Upload
phamtruc
View
220
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
Pengaruh Sikap Konsumen Pada Niat Beli Produk
Bajakan
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
MAHENDRA DWI PUTRA
F0207085
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembajakan terhadap karya cipta dan hak kekayaan intelektual (HKI)
merupakan masalah yang signifikan dan akan terus berkembang di seluruh dunia,
terjadi baik di negara maju maupun di negara berkembang. Porsi yang terbesar
pembajakan tersebut ada di Asia (Callan, 1998 dalam Hidayat dan Mizerski,
2005). Asia merupakan negara dengan presentase terbesar porsi pembajakannya,
yaitu sebesar 66% di dunia (Bush et al., 1989 dalam Hidayat dan Mizerski, 2005).
Indonesia juga merupakan salah satu negara berkembang yang ada di Asia dengan
angka pembajakan yang sangat besar yang populasi dan kemampuan belinya terus
meningkat dengan cepat untuk kategori produk yang dilindungi (World Bank
1995).
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal
pembajakan tersebut. Pemerintah telah memberlakukan berbagai macam peraturan
yang melindungi HKI dan kesungguhan memberikan sangsi kepada pelaku
pelanggran HKI tersebut. Pemberlakuan hukum yang berkaitan dengan HKI
tersebut tidak standar satu dengan lainnya, sehingga pemberlakuan penegakan
hukum juga berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Oleh
karena itu, banyak konsumen yang sengaja membeli produk produk bajakan
dengan sadar karena ketidakstandaran tersebut (Hidayat dan Mizerski, 2005).
Pembajakan hak kekayaan intelektual di bidang hak cipta sangat
memprihatinkan, terutama pembajakan atas karya cipta di bidang musik, film
ataupun software. Pembajakan atas karya cipta ini dilakukan lewat berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
media, baik berupa kaset, CD, VCD, DVD, dll. Khusus mengenai pembajakan
CD, VCD, DVD dari tahun ke tahun makin marak dan berkembang (Hidayat dan
Mizerski, 2005)
Maraknya pembajakan ini selain dipengaruhi niat berperilaku (behavioral
intention) juga dipengaruhi oleh sikap (attitude) masyarakat itu sendiri. Sikap
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : harga, kualitas barang,
resiko pembelian, dll. Kondisi seperti inilah yang menjadi landasan kuat bagi
para pelaku pembajakan untuk membuat produk-produk bajakan yang diminati
dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang murah dan kualitas yang tidak
kalah baik dengan yang produk asli. Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti
fenomena tersebut dengan model penelitian yang dapat menjelaskannya pada
setting yang di amati.
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertumpu pada delapan
variabel amatan yaitu price quality, perceive dan risk averseness, integrity,
personal gratification, subjective norm, previous experience, dan behavioral
intention. Pemilihan variabel tersebut didasarkan pada penelitian yang dilakukan
oleh Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007). Dengan demikian, melalui cara ini
diharapkan model yang dikembangkan memiliki daya prediksi yang tinggi
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap niat beli
produk bajakan. Berikut ini adalah penjelasan terkait pengertian dari masing-
masing variabel amatan.
Menurut Huang et al., (2004) (dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), price
quality merupakan variabel yang berkaitan dengan cara pandang konsumen dalam
melihat produk apakah palsu atau asli dari segi harganya. Variabel ini penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
diteliti karena variabel ini berpotensi berpengaruh pada attitude (Matos, Ituassu,
dan Rossi, 2007). Kajian literatur mengindikasi price quality berpengaruh negatif
pada attitude yang akhirnya akan mempengaruhi niat beli produk bajakan. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi price quality, maka semakin negatif sikapnya
pada produk bajakan.
Selanjutnya, risk averseness didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang
untuk menghindari risiko yang akan ditangung bila membeli produk bajakan
(Bonoma dan Johnston, 1979). Menurut Zinkhan dan Karande, (1990) (dalam
Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007) secara umum , risk averseness dianggap sebagai
variabel kepribadian. Variabel ini diposisikan sebagai variabel independen untuk
menjelaskan bahwa risk averseness berpengaruh pada attitude terhadap produk
bajakan (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Kajian literatur menyatakan bahwa
kaitan antara risk averseness dengan variabel attitude diproposisikan berhubungan
negatif. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi risk averseness, maka semakin
negatif sikapnya pada produk bajakan.
Ketiga, perceive risk merupakan variabel yang berkaitan dengan rasa ketidak-
pastian yang dirasakan seseorang mengenai resiko yang akan diperoleh ketika
membeli produk bajakan. Perceive risk ini juga dianggap sebagai variabel
kepribadian (Zinkhan dan Karande, 1990 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007).
Variable ini juga berpotensi berpengaruh pada attitude (Matos, Ituassu, dan Rossi,
2007). Kajian literatur mengindikasi perceive risk berpengaruh negatif pada
attitude. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perceive risk, maka semakin
negatif sikapnya pada produk bajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Selanjutnya, integrity merupakan tindakan seseorang yang sesuai dengan
aturan yang berlaku, nilai-nilai dan juga kode etik. Ang et al., (2001)
menerangkan bahwa orang yang integritasnya rendah diharapkan akan merasa
tidak bersalah ketika mereka membeli produk bajakan. Variabel ini juga
diposisikan sebagai variabel independen (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Kaitan
antara variabel integrity dan attitude diproposisikan berhubungan negatif. Kajian
literatur menjelaskan bahwa semakin tinggi integrity, maka semakin negatif
sikapnya pada produk bajakan.
Personal gratification menurut Ang et al., (2001) merupakan kebutuhan
seseorang yang berkaitan dengan rasa prestasi, pengakuan sosial, dan menikmati
hal-hal dalam hidup. Menurut Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007) variabel ini
berpotensi berpengaruh pada attitude dan mengindikasi berpengaruh positif pada
attitude. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi personal gratification, maka
semakin positif sikapnya pada produk bajakan
Keenam, subjective norm merupakan faktor sosial yang berkaitan pada
tekanan sosial seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Ajzen,
1991). Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007) menyatakan bahwa kaitan antara
personal gratification dengan variabel attitude diproposisikan berhubungan
positif. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi personal gratification, maka
semakin baik sikapnya pada produk bajakan.
Selanjutnya, Ajzen dan Fishbein, (1980) (dalam Matos, Ituassu, dan Rossi,
2007) menjelaskan bahwa previous experience merupakan pengalaman masa lalu
seseorang, apakah seseorang itu pernah membeli produk bajakan atau belum.
Kaitan antara variabel previous experience, attitude, dan behavioral intention
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
diproposisikan berhubungan positif (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Kajian
literatur menjelaskan bahwa jika semakin sering seseorang melakukan pembelian
produk bajakan, maka seseorang akan memiliki sikap dan niat berperilaku yang
positif pada produk bajakan.
Behavioral intention merupakan variabel dependen pada penelitian ini.
Behavioral intention ini berakhir pada action (purchasing, repurchase, dll).
Kaitan antara attitude dengan variabel behavioral intention diproposisikan
berhubungan positif (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa
jika seseorang memiliki sikap baik (favorable) pada produk bajakan, maka
behavioral intention orang tersebut akan baik juga.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk CD, VCD dan DVD
bajakan. Produk tersebut dijadikan objek penelitian karena sekarang ini semakin
marak pembajakan pada kategori produk tersebut (Hidayah, 2008), terbukti
dengan semakin mudah masyarakat memperoleh CD, VCD, dan DVD bajakan di
berbagai lokasi, baik di lokasi bisnis ataupun pusat keramaian di berbagai kota,
termasuk di Surakarta, Bandung, Batam, Semarang, dan Surabaya.
(http://majalah.tempointeraktif.com, 1 Mei 2011, 10.00 am)
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta
(UNS). Pada kategori produk CD, VCD, dan DVD bajakan ini Mahasiswa
merupakan segmen pasarnya paling besar. Selain faktor tersebut menurut
Hurlock, (1980) (dalam Retnaningsih, Utami, dan Muflikhati, 2010), mahasiswa
termasuk usia yang memasuki kriteria remaja akhir dan masa dewasa awal, yaitu
menunjukkan usia antara 17 tahun hingga 23 tahun. Dimana dalam penelitian
Retnaningsih, Utami, Muflikhati (2010) mengatakan bahwa hampir dari seluruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mahasiswa mendapatkan uang saku yang bersumber dari orang tua. Oleh karena
itu mahasiswa merupakan konsumen yang paling potensial pada kategori produk
tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007) memberikan
kontribusi pada literatur yang ada dengan memperluas dan menguji pendahulunya
yaitu sikap konsumen terhadap pembajakan. Sikap tersebut bertindak sebagai
mediator dalam hubungan antara pertimbangan konstruksi dan niat berperilaku.
Penelitian tersebut menyarankan untuk penelitian yang akan datang, yaitu,
penelitian akan datang diharapkan dapat menguji model dalam kategori produk
yang berbeda (misalnya CD, DVD, pakaian, mainan dll) dan meneliti
kemungkinan perbedaan pada produk tersebut. Saran yang diberikan peneliti
sebelumnya tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan penelitian ulang yang
menggunakan variabel serupa tetapi lebih khusus terhadap pembajakan CD, VCD
dan DVD dengan menggunakan responden Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, apakah dengan
menggunakan responden mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
menggunakan variabel sikap terhadap produk bajakan dalam hal ini adalah CD,
VCD dan DVD bajakan, hasil yang diperoleh akan sama dengan penelitian yang
dilakukan Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007)
Pemaparan latar belakang dan berbagai fenomena yang diambil dan berkaitan
dengan masalah diatas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Sikap
Konsumen Pada Niat Beli Produk Bajakan”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
B. RUMUSAN MASALAH
Fenomena pertama yang akan dijelaskan adalah mengenai kualitas harga.
Menurut Ordonez, (1998) (dalam Huang, Lee, dan Ho, 2005) kepercayaan
mengenai pengaruh harga (harga tinggi, memiliki kualitas tinggi, sedangkan harga
rendah memiliki kualitas rendah) merupakan variabel yang penting dalam pricing
theory dan untuk menentukan perilaku konsumen. Konsumen cenderung
membedakan produk bajakan itu dari segi harga dan resiko. Konstruksi harga dan
risiko ini merupakan faktor penting yang berhubungan dengan sikap terhadap
pembajakan (Huang et al., 2004 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Studi
sebelumnya telah menunjukkan bahwa perbedaan harga adalah variabel penting
ketika memilih produk bajakan (Cespedes et al., 1988; Cordell et al., 1996). Maka
rumusan masalah yang pertama adalah :
Apakah price quality berpengaruh pada attitude ?
Fenomena kedua yang dijelaskan adalah kecenderungan untuk menghindari
risiko dan resiko yang mungkin diterima, secara umum kedua variabel ini
dianggap sebagai variabel kepribadian (Bonoma dan Johnston, 1979). Variabel ini
merupakan sifat psikologis konsumen dimana percieve dan risk aversness
merupakan karakteristik penting untuk membedakan antara buyers dan nonbuyers
pada sebuah kategori produk, terutama produk yang berisiko. Maka rumusan
masalah yang kedua adalah :
Apakah risk averseness berpengaruh pada attitude?
Sebaliknya jika mengenai resiko yang mungkin diterima, maka rumusan masalah
yang ketiga adalah
Apakah perceive risk berpengaruh pada attitude?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Fenomena keempat yang dijelaskan yaitu integritas. konsumen yang memiliki
integritas yang kurang (memiliki standar etika yang lebih rendah) diharapkan
untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk bajakan (Ang et al., 2001).
Sebaliknya, mereka akan merasionalisasi perilaku mereka dengan cara
mengurangi rasionalisasi dibalik penyesalan atas tindakan (disonansi kognitif)
yang tidak etis, maka rumusan masalah yang empat adalah
Apakah integrity berpengaruh pada attitude?
Fenomena kelima yang dijelaskan yaitu Personal gratification hal ini
bersangkutan terhadap kebutuhan rasa prestasi, pengakuan sosial, dan menikmati
hal-hal dalam hidup (Ang et al., 2001). Ada hasil yang bertentangan dalam aspek
ini dalam literatur Bloch et al., (1993) menyebutkan bahwa konsumen yang
memilih produk bajakan, melihat diri mereka kurang kaya secara finansial, serta
kurang percaya diri, kurang berhasil dan memiliki status lebih rendah, di sisi lain,
hasil yang ditemukan oleh Ang et al., (2001) tidak menunjukkan pengaruh yang
signifikan antara kepuasan pribadi pada sikap konsumen terhadap produk bajakan.
maka rumusan masalah yang kelima adalah
Apakah personal gratification berpengaruh pada attitude?
Fenomena keenam yang dijelaskan yaitu norma subjektif. Fenomena ini
berkaitan dengan faktor sosial yang merujuk pada tekanan sosial untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu (Ajzen, 1991). Konsumen mendapat informasi
sebelum membeli suatu produk, ketika keahlian dari orang lain mempengaruhi
mereka dalam menentukan pilihan (misalnya ketika seseorang tidak mengetahui
kategori produk) dan juga ketika mereka lebih tertarik untuk membuat kesan yang
baik kepada orang lain (Bearden et al., 1989). Jadi pada penelitian ini teman dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
kerabat mungkin bertindak sebagai inhibitor atau kontributor untuk
mengkonsumsi, tergantung pada seberapa banyak perilaku ini telah disetujui oleh
mereka. Maka rumusan masalah yang keenam adalah
Apakah subjective norm berpengaruh pada attitude?
Fenomena keenam yang dijelaskan yaitu pengalaman masa lalu yang pernah
konsumen rasakan. Konsumen yang pernah melakukan pembelian terhadap
produk bajakan akan memiliki sikap dan niat yang berbeda terhadap produk
bajakan jika dibandingkan konsumen yang belum pernah membeli. Maka rumusan
masalah yang ketujuh dan kedelapan adalah
Apakah previous experience berpengaruh pada attitude?
Apakah previous experience berpengaruh pada behavioral intention?
Fenomena ketujuh yang dijelaskan yaitu niat berperilaku. Konsumen yang
memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap pembajakan akan memiliki niat
berperilaku yang berbeda pula. Maka rumusan masalah yang kesembilan adalah
Apakah attitude berpengaruh pada behavioral intention?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
C. TUJUAN PENELITIAN
Studi ini bertujuan untuk menguji model kausal yang diharapkan mampu
menjelaskan hubungan pengaruh antara sikap terhadap produk bajakan terhadap
inferensi kualitas harga, penolakan dan penerimaan terhadap resiko, integritas,
gratifikasi personal, norma subjektif, pengalaman masa lalu, dan niat berperilaku
Secara spesifik, studi ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pengaruh price quality pada attitude terhadap produk bajakan?
2. Menganalisis pengaruh risk averseness pada attitude terhadap produk
bajakan?
3. Menganalisis pengaruh perceive risk pada attitude terhadap produk bajakan?
4. Menganalisis pengaruh integrity pada attitude terhadap produk bajakan?
5. Menjelaskan pengaruh personal ggratification pada attitude terhadap produk
bajakan?
6. Menganalisis pengaruh subjective norm pada attitude terhadap produk
bajakan?
7. Menganalisis pengaruh previous experience pada attitude terhadap produk
bajakan?
8. Menganalisis pengaruh previous experience pada behavioral intention
terhadap produk bajakan?
9. Menganalisis pengaruh attitude pada behavioral intention terhadap produk
bajakan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
D. BATASAN PENELITIAN
1. Obyek penelitian ini hanya terbatas pada produk CD, VCD, dan DVD
bajakan. Obyek penelitian yang dipilih didasarkan pertimbangan mengenai
keseragaman (homogenitas) obyek yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan
agar model yang diuji dapat menjelaskan fenomena dengan baik.
2. Subyek penelitian ini terbatas pada Mahasiswa Strata Satu (S1) karena
Mahasiswa merupakan konsumen yang potensial dan juga menjadi target
pasar pada kategori produk bajakan tersebut sehingga diharapkan dapat
menjelaskan fenomena yang baik.
3. Lokasi penelitian ini terbatas pada Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta, karena subjek yang diteliti adalah mahasiswa sehingga peneliti
memilih universitas sebelas maret sebagai lokasi penelitian
4. Penelitian ini hanya berfokus pada sikap masyarakat khususnya
mahasiswa terhadap produk bajakan.
5. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh variabel price quality, perceive and
risk averseness, integrity, personal gratification, subjective norm, previous
experience terhadap attitude ¸dan juga pengaruh previous experience dan
attitude terhadap behavioral intention (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
E. MANFAAT PENELITIAN
Suatu penelitian akan mempunyai nilai apabila penelitian tersebut mampu
memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian-
penelitian berikutnya dan diharapkan penelitian berikutnya mampu
memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
informasi yang lebih jelas mengenai sikap yang mempengaruhi niat
berperilaku konsumen terhadap CD, VCD dan DVD bajakan. Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pemasar untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen pada produk bajakan.
Dengan demikian, pemasar dapat merencanakan strategi-strategi pemasaran
dan melakukan upaya-upaya pemasaran yang tepat untuk membuat kebijakan
strategis untuk mengatasi semakin berkembangnya masalah pembajakan
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Pembahasan pada bab ini bertujuan untuk menguraikan tinjauan pustaka
yang memuat teori-teori relevan dan mendukung analisis serta pemecahan
masalah yang terdapat dalam penelitian ini. Dalam bab ini juga diuraikan
penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis yang digunakan.
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Behavioral Intention
Behavioral intention adalah isu utama yang digunakan dalam
penelitian ini. Banyak sekali keragaman mengenai pengertian behavioral
intention dari penelitian terdahulu sehingga perlu penjelasan pembatasan
yang lebih spesifik mengenai isu utama ini. Pembatasan spesifik ini
bertujuan untuk mendapatkan persamaan pemahaman mengenai
behavioral intention.
Peter dan Olson, (1990) (dalam Japarianto, 2006) menjelaskan
bahwa behavioral intention terjadi melalui suatu pilihan atau proses
pengambilan keputusan, dimana kepercayaan mengenai dua tipe
konsekuensi dan norma subyektif yang dipertimbangkan dan
diintegrasikan sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi alternatif
perilaku. Pendapat lain dikemukakan oleh Olloruniwo et al. (2006) (dalam
Japarianto, 2006), behavioral intention diartikan sebagai pengukuran
perilaku dalam bentuk pembelian kembali, word of mouth, loyalitas,
complaining behavior, dan kesensitifan terhadap harga. Ajzen ( 1991)
mengartikan behavioral intention merupakan sebuah fungsi dari attitude
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
terhadap behavior dan sujective norm terhadap behavior yang kemudian
digunakan untuk memprediksi actual behavior. Sedangkan pengertian lain
menjelaskan bahwa behavioral intention adalah suatu indikasi bagaimana
orang-orang akan sulit mencoba tentang berapa banyak suatu usaha yang
mereka rencanakan untuk digunakan dalam rangka melaksanakan perilaku
itu, yang dipengaruhi oleh tiga komponen: sikap orang melakukan ke arah
perilaku itu, tekanan sosial yang dirasa, hubungan norma yang disebut dan
kendali tingkah laku (www-nix.oit. umass.edu/~aizen, 1 juli 2011, 10.30
am). Berdasarkan teori tersebut, disimpulkan bahwa behavioral intention
adalah suatu indikasi mengenai bagaimana kesediaan orang untuk
mencoba dan seberapa banyak usaha yang mereka rencanakan untuk
dilakukan dalam upaya menunjukan perilakunya (Japarianto, 2006).
2. Pengertian Kualitas Harga (Price Quality)
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) didefinisikan
sebagai sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah
dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki
atau menggunakan produk tersebut. Harga merupakan salah satu bagian
yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah
satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price,
place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).
Studi yang terdahulu menunjukkan bahwa perbedaan harga
merupakan variabel yang penting ketika memilih suatu produk bajakan
(Cespedes et al., 1988; Cordell et al., 1996). Tingkat kualitas harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
biasanya dipercaya para konsumen dan merupakan faktor yang penting
pada perilaku konsumen (Chapman and Wahlers, 1999 dalam Matos,
Ituassu, dan Rossi, 2007). Dalam pengertian ini, tendensi konsumen untuk
mempercayai harga mahal berarti memiliki kualitas tinggi, dan sebaliknya
harga murah memiliki kualitas yang rendah juga. Hal ini menjadi lebih
penting ketika terdapat sedikit informasi tentang kualitas suatu produk atau
konsumen tidak bisa menilai kualitas produk (Tellis and Gaeth, 1990).
Huang et al., (2004) (dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007)
menerangkan bahwa pembajakan biasanya dijual dengan harga yang lebih
rendah. Semakin besar hubungan kualitas harga (price quality) untuk
konsumen, menyebabkan lebih rendahnya persepsi mereka (konsumen)
terhadap kualitas produk bajakan.
3. Pengertian Risk Averseness dan Perceived Risk dalam Pembelian
Produk Bajakan
Risk averseness didefinisikan sebagai kecenderungan untuk
menghindari risiko dan secara umum dianggap sebagai variabel
kepribadian (Bonoma dan Johnston, 1979). Risk averseness ini merupakan
sifat psikologis konsumen dimana merupakan karakteristik penting untuk
membedakan antara buyers dan non buyers pada sebuah kategori produk,
terutama yang memiliki risiko (Donthu dan Garcia, 1999 dalam Matos,
Ituassu, dan Rossi, 2007). Pada penelitian ini buyers cenderung tidak
menganggap resiko sebagai sesuatu hal yang besar sedangkan non buyers
cenderung menghindari resiko yang mungkin terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Perceive risk merupakan ketidakpastian yang dihadapi konsumen
pada saat mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi dalam memutuskan
untuk membeli sesuatu khususnya produk bajakan. Pengertian ini
menyoroti dua dimensi relevan dari perceive risk, yaitu ketidakpastian dan
konsekuensi (Schiffman dan Kanuk, 1991).
Konsep dari perceive risk ini lebih sering digunakan dalam literatur
pemasaran yang berarti risiko. Sedangkan menurut persepsi konsumen
berarti ketidakpastian dan konsekuensi yang merugikan dari membeli
produk atau jasa (Dowling dan Staelin, 1994). Oleh karena itu, konsumen
menilai kemungkinan masalah yang terjadi yang akan menjadi
konsekuensinya. Masalah dan penilaian ini akan mempengaruhi setiap
tahap konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun tipe tipe perceive risk menurut Schiffman dan Kanuk, (1991):
a. Functional risk (resiko fungsional) adalah suatu resiko dimana fungsi
produk tidak sesuai dengan fungsi yang diharapkan
b. Physical risk (resiko fisik) adalah suatu resiko jika suatu produk berakibat
buruk bagi fisik seseorang
c. Financial risk (resiko finansial) adalah suatu resiko jika produk yang
dibeli tidaqk sesuai dengtan harganya
d. Social risk (resiko sosial) adalah resiko yang disebabkan suatu produk
yang dipilih membuat keadaan tidak lebih baik atau membuat malu
didepan umum
e. Psychological risk (resiko psikologi) adalah resiko jika suatu produk tidak
sesuai keinginan hati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
f. Time risk (resiko waktu) adalah resiko jika waktu yang dihabiskan untuk
mencari suatu produk terbuang percuma, karena produk tersebut tidak
sesuai yang diharapkan.
Jika konsumen mengalami berbagai resiko yang telah dipaparkan
tersebut dan ingin mengatasinya, maka cara konsumen untuk mengatasi
resiko (kerugian) tersebut adalah dengan mencari informasi, setia pada
merek tertentu, membeli produk yang bermerek terkenal, membeli produk
dari toko yang bereputasi baik, membeli produk yang sama mahalnya, dan
mencari produk sesuai keinginan hati.
4. Pengertian Integrity
Integritas (integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan
nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik, walaupun dalam
keadaan yang sulit untuk melakukannya. Dengan kata lain, “satunya kata
dengan perbuatan”. Yaitu dengan cara mengkomunikasikan maksud, ide
dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi
yang sulit dengan pihak lain (www.bumihastamukti.com, 3 juni 2011,
09.04 am)
Konsumen yang membeli produk bajakan bukan merupakan
tindakan pidana, tetapi partisipasi konsumen dalam transaksi bajakan
itulah yang mendukung aktivitas ilegal (penjualan). Penelitian Cordell et
al., (1996) menunjukkan bahwa keinginan konsumen untuk membeli
produk yang bajakan berkaitan negatif dengan sikap terhadap keabsahan.
Dalam pengertian ini, konsumen yang memiliki standar etika yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
rendah diharapkan untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk
bajakan (Ang et al., 2001). Sebaliknya, mereka merasionalisasi perilaku
mereka dengan cara mengurangi kognitif disonansi sebuah perilaku yang
tidak etis.
Berikut ini beberapa perilaku dalam integrity (www.indosdm.com, 13 Mei
2011, 08:51 am)
a. Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik
Dalam memahami dan mengenali perilaku, harus melakukan
beberapa hal diantaranya, 1) Mengikuti kode etik yang berlaku sesuai
dengan profesi dan peraturan perusahaan. 2) Jujur dalam menggunakan
dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau sesuai dengan
otoritasnya.3) Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang
dilakukan itu tidak melanggar kode etik.
b. Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan
keyakinannya
Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan
bisa dilakukan dengan berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal itu
akan menyakiti kolega atau teman dekat dan juga selalu jujur dalam
berhubungan dengan pelanggan.
c. Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk
melakukan itu
Jika melakukan kesalahan kita harus mengakuinya secara terbuka
dan berterus terang walupun dapat merusak hubungan baik antara teman
maupun kolega
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
d. Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya
yang cukup besar
Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis,
meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan da
juga bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek
bisnis yang tidak etis.
