98
PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , PENGARUH SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT PERILAKU PENGGUNAAN TEKNOLOGI E WALLET DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) (Studi Pada Pengguna Layanan E Wallet DANA di Bandar Lampung) (Skripsi) Oleh Bayu Setiawan FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN ,

PENGARUH SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT

PERILAKU PENGGUNAAN TEKNOLOGI E WALLET DENGAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

(Studi Pada Pengguna Layanan E Wallet DANA di Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

Bayu Setiawan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

ABSTRACT

THE EFFECT OF PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF

USE, SOCIAL INFLUENCE, AND TRUST ON BEHAVIOR INTENTION TO

USE OF E WALLET TECHNOLOGY USING TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL (TAM) APPROACHES

(Study of E Wallet DANA Service Users in Bandar Lampung)

BY:

BAYU SETIAWAN

The purpose of this study was to determine the effect of perceived usefulness,

perceived ease of use, social influence and trust both partially and simultaneously

on the interest in usage behavior. The study population was users of the e-Wallet

DANA service in Bandar Lampung with a sample of 384 respondents. Data

collection techniques using online questionnaires. Data were analyzed using

descriptive analysis, and multiple linear regression analysis, as well as hypothesis

testing using the T test and F test. In this study it can be seen that partially and

simultaneously the perceived usefulness variable (X1), perceived ease of use

variable (X2), social influence variable ( X3), and the trust variable (X4)

significantly influences the usage behavior interest (Y) with a coefficient of

determination of 49.4%. Usability perception has the highest influence value

among other variables, so it is necessary to maintain the quality of service by

increasing the network of cooperation. Social influence has the lowest value among

other variables, so it needs promotion with a collective system to increase social

influence.

Keywords: Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Social Influence, Trust,

Behavior Intention To Use, Technology Acceptance Model (TAM).

Page 3: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,

PENGARUH SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT

PERILAKU PENGGUNAAN TEKNOLOGI E WALLET DENGAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

(Studi Pada Pengguna Layanan E Wallet DANA di Bandar Lampung)

OLEH:

BAYU SETIAWAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan,

persepsi kemudahan, pengaruh sosial dan kepercayaan baik secara parsial maupun

simultan terhadap minat perilaku penggunaan. Populasi penelitian adalah pengguna

layanan e-Wallet DANA di Bandar Lampung dengan sampel sebanyak 384

responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online. Data

dianalisis menggunakan analisis deskriptif, dan analisis regresi linear berganda,

serta uji hipotesis menggunakan uji T dan uji F. Pada peneliitian ini dapat diketahui

bahwa secara parsial dan simultan variabel persepsi kegunaan (X1), variabel

persepsi kemudahan (X2), variabel pengaruh sosial (X3), dan variabel kepercayaan

(X4) berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku penggunaan (Y) dengan nilai

koefisien determinasi sebesar 49,4%. Persepsi kegunaan memiliki nilai pengaruh

paling tinggi diantara variabel lainnya, sehingga perlu untuk mempertahankan

kualitas layanan dengan meningkatkan jaringan kerjasama. Pengaruh sosial

memiliki nilai terendah diantara variabel lainnya, sehingga dibutuhkan promosi

dengan sistem kolektif dapat meningkatkan pengaruh sosial.

Kata Kunci : Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Pengaruh Sosial,

Kepercayaan, Minat Perilaku Penggunaan, Technology Acceptance Model

(TAM).

Page 4: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan,

Pengaruh Sosial, dan Kepercayaan Terhadap Minat

Perilaku Penggunaan Teknologi E-Wallet DANA Dengan

Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

(Studi pada Pengguna Layanan E-Wallet DANA di

Bandar Lampung)

Oleh

Bayu Setiawan

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu
Page 6: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu
Page 7: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu
Page 8: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Bayu Setiawan, lahir di Mesuji 10

April 1996. Penulis merupakan anak kedua dari

pasangan Bapak Sugiono dan Ibu Ninik Purnawati.

Penulis memiliki seorang kakak laki-laki yang

bernama Feri Ardianto dan seorang adik perempuan

yang bernama Vanessa Abelia Larasati.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan pertama di SD Negeri 1 Rejomulyo pada

tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Atap 1 Way

Serdang dan lulus pada tahun 2012, serta SMK Negeri 1 Terbanggi Besar pada

tahun 2015. Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif tergabung pada organisasi HMJ Ilmu

Administrasi Bisnis sebagai ketua umum. Selain aktif dalam organisasi, penulis

juga aktif bergabung dalam kegiatan survey seperti, survey elektabilitas calon

presiden dan wakil presiden tahun 2018, survey kerukunan umat beragama

kementrian agama RI, survey inflasi Bank Indonesia, dan survey elektabilitas dan

akutanbilitas program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN).

Page 9: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

MOTTO

“It always seems impossible until it’s done”

(Nelson Mandela)

Tetaplah HAHA HIHI walaupun beban hidup berat

sekali

(Bayu Setiawan)

Page 10: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbilalamin segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehinggi skripsi ini dapat diselesaikan.

Dengan penuh ketulusan, penulis mempersembahkan karya tulis kecil ini untuk

pahlawan yang senantiasa mendoakan, memotivasi, memberikan semangat serta

selalu ada dan menyertai setiap langkah selama hidup

Ibunda Ninik Purnawati dan

Ayahanda Sugiono

Serta Almamater Tercinta:

Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan hidayah-

Nya sehingga penulis saat ini dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan , Pengaruh Sosial,

dan Kepercayaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan Teknologi E Wallet

Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Pada

Pengguna Layanan E Wallet Dana di Bandar Lampung) sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah

mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. selaku Wakil Dekan Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Dadang Karya Bakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

5. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

6. Bapak Dr. K. Bagus Wardianto, S.Sos., M.AB. selaku Sekertaris Jurusan

Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

7. Ibu Dr. Jeni Wulandari, S.A.B., M.Si. selaku Dosen Penguji Utama yang

telah bersedia meluangkan waktunya, banyak memberikan masukan, arahan

dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini oleh penulis.

Page 12: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

8. Bapak Dr. Arif Sugiono, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama

yang telah bersedia meluangkan waktunya, membimbing penulis dengan

sabar, banyak memberikan masukan, arahan, waktu dan motivasi dalam

proses penyelesaian skripsi ini oleh penulis.

9. Bapak M. Iqbal Harori, S.A.B., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah bersedia meluangkan waktunya, membimbing penulis dengan

sabar karena penulis kadang ngeselin hehe. Dengan segala hormat beliau

adalah senior sekaligus pembimbing kedua terbaik.

10. Seluruh Dosen dan staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang selama ini

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan yang berharga bagi

penulis.

11. Untuk yang paling berharga yaitu kedua orang tuaku yang bernama Sugiono

dan Ninik Purnawati, terima kasih atas segala jerih payah keringat yang

telah terbuang demi menyekolahkanku sampai ke jenjang sarjana. Terima

kasih atas kasih sayang, kekuatan dan doa restumu di setiap perjalananku

sampai titik ini dan hingga nanti. Tidak akan cukup lembaran uang untuk

membayar untuk membayar semua pengorbanan kalian untuk diriku, aku

hanya mampu membalas kebaikan kalian dengan doa semoga diberikan umur

yang panjang oleh Allah SWT.

12. Untuk kedua saudaraku, Feri Ardianto dan Vanessa Abelia Larasati terima

kasih atas dukungan dan semangat yang telah kalian berikan, semoga Allah

mempermudah segala urusan kita untuk membahagiakan dan

membanggakan kedua orangtua kita.

13. Untuk keluarga terbaik, teman satu atap selama 3 tahun (Aef Raefi, Abdul

Aziz & Wahyudi Okta) tanpa kalian aku kelaparan. Semoga kita dapat

mencapai kesuksesan kita masing-masing. Jasa kalian akan selalu kukenang

kepada anak-anakku kelak bahwa mereka punya pakde yang rajin dan baik

hati.

14. Untuk teman terbaik Leng Family, Wiwin, Ledia, Euis, Surya, Klara, Eva,

Pakcik Puri, Rujen, Ipan Kerang, Joel, Jimli, Gandi, Kakek Sepal, Riza

Mondol, Rapi cekon. Dari sekian banyak manusia di bumi banyak yang tidak

berguna salah satunya adalah kalian.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

15. Untuk teman-teman Survey SKAP: Ari, Khomin, bunda Siti. Survey

Lembaga suvey Bank Indonesia: Siti Holidah, Gandi, Ledia, Surya, Jimlik.

Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu.

Terimaksih udah jadi temen nyari duit, dari kalian saya belajar banyak.

16. Untuk teman KKN pekon Unggak: Arif, mba Gustin, Wulan, Tia & Rapita

terimakasih telah menjadi keluarga selama 40 hari.

17. Untuk temen-teman SMK: Puspita, Mara, Bambang terima kasih sudah

menjadi temen baik sampai sekarang. Jangan lupa yah sama aku.

18. Teman-teman dan keluarga Adminisitrasi Bisnis 15 yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu. Terimakasih sudah menjadi te man dalam masa

perkuliahan dan berbagai kegiatan yang pernah kita lalui selama ini. Semoga

kita dapat bersenda gurau kembali dalam keadaan yang lebih dari ini.

19. Keluarga besar HMJ Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung.

20. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi besar harapan semoga skripsi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk

semuanya. Amiin. Sekali lagi terimakasih banyak kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bandar Lampung, 25 Desember 2019

Penulis

Bayu Setiawan

Page 14: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 11

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13

2.1 Perilaku Konsumen ......................................................................... 13

2.1.1 Model Perilaku Konsumen .................................................. 14

2.2 Pembayaran Elektronik (e-Payment) .............................................. 23

2.2.1 Jenis E Payment ................................................................. 24

2.3 Technology Acceptance Model (TAM) ........................................... 26

2.3.1 Minat Perilaku ..................................................................... 33

2.3.2 Persepsi Kegunaan .............................................................. 35

2.3.3 Persepsi Kemudahan ........................................................... 36

2.3.4 Pengaruh Sosial ................................................................... 38

2.3.5 Kepercayaan ........................................................................ 39

2.4 Penerlitian Terdahulu ...................................................................... 42

2.5 Kerangka Berfikir............................................................................ 44

2.6 Hipotesis .......................................................................................... 47

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 49

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 49

3.2 Definisi konseptual.......................................................................... 49

3.3 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 51

3.4 Populasi Dan Dampel ...................................................................... 54

3.4.1 Populasi ............................................................................... 54

3.4.2 Sampel ................................................................................. 55

3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .............................................. 56

3.6 Skala Pengukuran ............................................................................ 57

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 58

3.7.1 Uji Validitas ........................................................................ 58

3.7.2 Uji Reliabilitas .................................................................... 60

3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................... 62

3.8.1 Teknik Analisis Deskriptif .................................................. 62

Page 15: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

ii

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 63

1. Uji Normalitas .............................................................. 63

2. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 64

3. Uji Multikolinieritas ..................................................... 64

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 66

3.8.4 Uji Hipotesis ....................................................................... 66

1. Uji t ............................................................................... 67

2. Uji F .............................................................................. 67

3.8.5 Koefisien Determinasi ......................................................... 68

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 70

4.1.Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 70

4.2.Analisis Data Deskriptif ........................................................................ 72

4.2.1. Karakteristik Responden ........................................................... 72

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 73

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................ 74

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............... 75

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran ........... 77

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Paling

Sering Dibeli ....................................................................... 78

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Merchant Yang

Sering Dibeli ....................................................................... 79

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Pesaing ...... 80

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Kelebihan

Layanan ............................................................................... 82

4.2.2. Analisis Jawaban Responden ...................................................... 84

1. Analisis Jawaban Variabel Persepsi Kegunaan .................... 85

2. Analisis Jawaban Variabel Persepsi Kemudahan ................. 87

3. Analisis Jawaban Variabel Pengaruh Sosial ......................... 88

4. Analisis Jawaban Variabel Kepercayaan .............................. 90

5. Analisis Jawaban Variabel Minat Perilaku Penggunaan ...... 91

4.3.Uji Asusmsi Klasik ............................................................................... 92

4.3.1. Uji Normalitas ........................................................................... 93

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 93

4.3.3. Uji Multikolinearitas ................................................................. 94

4.4.Analisis Regresi Linear Berganda ......................................................... 95

4.5.Uji Hipotesis ......................................................................................... 97

4.5.1. Uji Parsial .................................................................................. 97

4.5.2. Uji Simultan .............................................................................. 100

4.6.Koefisien Determinasi ........................................................................... 101

4.7.Pembahasan ........................................................................................... 103

4.7.1. Pengaruh Persepsi Kegunaan Terhadap Minat Perilaku

Penggunaan ............................................................................... 103

4.7.2. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Perilaku

Penggunaan ............................................................................... 104

4.7.3. Pengaruh Pengaruh Sosial Terhadap Minat Perilaku

Penggunaan ............................................................................... 108

4.7.4. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan 109

Page 16: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

iii

4.7.5. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Pengaruh

Sosial, Kepercayaan Secara Simultan Terhadap Minat Perilaku

Penggunaan ..................................................................................... 109

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 112

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 112

5.2 Saran ................................................................................................. 114

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

iv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 43

3.1 Operasional Variabel .................................................................................. 51

3.2 Skala Likert ............................................................................................. 57

3.3 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 59

3.4 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 62

3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................................... 67

4.1 Interpretasi Nilai r ................................................................................... 81

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 95

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 96

4.4 Hasil Regresi Linear Berganda ............................................................... 97

4.5 Hasil Uji t (Uji Parsial) ........................................................................... 100

4.6 Hasil Uji F (Uji Simultan) ....................................................................... 102

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 104

Page 18: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

v

DAFTAR GAMBAR

1.1 Proyeksi Pembeli Dan Penetrasi Pembeli Digital Indonesia................... 3

1.2 Nilai Tranksaksi Uang Elektronik 2010- Oktober 2017 ......................... 5

1.3 Daftar Produk Uang Elektronik .............................................................. 6

2.1 Model Perilaku Konsumen ...................................................................... 14

2.2 Teori Perilaku Terencanaan (Theory Of Planned Behavior) .................. 27

2.3 Theory Acceptance Model (TAM) .......................................................... 28

2.4 Theory Acceptance Model (TAM2) ........................................................ 29

2.5 Theory Acceptance Model (TAM3) ........................................................ 30

2.6 Pengaruh Utama Dalam Perilaku Konsumen .......................................... 39

2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................. 46

4.1 Tampilan Aplikasi e-Wallet DANA ........................................................ 68

4.2 Kelebihan e-Wallet DANA ..................................................................... 69

4.3 Merchant Yang Bekerja Sama Dengan e-Wallet DANA ........................ 70

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 71

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................ 72

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................... 73

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran ............................... 74

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Yang

Paling Sering Dibeli ................................................................................ 75

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merchant Yang Sering Dibeli ... 76

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Pesaing ........................ 77

4.11 Aplikasi e-Wallet Dengan Pengguna Terbanyak Di Indonesia ............. 78

4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Kelebihan .................. 79

Page 19: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

vi

4.13 Tampilan Halaman Promo e-Wallet DANA ......................................... 80

4.14 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel X1 ................................ 82

4.15 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel X2 ................................ 85

4.16 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel X3 ................................ 88

4.17 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel X4 ................................ 90

4.18 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Y .................................. 92

4.19 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 94

Page 20: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Berubah atau punah” adalah judul buku karya Adinata & Wu (2015)

mengungkapkan betapa pentingnya sebuah perubahan. Perubahan itu adalah

sesuatu yang pasti, dan tak mungkin lepas dari suatu peradaban. Apalagi era

sekarang, perkembangan sangatlah cepat, maka dibutuhkan kemampuan adaptasi

diri yang luar biasa agar tidak terkikis, tergerus dan tertelan perubahan. (Adinata &

Wu, 2015:10) Peradaban dan perubahan adalah suatu hal yang tidak bisa

dipisahkan, karena pada dasarnya dimana ada peradaban disitu pasti ada perubahan,

baik dari cara hidup, kebudayaan, serta perilaku manusia akan mengalami

perubahan.

