Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM
KEMBALI (BUY BACK) TERHADAP RESPON PASAR : STUDI
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
TAHUN 2010-2016
(Skripsi)
Oleh
Eka Setia Ningrum
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY BACK)
TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TAHUN 2010-2016
Oleh
EKA SETIA NINGRUM
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh pengumuman pembelian saham kembalu (Buy Back) terhadap respon
pasar yang dianalisis melalui average abnormal return harian dan trading volume
activity harian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pembelian saham kembali (Buy
Back) pada tahun 2010 – 2016. Sampel diambil menggunakan metode purposive
sampling, sehingga sampel yang diperoleh sebanyak 59 perusahaan dari 65
perusahaan yang dijadikan populasi penelitian selama 7 tahun pengamatan . data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham
harian, volume perdagangan harian dan jumah saham yang diperdagangkan
selama periode jendela. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
beda dua rata-rata dengan software SPSS 22. Hasil uji statistik menggunakan uji
beda dua rata-rata pada average abnormal return menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan
pengumuman buy back. Hasil beda dua rata-rata pada average trading volume
activity juga menunjukan hasil yang sama yakni tidak terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pengumuman buy back.
Kata kunci : buy back, event study, abnormal return, trading volume activity
ABSTRACT
THE EFFECT OF BUY BACK ANNOUNCEMENT OF MARKET
RESPONSE: STUDY ON COMPANIES REGISTERED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE (BEI) YEAR 2010-2016
By
EKA SETIA NINGRUM
This study aims to obtain empirical evidence about the effect of a buy
back announcement on market responses that are analyzed through daily
abnormal daily returns and daily trading volume activity. The population in this
study were all companies listed on the Indonesia Stock Exchange that bought back
shares in 2010 - 2016. The samples were taken using purposive sampling method,
so that the samples obtained were 59 companies from 65 companies that were
made as research populations. 7 years of observation. The data used in this study
is secondary data in the form of daily stock prices, daily trading volume and the
number of shares traded during the window period. Testing the hypothesis in this
study analysis different tests the two averages with SPSS 22 software. The results
of statistical tests using different tests the two averages on average abnormal
returns indicate that there are no significant differences before and after the
company announces buy back. The two average difference results on average
trading volume activity also show the same results, ie there are no significant
differences before and after the company announces buy back.
Key Word: buy back, event study, abnormal return, trading volume activity
PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY
BACK) TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TAHUN 2010-2016
Oleh
Eka Setia Ningrum
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Makarti pada tanggal 15 Januari 1996
dengan nama Eka Setia Ningrum. Penulis adalah anak
pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Sutrisno dan Ibu
Painem. Penulis menyelesaikan pendidikan Dasar di SD
Negeri 2 Sumberrejo pada tahun 2008. Sekolah Menengah
Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 2 Tumijajar dan diselesaikan pada
tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas
di SMAN 1 Tumijajar hingga tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi
mahasiswi, penulis terdaftar sebagai bendahara umum UKM-F KSPM FEB Unila
tahun 2016-2017 dan anggota aktif anggota aktif Himakta Unila.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah
diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Kedua orang tuaku
Bapak Sutrisno dan Ibu Painem
Saudaraku
Jea Nur Fitriana
Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.
Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
MOTTO
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Qs. Ar-Rahman: 60-61)
“if you are born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your mistake”
(Bill Gates)
“Mulailah berlari maka kamu akan tahu rasanya jatuh, bukan untuk berhenti
tapi untuk berlari lebih kencang lagi”
(Eka Setia Ningrum)
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur atas keridhoan Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
tidak lupa penulis sanjungkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan
yang baik dan pemimpin bagi kaumnya.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Pembelian Saham Kembali
(Buy Back) Terhadap Respon Pasar : Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2016”, sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat
membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing 1
dan bapak Komaruddin, S.E., M.Si., CA., CPA. selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan semangat untuk
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CPA., CA., Ak. selaku Dosen Penguji
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama
proses penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Rindu Rikagamayuni, S.E., M.Si selaku Pembimbing Akademik selama
masa perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis
selama menempuh program pendidikan S1.
8. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff
keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan
skripsi, terima kasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.
9. Ibuku tercinta Painem dan Bapakku Sutrisno yang selalu mendoakan dan
menjadi penyemangat serta selalu mendoakanku untuk menyelesaikan studi
ini. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan
kepadaku.
10. Teruntuk Adik perempuanku Jea Nur Fitriana yang selalu memberikan
dukungan dan semangat.
11. Para pejuang, teman curhat dan sahabatku AYAM BETINA Adin, Agus,
Dinda, Ninda, Katrin, Sendy, Tika, Umi, Indah, Merta, Wulan, Rahel yang
selalu ada setiap saat ku membutuhkan. Terima kasih selalu siap di saat sulit.
12. Sahabatku, saudaraku, dan orang-orang yang setia menemani sejak sekolah
hingga penulis hidup di tanah rantau, Intan Permatasari dan Yudhia
Tristiannisa. Terimakasih atas kesediaannya berbagi senyum, berbagi
makanan, berbagi tempat untuk bersandar, berbagi kata-kata yang
memotivasi, bahkan berbagi kalimat sinis yang penuh pembelajaran selama
empat tahun hidup di kota orang. Banyak pelajaran hidup yang penulis
dapatkan selama hidup bersama dengan kalian berdua..
13. Keluarga di tanah rantauku selama satu tahun terakhir ini yang tergabung
dalam grup Baim. Eka, Icha, Nining, Pipit, Rara, dan Yuli yang telah menjadi
tempatku untuk pulang. Kalian telah menggoreskan cerita yang begitu
menarik dalam tangis dan canda tawa. Terimakasih kalian telah datang lalu
tidak pergi dan tetap tinggal bagaimanapun keadaannya.
14. Sahabat-sahabatku dari zaman perjuangan di SMA hinga saat ini. Hepi, Dion,
Dian, dan si bontot Ica.
15. Para mbak-mbak ku di Baituljanah Squad yang sangat menginspirasi, Mbak
Haryanti, Mbak Nita, dan Mbak Wanda. Terimakasih sudah menjadi panutan
bahkan bullyan selama kita hidup bersama. Semoga penulis juga dapat
berhijrah seperti kalian suatu saat nanti.
16. Teman hidup selama 40 hari yang sangan kurindukan. Falah, Gita, Intan, dan
Hotasi . Semoga komunikasi kita tetap terjaga.
17. Presidium KSPM FEB Unila yang aku sayangi. Yanto, Septika, Hadman,
Bima, Wuri, Cia, Ikhsan, Saula, Nidia, David, Jaya, dan Desti. Terimakasih
telah memberikan pengalaman sebagai keluarga baru di KSPM.
18. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, Bila, Winda, Ani,
Kadin, Saha, Noviyanti, Ely, Anggia, Faisal, Bagus, Famela dan yang lainnya
serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga
Tuhan memberikan berkat dan karunia-Nya untuk kita semua.
Bandar Lampung, 11 Oktober 2018
Penulis,
Eka Setia Ningrum
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
ABSTRACK ........................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME ....................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
MOTTO .................................................................................................................. x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................. 8
Tujuan penelitian ................................................................................................... 9
Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9
xvi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 10
2.1.1 Signaling Teori ..................................................................................... 10
2.1.2 Agency Theory ..................................................................................... 11
2.1.3 Definisi pasar modal ............................................................................ 12
2.1.4 Corporate action .................................................................................. 13
2.1.5 Pembelian Kembali saham/stock Repurcase/Buy Back ................... 15
2.1.6 Abnormal Return ................................................................................. 16
2.1.7 Trading volume Activity (TVA).......................................................... 17
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 17
2.3 Keangka Pemikiran ....................................................................................... 22
2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 24
2.4.1 Hubungan Abnormal Return dan Pengumuman Buy Back ............ 24
2.4.2 Hubungan Trading Volume Activity dan Pengumuman Buy Back 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 26
3.1.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 26
3.1.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 27
3.2 Jenis Data dan Sumber Data ......................................................................... 32
3.3 Periode Penelitian........................................................................................... 33
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 33
3.5 Variabel Penelitian ......................................................................................... 34
3.5.1 Abnormal return saham ...................................................................... 34
3.5.2 Trading Volume Activity ..................................................................... 34
3.6 Metode Analisis Data ..................................................................................... 35
3.6.1 Uji Normalitas Data ............................................................................. 36
3.7 Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 37
3.7.1 Uji Beda Dua Rata-rata ....................................................................... 38
xvii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis .................................................................................................. 39
4.1.1 Analisis Deskriptif ................................................................................ 39
4.1.1.1 Analisis Deskriptif abnormal return ............................................ 39
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Trading Volume Activity .............................. 40
4.1.2 Analisis Return Actual ........................................................................ 41
4.1.3 Analisis Return Market ....................................................................... 43
4.1.4 Analisis Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman
Pembelian Kembali (Buy Back) Saham ...................................................... 45
4.1.5 Perbedaan Abnormal Return (AR) Sebelum dan Setelah
Pengumman Buy Back ............................................................... 47
4.1.6 Analisis Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Setelah
Pengumuman Pembelian Kembali (Buy Back) Saham ............................. 49
4.1.7 Perbedaan Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Setelah
Pengumuman Buy Back ............................................................................... 52
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 54
4.2.1 Analisis Abnormal Return .................................................................. 54
4.2.2 Analisis Trading Volume Activity (TVA) .......................................... 55
BAB V KESIPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 56
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 57
5.3 Saran ............................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 20
Tabel 2. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar dalam BEI yang terdaftar di BEI
dan Melakukan Buy Back Periode 2010-2016....................................................... 27
Tabel 3.Daftar Nama Perusahaan yang melakukan Pengumuman Buy Back
Saham pada tahun 2010-2016 ................................................................................ 28
Tabel 4 Descriptive Statistics terhadap Abnormal return ...................................... 39
Tabel 5 Descriptive Statistics terhadap Aktivitas Volume Perdagangan ............... 40
Tabel 6. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Actual .............................................. 42
Tabel 7. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Market ............................................. 44
Tabel 8. Rata-rata Abnormal Return ...................................................................... 46
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Buy Back ......................................................................................... 48
Tabel 10. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah
Pengumuman Buy Back Saham. ............................................................................ 49
Tabel 11. Average Trading Volume Activity ........................................................ 50
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Average Trading Volume Activity Sebelum dan
Sesudah Pengumuman Buy Back........................................................................... 52
Tabel 13. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Average Trading Volume Activity
Sebelum dan Setelah Pengumuman Buy Back Saham .......................................... 53
Tabel 14.Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 54
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Indeks Saham Gabungan Per Bulan ....................................................... 3
Gambar 2. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar ........................... 6
Gambar 3. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23
Gambar 4. Pergerakan Rata-rata Return Actual Sebelum dan Sesudah Melakukan
Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016. ........................................................... 42
Gambar 5. Pergerakan Rata-rata Return Market Sebelum, Saat, dan Sesudah
Perusahaan Melakukan Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016 ...................... 44
Gambar 6. Pergerakan Rata-rata Abnormal Return Perusahaan disekitar
Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016 ............................................................ 46
Gambar 7. Pergerakan Average Trading Volume Activiy Disekitar Pengumuman
Buy back Tahun 2010-2016 ................................................................................... 51
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Return Actual seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy
Back pada tahun 2010-2016
Lampiran 2. Ekspected Return seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy
Back pada tahun 2010-2016
Lampiran 3. Abnormal Return seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy
Back pada tahun 2010-2016
Lampiran 4 Trading Volume Activity seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman
Buy Back pada tahun 2010-2016
Lampiran 5 Hasil Uji Descriptive Statistik
Lampiran 6 Grafik Average Abnormal Return
Lampiran 7 Tabel hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov tes abnormal return
Lampiran 8 Hasil Uji Paired T-Test abnormal return
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era saat ini, persaingan ekonomi yang semakin pesat menuntut
perusahaan untuk lebih kreatif dalam mencari peluang. Peluang tersebut
dijadikan sebagai langkah yang efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
baik dari segi kelangsungan hidup maupun mengenai perolehan keuntungan.
Perusahaan dapat memaksimalkan peluang dengan melakukan investasi.
Investasi yang paling sering diminati oleh investor adalah berinvestasi dalam
saham. “Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.” (Bursa
Efek Indonesia, 2015).
Perkembangan pasar modal memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang
semakin dipoerlukan oleh masyarakat sebagaoi media alternatif dan himpunan
dana (Husnan,2005) Perusahaan yang telah membagi kepemilikan kepada
publik atau sering disebut perusahaan Go publik, mengharuskan manajemen
bekerja secara profesional. Dengan demikian, perusahaan akan memberikan
informasi baik kepada publik. Informasi tersebut dapat menjadi sinyal yang
salah satunya mempengaruhi harga saham baik secara positif atau negatif di
2
pasar bursa. Informasi berperan penting dalam memproyeksikan harga saham
pada pasar sekunder. Pasar sekunder dalam hal ini adalah Bursa Efek
Indonesia (BEI). Reaksi yang cepat terhadap informasi yang diberikan kepada
pasar, dapat diartikan bahwa pasar telah efisien. Pasar akan bereaksi terhadap
suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru
(jogiyanto,2013 ).
Dengan demikian, pentingnya informasi mengenai perusahaan bagi
pemegang saham (stockholder) banyak dimanfaatkan oleh pihak manajemen
dalam mempertahankan harga saham agar tidak mengalami undervalue (harga
saham yang terjadi di pasar lebih rendah dari harga wajarnya atau yang biasa
disebut nilai fundamental saham). Harga saham yang terus meningkat
merupakan salah satu faktor yang mendukung perusahaan dinilai memiliki
kinerja yang baik.
Pembelian kembali saham/buy back adalah aksi korporasi dimana emiten
melakukan pembelian kembali atas saham-saham emiten yang telah beredar di
masyarakat (outstanding shares)” (Profits Bulletin Vol. XIV/2014 (2014). Buy
back menjadi sebuah solusi stabilisasi harga saham akibat pengaruh harga
saham yang undervalue. Selain sebagai stabilisasi harga saham, buy back juga
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan ketika saham emiten merangkak
naik. Keuntungan yang didapatkan bisa berupa capital gain dan dividen.
Kebijakan buy back di Indonesia mulai dilakukan oleh emiten Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan emiten swasta seiring dengan anjloknya Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG).
3
Gambar 1. Indeks Saham Gabungan Per Bulan
Sumber: Bursa Efek Indonesia (Diolah peneliti, 2015)
Berdasarkan grafik IHSG per bulan diatas, level 4.120,502 merupakan
level terendah IHSG sepanjang tahun 2015 atau terendah sejak 27 Agustus
2013 yang menunjukan level 3.967,842. Perekonomian nasional yang
melambat serta fluktuasi ekonomi global memperburuk kondisi harga saham
sehingga membuat perusahaan memutuskan melakukan aksi buy back.
Fleksibilitas emiten dalam melakukan aksi buy back juga didukung oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 22 Tahun 2015 yang mengizinkan emiten atau perusahaan publik membeli
sahamnya kembali tanpa persetujuan RUPS pada kondisi pasar yang
berfluktuasi.
Emiten atau Perusahaan Publik memerlukan kemudahan untuk melakukan
aksi korporasi pembelian saham kembali tanpa melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, OJK mengeluarkan
peraturan nomor: 2/POJK/2013 yang mengatur tentang pembelian kembali
4
saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi
pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Syarat-syarat untuk melakukan pembelian kembali saham adalah
perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham, bagi emiten atau perusahaan yang akan atau
sedang melakukan pembelian kembali sahamnya maka total keseluruhan
pembelian kembali paling banyak 20% (dua puluh perseratus) dari modal
disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%
(tujuh koma lima perseratus) dari modal disetor, dan perusahaan dapat
melakukan pembelian kembali saham setelah menyampaikan keterbukaan
informasi kepada OJK.
