103
PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DI DESA KOMPANG KECAMATAN SINJAI TENGAH KABUPATEN SINJAI Disusun dan Diusulkan Oleh : MUH SUFRIADI Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01886 14 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK

MASYARAKAT PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DI DESA

KOMPANG KECAMATAN SINJAI TENGAH

KABUPATEN SINJAI

Disusun dan Diusulkan Oleh :

MUH SUFRIADI

Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01886 14

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

i

PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK

MASYARAKAT PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DI DESA

KOMPANG KECAMATAN SINJAI TENGAH

KABUPATEN SINJAI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diusulkan Oleh :

MUH SUFRIADI

Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01886 14

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

iv

Page 4: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

v

Page 5: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

vi

Page 6: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

v

ABSTRAK

Muh Sufriadi. 2021. Pengaruh Pengetahuan Politik Terhadap Partisipasi

Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. (dibimbing oleh Amir Muhiddin

dan Hafiz Elfiansyah Parawu).

Tingginya partisipasi masyarakat pada pilkada serentak tahun 2018

Kabupaten Sinjai tentu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dari

dalam diri masyarakat atau dari luar diri masyarakat sehingga penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan pengetahuan

politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada Pilkada serentak tahun 2018 di

Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian yang

digunakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian survey. Teknik sampel

yang digunakan adalah sampling jenuh dengan pengukuran instrumen penelitian

yaitu; skala likerts. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis statistik deskriptif dan teknik analisis regresi sederhana dengan bantun

aplikasi softwere SPSS version 26.

Hasil penelitian ditemukan bahwa pengaruh secara parsial pengetahuan

politik pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai

Tengah Kabupaten Sinjai menunjukkan bahwa ada pengaruh antara indikator

pengetahuan tentang pemerintah (X1) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja

pengaruhnya tergolong kecil, yaitu hanya berpengaruh sebesar 14,0%. ada

pengaruh antara indikator pengetahuan tentang aturan main politik (X2) terhadap

Partisipasi Politik (Y), hanya saja pengaruhnya tergolong kecil, yaitu hanya

berpengaruh sebesar 16,3%. Dan tidak ada pengaruh antara indikator

pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat (X3) terhadap Partisipasi Politik

(Y) karena 0,003 ≤ dari 0,05 sehingga tidak berpengaruh. Pengaruh secara

simultan pengetahaun politik terhadap partisipasi politik masyarakat berdasarkan

pengambilan keputusan dalam menentukan model persamaan regresi linear

sederhana yang diketahui bahwa nilai Fhitung = 7,355 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,009 lebih besar ≥ dari 0,05 maka variabel pengetahuan politik (X) tidak

berpengaruh terhadap variabel partisipasi politik (Y) dengan demikan dapat

diketahui bahwa Ha ditolak karena nilai Signifikasi lebih besar dari 0,05 yang

artinya hipotesis yang mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh pengetahuan

politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pilkada serentak tahun 2018 di

Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Kata Kunci : Pengetahuan Politik, Partisipasi Politik, Pilkada

Page 7: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh

makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi

kita Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.

Dengan keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Pengetahuan Politik Terhadap Partisipasi Politik

Masyarakat Pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai”. Skripsi ini merupakan tugas

akhir yang saya ajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu

Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiayah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat Bapak Dr. H. Amir Muhiddin, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak

Dr. Hafiz Elfiansyah Parawu, S.T.,M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan.

Secara khusus penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang Ayahanda Almarhum Muh. Safri

Amir dan Ibunda Erni Raufung yang sangat berjasa dalam membesarkan,

Page 8: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

vii

merawat dan memberikan pendidikan sampai jenjang saat ini, yang tidak pernah

bosan untuk mendoakan, menyemangati, memotivasi serta memberikan bantuan

moril maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa

juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti pendidikan pada program S1 Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk memberi ilmu kepada penulis selama menempuh

perkuliahan.

5. Pihak masyarakat dan pemerintah Desa Kompang yang telah banyak

memberikan informasi dan data yang dibutuhkan selama penelitian

berlangsung.

6. Saudara(i)ku angkatan 2014 Ilmu Pemerintahan selaku teman seperjuangan

dalam meraih cita-cita yang telah banyak memberikan saran, dukungan,

motivasi dan selalu setia menemani saya dalam suka maupun duka, serta semua

pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

viii

7. Teristimewah istri saya tercinta Laras Amriani Patau serta putri saya tersayang

Zifara Al-Fatihah Daramata MS yang selalu setia menemani saya dalam suka

maupun duka memberikan dukungan baik secara materi maupun non materi

dalam menyelesaikan pendidikan saya.

Dan seluruh rekan serta pihak yang penulis tidak sebutkan namanya satu

persatu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan doanya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini

sangatlah jauh dari kata sempurna. Dan demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan

kritik yang sifatnya membangun penulis sangat diharapkan. Semoga karya skripsi

ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang

membutuhkan.

Makassar, 26 Agustus 2021

Penulis,

Muh Sufriadi

Page 10: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dan Teori ................................................................................ 9

1. Konsep Politik ................................................................................ 9

2. Konsep Pengetahuan Politik .......................................................... 10

3. Konsep Partisipasi Politik .............................................................. 20

4. Konsep Pemilihan Kepala Daerah ................................................. 25

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 28

C. Kerangka Pikir.................................................................................... 30

D. Defenisi Operasional .......................................................................... 31

E. Hipotesis ............................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian.............................................................. 34

B. Jenis dan Tipe Penelitian .................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 38

F. Teknik Pengabsahan Data .................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 41

B. Deskripsi Data Responden Penelitian ................................................ 48

C. Hasil Penelitian .................................................................................. 51

D. Pembahasan ........................................................................................ 56

Page 11: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memahami politik di masyarakat merupakan hal yang sangat menarik untuk

diketahui. Karena pengetahuan politik itu merupakan suatu proses dialogik

diantara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini para anggota masyarakat

mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik

negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik seperti pemerintah, dan partai

politik. Pengetahuan politik mengajarkan masyarakat untuk lebih mengenal sistem

politik negaranya.

Seperti yang di sebutkan dalam pasal 1 ayat (4) UU No. 2 Tahun 2008

tentang partai politik yang menyebutkan bahwa pendidikan politik merupakan

proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, daan tanggung

jawab setiap warga Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut

pasal tersebut jelas dikatakan bahwa partai politik berhak memberikan

pengetahuan politik kepada setiap warga Negara dan seiap warga Negara juga

berhak menerima pendidikan itu. Misalnya pengetahuan politik yang diberikan

oleh partai politik kepada masyarakat, disini partai politik memberikan

pengetahuan politik secara berkala kepada masyarakat. Dengan adanya

pengetahuan politik yang diberikan oleh partai politik, maka masyarakat mulai

memahami apa itu politik.

Partisipasi politik masyarakat dalam suatu negara sangatlah penting,

terutama bagi negara yang menyebut dirinya sebagai negara demokrasi. Suatu

Page 13: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

2

negara dapat dikatakan sebagai negara demokrasi ketika pemerintah memberikan

kesempatan kepada warga negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.

Salah satu kegiatan politik yang paling umum menunjukkan suatu negara disebut

negara demokrasi yaitu adanya kebebasan bersuara misalnya dalam pemilihan

umum. Kegiatan tersebut mengikutsertakan seluruh masyarakat untuk ikut serta

atau berpartisipasi dalam kegiatan politik. Pada saat proses pemilihan umum,

masyarakat dapat memberikan hak suaranya untuk memilih calon pemimpin yang

akan menjabat dalam kursi pemerintahan.

Dalam setiap Pemilu, masalah Golongan Putih (Golput) sering menjadi

wacana yang hangat dan krusial. Meski tidak terlalu signifikan, tetapi ada

kecenderungan atau trend peningkatan jumlah Golput dalam setiap pemilihan.

Bahkan Golput adalah jumlah terbesar di hampir setiap pemilihan di gelar.

Sejatinya Golput adalah fenomena yang alamiah. Hanya saja, tentunya hal ini di

batasi oleh jumlahnya. Di hampir setiap pemilihan, jumlah Golput akan di anggap

sehat jika jumlah Golput dalam kisaran 30 persen, meski banyak pemilihan

jumlah Golputnya melampaui titik itu, mencapai kisaran 40 persen.

Kesadaran politik warga negara menjadi faktor determinan dalam partisipasi

politik masyarakat, artinya berbagai hal pengetahuan dan kesadaran akan hak dan

kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat dan kegiatan politik

menjadi ukuran dan kadar seseorang terlibat dalam proses partisipasi politik.

Berdasarkan fenomena ini maka W. Page memberikan model partisipasi menjadi

empat tipe (Rahman, 2007): (1) Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan

kepercayaan kepada pemerintah tinggi maka partisipasi politik cenderung aktif,

Page 14: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

3

(2) Sebaliknya kesadaran dan kepercayaan sangat kecil maka partisipasi politik

menjadi pasif dan apatis, (3) Kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap

pemerintah lemah maka perilaku yang muncul adalah militan radikal, dan (4)

Kesadaran politik rendah tetapi kepercayaan pada pemerintah tinggi maka

partisipasinya menjadi sangat pasif, artinya hanya berorientasi pada output politik.

Pemilihan Kepala Daerah atau yang sekarang lebih dikenal dengan Pilkada

secara langsung merupakan sebuah kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang

menjadi momentum politik besar untuk menuju demokratisasi. Momentum ini

seiring dengan salah satu tujuan reformasi, yaitu untuk mewujudkan Indonesia

yang lebih demokratis yang hanya bisa dicapai dengan mengembalikan

kedaulatan ke tangan rakyat. Perubahan format Pilkada setelah berlakunya UU

No. 23 Tahun 2014 telah mengakhiri pengaruh Pemerintah Pusat yang dominan.

Pilkada langsung dilaksanakan sebagai wujud nyata pelaksanaan demokrasi dalam

mengajarkan masyarakat untuk melihat dan berpikir secara objektif terhadap

fenomena politik di tingkat daerah, sehingga masyarakat tidak semata-mata

terfokus pada pola pikir dan perilaku politik para elite politik yang berkompetisi

dalam Pilkada.

Pada tanggal 27 Juni 2018, Indonesia secara serentak melaksanakan

kegiatan demokrasi berupa Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di tiap-tiap daerah.

Daerah Kabupaten Sinjai sendiri terdapat 3 (tiga) kandidat calon kepala daerah

yang mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018 yaitu (1) Andi

Seto Gadishta Asapa dan Andi Kartini Ottong, (2) H. Sabirin Yahya dan Andi

Mahyanto Masda, (3) Takyuddin Masse dan Mizar Roem. Hasil perolehan suara

Page 15: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

4

pada Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018 khususnya di Desa Kompang penguna

hak pilih berjumlah 1.190 dari total 1.500 yang terdaftar sebagai pemilih tetap di

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sinjai tahun 2018.

Sumber : KPU Kabupaten Sinjai, 2018

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui jumlah pemilih dari masyarakat

Kecamatan Sinjai Tengah khususnya Desa Kompang. Rekapitulasi data di Desa

Kompang dapat diketahui ada 1.500 pemilih yang terdiri dari laki-laki berjumlah

745 pemilih dan perempuan berjumlah 754 pemilih. Pengguna hak pilih di Desa

Kompang berjumlah 1.190 pengguna hak pilih, meliputi pengguna hak pilih laki-

laki yang berjumlah 572 dan perempuan yang berjumlah 618. Secara keseluruhan

data di Desa Kompang total partisipasi politik masyarakat sebesar 79,33% dengan

presentase suara sah sebesar 98%.

Hasil perolehan suara pada Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018

menandakan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi termasuk untuk

Page 16: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

5

masyarakat Desa Kompang pada Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018

merupakan salah satu contoh bentuk partisipasi politik yang mengikutsertakan

seluruh masyarakat Kabupaten Sinjai khususnya di Desa Kompang untuk ikut

berpartisipasi dengan mengunakan hak suaranya untuk memilih calon Kepala

Daerah. Menurut Surbakti, yang dikutip oleh (Cholisin & Nsiwan, 2012) bahwa

partisipasi politik memiliki pengertian keikutsertaan warga negara biasa dalam

menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.

Sedangkan menurut (Budiardjo, 2008) mengatakan bahwa partisipasi politik

adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif

dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara secara

langsung atau tidak langsung, dan mempengaruhi kebijakan pemerintah (public

policy).

Tingginya partisipasi masyarakat pada Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018

tentu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dari dalam diri masyarakat

atau dari luar diri masyarakat tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi

perilaku politik masyarakat yaitu pengetahuan politik dan aktor politik.

Pengetahuan politik yang didapat oleh masyarakat pada Pilkada Kabupaten Sinjai

tahun 2018 yaitu salah satunya dengan memberikan pendidikan politik yang

dilakukan dengan cara sosialisasi politik oleh lembaga, partai, ataupun tokoh-

tokoh masyarakat.

Dalam penelitian (Andriyus, 2013) mengungkapkan bahwa keikutsertaan

masyarakat dalam proses pemilihan umum tidak terlepas dari adanya beberapa

faktor yang mempengaruhi, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

Page 17: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

6

politik masyarakat dalam pemilihan umum yaitu faktor internal yag meliputi

tingkat pendidikan, tingkat kehidupan ekonomi, dan kesadaran politik. Sedangkan

untuk faktor eksternal meliputi peranan pemerintah, peranan partai politik,

peranan media massa, dan perilaku aktor politik.

Dari hasil laporan Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018 khususnya di Desa

Kompang telah dilakukan beberapa tahapan sosialisasi yang diberikan kepada

masyarakat seperti sosialisasi tingkat desa, sosialisasi menggunakan mobil

keliling, sosialisasi pembagian stiker, dan sosialisasi lainnya. Gencarnya

sosialisasi politik pada pilkada 2018 tak lain bertujuan meningkatkan pengetahuan

politik masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesadaran politik pada

masyarakat serta meningkatkan partisipasi politik pada Pilkada 2018. Walaupun

banyak sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat guna meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman politik masyarakat tentang Pilkada 2018, namun

masih banyak masyarakat kurang mengetahui tentang politik khususnya terkait

Pilkada 2018. Beberapa orang di Desa Kompang yang berpendapat bahwa mereka

kurang mengetahui adanya sosialisasi tersebut ada pula yang berpendapat bahwa

mereka tidak menghadiri ketika sosialisasi dilaksanakan. Selain sosialisasi yang

dilakukan oleh lembaga, partai, ataupun tokoh-tokoh masyarakat masih banyak

faktor yang mempengaruhi pengetahuan politik masyarakat, seperti tingkat

pendidikan, pekerjaan, usia, agama, lingkungan pergaulan, serta media massa

yang di gunakan oleh masyarakat.

Masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan politik seperti pada Pilkada

2018 melalui pemberian suara atau kegiatan lain guna mendukung jalannya

Page 18: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

7

Pilkada 2018, terdorong oleh keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat tersebut untuk kepentingan bersama, menentukan calon kepala daerah

yang dipilih dan kebijakan apa yang akan dibuat oleh Kepala Daerah yang terpilih

guna mensejahterakan masyarakat. Keikutsertaan dalam partisipasi politik paling

tidak dapat mempengaruhi tindakan Kepala Daerah yang terpilih dalam

pembuatan keputusan yang mengikat. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa

kegiatan mereka mempunyai efek politik.

Desa Kompang pada Pilkada Sinjai tahun 2018 memiliki persentase

partisipasi yang tinggi karena lebih dari 50%. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Politik

terhadap Partisipasi Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak tahun 2018

di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik

masyarakat pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai secara parsial?

