Upload
truongkiet
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN PENGEMBANGAN
SUASANA AKADEMIK
UNIVERSITAS KUNINGAN
2013
i
KATA PENGANTAR
Universitas Kuningan Sebagai perguruan tinggi muda yang sedang berkembang, sangat
diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan, menjadi universitas
terkemuka yang dapat dibanggakan dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi.
Universitas Kuningan harus meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran
sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya turut meningkatkan tarap kehidupan
masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Harapan masyarakat yang begitu tinggi kepada
Universitas Kuningan, tentunya harus direspon oleh seluruh civitas akademika universitas
kuningan untuk memberikan kinerja terbaiknya, mengingat tantangan kedepan akan semakin berat.
Oleh karena itu Uniku perlu memiliki pedoman yang dapat menjadi acuan dalam menciptakan
suasana akademik di universitas Kuningan. Pedoman pengembangan suasana akdemik ini dapat
dijadikan sebagai acuan yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja yang terkait dengan penciptaan
suasana akademik yang kondusif dilingkungan Universitas Kuningan.
Pedoaman pengembangan suasana akademik ini dapat menjadi acuan bagi Fakultas
dan program studi dalam menciptakan suasana akademik dilingkunganya masing-masing.
Diharapkan pedoman ini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran serta mutu lulusan Universitas Kuningan Kepada pihak-pihak yang telah
banyak mendukung diterbitkannya pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih.
Kuningan, Mei 2013
Wakil rektor bidang akademik
Dr. Abdul Muis., M.Si.
ii
UNIVERSITAS KUNINGAN
SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN Nomor : 0357/UNIKU-KNG/PP/2013
tentang;
SUASANA AKADEMIK DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN
REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN
MENIMBANG : a. Bahwa pentingnya aturan tentang kebebasan suasana akademik (otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik) bagi perguruan tinggi guna
menjamin terselengaranya pendidikan yang sesuai dengan visi Universitas Kuningan;
b. Bahwa demi tercapainya kebebasan mimbar akademik dan otonomi akademik yang
diharapkan perlu adanya pedoman akademik yang diberikan kepada setiap mahasiswa
setiap ajaran baru;
c. Bahwa untuk memenuhi butir 1 dan 2 diatas, maka dipandang perlu mengeluarkan
surat keputusan tentang kebebasan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik) di lingkungan
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
7. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 726/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Proses;
8. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 727/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Isi Kurikulum;
9. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 728/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Penilaian;
10. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 729/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
11. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 730/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Kemahasiswaan;
12. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 731/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Penelitian;
13. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 732/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat;
14. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 733/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Sistem Informasi;
15. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 727/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang
Standar Pembimbingan Belajar Mahasiswa
16. Statuta Universitas Kuningan;
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
Pertama : Menetapkan pedoman pengembangan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik kemitraan Dosen-Mahasiswa) di lingkungan
Universitas Kuningan sebagai aturan yang berlaku dan diterapkan dilingkungan
Universitas Kuningan.
ii
Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran Universitas
Kuningan
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 11 Mei 2013 Rektor Universitas Kuningan,
Iskandar, M.M.
NIP. 196205081987031003
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
SURAT KEPUTUSAN REKTOR ii
DAFTAR ISI i ii
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Sasaran 2
II.
PERENCANAAN MUTU SUASANA AKADEMIK
3
2.1. Kebijakan Mutu Suasana Akademik 3
2.2. Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik 3
III.
PENINGKATAN MUTU SUASANA AKADEMIK
5
3.1. Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik 5
3.2. Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang kondusif 5
3.3. Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik 6
IV.
KINERJA SUASANA AKADEMIK
7
4.1. Pengukuran Kinerja Suasana Akademik
4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana
Akademik
7
8
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan suasana
akademik yang kondusif untuk mendukung Tridarma Perguruan Tinggi, dengan adanya
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan maka akan
melahirkan cendekia yang memiliki semangat juang tinggi dengan pemikiran-pemikiran
yang kritis, kreatif, mandiri dan inovatif. Oleh karena itu pimpinan perguruan tinggi
mengupayakan dan menjamin agar segenap anggota sivitas akademik dapat melaksanakan
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan secara
bertanggung jawab dan mandiri.