Begitu pula dengan dunia bisnis yang selalu berubah-ubah. Salah satu perubahan

yang begitu drastis pada dunia bisnis diawali dengan revolusi industri yakni

perubahan teknologi, sosio ekonomi dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal

abad ke-19, yang semula berbasis pekerja, menjadi didominasi oleh industri dan

diproduksi oleh mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin

uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin

(terutama dalam produksi tekstil). Lucas (2002:14) menyatakan bahwa revolusi

industri membuat suatu perubahan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Perubahan yang terjadi menjadikan dunia bisnis pada masa itu berubah. Tenaga

Page 21: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

2

kerja produksi yang sebelumnya memakai tenaga manusia digantikan

menggunakan mesin mesin bertenaga uap, yang memiliki keunggulan dalam segi

efektifitas dan efisensi sehingga membuat perekonomian lebih cepat berkembang.

Memasuki awal abad ke 21 ini, peradaban manusia kembali dihadapkan pada suatu

perubahan ataupun perkembangan dunia industri yang disebut dengan revolusi

industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi

otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran

data dalam teknologi manufaktur, termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things

(IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif, artinya elemen industri mampu

dikendalikan dan dijalankan hanya melalui koneksi jaringan internet atau sering

disebut dengan Istilah Internet Of Things (IoT).1

Perubahan melalui internet of things, membawa pengaruh yang begitu besar pada

dunia bisnis. Industri 4.0 mampu menghilangkan faktor bisnis yang bersifat fisik,

dengan bantuan jaringan yang saling terhubung sehingga suatu bisnis lebih efektif

dan efisien. Bayangkan di era ini manusia tidak perlu lagi untuk saling bertatap

muka dalam melakukan transaksi jual beli, mulai dari membeli makanan, pakaian,

sarana transportasi, bahkan kini manusia bisa kursus bimbingan belajar hanya

melalui jaringan internet.

Cara belanja konvensional pun mulai tergantikan dengan cara belanja online, hal

ini dikarenakan dengan belanja online dipandang lebih mudah oleh kebanyakan

orang. Berdasarkan data yang diungkapkan oleh lembaga survey Statista, jumlah

1 “Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0”, diterbitkan pada 2 Mei 2019, pukul 11.24. (http://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/, diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.00)

Page 22: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

3

transaksi Online di Indonesia mengalami peningkatan yang luar biasa setiap tahun

nya. Penjualan ritel e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai US$ 8,59 miliar

atau sekitar Rp 117,7 triliun pada 2018. Jumlah tersebut, menurut data Statista akan

terus meningkat menjadi US$ 16,5 miliar pada 2022, atau naik hampir dua kali lipat

dari tahun ini. Sementara pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta

pembeli pada 2018, dengan penetrasi sekitar 11,8% dari total populasi. Jumlah

tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi 43,9 juta pembeli pada 2022

dengan penetrasi 15,7% dari jumlah penduduk Indonesia.2 (Lihat gambar 1.1)

Sumber: situs Databoks.co.id

Gambar 1.1 Proyeksi Pembeli dan Penetrasi Pembeli Digital Indonesia.

Perubahan pada dunia bisnis terutama pada cara belanja tersebut membawa

pengaruh layaknya domino effect kepada sektor keuangan, yakni pada pembayaran.

2 “Berapa Pembeli Digital Indonesia”, diterbitkan pada 27 Maret 2018, pukul 19.37. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/27/berapa-pembeli-digital-indonesia diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.30)

Page 23: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

4

Alat pembayaran dapat dikatakan berkembang sangat pesat dan maju. jika

menengok ke belakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter

antar barang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra modern. Dalam

perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran

yang lebih dikenal dengan uang. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang

dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (non cash)

seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet,

dan yang bebasis elektronik atau sering di sebut dengan uang elektronik.3

Menurut Bank Indonesia uang elektronik adalah alat pembayaran yang memiliki

nilai uang yang tersimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip dan

dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran pada toko atau penjual

yang telah atau bekerja sama dengan penyedia layanan uang elektronik tersebut.

Kebijakan pemerintah untuk mendorong transaksi nontunai dengan mendorong

gerakan masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) telah mendorong

tumbuhnya transaksi uang elektronik, Perkembangan teknologi digital disektor

finansial serta perilaku anak-anak jaman sekarang atau sering disebut dengan “kids

jaman now” yang selalu ingin praktis dalam melakukan pembelian atau

pembayaran juga akan mendorong tumbuhnya transaksi nontunai. 4

Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi e-money (uang elektronik) periode

Januari-Oktober 2017 naik 60 persen menjadi Rp 8,77 triliun dari periode yang

sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 5,48 triliun. Demikian pula uang

3“Sistem Pembayaran di Indonesia”, diterbitkan pada 14 Maret 2011, pukul 19.37. (https://www.bi.go.id/id/sistem-

pembayaran/di-indonesia/Contents/Default.aspx diakses pada 10 Juni 2019 pukul 19.30)

4“ Instrumen Pembayaran Non Tunai” diterbitkan pada 4 Februari 2010, pukul 15.45. (https://www.bi.go.id/id/sistem-

pembayaran/instrumen-nontunai/kartu/Contents/Default.aspx diakses pada 10 mei 2019 pukul 20.04)

Page 24: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

5

elektronik yang beredar di masyarakat juga tumbuh 48 persen menjadi 75 juta unit

dari 51,2 juta unit pada akhir tahun lalu (Bank Indonesia, 2018). Nilai transaksi

uang elektronik dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini:

Sumber: situs www.bi.go.id

Gambar 1.2 Nilai Tranksaksi Uang Elektronik 2010- Oktober 2017.

Penggunaan uang elektronik yang semakin hari semakin meningkat tidak terlepas

dari meningkatnya kemudahan dalam menggunakan uang eletronik itu sendiri,

menurut Bank Indonesia ada 2 jenis uang elektronik berdasarkan penyimpanan dan

pencatatan transaksi, yang pertama yaitu uang elektroni berbasis chip (chip based),

adalah uang elektronik berbasis chip yang di tanam pada kartu atau media lain.

Beberapa contoh uang elektronik berbasis chip: BCA, Mandiri, BRI, BNI, Mega,

Nobu, Bank DKI, Skie Sab. Sedangkan yang kedua adalah uang elektronik berbasis

server (server based), yang artinya uang elektronik tidak mempunyai bentuk fisik

seperti kartu, sehingga pencatatan transaksi keuangan ditampung pada server

Page 25: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

6

aplikasi yang disebut dengan dompet elektronik (e-Wallet).5 Beberapa penyedia

layanan uang elektronik dapat dilihat pada gambar 1.3 dibawah ini :

Sumber: situs www.bi.go.id

Gambar 1.3 Daftar Produk Uang Elektronik

E-Wallet sedikit demi sedikit menjadi populer di kalangan masyarakat dikarenakan

kemudahan dalam mendapatkannya, user hanya perlu mendaftar dengan mengisi

aplikasi singkat, dengan persyaratan yang minimal dan tidak diperlukannya

pemeriksaan kredit, membuatnya cocok untuk semua kalangan masyarakat. Selain

itu, e-Wallet ini memungkinan user untuk dapat melakukan berbagai macam

transaksi online tanpa perlu mengungkapkan data keuangan pribadi mereka. Tentu

fitur ini menyebabkan e-Wallet menjadi digemari, mengingat ketakutan masyarakat

akan transaksi online masih cukup tinggi. Selain itu, e-Wallet menawarkan banyak

5 “Uang Elektronik”, diterbitkan pada 4 Februari 2010, pukul 15.45 (https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen-nontunai/unik/Contents/Default.aspx diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.30)

Page 26: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

7

promo-promo menguntungkan bagi penggunanya, mengeliminasi keengganan

pengguna untuk memindahkan uang mereka ke dalam e-Wallet.6

Tahun 2018 ada satu dompet elektronik yang mencuri perhatian masyarakat

Indonesia, khususnya para generasi milenial yaitu dompet elektronik DANA.

Dompet digital DANA telah berhasil mendapatkan 1 juta pengguna hanya dalam

waktu 4 bulan sejak aplikasi diluncurkan pada Maret 2018. Ada beberapa hal yang

membuat peneliti tertarik untuk mengambil subjek penelitian dompet elektronik

DANA yaitu: Pertama, dompet elektronik DANA bersifat open platform sehingga

dapat bekerja sama dengan berbagai pihak sehingga lebih fleksibel dalam

melakukan pembayaran. Berbeda dengan beberapa produk dompet elektronik yang

hanya dapat digunakan di beberapa platform saja.

Kedua, dari segi keamanan, dompet elektronik DANA, menggunakan 2 server yang

terkloning, sehingga apabila satu server berhenti berfungsi, sistem tetap dapat

berjalan. Hal ini akan mengurangi tingkat gangguan pada aplikasi, selain itu dompet

elektronik dana juga berintegrasi dengan database kependudukan milik Dirjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri untuk verifikasi data data yang di

registrasikan secara real time. Dompet elektronik DANA juga telah mengantongi

izin dari Bank Indonesia, tidak hanya izin layanan e-Wallet tetapi sekaligus izin

layanan e Money, izin Lembaga Keuangan Digital (LKD), dan izin transfer.7

6 Daeng, Dana “Plus Minus Uang Elektronik” diterbitkan pada 8 Januari 2018. (https://tirto.id/plus-minus-uang-elektronik-pilih-e-wallet-atau-kartu-e-money-cCUz, diakses pada 4 Maret 2018 7 “Informasi Perizinan Penyelenggara dan Pendukung Jasa Sistem Pembayaran” diterbitkan pada, 25 mei 2019, (https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/informasi-perizinan/uang-elektronik/penyelenggara-berizin/Pages/default.aspx, diakses pada 29 Juli 2019 puku 1.07)

Page 27: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

8

Selanjutnya dari segi kecerdasan, DANA mampu menghadirkan user experience

yang lebih baik. Jika platform serupa lainnya memerlukan pin atau tanda tangan

atau one time password (OTP) saat masuk, DANA tidak membutuhkan one time

password (OTP) saat masuk, Sehingga transaksinya sangat mudah. Tidak berhenti

di situ, DANA bisa juga dipakai untuk transaksi dengan memindai kode QR di

merchant, termasuk vending machine. Oleh karenanya, pembayaran pun makin

mudah dan cepat berkat pemindaian kode QR ini.8

E-Wallet DANA merupakan layanan e-Wallet yang muncul pada tahun 2018,

namun mampu bersaing dengan para penyedia layanan e-Wallet yang terlebih

dahulu di pasar Indonesia. E-Wallet DANA mampu bersaing dengan para

kompetitornya dan mampu disejajarkan dengan market leader penyedia layanan e-

Wallet DANA di Indonesia, hal ini tentu menjadi suatu kajian yang menarik

mengapa teknologi layanan e-Wallet mudah diterima dan diadobsi penggunaannya.

Berdasarkan hal tersebut diatas untuk mengetahui penerimaan teknologi dompet

elektronik DANA, maka konsep dalam penelitian ini menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi. TAM merupakan salah satu

model yang digunakan untuk mengukur tingkat penerimaan suatu teknologi baru.

Davis (1989) mengenalkan TAM untuk menjelaskan tentang kebiasaan pengguna

terhadap penggunaan komputer. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa TAM

cocok untuk penerimaan pengguna terhadap komputer. Selain TAM sebenarnya

masih banyak metode lain mengenai adopsi pengguna. seperti Uses and

8 Clinten, bill “Kelebihan e-Wallet Dana” diterbitkan pada 6 desember 2018 pukul 11.56. (https://tekno.kompas.com/read/2018/12/06/11560017/apa-kelebihan-dana-dibanding-aplikasi-dompet-digital-lain-?page=2, diakses pada 28 Juni 2019 pukul 02.30)

Page 28: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

9

Gratification atau Diffusion of Innovation (DOI). Namun, untuk penelitian e-

Wallet, TAM lebih relevan digunakan karena dapat dimodifikasi sesuai faktor-

faktor yang dibutuhkan pada adopsi penerimaan pengguna (Shin, 2008:16).

Model TAM menyebutkan bahwa pengguna sistem cenderung menggunakan

sistem apabila sistem mudah digunakan dan bermanfaat baginya. Menurut teori

TAM bahwa niat seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi ditentukan

oleh dua faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), adalah tingkat

kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya,

dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), adalah tingkat

kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi membuatnya lebih mudah

menyelesaikan pekerjaan (Venkatesh dan Bala, 2008:50). Hal ini didukung pula

dengan hasil penelitian sejenis yang dilakukan oleh Karim (2017) yang menyatakan

bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan perpengaruh secara signifikan

terhadap intensitas penggunaan layanan berbasis online.

Selain dari aspek kemanfaatan dan kemudahan, penggunaan sistem dan teknologi

informasi tidak lepas juga dari adanya pengaruh lingkungan sosial. Dalam hal ini

seseorang akan berminat untuk menggunakan suatu teknologi jika ada orang lain

menganjurkan untuk menggunakannya. Perilaku individu sering berubah seiring

dengan pengaruh lingkungan sosial yang diterimanya. Pengaruh sosial yang

dirasakan dan dukungan-dukungan yang diperoleh seseorang pengguna teknologi

ini dapat dinyatakan sebagai aspek social influence (Davis,1989:137). Hal ini

didukung pula oleh penelitian yang dilakukan Mahendra (2017) yang menyatakan

Page 29: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

10

bahwa variabel pengaruh sosial berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan

teknologi pembayaran pada aplikasi mobile.

Faktor yang tidak kalah penting dalam penerimaan teknologi dompet elektronik

yaitu faktor kepercayaan dari konsumen dan calon konsumen. Di dalam konteks

mobile payment, mobile costumers merasa tidak yakin dengan vendor dan output

dari transaksi yang terjadi pada mobile handset (Siau & Shen, 2003:170). Mobile

vendors seharusnya membantu membangun kepercayaan terhadap website yang

digunakan, dan internet sebagai medium transaksi yang aman (Liu et al., 2005:61).

Ketika masuk ke dalam konteks e-Wallet, kepercayaan (trust) menjadi sangat

penting, karena risiko kehilangan uang sangat besar. Hal ini menjadi halangan

untuk adopsi mobile payment. Hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi

mengenai kerentanan pada mobile payment (Shin, 2008:178). Karena itu,

kepercayaan juga berpengaruh signifikan terhadapat penerimaan teknologi e-Wallet

(Fathi, 2013)

Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

penulis tertarik untuk mengkaji tentang: “Pengaruh persepsi kegunaan, persepsi

kemudahan , pengaruh sosial dan kepercayaan terhadap minat perilaku

penggunaan teknologi e-wallet dengan pendekatan Technology Acceptance

Model (TAM) (studi pada pengguna layanan e-Wallet DANA di Bandar

Lampung)”

Page 30: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

11

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, pengaruh

sosial dan kepercayaan secara parsial terhadap minat perilaku e-Wallet

DANA?

2. Seberapa besar pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, pengaruh

sosial, dan kepercayaan secara simultan terhadap minat perilaku e-Wallet

DANA?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan beberapa keterangan yang telah dituliskan diatas, maka penelitian ini

bertujuan :

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi

Kemudahan, Pengaruh Sosial, dan Kepercayaan secara parsial terhadap

Minat Perilaku e-Wallet DANA?

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi

Kemudahan, Pengaruh Sosial, dan Kepercayaan secara simultan terhadap

Minat Perilaku e-Wallet DANA?

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperluas kajian dalam

bidang pemasaran dan perilaku konsumen terhadap digital payment, khususnya

Page 31: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

12

mengenai penerimaan teknologi e-Wallet sebagai alat pembayaran.

2. Secara Praktis

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan evaluasi dan bahan masukan dalam memahami minat

penggunaan aplikasi e-Wallet DANA, sehingga perusahaan dapat

memberikan layanan yang responsif sesuai kebutuhan user dalam

menggunakan atau memilih aplikasi ini.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung bagi penelitian yang akan

datang mengenai digital payment dan penerapan model TAM, serta dapat

digunakan sebagai referensi untuk memperluas kajian penelitian melalui

penambahan variabel diluar dari variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Page 32: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

Menurut Kotler & Keller (2008:214), perilaku konsumen adalah studi tentang

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan

bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka. Menurut Griffin dalam Sopiah & Sangadji (2013:8), perilaku

konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologi yang mendorong

tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,

menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan

mengevaluasi.

Menurut Engel, et.al. (1994:47) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung

terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan itu. Perilaku

konsumen didefinisikan sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat

dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa ekonomis

termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan

tindakan-tindakan tersebut (Mangkunegara, 2003:44).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimlpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan

Page 33: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

14

memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengonsumsian, maupun

penghabisan barang dan jasa, termasuk faktor faktor yang mempengaruhi proses

pengambilan keputusan.

2.1.1 Model Perilaku Konsumen

Menurut Mangkunegara (2002:60), model perilaku konsumen dapat didefinisikan

sebagai skema yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas

konsumen. Fungsi dari model perilaku konsumen adalah:

1. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai

langkah-langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian

membeli

2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada

waktu yang akan dating

3. Explanation, yaitu mempelajari sebab-sebab dari beberapa akifitas pembelian

4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktifitas-aktifitas

konsumen pada masa yang akan datang.

Dalam usaha memahami perilaku konsumen Kotler & Amstrong (2016:185)

mengemukakan model perilaku konsumen sebagai berikut :

Rangsangan

pemasaran

Rangsangan

lain lain

Kotak hitam pembeli

Keputusan

pembelian

Produk

Harga

Distribusi

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Karakteristik

pembeli :

Psikologi

Budaya

Sosial

Personal

Proses

pengambilan

keputusan

pembeli

Pilihan produk

Pilihan merek

Pilihan penjual

Waktu

pembelian

Jumlah

pembelian

Sumber: Kotler & Amstrong (2016)

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Page 34: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

15

Model tersebut menunjukan bahwa rangsangan dari luar akan masuk ke dalam

kotak hitam pembeli dan menghasilkan respon tertentu pada konsumen.

Rangsangan dari luar terdiri atas dua macam yaitu :

1. Rangsangan pemasaran

Menurut Kotler (2008:23) bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Bauran

pemasaran harus dibuat untuk mempengaruhi saluran dagang dan juga

konsumen akhir. Kotler (2008:280), menyatakan bahwa rangsangan pemasaran

meliputi:

a. Produk

Menurut Kotler & Keller (2012:51) produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,

atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk

adalah suatu hal yang memiliki nilai dan memiliki guna serta menawarkan

suatu solusi bagi permasalahan seseorang. Semakin produk tersebut bernilai

bagi seseorang maka semakin tinggi pula rangsangan yang diciptakan oleh

produk.

b. Harga

Menurut Swastha (2000:241), harga adalah sejumlah nilai uang yang

dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang serta pelayanannya.

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan uang dimana

berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepas barang atau jasa

kepada pihak lain.

Page 35: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

16

c. Distribusi

Menurut Tjiptono (1999:23) distribusi adalah rute atau rangkaian perantara,

baik yang dikelola pemasar ataupun independen dalam menyampaikan

barang dari produsen ke konsumen. Distribusi adalah perantara ataupun

media yang menyalurkan produk dari produsen ke tangan konsumen,

distribusi menjadi faktor penting dalam sebuah produk dikarenakan akan

menambah ataupun mengurangi nilai yang terkandung didalam produk

tersebut.

d. Promosi

Menurut Tjiptono (1999:23) adalah aktifitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan meningkatkan

pasar sasaran atas perusahaan agar bersedia menerima, membeli, loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan. promosi adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pemasar guna untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan

loyalitas serta meningkatkan popularitas dari suatu produk.

2. Rangsangan lain-lain

Rangsangan lain-lain adalah faktor diluar kegiatan yang dilakukan oleh tenaga

pemasar dan secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak

terhadap perilaku konsumen. Menurut Kotler & Amstrong (2016:27)

rangsangan lain-lain terdiri atas:

a. Ekonomi

Rangsangan ekonomi merupakan lingkungan faktor-faktor yang

mempengaruhi daya beli konsumen. Rangsangan ekonomi berkaitan erat

dengan keadaan lingkungan pasar dan daya beli seseorang. Kondisi

Page 36: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

17

ekonomi setiap individu memiliki perbedaan sehingga menyebabkan

perbedaan pula dalam mengkonsumsi suatu produk, semakin tinggi

penghasilan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat konsumsi nya

begitupula sebaliknya, semakin rendah tingkat daya beli individu maka

semakin sedikit tingkat konsumsi nya.

b. Teknologi

Menurut Djoyohadikusumo (1994:222) mendefinisikan teknologi sebagai

suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan

atau ilmu engineering yang dimanfaatkan manusia untuk memudahkan dan

meningkatkan pekerjaan. Perubahan pada teknologi akan menyebabkan

perubahan pada perilaku, hal ini dikarenakan perubahan pada teknologi

akan membawa perubahan pada faktor kehidupan manusia. Teknologi akan

memberikan kemudahan pada manusia sehingga beberapa hal yang

dianggap kuno akan ditinggalkan.

c. Politik

Menurut Budiarjo (2008:102) politik adalah bermacam macam kegiatan

dalam suatu sistem negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan

melaksanakan tujuan itu. Kondisi politik erat kaitannya dengan kebijakan

hukum dan pemerintah dimana perilaku konsumen dipengaruhi oleh

kebijakan hukum dan tatanan yang berlaku.

d. Budaya

Menurut Kotler dan Keller (2012:183), Budaya (culture) merupakan

kumpulan nilai, dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari

oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

Page 37: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

18

Budaya memberikan pengaruh bagi perilaku konsumen, hal ini di

karenakan setiap budaya memiliki identitas yang tidak dimiliki oleh budaya

lain.

Rangsangan-rangsangan dari luar diatas akan masuk ke dalam kotak hitam

konsumen dan akan menghasilkan suatu respon tertentu. Kotak hitam konsumen

adalah mediator antara rangsangan dan respon. Menurut Kotler dan Keller

(2012:183) kotak hitam konsumen terdiri atas:

1. Faktor Budaya

Menurut Kotler & Keller (2012:183). Budaya (culture) merupakan kumpulan

nilai, dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota

masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Faktor budaya

mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen,

Setiap kelompok atau masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya

pada perilaku pembelian bisa sangat bervariasi.

2. Faktor sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen (Kotler &

Keller, 2012:201).

a. Kelompok Kelompok adalah dua orang atau lebih orang yang berinteraksi

untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama. Kelompok referensi

memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang,

mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang, dan menciptakan tekanan

untuk menegaskan apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan

merek seseorang.

Page 38: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

19

b. Keluarga merupakan anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku

membeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Keluarga

merupakan bagian yang paling penting dalam keidupan seseorang, di dalam

keluarga akan ditanamkan suatu nilai-nilai yang akan terpatri di dalam diri

seseorang.

c. Peran dan status merupakan posisi seseorang dalam masing-masing

kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran terdiri dari

kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang

disekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan

nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. Orang biasanya

memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka.

3. Faktor Pribadi

Menurut Kotler dan Keller (2012:214) perilaku konsumen dipengaruhi oleh

beberapa karakteristik pribadi yaitu:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup

mereka. Selera makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan

dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup yang dilalui

seiring dengan berjalannya waktu.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga dapat mempengaruhi barang dan jasa yang mereka

gunakan. Hal ini dikarenakan terkadang pekerjaan akan membentuk suatu

pola perilaku tersendiri pada seseorang.

Page 39: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

20

c. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk atau jasa

yang akan digunakan. Hal ini berkaitan erat dengan daya beli yang dimiliki

oleh tiap-tiap individu.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan

dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Seseorang yang berasal dari

subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama memiliki gaya hidup yang

berbeda. Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas

sosial atau kepribadian seseorang.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku

pembeliannya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik

psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan

bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya

digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri,

dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonom, cara mempertahankam diri,

kemampuan beradaptasi, dan sikap agresif.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama,

yaitu (Kotler dan Keller, 2012:196).

a. Motivasi

Motivasi atau dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.

Page 40: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

21

Terdapat teori motivasi yang paling populer yaitu teori Maslow yang

menyatakan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam sebuah hierarki dari

kebutuhan yang paling mendesak di bagian bawah sampai kebutuhan yang

paling tidak mendesak di bagian atas, yang meliputi kebutuhan psikologis,

kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan,

dan kebutuhan aktualisasi diri (Maslow, 2010:114). Ketika kebutuhan itu

sudah terpenuhi, kebutuhan itu tidak lagi menjadi pendorong motivasi dan

orang kemudian mencoba memuaskan kebutuhan terpenting berikutnya.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang

berarti. Orang yang membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan

yang sama karena 3 (tiga) proses perseptual, yaitu atensi selektif

(kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar informasi yang

mereka dapatkan), distorsi selektif (menggambarkan kecenderungan orang

untuk menerjemahkan informasi dalam cara yang akan mendukung apa

yang telah mereka percayai), dan retensi selektif (konsumen mengingat hal-

hal baik tentang merek yang mereka sukai dan melupakan hal-hal bain

tentang merek pesaing). Begitu pula dalam pengambilan keputusan dan

perilaku, konsumen juga didasari pada persepsi.

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan,

pertanda, respons, dan penguatan. Jika pengalaman konsumen dalam

Page 41: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

22

memakai suatu produk adalah positif, maka konsumen mungkin akan terus

menggunakan produk tersebut dan responsnya diperkuat. Arti penting teori

pembelajaran yang praktis adalah mereka dapat membangun permintaan

untuk sebuah produk melalui pengasosiasian dengan dorongan yang kuat,

menggunakan pertanda motivasi, dan memberikan penguatan yang positif

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang

sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat, atau

iman dan bisa membawa muatan emosi atau tidak. Keyakinan dan sikap ini

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan akan membentuk

citra produk dan merek yang mempengaruhi perilaku pembelian, sedangkan

sikap menempatkan seseorang ke dalam suatu kerangka pemikiran untuk

menyukai atau tidak menyukai sesuatu untuk bergerak menuju atau

meninggalkan sesuatu. Sikap seseorang mempunyai pola, dan untuk

mengubah sikap seseorang perlu penyesuaian yang rumit dalam banyak hal.

Penelitian ini mengkaji area kotak hitam konsumen sebagaimana dalam gambar

model perilaku konsumen (gambar 2.1), yakni faktor sosial, dan faktor psikologi

yang berkaitan dengan persepsi dan kepercayaan konsumen dalam menentukan

keputusan penggunaan teknologi e-wallet DANA, sebagai salah satu alat

pembayaran elektronik (e-payment).

Page 42: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

23

2.2 Pembayaran Elektronik (e-payment)

Menurut Turban & King (2002:205), e-payment adalah mekanisme pembayaran

yang dilakukan melalui internet untuk transaksi pembayaran barang atau jasa oleh

konsumen, atau dengan kata lain e-payment adalah sistem pembayaran yang

menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara dalam kegiatan

pembayaran tersebut (e-financial.com).9 Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-

payment adalah revolusi pada bidang pembayaran yang memanfaatkan internet

sebagai media, muncul karena perkembangan dunia teknologi serta peningkatan

jumlah pembeli secara online. Menurut Turban & King (2002:208) Dalam

pelaksanaannya, e-payment melibatkan beberapa pihak yaitu:

a. Issuer

Bank atau institusi nonbank yang menerbitkan instrumen e-payment yang akan

digunakan dalam proses jual beli online.

b. Customer/Payer/Buyer

Pihak yang melakukan pembayaran secara online atas barang atau jasa yang

dibelinya.

c. Merchant/Payee/Seller

Pihak yang menerima pembayaran secara online atas barang atau jasa yang

dijualnya.

d. Regulator

Pihak yang membuat aturan mengenai pengaturan dan regulasi proses e-

payment.

9 “E-Payment System” diterbitkan pada 2 Mei 2019, pukul 11.24. (http://e-financial.con/e-

payment/system/, diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.00)

Page 43: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

24

2.2.1 Jenis E-Payment

Saat ini sudah banyak bentuk e-payment yang beredar, berikut jenis e payment

menurut Turban & King (2002:215):

a. Payment Card / Smart Card adalah kartu pintar yang memiliki microprocessor

yang dapat melakukan perhitungan, fungsi logika dan sebagai alat penyimpan

data, kartu ini menyimpan nama pemiliknya. Pembayaran dapat dilakukan

dengan menggunakan kartu, terdiri atas:

1. Kartu Kredit

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Kartu

kredit adalah salah satu alat pembayaran paling mutakhir setelah cek dan

giro yang bersifat tidak tunai. Kartu kredit dibuat dari plastik dengan

ukuran standar tertentu dan berisikan data nomor kartu yang terekam

dalam magnetic stripe pada bagian belakang kartu. Sedangkan menurut

Simanjutak (1996:150), kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti

uang tunai dan cek. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa kartu kredit adalah adalah kartu atau sejenis kartu

yang merupakan fasilitas kredit dapat digunakan untuk membayar

barang dan atau jasa di tempat-tempat yang sudah ditentukan.

2. Kartu Debit

Menurut Simanjutak (1996:155), kartu debit adalah sebuah kartu

pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh bank berfungsi

sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Berbeda dengan

kartu kredit, untuk dapat digunakan untuk transaksi pemilik kartu harus

menyetorkan sejumlah uang kepada bank terlebih dahulu sebelum

Page 44: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

25

menggunakan kartu debit, sehingga jumlah uang yang dapat digunakan

untuk transaksi tergantung dengan saldo pemilik pada rekening.

b. E Wallet

Pengguna memiliki akun dimana di dalamnya terdapat data jumlah uang

yang mereka miliki pada akun tersebut dan dapat digunakan untuk

melakukan transkasi. Amoroso (2011:8) berpendapat e Wallet merupakan

mobile payment yang tergolong kategori electronic wallet, yang termasuk

transaksi non-tunai, tidak menggunakan media seperti kartu, dan melakukan

transaksi melalui kanal elektronik. Berbeda dengan kartu debit atau kartu

kredit, transaksi menggunakan e-wallet tidak secara langsung melalui pihak

ketiga atau intermediari (Amoroso, 2011:15).

Menurut pendapat Olsen (2011:9), e-Wallet semakin berkembang karena

adanya mobile device yang dimiliki hampir semua orang dan ini memicu

penggunaan mobile device sebagai perantara untuk e-Wallet. Olsen

(2011:15) juga menyatakan bahwa e-Wallet hadir bukan sebagai pengganti

transaksi tunai, tetapi sebagai komplemen terhadap uang tunai. Berdasarkan

beberapa penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan e-Wallet merupakan

suatu layanan pembayaran elektronik yang berkembang dikarenakan

perkembangan digitalisasi yang begitu pesat sehingga dibutuhkan layanan

pembayaran yang mampu menjawab perubahan tersebut.

c. E Cash

Merupakan versi digital dari mata uang kertas dan koin yang sudah ada

sebelumnya yang memungkinkan pembayaran barang-barang dengan harga

rendah secara aman. Olsen (2011:2) berpendapat bahwa e-Cash

Page 45: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

26

mempunyai makna bahwa seseorang dapat membeli barang atau jasa

dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer lain .

Nomor tersebut diisukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah

uang yang sebenarnya yang mempunyai nilai tukar yang bersifat

anonymous (tanpa nama) dan dapat dipakai seperti uang cash biasa.

d. E Check

Merupakan versi digital dari cek yang dapat dicairkan secara langsung ke

bank. Sedangkan menurut Theodosios & George (2005:8) e check adalah

suatu institusi secara elektronik menyelesaikan transaksi transaksi antara

banknya pembeli dan banknya penjual dalam bentuk cek elektronik.

2.3 Technology Acceptance Model (TAM)

Teori model penerimaan teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM)

pertama kali diperkenalkan oleh davis pada tahun 1986. Menurut Davis (1986:221)

model penerimaan teknologi (TAM) merupakan suatu model penerimaan pengguna

terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. TAM memiliki tujuan untuk

memberikan penjelasan secara parsimoni atas faktor penentu adopsi dari perilaku

pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi

informasi itu sendiri (Davis, 1986:215).

TAM dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned

Behavior (TPB), kedua teori ini adalah cikal bakal teori TAM. TRA pertama kali

diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007:125). Teori

ini menghubungkan antara keyakinan, sikap, kehendak dan perilaku. Kehendak

merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan

Page 46: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

27

dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut.

Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian, yaitu mempertimbangkan

sesuatu yang dianggap penting. Kehendak ditentukan oleh sikap dan norma

subyektif (Jogiyanto, 2007:165). Sedangkan Theory of Planned Behavior (TPB),

merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang

berkembang pada tahun 1967. Menurut Ajzen (1991:14), Theory of Planned

Behavior merupakan teori yang didasarkan pada asumsi bahwa manusia biasanya

akan berperilaku pantas (behave in a sensible manner). Jogiyanto (2007:79)

Mengembangkan teori ini dengan menambahkan konstruk yang belum ada di TRA.

Konstruk ini di sebut dengan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral

control). Konstruk ini ditambahkan di TPB untuk mengontrol perilaku individual

yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan keterbatasan-keterbatasan dari

kekurangan sumber-sumber daya yang digunakan untuk melakukan perilakunya

(Hsu & Chiu 2002). Dengan menambahkan sebuah konstruk ini, yaitu kontrol

perilaku persepsian (Perceived behavioral control), maka bentuk dari model teori

perilaku rencanaan(Theory of -planned behavior atau TPB) tampak di gambar 2.2

berikut ini.

Sumber: Jogiyanto ( 2007)

Gambar 2.2 Teori Perilaku Terencanaan (Theory of Planned Behavioral)

Page 47: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

28

Technology Acceptance Model (TAM) muncul untuk menyempurnakan Theory of

Planned Behavioral. Variabel utama dalam TAM adalah persepsi kegunaan dan

persepsi kemudahan. Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja

pekerjaannya. Sementara itu persepsi kemudahan penggunaan menjelaskan

persepsi pengguna tentang jumlah usaha yang diperlukan untuk memanfaatkan

sistem, atau sejauh mana pengguna percaya bahwa menggunakan tertentu teknologi

akan menjadi mudah (Davis et al, 1986:162).

Konstruk-konstruk technology acceptance model TAM yang belum di modifikasi

terdiri dari lima konstruk yaitu persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use),

persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap penggunaan (Attitude Towards

Behavior), niat perilaku penggunaan (Behavioral Intention To Use), dan

penggunaan sistem sesungguhnya (Actual System Usage) sebagaimana dijelaskan

pada gambar 2.3 dibawah ini.

Sumber: Davis et al (1986)

Gambar 2.3 Model Theory Acceptance Model

Page 48: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

29

Venkatesh & Davis (2000) mengembangkan TAM menjadi Technology

acceptance model 2 (TAM 2). Pada teori TAM 2, Venkatesh & Davis (2000:145)

mengintegrasikan dua proses yang menurutnya penting dalam proses penerimaan

teknologi, yaitu proses pengaruh sosial yang terdiri atas konstruk norma subyektif,

kesukarelaan, pengalaman dan gambar serta proses intrumental kognitif yang terdiri

atas konstruk relevansi pekerjaan, kualitas keluaran, demonstrasibilitas hasil dan

kegunaan yang dipahami. Hasil penelitian oleh Venkatesh & Davis menunjukkan

bahwa manfaat yang dirasakan, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma

subyektif semua secara tidak langsung mempengaruhi penggunaan sistem aktual

melalui niat perilaku. Venkantesh menyebutkan tiga faktor sosial itu antara lain

norma subjektif (subjective norm), sukarela (voluntariness), dan image.

Venkantesh juga menyebutkan empat instrumen kognitif yang dapat dijadikan

faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap sebuah teknologi yaitu

relevansi terhadap pekerjaan (job relevance), kualitas keluaran (output quality),

penunjukan hasil (result demonstrability), dan persepsi kemudahan penggunaan

(perceived ease of use). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.

Sumber: Venkatesh & Davis (2000)

Gambar 2.4 Model Technology Acceptance Model 2

Page 49: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

30

Venkatesh & Bala (2008:7) menggabungkan TAM2 dan model dari penentu

persepsi kemudahan penggunaan untuk mengembangkan model Technology

Acceptance Model (TAM 3). TAM 3 mengemukakan tiga hubungan yang tidak

diuji secara empiris pada teori Technology Acceptance Model sebelumnya.

Venkatesh dan Bala membentuk TAM 3 dengan menambahkan variabel yang

termasuk golongan adjustment dan anchor yang berhubungan dengan variabel

persepsi kemudahan penggunaan (Perceived ease of use). Untuk mengetahui

perbedaan teori TAM sebelumnya dengan TAM 3 dapat dilihat pada gambar 2.5

berikut.

Sumber: Venkatesh & Bala (2008)

Gambar 2.5 Model Technology Acceptance Model 3

Page 50: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

31

Berikut adalah penjelasan masing-masing konstruk yang ada pada TAM 3 sesuai

dengan gambar 2.5

1. Subjective Norm adalah persepsi manusia ketika berpikir bahwa dia harus

melakukan sebuah perilaku (behaviour) atau tidak.

2. Experience merupakan variabel yang menjadi tolak ukur penentuan ketika

subjective norm akan menentukan persepsi kegunaan (perceived usefulness)

sebuah sistem informasi atau teknologi yang secara langsung juga akan

menentukan behavioural intention.

3. Voluntariness, selain pengalaman (experience), tingkat sukarela

(voluntariness) juga mempengaruhi subjective norm dalam menentukan

behavioural intention.

4. Image adalah tingkatan dimana penggunaan sebuah teknologi informasi

dipersepsikan untuk meningkatkan status seseorang di mata masyarakat. Image

dapat secara langsung mempengaruhi persepsi kegunaan sebuah sistem

informasi atau sebuah teknologi dan tingkatan nya dapat dipengaruhi oleh

subjective norm.

5. Perceived of Usefulness, komponen ini menunjukkan tingkat dimana seorang

manusia percaya bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan

membantuk dirinya untuk meningkatkan performa pekerjaan.

6. Job Relevance, komponen ini berkaitan dengan persepsi manusia tentang

seberapa pentingnya sebuah sebuah informasi atau teknologi dalam membantu

atau mempengaruhi pekerjaan mereka.

Page 51: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

32

7. Output quality, komponen ini berkaitan dengan tingkatan kepercayaan individu

manusia bahwa sebuah sistem informasi atau teknologi yang mereka gunakan

akan memberikan hasil yang baik untuk pekerjaan mereka.

8. Result of demonstrability, komponen ini berkaitan dengan hasil penggunaan

teknologi informasi yang dapat diukur.

9. Computer Self-efficacy, komponen ini menjelaskan tingkatan kepercayaan

manusia bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk melakukan tugas

tertentu dengan menggunakan komputer.

10. Perception of external control, komponen ini menjelaskan tingkatan

kepercayaan atau persepsi individu manusia bahwa adanya infrastruktur atau

hal lain yang ada untuk mendukung penggunaan sebuah sistem informasi.

11. Computer anxiety, berkaitan dengan psikologis manusia yang takut atau

enggan ketika berpikir bahwa dia kemungkinan akan menggunakan komputer.

12. Computer playfulness, komponen ini berkaitan dengan spontanitas manusia

untuk berinteraksi dengan komputer.

13. Perceived enjoyment, persepsi manusia dimana kegiatan menggunakan sebuah

sistem informasi dipersepsikan akan menyenangkan, terlepas dari kinerja yang

dihasilkan dari penggunaan sistem informasi.

14. Objective usability, komponen ini mengungkapkan tentang perbandingan

tentang usaha yang dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk menyelesaikan

sebuah tugas tertentu. Komponen ini bukan merupakan sebuah persepsi

manusia karena bersifat objektif.

15. Perceived ease of use didefinisikan sebagai persepsi manusia bahwa sebuah

sistem informasi yang dia lihat mudah digunakan.

Page 52: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

33

16. Behavioural intention berkaitan dengan tingkatan dimana seorang manusia

sudah memformulasikan rencana untuk melakukan atau tidak melakukan

sebuah perilaku di masa depan.

17. Komponen terakhir adalah komponen yang dipengaruhi oleh komponen-

komponen di atas, yaitu komponen use behaviour. Use behaviour adalah

perilaku manusia sebenarnya ketika menggunakan sebuah sistem informasi.

Pada penelitian ini, teori yang digunakan adalah terori TAM karena teori TAM

merupakan model parsimoni (Principle of Parsimony) merupakan suatu prinsip

yang menyatakan bahwa semakin sederhana sebuah model statistik dengan

jumlah variabel dependen (yang dipengaruhi) cukup informatif untuk

menjelaskan model, semakin baik pula model statistik tersebut, selain itu, TAM

juga telah diuji dengan banyak penelitian yang hasilnya TAM merupakan

model yang baik.

2.3.1 Minat Perilaku

Menurut Hartono (2007:131) minat perilaku (behavioral intention) adalah suatu

keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu.

Seseorang akan melakukan suatu prilaku (behavior) jika mempunyai keinginan atau

minat (behvioral intention) untuk melakukannya. Sedangkan menurut Jogiyanto

(2007:116), minat didefinisikan sebagai keinginan melakukan perilaku, minat tidak

selalu statis dapat berubah dengan berjalannya waktu. Menurut Jogiyanto

(2007:120), minat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar yaitu:

1. Penentu yang berhubungan dengan faktor pribadi Penentu ini adalah sikap

terhadap perilaku individual. Sikap ini adalah evaluasi kepercayaan atau

Page 53: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

34

perasaan positif atau negatif dari individual jika harus melakukan perilaku

tertentu yang dikehendaki.

2. Penentu yang berhubungan dengan pengaruh sosial, penentu ini adalah norma

subyektif. Disebut dengan norma subyektif karena berhubungan dengan

perskripsi norma persepsian, yaitu persepsi atau pandangan seseorang terhadap

tekanan sosial yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak

melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.

Minat pemanfaatan teknologi informasi (Behavioral intention) didefinisikan

sebagai tingkat keinginan atau niat memakai menggunakan sistem secara terus

menerus dengan asumsi bahwa mereka mempunyai akses terhadap informasi.

Seseorang akan berminat menggunakan suatu teknologi informasi yang baru

apabila si pengguna tersebut meyakini dengan menggunakan teknologi tersebut

akan meningkatkan keinerja nya, menggunakan teknologi dapat dilakukan dengan

mudah, dan si pengguna mendapat pengaruh dari lingkungan sekitarnya dalam

menggunakan teknologi informasi tersebut (Sekarini, 2013).

Menurut Jogiyanto (2007:146) dalam mengukur tingkat minat menggunakan dapat

dilihat dari tiga indikator yaitu:

1. Keinginan untuk menggunakan adalah dorongan dari dalam seseorang dimana

seseorang akan merasakan ketertarikan untuk menggunakan suatu hal yang

dirasa baru dalam dirinya.

2. Selalu mencoba menggunakan adalah keinginan untuk selalu menggunakan

suatu hal sesering mungkin.

Page 54: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

35

3. Berlanjut di masa yang akan datang adalah perasaan dimana seseorang merasa

yakin bahwa ia akan setia dan akan tetap menggunakan suatu hal di masa yang

akan datang.

2.3.2 Persepsi Kegunaan

Persepsi kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja

pekerjaannya (Jogiyanto, 2007:180). Sebuah sistem yang tinggi dalam persepsi

kegunaannya akan membuat pengguna percaya pada hubungan antara penggunaan

dengan kinerja positif (Davis, 1989:15). Persepsi kegunaan juga merupakan

persepsi seseorang terhadap kemanfaatan yang diartikan sebagai suatu ukuran

dimana suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi siapa saja yang

menggunakannya (Wibowo, 2006:85).

Teknologi informasi diciptakan untuk memudahkan kegiatan atau pekerjaan

manusia, akan tetapi tidak secara keseluruhan manusia paham akan kegunaan dari

teknologi informasi tersebut, banyak faktor yang menyebabkan manusia tidak

paham teknologi informasi salah satunya yaitu pemahaman akan kinerja dari

teknologi itu sendiri yang masih kurang, dengan demikian jika seorang merasa

percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya.

Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna

maka dia tidak akan menggunakannya.

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan konstruk perceived usefulness

mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penerimaan penggunaan

teknologi sitem informasi dibandingkan dengan konstruk lainya (Juhri & Dewi,

Page 55: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

36

2017). Konstruk persepsi kegunaan dibangun atas banyak item, Davis (1986:45)

menggunakan enam buah item untuk membentuk konstruk ini. Keenam konstruk

tersebut antara lain:

1. Work More Quickly: Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika

mempersingkat suatu pekerjaan manusia.

2. Job Performance : Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika

meningkatkan performa pekerjaan manusia. Peningkatan performa adalah

peningkatan dari segi kualitas pekerjaan manusia setelah menggunakan

teknologi.

3. Increase Productivity: Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika

penggunaaan teknologi tersebut meningkatkan produktivitas seseorang

dibandingkan dengan tidak mengggunakan teknologi.

4. Effectiveness: Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika

teknologi tersebut mampu membantu seseorang dalam mencapai suatu tujuan.

5. Make Job Easier: Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika

seseorang yang menggunakan teknologi tersebut merasakan kemudahan dalam

melakukan suatu pekerjaan dibandingkan dengan tidak menggunakan

teknologi tersebut.

6. Useful: Suatu teknologi dikatakan bermanfaat atau berguna jika seseorang yang

menggunakan suatu teknologi tersebut merasakan manfaat dan kegunaan dari

teknologi tersebut.

2.3.3 Persepsi Kemudahan

Menurut (Hartono, 2007:87), persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of

Use) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan

Page 56: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

37

suatu teknologi akan bebas dari usaha. Persepsi kemudahan penggunaan didasarkan

pada sejauh mana calon pengguna mengharapkan sistem baru yang akan digunakan

terbebas dari kesulitan. Dengan demikian, persepsi mengenai kemudahan

menggunakan ini merujuk pada keyakinan inidividu bahwa sistem teknologi

informasi yang akan digunakan tidak merepotkan atau tidak membutuhkan usaha

yang besar pada saat digunakan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konstruk persepsi

kemudahan penggunaan merupakan suatu kepercayaan, bahwa menggunakan suatu

sistem informasi dengan mudah dan tidak memberikan kesulitan membuat

seseorang akan menggunakan sistem informasi tersebut. Sebaliknya jika sesorang

merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak

akan menggunakannya. Konstruk persepsi kemudahan penggunaan juga dibentuk

dari banyak item. Davis (1986:46) juga menggunakan enam buah item untuk

membentuk konstruk ini, keenam konstruk ini antara lain:

a. Easy Of Learn: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika penggunaan nya

mudah untuk dipelajari dan tidak memberikan efek kebingungan seseorang

dalam mencoba teknologi tersebut.

b. Controllable: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika penggunaan

teknologi tersebut secara penuh mampu di kontrol oleh penggunanya, dengan

kata lain pengguna paham penggunaan teknologi tersebut.

c. Clear And Understable: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika

penggunaan teknologi tersebut dapat dimengerti dan dipahami baik cara kerja

serta tujuan penggunaan teknologi tersebut.

Page 57: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

38

d. Flexible: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika penggunaan teknologi

tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.

e. Easy Become To Skillfull: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika

teknologi tersebut dapat dipahami dan dipelajari dengan cepat, sehingga

pengguna dapat menjadi handal dalam menggunakan teknologi tersebut

dengan kisaran waktu yang bisa dikatakan cepat.

f. Easy To Use: Suatu teknologi dapat dikatakan mudah jika dalam penggunaan

teknologi tersebut tidak membutuhkan usaha lebih dibandingkan dengan tidak

menggunakan teknologi.

2.3.3 Pengaruh Sosial

Pengaruh Sosial (Social Influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seorang

individu menghargai pentingnya kegigihan orang lain bahwa ia harus menggunakan

sistem baru. Pengaruh Sosial yang juga merupakan sebagai penentu langsung sikap

terhadap penggunaan sistem dan niat perilaku adalah direpresentasikan sebagai

norma dan gambar subjektif (Sangadji, 2013:68).

Menurut Sangadji (2013:76) pengaruh sosial (social influence), termasuk kedalam

pengaruh besar dalam proses keputusan konsumen. Perilaku konsumen juga akan

dipengaruhi oleh masyarakat atau faktor sosial yang melingkarinya. Pengaruh

sosial akan menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam menentukan minat beli

dan keputusan untuk membeli produk.

Page 58: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

39

Berikut adalah bagan pengaruh utama dalam perilaku konsumen:

Sumber : Sangadji (2013)

Gambar 2.6. Pengaruh Utama Dalam Perilaku Konsumen

Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa terdapat empat indikator yang terdapat

didalam pengaruh sosial, diantaranya adalah:

a. Rules atau peraturan dalam kelompok sosial konsumen tersebut.

b. Family atau pengaruh keluarga dari konsumen.

c. Reference group atau kelompok yang menjadi panutan dari konsumen.

d. Culture atau budaya yang dianut oleh konsumen dan calon pembeli.

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh sosial adalah

segala upaya yang memberikan pengaruh dan pandangan seseorang untuk

melakukan suatu tindakan dan pengambilan keputusan, pandangan dan pengaruh

tersebut berasal dari faktor eksternal individu tersebut.

2.3.4 Kepercayaan

Kepercayaan (Trust) didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima

resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan

Page 59: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

40

melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari

kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya

(Mayer et al, 1995;121). Menurut Ba dan Pavlou (2002:60) mendefinisikan

kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan

melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang

penuh ketidakpastian. Sedangkan Butler (1991:23) mengidentifikasikan ada 11

kondisi yang dapat menyebabkan kepercayaan itu ada, yaitu: keleluasan,

ketersediaan, kompetensi, konsistensi, pelaku adil, integritas, loyalitas,

keterbukaan, kepercayaan secara keseluruhan, janji akan pemenuhan kebutuhan,

dan penerimaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen merupakan

kesediaan satu pihak menerima resiko dari pihak lain yang didasarkan pada

keyakinan dan harapannya bahwa pihak lain akan melakukan tindakan sesuai

dengan apa yang diharapkannya, meskipun kedua belah pihak belum mengenal satu

sama lain Al-Somali et al. (2008:67).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah

sebuah kemauan dari seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana seseorang

mempunyai keyakinan sepenuhnya pada orang lain tersebut. Kepercayaan

merupakan tingkatan kondisi mental seseorang yang didasarkan atas situasi

perorangan dan konteks sosial sekitar mereka (lingkungan). Ketika seseorang

mengambil suatu keputusan, maka akan lebih memilih keputusan tersebut

berdasarkan pilihan dan saran dari orang-orang yang dapat dipercaya individu

masing-masing, atau bisa dikatakan berdasarkan atas pendapat orang lain.

Page 60: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

41

Pengukuran kepercayaan menurut Mukherjee & Nath (2003:43) kepercayaan dapat

diukur melalui technology orientation, reputation dan perceived risk yang

dijelaskan sebagai berikut :

1. Technology Orientation

Besarnya kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan dan produk atau

jasa yang “dijual” berkaitan dengan besarnya kepercayaan mereka terhadap

sistem yang digunakan perusahaan tersebut. Ketika konsumen memperkirakan

faktor kepercayaan, beberapa persoalan muncul dalam pikiran mereka dan

salah satu persoalan tersebut adalah kesesuaian kemampuan dari sistem

tersebut dengan harapan konsumen. Konsumen menggunakan beberapa ukuran

seperti kecepatan, keakuratan, kemampuan mengatasi masalah dan ketahanan

terhadap situasi tertentu.

2. Reputation

Reputasi dapat diartikan sebagai “keseluruhan kualitas atau karakter yang

dapat dilihat atau dinilai secara umum oleh masyarakat”. Ketika konsumen

bermaksud melakukan transaksi dengan suatu perusahaan, mereka akan

mempertimbangkan reputasi perusahaan tersebut dimana ketika konsumen

merasa suatu perusahaan memiliki reputasi yang jelek, mereka akan malas

menggunakan jasa atau produk perusahaan tersebut

3. Perceived Risk

Besarnya persepsi konsumen mengenai resiko mempengaruhi besarnya

kepercayaan mereka terhadap perusahaan tersebut sehingga ketika hendak

menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut, konsumen sering

menganggap bahwa ada resiko yang tinggi. Konsumen yang mempunyai

Page 61: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

42

pengalaman tentu akan mempunyai lebih banyak informasi mengenai

perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya sehingga mereka beranggapan

resikonya lebih rendah dan karena itu mereka mempunyai kepercayaan yang

lebih tinggi pada perusahaan tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan

selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya. Hasil

penelusuran peneliti terhadap beberapa penelitian terkait dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneneliti Tahun Judul Kesimpulan

1. Arthana

dan

Rukhviyanti

2015 Pengaruh Minat

Individu Terhadap

Penggunaan Model

Mobil Banking (M

Bangking) Model

Kombinasi

Technology

Acceptance Model

(TAM) Dan Theory

Of Planned

Behavior (TPB)

Penelitian ini mengungkapkan

bahwa persepsi kemudahan

memperngaruhi sikap lebih besar

dibandingkan persepsi kegunaan

,konstruk sikap mempengaruhi

minat menggunakan lebih besar

pula dibanding norma subjektif,

sedangkan konstruk kontrol

perilaku tidak berhasil dibuktikan

mempengaruhi minat

menggunakan mobile banking.

2.

Priyono 2017 Analisis Pengaruh

Trust dan Risk

Dalam Penerimaan

Teknologi Dompet

Elektronik Go-Pay

penelitian ini menunjukkan

bahwa intention to use

dalam menggunakan dompet

elektronik dipengaruhi oleh risk

dan perceived usefulness.

Efek mediasi menunjukkan bahwa

trust memiliki pengaruh tidak

langsung terhadap intention to use

melalui perceived risk dan

perceived usefulness. Oleh

karenanya, trust menjadi

komponen

Page 62: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

43

penting dalam penggunaan

dompet elektronik sebagai alat

pembayaran elektronik.

3. Juhri

dan Dewi

2014 Kepercayaan dan

Penerimaan

Layanan Mobile

Money T-Cash Di

Bandung Dengan

Pendekatan

Technology

Acceptance Model

(TAM)

Penelitian ini menunjukan bahwa

trust dan persepsi kemudahan

berpengaruh secara signifikan

terhadap attitude toward using

tetapi persepsi kegunaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap

attitude toward using. Konstruk

trust berpengaruh terhadap

behavioural intention sedangkan

konstruk persepsi kemudahan dan

persepsi kegunaan tidak

berpengaruh signifkan terhadap

behavioural intention

Sumber: Data Diolah, 2019

Tabel 2.1 diatas menunjukan kesimpulan dari penelitian terkait penerimaan suatu

teknologi baru yang berkaitan dengan pembayaran digital, namun ada beberapa hal

yang membedakan antara penelitian terdahulu diatas dengan penelitian ini,

perbedaan tersebut yaitu:

Pada penelitian yang dilakukan oleh Arthana R & Rukhviyanti yang berjudul

pengaruh minat individu terhadap penggunaan model mobile banking (m bangking)

model kombinasi technology acceptance model (TAM) dan theory of planned

behavior (TPB) menggunakan dua teori penerimaan teknologi, sedangkan pada

penelitian ini hanya menggunakan technology acceptance model saja, tetapi

ditambah konstruk kepercayaan dan pengaruh sosial. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Priyono yang berjudul Analisis Pengaruh Trust dan Risk dalam

penerimaan teknologi dompet elektronik Go-Pay sama-sama menggunakan

Technology Acceptance Model yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dua

Page 63: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

44

variabel baru yaitu trust dan risk, selain itu penelitian ini menggunakan uji model.

Sementara penelitian ini menambahkan variabel kepercayaan dan pengaruh sosial

dengan pengukuran regresi berganda.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Juhri & Dewi yang berjudul kepercayaan dan

penerimaan layanan mobile money T-Cash di Bandung dengan pendekatan

Technology Acceptance Model (TAM), penelitian ini sama sama menggunakan

technology acceptance model yang telah dimodifikasi dengan menambah variabel,

yang membedakan adalah variabel tambahannya, jika pada penelitian ini hanya

menambah variabel kepercayaan sedangkan pada penelitian ini ditambah variabel

pengaruh sosial.

2.5 Kerangka Berfikir

Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut para pelaku usaha untuk

selalu melakukan inovasi guna memberikan pelayanan serta memberikan produk

yang memiliki nilai lebih, namun demikian proses penerimaan suatu teknologi yang

baru oleh konsumen tidak serta merta semudah yang dibayangkan oleh para pelaku

usaha, dibutuhkan kajian yang membahas apakah teknologi tersebut dapat diterima.

Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan teori Technology Acceptance

Model (TAM), mengemukakan bahwa persepsi kegunaan telah banyak menunjukan

pengaruhnya terhadap penerimaan suatu teknologi, teknologi akan diterima apabila

memberikan kegunaan atau memberikan manfaat yang kongkrit terhadap si

pemakai. Jika penggunaan e-wallet dirasa lebih menguntungkan, maka pengguna

dapat memilih menggunakan e-wallet dibandingkan dengan uang tunai. Persepsi

kegunaan dapat diukur melalui enam indikator yang meliputi work more quickly,

Page 64: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

45

job performance, increase productivity, effectiveness, make job easier dan useful

sehingga suatu teknologi dapat dikatakan berguna apabila pengguna merasa

teknologi tersebut memberikan dampak sebagaimana dijabarkan oleh indikator

tersebut. Selain persepsi kegunaan seseorang akan cenderung menerima suatu

teknologi apabila teknologi tersebut mudah digunakan. Kemudahan penggunaan

didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu

teknologi akan bebas dari usaha. Jadi apabila seseorang percaya bahwa suatu

teknologi itu mudah untuk digunakan, maka orang tersebut akan menggunakannya.

Sehingga variabel kemudahan ini memberikan indikasi bahwa suatu sistem dibuat

bukan untuk mempersulit pemakainya, namun justru suatu sistem dibuat dengan

tujuan memberikan kemudahan bagi pemakainya. Persepsi kemudahan dapat

diukur melalui beberapa indikator yaitu easy of learn, controllable, clear and

understable, flexible, easy become to skillfull, dan easy to use.

Penggunaan teknologi juga tidak terlepas dari pengaruh sosial. Pengaruh sosial

didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu menghargai pentingnya

kegigihan orang lain bahwa ia harus menggunakan sistem baru. Perilaku individu

sering berubah seiring dengan pengaruh lingkungan sosial yang diterimanya.

Pengaruh sosial yang dirasakan dan dukungan-dukungan yang diperoleh seseorang

pengguna teknologi ini dapat dinyatakan sebagai aspek pengaruh sosial. Sumber

pengaruh sosial dapat melalui peraturan dalam kelompok yang berlaku, keluarga

individu, kelompok serta budaya dimana individu berada, sumber-sumber tersebut

yang akan memperngaruhi individu dalam mengambil suatu keputusan.

Page 65: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

46

Menggunakan suatu teknologi yang baru berarti mempercayakan seseuatu hal

kepada suatu hal yang belum dapat dipastikan, dari situlah faktor kepercayaan

diperlukan. Di dalam konteks mobile payment, mobile costumers merasa tidak

yakin dengan vendor dan output dari transaksi yang terjadi pada mobile handset.

Hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi mengenai kerentanan pada mobile

payment, Jika trust pengguna dapat dibangun, maka pengguna tidak khawatir

tentang risiko yang dapat terjadi. Sehingga pada akhirnya mereka mulai

menggunakan mobile payment.Membangun kepercayaan terhadap suatu teknologi

dapat melalui tiga hal utama, yakni technology orientation, reputation, dan

perceived risk.

Seseuai dengan tinjauan pustaka dan fenomena yang telah diungkapkan, dapat

disusun kerangka pemikiran teoritis sebagaimana gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis

Keterangan:

= secara parsial

= secara simultan

Persepsi Kegunaan

Persepsi Kemudahan

Kepercayaan

Pengaruh Sosial

Minat Perilaku

Page 66: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

47

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori

yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris (Sugiyono,

2010). Hubungan antar variabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai

berikut:

Ha1 : persepsi kegunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e- Wallet DANA.

Ho1 : persepsi kegunaan berpengaruh tidak signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Ha2 : persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Ho2 : persepsi kemudahan berpengaruh tidak signifikan terhadap minat

perilaku penggunaan e-Wallet DANA.

Ha3 : pengaruh sosial berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Ho3 : pengaruh sosial berpengaruh tidak signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Ha4 : kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Page 67: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

48

Ho4 : kepercayaan berpengaruh tidak signifikan terhadap minat perilaku

penggunaan e-Wallet DANA.

Ha5 : persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, pengaruh sosial, kepercayaan

berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku penggunaan e-Wallet

DANA.

Ho5 : persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, pengaruh sosial, kepercayaan

berpengaruh tidak signifikan terhadap minat perilaku penggunaan e-

Wallet DANA.

Page 68: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

49

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung guna

menghasilkan suatu penaksiran, yaitu berupa hasil jawaban dari kuesioner yang

disebarkan kepada responden (Sugiyono, 2010:160). Menurut Singarimbun &

Effendi (2006:80), penelitian eksplanasi adalah penelitian yang digunakan untuk

menjelaskan kedudukan dari variabel yang diteliti serta hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya. Penelitian yang dilakukan adalah untuk menguji

hubungan variabel independen yaitu, Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi

Kemudahan (X2), Pengaruh Sosial (X3), Kepercayaan (X4) terhadap variabel

dependen yaitu Minat Perilaku Penggunaan e-Wallet (Y).

3.2 Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persepsi Kegunaan

Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.

Dengan demikian jika seorang merasa percaya bahwa sistem informasi

berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa

Page 69: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

50

percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan

menggunakannya (Davis,1989:15).

2. Persepsi Kemudahan,

Persepsi kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya

bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dengan demikian

jika seorang merasa percaya bahwa menggunakan suatu sistem informasi akan

mudah dan tidak memberikan kesulitan maka seseorang akan menggunakan

sistem informasi tersebut (Davis,1986:46).

3. Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial didefinisikan sebagai segala upaya yang memberikan

pengaruh dan pandangan seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan

pengambilan keputusan, pandangan dan pengaruh tersebut berasal dari faktor

eksternal individu tersebut (Sangadji,2013:68).

4. Kepercayaan

Kepercayaan adalah sebuah kemauan dari seseorang untuk bertumpu pada

orang lain dimana seseorang mempunyai keyakinan sepenuhnya pada orang

lain tersebut. Kepercayaan merupakan tingkatan kondisi mental seseorang

yang didasarkan atas situasi perorangan dan konteks sosial sekitar mereka

(Mayer et al, 1995:78)

5. Minat Perilaku

Merupakan tingkat seberapa kuat keinginan atau dorongan seseorang untuk

melakukan perilaku tertentu. Keinginan dan dorongan tersebut yang

mempengaruhi perilaku seseorang dalam menentukan pilihan dan pengambilan

keputusan (Hartono,2007:131)

Page 70: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

51

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:47).

Berikut adalah tabel operasional variabel dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Item Skala

1. Persepsi

Kegunaan

X1

Sejauh mana

seseorang

percaya bahwa

menggunakan

teknologi e-

Wallet dana

akan

memberikan

dampak positif

bagi

pengguna.

Work More

Quickly

(Bekerja Lebih

Cepat)

Saya merasa Proses

Pembayaran dengan e-Wallet

DANA lebih cepat

Ordinal

Pembayaran dengan e-Wallet

DANA pada perusahaan yang

bekerjasama membuat saya

lebih didahulukan

dibandingkan yang tidak

menggunakan e-Wallet

DANA

Ordinal

Job

Performance

(Kinerja

Pekerjaan)

Saya merasa e-Wallet DANA

unggul dibandingkan layanan

serupa karena dapat digunakan

secara online/offline

Ordinal

Saya merasa proses

pembayaran melalui e-Wallet

DANA lebih unggul

dibanding pembayaran

konvensional

Ordinal

Increase

Productivity

(Meningkatkan

Produktivitas)

Dengan menggunakan e-

Wallet DANA sebagai media

pembayaran saya mendapatkan

keuntungan tambahan dari

penyedia layanan yang bekerja

sama

Ordinal

Menggunakan layanan e-

Wallet DANA meningkatkan

intensitas belanja pada

beberapa jenis produk

Ordinal

Effectiveness

(Keefektifan)

Dari segi usaha, pembayaran

dengan menggunakan e-

Wallet DANA lebih

membutuhkan sedikit usaha

dibandingkan dengan

pembayaran konvensional

sehingga saya lebih

menghemat waktu dan tenaga

Ordinal

Page 71: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

52

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Item Skala

1. Persepsi

Kegunaan

X1

Sejauh mana

seseorang

percaya bahwa

menggunakan

teknologi e-

Wallet dana

akan

memberikan

dampak positif

bagi

pengguna.

Make Job

Easier

(Mempermudah

Pekerjaan)

dengan e-Wallet DANA saya

dapat mempersingkat usaha

dalam melakukan pembayaran

dibandingkan dengan layanan

sejenis

Ordinal

Usefulness

(Nilai Guna)

Menggunakan e-Wallet

DANA menungkinkan saya

mendapatkan informasi

penawaran belanja yang

menarik

Ordinal

secara keleruluhan e-Wallet

DANA berguna dan sangat

membantu sebagai alat

pembayaran, sehingga

memungkinkan untuk menjadi

alat transaksi pembayaran

pribadi

Ordinal

2.

2.

Persepsi

Kemudahan

X2

Sejauh mana

seseorang

percaya bahwa

teknologi e-

Wallet dana

tidak

mempunyai

kesulitan

dalam

pemakaian.

Easy To Learn

(Mudah

Dipelajari)

Aplikasi e-Wallet DANA

mudah dipelajari bagi para

pemula

Ordinal

Tutorial dan penjelasan

penggunaan e-Wallet DANA

dapat dipahami dengan jelas

Ordinal

Controlable

(Mudah Di

Kendalikan)

Mudah dalam mengendalikan

fitur layanan baik pembayaran

maupun top up

Ordinal

Fitur keamanan e-Wallet

DANA memungkinkan hanya

saya yang dapat menggunakan

nya

Ordinal

Clear And

Understable

(Dapat

Diandalkan)

Dapat di andalkan sebagai alat

pembayaran yang terpercaya Ordinal

Flexible

(Fleksibel)

Mudah mengakses

pembayaran di berbagai

platform smartphone

Ordinal

Dapat digunakan untuk

pembayaran pada online

marketplace maupun offline

marketplace

Ordinal

Flexible

(Fleksibel)

Dapat digunakan dalam

berbagai situasi Ordinal

Easy Become To

Skillful

(Mudah Untuk

Memahami Cara

Kerja Aplikasi)

Secara keseluruhan aplikasi e-

Wallet DANA dapat dikuasai

dengan cepat sehingga tidak

terjadi kebingungan yang

signifikan terhadap pemakai

Ordinal

Easy To Use

(Mudah

Digunakan)

Saya merasa nyaman dalam

menggunakan e-Wallet

DANA

Ordinal

Page 72: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

53

Tampilan aplikasi mudah

dipahami Ordinal

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Item Skala

3. Pengaruh

Sosial

X3

Dorongan

yang diberikan

oleh faktor

eksternal dari

individu dalam

pengambilan

keputusan

penggunaan e-

Wallet dana

Rules

(Peraturan)

Menggunakan e-Wallet

DANA tidak menyalahi aturan

yang berlaku Ordinal

Syarat dan ketentuan yang

dibuat oleh e-Wallet DANA

tidak memberatkan Ordinal

Family

(Keluarga)

Keluarga mengajak atau

merekomendasikan

penggunaan e-Wallet DANA

sebagai alat pembayaran

Ordinal

Anggota keluarga saya sudah

memakai e-Wallet DANA Ordinal

Keluarga mengizinkan saya

untuk menggunakan e-Wallet

DANA

Ordinal

Reference

Group

(Kelompok

Referensi)

Sebagian besar teman dekat

saya telah menggunakan e-

Wallet DANA

Ordinal

Teman dekat

merekomendasikan atau

mengajak untuk menggunakan

e-Wallet DANA

Ordinal

Culture

(Budaya)

Budaya dan kebiasaan saat ini

mendukung penggunaan e-

Wallet sebagai alat

pembayaran

Ordinal

Pembayaran dengan e- Wallet

sudah di anggap sebagai hal

yang wajar

Ordinal

4. Kepercaya-

an

X4

Perspektif

positif

seseorang

terhadap

teknologi e-

Wallet dana

akan dapat

mengatasi

masalahnya.

Technology

Orientation

(Orientasi

Teknologi)

Teknologi yang di pakai pada

layanan e-Wallet DANA telah

mumpuni

Ordinal

Technology

Orientation

(Orientasi

Teknologi)

Saya percaya bahawa e-Wallet

DANA melakukan pendataan

transaksi saya secara akurat

Ordinal

Saya percaya bahwa teknologi

yang digunakan oleh e-Wallet

DANA aman untuk di

gunakan

Ordinal

Reputation

(Reputasi

Perusahaan)

Saya merasa familiar dengan

e-Wallet DANA Ordinal

Saya mendengar sedikit sekali

berita negatif tentang e-Wallet

DANA

Ordinal

Saya percaya Reputasi e-

Wallet DANA sebagai layanan

e-Wallet yang berkualitas

Ordinal

Page 73: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

54

Sumber : data diolah 2018

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi

dalam penelitian ini adalah pengguna layanan e-Wallet DANA di Bandar Lampung,

dengan jumlah populasi yang tidak dapat diketahui jumlah pastinya. Hal ini

dikarenakan, jumlah pengguna layanan e-Wallet DANA berbeda setiap harinya,

sehingga peneliti tidak mendapatkan informasi yang valid mengenai jumlah

pengguna, dengan begitu peneliti tidak dapat memprediksi berapa jumlah pengguna

yang menggunakan layanan e-Wallet DANA.

Variabel Definisi

Operasional Indikator Item Skala

Kepercaya-

an

X4

Perspektif

positif

seseorang

terhadap

teknologi e-

Wallet dana

akan dapat

mengatasi

masalahnya.

Perceived Risk

(Persepsi

Risiko)

Saya percaya tidak terdapat

banyak risiko yang saya

rasakan ketika menggunakan

e-Wallet DANA

Ordinal

Saya percaya e-Wallet DANA

dapat meminimalisir risiko

kehilangan uang

Ordinal

Saya percaya bahwa e-Wallet

DANA menjaga kepentingan

saya dalam bertransaksi

Ordinal

5. Minat

perilaku

Y

Perspektif

positif

seseorang

terhadap

teknologi e-

Wallet dana

akan dapat

mengatasi

masalahnya.

Keinginan

Menggunakan

Saya memiliki ketertarikan

pada e Ordinal

Selalu mencoba

Menggunakan

Saya selalu ingin

menggunakan e-Wallet

DANA sebagai alat

permbayaran

Ordinal

Berlanjut

dimasa yang

akan datang

Saya akan terus menggunakan

e-Wallet DANA Ordinal

Page 74: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

55

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2014). Sampel menurut ferdinand (2006) adalah subset dari

populasi terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam

banyak kasus tidak mungkin peneliti meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena

itu peneliti membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel dengan

beberapa ketentuan yaitu memakai layanan e-Wallet DANA serta bersedia

memberikan tanggapan.

a. Metode Penentuan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan non probability

sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,

teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive,

jenuh snowball (Sugiyono, 2014). Dalam penelitiaan ini peneliti menggunakan

teknik Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014).

Jenis teknik ini paling cocok untuk penelitian ini dikarenakan dengan

menggunakan teknik Sampling Purposive, peneliti dapat menentukan sampel

dengan kriteria tertetu sehingga sampel yang dipilih merupakan sampel yang

relevan dan akan memberikan jawaban yang objektif. Kriteria sampel pada

penelitian ini yaitu: (1) memiliki akun e-Wallet DANA, baik aplikasi langsung,

maupun pada aplikasi merchant, (2) melakukan top-up senilai Rp.50.000,00

atau lebih, (3) telah melakukan pembayaran dengan e-Wallet DANA lebih dari

satu kali.

Page 75: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

56

b. Jumlah Sampel

Dalam pengambilan sampel dimana jumlah dari populasinya tidak diketahui

secara pasti, menurut Arikunto (2005) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

n =𝑍2

4(𝑚𝑜𝑒)2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%

moe = Margin of error atau tingkat kesalahan maksimum 5%

n =(1,96)2

4(5%)2

n = 384,16

sehingga jumlah sampel yang digunakan dibulatkan menjadi 384 sampel.

3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data primer.

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama (Mamang & Sopiah, 2010). Data primer tersebut

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan pada responden

yang telah ditentukan kriteria oleh peneliti sebelumnya. Kuesioner (angket)

dibuat menggunakan platform Google Form dan disebarkan melalui media

sosial, secara teknis sebelum mengisi kuesioner peneliti memberikan

pengantar bawasanya responden adalah individu yang memiliki kriteria

sebagaimana telah disebutkan. Kelemahan dari sistem angket online adalah

sulitnya untuk memastikan bahwa responden adalah individu dengan

kriteria yang telah ditetapkan dan memastikan bahwa individu tersebut

Page 76: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

57

mengisi angket hanya sekali. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mencegah ketidaksesuaian kriteria responden dalam mengisi kuesioner

yaitu dengan memberikan kalimat pengantar dengan menyebutkan syarat-

syarat untuk menjadi resonden. Selain itu dilakukan penyaringan data pasca

pengisian untuk menyeleksi data upnormal.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (Sugiyono, 2014). Data sekunder

tersebut diperoleh dari hasil studi pustaka yang mendukung penelitian

terkait, sehingga peneliti mendapatkan data yang digunakan untuk

membandingkan maupun memperkuat hasil penelitian.

3.5 Skala Pengukuran

Data yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang

diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner. Skor

pengukuran yang digunakan untuk mengukur instrument penelitian adalah skala

likert 5 point (Mamang & Sopiah, 2010). Dengan skala likert, variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan.

Jawaban setiap instrumen dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel

3.2 Skala Likert

Jawaban Skor Penelitian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Riduwan (2012:87)

Page 77: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

58

Pada saat perngolahan data skala pengukuran ordinal akan ditransformasikan

menjadi skala interval menggunakan Methods Successive Interval (MSI).

Menurut Sugiyono (2014) MSI merupakan metode untuk menaikan skala

pengukuran ordinal ke interval. Dalam prosedur statistik seperti regresi, korelasi

pearson, uji t, dan lain-lain mengharuskan data berskala interval. Jika dalam

pengumpulan data hanya memiliki data ordinal maka data tersebut dapat

dirumah kedalam data interval dengan menggunakan MSI tersebut. Prosedur

kerja yang harus dilakukan untuk merubah data dengan skala ordinal menjadi

skala interval adalah sebagai berikut (Harun Al Rasyid, 1994: 131) :

1) Hitung frekuensi setiap skor (1 sampai dengan 5).

2) Tentukan proporsi dengan membagi setiap bilangan (frekuensi) f

dengan n.

3) Tentukan proporsi komulatif dengan menjumlahkan proporsi secara

berurutan untuk setiap respon.

4) Proporsi komulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku,

selanjutnya hitunglah nilai z berdasarkan proporsi komulatif di atas.

5) Dari nilai z yang diketahui tersebut tentukan densitynya (dalam hal ini

hitung ordinat dari sebaran normal z).

6) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan

jawaban:

Scale = 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡−𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡

𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡−𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡

Keterangan:

Density at lower limit = kepadatan batas bawah

Density at upper limit = kepadatan batas atas

Area under upper limit = daerah di bawah batas atas

Area under lower limit = daerah di bawah batas bawah

7) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban

melalui rumus berikut:

Y= NS + 1 + [NSmin]

Page 78: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

59

Namun untuk memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data dari skala

ordinal ke interval, penulis menggunakan komputerisasi program Microsoft Excel

dengan tahapan sebagai berikut:

1) Install aplikasi tambahan pada Microsoft Excel agar dapat

mengoperasikan MSI

2) Klik file stat97.xla lalu klik enable macro

3) Buka file hasil data kuesioner yang telah di input pada Microsoft Excel

atau SPSS

4) Pilih menu Add-in → Statistic → Succesive Interval → pilih Yes

5) Pada saat kursor berada di Data Range, blok seluruh data nilai

6) Kemudian pindah ke cell output

7) Klik di kolom baru untuk membuat hasil output

8) Pilih next → Finish

Setelah pengoperasian selesai, maka data telah bertransformasi dari data ordinal ke

data interval.

3.6. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen menurut Arikunto (2010), merupakan alat yang

digunakan peneliti dalam memastikan instrumen yang digunakan dalam penelitian

valid dan reliabel atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan dua teknik pengujian

instrumen yaitu :

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur yang digunakan

dalam penelitian, validitas menunjukan sejauh mana alat ukur itu dapat mengukur

Page 79: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

60

apa yang dikur. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau

tidaknya alat ukur tersebut mencapai yang dikehendaki dengan tepat.Hasil

penelitian dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara objek yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya terjadi (Sugiyono 2016). Kuesioner dikatakan

valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk melakukan uji validitas pada penelitian ini

digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

rxy =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√[𝑛(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2][𝑛(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2]

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

n : Banyaknya sampel

X : Skor faktor

Y : Skor total

Kemudian validitas instrumen ditentukan dengan:

1. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi, yakni jika rhitung >

rtabel.

2. Instrumen dianggap tidak valid jika rhitung < rtabel.

Validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan derajat ketepatan alat ukur

penelitian yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 25.00. Penelitian ini

dilakukan pre-test sebanyak 30 responden dengan nilai rtabel sebesar 0,349. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar daripada rtabel (rhitung >

rtabel). Hasil perhitungan keofisien validitas untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini :

Page 80: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

61

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X1 rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,389

0,349 Valid

Item 2 0,390

Item 3 0,474

Item 4 0,652

Item 5 0,397

Item 6 0,443

Item 7 0,542

Item 8 0,577

Item 9 0,694

Item 10 0,718

Variabel X2 rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,770

0,349 Valid

Item 2 0,588

Item 3 0,609

Item 4 0,791

Item 5 0,585

Item 6 0,416

Item 7 0,460

Variabel X2 rhitung rtabel Keterangan

Item 8 0,402

0,349 Valid Item 9 0,372

Item 10 0,680

Item 11 0,724

Variabel X3 rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,475

0,349 Valid

Item 2 0,456

Item 3 0,492

Item 4 0,704

Item 5 0,452

Item 6 0,482

Item 7 0,554

Item 8 0,426

Item 9 0,418 Variabel X4 rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,502

0,349 Valid

Item 2 0,475

Item 3 0,371

Item 4 0,685

Item 5 0,575

Item 6 0,588

Item 7 0,471

Item 8 0,651

Item 9 0,465 Variabel Y rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,800

0,349 Valid Item 2 0,832

Item 3 0,613

Sumber: Data Diolah 2019

Page 81: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

62

Berdasarkan tabel 3.3 di atas bisa dilihat bahwa semua item pernyatan yang

digunakan pada penelitian ini memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel sehingga

semua instrumen dinyatakan valid.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kedalaman alat ukur yang digunakan dalam suatu

penelitian. Uji reliabilitas adalah tingkat konsistensi instrumen saat digunakan

kapan dan oleh saiapa saja sehingga akan cenderung akan menghasilkan data yang

sama atau hampir sama dengan sebelumnya meskipun dilakukan secara berulang-

ulang (Sugiono, 2016:130). Instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang

akan menghasilkan data yang sama meskipun digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen

tersebut memiliki cronch bach alpha > 0,60 (Ghozali, 2002: 133). Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 𝑘)(1 −

∑ 𝜎2𝑏

𝑣12

)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyak jumlah pertanyaan ∑ 𝑎2

𝑏 : Jumlah varian pertanyaan

V1

2 : Varian total

Dengan rumus varian yaitu:

∑ 𝜎2

𝑏=

∑ 𝑋 −∑ 𝑥2

𝑛𝑛

Keterangan : ∑ 𝑎2

𝑏 : Jumlah varian pertanyaan

∑ 𝑋 : Jumlah skor

∑ 𝑥2 : Jumlah kuadrat skor

n : Jumlah varian pertanyaan

Page 82: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

63

Menurut Ghozali (2002:112), suatu instrumen dikatakan reliabel (handal) jika

memiliki koefisien kehandalan atau alpha sebesar 0,60 atau lebih. Di bawah ini

hasil uji reliabilitas setiap variabel:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan

Persepsi kegunaan 0,726

Reliabel

Persepsi kemudahan 0,744

Pengaruh sosial 0,707

Kepercayaan 0,722

Minat perilaku penggunaan 0,802

Sumber: Data Diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.4 maka hasil tiap variabel pada

penelitian ini sudah memenuhi standar uji reliabilitas dimana nilai Cronbach’s

Alpha sudah melebihi nilai standar yaitu > 0,60. Sehingga bisa disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsistensi meskipun

digunakan kapan dan oleh siapa saja sehingga cenderung akan menghasilkan data

yang sama atau hampir sama dengan data yang pertama kali di peroleh ini meskipun

dilakukan berulang ulang.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang

digunakan untuk menganalisis dengan cara menjelaskan secara rinci mengenai data

yang telah terkumpul dengan menggunakan pendekatan teoritis (Sugiyono, 2016).

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

Page 83: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

64

suatu data. Dalam penelitian ini menggambarkan penelitian, karakteristik

responden dan analisis jawaban responden yang didapat dari kuesioner yang

diberikan kepada pengguna layanan Aplikasi e-Wallet DANA atau pernah

menggunakan transaksi melalui e-Wallet DANA.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perkiraan telah memenuhi

kriteria ekometrik atau tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi

yang diperlukan. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang didapat memilki ketepatan, tidak bias dan konsisten.

Untuk melakukan pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan

program komputer SPSS 20 dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

1. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

indevenden, variabel dependen atau keduanya memilki distribusi normal atau tidak.

Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yang

dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik pada sumbu diagonal grafik.

Untuk menguji hal tersebut akan digunakan alat uji normalitas dengan

menggunakan Normal P-P Plot of Regeneration Standardized Residual, yaitu:

1. Jika data terlihat menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data terlihat menyebar tidak beraturan, maka model asumsi tidak memenuhi

normalitas.

Page 84: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

65

Data berdistribusi normal artinya data mempunyai sebaran merata sehingga benar-

benar mewakili populasi. Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah

berdasarkan model-model penelitian.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang memenuhi peryaratan ini adalah dimana terdapat kesamaan

varians yang disebut homoskedastisitas. Jika varian residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Pengukuran uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan metode

uji glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen

dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai antara variabel independen dengan

absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2012:135).

3. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2012), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai

korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah

sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

66

1. Mempunyai angka Variance Inflation Factor (VIF) < 10

2. Mempunyai nilai Tolerance > 0,10

3. Koefisien korelasi antar variabel harus lemah (dibawah 0,05) jika korelasi

kuat terjadi multikolinieritas.

3.7.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2016), analisis regresi linear berganda menggambarkan

pengaruh linear antara variabel bebas dan terikat. Analisis regresi linear berganda

dalam penelitian ini menggambarkan pengaruh Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi

Kemudahan (X2), Pengaruh Sosial (X3), Kepercayaan (X4), serta pengaruhnya

terhadap penggunaan layanan e-Wallet DANA (Y). Model regresi linear berganda

dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝛽4𝑋4 + 𝑒

Keterangan:

Y : Variabel terikat

a : Konstanta

β : Koefisien regresi

e : Standar error

x1 : Persepsi Kegunaan

x2 : Persepsi Kemudahan

x3 : Pengaruh Sosial

x4 : Kepercayaan

3.7.4 Uji Hipotesis

Pertimbangan yang dilakukan untuk memilih teknik statistik pengujian hipotesis

adalah jenis data dan bentuk hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan pengujian secara parsial dan simultan. Berikut merupakan teknik

yang digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini :

Page 86: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

67

1. Uji t (Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

digunakan berpengaruh secara partial atau individual terhadap satu variabel. Uji t

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari setiap variabel

independen terhadap variabel dependen pada tingkat signifikan yaitu sebesar 5%.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah :

1. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka dapat diketahui mana variabel independen

yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap variabel dependen. Rumus

untuk mengetahui t hitung menurut Sugiyono (2016) adalah sebagai berikut:

𝑡 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan:

t : Statistik t dengan derajat bebas nn-1

n : Banyaknya pengamatan

r2 : Koefisien korelasi ganda

2. Uji F

Uji signifikan simultan (Uji F) ini dilakukan agar mengetahui tingkat signifikan

pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-

sama. Pengaruh tersebut memiliki tingkat signifikan pada alpha 5% adapun metode

untuk menentukan apabila nilai signifikan < 0,05 dan F hitung >F tabel. Nilai F dapat

dirumuskan sebagai berikut (Sugiono, 2010):

𝑭 =𝒓𝟐/𝒌

(𝟏 − 𝒓𝟐)/(𝒏 − −𝒌 − 𝟏)

Page 87: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

68

Keterangan: F = Pendekatan distribusi probabilitas fisher R2 = koefisien korelasi ganda N = jumlah anggota sampel K = jumlah variabel independen

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien korelasi menunjukan hubungan keterkaitan antar variabel ini

menjelaskan besarnya persentase pengaruh variabel X terhadapa naik turunnya nilai

variabel Y, sedangkan sisanya atau selisihnya dari 100% adalah pengaruh yang

disebabkan oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. Nilai koefisien determinasi

ditunjukan oleh angka R-square dalam model summary yang dihasilkan oleh

program.

Hasil dari korelasi positif menyatakan bahwa semakin besar nilai variabel

independen maka semakin besar pula nilai variabel dependennya. Sedangkkan

korelasi nol berarti tidak menentunya hubungan dua variabel. Berikut merupakan

nilai koefisien korelasi:

Tabel 3.5. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0.60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2016: 184)

Berdasarkan nilai korelasi diatas, ditemukan nilai koefisien determinasi (R2) yang

merupakan hasil pengkuadratan dari nilai korelasi. Uji R2 ditujukan untuk

mengukur tingkat kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus

sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

69

𝑅2 =𝑏1 ∑ 𝑋1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑋2𝑦 + 𝑏3 ∑ 𝑋3𝑦 + 𝑏4 ∑ 𝑋4𝑦

∑ 𝑦2

Keterangan:

b1 : Koefisien korelasi variabel Persepsi Kegunaan

b2 : Koefisien korelasi variabel Persepsi Kemudahan

b3 : Koefisien korelasi variabel Pengaruh Sosial

b4 : Koefisien korelasi variabel Kepercayaan

X1 : Persepsi Kegunaan

X2 : Persepsi Kemudahan

X3 : Pengaruh Sosial

X4 : Kepercayaan

Page 89: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

112

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh persepsi

kegunaan, persepsi kemudahan , pengaruh sosial dan kepercayaan terhadap minat

perilaku penggunaan teknologi e-Wallet DANA di Bandar Lampung, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel persepsi kegunaan (X1) berpengaruh signifikan

terhadap minat perilaku penggunaan (Y), artinya bahwa dalam penggunaan

layanan e-Wallet DANA pengguna merasakan manfaat positif kegunaan

yang diberikan oleh e-Wallet DANA sehingga memperngaruhi minat

perilaku penggunaan. Perasaan positif atau baik dapat dirasakan oleh

konsumen pada saat menggunakan layanan e-Wallet DANA, artinya

layanan e-Wallet DANA memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna saat ini, dimana dibutuhkan suatu sistem pembayaran yang

terlepas dari keterbatasan ruang dan waktu.

2. Secara parsial variabel persepsi kemudahan (X2) berpengaruh signifikan

terhadap minat perilaku penggunaan (Y). hal ini dikarenakan pengguna

layanan e-Wallet DANA merasa nyaman dan mudah beradaptasi dengan

sistem yang diterapkan oleh e-Wallet DANA dan tidak mengami kesulitan

Page 90: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

113

yang berari selama penggunaan e-Wallet DANA sehingga tidak

mengganggu kenyamanan penggunaan. Kesulitan yang diberikan oleh

teknologi baru akan berdampak minimnya minat pengguna untuk

menggunakan atau mengadopsi teknologi dalam kehidupannya.

3. Secara parsial variabel pengaruh sosial (X3) berpengaruh signifikan

terhadap minat perilaku penggunaan (Y). hal ini dikarenakan faktor

eksternal (keluarga, teman, dan lingkungan) pengguna layanan e-Wallet

DANA telah banyak yang paham dan mengerti tentang layanan e-Wallet

sehingga pengaruh sosial bersifat positif dalam artian banyak faktor

eksternal (keluarga, teman, dan lingkungan) mengizinkan bahkan

merekomendasikan penggunaan layanan e-Wallet DANA.

4. Secara parsial variabel kepercayaan (X4) berpengaruh signifikan terhadap

minat perilaku penggunaan (Y). hal ini dikarenakan tingginya integritas e-

Wallet DANA sebagai penyedia layanan e-Wallet. Tingginya kepercayaan

pengguna dipengaruhi oleh citra baik yang dibangun oleh e-Wallet DANA

seperti menjalin hubungan dengan banyak mitra, promosi yang masif di

dilakukan diberbagai media, izin resmi yang telah dimiliki oleh e-Wallet

DANA menyebabkan kepercayaan masyarakat akan e-Wallet DANA

sebagai penyedia layanan e-Wallet yang handal dan dapat dipercaya.

5. Secara simultan variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan , pengaruh

sosial dan kepercayaan secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap

minat perilaku penggunaan layanan e-Wallet DANA di Bandar Lampung.

6. Pada penelitian ini kontribusi variabel dependen (persepsi kegunaan,

persepsi kemudahan, pengaruh sosial, dan kepercayaan) sebesar 49,4%. Hal

Page 91: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

114

tersebut menggambarkan persentase pengaruh variabel persepsi kegunaan,

persepsi kemudahan, pengaruh sosial, dan terhadap minat perilaku

penggunaan adalah sedang, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam teori perilaku konsumen,

konstruk variabel dalam penelitian ini berada dalam konstruk rangsangan

lain-lain, sedangkan pengaruh minat perilaku penggunaan bisa saja berada

pada kontruk lain seperti kualitas produk, persepsi harga, distribusi, dan

promosi (4P).

5.2 Saran

Setelah mengetahui besarnya pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan,

pengaruh sosial, dan terhadap minat perilaku penggunaan maka saran yang dapat

direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Saran teoritis dari penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan

kontribusi secara teoritis sebagai bahan pengetahuan untuk penelitian

selanjutnya, pada penelitian ini koefisien determinasi keempat variabel X

sebesar 49,4% terhadap variabel Y, sehingga diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan mengkaji variabel

yang tidak diteliti pada penelitian ini.

2. Saran praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini membuktikan kekuatan utama layanan e-Wallet

DANA adalah pada persepsi kegunaan, terbukti variabel ini memiliki

nilai signifikansi tertinggi dibandingkan dengan variabel lainnya.

Page 92: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

115

Mempertahankan kualitas layanan seperti memberikan hak prioritas

kepada pengguna dan memperluas jaringan kerjasama sehingga DANA

mampu melayani berbagai transaksi sesuai dengan kebutuhan pengguna

dan mampu menjadi layanan e-Wallet untuk sejuta transaksi. Pengaruh

sosial menjadi variabel dengan tingkat signifikansi terendah diantara

variabel lainnya. Promosi dengan sistem kolektif seperti potongan harga

jika melakukan pembayaran secara bersama-sama dan reward bagi

pengguna yang mampu mengajak pengguna baru akan meningkatkan

hubungan antar pengguna sehingga menciptakan marketing word of

mouth.

Page 93: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, K. (2003) Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti.

Adinata, A & Kevin W. (2015). Berubah Atau Punah. Jakarta:Erlangga

Adrian, A. et.al. (2014). Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi

Kemudahan, Dan Sikap Penggunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan

Billing System

Ajzen, I. (1991) The theory of planned behavior. Organizational Behavior and

Human Decision Processes, 50: 179-211

Al-Somali SA, Gholami R, Clegg B, (2008). An Investigation Into The Acceptance

Of Online Banking In Saudi Arabia. Technovation 29 (2009), 130–141.

Amaroso, D.L.(2011). Building A Research Model For Mobile Wallet Consumer

Adoption. Jurnal Of Theoretical And Applied Electronic Commerce

Research, 7 (1),94-110

Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta.: Rineka Cipta.

Ayaydın, H., & Baltacı, N. (2013). European Journal Of Research On Education

Human Resource Management, 2013(C), 94-99. European Journal Of

Research On Education.

Ba, S. & Pavlou, P.A. (2002) “Evidence Of The Effect Of Trust Building Technology

In Electronic Market: Price Premiums And Buyer Behavior” MIS Quarterly,

Vol. 26, No 3, Pp 243-268

Budirjo, M. (2008). Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Butler, J. K., & Cantrell, S. R. (1984),” A Behavior Decisions Theory Approach To

Modeling Dyadic Trust In Superiors And Subodinates,” Psychological

Reports, Vl. 55, Pp. 19-28.

Conger, J. J. (1991). Adolescence And Youth; Psychological Development In A

Changing World. 4th edition. New York: Harper Collin publishers.

Dahlberg, Et Al. (2003). Functional Independence In Persons With Spinal Cord

Injury In Helsinki.

Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, And User

Acceptance Of InformationTechnology. MIS Quarterly, 13 (3), 319–340.

Erlangga

Page 94: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

Dewi, K R & Yahyana, (2017) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat dan

Perilaku Penggunaan Sistem E-Filing di Kota Denpasar dengan Model Utaut

Djoyohdikusumo. (1994). Pengertian Teknologi. Jogyakarta : BFFE

Engel, J. F. (1994. Perilaku Konsumen. Jakarta : Binapura Aksara.

Ernawati, N & Delima, M Z (2016) Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,

Persepsi Kegunaan, Dan Pengalaman Terhadap Minat

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedomana PenelitianUntuk

Skripsi, Tesis, Dan Desertasi. CV. Indopront : Semarang

Fitria M (2014) Pengaruh Persepsi Keamanan Web Dan Kesesuaian Lifestyle

Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking: Technology Acceptance

Model Yang Dimodifikasi

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro

Hadyan, F. (2014) Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi

Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking

Hartono & Jogianto. (2007). Sistem Informasi Keprilakuan. Badan Penerbit C.V

ANDI OFFSET. Yogyakarta.

Hsu, M.H. & Chiu, C.M. (2002). Predicting Electronic Service Continuance

with a Decomposed Theory of Planned Behavior“. Behavior & Information

Technology..

Hoetomo. (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Imandari, F A DKK. (2015). Pengaruh Persepsi Kemanfaatan Dan Persepsi

Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku Dalam Penggunaan E-Learning

Jogiyanto. (2007). Sistem Teknologi Keperilakuan. Yogyakarta : Andi.

Juhri, K & Citra, K D. 2014. Kepercayaan Dan Penerimaan Layanan Mobile

Money T-Cash Di Bandung Dengan Pendekatan Technology Acceptance

Model (TAM)

Karim, M (2017) “Pengaruh Penerimaan Sistem Pembayaran Go-Pay

Menggunakan TAM (Technology Acceptance Model) Terhadap Intensitas

Penggunaan Layanan Gojek”

Keat & Mohan, (2004) A Copteptual Model Of Trust In The Online Enviroment

Kotler, P & Kevin ,L K. 2012. Marketing Management 13. New Jersey: Pearson

Prentice Hall, Inc.

Page 95: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

Kotler, P & Gary A. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid 1.

Jakarta:Erlangga

Kotler, Philip. (2008). “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Edisi 12, Jilid 1. Jakarta

Lee, N., & Kotler, P. (2016). Social Marketing: Changing Behaviors For Good. (S.

Publications, Ed., 5th Ed.). United States Of America.

Liu, Z. & J.H., Han, (2005), “Film Forming Characteristics of Starches”, J. Food

Science, Vol. 70, No. 1, E31- E36.

Lucas, E Robert, (2002).Economic History. vol. 62, issue 03, 915-916

Mahendra,Y. (2017). Pengaruh Perceived Security Terhadap Pengabdopsian In-

App Purchase pada Aplikasi Mobile. JNTETI, Vol. 6, No. 2,

Mamang S, Etta & Sopiah, (2010). Metodologi Penelitian, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Mangkunegara, A. Prabu. (2002). Perilaku Konsumen . Eresco. Bandung

Maslow, A H. (2010), Motivation and Personality. Rajawali, Jakarta.

Mayer Et Al,1995. An Integrative Model Of Organizational Trust The Academy Of

Management Review Vol. 20.

Mukherjee, A., & Nath, P. (2003), “A Model Of Trust In Online Relationship

Banking. International Journal Of Bank Marketing, Vol. 21, No. 1, Pp. 5-15,

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntasi. karya salemba empat. jakarta

Olsen, Wyckoff. (2011). A Study of Satisfaction, Loyalty, and Market Share in

Kuwait Banks. Proceedings of the Academy for Studies in International

Business, Vol. 10. pp. 2-7.

Papalia, D. E & Olds, S. W. (2001), “Human Develpoment” edisi 10 buku ke 2.

Jakarta: Salemba

Pavlou, (2003), Consumer Acceptance Of Electronic Commerce: Integrating Trust

And Risk With The Technology Acceptance Model

Priyono, A. (2017). Analisis Pengaruh Trust Dan Risk Dalam Penerimaan

Teknologi Dompet Elektronik Go-Pay

Puspitawati, H. (2012). Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia.

PT IPB Press. Bogor.

Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Page 96: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

Rosdiana & Haris (2018) Pengaruh Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli

Produk Pakaian Secara Online

Sangadji, Eta Mamang Dan Sopiah (2013). Perilaku Konsumen : Pendekatan

Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta : Andi

Sekarini, Y A. (2013). Analisis Pengaruh Minat Pemanfaatan Dan Penggunaan

Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu Dengan Menggunakan Model

UTAUT (Studi Pada PT Pertamina (Persero) Region IV Unit Pemasaran

Wilayah Jateng-DIY).. Universitas Dipenogoro Semarang.

Shin, D. H., & Kim, W. Y. (2008). Applying The Technology Acceptance Model

And Flow Theory To Cyworld User Behavior: Implication Of The Web2. 0

User Acceptance. Cyberpsychology & Behavior, 11(3), 378-382.

Siau, K., & Shen, Z. (2003). Building Customer Trust In Mobile

Commerce.Communications Of The ACM, 46(4), 91-94.

Simanjuntak, Emmy P.(1996), Bentuk Jaminan (Surety-Bond, Fidelity

Singarimbun, M & Sofyan E. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES.

Sopiah & Sangadji. (2013). Perilaku Konsumen. Penerbit Andi. Yogyakarta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung.

Alfhabeta

Suryati, T. (2008) Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran.

Yogyakarta; Graha Ilmu

Swastha. (2000). Pengantar Bisnis Modern, Jakarta:Liberty

Syahrulfathi, (2014). Analisis Penerimaa E-Wallet Di Indonesia: Studi Kasus Doku

Wallet

Theodosios, T & George, S.(2004). The concept of security and trust in electronic

payments. University of Macedonia, Department of Applied Informatics, 156

Egnatia Str.,54006 Thessaloniki, Greece

Tjiptono, F. (1999). Strategi Pemasaran. Yogyakarta, Andi Offset

Turban E., King D., Lee J., Warkentin M. and Chung H.M. (2002). Electronic

Commerce 2002 – A Managerial Perspective (Second edition). New York:

Prentice Hall.

Venkatesh, V., & Bala, H. (2008). Technology Acceptance Model 3 And A Research

Agenda On Interventions. Decision Sciences, 39 (2), 273–315.

Page 97: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User Acceptance

Of Information Technology: Toward A Unified View. MIS

Quarterly,27(3),425–478Https://Doi.Org/10.1017/CBO9781107415324.004

Wibowo, A. (2006). Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan

Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur.

Yudhi W Ar R & Novi R. (2015). Pengaruh Minat Individu Terhadap Penggunaan

Model Mobil Banking (M Bangking) Model Kombinasi Technology

Acceptance Model (TAM) Dan Theory Of Planned

Sumber Internet:

1. “Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0”, diterbitkan pada 2 Mei 2019,

pukul 11.24. (http://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-

revolusi-industri-4-0/, diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.00)

2. “Berapa Pembeli Digital Indonesia”, diterbitkan pada 27 Maret 2018,

pukul 19.37.

(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/27/berapa-pembeli-

digital-indonesia diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.30)

3. “Sistem Pembayaran di Indonesia”, diterbitkan pada 14 Maret 2011, pukul

19.37.(https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-

indonesia/Contents/Default.aspx diakses pada 10 Juni 2019 pukul 19.30)

4. “ Instrumen Pembayaran Non Tunai” diterbitkan pada 4 Februari 2010,

pukul 15.45.(https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen-

nontunai/kartu/Contents/Default.aspx diakses pada 10 mei 2019 pukul

20.04)

5. “Uang Elektronik”, diterbitkan pada 4 Februari 2010, pukul 15.45

(https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen-

nontunai/unik/Contents/Default.aspx diakses pada 12 Juni 2019 pukul

19.30)

6. Daeng, Dana “Plus Minus Uang Elektronik” diterbitkan pada 8 Januari

2018. (https://tirto.id/plus-minus-uang-elektronik-pilih-e-wallet-atau-kartu-

e-money-cCUz, diakses pada 4 Maret 2018

7. “Informasi Perizinan Penyelenggara dan Pendukung Jasa Sistem

Pembayaran” diterbitkan pada, 25 mei 2019,

(https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/informasi-perizinan/uang-

elektronik/penyelenggara-berizin/Pages/default.aspx, diakses pada 29 Juli

2019 puku 1.07)

Page 98: PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN , …digilib.unila.ac.id/61048/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Survey Poltik: Pak Pras, bang Meka, bang Yudi, mas Asep & mas Wahyu

8. Clinten, bill “Kelebihan e-Wallet Dana” diterbitkan pada 6 desember 2018

pukul 11.56. (https://tekno.kompas.com/read/2018/12/06/11560017/apa-

kelebihan-dana-dibanding-aplikasi-dompet-digital-lain-?page=2, diakses

pada 28 Juni 2019 pukul 02.30)

9. “E-Payment System” diterbitkan pada 2 Mei 2019, pukul 11.24. (http://e-

financial.con/e-payment/system/, diakses pada 12 Juni 2019 pukul 19.00)

10. “transaksi aman dan nyaman”, (https://dana.id/ diakses pada 12

Septemberi 2019 pukul 19.30)

11. “Partners”, (https://dana.id/ diakses pada 10 November 2019 pukul 19.30)

12. “Mengenal Generasi Millenial”,

(https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-

millennial/0/sorotan_media diakses pada 13 Septemberi 2019 pukul 19.30)

13. “Aplikasi e-Wallet dengan pengguna terbanyak di Indonesia”,

(https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/ diakses

pada 10 September 2019 pukul 19.30)

14. “Opening up the Mobile wallet”,

(https://www.nomuraconnects.com/asean-internet-opening-up-the-mobile-

wallet/diakses pada 3 Desember 2019 pukul 02.03)

15. “APJII: Survey Internet Indonesia”, (https://dailysocial.id/post/apjii-

survei-internet-indonesia-diakses pada 3 desember 2019 pukul 19.30)