5. Pengertian Personal Gratification (Kepuasan Pribadi)
Gratifikasi adalah reaksi emosional yang menyenangkan dari
kebahagiaan sebagai respon atas pemenuhan keinginan atau pemenuhan
tujuan seseorang. Seseorang mungkin bangga mengatakan bahwa mereka
bersyukur atas tercapainya tujuan atas kerja keras mereka, dan istilah ini
biasanya digunakan untuk merujuk kasus-kasus seperti pembajakan ini.
Gratifikasi menyangkut kebutuhan rasa prestasi, pengakuan sosial,
dan menikmati hal-hal dalam hidup (Ang et al., 2001). Ada hasil yang
bertentangan dalam aspek ini dalam literatur Bloch et al., (1993)
menyatakan konsumen memilih produk bajakan, akan melihat diri mereka
kurang kaya secara finansial, kurang percaya diri, kurang berhasil dan
status lebih rendah, di sisi lain, hasilnya ditemukan oleh Ang et al., (2001)
tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan antara kepuasan pribadi pada
sikap konsumen terhadap produk bajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
6. Pengertian Subjective Norm (Norma Subyektif)
Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan seseorang terhadap
orang-orang yang ada di dalam kehidupannya mengenai apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan pada perilaku tertentu. Sebagaimana sikap
terhadap perilaku, norma subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan.
Bedanya adalah apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari
keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief) maka
norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan seseorang ini yang diperoleh
atas pandangan orang lain yang berhubungan dengannya (normative
belief).
Norma subjektif merupakan faktor sosial yang merujuk pada
tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen,
1991). Konsumen mendapat informasi, ketika keahlian dari orang lain
mempengaruhi mereka dalam menentukan pilihan (misalnya ketika
seseorang tidak tahu kategori produk), dan juga, ketika mereka lebih
tertarik untuk membuat kesan yang baik kepada orang lain (Bearden et al.,
1989). Mengenai pembajakan, teman dan kerabat mungkin bertindak
sebagai inhibitor atau kontributor untuk mengkonsumsi, tergantung pada
seberapa banyak perilaku ini telah disetujui oleh mereka.
Di dalam kehidupan sehari-hari, hubungan yang dijalin seseorang
dapat dikategorikan ke dalam hubungan yang bersifat vertikal dan
horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara atasan–bawahan;
guru–murid; profesor–mahasiswa, atau orang tua– anak. Hubungan
horizontal terjadi antara seseorang dengan teman-teman atau orang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
yang bersifat selevel. Pola hubungan ini dapat menjadi sumber perbedaan
persepsi. Pada hubungan yang bersifat vertikal, harapan dapat dipersepsi
sebagai tuntutan (injunctive) sehingga pembentukan norma subjektif akan
diwarnai oleh adanya motivasi untuk patuh terhadap tuntutan untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Sebaliknya, pada
hubungan yang bersifat horizontal harapan terbentuk secara deskriptif
sehingga konsekuensinya adalah keinginan untuk meniru atau mengikuti
(identifikasi) perilaku orang lain di sekitarnya.
Norma subjektif mengenai suatu perilaku akan tinggi apabila
keyakinan normatif maupun motivasi untuk memenuhi harapan orang-
orang yang berhubungan secara vertikal ini sama-sama tinggi. Untuk
hubungan yang bersifat horizontal, norma subjektif akan tinggi apabila
keyakinan individu bahwa rekan kerja atau teman sangat diuntungkan
karena menggunakan suatu produk/jasa dan keinginan mengidentifikasi
perilaku rekan kerja atau teman dalam menggunakan produk/jasa tersebut
sangat kuat. (http://neila.staff.ugm.ac.id, 13 Mei 2011, 08:55)
7. Pengertian Attitude (Sikap)
Secara sederhana sikap didefinisikan sebagai ekspresi sederhana
dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal.
Sedangkan menurut psikologi umum ada tiga macam definisi sikap :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1) Berorientasi kepada respon
Sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan
mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak
mendukung (Unfavourable) pada suatu objek
2) Berorientasi kepada kesiapan respon
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek
dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya respon atau suatu pola perilaku, tendenasi atau
kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah
terkondisikan.
3) Berorientasi kepada skema triadik
Sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif,
dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. P0SISI STUDI
Sub bab ini bertujuan untuk menjelaskan posisi studi ini
dibandingkan dengan studi-studi terdahulu terkait dengan variabel-variabel
yang menjadi objek amatan dan alat analisis yang digunakan dalam
penelitian.
Tabel II.1 Posisi Studi
Peneliti (tahun)
Variabel Independen
Variabel Mediasi
Variabel Dependen
Obyek Penelitian
Alat Analisis
Ang et al., (2001)
Informative susceptibility,
Normative susceptibility,
Value conscious, Integrity, Personal
gratification
Attitude Purchase intention
Counterfeits products (CDs)
SEM
Huang, Lee, dan Ho (2004)
Price conciousness, Price-quality
inference, Risk averseness
Attitude Purchase Intention
All Gray Market Goods
LISREL
Matos, Ituassu, dan Rossi
(2007)
Price quality, Risk averseness, Subjective norm,
Percieve risk, Integrity, Personal
grtifikation, Previous
experience
Attitude Behavioral intention
All Counterfeits products
SEM
Marcketti dan Shelley (2009)
Concern, Knowledge
Attitude Willingness to
pay more Counterfeit
apparell products SEM
Phau dan Teah (2009)
Social factors, Personality factors
Attitude Intention to
buy Counterfeit
luxury brand SEM
Studi ini (2011)
Price quality, Risk averseness, Subjective norm,
Percieve risk, Integrity, Personal
grtifikation, Previous
experience
Attitude Behavioral intention
Counterfeits products (CD, CVD, DVD)
SEM
Sumber ; Hasil olahan data 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Berdasarkan Tabel II.1 variabel tujuan dalam penelitian ini adalah
behavioral intention (Lihat Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Selanjutnya,
studi ini menggunakan variabel mediasi yaitu attitude yang diadopsi dari
penelitian Ang et al., (2001), Huang, Lee, dan Ho (2004), Matos, Ituassu,
dan Rossi (2007), Marcketti dan Shelley (2009), Phau dan Teah (2009).
Penelitian ini menggunakan variabel independen Price quality (Lihat
Huang, Lee, dan Ho, 2004; Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), Risk
aversenes (Lihat Huang, Lee, dan Ho, 2004; Matos, Ituassu, dan Rossi,
2007), Subjective norm (Lihat Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), Percieve
risk (Lihat Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), Integrity (Lihat Ang et al.,
2001; Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), Personal gratification (Lihat Ang
et al., 2001; Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007), dan Previous experience
(Lihat Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
C. KERANGKA TEORITIS
Mengarahkan penelitian menuju pemecahan masalah, perlu dibuat
suatu kerangka pemikiran yang menunjukkan hubungan antara beberapa
variabel yang akan dibahas. Hubungan dari variabel yang akan diteliti
dapat digambarkan sebagai berikut:
H1(-)
H2 (-)
H3 (-)
H4 (-)
H5 (+) H8 (+)
H6 (+)
H7a (+)
H7b (+)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Matos, Ituassu, dan Rossi (2007)
Subjective Norm
Price quality
Integrity
Personal Gratification
Risk Averseness
Percieve Risk
Previous Experience
Attitude
Behavioral Intention
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Keterangan :
Kualitas harga, penolakan terhadap resiko, norma subyektif, resiko
mungkin diterima, integritas, gratifikasi personal dan pengalaman masa lalu
adalah komponen yang mempengaruhi sikap terhadap CD, VCD, dan DVD
bajakan yang merupakan variabel independen, sedangkan sikap terhadap
CD, VCD, dan DVD bajakan merupakan variabel independen terhadap
keinginan berperilaku, dan merupakan variabel dependen terhadap kualitas
harga, penolakan resiko, dll. Dan niat untuk berperilaku merupakan variabel
dependennya. Sikap yang terbentuk, bisa merupakan sikap positif ataupun
sikap negatif terhadap CD, VCD, dan DVD bajakan. Positif atau negatifnya
sikap yang terbentuk, dipengaruhi oleh pernah tidaknya membeli produk
bajakan (dummy) dari tiap individidu. Jadi, pernah tidaknya membeli produk
bajakan turut mempengaruhi setiap individu untuk bersikap positif ataupun
negatif terhadap CD, VCD, dan DVD bajakan
D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 1999: 51). Pernyataan ini perlu diteliti dan dianalisis
untuk diambil suatu kesimpulan apakah hipotesis tersebut secara empiris
terbukti atau tidak.
1. Pengaruh Price Quality pada Attitude
Konsumen lebih melihat dari segi harga dan garansi pembelian
dalam membedakan produk bajakan dan asli (Huang et al., 2004
dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Produk bajakan memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
harga yang relatif lebih rendah dibanding yang asli dan juga produk
bajakan biasanya tidak memiliki garansi (kerusakan tidak ditanggung
oleh penjual melainkan memjadi resiko pembeli). Harga dan resiko
ini menjadi faktor yang penting terkait sikap pada produk bajakan.
Dalam studi ini, price quality berpengaruh negatif pada attitude
(Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi price quality, maka semakin negatif sikapnya pada produk
bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H1 Semakin tinggi price quality, semakin negatif attitude
2. Pengaruh Risk Averseness dan Perceived Risk pada Attitude
Seperti yang dijelaskan pada hipotesis yang pertama, konsumen
percaya bahwa produk bajakan dijual pada harga yang lebih rendah
dan miskin garansi. Oleh karena itu variabel resiko merupakan
variabel yang penting sepert pengaruh price quality.
Risk averseness umumnya dianggap sebagai variabel kepribadian
(Bonoma dan Johnston, 1979). Sifat psikologis konsumen tersebut
merupakan karakteristik yang penting untuk membedakan antara
buyers dan nonbuyers dari kategori produk, terutama yang beresiko
(Donthu dan Garcia, 1999 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007).
Dalam studi ini, risk averseness berpengaruh negatif pada attitude
(Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi risk averseness, maka semakin negatif sikapnya pada produk
bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H.2 Semakin tinggi risk averseness, semakin negatif attitude
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Konsep dari perceive risk lebih sering digunakan dalam literatur
pemasaran yang berarti risiko dalam hal persepsi konsumen dalam
ketidakpastian dan konsekuensi yang merugikan dari membeli produk
atau jasa (Dowling and Staelin, 1994). Oleh karena itu, konsumen
menilai masalah yang mungkin terjadi dan juga apa yang akan
menjadi konsekuensi negatif seperti masalah, dan penilaian ini akan
mempengaruhi setiap tahap konsumen dalam proses pengambilan
keputusan. Seperti sifat alami masalah ini, risiko mungkin termasuk
komponen yang berbeda, seperti kinerja, keuangan, keamanan, sosial,
psikologis, dimensi waktu dan kesempatan (Havlena dan DeSarbo,
1991).
Albers-Miller (1999) menemukan peran penting dari risiko atas
pembelian produk bajakan. Dalam konteks ini, seorang konsumen
dapat mempertimbangkan bahwa: 1). Produk tidak akan
berpenampilan sebagus produk asli dan tidak akan mendapatkan
garansi dari penjual, 2). memilih bajakan tidak akan membawa
keuntungan bagi keadaan moneter, 3). produk mungkin tidak seaman
produk yang asli, 4). pemilihan produk bajakan akan mempengaruhi
secara negatif bagaimana orang lain memandang mereka, 5). mereka
akan membuang-buang waktu, kehilangan kenyamanan dan
kehilangan manfaat untuk mengulang pembelian.
Perceived risk memiliki berpengaruh negatif pada attitude
(Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
tinggi perceived risk, maka semakin negatif sikapnya pada produk
bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H3 Semakin tinggi perceived risk, semakin negatif attitude
3. Pengaruh Integrity pada Attitude
Penelitian menunjukkan bahwa keinginan konsumen untuk
membeli produk yang bajakan berkaitan negatif dengan sikap terhadap
keabsahan (Cordell.et al., 1996). Dalam pengertian ini, konsumen
yang memiliki standar etika (integrity) yang lebih rendah diharapkan
untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk bajakan (Ang et
al., 2001). Sebaliknya, mereka merasionalisasi perilaku mereka
dengan cara mengurangi disonansi kognitif sebuah perilaku yang tidak
etis.
Dalam studi ini, integrity berpengaruh negatif pada attitude
(Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi integrity., maka semakin negatif sikapnya pada produk bajakan.
Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H4 Semakin tinggi integrity, semakin negatif attitude
4. Pengaruh Personal Gratification pada Attitude
Personal gratification menyangkut kebutuhan rasa prestasi,
pengakuan sosial, dan menikmati hal-hal dalam hidup (Ang et al.,
2001). Ada hasil yang bertentangan dalam aspek ini dalam literatur
Bloch et al., (1993) menyarankan konsumen memilih produk bajakan,
melihat diri mereka kurang kaya secara finansial, kurang percaya diri,
kurang berhasil dan status lebih rendah, di sisi lain, hasilnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
ditemukan oleh Ang et al., (2001) tidak menunjukkan pengaruh yang
signifikan antara kepuasan pribadi pada sikap konsumen terhadap
produk bajakan
Dalam studi ini, personal gratification berpengaruh positif pada
attitude (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa
semakin tinggi personal gratification, maka semakin positif sikapnya
pada produk bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan
adalah:
H5 Semakin tinggi personal gratification, semakin positif
attitude
5. Pengaruh Subjective Norm pada Attitude
Norma subjektif adalah faktor sosial merujuk pada tekanan sosial
untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1991).
Konsumen mendapat informasi, ketika keahlian dari orang lain
mempengaruhi mereka dalam menentukan pilihan (misalnya ketika
seseorang tidak tahu kategori produk), dan juga ketika mereka lebih
tertarik untuk membuat kesan yang baik kepada orang lain (Bearden et
al., 1989). Mengenai pembajakan, teman dan kerabat mungkin
bertindak sebagai inhibitor atau kontributor untuk
mengkonsumsi,tergantung pada seberapa banyak perilaku ini telah
disetujui oleh mereka.
Dalam studi ini, subjective norm berpengaruh positif pada attitude
(Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
tinggi subjective norm, maka semakin positif sikapnya pada produk
bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H6. Semakin tinggi subjective norm, semakin positif attitude
6. Pengaruh Previous Experience pada Attitude
Dalam studi ini, previous experience berpengaruh positif pada
attitude (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan bahwa
semakin tinggi previous experience, maka semakin positif sikapnya
pada produk bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan
adalah:
H7a Semakin tinggi previous experience, semakin positif
attitude
7. Pengaruh Previous Experience pada Behavioral Intention
Dalam studi ini, previous experience berpengaruh positif pada
behavioral intention (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi previous experience, maka
semakin positif niat berperilaku pada produk bajakan. Dengan
demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H7b Semakin tinggi previous experience, semakin positif
behavioral intention
8. Pengaruh Attitude pada Behavioral Intention
Hubungan sikap dan perilaku telah banyak diperiksa dalam
literatur pemasaran. Menurut teori reason action, sikap ini berkorelasi
positif dengan niat perilaku, yang pada gilirannya merupakan
anteseden perilaku nyata (Ajzen dan Fishbein, 1980).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dalam studi ini, attitude berpengaruh positif pada behavioral
intention (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini menjelaskan
bahwa semakin positif attitude, maka semakin positif niat berperilaku
pada produk bajakan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan
adalah:
H8 Semakin positif attitude, semakin positif behavioral
intention
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait langsung dengan
pengumpulan data yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Berturut-turut
akan diuraikan tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling,
pengukuran variabel dan definisi operasional, sumber data, metode pengumpulan
data, prosedur dan analisis data, serta estimasi dan pengujian model struktural.
A. DESAIN PENELITIAN
1. Tujuan Studi
Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian pengujian
hipotesis (hypotesis testing), biasanya menjelaskan sifat hubungan
tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan
(independent) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Pengujian
hipotesis adalah sarana untuk menguji apakah pernyataan jika-maka
yang dihasilkan dari kerangka teoritis benar adanya ketika dihadapkan
pada penyelidikan yang ketat (Sekaran, 2006:162). Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh antara kualitas harga, penolakan
terhadap resiko, norma subyektif, resiko yang diterima, integritas,
gratifikasi personal dan pengalaman masa lalu pada sikap terhadap CD,
VCD, dan DVD bajakan dan juga pengaruh variabel sikap terhadap niat
berperilaku.
Metode survei digunakan dalam penelitian ini, yaitu suatu metode
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
kepada responden individu (Jogiyanto, 2004: 115). Dalam penelitian
ini, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan
kuisioner.
2. Tipe Hubungan Variabel
Berdasarkan tipe hubungan variabel, penelitian ini termasuk ke
dalam studi kausal (causal study), yaitu studi di mana peneliti ingin
menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah (Sekaran, 2006:165).
3. Situasi (Setting) Penelitian
Dilihat dari situasi penelitian, penelitian ini termasuk ke dalam
studi lapangan (field study), yaitu studi yang dilakukan dalam situasi alami
dengan jumlah intervensi minimal dari peneliti terhadap arus kejadian
dalam situasi (Sekaran, 2006:170).
4. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Unit analisis
merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap
analisis data selanjutnya (Sekaran, 2006:173).
5. Horison Waktu
Berdasarkan dimensi waktu, penelitian dapat dikategorikan
menjadi cross-sectional study dan longitudinal studi. Penelitian ini
termasuk dalam kategori penelitian cross sectional study, yaitu studi yang
dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin
selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian (Sekaran, 2006:177).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
6. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert
(likert scale), yaitu skala interval yang secara spesifik menggunakan lima
pilihan, seperti Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, dan
Sangat Setuju (Sekaran, 2006: 238). Menurut Jogiyanto (2004), Skala
likert merupakan bagian dari skala rating dimana skala tersebut digunakan
untuk memberikan nilai (rating) ke suatu variabel.
B. POPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang
memiliki karakteristik atau ciri yang ditetapkan (Cooper dan Emory,
1995) populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
Mahasiswa di Surakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karateristiknya hendak
diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya
lebih sedikit dari populasi) (Djarwanto dan Subagyo, 1998: 108).
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah mahasiswa
Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Jumlah sampel
Menurut Ferdinand (2006:46), terdapat beberapa pedoman dalam
menentukan ukuran sampel:
a. 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation.
b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi.
Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam
seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator
dikali 5 sampai10.
d. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih
teknik estimasi.
Berdasarkan pedoman di atas maka jumlah sampel minimum
dapat ditentukan dari 5 kali indikator yang digunakan, yaitu 28
indikator sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 140 (28x5)
ditambah cadangan jika terjadi kerusakan/ kesalahan dalam pengisian
data sebanyak 20 sampel. Untuk memenuhi ukuran sampel minimum
maka jumlah sampel yang akan diambil adalah 160 responden. Jumlah
sampel ini representative untuk teknik analisis SEM, yaitu ukuran
sample yang sesuai untuk SEM adalah 100-200.
4. Teknik Sampling
Prosedur pemilihan sampel penelitian ini menggunakan non
probability sampling, yaitu desain penelitian sampel dimana
elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai subjek sampel tidak
diketahui sebelumnya (Sekaran, 2006:135). Teknik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling adalah pengambilan sampel dalam hal ini
terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan
informasi yang diinginkan, entah karena mereka satu-satunya yang
memilikinya, atau memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan
(Sekaran, 2006). Kriteria yang digunakan adalah: (1). Mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta, (2). Belum memiliki
penghasilan (pekerjaan)
Pemilihan kriteria tersebut dikarenakan mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Surakarta dianggap sudah dapat mewakili populasi
yaitu mahasiswa di Surakarta dan kriteria yang kedua dipilih
karena responden yang belum memiliki penghasilan akan
menjadikan produk bajakan sebagai alternatif ketika akan membeli
CD, VCD, dan DVD bajakan karena belum memiliki kemandirian
secara finansial.
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel adalah definisi yang dinyatakan
dalam kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus (Cooper dan
Emory, 1999: 37). Istilah-istilah ini harus mempunyai rujukan-rujukan
empiris (dapat diukur, dihitung atau dikumpulkan melalui penalaran).
Dengan sangat luasnya permasalah yang ada, maka sangat
diperlukan adanya definisi operasional variabel penelitian yang akan
diteliti dapat terdefinisi secara jelas dan untuk menghindari terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
penyimpangan terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun indikator-
indikator yang akan diteliti adalah :
1. Price Quality
Kualitas harga (price quality) merupakan faktor penting yang
berhubungan dengan sikap pada produk bajakan (Huang et al., 2004).
Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan (Ha, 2004) yang diukur
dengan lima poin skala likert dengan indikator sebagai berikut
(Lichtenstein et al., 1993):
a. Harga tinggi memiliki kualitas tinggi.
b. Harga merupakan indikator dari kualiatas.
c. Produk terbaik didapat dengan mengeluarkan uang lebih
2. Risk Averseness
Risk averseness secara umum dianggap sebagai variabel
kepribadian (Bonoma dan Johnston, 1979) untuk mengukur risk
averseness digunakan tiga item pertanyaan yang diukur dengan skala
likert dengan indikator sebagai berikut (Huang et al., 2004; Donthu and
Garcia, 1999) (dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007):
a. Resiko ketika membeli produk bajakan
b. Kualitas produk bajakan yang dibeli
c. Keragu-raguan seseorang ketika membeli produk bajakan
3. Attitude
Sikap ini dianggap sangat berkorelasi dengan niat seseorang, yang
pada gilirannya merupakan prediktor perilaku yang wajar (Ajzen dan
Fishbein, 1980 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Variabel ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
diukur dengan lima item pertanyaan yang diukur dengan skala likert
dengan indikator sebagai berikut (Huang et al., 2004 dalam Matos,
Ituassu, dan Rossi, 2007):
a. Pertimbangan harga dalam memilih produk bajakan
b. Kesukaan berbelanja produk bajakan
c. Keuntungan membeli produk bajakan
d. Perasaan tidak bersalah dalam membeli produk bajakan.
e. Membeli produk bajakan merupakan pilihan yang lebih baik
4. Subjective Norm
Subjective norm merupakan faktor sosial yang merujuk pada
tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen,
1991). Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang diukur
dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Ajzen, 1991):
a. Pandangan teman dan kerabat ketika membeli produk
bajakan
b. Teman-teman dan kerabat menganjurkan untuk membeli
produk bajakan
c. Teman-teman dan kerabat yg menggunakan produk bajakan
5. Behavioral Intention
Behavioral intention adalah suatu indikasi mengenai bagaimana
kesediaan orang untuk mencoba dan seberapa banyak usaha yang
mereka rencanakan untuk dilakukan dalam upaya menunjukan
perilakunya (Japarianto, 2006).. Variabel pada behavioral intention ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
diukur dengan indikator berbagai item pertanyaan sebagai berikut
(Zeithaml et al., 1996 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007):
a. Produk bajakan menjadi pilihan ketika akan membeli CD,
VCD atau DVD
b. Membeli CD, VCD atau DVD bajakan
c. Merekomendasikan kepada teman untuk membeli produk
bajakan
d. Mengatakan sesuatu yang baik mengenai produk bajakan
6. Perceived Risk
Perceive risk dianggap sebagai variabel kepribadian (Bonoma dan
Johnston, 1979). Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang
diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Dowling
and Staelin, 1994):
a. Resiko yang akan ditanggung ketika mebeli produk bajakan
b. Kemungkinan produk bajakan yang dibeli rusak
c. Mengeluarkan uang untuk produk bajakan merupakan
keputusan yang buruk
7. Integrity
Konsumen yang memiliki standar etika yang lebih rendah
diharapkan untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk
bajakan (Ang et al., 2001). Variabel ini diukur dengan empat item
pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Kejujuran sebagai kualitas penting bagi karakter seseorang
b. Sangat penting bahwa orang bersikap sopan
c. Kekaguman terhadap orang yang bertanggung jawab
d. Kesukaan terhadap orang yang memiliki pengendalian diri
8. Personal Gratification
Personal gratification menyangkut kebutuhan rasa prestasi,
pengakuan sosial, dan menikmati hal-hal dalam hidup (Ang et al., 2001).
Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang diukur dengan
skala likert dengan indikator sebagai berikut (Ang et al., 2001):
a. Usaha untuk mendapatkan prestasi dan pengakuan sosial
b. Keinginan memiliki kehidupan nyaman
c. Keinginan memiliki kehidupan menyenangkan
Pada penelitian ini, dapat dijelaskan bahwa pada model penelitian
ini terlihat bahwa kualitas harga, penolakan terhadap resiko, norma
subyektif, penerimaan terhadap resiko, integritas, gratifikasi personal dan
previuos experience adalah komponen yang mempengaruhi sikap yang
merupakan variabel independen, sedangkan sikap merupakan variabel
independen terhadap niat berperilaku, dan merupakan variabel dependen
dari kualitas harga, penolakan resiko, dll. Dan niat untuk berperilaku
merupakan variabel dependennya. Sedangkan pengukuran variabel dalam
penelitian ini menggunakan Skala Likert (Likert Scale) 5 poin dengan
kriteria Skala 1: Sangat Tidak Setuju hingga 5 : Sangat Setuju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
D. SUMBER DATA
1. Data Primer (Primary Data)
Data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama
untuk analisis berikutnya untuk menemukan solusi atau masalah yang
diteliti (Sekaran, 2006). Menurut Sarwono (2006) Dalam pencarian
data primer, ada tiga dimensi penting yang perlu diketahui, yaitu
kerahasiaan, struktur, dan metode koleksi. Dalam penelitian ini, data
primer diperoleh dari jawaban responden yang disebar melalui
kuisioner.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner pada
responden penelitian. Menurut Sekaran (2006), Kuisioner adalah
kumpulan pertanyaan tertulis yang dirumuskan sebelumnya di mana
responden mecatat jawaban, biasanya dalam alternatif yang disusun
secara cukup tertutup.
