46
Pengertian populasi dan sampel Dalam metodologi penelitian, kita mungkin sering menyebut istilah populasi dan sampel. Populasi, atau bisa di sebut dengan “Universe” adalah keseluruhan elemen yang akan di jelaskan oleh seorang peneliti dalam penelitiannya. Sedangkan populasi tersebut bisa berbentuk/objek air, udara, desa, desa, ataupun manusia. Populasi bisa memiliki jumlah yang besar maupun kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, mungkin itu heterogen atau homogen. Namun di sini, populasi tidak boleh di kacaukan dengan sampel. Sampel adalah perwakilan dari populasi. Dalam hal ini, jika jumlah sampel dan populasi adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Sering terjadi dalam penelitian, jumlah sampel yang di ambil lebih sedikit daripada jumlah populasinya. Namun yang terpenting adalah cara mengambil sampel (sampling techniques). Karena dalam sampel yang berjumlah besar bisa menyesatkan jika teknik samplingnya salah. Sebaliknya, sampel kecil sudah cukup memadai jika teknik samplingnya benar. Ujuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, semakin homogen popukasi maka akan semakin kecil sampelnya. Semakin heterogen populasi akan semakin besar sampelnya. Oleh karena itu, dalam metodologi penelitian dikenal beberapa macam teknik sampling, misalnya teknik acak

Pengertian populasi dan sampel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian populasi dan sampel

Pengertian populasi dan sampel

Dalam metodologi penelitian, kita mungkin sering menyebut istilah populasi dan

sampel. Populasi, atau bisa di sebut dengan “Universe” adalah keseluruhan elemen yang

akan di jelaskan oleh seorang peneliti dalam penelitiannya. Sedangkan populasi tersebut

bisa berbentuk/objek air, udara, desa, desa, ataupun manusia. Populasi bisa memiliki

jumlah yang besar maupun kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, mungkin

itu heterogen atau homogen. Namun di sini, populasi tidak boleh di kacaukan dengan

sampel.

Sampel adalah perwakilan dari populasi. Dalam hal ini, jika jumlah sampel dan populasi

adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Sering terjadi dalam

penelitian, jumlah sampel yang di ambil lebih sedikit daripada jumlah populasinya.

Namun yang terpenting adalah cara mengambil sampel (sampling techniques). Karena

dalam sampel yang berjumlah besar bisa menyesatkan jika teknik samplingnya salah.

Sebaliknya, sampel kecil sudah cukup memadai jika teknik samplingnya benar.

Ujuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, semakin homogen

popukasi maka akan semakin kecil sampelnya. Semakin heterogen populasi akan

semakin besar sampelnya. Oleh karena itu, dalam metodologi penelitian dikenal beberapa

macam teknik sampling, misalnya teknik acak (random), acak terstrata, clauster,

accidental atau convenient, serta purposif.

Populasi dan sampel juga tidak boleh di kacaukan dengan responden. Banyak penelitian

yang mempunya populasi dan sampel, tetapi tidak mempunyai responden. Selain itu

banyak juga penelitian yang tidak mempunyai populasi dan sampel, tetapi membutuhkan

responden. Responden adalah orang yang memberikan kita informasi sesuai dengan

permintaan ataupun pertanyaan kita. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, responden

disebut dengan istilah ‘key-infoman’

Label: Artikel, Skripsi

3 komentar:

Page 2: Pengertian populasi dan sampel

Ryo Al - Ibnu Shoddiq mengatakan...

makasih y, data ku jadi bertambah. asrama potorono.

9 November 2009 00:31

bungalovemegmail.com mengatakan...

bagus,si. artikelnya.

25 Juni 2010 23:59

bungalovemegmail.com mengatakan...

syukron ya, ud menambah bahan bwt proposal ni?

26 Juni 2010 00:01

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Suatu penelitian yang obyeknya atau populasinya kecil sehingga sangat memungkinkan dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat dilakukan maka dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengans a mpel total. Apabila jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka penelitian ini disebut dengans e ns us.2 Dalam penelitian sosial, populasi didefinisikan sebagai sekelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subyek ini hendaklah harus memiliki cirri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek lainnya. Cirri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai cirri lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu.Misalny, ³jumlah penduduk di desa A´- ini berarti semua penduduk di desa tersebut akan dikenai generalisasi penelitian. Agar lebih focus atau spesifik, maka dapat dikatakan, ³penduduk di desa A´ dari jenis kelamin, atau usia tertentu, atau yang telah menikah, atau para janda, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak semua penduduk di desa A menjadi anggota populasi tetapi yang diperlukan dalam penelitian saja yang menjadi anggota populasi. Populasi juga tidak mengenal batas wilayah, misalkan: ³remaja suku jawa, usia 25 tahun, belum menikah, pendidikan minimal SMU´±jadi yang mencakup criteria suku jawa yang mempunyai criteria suku tersebut tidak peduli di dalam atau di luar negeri, merupakan anggota populasi dalam penelitian. Semakin sedikit karakteristik populasi yang diidentifikasikan, maka populasi akan semakin heterogen, karena berbagai cirri subyek akan terdapat dalam populasi. Sebaliknya,

Page 3: Pengertian populasi dan sampel

semakin banyak cirri subyek yang diisyaratkan sebagai populasi (yaitu semakin spesifik karakteristik populasi), maka populasi itu akan semakin menjadi homogen. Peneliti, yang hasil penelitiannya hendak diterapkan pada suatu populasi, harus menentukan terlebih dahulu karakteristik populasinya secara jelas sebelum menentukan cara- cara pengambilan sampelnya. Dengan begitu peneliti dapat menentukan heterogenitas populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi syarat sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarny sampel yang harus diambil, dan tahu persis kepada siapa generalisasi kesimpulan penelitiannya nanti akan berlaku. 2S uk a n da r r um i di. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, ( Y o gy a k a r ta : G a dja h

Mada Unversity Press, 2004), hal. 47-50

Mengapa peneliti itu mempelajari sampel bukan populasi? Pada dasarnya sampel pada penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumberdaya (waktu, biaya, dan tenaga). Disamping itu, studi populasi seringkali tidak mungkin untuk dilakukan untuk jangka panjang, apabila karakteristik subyek dan fariabel penelitiannya meyangkut aspek perkembangan (development).Misalnya penelitian terhadap kelompok remaja usia 15 ± 17 tahun ± tidak dapat dilakukan bila pelaksanaannya memerlakukan waktu bertahun-tahun, dikarenakan kemudian akan banyak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia sebagian dari mereka. Karena itulah populasi yang homogen akan memudahkan dalam teknik pengambilan sampel, biasanya peneliti cukup menggunakan teknik acak sederhana.3

