137
PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN) RIFKI DANARJANTO ADISURYO 1203571426 Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

  • Upload
    vubao

  • View
    244

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN)

RIFKI DANARJANTO ADISURYO

1203571426

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH

JAKARTA 2014

Page 2: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem akuntansi

keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Pengumpulan data ini

menggunakan survei kuesioner. Kuesioner disampaikan kepada pengelola sistem

akuntansi keuangan di lingkungan Badan POM. Untuk menganalisa data

penelitian digunakan metode analisis regresi linier sederhana, analisa korelasi

sederhana, analisa koefien penentu dan pengujian hipotesis. Berdasarkan uraian

dan pembahasan mengenai pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan

terhadap kualitas pelaporan keuangan di Badan POM dapat disimpulkan bahwa

penerapan sistem akuntansi keuangan memiliki pengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari analisis regresi dimana

Y = 10,827 + 0,904 X + e artinya jika pengaruh penerapan sistem akuntansi

keuangan meningkat sebesar 1 poin, maka kualitas pelaporan keuangan

mengalami peningkatan sebesar 0,904 poin dan sebaliknya. Berdasarkan

perhitungan korelasi sederhana diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,600 yang

termasuk dalam kategori kuat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengaruh

penerapan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan

Badan POM adalah kuat. Selain itu diperoleh pula persentase kontribusi

penggunaan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan

yakni sebesar 36%, sedangkan sisanya 64% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Sedangkan untuk hasil perbandingan nilai thitung dengan ttabel, menujukkan hasil

thitung sebesar 5,198 dan ttabel sebesar 2,0106. Oleh karena thitung > ttabel maka Ho

ditolak, artinya sistem akuntansi keuangan berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan.

Kata kunci : sistem akuntansi keuangan, kualitas pelaporan keuangan

Page 3: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

ii

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

MUHAMMADIYAH JAKARTA

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Skripsi : PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI

KEUANGAN TERHADAP KUALITAS

PELAPORAN KEUANGAN

(STUDI KASUS PADA BADAN PENGAWAS

OBAT DAN MAKANAN)

Nama Mahasiswa : RIFKI DANARJANTO ADISURYO

NIM : 1203571426

Program Studi : S1 AKUNTANSI

Mengesahkan

Penguji,

1. Penguji I

(Ketua Merangkap Anggota)

:

(Prof. Dr. Haryono Umar, Ak., Msc.)

2. Penguji II

(Anggota)

:

(Samukri, SE., Ak., MAK.)

3. Penguji III

(Dosen Pembimbing

Merangkap Anggota)

:

(Ramdany, SE., Ak., MAK.)

Mengetahui

Ketua STIE Muhammadiyah Jakarta

(H. Enong Muiz, S.E. M.Si)

Jakarta : .................................................. Tanggal Lulus : .................................

Page 4: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

iii

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

MUHAMMADIYAH JAKARTA

PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : PENGARUH PENERAPAN SISTEM

AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

(STUDI KASUS PADA BADAN PENGAWAS

OBAT DAN MAKANAN)

Nama Mahasiswa : RIFKI DANARJANTO ADISURYO

NIM : 1203571426

Program Studi : S1 AKUNTANSI

Jakarta,

Mengetahui

KAPRODI

(DRS. H. RAWIDJO, Ak., M.Si)

Menyetujui

PEMBIMBING SKRIPSI

(RAMDANY, SE., Ak., MAK)

Page 5: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

v

ABSTRACT

This study purpose to prove about the effect of financial information accounting

system to quality of financial reporting. The data was collect by questionare, from

Badan POM. The analyse data has done by a regression analysis simple linear,

analysis of simple correlation, analysis of determinant coefficient and test of

hypothesis. According to the explanation and discussion about the influence of the

application of financial information accounting system to the quality of financial

reporting in Badan POM, we can take a conclusion that the application of

financial information accounting system has a strong impact to the quality of

financial reporting. The impact is clearly seen through the regression analysis

where Y=10,827 + 0,904 X + e, it means if the influence of application of

financial information accounting system increase for 1 point, then the quality of

financial reporting will increase at 0,904 point. According to a simple correlation

calculation, a strong correlation co efficient of 0,600 was acquired. The

correlation co efficient shown that the application of financial information

accounting system influencing strongly to the quality of financial reporting on the

Badan POM. Meanwhile, the calculation also shown the presentation of the usage

of financial information accounting system is 36%, and the other 64% was

influenced by another factors. For the comparation ratio result tresult with ttabel , the

value tresult is 5,198 and ttabel 2,0106, because of tresult > ttabel so H0 is rejected, it

means financial information accounting system have an impact to the quality of

financial reporting.

Keywords : financial information accounting system, the quality of financial

reporting

Page 6: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

iv

PERNYATAAN

Bismillahirrahmanirahiim

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Rifki Danarjanto Adisuryo

Tempat, tanggal lagir : Magelang, 11 Februari 1985

Program Studi : S1 Akuntansi

NIM : 1203571426

Alamat : Jl. Tanjung V/No.4 Taman Cimanngu, Kedungwaringin,

Tanah Sareal, Kota Bogor

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skrpsi saya dengan judul :

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

(STUDI KASUS PADA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN)

Merupakan gagasan asli dan hasil penelitian penulis, kecuali yang jelas

rujukannya. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana

pada program sejenis di STIE Muhammadiyah Jakarta dan atau perguruan tinggi

lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan

dapat diperiksa kebenarannya. Apabila pernyataan saya terbukti tidak benar dan

atau skripsi saya terbukti plagiat, maka saya bersedia, skripsi saya dibatalkan

kelulusannya.

Jakarta, Agustus 2014

Yang membuat pernyataan

RIFKI DANARJANTO ADISURYO

NIM 1203571426

Page 7: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Skripsi. Tidak lupa shalawat serta salam Penulis haturkan kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kepada

kebaikan. Skripsi ini penulis ajukan dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan guna menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Akuntansi Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Jakarta dengan judul “Pengaruh

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Pelaporan

Keuangan (Studi Kasus Pada Badan Pengawas Obat dan Makanan)”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran masih sangat

diharapkan penulis dalam menyempurnakan tulisan ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaiakan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini khususnya :

1. H. Enong Muiz, SE. M.Si., selaku Ketua STIE Muhammadiyah Jakarta

2. Drs. H. Rawidjo, Ak., M.S.i selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi STIE

Muhammadiyah Jakarta

3. Ramdany, SE., Ak., MAK. selaku dosen yang telah membimbing dan

mengarahkan Penulis dalam membuat skripsi.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

viii

4. H. Suparsin (Alm) dan Hj. Sri Sudaryati selaku orang tua tercinta serta kakak-

kakakku tersayang yang selama ini telah memberikan nasihat, doa, dukungan,

pengorbanan dan kasih sayang yang tak akan tergantikan oleh siapapun.

5. Istriku terkasih Halidya Mutarani dan anakku tersayang Aila Mozza Almeera

yang telah memberikan dukungan tak terbatas dan motivasi yang besar kepada

penulis.

6. Ibu mertua Sri Wuryani yang telah menjaga dan merawat Aila selama kami

tinggal kerja, terimakasih atas pengorbanannya, semoga selalu diberi

kesehatan dan kesabaran dalam mengasuh.

7. Seluruh karyawan Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang telah

mendukung dalam memberikan informasi untuk Penulis.

8. Seluruh Dosen dan staff STIE Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan

bekal pendidikan dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

9. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas

dukungan, semangat dan doanya.

Akhir kata semoga ALLAH SWT membalas budi baik semua pihak yang

telah membantu tersusunnya skripsi ini. Dan Penulis berharap skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Amiinn.

Jakarta, September 2014

Penulis

Page 9: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

ix

DAFTAR ISI

Halaman Sampul (Judul)

Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................. ii

Persetujuan Skripsi ............................................................................ iii

Pernyataan ......................................................................................... iv

Abstract .............................................................................................. v

Abstrak ............................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................. vii

Daftar Isi ........................................................................................... ix

Daftar Tabel ...................................................................................... xii

Daftar Gambar .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................. 8

1.3 Batasan Masalah ....................................................... 8

1.4 Rumusan Masalah ...................................................... 9

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 9

1.5.1 Tujuan Penelitian ............................................. 9

1.5.2 Manfaat Penelitian ........................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 10

2.1 Landasan Teori ......................................................... 10

2.1.1 Sistem .............................................................. 10

2.1.2 Informasi .......................................................... 11

2.1.3 Definisi Akuntansi .......................................... 14

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi ........................... 15

2.1.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 15

2.1.4.2 Tujuan Utama Sistem Informasi

Akuntansi .........................................

16

2.1.4.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi 17

2.1.5 Kualitas Laporan Keuangan ........................... 19

2.1.6 Akuntansi Pemerintahan ................................. 22

2.1.6.1 Pengertian Akuntansi Pemerintahan ... 22

Page 10: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

x

2.1.6.2 Karakteristik Organisasi Pemerintahan 23

2.1.6.3 Karakteristik Akuntansi Pemerintahan 24

2.1.6.4 Tujuan Akuntansi Pemerintahan ......... 25

2.1.7 Sistem dan Prosedur Pencatatan ..................... 26

2.1.8 Penyajian Laporan Keuangan .......................... 27

2.1.9 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat ............. 29

2.1.10 Tujuan Penyajian Laporan Keuangan

Pemerintah .....................................................

32

2.1.11 Komponen Laporan Keuangan ....................... 34

2.1.8.1 Laporan Realisasi Anggaran .............. 34

2.1.8.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih ...........................................................

36

2.1.8.3 Laporan Operasional ........................ 36

2.1.8.4 Laporan Perubahan Ekuitas ............... 37

2.1.8.5 Neraca ............................................... 37

2.1.8.6 Laporan Arus Kas .............................. 38

2.1.8.7 Catatan Atas Laporan Keuangan........ 38

2.1.12 Kendala Informasi Yang Andal dan Relevan .. 39

2.1.13 Pengaruh Penerpan Sistem Akuntansi

Keuangan Pemerintah Pusat Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah .......

41

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................ 42

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................... 44

2.4 Hipotesis Penelitian ................................................. 49

BAB III Metodologi Penelitian .................................................... 50

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................. 50

3.2 Populasi dan Sampel ............................................... 50

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................... 52

3.4 Operasional Variabel Penelitian ............................. 53

3.4.1 Variabel Independen .................................... 53

3.4.2 Variabel Dependen ...................................... 54

3.5 Metode Analisi Data ............................................. 56

Page 11: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

xi

3.5.1 Uji Validitas ................................................. 56

3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................. 58

3.6 Pengujian Hipotesis ............................................... 59

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................ 59

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ........................................ 60

3.6.3 Analisi Regresi Linier ................................. 60

3.6.4 Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman.. 62

3.6.5 Analisis Koefisien Determinasi .................... 64

3.6.6 Pengujian Hipotesis ...................................... 64

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum Responden ............................... 67

4.2. Deskripsi Data ....................................................... 69

4.2.1 Instrumen Penelitian .................................... 69

4.2.2 Teknik Pengumpulan Data .......................... 70

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ............................... 86

4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............. 86

4.3.1.1 Hasil Uji Validitas ........................... 86

4.3.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ............. 88

4.3.2 Analisis Data Kuesioner .............................. 90

4.3.2.1 Uji Asumsi Klasik ............................ 90

4.3.2.2 Analisis Data Untuk Uji Hipotesis ... 92

4.4. Pengujian Hipotesis .............................................. 97

BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan ............................................................. 99

5.2. Saran ...................................................................... 101

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 12: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah LKKL, LKBUN dan Opini BPK ........................... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................... 43

Tabel 3.1 Operasional Varibel Sistem Akuntansi keuangan

dan kualitas Pelaporan Keuangan ........................................

54

Tabel 3.2 Interval Koefisien ................................................................ 64

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia ................................... 67

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 68

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................ 68

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ........... 69

Tabel 4.5

Satker membuat laporan hasil keuangan tiap periode .......

71

Tabel 4.6 Tujuan pembuatan laporan keuangan diketahui oleh

pegawai .............................................................................

71

Tabel 4.7 Pembuatan laporan keuangan disusun sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ...........................

72

Tabel 4.8

Setiap transaksi keuangan dilakukan identifikasi dokumen

sumbernya .........................................................................

73

Tabel 4.9 Setiap transaksi keuangan di dukung oleh bukti transaksi .. 73

Tabel 4.10 Pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara kronologis 74

Tabel 4.11

Transaksi keuangan diklasifikasikan sesuai dengan pos-pos

semestinya ............................................................................

75

Tabel 4.12 Laporan keuangan dilaporkan secara berjenjang setiap

Page 13: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

xiii

bulan, triwulanan, semesteran dan tahunan ....................... 75

Tabel 4.13 Pelaksanaan rekonsiliasi internal dilakukan tiap bulan ..... 76

Tabel 4.14 Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN ............................. 77

Tabel 4.15 Laporan keuangan sebagai alat pengambil keputusan ....... 77

Tabel 4.16 Penyajian informasi pada laporan keuangan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya .....................................

78

Tabel 4.17

Kepala Satker melakukan cross chek data untuk

menghindari kesalahan material dan bias pada laporan

keuangan ............................................................................

79

Tabel 4.18 Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengawasan ... 79

Tabel 4.19 Laporan keuangan digunakan sebagai bahan perencanaan

untuk tahun yang akan datang .........................................

80

Tabel 4.20 Laporan keuangan menyampaikan informasi yang

diperlukan oleh manajemen ............................................

81

Tabel 4.21

Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

diperbandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya .................................................................

81

Tabel 4.22 Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama ........................................

82

Tabel 4.23 Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat

diuji, dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak lain,

hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda

Page 14: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

xiv

jauh .................................................................................... 83

Tabel 4.24 Seluruh informasi yang disajikan dalam Laporan keuangan

(Neraca, LRA, dan CaLk) dapat dipahami dengan mudah ..

84

Tabel 4.25

Informasi dalam laporan keuangan dinyatakan dalam

istilah yang mudah dipahami ............................................

84

Tabel 4.26 Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan

penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam

interpretasi dan penggunaan informasi tersebut dapat

dicegah ................................................................................

85

Tabel 4.27 Pengujian Validitas Sistem Akuntansi Keuangan ............. 87

Tabel 4.28 Pengujian Validitas Kualitas Laporan Keuangan .............. 88

Tabel 4.29 Pengujian Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan ......... 89

Tabel 4.30 Pengujian Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan ........ 89

Tabel 4.31 Uji Normalitas ...................................................................

91

Tabel 4.32 Deskriptisi Statistik..........................................................

93

Tabel 4.33 Nilai Koefisien Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan ..

93

Tabel 4.34 Nilai korelasi variabel X dan variabel Y. ....................... ... 95

Tabel 4.35 Ringkasan Model ................................................................