Universitas Kuningan mempunyai visi pada tahun 2032 : “Menjadi Universitas
unggul yang memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat”. Dalam
mewujudkan hal itu, sangat diperlukan iklim universitas yang memiliki budaya akademis
dan menghargai nilai-nilai dan etika akademis, untuk itulah perlu ditetapkan kebijakan
suasana akademik dan standar mutu suasana akademik sebagai acuan yang harus dipenuhi
oleh semua unit kerja yang terkait dengan penciptaan suasana akademik yang kondusif
dilingkungan Universitas Kuningan. Penetapan standar mutu suasana akademik
dimaksudkan sebagai acuan dalam merancang, merumuskan dan menetapkan berbagai
standar turunan di tingkat fakultas, jurusan/bagian/program studi, dan unit terkait.
Beberapa misi Universitas Kuningan diantaranya :
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas dan berpusat pada mahasiswsa
sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan berkepribadian luhur.
2. Menyediakan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat.
3. Menyelenggarakan riset-riset ilmiah dalam rangka mengembangkan ilmu, teknologi, dan
seni yang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
5. Mengembangkan budaya kewirausahaan mahasiswa dalam rangka melahirkan
pewirausaha baru dari kalangan generasi muda terdidik .
6. Mengembangkan jejaring dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta,
dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran institusi dalam pembangunan bangsa.
Untuk mewujudkan misi tersebut sangat diperlukan suasana akademik kondusif
yang pada akhirnya berkembang menjadi budaya akademik. Oleh karena itu, pimpinan
berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar segenap anggota sivitas akademika di
lingkungan Universitas Kuningan dapat melaksanakan kebebasan akademik,
Dengan pertimbangan yang telah diuraikan, maka Universitas Kuningan
menetapkan kebijakan dan standar mutu suasana akademik yang akan menjadi pedoman
dan tolok ukur bagi pimpinan universitas, pimpinan fakultas/program pascasarjana, ketua
jurusan/bagian/ program studi, dan dosen serta mahasiswa untuk bertanggung jawab
dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif.
1.2. Tujuan
Pedoman Sistem Pengembangan Suasana Akademik disusun agar menjadi acuan
baik di tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan/bagian/program studi dengan
menerapkan siklus mutu yang berupa alur perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi. Pedoman ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan mutu pembelajaran dikalangan sivitas akademika Universitas
Kuningan yang akan mendorong menjadi budaya akademik
2. Meningkatkan kualitas interaksi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
akademik.
3. Mendorong tumbuhnya sikap dan kepribadian ilmiah di kalangan sivitas akademika.
1.3. Sasaran
1. Membangun Kultur, meliputi pengembangan nilai, norma, dan tradisi akademik
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat.
2. Mengembangkan potensi kemahasiswaan yang positif sehingga mendorong lahirnya
kreativitas dan inovasi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang tangguh dan
mandiri.
BAB II
PERENCANAAN MUTU SUASANA AKADEMIK
2.1. Kebijakan Mutu Suasana Akademik
Suasana akademik di kampus merupakan lingkungan efektif yang dapat berpengaruh pada
aktivitas pembelajaran, baik dari pihak Dosen maupun mahasiswa. Untuk itu upaya untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi proses pendidikan/pembelajaran merupakan
hal yang penting agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Terdapat banyak faktor yang
dapat mendukung atau berpengaruh terhadap penciptaan suasana akademik, baik aspek fisik
maupun aspek sikap dan tingkah laku.
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa serta antar dosen dalam
menciptakan otonomi keilmuan, kebebasan akademik didukung oleh ketersediaan sarana,
prasarana dan dana yang disediakan oleh Universitas Kuningan. Didalam kebebasan
mengeluarkan pendapat dan hubungan antar sivitas akademika merupakan bentuk interaksi ideal
berlangsung sangat kondusif. Interaksi antar dosen-mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar
dan bimbingan akademik berlangsung sangat baik, baik didalam maupun diluar kelas, Usaha
untuk mewujudkan suasana akademis yang dapat menciptakan suasana kondusif selama proses
pembelajaran berlangsung, Keberhasilan proses belajar mengajar ikut ditentukan oleh interaksi
antara dosen dan mahasiswa serta partisipasi aktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar di
ruang kuliah.