Pengertian sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.4 Sampel sering juga disebut sebagai ³contoh,´ yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut penarikan sampelata u sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu melaksanakan penelitian disebut target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis padas ampli ng population ini sering disebut dengan sample frame. Target populationda n sampling population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah, bertambah, atau berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan pelaksanaan jangan terlalu lama. Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalahc ar a penarikan sampel dan ukuran besar sampel. Hal ini sangat tergantung pada sifat populasi, terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori -kategori tertentu. Atau, dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Oleh karena itu, sebelum sampel ditentukan, perlu digambarkan terlebih dahulu karakteristik populasi yang diteliti, terutama 3 Masyhuri, Mzainuddin,Op.Cit., hlm. 152-153

4 Sukandarrumidi,Op.Cit., hlm. 50

untuk mengetahui sejauh mana keragaman atau variasi di antara satuan-satuananalisis dalam populasi yang bersangkutan.5 1.Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel a.Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi; Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama. b.Mewakili dari populasi Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi. c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis

Page 4: Pengertian populasi dan sampel

Berkaitan dengan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh anggota populasi. 2. Tujuan pengambilan sampel a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih bermanfaat apabilacara pengujian obyek dilakukan hingga rusak. b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha untuk membuat generalisasi hasil analisis. c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti. Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan. 3. Taapan menentukan sampel Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru mengakibatkan hasil penelitian akanbi as atau tidak valid.Tahapan tersebut adalah: a.Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru kemudian menentukan populasi). b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi kateoritis dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha melakukan generalisasi. 5 W.Gulo. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hal. 78-79

Suatu penelitian yang obyeknya atau populasinya kecil sehingga sangat memungkinkan dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat dilakukan maka dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengans a mpel total. Apabila jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka penelitian ini disebut dengans e ns us.2 Dalam penelitian sosial, populasi didefinisikan sebagai sekelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subyek ini hendaklah harus memiliki cirri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek lainnya. Cirri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai cirri lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu.Misalny, ³jumlah penduduk di desa A´- ini berarti semua penduduk di desa tersebut akan dikenai generalisasi penelitian. Agar lebih focus atau spesifik, maka dapat dikatakan, ³penduduk di desa A´ dari jenis kelamin, atau usia tertentu, atau yang telah menikah, atau para janda, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak semua penduduk di desa A menjadi anggota populasi tetapi yang diperlukan dalam penelitian saja yang menjadi anggota populasi. Populasi juga tidak mengenal batas wilayah, misalkan: ³remaja suku jawa, usia 25 tahun, belum menikah, pendidikan minimal SMU´±jadi yang mencakup criteria suku jawa yang mempunyai criteria suku tersebut tidak peduli di dalam atau di luar negeri, merupakan anggota populasi dalam penelitian. Semakin sedikit karakteristik populasi yang diidentifikasikan, maka populasi akan semakin heterogen, karena berbagai cirri subyek akan terdapat dalam populasi. Sebaliknya, semakin banyak cirri subyek yang diisyaratkan sebagai populasi (yaitu semakin spesifik karakteristik populasi), maka populasi itu akan semakin menjadi homogen. Peneliti, yang hasil penelitiannya hendak diterapkan pada suatu populasi, harus menentukan terlebih dahulu karakteristik populasinya secara jelas sebelum menentukan cara- cara pengambilan sampelnya. Dengan begitu peneliti dapat menentukan heterogenitas populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi syarat sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarny sampel yang harus diambil, dan tahu persis kepada siapa generalisasi kesimpulan penelitiannya nanti akan berlaku. 2S uk a n da r r um i di. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, ( Y o gy a k a r ta : G a dja h

Mada Unversity Press, 2004), hal. 47-50

Page 5: Pengertian populasi dan sampel

Mengapa peneliti itu mempelajari sampel bukan populasi? Pada dasarnya sampel pada penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumberdaya (waktu, biaya, dan tenaga). Disamping itu, studi populasi seringkali tidak mungkin untuk dilakukan untuk jangka panjang, apabila karakteristik subyek dan fariabel penelitiannya meyangkut aspek perkembangan (development).Misalnya penelitian terhadap kelompok remaja usia 15 ± 17 tahun ± tidak dapat dilakukan bila pelaksanaannya memerlakukan waktu bertahun-tahun, dikarenakan kemudian akan banyak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia sebagian dari mereka. Karena itulah populasi yang homogen akan memudahkan dalam teknik pengambilan sampel, biasanya peneliti cukup menggunakan teknik acak sederhana.3

Pengertian sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.4 Sampel sering juga disebut sebagai ³contoh,´ yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut penarikan sampelata u sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu melaksanakan penelitian disebut target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis padas ampli ng population ini sering disebut dengan sample frame. Target populationda n sampling population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah, bertambah, atau berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan pelaksanaan jangan terlalu lama. Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalahc ar a penarikan sampel dan ukuran besar sampel. Hal ini sangat tergantung pada sifat populasi, terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori -kategori tertentu. Atau, dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Oleh karena itu, sebelum sampel ditentukan, perlu digambarkan terlebih dahulu karakteristik populasi yang diteliti, terutama 3 Masyhuri, Mzainuddin,Op.Cit., hlm. 152-153

4 Sukandarrumidi,Op.Cit., hlm. 50

untuk mengetahui sejauh mana keragaman atau variasi di antara satuan-satuananalisis dalam populasi yang bersangkutan.5 1.Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel a.Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi; Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama. b.Mewakili dari populasi Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi. c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis Berkaitan dengan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh anggota populasi. 2. Tujuan pengambilan sampel a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih bermanfaat apabilacara pengujian obyek dilakukan hingga rusak. b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha untuk membuat generalisasi hasil analisis. c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti. Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.

Page 6: Pengertian populasi dan sampel

3. Taapan menentukan sampel Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru mengakibatkan hasil penelitian akanbi as atau tidak valid.Tahapan tersebut adalah: a.Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru kemudian menentukan populasi). b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi kateoritis dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha melakukan generalisasi. 5 W.Gulo. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hal. 78-79

5, populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut.contoh; semua siswa yang ada dalam sebuah kelas dikatakan sebagai suatu populasi, sampelnya adalah beberapa siswa yang mewakili kelas tersebut.ada beberapa metode pemilihan sampel:1.Probabiliy samplingTeknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) opulasi untuk dipilih menjadi anggota sampel2.Simple random samplingTeknik pengambilan sampel dari populasi sangat sederhana dengan cara mengambil acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dengan sayarat anggota populasi homogen3.Proportionate stratified random samplingTeknik pengambilan sampel bila populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional4.Disproportionate staratified ramdom samplingTeknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrtata tapi kurang proporsional5.Cluster samplingTeknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek ayang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara6.Non-probability samplingTeknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel7.Sampling sistematisTeknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut8.Sampling kuotaTeknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan9.Sampling insidentalTeknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel10.Sampling purposiveTeknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu, penelitian tentang kualitas

Page 7: Pengertian populasi dan sampel

makanan maka sampelnya orang ahli makanan11.Sampling jenuhTeknik pennetuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel12.Snowball samplingTeknik1.1 PENGERTIAN SAMPEL

Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh

pemahaman yang seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:

Populasi : keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.