2. Seberapa besar pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik

masyarakat pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai secara simultan?

Page 19: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik

masyarakat pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai secara parsial.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik

masyarakat pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai secara simultan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman serta memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang

peneliti peroleh selama perkuliahan di Program Studi Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unismuh Makassar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan

untuk pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai

masalah pengetahuan politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada

Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kabupaten Sinjai.

Page 20: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dan Teori

1. Konsep Politik

Politik menurut (Ishomuddin, 2013) adalah serangkaian kegiatan dalam

suatu sistem politik yang menyangkut proses untuk tujuan-tujuan dari sistem

itu dan melaksanakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan politik

menurut (Paramita, 2017) adalah suatu jaringan interaksi antar manusia dengan

kekuasaan diperoleh, ditransfer dan digunakan. Kegiatan Politik diusahakan

untuk mencapai keseimbangan dalam rangka mewujudkan kepentingan

bersama dalam sebuah organisasi. Ketika keseimbangan tersebut tercapai,

maka kepentingan individu akan mendorong pencapaian kepentinganbersama.

Pandangan lain menurut (Sukarno, 2016) mendefinisikan bahwa politik

ialah merupakan usaha-usaha yang ditempuh warga Negara untuk

membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Dimana melaui kegitan

politik tersebut diharapkan mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi

kepentingan bersama. (Sukarno, 2016) juga menyatakan bahawa unsur paling

penting dalam sistem politik ialah pembagian nila-nilai terutama nilai

kesejahteraan, keadilan dan keamanan bagi semua warga negara dan untuk

semau masyarakat. Dengan begitu politik erat dengan pengambilan kebijakan

pemerintah, yang secara normatif harus bersih dan berhasil. Sehingga beberapa

pendapat di atas dapat dikatakan bahwa definisi politik secara umum adalah

usaha-usaha yang ditempuh orang atau kelompok untuk mencapi tujuan.

Page 21: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

10

Menurut (Budiardjo, 2008) bahwa dewasa ini definisi mengenai politik

yang sangat normatif itu telah terdesak oleh definisi-definisi lain yang lebih

menekankan pada upaya untuk mencapai masyarakat yang baik, seperti

kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan sebagainya.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk

menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar

warga, untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama harmonis.

Usaha menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan

yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-

cara melaksanakan tujuan itu.

Menurut (Sitepu, 2012) menyatakan bahwa sejak awal hingga

perkembangan terakhir, sekurang-kurangnya ada 5 (lima) pandangan mengenai

politik. Pertama, politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warganegara untuk

membiarakan dan mewujudkan “kebaikan bersama”. Kedua, politik adalah

segala hal yang terkait dengan “penyelenggaraan Negara dan pemerintahan”.

Ketiga, politik adalah sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk “mencari

dan mempertahankan”. Keempat, politik adalah sebagai kegiatan yang terkait

dengan “perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum”. Kelima, politik adalah

sebagai “konflik” dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-sumber

yang dianggap penting.

2. Konsep Pengetahuan Politik

Mengenai pengertian pengetahuan politik, maka ada baiknya terlebih

dahulu dipaparkan mengenai pengertian pengetahuan, bagaimana pengetahuan

Page 22: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

11

itu diperoleh, serta sumber-sumber pengetahuan tersebut. Istilah “pengetahuan”

dipergunakan untuk menyebut ketika manusia mengenal sesuatu. Unsur

pengetahuan adalah yang mengetahui, diketahui, serta kesadaran tentang hal

yang ingin diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut

adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu

dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang ingin

diketahuinya. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau

segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya, atau

hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu (Surajiyo, 2010).

Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada di dalam pikiran manusia,

tanpa pikiran maka pengetahuan menjadi tidak eksis. Oleh karena itu,

keterkaitan antara pengetahuan dengan pikiran merupakan sesuatu yang

kodrati. Bahm (Surajiyo, 2010) menyebutkan ada 8 (delapan) hal penting yang

berfungsi membentuk struktur pikiran manusia, yaitu sebagai berikut:

a. Mengamati (to observe); pikiran berperan dalam mengamati objek-objek.

Dalam melaksanakan pengamatan terhadap objek itu maka pikiran haruslah

bentuk kesadaran. Kesadaran adalah suatu karakteristik tau fungsi pikiran.

Kesadaran jiwa ini melibatkan dua unsur penting, yakni kesadaran untuk

hakiki dalam pengetahuan intuisi. Intuisi senantiasa hadir dalam kesadaran

ini melibatkan pula fungsi pikiran yang lain.

b. Menyelidiki (to inquire); ketertarikan pada objek dikondisikan oleh jenis-

jenis objek yang terampil. Tenggang waktu atau durasi minat seseorang

pada objek itu sangat terganggu pada “daya tariknya”. Kehadiran dan durasi

Page 23: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

12

suatu minat biasanya bersaing dengan minat lainnya, sehingga paling tidak

seseorang memiliki banyak minat pada perhatian yang terarah. Minat-minat

ini ada dalam banyak cara. Ada yang dikaitkan dengan kepentingan

jasmaniah, permintaan lingkungan, tuntutan masyarakat, tujuan-tujuan

pribadi, konsepsi diri, rasa tanggung jawab, rasa kebebasan bertindak, dan

lain-lain. Minat terhadap objek cenderung melibatkan komitmen,

kadangkala komitmen ini hanya merupakan kelanjutan atau menyertai

pengamatan terhadap objek. Minatlah yang membimbing seseorang secara

alamiah untuk terlibat ke dalam pemahaman pada objek-objek.

c. Percaya (to believe); manakala suatu objek muncul dalam kesadaran,

biasanya objek-objek itu diterima sebagai objek yang menampak. Kata

percaya biasanya dilawankan dengan keraguan. Sikap menerima sesuatu

yang menampak sebagai pengertian yang memadai setelah keraguan,

dinamakan kepercayaan.

d. Hasrat (to desire); kodrat hasrat ini mencakup kondisi biologis serta

psikologis dan interaksi dialektik antara tubuh dan jiwa. Karena pikiran

dibutuhkan untuk aktualisasi hasrat, kita dapat mengatakannya sebagai

hasrat pikiran. Tanpa pikiran tidak mungkin ada hasrat.

e. Maksud (to intend); kendatipun memiliki maksud ketika akan menobservasi,

menyelidiki, mempercayai, berhasrat, namun sekaligus perasaannya tidak

berbeda atau bahkan terdorong ketika melakukannya.

f. Mengatur (to organize); setiap pikiran adalah suatu organisasi yang teratur

dalam diri seseorang.

Page 24: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

13

g. Menyesuaikan (to adapt); menyesuaikan pikiran sekaligus melakukan

pembatasan-pembatasan yang dibebankan pada pikiran melalui kondisi

keberadaan yang mencakup dalam otak dan tubuh di dalam fisik, biologis,

lingkungan sosial dan kultural dan keuntungan yang terlihat pada tindakan,

hasrat, dan kepuasan.

h. Menikmati (to enjoy); pikiran-pikiran mendatangkan keasyikan. Orang yang

asyik dalam menekuni suatu persoalan, ia akan menikmati itu dalam

pikirannya.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

(Notoatmodjo, 2003) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

1) Usia; Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

2) Pendidikan; Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi dan semakin banyak informasi yang masuk maka semakin banyak

pula pengetahuan yang didapat.

3) Sumber Informasi; Sumber informasi adalah data yang diproses kedalam

suatu bentuk yang mempunyai dan mempunyai nilai nyata dalam membuat

keputusan. Informasi yang diperoleh dapat memberikan pengaruh jangka

pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Sumber informasi dapat berupa informasi: Visual

Page 25: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

14

(buku, jurnal, makalah, majalah, koran), Audio (radio) dan Audiovisual

(televise, pakar/petugas kesehatan, internet).

4) Pengalaman; Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masa lalu.

5) Pekerjaan; Pekerjaan secara tidak langsung dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat

dengan faktor interaksi sosial dimana terjadi pertukaran informasi yang

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan.

Pengetahuan politik akan membawa orang pada tingkat partisipasi

tertentu, dalam politik seseorang tidak hanya dituntut mengembangkan

pengetahuan juga harus mengembangkan aspek sikap dan keterampilan.

Perpaduan ketiga aspek tersebut menurut Crick & Porter (Fyfe, 2007) disebut

melek politik “political literacy”. Dari aspek pengetahuan seseorang dikatakan

melek politik apabila sekurang-kurangnya menguasai tentang :

a) Informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan, dari mana uang

berasal, bagaiman sebuah institusi bekerja.

b) Bagaimana melibatkan diri secara aktif dalam memanfaatkan pengetahuan.

c) Kemampuan memprediksi secara efektif bagaimana cara memutuskan

sebuah issu.

d) Kemampuan mengenal tujuan kebijakan secara baik yang dapat dicapai

ketika issu (masalah) telah terpecahkan.

Page 26: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

15

e) Kemampuan memahami pandangan orang lain dan pembenahan mereka

tentang tindakannya dan pembenaran tindakan dirinya sendiri.

Dennis (Budianto, 2017) merumuskan pengetahuan politik dalam tiga

variabel, yaitu; pengetahuan tentang pemerintahan, pengetahun tentang aturan

main politik, dan pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat.

Pengetahuan politik dalam jurnal “The Question(s) of Political Knowledge”

dimana Pengetahuan politik merupakan merupakan konsep sentral dalam studi

opini publik dan perilaku politik. Pengetahuan politik merupakan dasar dari

perilaku politik seseorang (Barabas, dkk, 2014).

Sumber pengetahuan dan pemahaman tentang politik dapat diperoleh dari

pendidikan politik. Pendidikan politik disebut pula sebagai political forming

atau politische bildung. Disebut “forming” karena terkandung intensi untuk

membentuk insan politik yang menyadari status atau kedudukan politiknya di

tengah masyarakat. Dan disebut “bildung” (pembentukan dan pendidikan diri

sendiri), karena istilah tersebut menyangkut aktivitas: membentuk diri sendiri,

dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab sendiri untuk menjadi insan

politik (Kartono, 2009). Menurut (Surbakti, 2010) menjelaskan bahwa

pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik di antara pemberi dan

penerima pesan. Melalui proses ini, para anggota masyarakat mengenal dan

mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya

dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti sekolah pemerintah, dan partai

politik.

Page 27: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

16

Politik dapat diartikan sebagai aktivitas, perilaku atau proses yang

menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan

keputusan-keputusan yang sah berlaku ditengah masyarakat. Aturan dan

keputusan tadi ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah, di tengah medan

sosial yang dipenuhi kemajemukan atau kebinekaan, perbedaan kontroversi,

ketegangan dan konflik. Oleh adanya kekuatan-kekuatan sosial yang

bermacam-macam itu perlu ditegakkan tata tertib. Maka disebabkan oleh visi

dan kepentingan yang berbeda-beda atau bervariasi, yang didukung oleh

kawan-kawan sehaluan atau justru ditentang oleh kelompok-kelompok awan,

maka:

a) Politik merupakan proses untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan

b) Inti politik ialah penggunaan kekuasaan yang diarahkan pada pengambilan

keputusan bagi segenap ikatan hidup suatu bangsa.

Pengetahuan politik menurut Kansil (Nugraheni, 2017) berfungsi untuk

lebih memberi isi dan arah serta pengertian kepada proses penghayatan nilai

yang sedang berlangsung. Dalam hubungan ini, jelas bahwa pendidikan politik

yang dimaksud ditekankan kepada usaha mendapatkan pengertian tentang nilai

yang etis normatif, yaitu dengan menanamkan nilai dan norma yang

merupakan landasan dan motivasi bangsa Indonesia serta dasar untuk membina

dan mengembangkan diri guna ikut serta berpartisipasi dalam kehidupan

bangsa dan negara.

Pendidikan politik tidak hanya diarahkan pada perubahan-perubahan

sikap politik individu saja, akan tetapi juga diarahkan pada pembaharuan

Page 28: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

17

bentuk-bentuk struktur politik dan lembaga kemasyarakatan. Pendidikan politik

dengan tugas pokok membangun kekuatan-kekuatan kontra untuk

memberantas macam-macam distorsi (pemutar-baikan, perubahan bentuk

kearah yang salah, pemuntiran) dan situasi-situasi yang tidak melegakan hati

penuh disharmoni, pertentangan dan persaingan. Dengan begitu pendidikan

politik itu diarahkan pada humanisasi masyarakat Indonesia, agar lebih

melegakan untuk dihuni oleh rakyat, dan tidak boleh indoktrinatif sifatnya

(Kartono, 2009). Menurut (Winarno, 2009) menjelaskan bahwa orientasi

pendidikan politik itu adalah mengubah masyarakat dengan kesadaran yang

bersifat nail menjadi masyarakat yang bersifat kritis. Dengan kata lain, untuk

menyadarkan masyarakat mengenai isu-isu politik.

Pendidikan politik di masa sekarang mempunyai tujuan pokok yaitu

partisipasi politik rakyat (politische beteiligung), keterpihakan dalam konflik

umum terbuka, dan keikutsertaan untuk menentukan kebijakan-kebijakan

umum, maka keberanian menentukan pendirian sendiri secara otonom itu

sangat diutamakan dalam pendidikan politik di tengah banyak konflik yang

disebabkan oleh perbedaan kepentingan-kepentingan. Maka aktivitas politik itu

selalu mengandung intensi untuk mempengaruhi, khususnya mempengaruhi

pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut kepentingan orang

banyak. Jadi, pendidikan politik yaitu upaya untuk menyiapkan pribadi-pribadi

dalam perjuangan politik, guna mencapai penyelesaian politik yang paling

menguntungkan semua pihak. Dengan demikian, pendidikan politik itu

mengajak para subjek untuk melihat, berfikir, berdialog dan berbuat politik

Page 29: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

18

dengan cara lain. Karena melalui cara konvensional (yang lama) orang

terjerumus ke jalan buntu, tidak tercapai konsesus, dan terjadi banyak

kepincangan serta kesenjangan. Jelasnya, pendidikan politik dizaman sekarang

itu berusaha menuju ke reorientasi dalam cara merasa, berfikir, berkehendak

yang dikaitkan dengan aksi atau perbuatan politik guna mencapai kemajuan

dan perbaikan. Maka pendidikan politik itu bukan hanya berbicara dan berfikir

saja, akan tetapi mengarah ke relasi dengan aksi mengatasi kesulitan dan

memecahkan masalah. Oleh karena itu proses belajar politik dengan berbuat

nyata. Tak heran bahwa pendidikan politik itu ada unsur-unsur: (1)

pembentukan sikap, keyakinan, watak, kepribadian, (2) praxis, aksi, perbuatan

menuju peningkatan (transedensi) bagi strukturstruktur politik dan

kemasyarakatan, (3) demokratisasi di segala segi kehidupan, (4) kritik

kemasyarakatan, dan kritik terhadap kesalahan-kesalahan politik yang

dilakukan oleh birokrasi dan partai-partai, (5) dilanjutkan dengan upaya atau

praxis mengatasi konflik-konfliknya yang ditimbulkan oleh perbedaan interes

dan ideologi (Kartono, 2009).

Pendidikan politik sangat diperlukan dalam perjuangan politik tersebut

dengan mengupayakan secara sistematis aktivitas (Kartono, 2009), sebagai

berikut:

1) Melaksanakan pendidikan kewarganegaraan (staatsburgerlijke vorming).

Terutama ditujukan pada kesadaran politik individu, yaitu menyadari

penentuan tempat atau plaatsbepaling, kewajiban dan hak-hak politik selaku

warganegara. Bisa berfikir jernih dan tidak pasif konformistis, tidak

Page 30: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

19

mengambang tanpa daya, tetapi berani berfikir secara mandiri, dengan

mengemukakan opini sendiri secara tegas tanpa rasa takut serta tanpa

adanya tekanan maupun paksaan eksternal.

2) Mampu menjalin kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dengan

masayarakat luas. Sebab, pada asasnya politik yang dipakai oleh manusia itu

berupa penerapan kekuasaan yang diarahkan pada pengambilan keputusan

bagi kebahagiaan hidup sutu bangsa dan bagi relasi bangsa tersebut dengan

bangsa-bangsa lain (relasi antar bangsa). Usaha ini dilakukan lewat partai-

partai politik dan kelompok penekan/pressiegroep. Oleh sebab itu, partai

politik dan kelompok penekan ini sifatnya berbeda dengan organisasi

kemasyarakatan atau sosial.

3) Dalam pendidikan politik jiga dikembangkan kemampuan tepa slira atau

medemenselijkheid dan kepekaan sosial, juga pendidikan kemasyarakatn

yaitu kultivasi kesanggupan individu untuk berperan aktif dalam

komunikasi politik.

4) Pendidikan politik juga menekankan pembinaan agar:

a) kekuasaan dapat difungsikan secara lebih baik, dan lebih manusiawi,

b) Adanya kontrol terhadap kekuasaan, agar kekuasaan tersebut bias

beroperasi lebih efisien.

Keempat kegiatan tersebut di atas merupakan bentuk partisipasi aktif

yang sejatinya dari peranan individu dan rakyat bila semua itu dilakukan secara

benar dan jujur, dalam kegiatan politik konkrit di tengah iklim demokrasi

(Kartono, 2009). Sedangkan pendapat (Dayanto, 2015) bahwa pihak-pihak

Page 31: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

20

yang terlibat dalam pelaksanaan partisipasi masyarakat yang paling utama

adalah masyarakat itu sendiri, sehingga kesadaran partisipasi dan aktivitas

partisipasi perlu dibangun melalui pendidikan politik. Pihak yang

bertanggungjawab terhadap pendidikan politik bagi rakyat adalah tokoh-tokoh

masyarakat dan organisasi lokal, baik berupa institusi akademis, media massa,

lembaga swadaya masyarakat.

3. Konsep Partisipasi Politik

Setiap warga negara berhak dan wajib untuk berpartisipasi dalam setiap

aspek kehidupan dan bernegara. Partisipasi warga negara dapat mencakup

seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam kehidupan politik. Dalam

kehidupan politik partisipasi warga negara tidak hanya berkaitan dengan

pemilihan pimpinan negara saja, tetapi partisipasi warga negara tersebut juga

mampu secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi setiap

kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Sesuai dengan istilah partisipasi,

maka partisipasi berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak

mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan

pelaksanaan keputusan politik berupa kebijakan publik. Kegiatan warga negara

pada dasarnya dibagi dua, yakni: (1) mempengaruhi isi kebijakan umum, dan

(2) ikut menentukan pembuatan dan pelaksana keputusan politik. Dengan kata

lain, partisipasi politik merupakan perilaku politik, tetapi perilaku politik tidak

selalu berupa partisipasi politik (Agustino, 2007).

Menurut (Syahrial, 2011) bahwa partisipasi politik adalah kegiatan

seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan

Page 32: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

21

politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi

kebijakan pemerintah. Sedangkan (Budiardjo, 2008), menjelaskan sebagai

definisi umum bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau

kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara

lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan, secara langsung atau tidak

langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (publik policy). Kegiatan ini

mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum,

menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting) atau lobbying

dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai atau

salah satu gerakan sosial dengan partai politik sebagai pelaku utama.

Menurut (Rahman, 2007), “kegiatan politik yang tercakup dalam konsep

partisipasi politik mempunyai berbagai macam bentuk”. Bentuk-bentuk

partisipasi politik yang terjadi berbagai negara dan waktu dapat dibedakan

menjadi kegiatan politik dalam bentuk konvensional dan non konvensional,

termasuk yang mungkin legal (seperti petisi) maupun illegal, penuh kekerasan,

dan revolusioner. Bentuk-bentuk frekuensi partisipasi politik dapat dipakai

sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas kehidupan

politik, kepuasan/ ketidakpuasan warganegara. Bentuk-bentuk partisipasi

politik yang dikemukakan oleh Almond (Sitepu, 2012) yang terbagi dalam

“dua bentuk yaitu partisipasi politik konvensional dan partisipasi politik non

konvensional”.

Berbeda dengan Conway, Huntington dan Nelson (Priambodo, 2000)

membedakan bentuk-bentuk partisipasi politik dalam kategori sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

22

a) Electoral Activity, yaitu segala bentuk kegiatan yang secara langsung atau

pun tidak langsung berkaitan dengan pemilu. Electoral Activity ini juga

mencakup pemberian suara, sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam

suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau setiap tindakan

yang bertujuan mempengaruhi hasil proses pemilihan umum.

b) Lobbying, yaitu tindakan dari individu atau pun sekelompok orang untuk

menghubungi pejabat pemerintah atau pun tokoh politik dengan tujuan

untuk mempengaruhi pejabat atau pun tokoh pilitik tersebut terkait masalah

yang mempengaruhi kehidupan mereka.

c) Organizational activity, yaitu keterlibatan warga masyarakat ke dalam

berbagai organisasi sosial dan politik.

d) Contacting, yaitu partisipasi yang dilakukan oleh warga negara dengan cara

langsung misalnya melakukan komunikasi untuk membangun jaringan

kerjasama.

e) Violence, yaitu cara-cara kekerasan untuk mempengaruhi pemerintah.

Penggunaan kekerasan mencerminkan motivasi-motivasi partisipasi yang

cukup kuat. Kekerasan dapat ditujukan untuk mempengaruhi

kebijakankebijakan pemerintah (huru-hara, pemberontakan) atau mengubah

seluruh sistem politik dengan cara revolusi.

Sementara itu, Verba (Priambodo, 2000) menemukan bahwa individu-

individu cenderung memilih bentuk-bentuk partisipasi politik yang dilakukan

secara tetap sesuai motivasi dan tujuan, tidak berubah-ubah seperti

diasumsikan banyak analist. Bentuk-bentuk partisipasi yang sejenis

Page 34: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

23

membentuk kelompok (cluster) bersama. Pengelompokan tersebut kemudian

dimodifikasi oleh (Dalton, 2009) sebagai berikut:

1. Pemberian suara dalam pemilu (Voting), yaitu bentuk-bentuk partisipasi

politik yang terkait dengan pemilihan (voting/electing). Voting adalah

bentuk yang paling sederhana untuk mengukur partisipasi.

2. Keikutsertaan dalam kampanye politik (Campaign activity), yaitu aktivitas

kampanye yang mewakili bentuk- bentuk partisipasi yang merupakan

perluasan dari pemilihan (extension of electoral participation). Termasuk

di dalamnya bekerja untuk partai atau seorang kandidat, menghadiri

pertemuan-pertemuan kampanye, melakukan persuasi terhadap orang lain

untuk memilih, dan segala bentuk aktivitas selama dan antara pemilihan.

3. Menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan (Communal

activity). Bentuk-bentuk partisipasi ini berbeda dengan aktivitas kampanye

karena aktivitas komunal mengambil tempat di luar setting pemilihan (out

side the electoral setting). Termasuk keterlibatan dalam kelompok-

kelompok masyarakat yang interest dan concern dengan kebijakan umum

seperti kelompok studi lingkungan, kelompok wanita, atau proteksi terhadap

konsumen.

4. Mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah (Contacting personal on

personal matters). Bentuk partisipasi ini berupa individu melakukan

kontak terhadap individu berkait dengan suatu materi tertentu yang

melekat pada orang tersebut. diperlukan inisiatif dan informasi yang tinggi

terkait isu yang spesifik, dalam kontak yang bersifat perseorangan ini.

Page 35: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

24

Bentuk partisipasi ini seringkali digunakan untuk membangun pengertian,

kepercayaan, mencari koneksi, atau pun membangun jaringan.

5. Kritik terhadap kebijakan pemerintah (Protest), yaitu bentuk-bentuk

partisipasi yang unconventional seperti demonstrasi dan gerakan protes.

Walaupun individu-individu yang memilih bentuk partisipasi ini sering

berada di luar jalur/saluran yang normal, namun mereka seringkali menjadi

bagian penting dalam proses demokratisasi.

Sedangkan menurut (Ajeng, 2014) yang dimaksud dengan partisipasi

politik adalah pemberian suara dalam pemilihan umum, partisipasi dalam

diskusi politik informal, partisipasi dalam rapat umum dan ikut kampanye.

Menurut (Budiardjo, 2008), mengemukakan bahwa unsur-unsur

partisipasi politik terdiri dari:

1) Kriteria yang pertama adalah Pemberian Suara Dalam Pemilihan Umum,

Merupakan bentuk partisipasi politik yang paling luas tersebar. Tujuan

pemberian suara antara lain untuk memilih secara langsung badan

legislative ataupun eksekutif. Pemberian suara pada pemilihan umum

meliputi pemlihan umum dan pemilihan kepala daerah.

2) Kriteria yang kedua adalah Menghadiri Rapat Umum, Merupakan suatu

bentuk partisipasi yang dapat terjadi secara formal. Rapat merupakan

partisipasi politik yang dituangkan kedalam bentuk diskusi-diskusi oleh

individu-individu dalam keluarga masing-masing, ditempat kerja atau

diantara sahabat-sahabat maupun antar masyarakat secara formal.

Page 36: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

25

3) Kriteria yang ketiga adalah Hubungan Dengan Pejabat Pemerintah, Dengan

melakukan hubungan dengan pejabat pemerintah mengenai komunikasi

individual dengan pejabat pemerintah sebagai rambu-rambu partisipasi

politik. Kegiatan yang diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku

pembuat dan pelaksanaan kebijakan politik, kegiatan mempengaruhi

pemerintah yang di lakukan secara langsung atau tidak langsung. Kegiatan

mempengaruhi pemerintah dapat di lakukan dengan melalui prosedur yang

wajar dan tidak berupa kekerasan..

4) Kriteria yang keempat adalah Menjadi Anggota Partai Politik, Merupakan

suatu kegiatan yang dapat di nyatakan sebagai agen-agen mobilisasi politik,

karena melalui kelompok ini anggota-anggota masyarakat dapat

mengeluarkan berbagai gagasan dan mempertanyakan lewat sistem politik

yang bersangkutan.

4. Konsep Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, atau

seringkali disebut Pilkada atau Pemilukada, adalah bagian dari implementasi

demokrasi. Kepala Daerah adalah jabatan politik yang bertugas memimpin dan

menggerakkan lajunya roda pemerintahan. Terminologi jabatan publik artinya

kepala daerah menjalankan fungsi pengambilan keputusan langsung dengan

kepentingan rakyat atau publik, berdampak kepada rakyat dan dirasakan. oleh

Karena itu Kepala Daerah harus dipilih oleh rakyat dan wajib mempertanggung

jawabkannya. Sedangkan makna jabatan politik adalah bahwa mekanisme

rekruitmen kepala daerah dilakukan secara politik yaitu melalui pemilihan

Page 37: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

26

yang melibatkan elemen-elemen politik yaitu dengan menyeleksi rakyat

terhadap tokoh yang mencalonkan sebagai kepala daerah. Dalam kehidupan

politik di daerah, pilkada merupakan kegiatan yang nilainya sejajar dengan

pemilihan legislatif, terbukti kepala daerah dan DPRD menjadi mitra

(Hadiawan, 2009).

Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program, Dan Jadwal Penyelenggaraan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau

Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018 menjelaskan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota, selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat

di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

secara langsung dan demokratis.

Sistem pemilu adalah seperangkat metode yang mengatur warga negara

untuk memilih para wakilnya yang akan duduk di lembaga legislatif dan

eksekutif. Sistem pemilihan ini penting dalam suatu sistem pemerintahan

demokrasi perwakilan (Asfar, 2006), sebab :

1) Sistem pemilihan mempunyai konsekuensi pada tingkat proporsionalitas

hasil pemilihan.

2) Sistem pemilihan memengaruhi bentuk kabinet yang akan dibentuk

3) Sistem pemilihan membentuk sistem kepartaian, khusus berkaitan dengan

jumlah partai politik yang ada di dalam sistem kepartaian tersebut.

Page 38: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

27

4) Sistem pemerintahan memengaruhi akuntabulitas pemerintahan, khususnya

akuntabilitas para wakil terhadap pemilihmya.

5) Sistem pemilu mempunyai dampak pada tingkat kohesi partai politik.

6) Sistem pemilihan berpengaruh terhadap bentuk dan tingkat partisipasi

politik warga.

7) Sistem pemilihan adalah elemen demokrasi yang lebih mudah untuk

dimanipulasi dibandingkan dengan elemen demokrasi lainnya, oleh karena

itu, jika suatu negara bermaksud mengubah tampilan atau wajah

demokrasinya. Hal itu dapat dilakukan dengan mudah melalui perubahan

sistem pemilunya

8) Sistem pemilihan juga dapat dimanipulasi melalui berbagai peraturan yang

tidak demokratis dalam tingkat pelaksanaannya.

Pemerintahan di daerah merupakan bagian dari penyelenggaraan

pemerintah pusat sebagai konsekuensi Indonesia memakai sistem pemerintahan

presidensiil. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan tertinggi dalam

Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 mempunyai kewajiban untuk melaksanakan

kewajiban pemerintahan untuk menuju tujuan negara Indonesia yang termaktub

dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Karena tugas dan kewajiban presiden

sangat banyak, maka memerlukan bantuan dari pemerintah daerah, sebagai

konsekuensi bentuk negara kesatuan adanya pembagian wilayah Republik

Indonesia menjadi daerah besar (propinsi) dan daerah kecil (kabupaten/kota)

seperti dalam pasal 18 UUD 1945 (Wijayanti & Satriawan, 2009).

Page 39: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

28

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dugunakan sebagai acuan atau referensi dalam

penelitian ini adalah sebagai pembeda, pendukung serta tambahan untuk

menganalisa kajian perbedaan maupun persamaan dalam penelitian ini.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Budianto, (2017), dengan judul Pengaruh

Pendidikan Politik terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Tahun

2014 di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran Kota Samarinda.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dilihat dari

perhitungan angka korelasi antara kedua variable adalah sebesar 0.167

dengan nilai probabilitasnya 0,050 dinyatakan sangat lemah dan dengan

nilai R positif. Kemudian dalam uji t diperoleh hasil ttest sebesar 1.664.

Karena P-value (0,099) < α (0,01), maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh konstanta terhadap hasil partisipasi politik. Dengan kecermatan

prediksi Sy sebesar 1,20683 ≤ SEest sebesar 2,22130, sehingga model

regresi tidak lebih bagus dalam bertindak sebagai predictor pendidikan

politik daripada rata-rata pendidikan itu sendiri dan Koefisien determinasi

sebesar 0,028 dengan demikian pengaruh pendidikan politik terhadap

partisipasi masyarakat dalam pemilu 2014 di Kelurahan Simpang Pasir

sebesar 2,8%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Nugraheni, 2017) dengan judul Pengaruh

Pengetahuan Politik dan Aktor Politik terhadap Partisipasi Politik

Masyarakat Desa Trimurti, Srandakan, Bantul Pada Pilkada 2015. Hasil

penelitian bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan

Page 40: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

29

politik dan aktor politik secara bersama-sama terhadap partisipasi politik

sebesar 27,1%. Walaupun memiliki pengaruh positif secara bersama-sama

namun keduanya hanya memiliki pengaruh yang kecil karena di bawah

50%. Sumbangan relatife (SR) variabel Pengetahuan Politik sebesar

44,77% dan variabel Aktor Poltik sebesar 55,23%, total yang diperoleh dari

sumbangan relatife (SR) sebesar 100%. Sumbangan efektif (SE) variabel

Pengetahuan Politik sebesar 12,13% dan variabel Aktor Poltik sebsar

14,97%, total yang diperoleh dari sumbangan relatife (SR) sebesar 27,1%.