Pengisian kuisioner didampingi oleh peneliti, dimana peneliti
akan memberikan bimbingan kepada responden. Bentuk pertanyaan
dalam kuisioner ini adalah pertanyaan tertutup (closed questions),
yaitu pertanyaan dengan kumpulan alternatif yang disusun dengan
jelas yang membatasi pilihan responden pada salah satu diantaranya
(Sekaran, 2006).
Metode pengumpulan data kuesioner pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode personnally administrated
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
questionaires, yaitu peneliti menyampaikan sendiri kuesioner kepada
responden dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh
responden, tujuan utamanya supaya tingkat pengembalian kuesioner
dapat terjaga didalam periode waktu yang relatif pendek (Sekaran,
2003).
E. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan teknik multivariat
yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk
mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan (Hair
et al., 1998). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program
AMOS versi 6 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model
struktural yang diusulkan.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara
mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami
dan diinterpretasikan (Ferdinand, 2002).
2. Pengujian Statistik
Pengujian statistik merupakan pengujian yang diawali
dengan pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian. Hal ini
bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh
telah memenuhi kritetria kelayakan untuk diuji dengan
menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena bisnis
yang diukur (Ferdinand, 2002).
3. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Sekaran (2006), Uji validitas merupakan bukti
bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk
mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep
yang dimaksudkan. Uji validitas digunakan untuk
mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu
mengukur konstruk yang digunakan. Untuk memperoleh
validitas kuesioner, usaha dititik beratkan pada pencapaian
validitas isi. Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana
perbedaan yang diperoleh dengan instrumen pengukuran
merefleksikan perbedaaan sesungguhnya pada responden
yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan confirmatory factor
analysis (CFA) untuk mengetahui validitas instrumen.
Tinggi rendahnya validitas suatu angket dengan melihat
factor loading dengan bantuan software SPSS for windows
versi 11,5. Factor loading adalah korelasi item-item
pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut Hair
et al., (1998:111), factor loading lebih besar > 0.30
dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan
besarnya factor loading adalah > 0.40, jika factor loading
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
suatu item pertanyaan mencapai > 0.50 atau lebih besar
maka item tersebut sangat penting dalam
menginterpretasikan konstruk yang diukurnya. Pedoman
umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau factor
loading > 0,4 (Ferdinand, 2006:131). Berdasarkan pedoman
tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang
signifikan adalah lebih dari > 0.50.
4. Uji Validitas Pretest
Sebelum melakukan penyebaran ke sampel besar, peneliti
terlebih dahulu melakukan pretest kepada 50 responden untuk
kepentingan uji validitas dan reliabilitas. Berikut ini hasil uji
validitas pada pretest:
Tabel III.1
Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,412
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1201,775 Df 378 Sig. ,000
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
Model analisis faktor yang diperoleh dari tabel III.1 diatas
belum memenuhi kriteria goodness of fit yang baik. Hal ini
diindikasikan melalui skor KMO Tabel III.1 sebesar 0,412 (<0,50)
dan signifikansi Bartlett’s test of sphericity sebesar 0,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
(<0,005). Sedangkan hasil validitasnya dapat dilihat pada Tabel
III.2 berikut:
Tabel III.2
Hasil Uji Validitas Pretest Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 PQ1 ,820 PQ2 ,901 PQ3 ,650 PR1 -,889 PR2 ,827 PR3 ,803 INT1 INT2 -,505 ,589 INT3 ,709 INT4 ,646 PG1 ,652 PG2 ,879 PG3 ,809 SN1 ,595 SN2 ,592 SN3 ,746 RA1 ,711 RA2 ,744 RA3 -,872 AT1 ,517 AT2 ,818 AT3 ,694 AT4 ,868 AT5 BI1 ,718 BI2 ,842 BI3 ,847 BI4 ,860
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
Dari hasil tabel III.2 diatas mengindikasikan hasil yang
sama pada item – item pada Tabel III.2, yaitu masih mengukur
pada komponen yang sama, Sehingga peneliti melakukan pretest
kedua, dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 responden yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
berbeda dengan melakukan perbaikan tata bahasa kembali pada
item-item pertanyaan kuesioner. Hasil uji KMO dan Bartlett’s
Test dan validitas pada pretest kedua dapat dilihat pada Tabel
III.3 dan Tabel III.4 dibawah:
Tabel III.3 Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest
KMO and Bartlett's Test
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Pretest
Rotated Component Matrix(a)
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,462
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1071,207 Df 378 Sig. ,000
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 PQ1 ,797 PQ2 ,882 PQ3 ,839 PR1 ,598 ,526 PR2 ,812 PR3 ,765 INT1 ,846 INT2 ,633 INT3 ,858 INT4 ,708 PG1 -,540 PG2 ,815 PG3 ,837 SN1 ,607 SN2 ,598 SN3 ,717 RA1 ,533 ,558 RA2 ,728 RA3 ,843 AT1 ,722 AT2 ,837 AT3 ,749 AT4 ,837 AT5 ,772 BI1 ,756 BI2 ,805 BI3 ,853 BI4 ,894
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berdasarkan nilai KMO dan Bartlett’s Test pada Tabel
III.3, model analisis faktor yang digunakan masih belum
memenuhi kriteria goodness of fit yang baik. Hal ini diindikasikan
melalui skor KMO sebesar 0,462 (<0,50) yaitu dibawah ambang
batas sedangkan hasil uji validitasnya juga mengindikasi hasil
yang sama yaitu pada Tabel III.4. Hasilnya masih dikatakan
belum valid karena setiap banyak item pertanyaan yang menjadi
indikator masing-masing variabel masih menyebar dan belum
terekstrak secara sempurna.
Karena hasil KMO Bartlett’s Test dan uji validitas masih
belum memenuhi kriteria langkah selanjutnya peneliti melakukan
pretes kembali dengan memperbaiki tata bahasa item pertanyaan
pada instrumen penelitian kepada 50 responden yang berbeda.
Hasil uji validitas pada pretest ketiga dapat dilihat pada Tabel
III.5 dan Tabel III.6 dibawah :
Tabel III.5 Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,608
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 951,751 Df 378 Sig. ,000
Tabel III.6
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Pretest
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 PQ1 ,898 PQ2 ,899 PQ3 ,831 PR1 ,775 PR2 ,867 PR3 ,756 INT1 ,800 INT2 ,748 INT3 ,797 INT4 ,573 PG1 ,713 PG2 ,872 PG3 ,858 SN1 ,662 SN2 ,742 SN3 ,687 RA1 ,761 RA2 ,819 RA3 ,884 AT1 ,748 AT2 ,852 AT3 ,847 AT4 ,840 AT5 ,802 BI1 ,704 BI2 ,752 BI3 ,796 BI4 ,851
Setelah kuesioner disebar kepada 50 responden yang
berbeda dan tata bahasa pada item-item pertanyaan pada kuesioner
telah diperbaiki, nilai KMO dan Bartlett’s Test pada Tabel III.5
diatas sudah memenuhi kriteria goodness of fit yang baik. Hal ini
diindikasikan melalui skor KMO sebesar 0,608 (>0,50).
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berbeda dengan hasil Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest
pada Tabel III.5 diatas, hasil uji validitas pada pretest ketiga pada
Tabel III.6, masih belum terekstrak dengan sempurna, dan masih
dikatakan tidak valid. Dapat dilihat pada adanya indikator yang
berada pada loading faktor yang sama, yaitu SN dan BI, dan juga
RA3 yang masih tersebar. Sehingga peneliti melakukan pretest
keempat, dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan perbaikan
kembali pada item-item pertanyaan kuesioner. Hasil KMO dan
Bartlett’s Test dan uji validitas pada pretest keempat dapat dilihat
pada Tabel III.7 dan Tabel III.8 dibawah :
Tabel III.7 Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest
Hasil KMO dan Bartlett’s Test Pretest pada Tabel III.7
diatas sudah memenuhi kriteria goodness of fit yang baik. Hal ini
diindikasikan melalui skor KMO sebesar 0,663 (>0,50) melebihi
ambang batas dan signifikansi Bartlett’s test of sphericity sebesar
0,000 (<0,005).
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,663
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 884,457 Df 378 Sig. ,000
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel III.8 Hasil Uji Validitas Pretest
Rotated Component Matrix(a)
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
Sedangkan hasil uji validitas pretest pada Tabel III.8 diatas juga
mengindikasi hasil yang sama dengan Tabel III.7, item-item pertanyaan
kuesionernya dapat dikatakan valid, karena setiap item pertanyaan yang
menjadi indikator masing-masing variabel telah terekstrak secara
sempurna.
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 PQ1 ,872 PQ2 ,890 PQ3 ,859 PR1 ,832 PR2 ,839 PR3 ,719 INT1 ,702 INT2 ,622 INT3 ,797 INT4 ,833 PG1 ,734 PG2 ,832 PG3 ,798 SN1 ,740 SN2 ,799 SN3 ,677 RA1 ,886 RA2 ,791 RA3 ,628 AT1 ,787 AT2 ,823 AT3 ,796 AT4 ,777 AT5 ,766 BI1 ,581 BI2 ,669 BI3 ,824 BI4 ,835
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Hasil dari pengujian analisis faktor menunjukkan bahwa yang
masuk ke faktor 4 dengan loading factor besar dan dikatakan valid adalah
item pertanyaan PQ1, PQ2, dan PQ3 sedangkan yang masuk faktor 7
dengan loading factor besar dan dikatakan valid adalah item pertanyaan
PR1, PR2 dan PR3; yang masuk faktor 3 dengan loading factor besar dan
dikatakan valid adalah item pertanyaan INT1, INT2, INT3, dan INT4;
yang masuk faktor 5 dengan loading factor besar dan dikatakan valid
adalah item pertanyaan PG1, PG2, dan PG3; yang masuk faktor 6 dengan
loading factor besar dan dikatakan valid adalah item pertanyaan SN1,
SN2, dan SN3; yang masuk faktor 8 dengan loading factor besar dan
dikatakan valid adalah item pertanyaan RA1, RA2, dan RA3; yang masuk
faktor 1 dengan loading factor besar dan dikatakan valid adalah item
pertanyaan AT1, AT2, AT3, AT4, dan AT5; serta yang masuk faktor 2
dengan loading factor besar dan dikatakan valid adalah item pertanyaan
BI1, BI2, BI3, dan BI4
Hal ini juga diperkuat dengan hasil perhitungan KMO sebesar 0,663
yang lebih besar dari 0,5. Oleh karena item-item pertanyaan telah teruji
kevalidannya, maka langkah selanjutnya dapat dilakukan penyebaran
kuesioner ke sampel besar.
5. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah pengukuran yang menunjukkan sejauh mana
alat ukur dapat dipercaya dan sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
waktu dan lintas beragam item dalam instrumen (Sekaran, 2006:40). Uji
reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap
instrumen-instrumen yang mengukur konsep.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Cronbach’s alpha. Rangkuti (2004) mengemukakan bahwa suatu alat
ukur dianggap reliable apabila nilai koefisien alpha yang diperoleh sama
dengan atau lebih besar dari 0,6Kategori koefisien alpha dari satu
pengujian adalah sebagai berikut :
1. 0,8 - 1 : Reliabilitas baik.
2. 0,6 – 0,79 : Reliabilitas dapat diterima.
3. < 0,6 : Reliabilitas kurang baik.
6. Uji Reliabilitas Pretest
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pretest seperti yang terlihat pada
Tabel III.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa kehandalan alat ukur sangat
tinggi dan dapat dipercaya karena nilai reliabilitas terletak pada indeks
yang tinggi sehingga dengan demikian seluruh item pertanyaan dalam
kuesioner penelitian ini dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pretest seperti yang terlihat pada
Tabel III.7, dapat disimpulkan bahwa kehandalan alat ukur sangat tinggi
dan dapat dipercaya karena nilai reliabilitas terletak pada indeks yang
tinggi sehingga dengan demikian seluruh item pertanyaan dalam kuesioner
penelitian ini dinyatakan reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
6). Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan teknik
multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan
analisis faktor untuk mengestimasi serangkaian hubungan
ketergantungan secara simultan ( Hair et al., 1998). Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 6 untuk
menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang
diusulkan.
F. ESTIMASI DAN PENGUJIAN MODEL STRUKTURAL
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengujian model struktural dengan pendekatan SEM, yaitu :
1. Asumsi Kecukupan Sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini
adalah minimal berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan
Variabel Cronbach's Alpha Keteragan Price Quality Inference Percieve Risk Integrity Personal Gratification Subjective Norm Risk Averseness Attitude Behavioral Intention
0,8946 0,7418 0,8674 0,8393 0,7836 0,6645 0,9151 0,8919
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter (Ferdinand,
2006:54).
2. Asumsi Normalitas
Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik maximum
likelihood mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data
terpenuhi. Untuk menguji asumsi normalitas maka digunakan nilai z
statistik untuk skewness dan kurtosisnya.
Curran et al., dalam Ghozali dan Fuad (2005) membagi
distribusi data menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Normal jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis
kurang dari 7.
b. Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak
normal adalah sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan
nilai kurtosis antara 7 sampai 21.
c. Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak
normal sangat besar dimana nilai skewness diatas 3 dan nilai
kurtosis diatas 21.
3. Asumsi Outliers
Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan
muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk konstruk tunggal maupun
konstruk kombinasi. Dalam analisis multivariate adanya outliers dapat
diuji dengan statistik Chi Square (x2) terhadap nilai mahalanobis
distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Hair et al,
1998), dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item
pengukuran pada model, bila terdapat observasi yang mempunyai nilai
mahalanobis distance square yang lebih besar dari Chi Square maka
observasi tersebut dikeluarkan dari analisis. Umumnya perlakuan
terhadap outliers adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak
diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan
khusus untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat
diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.
4. Evaluasi Atas Kriteria Goodness Of Fit
Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal untuk
menguji hipotesis mengenai model (Hair et al., 1995 dalam Ferdinand,
2006:58). Tetapi berbagai fit index yang digunakan untuk mengukur
derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan.
Fit index yang digunakan meliputi:
a. Chi Square
Mengukur chi-square (x2) statistic untuk memastikan bahwa
tidak ada perbedaan antara matriks kovarian data sampel dan matriks
kovarian populasi yang diestimasi. Nilai chi-square (x2) sangat
sensitive terhadap besarnya sampel dan hanya sesuai untuk ukuran
sample antara 100 – 200. Jika lebih dari 200, maka chi-square (x2)
statistic ini harus didampingi alat uji lainnya (Hair et al.; Tabachnick
dan Fidell dalam Ferdinand, 2006:59). Model yang diuji akan
dipandang baik bila nilai x2-nya rendah dan diterima berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
probabilitas dengan cut-off value sebesar p > 0.05 atau p > 0.1, sehingga
perbedaan matriks aktual dan yang diperkirakan adalah tidak signifikan
(Hair et al.; Hulland et al. dalam Ferdinand, 2006:59).
b. Normed Chi Square ( CMIN/DF)
CMIND/DF, adalah statistik chi-square dibagi DFnya, yang
umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator
untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model. Nilai yang diterima
adalah kurang dari 2 atau bahkan kadang kurang dari 3 (Arbuckle
dalam Ferdinand, 2006:60).
c. Goodness Of Fit Index (GFI)
Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang
diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90
mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.
d. Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI)
Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of
Index (GFI) yang telah disesuaikan terhadap degree of freedom yang
tersedia untuk menguji diterima tidaknya model (Arbuckle,1999 dalam
Ferdinand, 2006;61). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0,90,
semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki
model (Hair et al.; Hulland et al. dalam Ferdinand, 2006:61).
e. Comparative Fit Index ( CFI)
CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental. Besaran
indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks
ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak
sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh
kerumitan model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah CFI
≥ 0,95.
f. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA merupakan indeks yang dapat digunakan untuk
mengkompensasi chi-square statistik dalam sampel yang besar
(Baumgartner&Homburg, dalam Ferdinand, 2006:66). Nilai RMSEA ≤
0,08 mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian
sebuah model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu
berdasarkan degrees of freedom (Browne&Cudeck, dalam Ferdinand,
2006:66).
g. Tucker Lewis Index (TLI)
TLI merupakan alternatif indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap baseline model
(Baumgartner&Homburg, 1996, dalam Ferdinand, 2006;64). Nilai
penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0,95. TLI
merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel III.10
Goodness of Fit Model Struktural
Goodness-of-fit-indices Cut-off Value 1. Χ2 Diharapkan
kecil 2. Significance Probability (p) ≥ 0,05 3. CMIN/DF ≤ 2.0 / ≤ 3.0 4. GFI ≥ 0,90 5. AGFI ≥ 0,90 6. CFI ≥ 0,95 7. RMSEA ≤ 0,08 8. TLI ≥ 0,95
Sumber : Ferdinand (2006:61)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk menerangkan hasil dari analisis data penelitian
dan pembahasannya. Analisis data merupakan langkah awal yang dilakukan, yaitu
dimulai dengan analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk memahami profil
responden peneltian. Selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian yang
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya serta
mengukur kehandalan atau konsistensi internal suatu instrumen penelitian. Hal
tersebut dilakukan untuk menjamin kebenaran dan kualitas data penelitian yang
diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kriteria goodness of fit model
penelitian beserta pembahasannya. Terakhir adalah pembahasan mengenai hasil
analisis hubungan antar variabel amatan yang dihipotesiskan dan pembahasan uji
beda variabel.
Dengan demikian, penjelasan dalam bab ini difokuskan pada empat sub
bahasan, yaitu: analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi model,
uji hipotesis, dan uji beda variabel. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
analisis statistik deskriptif.
A. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisis untuk mengetahui karakteristik
dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner.
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini adalah 160, tetapi karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
terjadi kerusakan dan kesalahan dalam pengisian dan pengembalian, maka
kuesioner yang bisa digunakan adalah 151. Gambaran umum responden
diperoleh dari data diri yang terdapat dalam 151 kuesioner pada bagaian
identitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan (fakultas),
uang saku per-minggu, dan pernah tidak membeli produk bajakan. Gambaran
umum responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.1
Analisis Deskriptif N Kategori Jumlah Persentase
Jenis
Kelamin
151 1:Pria
2:Wanita
54
97
35,33%
64,67%
Usia 151 1:<20 Tahun
2:20 – 22 tahun
3:>22 tahun
45
89
17
29,80%
58,94%
11,26%
Fakultas 151 1:Ekonomi
2:Hukum
3:FISIP
4:Kedokteran
5:Sastra
6:FKIP
7:Pertanian
8:MIPA
68
17
12
8
13
22
7
4
45,03%
11,26%
7,95%
5,29%
8,61%
14,57%
4,64%
2,65%
Uang Saku
per
Minggu
151 1:< Rp.50.000,-
2: Rp.50rb - Rp100rb
3:> Rp.100.000,-
21
62
68
13,91%
41,06%
45,03%
Previous
Experience
151 1:Pernah Beli
2:Belum Pernah Beli
92
59
60,93%
39,07%
Sumber : Hasil olahan data, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berdasarakan Tabel IV.1 diatas, hasil distribusi tentang identitas
responden mayoritas memiliki gender wanita yaitu sebesar 64,67%, dari 151
responden yang dilibatkan dalam penelitian ini, mayoritas berusia diantara 20
hingga 22 tahun yaitu dengan presentase 58,94%.
Penelitian ini mengambil setting di Universitas Sebelas Maret yang
notabene memiliki 8 fakultas. Dari fakultas-fakultas tersebut, didominasi
oleh mahasiswa fakultas ekonomi yaitu sebesar 68 responden atau 45,03%.
Ditinjau dari uang saku perminggu, sebanyak 68 orang atau sekitar 45,03%
memiliki uang saku diatas 100 ribu perminggu dan mayoritas sudah pernah
membeli produk bajakan sebelumnya sebelumnya.
B. Analisis Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menentukan sah atau valid tidaknya
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas dengan
confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan software SPSS 11.5,
di mana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading > 0,50.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) harus dipenuhi, karena merupakan
salah satu syarat untuk dapat menganalisis model dengan Structural
Equation Modelling (SEM).
Sebelum hasil pengujian ini dapat terekstrak sempurna, terdapat
item pertanyaan yang tidak berkemampuan menjelaskan konstruk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
sehingga harus diperbaiki. Selanjutnya dilakukan proses trial and error
untuk mereduksi item pertanyaan seminim mungkin. Hasil pengujian
validitas yang terekstrak sempurna disajikan pada Tabel IV.2.
Tabel IV.2
Uji Validitas
Sumber: data primer yang diolah, 2011
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur kehandalan atau
konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji
reliabilitas digunakan Cronbach Alpha yang dianalisis dengan
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 PQ1 0,606 PQ2 0,702 PQ3 0,739 PR1 0,796 PR2 0,755 PR3 0,814 INT1 0,748 INT2 0,711 INT3 0,729 INT4 0,760 PG1 0,710 PG2 0,753 PG3 0,668 SN1 0,666 SN2 0,749 SN3 0,781 RA1 0,846 RA2 0,827 RA3 0,698 AT1 0,574 AT2 0,712 AT3 0,656 AT4 0,787 AT5 0,824 BI1 0,770 BI2 0,820 BI3 0,679 BI4 0,705
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
menggunakan SPSS for windows 11.5. Tingkat reliabilitas dibagi
menjadi tiga kriteria sebagai berikut: jika alpha atau r hitung (1)
0,8-1,0 = reliabillitas baik, (2) 0,6-0,799 = reliabilitas diterima,
(3) Kurang dari 0,6 = reliabilitas kurang baik (Sekaran, 2006).
Dengan demikian, prosedur pengujian ini dapat memberikan
jaminan bahwa datanya memenuhi kriteria kelayakan untuk
dianalisis dengan menggunakan metode-metode statistik yang lain.
Pengujian reliabilitas pada tiap variabel dalam konstruk penelitian
ini ditunjukkan pada tabel IV.7.
Tabel IV.3 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Price Quality Inference 0,7007
Percieve Risk 0.7292
Integrity 0.7555
Personal Gratification 0.7464
Subjective Norm 0.7978
Risk Averseness 0.7155
Attitude 0.8300
Behavioral Intention 0.7827
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Tabel IV.7 menjelaskan bahwa nilai koefisien cronbach’s
alpha untuk variabel price quality inference, percieve risk,
integrity, personal gratification, subjective norm, risk averseness,
dan behavioral intention berturut-turut adalah sebesar 0,7007;
0,7292; 0,7555; 0,7464; 0,7978; 0,7155; dan 0,7827. Nilai-nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
tersebut menunjukkan bahwa variabel price quality inference,
percieve risk, integrity, personal gratification, subjective norm, risk
averseness, attitude, dan behavioral intention memiliki nilai
reliabilitas yang dapat diterima. Sedangkan variabel attitude
mempunyai nilai cronbach’s alpha sebesar 0,8300 yang merupakan
indikasi reliabilitas yang baik. Hal ini juga berarti bahwa variabel-
variabel tersebut mempunyai konsistensi internal tinggi yang
ditunjukkan dengan hasil uji reliabilitas yang memenuhi kriteria
reliabilitas yang diterima ( 0,16,0 -=a ).
Pada sub bahasan berikutnya dijelaskan analisis data
penelitian yang menggunakan metode analisis Structural Equation
Model (SEM).
C. Analisis Data Penelitian
Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode statistik
Stuctural Equation Model (SEM). Pada prinsipnya, model struktural
bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat dari hubungan variabel
sehingga jika salah satu variabel diubah, maka terjadi perubahan pada
variabel yang lain. Dalam analisis SEM dimungkinkan terdapat beberapa
variabel dependen, dan variabel ini dimungkinkan menjadi variabel
independen bagi variabel dependen yang lainnya.
Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan sofware
Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 6. Ada beberapa asumsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengujian dengan pendekatan
Structural Equation Model. Asumsi-asumsi SEM tersebut meliputi asumsi
kecukupan sampel, normalitas, dan outliers (Ferdinand, 2002). Berikutnya
dilakukan pembahasan mengenai asumsi-asumsi SEM.
1. Asumsi Kecukupan Sampel
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 151
responden. Dari seluruh kuesioner yang telah terisi, seluruhnya dapat
digunakan dalam penelitian ini. Jumlah sampel ini memenuhi prosedur
Maximum Likelihood Estimation yaitu penarikan sampel antara 100-200
sampel (Ghozali, 2008).
2. Asumsi Normalitas
Asumsi selanjutnya yang dibahas dalam analisis multivariate adalah
normalitas. Normalitas merupakan bentuk distribusi data pada variabel
matriks tunggal yang menghasilkan distribusi normal (Hair et al., dalam
Ferdinand, 2002). Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui
pola distribusi data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal.
Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio (c.r) pada
skewness yaitu di bawah 2,58. Sedangkan normalitas multivariate
dilihat pada assessment of normality baris bawah kanan yaitu nilai
critical ratio (c.r) kurtosis dibawah 7 (Ghozali dan Fuad, 2008).
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang
digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 6.
Hasil Uji asumsi normalitas dapat dilihat pada Tabel IV.4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel IV.4
Hasil Uji Normalitas
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min Max Skew c.r. kurtosis c.r. Pe .000 1.000 -.448 -2.247 -1.799 -4.513 bi4 2.000 5.000 -.381 -1.911 -.148 -.372 bi3 2.000 5.000 -.378 -1.896 -.374 -.938 bi2 2.000 5.000 -.328 -1.647 .096 .240 bi1 2.000 5.000 -.449 -2.253 .428 1.073 at5 2.000 5.000 -.082 -.412 -.236 -.592 at4 2.000 5.000 -.111 -.557 .069 .173 at3 2.000 5.000 -.092 -.460 -.240 -.602 at2 2.000 5.000 -.132 -.660 .142 .355 at1 2.000 5.000 -.310 -1.557 .078 .196 pg1 2.000 5.000 -.153 -.770 -.092 -.232 pg2 2.000 5.000 -.021 -.107 -.419 -1.051 pg3 2.000 5.000 -.105 -.527 -.444 -1.114 int1 2.000 5.000 -.145 -.726 -.217 -.544 int2 2.000 5.000 -.349 -1.753 -.211 -.528 int3 2.000 5.000 .194 .975 -.643 -1.613 int4 2.000 5.000 -.245 -1.229 -.529 -1.328 pr1 2.000 5.000 -.489 -2.451 -.158 -.396 pr2 2.000 5.000 -.285 -1.429 -.055 -.137 pr3 2.000 5.000 -.430 -2.159 -.846 -2.122 sn1 2.000 5.000 .064 .319 -.419 -1.051 sn2 2.000 5.000 -.255 -1.279 -.145 -.362 sn3 2.000 5.000 -.181 -.909 -.031 -.077 ra1 2.000 5.000 -.534 -2.678 .712 1.785 ra2 2.000 5.000 -.577 -2.895 1.066 2.674 ra3 2.000 5.000 -.047 -.234 -.363 -.912 pq1 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 pq2 2.000 5.000 -.306 -1.535 -.208 -.522 pq3 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 Multivariate 8.646 1.253
Sumber : Hasil olahan data, 2011
Tabel IV.4 menjelaskan bahwa secara univariate data dalam
penelitian ini termasuk non-normal yang ditunjukkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
terdapatnya nilai skewness > 2,58. Sedangkan secara multivariate, data
dalam penelitian ini termasuk normal karena tidak adanya c.r kurtosis
yang diatas angka 7
Analisis terhadap data yang tidak normal dapat mengakibatkan
pembiasan intrepretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung
meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data mentah dan merupakan data
primer berdasarkan jawaban responden yang sangat beragam, sehingga
sulit untuk memperoleh data yang mengikuti distribusi normal secara
sempurna.
3. Asumsi Outliers
Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim
yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda dari observasi
lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk variabel
tunggal maupun variabel kombinasi (Hair et al., dalam Ferdinand,
2006). Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan
mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan
berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan
outliers, maka observasi dapat diikutsertakan dalam analisis
selanjutnya. Outliers dapat dievaluasi dengan nilai mahalanobis
distance dengan nilai degree of freedom sejumlah variabel yang
dipergunakan dalam penelitian pada tingkat p < 0,001. Dalam hal ini
variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Dalam penelitian ini jumlah indikator variabel yang digunakan
sebanyak 29 indikator variabel. Dengan demikian, apabila terdapat nilai
mahalanobis distance yang lebih besar dari χ2 (29. 0,001) = 58,301
maka nilai tersebut adalah outliers multivariate. Rangkuman
Mahalanobis distance dapat dilihat pada tabel IV.5 (selengkapnya di
Lampiran).
Tabel IV.5
Jarak Mahalanobis Distance
Sumber : Hasil olahan data, 2011.
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai yang
dikategorikan sebagai outliers karena nilai Mahalanobis Distance
kurang dari nilai χ2 (29 x 0,001) = 58,301. Dalam pengujian sampel
sebanyak 151 sampel, tidak terdapat outliers, dengan demikian jumlah
sampel yang akan digunakan tetap sebanyak 151 sampel.
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 47.438 .017 .923 103 46.523 .021 .824
5 43.885 .038 .926
25 43.473 .041 .872
49 41.590 .061 .957
37 41.325 .064 .929
14 41.116 .067 .888
121 40.962 .069 .829
21 40.849 .071 .752
119 40.455 .077 .730
….. ………. …... …...
64 26.610 .593 .092
43 26.528 .597 .083
38 26.465 .601 .071
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4. Analisis Goodness of Fit
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, langkah pertama adalah
menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil evaluasi nilai goodness of fit
dari model penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel IV.6
berikut ini:
Tabel IV.6
Hasil Pengujian Goodness-of-Fit Model
Kriteria Cut-off Value Hasil Keterangan
chi square Diharapkan kecil 399.176
significance probability ≥ 0,05 0,03 Kurang Baik
GFI ≥ 0,90 0,859** Kurang Baik
RMSEA ≤ 0,80 0,031* Baik
AGFI ≥ 0,90 0,824** Kurang Baik
TLI ≥ 0,95 0,956* Baik
Comparative Fit Index
(CFI)
≥ 0,90 0, .963* Baik
Normed Chi Square
(CMIN/DF)
< 2,00 – 5,00 1.147* Baik
Sumber : Hasil olahan data, 2011.
Keterangan: * Baik
** Kurang Baik
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa chi-square yang bernilai 399.176
dengan degree of freedom 348 adalah signifikan secara statistik pada
level signifikansi 0,03. Probabilitas sebesar 0,03 lebih kecil dari 0,05,
hal ini merupakan indikasi yang buruk. Dengan demikian, terdapat
perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian
populasi yang diamati. Nilai GFI sebesar 0,859 merupakan indikasi
yang kurang baik. Sementara itu, nilai AGFI sebesar 0,824 merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
indikasi yang kurang baik. Nilai TLI sebesar 0,956 merupakan indikasi
baik. Nilai CFI sebesar 0,963 merupakan indikasi baik. Nilai RMSEA
sebesar 0,031 merupakan indikasi yang baik. Dan indeks parsimony fit
measures didapat nilai CMIN/DF sebesar 1,147 merupakan indikasi
yang baik karena mempunyai nilai yang kurang dari 2.
Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut di atas
mengindikasikan bahwa model belum dapat diterima dengan baik, oleh
karena itu peneliti mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi
model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of
fit yang lebih baik.
5. Modifikasi
Salah satu tujuan modifikasi model adalah untuk mendapatkan
kriteria goodness of fit dari model yang dapat diterima. Melalui nilai
modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan
modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices
dapat diketahui dari output Amos versi 6 yang menunjukkan
hubungan-hubungan yang perlu diestimasi yang sebelumnya tidak ada
dalam model supaya terjadi penurunan pada nilai chi-square untuk
mendapatkan model penelitian yang lebih baik.
Modifikasi model dengan menggunakan modification indices
dilakukan dengan melakukan korelasi antar error term yang tidak
memerlukan justifikasi teoritis dan yang memiliki nilai modification
indices lebih besar atau sama dengan 4,0 sampai nilai goodness of fit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
yang memenuhi syarat. Tabel IV.7 merupakan hasil goodness of fit
model yang telah dimodifikasi.
Tabel IV.7
Hasil Goodness-of-Fit Setelah Modifikasi Model
Kriteria Cut-off Value Hasil Sebelum
Modifikasi
Hasil Setelah
Modifikasi
Keterangan Hasil
Modifikasi chi square Diharapkan kecil 399.176 374.261
significance probability
≥ 0,05 0,03** 0.151* Baik
GFI ≥ 0,90 0,859** 0.867** Kurang Baik
RMSEA ≤ 0,80 0,031* 0.023* Baik
AGFI ≥ 0,90 0,824** 0.833** Kurang Baik
TLI ≥ 0,95 0,956* 0.977* Baik
CFI ≥ 0,90 0,963* 0.980* Baik
CMIN/DF < 2,00 – 5,00 1.147* 1.079* Baik
Sumber : hasil olahan data, 2011 Keterangan: * Baik ** Buruk
Dalam pengujian Chi-Square, nilai x2 yang tinggi menunjukkan
korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata
sehingga menghasilkan probabilitas yang kecil. Sebaliknya, nilai chi-
square yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar
dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara observasi dengan prediksi. Chi-Square sangat sensitif terhadap
ukuran sampel. Setelah dilakukan modifikasi model nilai x2 pada
penelitian ini turun menjadi sebesar 374.261, probabilitasnya sudah
menunjukkan nilai sebesar 0.151. Nilai probabilitasnya ini merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
niai yang baik. Terdapat berbagai jenis fit index yang yang digunakan
untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan
dengan data yang disajikan. Jenis-jenis fit index tersebut akan dijelaskan
pada bagian berikut ini.
Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari
model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI
berkisar antara 0 – 1, dimana 0 menunjukkan poor fit dan 1
menunjukkan perfect fit. Dengan tingkat penerimaan yang
direkomendasikan > 0,90 dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini
memiliki tingkat kesesuaian yang moderat dengan nilai GFI sebesar
0.867.
The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah
ukuran yang digunakan untuk memperbaiki kecenderungan statistik chi-
square yang sensitif terhadap jumlah sampel yang besar. Nilai
penerimaan yang direkomendasikan < 0,08; nilai RMSEA model
sebesar 0.023 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah pengembangan
dari GFI yang disesuaikan dengan rasio degree of freedom dari model
yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI
dalam model ini adalah 0.833 menunjukkan tingkat penerimaan yang
baik.
Tucker Lewis Index (TLI) adalah indeks kesesuaian incremental
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
direkomendasikan > 0,95. Dapat disimpulkan bahwa model yang
diajukan menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai TLI
sebesar 0.977.
Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian
incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model.
Besaran indeks ini dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati
1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik.
Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif
tidak sensitif dengan besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh
kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan
yaitu > 0,95; maka nilai CFI sebesar 0.980 menunjukkan bahwa model
ini memiliki kesesuaian yang baik.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah nilai yang diperoleh dari
pembagian nilai chi-square terhadap degree of freedom. Indeks ini
mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-
koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian.
Nilai CMIN/DF pada model ini adalah 1.079 menunjukkan bahwa
model penelitian ini bagus.
Berdasarkan pemaparan yang didasarkan pada Tabel IV.7 dapat
disimpulkan bahwa dari kriteria goodness-of-fit model, dua diantara
kriteria tersebut yaitu GFI dan AGFI memiliki kriteria moderat, namun
masih bisa diterima. Dengan demikian model bisa digunakan sebagi alat
ukur hipotesis pada tahap selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Setelah model penelitian dapat diterima, sub bahasan berikutnya
akan menjelaskan analisis mediasi, pengaruh langsung dan tidak langsung,
uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian dan diskusi.
D. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, Uji Hipotesis, Pembahasan
Hasil Penelitian dan Uji Beda Dua Kelompok Sampel.
a. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Tabel IV.8
Direct Effect, Indirect Effect, Total Effect
Regresion Weights Direct Effect Indirect Effect Total Effect
Attitude ß Price Quality 0.302 0.000 0.302
Attitude ß Risk Averseness 0.010 0.000 0.010
Attitude ß Subjective Norm 0.313 0.000 0.313 Attitude ß Perceive Risk -0.264 0.000 -0.264 Attitude ß Integrity -0.425 0.000 -0.425
Attitude ß Personal Gratifikation 0.327 0.000 0.327
Attitude ß Previous Experience
0.194 0.000 0.194
Behavioral Intention ß Attitude 0.468 0.000 0.468
Behavioral Intention ß
Previous Experience
0.195 0.091 0.286
Sumber: Hasil olahan data, 2011
Berdasarkan tabel IV.8 hanya satu yang memiliki hubungan tidak
langsung (indirect effect) yaitu hubungan antara variabel previous
experience dengan behavioral intention yaitu sebesar 0,091. Sedangkan
variabel price quality terhadap attitude , risk averseness terhadap
attitude, subjective norm terhadap attitude, percieve risk terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
attitude, integrity terhadap attitude, personal gratification terhadap
attitude, previous experience terhadap attitude, attitude terhadap
behavioral intention hanya memiliki efek langsung saja.
b. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat
signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang
didasarkan pada nilai C.R (z-hitung) lebih besar dari atau sama dengan
nilai z-tabel (z-hitung ³ z-tabel). Pada jumlah responden lebih dari 120
maka nilai z tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: (1) 1%
= 2,56, (2) 5% = 1,96, (3) 10% = 1,645. Analisis terhadap hubungan-
hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression
weights. Tabel IV.9 menunjukkan nilai regression weights dari variabel-
variabel yang diuji hubungan kausalitasnya.
Tabel IV.8
Regression Weights
Regresion Weights Estimate S.E. C.R. p
Attitude ß Price quality *0.249 0.108 2.312 0.021
Attitude ß Risk Averseness 0.012 0.095 0.129 0.897
Attitude ß Subjective Norm **0.269 0.120 2.236 0.025 Attitude ß Perceive Risk ***-0.210 0.076 -2.777 0.005 Attitude ß Integrity ***-0.313 0.087 -3.600 0.000 Attitude ß Personal Gratifikation **0.320 0.147 2.169 0.030 Attitude ß Previous Experience **0.166 0.066 2.524 0.012 Behavioral Intention ß Attitude ***0.591 0.138 4.284 0.000 Behavioral Intention ß Previous Experience **0.211 0.092 2.281 0.023
Sumber: Hasil olahan data, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Keterangan: *** sigifikan pada level 1%
** signifikan pada level 5%
* signifikan pada level 10%
c. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan hasil penelitian, akan dijelaskan mengenai hasil
pengujian hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Dengan demikian,
terdapat sembilan bahasan yang akan dijelaskan. Hubungan antar variabel
tersebut yaitu: attitude dan price quality, attitude dan risk averseness,
attitude dan subjective norm, attitude dan percieve risk, attitude dan
integrity, attitude dan personal gratification, attitude dan previous
experience, behavioral intention dan attitude, behavioral intention dan
previous experience. Berikut penjelasan untuk setiap hubungan antar
variabel yang dihipotesiskan.
1) Pengaruh Price Quality pada Attitude (Hipotesis 1).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara kualitas harga (price quality) dengan sikap (attitude)
(β=0.249, CR = 0.108, SE = 2.312, p = 0.021) walaupun tidak
mendukung hipotesis 1 (semakin tinggi price quality, semakin
negatif attitude). Hasil temuan pada studi ini mengindikasikan
bahwa, kualitas harga berpengaruh positif pada sikap konsumen.
Hal ini memberikan pemahaman bahwa semakin tinggi tingkat
pemahaman yang dimiliki seorang konsumen atas price quality,
maka sikap terhadap pembajakan akan semakin baik. Dengan
demikian temuan studi ini tidak mendukung hipotesis 1 yang
menjelaskan pengaruh negatif price quality pada attitude . Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
dimungkinkan karena perbedaan objek amatan (CD, VCD, dan
DVD) dari penelitian yang terdahulu (Matos, Ituasu, dan Rossi,
2007), yaitu meggunakan objek amatan seluruh produk bajakan
sehinggga hasilnya menjadi tidak dudukung.
Dari temuan dilapangan yang dilakukan peneliti dengan
melakukan interview terhadap responden dengan pertanyaan
terbuka (lihat lampiran), hasil penelitian yang menjelaskan
fenomena yang positif ini didukung oleh hasil dari lapangan. Hasil
interview menunjukkan bahwa konsumen pada prinsipnya sudah
menyadari bahwa harga yang mereka keluarkan terhadap CD,
VCD, atau DVD bajakan setara dengan kuallitas yang diperoleh,
artinya harga itu sebanding dengan kualitas yang mereka dapatkan.
Dari responden Mahasiswa strata-1 (S1) Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang peneliti interview, menunjukkan bahwa mereka
juga sudah menyadari akan resiko-resiko yang akan
ditanggungnya. Mereka yang membeli produk bajakan sudah
mengetahui bahwa kualitas yang mereka dapatkan ketika membeli
produk bajakan (CD, CVD, atau DVD bajakan) tidak akan sebaik
produk yang asli. Mayoritas responden yang telah diinterview
memilih produk bajakan dikarenakan harganya yang jauh lebih
murah jika dibandingkan produk yang asli (lihat lampiran).
Dari fenomena tersebut, maka stimulus yang diberikan adalah
menurunkan price quality inference, sehingga sikap positif
konsumen terhadap produk bajakan akan berkurang. Cara yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
dapat digunakan yaitu dengan menurunkan harga produk yang asli
dan tetap menjaga kualitasnya yang baik (ex: dengan efisiensi
biaya). Melalui stimulus tersebut diharapkan dapat menurunkan
price quality inference sehingga dapat mengurangi niat beli produk
bajakan.
2) Pengaruh Risk Averseness pada Attitude (Hipotesis 2).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang tidak
signifikan antara risk averseness dan attitude (β = 0.012, CR =
0.095, SE = 0.129, P = 0.897) karena P > 0,05%. Hal ini
menjelaskan bahwa risk averseness bukan merupakan variabel
yang dipertimbangkan penting untuk mempengaruhi sikap
(attitude). Fenomena ini dimungkinkan karena resiko yang
ditanggung konsumen dalam membeli CD, VCD, dan DVD
bajakan tersebut relatif kecil sehingga resiko tersebut tidak
mempengaruhi sikap konsumen terhadap pembajakan. Hasil
tersebut didukung dengan interview dilapangan dengan pertanyaan
terbuka (lihat lampiran), hasilnya menunjukan bahwa mayoritas
responden yang telah diinterview sudah mengetahui resiko apa saja
yang mungkin didapat ketika membeli CD, VCD, atau DVD
bajakan (barang yang dibeli kemungkinan rusak, kualitas gambar
yang didapat kemungkinan jelek, kemungkinan barang mudah
sekali rusak) sebelum mereka melakukan pembelian, sehingga dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen tidak menolak
resiko ketika akan membeli CD, VCD, atau DVD bajakan. Hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
tersebut yang diperkirakan dapat menyebabkan variabel ini tidak
dipertimbangkan penting oleh konsumen untuk mempengaruhi
sikapnya pada pembajakan.
Pola hubungan yang tidak signifikan ini tidak memberikan
dukungan pada hipotesis 2 yang menjelaskan bahwa semakin
tinggi risk averseness, maka semakin negatif sikapnya terhadap
produk bajakan (Lihat Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Hal ini
dimungkinkan karena pengaruh objek amatan CD, VCD, dan DVD
yang merupakan barang low involvement dimana konsumen tidak
terlalu memikirkan merek produk apa yang harus dibeli, di toko
mana harus dibeli dan hal-hal yang terkait dengan proses
pembelian (konsumen tidak memerlukan informasi mengenai
kategori produk yang ingin dibeli). Oleh sebab itu dimungkinkan
hasilnya akan berbeda jika diterapkan untuk kategori produk yang
berbeda (high involvement). Oleh karena itu diperlukan studi
lanjutan untuk meningkatkan validitas eksternal dari konsep yang
dihipotesiskan.
Bagi pemasar, temuan ini memberikan pemahaman tentang
kecermatan dalam mendesain stimulus yang menghubungkan risk
averseness dengan attitude. Sebab jika pemasar terlalu fokus pada
variabel tersebut, maka pengaruhnya tidak terlalu dipertimbangkan
oleh konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3) Pengaruh Perceive Risk pada Attitude (Hipotesis 3).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan
dan negatif antara perceive risk dan attitude (β =-0.210, CR =
0.076, SE -2.777, p = 0.005). Fenomena yang dijelaskan adalah
semakin tinggi/besar percieve risk, semakin negatif attitude. Hasil
temuan pada studi mengindikasi bahwa percieve risk mampu
mempengaruhi attitude. Hal ini memberi pemahaman bahwa
konsumen akan memiliki sikap yang lebih baik (favorable) pada
produk bajakan jika resiko yang diterima ketika membeli produk
bajakan (CD, VC, atau DVD bajakan) relatif kecil begitu juga
sebaliknya.
Dengan demikian temuan studi ini mendukung hipotesis 3
yang menjelaskan hubungan yang signifikan dan negatif. Hasil
pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan terhadap
regularitas fenomena hubungan negatif yang terdapat pada studi
terdahulu (Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007). Stimulus yang bisa
diberikan agar sikap yang positif terhadap produk bajakan menjadi
berkurang yaitu dengan meningkatkan percieve risk sehingga
konsumen akan memiliki sikap yang negatif (unfavorable)
terhadap produk bajakan tersebut, yaitu dengan cara lebih
mempertegas sanksi bagi para pelaku pembajakan dan juga
konsumen yang membelinya, sehingga akan meningkatkan rasa
takut konsumen dan pelaku pembajakan tersebut untuk mengulangi
perbuatannya karena resiko (sanksi) yang didapat semakin tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
4) Pengaruh Integrity pada Attitude (Hipotesis 4).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
negatif antara integrity dan attitude (β = -0.313, CR 0.087, SE = -
3.600, p = 0,000). Fenomena yang dijelaskan adalah semakin
tinggi integrity, semakin negatif attitude. Hal ini dapat terjadi
karena integrity merupakan sifat manusia yang selalu berpegang
teguh/bertindak sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat
maupun organisasi, sehingga konsumen yang memiliki integrity
yang tinggi akan bersikap negatif (unfavorable) terhadap produk
bajakan, dan sebaliknya. Dari hasil penelitian tersebut integrity
merupakan variabel yang dipertimbangkan penting oleh konsumen
untuk mempengaruhi sikap yang berujung pada keputusan
pembelian.
Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan
terhadap regularitas fenomena hubungan negatif yang
terdapat pada studi terdahulu (Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007).
Dalam studinya, Matos, Ituassu, dan Rossi, menjelaskan bahwa
terdapat hubungan signifikan negatif antara integrity dan attitude.
Hasil studi ini mengindikasi bahwa integritas seseorang dapat
mempengaruhi baik tidaknya sikap sesorang terhadap produk
bajakan, dalam konteks ini semakin tinggi integritas semakin
negatif sikapnya terhadap produk bajakan. Stimulus yang mungkin
diberikan agar integritas seseorang semakin tinggi yaitu dengan
melakukan penyuluhan penyuluhan kepada masyarakat (himbauan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
himbauan) agar tidak membeli produk bajakan karena tindakan
tersebut melanggar peraturan yang berlaku.
5) Pengaruh Personal Gratification pada Attitude (Hipotesis 5)
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara personal gratification dan attitude (β = 0.320, CR
0.147, SE = 2.169, p = 0.030). Fenomena yang dijelaskan adalah
semakin tinggi personal gratification, semakin positif attitude. Hal
ini berarti bahwa konsumen yang memiliki kenginan untuk
memenuhi kebutuhan rasa prestasi, pengakuan sosial, dan
menikmati hal-hal dalam hidup tanpa memperhatikan benar
tidaknya tindakan yang dilakukan (membeli produk bajakan karena
mudah didapat dan harganya murah) akan memiliki sikap yang
baik (positif) terhadap produk bajakan sehingga stimulus yang bisa
diberikan untuk menguranginya adalah dengan melakukan
berbagai macam promosi seperti diskon penjualan, CSR, sehingga
melalui stimulus tersebut, konsumen akan lebih memilih produk
yang asli dari pada yang bajakan karena merasa lebih puas.
Sehingga hasil tersebut memberikan dukungan terhadap
hipotesis 5.
6) Pengaruh Subjective Norm pada Attitude (Hipotesis 6).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara norma subjektif (subjective norm) dan sikap
(attitude) (β =0.269, CR = 0.120, SE = 2.236, p = 0.025). Fenomena
yang dijelaskan adalah semakin tinggi subjective norm, semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
positif attitude. Hal ini berarti bahwa konsumen yang teman atau
kerabat menerima (tidak mempermasalahkan) keputusan membeli
produk bajakan akan memiliki sikap yang baik terhadap
pembajakan. Sehingga subjective norm merupakan variabel yang
dipertimbangkan penting oleh konsumen dalam memilih produk
bajakan. Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan
dukungan terhadap hipotesis 6.
Dalam hasil studi yang signifikan positif antara subjective
norm dan attitude ini, faktor keluarga, kerabat maupun teman
memiliki peranan penting dalam mempengaruhi sikap konsumen
pada pembajakan. Sikap yang positif akan muncul bila kerabat atau
teman menerima/mendukung keputusan seseorang dalam membeli
produk bajakan. Sehingga diperlukan stimulus untuk mengurangi
subjective norm tersebut. Stimulus bisa dilakukan oleh perusahaan
dengan melakukan iklan atau publikasi yang menyatakan larangan
larangan dan himbauan agar masyarakat membeli produk yang asli
karena membeli produk bajakan merupakan tindakan yang tidak
menghargai hak cipta dan merupakan perbuatan yang dilarang,
diharapkan masyarakat menjadi sadar (aware). Melalui stimulus
tersebut diharapkan dapat menurunkan subjective norm sehingga
dapat mengurangi niat beli produk bajakan.
7) Pengaruh Previous Experience pada Attitude (Hipotesis 7a).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara pengalaman masa lalu (previous experience) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
sikap (attitude) (β = 0.166, CR = 0.066, SE = 2.524, p = 0.012 ).
Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis 7a didukung. Hal
ini menjelaskan bahwa semakin sering seseorang membeli produk
bajakan maka semakin baik (favorable) sikapnya terhadap produk
bajakan. Fenomena ini dapat terjadi dikarenakan dalam pembelian
produk bajakan (CD, VCD, dan DVD bajakan) dianggap kurang
beresiko (less risky), dan juga dikarenakan toko-toko yang menjual
CD, VCD atau DVD bajakan tidak menunjukkan bahwa membeli
produknya bukan merupakan tindakan yang tidak etis (Ang et all.,
2001).
Dengan demikian temuan studi ini mendukung hipotesis 7a
yang menjelaskan hubungan yang signifikan dan positif. Secara
teoritis, studi ini memberikan dukungan terhadap regularitas teori
yang menjelaskan bahwa semakin sering previous experience maka
semakin sikap (attitude) akan lebih baik (more favorable)
dibanding yang belum pernah seperti yang dikemukakan oleh
Matos, Ituassu, dan Rossi, (2007). Stimulus yang mungkin
diberikan yaitu lebih mempertinggi resiko dalam membeli produk
bajakan sehingga membeli produk bajakan tidak lagi dianggap
kurang beresiko (less risky) yang dapat dilakukan pemerintah
dengan lebih mempertegas aturan dan sanksi yang diberikan untuk
orang yang melanggarnya (meningkatkan percieve risk).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
8) Pengaruh Previous Experience pada Behavioral Intention
(Hipotesis 7b).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara previous experience dan behavioral intention (β =
0.211, CR = 0.092, SE = 2.281, p = 0.023). Hal ini menjelaskan
bahwa konsumen yang sering membeli/pernah membeli (already
bought) akan memiliki niat beli yang lebih tinggi dibandingkan
konsumen yang belum pernah membeli produk bajakan. Dengan
demikian hasil studi ini mendukung hipotesis 7b yang
menyatakan semakin tinggi/sering previous experience maka
semakin tinggi niat belinya terhadap produk bajakan (CD, VCD,
atau DVD bajakan).
9) Pengaruh Attitude pada Behavioral Intention (Hipotesis 8).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan
positif antara sikap (attitude) dan niat berperilaku (behavioral
intention) (β = 0.591, CR = 0.138, SE = 4.284, p = 0,000). Hal ini
menjelaskan bahwa semakin baik sikap (attitude), semakin tinggi
niat belinya. Sikap yang baik tersebut didapat karena memiliki
pengalaman membeli, kualitas harga yang relatif terjangkau, resiko
yang kecil, pegaruh sosial, integritas yang rendah dari masing-
masing konsumen. Jika konsumen memiliki sikap yang baik
terhadap produk bajakan, maka niat beli produk bajakan (CD,
VCD, atau DVD bajakan) akan meningkat. Dengan demikian hasil
studi ini mendukung hipotesis 8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Stimulus yang dapat diberikan untuk mengurangi favorable
attitude yaitu dengan menurunkan price quality inference,
subjective norm, personal gratification dan juga menaikkan
percieve risk dan integrity sehingga niat beli terhadap produk
bajakan akan semakin turun juga.
d. Uji Beda Dua Kelompok Sampel
Uji beda digunakan untuk meneliti apakah terdapat perbedaan
antara dua kategori (kelompok) data dari dua variabel yang diteliti
atau lebih. Dalam penelitian ini kelompok sampel yang akan diuji
yaitu kelompok sampel yang sudah pernah membeli CD, VCD,
atau DVD bajakan dan kelompok sampel yang belum pernah
membeli CD, VCD, atau DVD bajakan sebelumnya. Kelompok
sampel tersebut akan diuji perbedaan dengan variabel attitude dan
behavioral intention. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.10
dibawah:
Tabel IV.10
Uji Beda Dua Kelompok Sampel
Previous Experience N Mean Sig. (2-tailed)
Sikap 0
Sikap 1
59
92
3,7254
4,0543
0,000
0,000
Niat berperilaku 0
Niat berperilaku 1
59
92
3,6864
4,0815
0,000
0,000
Sumber: hasil olahan data 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Keterangan :
1. Nilai 0 merupakan konsumen yang belum pernah membeli
CD, VCD, atau DVD bajakan.
2. Nilai 1 merupakan konsumen yang sudah pernah membeli
CD, VCD, atau DVD bajakan.
Berdasarkan hasil tabel IV.10 diatas terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua kelompok tersebut (konsumen yang sudah
pernah membeli dan yang belum), yaitu sebesar 0,000 pada sikap
dan juga 0,000 pada niat berperilaku, hal ini mengindikasi terdapat
perbedaan sikap dan niat berperilaku antara dua kelompok sampel
tersebut. lebih lanjut, peneliti ingin menyampaikan bahwa
responden yang memiliki pengalaman membeli produk bajakan
sebelumnya (CD, VCD, atau DVD bajakan) memiliki sikap yang
lebih positif (more favorable) dari pada kelompok responden yang
belum pernah membeli produk bajakan sebelumnya (belum
memiliki pengalaman). Menurut Azwar (2005) pengalaman
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang,
karena orang yang memiliki pengalaman sebelumnya sudah
memiliki pengetahuan akan produk, dan pemahan tentang
bagaimana kualitas, resiko, harga, dll.
Setelah melakukan uji beda dua kelompok sampel, peneliti
melakukan uji beda antara responden yang sudah memiliki
pengalaman dan responden yang belum memiliki pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
terhadap sikap pada niat berperilakunya, hasilnya dapat dilihat pada
tabel IV.11 berikut :
Tabel IV.11
Regression Weights
Kel Variabel Estimate S.E. C.R P
1 Behavioral Intention ß Attitude 0,961 0,295 3,252 0,001
0 Behavioral Intention ß Attitude 0,440 0,181 2,426 0,015
Sumber: hasil olahan data 2011
Hasil pada tabel IV.11 menunjukkan bahwa konsumen yang
sudah memiliki pengalaman menunjukkan hasil yang lebih
signifikan dibandingkan konsumen yang belum memiliki
pengalaman (0,001<0,015). Hal ini berarti sikap konsumen lebih
berpengaruh positif pada niat berperilaku dibandingkan konsumen
yang tidak memiliki pengalaman membeli produk bajakan
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
BAB V
PENUTUP
Bab ini bertujuan untuk memaparkan simpulan dan implikasi hasil penelitian
guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan
dan peluang untuk penelitian selanjutnya. Dalam bab ini juga mengungkap
keterbatasan penelitian untuk menjelaskan tingkat generalisasi temuan dari studi
ini. Secara keseluruhan, pembahasan dalam bab ini diharapkan dapat memberi
pemahaman mengenai daya terap model yang memerlukan kecermatan jika di
aplikasi pada setting penelitian yang berbeda.
A. SIMPULAN
Simpulan penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman
mengenai hasil dari penelitian ini. Dalam sub bab ini akan dipaparkan secara
singkat mengenai hasil penelitian sebagai berikut:
1. Price quality berpengaruh positif terhadap attitude. Hal ini menjelaskan
bahwa konsumen yang memiliki price quality tinggi akan memiliki sikap
yang lebih baik (semakin positif) terhadap produk bajakan.
2. Risk averseness tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude. Hal ini
menjelaskan bahwa penolakan terhadap resiko bukan merupakan variabel
yang dianggap penting untuk mempengaruhi sikap terhadap produk
bajakan.
3. Percieve risk berpengaruh negatif terhadap attitude. Semakin besar resiko
yang didapat ketika membeli produk bajakan maka semakin buruk juga
sikap konsumen pada produk bajakan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
4. Integrity berpengaruh negatif terhadap attitude. Hal ini mengindikasi
bahwa konsumen yang memiliki integritas yang tinggi maka sikapnya
terhadap produk bajakan akan kurang baik (unfavorable).
5. Personal gratification berpengaruh postif terhadap attitude berarti bahwa
konsumen yang memiliki gratifikasi personal yang tinggi maka akan
semakin baik pula sikapnya terhadap produk bajakan.
6. Subjective norm berpengaruh postif terhadap attitude yaitu semakin tinggi
norma subjektif maka akan semakin positif pula sikapnya terhadapa
produk bajakan.
7. Previous experience berpengaruh postif terhadap attitude dan behavioral
intention. Hal ini menjelaskan bahwa konsumen yang sudah pernah
(sering) membeli CD, VCD, dan DVD sebelumnya akan memiliki sikap
dan niat yang semakin baik (more favorable) terhadap produk bajakan
dibandingkan konsumen yang belum pernah membeli produk bajakan
sama sekali.
8. Attitude berpengaruh positif terhadap behavioral intention. Yaitu jika
sikap konsumen semakin baik terhadap produk bajakan makan niatnya
akan semakin baik pula terhadap produk bajakan (niat beli akan semakin
tinggi).
9. Kelompok responden yang memiliki pengalaman membeli produk bajakan
sebelumnya memiliki sikap dan niat yang lebih positif (more favorable)
jika dibandingkan dengan responden yang belum memiliki pengalaman
membeli produk bajakan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
B. KETERBATASAN
Studi ini memiliki obyek amatan yang terfokus pada produk bajakan CD,
VCD, dan DVD bajakan yang merupakan barang low-end dan kategori barang
bajakan dengan harga yang rendah (inferior) sehingga berdampak pada
terbatasnya generalisasi studi karena dimungkinkan juga hasilnya akan
berbeda manakala objek amatannya pada produk high-involvement. Dengan
demikian untuk mengaplikasikan studi ini pada konteks yang berbeda,
diperlukan perhatian dalam mencermati karakteristik produk yang melekat
pada obyek yang digunakan dalam penelitian. Hal ini diperlukan agar tidak
terjadi bias dalam hasil-hasil pengujian yang dapat berdampak pada kekeliruan
dalam memahami implikasi penelitian.
Dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu lokasi yaitu di kota Solo.
Sedangkan CD, VCD dan DVD bajakan tidak hanya dijumpai di kota Solo
saja, tetapi di kota lain juga sangat mudah dijumpai, sehingga hasil penelitian
ini masih terbatas untuk CD, VCD dan DVD bajakan di kota Solo. Selain itu ,
penelitian ini juga terbatas dengan subjek amatannya, yaitu Mahasiswa
Universitas Sebelas Maret.
Meskipun terdapat keterbatasan dalam penelitian ini yang
menyebabkan ketidakmampuan model untuk digeneralisasi pada segala
situasi, namun dengan prosedur pengujian yang terstruktur diharapkan tidak
mengurangi derajat keyakinan terhadap akurasi model prediksi yang
diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran untuk Studi Kedepan
Studi ini bertumpu pada metode yang terbatas ruang lingkupnya,
sehingga memerlukan studi-studi lanjutan untuk menggeneralisasi hasil
studi pada konteks yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih banyak.
Hal ini diperlukan agar konsep yang dikonstruksi dapat ditingkatkan
validitasnya eksternalnya.
2. Saran Praktis
Studi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman pada praktisi
yang ingin mencapai kesuksesan dalam memasarkan produknya dan
memberantas pembajakan CD, VCD, dan DVD. Mereka harus memahami
bagaimana sikap dan niat berperilaku konsumen yang melatarbelakangi
mereka memiliki sikap positif pada pembajakan produk, sehingga mereka
dapat membuat stimulus-stimulus untuk mengurangi konsumsi CD, VCD
dan DVD bajakan dan beralih ke yang asli. Stimulus yang dapat diberikan
untuk mengurangi niat beli produk bajakan antara lain, dengan peraturan
dan sanksi yang tegas kepada para pembeli maupun penjual produk
bajakan sehingga pembeli/penjual akan takut membeli atau menjual lagi,
menurunkan harga CD, VCD, dan DVD asli sehingga dapat setara dengan
produk bajakan, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan
penyuluhan pada masyarakat agar menghargai hak cipta, dengan
melakukan bauran promosi, seperti iklan, diskon, CSR dll supaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
masyarakat lebih tertarik membeli produk yang asli dibanding yang
bajakan.
D. IMPLIKASI STUDI
Studi ini diharapkan mampu memberikan implikasi baik secara teoritis,
praktis, maupun metodologis. Melalui ketiga aspek ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah dalam upaya untuk
mengembangkan teori-teori sesuai dengan bidang studi yang menjadi
tanggung jawab peneliti. Selain itu, implikasi studi ini juga diharapkan dapat
memberikan masukan kepada pemasar mengenai upaya-upaya yang
sebaiknya dilakukan terkait dengan permasalahan yang diteliti.
1. Implikasi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi para
akademisi terkait dengan konsep niat beli produk bajakan. Hal tersebut
didasarkan pada keragaman yang terdapat dalam penelitian ini yang
memberikan perspektif yang berbeda dari studi terdahulu (Lihat Ang et al.,
2001; Huang, Lee, dan Ho, 2004; Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007;
Marcketti dan Shelley, 2009; Phau dan Teah, 2009). Keragaman tersebut
dapat diketahui dari variabel-variabel amatan yang dimodelkan dan
disesuaikan dengan setting penelitian di Indonesia. Melalui penelitian ini
juga diharapkan dapat menjadi bahan diskusi yang selanjutnya dapat
dikembangkan dan diuji lagi pada setting penelitian yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
2. Implikasi Praktis
Studi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada
pemasar terkait dengan konsep niat beli produk bajakan. Pemahaman
terhadap konsep produk bajakan dapat memberikan perspektif yang lebih
luas pada para pemasar yang dapat digunakan untuk mendesain stimulus-
stimulus yang dimungkinkan dapat mengurangi niat beli konsumen
terhadap produk bajakan. Stimulus-stimulus yang dimaksud adalah yang
terkait dengan upaya untuk membuat kebijakan dan strategi promosi yang
baik sehingga dapat mengurangi niat beli produk bajakan. Hal ini perlu
dicermati sebab pendesainan stimulus-stimulus tersebut secara berlebihan
dapat berdampak pada ketidakefektifan strategi pemasaran yang
dikembangkan.
3. Implikasi Metodologis
Penelitian ini dilakukan dengan metode yang terstruktur. Metode
penelitian yang meliputi alat pengukuran dan pengujian statistik telah
teruji melalui prosedur yang rigid. Dengan demikian sumber dan
kebenarannya dapat ditelusuri secara ilmiah. Hal ini diharapkan memberi
pemahaman kepada peneliti untuk memanfaatkannya sebagai
pertimbangan dalam mendesain metode riset yang digunakan untuk
pengujian model yang ingin diteliti.
4. Implikasi bagi Studi Lanjutan
Obyek amatan pada studi ini difokuskan CD, VCD, dan DVD
bajakan yang merupakan produk bajakan dengan harga inferior, sehingga
bersifat terbatas pada studi produk bajakan low involvement dan juga studi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
ini hanya terbatas pada kalangan mahasiswa dan berlokasi dikota solo saja.
Hal ini memberikan peluang bagi studi lanjutan untuk mengembangkan
model pada konteks yang lebih luas yaitu dengan meneliti pada objek
amatan yang lain (misalnya produk bajakan high involvement), Subjek
amatan yang berbeda yaitu orang yang sudah memiliki penghasilan
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. (1991), “The theory of planned behavior”, Organizational Behavior and
Human Decision Processes, Vol. 50 No. 2, pp. 179-211. Albers-Miller, N.D. (1999), “Consumer misbehavior: why people buy illicit
goods”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 16 No. 3, pp. 273-87. Armstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid
1.Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Ang, S.H., Cheng, P.S., Lim, E.A.C. & Tambyah, S.K. (2001), “Spot the
difference: consumer responses towards counterfeits”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 18 No. 3, pp. 219-35.
Azwar s, 2005. Penyusunan Skala Pesikologi. Pustaka Pelajar, Offset cetakan ke
V, Yogyakarta Bearden, W.O., Netemeyer, R.G. and Teel, J.E. (1989), “Measurement of
consumer susceptibility to interpersonal influence”, Journal of Consumer Research, Vol. 15 No. 4, pp. 473-81.
Bloch, P.H., Bush, R.F. and Campbell, L. (1993), “Consumer ‘Accomplices’ in
product counterfeiting; a demand side investigation”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 10 No. 4, pp. 27-36.
Bonoma, T.V. and Johnston, W.J. (1979), “Decision making under uncertainty: a
direct measurement approach”, Journal of Consumer Research, Vol. 6 No. 2, pp. 177-91.
Cespedes, F.V., Corey, E.R. and Rangan, V.K. (1988), “Gray markets: causes and
cures”, Harvard Business Review, Vol. 66 No. 4, pp. 75-83. Cordell, V., Wongtada, N. and Kieschnick, R.L. Jr (1996), “Counterfeit purchase
intentions: role of lawfulness attitudes and product traits as determinants”, Journal of Business Research, Vol. 35 No. 1, pp. 41-53.
Dowling, G.R. and Staelin, R. (1994), “A model of perceived risk and intended
risk-handling activity”, Journal of Consumer Research, Vol. 21 No. 1, pp. 119-34.
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen
: Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister & Disertasi Doktor. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen (Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi Ilmu Manajemen). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Hair, J.F., JR., Rolp E.A., Ronald L., Tatham, & Black W.L. 1998.
Multivariate Data Analysis. Upper Saddler River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Hidayat, A & Mizerski, K. (2005), “Pembajakan Produk: Problema, Strategi dan
Antisipasi Strategi”, Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 1, No. 10, pp. 99-122. Havlena, W.J. and DeSarbo, W.S. (1991), “On the measurement of perceived
consumer risk”, Decision Sciences, Vol. 22 No. 4, pp. 927-39. Huang, J.H., Lee, B.C.Y. and Ho, S.H. (2004), “Consumer attitude toward gray
market goods”, International Marketing Review, Vol. 21 No. 6, pp. 598-614.
Jogiyanto, H.M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Lichtenstein, D.R., Ridgway, N.M. and Netemeyer, R.G. (1993), “Price
perceptions and consumer shopping behavior: a field study”, Journal of Marketing Research, Vol. 30 No. 2, pp. 234-45.
Marcketti, S.B. and Shelley, M.C. (2009), “Consumer concern, knowledge and
attitude towards counterfeit apparel products”, International Journal of Consumer Studies , pp 327–337
Phau, I & Teah, M. (2009), “Devil wears (counterfeit) Prada: a study of
antecedents and outcomes of attitudes towards counterfeits of luxury brands”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 26, No. 1, pp 15-27.
Retnaningsih, Utami, P.W. & Muflikhati, I. (2010). “An Analysis of Factors
Influencing IPB Students Attitudes and Buying Behaviour of Piracy Book”, Vol. 3, No.1, pp 82-88.
Sekaran, U. (2006). Metode Untuk Penelitian Bisnis 1. Edisi keempat. Jakarta;
Salemba. Schiffman, L.G. and Kanuk, L.L. (1997), Consumer Behavior, 8th ed., Prentice
Hall, Englewood Cliffs, NJ. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Keenam, Bandung;
Penerbit CV Alfabeta. Tellis, G.J. and Gaeth, G.J. (1990), “Best value, priceseeking, and price aversion:
the impact of information and learning on consumer choices”, Journal of Marketing, Vol. 54, April, pp. 34-45.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Matos, C.A., Ituassu, C.T. & Rossi, C.A.V. (2007). “Consumer Attitudes Toward Counterfeits: A Review and Extension”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 24, No.1, pp 36-47.
www.bumihastamukti.com www.indosdm.com www.majalah.tempointeraktif.com, www.neila.staff.ugm.ac.id www.nix.oit. umass.edu/~aizen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Kepada Yth. Responden penelitian Di tempat Assalamualaikum Wr.Wb.
Perkenankan saya meminta kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner yang terlampir. Pendapat atau informasi yang Anda berikan, nantinya akan digunakan sebagai data primer skripsi saya. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas, silahkan menanyakan kepada peneliti dan dengan senang hati akan menjawab pertanyaan Anda.
Sebagai suatu penelitian ilmiah, maka kerahasiaan identitas Anda akan tetap terjaga. Besar harapan saya akan terisinya kuesioner tersebut, dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Wasalamualaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Peneliti Mahendra Dwi Putra (F0207085)
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik berikut ini dan berilah tanda cek (√ ) pada kode jawaban yang sesuai dengan identitas Anda.
Nama :..........................................(boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : ‡ Laki-Laki ‡ Perempuan
Usia : ……Tahun
Fakultas : .................................
Pernah membeli CD, VCD,
atau DVD bajakan : ‡ Pernah : ‡ belum penah
Uang saku per minggu : ‡ < 50 ribu ‡ 50 ribu s/d < 100 ribu ‡ > 100 ribu
KUESIONER PENELITIAN
KETERANGAN
STS = Sangat Tidak Setuju | TS = Tidak Setuju | N = Netral | S =Setuju | SS = Sangat Setuju
STS TS N S SS
PQ 1 Secara umum, semakin tinggi harga semakin baik kualitasnya
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JURUSAN MANAJEMEN
Jl. Ir. Sutami no. 36A Kentingan Surakarta Telp. (0271) 668765
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
PQ 2 Menurut saya harga menunjukkan kualitas produk
PQ 3 Menurut Saya, kita harus mengeluarkan uang yang lebih banyak jika ingin produk yang terbaik
PR 1 CD, VCD, DVD bajakan memiliki resiko yang tinggi
PR 2 Ada kemungkinan besar CD, VCD atau DVD bajakan yang kita beli rusak
STS TS N S SS
PR 3 Menurut saya mengeluarkan uang untuk membeli CD, VCD atau DVD bajakan mungkin merupakan keputusan tidak tepat
INT 1 Saya menyadari kejujuran merupakan karakter penting bagi seseorang
INT 2 Saya menyadari sangat penting orang bersikap sopan
INT 3 Saya menghargai orang yang bertanggung jawab
INT 4 Saya menghargai orang yang memiliki pengendalian diri yg baik
PG 1 Saya ingin berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya
PG 2 Saya ingin memiliki kehidupan yang nyaman
PG 3 Saya ingin memiliki kehidupan yang menyenangkan
SN 1 Teman dan keluarga saya tidak mempermasalahkan keputusan saya dalam membeli produk bajakan
SN 2 Saya membeli CD, VCD, atau DVD bajakan atas saran teman dan keluarga saya
SN 3 Kebanyakan dari teman dan keluarga saya sering membeli CD, VCD, atau DVD bajakan
RA 1 Saya tidak berani mengambil resiko ketika membeli sesuatu barang
RA 2 Sebelum melakukan pembelian, saya selalu memastikan produk yang saya beli berkualitas baik
RA 3 Saya selalu yakin atas produk yang saya beli
AT 1 Saya menyukai CD, VCD atau DVD bajakan karena harganya murah
AT 2 Saya suka membeli CD, VCD atau DVD bajakan
AT 3 Membeli CD, VCD atau DVD bajakan lebih menguntungkan saya
AT 4 Menurut Saya tidak ada yang salah membeli CD, VCD atau DVD bajakan
AT 5 Secara umum, membeli CD, VCD atau DVD bajakan merupakan pilihan yang lebih baik
STS = Sangat Tidak Suka | TS = Tidak Suka | N = Netral | S = Suka | SS = Sangat Suka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
STS TS N S SS
BI 1 Pada saat membutuhkan CD, VCD atau DVD, Saya lebih terpikir untuk membeli produk bajakan
BI 2 Saya berencana akan membeli CD, VCD atau DVD bajakan
BI 3 Saya akan menyarankan kepada teman untuk membeli CD, VCD atau DVD bajakan
BI 4 Saya akan mengatakan sesuatu yang baik mengenai CD, VCD atau DVD bajakan
Pertanyaan terbuka : 1. Menurut anda bagaimana kualitas CD, VCD, atau DVD bajakan? ________________________________________________________________ 2. Bagaimana kesesuaian harga CD, VCD, atau DVD bajakan jika
dibandingkan dengan kualitasnya? ________________________________________________________________ 3. Apa saja resiko yang mungkin anda dapat ketika membeli CD,
VCD, atau DVD bajakan? ________________________________________________________________ 4. Jelaskan alasan anda membeli CD, VCD, atau DVD bajakan? _______________________________________________________________ 5. Pertimbangan apa saja yang mempengaruhi anda untuk membeli
CD, VCD, atau DVD bajakan? ________________________________________________________________ 6. Mengapa anda lebih memilih CD, VCD, atau DVD bajakan
dibandingkan yang asli? ________________________________________________________________ 7. Apakah membeli CD, VCD, atau DVD bajakan itu melanggar
peraturan? Jelaskan? ________________________________________________________________
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
No Jenis Kelamin Usia Fakultas
Uang saku /minggu
Previous Experience
1 1 2 4 1 2 2 1 2 4 2 1 3 1 2 4 1 1 4 1 3 4 1 1 5 2 2 3 1 1 6 2 1 3 2 2 7 1 2 4 2 2 8 2 1 4 2 1 9 1 2 4 3 1 10 2 2 4 1 2 11 1 2 1 1 1 12 2 2 1 1 1 13 2 1 1 2 1 14 1 1 1 2 1 15 2 1 1 3 1 16 1 1 3 2 2 17 1 1 3 3 1 18 1 1 3 1 1 19 2 2 3 1 2 20 2 3 1 2 1 21 2 3 1 1 1 22 2 3 1 2 1 23 2 2 1 1 2 24 2 2 3 3 1 25 2 2 1 2 1 26 2 2 3 3 2 27 2 2 1 3 2 28 2 2 7 3 1 29 2 1 7 3 1 30 2 1 7 2 1 31 2 1 7 3 1 32 2 2 1 3 1 33 2 1 1 3 2 34 2 3 1 2 2 35 2 2 3 2 2 36 2 2 1 2 2 37 2 2 1 2 1 38 2 2 1 2 2 39 2 2 1 3 2 40 1 2 1 3 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
41 1 1 1 3 2 42 1 1 1 3 1 43 1 3 1 3 1 44 1 1 1 2 1 45 1 3 7 3 1 46
1 7 3 1
No Jenis Kelamin Usia Fakultas
Uang saku /minggu
Previous Experience
47 2 1 2 3 1 48 2 3 3 2 1 49 1 2 3 2 1 50 2 2 3 2 2 51 2 2 7 2 2 52 2 2 2 3 2 53 1 1 2 3 2 54 1 1 1 1 2 55 1 1 1 1 1 56 1 2 1 2 1 57 1 2 2 2 2 58 2 2 2 3 2 59 2 2 1 3 1 60 2 2 8 2 1 61 1 1 8 2 1 62 2 1 8 3 2 63 1 1 8 2 1 64 2 2 1 3 1 65 2 2 2 1 1 66 1 2 2 3 1 67 1 2 2 2 1 68 2 2 2 2 1 69 1 1 2 3 2 70 2 1 2 2 2 71 1 1 2 3 2 72 2 2 2 2 1 73 1 2 2 3 1 74 1 2 2 3 1 75 1 1 2 3 2 76 2 1 2 3 1 77 1 1 1 3 1 78 1 2 1 2 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
79 2 2 1 2 1 80 2 2 1 3 2 81 1 2 1 3 2 82 2 2 1 3 2 83 1 2 6 1 1 84 2 1 6 3 2 85 2 1 6 3 2 86 2 1 6 2 2 87 1 1 6 3 1 88 1 1 6 2 1 89 2 2 6 3 1 90 2 2 1 1 2 91 2 2 1 3 1 92 2 2 1 2 2
No Jenis Kelamin Usia Fakultas
Uang saku /minggu
Previous Experience
93 2 2 1 3 1 94 2 2 1 3 1 95 1 2 1 1 2 96 1 1 1 3 2 97 2 1 1 2 2 98 1 1 1 3 1 99 2 2 1 1 1
100 1 2 1 3 1 101 2 2 1 2 2 102 2 2 1 1 1 103 1 1 6 2 1 104 2 2 6 1 2 105 1 2 6 3 2 106 2 1 6 3 1 107 1 2 6 1 1 108 1 2 1 3 2 109 2 2 1 3 2 110 1 2 1 3 2 111 2 1 1 3 1 112 1 2 1 2 1 113 1 2 6 2 2 114 2 2 6 2 2 115 2 2 6 2 1 116 2 1 1 2 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
117 1 3 1 2 1 118 2 1 1 2 1 119 2 2 6 3 1 120 2 2 6 3 2 121 2 2 1 3 2 122 2 2 1 3 1 123 2 2 1 3 1 124 2 3 1 2 1 125 2 3 1 3 1 126 2 3 1 3 1 127 2 1 1 3 1 128 2 1 1 2 1 129 2 1 1 2 2 130 2 2 1 2 2 131 1 2 1 2 2 132 2 2 1 3 1 133 2 2 6 3 1 134 2 2 5 2 2 135 1 2 5 2 1 136 2 2 5 3 1 137 2 2 1 2 2 138 1 2 6 3 2
No Jenis Kelamin Usia Fakultas
Uang saku /minggu
Previous Experience
139 2 3 5 2 1 140 2 2 5 2 2 141 2 3 5 2 1 142 2 2 5 2 1 143 2 2 5 3 2 144 2 2 5 2 1 145 2 3 5 2 1 146 2 2 5 3 1 147 2 2 5 3 2 148 2 2 6 2 2 149 1 2 5 3 1 150 2 3 6 2 1 151 2 3 6 2 1 No Jenis Kelamin Usia Fakultas
Keterangan: Jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
kelamin
Laki – laki = 1
Perempuan = 2 Usia
<20 tahun = 1
20-22 tahun = 2
>22 Tahun = 3 Fakultas
Ekonomi = 1
Hukum = 2
FISIP = 3
Kedokteran = 4
Sastra = 5
FKIP = 6
Pertanian = 7
MIPA = 8
Uang Saku per Minggu
< Rp 50.000,- = 1
Rp 50.000,-hingga Rp 100.000,- = 2
> Rp 100.000,- = 3 Previous Experience
Sudah pernah membeli (CD, VCD, atau DVD bajakan)
= 1
Belum pernah membeli (CD, VCD, atau DVD bajakan) = 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Tabel IV.6 Tabulasi Hasil Jawaban Responden
STS TS N S SS JUMLAH PQ1 0 2 32 87 30 151 PQ2 0 2 27 83 39 151 PQ3 0 2 32 87 30 151 PR1 0 14 34 81 22 151 PR2 0 8 50 81 12 151 PR3 0 29 40 76 6 151 INT1 0 6 49 78 18 151 INT2 0 11 41 78 21 151 INT3 0 3 59 67 22 151 INT4 0 16 45 69 21 151 PG1 0 2 36 89 24 151 PG2 0 5 52 73 21 151 PG3 0 1 33 85 32 151 SN1 0 1 46 85 19 151 SN2 0 2 29 86 34 151 SN3 0 2 34 90 25 151 RA1 0 3 17 91 40 151 RA2 0 2 8 89 52 151 RA3 0 4 49 77 21 151 AT1 0 2 25 89 35 151 AT2 0 1 32 97 31 151 AT3 0 2 40 86 23 151 AT4 0 1 35 96 19 151 AT5 0 1 34 90 26 151 BI1 0 4 26 91 30 151 BI2 0 3 29 88 31 151 BI3 0 7 35 72 37 151 BI4 0 8 36 79 28 151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Tabulasi Pertanyaan Terbuka
Nama Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6Lulu Lumayan bagus Sesuai Kualitas jelek,
tidak awet Harganya yang murah
Harga murah Harganya, mudah didapat
Esa Jelek Sesuai Suara pecah, kualitas jelek
Coba-coba Coba-coba Coba
Ade Jelek Sesuai Barang tidak sesuai harapan
Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Sularti Jelek Sesuai Tidak tahan lama/ tdk awet
Harganya yang murah
Harga murah Harganya, mudah didapat
Arif Lumayan bagus Sesuai Kualitas tidak sebagus yang asli
Harganya yang murah
Harga murah Harganya, tidak kalah dengan yang asli
Risky Jelek Sesuai Tidak awet Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Dita Jelek Sesuai Barang mudah rusak
Harganya yang murah
Harga murah Harganya, mudah didapat
Lisa Lumayan bagus Sesuai Cenderung mudah rusak
Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Diasmita Jelek Sesuai Kualitas jelek Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Taufik Lumayan bagus Sesuai Barang tidak sesuai harapan
Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Dian Jelek Sesuai Tidak tahan lama
Harganya yang murah
Harga murah Harganya, mudah didapat
Heni Jelek Sesuai Mudah rusak Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Tiwi Jelek Sesuai Kualitas gambar suara jelek
Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Rudi Lumayan bagus Sesuai Barang tidak awet
Harganya yang murah
Harga murah Hargany
Johan Lumayan bagus Sesuai Barang rusak Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Ana Jelek Sesuai Kualitas jelek Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Yolla Jelek Sesuai Tidak awet Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Bharata Lumayan bagus Sesuai Barang rusak/macet
Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Yuma Jelek Sesuai Tidak awet Harganya yang murah
Harga murah Harganya
Yanti Lumayan bagus Sesuai Tidak awet Harganya yang murah
Harga murah Harganya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Keterangan Pertanyaan :