Sampel : sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu

penentuan sampel yang mula-muala jumlahnya kecil, kemudian membesar

materi referensi:

http://skripsimahasiswa.blogspot.com/200… 2 tahun lalu

6

1.1 PENGERTIAN SAMPEL

Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh

pemahaman yang seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:

Populasi : keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.

Sampel : sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam bukunya Riduwan (Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, CV

Page 8: Pengertian populasi dan sampel

Alfabeta, cetakan ke-2) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik yang diperoleh dari hasil menghitung maupun mengukur. Nazir menambahkan bahwa populasi adalah data, bukan orang tau bendanya.

Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.

Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.Keuntungan menggunakan sampel adalah 1. memudahkan peneliti2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau melokalisir efek destruktifd dari perlakuan. Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :Nn= ------------N*d^2 + 1dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.

Page 9: Pengertian populasi dan sampel

1. probability samplingprobability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah1.a simple random samplingTeknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.

1.b Proportionate stratified random samplngPengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi : guru bahasa Indonesia : 100 orangguru bahasa Inggris : 70 orangguru Matematika : 120 orangguru Biologi : 30 oangguru Fisika : 50 orangJumlah : 370 orangJumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadipertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi

370-------------- = 77.24 = 77 orang370*0.1^2 + 1

kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata100 --- x 77 = 20,8 = 21 orang370

1.c Disproportionate random samplingPengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya

guru BP : 1 orangguru bahasa Indonesia : 100 orangguru bahasa Inggris : 70 orangguru Matematika : 120 orangguru Biologi : 30 oangguru Fisika : 50 orangJumlah : 371 orang

jumlah sampel untuk guru BP satu orang.

1.d Area sampling (sampel kluster )

Page 10: Pengertian populasi dan sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.

2. non propability samplingTeknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.

2.a Sampling sistematisPengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.

2.b Sampling kuotaTeknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.

2.c sampling aksidentalTeknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.

2.d Purposive samplingPengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.

2.e sampling jenuhYaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.

2.f Snowball sampling (getuk tular)Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.

(Ahmad Yani, M.SI)

Page 11: Pengertian populasi dan sampel

Sumber :Riduwan, Drs, MBA (2006), Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, Bandung, Alfabeta Diposkan oleh tesis2009 di 16:39 Label: Karya ilmiah

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam bukunya Riduwan (Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, CV Alfabeta, cetakan ke-2) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik yang diperoleh dari hasil menghitung maupun mengukur. Nazir menambahkan bahwa populasi adalah data, bukan orang tau bendanya.

Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.

Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.Keuntungan menggunakan sampel adalah 1. memudahkan peneliti2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau melokalisir efek destruktifd dari perlakuan. Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari

Page 12: Pengertian populasi dan sampel

populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :Nn= ------------N*d^2 + 1dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.

1. probability samplingprobability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah1.a simple random samplingTeknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.

1.b Proportionate stratified random samplngPengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi : guru bahasa Indonesia : 100 orangguru bahasa Inggris : 70 orangguru Matematika : 120 orangguru Biologi : 30 oangguru Fisika : 50 orangJumlah : 370 orangJumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadipertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi

370-------------- = 77.24 = 77 orang370*0.1^2 + 1

kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata100 --- x 77 = 20,8 = 21 orang370

Page 13: Pengertian populasi dan sampel

1.c Disproportionate random samplingPengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya

guru BP : 1 orangguru bahasa Indonesia : 100 orangguru bahasa Inggris : 70 orangguru Matematika : 120 orangguru Biologi : 30 oangguru Fisika : 50 orangJumlah : 371 orang

jumlah sampel untuk guru BP satu orang.

1.d Area sampling (sampel kluster )Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.

2. non propability samplingTeknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.

2.a Sampling sistematisPengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.

2.b Sampling kuotaTeknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.

2.c sampling aksidentalTeknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.

2.d Purposive samplingPengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di

Page 14: Pengertian populasi dan sampel

puskesmas desa.

2.e sampling jenuhYaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.

2.f Snowball sampling (getuk tular)Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.

(Ahmad Yani, M.SI)Sumber :Riduwan, Drs, MBA (2006), Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, Bandung, Alfabeta Diposkan oleh tesis2009 di 16:39 Label: Karya ilmiah

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL3.1 Mengapa kita melakukan pengambilan contoh ?Ide dasar pengambilan contoh adalah bahwa beberapa elemen atau anggota dalamsuatu populasi bisa menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menyimpulkankarakteristik populasi secara keseluruhan. Elemen tersebut merupakan subyek pengukuranyang dilakukan dalam penelitian atau disebut juga satuan pengamatan. Sebagai contoh,setiap pekerja yang ditanyai mengenai jadwal kerja merupakan elemen populasi. Populasiitu sendiri adalah kumpulan seluruh elemen dimana seorang peneliti akan melakukankesimpulan mengenai variabel tertentu terhadap populasi tersebut.Secara sederhana, pengambilan contoh adalah pengambilan sebagai elemen daripopulasi untuk diamati atau diteliti. Tetapi jika pengamatan atau penelititan dilakukanterhadap seluruh elemen atau anggota populasi maka kegiatan tersebut mempunyai istilahkhusus, yaitu sensus. Keuntungan ekonomis pengambilan sebagian elemen tersebutdibandingkan sensus adalah sangat besar, dan hal ini merupakan salah satu faktor pentingyang menjadi pertimbangan mengapa kita melakukan pengmabilan contoh tersebut. Kitatidak perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar dengan melakukan sensus terhadapseluruh karyawan di Jakarta jika dengan mengamati sebagian kecil tenaga kerja saja kitabisa memperoleh informasi yang bisa digunakan untuk menyimpulkan suatu karakteristiktenaga kerja keseluruhan. Misalkan untuk mengetahui motivasi kerja di suatu perusahaanyang mempunyai tenaga kerja sebanyak 1000 orang, kita bisa melakukan survai hanyakepada 100 orang diantaranya. Atau jejak pendapat di kalangan profesional dapat