Oleh karena itu, 72,9% diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini misalnya latar belakang historis, kondisi

geografis, keyakinan dan agama, serta pendidikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Limilia & Ariadne, 2018) dengan judul

Pengetahuan dan Persepsi Politik pada Remaja. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemilih pemula memiliki pengetahuan yang rendah

tentang konsep, peran, dan fungsi partai politik. Rendahnya tingkat

pengetahuan tersebut diiringi dengan persepsi negatif terhadap partai politik.

Pemilih pemula mempersepsikan secara negatif parpol sebagai organisasi

yang hanya mementingkan diri sendiri, korupsi, dan hanya melakukan

pencitraan.

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini akan menganalisis variable X “Pengetahuan Politik”

dengan indikator yang dikemukakan oleh Dennis (Budianto, 2017) yaitu

pengetahuan tentang pemerintahan, pengetahun tentang aturan main politik,

Page 41: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

30

dan pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat. Sedangkan variabel Y

“Partisipasi Politik” menggunakan indikator yang dikemukakan oleh (Ajeng,

2014) yakni Partisipasi pemberian suara dalam pemilu, Partisipasi dalam

diskusi politik Informal, Partisipasi dalam rapat umum dan Ikut kampanye.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, mendasari lahirnya

kerangka pikir penelitian pada gambar berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2018

Variabel X

Pengetahuan Politik

Dennis (Budianto, 2017) :

1. Pengetahuan tentang

pemerintahan

2. Pengetahun tentang aturan

main politik

3. Pengetahuan tentang

lingkungan dan masyarakat

Peningkatan Partisipasi Politik

Masyarakat Desa Kompang dalam Pilkada

Variabel Y

Partisipasi Politik

(Ajeng, 2014) :

1. Pemberian Suara

2. Partisipasi dalam diskusi

politik Informal

3. Partisipasi dalam rapat

umum

4. Ikut kampanye

Page 42: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

31

D. Definisi Operasional

Berdasarkan pokok permasalahan yang akan diajukan, maka peneliti

membuat penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian, sebagai berikut:

1. Variabel Pengetahuan Politik

a. Pengetahuan tentang pemerintahan, yang dimaksud tentang pemerintahan

dalam penelitian ini yaitu masyarakat telah mengetahui calon bupati dan

calon wakil bupati yang ikut pada pilkada serentak di Kabupaten Sinjai.

b. Pengetahun tentang aturan main politik, yang dimaksud dalam penelitian ini

yakni masyarakat telah memahami aturan yang telah ditetapkan mengenai

proses pilkada serentak tahun 2018 di Kabupaten Sinjai guna memastikan

pelaksanaan Pilkada berlangsung sesuai dengan aturan dan Undang-Undang

yang berlaku, karena Pilkada sejatinya adalah milik masyarakat.

c. Pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat, yang dimaksudkan dalam

penelitian ini yaitu pemilih dianggap cakap dan sudah dapat mengambil

bagian sebagai subyek dalam pelaksanaan Pilkada, apabila masyarakat

sudah mampu berpartisipasi aktif untuk turut mengawasi pelaksanaan

Pilkada di lingkungannya.

2. Variabel Partisipasi politik

a. Menjadi partisipan dalam pemberian suara dalam pilkada, pemilih atau

masyarakat berhak berpastisipasi dalam pemilihan umum dengan

memberikan suara atau voting sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Page 43: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

32

b. Partisipasi dalam diskusi politik informal, Ketertarikan dalam dialog politik

bersama keluarga atau teman mengenai pemilu serta Intensitas berdialog

bersama keluarga atau teman mengenai isu-isu politik.

c. Partisipasi dalam rapat umum, Keterlibatan dalam pertemuan atau

kampanye baik sebagai tim sukses atau peserta yang diadakan oleh seorang

calon dalam pilkada.

d. Ikut kampanye, Keterlibatan menjadi relawan atau peserta kampanye partai

politik atau calon dalam pilkada.

E. Hipotesis

Bedasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penelitian ini, adalah:

1. Hipotesis Nol (Ho) :

“Tidak ada pengaruh antara variabel Pengetahuan Politik dengan variabel

Partisipasi Politik Masyarakat pada Pilkada tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai”.

2. Hipotesis Alternatif (Ha) :

“Ada pengaruh antara variabel Pengetahuan Politik dengan variabel

Partisipasi Politik Masyarakat pada Pilkada tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai”.

Page 44: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal

8 Juni 2020 samapai dengan 30 Agustus 2020. Adapun lokasi penelitian yaitu

dilaksanakan di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai,

dengan alasan karena di Desa Kompang total partisipasi politik masyarakat

sebesar 79,33% dengan presentase suara sah sebesar 98% pada Pilkada

serentak tahun 2018 di Kabupaten Sinjai.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan

karena dalam penelitian kuantitatif memiliki dua variabel yang ingin diketahui

hipotesisnya dengan melakukan penelitian terhadap populasi dan sampel yang

telah ditentukan. Maka dari itu, peneliti ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif karena pada penelitian ini ada dua variable yang ingin diteliti yaitu

untuk mengetahui pengaruh variable X “Pengetahuan Politik” terhadap

variabel Y “Partisipasi Politik” pada Pilkada serentak Tahun 2018 di Desa

Kompang Kecamatan Sinja Tengah Kabuuapaten Sinjai.

Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe

penelitian deskriptif, Karena penelitian deskriptif kuantitatif mencari data

berdasarkan dari sampel populasi kemudian penelitian dianalisis sesuai dengan

metode statistik yang digunakan. Begitu juga pada penelitian ini, peneliti

melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada setiap populasi

Page 45: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

34

yaitu masyarakat yang ada di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai, kemudian hasil dari kuesioner akan di analisis.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

dan subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu sehingga

peneliti menetapkan dan mempelajarinya untuk menarik kesimpulan.

Adapun populasi yang dugunakan dalam penelitian ini adalah Aparat

pemerintah Desa, Ketua RW, Ketua RT pada wilayah admnistrasi Desa

Kompang dengan rincian pemerintah desa sebanyak 9 orang, Ketua RW

sebanyak 11 orang dan ketua RT sebanyak 30 orang, sehingga diketuahui

jumlah keseluruhan sebanyak 50 Orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik sampling jenuh yang dimana semua anggota populasi akan digunakan

sebagai sampel yakni sebanyak 50 orang pejabat admnistrasi di Desa

Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabuapten Sinjai. Menurut (Sugiyono,

2016) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relative kecil.

Page 46: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

35

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah dengan menggunakan

kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. guna membantu responden

di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai untuk menjawab

dan mengisi kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check

(√) pada tempat yang telah disediakan.

Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu

kuesioner untuk memperoleh data terkait Pengetahuan Politik (variabel X) dan

satu kuesioner untuk memperoleh data terkait Partisipasi Politik (variabel Y).

Kedua kuesioner tersebut peneliti berikan kepada Masyarakat atau responden

yang berada di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Guna mempermudah proses pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu

peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data

kuantitatif. Skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi masyarakat atau responden di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai tentang variabel Pengetahuan

Politik dan variabel Partisipasi Politik. Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada

setiap item pertanyaan, yaitu:

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 4

3. Jawaban Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

4. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (TS) : diberi skor 1

Page 47: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

36

Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan

reliabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. Uji validitas dilakukan untuk

menguji keakuratan/ kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas

dilakukan untuk menguji kehandalan/ konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti

akan melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS

version 26. Pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung

dengan nilai rtabel Product Moment. Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka indikator atau

pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga

dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data <0.05.

Peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan

software SPSS version 26. Pengujian realibilitas cukup dengan

membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha

atau angka cronbach alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan kuesioner

dikatakan reliabel, begitupula sebaliknya.

Peneliti juga menggunakan uji t (parsial). Uji t ini digunakan untuk

menguji seberapa tinggi pengaruh variabel bebas secara sendiri-sendiri atau

melakukan uji satu-satu terhadap variabel terikat. Uji t digunakan melalui dasar

pengambilan keputusan dimana jika nilai probabilitas signifikasi > 0.05. maka

hipotesis ditolak. Ketika hipotesis ditolak maka variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, dan jika nilai probabilitas

signifikasi < 0.05, maka hipotesi diterima. Maka dapat dikatakan variabel

bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau dependen.

Page 48: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

37

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden di Desa

Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(generalisasi).

Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam

penelitian ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran

tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata

dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase

dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel

menggunakan rumus perhitungan persentase:

% =𝑛

𝑁 x 100%

Keterangan rumus:

n = Skor yang diperoleh

N = Skor ideal

% = Persentase

Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-

kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat

digolongkan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1:

Page 49: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

38

Tabel 3.1. Kriteria Jawaban Responden

Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif

80% - <100%

60% - <80%

40% - < 60%

20% - < 40%

0% - < 20%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Tidak Baik

(Arikunto, 2010)

2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat besaran

pengaruh variable (X) terhadap variabel (Y) pada pilkada serentak tahun

2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Digunakan pula untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan

tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun rumus persamaan

regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:

Ý = a + bX

Keterangan rumus:

Ý = variabel Partisipasi Politik

X = variabel Pengetahuan Politik

a = konstanta

b = koefisien regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan

software SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula

Page 50: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

39

untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar

pengambilan keputusannya, adalah:

a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima

F. Teknik Pengabsahan Data

Untuk mengukur data, ada dua konsep yang digunakan yaitu validitas

dan reliabilitas. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bisa

datanya kurang valid dan kurang reliable.

1. Uji Validitas

Uji validasi dimaksudkan untuk mengetahui validasi instrumen/

kuesioner. Menurut (Sugiyono, 2016) “hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Teknik yang digunakan

yaitu korelasi Pearson Product Moment, yaitu cara melakukan korelasi

masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel/pertanyaan

dikatakan valid bila skor variabel/pertanyaan tersebut berkorelasi secara

signifikan dengan skor total.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas di lakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat

konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep.

Realibilitas merupakan syarat untuk tercapainya validitas kusioner dengan

tujuan penelitian. Teknik pengujian realibilitas yang dilakukan yaitu dengan

Page 51: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

40

menggunakan nilai Cronbach’s Alpa. Adapun rumus Alpha tersebut adalah

sebagai berikut:

r11=[𝑘

(𝑘−1)1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎12 ][1-

∑ 𝜎𝑏2

𝜎12 ]

Dimana:

R11 = realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎𝑏2 = jumlah varian butir

𝜎12 = varian total

Page 52: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripasi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Desa Kompang

Desa Kompang adalah sebuah Desa disebelah Barat Kabupaten Sinjai

yang berbatasan langsung dengan Desa Pattongko, Desa Saotanre, Desa

Gantarang dan Desa Bonto Salama Kecamatan Sinjai Barat. Nama K ompang

sendiri memiliki banyak versi menurut berbagai narasumber, diantaranya

yakni:

a. Salah satu cerita yang tersebar di masyarakat menyebutkan bahwa Kompang

Berasal dari kata Kompak dan Company (dibaca kompeni) karena dulu

daerah Desa Kompang sangat stragis untuk mengatur strategi perang.

Sehingga membuat warga setempat resah dan Kompak untuk melakukan

perlawanan serta mengusir para kompeni tersebut.

b. Kompang yang dulu biasa disebut dengan KOMBANG, bahkan sampai saat

ini masih ada yang sering menyebut demikian terutama masyarakat di

bagian Sinjai Barat. Adalah salah satu versi yang kami temukan di

masyarakat. Dan kata KOMBANG berubah menjadi KOMPANG karena

adanya pengaruh dari bahasa bugis dari wilayah Bone. Sementara itu, dari

bahasa yang digunakan berasal dari bahasa konjo yang sampai pada

pembentukan desa pertamakali berubah menjadi Kompang.

Desa Kompang merupakan salah satu desa tua dari tujuh desa yang

terbentuk pada tahun 1960 di Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai,

Page 53: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

42

historisnya berawal dari isu bahwa masyarakat Kompang pada saat itu akan

diikutkan ke Desa lain. Tapi ada pula yang tetap bertahan untuk berdiri sendiri

karena Kompang mempunyai historis tersendiri. Pada waktu terbentuknya

Desa, berubalah dari istilah Gallarang menjadi Kampung. Maka dari itu

terbentuklah pemerintahan dengan tiga kepala kampung yaitu : dusun Bonto,

dusun Tombolo, dusun Burungeng yang sekarang biasa disebut sebagai Dusun

Barugae.

Kepala desa yang pernah memimpin di desa Kompang berturut-turut

tertera dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.1.

Daftar Nama Kepala Desa Kompang Secara Definitif

No Nama Jabatan Ket.

1. Tamir Huseng 1960 s/d 1963 Definitif

2. A. Abd. Kadir 1963 s/d 1968 Definitif

3. Hodde 1968 s/d 1976 Definitif

4. Abd. Karim L. 1976 s/d 1983 Definitif

5. Muh. Kamil 1983 s/d 1985 Definitif

6. Baharuddin S. 1985 s/d 2008 Definitif

7. Ansar 2008 s/d 2014 Definitif

8. Muh. Harfin 2014 s/d 2015 Plt.

9. Ansar. A.Ma.Pust. 2015 Sampai Sekarang Definitif

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

2. Kondisi Geografis dan Demografis

Desa Kompang adalah salah satu desa di Kecamatan Sinjai Tengah yang

mempunyai luas wilayah 14,23 Km2. Jumlah penduduk Desa Kompang

sebanyak 2.167 jiwa yang terdiri Kepala Keluarga sebanyak 675 KK.

Sedangkan jumlah keluarga miskin (Gakin) 97 KK dengan persentase 21

persen dari jumlah keluarga yang ada di Desa Kompang.

Page 54: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

43

Berdasar letak geografis wilayah, desa Kompang Berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara : Desa Pattongko Kec. Sinjai Tengah.

b. Sebelah Timur : Desa Saotanre Kec. Sinjai Tengah.

c. Sebelah Selatan : Desa Gantarang Kec. Sinjai Tengah.

d. Sebelah Barat : Desa Bonto salama Kecamatan Sinjai Barat.

Secara Topografi, Desa Kompang merupakan wilayah Perkebunan dan

Perbukitan dengan luas 12,23 Km². Secara Administratif wilayah Desa

Kompang terdiri dari 30 RT, dan 12 RW, meliputi 3 Dusun. Dengan kondisi

topografi demikian, Desa Kompang merupakan daerah Perbukitan dengan

Ketinggian 500 s/d 1.447 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata

berkisar antara 20° celcius s/d 30° celcius, dengan curah hujan rata-rata 2000-

3000 mm pertahun.