Dalam peraturan yang dibuat BAPEPAM-LK No: X.K.I Informasi-
informasi tersebut berkaitan dengan aksi-aksi perusahaan yang biasa disebut
corporate action. Ada banyak alasan perusahaan untuk melakukan corporate
action dan salah satunya adalah untuk meningkatkan Earning Per Shares
(EPS) perusahaan tersebut. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa pembelian
kembali saham atau buy back masuk ke dalam kelompok corporate action.
Buy back merupakan tindakan yang dilakukan oleh emiten maupun
perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang telah ditawarkan
kepada masyarakat, baik melalui bursa maupun di luar bursa (BAPEPAM-
LK).
Tujuan dari pembelian kembali/Buy back saham untuk meningkatkan
kembali harga saham yang telah jatuh di pasar. Oleh karenanya, Buy back
yang dilakukan emiten atau perusahaan selain berakibat pada meningkatnya
5
Earning Per Share (EPS) kepemilikan saham yang dimiliki oleh masyarakat.
Buy back saham yang dilakukan oleh perusahaan atau emiten akan
mengakibatkan saham yang dimiliki oleh masyarakat akan berkurang (Suply
berkurang), akibatnya adalah harga saham akan naik (dengan asumsi jumlah
permintaan terhadap saham tersebut tetap). Kedua hal tesebut tersebut tetap
akan memengaruhi investor, sehingga para investor akan membeli saham
perusahaan yang akan melakukan buy back, maka hal ini tentunya akan
menimbulkan reaksi di pasar (Jogiyanto, 2013).
Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung informasi. Suatu
peristiwa dapat diibaratkan sebagai suatu kejutan (surprise) atau sesuatu yang
unexpected. Sesuatu yang bukan suatu kejutan atau yang sudah diantisipasi
atau diekspektasi sebelumnya tidak akan menimbulkan suatu reaksi
(Jogiyanto, 2013).
Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back dapat dilihat dengan cara:
pertama, bisa dilihat melalui perubahan harga saham yang diukur dengan
menggunakan abnormal return selama pengamatan, jika pasar bereaksi
terhadap suatu peristiwa, maka akan diperoleh abnormal return signifikan
berbeda dengan nol (Jogiyanto, 2013). Kedua, melihat pengaruh trading
volume activity saham pada hari-hari selama pengamatan (Aryanto, 2009)
Trading Volume Activity (TVA) merupakan indikatoryang digunakan untuk
menunjukkan besarnya minat investor pada suatu saham (Budiman dkk,
2009).
6
sumber: Jogiyanto, 2010
Gambar 2. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar.
Dalam menghitung abnormal return perlu diketahui return pasar ( return
Marketnya). Menghitung market return digunakan harga pasar harian dengan
menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG Atau Jakarta composite Index, disingkat JSX
Composite) merupakan merupakan salah satu indeks pasar saham yang
digunakan oleh Bursa Efek Indonesia(BEI). Indeks ini mencakup pergerakan
harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.
Pengujian variabel Trading Volume Activity (TVA) mengacu pada
penilitian terkait dengan event study yang menguji pengaruh suatu peristiwa
terhadap aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) menunjukkan
reaksi pasar yang signifikan (Junizar, 2013).
Trading volume activity merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat reaksi pasar terhadap berbagai informasi yang masuk kepasar
modal. Reaksi tersebut dilihat melalui parameter pergerakan aktivitas volume
perdagangan saham dipasar modal. Perubahan pada volume perdagangan
saham dipasar modal menggambarkan bagaimana aktivitas perdagangan
saham di bursa saham dan mencerminkan keputusan investasi investor.
Peristiwa atau
informasi yang
berupa suatu kejutan.
Reaksi pasar yang
diproksi dengan
abnormal return dan
Trading Volume Activity
7
Penelitian mengenai pengaruh pengumuman buy back saham terhadap
pasar modal sebelumnya telah beberapa kali dilakukan, hasilnya terdapat
perbedaan yang signifikan baik dilihat dari average abnormal return selama
penelitian, maupun average trading volume activity selama periode penelitian.
Hasil penelitian Junizar (2013) menunjukan bahwa pengumuman buy back
memiliki pengaruh signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal
return kumulatif sebelum dan setelah pengumuman buy back dilaksanakan.
Pengumuman informasi buy back juga memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap trading volume activity dan terdapat perbedaan rata-rata trading
volume activity sebelum dan saat transaksi dilakukan.
Penelitian yang dilakukan Suwanto & sudana (2014) menyatakan bahwa
terdapat perbedaan average abnormal return kumulatif dan comulative
average abnormal return kumulatif yang signifikan pada saat sebelum dan
sesudah pengumuman buy back dilakukan. Artinya, pasar bereaksi atas
informasi yang mereka dapatkan.
Peneloitian oleh Delphiane (2016), Penelitiannya ini menggunakan
abnormal return dan trading volume activity harian untuk menguji
pengumuman informasi buy back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap
pasar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengumuman buy back
tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada average abnormal return
sebelum dan sesudah pengumuman dilaksanakan.
Pada penelitian terdahulu mendapatkan hasil yang berfareasi, dalam
penelitian yang dilakukan oleh Junizar serta Suwanto & sudana menyatakan
bahwa adanya pengaruh buy back terhadap kondisi pasar. Namun, dalam
8
penelitian yang dilakukan oleh Delphiane menyatakan bahwa pengumuman
buy back saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar
modal.
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, hal ini
menarik untuk dicermati lebih lanjut mengenai besarnya pengaruh
pengumuman pembelian kembali saham terhadap abnormal return dan
aktivitas perdagangan saham di pasar modal, sehingga penulis merasa perlu
untuk melakukan sebuah penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.
Penulis merumuskan penelitian dengan judul “PENGARUH
PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY BACK)
TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-
2016”
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang
akan dibahas pada penelitian ini adalah:
“Apakah terdapat reaksi pasar yang dicerminkan oleh perbedaan
yang signifikan pada abnormal return dan trading volume activity
perusahaan-perusahaan secara keseluruhan sebelum dan sesudah
perusahaan melakukan pengumuman buy back?”
9
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap
pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada
abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman
buy back berlangsung.
2. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap
pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada
trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman buy back
berlangsung.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
investasi dalam pasar modal.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan ketika akan melakukan buy
back pada saat sahamnya mengalami penurunan harga.
3. Dapat menjadi referensi dan pedoman bagi penelitian-penelitian
selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan pengumuman buy back.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Signaling Teori
Signaling theory menyatakan informasi masa kini akan digunakan
sebagai sinyal perusahaan di masa yang akan datang. Sinyal perusahaan
dapat dilihat dari reaksi harga saham. Reaksi harga saham dapat diukur
dengan menggunakan return saham sebagai nilai perubahan harga atau
dengan menggunakan abnormal return. Pengumuman suatu berita dari
perusahaan dikatakan mempunyai kandungan informasi jika memberikan
abnormal return yang signifikan terhadap pasar. Salah satu informasi yang
dapat mempengaruhi abnormal return perusahaan adalah informasi
mengenai rencana pembelian kembali saham (buy back). Sesuai peraturan
BAPEPAM-LK nomor X.K.I, buy back termasuk salah satu informasi
yang harus dipublikasikan kepada publik.
Dalam hal ini, Buy back diharapkan akan memberikan sinyal
tentang prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Sinyal tersebut
diharapkan dapat berdampak pada menguatnya harga saham yang terjadi
di pasar bursa. Implikasi dari teori ini yaitu secara umum akan berdampak
11
pada harga seluruh sekuritas perusahaan yang berisiko mengalami
penurunan nilai. Hipotesis sinyal akan mengasumsikan bahwa ketika
manajer dapat mendeteksi penurunan nilai pada harga saham perusahaan
dan hal itu dapat mempengaruhi minat investor jangka panjang, maka
manajer harus melakukan pembelian kembali saham ketika harga
mengalami penurunan (Rasbrant, 2011).
2.1.2 Agency Theory
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalisasikan nilai
perusahaan. Salah satunya dapat diukur dari harga saham yang
bersangkutan. Selain tujuan ini, seorang manajer mungkin memiliki tujuan
lain yang bertentangan dengan maksimalisasi kekayaan pemegang saham.