Page 15: Pengertian populasi dan sampel

dilakukan kepada sebagaian saja diantaranya.Deming (1960) di dalam Emory dan Cooper (1992) menyatakan bahwa kualitaspenelitian sering lebih baik dibandingkan dengan melakukan sensus. Dengan pengambilancontoh kita bisa melakukan investigasi yang lebih lengkap, pengawasan dan pengolahandata yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian bahwa 90 persen galat(error) penelitian disebabkan oleh kesalahan non sampling dan hanya 10 persen yangdisebakan kesalahan sampling.Pengambilan contoh juga bisa menyediakan informasi secara cepat dibandingkansensus. Kecepatan ini bisa meminimalkan waktu antara kebutuhan akan suatu informasidengan ketersediaan informasi tersebut. Sebagai gambaran, sensus penduduk di Indonesiamungkin memerlukan beberapa tahun sebelum diperoleh data lengkap yang kemungkinanbesar sudah tidak relevan lagi untuk variabel-variabel tertentu, misalnya tingkatpendapatan. Pengambilan contoh juga mutlak diperlukan jika populasi sasarannya bersifattak terhingga, misalnya, penelitian terhadap kualitas barang yang terus diproduksi atau ujikualitas lingkungan sepanjang waktu.Masalah utama mengenai pengambilan contoh ini adalah seberapa jauhketerwakilan contoh tersebut terhadap populasi sasarannya. Hasil pengolahan dari sampel,disebut statistik, bisa salah dalam menduga nilai pupulasi yang disebut parameter. Hasilpengolahan dari sampel tersebut bisa terlalu kecil (underestimate) atau terlalu besar (overestimate) dari nilai parameter yang sesungguhnya. Keragaman nilai-nilai statistik tersebutMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel18cenderung terjadi kompensasi satu sama lain sehingga nilai statistik tersebut secara umummendekati nilai parameter. Masalah ini terkait dengan berapa jumlah elemen dalam sampelyang cukup mewakili dan bagaiman cara pengambilan contohnya. Sedangkan penjelasanteoritis mengenai keterwakilan ini adalah prinsip peluang (probability) dan distribusisampling.3.2 Sampel yang baikPenilaian suatu rancangan penarikan contoh yang terpenting adalah seberapabaikkah sampel tersebut mewakili karaktaristik populasinya. Dalam istilah yang lebihterukur, suatu sampel harus bersifat valid. Validitas sampel ini tergantung dua faktor,yaitu ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision).x xx x x xx x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xxxx

Page 16: Pengertian populasi dan sampel

xxxxxxx xxxxxxxxxAkurasi rendahPresisi rendahAkurasi tinggiPresisi rendahAkurasi rendahPresisi tinggiAkurasi tinggiPresisi tinggiSasaran(nilai parameter)Gambar 4. Akurasi dan presisi pengambilan sampelMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel193.3 Pengertian-Pengertian dalam Penarikan SampelPengertian dan prinsip dasar dalam proses pengambilan sampel perlu dibahasterlebih dahulu, terutama mengenai beberapa terminologi dan teori peluang dandistribusinya. Beberapa pengertian tersebut adalah sebegai berikut:PopulasiPopulasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi kriteria-kriteriatertentu. Obyek psikologis bisa merupakan obyek yang bisa diraba atau konkret (tangible)maupun obyek abstrak (intangible). Misalnya, barang-barang manufakturing dan fisikorang merupakan contoh obyek yang bersifat konkret, sedangkan motivasi kerja, kesadaranhukum, atau kredibilitas seorang pemimpin merupakan contoh-contoh obyek yang bersifatabstrak. Dalam ilmu sosial, misalnya bisnis atau manajemen, obyek psikologis yang seringditeliti relatif lebih banyak bersifat abstrak.Banyak obyek psikologis dalam populasi disebut ukuran populasi (population sample)yang biasanya dilambangkan dengan N. Ukuran populasi ini besarnya bisa terhitung(countable) maupun tidak terhitung (uncountable). Apabila ukuran populasi berapapunbesarnya tapi masih bisa dihitung maka populasi tersebut dinamakan populasi terhingga(finite population) sedangkan jika tidak bisa dihitung disebut populasi tak hingga (infinitepopulation). Contohnya, himpunan bilangan merupakan populasi tak hingga sedangkanorang merupakan populasi hingga. Dalam penelitian ilmu sosial, populasi yang dihadapiadalah populasi hingga, misalnya perusahaan-perusahaan dalam suatu wilayah tertentu,para konsumen, karyawan, barang dan jasa yang ditawarkan, dan lain-lain.Seorang peneliti pada langkah pertama strateginya harus menentukan secara tegasdan jelas populasi yang menjadi sasaran penelitiannya. Identifikasi populasi inimenyangkut penjelasan atau batasan kriteria yang digunakan salam populasi tersebut.Populasi sasaran adalah populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan

Page 17: Pengertian populasi dan sampel

penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan makamenurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya terbatas pada populasi sasaran yangtelah ditentukan. Beberapa contoh populasi sasaran yang dengan tegas didefinisikan dalamsebuah penelitan adalah sebagai berikut:1. Populasi karyawan yang akan diteliliti dengan kriteria (1) karyawan tetap yang telahbekerja selama minimal satu tahun, (20) berusia antara 17 sampai 55 tahun, dan (3)bekerja di perusahaan berbadan hukum yang lokasi prabriknya di wilayah Jabotabek2. Populasi keluarga dengan kriteria (1) termasuk kelompok prasejahtera, yang harusdidefinisikan secara tegas, misal berdasarkan definisi dari departemen sosial atauBKKBN dan (2) mempunyai tempat tinggal atau identitas di wilayah DKI Jakarta3. Populasi konsumen dengan kriteria (1) Wanita berumur 17 sampai 25 tahun, (3) belumberkeluarga, (3) mempunyai pendidikan formal minimal SMU, dan (4) tempat tinggal diwilayah propinsi Jawa Barat.Satuan SamplingSampling adalah proses memilih obyek psikologis dari sebuah populasi tertentu.Segala sesuatu yang oleh peneliti dijadikan kesatuan (unit) yang nantinya akan menjadiMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel20obyek pemilihan tersebut disebut satuan sampling (sampling unit). Satuan samplingbentuknya bisa individu yang berdiri sendiri atau kumpulan individu. Misalnya, seorangkonsumen, karyawan, keluarga, perusahaan, desa atau kelurahan, kota besar, dansebagainya.Kerangka Sampling (Sampling frame)Kerangka sampling adalah suatu daftar yang memuat semua seluruh anggotapopulasi yang telah ditentukan secara tegas satuan-satuannya. Daftar tersebut meliputinomor urut (yang sangat diperlukan untuk proses pemilihan anggota sampel), nama atauidentitas setiap satuan sampling, atau atribut lainyya. Kerangka sampling bisa berbentukdaftar perusahaan yang tercatat di Departemen Perindustria, daftar mahasiswa yang tercatatdi sebuah perguruan tinggi, daftar karyawan tetap di sebuah perusahaan, dan sebagainya.Contoh bentuk kerangka sampling dengan satuan samplingnya adalah mahasiswa sebuahperguruan tinggi disajikan pada data editor SPSS adalah sebagai berikut:SPSSPenjelasan :Kita akan membuat kerangka sampling yang memuat seluruhpeserta kursus riset bisnis dengan menggunakan Data Editor padaSPSS. Kerangka sampling ini akan digunakan selanjutnya padaproses pemilihan beberapa satuan pengamatan dengan tekniksampling tertentu dan memanfaatkan fasilitas program SPSSMenu : Data DefineKita akan mendefinisikan 4 variabel, yaitu nomor, nama, jurusan,dan tingkat. Ketikkan nama variabel tersebut pada Variable namedan klik Type lalu pilih String. Klik continue atau OK lalumulailah mengetikan datanya pada data editor.File SaveGunakan menu ini jika semua data sudah dimasukkan dan