3. Demografi

Jumlah penduduk Desa Kompang Pada tahuan 2017 ada sebanyak 675

Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 2.071 jiwa yang terdiri dari

1.020 laki-laki dan 1.036 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari 4

anggota keluarga. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat

dilihat pada tebel berikut :

Tabel 4.2.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2018

No Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. 1.020 1.036 2.071

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Page 55: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

44

Seperti terlihat dalam tabel di atas, menunjukan bahwa jenis kelamin

perempuan lebih banyak sekitar 16 Jiwa dari pada jenis kelamin laki-laki.

Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan

kependudukan di Desa Kompang dilakukan identifikasi jumlah penduduk

dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga

akan diperoleh gambaran tentang kependudukan Desa Kompang yang lebih

komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi

tentang jumlah penduduk di Desa Kompang berdasarkan pada usia dan jenis

kelamin secara detail dapat dilihat dalam lampiran tabel berikut ini.

Tabel 4.3.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia Tahun 2018

No Kelompok Usia L P Jumlah

1 0-5 99 96 195

2 5-7 40 52 92

3 7-13 78 109 185

4 13-16 122 54 176

5 16-19 54 69 123

6 19-23 68 66 134

7 23-30 121 118 239

8 30-40 161 177 338

9 40-56 184 185 369

10 56-65 51 54 109

11 65-75 28 34 62

12 >75 14 20 34

Jumlah 1020 1034 2056

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa frekuensi karakteristik

berdasarkan umur yang terendah berada pada interval umur 5 sampai 7 tahun

sebanyak 92 orang. Sedangkan frekuensi tertinggi terdapat pada interval umur

40 sampai 56 tahun sebayak 369 orang.

Page 56: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

45

4. Prasarana dan Sarana Desa

Pembangunan Infrastruktur akan dihadapkan pada terbatasnya

kemampuan Pemerintah Desa untuk menyediakannya. Pada sebagian

infrastruktur, pihak Desa telah berhasil menghimpun swadaya masyarakat

murni yang terkoordinir di masing-masing RT dan RW.

Tabel 4.4.

Jumlah Sarana dan Prasarana Desa Tahun 2018

No Jenis prasarana & sarana desa Volume

1. Balai Pertemuan Masyarakat 1 unit

2. Kantor Sekretariat 1 Unit

3. Balai Dusun 1 Unit

4. Rumah Jabatan Kepala Desa - unit

5. Perpustakaan Desa 1 Unit

6. Pos Kamling 2 Unit

7. Kendaraan Operasional Desa 1 Unit

8. Pasar desa 0 unit

9. Bumdes 1 unit

10. TK/Paud 3 Unit

11. Sekolah Dasar 3 unit

12. SMP 1 unit

13. SMA 0 unit

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Beberapa masalah infrastruktur yang perlu mendapat perhatian dan

merupakan kebutuhan bagi masyarakat desa antara lain :

a. Pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan

b. Perbaikan kantor dan balai pertemuan

c. Saluran / Jaringan Irigasi

d. Pembangunan jalan desa termasuk setapak

e. Pembangunan Drainase

f. Perbaikan sarana dan prasarana olahraga.

g. Pembangunan jaringan listrik PLN.

Page 57: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

46

5. Pendidikan

Ilmu pengetahuan menjadi ukuran seseorang untuk berkembang dimana

semakin tinggi pendidikan, maka kualitas penduduk juga akan lebih baik. Hal

ini yang harus menjadi kesadaran bagi masyarakat bahwa pendidikan adalah

sesuatu yang harus dilakukan dan disadari untuk bisa mengembangkan daerah

yang lebih maju.

Desa Kompang tingkat pendidikan penduduk sangat beragam, adapun

tingkat pendidikan penduduk Desa Kompang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5.

Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Terakhir Jumlah Penduduk

1 Sekolah Dasar 347

2 SMP/SLTP 479

3 SMA/SLTA 562

4 Akademi (D1-D3) 27

5 Sarjana (S1-S3) 48

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa frekuensi karakteristik

berdasarkan pendidikan yang terendah berada pada pendidikan terakhir

akademi D1-D3 sebanyak 27 orang. Sedangkan frekuensi tertinggi terdapat

pada pendidikan SMA/SLTA sebayak 562 orang.

6. Pemerintahan Umum

Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di sektor

pemerintahan umum, Desa Kompang. telah sejak lama memberikan pelayanan

antara lain berupa : pencatatan sipil/surat-surat keterangan perkawinan yang

telah teradministrasi dengan baik.

Page 58: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

47

Desa Kompang terdiri dari 3 Wilayah dusun yakni Dusun Bonto,

Dusun Tombolo, Dusun Barugae dan RT./RW. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6.

Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Kompang

No N a m a Jabatan

1. Ansar, A.Ma.Pust. Kepala Desa

2 Muh. Harfin Sekretaris Desa

3 Fina Bendahara

4 Risnawati Musba Kepala Urusan Umum

5 Hamsah K. Kasi Pemerintahan

6 Jusran Kasi Pembangunan

7 Staf Sekretariat

8 Sultan Amrin Kepala Dusun Bonto

9 Syarifuddin Kepala Dusun Tombolo

10 Asikin Pella Kepala Dusun Barugae

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Tabel 4.7.

Nama Ketua RW Se Desa Kompang

No Nama Jabatan Dusun

1. Ambo sakka Ketua Dusun Bonto

2. Hardin B. Ketua Dusun Bonto

3. Sanuddin B. Ketua Dusun Bonto

4. Muh. Syuaib H. Ketua Dusun Bonto

5. Muh. Hasir Sau Ketua Dusun Bonto

6. Jumrah S. Ketua Dusun Bonto

7. Nuing Ketua Dusun Bonto

8. Suardi T. Ketua Dusun Tombolo

9. A.Mustafa Ketua Dusun Tombolo

10. Sanji M. Ketua Dusun Barugae

11. Asis Coba Ketua Dusun Barugae

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

Page 59: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

48

Tabel 4.8.

Nama Ketua RT Se Desa Kompang

No Nama Jabatan Dusun

1. Nurdiansyah Ketua Tombolo

2. Amiruddin Ketua Tombolo

3. Kaddu Ketua Tombolo

4. Muh Safri Amir Ketua Tombolo

5. Ramli Marsuki Ketua Tombolo

6. Muh. Ali Ketua Tombolo

7. Abidin Dodo Ketua Tombolo

8. Sultan Talle Ketua Tombolo

9. Abd. Halim K. Ketua Bonto

10. Ambo Tang J. Ketua Bonto

11. Ramadhan E. Ketua Bonto

12. Hademan T. Ketua Bonto

13. Mustafa Ketua Bonto

14. Muh. Asri P. Ketua Bonto

15. Lihung Ketua Bonto

16. Bahring Ketua Bonto

17. Kamaruddin M. Ketua Bonto

18. M. Abustam Ketua Bonto

19. Kamaruddin R. Ketua Bonto

20. Sultan Ketua Bonto

21. Jufri T. Ketua Bonto

22. Tahir Sakkari Ketua Bonto

23. Sulaiman Ketua Barugae

24. Asis Pade Ketua Barugae

25. Appe Cuing Ketua Barugae

26. Suardi Pakko Ketua Barugae

27. Coli Tae Ketua Barugae

28. Sattu Ketua Barugae

29. Tuwo Ketua Barugae

30. Abu Mangngu Ketua Barugae

(Sumber: Profil Desa Kompang, tahun 2018)

7. Data pemilih Desa Kompang

Pada tanggal 27 Juni 2018, Indonesia secara serentak melaksanakan

kegiatan demokrasi berupa Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di tiap-tiap

daerah. masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih tetap di Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Sinjai tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 60: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

49

Tabel 4.9.

Pemilih dan Pengguna Hak Pilih di Desa Kompang

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total

Pemilih 745 754 1500

Pengguna Hak

Pilih 572 618 1190

Partisipasi 76.78% 81.96% 79.33%

(Sumber : KPU Kabupaten Sinjai, 2018)

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui jumlah pemilih dari

masyarakat Kecamatan Sinjai Tengah khususnya Desa Kompang. Rekapitulasi

data di Desa Kompang dapat diketahui ada 1.500 pemilih yang terdiri dari laki-

laki berjumlah 745 pemilih dan perempuan berjumlah 754 pemilih. Pengguna

hak pilih di Desa Kompang berjumlah 1.190 pengguna hak pilih, meliputi

pengguna hak pilih laki-laki yang berjumlah 572 dan perempuan yang

berjumlah 618. Secara keseluruhan data di Desa Kompang total partisipasi

politik masyarakat sebesar 79,33% dengan presentase suara sah sebesar 98%.

B. Deskripsi Data Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kompang dengan Responden penelitian

adalah masyarakat Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

yang ikut berpatisipasi dalam Pilkada serentak tahun 2018, sampel yang

digunakan pada penelitian ini berjumlah 50 orang dengan rincian responden

dibawah ini.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat sesuai

dengan tabel 4.10.

Page 61: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

50

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN FREKUENSI

Absolut Presentase (%)

Laki-laki 47 94%

Perempuan 3 6 %

JUMLAH 50 100 %

(Sumber: Data Primer diolah, tahun 2020)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa frekuensi karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin yang terendah berada pada interval jenis

kelamin perempuan sebanyak 3 orang dengan presentase 6%. Sedangkan

frekuensi tertinggi terdapat pada interval jenis kelamin laiki-laki sebayak 47

orang dengan presentase 94%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat sesuai dengan

tabel 4.11.

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

UMUR FREKUENSI

Absolut Presentase (%)

28 – 32 Tahun 9 18 %

33 – 37 Tahun 14 28 %

38 – 50 Tahun 27 54 %

JUMLAH 50 100 %

(Sumber: Data Primer diolah, tahun 2020)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa frekuensi karakteristik

responden berdasarkan umur yang terendah berada pada interval umur 28

sampai 32 tahun sebanyak 4 orang dengan presentase 18%. Sedangkan

frekuensi tertinggi terdapat pada interval umur 38 sampai 50 tahun sebayak 27

orang dengan presentase 54%.

Page 62: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

51

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat sesuai

dengan tabel 4.12.

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN TERAKHIR FREKUENSI

Absolut Presentase (%)

Tidak Sekolah 2 4 %

SD 4 8 %

SMP 9 18 %

SMA 25 50 %

S1 7 14 %

S2 3 6 %

JUMLAH 50 100 %

(Sumber: Data Primer diolah, tahun 2020)

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa frekuensi karakteristik

responden berdasarkan pendidikan yang terendah berada pada interval tidak

sekolah sebanyak 2 orang dengan presentase 4%. Sedangkan responden

dengan frekuensi tertinggi berada pada SMA sebanyak 25 orang dengan

presentase 50%.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mengunakan

kuesioner yang dibagikan kepada 50 responden maka dari itu ditemukan

beberapa hal terkait dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Pada

penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan sebagai objek penelitian.

Variabel yang dimaksud adalah variabel Pengetahuan Politik sebagai variabel

independen (X) dan variabel Partisipasi Politik sebagai variabel terkait (Y)

pada Pilkada Serentak tahun 2018 di Desa Kompang.

Page 63: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

52

1. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengrauh Pengetahuan Politik

terhadap Partsipasi Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun

2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

Secara Parsial.

Setelah keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka tahap

selanjutnya dilakukan uji regresi linier sederhana secara parsial tentang

variabel pengetahuan politik terhadap variabel partsipasi politik masyarakat

pada pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.

a. Pengaruh Pengetahuan Tentang Pemerintah (X1) terhadap Partisipasi

Politik (Y).

Pengetahuan tentang pemerintah, yang dimaksud tentang pemerintah

dalam penelitian ini yaitu masyarakat telah mengetahui calon bupati dan

calon wakil bupati yang ikut pada pilkada serentak tahun 2018 di Kabupaten

Sinjai. Untuk mengetahui indikator pengetahuan tentang pemerintah dapat

diukur melalui sub indikator dalam tiga pernyataan. Untuk mendeskripsikan

pernyataan dari ke 50 responden dengan sub indikator pengetahuan

pemerintah terhadap partisipasi politik dapat dilihat dalam pengolahan data

hasil uji analisis regresi linier sederhana sacara parsial pada berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Pengaruh Pengetahuan tentangPemerintah (X1)

terhadap Partisipasi Politik (Y)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .374a .140 .122 5.68639

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan tentang Pemerintah

Page 64: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

53

Berdasarkan hasil uji regresi linier sedehana pada tabel 4.13 Model

Summary diatas, menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R)

sebesar 0,374. Besar Pengaruh Pengetahuan tentang Pemerintah (X1)

terhadap Partisipasi Politik (Y) ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu

sebesar 0,140 artinya 14,0%. Hasil ini didapatkan berdasarkan jawaban 50

orang responden atas 3 (tiga) pernyataan untuk menganalisis pengaruh

indikator pengetahuan tentang pemerintah (X1) terhadap Partisipasi Politik

(Y), yaitu yang terkait dengan : (1) pemberian suara yang menunjang

partisipasi politik; dan (2) Partisipasi dalam rapat umum yang menunjang

partisipasi politik.

Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Hipotesis pertama

diterima, yaitu ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang

pemerintah (X1) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja pengaruhnya

tergolong kecil, yaitu hanya berpengaruh sebesar 14,0%.

b. Pengaruh Pengetahuan Tentang Aturan Main Politik (X2) terhadap

Partisipasi Politik (Y).

Pengetahun tentang aturan main politik, yang dimaksud dalam

penelitian ini yakni masyarakat telah memahami aturan yang telah

ditetapkan mengenai proses pilkada serentak tahun 2018 di Kabupaten

Sinjai guna memastikan pelaksanaan Pilkada berlangsung sesuai dengan

aturan dan Undang-Undang yang berlaku, karena Pilkada sejatinya adalah

milik masyarakat. Untuk mengetahui indikator pengetahuan tentang aturan

main politik dapat diukur melalui sub indikator dalam tiga pernyataan.

Page 65: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

54

Untuk mendeskripsikan pernyataan dari ke 50 responden dengan sub

indikator pengetahuan tentang aturan main politik terhadap partisipasi

politik dapat dilihat dalam pengolahan data hasil uji analisis regresi linier

sederhana sacara parsial pada berikut :

Tabel 4.14

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Pengaruh Pengetahuan tentang aturan main politik (X2)

terhadap Partisipasi Politik (Y)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .403a .163 .145 5.61134

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan tentang aturan main politik

Berdasarkan hasil uji regresi linier sedehana pada tabel 4.14 Model

Summary diatas, menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R)

sebesar 0,403. Besar Pengaruh Pengetahuan tentang aturan main politik (X2)

terhadap Partisipasi Politik (Y) ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu

sebesar 0,163 artinya 16,3%. Hasil ini didapatkan berdasarkan jawaban 50

orang responden atas 3 (tiga) pernyataan untuk menganalisis pengaruh

indikator pengetahuan tentang aturan main politik (X2) terhadap Partisipasi

Politik (Y), yaitu yang terkait dengan : (1) Partisipasi dalam diskusi politik

Informal yang menunjang partisipasi politik; dan (2) Ikut kampanye yang

menunjang partisipasi politik.

Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Hipotesis pertama

diterima, yaitu ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang aturan

main politik (X2) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja pengaruhnya

tergolong kecil, yaitu hanya berpengaruh sebesar 16,3%.

Page 66: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

55

c. Pengaruh Pengetahuan Tentang Lingkungan dan Masyarakat (X3)

terhadap Partisipasi Politik (Y).

Pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat, yang dimaksudkan

dalam penelitian ini yaitu pemilih dianggap cakap dan sudah dapat

mengambil bagian sebagai subyek dalam pelaksanaan Pilkada, apabila

masyarakat sudah mampu berpartisipasi aktif untuk turut mengawasi

pelaksanaan Pilkada di lingkungannya. Untuk mengetahui indikator

pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat dapat diukur melalui sub

indikator dalam tiga pernyataan. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari ke

50 responden dengan sub indikator pengetahuan tentang lingkungan dan

masyarakat terhadap partisipasi politik dapat dilihat dalam pengolahan data

hasil uji analisis regresi linier sederhana sacara parsial pada berikut :

Tabel 4.15

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Pengaruh Pengetahuan tentang Lingkungan dan Masyarakat (X3)

terhadap Partisipasi Politik (Y)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .050a .003 -.018 6.12410

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Lingkungan dan Masyarakat

Berdasarkan hasil uji regresi linier sedehana pada tabel 4.15 Model

Summary diatas, menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R)

sebesar 0,050. Besar Pengaruh Pengetahuan tentang lingkungan dan

masyarakat (X3) terhadap Partisipasi Politik (Y) ditunjukkan oleh nilai R

Square yaitu sebesar 0,003 artinya 00,3%. Hasil ini didapatkan berdasarkan

Page 67: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

56

jawaban 50 orang responden atas 3 (tiga) pernyataan untuk menganalisis

pengaruh indikator pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat (X3)

terhadap Partisipasi Politik (Y), yaitu yang terkait dengan : (1) Ikut

kampanye yang menunjang partisipasi politik; dan (2) Partisipasi dalam

diskusi politik Informal yang menunjang partisipasi politik.

Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Hipotesis pertama

ditolak, yaitu tidak ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang

lingkungan dan masyarakat (X3) terhadap Partisipasi Politik (Y).

Tabel 4.16

Rekapitulasi Nilai Hasil Uji Regresi Linier Sederhana secara Parsial

Pengaruh Indikator Variabel Pengetahuan Politik (X)

Terhadap Variabel Partisipasi Politik (Y)

No. Indikator Variabel X Besar Pengaruh terhadap

Variabel Y

1 Pengetahuan tentang

pemerintah (X1) 14,0%

2 Pengetahun tentang aturan

main politik (X2) 16.3%

3 Pengetahuan tentang

lingkungan dan

masyarakat (X3)

00,3%

2. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Pengetahuan Politik

Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun

2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

Secara Simultan.

Untuk melihat hasil pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi

politik masyarakat pada pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai pada responden yang berjumlah

sebanyak 50 orang yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

Page 68: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

57

sederhana secara simultan dengan bantuan SPSS versi 26. Adapun hasil

analisis regresi sederhana dapat diperoleh seperti pada penjelasan dibawah ini:

a. Analisis Regresi Linear Sederhana dan Uji T (Uji Parsial)

Penelitian ini memiliki dua fokus utama yaitu untuk melihat pengaruh

antara variabel (X) pengetahuan politik dan variabel (Y) Partisipasi politik,

apakah terdapat pengaruh yang positif atau negatif dan pengaruh yang

signifakan. Untuk memudahkan peneliti dalam mengetahui hubungan antara

variabel X dan variabel Y apakah diperoleh positif atau negatif, maka

dilakukan analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana

ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 26. Berikut ini adalah data yang

menjelaskan seperti apa hubungan dari kedua variabel dalam penelitian ini:

Tabel 4.17.

Hasil Regresi Linear Sederhana

Variabel Pengetahuan Politik terhadap Partisipasi Politik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 49.420 6.554 7.540 .000

Pengetahuan Politik .474 .175 .365 2.712 .009

a. Dependent Variable: Partisipasi Politik

Adapun rumus model persamaan regresi sederhana yang digunakan

dalam menentukan besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam

penelian ini sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 49,420 + 0,474 X

Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dapat diinterprestasikan

bahwa Constanta (a) sebesar 49,420. Sedangkan nilai koefisien regresi (b)

Page 69: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

58

sebesar 0,474 yang menyatakan bahwa variabel independen atau

pengetahuan politik (X) berpengaruh positif terhadap variabel dependen

atau partisipasi politik (Y). Persamaan tersebut dapat diterjemahkan nilai

Constanta sebesar 49,420 yang mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel Partisipasi Politik adalah sebesar 49,420 dan nilai koefisien regresi

Pengetahuan Politik sebesar 0,474 yang menyatakan bahwa setiap

penambahan 1% nilai Pengetahuan Politik, maka nilai Partisipasi Politik

bertambah sebesar 0,474. Koefisien regresi tersebut bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y

adalah positif.

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana berdasarkan nilai

signifikansi sebesar 0,009 ≥ 0,05, sehingga dapat disimpulakan bahwa

variabel Pengetahuan Politik (X) tidak berpengaruh terhadap Variabel

Partisipasi Politik (Y). berdasarkan hasil uji t diketahui nilai thitung sebesar

2,712 ≥ ttabel 2,011, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan

Politik (X) berpengaruh terhadap Variabel Partisipasi Politik (Y) pada

Pilkada Serentaak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai yang menunjukan hipotesis (Ha) diterima.

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan dengan tujuan untuk melihat apakah pengetahuan

politik atau variable (X) sebagai variabel independen secara bersama-sama

(simultan) mempengaruhi partisipasi politik atau variable (Y) sebagai

variabel dependennya.

Page 70: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

59

Kemudian untuk melihat simultannya, dapat menggunakan rumus

apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel, maka berarti variabel independen yakni

pengetahuan politik atau variable (X) secara bersama-sama memberikan

pengaruh terhadap variabel dependen yakni partisipasi politik atau variable

(Y). Uji F dapat pula dilihat melalui tingkat singnifikansi dengan

membandingkan dengan jumlah signifikansi dengan 0,05. Apabila nilai Sing

lebih kecil dari 0,05 berarti ada pengaruh begitupun sebaliknya. Adapaun

hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut:

Tebel 4.18 : Uji F (Simultan)

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.811 1 239.811 7.355 .009b

Residual 1565.009 48 32.604 Total 1804.820 49

a. Dependent Variable: Partisipasi Politik

b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Politik

Pengambilan keputusan dalam uji regresi linear sederhana mengacu

pada dua hal yaitu :

1) Jika nilai signifikan lebih kecil ≤ 0,05 artinya variabel X berpengaruh

terhadap variabel Y, maka Ha diterima.

2) Jika nilai signifikan lebih besar ≥ 0,05 artinya variabel X tidak

berpengaruh terhadap variabel Y, maka Ha ditolak.

Berdasarkan hasil analisis data statistik tabel 4.48 Anova tersebut

digunakan untuk menentukan model persamaan regresi linear sederhana

yang diketahui bahwa nilai Fhitung = 7,355 dengan tingkat signifikan sebesar

0,009 lebih besar ≥ dari 0,05 maka variabel pengetahuan politik (X) tidak

berpengaruh terhadap variabel partisipasi politik (Y) dengan demikan dapat

Page 71: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

60

diketahui bahwa Ha ditolak karena nilai Signifikasi lebih besar dari 0,05

yang artinya hipotesis yang mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh

pengetahuan politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pilkada

serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten

Sinjai.

c. Uji Koefisien Determinan

Uji koefisien determinan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan

persentase total variasi dalam variabel partisipasi politik sebagai variabel

dependent yang diterangkan oleh variabel pengetahuan politik sebagai

variabel independent. Karena penelitian ini menggunakan analisis regresi

linear sederhana, maka untuk melihat nilai koefisien determinan adalah nilai

R Square. Berikut ini tabel yang menyajikan hasil uji determinan.

Tabel 4.19 : Uji Koefisien Determinan

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .365a .133 .115 5.71002

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Politik

Berdasarkan hasil analisis data statistik tabel 4.17 model summary

diatas, menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar

0,365. Besar pengaruh variabel independen atau pengetahuan politik

terhadap variabel dependen atau partisipasi politik ditunjukkan oleh nilai R

Square sebesar 0,133 artinya 13,3% besar pengaruh variabel independen

atau pengetahaun politik (X) terhadap variabel dependen atau partisipasi

Page 72: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

61

politik (Y) pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Dari hasil output tersebut berada pada tingkatan sangat tidak baik.

Sedangkan sisanya (100% – 13,3% = 86,7%) dijelaskan oleh variabel lain di

luar penelitian. Melihat masih terdapat angka 86,7%) yang merupakan

variabel diluar penelitian, maka untuk dilakukan penelitian lanjutan oleh

peneliti selanjutnya untuk mengetahui variabel yang belum masuk pada

penelitian kali ini.

C. Pembahasan

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka

tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan

tersebut. Interpretasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel

dapat dilakukan secara terlebih dahulu diklasifikasikan berdesaekan nilai-nilai

yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan,

maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing

variabel dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Pengrauh Secara Parsial Pengetahuan Politik terhadap Partsipasi Politik

Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

a. Pengaruh Pengetahuan Tentang Pemerintah (X1) terhadap Partisipasi

Politik (Y).

Pengetahuan tentang pemerintah, yang dimaksud tentang pemerintah

dalam penelitian ini yaitu masyarakat telah mengetahui calon bupati dan

calon wakil bupati yang ikut pada pilkada serentak tahun 2018 di Kabupaten

Page 73: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

62

Sinjai. Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Hipotesis pertama

diterima, yaitu ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang

pemerintah (X1) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja pengaruhnya

tergolong kecil.

Pemerintahan di daerah merupakan bagian dari penyelenggaraan

pemerintah pusat sebagai konsekuensi Indonesia memakai sistem

pemerintahan presidensiil. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan

tertinggi dalam Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 mempunyai kewajiban untuk

melaksanakan kewajiban pemerintahan untuk menuju tujuan negara

Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Karena

tugas dan kewajiban presiden sangat banyak, maka memerlukan bantuan

dari pemerintah daerah, sebagai konsekuensi bentuk negara kesatuan adanya

pembagian wilayah Republik Indonesia menjadi daerah besar (propinsi) dan

daerah kecil (kabupaten/kota) seperti dalam pasal 18 UUD 1945 (Wijayanti

& Satriawan, 2009).

b. Pengaruh Pengetahuan Tentang Aturan Main Politik (X2) terhadap

Partisipasi Politik (Y).

Pengetahun tentang aturan main politik, yang dimaksud dalam

penelitian ini yakni masyarakat telah memahami aturan yang telah

ditetapkan mengenai proses pilkada serentak tahun 2018 di Kabupaten

Sinjai guna memastikan pelaksanaan Pilkada berlangsung sesuai dengan

aturan dan Undang-Undang yang berlaku, karena Pilkada sejatinya adalah

milik masyarakat. Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Hipotesis

Page 74: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

63

pertama diterima, yaitu ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang

aturan main politik (X2) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja

pengaruhnya tergolong kecil.

Sistem pemilu adalah seperangkat metode yang mengatur warga

negara untuk memilih para wakilnya yang akan duduk di lembaga legislatif

dan eksekutif. Sistem pemilihan ini penting dalam suatu sistem

pemerintahan demokrasi perwakilan (Asfar, 2006), sebab : Sistem

pemilihan mempunyai konsekuensi pada tingkat proporsionalitas hasil

pemilihan. Sistem pemilihan memengaruhi bentuk kabinet yang akan

dibentuk, Sistem pemilihan membentuk sistem kepartaian, khusus berkaitan

dengan jumlah partai politik yang ada di dalam sistem kepartaian tersebut,

Sistem pemerintahan memengaruhi akuntabulitas pemerintahan, khususnya

akuntabilitas para wakil terhadap pemilihmya, Sistem pemilu mempunyai

dampak pada tingkat kohesi partai politik, Sistem pemilihan berpengaruh

terhadap bentuk dan tingkat partisipasi politik warga, Sistem pemilihan

adalah elemen demokrasi yang lebih mudah untuk dimanipulasi

dibandingkan dengan elemen demokrasi lainnya, oleh karena itu, jika suatu

negara bermaksud mengubah tampilan atau wajah demokrasinya. Hal itu

dapat dilakukan dengan mudah melalui perubahan sistem pemilunya dan

Sistem pemilihan juga dapat dimanipulasi melalui berbagai peraturan yang

tidak demokratis dalam tingkat pelaksanaannya.

Page 75: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

64

c. Pengaruh Pengetahuan Tentang Lingkungan dan Masyarakat (X3)

terhadap Partisipasi Politik (Y).

Pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat, yang dimaksudkan

dalam penelitian ini yaitu pemilih dianggap cakap dan sudah dapat

mengambil bagian sebagai subyek dalam pelaksanaan Pilkada, apabila

masyarakat sudah mampu berpartisipasi aktif untuk turut mengawasi

pelaksanaan Pilkada di lingkungannya. Hasil ini juga sekaligus

menunjukkan bahwa Hipotesis pertama ditolak, yaitu tidak ada pengaruh

antara indikator pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat (X3)

terhadap Partisipasi Politik (Y).

Kesadaran politik warga negara menjadi faktor determinan dalam

partisipasi politik masyarakat, artinya berbagai hal pengetahuan dan

kesadaran akan hak dan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan

masyarakat dan kegiatan politik menjadi ukuran dan kadar seseorang terlibat

dalam proses partisipasi politik. Berdasarkan fenomena ini maka W. Page

memberikan model partisipasi menjadi empat tipe (Rahman, 2007): Apabila

seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah

tinggi maka partisipasi politik cenderung aktif, Sebaliknya kesadaran dan

kepercayaan sangat kecil maka partisipasi politik menjadi pasif dan apatis,

Kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap pemerintah lemah

maka perilaku yang muncul adalah militan radikal, dan Kesadaran politik

rendah tetapi kepercayaan pada pemerintah tinggi maka partisipasinya

menjadi sangat pasif, artinya hanya berorientasi pada output politik.

Page 76: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

65

2. Pengaruh Secara Simultan Pengetahuan Politik terhadap Partsipasi

Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Sumber pengetahuan dan pemahaman tentang politik dapat diperoleh dari

pendidikan politik. Pendidikan politik disebut pula sebagai political forming

atau politische bildung. Disebut “forming” karena terkandung intensi untuk

membentuk insan politik yang menyadari status atau kedudukan politiknya di

tengah masyarakat. Dan disebut “bildung” (pembentukan dan pendidikan diri

sendiri), karena istilah tersebut menyangkut aktivitas: membentuk diri sendiri,

dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab sendiri untuk menjadi insan

politik (Kartono, 2009). Menurut (Surbakti, 2010) menjelaskan bahwa

pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik di antara pemberi dan

penerima pesan. Melalui proses ini, para anggota masyarakat mengenal dan

mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya

dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti sekolah pemerintah, dan partai

politik.

Tingginya partisipasi masyarakat pada Pilkada Kabupaten Sinjai tahun

2018 tentu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dari dalam diri

masyarakat atau dari luar diri masyarakat tersebut. Salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku politik masyarakat yaitu pengetahuan politik dan aktor

politik. Pengetahuan politik yang didapat oleh masyarakat pada Pilkada

Kabupaten Sinjai tahun 2018 yaitu salah satunya dengan memberikan

pendidikan politik yang dilakukan dengan cara sosialisasi politik oleh lembaga,

partai, ataupun tokoh-tokoh masyarakat.

Page 77: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

66

Dalam penelitian (Andriyus, 2013) mengungkapkan bahwa keikutsertaan

masyarakat dalam proses pemilihan umum tidak terlepas dari adanya beberapa

faktor yang mempengaruhi, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan umum yaitu faktor internal yag

meliputi tingkat pendidikan, tingkat kehidupan ekonomi, dan kesadaran politik.

Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi peranan pemerintah, peranan partai

politik, peranan media massa, dan perilaku aktor politik.