Untuk menciptakan suasana akademis (Academic atmosphere) maka perlu adanya aturan
atau ketentuan yang mengatur pelaksanaan akademik serta perilaku mahasiswa. Ketentuan
pelaksanaan akademis dan perilaku mahasiswa perlu di sosialisasikan sehingga diharapkan setiap
mahasiswa mampu memahami segala ketentuan yang berlaku yang pada akhirnya hal-hal yang
tidak diinginkan dapat seminimal mungkin dihindarkan.
Suasana Akademik (Academic Atmosphere) merupakan kondisi lingkungan fisik dan
sosial yang dapat mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya proses pendidikan dan
pembelajaran secara efektif. Sebagai lembaga pendidikan linggi Universitas Kuningan perlu
terus mendorong bagi penciptaan dan pengembangan suasana/iklim akademik yang makin
meningkat dan makin bermutu, untuk itu seluruh sivitas akademika Universitas Kuningan
bertanggungjawab melalui peran serta masing-masing demi terwujudnya iklim akademik yang
kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam memperkuat dan
mendorong makin bermutunya pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan bisnis utamanya pendidikan/ pembelajaran,
maka kondisi, situasi dan semangat belajar harus menjadi bagian yang ”inherent” dengan seluruh
kegiatan Universitas, untuk itu belajar menjadi bagian utama yang harus terjadi pada seluruh
sivitas akademika dari mulai belajar individu, belajar kelompok, sampai dengan belajar pada
tingkatan organisasi universitas.
Salah satu faktor penting dalam mendorong dan mengembangkan suasana akademik yang
kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
dapat mengondisikan seluruh sivitas akademika bergerak terus dalam koridor pembelajaran dan
belajar dengan prinsip life long learning. Adapun kegiatan yang perlu dilakukan dapat
dikelompokan ke dalam: 1) kegiatan yang mendorong belajar mahasiswa; 2) kegiatan yang dapat
mendorong belajar dosen, dan 3) kegiatan yang dapat mendorong belajar tenaga kependidikan
di lingkungan Universitas Kuningan. Pendekatan yang diterapkan untuk hal tersebut adalah
pendekatan kooperasi dan kompetisi
1. Kegiatan yang mendorong belajar mahasiswa antara lain :
Pengelompokan belajar dan diskusi mahasiswa untuk setiap mata kuliah
Pemilihan mahasiswa berprestasi yang dilakukan pada tiap tingkatan organisasi di
lingkungan Universitas Kuningan
Pemilihan mahasiswa pengunjung perpustakaan yang paling rajin
Pemilihan karya tulis ilmiah terbaik
Pemilihan kelompok diskusi/debat mahasiswa terbaik
2. Kegiatan yang mendorong belajar dosen antara lain :
Pengelompokan dosen untuk menjadi ”Community of Learning” guna mengembangkan
group learning di tingkat Program Studi, tingkat Fakultas dan tingkat Universitas
Pemilihan Dosen Berprestasi
Pemilihan Dosen Pembimbing Akademik Berprestasi
Pemilihan Karya penelitian terbaik dosen/kelompok dosen
Pemilihan Karya Pengabdian terbaik dosen/kelompok dosen
3. Kegiatan yang mendorong belajar tenaga kependidikan antara lain :
Mendorong pengelompokan tenaga kependidikan untuk ”sharing” pengetahuan
Pemilihan tenaga kependidikan berprestasi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat mendinamiskan dan meningkatkan belajar
mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya di lingkungan Universitas Kuningan, baik
dalam proses maupun dalam hasil serta dapat berkembang dan dikembangkan sesuai dengan
tuntutan kebutuhan.
