185
PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN DAN INDEPENDENSI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: ALIFAH GANDIS INDRAYANTI NIM: 1110082000148 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

  • Upload
    vudieu

  • View
    223

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN

MENDETEKSI KEKELIRUAN DAN INDEPENDENSI TERHADAP

PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

ALIFAH GANDIS INDRAYANTI

NIM: 1110082000148

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

i

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI,

PENGETAHUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN DAN

INDEPENDENSI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

MATERIALITAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

ALIFAH GANDIS INDRAYANTI

NIM: 1110082000148

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 3: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN

MENDETEKSI KEKELIRUAN DAN INDEPENDENSI TERHADAP

PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

Page 4: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam
Page 5: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam
Page 6: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alifah Gandis Indrayanti

NIM : 1110082000148

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini Saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat atas naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya Saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjjawabkan, ternyata dikenakan bukti

bahwa Saya melanggar pernyataan di atas, maka Saya siap dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 21 Juni 2016

(Alifah Gandis Indrayanti )

Page 7: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Alifah Gandis Indrayanti

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 03 September 1991

3. Alamat : Jl. Kemayoran Timur II No.3

RT 08 RW 08 Jakarta Pusat 10620

4. Telepon/No. Handphone : 081219933550

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Assalam Bandung (1996-1997)

2. SD Assalam Bandung (1997-2001)

3. SD Islam Meranti Jakarta (2001-2003)

4. SMP Negeri 78 Jakarta (2003-2006)

5. SMA Negeri 1 Jakarta (2006-2009)

6. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2016)

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Kursus Bahasa Inggris di BBC Jakarta (2005-2006)

2. Kursus Bahasa Inggris di LIA Jakarta (2007)

3. Kursus Bahasa Inggris di LIA Ciputat (2011-2013)

IV. PENGALAMAN BERORGANISASI

1. PMII Ciputat Divisi Minat dan Bakat (2012-2013)

2. BEM FEB UIN Jakarta Divisi Seni dan Budaya (2013-2014)

3. Ketua Konsumsi KKN Excel Brain, Cigudeg, Bogor (2013)

Page 8: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

vii

V. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Sebagai peserta dalam “Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (MAPABA)

PMII”, 20 Oktober 2010, Puncak.

2. Sebagai peserta dalam “Workshop Bisnis Asuransi”, 27 Mei 2011,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam ”Stadium General BEMJ IESP”, 28 Maret 2012,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Sebagai peserta dalam “Seminar Kebijakan Fiskal”, 4 Mei 2012,

Kementrian Keuangan Kebijakan Fiskal, Jakarta.

5. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 03

Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Sebagai peserta dalam “Kuliah Umum Sosialisasi Hemat Energi”, 08

November 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

VI. KEPANITIAAN

1. Divisi Acara saat OSPEK tahun 2011 UIN Jakarta

2. Divisi Konsumsi dalam “Internal Accounting Competition 2010”, 29

Januari 2011, BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Divisi Konsumsi dalam “Accounting Fair UIN Jakarta”

4. Divisi Humas pada saat OSPEK 2013 UIN Jakarta

Page 9: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

viii

ABSTRACT

This research was conducted to examine and provide empirical evidence

regarding the professionalism influence, auditor ethics, auditor’s knowledge for

errors, independence of the materiality. Professionalism is very important for an

auditor to analyze materiality in financial statements. Auditor professionalism

behavior can be examined by the auditor’s judgmental skill on materiality and their

public dedicated spirit in maintaining neutrality. As an auditor more maintaining

professional ethics, the higher the auditor skill in assessing materiality value. If an

auditor unable to detect an error, it is possible that an auditor also unable to detect

a materiality error. Auditor with high dedication to independency will have the

ability to assess an entity’s material value because the auditor’s sense of

truthfulness and faithfulness.

The writer was conducted the research by took a sample from 11 Public

Accounting Firm located in DKI Jakarta. 100 Questionnaire has been given to these

11 Public Accounting Firm and 90 of them has been retrieved. After that, the writer

processed the data with SPSS program to examined the results of the data.

The writer concluded that professionalism, auditor’s ethics, knowledge for

errors, and independence in fact has influenced materiality. The results of the

research indicated that significant level of 0.000 on professionalism affecting

materiality, significant level of 0.011 on auditor’s ethics affecting materiality,

significant level of 0.002 on auditor’s knowledge for errors affecting materiality,

significant level of 0.000 on auditor’s independence affecting materiality.

Keywords: Profesionalism, Auditor Ethics, Auditor’s Knowledge for Errors,

Independence, Materiality

Page 10: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris

mengenai pengaruh profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi

kekeliruan dan independensi terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Profesionalisme seorang auditor sangat penting dalam menganalisis materialitas

dalam laporan keuangan. Sikap profesionalisme auditor dapat dilihat dari skill atau

kemampuan auditor dalam menilai sesuatu yang material, memiliki jiwa

pengabdian kepada publik agar selalu bersikap netral. Semakin tinggi auditor

menaati etika profesi, maka semakin tinggi kemampuan auditor dalam

mempertimbangkan nilai materialitas. Jika auditor tidak mengetahui cara

mendeteksi kekeliruan, kemungkinan auditor tidak akan tahu apakah kekeliruan itu

bersifat material atau tidak. auditor yang memegang teguh independensi akan dapat

menilai entitas secara material karena auditor akan berpihak pada kebenaran.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 11 KAP dari seluruh KAP yang

berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan

jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 90 kuesioner.

Profesionalisme berpengaruh terhadap materialitas. Hal ini dapat dijelaskan

oleh tingkat signifikansi sebesar 0.000. Etika profesi berpengaruh terhadap

materialitas. Etika profesi berpengaruh terhadap materialitas. Hal ini dapat

dijelaskan oleh tingkat signifikansi sebesar 0.011. Pengetahuan mendeteksi

kekeliruan berpengaruh terhadap materialitas. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingkat

signifikansi sebesar 0.0002. Independensi berpengaruh terhadap materialitas. Hal

ini dapat dijelaskan oleh tingkat signifikansi sebesar 0.000. Profesionalisme, etika

profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi berpengaruh

terhadap materialitas.

Kata Kunci: Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan,

Independensi, Materialitas

Page 11: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kepada Sang Pencerah, Allah SWT yang dengan izin dan

pertolongan-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam

semoga selalu tercurah untuk Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun

dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Motivator terbesar yang selalu mendoakan serta mendukung penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Papa dan Mama. Terima kasih papa dan mama yang

selalu sabar dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini selalu

berdoa untuk kebaikan penulis.

2. Mba Put dan Fian selaku kakak dan adik penulis yang selalu memberikan

dukungan dan doa.

3. Terima kasih yang sangat khusus kepada Om penulis, Hadie Nurwanto yang

selalu membantu dan terus membantu penulis sampai penulis merampungkan

skripsi ini.

4. Sahabat-sahabatku tersayang Dewi Indrawati, Untari, Dita Agustia, Eka

Fitriyanti dan Qonita yang selalu memberi dukungan, doa dan bantuan kepada

penulis.

5. Terima kasih kepada Handi Rizki Wijaya yang selalu membantu dan

menemani penulis.

6. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

7. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, dan Bapak Hepi Prayudiawan SE., Ak., MM selaku

Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Page 12: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

xi

8. Dosen pembimbing I Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM yang sudah terlebih dahulu

bertemu Allah SWT di dalam surga-Nya dan dosen pembimbing II Bpk. Drs.

Abdul Hamid Cebba, MBA, yang telah begitu sabar nya menjawab setiap

keluhan, menjawab setiap kekurangan dan memberikan arahan serta solusi

dalam setiap permasalahan pada proses bimbingan.

9. Bapak Hepi Prayudiawan, yang dengan baik mengajari dan memberikan

pengalaman-pengalaman terbaiknya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh dosen dan karyawan FEB UIN Jakarta yang telah memberikan bantuan

kepada penulis selama menempuh masa studi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu

penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan kepada semua

pihak yang membantu. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan penulis khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 21 Juni 2016

(Alifah Gandis Indrayanti)

Page 13: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ............ iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................iv

HALAMAN PERNYATAAN................................................................................ v

HALAMAN RIWAYAT HIDUP .........................................................................vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAKSI .........................................................................................................ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

2. Perumusan Masalah ................................................................... 8

3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Literatur .................................................................... 11

2. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............ 27

3. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................. 33

4. Kerangka Pemikiran ................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 39

2. Teknik Penentuan Sampel ........................................................ 39

3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40

4. Teknik Analisis Data ................................................................ 41

5. Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................... 50

Page 14: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................. 53

2. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................. 58

3. Pembahasan .............................................................................. 70

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan .............................................................................. 75

2. Implikasi .................................................................................. 76

3. Saran ........................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79

LAMPIRAN 1: SURAT PENELITIAN SKRIPSI ............................................ 84

LAMPIRAN 2: SURAT KETERANGAN DARI KAP .................................... 88

LAMPIRAN 3: KUESIONER PENELITIAN ................................................ 111

LAMPIRAN 4: JAWABAN RESPONDEN .................................................... 122

LAMPIRAN 5: HASIL PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN .......... 142

Page 15: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 33

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 50

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ......................................................................... 54

Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................................ 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 55

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia................................. 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ............................ 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .......... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................. 58

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme ...................................................... 59

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Etika Profesi .......................................................... 60

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Mendeteksi Kekeliraun ................... 61

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Independensi ......................................................... 61

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Materialitas .......................................................... 62

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 63

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 64

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 67

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik terhadap Variabel Y, X1, X2, X3, dan X4 ............. 68

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F terhadap Variabel Y, X1, X2, X3, dan X4 .......... 69

Page 16: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 37

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ........................... 65

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .................... 66

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Scatterplot ................................................................................ 67

Page 17: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Audit adalah arti luas dari bagaimana mengevaluasi, menilai, memeriksa

terhadap suatu organisasi, kinerja, sistem, kondisi, sesuatu alat, proses ataupun

produk. Audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki kompetensi tinggi,

independen (tidak memihak), sifat kritis dan sudah dibekali pelatihan khusus yang

disebut auditor. Audit dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan,

catatan-catatan pembukuan. Auditor juga harus dapat memberikan pendapat dan

rekomendasi untuk manajamen.

Secara umum, auditor terlebih dahulu dikenal sebagai sumber pencari

kesalahan di dalam organisasi, dikenal hanya untuk mencari kecurangan, dibenci

oleh manajemen karena dianggap hanya mencari kesalahan-kesalahan saja.

Walaupun secara teknis memang seperti itu adanya, tetapi dalam audit mengalami

perkembangan, auditor ditugaskan selain untuk mengevaluasi laporan keuangan

dan kinerja manajemen juga memberikan pendapat dan rekomendasi yang

diharapkan ke depannya berguna dapat berkembang menjadi organisasi yang lebih

di masa depan.

Walaupun audit laporan keuangan sudah cukup dikenal oleh masyarakat,

namun pemahaman masyarakat atas pengertian audit laporan keuangan sering kali

kurang tepat. Banyak diantara mereka yang berpandangan bahwa audit laporan

keuangan itu bertujuan untuk mendeteksi korupsi, manipulasi, penipuan,

kecurangan, kesalahan, dan sebagainya, sehingga dengan pengertian ini mereka

Page 18: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

2

berharap hasil audit laporan keuangan adalah ditemukannya segala macam

penyimpangan dalam pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk korupsi,

manipulasi dan kecurangan lainnya. Walaupun pendapat demikian tidak

sepenuhnya keliru, namun sesungguhnya audit laporan keuangan tidak diarahkan

menemukan atau bahkan memberi jaminan akan ditemukannya penyimpangan atau

kejahatan keuangan (financial crime) tersebut (Basyir, 2014).

Pada persaingan global ini, kebutuhan jasa independen laporan keuangan ini

semakin dibutuhkan. Hal ini menjadi tuntutan auditor agar menjalankan profesinya

sesuai dengan kode etik yang berlaku. Karena publik memegang kepercayaan

kepada auditor agar mendapatkan infromasi yang dapat diandalkan. Seorang

auditor dalam melaksanakan tugasnya bukan hanya semata-mata bekerja untuk

kepentingan kliennya saja, melainkan juga pihak lain yang yang membutuhkan.

Berdasarkan fenomena yang ada, telah terjadi banyak kasus-kasus yang

melanda akuntan publik. Seperti pada kasus bangkrutnya perusahaan besar di

Amerika Serikat, yaitu Lehman Brothers yang terjadi pada tahun 2010. Perusahaan

ini telah menjaminkan aset berupa sekuritas yang tidak bernilai agar memperoleh

pinjaman yang akan dikembalikan dalam jangka pendek dan mencatat transaksi

pinjaman tersebut sebagai penjualan serta tidak mencatat pinjaman sebagai

kewajiban (Agoes dan Hoesada, 2012).

Kasus ini melibatkan KAP Ernst & Young yang tidak teliti dalam memeriksa

laporan keuangan yang disajikan dan menjadi salah saji dalam memberikan hasil

audit. Selain itu kasus juga terjadi pada Olympus Corporation Jepang yang terjadi

di tahun 2011. Diketahui terdapat akun pembayaran konsultan keuangan yang

Page 19: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

3

digunakan untuk menutupi kerugian perusahaan saat berinvestasi di surat berharga

sejak dekade 1990-an yang mencapai US$ 1 miliar. Adapun kasus lain dari

Autonomy Corp. pada tahun 2012 yang telah sengaja menyajikan informasi yang

salah kepada investor untuk menyembunyikan kekeliruan mereka. Maka itu,

laporan keuangan menjadi salah satu yang bersifat material.

Beberapa kasus yang telah disebutkan menyebabkan pertanyaan pada

kalangan masyarakat akan sifat profesional dari akuntan publik, terutama auditor.

Profesi auditor menjadi sorotan tajam ketika berhadapan dengan klien, auditor

dinilai gagal menjalankan profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi

kekeliruan bahkan kecurangan dan independensinya.

Oleh karena itu saat auditor menjalankan tugasnya mengaudit suatu

organisasi, auditor harus berpedoman pada standar yang telah dibuat dan

ditetapkan. Profesi auditor sendiri tidak luput dari resiko audit yang tinggi. Maka

itu, dalam SA Seksi 312 telah dijelaskan mengenai resiko audit dan materialitas

yaitu seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko

dan materialitas pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan

keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan standar auditing, khususnya

standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, serta tercermin dalam laporan

auditor bentuk baku. Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain,

perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit

serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut.

Page 20: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

4

Pertimbangan materialitas ini dapat didasarkan pada sikap auditor sendiri.

Seperti sikap profesional. Profesional atau profesionalisme menjadi isu yang

penting dan syarat utama yang harus dimiliki oleh auditor. Dapat dikatakan bahwa

profesionalisme berpengaruh terhadap tingkat materialitas auditor.

Pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 130 telah dijelaskan mengenai

prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional. Prinsip

kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional mewajibkan

praktisi untuk:

a. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk

menjamin pemberian jasa professional yang kompeten kepada klien atau

pemberi kerja

b. Menggunakan kemahiran profesionalnya dengan seksama sesuai dengan

standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam pemberian jasa

profesionalnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sikap profesionalisme dari

seorang auditor, akan semakin tinggi pertimbangan tingkat materialitasnya karena

auditor sangat berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Sebagai auditor yang

profesional dalam melaksanakan proses audit laporan keuangan, seorang auditor

harus menggunakan sikap profesionalisme nya secara cermat dan seksama. Agar

dapat melaksanakan audit, auditor harus membuat perencanaan audit. Di dalam

perencanaan audit, auditor akan mengetahui untuk menentukan tingkat materialitas

awal. Maka secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa semakin auditor

profesional, akan semakin tepat dalam menentukan tingkat materialitas.

Page 21: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Febrianty (2012) dan Erfan

(2013) menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap

pertimbangan tingkat materialitas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi

profesionalisme auditor maka semakin tinggi kompetensi auditor dalam

pertimbangan tingkat materialitasnya.

Etika profesi juga menjadi salah satu yang menjadi faktor yang harus

diperhatikan dalam pertimbangan tingkat materialitas. Prinsip etika profesi dalam

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggung

jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu

anggota dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dan merupakan landasan

dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya.

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Erminta et al (2013)

menunjukkan bahwa etika memiliki hubungan yang signifikan dengan

pertimbangan tingkat materialitas. Etika profesi berdampak pada pertimbangan

tingkat materialitas karena pada prinsip etika itu sendiri artinya auditor memiliki

moral yang baik dalam melakukan tugasnya. Semakin baik moral dan etika seorang

auditor maka semakin baik pertimbangan tingkat materialitasnya. Karena jika

seorang auditor memiliki moral yang baik, auditor itu tidak akan memberikan hasil

audit palsu secara material dan jauh dari penyelewengan.

Dalam melaksanakan audit, auditor bertanggung jawab atas pemikiran-

pemikiran yang menyebabkan terjadinya opini-opini yang dikeluarkan. Auditor

harus mempunyai sikap independen dalam mengaudit suatu organisasi. Sifat

independensi ini mengartikan bahwa auditor tidak berpihak kepada siapapun yang

Page 22: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

6

meminta auditor untuk memanipulasi hasil dari suatu audit. Berbeda dengan

pengertian sebelumnya yang mengatakan bahwa independensi artinya tidak

memihak siapapun. Tetapi auditor tetap memihak kepada sesuatu yang benar. Itu

berarti independensi disini adalah sikap auditor yang tidak boleh berpihak kepada

orang yang akan berbuat kesalahan atau kecurangan. Jika auditor mempunyai

pegangan yang baik dan teguh kepada prinsip kebenaran, maka auditor akan

berpihak pada kebenaran itu. Maka itu independensi disini berarti memihak kepada

kebenaran dan kepentingan umum yang telah memberikan kepercayaan kepada

auditor.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan Mendeteksi

Kekeliruan, dan Independensi Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas di KAP Jakarta“.

Pengujian yang membahas tentang profesionalisme telah dilakukan oleh

Novita Alvina dan I Ketut Suryanawa (Universitas Udayana) dengan judul Analisis

Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat

Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada

Kantor Akuntan Publik di Bali). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa

pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional

dan dipengaruhi persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan

memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa auditor eksternal yang memiliki dimensi

profesionalisme pengabdian pada profesi yang lebih tinggi akan memiliki

Page 23: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

7

pertimbangan materialitas atas audit laporan keuangan klien yang lebih baik.

Berdasarkan penelitian dari Dwi Permana (2012) dengan judul Pengaruh

Profesionalisme, Komitmen Profesi, dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas oleh Auditor pada KAP di Surabaya. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa profesionalisme memiliki pengaruh terhadap pertimbangan

tingkat materialitas seorang auditor.

Pengujian terhadap etika profesi telah dilakukan oleh A.M. Kurniawanda

(2013), dengan judul Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas, dimana hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa etika profesi berpengaruh terhadap materiality judgement yaitu

pertimbangan materialitas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Arleen

Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2009) dengan judul Pengaruh

Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik menunjukkan bahwa

pengetahuan mendeteksi kekeliruan yang dihadapi oleh auditor mempengaruhi

pertimbangan tingkat materialitas seorang auditor. Hasil penelitian ini adalah

pengetahuan akuntan publik dalam mendeteksi kekeliruan berpengaruh secara

positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan

keuangan.

Pengujian terhadap independensi auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor telah dilakukan oleh Putu Indira Yunitasari, I Made Pradana

Adiputra, Edy Sujana (2014), dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

Page 24: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

8

independensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan dan berkorelasi positif

terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah profesionalisme berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor?

2. Apakah etika profesi berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor?

3. Apakah pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh terhadap

pertimbangan tingkat materialitas auditor?

4. Apakah independensi berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor?

5. Apakah profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi kecurangan

dan independensi berpengaruh secara simultan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk

menemukan bukti empiris atas hal–hal sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh secara parsial profesionalisme terhadap

pertimbangan tingkat materialitas seorang auditor.

Page 25: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

9

b. Menganalisis pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat

materialitas seorang auditor.

c. Menganalisis pengaruh pengetahuan mendeteksi kekeliruan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas seorang auditor.

d. Menganalisis pengaruh independensi terhadap pertimbangan tingkat

materialitas seorang auditor.

e. Menganalisis pengaruh secara simultan profesionalisme, etika profesi,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi auditor terhadap

pertimbangan tingkat materialitas auditor.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi:

a. Kontribusi Praktis

1. Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai media informasi untuk

memberikan bukti empiris mengenai pengaruh yang ditimbulkan

antara profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi

kekeliruan dan independensi terhadap pertimbangan tingkat

materialitas auditor.

2. Auditor, untuk meningkatkan profesionalisme, menjunjung

tinggi etika profesi, memperkaya pengetahuan mendeteksi

kekeliruan dan selalu bersikap independen terhadap

pertimbangan tingkat materialitas.

Page 26: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

10

3. Pengguna Jasa Audit (Klien/perusahaan), agar dapat

mempercayai pekerjaan auditor tetapi tetap mengawasi auditor

dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Kontribusi Teoritis

1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, terutama konsentrasi audit

sebagai sarana informasi mengenai ilmu auditing dan sumber

referensi dalam melakukan penelitian.

2. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak–pihak

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik

tersebut.

Page 27: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Auditing (Auditing Theory)

Teori auditing ini didefinisikan oleh Konrath (2002:5) yang

menjelaskan bahwa auditing adalah suatu proses sistematis untuk

secara objektif medapatkan dan mengevaluasi bukti mengenal asersi

tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk

meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang

telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Sedangkan jika menurut Agoes ( 2012 : 4) pengertian auditing

adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,

oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan

bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Bisa disimpulkan bahwa auditing adalah serangkaian praktik

dan prosedur untuk mengevaluasi, memeriksa dan mendapatkan bukti

atas laporan keuangan yang telah diterima mengenai kegiatan-kegiatan

atas aktivitas dan

Page 28: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

12

kejadian ekonomi. Auditing dilakukan oleh seorang atau

sekelompok profesional dan independen guna mempertanggung

jawabkan laporan keuangan yang telah dibuat demi kepentingan publik.

Adapun pengertian auditing menurut Whittington, O. Ray dan

Kurt Pann (2012:4) adalah:

“Auditing is an examination of a company’s financial statements by a

firm of independent public accountants. The audit consists of a

searching investigation of the accounting records and other evidence

supporting those financial statements. By obtaining an understanding

of the company’s internal control, and by inspecting documents,

observing of assets, making enquires within and outside the company,

and performing other auditing procedures, the auditors will gather the

evidence necessary to determine whether the financial statements

provide a fair and reasonably complete picture of the company’s

financial position and its activities during the period being audited”.

Artinya, audit adalah pemeriksaan laporan keuangan perusahaan

oleh perusahaan akuntan publik yang independen. Audit terdiri dari

penyelidikan mencari catatan akuntansi dan bukti lain yang mendukung

laporan keuangan tersebut. Dengan memperoleh pemahaman tentang

pengendalian internal perusahaan, dan dengan memeriksa dokumen,

mengamati aset, membuat bertanya dalam dan di luar perusahaan, dan

melakukan prosedur audit lain, auditor akan mengumpulkan bukti yang

diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan menyediakan

Page 29: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

13

adil dan cukup melengkapi gambaran posisi keuangan perusahaan dan

kegiatan selama periode yang diaudit.

2. Jenis-Jenis Audit

Menurut Agoes ( 2012 : 11 ) jenis-jenis audit adalah sebagai berikut:

a. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan

terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan

akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan

olehmanajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan

operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. (Agoes

(2012:11). Menurut Sagara dan Jalil (2013:19) audit operasional adalah

studio tentang unit tertentu dari suatu organisasi dengan tujuan untuk

mengukur kinerjanya. Management audit atau disebut juga dengan

Operasional audit atau Performance audit adalah suatu proses

sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti-bukti berkaitan

dengan efisiensi keekonomian dan efektifitas dari kegiatan operasi

yang dilakukan sebuah organisasi atau perusahaan dihubungkan

dengan tujuan-tujuan tertentu.

b. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan

yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati

peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang

ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern

perusahaan (Agoes, 2012:11). Audit ini mempunyai tujuan untuk

Page 30: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

14

menentukan apakah perusahaan atau klien mengikuti prosedur-

prosedur khusus atau peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak

yang berwenang (Sunyoto, 2014:10). Pemeriksaan ketaatan adalah alat

indikator ketaatan pihak manajemen yang mendirikan sebuah

organisasi itu . Karena setiap organisasi mempunyai pedoman,

kebijakan, peraturan, prosedur formal yang tertulis dan harus ditaati

oleh karyawan. Ketaatan ini harus dilakukan oleh karyawan karena

telah ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi dalam pengukuran

kinerja karyawan.

c. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan

oleh bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan

keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta

ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memenuhi usaha dalam tuntutan

mengenai transparansi dan akuntabilitas serta penilaian semua yang

berkaitan dengan internal perusahaan terutama pada laporan keuangan

yang handal dan dapat dipercaya.

d. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang

melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan sistem

Elektronic Data Processing (EDP). Auditor EDP adalah auditor

spesialis dalam pemeriksaan sistem informasi berdasarkan komputer.

Mereka acap kali bekerja erat dengan para auditor yang bukan

Page 31: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

15

spesialisasi komputer. Selain memiliki pengetahuan yang luas

mengenai perangkat keras dan perangkat lunak komputer, database dan

konfigurasi komputer, auditor EDP memahami berbagai pengendalian

dan teknik audit yang berorientasi komputer (Wilkinson dan Sinaga,

1994: 52).

Pemeriksaan komputer dilakukan untuk meninjau dan mengevaluasi

sistem pengendalian komputer dalam menyediakan informasi yang

akurat, relevan dan handal. Pengevaluasian ini mencakup bagaimana

penilaian jaringan komputer, sistem keamanan data yang dipakai,

kerawanan dari perangkat lunak yang dipakai, penilaian kelayakan dari

suatu sistem dan perangkat keras. Pemeriksaan komputer juga dapat

mencakup dari evaluasi karyawan yang memegang wewenang

komputer. Bagaimana agar password atau entitas rahasia lain tidak

sampai jatuh atau mengalami kebocoran oleh pihak yang tidak

berwenang.

3. Profesionalisme

Pengertian dari profesionalisme berasal dari kata profesi. Kata

profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti, “suatu

kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan

janji bersifat religius. Profesi merupakan suatu konsep yang lebih

spesifik dibandingkan dengan pekerjaan. Dengan kata lain, pekerjaan

memiliki konotasi yang lebih luas daripada profesi. Suatu profesi

adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan merupakan profesi

Page 32: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

16

(Shidarta, 2006 : 99). Profesi sebagai suatu pekerjaan atau jabatan

berhubungan erat dengan profesionalisme. Setiap orang yang

menyandang profesi, dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk

bekerja secara profesional (Bakri dan Mustafa, 2010:33). Menurut

Rismawaty (2008:58) ciri-ciri profesional adalah sebagai berikut:

a. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak

dipunyai oleh orang umum lainnya.

b. Mempunyai kode etik dan merupakan standar moral bagi setiap profesi

yang dituangkan secara formal.

c. Memiliki tanggung jawab profesi (responsibility) dan integritas pribadi

(integrity) yang tinggi.

d. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat, dan penuh

dedikasi profesi luhur yang disandangkannya.

e. Otonominisasi organisasi profesional, yaitu memiliki kemampuan untuk

mengelola (manajemen), yang mempunyai kemampuan dalam

perencanaan program kerja.

f. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk

menjaga eksistensinya.

Jadi, auditor yang mempunyai sikap profesional harus mempunyai

skill atau kemampuan dan pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh

orang lain. Auditor harus dapat mendeteksi kecurangan atau

menemukan kekeliruan terhadap salah saji yang sifatnya material. Di

dalam pekerjaaannya, auditor memiliki kode etik yang diatur oleh

Page 33: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

17

negara. Kode etik ini harus dijaga oleh auditor untuk mendapatkan

kepercayaan dari kalangan publik dan investor. Auditor profesional

harus memiliki tanggung jawab profesi dan integritas hingga menjaga

martabat, nama baik bangsa dan negaranya. Profesi dapat dikaitkan

dengan pekerjaan, tetapi semua pekerjaan belum tentu dapat disebut

dengan profesi. Karena profesi mempunyai hukum, etika profesi dan

prosedur sendiri dalam manjalankannya.

Menurut Achmad (2014), karakteristik kelompok profesional adalah:

1. Mengetahui atau ingin tahu apa yang diharapkan darinya.

Ia tahu apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh perusahaan atau

intitusinya.

2. Memiliki kemampuan yang mumpuni.

Profesional jelas harus memiliki kemampuan dan skill yang

mumpuni. Ia juga tidak kenal lelah dalam mengerjakan

pekerjaannya.

3. Mengetahui “harga” sendiri.

Profesional sangat mengetahui bahwa ia dan keahliannya

mempunyai harga yang sesuai dengan kemampuannya. Ia juga

mengetahui berapa “harga” yang sesuai dengan profesinya di

pasaran.

4. Bekerja sesuai rencana.

5. Teroganisir (well organized)

Page 34: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

18

Profesional mampu mengorganisir diri sendiri dan orang lain. Ia

juga mampu menggerakkan sumber daya yang berada di dalam

organisasinya.

6. “Berbicara” menggunakan data.

Profesional sedapat mungkin menggunakan hasil analisa statistik,

analisa costs and benefits, proyeksi, extrapolasi, probabilitas dan

beberapa penghitungan finansial.

4. Etika Profesi

Etika secara umum didefinisikan sebagi perangkat prinsip moral

atau nilai. Masing-masing orang memiliki peringkat perangkat nilai,

sekalipun tidak dapat diungkapkan secara eksplisit. Para filsuf,

organisasi-organisasi keagamaan dan kelompok lain mempunyai

berbagai cara mengungkapkan perangkat prinsip moral atau nilai.

Sebagai contoh, perangkat prinsip moral atau nilai mencakup hukum

dan peraturan, doktrin gereja, etika bisnis untuk kelompok profesional

seperti akuntan publik, dan etika untuk anggota suatu organisasi (Jusuf,

1996:71).

Etika adalah nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah

laku yang diterima dan digunakan oleh individu atau suatu golongan

tertentu, sedangkan Kode Etik adalah produk kesepakatan yang

mengatur tingkah laku moral suatu kelompok tertentu dalam

masyarakat untuk diberlakukan dalam suatu masa tertentu, dengan

Page 35: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

19

ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh

seluruh anggota kelompok itu (Rahayu dan Suhayati, 2010 : 49).

Dalam kata lain, etika adalah norma-norma yang dibuat oleh

sekelompok orang atau anggota dan berharap agar seluruh anggota

yang sepakat telah mematuhinya akan berpegang teguh pada norma-

norma tersebut. Sedangkan kode etik akuntan adalah bagaimana

akuntan menempatkan dirinya pada etika. Etika disini menyangkut nilai

moral dan komitmen akuntan dalam menjalani tugasnya. Dengan

demikian para akuntan wajib menaati etika yang menyangkut

komitmen moral profesi ini. Karena akuntan bekerja terkait dengan

pelayanan dan kepercayaan masyarakat luas.

Terpenuhinya etika profesi auditor ini bertujuan agar memenuhi

profesionalisme yang tinggi, meningkatkan kinerja auditor yang tinggi,

mengedepankan orientasi kepentingan publik dikarenakan masyarakat

membutuhkan informasi dan sistem informasi yang dapat

dipertanggung jawabkan. Selain itu juga publik juga menaruh

kepercayaan yang tinggi kepada auditor dalam memberikan informasi

investasi.

Dalam Prinsip Etika Profesi IAI (Agoes, 2012 : L-3) prinsip

kedua – kepentingan publik pada nomor 6. Tanggung jawab seorang

akuntan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien individual

atau pemberi kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang akuntan

Page 36: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

20

harus mengikuti standar profesi yang dititikberatkan pada kepentingan

publik, misalnya:

Auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi

dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan

untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang

saham untuk memperoleh modal.

Eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi

manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi terhadap

efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi.

Auditor intern memberikan keyakinan tentang struktur

pengendalian intern yang baik untuk meningkatkan keandalan

informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar.

Ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta

penerapan yang adil dari sistem pajak .

Konsultan manajemen mempunyai tanggung jawab terhadap

kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan

manajemen yang baik.

5. Pengetahun Mendeteksi Kekeliruan

Para auditor menghabiskan waktu mereka untuk membuat dan

melakukan perencanaan dalam proses audit. Perencanaan ini disiapkan

untuk mendeteksi berbagai kesalahan yang sengaja maupun yang tidak

disengaja oleh manajemen maupun oleh karyawan-karyawannya. Para

auditor menemukan berbagai macam kekeliruan yang berasal dari

Page 37: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

21

berbagai jenis kesalahan yang dibuat dalam proses kalkulasi,

penghapusan, kesalahpahaman, kesalahan penerapan standar-standar

akuntansi, serta penggelapan dalam pengikhtisaran dan pemberian

keterangan (Agoes dan Hoesada, 2012:71)

Istilah kekeliruan dijelaskan dalam SA Sesi 312 yaitu Istilah

kekeliruan berarti salah saji atau penghilangan yang tidak disengaja

jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Kekeliruan

mencakup:

a. Kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data yang

menjadisumber penyusunan laporan keuangan.

b. Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari

kecerobohan atau salah tafsir fakta.

c. Kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.

Penggunaan yang berdasarkan kemahiran tingkat profesional

dengan cermat, seksama dan ketelitian memungkinkan seorang auditor

untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan akan

bebas dari salah saji yang bersifat material. Salah saji material dapat

terjadi diakibatkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Rahayu dan

Suhayati menjelaskan bahwa auditor bertanggung jawab untuk

merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan

memadai bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material.

Page 38: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

22

- Salah saji (misstatement) timbul karena Error atau Fraud.

- Salah saji dipandang material jika berpengaruh terhadap

keputusan yang diambil users.

Auditor harus dapat mendeteksi kekeliruan agar terhindar dari

salah saji. Karena salah saji ini dapat diakibatkan apakah memang

kekeliruan manusia atau unsur kesengajaan dari pihak manajemen.

Auditor dituntut agar memiliki pengetahuan yang tinggi atas

pendeteksian kekeliruan. Unintentional error adalah kesalahan yang

terjadi secara tidak sengaja (kesalahan manusiawi). Misalnya salah

menjumlahkan, penerapan standar akuntansi yang salah akibat

ketidaktahuan. Internal auditor harus mengerti betul bermacam-macam

jenis kesalahan dan kecurangan, gejala-gejala fraud, modus

operandinya, bagaimana mendeteksi dan menangani fraud yang terjadi,

dan bagaimana mencegah terjadinya fraud (Agoes, 2013:212).

Istilah kekeliruan merujuk pada salah saji yang tidak disengaja

pada jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Perbedaan

utama antara kekeliruan dan kecurangan adalah apakah salah saji

tersebut merupakan ketidaksengajaan atauu sengaja. Sayangnya, sering

kali sulit untuk menentukan maksud dari suatu tindakan (Meisser et al,

2014:112).

Page 39: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

23

6. Independensi

“Independensi” merupakan kata kunci paling penting untuk

menilai peran Internal Audit. Banyak pihak mengartikan independensi

ke dalam 2 pengertian:

Independensi = “Mengambil sikap netral, tidak memihak dan bebas

dari pengaruh”.

Independensi = “Keberpihakan pada kepentingan yang lebih

besar/bernilai”.

Bersikap netral pada hakikat merupakan hal yang mustahil.

Ketika dihadapkan pada pilihan mana yang benar dan salah, antara

kepentingan manfaat bisnis atau kepentingan orang banyak, atau antara

kebijakan internal dan regulasi pemerintah (masih banyak lagi contoh

lain), mau tidak mau harus terjadi keberpihakan. Tetapi persepsi setiap

orang terhadap kebenaran ternyata bisa otoritas di antara mereka yang

memperjuangkan kepentingan itu ( Kumaat 2011 : 9).

Jadi dengan kalimat lain, bersikap netral ini tidak mungkin.

Karena auditor cenderung memiliki kepentingan. Kepentingan ini dapat

berupa kepentingan yang benar atau juga dapat berupa kepentingan

yang salah. Misalnya memanipulasi laporan keuangan, bahkan

membuat fraud, dan juga menerima suap itu merupakan kepentingan

yang salah atas desakan diri sendiri maupun orang lain. Independesi

disini memiliki arti memihak kepada kepentingan yang benar dan

bertanggung jawab. Dikarenakan auditor bukan hanya memenuhi

Page 40: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

24

kewajiban atas pekerjaan internal saja, tetapi auditor juga mempunyai

kewajiban memegang teguh kepercayaan yang diberi oleh pihak lain

seperti pemberi modal dan masyarakat. Oleh sebab itu, auditor

diharapkan bersikap independen.

Menurut pendapat Mautz dan Sharaf dalam buku yang ditulis

oleh Tuanakotta (2011 : 54), menekankan tiga dimensi dari

independensi sebagai berikut:

a. Programming Independence adalah kebebasan (bebas dari

pengendalian atau pengaruh orang lain, misalnya dalam bentuk

pembatasan) untuk memilih teknik dan prosedur audit dan berapa

dalamnya teknik dan prosedur audit itu diterapkan.

b. Investigate Independence adalah kebebasan (seperti telah diartikan)

untuk memilih area, kegiatan, hubungan pribadi, dan kebijakan

manajerial yang akan diperiksa. Ini berarti tidak boleh ada sumber

informasi yang legitimate (sah) yang tertutup bagi auditor.

c. Reporting Independence adalah kebebasan untuk menyajikan fakta

yang terungkap dari pemeriksaan atau pemberian rekomendasi atau

opini sebagai hasil pemeriksaan.

7. Materialitas

Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang jika terjadi

salah saji atau kesalahan. Informasi ini diperlukan berdasarkan sesuatu

yang melingkupi apakah informasi ini dapat mempengaruhi keputusan

orang yang mempercayai informasi atau tidak.

Page 41: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

25

Konsep penting pertama yang ada dalam auditing adalah

materialitas. Pertimbangan auditor mengenai tingkat materialitas

merupakan hal yang penting dalam penilaian profesional (professional

judgement). Materialitas ini mencerminkan persepsi auditor dalam

sudut pandang masuk akal yang didasarkan pada laporan keuangan

(Messier et al, 2014:15).

Materialitas merupakan satu diantara berbagai faktor yang

mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan (kuantitas)

bukti audit. Dalam membuat generalisasi hubungan antara materialitas

dengan bukti audit, perbedaan istilah materialitas dan saldo akun

material harus tetap diperhatikan. Semakin rendah tingkat materialitas,

semakin besar jumlah bukti yang diperlukan (hubungan terbalik)

(Sunyoto, 2014:148).

Konsep materialitas ini beberapa hal secara individu ataupun

keseluruhan sangat penting bagi kewajaran laporan keuangan harus

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Maka dalam

mengaudit hal pokok harus diperhatikan juga faktor pentingnya

kelalaian atas pencantuman salah saji informasi akuntansi yang dapat

mengakibatkan pertimbangan keputusan bagi pemakai terpengaruh atau

berubah. Salah saji juga dapat terjadi dikarenakan oleh prinsip-prinsip

akuntansi yang keliru, penyimpangan yang terjadi berupa fakta-fakta

yang dirubah, hilangnya informasi yang telah didapatkan atau

diperlukan.

Page 42: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

26

Adapun menurut Rahayu dan Suhayati (2010:186), Aplikasi

Materiality dalam Auditing:

a. Audit dirancang dan dilaksanakan untuk mengungkapkan salah

saji material.

b. Pendapat auditor dibatasi pada informasi yang material (“dalam

segala hal yang material ....”)

c. Auditor perlu menentukan materiality dari salah saji informasi

akuntansi

Auditor bertanggung jawab dalam menentukan apakah terdapat

salah saji dalam laporan keuangan yang telah disediakan oleh pihak

manajemen yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya dapat

mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan

orang yang meletakkan kepercayaannya terhadap informasi tersebut.

Selain itu juga auditor harus mempertimbangkan keadaan-keadaan yang

berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi di dalam laporan

keuangan yang akan meletakkan kepercayaan atas auditan tersebut.

Dalam buku Auditing Arens et.al (2008:72) terdapat tiga

angkatan dalam mempertimbangkan jenis laporan yang harus dibuat,

antara lain:

1. Jumlah yang tidak material. Jika terdapat salah saji laporan

keuangan tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan

pemakai laporan, salah saji tersebut dianggap tidak material.

Page 43: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

27

2. Jumlahnya material, tetapi tidak memperburuk laporan keuangan

secara keseluruhan. Tingkat materialitas ini terjadi jika salah saji

di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan

pemakai, tetapi keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji

dengan benar sehingga tetap berguna.

3. Jumlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas

sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan

diragukan.

Jadi, tingkat materialitas dinilai bergantung pada jumlahnya

material atau tidak material. Materialitas juga dinilai bergantung

apakah jumlahnya mempengaruhi keputusan pemakai laporan

atau tidak. Jika jumlahnya memang material, harus diteliti juga

apakah jumlah itu memperburuk atau mengganggu laporan

keuangan secara keseluruhan atau tidak.

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Kaitan antara variabel profesionalisme dengan variabel pertimbangan

tingkat materialitas.

SAS No. 82 melihat bahwa penggunaan sikap profesionalisme

memungkinkan auditor memperoleh keyakinan yang cukup bahwa

laporan keuangan telah bebas dari kesalahan yang material. Auditor

mengumpulkan bukti yang memberinya dasar yang layak untuk

membentuk suatu pendapat atau opini. Ini berarti bahwa sikap

Page 44: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

28

profesionalisme dipercaya dapat memeriksa laporan keuangan dan

bebas dari kesalahan yang material.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Febrianty (2012) pada

kuesioner sebanyak 23 (dua puluh tiga) lembar Kantor Akuntan Publik

menyatakan bahwa profesionalisme dimensi kewajiban sosial yang

berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas

dalam proses pengauditan laporan keuangan, sedangkan dimensi yang

lain tidak mempunyai hubungan signifikan. Agar berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Novita dan I Ketut (2011) pada

kuesioner sebanyak 24 (dua puluh empat) menyatakan bahwa adanya

hubungan positif dan signifikan antara ke lima dimensi profesionalisme

denganpertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan

keuangan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Annisa Lucia Kirana

(2011) menyatakan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh

signifikan dalam menetapkan materialitas laporan keuangan pada

Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah Bandung.

Dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan hipotesis (H1), yakni: Kaitan antara profesionalisme

auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas.

Page 45: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

29

2. Kaitan antara variabel etika profesi dengan variabel pertimbangan

tingkat materialitas.

Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan

Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara

akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan

sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat (Arleen dan Yulius,

2009). Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawanda (2013) yang

telah menyebarkan pada 9 KAP menyatakan bahwa etika profesi

berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Berdasarkan penelitian oleh Erminta dkk (2013) mengemukakan bahwa

etika profesi memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas. Adapun penelitian yang dilakukan

oleh Dwi Permana (2012) menemukan bahwa etika profesi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Faktor etika profesi merupakan faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi pertimbangantingkat materialitas oleh auditor.

Sehubungan dengan itu, disarankan kepada auditor untuk lebih

meningkatkan dan mempertahankan etika profesi dalam menjalankan

profesinya sehingga terhindar dari adanya kesalahan.

Dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan hipotesis (H2), yakni: Kaitan antara etika profesi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas.

Page 46: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

30

3. Kaitan antara variabel pengetahuan mendeteksi kekeliruan dengan

variabel pertimbangan tingkat materialitas.

Auditor sangat bertanggung jawab atas pengauditan bagi suatu

organisasi. Auditor dituntut agar selalu menjalankan pekerjaan dengan

profesional dan berkompeten. Salah satu pekerjaan yang dituntut

kepada auditor adalah kemampuan auditor dalam mendeteksi

kekeliruan ataupun kecurangan. Kekeliruan adalah salah saji yang

sifatnya tidak disengaja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arleen dan Yulius

(2009) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan akuntan publik dalam

mendeteksi kekeliruan berpengaruh secara positif terhadap

pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian ini juga didukung

oleh penelitian dari Ni Made dkk (2013) yang juga menyatakan bahwa

pengetahuan mendeteksi kekeliruan auditor berpengaruh secara

signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Penelitian yang

sama tentang pengetahuan mendeteksi kekeliruan pada auditor diteliti

oleh Reza dan Dul (2013) dan memberikan hasil bahwa pengetahuan

mendeteksi kekeliruan auditor berpengaruh positif secara signifikan

terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil ini mengandung

pengertian bahwa semakin baik pengetahuan akuntan publik dalam

mendeteksi kekeliruan maka pertimbangan tingkat materialitas akuntan

publik dalam laporan keuangan akan semakin tepat.

Page 47: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

31

Dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan hipotesis (H3), yaitu: Kaitan antara pengetahuan

mendeteksi kekeliruan auditor secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

4. Kaitan antara variabel independensi dengan variabel pertimbangan

tingkat materialitas.

Standar PSA mengharuskan para auditor agar bersikap

independen. Artinya, auditor tidak mudah dipengaruhi atau diubah

kepentingannya karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk

kepentingan umum. Dengan demikian, auditor tidak dibenarkan untuk

memihak kepada kepentingan siapa pun selain untuk hal yang benar.

Penelitian tentang independensi terhadap pertimbangan tingkat

telat dilakukan oleh Anesia (2013) yang menemukan hasil bahwa

Independensi auditor berpengaruh signifikan berkorelasi positif

terhadap pertimbangan tingkat materialitas pada Kantor Akuntan

Publik, dengan penjelasan sehingga semakin tinggi independensi

auditor, maka semakin baik pertimbangan tingkat materialitas yang

akandiambil. Hasil penelitian ini didukung oleh adanya penelitian yang

dilakukan oleh Putu dkk (2014) yang menyatakan bahwa Independensi

auditor mempunyai pengaruh yang signifikan dan berkorelasi positif

terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan

keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini

berpengaruh secara positif, artinya semakin tinggi independensi yang

Page 48: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

32

dimiliki oleh seorang auditor, maka semakin baik pula pertimbangan

tingkat materialitas yang dihasilkan auditor dalam proses audit. Oleh

sebab itu, dapat disimpulkan hipotesis (H4), yaitu: Kaitan antara

independensi auditor secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

2.1.

Page 49: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

33

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Metodologi Penelitian Hasil

( Tahun ) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian

1. Ni Made Ayu

Lestari, I

Made Karya

Utama

(2013)

Pengaruh Profesionalisme,

Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan,

Pengalaman, Etika

Profesi pada Pertimbangan Tingkat

Materialitas

Variabel profesionalisme,

pengetahuan mendeteksi

kekeliruan, pengalaman,

etika profesi dan

pertimbangan tingkat

materialitas

Penelitian ini

dilakukan di Bali

Secara parsial profesionalisme,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan

auditor berpengaruh secara signifikan

terhadap pertimbangan tingkat

materialitas. Sedangkan pengalaman

auditor dan etika profesi secara parsial

tidak berpengaruh terhadap

pertimbangan

tingkat materialitas.

2. Putu Indira

Yunitasari, I

Made Pradana

Adiputra, Edy

Sujana

(2014)

Pengaruh Professional Judgment

Auditor, Independensidan

Pengalaman Kerja terhadap

Pertimbangan Tingkat

Materialitas dalam Proses Audit

Laporan Keuangan

Variabel independensi,

pengalaman dan

pertimbangan tingkat

materialitas

Variabel

Professional

Judgment Auditor.

Penelitian ini

dilakukan pada

Badan Pengawasan

Keuangan dan

Pembangunan

(BPKP) Perwakilan

Provinsi Bali

Independensi dan pengalaman

berpengaruh positif terhadap

pertimbangan tingkat materialitas

dalam proses audit laporan keuangan

3.

Anesia Putri

Kinanti

(2013)

Pengaruh Kompetensi,

Independensi dan Motivasi Auditor

terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas dalam Suatu

Pengauditan Laporan Keuangan

Variabel independensi

dan pertimbangan tingkat

materialitas

Variabel

kompetensi dan

motivasi. Penelitian

ini dilakukan di

Malang

Independensi auditor berpengaruh

terhadap pertimbangan tingkat

materialitas

Page 50: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

34

4. Novanda

Friska Bayu

Aji Kusuma

(2012)

Pengaruh Profesionalisme Auditor,

Etika Profesi dan Pengalaman

Auditor terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas

Variabel profesionalisme,

etika profesi, pengalaman

auditor dan pertimbangan

tingkat materialitas

Penelitian

dilakukan di kota

Yogyakarta

Profesionalisme, etika profesi dan

pengalaman auditor berpengaruh secara

signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas

5. Horatiu Rotaru

(2006)

Audit Risk, Materiality and the

Professional Judgement

of the Auditor

Variabel materiality Penelitian ini

Bukares, Rumania

Auditor harus memahami masing-

masing empat perspektif

materialitas, untuk dapat

memperkirakan dampak salah saji,

kurangnya pengendalian internal,

perkiraan akuntansi dan kecurangan.

Maka perlunya sikap profesionalisme

auditor.

6. Erminta Riris

Marito, Rita

Anugerah,

Rahmiati idrus

(2012)

Hubungan Skeptisme Profesional

Auditor, Situasi Audit, Etika,

Pengalaman Audit, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan Dengan

Pertimbangan Tingkat Materialitas

Variabel etika,

pengetahuan mendeteksi

kekeliruan dan

pertimbangan tingkat

materialitas

Penelitian ini

dilakukan di

Sumatera

Adanya hubungan positif antara Etika

terhadap pertimbangan tingkat

materialitas. Pengetahuan mendeteksi

kekeliruan menujukkan secara

signifikan tidak memiliki hubungan

terhadap pertimbangan tingkat

materialitas.

7. A.M

Kurniawanda

(2013)

Pengaruh Profesionalisme

Auditor dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas

Variabel profesionalisme,

etika profesi dan

pertimbangan tingkat

materialitas

Penelitian ini

dilakukan di

Palembang

Secara simultan Profesionalisme

Auditor dan Etika Profesi memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap

Tingkat Materialitas

Page 51: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

35

8. Novita Alvina

dan I Ketut

Suryanawa

(2011)

Analisis Hubungan Antara

Profesionalisme Auditor dengan

Pertimbangan Tingkat Materialitas

dalam Proses Pengauditan Laporan

Keuangan (Studi Empiris pada

Kantor Akuntan Publik di Bali)

Variabel profesionalisme

auditor dan pertimbangan

tingkat materialitas

Penelitian ini

dilakukan di Bali

Hubungan positif dan signifikan antara

ke lima dimensi profesionalisme dengan

pertimbangan tingkat materialitas dalam

pemeriksaan laporan keuangan

9. Dwi Permana

(2012)

Pengaruh Profesionalisme,

Komitmen Profesi, dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas

oleh Auditor pada Kap di Surabaya

Variabel profesionalisme,

etika profesi dan

pertimbangan tingkat

materialitas

Variabel komitmen

profesi. Penelitian

ini dilakukan di

Surabaya.

Hasil penelitian memperlihatkan

profesionalisme auditor, komitmen

profesi, dan etika profesi secara

simultan berpengaruh terhadap

pertimbangan tingkat materialitas oleh

auditor.

10. Pjeter Ndreca,

PhD

Candidate

(2013)

Materiality – an Important Method

and Technique for the Financial

Auditing

Variabel Materialitas Penelitian ini

dilakukan di

Albania

Materialitas secara alami tidak mungkin

dapat menemukan semua kesalahan

(error) dalam laporan keuangan. Tetapi

auditor menggunakan teknik ini untuk

melihat trend salah saji material laporan

keuangan untuk rekomendasi dan

perbaikan di masa depan

11. Arleen

Herawaty dan

Yulius Kurnia

Susanto

(2009)

Pengaruh Profesionalisme,

Pengetahuan Mendeteksi

Kekeliruan, dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas Akuntan Publik

Variabel profesionalisme,

pengetahuan mendeteksi

kekeliruan, etika profesi

dan pertimbangan tingkat

materialitas

Tidak adanya

variabel

independesi

Profesionalisme, pengetahuan dalam

mendeteksi kekeliruan dan etika

profesi berpengaruh secara signifikan

dan positif terhadap pertimbangan

tingkat

materialitas akuntan publik dalam

proses pemeriksaan laporan keuangan.

Page 52: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

36

12 Febrianty

(2012)

Pengaruh Profesionalisme Auditor

terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas Audit atas Laporan

Keuangan

Variabel profesionalisme

dan pertimbangan tingkat

materialitas

Tidak adanya

variabel etika

profesi,

pengetahuan

mendeteksi

kekeliruan dan

independensi.

Penelitian

dilakukan di

Palembang.

Profesionalisme berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas.

Page 53: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

37

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dapat diuraikan dalam bentuk narasi ataupun dalam bentuk

gambar (bagan). Dalam penelitian ini, kerangka pemikiran dijelaskan dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Bersambung pada halaman selanjutnya

Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan, dan Independensi Auditor

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

Adanya Fenomena Mengenai Tingkat Materialitas pada

kasus Lehman Brothers, Olympus Corporation dan

Autonomy Corporation.

Variabel Independen

Profesionalisme

(X1)

Pertimbangan

Tingkat

Materialitas

(Y)

Basis Teori: Teori Auditing dan Teori Materialitas

Etika Profesi

(X2)

Pengetahuan

Mendeteksi

Kekeliruan (X3)

Independensi

(X4)

Variabel Independen

Page 54: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

38

Gambar 2.1 (lanjutan)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesa:

H1: Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas.

H2: Etika profesi auditor berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas.

H3: Pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas.

H4: Independensi berpengaruh signifikasi terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Metode Analisis Regresi

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Regresi Berganda

Page 55: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini sifatnya berupa penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas

adalah hubungan antar sebab akibat yang memiliki tujuan untuk mengetahui

hubungan dan pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan

untuk menguji antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel

independen yang digunakan olehadalah profesionalisme, etika profesi, pengetahuan

mendeteksi kekeliruan dan independensi. Sedangkan variabel dependennya adalah

pertimbangan tingkat materialitas. Ruang lingkup penelitian ini terbatas hanya pada

profesi auditor, yaitu auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang

berada di wilayah Jakarta. Alasan pemilihan auditor di KAP sebagai responden

karena tugas auditor eksternal adalah melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan

operasional dan laporan keuangan perusahaan lain sehingga mereka terlibat dalam

penentuan pertimbangan tingkat materialitas.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010) populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga

obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

Page 56: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

40

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi merupakan jumlah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor

eksternal pada suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan instrumen berupa

kuesioner yang diberikan kepada auditor yang bekerja di kantor akuntan publik

yang berada di wilayah Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang

bekerja di kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan

yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber

ahli. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui studi lapangan dengan

metode kuesioner melalui daftar pertanyaan tertulis kepada auditor.

kuesioner yang digunakan diadopsi dari pertanyaan-pertanyaan yang

dimuat dalam buku auditing, jurnal-jurnal SNA (Simposium Nasional

Page 57: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

41

Akuntansi) dan skripsi. Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tersebut

dimodifikasi agar dapat dimengerti oleh responden. Untuk

mendapatkan data yang sebenarnya, kuesioner dibagikan kepada

responden dengan mendatangi langsung tempat responden.

D. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode

analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji

hipotesis yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

(Statistical Package for the Social Science). Analisis ini bertujuan untuk

menentukan keeratan hubungan antar variabel yaitu profesionalisme, etika

profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan independensi auditor

terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari

statistik mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data

sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan

dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan

mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain,

statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau

persoalan (Iqbal Hasan, 2001:7).

Mean digunakan untuk melihat dari besar rata-rata populasi yang

diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai

dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk

Page 58: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

42

melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu

dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang

berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa baik

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen untuk mengukur suatu

konsep yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dinyatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pada kuesioner

tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas ini menggunakan

Pearson Correlation yaitu dengan menghitung antara nilai yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation

yang didapat memiliki nilai dibawah 0.05 berarti data yang diperoleh

adalah valid (Ghozali, 2011).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat

dikatakan handal apabila jawaban terhadap pertanyaan tersebut

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2011:47). Ghozali,

(2011:48) menyebutkan pengukuran reliabilitas dapat dilakukan

Page 59: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

43

dengan dua cara, diantaranya Repeat Measure atau pengukuran ulang

dan One Shot (pengukuran hanya dilakukan satu kali, kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

antar jawaban setiap pertanyaan).

Dalam melakukan pengukuran reliabilitas data digunakan uji

Cronbach’s Alfa. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila

memberikan nilai Cronbach’s Alfa >0.60. Sedangkan, jika sebaliknya

data tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2009).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji heterokedastisitas dan uji

normalitas.

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Jika terjadi kemiripan antar variabel independen

dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang

sangat kuat antara satu variabel independen dan variabel lainnya.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

variabel independen. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)

tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10,

maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas

(Ghozali, 2011:106).

Page 60: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

44

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadinya heterokedastisitas. Pada gambar

scatterplot, jika titik-titik menyebar merata diatas dan dibawah

atau sekitar angka nol, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Sedangkan jika titik-titik data membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit atau mengumpul di suatu titik

maka telah terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011:138).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ini memiliki tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebasnya

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam

penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probabiliy

Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar

distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis

diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis

diagonal (Ghozali, 2011:160).

Page 61: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

45

4. Uji Hipotesis

a. Uji Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda karena

ingin mengetahui bagaimana variabel independen

(Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan Mendeteksi

Kekeliruan dan Independensi) dapat mempengaruhi variabel

dependen (Pertimbangan Tingkat Materialitas). Untuk menguji

hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y = α + β1XI + β2X2 + β3X3 +β4X4+ e

Dimana:

Y = Variabel terikat atau dependen

(pertimbangan tingkat materialitas)

α = Konstanta

β1β2β3 = Koefisien regresi

X1 = Profesionalisme

X2 = Etika Profesi

X3 = Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

X4 = Independensi

e = error

b. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi pada uji SPSS

Page 62: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

46

(Statistical Package for the Socoal Science) untuk menunjukkan

presentase tingkat kebenaran prediksi seberapa besar variabel

independen menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

c. Uji Statistik t

Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual (parsial) dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Langkah yang

digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan

menentukan level of significance-nya. Level of significance yang

digunakan adalah sebesar 5% atau (α) = 0.05. Jika sign. t > 0.05

maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0.05 maka Ha diterima dan

berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2011:98-99).

d. Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen dan secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Tingkat

signifikansi sebesar 0.05 yang merupakan probabilitas kesalahan

sebesar 5%. Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika probabilitas > 0.05 maka Ha ditolak. Hal ini berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

Page 63: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

47

tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika probabilitas < 0.05 maka Ha diterima. Hal ini berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh yang secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai definisi variabel independen

dan variabel dependen yang digunakan sebagai operasional dan

pengukurannya. Penjelasan masing-masing variabel independen dan variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

Pengertian variabel independen (X) yaitu variabel bebas yang

mempengaruhi variabel lain (dependen). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah:

a. Profesionalisme

Profesionalisme adalah skill atau kemampuan dan

pengetahuan tinggi, tanggung jawab profesi dan integritas hingga

menjaga martabat, nama baik bangsa dan negaranya. Penelitian

ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan Novita

dan I Ketut (2011) yang terdiri dari 5 likert, diantaranya: sangat

setuju (skor 5), setuju (skor 4), netral (skor 3), tidak setuju (skor

2), sangat tidak setuju (skor 1). Profesionalisme dinilai dari lima

Page 64: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

48

indikator yaitu: Pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,

kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan

sesama profesi.

b. Etika Profesi

Etika Profesi merupakan aturan-aturan tingkah laku yang

dibuat dan dilakukan oleh sekelompok orang tertentu. Seperti

dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Novanda (2012) Etika

profesi dinilai berdasarkan lima indikator yaitu kepribadian,

kecakapanprofesional, tangung jawab, pelaksanaan kode

etik,penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Terdapat empat

belas item instrumen yang digunakan untuk mengukur etika

profesi dengan empat poin yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS

(Tidak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju).

c. Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

Pengetahuan mendeteksi kekeliruan ini adalah pengertian

auditor harus menguasai cara mendeteksi kekeliruan. Karena

kekeliruan ini mengakibatkan kesalahan atau salah saji pada

laporan keuangan. Auditor harus mampu membedakan

kekeliruan dan kecurangan, karena mereka berbeda. Peneliti

mangadopsi dari penelitian dari Reza dan Dul 2013 dengan

indikator yaitu: Kekeliruan dalam suatu organisasi badan usaha,

kekeliruan dalam system otorisasi dan prosedur pencatatan,

kemungkinan terjadinya praktik yang tidak sehat. Respon dari

Page 65: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

49

responden direkam dengan skala Likert yaitu: sangat setuju (skor

5), setuju (skor 4), netral (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat

tidak setuju (skor 1).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (Y) disebut sebagai variabel terikat, yang

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel independen. Kinerja auditor merupakan tindakan atau

pelaksanaan tugas pemerikasaan yang telah diselesaikan auditor dalam

kurun waktu tertentu. Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan Fanani

dan Hanif (2008). Pengukuran pendidikan, pengalaman, dan usia

menggunakan 3 indikator. Pengukuran motivasi menggunakan 3

indikator. Pengukuran berbuat yang terbaik menggunakan 5 indikator.

Kinerja auditor merupakan variabel dependen yang diukur dengan

menggunakan skala Likert 5 poin yaitu: sangat setuju (skor 5), setuju

(skor 4), netral (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor

1). Untuk mengukur variabel ini digunakan kuesioner yang terdiri dari

beberapa pertanyaan dengan skala interval. Operasional variabel yang

digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

50

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Profesionalisme

No. Variabel Indikator Jumlah Butir Pertanyaan Skala Pengukuran

1. Profesionalisme (X1)

Novita Alvina dan I

Ketut Suryanawa

(2011)

1. Pengabdian Terhadap Profesi

12

Interval

2. Kewajiban Sosial

3. Kemandirian

4. Keyakinan Terhadap Profesi

5. Hubungan Dengan Rekan Seprofesi

Etika Profesi

No. Variabel Indikator Jumlah Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

2. Etika Profesi (X2)

Novanda Friska Bayu

Aji Kusuma (2012)

1. Kepribadian

14

Interval

2. Kecakapan Profesional

3. Tanggung Jawab

4. Pelaksanaan Kode Etik

5. Penafsiran dan Penyempurnaan Kode Etik

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 67: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

51

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

No. Variabel Indikator Jumlah

Butir

Pertanyaan

Skala Pengukuran

3. Pengetahuan

Mendeteksi

Kekeliruan (X2)

1. Kekeliruan dalam suatu organisasi

badan usaha

10 Interval

2. Kekeliruan dalam system otorisasi

dan prosedur pencatatan

3. Kemungkinan terjadinya praktik

yang tidak sehat.

Independensi

No. Variabel Indikator Jumlah

Butir

Pertanyaan

Skala Pengukuran

4. Independensi (X4)

Rizal Pahlawi (2010)

1. Independen dalam Program Audit

10

Ordinal

2. Independen dalam Verifikasi

3. Independen dalam Pelaporan

Page 68: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

52

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Pertimbangan Tingkat Materialitas

No. Variabel Indikator Jumlah

Butir

Pertanyaan

Skala Pengukuran

5. Pertimbangan Tingkat

Meterialitas (Y1)

Hasan Basri (2011)

1. Pertimbangan Awal Materialitas 12 Interval

2. Materilitas pada Tingkat Laporan

Keuangan

3. Materialitas pada Tingkat Saldo Akun

4. Alokasi Materialitas pada Akun-Akun

Page 69: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

53

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta,

mencakup KAP kelas kecil, menengah maupun kelas besar. Auditor

yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, manajer,

supervisor, auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan

pekerjaan di bidang auditing.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden,

melalui email, serta secara tidak langsung melalui perantara kepada

responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar

dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2015 yang diterbitkan oleh

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penyebaran dan

pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober 2015

hingga 23 Desember 2015.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 11 KAP dari seluruh KAP

yang berada di wilayah Jakarta, yaitu 3 KAP di Jakarta Selatan, 2 KAP

di Jakarta Timur, 1 KAP di Jakarta Utara, dan 5 KAP di Jakarta Pusat.

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan jumlah kuesioner

yang kembali adalah sebanyak 90 kuesioner atau 90%, kuesioner yang

Page 70: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

54

tidak kembali sebanyak 10 buah atau 10%, kuesioner yang dapat diolah

berjumlah 90 buah atau 90%. Gambaran mengenai data sampel

disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

Sumber: Data Primer

No Keterangan Jumlah Presentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 10 10%

3. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 90 90%

No. Nama Kantor Akuntan

Publik

Kuesioner

Dikirim

Kuesioner

Dikembalikan

1. Aria Kanaka & Rekan 10 10

2. Abdul Aziz Fiby Ariza 10 9

3. Drs. Thalib Daeng Mattemu 10 9

4. Trisnowati & Mariati 8 8

5. Abdul Ghonie Abubakar 10 9

6. Achmad, Rasyid, Hisbullah

& Jerry 10 8

7. Teguh Sentosa 7 4

8. Budiman, Wawan, Pamudji

& Rekan 10 9

9. Mulyamin Sensi Suryanto &

Lianny 10 10

10. Abubakar Usman & Rekan 4 4

11. Indra, Sumijono & Rekan 11 10

Total 100 90

Page 71: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

55

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2015

yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), baik

yang tidak berafiliasi, berafiliasi international maupun big four.

Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian

yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir dan

pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pria 60 66.7 66.7 66.7

Wanita 30 33.3 33.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 60 orang atau 66.7%

responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 30

orang atau 33.3% responden berjenis kelamin wanita, hal ini

dikarenakan profesi auditor memerlukan tenaga dan waktu yang besar.

Sehingga auditor lebih banyak mayoritas pria. Selain itu pria juga lebih

dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda di bandingkan pria

Page 72: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

56

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 20-25 42 46.7 46.7 46.7

26-30 39 43.3 43.3 90.0

31-35 9 10.0 10.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik memiliki rentang usia antara 20 sampai 25

tahun adalah sekitar 42 orang atau 46.7%. Sedangkan yang memiliki

rentang usia antara 26 sampai 30 tahun sekitar 39 orang atau 43.3%.

Responden yang memiliki rentang usia antara 31 sampai 35 tahun

sekitar 9 orang atau 10%. Hal ini mungkin dikarenakan responden

penelitian ini didominasi oleh auditor junior dan senior, sehingga usia

responden dalam penelitian ini mayoritas berusia muda.

c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan di KAP

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

jabatan.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Auditor Junior 74 82.2 82.2 82.2

Auditor Senior 14 15.6 15.6 97.8

Supervisor 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 73: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

57

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebesar 82.2% atau sebanyak 74 orang memiliki

jabatan sebagai auditor junior. Responden yang menjabat sebagai

auditor senior sebanyak 14 orang atau sebesar 15.6%, sedangkan

sisanya yaitu supervisor sebanyak 2 orang atau sebesar 2.2%. Hal ini

dikarenakan semakin tinggi jabatan auditor di Kantor Akuntan Publik,

maka akan semakin tinggi pula tingkat kesibukannya. Sehingga

responden di dominasi oleh auditor junior.

d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan formal Strata Satu (S1) dengan jumlah 80

responden atau 88.9%. Sisanya sebesar 8.9% atau sebanyak 8 orang

berpendidikan formal D3, sebesar 2.2% atau sebanyak 2 orang

berpendidikan Strata Dua (S2). Hal ini diduga karena di Indonesia pada

umumnya standar pendidikan untuk menjadi seorang akuntan publik

minimal Strata Satu (S1) sehingga mayoritas responden dalam

penelitian ini memiliki pendidikan formal Strata Satu (S1).

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid D3 8 8.9 8.9 8.9

S1 80 88.9 88.9 97.8

S2 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 74: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

58

e. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Berdasarkan tabel 4.7 dibawah ini, dapat diketahui bahwa

mayoritas responden sebanyak 77 orang atau sebesar 85.6% memiliki

pengalaman bekerja 1-3 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 11 orang

(12.2%) dan 2 orang (2.2%) memiliki pengalaman kerja selama 3-5

tahun dan 5-10 tahun sebagai seorang auditor.

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1-3 Tahun 77 85.6 85.6 85.6

3-5 Tahun 11 12.2 12.2 97.8

5-10 Tahun 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan,

independensi dan materialitas akan diuji secara statistik deskriptif

seperti yang terlihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TP 90 31.00 49.00 38.7889 4.04607 TEP 90 34.00 63.00 45.7222 6.10034

TPMK 90 16.00 50.00 35.9556 9.23101 TI 90 27.00 42.00 33.2222 3.53085 TM 90 37.00 56.00 48.4556 4.55222

Valid N (listwise) 90

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel profesionalisme

jawaban minimum responden sebesar 31 dan maksimum 49, dengan

Page 75: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

59

rata-rata total jawaban 38.7889 dan standar deviasi sebesar 4.04607.

Pada variabel etika profesi jawaban minimum responden sebesar 34 dan

maksimum 63, dengan rata-rata total jawaban 45.72222 dan standar

deviasi sebesar 6.10034. Pengetahuan mendeteksi kekeliruan jawaban

minimum responden sebesar 16 dan maksimum 50, dengan rata-rata

total jawaban 35.9556 dan standar deviasi sebesar 9.23101. Pada

independensi jawaban minimum responden sebesar 27 dan maksimum

42, dengan rata-rata total jawaban 33.2222 dan standar deviasi sebesar

3.53085. Sedangkan pada materialitas jawaban minimum responden

sebesar 37 dan maksimum 56, dengan rata-rata total jawaban 4.4556

dan standar deviasi sebesar 4.55222

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikannya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid (Ghozali, 2011). Tabel berikut menunjukkan hasil uji

validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

profesionalisme (P), etika profesi (EP), pengetahuan mendeteksi

kekeliruan (PMK), independensi (I) dan pertimbangan tingkat

materialitas (M), dengan 90 sampel responden

Page 76: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

60

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Profesionalisme

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (P1) 0.625** 0.000 Valid

2 (P2) 0.258* 0.000 Valid

3 (P3) 0.600** 0.000 Valid

4 (P4) 0.527** 0.000 Valid

5 (P5) 0.625** 0.000 Valid

6 (P6) 0.527** 0.000 Valid

7 (P7) 0.600** 0.000 Valid

8 (P8) 0.625** 0.000 Valid

9 (P9) 0.422** 0.000 Valid

10 (P10) 0.625** 0.000 Valid

11 (P11) 0.422** 0.000 Valid

12 (P12) 0.600** 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel profesionalisme

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05 (Ghozali, 2011).

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Etika Profesi

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

13 (EP1) 0.760** 0.000 Valid

14 (EP2) 0.482** 0.000 Valid

15 (EP3) 0.256* 0.000 Valid

16 (EP4) 0.760** 0.000 Valid

17 (EP5) 0.457** 0.000 Valid

18 (EP6) 0.395** 0.000 Valid

19 (EP7) 0.394** 0.000 Valid

Page 77: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

61

20 (EP8) 0.604** 0.000 Valid

21 (EP9) 0.572** 0.000 Valid

22 (EP10) 0.509** 0.000 Valid

23 (EP11) 0.682** 0.000 Valid

24 (EP12) 0.682** 0.000 Valid

25 (EP13) 0.682** 0.000 Valid

26 (EP14) 0.290* 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel etika profesi mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0.05 (Ghozali, 2011).

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

27 (PMK1) 0.992** 0.000 Valid

28 (PMK2) 0.992** 0.000 Valid

29 (PMK3) 0.335** 0.000 Valid

30 (PMK4) 0.992** 0.000 Valid

31 (PMK5) 0.992** 0.000 Valid

32 (PMK6) 0.335** 0.000 Valid

33 (PMK7) 0.992** 0.000 Valid

34 (PMK8) 0.992** 0.000 Valid

35 (PMK9) 0.992** 0.000 Valid

36 (PMK10) 0.992** 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel pengetahuan mendeteksi

kekeliruan karakteristik personal auditor mempunyai kriteria valid

untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0.05 (Ghozali, 2011).

Page 78: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

62

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Independensi

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

37 (I1) 0.600** 0.000 Valid

38 (I2) 0.260** 0.000 Valid

39 (I3) 0.589** 0.000 Valid

40 (I4) 0.345** 0.000 Valid

41 (I5) 0.600** 0.000 Valid

42 (I6) 0.673** 0.000 Valid

43 (I7) 0.589** 0.000 Valid

44 (I8) 0.600** 0.000 Valid

45 (I9) 0.589** 0.000 Valid

46 (I10) 0.673** 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel independensi mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0.05 (Ghozali, 2011).

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Materialitas

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

47 (M1) 0.558** 0.000 Valid

48 (M2) 0.504** 0.000 Valid

49 (M3) 0.552** 0.000 Valid

50 (M4) 0.431** 0.000 Valid

51 (M5) 0.499** 0.000 Valid

52 (M6) 0.523** 0.000 Valid

53 (M7) 0.745** 0.000 Valid

54 (M8) 0.403** 0.000 Valid

55 (M9) 0.266** 0.000 Valid

56 (M10) 0.745** 0.000 Valid

57 (M11) 0.352** 0.000 Valid

58 (M12) 0.342** 0.000 Valid

Sumber: Data Primer

Page 79: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

63

Tabel 4.13 menunjukkan variabel materialitas mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0.05 (Ghozali, 2011).

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0.6 (Ghozali, 2009).

Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Profesionalisme 0.792 Reliabel

Etika Profesi 0.812 Reliabel

Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan 0.963 Reliabel

Independensi 0.763 Reliabel

Materialitas 0.720 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas

variabel profesionalisme sebesar 0.792, etika profesi sebesar 0.812,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan sebesar 0.963, independensi

sebesar 0.763 dan materialitas sebesar 0.720. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.6. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan

mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan

Page 80: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

64

itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS Statistics versi 21. Untuk mendapatkan estimasi yang

terbaik, terlebih dahulu data primer tersebut harus dilakukan pengujian

asumsi klasik, yaitu: uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas dan uji

normalitas.

a. Hasil Uji Multikolineritas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya problem

multikolonieritas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran

korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011).

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 37.947 4.404 8.616 .000 TP -.989 .220 -.879 -4.494 .000 .182 5.492

TEP -.166 .064 -.222 -2.593 .011 .951 1.051

TPMK .137 .043 .278 3.202 .002 .924 1.083

TI 1.551 .252 1.203 6.154 .000 .182 5.481

a. Dependent Variable: TM

Sumber: Data primer yang diolah

Page 81: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

65

Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance ≥

0.10 dan nilai variance inflation factor (VIF) ≤ 10. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak

terdapat problem multiko (bebas multiko) dan dapat digunakan

dalam penelitian ini (Ghozali, 2011).

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal

(Ghozali, 2011).

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan

pada gambar berikut ini.

Sumber: Data primer yang diolah

Page 82: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

66

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang

berada disekitar garis diagonal (mengikuti arah garis diagonal) dan

grafik histogram telah menunjukkan pola distribusi normal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali, 2011).

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedasitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Ghozali, 2011).

Page 83: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

67

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu

Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model persamaan regresi, sehingga model regresi layak

digunakan untuk memprediksi materialitas berdasarkan variabel

yang mempengaruhinya, yaitu profesionalisme, etika profesi,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi. (Ghozali,

2011).

Page 84: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

68

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi

variabel dependen dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien

determinan (R2), yang berada antara nol dan satu. Apabila nilai

R2 semakin mendekati satu, berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2011). Adapun hasil

perhitungan nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel

dibawah ini. Tabel 4.16 menyajikan hasil uji koefisien

determinasi.

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .639a .408 .380 3.58493 1.940

a. Predictors: (Constant), TI, TEP, TPMK, TP b. Dependent Variable: TM

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0.380. Hal ini

menandakan bahwa variasi variabel profesionalisme, etika profesi,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi hanya dapat

menjelaskan 38% variasi materialitas. Sedangkan sisanya sebesar 62%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model, seperti keahlian, pengalaman

dan gender.

Page 85: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

69

b. Uji Statistik t

Berikut ini disajikan hasil uji statistik t terhadap variabel Y, X1, X2

dan X3

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik t terhadap Variabel Y, X1 X2 dan X3

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.947 4.404 8.616 .000

TP -.989 .220 -.879 -4.494 .000

TEP -.166 .064 -.222 -2.593 .011

TPMK .137 .043 .278 3.202 .002

TI 1.551 .252 1.203 6.154 .000

a. Dependent Variable: TM

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 memperlihatkan nilai hasil uji t sebesar 0.000 < 0.05

pada profesionalisme, hal ini berarti H diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan

terhadap materialitas. Pada nilai uji t etika profesi 0.011 < 0.05, hal ini

berarti H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa etika profesi

berpengaruh secara signifikan terhadap materialitas. Pada nilai hasil uji

t pengetahuan mendeteksi kekeliruan sebesar 0.002 < 0.05, hal ini

berarti H diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

mendeteksi kekeliruan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

materialitas.Pada nilai hasil uji t indepedensi sebesar 0.000 < 0.05, hal

ini berarti H diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi

berpengaruh secara signifikan terhadap materialitas.

Page 86: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

70

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel

independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen. Tabel 4.18 menyajikan hasil uji statistik F

terhadap variabel Y, X1, X2 dan X3.

Tabel 4.18

Hasil Uji Statistik F terhadap Variabel Y, X1, X2 Dan X3

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 751.923 4 187.981 14.627 .000b

Residual 1092.399 85 12.852 Total 1844.322 89

a. Dependent Variable: TM b. Predictors: (Constant), TI, TEP, TPMK, TP

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 memperlihatkan nilai Sig hasil uji F sebesar 0.000, hal ini

berarti Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa profesionalisme, etika

profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi berpengaruh

secara simultan terhadap kinerja auditor.

C. Pembahasan

1. Pengaruh profesionalisme terhadap materialitas.

Pengujian statistik pada hipotesis (H1) menunjukkan bahwa

profesionalisme berpengaruh terhadap materialitas. Pada tabel 4.17 dapat

dilihat nilai uji t variabel profesionalisme terhadap materialitas memiliki nilai

signifikansi dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.000. Dengan demikian hipotesis

alternatif yang menyatakan terdapat pengaruh profesionalisme terhadap

materialitas dapat diterima karena signifikan nilainya. Profesionalisme

Page 87: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

71

seorang auditor sangat penting dalam menganalisis materialitas dalam laporan

keuangan. Sikap profesionalisme auditor dapat dilihat dari skill atau

kemampuan auditor dalam menilai sesuatu yang material, memiliki jiwa

pengabdian kepada publik agar selalu bersikap netral. Auditor juga harus

memiliki tanggung jawab profesi dan integritas sehingga auditor dapat

menilai sesuatu yang bersifat material dalam suatu laporan keuangan.

Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Novita

Alvina dan I Ketut Suryanawa (2011), A.M. Kurniawanda (2013), dan Annisa

Lucia (2011) yang menyatakan bahwa profesionalisme memiliki pengaruh

terhadap pertimbangan materialitas auditor. Profesionalisme mampu

memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap pertimbangan materialitas

dimana semakin tinggi profesionalisme maka semakin tinggi pula

kemampuan material yang dimiliki auditor. yang akan memberikan pengaruh

terhadap kinerja auditor pula. Hal ini menunjukkan bahwa auditor

menjalankan tugasnya sesuai dengan kompetensi, kode etik dan integritas.

Sehingga profesionalisme auditor dapat meningkatkan kompetensi auditor

dalam pertimbangan tingkat materialitas.

2. Pengaruh etika profesi terhadap materialitas.

Pengujian statistik pada hipotesis (H2) menunjukkan bahwa etika

profesi berpengaruh terhadap materialitas. Pada tabel 4.17 dapat dilihat nilai

uji t variabel etika profesi terhadap materialitas memiliki nilai signifikansi

dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.011. Dengan demikian hipotesis alternatif yang

Page 88: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

72

menyatakan terdapat pengaruh profesionalisme terhadap materialitas dapat

diterima karena signifikan nilainya.

Etika profesi adalah perangkat nilai dan moral yang telah disepakati

suatu kelompok agar kelompok tersebut mematuhi perangkat nilai tersebut.

Pada seorang auditor, kode etik ini dimuat oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia. Etika profesi akuntan mempengaruhi pertimbangan tingkat

materialitas. Auditor harus mengaudit sesuai dengan aturan dan komitmen

yang tinggi. Semakin tinggi auditor menaati etika profesi, maka semakin

tinggi kemampuan auditor dalam mempertimbangkan nilai materialitas.

Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Erfan (2013),

Dwi (2012) dan Erminta (2013) yang menyatakan bahwa etika profesi

berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

3. Pengaruh pengetahuan mendeteksi kekeliruan terhadap materialitas.

Pengujian statistik pada hipotesis (H3) menunjukkan bahwa

pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh terhadap materialitas. Pada

tabel 4.17 dapat dilihat nilai uji t variabel pengetahuan mendeteksi kekeliruan

terhadap materialitas memiliki nilai signifikansi dibawah 0.05 yaitu sebesar

0.002. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat

pengaruh pengetahuan mendeteksi kekeliruan terhadap materialitas dapat

diterima karena signifikan nilainya.

Pengetahuan mendeteksi kekeliruan berkaitan dengan bagaimana

seorang auditor dapat mengetahui cara mendeteksi kekeliruan. Kekeliruan

berbeda dengan kecurangan. Kekeliruan lebih ditekankan pada salah saji pada

Page 89: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

73

laporan keuangan seperti kelirunya nilai entitas yang dicantumkan pada

laporan keuangan. Tentunya pengetahuan mendeteksi kekeliruan sangat

berpengaruh pada materialitas. Jika auditor tidak mengetahui cara mendeteksi

kekeliruan, kemungkinan auditor tidak akan tahu apakah kekeliruan itu

bersifat material atau tidak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ni Made dan I Made (2013) dan Arleen dan Yulius (2009)

yang menyatakan bahwa pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh

terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

4. Pengaruh independensi terhadap materialitas.

Pengujian statistik pada hipotesis (H4) menunjukkan independensi

berpengaruh terhadap materialitas. Pada tabel 4.17 dapat dilihat nilai uji t

variabel independensi terhadap materialitas memiliki nilai signifikansi

dibawah 0.05 yaitu 0.000. Dengan demikian hipotesis alternatif yang

menyatakan terdapat pengaruh independensi pada materialitas dapat diterima

karena signifikan nilainya.

Independensi memiliki arti bersikap netral dan tidak memihak. Tetapi hal ini

sangat mustahil. Seorang auditor akan dihadapkan pada situasi tidak terduga

seperti pada pihak manakah auditor akan menaruh kepentingannya. Auditor

harus berpihak pada kebenaran, kejujuran dan menjunjung moral demi

kepentingan masyarakat. Karena seorang auditor yang memegang teguh

independensi akan dapat menilai entitas secara material karena auditor akan

berpihak pada kebenaran. Oleh karena itu, independensi berpengaruh pada

pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Page 90: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

74

penelitian yang dilakukan oleh Anesia (2013) dan Putu Indira, I Made dan

Edy (2014) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif

terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

5. Pengaruh profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan

dan independensi terhadap materialitas

Pengujian statistik pada hipotesis (H5) menunjukkan bahwa

profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan

independensi berpengaruh secara simultan terhadap materialitas. Pada tabel

4.18 dapat dilihat nilai uji F variabel profesionalisme, etika profesi,

pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi terhadap materialitas

sebesar 14.627 dengan nilai signifikansi dibawah nilai signifikansi 0.05 yakni

0.000. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat

pengaruh secara simultan antara profesionalisme, etika profesi, pengetahuan

mendeteksi kekeliruan dan independensi terhadap materialitas dapat diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa apabila seorang auditor bersikap profesional

dalam pekerjaannya, auditor akan memiliki kompetensi dalam menilai

materialitas suatu laporan keuangan. Auditor yang memiliki pengetahuan

mendeteksi kekeliruan yang tinggi akan mudah melihat kekeliruan sehingga

tidak terjadi salah saji yang bersifat material. Begitu juga dalam hal

independensi, auditor yang selalu berpihak pada kebenaran akan mudah

menilai materialitas pada laporan keuangan. Hasil ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Kurniawanda (2013), Erminta (2013), Ni Made dan I

Made (2013) dan I Made dan Edy (2014).

Page 91: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model

regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profesionalisme berpengaruh terhadap materialitas.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Novita Alvina dan I Ketut Suryanawa (2011), A.M. Kurniawanda (2013), dan

Annisa Lucia (2011) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh

terhadap pertimbangan tingkat materialitas auditor karena semakin tinggi

profesionalisme auditor, akan semakin memudahkan auditor dalam

mempertimbangkan materialitas laporan keuangan.

2. Etika Profesi berpengaruh terhadap materialitas

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Erfan (2013), Dwi (2012) dan Erminta (2013) yang menyatakan bahwa etika

profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Auditor yang menjunjung etika profesi akan mudah dalam

mempertimbangkan materialitas.

3. Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan berpengaruh terhadap materialitas.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni

Made dan I Made (2013) dan Arleen dan Yulius (2009) yang menyatakan

bahwa pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh terhadap

Page 92: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

76

pertimbangan tingkat materialitas . Seorang auditor yang mengetahui cara

mendeteksi kekeliruan akan mencegah laporan keuangan dari salah saji.

4. Independensi berpengaruh terhadap materialitas.

Hasil penelitian variabel ini sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh oleh Anesia (2013) dan Putu Indira, I Made dan Edy (2014)

yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap

pertimbangan tingkat materialitas.

5. Profesionalisme, etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan

independensi berpengaruh terhadap materialitas.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang disebar, profesionalisme,

etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan independensi

berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

profesionalisme,etika profesi, pengetahuan mendeteksi kekeliruan dan

independensi berpengaruh secara simultan terhadap materialitas. Hal ini dapat

dikatakan bahwa terdapat keterkaitan antara variabel independen dan variabel

dependennya. Keterkaitan ini memberikan beberapa implikasi praktis pada Kantor

Akuntan Publik (KAP), auditor dan pengguna jasa audit (klien).

Profesionalisme seorang auditor sangat penting dalam menganalisis

materialitas dalam laporan keuangan. Sikap profesionalisme auditor dapat dilihat

dari skill atau kemampuan auditor dalam menilai sesuatu yang material, memiliki

jiwa pengabdian kepada publik agar selalu bersikap netral.

Page 93: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

77

Auditor harus mengaudit sesuai dengan aturan dan komitmen yang tinggi.

Semakin tinggi auditor menaati etika profesi, maka semakin tinggi kemampuan

auditor dalam mempertimbangkan nilai materialitas. Pengetahuan mendeteksi

kekeliruan berkaitan dengan bagaimana seorang auditor dapat mengetahui cara

mendeteksi kekeliruan. Kekeliruan berbeda dengan kecurangan. Kekeliruan lebih

ditekankan pada salah saji pada laporan keuangan seperti kelirunya nilai entitas

yang dicantumkan pada laporan keuangan. Independensi memiliki arti bersikap

netral dan tidak memihak. Tetapi hal ini sangat mustahil. Seorang auditor akan

dihadapkan pada situasi tidak terduga seperti pada pihak manakah auditor akan

menaruh kepentingannya. Auditor harus berpihak pada kebenaran, kejujuran dan

menjunjung moral demi kepentingan masyarakat.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel

yang berpengaruh terhadap materialitas. Dimana materialitas dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal, misalnya: keahlian, pengalaman dan gender.Faktor eksternal

misalnya lingkungan kerja yang kurang nyaman.

2. Data yang ada dalam penelitian ini dihasilkan dari instrumen yang

mendasarkan pada persepsi sebagai jawaban yang berupa kuesioner, sehingga

hal ini menimbulkan masalah data bias apabila responden tidak jujur dalam

Page 94: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

78

memberikan jawaban yang menyebabkan jawaban akan berbeda dari

kenyataan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara langsung dari beberapa auditor yang menjadi responden

penelitian agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata (tidak bias) dan bisa

keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin memiliki

perbedaan perspektif dalam mengartikan kuesioner yang diberikan dalam

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

3. Penelitian ini hanya dilakukan di kota Jakarta sehingga hasil penelitian ini

terbatas generalisasinya. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas

daerah survei dan menambah banyaknya responden, sehingga hasil penelitian

lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum dan akurat.

4. Penelitian ini menggunakan instrument kuesioner sebagai bahan teliti.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian ini pada

bulan di saat auditor sedang ada di tempat atau tidak sibuk. Penulis

melakukannya pada bulan Oktober, waktu disaat auditor sedang melakukan

pengauditan yang behubungan dengan tutup buku akhir tahun. Bulan yang

sekiranya auditor tidak mengejar waktu tutup buku adalah bulan Juni –

September.

Page 95: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

79

DAFTAR PUSTAKA

Alvina, Novita. dan Suryanawa, I Ketut. Analisis Hubungan Antara

Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materilitas dalam

Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Bali, 2011.

Anggraeni, Yuni Retno. Susilawati, R. Anastasia Endang. dan Koerniawan, Koenta

Adji. Pengaruh Penerapan Etika Profesi, Profesionalisme, Pengalaman

Kerja dan Independensi Auditor terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 2.

Malang: Universitas Kanjuruhan. 2013.

Arens, Alvin A. James K. Loebbecke. Auditing Pendekatan Terpadu. Terjemahan

oleh Amir Abadi Yusuf. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. 2008.

Bakri, Bachyar dan Mustafa, Annasari. Etika dan Profesi Gizi. Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2010.

Basri, Hasan. 2011. Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan

Keuangan. Makassar: Program sarjana Universitas Hasanuddin. Skripsi

Chiang, Christina and Northcott, Deryl. Audit Materiality And Environmental

Matters. The Auckland University of Technology. New Zealand. 2010.

Eilifsen, Aasmund dan Messier, William F. Materiality Guidance Of The Major

Public Accounting Firms. Norwegian School of Economics, University of

Nevada. Las Vegas. 2014.

Febrianty. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas Audit Atas Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Dan Informasi

Akuntansi Vol 2. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi Vol. 2, No. 2, Mei

2012: 159 – 200. 2012. Palembang

Hasan, M. Iqbal. Statistik Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara. 1999.

Page 96: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

80

Herawaty, Arleen. dan Susanto, Yulius Kurnia. Pengaruh Profesionalisme,

Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan, Vol. 11, No. 1, Mei 2009: 13 - 20. Jakarta. 2009.

Jusup, Al. Haryono. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Yogyakarta: STIE YKPN.

2001.

Kinanti, Anesia Putri. Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Motivasi Auditor

Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Suatu Pengauditan

Laporan Keuangan. Malang. 2013.

Kirana, Anisa Lucia. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas Laporan Keuangan. Bandung: Universitas Komputer

Indonesia. 2011.

Kurniawanda, A.M. Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. E-Jurnal Binar Akuntansi Vol.

2, No. 1, Januari 2013: 28 – 37. Jambi. 2013.

Kusuma, Novanda. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi Dan

Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

Yogyakarta: Program sarjana Universitas Yogyakarta. Skripsi.

Lestari, Ni Made Ayu. dan Utama, I Made Karya. Pengaruh Profesionalisme,

Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, Pengalaman, Etika Profesi Pada

Pertimbangan Tingkat Materialitas. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol. 5, No. 1 (2013): 112 – 129. Bali. 2013.

Marito, Erminta Riris. Anugerah, Rita. dan Idrus, Rahmiati. Hubungan Skeptisme

Profesional Auditor, Situasi Audit, Etika, Pengalaman Audit, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas. Riau:

Universitas Riau. 2013.

Minanda, Reza. dan Muid, Dul. Analisis Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan, Pengalaman Bekerja Auditor dan Etika Profesi

Page 97: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

81

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Diponegoro Journal Of

Accounting Vol. 1 No. 1, Tahun 2013: 1 - 8. Semarang. 2013.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2002.

Nurpitasari, Eva. Kasus Audit. 2012. http://eva-

nurpitasari.blogspot.com/2012/06/kasus-audit.html. (Diakses 4 Februari

2015, pukul 07.52).

Ndreca, Pjeter. Materiality – An Important Method and Technique For The

Financial Auditing. European Scientific Journal Vol.9 No. 13, May 2013.

Albania. 2013.

Pahlawi, Rizal. Pengaruh Penerapan EDP Audit, Kompetensi dan Independensi

Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Audit Laporan Keuangan.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi. 2010.

Permana, Dwi. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Profesi, Dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Oleh Auditor Pada KAP Di

Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia Edisi III Volume

I. Surabaya. 2012.

Rahayu, Siti Kurnia. dan Suhayati, Erly. Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan

Akuntansi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.

Rismawaty. Kepribadian & Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.

Sagara, Yusar. dan Jalil, Fitri Yani. Auditing: Dilengkapi dangan kasus dan

pembahasan kasus. Banten: UIN Jakarta Press. 2013.

Shanders, Daniel CPA. Qualitative considerations for allocating materiality to

components in a group audit. 2014.

http://www.journalofaccountancy.com/news/2014/aug/group-audits-

201410712.html. (Diakses pada tanggal 17 Mei 2015 pukul 11.00)

Page 98: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

82

Shidarta. Moralitas Profesi Hukum: Suatu Tawaran Kerangka Berpikir. Bandung:

Refika Aditama. 2006.

Standar Pekerjaan Lapangan SA 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam

Pelaksanaan Audit.

Tempo Bisnis. Polisi Selidiki Kasus Olympus. 2011.

http://www.tempo.co/read/news/2011/11/11/090366013/Polisi-Selidiki-

Kasus-Olympus. (Diakses pada tanggal 4 Februari 2015 pukul 14.11).

Tunggal, Amin Widjaja. Pengetahuan Dasar Auditing. Jakarta: Harvarindo. 2014.

Wilkinson, Joseph W dan Sinaga, Marianus. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi

kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. 1994.

Yunitasari, Putu Indira. Adiputra, I made Pradana. dan Sujana, Edy. Pengaruh

Proffesional Judgment Auditor, Independensi dan Pengalaman Kerja

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Audit Laporan

Keuangan. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 2, No. 1,

Tahun 2014. Bali. 2014.

Page 99: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

83

LAMPIRAN

N

Page 100: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

84

LAMPIRAN 1:

SURAT

PENELITIAN

SKRIPSI

Page 101: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

85

Page 102: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

86

Page 103: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

87

Page 104: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

88

LAMPIRAN 2:

SURAT

KETERANGAN

DARI KAP

Page 105: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

89

Page 106: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

90

Page 107: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

91

Page 108: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

92

Page 109: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

93

Page 110: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

94

Page 111: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

95

Page 112: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

96

Page 113: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

97

Page 114: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

98

Page 115: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

99

Page 116: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

100

Page 117: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

101

Page 118: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

102

Page 119: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

103

Page 120: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

104

Page 121: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

105

Page 122: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

106

Page 123: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

107

Page 124: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

108

Page 125: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

109

Page 126: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

110

Page 127: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

111

LAMPIRAN 3

KUESIONER

PENELITIAN

Page 128: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

112

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 18 September 2015

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Alifah Gandis Indrayanti

NIM : 1110082000148

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/X

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

dan Independensi Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.

Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan saya

akan menjaga kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Sdr/i sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor kunci

untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan dan Independensi terhadap Pertimbangan Tingkat

Page 129: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

113

Materialitas. Dimohon untuk membaca setiap

pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua

pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka

kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pilihan Anda, yang

penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda.

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini,

maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telepon 081219933550). Atas

kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua

pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat saya,

Peneliti

(Dr. Yahya Hamja) (Alifah Gandis)

Page 130: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

114

Nomor: .............. (Diisi oleh peneliti)

INDENTITAS RESPONDEN

Nama : ......................

(boleh tidak diisi)

Nama KAP : ....................

Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki

Umur : .................tahun

Jabatan : Auditor Junior Auditor Senior

Supervisor

Pendidikan Terakhir : D3 S1

S2 S3

Pengalaman Kerja : < 1 Tahun 1-3 Tahun

3-5 Tahun > 5 Tahun

Page 131: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

115

Berilah tanda ceklis (√) pada lingkaran yang tersedia

I. Variabel Profesionalisme

Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

Anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Kurang Setuju (KS)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1 Sebagai profesi auditor eksternal, saya

menanamkan paradigma agar

melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

2 Sebagai auditor eksternal, saya benar-

benar mengabdikan diri saya dalam

pekerjaan.

3 Saya senang menerima masukan dari

orang lain agar pekerjaan saya berjalan

dengan baik.

4 Saya senang membaca dan mencari

referensi tentang profesi auditor eksternal

5 Kewajiban dari profesi auditor eksternal

adalah memberikan transparansi kepada

masyarakat

6 Terkadang saya tertekan akan

kepentingan profesi auditor eksternal

7 Tidak banyak orang yang mengetahui

bahwa audit eksternal itu penting

8 Jika ada peraturan atau independensi

dilanggar oleh auditor eksternal, akan

merugikan publik

9 Menjadi auditor eksternal adalah cita-cita

saya dari kecil

10 Saya sudah tidak ada semangat lagi

dalam menjalani pekerjaan sebagai

auditor eksternal

11 Saya akan tetap menekuni pekerjaan saya

walaupun gaji nya tidak sesuai harapan

saya

12 Saya senang dan puas ketika melihat

dedikasi teman saya terhadap profesinya

(eksternal auditor)

Page 132: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

116

II. Variabel Etika Profesi

Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

Anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Kurang Setuju (KS)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1 Sebagai auditor eksternal, saya selalu

bertanggung jawab terhadap profesi yang

telah saya pilih.

2 Dalam pekerjaan, saya mementingkan

kepentingan umum dibandingkan kepentingan

pribadi.

3 Saya bekerja sebagai satu kesatuan rekan

kerja/tim

4 Saya selalu bersikap objektif ketika

mengambil keputusan terhadap hasil

pemeriksaan laporan keuangan

5 Prinsip kehati-hatian dalam pekerjaan selalu

saya terapkan.

6 Saya tidak akan membocorkan rahasia klien

kepada pesaing

7 Kepercayaan publik adalah segala-galanya

bagi saya. Saya tidak akan rusak kepercayaan

itu.

8 Dalam bekerja, saya selalu melakukan tahap-

tahap pemeriksaan laporan keuangan sesuai

standar teknis yang ditetapkan

9 Saya selalu bekerja sesuai dengan kode etik

dalam memeriksa laporan keuangan

10 Saya akan terus memegang teguh kode etik

walaupun kompensasinya kecil

11 Dalam bekerja, saya akan menggunakan kode

etik hanya sesuai dengan keinginan saya

12 Saya bekerja dengan baik bahkan bersikap

lebih dari ketentuan yang terdapat dalam kode

etik

Page 133: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

117

13 Menurut saya, jika semua menerapkan kode

etik, masyarakat tidak akan kecewa dengan

profesi auditor eksternal

14 Menurut saya, kode etik auditor eksternal di

Indonesia sudah sempurna

Page 134: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

118

III. Variabel Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

Anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Tidak Tahu (TT)

Menurut pengalaman dan dari pelatihan yang diperoleh Bapak/Ibu/Saudara

selama ini, apakah tindakan-tindakan berikut ini merupakan suatu bentuk

kekeliruan.

No Pernyataan STS TS TT S SS

1 Fungsi penjualan tidak terpisahdari

fungsi pemberi otorisasi kredit

2 Fungsi pencatat piutang tidak

terpisah dari fungsi penjualan

3 Fungsi penjualan tidak terpisahdari

fungsi penerimaan kas

4 Penerimaan kas tidak di otorisasioleh

fungsi penerima yangseharusnya

ditandai denganpembubuhan cap

lunas pada fakturpenjualan tunai dan

penempelanpita register kas pada

fakturpenjualan tunai tersebut.

5 Retur penjualan tidak di otorisasi

oleh fungsi penjualan, sehinggatidak

ada tanda tangan yangdibubuhkan

pada memo kredit.

6 Pencatatan penjualan tunai/kredit

tidak didasarkan pada faktur

penjualan yang didukung dengan

laporan penerimaan barang/surat

order pengiriman dan surat angkut

(bill of lading)

7 Pencatatan berkurangnya piutang

karena retur penjualan tidak

didasarkan pada memo kredit yang

didukung dengan laporan

penerimaan barang.

Page 135: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

119

8 Surat order pengiriman barang

tidak bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya tidak dipertanggung

jawabkan oleh fungsi penjualan

9 Bukti memorial tidak bernomor

urut tercetak dan pemakaiannya

tidak dipertanggung jawabkan oleh

fungsi pemberi otorisasi kredit

(bukti memorial untuk

penghapusan piutang)

10 Jumlah kas yang diterima dari

penjualan tunai tidak segera

disetorkan seluruhnya ke Bank

Page 136: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

120

IV. Variabel Independensi

Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

Anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Kurang Setuju (KS)

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Walaupun masyarakat tahu saya tidak

independen, saya tidak akan menarik

diri dari pekerjaan saya.

2 Saya sulit menolak permintaan klien

karena yang bersangkutan adalah

kenalan baik yang mungkin saya

butuhkan bantuannya sewaktu-waktu

3 Saya tidak akan memberitahu atasan

saya jika saya memiliki gangguan

independensi

4 Saya berupaya bersifat independen

walaupun telah lama menjalin

hubungan dengan klien

5 Saya tidak berani melaporkan

kesalahan klien karena klien dapat

mengganti posisi saya dengan auditor

lain

6 Saya tetap independen walaupun klien

mempunyai hubungan darah dengan

saya

7 Agar tidak kehilangan klien, kadang

saya bertindak tidak independen

8 Fasilitas yang saya terima dari klien

menjadikan saya sungkan terhadap

kliensehingga kurang bebas dalam

melakukanaudit.

9 Saya bersikap independen untuk

menghindari penilaian buruk dari

rekan seprofesi dalam tim

10 Jika audit yang saya lakukan buruk,

maka saya dapat menerima sanksi dari

klien.

Page 137: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

121

V. Variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas

Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

Anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Kurang Setuju (KS)

No Pernyataan STS

TS

KS

S

SS

1 Materialitas adalah suatu konsep yang

vital dalam proses audit

2 Saya merasa kesulitan dalam

menentukan tingkat materialitas suatu

transaksi

3 Saya akan selalu membuat perencanaan

audit yang akan datang

4 Materialitas adalah sesuatu yang tidak

harus dipermasalahkan

5 Materialitas merupakan pendapat

subyektif bagi masimg-masing auditor

6 Pengetahuan yang memadai sangat

diperlukan dalam melakukan audit

selain pengalaman.

7 Pengetahuan yang dimiliki seorang

auditor akan mempengaruhi tingkat

materialitas

8 Ketepatan dalam menentukan

materialitas akan mempengaruhi

pendapat yang diberikan

9 Agar tidak terjadi kesalahan, seorang

auditor harus tepat dalam menentukan

materialitas informasi keuangan

10 Tingkat materialitas suatu perusahaan

akan berbeda antara satu dengan lainnya

11 Jika terdapat kesalahan dalam

penetapan tingkat materialitas akan

mempengaruhi keputusan.

12 Untuk menentukan tingkat materialitas,

diperlukan pengetahuan tambahan.

Page 138: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

122

LAMPIRAN 4:

JAWABAN

RESPONDEN

Page 139: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

123

JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS

No.

Jenis

Kelamin Usia Jabatan

Pendidikan

Terakhir

Pengalaman

Kerja

1 2 2 2 2 1

2 2 1 1 2 1

3 2 1 1 2 1

4 2 2 1 2 1

5 1 2 2 2 1

6 1 3 3 3 2

7 1 2 1 2 1

8 1 2 2 2 1

9 2 1 1 2 1

10 2 1 1 2 1

11 2 1 1 2 2

12 1 2 1 2 1

13 1 1 1 2 1

14 1 2 1 2 1

15 2 2 1 2 1

16 2 1 1 1 1

17 1 2 2 2 2

18 1 1 1 2 1

19 1 1 1 2 1

20 2 1 1 2 1

21 1 2 1 2 1

22 1 2 1 2 1

23 1 1 1 2 1

24 2 2 2 2 2

25 2 1 1 2 1

26 1 1 1 2 1

27 1 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1

29 2 1 1 2 1

30 1 2 1 2 1

31 1 2 1 2 1

32 1 1 1 2 1

33 2 1 1 2 1

34 1 2 1 2 1

Page 140: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

124

35 1 3 2 2 2

36 1 2 1 2 1

37 2 3 1 2 1

38 1 1 1 2 1

39 1 2 1 2 1

40 2 2 1 2 1

41 2 1 1 1 1

42 1 3 1 2 2

43 1 1 1 2 1

44 1 2 2 2 1

45 2 2 1 2 1

46 2 1 1 1 1

47 1 1 1 2 1

48 1 1 1 2 1

49 1 2 1 2 1

50 2 2 1 2 1

51 2 2 1 2 2

52 1 2 1 2 2

53 1 1 2 2 1

54 1 1 1 2 1

55 1 2 1 2 1

56 1 2 1 1 1

57 1 1 1 2 1

58 2 1 1 2 2

59 1 1 1 2 1

60 1 2 1 2 1

61 1 2 1 2 1

62 1 2 1 2 1

63 1 2 2 2 1

64 1 1 1 2 1

65 1 2 1 2 2

66 1 2 1 2 1

67 1 2 1 2 1

68 1 1 1 2 1

69 1 1 1 2 1

70 1 1 1 2 1

71 1 2 1 2 1

72 2 2 1 1 1

Page 141: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

125

73 1 2 2 2 1

74 1 1 1 2 1

75 2 2 1 2 1

76 1 1 1 2 1

77 2 1 1 2 1

78 1 2 1 2 1

79 2 1 1 2 2

80 1 2 2 2 1

81 1 1 1 2 1

82 2 1 1 2 1

83 2 1 1 2 1

84 2 3 1 2 1

85 1 1 1 2 1

86 1 3 3 3 3

87 1 3 2 1 1

88 2 1 1 2 1

89 1 3 2 2 3

90 1 3 2 2 1

Page 142: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

126

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4

4 2 5 4 4 4 5 4 3 4 3 5

2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4

3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4

2 2 2 5 2 5 2 2 5 2 5 2

2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3

2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 3 4

2 3 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 5 2 5 4

3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3

2 3 3 5 2 5 3 2 3 2 3 3

2 3 4 4 2 4 4 2 5 2 5 4

2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 4 4 5 2 5 4 2 3 2 3 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 5 2 5 4 2 3 2 3 4

2 3 4 4 2 4 4 2 5 2 5 4

2 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4

Page 143: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

127

2 4 4 2 2 2 4 2 5 2 5 4

2 4 4 4 2 4 4 2 5 2 5 4

3 4 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 3 3 2 3 3 2 5 2 5 3

2 2 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3

3 2 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4

2 5 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4

2 3 4 5 2 5 4 2 4 2 4 4

2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3

2 5 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 4 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 2 5 5 2 5 5 2 3 2 3 5

3 2 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5

2 4 3 2 2 2 3 2 5 2 5 3

2 4 5 4 2 4 5 2 5 2 5 5

3 4 5 4 3 4 5 3 5 3 5 5

2 5 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3

2 5 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

Page 144: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

128

2 4 4 5 2 5 4 2 4 2 4 4

2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3

2 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4

3 4 5 4 3 4 5 3 3 3 3 5

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 4 2 4 4

2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 3 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4

3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 2 5 2 5 2 2 2 2 2 2

2 2 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3

2 4 4 5 2 5 4 2 4 2 4 4

2 3 4 4 2 4 4 2 5 2 5 4

2 2 4 5 2 5 4 2 2 2 2 4

2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4

3 2 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4

Page 145: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

129

2 5 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4

2 3 4 5 2 5 4 2 4 2 4 4

2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3

2 5 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 4 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 2 5 5 2 5 5 2 3 2 3 5

2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3

2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 3 4

2 3 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 5 2 5 4

3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3

2 3 3 5 2 5 3 2 3 2 3 3

2 3 4 4 2 4 4 2 5 2 5 4

2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4

2 4 4 5 2 5 4 2 3 2 3 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4

2 2 4 5 2 5 4 2 3 2 3 4

Page 146: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

130

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL ETIKA PROFESI

EP1 EP2 EP3 EP4 EP5 EP6 EP7 EP8 EP9 EP10 EP11 EP12 EP13 EP14

4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4

4 2 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2

3 2 2 3 3 2 2 4 5 4 2 2 2 4

4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2

5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

2 2 5 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4

1 2 2 1 1 4 4 4 4 3 2 2 2 2

2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

4 3 3 4 2 5 4 5 5 4 2 2 2 3

4 3 3 4 2 5 4 5 5 4 2 2 2 4

4 2 4 4 2 5 4 5 5 4 2 2 2 4

2 2 4 2 2 5 5 4 4 2 2 2 2 5

3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 5

3 4 4 3 3 4 5 5 5 2 2 2 2 4

2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2

4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 2 2 2 5

3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 5

2 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 2 2 3

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4

4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 1

3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 4

3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3

3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 2

4 2 3 4 2 5 4 5 4 5 2 2 2 4

4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4

4 2 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

Page 147: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

131

4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2

3 2 2 3 3 2 2 4 5 4 2 2 2 4

4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2

5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

2 2 5 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2

4 2 3 4 5 3 4 5 4 5 3 3 3 3

4 2 3 4 4 5 3 5 3 5 2 2 2 3

3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 4

4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 5

3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 4

2 2 4 2 5 4 5 4 5 4 2 2 2 3

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2

3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 5

3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3

4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4

4 2 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2

3 2 2 3 3 2 2 4 5 4 2 2 2 4

4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2

5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

2 2 5 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

2 3 4 2 1 4 4 4 4 2 3 3 3 3

2 2 4 2 2 4 4 5 5 2 2 2 2 4

3 4 2 3 3 5 5 4 4 4 2 2 2 3

4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 5

3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2

2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3

2 2 4 2 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4

3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4

Page 148: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

132

4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4

4 2 4 4 5 2 4 4 4 2 3 3 3 4

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 5

4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 2 2 2 5

4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 4

4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 2 2 2

5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 2 2 2 3

5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 2 2 2 4

4 2 5 4 4 5 5 4 5 4 2 2 2 4

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4

2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4

4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4

4 2 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2

3 2 2 3 3 2 2 4 5 4 2 2 2 4

4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2

5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

2 2 5 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4

3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4

Page 149: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

133

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PENGETAHUAN MENDETEKSI

KEKELIRUAN

PMK1 PMK2 PMK3 PMK4 PMK5 PMK6 PMK7 PMK8 PMK9 PMK10

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 2 4 4 2 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 1 4 1 1 4 1 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 150: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

134

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 5 2 2 5 2 2 2 2

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

Page 151: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

135

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 2 2 2

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 152: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

136

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INDEPENDENSI

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10

4 3 4 5 4 5 4 4 4 5

4 2 5 4 4 4 5 4 5 4

2 2 4 4 2 3 4 2 4 3

3 3 4 4 3 4 4 3 4 4

2 2 2 5 2 5 2 2 2 5

2 2 4 5 2 4 4 2 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 3 5 2 4 3 2 3 4

2 3 3 4 2 4 3 2 3 4

2 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 3 2 2 4 2 4 2

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 4 5

3 4 3 4 3 4 3 3 3 4

2 3 3 3 2 5 3 2 3 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 3 4 3 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 5 4 2 4 5

2 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 5 2 5 4 2 4 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 2 4 2 4 2

2 4 4 4 2 2 4 2 4 2

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

3 4 4 4 3 5 4 3 4 5

2 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 5 2 4 4 2 4 4

2 2 4 5 2 4 4 2 4 4

2 2 3 4 2 3 3 2 3 3

2 2 3 4 2 4 3 2 3 4

3 2 4 4 3 5 4 3 4 5

2 5 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 3 2 2 4 2 4 2

2 3 4 3 2 5 4 2 4 5

2 4 3 4 2 2 3 2 3 2

2 5 4 5 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 5 4 2 5 5 2 5 5

Page 153: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

137

3 2 5 3 3 5 5 3 5 5

2 4 3 4 2 2 3 2 3 2

2 4 5 4 2 4 5 2 5 4

3 4 5 5 3 4 5 3 5 4

2 5 3 4 2 4 3 2 3 4

2 5 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 5 2 4 4 2 4 4

2 4 4 5 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 5 4 2 4 5

2 2 3 4 2 4 3 2 3 4

2 3 3 5 2 4 3 2 3 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 3 2 3 4 2 4 3

3 4 5 4 3 4 5 3 5 4

2 4 4 3 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 4 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 3 2 2 4 2 4 2

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 4 2 3 4 2 4 3

3 3 4 4 3 4 4 3 4 4

2 2 4 5 2 4 4 2 4 4

2 4 2 5 2 5 2 2 2 5

2 2 3 4 2 4 3 2 3 4

2 4 4 5 2 5 4 2 4 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 5 2 5 4 2 4 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 3 2 2 4 2 4 2

3 2 4 4 3 5 4 3 4 5

2 5 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 3 2 2 4 2 4 2

2 3 4 3 2 5 4 2 4 5

2 4 3 4 2 2 3 2 3 2

2 5 4 5 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 5 4 2 5 5 2 5 5

2 3 3 5 2 4 3 2 3 4

2 3 3 4 2 4 3 2 3 4

Page 154: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

138

2 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 3 2 2 4 2 4 2

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 4 4 5 2 5 4 2 4 5

3 4 3 4 3 4 3 3 3 4

2 3 3 3 2 5 3 2 3 5

2 3 4 4 2 4 4 2 4 4

2 3 4 3 2 4 4 2 4 4

2 4 4 4 2 5 4 2 4 5

2 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 5 2 5 4 2 4 5

Page 155: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

139

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MATERIALITAS

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12

5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

4 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4

4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5

4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4

4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4

4 4 4 4 4 5 4 2 3 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5

4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 5

4 4 2 3 2 4 4 3 5 4 4 5

4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 5

4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4

5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5

5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5

4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4

4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 5

4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 2 4

3 5 4 4 5 4 3 5 3 3 2 5

4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4

4 3 3 4 3 3 3 4 5 3 5 5

4 5 2 4 4 4 4 1 3 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3

4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 5

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4

4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5

5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4

4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4

5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4

4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 5 4

5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4

5 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5

4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

Page 156: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

140

4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5

4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4

5 2 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5

5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5

4 2 2 5 3 5 4 5 3 4 4 4

4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4

5 4 4 4 4 3 5 3 5 5 4 5

5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5

3 3 5 5 5 5 3 3 5 3 4 3

5 2 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5

5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 4 5

4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 3 4

4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4

5 2 3 3 2 5 5 3 4 5 4 5

5 4 5 5 4 3 5 4 3 5 4 5

5 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5

4 3 3 5 5 3 4 3 4 4 4 4

3 2 5 4 2 3 3 5 5 3 2 3

4 4 5 3 5 5 4 5 3 4 4 4

5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5

5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5

4 3 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4

5 4 5 3 4 5 5 4 3 5 4 5

5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5

3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3

5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5

5 2 4 4 3 3 5 3 4 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5

4 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4

4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 2 4

5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4

4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4

5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4

4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 5 4

5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4

5 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5

4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5

4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4

4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4

Page 157: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

141

4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5

4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 5 5

4 4 2 3 2 4 4 3 5 4 4 5

4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5

4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4

5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5

5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5

4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4

Page 158: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

142

LAMPIRAN 5:

HASIL

PENGUJIAN

INSTRUMEN

PENELITIAN

Page 159: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

143

HASIL UJI VALIDITAS

Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 TP

P1 Pearson Correlation 1 -.008 .230* .177 1.000** .177 .230* 1.000** -.023 1.000** -.023 .230* .625**

Sig. (2-tailed) .942 .029 .095 .000 .095 .029 .000 .830 .000 .830 .029 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 6.533 19.156 6.533 5.489 19.156 -.733 19.156 -.733 5.489 104.378

Covariance .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 1.173

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P2 Pearson Correlation -.008 1 -.040 -.020 -.008 -.020 -.040 -.008 .127 -.008 .127 -.040 .258*

Sig. (2-tailed) .942 .710 .849 .942 .849 .710 .942 .234 .942 .234 .710 .014

Sum of Squares and Cross-products -.311 83.122 -1.978 -1.567 -.311 -1.567 -1.978 -.311 8.467 -.311 8.467 -1.978 89.744

Covariance -.003 .934 -.022 -.018 -.003 -.018 -.022 -.003 .095 -.003 .095 -.022 1.008

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P3 Pearson Correlation .230* -.040 1 .077 .230* .077 1.000** .230* .107 .230* .107 1.000** .600**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .472 .029 .472 .000 .029 .317 .029 .317 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 3.533 5.489 3.533 29.822 5.489 4.267 5.489 4.267 29.822 125.044

Covariance .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335 1.405

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P4 Pearson Correlation .177 -.020 .077 1 .177 1.000** .077 .177 -.062 .177 -.062 .077 .527**

Sig. (2-tailed) .095 .849 .472 .095 .000 .472 .095 .564 .095 .564 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 6.533 -1.567 3.533 70.900 6.533 70.900 3.533 6.533 -3.800 6.533 -3.800 3.533 169.367

Covariance .073 -.018 .040 .797 .073 .797 .040 .073 -.043 .073 -.043 .040 1.903

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P5 Pearson Correlation 1.000** -.008 .230* .177 1 .177 .230* 1.000** -.023 1.000** -.023 .230* .625**

Sig. (2-tailed) .000 .942 .029 .095 .095 .029 .000 .830 .000 .830 .029 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 6.533 19.156 6.533 5.489 19.156 -.733 19.156 -.733 5.489 104.378

Covariance .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 1.173

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P6 Pearson Correlation .177 -.020 .077 1.000** .177 1 .077 .177 -.062 .177 -.062 .077 .527**

Sig. (2-tailed) .095 .849 .472 .000 .095 .472 .095 .564 .095 .564 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 6.533 -1.567 3.533 70.900 6.533 70.900 3.533 6.533 -3.800 6.533 -3.800 3.533 169.367

Covariance .073 -.018 .040 .797 .073 .797 .040 .073 -.043 .073 -.043 .040 1.903

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 160: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

144

P7

Pearson Correlation

.230*

-.040

1.000**

.077

.230*

.077

1

.230*

.107

.230*

.107

1.000**

.600**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .000 .472 .029 .472 .029 .317 .029 .317 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 3.533 5.489 3.533 29.822 5.489 4.267 5.489 4.267 29.822 125.044

Covariance .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335 1.405

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P8 Pearson Correlation 1.000** -.008 .230* .177 1.000** .177 .230* 1 -.023 1.000** -.023 .230* .625**

Sig. (2-tailed) .000 .942 .029 .095 .000 .095 .029 .830 .000 .830 .029 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 6.533 19.156 6.533 5.489 19.156 -.733 19.156 -.733 5.489 104.378

Covariance .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 1.173

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P9 Pearson Correlation -.023 .127 .107 -.062 -.023 -.062 .107 -.023 1 -.023 1.000** .107 .422**

Sig. (2-tailed) .830 .234 .317 .564 .830 .564 .317 .830 .830 .000 .317 .000

Sum of Squares and Cross-products -.733 8.467 4.267 -3.800 -.733 -3.800 4.267 -.733 53.600 -.733 53.600 4.267 117.933

Covariance -.008 .095 .048 -.043 -.008 -.043 .048 -.008 .602 -.008 .602 .048 1.325

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P10 Pearson Correlation 1.000** -.008 .230* .177 1.000** .177 .230* 1.000** -.023 1 -.023 .230* .625**

Sig. (2-tailed) .000 .942 .029 .095 .000 .095 .029 .000 .830 .830 .029 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 6.533 19.156 6.533 5.489 19.156 -.733 19.156 -.733 5.489 104.378

Covariance .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 1.173

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P11 Pearson Correlation -.023 .127 .107 -.062 -.023 -.062 .107 -.023 1.000** -.023 1 .107 .422**

Sig. (2-tailed) .830 .234 .317 .564 .830 .564 .317 .830 .000 .830 .317 .000

Sum of Squares and Cross-products -.733 8.467 4.267 -3.800 -.733 -3.800 4.267 -.733 53.600 -.733 53.600 4.267 117.933

Covariance -.008 .095 .048 -.043 -.008 -.043 .048 -.008 .602 -.008 .602 .048 1.325

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P12 Pearson Correlation .230* -.040 1.000** .077 .230* .077 1.000** .230* .107 .230* .107 1 .600**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .000 .472 .029 .472 .000 .029 .317 .029 .317 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 3.533 5.489 3.533 29.822 5.489 4.267 5.489 4.267 29.822 125.044

Covariance .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335 1.405

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

TP Pearson Correlation .625** .258* .600** .527** .625** .527** .600** .625** .422** .625** .422** .600** 1

Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products 104.378 89.744 125.044 169.367 104.378 169.367 125.044 104.378 117.933 104.378 117.933 125.044 1456.989

Covariance 1.173 1.008 1.405 1.903 1.173 1.903 1.405 1.173 1.325 1.173 1.325 1.405 16.371

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 161: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

145

Hasil Uji Validitas Variabel Etika Profesi

Correlations

EP1 EP2 EP3 EP4 EP5 EP6 EP7 EP8 EP9 EP10 EP11 EP12 EP13 EP14 TEP

EP1 Pearson Correlation 1 .243* .061 1.000** .382** .112 .036 .423** .401** .472** .459** .459** .459** .049 .760**

Sig. (2-tailed) .021 .571 .000 .000 .294 .734 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .646 .000

Sum of Squares and Cross-products

78.622 16.667 3.822 78.622 29.644 7.533 2.244 25.911 27.044 31.978 27.267 27.267 27.267 4.000 387.889

Covariance .883 .187 .043 .883 .333 .085 .025 .291 .304 .359 .306 .306 .306 .045 4.358

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP2 Pearson Correlation .243* 1 .030 .243* .167 .323** .396** .268* .209* .124 .212* .212* .212* .014 .482**

Sig. (2-tailed) .021 .777 .021 .115 .002 .000 .011 .048 .244 .045 .045 .045 .895 .000

Sum of Squares and Cross-products

16.667 60.000 1.667 16.667 11.333 19.000 21.333 14.333 12.333 7.333 11.000 11.000 11.000 1.000 214.667

Covariance .187 .674 .019 .187 .127 .213 .240 .161 .139 .082 .124 .124 .124 .011 2.412

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP3 Pearson Correlation .061 .030 1 .061 .181 .114 .174 -.136 -.169 -.192 .316** .316** .316** .000 .256*

Sig. (2-tailed) .571 .777 .571 .088 .286 .100 .201 .111 .070 .002 .002 .002 1.000 .015

Sum of Squares and Cross-products

3.822 1.667 50.622 3.822 11.244 6.133 8.644 -6.689 -9.156 -10.422 15.067 15.067 15.067 .000 104.889

Covariance .043 .019 .569 .043 .126 .069 .097 -.075 -.103 -.117 .169 .169 .169 .000 1.179

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP4 Pearson Correlation 1.000** .243* .061 1 .382** .112 .036 .423** .401** .472** .459** .459** .459** .049 .760**

Sig. (2-tailed) .000 .021 .571 .000 .294 .734 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .646 .000

Sum of Squares and Cross-products

78.622 16.667 3.822 78.622 29.644 7.533 2.244 25.911 27.044 31.978 27.267 27.267 27.267 4.000 387.889

Covariance .883 .187 .043 .883 .333 .085 .025 .291 .304 .359 .306 .306 .306 .045 4.358

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP5 Pearson Correlation .382** .167 .181 .382** 1 .125 .251* -.023 .086 .332** .122 .122 .122 .000 .457**

Sig. (2-tailed) .000 .115 .088 .000 .242 .017 .831 .423 .001 .253 .253 .253 1.000 .000

Sum of Squares and Cross-products

29.644 11.333 11.244 29.644 76.489 8.267 15.289 -1.378 5.689 22.156 7.133 7.133 7.133 .000 229.778

Covariance .333 .127 .126 .333 .859 .093 .172 -.015 .064 .249 .080 .080 .080 .000 2.582

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 162: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

146

EP6

Pearson Correlation

.112 .323** .114 .112 .125 1 .645** .288** .147 .108 -.043 -.043 -.043 .129 .395**

Sig. (2-tailed) .294 .002 .286 .294 .242 .000 .006 .168 .310 .686 .686 .686 .226 .000

Sum of Squares and Cross-products

7.533 19.000 6.133 7.533 8.267 57.600 34.067 15.067 8.467 6.267 -2.200 -2.200 -2.200 9.000 172.333

Covariance .085 .213 .069 .085 .093 .647 .383 .169 .095 .070 -.025 -.025 -.025 .101 1.936

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP7 Pearson Correlation .036 .396** .174 .036 .251* .645** 1 .142 .209* .150 -.053 -.053 -.053 .109 .394**

Sig. (2-tailed) .734 .000 .100 .734 .017 .000 .182 .048 .159 .621 .621 .621 .305 .000

Sum of Squares and Cross-products

2.244 21.333 8.644 2.244 15.289 34.067 48.489 6.822 11.089 7.956 -2.467 -2.467 -2.467 7.000 157.778

Covariance .025 .240 .097 .025 .172 .383 .545 .077 .125 .089 -.028 -.028 -.028 .079 1.773

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP8 Pearson Correlation .423** .268* -.136 .423** -.023 .288** .142 1 .627** .243* .455** .455** .455** .055 .604**

Sig. (2-tailed) .000 .011 .201 .000 .831 .006 .182 .000 .021 .000 .000 .000 .606 .000

Sum of Squares and Cross-products

25.911 14.333 -6.689 25.911 -1.378 15.067 6.822 47.656 32.922 12.789 21.033 21.033 21.033 3.500 239.944

Covariance .291 .161 -.075 .291 -.015 .169 .077 .535 .370 .144 .236 .236 .236 .039 2.696

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP9 Pearson Correlation .401** .209* -.169 .401** .086 .147 .209* .627** 1 .445** .260* .260* .260* .165 .572**

Sig. (2-tailed) .000 .048 .111 .000 .423 .168 .048 .000 .000 .013 .013 .013 .121 .000

Sum of Squares and Cross-products

27.044 12.333 -9.156 27.044 5.689 8.467 11.089 32.922 57.789 25.856 13.233 13.233 13.233 11.500 250.278

Covariance .304 .139 -.103 .304 .064 .095 .125 .370 .649 .291 .149 .149 .149 .129 2.812

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP10 Pearson Correlation .472** .124 -.192 .472** .332** .108 .150 .243* .445** 1 .110 .110 .110 .178 .509**

Sig. (2-tailed) .000 .244 .070 .000 .001 .310 .159 .021 .000 .302 .302 .302 .093 .000

Sum of Squares and Cross-products

31.978 7.333 -10.422 31.978 22.156 6.267 7.956 12.789 25.856 58.322 5.633 5.633 5.633 12.500 223.611

Covariance .359 .082 -.117 .359 .249 .070 .089 .144 .291 .655 .063 .063 .063 .140 2.512

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 163: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

147

EP11

Pearson Correlation

.459** .212* .316** .459** .122 -.043 -.053 .455** .260* .110 1 1.000** 1.000** .089 .682**

Sig. (2-tailed) .000 .045 .002 .000 .253 .686 .621 .000 .013 .302 .000 .000 .403 .000

Sum of Squares and Cross-products

27.267 11.000 15.067 27.267 7.133 -2.200 -2.467 21.033 13.233 5.633 44.900 44.900 44.900 5.500 263.167

Covariance .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP12 Pearson Correlation .459** .212* .316** .459** .122 -.043 -.053 .455** .260* .110 1.000** 1 1.000** .089 .682**

Sig. (2-tailed) .000 .045 .002 .000 .253 .686 .621 .000 .013 .302 .000 .000 .403 .000

Sum of Squares and Cross-products

27.267 11.000 15.067 27.267 7.133 -2.200 -2.467 21.033 13.233 5.633 44.900 44.900 44.900 5.500 263.167

Covariance .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP13 Pearson Correlation .459** .212* .316** .459** .122 -.043 -.053 .455** .260* .110 1.000** 1.000** 1 .089 .682**

Sig. (2-tailed) .000 .045 .002 .000 .253 .686 .621 .000 .013 .302 .000 .000 .403 .000

Sum of Squares and Cross-products

27.267 11.000 15.067 27.267 7.133 -2.200 -2.467 21.033 13.233 5.633 44.900 44.900 44.900 5.500 263.167

Covariance .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

EP14 Pearson Correlation .049 .014 .000 .049 .000 .129 .109 .055 .165 .178 .089 .089 .089 1 .290**

Sig. (2-tailed) .646 .895 1.000 .646 1.000 .226 .305 .606 .121 .093 .403 .403 .403 .006

Sum of Squares and Cross-products

4.000 1.000 .000 4.000 .000 9.000 7.000 3.500 11.500 12.500 5.500 5.500 5.500 84.500 153.500

Covariance .045 .011 .000 .045 .000 .101 .079 .039 .129 .140 .062 .062 .062 .949 1.725

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

TEP Pearson Correlation .760** .482** .256* .760** .457** .395** .394** .604** .572** .509** .682** .682** .682** .290** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006

Sum of Squares and Cross-products

387.889 214.667 104.889 387.889 229.778 172.333 157.778 239.944 250.278 223.611 263.167 263.167 263.167 153.500 3312.056

Covariance 4.358 2.412 1.179 4.358 2.582 1.936 1.773 2.696 2.812 2.512 2.957 2.957 2.957 1.725 37.214

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 164: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

148

Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

Correlations

PMK1 PMK2 PMK3 PMK4 PMK5 PMK6 PMK7 PMK8 PMK9 PMK10 TPMK

PMK1 Pearson Correlation 1 1.000** .217* 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK2 Pearson Correlation 1.000** 1 .217* 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK3 Pearson Correlation .217* .217* 1 .217* .217* 1.000** .217* .217* .217* .217* .335**

Sig. (2-tailed) .040 .040 .040 .040 .000 .040 .040 .040 .040 .001

Sum of Squares and Cross-products

12.467 12.467 29.822 12.467 12.467 29.822 12.467 12.467 12.467 12.467 159.378

Covariance .140 .140 .335 .140 .140 .335 .140 .140 .140 .140 1.791

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK4 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .217* 1 1.000** .217* 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Page 165: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

149

PMK5

Pearson Correlation

1.000** 1.000** .217* 1.000** 1 .217* 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK6 Pearson Correlation .217* .217* 1.000** .217* .217* 1 .217* .217* .217* .217* .335**

Sig. (2-tailed) .040 .040 .000 .040 .040 .040 .040 .040 .040 .001

Sum of Squares and Cross-products

12.467 12.467 29.822 12.467 12.467 29.822 12.467 12.467 12.467 12.467 159.378

Covariance .140 .140 .335 .140 .140 .335 .140 .140 .140 .140 1.791

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK7 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** .217* 1 1.000** 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK8 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1 1.000** 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK9 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** 1 1.000** .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

Page 166: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

150

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

PMK10 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** .217* 1.000** 1.000** 1.000** 1 .992**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 12.467 110.400 110.400 110.400 110.400 908.133

Covariance 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

TPMK Pearson Correlation .992** .992** .335** .992** .992** .335** .992** .992** .992** .992** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 Sum of Squares and Cross-products

908.133 908.133 159.378 908.133 908.133 159.378 908.133 908.133 908.133 908.133 7583.822

Covariance 10.204 10.204 1.791 10.204 10.204 1.791 10.204 10.204 10.204 10.204 85.211

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 167: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

151

Hasil Uji Validitas Variabel Independensi

Correlations

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

I1 Pearson Correlation 1 -.008 .230* .029 1.000** .177 .230* 1.000** .230* .177 .600**

Sig. (2-tailed) .942 .029 .789 .000 .095 .029 .000 .029 .095 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 .756 19.156 6.533 5.489 19.156 5.489 6.533 87.444

Covariance .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I2 Pearson Correlation -.008 1 -.040 .109 -.008 -.020 -.040 -.008 -.040 -.020 .260*

Sig. (2-tailed) .942 .710 .307 .942 .849 .710 .942 .710 .849 .013

Sum of Squares and Cross-products -.311 83.122 -1.978 5.989 -.311 -1.567 -1.978 -.311 -1.978 -1.567 79.111

Covariance -.003 .934 -.022 .067 -.003 -.018 -.022 -.003 -.022 -.018 .889

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I3 Pearson Correlation .230* -.040 1 -.119 .230* .077 1.000** .230* 1.000** .077 .589**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .265 .029 .472 .000 .029 .000 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 -3.911 5.489 3.533 29.822 5.489 29.822 3.533 107.111

Covariance .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I4 Pearson Correlation .029 .109 -.119 1 .029 .359** -.119 .029 -.119 .359** .345**

Sig. (2-tailed) .789 .307 .265 .789 .001 .265 .789 .265 .001 .001

Sum of Squares and Cross-products .756 5.989 -3.911 36.456 .756 18.233 -3.911 .756 -3.911 18.233 69.444

Covariance .008 .067 -.044 .410 .008 .205 -.044 .008 -.044 .205 .780

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I5 Pearson Correlation 1.000** -.008 .230* .029 1 .177 .230* 1.000** .230* .177 .600**

Sig. (2-tailed) .000 .942 .029 .789 .095 .029 .000 .029 .095 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 .756 19.156 6.533 5.489 19.156 5.489 6.533 87.444

Covariance .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I6 Pearson Correlation .177 -.020 .077 .359** .177 1 .077 .177 .077 1.000** .673**

Sig. (2-tailed) .095 .849 .472 .001 .095 .472 .095 .472 .000 .000

Page 168: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

152

Sum of Squares and Cross-products 6.533 -1.567 3.533 18.233 6.533 70.900 3.533 6.533 3.533 70.900 188.667

Covariance .073 -.018 .040 .205 .073 .797 .040 .073 .040 .797 2.120

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I7 Pearson Correlation .230* -.040 1.000** -.119 .230* .077 1 .230* 1.000** .077 .589**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .000 .265 .029 .472 .029 .000 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 -3.911 5.489 3.533 29.822 5.489 29.822 3.533 107.111

Covariance .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I8 Pearson Correlation 1.000** -.008 .230* .029 1.000** .177 .230* 1 .230* .177 .600**

Sig. (2-tailed) .000 .942 .029 .789 .000 .095 .029 .029 .095 .000

Sum of Squares and Cross-products 19.156 -.311 5.489 .756 19.156 6.533 5.489 19.156 5.489 6.533 87.444

Covariance .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I9 Pearson Correlation .230* -.040 1.000** -.119 .230* .077 1.000** .230* 1 .077 .589**

Sig. (2-tailed) .029 .710 .000 .265 .029 .472 .000 .029 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 5.489 -1.978 29.822 -3.911 5.489 3.533 29.822 5.489 29.822 3.533 107.111

Covariance .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

I10 Pearson Correlation .177 -.020 .077 .359** .177 1.000** .077 .177 .077 1 .673**

Sig. (2-tailed) .095 .849 .472 .001 .095 .000 .472 .095 .472 .000

Sum of Squares and Cross-products 6.533 -1.567 3.533 18.233 6.533 70.900 3.533 6.533 3.533 70.900 188.667

Covariance .073 -.018 .040 .205 .073 .797 .040 .073 .040 .797 2.120

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

TI Pearson Correlation .600** .260* .589** .345** .600** .673** .589** .600** .589** .673** 1

Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 Sum of Squares and Cross-products

87.444 79.111 107.111 69.444 87.444 188.667 107.111 87.444 107.111 188.667 1109.55

6

Covariance .983 .889 1.203 .780 .983 2.120 1.203 .983 1.203 2.120 12.467

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 169: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

153

Hasil Uji Validitas Variabel Materialitas

Correlations

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 TM

M1 Pearson Correlation 1 .205 .241* -.011 .146 .194 .469** .047 .123 .469** .216* .406** .558**

Sig. (2-tailed) .052 .022 .920 .169 .067 .000 .658 .249 .000 .041 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

40.989 11.267 11.211 -.422 8.278 9.211 19.256 2.856 5.622 19.256 11.633 14.189 153.344

Covariance .461 .127 .126 -.005 .093 .103 .216 .032 .063 .216 .131 .159 1.723

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M2 Pearson Correlation .205 1 .223* .267* .374** .140 .361** -.019 -.048 .361** -.058 .095 .504**

Sig. (2-tailed) .052 .035 .011 .000 .187 .000 .859 .655 .000 .586 .371 .000

Sum of Squares and Cross-products

11.267 73.600 13.933 14.133 28.333 8.933 19.867 -1.533 -2.933 19.867 -4.200 4.467 185.733

Covariance .127 .827 .157 .159 .318 .100 .223 -.017 -.033 .223 -.047 .050 2.087

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M3 Pearson Correlation .241* .223* 1 .335** .291** .241* .217* .287** .176 .217* -.001 -.040 .552**

Sig. (2-tailed) .022 .035 .001 .005 .022 .040 .006 .097 .040 .996 .708 .000

Sum of Squares and Cross-products

11.211 13.933 52.989 15.022 18.722 12.989 10.144 19.744 9.178 10.144 -.033 -1.589 172.456

Covariance .126 .157 .595 .169 .210 .146 .114 .222 .103 .114 .000 -.018 1.938

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M4 Pearson Correlation -.011 .267* .335** 1 .231* .110 .271** .181 .015 .271** .098 -.233* .431**

Sig. (2-tailed) .920 .011 .001 .029 .302 .010 .088 .891 .010 .360 .027 .000

Sum of Squares and Cross-products

-.422 14.133 15.022 37.956 12.556 5.022 10.711 10.511 .644 10.711 5.067 -7.822 114.089

Covariance -.005 .159 .169 .426 .141 .056 .120 .118 .007 .120 .057 -.088 1.282

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M5 Pearson Correlation .146 .374** .291** .231* 1 .286** .170 .139 -.009 .170 -.065 -.015 .499**

Sig. (2-tailed) .169 .000 .005 .029 .006 .110 .191 .934 .110 .543 .889 .000

Sum of Squares and Cross-products

8.278 28.333 18.722 12.556 78.056 18.722 9.611 11.611 -.556 9.611 -4.833 -.722 189.389

Page 170: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

154

Covariance .093 .318 .210 .141 .877 .210 .108 .130 -.006 .108 -.054 -.008 2.128

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M6 Pearson Correlation .194 .140 .241* .110 .286** 1 .361** .111 .022 .361** .096 .183 .523**

Sig. (2-tailed) .067 .187 .022 .302 .006 .000 .299 .835 .000 .370 .084 .000

Sum of Squares and Cross-products

9.211 8.933 12.989 5.022 18.722 54.989 17.144 7.744 1.178 17.144 5.967 7.411 166.456

Covariance .103 .100 .146 .056 .210 .618 .193 .087 .013 .193 .067 .083 1.870

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M7 Pearson Correlation .469** .361** .217* .271** .170 .361** 1 .187 .080 1.000** .212* .276** .745**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .010 .110 .000 .078 .451 .000 .045 .008 .000

Sum of Squares and Cross-products

19.256 19.867 10.144 10.711 9.611 17.144 41.122 11.322 3.689 41.122 11.433 9.656 205.078

Covariance .216 .223 .114 .120 .108 .193 .462 .127 .041 .462 .128 .108 2.304

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M8 Pearson Correlation .047 -.019 .287** .181 .139 .111 .187 1 .061 .187 .003 -.069 .403**

Sig. (2-tailed) .658 .859 .006 .088 .191 .299 .078 .571 .078 .978 .519 .000

Sum of Squares and Cross-products

2.856 -1.533 19.744 10.511 11.611 7.744 11.322 89.122 4.089 11.322 .233 -3.544 163.478

Covariance .032 -.017 .222 .118 .130 .087 .127 1.001 .046 .127 .003 -.040 1.837

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M9 Pearson Correlation .123 -.048 .176 .015 -.009 .022 .080 .061 1 .080 .059 .062 .266*

Sig. (2-tailed) .249 .655 .097 .891 .934 .835 .451 .571 .451 .583 .561 .011

Sum of Squares and Cross-products

5.622 -2.933 9.178 .644 -.556 1.178 3.689 4.089 51.156 3.689 3.533 2.422 81.711

Covariance .063 -.033 .103 .007 -.006 .013 .041 .046 .575 .041 .040 .027 .918

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M10 Pearson Correlation .469** .361** .217* .271** .170 .361** 1.000** .187 .080 1 .212* .276** .745**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .040 .010 .110 .000 .000 .078 .451 .045 .008 .000

Sum of Squares and Cross-products

19.256 19.867 10.144 10.711 9.611 17.144 41.122 11.322 3.689 41.122 11.433 9.656 205.078

Covariance .216 .223 .114 .120 .108 .193 .462 .127 .041 .462 .128 .108 2.304

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M11 Pearson Correlation .216* -.058 -.001 .098 -.065 .096 .212* .003 .059 .212* 1 .353** .352**

Page 171: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

155

Sig. (2-tailed) .041 .586 .996 .360 .543 .370 .045 .978 .583 .045 .001 .001

Sum of Squares and Cross-products

11.633 -4.200 -.033 5.067 -4.833 5.967 11.433 .233 3.533 11.433 70.900 16.233 127.367

Covariance .131 -.047 .000 .057 -.054 .067 .128 .003 .040 .128 .797 .182 1.431

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

M12 Pearson Correlation .406** .095 -.040 -.233* -.015 .183 .276** -.069 .062 .276** .353** 1 .342**

Sig. (2-tailed) .000 .371 .708 .027 .889 .084 .008 .519 .561 .008 .001 .001

Sum of Squares and Cross-products

14.189 4.467 -1.589 -7.822 -.722 7.411 9.656 -3.544 2.422 9.656 16.233 29.789 80.144

Covariance .159 .050 -.018 -.088 -.008 .083 .108 -.040 .027 .108 .182 .335 .900

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

TM Pearson Correlation .558** .504** .552** .431** .499** .523** .745** .403** .266* .745** .352** .342** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000 .001 .001 Sum of Squares and Cross-products

153.344 185.733 172.456 114.089 189.389 166.456 205.078 163.478 81.711 205.078 127.367 80.144 1844.322

Covariance 1.723 2.087 1.938 1.282 2.128 1.870 2.304 1.837 .918 2.304 1.431 .900 20.723

N 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 172: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

156

HASIL UJI RELIABILITAS

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 90 100.0

Excludeda 0 .0

Total 90 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.718 .792 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 2.1778 .46393 90 P2 3.1444 .96641 90 P3 3.8444 .57886 90 P4 3.9667 .89254 90 P5 2.1778 .46393 90 P6 3.9667 .89254 90 P7 3.8444 .57886 90 P8 2.1778 .46393 90 P9 3.7333 .77605 90 P10 2.1778 .46393 90 P11 3.7333 .77605 90 P12 3.8444 .57886 90

Inter-Item Correlation Matrix

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

P1 1.000 -.008 .230 .177 1.000 .177 .230 1.000 -.023 1.000 -.023 .230 P2 -.008 1.000 -.040 -.020 -.008 -.020 -.040 -.008 .127 -.008 .127 -.040 P3 .230 -.040 1.000 .077 .230 .077 1.000 .230 .107 .230 .107 1.000 P4 .177 -.020 .077 1.000 .177 1.000 .077 .177 -.062 .177 -.062 .077 P5 1.000 -.008 .230 .177 1.000 .177 .230 1.000 -.023 1.000 -.023 .230 P6 .177 -.020 .077 1.000 .177 1.000 .077 .177 -.062 .177 -.062 .077 P7 .230 -.040 1.000 .077 .230 .077 1.000 .230 .107 .230 .107 1.000 P8 1.000 -.008 .230 .177 1.000 .177 .230 1.000 -.023 1.000 -.023 .230 P9 -.023 .127 .107 -.062 -.023 -.062 .107 -.023 1.000 -.023 1.000 .107 P10 1.000 -.008 .230 .177 1.000 .177 .230 1.000 -.023 1.000 -.023 .230 P11 -.023 .127 .107 -.062 -.023 -.062 .107 -.023 1.000 -.023 1.000 .107 P12 .230 -.040 1.000 .077 .230 .077 1.000 .230 .107 .230 .107 1.000

Page 173: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

157

Inter-Item Covariance Matrix

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

P1 .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 P2 -.003 .934 -.022 -.018 -.003 -.018 -.022 -.003 .095 -.003 .095 -.022 P3 .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335 P4 .073 -.018 .040 .797 .073 .797 .040 .073 -.043 .073 -.043 .040 P5 .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 P6 .073 -.018 .040 .797 .073 .797 .040 .073 -.043 .073 -.043 .040 P7 .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335 P8 .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 P9 -.008 .095 .048 -.043 -.008 -.043 .048 -.008 .602 -.008 .602 .048 P10 .215 -.003 .062 .073 .215 .073 .062 .215 -.008 .215 -.008 .062 P11 -.008 .095 .048 -.043 -.008 -.043 .048 -.008 .602 -.008 .602 .048 P12 .062 -.022 .335 .040 .062 .040 .335 .062 .048 .062 .048 .335

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance

N of Items

Item Means 3.232 2.178 3.967 1.789 1.821 .651 12 Item Variances .466 .215 .934 .719 4.339 .071 12 Inter-Item Covariances .082 -.043 .797 .839 -18.658 .020 12 Inter-Item Correlations .241 -.062 1.000 1.062 -16.223 .125 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 36.6111 14.240 .547 . .684 P2 35.6444 15.288 .020 . .764 P3 34.9444 13.896 .496 . .683 P4 34.8222 13.361 .339 . .705 P5 36.6111 14.240 .547 . .684 P6 34.8222 13.361 .339 . .705 P7 34.9444 13.896 .496 . .683 P8 36.6111 14.240 .547 . .684 P9 35.0556 14.323 .246 . .716 P10 36.6111 14.240 .547 . .684 P11 35.0556 14.323 .246 . .716 P12 34.9444 13.896 .496 . .683

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

38.7889 16.371 4.04607 12

Page 174: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

158

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Etika Profesi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 90 100.0

Excludeda 0 .0

Total 90 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.736 .851 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

EP1 3.3556 .93989 90 EP2 2.6667 .82107 90 EP3 3.7556 .75418 90 EP4 3.3556 .93989 90 EP5 3.5111 .92705 90 EP6 3.7333 .80448 90 EP7 3.7111 .73812 90 EP8 3.8778 .73175 90 EP9 3.8111 .80580 90 EP10 3.3444 .80951 90 EP11 2.3667 .71028 90 EP12 2.3667 .71028 90 EP13 2.3667 .71028 90 EP14 3.5000 .97439 90 TEP 45.7222 6.10034 90

Inter-Item Correlation Matrix

EP1 EP2 EP3 EP4 EP5 EP6 EP7 EP8 EP9 EP10 EP11 EP12 EP13 EP14 TEP

EP1 1.000 .243 .061 1.000 .382 .112 .036 .423 .401 .472 .459 .459 .459 .049 .760 EP2 .243 1.000 .030 .243 .167 .323 .396 .268 .209 .124 .212 .212 .212 .014 .482 EP3 .061 .030 1.000 .061 .181 .114 .174 -.136 -.169 -.192 .316 .316 .316 .000 .256 EP4 1.000 .243 .061 1.000 .382 .112 .036 .423 .401 .472 .459 .459 .459 .049 .760 EP5 .382 .167 .181 .382 1.000 .125 .251 -.023 .086 .332 .122 .122 .122 .000 .457 EP6 .112 .323 .114 .112 .125 1.000 .645 .288 .147 .108 -.043 -.043 -.043 .129 .395 EP7 .036 .396 .174 .036 .251 .645 1.000 .142 .209 .150 -.053 -.053 -.053 .109 .394 EP8 .423 .268 -.136 .423 -.023 .288 .142 1.000 .627 .243 .455 .455 .455 .055 .604 EP9 .401 .209 -.169 .401 .086 .147 .209 .627 1.000 .445 .260 .260 .260 .165 .572 EP10 .472 .124 -.192 .472 .332 .108 .150 .243 .445 1.000 .110 .110 .110 .178 .509 EP11 .459 .212 .316 .459 .122 -.043 -.053 .455 .260 .110 1.000 1.000 1.000 .089 .682 EP12 .459 .212 .316 .459 .122 -.043 -.053 .455 .260 .110 1.000 1.000 1.000 .089 .682 EP13 .459 .212 .316 .459 .122 -.043 -.053 .455 .260 .110 1.000 1.000 1.000 .089 .682 EP14 .049 .014 .000 .049 .000 .129 .109 .055 .165 .178 .089 .089 .089 1.000 .290 TEP .760 .482 .256 .760 .457 .395 .394 .604 .572 .509 .682 .682 .682 .290 1.000

Page 175: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

159

Inter-Item Covariance Matrix

EP1 EP2 EP3 EP4 EP5 EP6 EP7 EP8 EP9 EP10 EP11 EP12 EP13 EP14 TEP

EP1 .883 .187 .043 .883 .333 .085 .025 .291 .304 .359 .306 .306 .306 .045 4.358 EP2 .187 .674 .019 .187 .127 .213 .240 .161 .139 .082 .124 .124 .124 .011 2.412 EP3 .043 .019 .569 .043 .126 .069 .097 -.075 -.103 -.117 .169 .169 .169 .000 1.179 EP4 .883 .187 .043 .883 .333 .085 .025 .291 .304 .359 .306 .306 .306 .045 4.358 EP5 .333 .127 .126 .333 .859 .093 .172 -.015 .064 .249 .080 .080 .080 .000 2.582 EP6 .085 .213 .069 .085 .093 .647 .383 .169 .095 .070 -.025 -.025 -.025 .101 1.936 EP7 .025 .240 .097 .025 .172 .383 .545 .077 .125 .089 -.028 -.028 -.028 .079 1.773 EP8 .291 .161 -.075 .291 -.015 .169 .077 .535 .370 .144 .236 .236 .236 .039 2.696 EP9 .304 .139 -.103 .304 .064 .095 .125 .370 .649 .291 .149 .149 .149 .129 2.812 EP10 .359 .082 -.117 .359 .249 .070 .089 .144 .291 .655 .063 .063 .063 .140 2.512 EP11 .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957 EP12 .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957 EP13 .306 .124 .169 .306 .080 -.025 -.028 .236 .149 .063 .504 .504 .504 .062 2.957 EP14 .045 .011 .000 .045 .000 .101 .079 .039 .129 .140 .062 .062 .062 .949 1.725 TEP 4.358 2.412 1.179 4.358 2.582 1.936 1.773 2.696 2.812 2.512 2.957 2.957 2.957 1.725 37.214

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance

N of Items

Item Means 6.096 2.367 45.722 43.356 19.319 120.473 15 Item Variances 3.105 .504 37.214 36.710 73.765 89.061 15 Inter-Item Covariances .487 -.117 4.358 4.475 -37.217 .850 15 Inter-Item Correlations .276 -.192 1.000 1.192 -5.213 .065 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

EP1 88.0889 132.307 .725 . .705 EP2 88.7778 139.883 .427 . .724 EP3 87.6889 144.711 .197 . .735 EP4 88.0889 132.307 .725 . .705 EP5 87.9333 139.389 .393 . .724 EP6 87.7111 141.758 .337 . .728 EP7 87.7333 142.310 .341 . .729 EP8 87.5667 138.608 .564 . .719 EP9 87.6333 138.257 .525 . .719 EP10 88.1000 139.462 .457 . .722 EP11 89.0778 137.533 .649 . .716 EP12 89.0778 137.533 .649 . .716 EP13 89.0778 137.533 .649 . .716 EP14 87.9444 142.907 .215 . .733 TEP 45.7222 37.214 1.000 . .806

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

91.4444 148.856 12.20067 15

Page 176: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

160

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 90 100.0

Excludeda 0 .0

Total 90 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.791 .970 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PMK1 3.5333 1.11375 90 PMK2 3.5333 1.11375 90 PMK3 3.8444 .57886 90 PMK4 3.5333 1.11375 90 PMK5 3.5333 1.11375 90 PMK6 3.8444 .57886 90 PMK7 3.5333 1.11375 90 PMK8 3.5333 1.11375 90 PMK9 3.5333 1.11375 90 PMK10 3.5333 1.11375 90 TPMK 35.9556 9.23101 90

Inter-Item Correlation Matrix

PMK1 PMK2 PMK3 PMK4 PMK5 PMK6 PMK7 PMK8 PMK9 PMK10 TPMK

PMK1 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK2 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK3 .217 .217 1.000 .217 .217 1.000 .217 .217 .217 .217 .335 PMK4 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK5 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK6 .217 .217 1.000 .217 .217 1.000 .217 .217 .217 .217 .335 PMK7 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK8 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK9 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 PMK10 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 .217 1.000 1.000 1.000 1.000 .992 TPMK .992 .992 .335 .992 .992 .335 .992 .992 .992 .992 1.000

Page 177: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

161

Inter-Item Covariance Matrix

PMK1 PMK2 PMK3 PMK4 PMK5 PMK6 PMK7 PMK8 PMK9 PMK10 TPMK

PMK1 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK2 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK3 .140 .140 .335 .140 .140 .335 .140 .140 .140 .140 1.791 PMK4 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK5 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK6 .140 .140 .335 .140 .140 .335 .140 .140 .140 .140 1.791 PMK7 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK8 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK9 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 PMK10 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 .140 1.240 1.240 1.240 1.240 10.204 TPMK 10.204 10.204 1.791 10.204 10.204 1.791 10.204 10.204 10.204 10.204 85.211

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance

N of Items

Item Means 6.537 3.533 35.956 32.422 10.176 95.213 11 Item Variances 8.710 .335 85.211 84.876 254.301 643.911 11 Inter-Item Covariances 2.228 .140 10.204 10.064 72.845 11.191 11 Inter-Item Correlations .747 .217 1.000 .783 4.603 .132 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

PMK1 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK2 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK3 68.0667 334.018 .307 . .794 PMK4 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK5 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK6 68.0667 334.018 .307 . .794 PMK7 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK8 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK9 68.3778 301.271 .991 . .762 PMK10 68.3778 301.271 .991 . .762 TPMK 35.9556 85.211 1.000 . .973

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

71.9111 340.846 18.46201 11

Page 178: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

162

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independensi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 90 100.0

Excludeda 0 .0

Total 90 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.724 .825 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

I1 2.1778 .46393 90 I2 3.1444 .96641 90 I3 3.8444 .57886 90 I4 4.0778 .64001 90 I5 2.1778 .46393 90 I6 3.9667 .89254 90 I7 3.8444 .57886 90 I8 2.1778 .46393 90 I9 3.8444 .57886 90 I10 3.9667 .89254 90 TI 33.2222 3.53085 90

Inter-Item Correlation Matrix

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

I1 1.000 -.008 .230 .029 1.000 .177 .230 1.000 .230 .177 .600 I2 -.008 1.000 -.040 .109 -.008 -.020 -.040 -.008 -.040 -.020 .260 I3 .230 -.040 1.000 -.119 .230 .077 1.000 .230 1.000 .077 .589 I4 .029 .109 -.119 1.000 .029 .359 -.119 .029 -.119 .359 .345 I5 1.000 -.008 .230 .029 1.000 .177 .230 1.000 .230 .177 .600 I6 .177 -.020 .077 .359 .177 1.000 .077 .177 .077 1.000 .673 I7 .230 -.040 1.000 -.119 .230 .077 1.000 .230 1.000 .077 .589 I8 1.000 -.008 .230 .029 1.000 .177 .230 1.000 .230 .177 .600 I9 .230 -.040 1.000 -.119 .230 .077 1.000 .230 1.000 .077 .589 I10 .177 -.020 .077 .359 .177 1.000 .077 .177 .077 1.000 .673 TI .600 .260 .589 .345 .600 .673 .589 .600 .589 .673 1.000

Page 179: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

163

Inter-Item Covariance Matrix

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

I1 .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983 I2 -.003 .934 -.022 .067 -.003 -.018 -.022 -.003 -.022 -.018 .889 I3 .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203 I4 .008 .067 -.044 .410 .008 .205 -.044 .008 -.044 .205 .780 I5 .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983 I6 .073 -.018 .040 .205 .073 .797 .040 .073 .040 .797 2.120 I7 .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203 I8 .215 -.003 .062 .008 .215 .073 .062 .215 .062 .073 .983 I9 .062 -.022 .335 -.044 .062 .040 .335 .062 .335 .040 1.203 I10 .073 -.018 .040 .205 .073 .797 .040 .073 .040 .797 2.120 TI .983 .889 1.203 .780 .983 2.120 1.203 .983 1.203 2.120 12.467

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance

N of Items

Item Means 6.040 2.178 33.222 31.044 15.255 81.892 11 Item Variances 1.550 .215 12.467 12.252 57.923 13.177 11 Inter-Item Covariances .298 -.044 2.120 2.164 -48.239 .257 11 Inter-Item Correlations .300 -.119 1.000 1.119 -8.430 .115 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

I1 64.2667 46.153 .555 . .706 I2 63.3000 47.246 .127 . .732 I3 62.6000 45.389 .531 . .702 I4 62.3667 47.156 .262 . .719 I5 64.2667 46.153 .555 . .706 I6 62.4778 42.185 .594 . .683 I7 62.6000 45.389 .531 . .702 I8 64.2667 46.153 .555 . .706 I9 62.6000 45.389 .531 . .702 I10 62.4778 42.185 .594 . .683 TI 33.2222 12.467 1.000 . .702

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

66.4444 49.868 7.06170 11

Page 180: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

164

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Materialitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 90 100.0

Excludeda 0 .0

Total 90 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.715 .791 13

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

M1 4.2111 .67864 90 M2 3.9333 .90938 90 M3 3.9889 .77161 90 M4 4.0222 .65304 90 M5 3.7222 .93650 90 M6 3.9889 .78604 90 M7 4.1444 .67974 90 M8 3.7444 1.00069 90 M9 4.1778 .75814 90 M10 4.1444 .67974 90 M11 3.9667 .89254 90 M12 4.4111 .57854 90 TM 48.4556 4.55222 90

Inter-Item Correlation Matrix

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 TM

M1 1.000 .205 .241 -.011 .146 .194 .469 .047 .123 .469 .216 .406 .558 M2 .205 1.000 .223 .267 .374 .140 .361 -.019 -.048 .361 -.058 .095 .504 M3 .241 .223 1.000 .335 .291 .241 .217 .287 .176 .217 -.001 -.040 .552 M4 -.011 .267 .335 1.000 .231 .110 .271 .181 .015 .271 .098 -.233 .431 M5 .146 .374 .291 .231 1.000 .286 .170 .139 -.009 .170 -.065 -.015 .499 M6 .194 .140 .241 .110 .286 1.000 .361 .111 .022 .361 .096 .183 .523 M7 .469 .361 .217 .271 .170 .361 1.000 .187 .080 1.000 .212 .276 .745 M8 .047 -.019 .287 .181 .139 .111 .187 1.000 .061 .187 .003 -.069 .403 M9 .123 -.048 .176 .015 -.009 .022 .080 .061 1.000 .080 .059 .062 .266 M10 .469 .361 .217 .271 .170 .361 1.000 .187 .080 1.000 .212 .276 .745 M11 .216 -.058 -.001 .098 -.065 .096 .212 .003 .059 .212 1.000 .353 .352 M12 .406 .095 -.040 -.233 -.015 .183 .276 -.069 .062 .276 .353 1.000 .342

Page 181: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

165

TM .558 .504 .552 .431 .499 .523 .745 .403 .266 .745 .352 .342 1.000

Inter-Item Covariance Matrix

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 TM

M1 .461 .127 .126 -.005 .093 .103 .216 .032 .063 .216 .131 .159 1.723 M2 .127 .827 .157 .159 .318 .100 .223 -.017 -.033 .223 -.047 .050 2.087 M3 .126 .157 .595 .169 .210 .146 .114 .222 .103 .114 .000 -.018 1.938 M4 -.005 .159 .169 .426 .141 .056 .120 .118 .007 .120 .057 -.088 1.282 M5 .093 .318 .210 .141 .877 .210 .108 .130 -.006 .108 -.054 -.008 2.128 M6 .103 .100 .146 .056 .210 .618 .193 .087 .013 .193 .067 .083 1.870 M7 .216 .223 .114 .120 .108 .193 .462 .127 .041 .462 .128 .108 2.304 M8 .032 -.017 .222 .118 .130 .087 .127 1.001 .046 .127 .003 -.040 1.837 M9 .063 -.033 .103 .007 -.006 .013 .041 .046 .575 .041 .040 .027 .918 M10 .216 .223 .114 .120 .108 .193 .462 .127 .041 .462 .128 .108 2.304 M11 .131 -.047 .000 .057 -.054 .067 .128 .003 .040 .128 .797 .182 1.431 M12 .159 .050 -.018 -.088 -.008 .083 .108 -.040 .027 .108 .182 .335 .900 TM 1.723 2.087 1.938 1.282 2.128 1.870 2.304 1.837 .918 2.304 1.431 .900 20.723

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance

N of Items

Item Means 7.455 3.722 48.456 44.733 13.018 151.798 13 Item Variances 2.166 .335 20.723 20.388 61.913 31.127 13 Inter-Item Covariances .351 -.088 2.304 2.392 -26.217 .388 13 Inter-Item Correlations .225 -.233 1.000 1.233 -4.299 .043 13

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

M1 92.7000 76.460 .503 . .696 M2 92.9778 75.370 .424 . .695 M3 92.9222 75.735 .488 . .694 M4 92.8889 78.190 .370 . .704 M5 93.1889 75.256 .416 . .695 M6 92.9222 76.028 .456 . .696 M7 92.7667 74.136 .708 . .683 M8 93.1667 76.545 .305 . .704 M9 92.7333 79.793 .186 . .714 M10 92.7667 74.136 .708 . .683 M11 92.9444 77.963 .262 . .708 M12 92.5000 79.624 .284 . .710 TM 48.4556 20.723 1.000 . .699

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

96.9111 82.891 9.10444 13

Page 182: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

166

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficient Correlationsa

Model TI TEP TPMK TP

1 Correlations TI 1.000 -.104 .012 -.897

TEP -.104 1.000 -.147 .052

TPMK .012 -.147 1.000 -.107

TP -.897 .052 -.107 1.000

Covariances TI .063 -.002 .000 -.050

TEP -.002 .004 .000 .001

TPMK .000 .000 .002 -.001

TP -.050 .001 -.001 .048

a. Dependent Variable: TM

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 37.947 4.404 8.616 .000 TP -.989 .220 -.879 -4.494 .000 .182 5.492

TEP -.166 .064 -.222 -2.593 .011 .951 1.051

TPMK .137 .043 .278 3.202 .002 .924 1.083

TI 1.551 .252 1.203 6.154 .000 .182 5.481

a. Dependent Variable: TM

Page 183: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

167

HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK HISTOGRAM

HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT

Page 184: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

168

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN SCATTERPLOT

Page 185: PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35642/1/ALIFAH... · Telepon/No. Handphone : 081219933550 5. ... Sebagai peserta dalam

169

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .639a .408 .380 3.58493

a. Predictors: (Constant), TI, TEP, TPMK, TP b. Dependent Variable: TM

HASIL UJI STATISTIK t PADA REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 37.947 4.404 8.616 .000 TP -.989 .220 -.879 -4.494 .000 .182 5.492

TEP -.166 .064 -.222 -2.593 .011 .951 1.051

TPMK .137 .043 .278 3.202 .002 .924 1.083

TI 1.551 .252 1.203 6.154 .000 .182 5.481

a. Dependent Variable: TM

HASIL UJI STATISTIK F PADA REGRESI BERGANDA ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 751.923 4 187.981 14.627 .000b

Residual 1092.399 85 12.852 Total 1844.322 89

a. Dependent Variable: TM b. Predictors: (Constant), TI, TEP, TPMK, TP