1. Menurut anda bagaimana kualitas CD, VCD, atau DVD bajakan?
2. Bagaimana kesesuaian harga CD, VCD, atau DVD bajakan jika
dibandingkan dengan kualitasnya?
3. Apa saja resiko yang mungkin anda dapat ketika membeli CD,
VCD, atau DVD bajakan?
4. Jelaskan alasan anda membeli CD, VCD, atau DVD bajakan?
5. Pertimbangan apa saja yang mempengaruhi anda untuk membeli
CD, VCD, atau DVD bajakan?
6. Mengapa anda lebih memilih CD, VCD, atau DVD bajakan
dibandingkan yang asli?
7. Apakah membeli CD, VCD, atau DVD bajakan itu melanggar
peraturan? Jelaskan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
pq1 pq2 pq3 pr1 pr2 pr3 int1 int2 int3 int4 pg1 pg2 pg3 sn1 sn2 sn3 ra1 ra2 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 2 3 4 4 4 5 3 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4 2 2 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 5 2 3 1 4 1 1 5 5 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 1 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 2 4 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 1 1 2 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 1 1 1 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 1 3 4 3 3 4 5 5 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 2 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 3 2 3 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 2 3 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 2 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 5 5 5 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 2 3 1 4 1 1 5 5 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 1 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 2 4 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 1 1 2 5 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 5 5 2 2 5 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
,412
1201,775378
,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
dfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Communalities
1,000 ,864
1,000 ,905
1,000 ,709
1,000 ,841
1,000 ,836
1,000 ,735
1,000 ,627
1,000 ,785
1,000 ,737
1,000 ,782
1,000 ,730
1,000 ,8471,000 ,816
1,000 ,672
1,000 ,8491,000 ,808
1,000 ,692
1,000 ,746
1,000 ,804
1,000 ,762
1,000 ,784
1,000 ,724
1,000 ,873
1,000 ,778
1,000 ,910
1,000 ,917
1,000 ,792
1,000 ,899
PQ1
PQ2
PQ3
PR1
PR2
PR3
INT1
INT2
INT3
INT4
PG1
PG2
PG3
SN1
SN2
SN3
RA1
RA2
RA3
AT1
AT2
AT3
AT4
AT5BI1
BI2
BI3
BI4
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Total Variance Explained
6,594 23,548 23,548 6,594 23,548 23,548
4,838 17,279 40,827 4,838 17,279 40,8272,831 10,112 50,939 2,831 10,112 50,939
2,109 7,533 58,472 2,109 7,533 58,4721,744 6,230 64,703 1,744 6,230 64,703
1,623 5,795 70,498 1,623 5,795 70,4981,412 5,044 75,542 1,412 5,044 75,542
1,073 3,831 79,373 1,073 3,831 79,373,849 3,033 82,406
,787 2,812 85,219,649 2,317 87,535
,579 2,069 89,604
,507 1,809 91,413,443 1,582 92,995
,401 1,431 94,426,331 1,182 95,608
,254 ,907 96,515,210 ,751 97,265
,176 ,629 97,895,160 ,573 98,467
,123 ,440 98,907,099 ,352 99,259
,084 ,300 99,559,046 ,166 99,725
,028 ,099 99,824,024 ,085 99,908
,019 ,068 99,976,007 ,024 100,000
Component12
34
56
78
910
1112
13
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
28
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Component Matrixa
,749
,522
,534 ,570 ,539 ,553
,623 ,596
,712 -,647
,816 ,570
,709 ,777
,637 ,559
,711 ,693
,607
,752 ,663
,712 -,524
,749 ,852
,832 ,665
,670
PQ1PQ2
PQ3PR1
PR2PR3
INT1INT2
INT3INT4
PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3
AT4AT5
BI1BI2
BI3BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
8 components extracted.a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Rotated Component Matrixa
,820 ,901
,650 -,889
,827 ,803
-,505 ,589
,709 ,646
,652 ,879
,809 ,595
,592 ,746
,711 ,744
-,872 ,517
,818 ,694
,868
,718 ,842
,847 ,860
PQ1
PQ2PQ3
PR1PR2
PR3INT1
INT2INT3
INT4PG1
PG2PG3
SN1SN2
SN3RA1
RA2RA3
AT1AT2
AT3AT4
AT5BI1
BI2BI3
BI4
1 2 3 4 5 6 7 8
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 10 iterations.a.
Component Transformation Matrix
,774 ,146 ,524 ,198 -,054 ,127 ,113-,347 ,815 ,061 ,161 ,071 ,316 ,264
-,159 ,026 ,220 ,614 ,464 -,552 -,172,312 ,000 -,454 -,162 ,768 ,138 ,162
,278 ,136 -,605 ,554 -,280 ,169 -,316,165 ,395 ,137 -,388 ,192 -,056 -,554
-,037 -,260 ,134 ,237 ,171 ,352 ,415-,227 -,269 ,253 ,135 ,207 ,636 -,532
Component1
23
45
67
8
1 2 3 4 5 6 7
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
pq1 pq2 pq3 pr1 pr2 pr3 int1 int2 int3 int4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 4 5 5 5 5 2 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 2 2 2 4 5 5 4 4 4 2 1 2 2 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 2 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 5 3 4 2 5 5 5 4 4 3 1 2 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
5 5 5 1 4 3 5 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 4 2 5 4 5
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
,462
1071,207378
,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
dfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Communalities
1,000 ,838
1,000 ,868
1,000 ,830
1,000 ,799
1,000 ,843
1,000 ,792
1,000 ,823
1,000 ,792
1,000 ,823
1,000 ,780
1,000 ,673
1,000 ,8461,000 ,860
1,000 ,694
1,000 ,7701,000 ,669
1,000 ,756
1,000 ,796
1,000 ,759
1,000 ,790
1,000 ,802
1,000 ,850
1,000 ,776
1,000 ,823
1,000 ,832
1,000 ,892
1,000 ,825
1,000 ,885
PQ1
PQ2
PQ3
PR1
PR2
PR3
INT1
INT2
INT3
INT4
PG1
PG2
PG3
SN1
SN2
SN3
RA1
RA2
RA3
AT1
AT2
AT3
AT4
AT5BI1
BI2
BI3
BI4
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Total Variance Explained
7,132 25,472 25,472 7,132 25,472 25,472
5,121 18,289 43,762 5,121 18,289 43,7622,587 9,239 53,000 2,587 9,239 53,000
2,178 7,778 60,778 2,178 7,778 60,7781,848 6,600 67,378 1,848 6,600 67,378
1,361 4,860 72,238 1,361 4,860 72,2381,292 4,615 76,853 1,292 4,615 76,853
,969 3,462 80,315 ,969 3,462 80,315,797 2,845 83,160
,575 2,054 85,214,532 1,900 87,115
,517 1,848 88,962
,476 1,701 90,663,374 1,334 91,997
,334 1,192 93,190,314 1,121 94,310
,278 ,992 95,303,267 ,955 96,258
,234 ,835 97,093,187 ,666 97,759
,164 ,587 98,347,130 ,465 98,812
,095 ,340 99,152,081 ,290 99,442
,054 ,194 99,636,050 ,177 99,813
,041 ,145 99,958,012 ,042 100,000
Component12
34
56
78
910
1112
13
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
28
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Component Matrixa
,557 ,616
,546 ,576 ,561
,514 ,504
,580
-,583 ,532
,745 ,550
-,511 ,580 ,738
,522 ,567 ,625
,591 ,554
,540 ,557 -,534
,625 ,646
,735 ,507 -,528
,667 ,802
,835 ,762
,758
PQ1PQ2
PQ3PR1
PR2PR3
INT1INT2
INT3INT4
PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3
AT4AT5
BI1BI2
BI3BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
8 components extracted.a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Rotated Component Matrixa
,797 ,882
,839 ,598 ,526
,812 ,765
,846 ,633
,858 ,708
-,540 ,815
,837 ,607
,598 ,717
,533 ,558 ,728
,843 ,722
,837 ,749
,837 ,772
,756 ,805
,853 ,894
PQ1
PQ2PQ3
PR1PR2
PR3INT1
INT2INT3
INT4PG1
PG2PG3
SN1SN2
SN3RA1
RA2RA3
AT1AT2
AT3AT4
AT5BI1
BI2BI3
BI4
1 2 3 4 5 6 7 8
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 9 iterations.a.
Component Transformation Matrix
,721 ,544 -,275 -,255 -,143 -,148 -,017,142 ,383 ,536 ,527 ,385 -,216 -,098
,563 -,477 ,288 ,013 -,125 ,480 -,043,164 -,084 -,429 ,168 ,720 ,284 ,377
-,169 ,353 ,423 -,403 -,022 ,316 ,634-,115 ,159 ,114 -,487 ,433 ,321 -,648
-,030 ,302 -,004 ,459 -,302 ,591 -,146-,272 ,286 -,421 ,133 -,137 ,261 -,063
Component1
23
45
67
8
1 2 3 4 5 6 7
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
pq1 pq2 pq3 pr1 pr2 pr3 int1 int2 int3 int4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 4 5 5 5 5 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 2 2 2 4 5 5 4 4 4 2 1 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 2 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 2 5 5 5 4 4 3 1 2 1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 2 2 1 3 4 3 3 4 5 1 1 1 4 5 4 5 5 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 2 3 1 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
,608
951,751378
,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
dfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Communalities
1,000 ,862
1,000 ,899
1,000 ,769
1,000 ,713
1,000 ,864
1,000 ,747
1,000 ,785
1,000 ,798
1,000 ,788
1,000 ,781
1,000 ,627
1,000 ,8391,000 ,860
1,000 ,659
1,000 ,7821,000 ,587
1,000 ,728
1,000 ,764
1,000 ,878
1,000 ,693
1,000 ,836
1,000 ,824
1,000 ,868
1,000 ,818
1,000 ,837
1,000 ,839
1,000 ,808
1,000 ,822
PQ1
PQ2
PQ3
PR1
PR2
PR3
INT1
INT2
INT3
INT4
PG1
PG2
PG3
SN1
SN2
SN3
RA1
RA2
RA3
AT1
AT2
AT3
AT4
AT5BI1
BI2
BI3
BI4
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Total Variance Explained
7,357 26,275 26,275 7,357 26,275 26,275
4,478 15,993 42,268 4,478 15,993 42,2682,460 8,785 51,053 2,460 8,785 51,053
2,333 8,333 59,386 2,333 8,333 59,3861,810 6,463 65,848 1,810 6,463 65,848
1,511 5,397 71,245 1,511 5,397 71,2451,249 4,461 75,706 1,249 4,461 75,706
,876 3,128 78,834 ,876 3,128 78,834,766 2,736 81,570
,705 2,519 84,089,601 2,146 86,235
,525 1,875 88,110
,459 1,639 89,749,413 1,476 91,225
,345 1,233 92,458,304 1,085 93,543
,282 1,006 94,549,264 ,943 95,492
,249 ,890 96,382,210 ,748 97,131
,199 ,710 97,841,141 ,504 98,345
,113 ,403 98,747,109 ,389 99,136
,093 ,332 99,468,072 ,255 99,723
,052 ,184 99,908,026 ,092 100,000
Component12
34
56
78
910
1112
13
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
28
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Component Matrixa
,518 -,577
,553 -,529
,613 ,727
,520 ,587
-,572 ,532
,529 ,644
,622 ,745
,633 ,682
,573
,508 -,508 -,503
,678 ,690
,703 ,627 ,509
,725 ,847
,840 ,762
,683
PQ1PQ2
PQ3PR1
PR2PR3
INT1INT2
INT3INT4
PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3
AT4AT5
BI1BI2
BI3BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
8 components extracted.a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Rotated Component Matrixa
,898 ,899
,831 ,775
,867 ,756
,800 ,748
,797 ,573
,713 ,872
,858 ,662
,742 ,687
,761 ,819
,884 ,748
,852 ,847
,840 ,802
,704 ,752
,796 ,851
PQ1
PQ2PQ3
PR1PR2
PR3INT1
INT2INT3
INT4PG1
PG2PG3
SN1SN2
SN3RA1
RA2RA3
AT1AT2
AT3AT4
AT5BI1
BI2BI3
BI4
1 2 3 4 5 6 7 8
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 7 iterations.a.
Component Transformation Matrix
,678 ,604 -,333 -,199 -,075 -,091 -,095,127 ,374 ,453 ,587 ,437 -,177 ,263
,397 -,323 -,131 ,092 ,442 ,713 ,049,136 ,116 ,442 -,072 -,605 ,395 ,470
-,538 ,546 -,081 -,201 ,260 ,358 -,035,055 ,076 ,527 -,615 ,273 ,070 -,175
-,066 ,199 ,101 ,426 -,314 ,361 -,670,226 -,185 ,419 -,056 ,027 -,180 -,467
Component1
23
45
67
8
1 2 3 4 5 6 7
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
pq1 pq2 pq3 pr1 pr2 pr3 int1 int2 int3 int4 2 3 1 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 2 2 2 4 5 5 4 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 4 5 5 5 5 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 2 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 4 3 4 2 5 5 5 4 4 3 1 2 1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 2 2 1 3 4 3 3 4 5 1 1 1 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
,663
884,457378
,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
dfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Communalities
1,000 ,851
1,000 ,873
1,000 ,806
1,000 ,713
1,000 ,847
1,000 ,687
1,000 ,758
1,000 ,757
1,000 ,775
1,000 ,807
1,000 ,650
1,000 ,8251,000 ,875
1,000 ,740
1,000 ,7901,000 ,660
1,000 ,847
1,000 ,767
1,000 ,718
1,000 ,671
1,000 ,779
1,000 ,793
1,000 ,776
1,000 ,734
1,000 ,715
1,000 ,745
1,000 ,872
1,000 ,767
PQ1
PQ2
PQ3
PR1
PR2
PR3
INT1
INT2
INT3
INT4
PG1
PG2
PG3
SN1
SN2
SN3
RA1
RA2
RA3
AT1
AT2
AT3
AT4
AT5BI1
BI2
BI3
BI4
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Total Variance Explained
6,530 23,320 23,320 6,530 23,320 23,320
4,471 15,969 39,289 4,471 15,969 39,2892,574 9,192 48,481 2,574 9,192 48,481
2,379 8,496 56,977 2,379 8,496 56,9771,781 6,359 63,336 1,781 6,359 63,336
1,644 5,871 69,207 1,644 5,871 69,2071,216 4,342 73,548 1,216 4,342 73,548
1,005 3,591 77,139 1,005 3,591 77,139,874 3,121 80,260
,828 2,957 83,217,602 2,149 85,366
,514 1,837 87,203
,476 1,699 88,903,445 1,588 90,490
,421 1,502 91,993,363 1,296 93,288
,325 1,161 94,449,301 1,076 95,525
,218 ,780 96,305,193 ,689 96,994
,176 ,627 97,621,158 ,564 98,185
,127 ,452 98,637,108 ,387 99,024
,093 ,332 99,356,075 ,269 99,625
,067 ,241 99,866,037 ,134 100,000
Component12
34
56
78
910
1112
13
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
28
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Component Matrixa
,555 -,522
,536 -,500 -,617
,578 ,789
,593 ,508
-,654 -,559
-,543 ,598
,577 ,689
,636
,512
-,587
,578 ,608
,644 ,570
,660 ,631
,636 ,759
,561
PQ1PQ2
PQ3PR1
PR2PR3
INT1INT2
INT3INT4
PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3
AT4AT5
BI1BI2
BI3BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
8 components extracted.a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Rotated Component Matrixa
,872 ,890
,859 ,832
,839 ,719
,702 ,622
,797 ,833
,734 ,832
,798 ,740
,799 ,677
,886 ,791
,628,787
,823 ,796
,777 ,766
,581 ,669
,824 ,835
PQ1
PQ2PQ3
PR1PR2
PR3INT1
INT2INT3
INT4PG1
PG2PG3
SN1SN2
SN3RA1
RA2RA3
AT1AT2
AT3AT4
AT5BI1
BI2BI3
BI4
1 2 3 4 5 6 7 8
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 8 iterations.a.
Component Transformation Matrix
,566 ,484 -,423 -,140 -,273 ,390 -,084,411 ,172 ,365 ,443 ,542 ,199 -,125
-,378 ,290 -,218 ,254 ,069 ,302 ,728,227 -,309 ,292 -,637 -,046 ,298 ,328
,444 -,588 -,148 ,482 -,291 -,060 ,327-,053 ,103 ,645 ,097 -,231 ,375 ,110
,210 -,078 -,178 -,262 ,667 -,119 ,304,269 ,440 ,292 -,059 -,204 -,686 ,358
Component1
23
45
67
8
1 2 3 4 5 6 7
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
pe pq1 pq2 pq3 pr1 pr2 pr3 int1 int2 int3 1 4 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 2 2 2 3 3 1 5 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 2 4 2 4 4 0 3 4 4 3 4 2 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 3 0 5 5 5 5 5 4 4 3 1 5 4 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 5 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 3 4 4 2 0 3 4 3 4 4 4 3 3 0 4 3 4 4 4 4 4 2 1 5 4 3 4 4 4 3 2 1 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 3 3 2 3 3 1 4 3 4 2 3 3 2 5 0 3 3 3 5 5 5 3 2 1 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 2 1 5 5 5 2 2 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 2 3 0 4 4 3 2 3 4 3 4 1 5 4 4 4 4 5 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 2 1 5 5 5 5 5 5 3 3 1 3 4 4 5 4 4 4 4 1 5 5 5 5 4 3 3 4 1 4 4 4 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 3 3 2 3 3 1 4 4 4 5 3 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 5 4 4 4 5 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
1 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 3 5 5 3 4 3 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 5 5 4 3 4 2 3 0 4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 4 3 3 4 0 4 3 4 3 4 2 5 5 0 4 4 4 3 3 3 3 4 1 5 5 5 4 3 3 4 5 1 4 4 4 2 2 2 3 5 1 4 3 3 4 4 4 3 3 0 4 4 4 4 4 4 4 4 0 5 5 5 4 4 4 5 4 0 4 4 4 2 2 2 3 3 0 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 3 5 3 3 3 4 3 0 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 3 4 0 4 4 3 3 4 2 4 4 0 4 4 4 3 4 2 5 5 1 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 1 5 5 5 2 2 2 4 5 0 4 4 4 3 4 2 5 5 0 4 4 4 4 3 4 5 4 0 3 4 4 3 4 3 4 3 0 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 2 2 4 5 1 4 4 4 4 4 2 3 3 1 5 5 5 4 4 4 4 4 0 3 5 4 5 4 4 3 4 0 4 5 5 3 4 4 4 3 1 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 0 5 5 5 5 3 4 3 4 0 5 4 4 4 4 3 4 4 0 3 4 5 5 4 2 4 4 1 4 5 4 2 3 2 4 3 0 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 2 5 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
0 4 4 5 5 4 4 5 4 0 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 5 4 3 4 4 3 3 0 4 4 4 4 4 2 4 4 0 4 3 3 4 4 2 4 4 1 5 4 4 5 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 3 5 0 4 4 3 5 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 5 0 4 4 4 3 4 3 4 4 0 4 5 4 4 3 3 4 3 0 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 4 4 3 4 3 4 0 4 5 4 2 3 3 4 4 1 4 5 4 4 3 3 5 5 0 3 4 3 4 3 3 4 4 1 3 4 3 3 2 3 4 4 0 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 3 3 3 4 4 0 4 4 3 4 3 2 3 3 1 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 5 5 4 3 3 3 3 1 3 4 5 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 5 3 5 4 3 4 3 0 3 3 3 4 5 4 3 3 1 4 3 5 4 4 3 3 4 0 5 5 4 3 4 4 4 4 1 3 5 4 4 4 3 3 3 0 4 3 3 4 4 4 4 4 1 5 4 4 5 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 2 3 0 3 4 4 4 3 4 2 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 5 4 4 4 0 2 2 2 4 3 3 3 3 0 5 5 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 3 1 5 4 5 3 4 3 5 3 1 2 4 2 4 4 4 3 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
1 3 4 4 4 4 2 4 4 1 5 5 5 3 3 2 3 4 0 5 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 5 4 2 4 4 0 4 5 4 4 5 4 4 3 0 3 4 3 4 4 4 2 4 0 4 2 4 3 4 3 5 5 0 4 4 5 5 4 4 5 4 0 5 4 5 2 3 2 4 4 0 4 5 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 2 2 2 4 3 1 5 4 4 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 4 4 5 4 4 4 4 0 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 3 3 2 3 3
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
.781
1610.153378
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
dfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Communalities
1.000 .619
1.000 .704
1.000 .695
1.000 .707
1.000 .682
1.000 .720
1.000 .687
1.000 .569
1.000 .590
1.000 .638
1.000 .673
1.000 .6861.000 .572
1.000 .611
1.000 .7521.000 .717
1.000 .762
1.000 .700
1.000 .521
1.000 .536
1.000 .643
1.000 .494
1.000 .700
1.000 .770
1.000 .701
1.000 .762
1.000 .633
1.000 .536
PQ1
PQ2
PQ3
PR1
PR2
PR3
INT1
INT2
INT3
INT4
PG1
PG2
PG3
SN1
SN2
SN3
RA1
RA2
RA3
AT1
AT2
AT3
AT4
AT5BI1
BI2
BI3
BI4
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Total Variance Explained
6.074 21.693 21.693 6.074 21.693 21.693 3.148 11.244 11.244
3.369 12.032 33.724 3.369 12.032 33.724 2.579 9.209 20.4532.172 7.758 41.483 2.172 7.758 41.483 2.493 8.905 29.358
1.865 6.661 48.143 1.865 6.661 48.143 2.264 8.086 37.4441.706 6.094 54.237 1.706 6.094 54.237 2.076 7.413 44.857
1.174 4.193 58.430 1.174 4.193 58.430 2.058 7.351 52.2071.016 3.628 62.058 1.016 3.628 62.058 1.995 7.126 59.334
1.005 3.588 65.646 1.005 3.588 65.646 1.767 6.312 65.646.882 3.150 68.796
.818 2.923 71.719
.736 2.628 74.347
.720 2.570 76.917
.654 2.335 79.252
.612 2.184 81.436
.589 2.105 83.541
.550 1.966 85.507
.540 1.930 87.437
.462 1.651 89.088
.443 1.582 90.671
.402 1.437 92.107
.381 1.360 93.467
.340 1.214 94.682
.304 1.084 95.766
.297 1.062 96.828
.262 .937 97.765
.244 .872 98.637
.219 .782 99.419
.163 .581 100.000
Component12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
Total% of VarianceCumulative % Total% of VarianceCumulative % Total% of VarianceCumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared LoadingsRotation Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Component Matrixa
.527 -.534
.542
.574
.790 .640
.783 .648
.613
.536 .582
.584
.570
.580
.642
.581 .779
.754 .660
.616
.689
.539
.644
.672 .510
PQ1PQ2
PQ3PR1
PR2PR3
INT1INT2
INT3INT4
PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3
AT4AT5
BI1BI2
BI3BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
8 components extracted.a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Rotated Component Matrixa
.606 .762
.739 .796
.755 .814
.748 .711 .729
.760 .710
.753 .668
.666 .749
.781 .846
.827 .698
.576
.712
.656
.787
.824
.770 .820
.679 .705
PQ1
PQ2PQ3
PR1PR2
PR3INT1
INT2INT3
INT4PG1PG2
PG3SN1
SN2SN3
RA1RA2
RA3AT1
AT2AT3AT4
AT5BI1
BI2BI3
BI4
1 2 3 4 5 6 7 8Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 7 iterations.a.
Component Transformation Matrix
.586 .370 .190 .431 .405 .015 .113 .347-.321 -.462 .649 .317 .225 .209 -.244 .094
-.124 .046 -.353 -.031 .151 .898 .066 .153-.252 -.071 .164 .030 .039 -.046 .949 .023
-.353 .720 .446 -.286 -.172 .088 -.101 .169.043 .138 .123 -.290 .644 .045 .002 -.680
-.111 .276 -.035 .685 -.335 .131 .009 -.558.580 -.170 .420 -.276 -.452 .348 .117 -.210
Component1
23
45
67
8
1 2 3 4 5 6 7 8
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PQ1 8.0132 1.4132 .4858 .6476 PQ2 7.9205 1.3670 .4937 .6391 PQ3 8.0132 1.3065 .5737 .5372 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 3 Alpha = .7007
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PR1 7.0331 1.6856 .6078 .5711 PR2 7.1258 2.0974 .5205 .6819 PR3 7.3775 1.7566 .5370 .6633 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 3 Alpha = .7292
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted INT1 11.0662 3.4356 .6048 .6725 INT2 11.0596 3.4964 .4923 .7314 INT3 11.0662 3.5289 .5506 .7000 INT4 11.1523 3.1300 .5720 .6890 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 4 Alpha = .7555
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PG1 7.7086 1.4612 .6084 .6239 PG2 7.8742 1.3107 .6057 .6242 PG3 7.6225 1.5566 .5113 .7308 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 3 Alpha = .7464
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted SN1 7.9205 1.4736 .6055 .7616 SN2 7.7219 1.3088 .6800 .6826 SN3 7.8146 1.4054 .6414 .7247 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 3 Alpha = .7978
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted RA1 8.0265 1.1993 .6331 .5011 RA2 7.8742 1.3907 .5486 .6146 RA3 8.3775 1.3299 .4393 .7519 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 3 Alpha = .7155
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
PQ
RA
pq3e31
1pq2e2
1pq1e1
1
ra3e61
1ra2e5
1ra1e4
1
1
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted AT1 15.5894 4.2303 .5375 .8224 AT2 15.7152 4.1250 .6738 .7838 AT3 15.7682 4.2859 .5121 .8297 AT4 15.7483 4.0962 .6881 .7799 AT5 15.6954 3.8399 .7484 .7602 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 5 Alpha = .8300
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted BI1 11.7351 3.3294 .6330 .7097 BI2 11.7351 3.1694 .7137 .6698 BI3 11.7881 3.1415 .5576 .7488 BI4 11.8675 3.4090 .4782 .7877 Reliability Coefficients N of Cases = 151.0 N of Items = 4 Alpha = .7827 Model SEM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Analysis Summary
Date and Time Date: Tuesday, November 01, 2011 Time: 11:01:32 PM
Title model: Tuesday, November 01, 2011 11:01 PM
Notes for Group (Group number 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
The model is recursive. Sample size = 151
Variable Summary (Group number 1)
Your model contains the following variables (Group number 1) Observed, endogenous variables pq3 pq2 pq1 ra3 ra2 ra1 sn3 sn2 sn1 pr3 pr2 pr1 int4 int3 int2 int1 pg3 pg2 pg1 at1 at2 at3 at4 at5 bi1 bi2 bi3 bi4 Observed, exogenous variables pe Unobserved, endogenous variables Attitude Behavioral Intention Unobserved, exogenous variables Price quality e3 e2 e1 Risk Averseness e6 e5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
e4 Subjective Norm e9 e8 e7 Perceive Risk e12 e11 e10 Integrity e16 e15 e14 e13 Personal Gratifikation e19 e18 e17 e20 e21 e22 e23 e24 e25 e26 e27 e28 z1 z2
Variable counts (Group number 1) Number of variables in your model: 67 Number of observed variables: 29 Number of unobserved variables: 38 Number of exogenous variables: 37 Number of endogenous variables: 30
Parameter summary (Group number 1) Weights Covariances Variances Means Intercepts Total
Fixed 38 0 0 0 0 38 Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabeled 29 21 37 0 0 87 Total 67 21 37 0 0 125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Assessment of normality (Group number 1) Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. pe .000 1.000 -.448 -2.247 -1.799 -4.513 bi4 2.000 5.000 -.381 -1.911 -.148 -.372 bi3 2.000 5.000 -.378 -1.896 -.374 -.938 bi2 2.000 5.000 -.328 -1.647 .096 .240 bi1 2.000 5.000 -.449 -2.253 .428 1.073 at5 2.000 5.000 -.082 -.412 -.236 -.592 at4 2.000 5.000 -.111 -.557 .069 .173 at3 2.000 5.000 -.092 -.460 -.240 -.602 at2 2.000 5.000 -.132 -.660 .142 .355 at1 2.000 5.000 -.310 -1.557 .078 .196 pg1 2.000 5.000 -.153 -.770 -.092 -.232 pg2 2.000 5.000 -.021 -.107 -.419 -1.051 pg3 2.000 5.000 -.105 -.527 -.444 -1.114 int1 2.000 5.000 -.145 -.726 -.217 -.544 int2 2.000 5.000 -.349 -1.753 -.211 -.528 int3 2.000 5.000 .194 .975 -.643 -1.613 int4 2.000 5.000 -.245 -1.229 -.529 -1.328 pr1 2.000 5.000 -.489 -2.451 -.158 -.396 pr2 2.000 5.000 -.285 -1.429 -.055 -.137 pr3 2.000 5.000 -.430 -2.159 -.846 -2.122 sn1 2.000 5.000 .064 .319 -.419 -1.051 sn2 2.000 5.000 -.255 -1.279 -.145 -.362 sn3 2.000 5.000 -.181 -.909 -.031 -.077 ra1 2.000 5.000 -.534 -2.678 .712 1.785 ra2 2.000 5.000 -.577 -2.895 1.066 2.674 ra3 2.000 5.000 -.047 -.234 -.363 -.912 pq1 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 pq2 2.000 5.000 -.306 -1.535 -.208 -.522 pq3 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 Multivariate 8.646 1.253
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1) Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 47.438 .017 .923 103 46.523 .021 .824
5 43.885 .038 .926 25 43.473 .041 .872 49 41.590 .061 .957 37 41.325 .064 .929 14 41.116 .067 .888
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 121 40.962 .069 .829
21 40.849 .071 .752 119 40.455 .077 .730
47 39.982 .084 .734 24 39.690 .089 .703
136 39.573 .091 .627 29 39.100 .100 .653 57 38.598 .110 .695
100 38.580 .110 .601 82 38.340 .115 .574
139 38.326 .115 .477 135 38.276 .116 .394
31 38.208 .118 .323 90 38.053 .121 .284
145 37.872 .125 .256 88 37.082 .144 .422 6 37.030 .145 .353
15 36.858 .150 .327 40 36.791 .152 .272 46 36.706 .154 .227 32 36.672 .155 .176
130 36.604 .157 .140 108 35.903 .176 .266
35 35.845 .178 .219 23 35.141 .200 .388 77 35.048 .203 .347 56 35.017 .204 .288 3 34.916 .207 .257
110 34.855 .209 .216 122 34.687 .215 .210
95 34.558 .219 .194 28 34.179 .233 .256 69 34.117 .235 .218 87 33.976 .240 .208 94 33.932 .242 .171
127 33.782 .247 .165 143 33.701 .250 .143 124 33.470 .259 .160 118 32.582 .295 .427
26 32.526 .297 .383 75 32.398 .303 .371
138 32.300 .307 .348
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 74 32.188 .312 .331
137 32.036 .318 .332 60 31.875 .325 .338 48 31.648 .336 .373
116 31.615 .337 .324 89 31.591 .338 .275 92 31.553 .340 .235
128 31.309 .351 .274 126 31.207 .356 .258
27 31.169 .357 .221 52 31.059 .363 .210 20 30.943 .368 .203 54 30.838 .373 .192
151 30.724 .379 .185 131 30.656 .382 .164
2 30.516 .389 .166 30 30.465 .391 .141
113 30.174 .405 .190 133 29.890 .419 .246
93 29.782 .425 .237 96 29.724 .428 .210 97 29.559 .436 .224
129 29.544 .437 .183 19 29.495 .440 .157 4 29.473 .441 .127
107 29.373 .446 .120 73 29.185 .455 .136
111 28.843 .473 .206 81 28.672 .482 .223
140 28.547 .489 .223 102 28.205 .507 .316
18 28.152 .510 .283 17 28.010 .517 .292 8 27.871 .525 .299
53 27.810 .528 .271 58 27.790 .529 .227
132 27.782 .530 .184 1 27.717 .533 .164
68 27.561 .541 .174 123 27.476 .546 .161 115 27.337 .554 .167 104 27.270 .557 .148
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 91 27.251 .558 .118 41 27.147 .564 .113
144 27.015 .571 .115 34 26.793 .583 .142 11 26.774 .584 .112 98 26.688 .589 .103 64 26.610 .593 .092 43 26.528 .597 .083 38 26.465 .601 .071
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: 435
Number of distinct parameters to be estimated: 87 Degrees of freedom (435 - 87): 348
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 399.176 Degrees of freedom = 348 Probability level = .030
Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label
Attitude <--- Price quality .259 .106 2.456 .014 Attitude <--- Risk Averseness .027 .093 .289 .773 Attitude <--- Subjective Norm .260 .117 2.224 .026 Attitude <--- Perceive Risk -.209 .074 -2.822 .005 Attitude <--- Integrity -.291 .084 -3.475 ***
Attitude <--- Personal Gratifikation
.297 .144 2.060 .039
Attitude <--- pe .150 .064 2.341 .019 Behavioral Intention <--- Attitude .597 .137 4.347 ***
Behavioral Intention
<--- pe .219 .091 2.414 .016
pq3 <--- Price quality 1.000
pq2 <--- Price quality .875 .140 6.234 *** pq1 <--- Price quality .819 .135 6.065 *** ra3 <--- Risk Averseness 1.000
ra2 <--- Risk Averseness 1.165 .218 5.340 *** ra1 <--- Risk Averseness 1.678 .356 4.720 ***
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
Estimate S.E. C.R. P Label sn3 <--- Subjective Norm 1.000
sn2 <--- Subjective Norm 1.165 .133 8.781 *** sn1 <--- Subjective Norm .928 .119 7.767 *** pr3 <--- Perceive Risk 1.000
pr2 <--- Perceive Risk .861 .149 5.790 *** pr1 <--- Perceive Risk 1.245 .216 5.772 *** int4 <--- Integrity 1.000
int3 <--- Integrity .878 .134 6.571 *** int2 <--- Integrity .756 .137 5.504 *** int1 <--- Integrity .953 .138 6.921 ***
pg3 <--- Personal Gratifikation
1.000
pg2 <--- Personal Gratifikation 1.285 .192 6.697 ***
pg1 <--- Personal Gratifikation 1.192 .175 6.795 ***
at1 <--- Attitude 1.000
at2 <--- Attitude 1.159 .155 7.453 *** at3 <--- Attitude .955 .159 6.014 *** at4 <--- Attitude 1.155 .155 7.439 *** at5 <--- Attitude 1.242 .166 7.485 *** bi1 <--- Behavioral Intention 1.000
bi2 <--- Behavioral Intention 1.132 .122 9.270 *** bi3 <--- Behavioral Intention .992 .133 7.450 *** bi4 <--- Behavioral Intention .797 .129 6.169 ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate
Attitude <--- Price quality .320 Attitude <--- Risk Averseness .023 Attitude <--- Subjective Norm .308 Attitude <--- Perceive Risk -.267 Attitude <--- Integrity -.401 Attitude <--- Personal Gratifikation .305 Attitude <--- pe .177 Behavioral Intention <--- Attitude .468 Behavioral Intention <--- pe .203 pq3 <--- Price quality .748 pq2 <--- Price quality .637 pq1 <--- Price quality .613 ra3 <--- Risk Averseness .497 ra2 <--- Risk Averseness .673
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Estimate ra1 <--- Risk Averseness .897 sn3 <--- Subjective Norm .738 sn2 <--- Subjective Norm .828 sn1 <--- Subjective Norm .698 pr3 <--- Perceive Risk .629 pr2 <--- Perceive Risk .645 pr1 <--- Perceive Risk .800 int4 <--- Integrity .669 int3 <--- Integrity .683 int2 <--- Integrity .544 int1 <--- Integrity .751 pg3 <--- Personal Gratifikation .626 pg2 <--- Personal Gratifikation .738 pg1 <--- Personal Gratifikation .761 at1 <--- Attitude .615 at2 <--- Attitude .785 at3 <--- Attitude .586 at4 <--- Attitude .782 at5 <--- Attitude .790 bi1 <--- Behavioral Intention .761 bi2 <--- Behavioral Intention .862 bi3 <--- Behavioral Intention .643 bi4 <--- Behavioral Intention .536
Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate
Price quality <--> Risk Averseness .132 Risk Averseness <--> Subjective Norm .013 Subjective Norm <--> Perceive Risk .084 Perceive Risk <--> Integrity .001 Integrity <--> Personal Gratifikation .401 Personal Gratifikation <--> pe .138 Price quality <--> Subjective Norm .551 Price quality <--> Perceive Risk .163 Price quality <--> Integrity .343 Price quality <--> Personal Gratifikation .565 Price quality <--> pe .192 Risk Averseness <--> Perceive Risk -.024 Risk Averseness <--> Integrity -.098 Risk Averseness <--> Personal Gratifikation .117 Risk Averseness <--> pe .044 Subjective Norm <--> Integrity .431
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Estimate Subjective Norm <--> Personal Gratifikation .671 Subjective Norm <--> pe .127 Perceive Risk <--> Personal Gratifikation .194 Perceive Risk <--> pe .040 Integrity <--> pe -.052
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate
Attitude .594 Behavioral Intention .324 bi4 .287 bi3 .414 bi2 .742 bi1 .580 at5 .624 at4 .612 at3 .343 at2 .616 at1 .378 pg1 .578 pg2 .544 pg3 .391 int1 .564 int2 .296 int3 .466 int4 .448 pr1 .640 pr2 .416 pr3 .395 sn1 .487 sn2 .685 sn3 .544 ra1 .805 ra2 .453 ra3 .248 pq1 .375 pq2 .406 pq3 .559
Matrices (Group number 1 - Default model)
Total Effects (Group number 1 - Default model)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.150 .297
-.291
-.209 .260 .027
.259 .000 .000
Behavioral Intention
.308
.177 -.174
-.125
.156 .016 .155
.597 .000
bi4 .246 .141
-.138
-.100 .124 .013
.123 .476 .797
bi3 .306
.176 -.172
-.124
.154 .016 .154
.592 .992
bi2 .349 .201
-.196
-.141 .176 .018
.175 .676 1.132
bi1 .308
.177 -.174
-.125
.156 .016 .155
.597 1.000
at5 .186 .369 -
.361 -
.260 .323 .033 .322
1.242 .000
at4 .173 .343
-.336
-.241 .301 .031
.300
1.155 .000
at3 .143
.284 -.278
-.200
.249 .026 .248
.955 .000
at2 .173 .344 -
.337 -
.242 .302 .031 .301
1.159 .000
at1 .150
.297 -.291
-.209
.260 .027 .259
1.000
.000
pg1 .000 1.192 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg2 .000 1.285 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg3 .000
1.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int1 .000 .000 .953 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int2 .000 .000 .756 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .878 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000
1.000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pr1 .000
.000 .000 1.245
.000 .000 .000
.000 .000
pr2 .000 .000 .000 .861 .000 .000 .00
0 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
pr3 .000 .000 .000
1.000 .000 .000
.000 .000 .000
sn1 .000
.000 .000 .000 .928 .000 .000
.000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 1.165 .000 .00
0 .000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 1.000 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 1.678 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 1.165 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 1.000
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .819
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.875 .000 .000
pq3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 1.000
.000 .000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.177 .305
-.401
-.267 .308 .023
.320 .000 .000
Behavioral Intention
.286 .143 -
.188 -
.125 .144 .011 .150 .468 .000
bi4 .153
.076 -.101
-.067
.077 .006 .080
.251 .536
bi3 .184 .092 -
.121 -
.081 .093 .007 .096 .301 .643
bi2 .247 .123
-.162
-.108 .124 .009
.129 .404 .862
bi1 .218
.109 -.143
-.095
.110 .008 .114
.357 .761
at5 .140 .241
-.317
-.211 .243 .018
.253 .790 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
at4 .139 .238
-.314
-.209 .241 .018
.250 .782 .000
at3 .104
.178 -.235
-.157
.180 .014 .187
.586 .000
at2 .139 .239 -
.315 -
.210 .242 .018 .251 .785 .000
at1 .109 .187
-.247
-.164 .189 .014
.197 .615 .000
pg1 .000
.761 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pg2 .000 .738 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg3 .000 .626 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int1 .000
.000 .751 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int2 .000 .000 .544 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .683 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000 .669 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pr1 .000 .000 .000 .800 .000 .000
.000 .000 .000
pr2 .000
.000 .000 .645 .000 .000 .000
.000 .000
pr3 .000 .000 .000 .629 .000 .000
.000 .000 .000
sn1 .000
.000 .000 .000 .698 .000 .000
.000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 .828 .000 .00
0 .000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 .738 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 .897 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 .673 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .497
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .613
.000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.637 .000 .000
pq3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .748
.000 .000
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.150 .297
-.291
-.209 .260 .027
.259 .000 .000
Behavioral Intention
.219 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .597 .000
bi4 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .797
bi3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .992
bi2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 1.132
bi1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 1.000
at5 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
1.242 .000
at4 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
1.155
.000
at3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .955 .000
at2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
1.159 .000
at1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
1.000
.000
pg1 .000 1.192 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg2 .000 1.285 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg3 .000
1.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int1 .000 .000 .953 .000 .000 .000
.000 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
int2 .000 .000 .756 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .878 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000 1.00
0 .000 .000 .000 .000 .000 .000
pr1 .000 .000 .000
1.245 .000 .000
.000 .000 .000
pr2 .000
.000 .000 .861 .000 .000 .000
.000 .000
pr3 .000 .000 .000 1.00
0 .000 .000 .000 .000 .000
sn1 .000 .000 .000 .000 .928 .000
.000 .000 .000
sn2 .000
.000 .000 .000 1.165 .000 .000
.000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 1.000 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 1.678 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 1.165 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 1.000
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .819
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.875 .000 .000
pq3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 1.000
.000 .000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.177 .305
-.401
-.267 .308 .023
.320 .000 .000
Behavioral Intention
.203 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .468 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
bi4 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .536
bi3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .643
bi2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .862
bi1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .761
at5 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.790 .000
at4 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .782 .000
at3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .586 .000
at2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.785 .000
at1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .615 .000
pg1 .000
.761 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pg2 .000 .738 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg3 .000 .626 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int1 .000
.000 .751 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int2 .000 .000 .544 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .683 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000 .669 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pr1 .000 .000 .000 .800 .000 .000
.000 .000 .000
pr2 .000
.000 .000 .645 .000 .000 .000
.000 .000
pr3 .000 .000 .000 .629 .000 .000 .00
0 .000 .000
sn1 .000 .000 .000 .000 .698 .000
.000 .000 .000
sn2 .000
.000 .000 .000 .828 .000 .000
.000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
sn3 .000 .000 .000 .000 .738 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 .897 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 .673 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .497
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .613
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .63
7 .000 .000
pq3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.748 .000 .000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
Behavioral Intention
.089 .177 -
.174 -
.125 .156 .016 .155 .000 .000
bi4 .246
.141 -.138
-.100
.124 .013 .123
.476 .000
bi3 .306 .176 -
.172 -
.124 .154 .016 .154 .592 .000
bi2 .349 .201
-.196
-.141 .176 .018
.175 .676 .000
bi1 .308
.177 -.174
-.125
.156 .016 .155
.597 .000
at5 .186 .369 -
.361 -
.260 .323 .033 .322 .000 .000
at4 .173 .343
-.336
-.241 .301 .031
.300 .000 .000
at3 .143
.284 -.278
-.200
.249 .026 .248
.000 .000
at2 .173 .344
-.337
-.242 .302 .031
.301 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
at1 .150 .297
-.291
-.209 .260 .027
.259 .000 .000
pg1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pg2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int4 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pr1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pr2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pr3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
sn1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
sn2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pq3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
Behavioral Intention
.083
.143 -.188
-.125
.144 .011 .150
.000 .000
bi4 .153 .076
-.101
-.067 .077 .006
.080 .251 .000
bi3 .184
.092 -.121
-.081
.093 .007 .096
.301 .000
bi2 .247 .123
-.162
-.108 .124 .009
.129 .404 .000
bi1 .218
.109 -.143
-.095
.110 .008 .114
.357 .000
at5 .140 .241 -
.317 -
.211 .243 .018 .253 .000 .000
at4 .139 .238
-.314
-.209 .241 .018
.250 .000 .000
at3 .104
.178 -.235
-.157
.180 .014 .187
.000 .000
at2 .139 .239 -
.315 -
.210 .242 .018 .251 .000 .000
at1 .109
.187 -.247
-.164
.189 .014 .197
.000 .000
pg1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pr1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pr2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
pr3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
sn1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pq3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model) M.I. Par Change
e25 <--> Personal Gratifikation 5.044 -.036 e25 <--> Integrity 4.322 .049 e25 <--> Risk Averseness 4.725 .034 e22 <--> e24 15.777 .080 e21 <--> e24 6.052 -.036 e21 <--> e23 17.769 .059 e21 <--> e22 7.786 -.053 e20 <--> Integrity 4.648 .056 e18 <--> e27 4.122 .061 e19 <--> e20 4.837 .055 e13 <--> Perceive Risk 7.715 .075 e14 <--> pe 4.956 .060 e16 <--> Perceive Risk 4.572 -.071 e10 <--> e16 4.223 -.075 e11 <--> Integrity 14.216 .105 e11 <--> z1 4.100 -.033
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
M.I. Par Change e11 <--> e26 5.765 -.053 e12 <--> Integrity 4.940 -.074 e12 <--> z2 4.746 .062 e12 <--> e17 4.760 -.063 e9 <--> e24 4.205 -.037 e9 <--> e18 5.406 -.053 e1 <--> e23 4.552 -.043 e1 <--> e10 5.437 -.071 e2 <--> e22 5.114 .061
Variances: (Group number 1 - Default model) M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model) M.I. Par Change
bi3 <--- pg2 4.270 .150 bi2 <--- pr2 4.738 -.117 at5 <--- at3 9.866 .170 at4 <--- at2 5.805 .136 at3 <--- at5 4.807 .155 at2 <--- at4 5.885 .137 at2 <--- at3 4.865 -.113 at1 <--- Integrity 4.401 .186 at1 <--- bi4 4.008 .115 at1 <--- int1 4.793 .136 at1 <--- int4 5.964 .129 pg3 <--- at1 5.336 .158 int1 <--- Perceive Risk 7.089 .263 int1 <--- pr1 6.074 .137 int4 <--- at1 5.596 .200 int4 <--- pr1 5.086 -.156 pr1 <--- int4 4.358 -.129 pr2 <--- Integrity 15.536 .374 pr2 <--- Behavioral Intention 4.207 -.203 pr2 <--- bi2 6.536 -.178 pr2 <--- int1 9.227 .202 pr2 <--- int3 9.731 .205 pr2 <--- int4 12.563 .200 pr2 <--- sn3 4.676 .157 pr3 <--- Integrity 6.191 -.284 pr3 <--- Behavioral Intention 5.418 .277 pr3 <--- bi4 5.347 .171
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
M.I. Par Change pr3 <--- bi1 6.462 .213 pr3 <--- pg1 4.082 -.176 pr3 <--- int3 4.792 -.173 pr3 <--- int4 4.966 -.151 ra1 <--- bi1 4.774 .129 pq1 <--- pr1 5.159 -.131 pq2 <--- at3 4.846 .157
Model Fit Summary
CMIN Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF Default model 87 399.176 348 .030 1.147 Saturated model 435 .000 0
Independence model 29 1777.523 406 .000 4.378
RMR, GFI Model RMR GFI AGFI PGFI Default model .031 .859 .824 .687 Saturated model .000 1.000 Independence model .105 .410 .368 .383
Baseline Comparisons
Model NFI Delta1
RFI rho1
IFI Delta2
TLI rho2
CFI
Default model .775 .738 .964 .956 .963 Saturated model 1.000 1.000 1.000 Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures Model PRATIO PNFI PCFI Default model .857 .665 .825 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000
NCP Model NCP LO 90 HI 90 Default model 51.176 5.924 104.714
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Model NCP LO 90 HI 90 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1371.523 1244.697 1505.853
FMIN Model FMIN F0 LO 90 HI 90 Default model 2.661 .341 .039 .698 Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 11.850 9.143 8.298 10.039
RMSEA Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE Default model .031 .011 .045 .991 Independence model .150 .143 .157 .000
AIC Model AIC BCC BIC CAIC Default model 573.176 616.676 835.680 922.680 Saturated model 870.000 1087.500 2182.517 2617.517 Independence model 1835.523 1850.023 1923.024 1952.024
ECVI Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI Default model 3.821 3.519 4.178 4.111 Saturated model 5.800 5.800 5.800 7.250 Independence model 12.237 11.391 13.132 12.333
HOELTER
Model HOELTER
.05 HOELTER
.01 Default model 148 155 Independence model 39 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
PQ
RA
SN
PR
INT
PG
AT
BI
pe
pq3e31
1pq2e2
1pq1e1
1
ra3e61
1ra2e5
1ra1e4
1
sn3e91
1sn2e8
1sn1e7
1
pr3e121
1pr2e11
1pr1e10
1
int4e16
11
int3e151
int2e141
int1e131
pg3e191
1pg2e18
1pg1e17
1
at1 e201
1
at2 e211
at3 e221
at4 e231
at5 e241
bi1 e2511
bi2 e261
bi3 e271
bi4 e281
z11
z2 1
Analysis Summary
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Date and Time Date: Thursday, November 24, 2011 Time: 1:52:04 PM
Title model modifikasi: Thursday, November 24, 2011 01:52 PM
Notes for Group (Group number 1) The model is recursive. Sample size = 151
Variable Summary (Group number 1)
Your model contains the following variables (Group number 1) Observed, endogenous variables pq3 pq2 pq1 ra3 ra2 ra1 sn3 sn2 sn1 pr3 pr2 pr1 int4 int3 int2 int1 pg3 pg2 pg1 at1 at2 at3 at4 at5 bi1 bi2 bi3 bi4 Observed, exogenous variables pe Unobserved, endogenous variables Attitude
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Behavioral Intention Unobserved, exogenous variables Price quality e3 e2 e1 Risk Averseness e6 e5 e4 Subjective Norm e9 e8 e7 Perceive Risk e12 e11 e10 Integrity e16 e15 e14 e13 Personal Gratifikation e19 e18 e17 e20 e21 e22 e23 e24 e25 e26 e27 e28 z1 z2
Variable counts (Group number 1) Number of variables in your model: 67 Number of observed variables: 29 Number of unobserved variables: 38 Number of exogenous variables: 37 Number of endogenous variables: 30
Parameter summary (Group number 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Weights Covariances Variances Means Intercepts Total Fixed 38 0 0 0 0 38
Labeled 0 0 0 0 0 0 Unlabeled 29 22 37 0 0 88
Total 67 22 37 0 0 126
Assessment of normality (Group number 1) Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. pe .000 1.000 -.448 -2.247 -1.799 -4.513 bi4 2.000 5.000 -.381 -1.911 -.148 -.372 bi3 2.000 5.000 -.378 -1.896 -.374 -.938 bi2 2.000 5.000 -.328 -1.647 .096 .240 bi1 2.000 5.000 -.449 -2.253 .428 1.073 at5 2.000 5.000 -.082 -.412 -.236 -.592 at4 2.000 5.000 -.111 -.557 .069 .173 at3 2.000 5.000 -.092 -.460 -.240 -.602 at2 2.000 5.000 -.132 -.660 .142 .355 at1 2.000 5.000 -.310 -1.557 .078 .196 pg1 2.000 5.000 -.153 -.770 -.092 -.232 pg2 2.000 5.000 -.021 -.107 -.419 -1.051 pg3 2.000 5.000 -.105 -.527 -.444 -1.114 int1 2.000 5.000 -.145 -.726 -.217 -.544 int2 2.000 5.000 -.349 -1.753 -.211 -.528 int3 2.000 5.000 .194 .975 -.643 -1.613 int4 2.000 5.000 -.245 -1.229 -.529 -1.328 pr1 2.000 5.000 -.489 -2.451 -.158 -.396 pr2 2.000 5.000 -.285 -1.429 -.055 -.137 pr3 2.000 5.000 -.430 -2.159 -.846 -2.122 sn1 2.000 5.000 .064 .319 -.419 -1.051 sn2 2.000 5.000 -.255 -1.279 -.145 -.362 sn3 2.000 5.000 -.181 -.909 -.031 -.077 ra1 2.000 5.000 -.534 -2.678 .712 1.785 ra2 2.000 5.000 -.577 -2.895 1.066 2.674 ra3 2.000 5.000 -.047 -.234 -.363 -.912 pq1 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 pq2 2.000 5.000 -.306 -1.535 -.208 -.522 pq3 2.000 5.000 -.204 -1.024 -.152 -.380 Multivariate 8.646 1.253
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1) Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 47.438 .017 .923
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 103 46.523 .021 .824
5 43.885 .038 .926 25 43.473 .041 .872 49 41.590 .061 .957 37 41.325 .064 .929 14 41.116 .067 .888
121 40.962 .069 .829 21 40.849 .071 .752
119 40.455 .077 .730 47 39.982 .084 .734 24 39.690 .089 .703
136 39.573 .091 .627 29 39.100 .100 .653 57 38.598 .110 .695
100 38.580 .110 .601 82 38.340 .115 .574
139 38.326 .115 .477 135 38.276 .116 .394
31 38.208 .118 .323 90 38.053 .121 .284
145 37.872 .125 .256 88 37.082 .144 .422 6 37.030 .145 .353
15 36.858 .150 .327 40 36.791 .152 .272 46 36.706 .154 .227 32 36.672 .155 .176
130 36.604 .157 .140 108 35.903 .176 .266
35 35.845 .178 .219 23 35.141 .200 .388 77 35.048 .203 .347 56 35.017 .204 .288 3 34.916 .207 .257
110 34.855 .209 .216 122 34.687 .215 .210
95 34.558 .219 .194 28 34.179 .233 .256 69 34.117 .235 .218 87 33.976 .240 .208 94 33.932 .242 .171
127 33.782 .247 .165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 143 33.701 .250 .143 124 33.470 .259 .160 118 32.582 .295 .427
26 32.526 .297 .383 75 32.398 .303 .371
138 32.300 .307 .348 74 32.188 .312 .331
137 32.036 .318 .332 60 31.875 .325 .338 48 31.648 .336 .373
116 31.615 .337 .324 89 31.591 .338 .275 92 31.553 .340 .235
128 31.309 .351 .274 126 31.207 .356 .258
27 31.169 .357 .221 52 31.059 .363 .210 20 30.943 .368 .203 54 30.838 .373 .192
151 30.724 .379 .185 131 30.656 .382 .164
2 30.516 .389 .166 30 30.465 .391 .141
113 30.174 .405 .190 133 29.890 .419 .246
93 29.782 .425 .237 96 29.724 .428 .210 97 29.559 .436 .224
129 29.544 .437 .183 19 29.495 .440 .157 4 29.473 .441 .127
107 29.373 .446 .120 73 29.185 .455 .136
111 28.843 .473 .206 81 28.672 .482 .223
140 28.547 .489 .223 102 28.205 .507 .316
18 28.152 .510 .283 17 28.010 .517 .292 8 27.871 .525 .299
53 27.810 .528 .271 58 27.790 .529 .227
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 132 27.782 .530 .184
1 27.717 .533 .164 68 27.561 .541 .174
123 27.476 .546 .161 115 27.337 .554 .167 104 27.270 .557 .148
91 27.251 .558 .118 41 27.147 .564 .113
144 27.015 .571 .115 34 26.793 .583 .142 11 26.774 .584 .112 98 26.688 .589 .103 64 26.610 .593 .092 43 26.528 .597 .083 38 26.465 .601 .071
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: 435
Number of distinct parameters to be estimated: 88 Degrees of freedom (435 - 88): 347
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 374.261 Degrees of freedom = 347 Probability level = .151
Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label
Attitude <--- Price quality .249 .108 2.312 .021 Attitude <--- Risk Averseness .012 .095 .129 .897 Attitude <--- Subjective Norm .269 .120 2.236 .025 Attitude <--- Perceive Risk -.210 .076 -2.777 .005 Attitude <--- Integrity -.313 .087 -3.600 ***
Attitude <--- Personal Gratifikation .320 .147 2.169 .030
Attitude <--- pe .166 .066 2.524 .012 Behavioral Intention <--- Attitude .591 .138 4.284 ***
Behavioral Intention <--- pe .211 .092 2.281 .023
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Estimate S.E. C.R. P Label pq3 <--- Price quality 1.000
pq2 <--- Price quality .876 .142 6.183 *** pq1 <--- Price quality .832 .137 6.079 *** ra3 <--- Risk Averseness 1.000
ra2 <--- Risk Averseness 1.166 .218 5.341 *** ra1 <--- Risk Averseness 1.676 .355 4.719 *** sn3 <--- Subjective Norm 1.000
sn2 <--- Subjective Norm 1.174 .134 8.781 *** sn1 <--- Subjective Norm .929 .120 7.738 *** pr3 <--- Perceive Risk 1.000
pr2 <--- Perceive Risk .858 .149 5.767 *** pr1 <--- Perceive Risk 1.267 .221 5.727 *** int4 <--- Integrity 1.000
int3 <--- Integrity .880 .134 6.564 *** int2 <--- Integrity .758 .138 5.503 *** int1 <--- Integrity .959 .138 6.930 ***
pg3 <--- Personal Gratifikation 1.000
pg2 <--- Personal Gratifikation
1.280 .190 6.750 ***
pg1 <--- Personal Gratifikation 1.175 .172 6.816 ***
at1 <--- Attitude 1.000
at2 <--- Attitude 1.008 .149 6.776 *** at3 <--- Attitude 1.028 .160 6.408 *** at4 <--- Attitude 1.015 .149 6.812 *** at5 <--- Attitude 1.305 .170 7.688 *** bi1 <--- Behavioral Intention 1.000
bi2 <--- Behavioral Intention 1.126 .121 9.277 *** bi3 <--- Behavioral Intention .985 .132 7.438 *** bi4 <--- Behavioral Intention .794 .129 6.173 ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate
Attitude <--- Price quality .302 Attitude <--- Risk Averseness .010 Attitude <--- Subjective Norm .313 Attitude <--- Perceive Risk -.264 Attitude <--- Integrity -.425 Attitude <--- Personal Gratifikation .327 Attitude <--- pe .194 Behavioral Intention <--- Attitude .468
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
Estimate Behavioral Intention <--- pe .195 pq3 <--- Price quality .744 pq2 <--- Price quality .635 pq1 <--- Price quality .619 ra3 <--- Risk Averseness .498 ra2 <--- Risk Averseness .674 ra1 <--- Risk Averseness .896 sn3 <--- Subjective Norm .735 sn2 <--- Subjective Norm .831 sn1 <--- Subjective Norm .696 pr3 <--- Perceive Risk .625 pr2 <--- Perceive Risk .639 pr1 <--- Perceive Risk .809 int4 <--- Integrity .667 int3 <--- Integrity .682 int2 <--- Integrity .544 int1 <--- Integrity .753 pg3 <--- Personal Gratifikation .630 pg2 <--- Personal Gratifikation .740 pg1 <--- Personal Gratifikation .755 at1 <--- Attitude .622 at2 <--- Attitude .691 at3 <--- Attitude .638 at4 <--- Attitude .696 at5 <--- Attitude .840 bi1 <--- Behavioral Intention .764 bi2 <--- Behavioral Intention .861 bi3 <--- Behavioral Intention .641 bi4 <--- Behavioral Intention .536
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.194
.327 -.425
-.264
.313 .010 .302
.000 .000
Behavioral Intention
.286 .153
-.199
-.123 .146 .005
.141 .468 .000
bi4 .153
.082 -.107
-.066
.078 .003 .076
.251 .536
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
bi3 .183 .098
-.128
-.079 .094 .003
.090 .300 .641
bi2 .246
.131 -.171
-.106
.126 .004 .121
.402 .861
bi1 .218 .117 -
.152 -
.094 .112 .004 .108 .357 .764
at5 .163 .274
-.358
-.222 .263 .009
.254 .840 .000
at4 .135
.227 -.296
-.184
.218 .007 .210
.696 .000
at3 .124 .208 -
.272 -
.168 .200 .007 .193 .638 .000
at2 .134 .226
-.294
-.182 .216 .007
.209 .691 .000
at1 .121
.203 -.265
-.164
.195 .007 .188
.622 .000
pg1 .000 .755 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg2 .000
.740 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pg3 .000 .630 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int1 .000 .000 .753 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int2 .000
.000 .544 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int3 .000 .000 .682 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int4 .000
.000 .667 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pr1 .000 .000 .000 .809 .000 .000 .00
0 .000 .000
pr2 .000 .000 .000 .639 .000 .000
.000 .000 .000
pr3 .000
.000 .000 .625 .000 .000 .000
.000 .000
sn1 .000 .000 .000 .000 .696 .000 .00
0 .000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 .831 .000
.000 .000 .000
sn3 .000
.000 .000 .000 .735 .000 .000
.000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
ra1 .000 .000 .000 .000 .000 .896
.000 .000 .000
ra2 .000
.000 .000 .000 .000 .674 .000
.000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .498 .00
0 .000 .000
pq1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.619 .000 .000
pq2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .635
.000 .000
pq3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .74
4 .000 .000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.194 .327 -
.425 -
.264 .313 .010 .302 .000 .000
Behavioral Intention
.195
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.468 .000
bi4 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .536
bi3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .641
bi2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .861
bi1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .764
at5 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.840 .000
at4 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .696 .000
at3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .638 .000
at2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.691 .000
at1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .622 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
pg1 .000 .755 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg2 .000
.740 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pg3 .000 .630 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int1 .000 .000 .753 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int2 .000
.000 .544 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int3 .000 .000 .682 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int4 .000 .000 .667 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pr1 .000
.000 .000 .809 .000 .000 .000
.000 .000
pr2 .000 .000 .000 .639 .000 .000
.000 .000 .000
pr3 .000
.000 .000 .625 .000 .000 .000
.000 .000
sn1 .000 .000 .000 .000 .696 .000 .00
0 .000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 .831 .000
.000 .000 .000
sn3 .000
.000 .000 .000 .735 .000 .000
.000 .000
ra1 .000 .000 .000 .000 .000 .896
.000 .000 .000
ra2 .000
.000 .000 .000 .000 .674 .000
.000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .498 .00
0 .000 .000
pq1 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.619 .000 .000
pq2 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .635
.000 .000
pq3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .74
4 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
Attitude
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
Behavioral Intention
.091
.153 -.199
-.123
.146 .005 .141
.000 .000
bi4 .153 .082
-.107
-.066 .078 .003
.076 .251 .000
bi3 .183
.098 -.128
-.079
.094 .003 .090
.300 .000
bi2 .246 .131
-.171
-.106 .126 .004
.121 .402 .000
bi1 .218
.117 -.152
-.094
.112 .004 .108
.357 .000
at5 .163 .274 -
.358 -
.222 .263 .009 .254 .000 .000
at4 .135 .227
-.296
-.184 .218 .007
.210 .000 .000
at3 .124
.208 -.272
-.168
.200 .007 .193
.000 .000
at2 .134 .226 -
.294 -
.182 .216 .007 .209 .000 .000
at1 .121
.203 -.265
-.164
.195 .007 .188
.000 .000
pg1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
pg2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pg3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
int2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
int3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
int4 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pr1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pr2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
pe
Personal
Gratifikation
Integrity
Perceive Risk
Subjective
Norm
Risk Averseness
Price
quality
Attitude
Behavioral
Intention
pr3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
sn1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
sn2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
sn3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
ra1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
ra2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .00
0 .000 .000
ra3 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pq1 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
pq2 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
pq3 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
Model Fit Summary
CMIN Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF Default model 88 374.261 347 .151 1.079 Saturated model 435 .000 0
Independence model 29 1777.523 406 .000 4.378
RMR, GFI Model RMR GFI AGFI PGFI Default model .031 .867 .833 .691 Saturated model .000 1.000 Independence model .105 .410 .368 .383
Baseline Comparisons
Model NFI Delta1
RFI rho1
IFI Delta2
TLI rho2
CFI
Default model .789 .754 .981 .977 .980 Saturated model 1.000 1.000 1.000 Independence model .000 .000 .000 .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Parsimony-Adjusted Measures Model PRATIO PNFI PCFI Default model .855 .675 .838 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000
NCP Model NCP LO 90 HI 90 Default model 27.261 .000 78.096 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1371.523 1244.697 1505.853
FMIN Model FMIN F0 LO 90 HI 90 Default model 2.495 .182 .000 .521 Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 11.850 9.143 8.298 10.039
RMSEA Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE Default model .023 .000 .039 .999 Independence model .150 .143 .157 .000
AIC Model AIC BCC BIC CAIC Default model 550.261 594.261 815.782 903.782 Saturated model 870.000 1087.500 2182.517 2617.517 Independence model 1835.523 1850.023 1923.024 1952.024
ECVI Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI Default model 3.668 3.487 4.007 3.962 Saturated model 5.800 5.800 5.800 7.250 Independence model 12.237 11.391 13.132 12.333
HOELTER
Model HOELTER
.05 HOELTER
.01 Default model 157 165 Independence model 39 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
T-Test
Group Statistics
59 3.7254 .47255 .0615292 4.0543 .47078 .04908
59 3.6864 .59920 .0780192 4.0815 .51637 .05383
PE0
10
1
Sikap
Niat Beli
N Mean Std. DeviationStd. Error
Mean
Independent Samples Test
.005 .941 -4.183 149 .000 -.3289 .07864 -.48431 -.17354
-4.179 123.453 .000 -.3289 .07870 -.48470 -.17315
.750 .388 -4.306 149 .000 -.3951 .09175 -.57638 -.21378
-4.168 110.436 .000 -.3951 .09478 -.58291 -.20725
Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumedEqual variancesassumed
Equal variancesnot assumed
Sikap
Niat Beli
F Sig.
Levene's Test forEquality of Variances
t df Sig. (2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
t-test for Equality of Means
Estimates (pernah membeli - Default model)
Scalar Estimates (pernah membeli - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (pernah membeli - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label Attitude <--- Price quality ,294 ,153 1,918 ,055 Attitude <--- Risk Averseness -,005 ,137 -,036 ,971 Attitude <--- Subjective Norm ,288 ,183 1,578 ,115 Attitude <--- Perceive Risk -,180 ,098 -1,833 ,067
Attitude <--- Integrity -,281 ,120 -2,331 ,020
Attitude <---
Personal Gratifikation ,243 ,184 1,319 ,187
Behavioral Intention
<--- Attitude ,440 ,181 2,426 ,015
pq3 <--- Price quality 1,000
pq2 <--- Price quality ,907 ,188 4,815 ***
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
Estimate S.E. C.R. P Label
pq1 <--- Price quality ,757 ,182 4,169 ***
ra3 <--- Risk Averseness 1,000 ra2 <--- Risk Averseness 1,328 ,320 4,145 *** ra1 <--- Risk Averseness 1,369 ,331 4,141 *** sn3 <--- Subjective Norm 1,000 sn2 <--- Subjective Norm 1,408 ,255 5,525 *** sn1 <--- Subjective Norm 1,043 ,206 5,070 ***
pr3 <--- Perceive Risk 1,000
pr2 <--- Perceive Risk 1,064 ,194 5,491 ***
pr1 <--- Perceive Risk 1,170 ,213 5,482 *** int4 <--- Integrity 1,000 int3 <--- Integrity ,984 ,211 4,662 *** int2 <--- Integrity ,796 ,205 3,886 *** int1 <--- Integrity ,974 ,200 4,857 *** pg3 <---
Personal Gratifikation 1,000
pg2 <--- Personal Gratifikation
1,192 ,202 5,909 ***
pg1 <--- Personal Gratifikation 1,062 ,178 5,958 ***
at1 <--- Attitude 1,000
at2 <--- Attitude ,957 ,213 4,495 ***
at3 <--- Attitude 1,099 ,233 4,728 *** at4 <--- Attitude ,978 ,217 4,515 *** at5 <--- Attitude 1,482 ,269 5,508 *** bi1 <--- Behavioral
Intention 1,000
bi2 <--- Behavioral Intention 1,116 ,198 5,649 ***
bi3 <--- Behavioral Intention
,868 ,181 4,806 ***
bi4 <--- Behavioral Intention ,588 ,174 3,376 ***
Estimates (belum pernah beli - Default model)
Scalar Estimates (belum pernah beli - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (belum pernah beli - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label Attitude <--- Price quality ,119 ,145 ,823 ,410
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
Estimate S.E. C.R. P Label
Attitude <--- Risk Averseness ,060 ,118 ,505 ,614
Attitude <--- Subjective Norm ,174 ,151 1,150 ,250 Attitude <--- Perceive Risk ,010 ,031 ,305 ,760 Attitude <--- Integrity -,283 ,129 -2,201 ,028 Attitude <--- Personal
Gratifikation ,500 ,348 1,439 ,150 Behavioral Intention <--- Attitude ,961 ,295 3,252 ,001 pq3 <--- Price quality 1,000 pq2 <--- Price quality ,819 ,209 3,925 *** pq1 <--- Price quality ,765 ,191 3,997 *** ra3 <--- Risk Averseness 1,000 ra2 <--- Risk Averseness ,912 ,246 3,707 ***
ra1 <--- Risk Averseness 1,867 ,612 3,049 ,002
sn3 <--- Subjective Norm 1,000
sn2 <--- Subjective Norm ,990 ,132 7,532 *** sn1 <--- Subjective Norm ,866 ,141 6,125 *** pr3 <--- Perceive Risk 1,000 pr2 <--- Perceive Risk ,083 ,095 ,877 ,380 pr1 <--- Perceive Risk ,243 ,230 1,059 ,289 int4 <--- Integrity 1,000
int3 <--- Integrity ,782 ,162 4,838 ***
int2 <--- Integrity ,736 ,182 4,054 ***
int1 <--- Integrity ,929 ,186 4,992 *** pg3 <--- Personal
Gratifikation 1,000
pg2 <--- Personal Gratifikation 1,365 ,405 3,368 ***
pg1 <--- Personal Gratifikation
1,390 ,394 3,533 ***
at1 <--- Attitude 1,000 at2 <--- Attitude 1,231 ,308 3,993 *** at3 <--- Attitude ,921 ,295 3,116 ,002
at4 <--- Attitude 1,320 ,318 4,144 ***
at5 <--- Attitude 1,370 ,325 4,222 ***
bi1 <--- Behavioral
Intention 1,000
bi2 <--- Behavioral Intention 1,023 ,165 6,191 ***
bi3 <--- Behavioral Intention 1,010 ,210 4,801 ***
bi4 <--- Behavioral Intention
,946 ,207 4,579 ***
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189