Hal ini akan menciptakan konflik kepentingan yang potensial terjadi dan
konsep ini yang disebut sebagai agency theory (junizar, 2013).
Adanya pemisahan antara manajer dengan pemegang saham
memungkinkan terjadinya konflik kepentingan di antara pihak manajer
(agen) dan pemangku kepentingan (principal). Ketidak mampuan
pemegang saham dalam mengambil keputusan bisnis membuat semua
keputusan dibuat sendiri oleh manajer. Agency problem terjadi karena
adanya konflik kepentingan antara seorang manajer yang mementingkan
diri sendiri sebagai seorang agent dan pemegang saham sebagai seorang
principal.
12
Agency problem juga dapat dilihat sebagai akibat dari kesulitan
pemegang saham dalam memastikan apakah return yang mereka dapat
benar-benar fair return dari modal yang mereka investasikan.
2.1.3 Definisi pasar modal
Samsul, 2006 menyatakan bahwa terdapat dua jenis pembiayaan
melalui pasar modal yaitu melalui hutang dalam bentuk penerbitan
obligasi dan berbagi kepemilikan modal (dalam bentuk penerbitan
sekuritas saham). Kedua instrumen ini biasanya dikombinasikan dalam
struktur modal perusahaan. Besar kecilnya persentase masing-masing
instrumen yang diterbitkan tergantung dengan kebutuhan perusahaan
tersebut.
Samsul (2006) mendefinisikan saham sebagai tanda bukti kepemilikan
perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham
(shareholder atau stockholder). Menurut Nor Hadi (2013) mendefinisikan
saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan
dipasar modal yang paling populer berupa surat berharga yang dapat
diperjual belikan.
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya
berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, obligasi,
hipotek serta deposito berjangka (sundjaja dan Barlian, 2003)
Tujuan pasar modal Indonesia:
13
1. Mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam
pemilikan saham perusahaan.
2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham
3. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dan
penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.
2.1.4 Corporate action
corporate action merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan yang bobotnya cukup material sehingga mempunyai
kemungkinan mempengaruhi harga saham dari perusahaan yang
bersangkutan di bursa efek. Makna “cukup material” yaitu mengandung
bobot yang cukup tinggi, tetapi tingkat bobot ini tentunya bersifat relatif
tergantung persepsi dari yang mendengarnya. “Setiap tindakan atau aksi
dari emiten yang cukup material“ mempunyai makna bahwa tindakan atau
aksi ini merupakan suatu usaha yang disadari dan direncanakan oleh
manajemen perseroan (Nor Hadi, 2013).
Darmadji dkk. (2006) menyatakan tindakan atau aksi korporasi
(Corporate Action) merupakan suatu aktivitas emiten yang berpengaruh
terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di
pasar. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik
perhatian pihak – pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para
pemegang saham.
Dalam peraturan BAPEPAM-LK No: X.K.I tentang “keterbukaan
informasi yang harus segera diumumkan kepada publik”, tertuang jelas
14
bahwa informasi atau fakta material yang diperkirakan dapat
mempengaruhi harga efek atau keputusan investasi pemodal, antara lain
hal-hal sebagai berikut:
1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau
pembentukan usaha patungan;
2. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham;
3. Pendapatan dari deviden yang luar biasa sifatnya;
4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
5. Produk atau penemuan baru yang berarti;
6. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam
manajemen;
7. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat
utang;
8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang
material jumlahnya;
9. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva secara material;
10. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, atau direktur dan
komisaris perusahaan;
12. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain;
13. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;
14. Penggantian wali amanat;
15. Perubahan tahun fiskal perusahaan.
15
2.1.5 Pembelian Kembali saham/stock Repurcase/Buy Back
Stock repurchase atau pembelian kembali saham atau yang biasa
dikenal dengan buy back stock adalah tindakan yang dilakukan oleh
emiten maupun perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang
telah ditawarkan kepada masyarakat baik melalui bursa maupun di luar
bursa. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan aksi korporasi ini antara lain
adalah untuk meningkatkan likuiditas saham, memperoleh keuntungan
dengan menjual kembali setelah harga mengalami kenaikan atau sebagai
langkah untuk mengurangi modal disetor (Annual Report BAPEPAM-LK,
2008).
Buy back saham atau pembelian kembali saham adalah pembelian
kembali saham-saham yang telah diterbitkan oleh suatu perusahaan dan
dimiliki oleh perseroan untuk jangka waktu tertentu yaitu maksimum
selama 3 tahun. Buy back saham merupakan bentuk tanggung jawab dari
perseroan yang dilakukan oleh perseroan dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan atas modal dan kekayaan perseroan.(Mufidah, 2013)
Buy back juga merupakan salah satu cara yang dilakukan
perusahaan untuk mendistribusikan cashflow yang dimiliki perusahaan
kepada para pemegang sahamnya selain dalam bentuk deviden. Pada saat
membeli kembali sahamnya, biasanya perusahaan akan membeli dengan
harga di atas harga pasar. Kelebihan atas harga pasar inilah yang menjadi
keuntungan bagi para pemegang saham yang dikenal dengan istilah capital
gain.
16
OJK mengeluarkan peraturan nomor: 2/POJK/2013 yang mengatur
tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau
perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Syarat-syarat untuk melakukan pembelian kembali saham adalah
perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham, bagi emiten atau perusahaan yang akan
atau sedang melakukan pembelian kembali sahamnya maka total
keseluruhan pembelian kembali paling banyak 20% (dua puluh
perseratus) dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham
yang beredar adalah 7,5% (tujuh koma lima perseratus) dari modal
disetor, dan perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham
setelah menyampaikan keterbukaan informasi kepada OJK.
2.1.6 Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang
diharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi
diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information)
dan sesudah informasi resmi diterbitkan (samsul,2006).
Abnormal return merupakan proksi dari reaksi pasar, apabila
terdapat informasi pada peristiwa yang diobservasi, maka abnormal return
akan mengikuti peristiwa tersebut, begitu juga sebaliknya, jika peristiwa
tersebut tidak memiliki kandungan informasi, maka peristiwa tersebut
tidak memberikan abnormal return (Wirajaya dkk., 2011).
17
2.1.7 Trading volume Activity (TVA)
Volume perdagangan saham adalah total saham yang
diperdagangkan di pasar sekunder pada periode pengamatan ke-t. Besar
kecilnya volume perdagangan mengindikasikan tingkat ketertarikan para
investor dalam berinvestasi terhadap saham (Junizar, 2013).
Aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) dapat
dijadikan sebagai indikator kegiatan perdagangan saham di pasar
sekunder. Aktivitas volume perdagangan (TVA) merupakan instrumen
yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
informasi melalui pergerakan aktivitas volume perdagangan (Ariyanto,
2009).
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian Junizar tahun 2013 menyatakan bahwa penelitian
bertujuan untuk mengetahui pengumuman buy back terhadap respon pasar
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peraturan
BAPEPAM-LK Nomor XI.B.2 dan XI.B.3 tata cara buy back. Penelitian yang
dilakukan Junizar menggunakan rata-rata abnormal return harian dan rata-rata
trading volume activity harian untuk menguji pengumuman informasi buy
back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar. Penelitian ini juga
menggunakan rata-rata abnormal return kumulatif dan trading volume activity
kumulatif untuk menguji perbedaan abnormal return dan trading volume
activity sebelum dan saat transaksi buy back. Hasil dari penelitiannya
penelitiannya menujukan bahwa pengumuman buy back memiliki pengaruh
18
signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return kumulatif
sebelum dan setelah pengumuman buy back dilaksanakan. Pengumuman
informasi buy back juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
trading volume activity dan terdapat perbedaan rata-rata trading volume
activity sebelum dan saat transaksi dilakukan.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Karamjit (2016) yang berjudul Buy
back of shares in india : impact on price return. Tujuan dari penelitian adalah
untuk menentukan reaksi pasar terhadap pembelian kembali saham (Buy Back)
pengumuman yang ditunjukan oleh perubahan rata-rata abnormal return dan
abnormal return kumulatif perdagangan saham secara signifikan. Model
penelitian ini adalah event window yang dilakukan dengan menggunakan 90
perusahaan sebagai sampel, yang tampil membeli dukungan pada periode
2000-2012 di Bursa Efek India. Teknik pengambilan sampel penelitian ini
adalah metode purposive sampling. Hasil pengujian hipotesis, penelitian ini
menemukan bahwa investor melakukan reaksi yang tidak terlalu signifikan
terhadap pembelian kembali pengumuman sebagaimana yang muncul dengan
Tidak ditemukan hasil yang signifikan rata-rata Abnormal Return(ARR)
antara sebelum dan sesudah pengumuman pembelian saham kembali (Buy
Back). Tetapi dalam penelitian ini ditemukan perbedaan signifikan dalam
perhitungan statistik, yaitu signifikan pada 5% pada average abnormal return
setelah pengumuman buy back.
Penelitian serupa juga diakukan oleh Suwanto (2014) dengan judul
penelitian pengumuman stock buy back dan reaksi pasar saham (studi kasus
perusahaan di bursa efek indonesia). Tujuan dari penelitian yang dilakukan
19
Suwanto adalah untuk mrnukur ada atau tidaknya pengaruh secara signifikan
yang di ukur menggunakan Average Abnormal Return serta Cumulative
Aveage Abnormal Return sebagai perwakilan dari reaksi pasar saham. Hasil
dari penelitian yang dilakukan Suwanto menunjukan bahwa terdapat reaksi
pasar positif yang signifikan disekitar pembelian saham kembali yang
ditunjukan oleh nilai ARR serta CAAR yang signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Delphiane (2016) dengan judul Pengaruh
pengumuman pembelian kembali saham (buy back) terhadap reaksi pasar
(studi pada perusahaan terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) Tahun 2013-
2015). Bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman pembelian
kembali (Buy Back) terhadap respon pasar pada perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Indonesia (BEI). Penelitiannya ini menggunakan abnormal return
dan trading volume activity harian untuk menguji pengumuman informasi buy
back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar. Hasil dari penelitian
ini menunjukan bahwa pengumuman buy back tidak memiliki perbedaan yang
signifikan pada average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman
dilaksanakan.
20
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneiti
Judul penelitian Variabel
penelitian
Hasil penelitian
1 Junizar (2013)
Pengaruh pengumuman
pembelian kembali (Buy
Back) terhadap Reespon
Pasar: Studi kasus pada
perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Abnormal
Return dan
Trading
Volume
Activity
(TVA)
Hasil dari penelitiannya menujukan bahwa
pengumuman buy back
memiliki pengaruh
signifikan dan terdapat
perbedaan ratarata
abnormal return
kumulatif sebelum dan
setelah pengumuman
buy back Dilaksanakan
Pengumuman informasi buy back memberikan
pengaruh yang
signifikan terhadap
trading volume activity
dan terdapat perbedaan
rata-rata trading volume
activity sebelum dan
saat transaksi dilakukan.
2. Suwanto (2014)
Pengumuman stock buy
back dan reaksi pasar
saham (studi kasus
perusahaan di Bursa
Efek Indonesia)
Average
abnormal
return
(ARR) &
akumulasi
rata-rata
abnormal
return
Terjadi reaksi pasar positif signifikan di
sekitar pengumuman
pembelian kembali
saham yang ditunjukkan
dengan nilai AAR dan
CAAR yang siginifikan.
Terdapat perbedaan reaksi pasar yang
signifikan antara
perusahaan yang
melakukan
pengumuman
pembelian kembali
saham dengan mengacu
pada peraturan
BAPEPAMLK
No.XI.B.2 tentang
pembelian kembali
saham emiten pada
kondisi normal dengan
yang mengacu pada
peraturan BAPEPAM-
LK No. XI.B.3 tentang
pembelian kembali
saham emiten pada
kondisi pasar berpotensi
21
krisis, ditunjukkan
dengan adanya
perbedaan AAR dan
CAAR yang signifikan
antara dua kelompok
perusahaan tersebut.
3 Kaur, karamjit
(2016)
Buy back of shares in
india : impact on price
return
Average
Abnormal
Return
(AAR) &
comulative
Abnormal
Return(CAR)
Tidak ditemukan hasil yang signifikan rata-rata
Abnormal Return(ARR)
antara sebelum dan
sesudah pengumuman
pembelian saham
kembali (Buy Back)
Tetapi dalam penelitian ini ditemukan
perbedaan signifikan
dalam perhitungan
statistik, yaitu
signifikan pada 5%
pada average abnormal
return setelah
pengumuman buy back.
4 Delphinea (2016)
Pengaruh pengumuman
pembelian kembali
saham (buy back)
terhadap reaksi pasar
(studi pada perusahaan
terdaftar di bursa efek
indonesia (BEI) Tahun
2013-2015)
Rata-rata
abnormal
return dan
rata-rata
Trading
volume
activity
Penelitian ini menunjukan bahwa
pengumuman buy back
tidak memiliki
perbedaan yang
signifikan pada rata-rata
abnormal return
sebelum dan sesudah
Pengumuman
dilaksanakan.
Informasi pengumuman buy back memberikan
reaksi pasar dengan
terdapatnya perbedaan
yang signifikan sebelum
dan sesudah
pengumuman dilakukan
2.3 Keangka Pemikiran
Event study merupakan suatu pendekatan metodologikal yang
penting. Metoda studi peristiwa banyak digunakan untuk menguji reaksi
pasar dari suatu peristiwa atau pengumuman (Jogiyanto, 2010). Event
Study juga merupakan sebuah teknik penelitian yang memungkinkan untuk
22
menilai dan mempelajari pengaruh dari suatu peristiwa terhadap harga
saham di pasar modal. Studi peristiwa mengukur langsung pengaruh
peristiwa terhadap harga saham perusahaan pada saat sebelum peristiwa,
saat peristiwa, dan setelah peristiwa. Data yang digunakan pada studi
peristiwa juga mudah diperoleh, yakni berupa tanggal peristiwa, harga-
harga saham perusahaan bersangkutan dan indeks pasar. Event study
digunakan sebagai alat analisis dalam mengetahui adakah reaksi signifikan
dalam pasar modal terhadap kejadian yang diperkirakan dapat
mempengaruhi harga saham suatu perusahaan di pasar modal (Junizar,
2013). Seperti permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni
untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap pengumuman buy back.
Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back saham dilihat dari adanya
perbedaan yang signifikan pada abnormal return dan trading volume
activity sebelum peristiwa, saat peristiwa, dan setelah peristiwa. Uji beda
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidak nya perbedaan
yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman buy back.
Pada saat perusahaan melakukan pengumuman buy back, peristiwa
ini dapat mempengaruhi harga saham–saham yang diperdagangkan di
pasar modal apabila peristiwa tersebut dinilai memiliki kandungan
informasi bagi para investor dan informasi tersebut diterima dengan baik
oleh para investor.
Sesuai dengan latar belakang permasalahan, rumusan permasalah
dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan penulis pada bagian
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut
23
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Hubungan Abnormal Return dan Pengumuman Buy Back
Pengumuman buy back dianggap memberikan pengaruh
terhadap harga saham yang mengalami penurunan dikarenakan
perusahaan memberikan sinyal (signaling theory) yang baik
tentang prospek perusahaan di masa mendatang, sehingga akan
Pengumuman Buy Back
terhadap Reaksi Pasar
Analisis Abnormal
Return (AR)
Analisis Trading
Volume Activity (TVA)
AR sebelum
pengumuma
n
AR setelah
Pengumuman
TVA setelah
Pengumuman
TVA sebelum
Pengumuman
Perbandingan menggunakan
Uji Beda
24
berdampak pada perubahan harga saham. Reaksi perubahan harga
saham tentunya didukung oleh pasar yang efisien. Pada pasar yang
efisien, harga efek akan merefleksikan semua informasi yang
mungkin terjadi dengan cepat dan akurat. Faktor informasi yang
tersedia dianggap sangatlah penting dalam membentuk harga
keseimbangan efek yang baru (Jogiyanto, 2001).