95

Tabel 4.36 ANOVA...............................................................................

95

Tabel 4.37 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi .......................... 96

Page 15: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran pengaruh sistem akuntansi

keuangan terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan ...

48

Gambar 2.2 Paradigma Kerangka Pemikiran ........................... 49

Gambar 4.1 Scatterplot Sistem Akuntansi Keuangan ............. 91

Gambar 4.2 Daerah Penentuan Ho ........................................ 98

Page 16: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tata kelola pemerintah yang baik (good goverment governance) dibutuhkan

oleh setiap negara guna mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang adil dan

transparan. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu

dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah

diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan keuangan

pemerintah tersebut sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar

akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

Menurut pemaparan Rohman (2009), Untuk mewujudkan kinerja

pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola pemerintah yang baik (good

goverment governance), pemerintah terus melakukan berbagai upaya perbaikan

untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

negara, salah satunya dengan penyempurnaan sistem akuntansi dan administrasi

negara secara menyeluruh. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan

menerbitkan peraturan perundangan tentang pengelolaan keuangan negara.

Hal diatas diperkuat dengan telah dilakukanya reformasi manajemen

keuangan negara pada pemerintah pusat dengan diberlakukannya paket undang-

undang bidang keuangan negara, yaitu Undang-Undang No. 17 Tahun 2003

Page 17: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

2

tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara Pasal 31(ayat 1) menyatakan bahwa Presiden

menyampaikan rancangan Undang-undang tentang pertanggungjawaban APBN

kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK), selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun

anggaran berakhir. Laporan Keuangan yang disusun mewajibkan adanya Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai basis penyusunan bagi instansi

pemerintah.

Tujuan penting reformasi akuntansi dan administrasi sektor publik adalah

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah pusat

maupun daerah (Badjuri dan Trihapsari, 2004). Selanjutnya Badjuri dan

Trihapsari (2004) mengatakan bahwa akuntabilitas dan transparansi tersebut

dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan pemerintah yang

dilakukan aparatur pemerintah berjalan dengan baik. Hal tersebut seiring dengan

tuntutan masyarakat agar organisasi sektor publik meningkatkan kualitas,

profesionalisme dan akuntabilitas publik dalam menjalankan aktivitas

pengelolaan keuangan pemerintah pusat.

Laporan Keuangan merupakan media bagi sebuah entitas dalam hal ini

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada

publik. Pemerintah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang

mengandung informasi keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang

Page 18: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

3

dihasilkan oleh pemerintah akan digunakan oleh beberapa pihak yang

berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Informasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung

pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai. Oleh karena itu,

pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan. Dalam SAP dijelaskan bahwa laporan keuangan berkualitas itu

memenuhi karakteristik, yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat

dipahami (Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010).

Yuliani dkk. (2010) yang menemukan pemahaman akuntansi, pemanfaatan

sistem akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah kota Banda Aceh. Sedangkan

kompetensi SDM, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, pemanfaatan

teknologi informasi dan sistem pengendalian intern mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Nurillah,

2014).

Menurut Warren (2008:10) akuntansi adalah sistem informasi yang

menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan ini

meliputi kreditor, pemasok, investor karyawan, serta pemilik perusahaan.

Selain itu, hal yang mendasar dan penting dari penerapan akuntansi di dalam

penyusunan laporan keuangan pemerintah salah satunya adalah sistem akuntansi.

Sebagaimana pengertian dari sistem akuntansi keuangan yaitu serangkaian

Page 19: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

4

prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai

dengan pelaporan keuangan, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dilakukan dengan menggunakan

aplikasi komputer Sistem Akuntansi Keuangan (SAK).

Untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah yang berkualitas

dibutuhkan sumber daya manausia yang memahami dan kompeten dalam

akuntansi pemerintahan, keuangan, maupun organisasional tentang

pemerintahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kompetensi aparatur

pemerintah yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Pendidikan dan

pelatihan diarahkan pada peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. Terbatasnya

pegawai yang berlatar belakang pendidikan bidang akuntansi menjadikan

kurangnya pemahaman dan penguasaan bagi aparatur satuan kerja dalam

mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Fenomena pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan

sesuatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Dari berbagai tulisan yang

berhasil di-download dari internet, ternyata di dalam laporan keuangan

pemerintah masih banyak disajikan data-data yang tidak sesuai. Seperti yang

dikemukakan oleh Agung Firman Sampurna, BPK menemukan kelemahan

Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundangan. Kelemahan SPI biasanya berupa ketidaktertiban pengelolaan aset,

kelemahan dalam pengelolaan bantuan sosial baik dari segi peganggaran,

pengendapan dana bansos di pihak ketiga dan pertanggungjawaban yang tidak

sesuai ketentuan. Atas temuan-temuan tersebut, BPK menurunkan opini 6

Page 20: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

5

Kementerian/Lembaga atas Laporan Keuangan LKKL Tahun Anggaran 2012.

(Bisnis.com, 27 Juni 2013).

Masih banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang berhasil ditemukan

oleh BPK dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah membuat

tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance government) meningkat. Hal itu juga yang telah mendorong

pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) menyatakan bahwa pemerintah menyusun sistem

akuntansi pemerintah yang mengacu pada SAP, yang merupakan suatu standar

penyusunan laporan keuangan milik pemerintah yang disusun dalam bentuk

prinsip-prinsip akuntansi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan dalam upaya

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan No. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011. Peraturan Menteri Keuangan ini

mengemukakan bahwa kementerian maupun lembaga wajib menyelenggarakan

Sistem Akuntansi Keuangan dengan membentuk unit-unit akuntasi atau entitas

akuntansi.

Sistem Akuntansi Keuangan Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan

informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipercaya

Page 21: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

6

berkenaan dengan posisi keuangan serta data transaksi yang dicatat oleh suatu

entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Setiap tahunnya laporan

keuangan pemerintah mendapat penilaian dari auditor pemerintah yaitu BPK

yang berupa opini. Macam-macam opini yang diberikan oleh BPK yaitu : Opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP),

Opini Tidak Wajar dan Pernyataan Menolak memberikan Pendapat (disclaimer).

Pada saat BPK memberikan opini WTP pada laporan keuangan pemerintah pusat

berarti laporan keuangan sudah memenuhi syarat.

Tabel 1.1

Jumlah LKKL, LKBUN dan Opini BPK

OPINI BPK

CAPAIAN OPINI

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Wajar Tanpa Pengecualian/WTP

(Unqualified)7 16 35 45 53 67 69

Wajar Dengan Pengecualian/WDP

(Qualified)38 31 30 26 29 18 22

Tidak Menyatakan Pendapat/TMP

(Disclaimer)36 33 18 8 2 2 3

Tidak Wajar (Adversed) - 1 - - - -

Jumlah 81 81 83 79 84 87 94

Sumber: IHPS BPK Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012.

Daftar opini LKKL sesuai tabel 1.1 menunjukkan bahwa dalam Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2013 (http://www.bpk.go.id),

Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga tahun 2012 menggambarkan kenaikan

dari opini Wajar Tanpa Pengecualian dan Wajar Dengan Pengecualian

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan

sistem pengelolaan dan tingkat tanggung jawab dalam pelaporan keuangan

pemerintah.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

7

Hasil evaluasi oleh BPK menunjukkan bahwa Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dan

Wajar Dengan Pengecualian pada umumnya memiliki pengendalian intern yang

memadai, sedangkan untuk laporan keuangan dengan opini Tidak Wajar dan

Pernyataan Menolak memberikan Pendapat (disclaimer) memerlukan perbaikan

pengendalian intern dalam hal ini keandalan informasi yang disajikan dalam

Laporan Keuangan. BPK menemukan beberapa kasus kelemahan sistem

pengendalian akuntansi dan pelaporan, terdiri atas :

1. Pencatatan tidak atau belum dilakukan secara akurat

2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak sesuai dengan ketentuan

3. Terlambat menyampaikan laporan

4. Sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang

memadai.

Penerapan sistem akuntansi keuangan merupakan proses yang

berkesinambungan dan terpadu. Dampak yang dihasilkan dari penerapan

sistem ini tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat. Pemahaman tentang

faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam

pengenalan sistem akuntansi yang baru, khususnya pada konteks pemerintahan

adalah penting. Keberhasilan atau kegagalan penerapan akuntansi

keuangan pada pemerintah tidak lepas dari peran satuan kerja dan pengaruh

dari faktor-faktor yang ada pada satuan kerja tersebut, mulai dari faktor

sumber daya manusia, faktor organisasional seperti kualitas teknologi

informasi atau sistem akuntansi keuangan tersebut.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

8

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan (Studi

Kasus Pada Badan Pengawas Obat dan Makanan)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang dapat berdampak buruk

bagi kinerja pemerintah di masa mendatang dikarenakan satuan kerja yang

kurang kompeten.

2. Permasalahan dalam sistem akuntansi keuangan pemerintah pada umumnya

terkait dengan kurangnya pemahaman terhadap Sistem Akuntnasi Keuangan,

lemahnya pengendalian internal, kurangnya komitmen dan dukungan

pimpinan satuan kerja, tidak dibentuknya tim atau unit akuntansi pelaksana,

serta beberapa kelemahan lain yang berbeda antar satuan kerja yang

menyebabkan rendahnya kualitas laporan keuangan.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh

penerapan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan pada

satuan kerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

9

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti

adanya pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan

keuangan di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

penerapan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas Pelaporan Keuangan di

Badan Pengawas obat dan Makanan.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, yaitu :

1. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan terhadap akuntansi keuangan

pemerintah.

2. Bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan, hasil penelitian ini diharapkan

menjadi masukan bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan sistem

akuntansi yang telah ada dalam menghasilkan kualitas laporan keuangan

pada satuan kerja yang berada di Lingkungan Badan POM.

3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi

para akademisi yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,

komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung sama lain dan terpadu (Davis:1998). Sistem bertujuan

menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan

manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan

informasi yang layak bagi pihak luar perusahaan.

Dalam membahas sistem informasi akuntansi perlu dibedakan antara

sistem dan prosedur. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.

Sedangkan prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang

terjadi secara berulang-ulang.

Menurut Azhar Susanto (2008:24), Sistem adalah kumpulan/group dari

subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan tertentu. Demikian pula menurut Robert dan Vijay

(2005:7), Sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk

melaksanakan suatu kelompok aktivitas.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

11

Sementara itu, Romney dan Steinbart (2006:2), berpendapat bahwa sistem

merupakan serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari beberapa definisi mengenai sistem, dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem merupakan kumpulan dari unsur atau bagian yang berhubungan dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau

bagian tersebut bisa merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem

yang terkumpul dan diatur sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem

yang diinginkan.

2.1.2. Informasi

Dalam konteks Akuntansi, Azhar Susanto (2008:38) menjelaskan bahwa

pengertian informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memberikan arti

dan manfaat. Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7), mengemukakan bahwa

informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

mendukung sumber informasi.

Dari pengertian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa data

harus diolah terlebih dahulu agar dapat menjadi informasi yang berguna

untuk pemakai informasi. Yang bersumber dari suatu pengolahan data harus

merupakan suatu informasi yang memenuhi kriteria tepat waktu, relevan dan

handal.

Dari uraian tentang informasi, ada tiga hal penting yang harus

diperhatikan menurut Azhar Susanto (2008:38) yaitu sebagai berikut:

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

Page 27: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

12

2. Memberikan makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat.

Menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2008:38-39) suatu informasi

yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Tepat Waktu

Artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan

Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam

organisasi.

4. Lengkap

Maksudnya informasi harus diberikan secara lengkap.

Dan menurut Gelinas dalam Azhar Susanto (2008:39) ciri-ciri informasi

yang lain yang lebih detail dibandingkan dengan apa yang diusulkan oleh Mc.

Leod (2008), ciri-ciri tersebut adalah:

1. Efektifitas

Artinya informasi harus sesuai dan secara lengkap mendukung

kebutuhan pemakai dalam mendukung proses bisnis dan tugas

pengguna serta disajikan dalam waktu dan format yang tepat, konsisten

dengan format sebelumnya sehingga mudah dimengerti.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

13

2. Efisiensi

Artinya informasi yang dihasilkan melalui penggunaan sumber daya

yang optimal.

3. Confidensial

Artinya informasi sensitif terlindungi dari pihak yang tidak berwenang.

4. Integritas

Artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan

data yang terpadu dan aturan yang berlaku.

5. Ketersediaan

Artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapanpun saat

diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan terhadap sumber daya

informasi.

6. Kepatuhan

Artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-

undang atau peraturan pemerintah serta memiliki tanggung jawab baik

terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi perusahaan.

7. Kebenaran informasi

Artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar

dan dapat dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk

mengoperasikan perusahaan.

2.1.3. Definisi Akuntansi

Ada beberapa pengertian akuntansi yang diungkapkan oleh penulis,

dalam penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan di bidang akuntansi

sebelum American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996

Page 29: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

14

: 5) mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran

dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-

penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan

informasi tersebut.

Akuntansi juga merupakan media komunikasi dalam dunia usaha, dimana

penerapan akuntansi yang berlaku di setiap perusahaan/instansi itu berbeda.

Hal ini tergantung pada jenis usaha atau badan usaha, besar atau kecilnya

perusahaan/instasi, rumit dan tidanya masalah keuangan perusahaan.

Akuntansi dapat berjala dengan baik jika ditunjang dengan sistem yang

memadai serta sesuai dengan kebutuhan.

Sugiyanto (1995) mengatakan bahwa akuntansi terdiri dari tiga bidang

utama yaitu, akuntansi komersial (Commercial accounting), akuntansi

pemerintahan (goverment accounting), dan akuntansi sosial (social

accounting). Dalam akuntansi komersial, data akuntansi digunakan untuk

memberikan informasi kepada manajemen, pemilik modal, penanaman

modal, kreditur dan pihak-pihak lain yang berkepentingan bagi perusahaan

tersebut. Dalam akuntansi pemerintahan data yang digunakan untuk

memberikan informasi ekonomi dan keuangan pemerintah baik daerah

maupun pusat kepada pihak eksekutif, legisatif, yudikatif dan masyarakat.

Sementara akuntansi sosial merupakan bidang akuntansi dimana

membahas tentang neraca pembayaran negara, rekening arus dana, rekening

pendapatan dan produksi nasional yang diterapkan pada lembaga makro yang

melayani perekonomian nasional.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

15

Dalam ilmu akuntansi terdapat sistem pencatatan dan dasar akuntansi.

Adanya sistem pencatatan disebabkan oleh salah satu tahap dalam akuntansi

yaitu tahap pencatatan. Sedangkan dasar akuntansi digunakan untuk

menentukan saat pencatatan.

2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi

2.1.4.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2011:2), Sistem Informasi Akuntansi adalah

sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang

berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi

tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem yaitu

sebagai berikut :

a. Setiap sistem terdiri dari unsur- unsur

b. Unsur- unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari sistem yang

bersangkutan

c. Unsur suatu sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar.

Suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan

dalam menjalankan operasi usahanya, dimana sistem tersebut harus

disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan. Keberadaan sistem

tersebut dapat membantu tugas- tugas unit organisasi yang terkait. Sistem

perusahaan akan menggunakan sistem yang paling sesuai dengan aktivitas

perusahaan yang dijalankan, sederhana dalam pelaksana serta mudah dalam

pengawasannya.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

16

Menurut Bodnar dan Hopwood (2003:1) : Sistem Informasi Akuntansi

adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi

informasi.

Menanggapi pengertian dari Sistem Akuntansi ini, Bastian

(2007:151) mendefinisikan sistem akuntansi ini sebagai berikut, Sistem

Akuntansi adalah organisasi formulir,catatan dan laporan yang

dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen guna menentukan dasar kebutuhan informasi.

2.1.4.2. Tujuan Utama Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006:257), terdapat tiga tujuan

utama sistem informasi akuntansi, yaitu :

1. Memproses transaksi untuk tujuan akuntansi

2. Memelihara pengendalian yang memadai untuk memastikan

integritas data organisasi dan menjaga asetnya

3. Memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

2.1.4.3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2008:207), komponen-komponen dari Sistem

Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Hardware

2. Software

3. Brainware

4. Prosedur

Page 32: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

17

5. Database

6. Teknologi Jaringan Telekomunikasi

Sedangkan penjelasan dari masing-masing komponen diatas dijelaskan

sebagai berikut :

• Hardware

Hardware atau perangkat keras merupakan peralatan phisik yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan

dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

Hardware terdiri antara lain input, proses dan output.

• Software

Software atau perangkat lunak adalah kumpulan dari program-program

yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer.

Software dapat dikelompokkan menjadi perangkat lunak sistem (System

Software) dan perangkat lunak aplikasi (Application Software) contohnya

sistem operasi, software aplikasi siklus produksi, software aplikasi siklus

penerimaan, software aplikasi siklus pengeluaran, laporan keuangan dan

lain-lain.

• Brainware

Brainware atau merupakan sumber daya manusia yang menjalankan

sistem merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem

informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan

pemanfaatan informasi. Brainware terdiri antara lain manajer, analis

sistem informasi, ahli komunikasi, administrator database, programmer

dan operator.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

18

• Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas transaksi dalam siklus, terdiri

antara lain penerimaan, produksi, pengeluaran, penerimaan dan

pengeluaran kas dan laporan keuangan.

• Database

Data merupakan fakta baik dalam bentuk angka-angka, huruf-huruf atau

apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam proses yang

menghasilkan informasi. Database merupakan simpanan data dalam

hardware atau software, contohnya eksternal data keuangan, konseptual

data keuangan, internal data keuangan.

• Teknologi Jaringan Telekomunikasi

Jaringan komunikasi atau network adalah penggunaan media elektronik

atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi ke

satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Jaringan komunikasi terdiri

dari server, terminal, network card, switching hub, saluran komunikasi

seperti LAN, WLAN dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen sistem informasi

akuntansi memiliki komponen yang kompleks dimulai dari penyusunan dan

input data, proses dan outputnya demi menghasilkan informasi yang akurat

dan berguna bagi pemakainya. Dalam proses pembuatan sistem informasi

akuntansi sebaiknya diperhatikan penggunaan seluruh komponen tersebut

demi kelancaran sistem dan output yang diharapkan.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

19

2.1.5. Kualitas Laporan Keuangan

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 menjelaskan karakteristik

kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang

diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas

yang dikehendaki:

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini

dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan

keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud

penggunaannya. Informasi yang relevan yaitu :

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat

mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa

yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh

dan berguna dalam pengambilan keputusan.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

20

d. Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatar

belakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan

keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam

penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

2. Andal

Informasi Dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,

serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat

atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi

tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal

memenuhi karakteristik.

a. Penyajian Jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat

diharapkan untuk disajikan.

b. Dapat Diverifikasi (verifiability)

Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat diuji,

dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang

berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda

jauh.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

21

c. Netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih

berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

Sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada

umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal.

Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.

Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang

diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila

entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik

daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan

tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

4. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat dipahami

oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan

dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan

lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna

untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

22

2.1.6. Akuntansi Pemerintahan

2.1.6.1. Pengertian Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi pemerintahan di beberapa sumber disebut dengan akuntansi

sektor publik. Secara organisasi akuntansi, domain publik antara lain meliputi

pemerintah, BUMN/BUMD, universitas, yayasan dan organisasi nirlaba

lainnya.

Menurut Goverment Accounting Standard 1987 seperti yang dikutip

Freeman (1998:36), pengertian akuntansi pemerintahan adalah :“Goverment

accounting is an integral of accounting discipline. It is founded on the basic

concept nderlying the accounting discipline as a whole and shares man

characteristics with commercial accounting”. Pernyataan tersebut

menjelaskan bahwa akuntansi pemerintah adalah suatu kesatuan ilmu

akuntansi yang bersandar pada konsep ilmu akuntansi secara menyeluruh dam

memiliki berbagai kesamaan dengan akuntansi komersial.

Indra Bastian (2006:15) mendefinisikan Akuntansi Sektor Publik

sebagai, “mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada

pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan

departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, LSM dan

yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik”.

2.1.6.2. Karakteristik Organisasi Pemerintahan

Menurut Mardiasmo (2006:8) karakteristik dari organisasi pemerintah

atau sektor publik dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu :

Page 38: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

23

1. Tujuan organisasi

Organisasi sektor publik atau organisasi pemerintah memiliki tujuan

bukan untuk memaksimalkan laba, melainkan pemebrian pelayanan publik

(public service) seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, enegak hukum

dan sebagainya. Meskipun tujuan utama sektor publik adalah pelayanan

publik bkan erarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki

tujuan yang bersifat finansial. Usaha pemerintah untuk meningkatkan

penerimaan negara, peningkatan laba pada perusahaan-perusahaan milik

negara atau milik daerah (BUMN/BUMD .

2. Sumber Pembiayaan

Sumber pendanaan atau sumber pembiayaan pada sektor publik

berasala dari pajak minyak dan gas, Penerimaan Bukan pajak (PNBP),

laba perusahaan milik negara, pinjaman luar negeri, obligasi dan

pendapatan lain-lain yang sah serta tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang telah ditetapkan.

3. Pola Pertanggungjawaban

Pada organisasi sektor publik, manajemen bertanggungjawab kepada

masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik

dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public

funds). Pola pertanggungjawaban pada organisasi sektor publik bersifat

vertikal dan horizontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical

accountability) adalah pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih

tinggi, sedagkan pertanggungjawaban horizontal (horizontal

accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

24

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sektor publik bersifat birokratis, kakau dan

hierarkis. Struktur organisasi sangat berpengaruh pada politik seperti

tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik akan

sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada organisasi

sektor publik.

5. Karakteristik Anggaran

Pada organisasi sektor publik rencana anggaran dipublikasikan kepada

masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran

bukan lagi sebagai rahasia negara.

6. Sistem Akuntansi

Organisasi sektor publik menggunakan sistem cash toward to accrual

artinya adalah pelaporan keuangan menggunakan basis kas pada anggaran

dan pendapatan, sedangkan neraca sudah menggunakan basis akrual.

Namun pada tahun 2015, semua Kementerian/Lembaga harus sudah

menggunakan basis akrual dalam pelaporannya.

2.1.6.3. Karakteristik Akuntansi Pemerintahan

Menurut Baldric dan Boni Siregar (2001:9), terdapat dua jenis batasan

hukum dan administrasi yang ditekankan pada proses akuntansi dan

pelaporan keuangan organisasi pemerintah, yaitu :

1. Penggunaan Dana

Dalam akuntansi pemerintah bukan merupakan jumlah aktiva yang

disisihkan untuk tujuan tertentu, melainkan merupakan suatu kesatuan

Page 40: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

25

akuntansi dan fiskal yang memeiliki seperangkat akun yang berimbang

sendiri untuk mencatat kas dan sumber keuangan lain, bersama-sama

denagn saldo ekuitas,serta perubahan-perubahan yang terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dan batasan-batasan lain.

2. Peranan Anggaran

Anggaran pada akuntansi pemerintah ditujukan untuk perencanaan

dan pengawasan aktivitas yang dilakukan. Satu hal yang membedakan

anggaran dalam organasisasi pemerintah denagn organisasi komersial

terletak pada perencanaanya.

2.1.6.4.Tujuan Akuntansi Pemerintahan

Adapun tujuan dari akuntansi pemerintahan adalah sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban (accountability and stewardship)

Tujuan pertanggungjawaban adalah memberiakn informasi keuangan

yang lengkap, cermat, berbentuk dan waktu yang tepat serta berguna bagi

pihak yang bertanggungjawab terhadap operasi unit-unit pemerintah.

Lebih lanjut tujuan pertanggungjawaban ini mewajibkan setiap orang atau

badan yang mengeloal keuangan negara memberikan pertanggungjawaban

atau perhitungan.

2. Manajerial

Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintahharus

menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran,

Page 41: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

26

perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan penilaian kinerja

pemerintah.

3. Pengawasan

Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintah harus

memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan

fungsional secara efektif dan efisien.

2.1.7. Sistem dan Prosedur Pencatatan

Sebelum era reformasi, Pengertian pencatatan dalam akuntansi adalah

pembukuan, padahal menurut akuntansi pengertiannya adalah sistem

pencatatan. Menurut Abdul halim (2012:45) terdapat beberapa sistem

pencatatan yaitu single entry, double entry dan triple entry. Pembukuan hanya

menggunakan sistem pencatatan singe entry, sedangkan sistem akuntansi

dapat menggunakan ketiga sistem pencatatan tersebut.

1. Single entry

Sistem pencatatan single entry sering disebu juga dengan sistem tata

buku tunggal. Dalam sisitem ini pencatatan transaksi ekonomi dilakukan

dengan mencatatnya satu kali saja.

Sistem pencatatan singe entry atau tata buku memeiliki kelebihan,

diantaranya sederhana dan mudah dipahami. Tetapi sistem ini juga

memiliki kelemahan, antara lain; kurang bagus untuk pelaporan dan sulit

untuk menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

27

2. Double entry

Sistem pencattan double entry sering disebut juga dengan sistem tata

buku berpasangan, dimana transaksi ekonomi akan dicatat dua kali.

Pencatatan dengan sistem ini disebut degan istilah menjurnal. setiap

pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi.

Dengan menggunakan double entry accounting maka setiap transaksi

yang terjadi akan tercatat pada akun yag tepat, karena masing-masing akun

penyeimbang berfungsi sebagai media cross chek. selain ketepatan dalam

pencatatan akun, double entry juga memiliki kemampuan untuk mencatat

transaksi dalam jumlah nominal akurat, karena jumlah sisi debet harus

sama dengan jumlah sisi kredit.

3. Triple entry

Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan

menggunaka sistem pencatatan double entry, ditambah dengan pencatatan

pada buku anggaran. Oleh karena itu, sementara sistem pencatatan double

entry dijalankan, sub bagian pembukuan (bagian keuangan) juga mencatat

transaksi tersebut pada buku anggaran sehingga pencatatan tersebut akan

berefek pada sisa anggaran.

2.1.8. Penyajian Laporan keuangan

Mardiasmo (2004:37) memaparkan bahwa secara garis besar tujuan

umum penyajian Laporan Keuangan oleh pemerintah pusat adalah sebagai

berikut :

Page 43: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

28

1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam embuatan keputusan

ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan

pengelolaan.

2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

manajerial dan organisasi.

Sedangkan secara khusus, tujuan penyajian Laporan Keuangan oleh

pemerintah pusat adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

aliran kas, saldo neraca dan kebutuhan sumber daya finansial jangka

pendek unit pemerintah.

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang

terjadi didalamnya.

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaianya

dengan peraturan peundang-undangan, kontrak yang telah disepakati dan

ketentuan lainnya yang dipersyaratkan.

4. Memberikan informasi perancangan dan penganggaran

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manjerial dan

organisasional.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) menyatakan bahwa pelaporan keuangan

pemerintah seharusnya menyajikan informasi bagi para pengguna dalam

menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial

maupun politik dengan cara:

Page 44: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

29

1. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber

daya keuangan.

2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas peaporan serta hasil-hasil yang telah

dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaiman entitas pelaporan mendanai

seluruh kegiatanya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaanya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan

pajak dan pinjaman.

6. Menyediakan informasi megenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan

menyediakan informasi mengenai sumber dan penggunaaan sumber daya

keuangan maupun ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang

pelaksanaan anaggran, saldo anggaran lebih, surplus atau defisit Laporan

Operasianal (LO), aset, kewajiban, ekuitas dan arus kas suatu entitas

pelaporan.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

30

2.1.9. Laporan Keuangan Pemerintah

Laporan keuangan merupakan suatu dasar finansial suatu entitas

ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode atau

catatan yang memberikan informasi keuangan perusahaan yang telah

menjalankan perusahaan selama satu periode (biasanya satu tahun).

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:7): “ Laporan Keuangan

merupakan bagian dari pelaporan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba, laporan rugi, laporan perubahan posisi

keuanagn (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas,

laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.

Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi

keuangan dan taransaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan.Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

mengenai posisi keuangan, realisasi anggran, arus kas, dan kinerja keuangan

suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat

dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Laporan keuangan pemerintah diujukan untuk memenuhi tujuan umum

pelaporan keuangan, namun tidak memenuhi kebutuhan khusus pemakainya.

Disamping penyusunan laporan keuangan bertujuan umum, entitas pelaporan

dimungkinkan untuk meghasilkan laporan keuangan yang disusun untuk

kebutuhan khusus.

Mardiasmo (2006:160) mengatakan bahwa lembaga pemerintah

dituntut untuk dapat mebuat laporan keuangan eksternal yang meliputi

Page 46: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

31

laporan keuangan formal seperti laporan surplus defisit, laporan realisasi

amggaran, laporan arus kas dan neraca serta kinerja dinyatakan dalam ukuran

finansial dan non finansial.

Pengguna laporan keuangan pemerintah menurut International

Federation of Accountans-Public Sector Committe (IFAC-PSC)

diklompokkan sebagai berikut :

1. Badan legislatif dan badan-badan lain yang mempunyai kewenangan

mengatur dan mengawasi

2. Badan legislatif merupakan pengguna utama dari laporan keuangan

pemerintah. Laporan keuangan tersebut akan memberikan informasi, yang

dapat membantu untuk mengetahui bagaimana pemerintah mengurus

sumber-sumber daya, ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan perundang-

undangan, kinerja pemerintah dan kondisi keuangan.

3. Rakyat merupakan kelompok terbesar dari pengguna laporan, yang terdiri

dari pembayar pajak, pemilih, serta kelompok-kelompok yang mempunyai

ketertarikan khusus dan memperoleh pelayanan dan manfaat dari

pemerintah.

4. Investor dan kreditur. Pemerintah harus memberikan informasi-informasi

yang berguna kepada investor dan kreditur pemerintah pada akhirnya akan

berguna untuk penilaian kemampuan pemerintah dan membiayai kegiatan-

kegiatan serta memenuhi kewajiban pada komitmennya.

5. Pemerintah lain, badan internasional dan penyedia sumber lain

6. Pemerintah lain, badan internasional mempunyai ketertarikan terhadap

kebijakan-kebijakan yang diambil serta rencana- rencananya.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

32

7. Analisis ekonomi dan keuangan. Para analisis ekonomi dan keuangan

termasuk media-media keuangan menelaah, menganalisis dan

menyebarkan hasil-hasilnya kepada para pemakai laporan yang lain.

Mereka melakukan evaluasi masalah-masalah ekonomi dan keuangan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa beban yang

diemban oleh suatu pelaporan sangat bervariasi karena makin banyak

informasi yang dibutuhkan baik oleh para pengambil keputusan maupun

rakyat sebagai pembayar pajak. Kebutuhan akan informasi itu

dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan berbeda seperti ekonomi, sosial bahkan

politik.

2.1.10. Tujuan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah

Mardiasmo (2004:37) memaparkan bahwa secara garis besar, tujuan

umum penyajian laporan keuangan oleh pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan

ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban

(accountability) dan pengelolaan (stewardship).

2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

manajerial dan organisasi.

Sedangkan secara khusus, tujuan penyajian laporan keuangan oleh

pemerintah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka

pendek unit pemerintah.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

33

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang

terjadi di dalamnya.

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaian

dengan peraturan yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lain.

4. Memberikan informasi untk perencanaan dan pegangggaran, serta untuk

memprediksi pengaruh pemilikan dan pembelanjaan sumber daya ekonomi

terhadap pencapaian tujuan operasional.

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan

organisasional.

Sedangkam berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) menyatakan bahwa pelaporan keuangan

pemerintah seharusnya menyajikan informasi bagi para pengguna dalam

menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial

maupun politik dengan cara :

1. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber

daya keuangan.

2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasilnya yang telah

dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai

seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

34

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaanya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan

pajak dan pinjaman.

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat

kegiatan yag dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan

informasi mengenai sumber dan penggunaan sumber daya

keuangan/ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan

anggaran, saldo anggaran lebih, surplus/defisit- Laporan operasional(LO),

aset, kewajiban, ekuitas dan arus kas suatu entitas pelaporan.

2.1.11. Komponen Laporan Keuangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Standar Akuntansi Pemerintah) laporan keuangan terdiri atas :

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Laporan Operasional

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Neraca

6. Laporan Arus Kas

7. Catatan atas Laporan Keuangan

Page 50: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

35

2.1.11.1. Laporan realisasi anggaran

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyediakan informasi mengenai

anggaran dan realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-

LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan. Informasi tersebut

berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan

mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan

entitas pelaporan terhadap anggaran karena menyediakan informasi-informasi

sebagai berikut:

a. Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya

ekonomi.

b. Informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang

berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi

dan efektivitas penggunaan anggaran.

LRA menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber

daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat

dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara

komparatif. Selain itu, LRA juga dapat menyediakan informasi kepada para

pengguna laporan keuangan pemerintah tentang indikasi perolehan dan

penggunaan sumber daya ekonomi dalam penyelenggaraan fungsi

pemerintahan, sehingga dapat menilai apakah suatu kegiatan/program telah

dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat, sesuai dengan anggaran

APBN dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Setiap komponen dalam LRA dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas

Laporan Keuangan. Penyusunan dan penyajian LRA didasarkan pada

Page 51: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

36

akuntansi anggaran, akuntansi pendapatan - LRA, akuntansi belanja,

akuntansi surplus/defisit, akuntansi pembiayaan dan akuntansi sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA), yang mana berdasar

pada basis kas. Akuntansi yang ada pada laporan realisasi anggaran adalah:

1. Akuntansi Anggaran

2. Akuntansi Pendapatan-LRA

3. Akuntansi Belanja

4. Akuntansi Surplus/Defisit-LRA

5. Akuntansi Pembiayaan

6. Akuntansi Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

2.1.11.2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) menyajikan pos-

pos berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun sebelumnya),

penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran

(SILPA/SIKPA) tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun

sebelumnya, lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir untuk periode berjalan.

Pos-pos tersebut disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.

2.1.11.3. Laporan Operasional

Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh

kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam

pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas

pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

37

2.1.11.4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos

Ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada periode

bersangkutan dan koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi

ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh

perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar.

2.1.11.5. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dalam neraca,

setiap entitas mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar

serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan

jangka panjang.

Neraca setidaknya menyajikan pos-pos berikut: (1) kas dan setara kas;

(2) investasi jangka pendek; (3) piutang pajak dan bukan pajak; (4)

persediaan; (5) investasi jangka panjang; (6) aset tetap; (7) kewajiban jangka

pendek; (8) kewajiban jangka panjang; dan (9) ekuitas.

Pos-pos tersebut disajikan secara komparatif (dipersandingkan) dengan

periode sebelumnya. Selain pos-pos tersebut, entitas dapat menyajikan pos-

pos lain dalam neraca, sepanjang penyajian tersebut untuk menyajikan secara

wajar posisi keuangan suatu entitas dan tidak bertentangan dengan SAP.

Pertimbangan disajikannya pos-pos tambahan secara terpisah dalam

neraca didasarkan pada faktor-faktor berikut ini:

1. Sifat, likuiditas, dan materialitas aset;

2. Fungsi pos-pos tersebut dalam entitas pelaporan;

Page 53: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

38

3. Jumlah, sifat, dan jangka waktu kewajiban.

4. Laporan Arus Kas

2.1.11.6. Laporan Arus Kas

Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai

sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode

akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Kas adalah

uang baik yang dipegang secara tunai oleh bendahara maupun yang disimpan

pada bank dalam bentuk tabungan/giro. Sedangkan setara kas pemerintah

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan

lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek

harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui

tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu

investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh

tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Aktivitas yang ada dalam peaporan arus kas antara lain : Aktivitas

Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pendanaan, dan Aktvitas transitoris.

2.1.11.7. Catatan atas Laporan Keuangan

Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan

digunakan oleh pengguna dalam melakukan evaluasi dan menilai

pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan Catatan Atas Laporan

Keuangan (CaLK). CaLK memberikan informasi kualitatif dan

mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan kinerja pemerintah dalam

tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK memberikan

Page 54: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

39

penjelasan atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya

dengan bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak pengguna laporan

keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam

menyikapi kondisi keuangan negara yang dilaporkan secara lebih pragmatis.

Secara umum, struktur CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi.

2. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro.

3. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut

kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

4. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-

kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-

transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

5. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan

keuangan lainnya, seperti pos-pos pada Laporan Realisasi Anggaran,

Laporan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas dan Neraca.

6. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang belum disajikan dalam laporan keuangan lainnya.

7. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang

tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

2.1.12. Kendala Informasi yang Andal dan Relevan

Untuk mewujudkan informasi laporan keuangan yang relevan dan andal

terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Kendala yang dimaksud adalah

setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal

Page 55: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

40

dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan

dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan

kepraktisan

Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan

pelaporan keuangan pemerintah, yaitu:

1. Materialitas

Walaupun idealnya memuat semua informasi, laporan keuangan

pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi

kriteria materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian

untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut

dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas

dasar laporan keuangan.

2. Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya

penyusunannya. Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak

semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil

dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan

manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya itu

juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati

manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain

disamping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan

informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya

yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

41

3. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif

Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk

mencapai suatu keseimbangan yang tepat diantara berbagai tujuan

normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan

pemerintah. Kepentingan relatif antar karakteristik dalam berbagai

kasus berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan

tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut

merupakan masalah pertimbangan profesional.

2.1.13. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Laporan keuangan peerintah pusat sebagai bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan APBN harus disusun secara sistematik mulai dari prosedur,

penyelenggara, peralatan, dan elemen lain. Hal tersebut dapat tercapai dengan

adanya suatu sistem akuntansi yabg handal, dapat di lakukan rekonsiliasi

serta berjenjang dari satuan kerja sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Sesuai

dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara,

menyatakan bahwa agar informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan

pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, perlu

diselenggarakan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Sistem Akuntansi keuangan dilaksanakan oleh Unit Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan. PMK No.233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas

PMK No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat, Sistem Akuntansi keuangan akan dapat berjalan

Page 57: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

42

apabila memenuhi unsur-unsur pokok sebagai berikut: Formulir maupun

Dokumen Sumber, Jurnal, Buku besar, Buku pembantu, dan Laporan.

Oleh karena itu penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah

merupakan pelaksanaan dalam menerapkan seluruh komponen dalam sistem

akuntansi keuangan berpedoman pada PMK No.233/PMK.05/2011 tentang

Perubahan atas PMK No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk menyusun dan menyajikan

laporan keuangan pemerintah yang berkualitas. Sedangkan, mardiasmo

(2004:35) mengatakan bahwa untuk dapat menghasilkan laporan keuangan

yang relevan, handal, dan dapat dipercaya, pemerintah harus memiliki sistem

akuntansi yang handal. Sistem akuntansi yang lemah menyebabkan laporan

keuangan yang dihasilkan juga kurang handal dan kurang relevan untuk

pembuatan keputusan.oleh karena itu untuk dapat menghasilkan laporan

keuangan yang berkualitas diperlukan penepan Sistem Akuntansi Keuangan

yang baik.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian mengenai kualitas pelaporan keuangan yang terfokus

pada sektor publik diantaranya Yuliani (2010), Roviyantie (2011), Permadi (2013)

dan Nurillah (2014).

Penelitian Yuliani (2010) menunjukkan nilai pemahaman akuntansi,

pemanfaatan sistem akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit

berpengaruh posistif terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

43

Hal ini didukung penelitian Roviyantie (2011) yang mengatakan sistem

akuntansi keuangan berpengaruh positif terhadap nilai informasi pelaporan

keuangan. sejalan dengan penelitian Roviyantie (2011), penelitian Permadi (2013)

mengatakan penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berpengaruh

positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Penelitian Nurillah(2014) menunjukkan ada pengaruh yang positif antara

penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

Adapun ringkasan hasil penelitian terdahulu tersebut, dapat dilihat pada tabel

2.1 berikut ini.

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti dan

Tahun

Variabel Hasil Penelitian

1.

Yuliani (2010)

Pemahaman akuntansi,

pemanfaatan sistem

informasi akuntansi

keuangan daerah, peran

internal audit dan

kualitas laporan

keuangan

Pemahaman akuntansi,

pemanfaatan sistem

informasi akuntansi

keuangan daerah dan

peran internal audit

memiliki pengaruh yang

positif terhadap kualitas

laporan keuangan

pemerintah daerah

2. Roviyantie

(2011)

Kualitas laporan

keuangan, sumber daya

manusia dan sistem

akuntansi keuangan

Sumber daya manusia

dan penerapan sistem

akuntansi keuangan

berpengaruh positif

terhadap nilai informasi

pelaporan keuangan

3. Permadi (2013) Penerapan sistem

akuntansi keuangan

pemerintah daerah dan

kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah

Penerapan sistem

akuntansi keuangan

pemerintah daerah

berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah

Page 59: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

44

4. Nurillah Kualitas laporan

keuangan, kompetensi

SDM, sistem akuntansi

keuangan, teknologi

informasi, sistem

pengendalian intern

kompetensi SDM, sistem

akuntansi keuangan,

teknologi informasi dan

sistem pengendalian

intern mempunyai

pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap

kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah

Sumber : Berbagai jurnal ilmiah, 2014

2.3. Kerangka Pemikiran

Sebagaimana sektor swasta, pemerintah merupakan sektor publik yang

membutuhkan akuntansi, baik untuk meningkatkan mutu pengawasan lembaga

pemerintah maupun sebagai penyedia informasi keuangan yang berkaitan. Secara

organisasi, domain publik antara lain meliputi badan pemerintahan. Badan Usaha

milik Negara, yayasan, universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.

Akuntansi yang merupakan organisasi non profit dikenal dengan akuntansi

pemerintah atau akuntansi sektor publik. Menurut Goverment Accounting

Standard Board 1987 seperti yang dikutip Freeeman (1998:36), pengertian

akuntansi pemerintahan adalah :“Goverment acconting is an integral of the

accounting disciplne. It is founded on the basic concept underlying the accounting

discipline as a whole and shares many characteristic with commercial

accounting”.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa akuntansi pemerintah adalah suau

kesatuan ilmu akuntansi yang bersandar pada konsep dasar ilmu akuntansi secara

menyeluruh dan memiliki beberapa kesamaan dengan akuntansi komersial.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

45

Dalam Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah dikatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan tingkat pemerintah

pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Entitas pelaporan dan entitas

akuntansi pada pemerintah pusat melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi.

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 219/PMK.05/2013

mendefinisikan kebijakan akuntansi pemerintah pusat sebagai prinsip-prinsip,

dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang

dipilih dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat.

Kebijakan akuntansi pemerintah pusat disusun dalam rangka penerapan standar

akuntansi pemerintah.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Pendapatan dan

belanja Negara, setiap sistem keuangan pemerintah menyusun dan melaporkan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN secara periodik, meliputi :

1. Laporan realisasi anggaran

2. Neraca

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Berkaitan dengan Peraturan ini dapat disimpulkan bahwa akuntansi dan

laporan keuangan mengandung pengertian sebagai proses pengumpulan,

pengolahan, dan pegkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk menilai

kinerja suatu organisasi.

Disamping penyusunan laporan keuangan bertujuan umum, entitas

pelaporan dimunkinkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang disusun

untuk kebutuhan khusus. Laporan keuangan pemerintah ditujukan untuk

Page 61: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

46

memenuhi tujuan umum pelaporan keuangan, namun tidak untuk memenuhi

kebutuhan khusus pemakainya(PP No.71 Tahun 2010).

Menurut Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) pengertian dari kualitas laporan keuangan adalah

“ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi

sehingga dapat memenuhi tujuannya”.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah ada beberapa indikator dari laporan keuangan yang harus

dipenuhi dalam realisasi sistem akuntansi pemerintahan yang baik, juga dapat

menunjang kualitas dari laporan keuangan pemerintah, setiap informasi yang baik

dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi 4 syarat sesuai denagn prasayarat

normatif, yaitu :

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan

memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi

mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan yang

relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

2. Andal

Informasi Dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,

serta dapat diverifikasi.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

47

3. Dapat Dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna

jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode Sebelumnya

atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan

dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal

dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama

dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila

entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.

Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih

baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan

tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

4. Dapat Dipahami

Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan

batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki

pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas

pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi

yang dimaksud.

Berdasarkan indikator di atas disimpulkan bahwa kualitas laporan

keuangan dapat diukur dengan :

1. Relevan berarti informasi keuangan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan berdasarkan informasi terdahulu.

2. Andal berarti informasi keuangan yang dihasilkan dapat dipercaya dan

bebas dari salah saji material dan juga dapat dipertanggungjawabkan

Page 63: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

48

kebenaranya.

3. Dapat dibandingkan berarti informasi keuangan yang disajikan di

periode sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan pembanding atau

acuan untuk periode selanjutnya.

4. Dapat dipahami berarti informasi yang disajikan dapat dipahami

disesuaikan denagn kalangan pengguna yang akan menggunakan

informasi.

Berdasarkan teori-teori di atas bahwa pemerintah dalam membuat dan

melaporkan informasi keuangan mengacu pada suatu sistem pemerintahan

yang mengatur berbagai pedoman penyusunan akuntansi untuk membuat

laporan keuangan pemerintah agar dapat menghasilkan output yang

relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami oleh berbagai

kalangan.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Reformasi Keuangan

Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah

Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.71 Tahun

2010

Sistem Akuntansi Keuangan

(Variabel X)

Kualitas Laporan Keuangan

(Variabel Y)

Page 64: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

49

Gambar 2.2. Paradigma Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan tidak berpengaruh terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Ha : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan berpengaruh terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Sistem Akuntansi

Keuangan

(Variabel X)

Kualitas Laporan Keuangan

(Variabel Y)

Page 65: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lingkup pemerintahan Badan Pengawas Obat

dan Makanan (Badan POM) yang beralamat di Jl. Percetakan Negara no. 23,

Jakarta Pusat 10560. Badan POM yaitu salah satu Lembaga Negara yang

memiliki tugas fungsinya yaitu mengawasi peredaran obat dan makanan yang

berisiko terhadap kesehatan di masyarakat. Badan POM memiliki empat puluh

satuan kerja yang terdiri dari 9 (sembilan) satker di pusat dan 31 (tiga puluh satu)

satker di daerah. Adapun waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus

2014.

3.2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010: 185) Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek dengan kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan. . Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

satuan kerja di Badan POM yang berjumlah empat puluh satuan kerja yang terdiri

dari 31(tiga puluh satu) satuan kerja Balai Besar POM di daerah 9 (sembilan)

satuan kerja di kantor pusat, dimana masing masing satker diwakili oleh 3

Page 66: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

51

pegawai yang kompeten dalam pembuatan laporan keuangan atau yang pernah

membuat laporan keuangan.

b. Sampel

Pengertian sampel menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010: 186)

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang

diperlajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, oleh

karena itu sampel yang diambil dari populasi harus dapat mewakili kondisi

populasi.

Teknik pengambilan jumlah sampel dari populasi sesuai dengan aturan yang

ditetapkan, yaitu sampel diharapkan dapat mewakili populasi, sehingga

kesimpulan untuk sampel dapat digeneralisasikan menjadi kesimpulan populasi.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Teknik sampel ini bersifat Purposive Sampling, yaitu peneliti cenderung

memilih orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data yang mantap dan mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan

permasalahan secara mendalam (Key Informan). Menurut Lexy J.Moleong (2007:

224) “Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai macam sumber data dan bangunannya

(contruction)”.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

52

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder. Menurut Jonathan sarwono (2006: 8) yang dimaksud dengan Data

primer berasal dari sumber asli atau pertama dan dikumpulkan secara khusus

untuk menjawab penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data

primer, yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan survey secara

langsung pada objek penelitian guna memperoleh data yang diperlukan, yang

dapat dilakukan dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

dengan pimpinan, pejabat yang berwenang serta staf di satker pusat BPOM untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam

pelaksanaanya wawancara ini bersifat terpimpin (guide interview) yaitu dilakukan

oleh pewawancara dengan sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti

yang dimaksud dalam wawancara terstruktur.

Informan yang dipilih peneliti adalah orang-orang yang dipandang benar-

benar mengetahui permasalahan, sehingga dapat diperoleh informasi yang

obyektif. Informan yang dipilih pada penelitian ini adalah: bagian inspektorat,

bagian administrasi, dan bagian keuangan.

b. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan yaitu mengkaji tingkah laku yang dinilai

kurang tepat jika diukur dengan tes, inventori, maupun kuisioner. Peneliti

mengambil tempat penelitian di Badan POM dimana Lembaga ini merupakan

Page 68: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

53

salah satu Lembaga yang menerapkan Sistem Akuntansi Keuangan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomer 71 Tahun 2010.

c. Dokumentasi

Merupakan teknik dari pengumpulan data sekunder yaitu informasi yang

berasal dari dokumen, seperti : buku, jurnal, surat kabar, majalah, notulen rapat

dan sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah

berdirinya Badan POM dan data lain yang berhubungan dengan permasalahan

yang diteliti.

d. Angket atau Kuesioner

Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui. Pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu

mungkin tidak memerlukan kehadiran peneliti.

3.4. Operasional Variabel Penelitian

3.4.1. Variable Independen

Variabel independen ini sering disebut sebagai stimulus, prediktor,

antecendent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat (sugiyono, 2007:4).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi keuangan pada

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sistem akuntansi keuangan adalah

serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,

Page 69: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

54

pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang digunakan menggunakan aplikasi

komputer.

3.4.2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:4). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan pada Badan Pengawas Obat dan

Makanan. Kualitas laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Keempat karateristik berikut merupakan prasayarat normatif yang diperlukan agar

laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu

andal, relevan, dapat diperbandingkan dan dapat dipahami.

Penjabaran variabel dalam indikator-indikator yang akan mendasari penyusunan

kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut :

Tabel 3.1.

Operasional variabel sistem akuntansi keuangan

dan kualitas laporan keuangan Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Nomor

kuesioner

Referensi

Buku

Variabel

Independen

1. Kesesuaian sistem akuntansi

keuangan yang digunakan sudah

memenuhi Standar Akuntansi

1

Akuntansi sektor

publik (Mardiasmo:

2008)

Page 70: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

55

Sistem

Akuntansi

Keuangan

(X)

Pemerintah (SAP).

2. Prosedur pencatatan transaksi

dilakukan berdasarkan standar

pencatatan akuntansi pada

umumnya.

3. Pembuatan laporan keuangan

dan dilaporkan secara periodik

Ordinal

2 s/d 6

7 s/d 10

Akuntansi sektor

publik

(Abdul Halim :2012)

Peraturan Menteri

Keuangan

No.233/PMK.05/

2011

Variabel

Dependen

Kualitas

Laporan

Keuangan

(Y)

1. Laporan keuangan yang disusun

sudah memenuhi kriteria dari

sebuah laporan keuangan yang

kualitatif dengan karakteristik

yaitu andal, relevan, dapat

diperbandingkan, dan dapat

dipahami

Ordinal

1 s/d 12

Peraturan Pemerintah

No.71 Tahun 2010

Teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data-data kualitatif

dari kuesioner menjadi suatu urutan data kuantitatif adalah summated rating

method : likert scale atau skala likert. Skala likert merupakan suatu pengukuran

dengan menggunakan skala ordinal. Alasan penggunaan teknik pengukuran skala

likert adalah karena teknik ini tidak menuntut penggunaaan kategori dan subjek

yang diukur tidak terbatas kepada dua alternatif jawaban saja.

Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban-jawaban yang diberikan

dalam menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu lima tingkatan,

Page 71: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

56

bergerak dari satu sampai lima. Untuk pernyataan positif alternatif jawaban,

sebagai berikut :

• Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS)

• Skor 4 untuk jawaban setuju (S)

• Skor 3 untuk jawaban Netral (N)

• Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS)

• Skor 1 untuk jawaban Sangan Tidak Setuju (STS)

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat

memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk

menunjukkan masalah yang telah dirumuskan. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

3.5.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan

kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan

seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin

diukur (sekaran, 2006). Alat pengukur yang absah akan mempunyai validitas yang

tinggi, begitu pula sebaliknya.

Untuk menguji validitas, alat ukur atau instrumen penelitian, terlebih

dahulu dicari nilai (harga) korelasi dengan menggunakan rumus koefisien korelasi

Product Moment Pearson sebagai berikut :

Page 72: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

57

� = ���� − �����(��� − ��) (���� − ���)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

Y = Jumlah skor total seluruh item Yi

X = Jumlah skor tiap item Xi

Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai thitung untuk

menguji tingkat validitas alat ukur penelitian dengan rumus sebagai berikut :

� = ��� − 2�1 − ��

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

Setelah nilai thitung diperoleh, langkah selanjutnya adalah membandingkan

nilai thitung tersebut dengan nilai ttabel pada taraf signifikan sebesar α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = n – 2. Kaidah keputusannya adalah :

� Jika thitung > ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan

adalah valid.

� Jika thitung ≤ ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan

adalah tidak valid.

Uji validitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi keuangan

pemerintah terhadap variabel kualitas laporan keuangan. Uji validitas terhadap

Page 73: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

58

item-item penytaan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan alat pengolah

data software SPSS v.19.

Namun dalam penelitian ini skala pengukuran untuk uji validitas dilakukan

dengan cara membandingkan r hitung atau nilai yang dihasilkan pada uji reabilitas

yaitu pada kolom Correlation item-Total Correaltion dengan nilai yang dihasilkan

r tabel. Berdasarkan perbandingan antara rhitung dan r tabel maka terbentuklah

hipotesis sebagai berikut :

Ho : rhiutng > rtabel1, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid

Ha : rhiutng < rtabel1, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan tidak

valid

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

pengukuran tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran

yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item instrumen (Sekaran, 2006).

Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur instrumen dalam

penelitian ini digunakan koefisien alpha cronbach. Koefisien keandalan

menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien

alpha cronbach ditunjukkan dengan:

���ℎ� (∝) = �. ��1 + (� − 1). ��

Keterangan :

k = Jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten

�� = Rata-rata korelasi antar variabel manifes

Page 74: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

59

Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga

satu. Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat

konsistensi jawaban.

• Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau keandalan tidak

berarti.

• Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang

rendah tetapi pasti.

• Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang

cukup berarti.

• Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang

tinggi.

• Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi

Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini pada variabel Sistem Akuntansi Keuangan

terhadap variabel kualitas laporan keuangan. Uji reliabilitas terhadap variabel

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan alat pengolahan data

software SPSS v.19.

3.6. Pengujian Hipotesis

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Model yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan cara

mendeskripsikan data sampel yang telah terkumpul tanpa membuat

Page 75: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

60

kesimpulan yang berlaku umum. Yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata

(mean) dan standar deviasi dari earnings management.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah

(tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka data tersebut

akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi,

varibel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2005).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005).

Page 76: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

61

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas

atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas (Ghozali, 2005). Apabila residual plot

yang terjadi tidak menggambarkan pola tertentu yang sistematis, lebih bersifat

acak dan berada diatas serta dibawah nol pada sumbu Y, maka persamaan

regresi yang dipakai dalam penelitian ini dapat memenuhi asumsi

homoskedastisitas atau tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hal ini terlihat

dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.6.3. Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier dilakukan untuk menguji pengaruh satu atau lebih

variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen (Ghozali,

2009). Model regresi linier dalam pernyataan ini dinyatakan sebagai berikut :

Y = α + βX + e

Keterangan:

Y = kualitas laporan keuangan

α = konstanta

β = koefisien regresi penerapan Sistem akuntansi keuangan

X = variabel penerapan Sistem akuntansi keuangan

e = variabel pengganggu (error)

Page 77: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

62

3.6.4 Analisis Koefisien Korelasi Rank Sparman

Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arahnya variabel

independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat). Kedua

variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Adapun rumusnya sebagai berikut :

�� = �� �!"#$%�$

Dengan ketentuan :

�& = Koefisien korelasi Rank Spearman

'1 = selisih rank X dengan rank Y yang ke-1

N = Jumlah sampel

6 = Besaran sampel (konstanta)

Nilai �& ( Koefisien korelasi Rank Spearman) yang diperoleh akan berkisar

antara -1,0 sampai +1. Notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara variabel-

variabel yang diuji, yaitu :

1) Bila �& = -1 berarti terdapat korelasi yang kuat tetapi merupakan korelasi

negatif atau berlawanan arah (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya)

2) Bila �& = 0 berarti ada korelasi antara variabel-variabel yang diuji atau

korelasi yang lemah dan tidak ada hubungan.

3) Bila �& = 1 berarti terdapat korelasi yang kuat antara varabel X dan

variabel Y, dan nilai positif atau searah (jika X naik maka Y naik atau

sebaliknya)

Jika dalam perhitungan hubungan terdapat dua subjek atau lebih yang

mendapatkan skor pada variabel yang sama, masing-masing akan mendapatkan

rata-rata rangking sehingga terdapat rangking kembar. Jika proporsi rangking

Page 78: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

63

kembar yang terjadi tidak besar, maka akibatnya pada r, dapat diabaikan. Tetapi

apabila prporsi rangking kembar yang terjadi cukup besar, maka dalam

perhitungan korelasi adalah sebagai berikut:

( = )#� )��

Keterangan:

t = jumlah data variabel yang memiliki rank yang sama

besarnya r menunjukkan jumlah variasi nilai T dari semua kelompok nilai

kembar, sehingga perhitungan hubungan korelasi r, menjadi :

�� �*#+�,#��!-#��*#.# �,#

Dengan ketentuan sebagai berikut :

��2 = �2− �12 − �(

��2 = �2− �12 − �(.

Keterangan :

�& = koefisien korelasi Rank Spearman

'/ = Selisih Rank x dan Rank Y

N = Jumlah sampel

( = Faktor korelasi x

(. = Faktor korelasi y

Analisis kuat lemahnya koefisien koreksi ini menurut sugiyono (2005),

dapat digunakan sebagai pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.1.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

64

Tabel 3.2. Interval koefisien

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2005)

3.6.5. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan ututk mengetahui besarnya dari pengaruh variabel

bebas sistem akuntansi keuangan terhadap variabel terikat kualitas laporan

keuangan. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kd = rs2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

3.6.6. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dan variabel

tidak bebas dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :

Ho : rs ≤ 0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan tidak

berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Ho : rs > 0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan berpengaruh

positif terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

65

Pengujian hipotesis ini menggunakan model statistik uji t, dengan rumus

sebagai berikut :

� = �& ��−201−�&2

Dimana :

rs = koefisien korelasi spearman

n = banyaknya sampel

dengan ketentuan

α = 0,05

Df = n-(k+1)

Dimana :

N = Jumlah data responden

K = Variabel independen

1 = Variabel dependen

Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi keuangan berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, maka dapat dilakukan suatu

perbandingan antara thitung dengan ttabel yang terdapat dalam tabel distribusi t atau

lazim disebut ttabel. Adapun taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 dengan

derajat kebebasan (degree of freedom) df=n-2. Ketentuan peneriman atau

penolakan pernyataan, yaitu :

Page 81: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

66

1) Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Artinya ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas

laporan keuangan.

2) Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Artinya tidak ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan terhadap

kualitas laporan keuangan.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Responden

Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi keuangan terhadap

kualitas pelaporan keuangan. Sebagai variabel independen dalam penelitian

ini adalah sistem akuntansi keuangan, sedangkan untuk variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kualitas pelaporan keuangan. Penelitian ini

dilakukan tahun 2014. Responden dalam penelitian ini pegawai Badan POM

yang membuat laporan keuangan tingkat satker atau pegawai yang pernah

membuat laporan keuangan dengan aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan

(SAK). Jumlah responden sebanyak 50 responden yang terdiri dari 31

Satuan kerja di daerah (ibukota provinsi) dan 9 satuan kerja di Kantor Pusat

Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Untuk menjelaskan latar belakang responden yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, maka dibuatkan tabel deskripsi profil responden dengan

karakteristik data responden sebagai berikut :

a) Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia (th) Frekuensi Persentase

20-25 4 8%

26-30 21 42%

31-35 11 22%

36-40 3 6%

Page 83: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

68

>41 11 22%

Total 50 100%

Sumber : Hasil Kuesioner

Pada tabel diatas mengenai data responden berdasarkan umur

responden dapat disimpulkan bahwa umur antara 26-30 tahun

merupakan responden terbanyak yaitu sebesar 42% sedangkan yang

terendah yaitu pada usia 36-40 tahun yaitu 6%.

b) Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 23 46%

Perempuan 27 54%

Total 50 100%

Sumber : Hasil Kuesioner

Pada tabel diatas mengenai data responden berdasarkan jenis

kelamin dapat disimpulkan bahwa jumlah responsden perempuan

adalah 54% dan laki-laki mempunyai frekuensi lebih kecil yaitu

sebesar 46%.

c) Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja(th) Frekuensi Persentase

0-5 20 40%

6-10 15 30%

10-15 3 6%

16-20 2 4%

>21 10 20%

Total 32 100%

Sumber : Hasil Kuesioner

Page 84: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

69

Pada tabel diatas mengenai data responden berdasarkan masa

kerja dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai dengan masa kerja

0-5 tahun merupakan responden terbanyak dalam penelitian yaitu

sebanyak 40% sedangkan terendah yaitu yang masa bekerja 16-20

tahun yaitu 4%.

d) Berdasarkan Pendidikan terakhir

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SMU Sederajat 7 14%

Diploma 19 38%

Sarjana 21 42%

Magister 3 6%

Lainnya 0 0%

Total 32 100%

Sumber : Hasil Kuesioner

Pada tabel diatas mengenai data responden berdasarkan

pendidikan terakhir dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai

dengan pendidikan terakhir sarjana merupakan responden terbanyak

dalam penelitian yaitu sebanyak 42%.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mengukur variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner. Kuesioener merupakan seperangkat pertanyaan yang

diformulasikan untuk memperoleh informasi dari responden.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

70

Kuesioner didistribusikan secara langsung atau melalui surat

elektronik (email) kepada responden. Kuesioner tersebut berisi 22

pertanyaan dalam bentuk tertutup, untuk variabel Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan, sedangkan untuk

variabel Kualitas Pelaporan Keuangan sebanyak 12 (dua belas) pertanyaan.

4.2.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Sebagaimana judul yang dipilih dalam penelitian ini, yakni Pengaruh

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Pelaporan

Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengawas Obat dan Makanan), maka

dalam rangka pengumpulan data untuk keperluan analisis difokuskan pada

hasil pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner terhadap

2 (dua) variabel yang akan diteliti, yaitu:

a. Variabel Sistem Akuntansi Keuangan, yaitu variabel yang

Berhubungan dengan penggunaan Sistem Akuntansi Keuangan di

Lingkungan Badan POM

Dalam melakukan penelitian mengenai variabel penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan diajukan 10 (sepuluh) pertanyaan

kepada 50 pengelola Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di

lingkungan Badan POM yang menghasilkan jawaban sebagai

berikut:

Page 86: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

71

1) Satuan Kerja (satker) tempat saya bekerja membuat laporan

hasil keuangan tiap periode

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5

Satker membuat laporan hasil

keuangan tiap periode

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 31 62%

2. Setuju 19 38%

3. Netral 0 0%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden sangat setuju bahwa satker membuat laporan hasil

keuangan tiap periode, terlihat dari jumlah persentase 62%

responden menyatakan sangat setuju dan 38% responden

menyatakan setuju.

2) Tujuan pembuatan laporan keuangan diketahui oleh pegawai

tempat saya bekerja

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tujuan pembuatan laporan keuangan diketahui oleh pegawai

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 16 32%

2. Setuju 27 54%

3. Netral 4 8%

4. Tidak Setuju 3 6%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Page 87: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

72

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa tujuan pembuatan laporan keuangan

diketahui oleh pegawai, terlihat dari jumlah persentase 32%

responden menyatakan sangat setuju, 54% responden menyatakan

setuju, 8% responden menyatakan netral dan 6% responden

menyatakan responden.

3) Pembuatan laporan keuangan di tempat saya bekerja disusun

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Pembuatan laporan keuangan disusun sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 32 64%

2. Setuju 17 34%

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden sangat setuju pembuatan laporan keuangan disusun

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), terlihat

dari jumlah persentase 64% responden menyatakan sangat setuju,

34% responden menyatakan setuju dan 2% responden

menyatakan netral.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

73

4) Setiap transaksi keuangan dilakukan identifikasi dokumen

sumbernya

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8

Setiap transaksi keuangan dilakukan identifikasi

dokumen sumbernya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 24 48%

2. Setuju 26 52%

3. Netral 0 0%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa Setiap transaksi keuangan dilakukan

identifikasi dokumen sumbernya, terlihat dari jumlah persentase

48% responden menyatakan sangat setuju dan 52% responden

menyatakan setuju.

5) Setiap transaksi keuangan di dukung oleh bukti transaksi

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Setiap transaksi keuangan di dukung oleh bukti transaksi

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 28 56%

2. Setuju 22 44%

3. Netral 0 0%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Page 89: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

74

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden sangat setuju bahwa Setiap transaksi keuangan di

dukung oleh bukti transaksi, terlihat dari jumlah persentase 56%

responden menyatakan sangat setuju dan 44% responden

menyatakan setuju.

6) Pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara kronologis

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara kronologis

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 22 44%

2. Setuju 27 54%

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa pencatatan transaksi keuangan dilakukan

secara kronologis, terlihat dari jumlah persentase 44% responden

menyatakan sangat setuju, 54% responden menyatakan setuju dan

2% responden menyatakan netral.

7) Transaksi keuangan diklasifikasikan sesuai dengan pos-pos

semestinya

Page 90: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

75

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11

Transaksi keuangan diklasifikasikan sesuai dengan

pos-pos semestinya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 19 38%

2. Setuju 30 60%

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa transaksi keuangan diklasifikasikan

sesuai dengan pos-pos semestinya, terlihat dari jumlah persentase

38% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden

menyatakan setuju dan 2% responden menyatakan netral.

8) Laporan keuangan dilaporkan secara berjenjang setiap bulan,

triwulanan, semesteran dan tahunan

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12

Laporan keuangan dilaporkan secara berjenjang setiap bulan,

triwulanan, semesteran dan tahunan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 28 56%

2. Setuju 21 42%

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

Page 91: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

76

responden sangat setuju bahwa laporan keuangan dilaporkan

secara berjenjang setiap bulan, triwulanan, semesteran dan

tahunan, terlihat dari jumlah persentase 56% responden

menyatakan sangat setuju, 42% responden menyatakan setuju dan

2% responden menyatakan netral.

9) Pelaksanaan rekonsiliasi internal dilakukan tiap bulan

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13

Pelaksanaan rekonsiliasi internal dilakukan tiap bulan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 18 36%

2. Setuju 26 52%

3. Netral 4 8%

4. Tidak Setuju 2 4%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa pelaksanaan rekonsiliasi internal

dilakukan tiap bulan, terlihat dari jumlah persentase 36%

responden menyatakan sangat setuju, 52% responden menyatakan

setuju, 8% responden menyatakan netral dan 4% responden

menyatakan tidak setuju.

10) Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN untuk menyamakan

data penggunaan data pengeluaran satker dengan data

pengeluaran KPPN

Page 92: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

77

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14

Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 29 58%

2. Setuju 21 42%

3. Netral 0 0%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden sangat setuju bahwa pelaksanaan rekonsiliasi dengan

KPPN untuk menyamakan data penggunaan data pengeluaran

satker dengan data pengeluaran KPPN, terlihat dari jumlah

persentase 58% responden menyatakan sangat setuju dan 42%

responden menyatakan setuju.

b. Variabel Kualitas Pelaporan Keuangan, yaitu berhubungan dengan

kualitas laporan keuangan yang andal, relevan, dapat dibandingkan

dan dapat dipahami

1) Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengambil

keputusan

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15

Laporan keuangan sebagai alat pengambil keputusan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 14 28%

2. Setuju 25 50%

Page 93: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

78

3. Netral 10 20%

4. Tidak Setuju 1 2%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan sebagai alat pengambil

keputusan, terlihat dari jumlah persentase 28% responden

menyatakan sangat setuju, 50% responden menyatakan setuju,

20% responden menyatakan Netral dan 2% responden

menyatakan tidak setuju.

2) Penyajian informasi pada laporan keuangan sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16

Penyajian informasi pada laporan keuangan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 22 44%

2. Setuju 26 52%

3. Netral 2 4%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa penyajian informasi pada laporan

keuangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, terlihat dari

jumlah persentase 44% responden menyatakan sangat setuju, 52%

Page 94: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

79

responden menyatakan setuju, dan 4% responden netral.

3) Kepala Satker melakukan cross chek data untuk menghindari

kesalahan material dan bias pada laporan keuangan

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17

Kepala Satker melakukan cross chek data untuk menghindari

kesalahan material dan bias pada laporan keuangan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 13 26%

2. Setuju 22 44%

3. Netral 11 22%

4. Tidak Setuju 4 8%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 32 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa kepala Satker melakukan cross chek data

untuk menghindari kesalahan material dan bias pada laporan

keuangan, terlihat dari jumlah persentase 26% responden

menyatakan sangat setuju, 44% responden menyatakan setuju,

22% responden menyatakan netral dan 4% responden menyatakan

tidak setuju.

4) Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengawasan

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18

Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengawasan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 20 40%

2. Setuju 24 48%

3. Netral 6 12%

Page 95: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

80

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan digunakan sebagai alat

pengawasan, terlihat dari jumlah persentase 20% responden

menyatakan sangat setuju, 48% responden menyatakan setuju dan

16% responden menyatakan netral.

5) Laporan keuangan digunakan sebagai bahan perencanaan

untuk tahun yang akan datang

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.19

Laporan keuangan digunakan sebagai bahan perencanaan

untuk tahun yang akan datang

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 18 36%

2. Setuju 23 46%

3. Netral 9 18%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan digunakan sebagai

bahan perencanaan untuk tahun yang akan datang, terlihat dari

jumlah persentase 36% responden sangat setuju, 46% responden

menyatakan setuju dan 18% responden menyatakan netral.

Page 96: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

81

6) Laporan keuangan menyampaikan informasi yang diperlukan

oleh manajemen

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.20

Laporan keuangan menyampaikan informasi yang

diperlukan oleh manajemen

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 16 32%

2. Setuju 31 62%

3. Netral 2 4%

4. Tidak Setuju 4 8%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan menyampaikan

informasi yang diperlukan oleh manajemen, terlihat dari jumlah

persentase 32% responden menyatakan sangat setuju, 62%

responden menyatakan setuju, 4% responden menyatakan netral

dan 8% responden menyatakan tidak setuju.

7) Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

diperbandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.21

Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

diperbandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 21 44%

2. Setuju 28 56%

Page 97: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

82

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan menghasilkan

informasi yang dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan

periode sebelumnya, terlihat dari jumlah persentase 44%

responden menyatakan sangat setuju, 56% responden menyatakan

setuju dan 2% responden menyatakan netral.

8) Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.22

Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 15 30%

2. Setuju 35 70%

3. Netral 0 0%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa laporan keuangan menghasilkan

Page 98: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

83

informasi yang dapat dibandingkan dengan entitas lain yang

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama, terlihat dari jumlah

persentase 30% responden menyatakan sangat setuju dan 70%

responden menyatakan setuju.

9) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,

dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak lain, hasilnya

tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,

dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak lain, hasilnya

tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 19 38%

2. Setuju 30 60%

3. Netral 1 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa Informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak

lain, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda

jauh, terlihat dari jumlah persentase 38% responden menyatakan

sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju dan 2%

responden menyatakan netral.

Page 99: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

84

10) Seluruh informasi yang disajikan dalam Laporan keuangan

(Neraca, LRA, dan CaLk) dapat dipahami dengan mudah

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.24

Seluruh informasi yang disajikan dalam Laporan keuangan

(Neraca, LRA, dan CaLk) dapat dipahami dengan mudah

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 23 46%

2. Setuju 22 44%

3. Netral 5 10%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa Seluruh informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan (Neraca, LRA, dan CaLk) dapat dipahami

dengan mudah, terlihat dari jumlah persentase 46% responden

menyatakan sangat setuju, 44% responden menyatakan setuju dan

10% responden menyatakan netral.

11) Informasi dalam laporan keuangan dinyatakan dalam istilah

yang mudah dipahami

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.25

Informasi dalam laporan keuangan dinyatakan dalam

istilah yang mudah dipahami

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 19 38%

2. Setuju 25 50%

3. Netral 4 8%

4. Tidak Setuju 2 4%

Page 100: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

85

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa informasi dalam laporan keuangan

dinyatakan dalam istilah yang mudah dipahami, terlihat dari

jumlah persentase 38% responden menyatakan sangat setuju, 50%

responden menyatakan setuju, 8% responden menyatakan netral

dan 4% responden menyatakan tidak setuju.

12) Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan

penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam interpretasi

dan penggunaan informasi tersebut dapat dicegah

Dari pertanyaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.26

Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan

penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam interpretasi

dan penggunaan informasi tersebut dapat dicegah

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 21 42%

2. Setuju 27 54%

3. Netral 2 4%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar

responden setuju bahwa Setiap informasi dalam laporan keuangan

disertai dengan penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam

interpretasi dan penggunaan informasi tersebut dapat dicegah,

Page 101: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

86

terlihat dari jumlah persentase 42% responden menyatakan sangat

setuju, 54% responden menyatakan setuju dan 4% responden

menyatakan netral.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum data hasil penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih ahulu dijui

validitas dan reliabilitasnya untuk menguji apakah alat ukur yang digunakan

berupa butir item pertanyaan yang diajukan kepada respondentelah mengukur

secara cermat dan tepat apa yang ingin diukur dalam penelitian ini.

4.3.1.1. Hasil Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

dirancang dalam bentuk kesioer benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Dalam

pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan yang telah

diterapkan dalam kuesioner dapat mengukur variabel yang telah ada. Pengujian

validitas ini dilakukan dengan mengkorelasi skor jawaban responden dari setiap

pertanyaan. Nilai R hitung dibandingkan dengan R tabel, apabila R hitung > R

tabel maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid.

a. Uji Validitas Sistem Akuntansi Keuangan

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap pertanyaan kuesioner

dari variabel sistem akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:

Page 102: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

87

Tabel 4.27

Pengujian Validitas Sistem Akuntansi Keuangan

Sesuai dengan hasil diatas, maka analisis output yang didapat oleh

peneliti dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS,

dengan r tabel 30 dengan taraf signifikansi 5% = 0,361 maka di dapat

bahwa semua butir pertanyaan dapat digunakan karena r-hasil > r-tabel,

sehingga dapat dikatakan telah memenuhi syarat validitas.

b. Uji Validitas Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap pertanyaan kuesioner

dari variabel Kualitas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Page 103: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

88

Tabel 4.28

Pengujian Validitas Kualitas Laporan Keuangan

Sesuai dengan hasil diatas, maka analisis output yang didapat oleh

peneliti dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS,

dengan r tabel 30 dengan taraf signifikansi5% = 0,361 maka di dapat

bahwa semua butir pertanyaan dapat digunakan karena r-hasil > r-tabel,

sehingga dapat dikatakan telah memenuhi syarat validitas.

4.3.1.2. Hasil Pengujian Reliabiltas

Uji reliabitas merupakan suatu ukuran kestabilan dan kosistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan suatu

variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan

bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel.

Page 104: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

89

a. Uji Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan

Tabel 4.29

Pengujian Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.855 .868 10

Sesuai dengan ketentuan diatas, maka analisis output SPSS yang

digunakan oleh peneliti menunjukan hasil bahwa nilai Cronbach`s Alpha

sebesar 0,855 dapat dilihat pada Reliability Statistics, dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa r-Alpha bernilai positif, dimana r-Alpha > r-

tabel yaitu 0,855 > 0,70 ini menunjukkan bahwa keseluruhan pertanyaan

– pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan terbukti sangat reliabel

atau handal.

b. Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Kualitas Laporan Keuangan

Tabel 4.30

Pengujian Reliabilitas Sistem Akuntansi Keuangan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.918 .924 12

Page 105: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

90

Sesuai dengan ketentuan diatas, maka analisis output SPSS yang

digunakan oleh peneliti menunjukan hasil bahwa nilai Cronbach`s Alpha

sebesar 0,918 dapat dilihat pada Reliability Statistics, dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa r-Alpha bernilai positif, dimana r-Alpha > r-

tabel yaitu 0,918 > 0,70 ini menunjukkan bahwa keseluruhan pertanyaan

– pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan terbukti sangat reliabel

atau handal.

4.3.2 Analisis Data Kuesioner

4.3.2.1. Uji Asumsi Klasik

A. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi yang

kuat antara beberapa variabel bebas. Dikarenakan penelitian ini hanya

menggunakan 1 variabel bebas maka tidak perlu dilakukan uji

multikolinieritas.

B. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah model yang mempunyai homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Salahsatu cara mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot.

Page 106: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

91

Gambar 4.1. Scatterplot Sistem Akunatnsi Keuangan

Dari grafik scatterpllots terlihat bahwa titik titik menyebar secara

acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak

menunjukkan pola tertentu. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

C. Uji Normalitas

Table 4.31

Uji Normalitas

Page 107: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

92

Hipotesis yang diusulkan adalah sebagai berikut:

H0 =Data variabel terdistribusi secara normal

Ha =Data variabel tidak terdistribusi secara normal

Hasil uji kenormalan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov

terlihat angka sebesar 0,847. Dapat disimpulkan bahwa data menyebar

normal atau berdistribusi normal, karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar

dari nilai (alpha) 0,05 sehingga H0 diterima.

Dari data tersebut diperoleh hasil bahwa sampel yang dipilih

berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal. (Nugroho, 2005)

4.3.2.2. Analisis Data untuk Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah penulis kemukakan sebelumnya,

penulis menggunakan teknik regresi, analisis korelasi sederhana dan koefisien

penentu sebagai berikut:

a. Analisis Regresi Sederhana

analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan pengaruh yang saling ditimbulkan antara penerapan sistem

akuntansi keuangan penggunaan dengan kualitas pelaporan keuangan.

Dengan menggunakan aplikasi SPSS dapat diperoleh hasil sebagai

berikut :

Page 108: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

93

Table 4.32

Deskriptisi Statistik

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN 51.0400 5.90040 50

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN 44.5000 3.91882 50

Tabel menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari variabel Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan adalah 44.5000 dengan standar deviasi 3.91882 dan

banyak data adalah 50. Sedangkan variabel Kualitas Pelaporan Keuangan

Menghasilkan mean 51.0400 dengan standar deviasi 5.90040 dengan

jumlah data sebanyak 50.

Hasil uji regresi terhadap model penelitian yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.33

Nilai Koefisien Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan

Maka persamaan model penelitian ini adalah :

Y = a + bX+ e

Y = 10.827 + 0.904 X + e

Page 109: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

94

Dimana : Y = Kualitas Pelaporan Keuangan

X = Sistem Akuntani Keuangan

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:

- Konstanta sebesar 10.827; artinya jika sistem akuntansi keuangan (X)

nilainya adalah 0, maka kualitas pelaporan keuangan (Y) nilainya

positif yaitu sebesar 10.827.

- Koefisien regresi variabel sistem akuntansi keuangan (X) sebesar

0.904; artinya jika sistem akuntansi keuangan mengalami kenaikan 1

poin maka kualitas pelaporan keuangan (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0.904. Koefisiean bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara sistem akuntansi keuangan dengan kualitas

pelaporan keuangan, semakin diterapkan sistem akuntansi keuangan

maka semakin meningkat nilai kualitas pelaporan keuangan.

b. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sedrhana ini digunakan untuk mengetahui seberapa

kuat hubungan anatara variabel Penerapan Sistem Akuntansi

Keaungan (X) dan variabel Kualitas Pelaporan Keuangan (Y). Dengan

analisis ini akan diketahui besarnya nilai R (koefisien krelasi) yaitu

suatu nilai yang menunjukkan kuat tidaknya hubungan variabel X dan

Y dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 19. Data yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

95

Tabel 4.34

Nilai korelasi antara variabel Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan (X) dan variabel Kualitas Pelaporan Keuangan (Y). Correlations

Y X

Pearson Correlation

Y 1.000 .600

X .600 1.000

Sig. (1-tailed) Y . .000

X .000 .

N Y 50 50

X 50 50

Tabel diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji pearson

correlation, maka diketahui variabel Penerapan Sistem Akuntansi

Keaungan memiliki korelasi dengan variabel Kualitas Pelaporan

Keuangan sebesar 0,600.

Tabel 4.35

Ringkasan Model

Tabel 4.36

ANOVA

Page 111: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

96

Dari uji ANOVA atau uji F, didapat F hitung adalah 27.024,

dengan tingkat signifikansi 0,000a. Oleh karena tingkat signifikansi jauh

lebih kecil dari 0,05, maka ada hubungan linier antara variabel sistem

akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Oleh karena

terdapat hubungan linier antara kedua variabel, maka variabel sistem

akuntansi keuangan mempunyai pengaruh terhadap variabel kualitas

pelaporan keuangan. Kesimpulannya, model regresi di atas sudah benar

dan layak. Dapat juga di uji mengunakan uji F, dimana jika Fhitung > Ftabel

maka persamaan model linier sudah tepat digunakan. Dimana Fhitung =

27.024 dan Ftabel = 4.04 (0.05 ; 1; 48), maka Fhitung > Ftabel, dikatakan

bahwa persamaan regresinya sudah tepat.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat

hubungan positif sebesar 0,600 antara Penerapan Sistem Akuntansi

Keaungan memiliki korelasi dengan Kualitas Pelaporan Keuangan.

Selanjtnya untuk menginterprestasikan seberapa kuat hubungan antara

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan , maka digunakan pedoman

interprestasi koefisien korelasi seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.37

Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Page 112: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

97

Dengan menggunakan tabel diatas, maka koefisien korelasi sebesar

0,600 termasuk kategori kuat. Sehingga terdapat hubungan pengaruh

yang kuat antara Penerapan Sistem Akuntansi Keaungan memiliki

korelasi dengan Kualitas Pelaporan Keuangan di Badan POM.

c. Analisa terhadap Koefisien Penentu

Besarnya angka koefisien determinasi dalam penghitungan denga

SPSS diatas adalah sebesar 0,360 atau sama dengan 36%. Angka

tersebut mempunyai arti bahwa besarnya kontribusi pengaruh sistem

akuntansi keuangan sebesar terhadap kualitas pelaporan keuangan

sebesar 36%, dan sisanya sebesar 64% dijelaskan oleh variabel lain di

luar variabel yang digunakan atau tidak dapat diterangkan pada

penelitian ini.

4.3.3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), yaitu apakah

variabel independen (X) berpengaruh secara nyata atau tidak maka

dilakukan uji t.

Hipotesis :

Ho = Sistem akuntansi keuangan tidak berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan

Ha = Sistem akuntansi keuangan berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan

Page 113: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

98

Pengambilan keputusan, jika -ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima dan

jika thitung > ttabel maka Ho ditolak. Dari hasil pengolahan data (tabel)

diperoleh thitung = 5.198 dan ttabel = 2.0106 (0.05;48). Oleh karena thitung >

ttabel maka Ho ditolak, artinya Sistem akuntansi keuangan berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan. Secara statistik, dengan pengujian

uji t ini terlihat bahwa Sistem akuntansi keuangan mempunyai pengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

-2,0106 +2,0106 5.198

Gambar 4.2. Daerah Penentuan Ho

Page 114: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan di

Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai berikut:

1. Penerapan sistem akuntansi keuangan mempunyai peran yang penting

terhadap kualitas pelaporan keuangan di Badan Pengawas Obat dan

Makanan. Dengan adanya sistem akuntansi keuangan sebagai salah

satu sarana dalam meningkatkan kualitas pelaporan keuangan, para

pegawai dapat membuat laporan keuangan tiap periode, sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), berdasarkan dokumen

sumbernya, dilakukan rekonsiliasi baik dengan pengelola Aset

(SIMAK BMN) maupun dengan KPPN sebagai mitra kerja. Sehingga

manajemen dapat memanfaatkan laporan keuangan untuk mengambil

keputusan, sebagai bahan pengawasan, bahan perencanaan dan

menyajikan informasi yang dibutuhkan setiap saat.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, diperoleh

hasil sebagai berikut:

a. Terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan dari

masing-masing unsur atau indikator penerapan sistem akuntansi

Page 115: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

100

keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan di Badan POM

secara keseluruhan, yakni koefisien korelasi sebesar 0.904 yang

berarti jika pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan

mengalami kenaikan 1 poin maka kualitas pelaporan keuangan

(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.904 poin.

b. Berdasarkan korelasi sederhana, diperoleh koefisien korelasi

sebesar 0,600 yang termasuk dalam kategori kuat. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa pengaruh penerapan sistem

akuntansi keuangan terhadap kualitas pelaporan keuangan di

Badan POM adalah kuat.

c. Berdasarkan analisa terhadap koefisien penentu (KP) diperoleh

hasil sebesar 36% yang berarti persentase besarnya kontribusi

atau pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan terhadap

kualitas pelaporan keuangan adalah sebesar 36%, sedangkan

sisanya 64% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh t-hitung > t tabel, yaitu 5.198 >

2.0106 yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan pengaruh yang signifikan antara penerapan

sistem akuntansi keuangan dengan kualitas pelaporan keuangan yang

dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku bagi populasi yakni para

pengelola Sistem Akuntansi Keuangan di lingkungan Badan Pengawas

Obat dan Makanan.

Page 116: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

101

5.2. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan dan hasil pengolahan data kuesioner

pada penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya

bermanfaat bagi beberapa dalam memanfaatkan Sistem akuntansi keuangan:

1. Instansi

a) Badan POM lebih memperhatikan sistem akuntansi yang digunakan,

baik dalam memahami penggunaannya atau salam hal mengetahui

standar akuntansi pemerintahan sehingga dalam mengolah data

keuangan dapat menghsilkan laporan keuangan yang berkualitas.

b) Pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten

agar dapat bekerja lebih baik dengan adanya sistem akuntansi

keuangan pada Badan POM.

2. Penelitian Selanjutnya

a) Memperluas objek penelitian dengan skala yang lebih besar lagi

b) Memperbanyak populasi dan jumlah sampelnya, agar hasilnya

menggambarkan situasi yang lebih akurat

c) Menambah variabel independen, seperti sumber daya manusia yang

berkualitas, Sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi

informasi.

Page 117: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian

Manajemen, Penerbit. Jakarta : Salemba Empat.

Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta :

Erlangga.

Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik Edisis 2. Jakarta :

Salemba Empat.

Badjuri, Achmad dan Elisa, Trihapsari, 2004, “Audit Kinerja pada

Organisasi Sektor Publik Pemerintah.”

Badan Pemeriksa Keuangan RI, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun

2013, http://www.bpk.go.id.

Baldric Siregar dan Boni Siregar. 2001. Akuntansi Penerimaan Dengan Sistem

Dana.

Bodnar dan Hopwood. 2003. Accounting information system.8th. Pretince

Hall, New Jersey.

Davis, Gordon B. 1998. Manajemen information system, conceptual

Foundation Structure and Development. Edisi Indonesia. New York.

Penerbit Mc. Millan.

Freeman, Robert J. 1998. Govermental Nonprofit Accounting Theory and

Practise. New Jersey:Prentice-hall, Inc.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafrie. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Harto, Tantriani Aukmaningrum Puji. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah”. Jurnal Akuntansi Pemerintah.

Page 118: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta:Salemba Empat.

Jonathan Sarwono, 2006, ”Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS”,

Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Jones, B.M.R. dan M. Pendlebury. 2000. Public Sector Accounting. 4th Ed.

London: Pitman.

Kusrini dan Andri Koniyo. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem

Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server.

Yogyakarta: Andi.

La Midjan dan Azhar Susanto.2000. Sistem Informasi Akuntansi 1. Edisi

Keenam : Lembaga Informasi Akuntansi.

Mardiasmo. 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta.

Andi Offset.

Mardiasmo. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Offset.

Mulyadi. 2011. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nazier, Daeng. 2009. Kesiapan SDM Pemerintah Menuju Tata Kelola

Keuangan Negara yang Akuntabel dan Transparan. Jakarta. Kaditama

Revbang BPK-RI

Nugroho, Sigit, PhD. 2009. Dasar-Dasar Metode Statistika. Jakarta : Cikal

Sakti.

Nurillah, As syifa. 2014. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan

Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada

SKPD Kota Depok”. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011.

Peraturan Menteri Keuangan No. 291/PMK.05/2013 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP).

Page 119: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Permadi, Angga Dwi. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat).

(Tidak untuk dipublikasikan).

Rohman, Abdul. 2009. “Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi,

Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasasn dan

Kinerja Pemerintah daerah”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Romney, Marshall B., Steinbart dan Paul John. 2006. Accounting Information

System. New Jersey:prentice Hall.

Roviyantie, Devi. 2011.”Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Daerah, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univeritas Pendidikan Indonesia. Bandung.(Tidak untuk

dipublikasikan).

Sangadji, Etta Mamang., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan

Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta : Andi.

Sekaran, Uma .2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba

Empat.

Siregar, Baldric. 2001. Akuntansi Pemerintah Dengan Sistem Dana.

Yogyakarta:STIE YKPN.

Soemarso.1996. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung :

CV. Alfabeta

Undang-undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Page 120: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Undang-undang No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara

Utomo, Suryo Hariadi. 2012 “Analisis Pengaruh Pendididikan dan Pelatihan

terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Pada PNS yang

Bekerja pada Dinas Koperasi dan UMKM Bagian Keuangan Pemprov

Jatim) ”.

Yuliani, Syafrida. 2010. Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi,

Akuntansi, Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD di Kota

Pariaman).

Weygant, Jerry J., et al. (2005). Accounting Principles 7th Edition. John Wiley

and Sons.

Page 121: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Resume Hasil Kuesioner Sistem Akuntansi Keuangan

No. Resp

Kuesioner

SAK

1

SAK

2

SAK

3

SAK

4

SAK

5

SAK

6

SAK

7

SAK

8

SAK

9

SAK

10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

2 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

9 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

12 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

14 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5

15 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5

16 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4

17 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

18 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4

19 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5

20 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5

21 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

22 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

23 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5

29 5 2 5 5 5 3 3 5 4 5

30 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5

33 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

40 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 122: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4

45 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

46 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

47 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

48 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4

49 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5

50 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

Total 231 206 231 224 228 221 218 227 210 229

rata-rata

4,62 4,12 4,62 4,48 4,56 4,42 4,36 4,54 4,2 4,58

Page 123: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Resume Hasil Kuesioner Kualitas Pelaporan Keuangan

No. Resp

Kuesioner

KLK

1

KLK

2

KLK

3

KLK

4

KLK

5

KLK

6

KLK

7

KLK

8

KLK

9

KLK

10

KLK

11

KLK

12

1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5

2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4

3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

6 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4

9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

10 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

12 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4

13 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4

14 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4

15 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

16 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5

17 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

19 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5

20 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

21 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5

22 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5

23 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5

24 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5

25 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

26 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 3 5 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4

29 3 4 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4

30 3 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4

36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4

38 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 2 4

39 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

40 4 5 2 5 5 4 4 4 5 3 2 4

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 124: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

45 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

46 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5

47 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

48 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

49 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

50 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5

Total 202 220 194 214 209 212 220 215 218 218 211 219

rata-rata 4,04 4,4 3,88 4,28 4,18 4,24 4,4 4,3 4,36 4,36 4,22 4,38

Page 125: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

2. UJI REGRESI

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN 51.0400 5.90040 50

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN 44.5000 3.91882 50

Correlations

KUALITAS

LAPORAN

KEUANGAN

SISTEM

AKUNTASI

KEUANGAN

Pearson Correlation KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN 1.000 .600

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN .600 1.000

Sig. (1-tailed) KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN . .000

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN .000 .

N KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN 50 50

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN 50 50

Page 126: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 SISTEM

AKUNTASI

KEUANGANa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .600a .360 .347 4.76846 .360 27.024 1 48 .000 1.770

a. Predictors: (Constant), SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN

b. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 614.485 1 614.485 27.024 .000a

Residual 1091.435 48 22.738

Total 1705.920 49

a. Predictors: (Constant), SISTEM AKUNTASI KEUANGAN

b. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Page 127: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.827 7.765 1.394 .170

SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN .904 .174 .600 5.198 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN

Coefficient Correlationsa

Model

SISTEM

AKUNTASI

KEUANGAN

1 Correlations SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN 1.000

Covariances SISTEM AKUNTASI

KEUANGAN .030

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

SISTEM

AKUNTASI

KEUANGAN

1 1 1.996 1.000 .00 .00

2 .004 22.985 1.00 1.00

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Page 128: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 44.2626 56.0101 51.0400 3.54126 50

Std. Predicted Value -1.914 1.403 .000 1.000 50

Standard Error of Predicted

Value .680 1.468 .936 .184 50

Adjusted Predicted Value 43.9761 56.0748 51.0156 3.55531 50

Residual -1.12028E1 10.93010 .00000 4.71955 50

Std. Residual -2.349 2.292 .000 .990 50

Stud. Residual -2.393 2.364 .002 1.008 50

Deleted Residual -1.16245E1 11.63023 .02437 4.89850 50

Stud. Deleted Residual -2.523 2.489 .001 1.026 50

Mahal. Distance .016 3.663 .980 .767 50

Cook's Distance .000 .179 .019 .029 50

Centered Leverage Value .000 .075 .020 .016 50

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Page 129: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program
Page 130: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

HASIL PENGOLAHAN MENGGUNAKAN SPSS

1. UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

A. VARIABEL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.855 .868 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

q1 4.6667 .47946 30

q2 4.1000 .71197 30

q3 4.7000 .46609 30

q4 4.4333 .50401 30

q5 4.5333 .50742 30

q6 4.3667 .55605 30

q7 4.3333 .54667 30

q8 4.6333 .49013 30

q9 4.2000 .76112 30

q10 4.5667 .50401 30

Page 131: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Inter-Item Correlation Matrix

q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 q9 q10

q1 1.000 .303 .463 .618 .189 .345 .307 .489 .378 .523

q2 .303 1.000 .197 .356 .134 .601 .709 .109 .089 .221

q3 .463 .197 1.000 .572 .408 .306 .406 .408 .175 .455

q4 .618 .356 .572 1.000 .683 .644 .584 .386 .216 .629

q5 .189 .134 .408 .683 1.000 .505 .456 .259 .071 .396

q6 .345 .601 .306 .644 .505 1.000 .832 .257 .391 .340

q7 .307 .709 .406 .584 .456 .832 1.000 .472 .414 .417

q8 .489 .109 .408 .386 .259 .257 .472 1.000 .666 .312

q9 .378 .089 .175 .216 .071 .391 .414 .666 1.000 .144

q10 .523 .221 .455 .629 .396 .340 .417 .312 .144 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

q1 39.8667 11.499 .587 .691 .840

q2 40.4333 11.082 .432 .705 .857

q3 39.8333 11.730 .529 .423 .844

q4 40.1000 10.852 .762 .800 .825

q5 40.0000 11.724 .476 .605 .848

q6 40.1667 10.695 .724 .832 .826

q7 40.2000 10.510 .798 .892 .820

q8 39.9000 11.541 .557 .714 .842

q9 40.3333 11.057 .395 .623 .864

q10 39.9667 11.551 .535 .498 .843

Page 132: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

B. VARIABEL KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.918 .924 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

q1 3.8333 .79148 30

q2 4.3333 .54667 30

q3 3.8000 .99655 30

q4 4.1667 .74664 30

q5 3.9667 .76489 30

q6 4.1333 .68145 30

q7 4.3000 .53498 30

q8 4.1667 .37905 30

q9 4.2000 .48423 30

q10 4.3667 .61495 30

q11 4.2000 .61026 30

q12 4.3333 .54667 30

Page 133: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Inter-Item Correlation Matrix

q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 q9 q10 q11 q12

q1 1.000 .531 .612 .574 .560 .682 .366 .441 .540 .342 .500 .452

q2 .531 1.000 .443 .535 .605 .339 .472 .388 .651 .547 .724 .423

q3 .612 .443 1.000 .695 .443 .599 .375 .183 .514 .630 .522 .696

q4 .574 .535 .695 1.000 .735 .633 .561 .264 .477 .538 .530 .451

q5 .560 .605 .443 .735 1.000 .604 .447 .258 .391 .393 .458 .275

q6 .682 .339 .599 .633 .604 1.000 .454 .445 .334 .455 .514 .525

q7 .366 .472 .375 .561 .447 .454 1.000 .595 .559 .388 .549 .472

q8 .441 .388 .183 .264 .258 .445 .595 1.000 .564 .321 .447 .388

q9 .540 .651 .514 .477 .391 .334 .559 .564 1.000 .440 .677 .521

q10 .342 .547 .630 .538 .393 .455 .388 .321 .440 1.000 .717 .650

q11 .500 .724 .522 .530 .458 .514 .549 .447 .677 .717 1.000 .724

q12 .452 .423 .696 .451 .275 .525 .472 .388 .521 .650 .724 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

q1 45.9667 26.654 .699 .686 .910

q2 45.4667 28.671 .687 .727 .910

q3 46.0000 24.828 .722 .821 .912

q4 45.6333 26.516 .770 .759 .906

q5 45.8333 27.247 .646 .702 .912

q6 45.6667 27.471 .708 .742 .909

q7 45.5000 29.155 .615 .596 .913

q8 45.6333 30.792 .489 .649 .918

q9 45.6000 29.214 .677 .711 .912

q10 45.4333 28.254 .667 .691 .911

q11 45.6000 27.697 .767 .834 .907

q12 45.4667 28.671 .687 .743 .910

Page 134: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

KUESIONER PENELITIAN

Saya Rifki Danarjanto Adisuryo, mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi STIE Muhammadiyah

Jakarta. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian untuk penulisan skripsi dengan judul “

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan

(Studi Kasus pada Badan Pengawas Obat dan Makanan)”, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini secara lengkap. Kerahasiaan data Bapak/Ibu

sebagai responden dalam penelitian ini terjamin dan tidak akan disebarluaskan. Atas bantuannya,

saya ucapkan terima kasih.

Nama Responden : .........................................................................

(boleh tidak diisi)

Umur : � 20 – 25 tahun � 26 – 30 tahun

� 31 – 35 tahun � 36 – 40 tahun

�> 41 tahun

Jenis Kelamin : �Pria �Wanita

Masa Kerja :� 0 – 5 tahun � 6 – 10 tahun

� 10 – 15 tahun � 16 – 20 tahun

�> 21 tahun

Pendidikan terakhir :� SMU Sederajat � Diploma

� Sarjana � Magister

� Lainnya.........................

Page 135: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Daftar Kuesioner

Silahkan memberikan jawaban anda dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban

yang tersedia :

SS = Sangat Setuju N = Netral STS = Sangat Tidak Setuju

S = Setuju TS = Tidak Setuju

A. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Satuan Kerja (satker) tempat saya bekerja membuat

laporan hasil keuangan tiap periode

2. Tujuan pembuatan laporan keuangan diketahui oleh

pegawai tempat saya bekerja

3. Pembuatan laporan keuangan di tempat saya bekerja

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP)

4. Setiap transaksi keuangan dilakukan identifikasi dokumen

sumbernya

5. Setiap transaksi keuangan di dukung oleh bukti transaksi

6. Pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara

kronologis

7. Transaksi keuangan diklasifikasikan sesuai dengan pos-

pos semestinya

8. Laporan keuangan dilaporkan secara berjenjang setiap

bulan, triwulanan, semesteran dan tahunan

9. Pelaksanaan rekonsiliasi internal dilakukan tiap bulan

10. Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN untuk

menyamakan data penggunaan data pengeluaran satker

dengan data pengeluaran KPPN

B.KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

No. Pertanyaan SS S N TS STS

Andal

1. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengambil

keputusan

2. Penyajian informasi pada laporan keuangan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya

3. Kepala Satker melakukan cross chek data untuk

menghindari kesalahan material dan bias pada laporan

keuangan

Page 136: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

Relevan

1. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengawasan

2. Laporan keuangan digunakan sebagai bahan perencanaan

untuk tahun yang akan datang

3. Laporan keuangan menyampaikan informasi yang

diperlukan oleh manajemen

Dapat Dibandingkan

1. Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

diperbandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya

2. Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat

dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama

3. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat

diuji, dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak lain,

hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda

jauh

Dapat Dipahami

1. Seluruh informasi yang disajikan dalam Laporan

keuangan (Neraca, LRA, dan CaLk) dapat dipahami

dengan mudah

2. Informasi dalam laporan keuangan dinyatakan dalam

istilah yang mudah dipahami

3. Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan

penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam

interpretasi dan penggunaan informasi tersebut dapat

dicegah

Page 137: PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI · PDF fileterhadap kualitas pelaporan keuangan (studi kasus pada badan pengawasan obat dan makanan) rifki danarjanto adisuryo 1203571426 ... program

DAFTAR RIWATA HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rifki Danarjanto Adisuryo

Tempat/tangga Lahir : Magelang, 11 Februari 1985

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Islam

Alamat : Jl. Tanjung V/No. 4 Taman Cimanggu Kota Bogor

RIWAYAT PENDIDIKAN

� Diploma III UGM Yogyakarta (2002 – 2005)

� SMU Negeri 1 Muntilan (1999 – 2002)

� SMP Negeri 1 Sawangan (1996 – 1999)

� MI Muhammadiyah 2 Sawangan (1990 – 1996)