Page 18: Pengertian populasi dan sampel

simpanlah kerangka sampling tersebut dengan nama Frame.savTampilan Data editor :Nomor Nama Jurusan Tingkat01 Pak A Akuntansi 302 Pak B Manajemen 4…. ……… ……. ……… …N ……… …. …………………………………Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel21Tipe-Tipe SamplingProses memilih satuan sampling dari sebuah populasi, atau disebut sampling, bisadikelompokkan ke dalam beberapa tipe, yaitu:1. Berdasarkan aspek cara memilih dibagi menjadi (a) sampling dengan pengembalian dan(b) sampling tanpa pengembalian. Sampling dengan pengembalian apabila dalam prosespemilihannya, satuan sampling yang sudah terpilih dikembalikan lagi ke dalam populasisebelum pemilihan berikutnya sehingga ada kemungkinan terpilih lebih dari sekali.Sampling tanpa pengembalian apabila satuan sampling yang sudah terpilih tidakdikembalikan ke populasi sehingga tidak mungkin terpilih lebih dari sekali. Dalamprakteknya, yang paling digunakan tipe sampling tanpa pengembalian inilah yangdigunakan2. Berdasarkan aspek peluang pemilihannya, sampling dikelompokkan menjadi dua tipeyaitu (a) sampling non peluang atau non probability sampling dan (b) sampling peluangatau probability sampling/random sampling. Sampling dikatakan sampling non peluangjika dalam proses memilih satuan-satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang.Proses ini sangat sederhana dan tidak rumit tetapi mempunyai kerugian relatif besaryaitu tidak bisa dilakukan uji signifikansinya, artinya analisis inferensial secara statistiktidak valid. Sedangkan sampling peluang adalah sampling yang dalam proses pemilihansatuan-satuan samplingnya didasarkan pada unsur peluang sedemikian hingga peluangsetiap satuan sampling untuk terpilih diketahui besarnya.3.4 Prinsip Dasar SamplingPrinsip dasar pengambilan sampel dari sebuah populasi yang bersifat probabilistikmencakup konsep peluang dan distribusi peluang, pendugaan parameter populasi olehstatistik sampel, serta standar error pendugaannya. Untuk memahami semua prinsiptersebut, kita lihat ilustrisi berikut. Misalnya diketahui sebuah populasi dengan ukuranN=5 dengan satuan sampling lengkapnya adalah A, B, C, D, dan E. Variabel yang diukurdari setiap satuan sampling tersebut adalah X dengan nilai-nilai X untuk setiap satuansampling dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.Misalnya kita akan mengambil contoh dengan ukuran sampel n=2 yang diambil daripopulasi tersebut. Peluang masing-masing satuan sampling untuk terpilih ke dalam sampeladalah sebesar 1/5. Sedangkan banyaknya kemungkinan sampel yang bisa dibentuk adalahsebanyak 10 atau dengan rumus N!/(n!x(N-n)!). Tapi ingat, kita hanya bekerja dengan satu

Page 19: Pengertian populasi dan sampel

sampel saja atau kita tidak mencoba semua kemungkinan sampel tersebut. Jika kitamelakukan sensus terhadap populasi, artinya mengukur nilai X untuk semua anggotapopulasi sebanyak 5 buah, maka diperoleh nilai parameter μ (rata-rata X) sebesar 3 denganσ2 (keragaman) sebesar …… Nilai kedua parameter tersebut dalan prakteknya tidakdiketahui karena jika ukuran N sangat besarmaka sensus sulit dilakukan denganpertimbangan waktu, biaya, atau tenaga. Tetapi melalui proses penelitian kita inginmenduga atau meyimpulkan parameter tersebut, yang dalam ilustrasi ini dengan mengambil2 satuan sampling secara acak dari populasi tersebut. Berbagai nilai statistik untuk ke 10sampel yang mungkin dibentuk dapat dilihat pada Tabel berikut.Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel22

D2C3B4A5A5B4C3A5D2E1POPULASISampel 1Sampel 2Sampel 10μ =3; θ= 2.5X=4.5s2=0.5X=4.0s2=2X=1.5s2=0.5E1Gambar 5. Prinsip pengambilan sampel acakSampelke:SatuansamplingTerpilihNilai XXKeragaman (s2)

Page 20: Pengertian populasi dan sampel

1 A dan B 5 dan 4 4.5 0.52 A dan C 5 dan 3 4.0 23 A dan D 5 dan 2 3.5 4.54 A dan E 5 dan 1 3.0 85 B dan C 4 dan3 3.5 0.56 B dan D 4 dan 2 3.0 27 B dan E 4 dan 1 2.5 4.58 C dan D 3 dan 2 2.5 0.59 C dan E 3 dan 1 2.0 210 D dan E 2 dan 1 1.5 0.5Rata-rata X dan s2

2.02,5Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel23Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata X dari sebuah sampel yang diambilseorang peneliti mungkin lebih kecil, sama dengan atau lebih besar dari rata-rata populasi(μ =3). Artinya berdasarkan analisis statistik kita bisa menghitung seberapa besar tingkatkesalahan pendugaan parameter populasi untuk sampel tersebut. Untuk singkatnya, tingkatkesalahan tersebut disebut dengan standar error, yaitu dengan notasi dan rumusperhitungannya adalah sex = √[(N-n)/N)x(s2/n)], dan untuk populasi tak hingga ataupersentase ukuran sampel terhadap ukuran populasi relatif sangat kecil rumus yangdigunakan adalah sex = √(s2/n). Berdasarkan rumus standar error tersebut secaraumum bisa disimpulkan bahwa presisi penelitian bisa ditingkat (atau standar error semakinkecil) jika keragaman (heterogenitas populasi) semakin kecil dan atau ukuran sampelsemakin besar.Ditinjau dari konsep peluang, kita bisa menghitung seberapa besar kemungkinanbahwa statistik sampel (misalnya rata-rata X di atas) mendekati nilai parameter populasi(untuk contoh diatas adalah μ=3). Hal ini bisa dijalaskan dengan distribusi sampling yangmenunjukan distribusi peluang rata-rata X untuk keseluruhan sampel. Distribusi samplingtersebut dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.1 12 2 21 10121,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