Universitas Kuningan menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan akademik,
interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, antara sesama dosen yang
mendorong mereka menjadi pribadi yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis, dan etis. Kebijakan
Mutu Pendukung Suasana Akademik yaitu:
1. Menjunjung tinggi etika akademis dan budaya akademis sebagai pedoman berperilaku dan
berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi misi melalui kegiatan
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat
2. Menjunjung tinggi kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta otonomi
keilmuan dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang
berkualitas
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk mendukung keberhasilan
akademik
4. Mendorong kegiatan monitoring dan evaluasi untuk menjamin akuntabilitas
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis
2.2. Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik
Peningkatan suasana akademik seperti halnya dengan peningkatan kinerja, tidak terjadi
secara kebetulan, tetapi lebih merupakan akibat dari tindakan pengelolaan/pembinaan yang
direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan, komprehensif dan terintegrasi.
Semua komponen yang terkait dengan pencapaian tingkat mutu, suasana akademis yang lebih
baik dan lebih kondusif harus disiapkan dan dikondisikan dengan baik.
Kondisi dan suasana akademik yang kondusif dan melibatkan komponen-komponen
yang terkait tersebut tidak dapat langsung mencapai tingkat ideal sekaligus, tetapi harus melalui
mekanisme PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang harus dikerjakan dengan sistematis,
tahap demi tahap (step-by-step), berkelanjutan dan tentu saja memerlukan kesabaran serta
komitmen semua pihak berkepentingan yang terlibat dalam proses peningkatan dan penjaminan
mutu internal. Langkah perbaikan bisa diawali dengan mengidentifikasi masalah utama dan
pemetaan, yang dalam hal ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur kondisi suasana akademis
yang diharapkan. Langkah yang biasanya diambil adalah dengan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat). Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dibuat strategi
dan langkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang secara signifikan bisa menghasilkan
perubahan suasana akademik yang lebih kondusif.
Standar mutu suasana akademik dikembangkan melalui:
1. Merencanakan dan menyediakan sarana, prasarana dan dana, guna mendukung
terlaksananya peningkatan suasana akademik.
2. Suasana akademik yang kondusif dikembangkan dengan membangun hubungan antara
sivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa, melalui kegiatan tridharma
3. Menetapkan etika akademik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa sebagai
pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dan tenaga pendukung
suasana akademik.
4. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dalam
mengembangkan intelektualitas, yang ditopang oleh keterampilan lunak (soft skills) dan
nilai-nilai inti (core values).
Seluruh program studi di lingkungan Universitas Kuningan mengupayakan bentuk-bentuk
penelitiankolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Dalam hal ini, beberapa penelitian dosenyang
terkait dengan peminatan mahasiswa dapat dilakukan penelitian bersama.Penelitian kolaborasi
yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa selanjutnyadiajukan ke program studi untuk
mendapatkan dana bantuan penelitian.Jika proses pengajuan disetujui, maka dosen yang
besangkutan akan melakukankontrak penelitian dengan pihak program studi. Hal ini dilakukan
agarproses penelitian sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa serta antar dosen dalam
menciptakan otonomi keilmuan, kebebasan akademik didukung oleh ketersediaan sarana,
prasarana dan dana yang disediakan oleh Universitas Kuningan. Didalam kebebasan
mengeluarkan pendapat dan hubungan antar sivitas akademika merupakan bentuk interaksi
ideal berlangsung sangat kondusif. Interaksi antar dosen-mahasiswa dalam kegiatan belajar
mengajar dan bimbingan akademik berlangsung sangat baik, baik didalam maupun diluar kelas.
Usaha yang direncanakan untuk mewujudkan suasana akademis yang dapat
menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Mengembangkan sistem diskusi
Hal ini bertujuan untuk mensikapi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen maupun
memenuhi peraturan yang menyatakan mahasiswa wajib belajar mandiri. Media ini
bertujuan untuk menggali potensi mahasiswa dalam menyampaikan hasil pemikirannya.
2. Mengembangkan kreativitas mahasiswa.
Kegiatan ini memberi kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi secara
aktif dalam rangka mengembangkan kreativitas mahasiswa yang tertuang dalam program
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Selain itu juga meningkatkan jiwa kewirausaan
melalui berbagai kegiatan.