Penelitian yang dilakukan Junizar.2013, menyimpulkan
bahwa buy back memiliki kandungan informasi yang
menguntungkan (good news) bagi pemegang saham, sehingga
abnormal return saham akan cenderung bergerak ke arah positif,
sejalan dengan signaling theory yang menyatakan bahwa informasi
yang dianggap menguntungkan akan memberikan reaksi pasar
yang positif. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H1: Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum
dan sesudah pengumuman buy back dilakukan.
2.4.2 Hubungan Trading Volume Activity dan Pengumuman Buy
Back
Reaksi pasar selain diukur dengan abnormal return dapat juga
diukur menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Trading
volume activity sebagai ukuran yang mencerminkan kegiatan
perdagangan saham (Junizar, 2013). TVA digunakan untuk melihat
apakah investor menilai buy back cukup informatif. Jika investor
menganggap pengumuman buy back sebagai suatu sinyal yang
25
dilakukan perusahaan kepada investor dalam meningkatkan
kembali harga saham perusahaan, maka investor akan bereaksi dan
dapat terlihat pada aktivitas pembelian ataupun penjualan saham.
Ada tidaknya pengaruh pengumuman buy back dapat dilihat dari
ada tidaknya rata-rata trading volume activity di sekitar tanggal
pengamatan. Selain itu, reaksi pasar dapat dilihat dari ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan
saat periode buy back direalisasi. Berdasarkan uraian di atas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2: Terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan
sesudah pengumuman buy back dilakukan.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut (Sugiyono.2005 : 90) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu
semua jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2010-2016.
3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut (Indriantoro dan Supomo, 2014) adalah sebagian
anggota dari populasi yang dipilih menggunakan proses tertentu sehingga
dapat mewakili populasi. Penetapan sampel dalam penelitian ini
menggunakan jenis metode purposive sampling. Teknik sampling ini di
dalam pengambilan sampelnya, peneliti menentukan kriteria dari populasi.
Jenis metode pemilihan berdasarkan pertimbangan dan kuota (Indriantoro
dan Supomo, 2014). Adapun kriteriannya yaitu :
27
1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
melakukan Buy Back periode 2010-2016.
2 Perusahaan melakukan Buy Back berdasarkan peraturan yang
dikeluarkan oleh OJK nomor: 2/POJK/2013.
3 Tanggal pengumuman buy back dapat diketahui dengan jelas. Alasan
penulis memasukkan tanggal pengumuman sebagai kriteria sampel
adalah untuk memudahkan proses penelitian, dan sampel yang
digunakan yang sesuai dengan periode penelitian dan tujuan dari
penelitian, yakni menguji adanya reaksi pasar dan kinerja saham atas
pengumuman dan peristiwa buy back.
4 Saham perusahaan yang aktif diperdagangkan selama periode estimasi
dan periode jendela.
5 Ketersediaan data harga saham perusahaan untuk kemudahan
pengolahan data.
Tabel 2. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar dalam BEI yang
terdaftar di BEI dan Melakukan Buy Back Periode 2010-2016.
Keterangan Jumlah
Jumlah Emiten yang Melakukan Buy Back 65
Tidak Berdasarkan peraturan OJK No. 2/POJK/2013/
dan surat Edaran OJK No. 1/SEOJK.04.2013.
0
Melakukan Corporate Action Lainnya disekitar periode
penelitian seperti Right Issue, warrant, stock dividens,
Bonus Share, Merger, Partial Lising dan Lain-lain.
0
Tanggal pengumuman Buy Back Tidak Diketahui
Dengan Jelas.
6
jumlah 59
Berdasarkan Kriteria yang Telah Ditentukan, maka jumlah perusahaan
yang sesuai untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 65 perusahaan.
28
Tabel 3.Daftar Nama Perusahaan yang melakukan Pengumuman Buy
Back Saham pada tahun 2010-2016.
Tahun No Perusahaan Kode
Saham
Sektor Tanggal
Pengumuman
2010 1 PT Arha Karya
Prima Industri
Tbk
AKPI Basic Industri
and Chemicals
19/02/2010
2 PT Global
Mediacom Tbk
BMTR Trade, Service,
and Invesment
08/04/2010
3 PT Charoen
pokphand
Indonesia Tbk
CPIN Basic Industri
and Chemicals
19/10/2010
2011 1 PT Global
Development Tbk
KPIG Property, Real
Estate and
Building
Construction
28/01/2011
2 PT
Telekomunikasi
Indonesia
(Persero) Tbk
TLKM Infrastructure,
Utulities &
transportation.
19/05/2011
3 PT Bumi
Resources Tbk
BUMI Mining 16/08/2011
4 PT Lippo
Karawaci Tbk
LPKR Property, Real
Estate and
Building
Construction
23/11/2011
5 PT Ciputra
Properti Tbk
CTRA Property, Real
Estate and
Building
Construction
23/11/2011
6 PT bukit Asam
Tbk
PTBA Mining 22/11/2011
2012 1 PT Charoen
pokphand
Indonesia Tbk
CPIN Basic Industri
and Chemicals
02/01/2012
2 Pt Resources
Alam Indonesia
Tbk
KKGI Mining 18/09/2012
2013 1 PT Median
Nusantara Citra
Tbk
MNCN Trade, Service,
and Invesment
28/08/2013
2 PT MNC
Investama Tbk
BHIT Trade, Service,
and Invesment
29/08/2013
3 PT MNC Kapital
Indonesia Tbk
BCAP Finance 29/08/2013
4 PT Global
Mediacom Tbk
BMTR Trade, Service,
and Invesment
29/08/2013
29
5 PT Ace Hardwere
Indonesia Tbk
ACES Trade, Service,
and Invesment
30/08/2013
6 PT Jaya Real
Property Tbk
JRPT Property, Real
Estate and
Building
Construction
03/09/2013
7 PT Ramayana
Lestari Sentosa
Tbk
RALS Trade, Service,
and Invesment
04/09/2013
8 PT Gajah
Tunggal Tbk
GJTL Miscellaneos 04/09/2013
9 PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk
WIKA Property, Real
Estate and
Building
Construction
04/09/3013
10 PT Budi Starch &
Sweetener Tbk
BUDI Basic Industry
and Chemicals
04/09/2013
11 PT Bank Panin
Tbk
PNBN Finance 04/09/2013
12 PT Dyandra
Media
Internasional Tbk
DYAN
Trade,
Services,and
Investment
10/09/2013
13 PT Ristia Bintang
Mahkotasejati
Tbk
RBMS
Property, Real
Estate and
Building
Construction
10/09/2013
14 PT Surya Semesta
Internusa Tbk
SSIA
Property, Real
Estate and
Building
Construction
11/09/2013
15 PT Bukit Asam
Tbk
PTBA Mining 13/09/2013
16 PT Elektronic
City Indonesia
Tbk
ECII Trade, Service,
and Invesment
16/09/2013
17 PT Intiland
Development Tbk
DILD Property, Real
Estate and
Building
Construction
17/09/2013
18 PT Semen
Baturaja Tbk
SMBR Basic Industri
and Chemicals
17/09/2013
19 PT Panin
Insurance Tbk
PNIN Finance 18/09/2013
20 PT Perdana
Gapura Prima
Tbk
GPRA Property, Real
Estate and
Building
02/10/2013
30
Construction
21 PT Pelayaran
Nasional Bina
Buana Raya
BBRM Infrastructure,
Utulities &
transportation
16/12/2013
22 PT Wintermar
Offshore Marine
Tbk
WINS Infrastructure,
Utulities &
transportation
21/05/2013
23 PT PP London
Sumatera
Indonesia Tbk
LSIP Agriculture 23/04/2013
24 PT Salim Ivomas
Pratama Tbk
SIMP Agriculture 23/04/2013
25 PT MNC Sky
Vision Tbk
MSKY
Trade, Service,
and Invesment
28/08/2013
2014 1 PT Danayasa Arthama
SCBD
Properti Dan
Real Estate
10/01/2014
2 PT Wijaya Karya WIKA Property, Real Estate And
Building
Construction
15/01/2014
3 PT Bukit Asam Tbk
PTBA Mining 07/03/2014
4 PT Jakarta Internasional
Hotels & Development Tbk
JIHD
Properti and
Real Estate
02/04/2014
5 PT Asiaplast Industries Tbk
APLI
Industri Dasar
Dan Kimia
14/04/2014
6 PT Resource Alam Indonesia
Tbk
KKGI
Mining
06/05/2014
7 PT Tunas Baru Lampung Tbk
TBLA Agriculture 15/07/2014
8 PT Global Mediacom Tbk
BMTR
Trade, Services,
And Investment
Tidak
Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
9 PT Colorpak Indonesia Tbk
CLPI
Perdagangan,
Jasa Dan
Investasi
Tidak
Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