FrekuensiRata-Rata XGambar 6. Distribusi rata-rata sampelDistribusi sampling tersebut menunjukkan bahwa rata-rata X dari sebuah samplingcukup besar peluangnya berada di sekitar rata-rata populasi. Konsep distribusi sampling inidigunakan dalam menganalisi secara statistika seberapa jauh tingkat kepercayaan sebuahpenelitian.3.5 Pengambilan sampel non probabilistik

Page 21: Pengertian populasi dan sampel

HaphazardTeknik haphazard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuanpengamatannya diperoleh secara sembarangan atau seketemunya. Contohnya penelitian dibidang sejarah dan arkeologi.Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel24VoluntaryTeknik ini dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.Contohnya banyak digunakan di bidang kedokteran.PurposiveTaknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atasdasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang ilmu yang sedang diteliti. Contohnya,penelitan untuk mengetahui indeks biaya hidup yang dilakukan oleh para pakar ekonomi.SnowballTeknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkaninformasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih. Contohnya adalahpenelitian mengenai penyebaran penyakit AIDS, yaitu dengan menelusuri orang-orangyang diduga mengidap penyekit ini berdasarkan informasi dari si penderiat pertama yangditemukan. Informasi tersebut bisa berupa siapa-siapa saja yang pernah berhubungandengan si yang sangat diperlukan untuk melacak penyebaran virus HIV.KuotaTeknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian pasar danpenelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukandengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuan pengamatan secara berjenjang.Misalnya peneliti menetapkan Kuota 1 yaitu 100 orang eksekutif muda di Jakarta sebagaijumlah sampelnya. Kuota 1 tersebut selanjutnya dikelompokkan lagi dengan Kuota 2,misalnya 50 eksekutif pria dan 50 eksekutif wanita. Demikian seterusnya pengelompokkandilakukan sesuai dengan tujuan penelitiannya.3.6 Pengambilan sampel probabilistikSimple Random Sampling (SRS)SRS merupakan teknik pengambilan sampel probabilistik yang paling sederhanadimana satuan pengamatan mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel.Teknik ini diguanakn apabila (1) variabel yang akan diteliti keadaannya relatif homogendan tersebar merata di seluruh populasi. Keuntungannya SRS adalah rumus-rumusperhitungannya relatif lebih sederhana, tidak memerlukan pembobotan, dan semua teknikteknikstatistika standar bisa diterapkan secara langsung. Kerugiannya adalah (1)kemungkinan proses randomisasi (pemilihan secara random) tidak menjamin 100 persenterutama jika satuan pengamatan tidak menyebar merata dan (2) jika ukuran populasi danukuran sampel relatif sangat besar maka pemilihan SRS secara manual sulit dilakukan,misalnya pada saat menyusun kerangkan sampling (sampling frame). Langkah kerjasekengkapnya teknik SRS ini adalah sebagai berikut:Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel25

Page 22: Pengertian populasi dan sampel

1. Tentukan populasi sasaran secara tegas2. Tentukan ukuran populasi secara tepat, contohnya 100 satuan pengamatan3. Tentukan bentuk satuan sampling dan susun kerangka samplingnya secara lengkap.4. Tentukan ukuran sampel melalui perhitungan tertentu. Ukuran ini bisa ditentukanberdasarkan pertimbangan statisis (statistical aspect) atau oleh pertimbangan nonstatistis (nonstatistical aspect). Aspek statistik ditentukan oleh bentuk parameter(frekuensi, rata-rata, atau proporsi), teknik sampling yang digunakan, tujuan penelitian(menaksir atau menguji parameter), sifat penelitian (nonkomparatif atau komparataif),kedalaman analisis (overall atau elaborasi), variabilitas variabel yang diteliti (homogenatau heterogen), serta batas kesalahan dan derajat kepercayaan. Aspek nonstatistisbiasanya mempertimbangkan biaya, waktu, tenaga, dan kepraktisan atau ketersediaansatuan pengamatan di lapangan.5. Proses pemilihan 10 dari 100 satuan pengamatan secara acak. Proses yang melibatkankerangka sampling yang kecil bisa dilakukan dengan cara undian (seperti pengocokanpemenang arisan). Tetapi yang paling banyak digunakan, terutama untuk kerangkasampling dan ukuran sampel yang relatif lebih besar, digunakan tabel angka acak.SPSSData (Open) : frame.sav {kerangka sampling yang akan digunakan}Menu : Data Select casesKlik Random sample of cases dan sample. Pada kotak dialogyang muncul, masukkan ukuran sampel yang akan diambil yangbisa dalam dua cara, yaitu persentase ukuran sampel terhadappopulasi (approximately …. Of cases) atau besarnya sampel(Exactly …. Cases from the cases).Output :Jika sebuah kasus (cases) terpilih maka nomornya tidak dicoretdan variabel Filter_$ bernilai 1 atau selected, sedangkan kasusyang tidak terpilih akan dicoret nomornya dan variabel Filter_$bernilai 0 atau not selected.Contoh: Kasus yang terpilihNama Jurusan Tingkat Filter_$1 Ujang Ak III 02 Otong Ma III 13 Teteh Ak IV 04 ……. ….. ….. 0Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel26Systematic Random Sampling (SyRS)Teknik ini digunakan apabila (1) bisa disusun kerangka sampling yang lengkap dan(2) keadaan variabel yang diteliti relatif homogen dan tersebar di seluruh populasi.Pemilihan satuan pengamatan kedalam sampel dengan menggunakan SyRS bisa dilakukanmelalui dua pendekatan, yaitu (1) Linear systematic selection (LSS) dan (2) Circularsystematic selection (CSS).a. LSSLangkah kerja:1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan satuan-satuan samplingnya yang menunjukkan

Page 23: Pengertian populasi dan sampel

ukuran populasi sasaran, misalnya N=15002. Susun kerangka sampling3. Tentukan ukuran sampel, misalnya n=204. Sediakan tabel angka random5. Proses pemilihan 20 dari 1500 satuan samplingnya adalah sebagai berikut:a. Tentukan interval pemulihan dengan rumus : I = N/n =1500/20 = 75b. Tentukan secara random sebuah bilangan acak (disebut rendom start (RS) ataurandom seed) yang besanrnya memenuhi persyaratan 1< RS < I, atau untuk contoh 1< RS < 75. Misalnya terpilih angka random 07 (baris ke2, kolom ke1 dan 2 pada tabelangka acak). Oleh karena nomor satuaan pengamatan pada kerangka samplingnyaterdiri dari 4 digit (0001 sampai 1500), maka SR=0007. RS ini merupakan satuansampling pertama yang terpilih.c. Satuan pengamatan berikutnya dipilih dengan cara menambahkan I=75 kepada nomorterpilih. Jadi satuan pengamatan yang terpilih kedua adalah 0007 + 75 = 0082, ketigaadalah 0082 + 75 = 0157, demikian seterusnya sampai terpilih sebanyak 20 satuanpengamatan2. CSSLangkah kerja:1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan ukuran populasi, misalnya N=21112. Untuk setiap satuan sampling yang ada dalam populasi sasaran disusun dalam kerangkasampling3. Tentukan ukuran sampel (dengan menggunakan rumus atau pertimbangan tertentu),misalnya n= 134. Sediakan tabel angka random5. Proses pemilihan 13 dari 2111 satuan sampling, yaitu:a. Tentukan interval (I) dengan rumus I = N/n. Bulatkan ke bilangan bulat terdekat,yaitu 2111/13 = 162b. Dari tabel angka acak dipilih RS yang memenuhi persyaratan 1 < RS < N, misalnyaterpilih RS=1842. RS ini adalah satuan pertama yang terpilih ke dalam sampelc. Satuan sampling berikutnya dipilih dengan cara menambahkan I secara sistematikkepada RS, yaitu:1. 1842Metode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel272. 2004 (1842+162)3. 2166 (tidak dipakai karena melebihi nomor dalam kerangka sampling (2111)maka satuan sampling yang terpilih adalah 2166 - 2111 atau 00554. 0217 (0055 + 162), demikianlah setrusnya sampai nomor ke 13Dibandingkan dengan teknik SRS, SySR mempunyai kelebihan, yaitu:1. Standar error yang didasarkan pada sampling sistematis paling sedikit sama presisinyadengan SRS2. Mudah dilakukan3. Pada konidisi tertentu, sampling sistematik bisa dilakukan sekalipun tidak ada kerangkasampling. Contohnya pada traffic survey yaitu dengan mengamati pergerakaan lalulintas pada jam-jam tertentu atau urutan pergerakan kendaraan, atau pada penelitian

Page 24: Pengertian populasi dan sampel

tingkat laku konsumen, misalnya pengambilan satuan pengamatan dalam pola antriantertentuSedangkan kerugiannya adalah jika dalam kerangka samplingnya mempunyai periodisitasyang berimpit dengan interval pemilihan.SPSSData (Open) : frame.sav {kerangka sampling}Menu : Data Select casesLangkah-langkahnya sama seperti simple random tetapi kita hanyamemilih 1 kasus dari I (besarnya interval) kasus yang pertama(aproximately …. Cases from the first I cases). Kasus kedua,ketiga dan seterusnya diperoleh dengan menambahkan I ke nomorkasus pertama.Stratified Random Sampling (StRS)Sifat homegintas populasi kadang tidak bisa dijamin sepenunya di lapangan.Semakin tinggi tingkat keragaman (heterogenitas) populasi maka ukuran sampel yang harusdiambil dengan SRS akan semakin besar untuk tingkat ketelitian tertentu. Masalah ini bisadiatasi dengan membuat sub-sub populasi yang bersifat homogen dan terhadap subpopulasiitulah proses pengambilan sampel secara SRS dilakukan. Proses pengambilan sampelsetelah populasi keseluruhan yang relatif heterogen dipilah-pilah ke dalam sub populasiitulah yang dilakukan oleh Teknik StRS. Jadi langkah utama yang membedakan teknik inidengan teknik SRS adalah proses pembentukan sub populasi, disebut strata. Sedangkanproses pemilihan dari setiap strata tersebut bisa dilakukan sama seperti proses pemilihansatuan sampling dengan teknik SRS. Langkah kerja selengkapnya adalah sebagai berikut:1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan anggota populasi secara keseluruhan (N)2. Berdasarkan variabel tertentu (kriteria tertentu), populasi dibagi ke dalam strata-strata.Misal kelompok responden dibagi sesuai jenis kelamin (laki atau perempuan) jika secarateoritis respon akan berbeda karena perbedaan jenis kelamin, atau populasi perusahaandibagia menjadi sub populasi perusahaan kecil, menengah, dan besar3. Satuan sampling untuk setiap strata didaftar sehingga diperoleh kerangkan samplinguntuk masing-masing strata (N1, N2, dan seterusnya untuk setiap strata ke i) dimana N =N1 + N2 + … + NiMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel284. Dari sebuah populasi selanjutnya kita menentukan ukuran sampel keseluruhan yangdisebut overall sample size.5. Ukuran sampel sebesar n selanjutnya dialokasikan kesetiap strata (n1, n2, danseterusnya) dimana n = n1 + n2 + …. + ni. Penyebaran ini disebut alokasi sampel yangbisa dilakukan dengan 4 cara yaitu:a. Alokaso sembarang dimana ukuran sampel masing-masing strata ditentukan secarasembarang dengan syarat minimal dari sebuah strata adalah harus ada dua satuanpengamatan yang dipilih. Dalam praktek, alokasi seperti ini jarang dan tidakdisarankan untuk digunakan karena menyebabkan standar error membesar.b. Alokasi sama besar tanpa melihat perbedaan ukuran masing-masing strata atau

Page 25: Pengertian populasi dan sampel

n1=n2=….= nic. Alokasi proporsional yaitu ukuran sampel untuk setiap strata sesuai dengan proporsiukuran strata tersebut terhadap ukuran sampel keseluruhan, misal n1=N1/N,n2=N2/N, dan seterusnyad. Alokasi Newton6. Dari setiap strata kemudian dipilih satuan sampling melalui teknik SRS. Oleh karenapemilihan satuan sampling dari setiap strata dilakukan dengan SRS maka keseluruhanprosesnya disebut stratified random sampling. Jika pemilihan dari setiap stratadilakukan dengan SyRS maka disebut stratified systematic random sampling.Jadi teknik ini digunakan apabila (1) keadaan variabel yang kita teliti sangat heterogensehingga menimbulkan standar error yang tinggi (atau presisi yang rendah). Stratifikasipopulasi dilakukan untuk memperbesar presisi (atau memperkecil standar error) ini, dan (2)apabila kita bisa menyusun kerangka sampling yang lengkap dan langsung mengenaisatuan pengamatan.SPSSFile (Open) : Frame.savMenu : Data Sort Casesuntuk mengelompokkan atau mengurutkan data berdasarkankategori variabel tertentu sehingga kelompok kasus tersebut relatifhomogen dilihat dari kategori tertentu. Misalkan kerangkasampling peserta kursus sebanyak 40 akan disort berdasarkanjurusan, maka hasilnya adalah peserta jurusan akuntansi akanmenempati nomor-nomor awal dari 1 sampai, misalnya 19 danpeserta jurusan manajemen menempati nomor 20 sampai 40. Jadi19 nomor pertama adalah strata 1 dan kelompok kedua adalahstrata 2 yang bersifat homogen berdasarkan variabel jurusan.Data Select casesMengambil secara acak sejumlah kasus dari kelompok-kelompokyang sudah homogen tersebut dengan cara yang sama sepertisimple random samplingMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel29Cluster Random Sampling (CSR)Kita kadang-kadang tidak bisa menysun kerangka sampling yang lenngkapmengenai populasi sasaran baik karena kondisi tertentu atau pertimbangan kepraktisannya.Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan penelitian mengenai tingkat konsumsi rata-ratakeluarga prasejahtera di seluruh Indonesia. Masalahnya adalah dari mana sumberinformasi untuk mendata keluarga pra sejahtera seluruh Indonesia dalam bentuk kerangkasampling yang lengkap. Kalaupun bisa disusun, proses penyusunannyapun memerlukanwaktu, administrasi, dan biaya yang sangat besar. Selain itu, jika telah dilakukan pemilihansatuan sampling (dalam hal ini sebuah keluarga) maka ada kemungkinan sebaranwilayahnyapun cukup luas, misalnya keluarga pertama diamati berada di kota Sabang,keluarga kedua berada di kota Merauke, Keluarga ketiga berada di Menado, demikian

Page 26: Pengertian populasi dan sampel

seterusnya sampai keluarga ke n berada di Gunung Kidul. Jadi penggunaan tekniksampling tersebut sangat sulit dilakukan. Teknik CRS digunakan untuk mengatasi masalahtersebut.CSR didasarkan pada prinsip bahwa satuan pengamatan bisa dikumpulkan dalamkelompok yang lebih besar, misalnya kumpula keluarga prasejahtera dalam satu desa,kecamatan, kabupaten, demikian seterusnya sampai propinsi sehingga terbentukkelompok-kelompok untuk seluruh Indonesia. Kelompok satuan pengamatan tersebutdisebut Cluster. Pemilihan satuan sampling dengan CSR tidak dilakukan secara langsungterhadap keluarga prasejahtera, tetapi secara bertahap dimulai dari pemilihan kelompokyang terbesar. Misalkan memilih beberapa propinsi dari 27 propinsi di Indonesia,kemudian dilanjutkan memilih beberapa kabupaten dari propinsi yang terpilih, demikianseterusnya sampai diperoleh keluarga prasejahtera. Jadi proses pemilihan secara bertahaptersebut bisa satu tahap (single stage cluster sampling), dua tahap (Two stage clustersampling), dan seterusnya. Dalam prakteknya, disarankan tingkat pemilihan tersebut tidaklebih dari dua kali untuk menghindari rumus yang kompleks.a. Single Stage Cluster Sampling (SSCS)Proses memilih dengan SSCS secara umum dilakukan dengan memilih beberapakluster dan untuk kluster yang terpilih tersebut diamati semua satuan sampling yang ada didalamnya. Langkah-langkah kerja selengkapnya adalah sebagai berikut:1. Populasi dibagi-bagi menjadi N buah cluster atau satuan sampling primer (SSP) yangbersifat heterogen. Misalkan Indonesai terdiri dari 27 propinsi2. Dipilih n buah cluster dengan menggunakan simple random sampling. Misalkan terpilihpropinsi Jawa Barat dan Timor Timur.3. Seluruh satuan sampling dari SSP tersebut diteliti. Jadi seluruh keluarga prasejahterayang berada di Jawa Barat dan Timor Timur harus ditelitib. Two Stage Cluster Sampling (TSCS)Jika contoh penelitian dengan SSCS diatas dilakukan dengan TSCS maka setelahterpilih 2 propinsi (Jawa Barat dan Timor Timur), kita melakukan pemilihan tahap keduayaitu memilih secara acak beberapa kluster yang lebih kecil lagi yaitu kabupaten-kabupatenyang berada di propinsi terpilih. Cluster yang lebih kecil pada masing-masing SSP disebutMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel30satuan sampling sekunder (SSS). Jika secara acak terpilih 2 kabupaten di Jawa Barat dankabupaten di Timor Timur maka pengamatan dilakukan pada seluruh keluarga prasejahterayang berada di ke 4 kabupaten tersebut.Salah satu keunggulan CSR adalah pada saat membentuk kerangka sampling.Dengan teknik ini, kita tidak perlu mempunyai kerangka sampling lengkap untuk satuapengamatan sebab kerangka sampling tersebut bisa disusun kemudian. Keunggulan inilahyang menyebabkan teknik ini, terutama two stage cluster sampling, banyak digunakandalam survai. Kerugiannya adalah presisinya kurang baik. Presisi ini bisa ditingkatkan

Page 27: Pengertian populasi dan sampel

dengan dengan cara membentuk cluster yang didalamnya bersifat seheterogen mungkin.Dalam praktek survai pembentukan cluster ini biasanya adalah daerah administratif (desa,kecamatan, kabupaten, dan setrusnya). Pembentukan cluster berdasarkan wilayah tersebutmenyebabkan teknik tersebut disebut area sampling.Berdasarkan penjelasan teknik-teknik sampling probabilistik diatas, terlihat bahwamasing-masing teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Emory dan Copermenjelaskan deskripsi, keunggulan, dan kelemahan dari keempat teknik tersebut, sepertidisajikan pada Tabel berikut.Tipe Deskripsi Keunggulan KelemahanSimple random Setiap elemenpopulasi mempunyaipeluang yang samauntuk terpilih kedalam sampel.Proses pemilihanmenggunakan tabelrandomMudah diimplementasi- kandengan otomatisasi ataukomputerisasiMembutuhkan daftaranggota poluasiMemerlukan lebih banyakwaktuMemerlukan ukuran sampelbesarMenghasilkan galat besarMahalSystematic Pemilihan elemenpopulasi dimulaidengan random seeddan elemenselanjutnya dipilihsetiap elemen ke kSederhana untuk diran-cangMudah digunakandibandingkan simplerandomMudah menentukandistribusi sampling darirata-rata atau proporsiKurang mahal dibandingkansimple randomPeriodisiti dalam populasimenyebabkan distorsisampel dan hasilnyaJika daftar anggota populasicenderung monotonik, akanmenghasilkan estimasi biasberdasarkan titik mulainyaStratified Populasi dibagimenjadi subpopulasiatau strata dan darisetiap strata tersebut

Page 28: Pengertian populasi dan sampel

dipilih satuanpengamatan secararandomPeneliti mengawasi ukuransampel dalam strataPeningkatan efisiensistatistikMenyediakan data untukmenyajikan danmenganalisis sub populasi(strata)Memungkinkan penggunaanmetode berbeda dalam strataKesalahan meningkat jikasubgrup dipilih pada ukuranberbedaMahal, khususnya jika strataharus dibuat sendiriMetode PI Ekonomi: Pengambilan Sampel31Cluster Populasi dibagimenjadi subpopulasi yangbersifat heterogen.Beberapasubpopulasi dipilihsecara random untukditeliti lebih lanjutMemberikan estimasiparameter tak bias jikadikerjakan sempurnaLebih efisien secaraekonomis dibandingkansimple randomBiaya termurah per sampel,terutama kluster geografisMudah dilaksanakan tanpadaftar anggota populasiSering menghasilkanefisiensi statistik yangrendah (kesalahan tinggi)yang disebabkan subgruprelatif homogen