3. Studi Kasus
Mempelajari kasus – kasus yang terjadi dalam lingkungan nyata dan mencari solusi
penyelesaian. Media ini difasilitasi dengan mengundang praktisi, alumni, dan pakar
keilmuan dalam agenda bedah kasus.
Tabel 1. Program Kegiatan Suasana Akademik
No Bentuk Kegiatan Jadwal
A Interaksi antar Dosen
1 Rapat Tinjauan manajemen penyelenggaraan
pendidikan
Awal semester
2 Rapat Dosen Serumpun Awal semester
3 Kegiatan penelitian hibah universitas (presentasi
hasil penelitian)
Desember
B Interaksi Dosen-mahasiswa
1 Perkuliahan Setiap hari
2 Praktikum 1-2 kali per minggu
3 Responsi Akhir perkuliahan
4 Kontrak Perkuliahan Awal Semester
5 Bimbingan akademik dan konseling Awal dan akhir
perkuliahan
6 Bimbingan Tugas Akhir/tesis/skripsi Semester genap
7 Penelitian payung Semester genap
8 Pembinaan UKM Setiap Bulan
9 Pembinaan kerohanian Setiap Jumat
10 Forum Diskusi Dosen-mahasiswa Setiap Bulan 1 kali
C Interaksi antar mahasiswa
1 Tugas kelompok Setiap hari
2 Diskusi Kelompok Setiap hari
3 Kelompok studi Setiap minggu
4 Kelompok karya ilmiah (PKM) November
D Interaksi akademik antar sivitas akademika dengan praktisi
Eksternal
1 Kerjasama penelitian
2 Kerjasama pengabdian/ Bina Desa Per Fakultas 1 tahun 1
Desa
3 Stadium Generale Per Fakultas 1 semester 1
kali
4 Konferensi, Workshop, pelatihan Per Fakultas 1 semester 1
kali
E Interaksi sivitas akademika dengan masyarakat umum
1 Wisuda Januari dan Agustus
2 KKN Agustus
3 Olimpiade olah raga tradisional
BAB III
PENINGKATAN MUTU SUASANA AKADEMIK
3.1. Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik
Suasana Akademik (Academic Atmosphere) merupakan kondisi lingkungan fisik dan
sosial yang dapat mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya proses pendidikan dan
pembelajaran secara efektif. Sebagai lembaga pendidikan linggi Universitas Kuningan perlu
terus mendorong bagi penciptaan dan pengembangan suasana/iklim akademik yang makin
meningkat dan makin bermutu, untuk itu seluruh sivitas akademika Universitas Kuningan
bertanggungjawab melalui peran serta masing-masing demi terwujudnya iklim akademik yang
kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam memperkuat dan
mendorong makin bermutunya pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan bisnis utamanya pendidikan/ pembelajaran,
maka kondisi, situasi dan semangat belajar harus menjadi bagian yang ”inherent” dengan seluruh
kegiatan Universitas, untuk itu belajar menjadi bagian utama yang harus terjadi pada seluruh
sivitas akademika dari mulai belajar individu, belajar kelompok, sampai dengan belajar pada
tingkatan organisasi universitas.
Suasana akademik di lingkungan Universitas Kuningan tidak akan bisa terwujud
dengan sendirinya, melainkan harus direncanakan, diorganisasikan, dioperasikan dan
dikendalikan dengan model manajemen tertentu. Suasana akademik juga dapat dikendalikan
melalui penggunaan PDCA, yang akan menghasilkan pengembangan dan perbaikan secara
berkelanjutan (continuous improvement).
Secara sederhana, suasana akademik yang kondusif dapat disimpulkan dari derajat
kepuasan dan derajat motivasi sivitas akademika dalam berperilaku untuk mencapai tujuan,
sebagai fungsi dari tujuan perguruan tinggi.