10 PT Nusantara Infrastructure Tbk
META
Infrastruktur,
Utilitas Dan
Transportasi
Tidak
Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
11 PT Media Nusantara Citra
MNCN
Trade, Services,
And Investment
Tidak
Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
2015 1 PT MNC BHIT Trade, Service, 10/06/2015
31
Investama Tbk and Invesment
2 PT Global
Mediacom Tbk
BMTR Trade, Service,
and Invesment
27/07/2015
3 PT Bumi Serpong
Damai Tbk
BSDE Property, Real Estate And
Building
Construction
01/09/2015
4 PT ciputra
Property Tbk
CTRA Property, Real Estate And
Building
Construction
01/09/2015
5 PT Medco Energi
Internasional Tbk
MEDC Mining 30/12/2015
6 PT Media Nusantara Citra
MNCN
Trade, Services,
And Investment
21/07/2015
7 PT Mitra
Pinasthika
Mustika Tbk
MPMX Trade, Service,
and Invesment
Tidak
Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
8 PT MNC Sky
Vision Tbk
MSKY telecommunica
tion
18/06/2015
9 PT Nusa Raya
Cipta Tbk
NRCA Building Construction
27/11/2015
10 PT Bank PAN
Indonesia Tbk
PANS Banking 31/08/2015
11 PT Bukit Asam Tbk
PTBA Mining 02/09/2015
12 PT Ramayana
Lestari Sentosa
Tbk
RALS Trade, Service,
and Invesment
25/08/2015
13 PT Nippon
Indosari Corpindo
Tbk
ROTI Trade, Service,
and Invesment
01/10/2015
14 PT Bank Rakyat
Indonesia
BBRI Trade, Service,
and Invesment
01/09/2015
15 Tunas Baru
Lampung Tbk
TBLA Agriculture 01/09/2015
16 PT Bank
rakyatIndonesia
(persero)
BBRI banking Tidak Mengumumkan
Tanggal dengan
jelas
2016 1 PT Dua Putra
Utama Makmur
Tbk
DPUM Agriculture 30/08/2016
2 PT Bumi Serpong
Damai Tbk
BSDE Property, Real Estate And
Building
Construction
01/09/2016
Sumber: Bursa Efek Indonesia
32
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
penelitian bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website resmi
perusahaan : www.idx.co.id. data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
harian perusahaan terkait, tanggal pengumuman buy back perusahaan terkait
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data
kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka. Data yang dianalisis merupakan laporan keuangan tahun 2010-
2016 dan melakukan Buy Back.
3.3 Periode Penelitian
Untuk melihat bagaimana reaksi yang terjadi di pasar, peneliti mengamati
abnormal return mulai dari -5 sebelum pengumuman buy back hingga +5
sesudah pengumuman buy back dilaksanakan.
Menurut Hartono (2013) studi peristiwa (event study) merupakan studi
yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Penentuan periode
jendela lebih pendek dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
dikarenakan peneliti ingin menguji pengaruh pengumuman buy back
terhadap return saham perusahaan terkait dalam jangka waktu yang pendek.
Pengamatan tidak melebihi 10 hari periode jendela karena dikhawatirkan
abnormal return akan terpengaruh oleh faktor-faktor seperti corporate
action lainnya pada perusahaan yang dijadikan sampel. Penelitian ini
menggunakan market model untuk mengestimasi expected return di periode
jendela.
http://www.idx.co.id/
33
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu melakukan aktivitas pengarsipan dan penyalinan
dari sumber-sumber sekunder yang berkaitan dengan tanggal pengumuman
buy back mulai dilakukan, data harga saham harian perusahaan terkait, Indek
Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian perusahaan
terkait, dan informasi mengenai jumlah saham yang beredar pada saat
sebelum dan sesudah pengumuman buy back. Studi pustaka diperoleh dari
penelitian terdahulu dan literatur lainnya.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Abnormal return saham
Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari
return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal
merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).
Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih
antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi
(Jogiyanto, 2013). Adapun cara menghitung abnormal return sebagai
berikut :
ARi.t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t.
Ri.t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t.
E[Ri.t] = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
34
Penelitian ini menggunakan persamaan market adjusted abnormal
return model. Komponen pokok atau indikator yang digunakan dalam
menghitung abnormal return menggunakan persamaan market adjusted
abnormal return model adalah sebagai berikut:
1. Return Aktual
Actual return(return aktual) merupakan return keuntungan
yang sebenarnya. Return aktual dihitung berdasarkan data historis.
Return aktual ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan
penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang
(Jogiyanto, 2003).
Adapun rumus menghitung return aktual adalah:
Ri.t
Keterangan :
Ri.t = Actual Return sekuritas ke-i pada periode t
Pi.t = Harga saham i pada hari ke-t
Pi.t-1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t
2. Return Pasar (RMt)
Return Pasar dapat didefinisikan sebagai selisih dari rata-rata
(average) setiap bulan dari seluruh saham.
Joiyanto (2010). menyatakan untuk menghitung return pasar
(market return) pada saat periode estimasi digunakan harga pasar
harian dengan menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) masing-masing saham untuk periode 5 hari diseputar tanggal
pengumuman, return pasar dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Rmt
Keterangan:
Rmt = Return pasar pada periode estimasi t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode estimasi ke-t
35
IHSGt-1= Indeks Harga Saham Gabungan periode Estimasi
3.5.2 Trading Volume Activity
Selain menghitung abnormal return yang terjadi akibat adanya
corporate action, reaksi pasar dapat diukur juga dengan melihat
bagaimana volume trading yang terjadi di sekitar periode pengamatan.
Peningkatan volume perdagangan menunjukkan bahwa saham tersebut
menarik investor untuk melakukan investasi atau transaksi pada saham
tersebut (Junizar, 2013). Dalam kasus buy back, peningkatan volume
perdagangan mengindikasikan bahwa para pemegang saham tidak ingin
mengalami kerugian yang lebih besar pada investasinya karena harga
saham yang dimilikinya mengalami penurunan. Dengan begitu,
diharapkan para pemegang saham akan melepas saham yang dimilikinya,
sehingga berdampak pada volume perdagangan di sekitar periode
pengumuman buy back.
Cara menghitung TVA dapat dilakukan dengan cara
membandingkan total saham perusahaan ke-i yang diperdagangkan dalam
periode pengamatan t dengan total jumlah saham perusahaan ke-i yang
beredar dalam periode pengamatan yang sama. Menghitung volume
perdagangan saham dengan menggunakan indikator Trading Volume
Activity (TVA) (junizar, 2013) :
TVAit
Keterangan:
TVAi,t = Trading Volume Activity
Vm,t = Total Volume perdagangan saham perusahaan I pada waktu t
36
Vit = Volume saham perusahaan ke- I
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif dalam penelitian pada
dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi
sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan (Sugiyono, 2005).
Tahapan pengujian meliputi uji normalitas data dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov. Dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji beda
dua rata-rata (Paired Sample T-test). Tingkat signifikansi pada penelitian ini
yang ditetapkan untuk pengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%).
3.6.1 Uji Normalitas Data
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah data memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat menggunakan
statistik parametric, pengujian parametrik diterapkan untuk data dengan skala
pengukuran interval dan rasio. Jika tipe data interval dan rasio tidak berdistribusi
normal, maka pengujian statistiknya harus menggunakan pengujian non
parametric (Hartono, 2016). Penentuan normal atau tidaknya data ditentukan
sebagai berikut :
1. Apabila hasil signifikan lebih besar dari tingkat signifikan yang sudah
ditentukan (>0.005), maka H0 diterima dan data tersebut terdistribusi
normal.
37
2. Apabila hasil signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang sudah
ditentukan (>0.005), maka Ho ditolak dan data tersebut tidak
terdistribusi normal.
Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode analisis data
akan menggunakan uji statistik non parametrik. Jika data berdistribusi
normal maka pengujian menggunakan teknik uji beda dua sampel
berpasangan yaitu Paired Sampel t-Test yang merupakan uji statistik
parametrik, dengan level of significance( ) = 5%. Akan tetapi, jika data
tidak berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel
berpasangan yang digunakan adalah Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon
Signed Rank Test) yang merupakan uji statistik non parametrik, dengan
level of significance ( ) =5% (Santoso, 2004)
3.7 Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis dilakukan
sebagai berikut :
Uji Asumsi Klasik
Uji Statistik
3.7.1 Uji Beda Dua Rata-rata
Uji beda dua rata-rata merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis
ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang
berhubungan atau dua sampel berpasangan. Terdapat dua jenis uji beda
38
dua rata-rata yaitu, uji parametik menggunakan paired sampel t-test, dan
non-parametik menggunakan wilcoxon signed rank test. Untuk
menentukan uji beda dua rata-rata yang akan digunakan, sebelumnya
dilakukan uji normalitas. Ketika hasil uji normalitas menyatakan bahwa
data berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah uji parametik
(paired sampel t-test). namun jika data tidak berdistribusi normal maka
digunakan uji non-parametik (wilcoxon signed rank test) Uji beda
digunakan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata
dua sample. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun
mempunyai dua data, dengan kata lain uji beda dua rata-rata digunakan
untuk membandingkan abnormal return dan trading volume activity
sebelum dan setelah pengumuman buy back saham. Kriteria Pengambilan
Keputusan:
1. Jika – t tabel < t hitung dan –t hitung < -t tabel maka Ho diterima.
2. Jika – t hitung < t tabel dan -t hitung > -t tabel maka Ho ditolak.
56
BAB V
KESIPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis reaksi pasar, yang
dicerminkan dengan abnormal return dan trading volume activity terhadap
pengumuman buy back saham. Proksi tersebut diteliti dengan periode
pengamatan selama 11 hari, t-5 hingga t+5. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan serta hasil analisis statistik yang telah dijelaskan pada bab
empat maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return yang menggunakan alat
analisis paired sample t-test pada Tabel 10 menunjukkan bahwa H1
ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji paired sample t-test, yaitu
dengan taraf signifikansi 5%, nilai -t-hitung < -t-tabel, yakni -808<
2,001. Hal ini menunjukan bahwa pada periode yang diuji tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara average abnormal return
sebelum dan sesudah pengumuman buy back.
2. Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata trading volume activity
dengan menggunakan uji parametik, paired sampel t-test, pada Tabel
57
13 menunjukan bahwa H2 ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji
paired sample t-test, yaitu dengan taraf signifikansi 5%,
nilai –t-hitung < -t-Tabel, yakni -1.124< 2,001. Hal ini berarti bahwa
dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan yang
signifikan antara average trading volume activity (ATVA) sebelum
dan sesudah pengumuman buy back.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengumuman buy back saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pasar modal.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu periode pengamatan yang
digunakan dalam penelitian ini relatif singkat yaitu hanya 11 Hari.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis sadar bahwa
penelitian ini memiliki keterbatasan dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengajukan beberapa saran untuk pihak-pihak yang
berkepentingan dengan investasi dalam pasar modal, dan bagi penelitian
selanjutnya. Adapun saran-saran yang akan diajukan sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan sebaiknya dalam melakukan corporate action, yakni
berupa pengumuman buy back hendaknya sangat diutamakan untuk
memerhatikan kondisi pasar, apakah pasar dalam kondisi yang stabil
58
atau tidak. Karena berdasarkan hasil penelitian ini pengumuman tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasar, sehingga sangat
perlu untuk memerhatikan kondisi pasar agar tujuan dari perusahaan
melakukan corporate action dapat tercapai..
2. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan investasi dipasar modal
hendaknya dalam mengambil keputusan tidak hanya melihat satu
peristiwa saja, dalam hal ini pengumuman buy back saham, namum
juga memerhatikan faktor-faktor (informasi-informasi) lain yang dapat
memengaruhi harga saham, seperti informasi perubahan kebijakan
pemerintah, insider information, dan january effect, sehingga
informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam mempertimbangkan
tindakan yang akan diambil.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan
waktu yang lebih lama agar dapat mendapat hasil yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Bapepam;LK. 2008. Annual Report 2008. Jakarta.
Ariyanto, Budi. 2009. “Pengaruh Merger atau Akuisisi Terhadap Volume
Perdagangan dan Harga Saham”. Jurnal Akuntansi Diponegoro, Vol. 4,
No. 7.
Budiman, A, dkk. 2009. “Pengaruh Pengumuman Indonesia sustanibility
Reporting Award terhadap abnormal Return dan Volume Saham (studi
Kasus Pada perusahaan pemenang ISRA 2005-2008)”. Seminar Nasional
Akuntansi XII.
Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2006. Pasar Modal di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta. Salemba Empat.
Delphinea,N.,Suhadak,Sulasmiyati,S.2016.“Pengaruh Pengumuman Pembelian
Kembali Saham (Buy Back) Terhadap Reaksi Pasar (Studi Pada
Perusahaan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)Tahun 2013-2015)”.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 38, No. 1.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta. Graha Ilmu
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Kedelapan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portopofolio dan Analisis Investasi.
Edisi Keempat. Yogyakart: UPP AMP YKPN.
Indrianto, nur. Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
manajemen. Yogyakarta. BPFE
Jogiyanto, H.M. 2010. Study Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat
Suatu Peristiwa. Edisi Pertama. BPFE- Yogyakarta.
Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
kedelapan. Yogyakarta. BPFE- Yogyakarta.
Junizar, M.L., & A. Septiani. 2013. “Pengaruh Pengumuman Pembelian Kembali
Saham (Buy Back) Terhadap Respon Pasar: Studi pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Akuntansi Diponegoro,
Vol. 2, No. 3.
Kaur, Karamjit., & Dhanda, Prof.Neelam. 2016. “Buy Back Of Share In India:
Impact On Stock Price Return”. EPRA International Journal Of
Economic and Business Review.
Mufidah, ana. 2013. Buy Back Saham Sebagai Sebuah Alternatif Kebijakan.
JEAM Vol XII No. 1/2013
Rasbrant, Jonas. 2011. “The Price Impact Of Open Market Share Repurchase”.
Departemen Of industrial Economic and Management, KTH Royal
Institute Of Technology, Sweden.
Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta. Erlangga.
Santoso, singgih.2004. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta. Salemba
Empat
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis .Bandung. Alfabeta
Sundjaja Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 1, Edisi
kelima. Jakarta: Literata Lintas Media
Suwanto, Adhi. Sudana, I Made. 2014. “pengumuman Stock Buyback dan Reaksi
Pasar Saham (Studi Kasus Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia)”.jurnal
manajemen bisnis Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Wijanarko, iguh dan Prasetiono. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham
(stock Split) Terhadap Likuiditas Saham dan Return saham (study kasus
pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011). Diponegoro
journal of management Vol. 1. No. 2. Pp. 189-199.
Wirajaya, I, GD, A. 2011. Reaksi Pasar Atas Pengumuman Corporate
Gorvernance Perception Index (Studi Peristiwa di Bursa Efek Indonesia).
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 6(1).
http://finance.yahoo.com/
http://www.idx.com/
http://www.ojk.go.id/
http://www.ojk.go.id/
1. cover-sanwacana.pdf2. DAFTAR ISI FIX.pdf3. BAB 1-5.pdf5. DAFTAR PUSTAKA eka.pdf