Dari hasil laporan Pilkada Kabupaten Sinjai tahun 2018 khususnya di

Desa Kompang telah dilakukan beberapa tahapan sosialisasi yang diberikan

kepada masyarakat seperti sosialisasi tingkat desa, sosialisasi menggunakan

mobil keliling, sosialisasi pembagian stiker, dan sosialisasi lainnya. Gencarnya

sosialisasi politik pada pilkada 2018 tak lain bertujuan meningkatkan

pengetahuan politik masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesadaran

politik pada masyarakat serta meningkatkan partisipasi politik pada Pilkada

2018. Walaupun banyak sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat guna

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman politik masyarakat tentang Pilkada

2018, namun masih banyak masyarakat kurang mengetahui tentang politik

khususnya terkait Pilkada 2018. Beberapa orang di Desa Kompang yang

berpendapat bahwa mereka kurang mengetahui adanya sosialisasi tersebut ada

pula yang berpendapat bahwa mereka tidak menghadiri ketika sosialisasi

dilaksanakan. Selain sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga, partai, ataupun

tokoh-tokoh masyarakat masih banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Page 78: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

67

politik masyarakat, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, agama,

lingkungan pergaulan, serta media massa yang di gunakan oleh masyarakat.

Berdasarkan persamaan regresi, maka dapat diinterprestasikan bahwa

nilai Constanta (a) sebesar 49,420. Sedangkan nilai koefisien regresi (b)

sebesar 0,47 yang menyatakan bahwa variabel independen atau pengetahuan

politik (X) berpengaruh positif terhadap variabel dependen atau partisipasi

politik (Y). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif Pengaruh

Pengetahuan Politik Terhadap Partisipasi Masyarakat pada Pilkada Serentak

Tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Setelah dilakukan Uji F (Uji Simultan) diperoleh dalam menentukan

model persamaan regresi linear sederhana yang diketahui bahwa nilai Fhitung =

7,355 dengan tingkat signifikan sebesar 0,009 lebih besar ≥ dari 0,05 maka

variabel pengetahuan politik (X) tidak berpengaruh terhadap variabel

partisipasi politik (Y) dengan demikan dapat diketahui bahwa Ha ditolak

karena nilai Signifikasi lebih besar dari 0,05 yang artinya hipotesis yang

mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh pengetahuan politik terhadap

partisipasi politik masyarakat pada pilkada serentak tahun 2018 di Desa

Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis ini adalah terdapat pengaruh

positif dan tidak signifikan Pengaruh Pengetahuan Politik Terhadap Partisipasi

Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Walaupun pengetahuan politik memiliki

korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,365 terhadap partisipasi politik, namun

Page 79: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

68

dengan perolehan nilai R Square sebesar 0,133 artinya 13,3% presentasenya

sangat kecil. Alasannya, pengaruh pengetahuan politik memiliki pengaruh

dibawah 50%. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat (Surbakti, 2010)

dipengaruhi oleh kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah sebagai

warga Negara. Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan

masyarakat dan politik, dan menyangkut minat dan perhatian seseorang

terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat dia hidup.

Terkait pengetahuan politik sebagai konsep sentral perilaku politik,

Surbakti menjelaskan bahwa pendekatan psikologis sosial sama dengan

penjelasan yang diberikan dalam model perilaku politik. Salah satu konsep

psikologi sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku untuk memiliki

pada pemilihan umum berupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada

persepsi pemilih atas partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih

terhadap partai tertentu. Konkretnya, partai yang secara emosional dirasakan

sangat dekat dengannya merupakan partai yang selalu dipilih tanpa terpengaruh

oleh faktor-faktor lain. Selain itu, tingkah laku psikologis menerjemahkan

bahwa dalam tingkah laku politik adalah ia proses belajar, pemahaman,

kognisi, dan simbolis. Proses-proses pembelajaran politik behavioral

sosialisasi. Ketika masyarakat memiliki pengetahuan terkait politik yang

didukung oleh berbagai pemahaman, pengalaman dan kesadaran politik yang

telah dimiliki maka partisipasi politik masyarakat pun menjadi lebih tinggi.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh oleh Budianto, (2017), dengan judul Pengaruh Pendidikan Politik terhadap

Page 80: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

69

Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Tahun 2014 di Kelurahan Simpang Pasir

Kecamatan Palaran Kota Samarinda, hasil penelitian dapat dilihat dari

perhitungan angka korelasi antara kedua variabel adalah sebesar 0.167 dengan

nilai probabilitasnya 0,050 dinyatakan sangat lemah dan dengan nilai R positif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan Pengetahuan Politik Terhadap

Partisipasi Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Hasil koefisien korelasi yang

positif diatas menunjukkan bahwa arah hubungan yang berbanding lurus antara

Pengetahuan Politik terhadap Partisipasi Politik.

Page 81: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya tentang

pengetahuan politik pada Pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pengaruh secara parsial pengetahuan politik pada Pilkada serentak tahun 2018

di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai menunjukkan

bahwa ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang pemerintah (X1)

terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja pengaruhnya tergolong kecil, yaitu

hanya berpengaruh sebesar 14,0%. ada pengaruh antara indikator pengetahuan

tentang aturan main politik (X2) terhadap Partisipasi Politik (Y), hanya saja

pengaruhnya tergolong kecil, yaitu hanya berpengaruh sebesar 16,3%. Dan

tidak ada pengaruh antara indikator pengetahuan tentang lingkungan dan

masyarakat (X3) terhadap Partisipasi Politik (Y) karena 0,003 ≤ dari 0,05

sehingga tidak berpengaruh.

2. Pengaruh secara simultan pengetahaun politik terhadap partisipasi politik

masyarakat berdasarkan pengambilan keputusan dalam menentukan model

persamaan regresi linear sederhana yang diketahui bahwa nilai Fhitung = 7,355

dengan tingkat signifikan sebesar 0,009 lebih besar ≥ dari 0,05 maka variabel

pengetahuan politik (X) tidak berpengaruh terhadap variabel partisipasi politik

(Y) dengan demikan dapat diketahui bahwa Ha ditolak karena nilai Signifikasi

Page 82: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

71

lebih besar dari 0,05 yang artinya hipotesis yang mengatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik masyarakat

pada pilkada serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan diatas, menyatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh pengetahuan politik terhadap partisispasi politik pada

PILKADA Serentak 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah yang

dikategorikan sangat tidak baik, maka disarankan kepada Pemerintah dan

pelaku pelaksana pemilu atau agen-agen politik lainnya untuk memberikan

infromasi positif dan pendidikan politik dalam rangka meninkatkan partisipasi

politik.

2. Masyarakat diharapkan untuk dapat turut berpartisipasi untuk menciptakan

iklim politik yang kondusif dan damai dengan memberikan infromasi-

informasi pemilu yang bermanfaat di kalangan lingkungan masyarakat.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian yang lebih mendalam pengaruh pengetahuan

politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada PILKADA Serentak 2018

di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah dan diharapkan kepada peneliti

yang lain agar menggunakan variabel ataupun indikator lain dalam melakukan

penelitian sehingga dapat semakin menguatkan dan mepertegas tentang adanya

pengaruh penting dan nyata terkait pengaruh pengaruh pengetahuan politik

terhadap partisispasi politik masyarakat.

Page 83: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

72

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, L. (2007). Perihal Ilmu Politik: Sebuah Bahasan Memahami Ilmu

Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ajeng, S. R. (2014). Pengaruh Agen Sosialisasi Politik Terhadap Partisipasi

Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 (Studi pada

Kampung Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung

Tengah). Universitas Lampung.

Andriyus. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik

Masyarakat pada Pemilihan Umum Legislatif 2009 di Keamatan Singingi

Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Journal of Government, Social and

Politics, 2(2).

Arikunto. (2010). Prosedur : Suatu Pendidikan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asfar, M. (2006). Pemilu dan Perilaku Memilih 1955-2004. Surabaya: Pusat

Study Demokrasi dan HAM.

Barabas, J., Jerit, J., Pollock, W., & Rainey, C. (2014). The question (s) of

political knowledge. American Political Science Review, 108(4), 840–855.

Budianto, R. (2017). Pengaruh Pendidikan Politik terhadap Partisipasi Masyarakat

dalam Pemilu Tahun 2014 di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran

Kota Samarinda. eJournal Ilmu Pemerintahan, 5(1), 93–106.

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik (Edisi Revi). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Cholisin & Nsiwan. (2012). Dasar-dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak.

Dalton, Russel J, dan Klingemann, H.-D. (2009). Political behavior. New York:

Oxford University Press.

Dayanto. (2015). Peraturan Daerah Responsif: Fondasi Teoretik dan Pedoman

Pembentukkannya. Yogyakarta: Deepublish.

Fyfe, I. (2007). Hidden in the curriculum: Political literacy and education for

citizenship in Australia. Melbourne Journal of Politics.

Hadiawan, A. (2009). Evaluasi Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Provinsi

Lampung (Studi di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Metro dan Kota

BandarLampung),. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan,

3(7), 635.

Ishomuddin. (2013). Pemahaman Politik Islam Studi Tentang Wawasan Pengurus

dan Simpatisan Partai Politik Berasas Islam Di Malang Raya. Humanity,

8(ISSN 0216-8995).

Page 84: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

73

Kartono, K. (2009). Pendidikan Politik: Sebagai Bagian dari Pendidikan Orang

Dewasa. Bandung: CV. Mandar Maju.

Limilia, P., & Ariadne, E. (2018). Pengetahuan dan persepsi politik pada remaja.

Jurnal Psikologi Sosial, 16(1), 45–55. https://doi.org/10.7454/jps.2018.5

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nugraheni, A. Y. (2017). Pengaruh Pengetahuan Politik Dan Aktor Politik

Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Desa Trimurti, Srandakan, Bantul

Pada Pilkada 2015. Fakultas I Lmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta,

42–70.

Paramita, P. D. (2017). Keterkaitan Antara Politik dan Kekuasaan dalam

Organisasi. Bandung: PT Refika Adhitama.

Priambodo. (2000). Konsep Politik Kontemporer. Jakarta: PT. Yudistira.

Rahman. (2007). Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sitepu, P. A. (2012). Teori-teori Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukarno, B. (2016). Pendidikan Politik dalam Konteks Demokrasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Surajiyo. (2010). Filsafat Ilmu & Perkembangan di Indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Surbakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Syahrial, S. dkk. (2011). Pengetahuan Dasar-dasar Ilmu Politik. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Wijayanti, S & Satriawan, I. (2009). Hukum Tata Negara (Yogyakarta). :

FakultasHukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Winarno, B. (2009). Globalisasi Peluang atau ancaman bagi Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017

Tentang Tahapan, Program, Dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau

Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Page 85: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Muh. Sufriadi, lahir di Kabupaten Sinjai

pada tanggal 29 Maret 1996, penulis merupakan

anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan

bapak Almarhum Muh. Safri Amir dan Ibu Erni

Raufung, Penulis memulai pendidikan dibangku

SDN 180 Karangko Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai, tamat pada tahun 2008, dan

melanjutkan di MTs Negeri Sinjai Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

tamat pada tahun 2011, dan melanjutkan di MA Nurul Hidayah Manimpahoi

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai tamat pada tahun 2014, kemudian

penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Muhammadiyah

Makassar pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik dan selesai pada tahun 2021. Selain itu penulis juga penah bergabung

dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan (HIMJIP) sebagai

Sekretaris Umum priode 2016-2017.

Page 86: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 87: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

LAMPIRAN I. KUESIONER PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

Kepada

Yth. Masyarakat Desa Kompang

Kec. Sinjai Tengah, Kab. Sinjai

Dengan hormat,

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Politik terhadap Partisipasi

Masyarakat Pada Pilkada Serentak tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan

Sinjai Tengah Kabuapten Sinjai”. Berkaitan dengan hal tersebut saya meminta

kerelaan dan kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk mengisi angket ini dengan

memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Data yang bapak/ibu/saudara/i berikan saya jaga kerahasiaannya. Untuk itu

saya mengharap bapak/ibu/saudara/i dapat memberikan jawaban dengan jujur,

sesuai dengan keadaan diri bapak/ibu/saudara/i.

Atas kesediaan dan partisipasi bapak/ibu/saudara/i dalam mengisi kuesioner

ini saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Muh Sufriadi

Page 88: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

A. Identitas Responden

1. Nama : ..........................................

2. Alamat : ..........................................

3. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

4. Umur

a. 17-25 tahun b. 26-40 tahun c. ≥ 41 tahun

5. Pendidikan Terakhir

a. SD/sederajat b. SMP/Sederajat

c. SMA/Sederajat d. Perguruan Tinggi

:

B. Petunjuk Pengisian Angket

a. Bapak/Ibu yang terhormat, maksud dari tujuan pengisian angket (Instrumen

Penelitian) ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang Pengaruh

Pengetahuan Politik terhadap Partisipasi Masyarakat Pada Pilkada serentak

tahun 2018 di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabuapten Sinjai.

b. Dalam menjawab setiap pertanyaan sangat dibutuhkan kejujuran dari

Bapak/Ibu dan saudara/i sebagaimana yang telah dirasakan atau dialami

karena kejujuran yang Bapak/Ibu berikan akan memberi masukan yang

bermanfaat bagi penelitian ini.

c. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti, kemudian pilihlah salah satu

jawaban yang tersedia.

d. Berilah tanda centang (√) pada bobot nilai alternatif jawaban yang paling

merefleksi persepsi Bapak/Ibu pada setiap pernyataan.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 89: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

1. Pengetahuan Politik (X)

No Pernyataan SS

(5)

S

(4)

KS

(3)

TS

(2)

STS

(1)

Pengetahuan tentang pemerintah

1. Kekuasan tertinggi dalam pemerintahan

daerah dipegang oleh kepala daerah.

2. Kepala daerah merupakan pemimpin dan

pelayan masyarakat.

3. Kepala daerah dalam melakasanakan

penyelenggaraan pemerintahan didaerah

dibantu oleh wakil kepala daerah.

Pengetahuan tentang aturan main politik

4. Pilkada diselenggarakan oleh KPU dan

diawasi oleh Bawaslu.

5. Peserta pilkada diusung oleh partai politik

atau jalur persorangan.

6. Bupati dan wakil bupati dipilih langsung

oleh rakyat dalam Pilkada.

Pengetahuan tentang lingkungan dan masyarakat

7. Mengunakan hak pilih dalam pemilu

merupakan kewajiban sebagai warga

Negara yang baik.

8. Mengetahui rekam jejak calon sebelum

menentukan pilihan.

9. Setiap masyarakat sudah mengetahui tata

cara mencoblos yang dikeluarkan KPU

Page 90: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

2. Partisipasi Politik (Y)

No Pernyataan SS

(5)

S

(4)

KS

(3)

TS

(2)

STS

(1)

Pemberian suara

1. Setiap masyarakat yang memenuhi syarat

menjadi peserta pemilu berhak memberikan

suara dalam pemilu.

2. Masyarakat tidak boleh golput dalam

pemilihan umum.

3. Mengikuti pemilihan umum menjadi sesuatu

yang sangat dinantikan oleh masyarakat.

4. Masyarakat harus memilih calon kandidat

yang disukainya tanpa dibayar.

Partisipasi dalam diskusi politik informal

5. Mengikuti debat kandidat merupakan

sesuatu yang wajib di ikuti oleh masyarakat

6. Setiap masyarakat sebaiknya berdiskusi

mengenai calon kandidat yang berkualitas.

7. Setiap masyarakat wajib mengikuti

sosialisasi pemilihan umum.

8. Masyarakat yang tidak berdiskusi mengenai

pemilu akan ketinggalan informasi.

Partisipasi dalam rapat umum

9. Menjadi tim sukses calon kandidat

merupakan sesuatu yang menyenangkan.

10. Setiap masyarakat harus mengetahui visi-

misi calon kandidat yang didukungnya.

11. Menghadiri pertemuan dengan calon

kandidat merupakan sesuatu yang dinantikan

oleh masyarakat.

12. Calon kandidat sebaiknya membuka ruang

diskusi bersama masyarakat.

Ikut kampanye

13. Terlibat dalam kampanye partai politik

sangat menarik untuk di ikuti.

14. Mengikuti kampanye calon kandidat

menjadi sesuatu yang dinantikan oleh

masyarakat.

15. Menjadi panitia pelaksana kampanye sangat

menguntungkan bagi masyarakat.

16. Setiap masyarakat berhak mengikuti

kampanye calon kandidat yang didukungnya

Page 91: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

LAMPIRAN II. TABULASI DATA

VARIABEL X (PENGETAHUAN POLITIK)

RESPONDEN JAWABAN

P1 P2 P3 SKOR P4 P5 P6 SKOR P7 P8 P9 SKOR

1 5 4 5 14 4 4 4 12 4 5 4 13

2 5 5 5 15 5 4 4 13 5 5 5 15

3 3 4 3 10 2 3 2 7 4 4 3 11

4 5 4 5 14 4 5 5 14 4 4 5 13

5 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13

6 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15

7 4 4 4 12 3 4 5 12 4 4 2 10

8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12

9 2 3 2 7 3 3 3 9 4 3 3 10

10 5 5 5 15 5 3 5 13 5 5 5 15

11 3 4 3 10 3 4 3 10 4 3 3 10

12 4 5 4 13 5 5 5 15 5 3 2 10

13 4 4 4 12 5 5 5 15 5 4 3 12

14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12

15 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 3 11

16 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 3 12

17 4 4 4 12 3 4 3 10 4 3 4 11

18 4 3 4 11 3 4 3 10 3 3 4 10

19 3 5 3 11 5 5 3 13 5 5 5 15

Page 92: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

20 5 5 5 15 5 4 5 14 4 5 4 13

21 5 1 5 11 3 5 2 10 3 5 5 13

22 5 5 1 11 3 5 2 10 5 5 5 15

23 4 4 4 12 4 4 4 12 3 2 5 10

24 5 5 4 14 5 4 4 13 5 4 5 14

25 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 12

26 5 5 4 14 4 4 4 12 4 3 3 10

27 4 4 5 13 4 4 4 12 4 5 4 13

28 3 4 3 10 4 3 3 10 4 3 3 10

29 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15

30 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 4 14

31 5 5 5 15 5 4 4 13 4 5 5 14

32 3 4 4 11 4 4 4 12 4 2 3 9

33 3 2 4 9 4 4 4 12 4 4 4 12

34 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 5 14

35 5 5 5 15 4 5 4 13 3 4 4 11

36 5 5 5 15 3 5 4 12 5 5 5 15

37 4 4 3 11 5 5 5 15 5 3 4 12

38 5 5 2 12 5 5 4 14 5 2 3 10

39 3 5 5 13 5 5 5 15 5 4 5 14

40 4 5 4 13 4 4 5 13 3 3 5 11

41 5 5 5 15 5 4 5 14 4 5 4 13

42 5 1 5 11 3 5 2 10 3 5 5 13

43 5 5 1 11 3 5 2 10 5 5 5 15

Page 93: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

44 4 4 4 12 4 4 4 12 3 2 5 10

45 5 5 4 14 5 4 4 13 5 4 5 14

46 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 12

47 5 5 4 14 4 4 4 12 4 3 3 10

48 4 4 5 13 4 4 4 12 4 5 4 13

49 3 4 3 10 4 3 3 10 4 3 3 10

50 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15

VARIABEL Y (PARTISIPASI POLITIK)

Responden JAWABAN

SKOR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 5 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 5 3 4 4 4 62

2 5 5 4 5 3 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 63

3 4 4 3 4 3 5 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 57

4 5 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 66

5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 73

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 78

8 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 61

9 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 59

10 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 68

11 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 68

Page 94: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

12 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 74

13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 68

14 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 68

15 5 5 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 61

16 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 3 5 3 3 3 3 63

17 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 68

18 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 70

19 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 72

20 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 69

21 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 67

22 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 3 4 4 68

23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 59

24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 63

25 5 5 5 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 65

26 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 75

27 4 5 5 5 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 56

28 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 60

29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79

30 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 71

31 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 71

32 1 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 3 5 4 5 69

33 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 61

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

35 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 68

36 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 4 3 3 3 4 66

Page 95: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

37 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 74

38 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 3 3 68

39 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 66

40 5 2 4 5 5 4 4 2 4 4 4 5 2 3 4 4 61

41 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 75

42 4 5 5 5 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 56

43 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 60

44 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79

45 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 71

46 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 71

47 1 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 3 5 4 5 69

48 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 61

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

50 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 68

Page 96: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

LAMPIRAN III. UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

VARIABEL X PENGETAHUAN POLITIK

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 SKOR

P1 Pearson Correlation 1 .548* 1.000** .567** .357 .714** .215 .545* .507* .848**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .009 .122 .000 .363 .013 .022 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P2 Pearson Correlation .548* 1 .548* .725** .440 .511* .700** .567** .386 .798**

Sig. (2-tailed) .012 .012 .000 .052 .021 .001 .009 .093 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P3 Pearson Correlation 1.000** .548* 1 .567** .357 .714** .215 .545* .507* .848**

Sig. (2-tailed) .000 .012 .009 .122 .000 .363 .013 .022 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P4 Pearson Correlation .567** .725** .567** 1 .552* .687** .663** .618** .392 .868**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .009 .012 .001 .001 .004 .088 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P5 Pearson Correlation .357 .440 .357 .552* 1 .491* .362 .088 .179 .562**

Sig. (2-tailed) .122 .052 .122 .012 .028 .116 .714 .451 .010

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P6 Pearson Correlation .714** .511* .714** .687** .491* 1 .419 .361 .101 .764**

Sig. (2-tailed) .000 .021 .000 .001 .028 .066 .118 .672 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P7 Pearson Correlation .215 .700** .215 .663** .362 .419 1 .398 .238 .598**

Sig. (2-tailed) .363 .001 .363 .001 .116 .066 .083 .312 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P8 Pearson Correlation .545* .567** .545* .618** .088 .361 .398 1 .518* .707**

Sig. (2-tailed) .013 .009 .013 .004 .714 .118 .083 .019 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 97: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

P9 Pearson Correlation .507* .386 .507* .392 .179 .101 .238 .518* 1 .598**

Sig. (2-tailed) .022 .093 .022 .088 .451 .672 .312 .019 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

SKOR

Pearson Correlation .848** .798** .848** .868** .562** .764** .598** .707** .598** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .010 .000 .005 .000 .005 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel hasil uji validitas diatas menyajikan data bahwa instrumen penelitian pada variabel (x) Pengetahuan Politik semuanya

valid. Hal ini terlihat dari nilai koefisien korelasi product moment yang melebihi 0,444 sebagaimana ketentuan nilai R-Standar untuk

dapat mengatakan validnya suatu item pernyataan dengan dasar rhitung ≥ rtabel = valid dan ketika . rhitung ≤ rtabel = tidak valid.

Page 98: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.891 9

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 32.30 22.221 .793 .866

P2 32.15 24.029 .745 .873

P3 32.30 22.221 .793 .866

P4 32.30 21.168 .811 .864

P5 32.25 25.671 .465 .892

P6 32.35 22.450 .674 .877

P7 32.00 26.000 .524 .888

P8 32.20 23.958 .622 .881

P9 32.55 24.050 .464 .897

Hasil uji reliabilitas dengan dasar alpha ≥ rtabel = konsisten dan ketika

alpha ≤ rtabel = tidak konsisten. Berdasarkan rusmus tersebut menunjukkan

bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,444

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan dari kuesioner variabel

pengetahuan politik dinyatakan reliabel atau teruji kehandalannya yang berarti

bahwa kuesioner layak digunakan sebagai alat ukur.

Page 99: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

VARIABEL Y PARTISIPASI POLITIK

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 SKOR

P1 Pearson Correlation

1 .971** .333 .259 .621** .102 .971*

* .197 .164 .197 .546* .439 -.010 -.122 .102 .102 .615**

Sig. (2-tailed) .000 .151 .271 .003 .668 .000 .405 .490 .405 .013 .053 .967 .609 .668 .668 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P2 Pearson Correlation

.971** 1 .363 .349 .638** .088 1.000**

.199 .178 .199 .556* .441 .020 -.116 .088 .088 .628**

Sig. (2-tailed) .000 .116 .132 .002 .711 .000 .400 .452 .400 .011 .052 .933 .627 .711 .711 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P3 Pearson Correlation

.333 .363 1 .366 .736** .025 .363 .223 .178 .223 .244 .532* .251 .061 .025 .025 .463*

Sig. (2-tailed) .151 .116 .113 .000 .918 .116 .345 .452 .345 .300 .016 .285 .799 .918 .918 .040

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P4 Pearson Correlation

.259 .349 .366 1 .446* .208 .349 .586** .390 .586*

* .469* .405 .211 .306 .208 .208 .606**

Sig. (2-tailed) .271 .132 .113 .049 .378 .132 .007 .089 .007 .037 .077 .371 .189 .378 .378 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P5 Pearson Correlation

.621** .638** .736** .446* 1 -.084 .638*

* .226 .343 .226 .458* .559* .351 -.107 -.084 -.084 .560*

Sig. (2-tailed) .003 .002 .000 .049 .726 .002 .337 .139 .337 .042 .010 .129 .654 .726 .726 .010

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P6 Pearson Correlation

.102 .088 .025 .208 -.084 1 .088 .507* .386 .507* .179 .101 .238 .518* 1.000**

1.000**

.630**

Sig. (2-tailed) .668 .711 .918 .378 .726 .711 .022 .093 .022 .451 .672 .312 .019 .000 .000 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P7 Pearson Correlation

.971** 1.000** .363 .349 .638** .088 1 .199 .178 .199 .556* .441 .020 -.116 .088 .088 .628**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .116 .132 .002 .711 .400 .452 .400 .011 .052 .933 .627 .711 .711 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 100: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

P8 Pearson Correlation

.197 .199 .223 .586** .226 .507* .199 1 .548* 1.000**

.357 .714** .215 .545* .507* .507* .764**

Sig. (2-tailed) .405 .400 .345 .007 .337 .022 .400 .012 .000 .122 .000 .363 .013 .022 .022 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P9 Pearson Correlation

.164 .178 .178 .390 .343 .386 .178 .548* 1 .548* .440 .511* .700*

* .567*

* .386 .386 .669**

Sig. (2-tailed) .490 .452 .452 .089 .139 .093 .452 .012 .012 .052 .021 .001 .009 .093 .093 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P10

Pearson Correlation

.197 .199 .223 .586** .226 .507* .199 1.000** .548* 1 .357 .714** .215 .545* .507* .507* .764**

Sig. (2-tailed) .405 .400 .345 .007 .337 .022 .400 .000 .012 .122 .000 .363 .013 .022 .022 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P11

Pearson Correlation

.546* .556* .244 .469* .458* .179 .556* .357 .440 .357 1 .491* .362 .088 .179 .179 .634**

Sig. (2-tailed) .013 .011 .300 .037 .042 .451 .011 .122 .052 .122 .028 .116 .714 .451 .451 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P12

Pearson Correlation

.439 .441 .532* .405 .559* .101 .441 .714** .511* .714*

* .491* 1 .419 .361 .101 .101 .721**

Sig. (2-tailed) .053 .052 .016 .077 .010 .672 .052 .000 .021 .000 .028 .066 .118 .672 .672 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P13

Pearson Correlation

-.010 .020 .251 .211 .351 .238 .020 .215 .700*

* .215 .362 .419 1 .398 .238 .238 .447*

Sig. (2-tailed) .967 .933 .285 .371 .129 .312 .933 .363 .001 .363 .116 .066 .083 .312 .312 .048

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P14

Pearson Correlation

-.122 -.116 .061 .306 -.107 .518* -.116 .545* .567*

* .545* .088 .361 .398 1 .518* .518* .495*

Sig. (2-tailed) .609 .627 .799 .189 .654 .019 .627 .013 .009 .013 .714 .118 .083 .019 .019 .026

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P15

Pearson Correlation

.102 .088 .025 .208 -.084 1.000**

.088 .507* .386 .507* .179 .101 .238 .518* 1 1.000**

.630**

Sig. (2-tailed) .668 .711 .918 .378 .726 .000 .711 .022 .093 .022 .451 .672 .312 .019 .000 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 101: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

P16

Pearson Correlation

.102 .088 .025 .208 -.084 1.000**

.088 .507* .386 .507* .179 .101 .238 .518* 1.000**

1 .630**

Sig. (2-tailed) .668 .711 .918 .378 .726 .000 .711 .022 .093 .022 .451 .672 .312 .019 .000 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

SKOR

Pearson Correlation

.615** .628** .463* .606** .560* .630*

* .628*

* .764** .669*

* .764*

* .634*

* .721** .447* .495* .630*

* .630*

* 1

Sig. (2-tailed) .004 .003 .040 .005 .010 .003 .003 .000 .001 .000 .003 .000 .048 .026 .003 .003 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel hasil uji validitas diatas menyajikan data bahwa instrumen penelitian pada variabel (Y) Partisipasi Politik semuanya

valid. Hal ini terlihat dari nilai koefisien korelasi product moment yang melebihi 0,444 sebagaimana ketentuan nilai R-Standar untuk

dapat mengatakan validnya suatu item pernyataan dengan dasar rhitung ≥ rtabel = valid dan ketika . rhitung ≤ rtabel = tidak valid.

Page 102: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.891 16

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 61.60 57.305 .535 .885

P2 61.65 57.187 .551 .884

P3 61.70 61.905 .407 .889

P4 61.15 60.871 .562 .885

P5 61.80 59.011 .486 .886

P6 62.20 56.800 .549 .884

P7 61.65 57.187 .551 .884

P8 61.95 55.839 .714 .877

P9 61.80 58.905 .619 .882

P10 61.95 55.839 .714 .877

P11 61.90 59.147 .579 .883

P12 62.00 55.579 .658 .879

P13 61.65 61.924 .388 .889

P14 61.85 60.029 .416 .889

P15 62.20 56.800 .549 .884

P16 62.20 56.800 .549 .884

Hasil uji reliabilitas dengan dasar alpha ≥ rtabel = konsisten dan ketika

alpha ≤ rtabel = tidak konsisten. Berdasarkan rusmus tersebut menunjukkan

bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,444

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan dari kuesioner variabel

partisipasi politik dinyatakan reliabel atau teruji kehandalannya yang berarti

bahwa kuesioner layak digunakan sebagai alat ukur.

Page 103: PENGARUH PENGETAHUAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI …

LAMPIRAN IV. OUTPUT UJI REGRESI LINIER SEDERHANA

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pengetahuan

Politikb

. Enter

a. Dependent Variable: Partisipasi Politik

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .365a .133 .115 5.71002

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Politik

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.811 1 239.811 7.355 .009b

Residual 1565.009 48 32.604

Total 1804.820 49

a. Dependent Variable: Partisipasi Politik

b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Politik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 49.420 6.554 7.540 .000

Pengetahuan Politik .474 .175 .365 2.712 .009

a. Dependent Variable: Partisipasi Politik