop, sepeda

motor, dll) untuk dapat mendukung lancarnya

proses belajar mengajar serta sebagai pendukung

berhasilnya prestasi belajar mahasiswa. Akan

tetapi, sarana belajar saat ini mahal. Akibatnya

bagi orang tua yang tidak mampu memenuhi

sarana penunjang tersebut, maka anak akan

terhambat dalam proses pembelajaran. Sehingga

akan dapat mempengaruhi motivasi belajar anak

karena ia tidak memiliki sarana yang dapat

menunjang dan mempermudah anak dalam

proses belajar mengajar.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau

langkah-langkah yang harus ditempuh dalam

kegiatan penelitian, sehingga penelitian yang

akan dilakukan dapat mencapai sasaran yang

diinginkan. Metodologi penelitian dalam

penyusunan skripsi ini sangat penting

peranannya karena metodologi termasuk

kegiatan penelitian sebagai suatu usaha untuk

mrnrmukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan akan berjalan

dengan baik menurut arahan yang sistematis dan

logis.

Menurut PPKI Universitas Malang edisi

kelima (2010:18) “rancangan penelitian

diartikan sebagai strategi mengatur latar

penelitian agar peneliti memperoleh data yang

valid sesuai dengan karakteristik variabel dan

tujuan penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto

(2006:51) berpendapat bahwa “desain penelitian

adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti,

sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan

dilaksanakan.”

Berdasarkan permasalahan yang diteliti,

penelitian yang berjudul Pengaruh Pendapatan

Orang Tua, Biaya Kuliah, dan Sarana Yang

Dimiliki Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode deskriptif korelasional.

Metode kuantitatif sebagaimana dikemukakan

oleh Sugiyono (2009) dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk mengu

ji hipotesis yang telah ditetapkan.

Masyhuri (2008:34) menjelaskan bahwa

penelitian yang bersifat deskriptif merupakan

penelitian yang memberi gambaran secermat

mungkin mengenai suatu individu, keadaan,

gejala atau kelompok tertentu. Penelitian ini

digunakan untuk memberi gambaran mengenai

pendapatan orang tua, biaya kuliah, sarana

belajar, serta motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan. Sedangkan penelitian

korelasional bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pendapatan orang tua, biaya kuliah,

dan sarana belajar yang dimiliki mahasiswa

(variable X) terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan (variabel Y)

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat

digambarkan rancangan penelitian sebagai

berikut :

X1

X2

X3

X

Y

Page 20: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

114

Keterangan :

X1 : Pendapatan Orang Tua

X2 : Biaya Kuliah

X3 : Sarana Belajar yang Dimiliki

Mahasiswa

Y : Variabel Terikat (Motivasi

belajar Mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan)

: Pengaruh

secara parsial

: Pengaruh secara

simultan

A. Populasi

dan sampel

1. Populasi

Arikunto (2010:173) berpendapat bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono

(2011:119), populasi dapat didefinisikan

sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Sedangkan menurut Sangadji dan Sopiah

(2010:185) mendefinisikan “populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek

atau objek dengan kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian diatas maka

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan angkatan

2013 yang berjumlah 373 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2011:120). Sedangkan

menurut pendapat lainnya, yang dimaksud

sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil

populasi yan diteliti (Arikunto, 2010: 174).

Dalam peneitian ini metode sampling yang

digunakan adalah metode stratifield

proporsional sampling. Adapun jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 79 mahasiswa.

Menurut Ridwan (2007:49) selanjutnya

ditentukan jumlah masing-masing sampel pada

tiap program studi secara proportional random.

Pengambilan sample secara stratifield random

sampling memakai rumusan alokasi proportional

sebagai berikut :

ni = jumlah sampel setiap kelompok

Ni = jumlah populasi setiap kelompok

N = jumlah semua popilasi

n = jumlah semua sampel

Berdasarkan rumus tersebut, alokasi

proporsional diperoleh ukuran sampel dari

masing-masing program studi: No Unit yang diteliti Jumlah

populasi

Jumlah sampel

1 Program studi PKN 1

16

16/373×79 = 4

2 Program studi

Ekonomi

5

17

57/373×79 =

12

3 Program studi

Matematika

1

19

119/373×79=

25

4 Program studi Bahasa

Indonesia

9

99

99/373×79= 21

5 Program studi Bahasa Inggris

882

82/373×79= 17

JUMLAH 79

B. Instrumen penelitian

1. Pengembangan instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat

atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data. Sedangkan menurut

Arikunto (2010:192) “instrumen adalah alat atau

fasilitas yang digunakan peneliti dalam

menggunakan data agar lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap,

sistematis, sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar angket (kuesioner).

Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah

untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan reliabilitas dan validitas setinggi

Page 21: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

115

mungkin serta memperoleh informasi yang

relevan.

Bentuk item kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini adalah item kuesioner

tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan

telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif

jawaban yang disediakan bergantung pada

pemilihan peneliti sehingga responden hanya

bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan

paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner

penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif

jika dilihat dengan sudut pandang peneliti

sehingga jawaban responden dapat disesuaikan

dengan kebutuhan (nico fergiyono 2013:17).

• Kisi-kisi instrumen penelitian

No Variabe

l

Sub

Variabel

Indikator Metode Instru

men

Sumber

Data

No.

Item

1 Variabel

bebas

(X)

1. Pendap

atan

orang

tua (X1)

1.Pekerjaan

orang tua

2.Penghasilan

orang tua

3.Penghasilan

tambahan

orang tua

4. Anggota

keluarga yang

bekerja

5.Tanggungan

Angket Angke

t

Mahasis

wa

1–5

2. Biaya

kuliah

(X2)

1.

Mahalnya

biaya kuliah

2. Biaya

kuliah

terpenuhi

3. Kesulitan

memenuhi

biaya kuliah

4. Uang saku

5. Ketepatan

waktu

6. Dispensasi

Angket Angke

t

Mahasis

wa

6-11

7. Sarana

belajar

(X3)

1. Alat tulis

2. Buku

referensi

3. Kendaraan

4. Laptop

5. Print

Angket Angke

t

Mahasis

wa

12-

16

× Variabel

terikat

motivasi

mahasis

wa

STKIP

1. Masuk kuliah

2. Berhenti

kuliah karena

biaya

3. Mengerjakan

tugas

Angket Angke

t

Mahasis

wa

17-

21

Page 22: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

116

PGRI

Pasurua

n (Y)

4. Nilai IPK

5. Keberhasilan

berprestasi

2. Skala pengukuran

Menurut (Sugiyono 2009:170) untuk

menentukan nilai atau skor angket sebagai dasae

perhitungan dan pengukuran, maka dalam

penelitin ini dapat menggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan presepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Adapun skala pengukuran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert dengan 4 alternatif jawaban, yaitu dengan

ketentuan skor sebagai berikut:

1. Jawaban SL (Selalu) skor 5

2. Jawaban SR (Sering) skor 4

3. Jawaban KD (Kadang-Kadang) skor 3

4. Jawaban JR (Jarang) skor 2

5. Jawaban TP (Tidak Pernah) skor 1

Menurut Endang (2014:40) untuk

memperoleh kursioner yang benar-benar baik

dan siap digunakan, maka terebih dahulu diuji

validitas dan reabilitas. Agar data yang

diperoleh valid, instrument yang digunakan

harus benar-benar mampu mengukur apa yang

harus diukur. Sedangkan Arikunto (2010:210)

menyatakan bahwa “instrument penelitian yang

baik harus memenuhi 2 persyaratan yaitu valid

dan reliable.” Untuk mengetahui kelayakan

instrumen, maka perlu dilakukan uji coba

instrumen.

3. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas data menunjukkan seberapa

jauh suatu test atau satu set dari operasi-operasi

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Jogiyanto, 2004: 120). Sedangkan Azwar S

(2000: 5) mengartikan validitas sebagai sejauh

mana kesempatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Satu kuesioner

dinyatakan valid jika pertanyaan pada

pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2006).

Pelaksanaan perhitungan validitas butir-

butir instrumen dianalisis dengan menggunakan

program computer SPSS. Dalam penelitian ini

digunakan rumus Product Moment dengan taraf

signifikansi bagi ilmu sosial sebesar 5%., yaitu:

( )( )

( ) ( ) 2222

)(

YYnXXn

YXXYnrXY

−−

−=

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antar skor tiap item

X = Jumlah nilai butir

Y = jumlah nilai seluruh butir

n = Jumlah subyek

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan

rtabel (rkritis). Bila rhitung dari rumus di atas lebih

besar dari rtabel maka butir tersebut valid. Tapi

bila rhitung dari rumus di atas lebih kecil dari rtabel

maka butir tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan

tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang

(Priyanto, 2008: 25). Supardi (2005: 159)

menjelaskan bahwa, “Realibilitas adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

diulang dua kali atau lebih”. Dalam setiap

penelitian, adanya kesalahan pengukuran cukup

besar karena itu untuk mengetahui hasil

pengukuran yang sebenarnya, kesalahan

pengukuran itu sangat diperhitungkan.

Makin kecil error pengukuran makin

reliabel alat pengukur. Sebaliknya, makin besar

error makin tidak reliabel alat pengukur tersebut.

Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka,

Page 23: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

117

biasanya sebagai suatu koefisien. Koefisien

yang tinggi menunjukkan reliabiltas yang tinggi

dan makin rendah kesalah pengukuran. Dalam

penelitian, data mempunyai kedudukan yang

paling tinggi, karena data merupakan

penggambaran variabel yang diteliti dan

berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.

Benar tidaknya data, sangat menentukan

bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar

tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data.

Dalam menguji reliabilitas dalam

penelitian ini digunkaan uji konsistensi internal

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Menurut Syofian (dalam Putri, 2013:48)

menyatakan bahwa “teknik atau rumus Alpha

Cronbach dapat digunakan untuk menentukan

apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau

tidak. Adapun rumus Alpha Cronbach sebagai

berikut.

−=

2

2

11 11

t

b

Vk

kr

, (Arikunto,

2006 : 193)

Keterangan: r11 =

reliabilitas instrumen k

= banyaknya butir pertanyaan atau

banyaknya soal

2

b =jumlah varian

butir/item 2

tV = varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian

dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas (r11)

≥ 0,6. Sedangkan bila koefisien reliabilitas (r11)

< 0,6 maka instrumen penelitian tidak reliabel.

Dalam Pelaksanaan perhitungan reabilitas dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan program

komputer SPSS.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang

penting dalam sebuah penelitian. Arikunto

(2010: 265) menyatakan bahwa menyusun

instrumen adalah pekerjaan yang penting dalam

penelitian akan tetapi mengumpulkan data jauh

lebih penting. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah, dokumentasi, observasi, dan angket.

1. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk

memperoleh informasi atau data yang berkaitan

dengan penelitian. Menurut Arikunto (dalam

Putri, 2013:49), “dokumentasi berasal dari kata

dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”.

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan

untuk mendapatkan data jumlah mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan angkatan 2013, dan

jenis-jenis biaya yang ditanggung oleh

mahasiswa angkatan 2013.

2. Angket/kuesioner

Menurut (Sangadji dan Sopiah, 2010:151)

“kuesioner atau angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.” Kousioner atau yang juga dikenal

sebagai angket merupakan salah satu teknik

pengumpulan data dalam bentuk pengajuan

pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar

pertanyaan yang sudah dipersiapkan

sebelumnya, dan harus diisi oleh responden (Siti

Nachiyah 2012:49). Dengan teknik angket ini,

penulis dapat mengetahui dan mengukur

pengaruh pendapatan orang tua, biaya kuliah,

dan fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa

terhadap motivasi mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan angkatan 2013. Pada penelitian ini,

jenis kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner tertutup atau kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan

jawabannya. Jawaban Kuesioner disusun untuk

mengetahui kecocokan responden dengan

indikator-indikator yang sudah disusun dengan

menggunakan skala Likert.

D. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif yaitu analisis

yang dilakukan dengan cara mendeskripsiikan

atau menggambarkan data yang diperoleh dari

jawaban-jawaban responden (Frans Farlen

Page 24: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

118

2011:41). Analisis deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan atau melukiskan masing-

masing variable yang nantinya berbentuk data

yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi. Teknik analisis yang digunakan

adalah frekuensi, persentase, dan modus.

2. Analisis Statistik Induktif (Inferensial)

Analisis statistik inferensial yaitu analisis

yang digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variable

dependen. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi linier dalam penelitian ini

digunakan untuk menghitung dan menganalisis

pengaruh pendapatan orang tua, biaya kuliah,

dan sarana yang dimiliki mahasiswa terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan, baik secara parsial maupun simultan.

Adapun rumus regresi linier berganda yang

digunakan menurut Riduwan dan Sunarto

(2009:108) adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ………………+ bnXn

Keterangan:

Y = Variabel dependen (terikat)

a = Intership (konstanta regresi)

b1,b2 = Koefisien regresi/ slove/ gradien

X1 = Prediktor/ variabel bebas 1

Xn = Prediktor/ variabel bebas ke-n

3. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk

memastikan bahwa metode multivariate,

termasuk metode regresi dapat digunakan pada

data tertentu sehingga dapat diinterpretasikan

dengan tepat (Santoso, 2003).

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan

hubungan linier yang sempurna antara beberapa

atau semua variable bebas. Pengujian

multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2006).

Multikolinearitas dapat dideteksi dengan

menganalisis matrik korelasi variabel-variabel

independen atau dengan menggunakan

perhitungan nilai Tolerance kurang dari 0,100

atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini

menunjukkan adanya multikolinearitas (Ghozali,

2006:111).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi,

variable terikat dan variable bebas memiliki

distribusi yang normal atau mendekati normal.

Pembuktian apakah data tersebut memiliki

distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada

bentuk distribusi datanya, yaitu pada

histogram maupun normal probability plot.

Pada histogram, data dikatakan memiliki

distribusi yang normal jika data tersebut

berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada

normal probability plot, dapat dikatakan

normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar

garis diagonal dan penyebarannya mengikuti

arah diagonal. Ghozali (2006) menyebutkan jika

data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas, namun jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antar prediksi variabel

dependen (SRESID) dengan residualnya

(ZPRED). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola titik pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumbu X adalah residual yang telah di-

standarized (Ghozali, 2006). Dasar analisisnya

sebagai berikut :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

ada membentuk suatu pola yang teratur

Page 25: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

119

(bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-

titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y, maka hal ini

mengindikasikan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

E. Uji Hipotesis

1. Uji t

Menurut Ghozali (dalam Karina Pradityas

Putri, 2011:68-69) Uji t digunakan untuk

menunjukkan apakah suatu variable independen

secara individual mempengaruhi variabel

dependen. Hipotesis yang dipakai adalah :

a. Ho : bi = 0, artinya suatu variabel

independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Ha : bi > 0, artinya suatu variabel

independen berpengaruh positif terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat

signifikasi (α) = 0,05 ditentukan sebagai

berikut :

1. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

dan Ha diterima

2. Apabila t hitung < t tabel, maka H0

diterima dan Ha ditolak

2. Uji F

Menurut Ghozali (dalam Karina Pradityas

Putri, 2011:67-68) Uji F bertujuan untuk

menunjukkan apakah semua variable

independen yang dimasukkan ke dalam model

secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen.

a. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian

F-test di atas, yaitu ;

• H0 : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya : tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variable independen yaitu

pendapatan orang tua (X1 ), biaya kuliah (X2 ),

dan sarana belajar yang dimiliki mahasiswa

(X3) secar simultan terhadap variable dependen

yaitu motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan (Y).

• Ha : b1, b2, b3 > 0

Artinya : ada pengaruh yang signifikan

dari variable independen yaitu pendapatan orang

tua (X1 ), biaya kuliah (X2 ), dan sarana

belajar yang dimiliki mahasiswa (X3) secara

simultan terhadap variable dependen yaitu

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan (Y).

b. Menentukan F tabel dan F hitung dengan

tingkat kepercayaan sebesar 95 % atau taraf

signifikasi sebesar 5 % , maka :

• Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak,

berarti masing-masing variabel bebas secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat.

• Jika F hitung < F table, maka Ho diterima,

berarti masing-masing variabel bebas

secara bersama-sama tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat.

HASIL ANALISIS

A. Gambaran Umum

a. Sejarah STKIP PGRI Pasuruan

STKIP PGRI Pasuruan merupakan

perkembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia

(IKIP PGRI) Jawa Timur. Pada awal

perjalannya di tahun 1965 nama sebelumnya

adalah IKIP SARMIDI MANGUNSARKORO.

Di masa itu masih dibawah naungan IKIP

Negeri Malang dan tenaga pengajar dari

Malang. Meskipun keadaan yang demikian tidak

menyurutkan semangat putra bangsa yang

menuntut ilmu di kampus yang bertempat di Jl.

Balaikota Pasuruan. Seiring berjalannya waktu,

pada tahun 1975 nama IKIP SARMIDI

MANGUNSARKORO berganti nama menjadi

IKIP PGRI Jawa Timur dengan dua jurusan,

yaitu Ilmu Pendidikan dan Pedidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Nafas-nafas pendidikan

turun berjalan dari masa ke masa yang sangat

serba kekurangan, dan keberadaan peminat

untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan

mengalami pasang surut.

Sesuai tujuan utama yaitu mendirikan

sebuah gedung yang dapat dijadikan tempat

mendidik yang kelak menjadi sarana dan

Page 26: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

120

prasarana pendidikan perguruan tinggi di

Pasuruan. Perjuangan yang tidak pernah

berhenti dan senantiasa doa selalu dipanjatkan

ke hadirat-Nya merupakan modal utama yang

menjadi kunci suksesnya.

Tepat tanggal 8 Agustus 1985 impian

mulai terjawab dengan terealisasinya

pembangunan gedung IKIP pertama yang

dibangun di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29

Pasuruan, yang didirikan oleh empat tokoh yaitu

Drs. H. DW Lamidi, Drs. H. Laino Santoso, Drs.

H. Samiadi, dan Imam Sidiq BA di atas tanah

persawahan dan sekarang menjadi tempat

penerus jiwa-jiwa pemuda Indonesia menjadi

pemuda yang siap bersaing di masa depan dan

menjadi penerus cita-cita leluhur khususnya di

bidang pendidikan.

Dengan bangunan bertingkat dan

diresmikan pada tahun 1986 yang sekarang

masih berdiri kokoh dan diberi nama

KRIDANING PUJANGGA ANGGOTRO

BONGSO. “KRIDA” yang berarti 6,

“PUJANGGA” berarti 8, “ANGGOTRO”

berarti 9, dan “BONGSO” itu berarti 1. Jadi

dalam pemahaman bahasa jawa halus adalah

nama dan tahun peresmian gedung itu sudah

sesuai dengan arti yang terkandung di balik

nama itu adalah “ GERAKAN SEORANG

PENDIDIK MEMBENTUK BANGSA “.

Waktu terus berjalan dengan segala

bentuk aktivitas mengantarkan IKIP PGRI Jawa

Timur dengan segala perjuangan dan

pengorbanannya dapat dijadikan tauladan dalam

membangun bangsa ini khususnya dibidang

pendidikan yang sesuai dengan TRI DARMA

KI HAJAR DEWANTARA dan akhirnya IKIP

PGRI Jawa Timur berubah menjadi STKIP

PGRI Pasuruan. Status sebagai Sekolah Tinggi

di peroleh berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 0395/0/1986, tanggal 23 Mei 1986.

STKIP PGRI Pasuruan merupakan Perguruan

Tinggi Swasta di bawah pembinaan Kopertis

Wilayah VII yang berkedudukan di Jl. Dr. Ir. H.

Soekarno No. 177 Surabaya.

STKIP PGRI Pasuruan memiliki

kemandirian keilmuan yang bertumpu pada tata

nilai kehidupan akademik, moral, sosial dan

kultural dalam tata nilai pengelolan lembaga

yang mengedepankan kehidupan kampus yang

beretika.

b. Visi dan Misi

• Visi

STKIP PGRI Pasuruan adalah sebagai

perguruan tinggi unggulan dalam bidang

kependidikan.

• Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan

mengedepankan aspek relevansi, daya saing,

serta perluasan akses bagi masyarakat.

2. Membangun sistem kelembagaan yang sehat

dalam penguatan tata kelola, dan transparan

menuju perguruan tinggi yang siap

menghadapi tantangan global.

3. Menjalin kerjasama dengan semua pihak

yang dilandasi komitmen bersama dalam

rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa.

c. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan bidang kependidikan

yang religius, berkualitas, berdaya saing

tinggi, relevan dengan kebutuhan pemangku

kepentingan dan mampu meningkatkan

kesejahteraan hidup dan daya saing

masyarakat.

2. Memiliki sistem tata kelola kelembagaan

yang demokratis, efisien, efektif dan

akuntabel serta mampu menjamin kehidupan

perguruan tinggi dalam tatanan global.

3. Memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat

untuk mengakses pendidikan di STKIP PGRI

Pasuruan.

B. Hasil Analisis

a. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Validitas X dan Y

Uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Satu

kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Dalam menguji validitas instrumen tiap

item menggunakan rumus koefisien korelasi

product moment dengan taraf signifikansi rhitung

> rtabel (0,444). Berikut ini merupakan validitas

hasil perhitungan tiap item yang telah dilakukan

:

Page 27: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

121

Tabel 4.1 Hasil uji validitas instrumen

penelitian

No

Ite

m

r hitung r table Sign. (2-

tailed)

Keteranga

n

1 0,527 0,444 0,017< 0,05 VALID

2 0,565 0,444 0,009< 0,05 VALID

3 0,621 0,444 0,004< 0,05 VALID

4 0,801 0,444 0,000< 0,05 VALID

5 0,792 0,444 0,000< 0,05 VALID

6 0,715 0,444 0,000< 0,05 VALID

7 0,530 0,444 0,016< 0,05 VALID

8 0,749 0,444 0,000< 0,05 VALID

9 0,593 0,444 0,006< 0,05 VALID

10 0,845 0,444 0,000< 0,05 VALID

11 0,644 0,444 0,002< 0,05 VALID

12 0,587 0,444 0,007< 0,05 VALID

13 0,481 0,444 0,032< 0,05 VALID

14 0,802 0,444 0,000< 0,05 VALID

15 0,745 0,444 0,000< 0,05 VALID

16 0,646 0,444 0,002< 0,05 VALID

17 0,661 0,444 0,001< 0,05 VALID

18 0,655 0,444 0,002< 0,05 VALID

19 0,773 0,444 0,000< 0,05 VALID

20 0,633 0,444 0,003< 0,05 VALID

21 0,679 0,444 0,001< 0,05 VALID

Sumber: data diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil perhitungan uji

validitas dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi

17.00 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

yang digunakan oleh peneliti dinyatakan valid.

Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rhitung dari

masing-masing item lebih besar dari rtabel yaitu

0,444 serta nilai signifikansi (p) atau dalam

SPSS biasa tercantum Sign. (2-tailed) pada

masing-masing item juga lebih kecil dari 0,05.

2. Hasil Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan

tetap konsisten jika pengukuran tersebut

diulang. Suatu instrumen dikatakan reliabel

(dapat dipercaya) untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data apabila instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang telah dapat

dipercaya (reliabel) akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya pula. Dengan ketentuan

apabila memberikan nilai alpha (α) > 5%

(0,444). Berikut merupakan hasil uji reliabilitas

dari penyebaran instrumen (angket) :

Tabel 4.2 Hasil uji reliabilitas instrumen

penelitian

Variabel Cronbach'

s Alpha

r.tabe

l

Keteranga

n

X1 (Pendapatan

Orang Tua) 0,763 0,444 RELIABEL

X2 (Biaya Kulih) 0,765 0,444 RELIABEL

X3 (Sarana

Belajar) 0,746 0,444 RELIABEL

Y (Motivasi

Belajar

Mahasiswa)

0,769 0,444 RELIABEL

Sumber: data diolah peneliti tahun 2015

Tabel hasil uji reliabilitas di atas

menunjukkan bahwa semua variabel (X1, X2,

dan X3) mempunyai nilai alpha (α) > 5%

(0,444), sehingga dapat dikatakan bahwa

instrumen yang telah diujicobakan oleh peneliti

ini reliabel untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data.

b. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

1. Variabel Pendapatan Orang Tua (X1)

Variabel Pendapatan Orang Tua (X1)

dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan indikator sebagai berikut:

• Pekerjaan orang tua

• Penghasilan orang tua

• Penghasilan tambahan orang tua

• Anggota keluarga yang bekerja

• Tanggungan

Menurut penilaian responden berdasarkan

hasil dari SPSS versi 17.00, maka disusun

distribusi frekuensi variabel pendapatan orang

tua (X1) sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel

Pendapatan orang tua (X1)

No. Kriteria F Prosentas

e

Pembulatan

(%)

1. Selalu 11 13,9% 14%

2. Sering 25 31,7% 32%

Page 28: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

122

3. Kadang-kadang 17 21,5% 21%

4. Jarang 16 20,3% 20%

5. Tidak Pernah 10 12,7% 13%

TOTAL 79 100% 100%

Sumber: data diolah peneliti tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat di

interpretasikan bahwa dari 79 responden dapat

diketahui bahwa 11 responden atau 14%

menjawab sangat selalu, 25 responden atau 32%

menjawab sering, 17 responden atau 17

menjawab kadang-kadang, 16 responden atau

20% menjawab tidak setuju, serta 10 responden

atau 13% menjawab tidak pernah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui

bahwa pendapatan orang tua (X1) dalam hal

pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua,

penghasilan tambahan orang tua, anggota

keluarga yang bekerja, dan tanggungan dapat

dikategorikan baik. Hasil analisis deskriptif data

pendapatan orang tua (X1) menunjukkan bahwa

secara umum responden menyatakan sering

dengan pertanyaaan yang ada di dalam

angket/kuesioner.

2. Variabel Biaya Kuliah (X2)

Variabel biaya kuliah (X2) dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan

indikator sebagai berikut:

1. Mahalnya Biaya kuliah

2. Biaya kuliah terpenuhi

3. Kesulitan memenuhi biaya kuliah

4. Uang saku

5. Ketepatan waktu dalam memenuhi biaya

kuliah

6. Dispensasi biaya kuliah

Menurut penilaian responden berdasarkan

hasil dari SPSS versi 17.00, maka disusun

distribusi frekuensi variabel biaya kuliah (X2)

sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel

Biaya Kuliah (X2)

N

o Kriteria F

Prosent

ase

Pembu

latan

(%)

1. Selalu 10 12,5 12

2. Sering 22 27,9 28

3. Kadang-kadang 14 17,7 18

4. Jarang 25 31,7 32

5. Tidak Pernah 8 10,× 10

TOTAL 79 100% 100%

Sumber: data diolah peneliti tahun 2013

Merujuk pada tabel 4.4 di atas dapat di

interpretasikan bahwa dari 79 responden dapat

diketahui bahwa 10 responden atau 12%

menjawab selalu, 22 responden atau 28%

menjawab sering, 14 responden atau 18%

menjawab kadang-kadang, 25 responden atau

32% menjawab jarang, serta 8 responden atau

10% menjawab sangat tidak pernah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui

bahwa biaya kuliah (X2) dalam hal kategori

biaya kuliah, biaya kuliah terpenuhi, kesulitan

memenuhi biaya kuliah, uang saku, ketepatan

waktu dalam memenuhi biaya kuliah, dan

dispensasi biaya kuliah dapat dikategorikan

tidak baik. Hasil analisis deskriptif data biaya

kuliah (X2) menunjukkan bahwa secara umum

responden menyatakan jarang dengan

pertanyaan yang ada di dalam angket/kuesioner.

3. Variabel Sarana Belajar (X3)

Variabel sarana belajar (X3) dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan

indikator sebagai berikut:

1. Alat tulis

2. Buku referensi

3. Kendaraan

4. Laptop

5. Print

Menurut penilaian responden berdasarkan

hasil dari SPSS versi 17.00, maka disusun

distribusi frekuensi variabel sarana belajar (X3)

sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi

Variabel Sarana

Belajar (X3)

No. Kriteria F Prosentas

e

Pembu

latan

(%)

1. Selalu 7 8,8 9

2. Sering 21 26,6 27

3. Kadang-

kadang 17 21,5 21

4. Jarang 16 20,3 20

5. Tidak Pernah 18 22,8 23

TOTAL 79 100% 100%

Sumber: data diolah peneliti tahun 2013

Page 29: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

123

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat

diinterpretasikan bahwa dari 79 responden dapat

diketahui bahwa 7 responden atau 9% menjawab

selalu, 21 responden atau 27% menjawab sering,

17 responden atau 21% menjawab kadang-

kadang, 16 responden atau 20% menjawab

jarang, serta 18 responden atau 23% menjawab

tidak pernah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui

bahwa sarana belajar (X3) dalam hal alat tulis,

buku referensi atau buku penunjang lain,

kendaraan, laptop dan print baik. Hasil analisis

deskriptif data sarana belajar (X3) menunjukkan

bahwa secara umum responden menyatakan

sering dengan petanyaan yang ada di dalam

angket/kuesioner.

4. Variabel Motivasi Belajar Mahasiswa

(Y)

Variabel motivasi belajar mahasiswa (Y)

dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan indikator sebagai berikut:

6. Masuk kuliah

7. Berhenti kuliah karena biaya

8. Mengerjakan tugas

9. Nilai IPK

10. Keberhasilan berprestasi

Menurut penilaian responden berdasarkan hasil

dari SPSS versi 17.00, maka disusun distribusi

frekuensi variabel motivasi belajar mahasiswa

(Y) sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel

Motivasi Belajar Mahasiswa (Y)

N

o. Kriteria F

Prose

ntase

Pembul

atan

(%)

1. Selalu 13 16,5 16

2. Sering 23 29,× 29

3. Kadang-kadang 11 13,9 14

4. Jarang 20 25,3 25

5. Tidak Pernah 12 15,3 15

TOTAL 79 100% 100%

Sumber: data diolah peneliti tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat di

interpretasikan bahwa dari 79 responden dapat

diketahui bahwa 13 responden atau 16%

menjawab selalu, 23 responden atau 29%

menjawab sering, 11 responden atau 14%

menjawab kadang-kadang, 20 responden atau

25% menjawab jarang, serta 12 responden atau

15% menjawab sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui

bahwa motivasi belajar mahasiswa (Y) dalam

hal masuk kuliah, berhenti kuliah karena biaya,

mengerjakan tugas, nilai IPK, dan keberhasilan

dalam berprestasi dapat dikatakan baik. Hasil

analisis deskriptif data kepuasan mahasiswa (Y)

menunjukkan bahwa secara umum responden

menyatakan sering dengan petanyaan yang ada

di dalam angket/kuesioner.

c. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

tidak adanya hubungan yang linier antara

variabel independen (bebas). Jika terdapat

hubungan linier antar sesama variabel

independen maka dapat dikatakan model terkena

masalah multikolinier. Untuk mendeteksi

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF

(variance inflaction facto) dan TOLERANCE.

Untuk uji multikolinieritas suatu model

regresi dikatakan bebas multikolinieritas, jika :

1. Mempunyai nilai VIF lebih dari atau

mendekati angka 10

2. mempunyai angka TOLERANCE kurang

dari atau mendekati 0,1

Berikut hasil uji multikolinieritas dengan

menggunakan program SPSS 17.00 for

windows.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Stand

ardize

d

Coeff

icient

s

T Sig.

Collinearit

y Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 7.554 3.323 2.273 .026

pendapata

n orang

tua

.308 .129 .280 2.389 .019 .783 1.27

8

Page 30: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

124

biaya

kuliah -.017 .096 -.022 -.181 .857 .729

1.37

3

sarana

belajar

yang

dimilik

i

mahasi

swa

.389 .126 .333 3.079 .00

3

.92

3

1.0

84

a. Dependent Variable: motivasi belajar

Berdasarkan tabel di atas, dapat

diketahui bahwa :

1. Variabel X1 (Pendapatan Orang Tua) tidak

mengalami multikolinieritas karena

memiliki nilai TOLERANCE ( 0,783) > 0,1

dan VIF (1,278 )

< 10.

2. Variabel X2 (Biaya Kuliah) tidak

mengalami multikolinieritas karena

memiliki nilai TOLERANCE ( 0,729) > 0,1

dan VIF ( 1,373 ) < 10.

3. Variabel X3 (Sarana Belajar) tidak

mengalami multikolinieritas karena

memiliki nilai TOLERANCE ( 0,923) >

0,1 dan VIF (1,084) < 10.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

diinterpretasikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Interpretasi Uji

Multikolinieritas

2. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi variabel bebas dan

variabel terikat berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Dikatakan berdistribusi

normal apabila pada normal probability plot

sebaran error masih berada di sekitar garis lurus.

Gambar 4.1 Histogram Motivasi Belajar

(Sumber : data diolah peneliti tahun 2013)

Pada histogram di atas, data distribusi

nilai residu (error) menunjukkan distribusi

normal. Hal ini dapat dilihat dari histogram pada

gambar tersebut yang berbentuk menyerupai bel.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

(Sumber : data diolah peneliti tahun 2013)

Pada normal probability plot di atas,

terlihat sebaran error masih ada di sekitar garis

lurus. Hal ini menunjukkan model regresi

memenuhi asumsi normalitas atau residu dari

model dapat dianggap berdistribusi normal.

Variabel

Tolerance VIF

Keterangan Nilai Koefisi

en

Nilai Koefisie

n

X1(Pendapatan Orang

Tua)

0,783 > 0,1 1,278 < 10 Tidak Terjadi Mulltikolinearitas

X2 (Biaya Kuliah) 0,729 > 0,1 1,373 < 10 Ttidak Terjadi Mulltikolinearitas

X3( Sarana Belajar) 0,923 > 0,1 1,084 < 10 Tidak Terjadi Mulltikolinearitas

Page 31: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

125

3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas berkaitan dengan

usaha untuk memberikan penilaian apakah

dalam model regresi variabel terikat layak

diprediksi berdasarkan pada masukan dari

variabel bebasnya. Berikut ini merupakan kurva

hasil dari uji heterokedastisitas yang telah

dilakukan sebagai berikut:

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

(Sumber : data diolah peneliti tahun 2013)

Berdasarkan grafik atau scatter plot

pencaran data di atas tidak memperlihatkan

sebuah pola tertentu, misalnya pola menaik ke

kanan atas/menurun ke kiri atas ataupun pola

tertentu lainnya. Hal ini menunjukkan model

regresi bebas dari heteroskedastisitas atau

variabel Y layak diprediksi oleh variabel X (X1,

X2, dn X3).

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menganalisis pengaruh antara

satu dependent variable dengan dua atau lebih

independent variable, maka peneliti

menggunakan teknik analisis regresi linear

berganda. Hasil dari analisis regresi linear

berganda dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Hasil uji correlation regresi linier pada variabel X (X1, X2, dan X3) terhadap Y

Correlations

pendapatan

orang tua biaya kuliah

sarana belajar

yang dimiliki

mahasiswa motivasi belajar

pendapatan orang

tua

Pearson

Correlation 1 .462** .064 .291**

Sig. (2-

tailed)

.000 .575 .009

N 79 79 79 79

biaya kuliah Pearson

Correlation .462** 1 .270* .197

Sig. (2-

tailed) .000

.016 .081

N 79 79 79 79

sarana belajar

yang dimiliki

mahasiswa

Pearson

Correlation .064 .270* 1 .345**

Sig. (2-

tailed) .575 .016

.002

N 79 79 79 79

Page 32: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

126

motivasi belajar Pearson

Correlation .291** .197 .345** 1

Sig. (2-

tailed) .009 .081 .002

N 79 79 79 79

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Terlihat pada tabel 4.9 menunjukkan

korelasi antara variabel X1 pendapatan orang

tua sebesar 0,291 dengan sig 0.009 < 0,05

(memiliki pengaruh terhadap Y), sedangkan X2

biaya kuliah 0,197 dengan sig 0,081 > 0,05

(tidak memiliki pengaruh terhadap variabel Y),

dan X3 sebesar 0,345 dengan sig 0,002

(memiliki pengaruh terhadap Y).

Tabel 4.10 Hasil uji regresi linear berganda

pada variabel X (X1, X2, dan X3) terhadap Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.554 3.323 2.273 .026

pendapatan

orang tua .308 .129 .280 2.389 .019

biaya kuliah -.017 .096 -.022 -.181 .857

sarana belajar

yang dimiliki

mahasiswa

.389 .126 .333 3.079 .003

a. Dependent Variable: motivasi belajar

Berdasarkan pada tabel hasil uji regresi

linear berganda pengaruh variabel (X1), (X2),

(X3) terhadap variabel (Y) diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = a + b1X1 +b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

Y = 7,554 + 0,280 X1 − 0,022 X2 +

0,333 X3

a = 7,554 adalah bilangan konstanta yang

apabila variabel (X1), (X2), (X3) sama

dengan nol atau tidak mempengaruhi,

maka nilai variabel (Y) akan sebesar

7,554

b1 = 0,280 adalah besar koefisien regresi

variabel bebas pendapatan orang tua (X1)

yang berarti setiap kenaikan satu satuan

variabel (X1) maka akan meningkat

variabel terikat motivasi belajar

mahasiswa (Y) sebesar 0,280

b2 = -0,022 adalah besar koefisien regresi

variabel bebas biaya kuliah (X2) yang

berarti setiap kenaikan satu satuan

variabel (X2) maka akan mengurangi

variabel terikat motivasi belajar

mahasiswa (Y) sebesar -0,022

b3 = 0,333 adalah besar koefisien regresi

variabel bebas sarana belajar (X3) yang

berarti setiap kenaikan satu satuan

variabel (X3) maka akan mengurangi

variabel motivasi belajar mahasiswa (Y)

sebesar 0,333

e. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji t

Page 33: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

127

Uji t digunakan untuk menunjukkan

apakah suatu variable independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

Hipotesis yang dipakai adalah :

Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ha : bi > 0, artinya suatu variabel independen

berpengaruh positif terhadap variabel

dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat

signifikasi (α) = 0,05 ditentukan sebagai

berikut :

3. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

dan Ha diterima

4. Apabila t hitung < t tabel, maka H0

diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.11 Hasil uji t (parsial)

Berdasarkan table 4.11 dapat dilihat

bahwa :

a. Pendapatan Orang Tua (X1)

Dari hasil analisis data pada tabel 4.11

dapat diketahui bahwa variabel Pendapatan

Orang Tua (X1) memiliki nilai signifikansi 0,019

< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh secara parsial antara pendapatan orang

tua (X1) dan motivasi belajar mahasiswa (Y).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ha

diterima.

b. Biaya Kuliah (X2)

Dari hasil analisis data pada tabel 4.17 dapat

diketahui bahwa variabel Biaya Kuliah (X3)

memiliki nilai signifikansi 0,857 > 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh secara parsial antara pendapatan orang

tua (X1) dan motivasi belajar mahasiswa (Y).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ha

ditolak.

c. Sarana Belajar (X3)

Dari hasil analisis data pada tabel 4.17 dapat

diketahui bahwa variabel Sarana Belajar (X3)

memiliki nilai signifikansi 0,003 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh secara parsial antara pendapatan orang

tua (X1) dan motivasi belajar mahasiswa (Y).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ha

diterima.

2. Uji F

Uji F bertujuan untuk menunjukkan

apakah semua variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model secara simultan

atau bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen. Adapun kriteria

pengujiannya adalah :

• Ho : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan

dari variabel independen yaitu pendapatan

orang tua (X1 ), biaya kuliah (X2 ), dan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.554 3.323 2.273 .026

pendapatan

orang tua .308 .129 .280 2.389 .019

biaya kuliah -.017 .096 -.022 -.181 .857

sarana belajar

yang dimiliki

mahasiswa

.389 .126 .333 3.079 .003

a. Dependent Variable: motivasi belajar

Page 34: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

128

sarana belajar yang dimiliki mahasiswa (X3)

secar simultan terhadap variabel dependen

yaitu motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan (Y).

• Ha : b1, b2, b3 > 0

Artinya : ada pengaruh yang signifikan dari

variabel independen yaitu pendapatan orang

tua (X1 ), biaya kuliah (X2 ), dan sarana

belajar yang dimiliki mahasiswa (X3) secara

simultan terhadap variabel dependen yaitu

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan (Y).

Adapun untuk menarik kesimpulan

apakah hipotesis ini diterima atau ditolak

dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika tingkat signifikansinya < alpha/0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika tingkat signifikansinya > alpha/0,05

maka Ho diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.12 Hasil uji F (simultan) variabel

X (X1, X2, dan X3) terhadap Y

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 92.583 3 30.861 5.943 .001a

Residual 389.493 75 5.193

Total 482.076 78

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x×

b. Dependent Variable: y

Berdasarkan hasil uji-F diperoleh nilai

tingkat signifikansi (Sig.) 0,001 < α (sign. <

0,05) sehingga Ha diterima. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

secara simultan antara pendapatan orang tua,

biaya kuliah, dan sarana belajar yang dimiliki

mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa

angkatan 2013 STKIP PGRI Pasuruan.

Tabel 4.13 Hasil uji regresi linear berganda pada variabel X (X1, X2,

dan X3) terhadap Y

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .438a .192 .160 2.27887

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x×

b. Dependent Variable: y

Dari tabel 4.14 Diatas diketahui bahwa

nilai R Square = 0,192 yang merupakan

pengkuadratan dari 0,438 x 0,438 = 0,565. R

Square dapat disebut koefisien determinasi dan

berarti 19,2% dari variabel motivasi belajar

mahasiswa dapat dijelaskan dengan pendapatan

orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar.

Sedangkan sisanya 100% - 19,2% = 80,8%

dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Pendapatan Orang Tua (X1),

Biaya Kuliah (X2), dan Sarana Belajar

Yang Dimiliki Mahasiswa (X3) Terhadap

Motivasi Belajar Mahasiswa (Y) STKIP

PGRI Pasuruan.

a. Pengaruh Pendapatan Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah

diperoleh peneliti, bahwa ada pengaruh yang

Page 35: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

129

signifikan antara pendapatan orang tua terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan angkatan 2013 dengan memperoleh

nilai thitung 2.389 dengan signifikan sebesar 0.019

yang berarti hasil penelitian ini terbukti bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan

orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan angkatan 2013.

Pendapatan orang tua merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

mahasiswa. Pada umumnya keluarga dengan

pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya

akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan

pendidikan dan keperluan lain. Berbeda dengan

orang tua yang pendapatannya rendah akan

kesulitan untuk membiayai atau memenuhi

kebutuhan anak dan ini akan menimbulkan

kekecewaan terhadap anak, dan akhirnya

semangat untuk kuliah yang tadinya besar dapat

menurun kembali.

b. Pengaruh Biaya Kuliah Terhadap

Motivasi Belajar Mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah

diperoleh peneliti, bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan antara biaya kuliah terhadap

motivasi belajar mahasiswa STKIP PGRI

Pasuruan angkatan 2013 dengan memperoleh

nilai thitung -181 dengan signifikan sebesar 0.857

yang berarti hasil penelitian ini terbukti bahwa

tidak ada pengaruh yang signifikan antara biaya

kuliah terhadap motivasi belajar mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan angkatan 2013.

Biaya kuliah mempunyai peran yang

sangat penting dalam meningkatkan motivasi

belajar mahasiswa, namun dalam penelitian

yang dilakukan oleh penulis ini tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara biaya kuliah

terhadap motivasi belajar mahasiswa, yang

artinya walaupun biaya kuliah sudah terpenuhi

dengan baik belum tentu mempengaruhi

motivasi belajar mahasiswa dengan baik. Hal ini

juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor antara

lain :

1. Tidak adanya minat belajar pada diri

mahasiswa. Walaupun biaya kuliah sudah

terpenuhi dengan baik namun minat untuk

belajar pada diri siswa tidak ada, maka hal

ini tidak akan berpengaruh terhadap motivasi

belajar mahasiswa.

2. Kurang adanya dorongan atau perhatian dari

orang tua. Karena lingkungan kelurga sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan belajar

siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi

kehidupan dan perkembangan seseorang

adalah keluarga. Banyak waktu dan

kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan

berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan

dan interaksi ini tersebut sangat besar

pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi

seseorang. Kebanyakan para orang tua

menyerahkan sepenuhnya pendidikan

anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya

orang tua memberikan perhatian dan

semangat belajar yang lebih sehingga dapat

memunculkan motivasi belajar anak karena

waktu dirumah lebih banyak dari pada

disekolah. keterlibatan orang tua dalam

menumbuhkan motivasi belajar perlu

diusahakan, baik berupa perhatian ataupun

bimbingan kepada anak.

3. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Sebagai anggota masyarakat maka

mahasiswa dapat terpengaruh oleh

lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar

berupa keadaan alam, tempat tinggal,

pergaulan sebaya dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu kondisi lingkungan yang

sehat turut mempengaruhi motivasi belajar.

Karakteristik fisik lingkunagan belajar dapat

mempengaruhi tingkat motivasi seseorang

dan lingkungan juga dapat membentuk atau

mengurangi kondisi penerimaan

pembelajaran. Lingkungan yang aman,

nyaman dan bisa disesuaikan sendiri dapat

menumbuhkan dorongan untuk belajar.

Sebaliknya lingkungan yang kurang

menyenangkan dapat mengganggu kapasitas

untuk berkonsentrasi dan menumbuhkan

keinginan untuk tidak belajar.

c. Pengaruh Sarana Belajar Yang Dimiliki

Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan

Page 36: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

130

Berdasarkan hasil analisis data yang telah

diperoleh peneliti, bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara sarana belajar yang dimiliki

mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa

STKIP PGRI Pasuruan angkatan 2013 dengan

memperoleh nilai thitung 3.079 dengan signifikan

sebesar 0.003 yang berarti hasil penelitian ini

terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara sarana belajar yang dimiliki mahasiswa

terhadap motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan angkatan 2013. Hal tersebut

menunjukkan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa

adalah sarana belajar yang dimiliki mahasiswa.

Slameto (2003: 63) mengemukakan

bahwa anak yang sedang belajar selain harus

terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan,

pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain,

juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang

belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-

menulis, buku-buku dan lain-lain. Semakin

lengkap sarana dan prasarana belajar yang

dimiliki oleh mahasiswa maka mahasiswa dapat

belajar dengan baik dan motivasi belajar yang

tinggi akan muncul pada diri mereka. Dengan

demikian besar pengaruhnya untuk mendukung

dan membantu mahasiswa dalam belajar karena

mahasiswa membutuhkan sarana belajar (laptop,

sepeda motor, dll) untuk dapat mendukung

lancarnya proses belajar mengajar serta sebagai

pendukung berhasilnya prestasi belajar

mahasiswa.

d. Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Biaya

Kuliah, dan Sarana Belajar Yang Dimiliki

Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan secara statistik antara pendapatan

orang tua, biaya kuliah, dan sarana belajar yang

dimiliki mahasiswa secara simultan berpengaruh

terhadap motivasi belajar karena nilai signifikan

lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan.

Yaitu 0.001 < 0.05. maka dalam penelitian ini

pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan sarana

belajar memiliki pengaruh terhadap motivasi

belajar mahasiswa.

Berdasarkan nilai koefisien determinan (R

Square) menunjukkan besarnya kontribusi

seluruh variabel motivasi belajar (Y). Jadi nilai

R sebesar 0.192 memiliki makna pendapatan

orang tua (X1), biaya kuliah (X2), dan sarana

belajar (X3) memberikan kontribusi sebesar

19.2% terhadap motivasi belajar mahasiswa (Y).

Dengan demikian sisanya 80.8% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

kedalam penelitian ini.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian

ini secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pendapatan orang tua secara parsial memiliki

pengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan angkatan

2013. Pada umumnya keluarga dengan

pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya

akan lebih mudah memenuhi segala

kebutuhan pendidikan dan keperluan lain.

Berbeda dengan orang tua yang

pendapatannya rendah akan kesulitan untuk

membiayai atau memenuhi kebutuhan anak

dan ini akan menimbulkan kekecewaan

terhadap anak, dan akhirnya semangat untuk

kuliah yang tadinya besar dapat menurun

kembali. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

signifikansi 0,019 < 0,05.

2. Biaya kuliah mempunyai peran yang sangat

penting dalam meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa, namun dalam penelitian yang

dilakukan oleh penulis ini tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara biaya kuliah

terhadap motivasi belajar mahasiswa STKIP

PGRI Pasuruan angkatan 2013, yang artinya

walaupun biaya kuliah sudah terpenuhi

dengan baik belum tentu mempengaruhi

motivasi belajar mahasiswa dengan baik. Hal

tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor

vasi belajarberikut:

a. Tidak adanya minat belajar pada diri

mahasiswa

b. Tidak adanya dorongan dari orang tua

c. Kondisi lingkungan yang tidak

mendukung/. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai signifikansi 0,857 > 0,05.

Page 37: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

131

3. Sarana Belajar secara parsial memiliki

pengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa STKIP PGRI Pasuruan angkatan

2013. Sarana belajar merupakan hal yang

penting bagi proses belajar mahasiswa.

Karena semakin lengkap sarana dan

prasarana belajar yang dimiliki oleh

mahasiswa maka mahasiswa dapat belajar

dengan baik dan motivasi belajar yang tinggi

akan muncul pada diri mereka. Dengan

demikian besar pengaruhnya untuk

mendukung dan membantu mahasiswa dalam

belajar karena mahasiswa membutuhkan

sarana belajar (laptop, buku-buku, sepeda

motor, dll) untuk dapat mendukung

lancarnya proses belajar mengajar serta

sebagai pendukung berhasilnya prestasi

belajar mahasiswa.Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05.

4. Dari analisis juga diperoleh nilai R Square

0,192 yang berarti kontribusi pendapatan

orang tua, biaya kuliah, dan sarana beljar

yang dimiliki mahasiswa secara simultan

mempengaruhi prestasi belajar matematika

siswa adalah sebesar 19,2%. Sedangkan

Sisanya 80,8 % dipengaruhi faktor lain yang

tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Saran

a. Saran bagi mahasiswa

Mahasiswa diharapkan untuk lebih

meningkatkan motivasi belajarnya dengan

mengoptimalkan sarana-sarana belajar yang

tersedia. Seperti laptop harus digunakan secara

optimal untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

berkaitan dengan perkuliahan yang nantinya

akan dapat meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa.

b. Saran bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya selalu memotivasi

dengan selalu memberikan nasihat dan

memantau anaknya dalam hal belajar dan

memberikan arahan tentang pendidikan bagi

anaknya. Orang tua sebaiknya juga selalu

memberikan dukungan yang dapat berupa sarana

belajar dan bisa juga secara non material pada

anaknya untuk selalu beprestasi. Dengan adanya

dukungan dari orang tua dapat menumbuhkan

keinginan dan sikap yang baik bagi mahasiswa

dalam belajar.

c. Saran bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi

bahwa faktor pendapatan orang tua dan sarana

belajar mempengaruhi motivasi belajar

mahasiswa. Motivasi belajar mahasiswa tidak

hanya dipengaruhi oleh pendapatan orang tua

dan sarana belajar saja, tetapi masih banyak lagi

faktor yang lain.

d. Saran bagi STKIP PGRI Pasuruan

Pengaruh pendapatan orang tua, biaya

kuliah, dan sarana belajar terhadap motivasi

belajar mahasiswa angkatan 2013 cukup kecil

pengaruhnya yaitu 19,2%. Artinya motivasi

belajar mahasiswa tidak dominan dipengaruhi

oleh pendapatan orang tua, biaya kuliah, dan

sarana belajar. Hal ini bisa disebabkan oleh

faktor-faktor antara lain: minat belajar pada diri

mahasiswa, dorongan atau perhatian orang tua,

kondisi lingkungan baik kondisi lingkungan

keluarga maupun teman sebaya, cara mengajar

dosen, adanya persaingan antar mahasiswa

dalam hal prestasi akademik, dan lain-lain. Oleh

karena itu lembaga diharapkan mampu

menyediakan referensi yang lebih banyak bagi

mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya

belajar dari hasil yang disampaikan oleh dosen

terutama bagi mahasiswa yang ekonomi orang

tuanya rendah karena tidak dapat membeli buku

referensi dan fasilitas yang digunakan untuk

kuliah. Dari pihak dosen, harus lebih bisa

memperhatikan kemampuan masing-masing

mahasiswa dalam belajar dan memberikan

metode pembelajaran yang bervariasi dalam

mengajar agar mahasiwa termotivasi untuk

belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto,suharsimi.2010.Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:

PT.Rineka Cipta

Bangun, Darwin.2008.Hubungan persepsi siswa

tentang perhatian orang tua,

kelengkapan fasilitas belajar, dan

penggunaan waktu belajar di rumah

Page 38: PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, BIAYA KULIAH, DAN …

132

dengan prestasi belajar ekonomi.FKIP

Unila.

Daryanto, H.M.2006.Administrasi Pendidikan.

Jakarta:PT Rineka Cipta

Dimyanti &Mujiono. 2006. Belajar

dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka

Cipta.

Etta Mamang Sangaji & Sopiah. 2010.

Metodologi Penelitian dan Pendekatan

Praktis Dalam Penelitian.

Yogyakarta:Andy Yogyakarta.

Ghozali, Imam., 2006, Statistik Nonparametik,

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hamzah,B.2009. Teori Motivasi dan

Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Masyhuri dan Zainuudin, 2008.Metodologi

Penelitian: Pendekatan Praktis dan

Aplikasi, Bandung: Refika Aditama.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya edisi ke-6.

Yogyakarta: STIE YKPN

Ningsih,Elda.2013. Pengaruh Motivasi dan

Tingkat Pendapatan Orang Tua

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS.Padang Sumatera

Barat: STKIP PGRI Padang Sumatera

Barat.

Mandir, Duwi.2008. Mandiri Belajar SPSS.

Yogyakarta: Media Kom

Riduwan,2007.”Dasar-Dasar

Statistik”, Bandung: alfabeta.

Sardiman AM, 2010.Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar, Jakarta CV.Rajawali.

Sugiyono.2011.Statistik Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis

Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan

penelitian.Edisi kelima.Malang: Biro

Administrasi Akademik, Perencanaan,

Dan Sistem Informasi Bekerjasama

Dengan Penerbit Universitas Negeri

Malang.

Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Zuhri, Saifudin.2010. Pengaruh Tingkat

Ekonomi Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar Siswa MTS Nuril

Huda Tagup Grobongan. Semarang:

IAIN Walisongo.