Dimensi yang digunakan sebagai komponen perencanaan dalam program pembinaan
suasana akademik, adalah:
1. Tata hubungan antar pribadi
2. Kepedulian mengenai tujuan kelembagaan
3. Kemampuan inovasi
4. Kepedulian pada peningkatan kualitas berkelanjutan
5. Kenyamanan suasana kerja.
3.2. Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang Kondusif
Peningkatan suasana akademik dapat dicapai melalui strategi sebagai berikut:
1. Pimpinan universitas menyediakan sarana dan prasarana pendukung pengembangan
suasana akademik yang kondusif di tingkat universitas.
2. Dekan/direktur, ketua jurusan/bagian/program studi menyelenggarakan koordinasi
dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pendukung pengembangan suasana akademik yang kondusif di tingkat
fakultas/pascasarjana, jurusan/bagian/ program studi.
3.3. Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik
Standar mutu suasana akademik dapat dicapai melalui upaya sebagai berikut:
1. Suasana akademik yang kondusif diciptakan melalui hubungan dosen dan mahasiswa yang
terbuka, dialogis, harmonis, dan profesional melalui kegiatan yang dapat mengintensifkan
interaksi dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transparan dan objektif.
2. Suasana akademik yang kondusif diciptakan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dosen dengan mengikutsertakan mahasiswa.
3. Dosen dan tenaga kependidikan berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial
dan psikologis yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik sehingga mendukung
proses pembelajaran.
4. Dosen meningkatkan kompetensi akademik, keterampilan interaktif dan kualitas
personal nya.
5. Universitas Kuningan mendorong ditumbuhkannya sikap kepribadian ilmiah melalui
keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik
6. Dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan mematuhi dan menjunjung tinggi kode etik.
BAB IV
KINERJA SUASANA AKADEMIK
4.1. Pengukuran Kinerja Suasana Akademik
Peningkatan mutu suasana akademik dapat dilakukan melalui kegiatan pengukuran
kinerja yang ditujukan terhadap komponen yang relevan. Berdasarkan standar yang telah
ditetapkan, kemudian dapat dilakukan langkah perencanaan untuk meningkatkan mutu secara
berkelanjutan dan mengimplementasikannya melalui tindakan-tindakan nyata. Pencapaian
standar mutu suasana akademik dapat dipetakan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.
Komponen-komponen pengukuran kinerja suasana akademik mencakup input, proses
kegiatan akademik, output, dan indikator kinerja (tolak ukur).
1. Input, yang terdiri dari:
a. mahasiswa
b. dosen dan tenaga pendidikan
c. sarana dan prasarana akademik
d. kurikulum
2. Proses/kegiatan akademik, yang menekankan interaksi antara dosen dan mahasiswa
dalam kegiatan akademik (tridharma perguruan tinggi)
3. Output, yaitu terciptanya suasana akademik yang kondusif
4. Indikator kinerja (tolak ukur), yang sesuai dengan standar mutu suasana akademik, yang
mencakup:
a. budaya akademika (perilaku akademik, kebebasan akademik, tradisi akademik,
perkembangan budaya akademik, integritas dan kejujuran, kebenaran ilmiah, etika dan
moral serta norma akademik)
b. kuantitas interaksi kegiatan akademik (interaksi dosen dan mahasiswa dalam
perkuliahan, interaksi dosen dan mahasiswa dalam penelitian, interaksi dosen dan
mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat, dan interaksi akademik dosen dan
mahasiswa di luar kelas)
c. keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik d. pengembangan
kepribadian ilmiah
4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana Akademik
Hasil monitoring dan evaluasi melalui audit mutu internal terhadap standar mutu suasana
akademik di setiap satuan kerja dilaporkan dalam bentuk peta mutu. Temuan mayor dan minor
untuk setiap butir mutu sebagai tindakan koreksi disampaikan kepada pimpinan unit kerja
terkait. Mekanisme tersebut merupakan perbaikan berkelanjutan terhadap peningkatan mutu
suasana akademik. Upaya peningkatan suasana akademik secara berkelanjutan akan menumbuh
kembangkan budaya akademik di lingkungan Universitas Kuningan.
REFERENSI
1. Statuta Universitas Kuningan
2. Pedoman Aklademik
3. Pedoman penjaminan mutu (Quality Assurance) Universitas Kuningan
4. Buku VI Suasana Akademik : Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi.