210
i PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Mugianto NIM: 121314024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA

NEGERI 2 NGAGLIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Mugianto

NIM: 121314024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtua “Mohtar dan Neliana”, adik-adik “Elma Nanda, Aryo Pradana

dan Khalisa Apriliana” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan

menyayangiku tiada henti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu

sendiri yang mengubah nasibnya

(Ar-Ra’d : 11)

Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara

bintang-bintang (Bung Karno)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA

NEGERI 2 NGAGLIK

Mugianto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan motivasi

belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dan (2) peningkatan prestasi belajar sejarah siswa

setelah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD).

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

model Kurt Lewin, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik,

yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar

sejarah siswa melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan kuesioner.

Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan

persentase.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat

meningkatkan (1) motivasi belajar sejarah siswa, hal ini di tunjukkan dengan skor

rata-rata motivasi belajar sejarah keadaan awal 70,38, meningkat pada siklus I

menjadi 76 atau 5,62%, pada siklus II meningkat 82,39 atau 6,39%. (2) Prestasi

belajar sejarah siswa meningkat baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-

rata. Dari segi KKM sekolah dengan nilai 75, pada keadaan awal 14 siswa atau

44%, meningkat pada siklus I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II

meningkat menjadi 30 siswa atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar

sejarah siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75

atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88%.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ix

ABSTRACT

INCREASE MOTIVATION AND ACHIEVEMENT TO LEARN THE

HISTORY THROUGH THE LEARNING MODEL OF STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) THE STUDENTS OF CLASS XI IPS I

SMA NEGERI NGAGLIK

Mugianto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

This research aims to describe: (1) increase of students’ motivation to

learn history through Student Teams Achievement Division (STAD) learning

model and (2) increase of students’ achievement to learn history through Student

Teams Achievement Division (STAD) learning model.

Researcher used a method of Classroom Action Research by Kurt Lewin,

that includes the planning, action, observation, and reflection. The research

subject are the 32 students of class XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik. The research

object is the motivation and achievement to learn the history of student though

Student Teams Achievement Division (STAD) learning model. Data was collected

by using the research instrument. Data analysis using descriptive comparative

analysis with percentages.

The result of this result indicated that the students motivation to learn had

increased toward the history during the application of learning model Student

Teams Achievement Division (STAD). (1) The students’ motivation to learn

history, that was shown by an average score of motivasion to learn the history of

the initial state of 70,38 increased in the first cycle become 76 or 5,62%, on the

second cycle increased 82,39 or 6,39%. (2) The student learning achievement of

history increased both the KKM and the average of the value. In terms of school’s

KKM was 75, the initial state of 14 student 44%, increased in the first cycle to 27

students or 81% and the second cycle increased to 30 students or 94%. In terms of

the average score of learning history student achievement was the initial state

73.94, increased in the first cycle to 78.75, or 4.81%, on the second cycle

increased 89.56, or 10.88%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) Siswa Kelas XI IPS I Negeri 2 Ngaglik”. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana (S1) di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan

kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Sejarah.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan

tulus meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan serta memberikan

dorongan sampai skripsi ini selesai.

4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang

telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma.

5. Pemerintah Kutai Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Ibu Martini yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk masuk ke

dalam tim kerjasama Kutai Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xi

7. Darwito S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Dra Siti Aptinah, selaku guru mata pelajaran yang telah bersedia

membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Seluruh siswa SMA Negeri 2 Ngaglik, khususnya siswa kelas XI IPS I.

10. Teman sesama peneliti yaitu Dewi Asmarawati Gulo dan Ignatus Galih

Prasetyo yang telah mendukung dalam penelitian ini.

11. Kedua orangtuaku “Mohtar dan Neliana”, adik-adikku “Elma Nanda, Aryo

Pradana dan Khalisa Aprilia” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan

menyayangiku tiada henti.

12. Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah dan teman-

teman jalur kerja sama Kutai Barat yang telah mendukung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta, 4 Oktober 2016

Penulis

Mugianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

E. Pemecahan Masalah ............................................................................... 5

F. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motivasi ............................................................................................ 7

a. Pengertian motivasi ..................................................................... 7

b. Jenis-jenis Motivasi ..................................................................... 8

2. Konsep Belajar .................................................................................. 9

3. Prestasi Belajar ................................................................................ 11

a. Penegertian Prestasi Belajar ...................................................... 11

b. Guna Prestasi Belajar ................................................................ 12

4. Teori Kontruktivisme ...................................................................... 13

5. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 14

a. Pengetian pembelajaran Kooperatif .......................................... 14

b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif ............................................ 15

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................. 15

d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif............................. 16

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ........................................... 16

f. Langkah-langkah Pembeljaran kooperatif ................................ 17

g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18

6. Metode pengajaran tipe STAD........................................................ 18

a. Pengertian pembelajaran tipe STAD ......................................... 18

b. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif........................................... 21

c. Komponen dan langkah-langkah STAD ................................... 22

7. Konsep Sejarah................................................................................ 23

8. Materi Pelajaran .............................................................................. 25

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 25

C. Kerangka Berfikir.................................................................................. 26

D. Hipotesis ................................................................................................ 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 28

B. Setting Penelitian .................................................................................. 29

1. Tempat Penelitian............................................................................ 29

2. Waktu Penelitin .............................................................................. 29

C. Subjek Penelitian ................................................................................... 29

D. Objek Penelitian .................................................................................... 30

E. Devinisi Operasional ............................................................................. 30

1. Motivasi .......................................................................................... 30

2. Belajar ............................................................................................. 30

3. Prestasi ............................................................................................ 30

4. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 31

5. Model STAD ................................................................................... 31

F. Variabel-variabel penelitian .................................................................. 32

G. Metode pengumpulan data .................................................................... 32

H. Instrumen pengumpulan data ................................................................ 33

I. Desain Penelitian ................................................................................... 36

J. Teknik Analisis data .............................................................................. 37

K. Prosedur penelitian ................................................................................ 45

L. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 50

1. Observasi Pra Penelitian ................................................................. 50

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 58

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 71

B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi ............................. 82

1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa .................................... 82

2. Komperasi motivasi Belajar Sejarah siswa ..................................... 86

3. Komperasi Prestasi Belajar Sejarah siswa ...................................... 90

C. Pembahasan ........................................................................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 99

B. Saran .................................................................................................... 100

Daftar Pustaka ................................................................................................. 101

Lampiran ......................................................................................................... 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Proses Pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan Prestasi

Belajar Sejarah siswa ................................................................. 30

Gambar II : Bagan Siklus Penelitian ............................................................. 36

Gambar III : Diagram Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ....................... 55

Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ........................ 57

Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I......................................................... 67

Gambar VI : Diagram Prestasi Siklus I .......................................................... 69

Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar siswa Siklus II ................................. 78

Gambar VIII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80

Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa ................... 89

Gambar X : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa ..................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Fase-fase Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ........................... 21

Tabel 2 : Penilaian kegiatan Belajar siswa .................................................. 38

Tabel 3 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 39

Tabel 4 : Analisis Tingkat Kegiatan Siswa ................................................. 39

Tabel 5 : Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa ............................. 40

Tabel 6 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 41

Tabel 7 : Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa ..................................... 41

Tabel 8 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 42

Tabel 9 : Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ....................................... 42

Tabel 10 : Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa ............................... 44

Tabel 11 : Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................... 45

Tabel 12 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa ................................. 45

Tabel 13 : Indikator Keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar ................. 49

Tabel 14 : Data Obeservasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar ........ 51

Tabel 15 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ............................... 53

Tabel 16 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................ 54

Tabel 17 : Data Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .................................. 56

Tabel 18 : Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............... 57

Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa ................................................................ 59

Tabel 20 : Data Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Siklus I ............ 63

Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 65

Tabel 22 : DataKategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................. 66

Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................ 67

Tabel 24 : Data Persentase Belajar Siswa Siklus I ........................................ 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xviii

Tabel 25 : Data Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II ................... 74

Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II ......................................... 76

Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II .......................... 77

Tabel 28 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ........................................... 79

Tabel 29 : Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80

Tabel 30 : Analisi Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Penelitian

dengan Siklus I ............................................................................ 82

Tabel 31 : Analisis Koparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I

dengan Siklus II ........................................................................... 84

Tabel 32 : Analisis Komperatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra

Penelitian Dengan Siklus I ........................................................... 86

Tabel 33 : Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I

Dengan Siklus II .......................................................................... 87

Tabel 34 : Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................................. 89

Tabel 35 : Analisis Komperatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 90

Tabel 36 : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................ 92

Tabel 37 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 92

Tabel 38 : Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

xix

LAMPIRAN

Lampiran 1a : Surat ijin penelitian dari Universitas Sanata Dharma ........ 103

Lampiran 1b : Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................... 104

Lampiran 2 : Silabus ................................................................................ 105

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 122

Lampiran 5 : Kisi-kisi motivasi ............................................................... 156

Lampiran 6 : Angket motivasi ................................................................. 157

Lampiran 7 : Kisi-kisi soal siklus I .......................................................... 160

Lampiran 8 : Kisi-kisi soal siklus II ........................................................ 163

Lampiran 9 : Soal siklus I ........................................................................ 167

Lampiran 10 : Soal siklus II ...................................................................... 174

Lampiran 11 : Lembar jawaban ................................................................. 181

Lampiran 12a : Validitas Motivasi Prasiklus .............................................. 182

Lampiran 12b : Validitas Motivasi Siklus I .................................................. 183

Lampiran 12c : Validitas Motivasi Siklus II ................................................ 184

Lampiran 12d : Reliabilitas Motivasi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ...... 185

Lampiran 13a : Validitas Prestasi Siklus I .................................................. 186

Lampiran 13b : Validitas Prestasi Siklus II .................................................. 187

Lampiran 13c : Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I dan Siklus II .................. 188

Lampiran 14 : Absensi Siswa ..................................................................... 189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang menentukan kualitas hidup di suatu

bangsa. Pemerataan pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pedidikan secara nasional. Peran pendidikan yang sangat penting untuk

menciptakan kehidupan cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Maka

pembaharuan pendidikan harus dilakukan, Ada tiga hal yang harus diamati, yaitu

pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas

metode pembelajaran. Pendidikan menjadi hal utama yang penting dalam

memperoleh kehidupan yang lebih layak bagi kehidupan warga negara. Maka dari

itu pendidikan selalu diperbaharui oleh pemerintah untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengikuti perkembangan yang ada. Namun dengan adanya

perkembangan zaman dan perubahan kurikulum dengan mengikuti arus kemajuan

yang ada, ternyata belum diikuti oleh para pendidiknya, yaitu tenaga pengajar.

Penggunaan model pembelajaran yang konvensional dalam prosesnya

mengakibatkan peserta didik kurang terlihat aktif mengikuti pembelajaran,

khususnya pembelajaran sejarah.

Pesatnya perkembangan pendidikan membuat semakin dituntutnya

peranan siswa, yang pertamanya guru sebagai pusat perhatian sekarang berbalik

siswa yang menjadi pusat dan guru hanya sebagai pembimbing dalam proses

pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri.

dengan adanya perubahan mengenai peranan siswa menjadi aktif maka saat ini

mulai bermunculan berbagai model-model pembelajaran yang muncul pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

2

sekarang ini sangat membantu di dalam meningkatkan motivasi siswa untuk

melatih diri terbiasa dengan cara belajar yang mandiri tanpa harus tergantung pada

guru dan bisa memperoleh keberhasilan. Guru bertugas sebagai pembimbing

siswa antara lain sebagai penglola kelas, mediator, fasilitator serta sebagai

evaluator untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar. Namun peran guru juga

sangat penting peranannya saat di kelas. Keberhasilan pembelajaran ditentukan

banyak faktor diantaranya guru.1

Menurut Degeng yang di kutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa daya

tarik suatu mata pelajaran (pembelajaran) ditentukan oleh dua hal, pertama oleh

mata pelajaran itu sendiri dan kedua oleh cara mengajar guru.2 Kebanyakan guru

dalam mengajar cenderung menghapal dan konvensional, serta peseerta didik juga

pasif dalam belajar. Situasi belajar demikian membuat kurangnya keaktifan

belajar sejarah. Oleh karena itu tugas profesional seorang guru adalah pelajaran

yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi

mudah, yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna.3

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1

SMA Negeri 2 Ngaglik, mengalami kekurangaktifan siswa di dalam mengkuti

proses belajar mengajar terlihat dari antusias siswa yang kurang seperti

mengobrol, keluar masuk kelas, mengantuk bahkan ada yang tertidur, bermain

handphone, dan mengganggu lain siswa lain. Hal ini menunjukan bahwa motivasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS I sangat kurang dan dengan motivasi yang

1 H. Isjoni dan Arif Ismail, Model-model Pembelajaran Mutakhir,Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

2008, Hlm 146 2 H. Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka, 2009, hal 1 3 Ibid, hlm 1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

3

kurang maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Model yang dipakai

dalam pembelajaran juga kurang menarik karena medelnya hanya ceramah dan

tanya jawab sehingga siswa menjadi bosan. Dengan model yang monoton akan

membuat siswa bosan maka dibutuhkan model pembelajaran yang menyenangkan

bagi siswa, seperti model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD).

Ketidak berhasilan siswa ini dapat dilihat dengan rendahnya motivasi dan

prestasi belajar sejarah. Model dalam mengajar mata pelajaran sejarah harus tepat

agar dapat menarik simpati siswa. Model ini akan membantu proses belajar agar

sampai pada tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu, pada masa sekarang perlu

inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah di dalam kelas, yakni menggunakan

model pembalajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Model

pembalajaran ini sangat berpusat pada kerja sama, tanggung jawab, kecepatan,

serta persaingan sehat dalam memecahkan suatu masalah dan dilakukan secara

berkelompok. Selain itu model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik

untuk saling memahami, saling menghargai dan serta saling menghormati apabila

terjadi perbedaan pendapat di antara mereka. Diharapkan dengan penerapan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

4

B. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Peserta didik kurang aktif di dalam proses pembelajaran

2. Peserta didik menganggap pelajaran sejarah adalah pelajaran yang kurang

menarik

3. Sebagian siswa kurang memiliki motivasi yang besar untuk belajar sejarah

4. Rendahnya prestasi belajar siswa

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS 1

SMA Negeri 2 Ngaglik

D. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas XI IPS 1 SMA

Negeri 2 Ngaglik?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPS

1 SMA Negeri 2 Ngaglik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

5

E. Pemecahan Masalah

Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran sejarah. Peneliti mengambil

model pembalajaran tersebut dikarenakan model pembalajaran yang mudah

diterapkan kepada siswa, membuat siswa aktif didalam kelas, toleransi dan lain-

lain.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas untuk:

1. Meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa pada Kelas XI I SMA Negeri 2

Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD).

2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa pada kelas XI IPS 1 SMA Negeri

2 Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD).

G. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu:

1. Bagi Sekolah

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan harapan dapat membantu

memberikan wacana bagi para lembaga pendidikan atau sekolah, melihat berbagai

model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjalankan proses

pembelajaran sejarah di dalam kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

6

2. Bagi Guru

Penelitian yang dilakukan dengan metode Student Teams Achievement

Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru-guru

khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam penggunaan berbagai model-model

pembelajaran yang bervariasi untuk menyampaikan meteri pembelajaran sejarah

kepada peserta didik.

3. Bagi Siswa

Meningkatkan motivasi belajar siswa dan memudahkan dalam

mempelajari sejarah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dan sebagai wahana baru dalam proses belajar mengajar.

4. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman dan wacana mengenai penggunaan variasi model-model

pembelajaran dalam pembelajaran sejarah. Selain itu dapat menjadi acuan ketika

ingin menulis karya tulis ilmiah atau penelitian PTK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai kajian teori dari beberapa

sumber yang tersaji sebagai berikut:

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seorang secara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan suatu

kerena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan

dengan perbuatanya.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diarikan sebagai “daya

penggerak yang menjadi aktif” Motif menjadi aktif pada saat-saat tertetu, terutama

bila kebutuhan unruk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi

banyak memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah memiliki makna

seperti motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs, drives, wants, imteres,

desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan (needs)

atau wujud perilaku mencapai tujuan4.

Menurut Glaitman pengertian dasar motivasi ialah keadaan intern organism

baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam

4 Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. PT Remaja Rosdakarya. Bandung .

2005. Hal 1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

8

pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku

secara terarah. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan

dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif bukanlah hal

yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya ada sesuatu

yang dapat disaksikan.

Mc Donald dalam Wasti Sumanto, memberikan pengertian motivasi yakni

suatu perubahan tenaga dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai dengan

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Purwanto

mengemukakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk bertindak melakukan. Ahmad Thanthowi, juga mengemukakan bahwa

tindakan belajar yang bermotif dapat diakatakan sebagai tindakan belajar yang

dilakukan oleh anak didik yang didorong oleh kebutuhan yang dirasakannya,

sehingga tindakan itu dituju kearah suatu tujuan yang didiamkan.

b. Jenis-Jenis Motivasi

Woodworrh mengolongkan/membagi motif-motif menjadi tiga golongan,

yakni:

1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh.

2. Motif-motif darurat, yakni motif-motif yang timbul jika situasi menuntut

timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini

timbul akibat adanya rangsangan dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

9

3. Motif objetif, yakni motif yang mengarahkan kepada suatu objek atau tujuan

tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri.

Sumadi Subrata juga membedakan motif menjadi dua, yakni motif

ekstrinsik dan intrinsik

1. Motif ekstrinsik, yakni motif-motif yang berfungsinya karena adanya

perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberitahu bahwa

sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa

hal itu harus dilakukannya sebelum ia dapat melamar pekerjaan, dan

sebagainya.

2. Motif intrinsik, yaitu motif-motif yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari

luar. Memang dalam arti individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya

orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendoronganya telah mencari

buku-buku untuk dibacanya, orang yang rajin dan beranggung jawab tidak usah

menanti komando sudah belajar secara sebaik-baiknya.5

2. Konsep Belajar

Menurut pegertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi pengertian belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Melalui interaksi

5 Ibid, hlm 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

10

dengan lingkungan, seseorang dapat memperoleh perubahan tingkah laku sesuai

kebuutuhannya sendiri, sehingga dapat menghasilkan perolehannya tersebut

melalui tingkah lakunya setiap hari.6

Belajar hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan

proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Sedangkan Witherington

(1952) menyebut bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang

dimanivestasikan sebagai suatu pola-pola respons yang berupa keterampilan,

sikap, kebiasaan, kecakapan dan pemahaman.

Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan beberapa hal menyangkut

pengertian belajar sebagai berikut:

a. Belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang dimulai sejak

lahir dan terus menerus berlangsung seumur hidup

b. Dalam belajar berarti terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat

relatif permanen

c. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara

keseluruhan.

d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi,

emosional, sikap dan sebagainya.

Terjadinya proses belajar dapat dipandang dari sisi kognitif sebagaimana

dikemukakan Bigge yaitu hubungan dengan perubahan-perubahan tentang

6 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Bineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

11

kekuatan variabel-variabel hipotesis, kekuatan-kekuatan, asosiasi hubungan-

hubungan,kebiasaan dan kecendrungan perilaku. Belajar merupakan proses

interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan.

Belajar menurut Gagne, suatu proses dimana organism berubah prilakunya

sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat tiga unsur pokok dalam

belajar yaitu: (1) proses, (2) perubahan perilaku, dan (3) pengalaman.7

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan

sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan

siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar proses pembelajaran

dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal, antara lain:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniah yaitu kesehatan atau cacat

tubuh. Faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi: Faktor

keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan. Faktor sekolah yaitu model pembelajaran, kurikulum, relasi guru

7 Muhamamad Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran “ARIAS” (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang

Penerapan Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014, hlm. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

12

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas

rumah. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul, dan kehidupan masyarakat.8

b. Guna Prestasi Belajar

Prestasi belajar berguna untuk mengukur prestasi atau hasil yang dicapai

oleh siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran

prestasi belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses

pendidikan formal adalah suatu yang kompleks yang memerlukan waktu, dana

dan usaha kerjasama berbagai pihak. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya

berhasil mencapai tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor

pendukung yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Betapa jelasnya suatu

tujuan pendidikan yang telah digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan

mustahil hasilnya dapat diketahui.9

8 Slameto, op. cit, hlm 54-71 9 Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Liberty.

Yogyakarta. hal 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

13

4. Teori Konstruktivisme (Contructivism)

Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan

baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman10. Menurut

konstruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, tetapi dikonstruksi

dari dalam diri seseorang.

Muslich mengemukakan, konstruktivisme adalah proses pembelajaran

yang menekankan terbangunnya pemahanan sendiri secara aktif, kreatif, produktif

berdasarkan pengetahuan yang terdahulu dan dari pegalaman belajar yang

bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian faktam konsep, dam kaidah yang

siap dipraktikkan.Manusia harus mengkonstruksinya terlebih dahulu pengetahuan

itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.Dalam konstruktivisme ada

beberapa hal-hal sebagai berikut.

1. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik

membangun sendiri pengetahuannya.

2. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengontruksi pengetahuan, bukan

menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui

peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep,

prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi

belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan

atas penemuan (discovery).

3. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi

pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan

10 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad XII: Kunci

Sukses Implementasi Kurikulum 2013,Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

14

sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan

masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.

5. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang

difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yaitu

untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara

kooperatif.11 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan rendah. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari

beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda maka upayakan agar

dalam tiap kelompok terdiri dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda

pula dan penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada

perorangan. 12

Kategori tujuan dalam pembelajaran kooperatif:

1) Individual: keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri tidak

dipengaruhi oleh orang lain.

2) Kompetitif: keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang lain (ada

ketergantungan negatif).

3) Kooperatif: keberhasilan seseorang karena keberhasilan orang lain, orang

tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendirian.

11 Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Hal 56 12 Ibid, hlm 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

15

b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin yang di kutip Taniredja ada enam tipologi pembelajaran

kooperatif, yaitu:

1) Tujuan kelompok, bahwa kebanyakan metode pembelajaran kooperatif

menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode

pembelajaran Tim Siswa ini bisa serupa sertifikat atau rekognisi lainya yang

diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya.

2) Tanggung jawab individu, yang dilaksanakan dengan dua cara. Pertama

dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata individu atau penilaian

lainnya seperti dalam model pembelajaran siswa. Kedua, merupakan

spesialisasi tugas. Cara kedua ini siswa diberi tanggung jawab khusus untuk

sebagaian tugas kelompok.

3) Kesempatan sukses yang sama yang merupakan karakteristik unik metode

pembelajaran tim siswa, yakni penggunaan skor yang memastikan semua

siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam

timnya.

4) Kompetisi tim, sebagai sarana untuk motivasi siswa untuk bekerja sama

dengan anggota timnya.

5) Spesialisasi tugas, tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-

masing anggota kelompok.

6) Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok, metode ini akan mempercepat

langkah kelompok.13

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional

yang menerapkan sistem kompetisi dimana keberhasilan individu diorientasikan

pada kegagalan orang lain. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut

Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil

akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugasnya. Sedangkan

tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar.

13 Ibid, hlm 57-58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

16

Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, ras, agama, kemampuan

akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif

ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial

yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat

orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau

pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.14

d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

peran guru sangat menentukan aktivitas siswa dalam pembelajaran

kooperatif. Guru sebelumnya mesti merancang pembelajaran menurut model atau

sturuktur pembelajaran kooperatif yang dipilih untuk mengaktivitaskan semua

siswa dalam kelompok. Berkaitan dengan itu, aktivitas siswa dalam kerjasama

dapat berjalan sebagai mana mestinya apabila mempunyai prosedur yang jelas

untuk dilakukan oleh anggota-anggota dalam kelompok.

Apabila aktivitas pembelajaran dapat menghubungkan anggota-anggota

kelompok dan proses interaksi maka ia dapat bagi mewujudkan keterampilan

kolaborasi siswa. Perkara ini mesti di usahakan oleh guru sejak awal pelaksanaan

pembelajaran kooperatif sehingga siswa dari awal berupaya membina tingkah laku

yang mengarah kepada keterampilan kolaborasi.15

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ditnaga Dikti pada dasarnya kegiatan pembelajaran dipilahkan

menjadi empat langkah yaitu:

14 Ibid. Hlm.60. 15 H. Isjoni dan Arif Ismail. op.cit. hal158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

17

1) Orientasi

Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran kegiatan diawali dengan

orientasi untuk memahami dan menyepakati bersama tentang apa yang akan

dipelajari serta bagaimana strategi pembelajaranya.

2) Kerja Kelompok

Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan

pembelajaran. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

berdiskusi, melakukan eksplorasi, observasi, percobaan, browsing lewat internet

dan sebagainya.

3) Tes/Kuis

Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semuannya telah mampu

menguasai topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing

menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep

yang dikaji.

4) Penghargaan Kelompok

Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok

yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. 16

f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah cooperative learning menurut Stahl, Slavin yaitu:

1) Guru merancang rencana program pembelajaran .

2) Dalam aplikasi pembelajaran dikelas, guru merancang lembar observasi yang

akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam nelajar secara

bersama dalam kelompok-kelompok kecil.

3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan

membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok, baik dalam

16 Taniredja, Tukiran, op. cit. hlm 60-62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

18

memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama kegiatan

belajar berlangsung.

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi guru sebagai

moderator. 17

g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif

Ada banyak keuntungan dari pembelajaran kooperatif yaitu:

1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial

2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial dan komitmen.

5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.

7) Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling

membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.

8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.

9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai

perspektif.

10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan

lebih baik.

11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan

orientasi tugas.18

6. Metode Pembelajaran Tipe STAD

a. Pengertian

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari

model pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil

dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali

dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan

kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.

Slavin menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam belajar

beranggotaan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis

17 Ibid, hlm 63 18 H Sugiyanto, op.cit, hal 43-44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

19

kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja dalam

tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi

tersebut, pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.19

Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD

ini membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain :

a. Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan

perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajran, Buku Siswa,

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

b. Menentukan Kelompok Kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam

kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan

kelompok yang lainnya relatif homogen. Apabila kemungkinan kelompok

kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang

sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang relatif sama, maka

pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik yaitu.

1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian dalam mata

pelajaran sejarah. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai

kemampuan dalam mata pelajaran sejarah dan digunakan dalam kelompok.

2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok

menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh

19 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta.2009 hal 68-69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

20

siswa dari seluruh siswa rangking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh

siswa yang diambil dari urutan setelah diambil dari kelompok atas, dan

kelompok bawah sebnyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa

setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah.

c. Menentukan Skor Awal

Sekor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai

ulangan sebelumnya. Sekor awal ini dapat berubah setelah ada kuis

d. Pengaturan Tempat Duduk

Pengaturan tempat duduk pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif

perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan

pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat

menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas

kooperatif.

e. Kerja Kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe

STAD, terlebih dahulu diadakan diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini

bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam

kelompok20.

20 Ibid, hlm 69-70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

21

b. Fase-fase pembelajaran kooperatif21

Tabel 1: Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Fase Kegiatan Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

motivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pembelajaran

tersebut

Fase 2

Menyajikan/menyampaikan

informasi

Menyampaikan informasi kepada siswa

dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara

membentuk kelompok dan membantu setiap

kelompok agar melakukan transisi secara

efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok kerja

dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok belajar

pada saat mereka mengerjakan tugas

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah diajarkan atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerja

Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu dan

kelompok (pemberian nilai)

21 Ibid, hlm. 70-71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

22

c. Komponen dan Langkah-langkah dalam Metode Pembelajaran STAD

Menurut Slavin (2008) STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu

presentasi kelas, kerja kelompok (tim), sekor kemajuan individual, rekognisi

(penghargaan) kelompok.22

a. Presentasi kelas (Class Presentation). Dalam STAD, materi pelajaran mula-

mula disampaikan dalam presentasi kelas. Metode yang digunakan biasanya

dengan pembelajaran langsung atau diskusi kelas yang dipandu guru. Selama

presentasi kelas, siswa benar-benar memperhatikan karena dapat membantu

mereka dalam mengerjakan kuis individu yang juga akan menentukan nilai

kelompok.

b. Kerja kelompok (Teams Works) setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa yang

heterogen. Fungsi utama dari kelompok adalah menyiapkan anggota kelompok

agar mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menjelaskan

materi setiap kelompok mempelajari dan mendiskusikan LKS,

membandingakan jawaban dengan teman kelompok dan saling membantu antar

anggota jika ada yang mengalami kesulitan. Setiap saat guru mengingatkan dan

menekankan pada setiap kelompok agar setiap anggota melakukan yang terbaik

untuk membantu anggotanya.

c. Kuis (Quizzes). Setelah guru memberikan presentasi, siswa diberi kuis

individu. Siswa tidak diperbolehkan membatu sama lain selama kuis

berlangsung. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan

memahami nateri yang telah disampaikan.

22 Taniredja. Op. cit hal 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

23

d. Peningkatan Nilai Individu (individual Improvement Score). Peningkatan nilai

individu dilakukan untuk memberikan tujuan presentasi yang ingin dicapai jika

siswa dapat berusaha keras dan hasil prestasi yang labih baik dari yang telah

diperoleh sebelumnya. Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum

pada kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar diperoleh dari rata-

rata tes atau kuis sebelumnya, selanjutnya siswa menyumbangkan nilai untuk

kelompok berdasarkan peningkatan nilai individu yang diperoleh.

e. Penghargaan kelompok (Team Recgnation). Kelompok mendapatkan sertifikat

atau penghargaan lain jika rata-rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu.

Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari

peringkat mereka.

7. Konsep Sejarah

Sejarah merupakan bagian penting dalam hidup kita. Dengan sejarah kita

bisa belajar banyak dan menjadi lebih baik. Maka sejarah sangatlah penting untuk

dipelajari. Kata sejarah bersal dari bahasa Arab syajara berarti terjadi, syajarah

berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, bahasa Inggris history23.

Pohon dalam hal ini bisa dikaitkan dengan keluarga raja yang diibaratkan

membentuk sebuah pohon yang bercabang yang melambangkan

keturunannya.Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara: (1)

perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3)

perkembangan dalam ilmu-ilmu lainnya, dan (4) perkembangan dalam metode

23 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang Pustaka, Yogyakarta, 1995, hlm. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

24

sejarah. Perkembangan sejarah selalu berarti berubah bahwa sejarah selalu

responsive terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi24.

Kata syajarah ini mula-mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah

sesuai dengan situasi masyarakat waktu itu yang terutama berorientasi pada

penonjolan peranan para penguasa (raja), maka kebanyakan asal-usul yang ditulis

waktu itu adalah kelompok orang-orang besar, sehingga kelihatan sekali sifat

istanasentrisnya. Ini bisa dibandingkan dengan pengertian sejarah yang tumbuh di

Eropa Barat, seperti kata history dalam bahasa Inggris yang sebernarnya berasal

dari bahasa Yunani historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya.25

Kalau pengertian ini dipandang secara luas maka sudah mengacu pada pengertian

ilmu.

I G Widja menyatakan bahwa sejarah sebagai suatu studi yang berusaha

untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh

manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri atau

ditemukan pada masa sekarang.26 Pendapat ini memberi pengertian bahwa sejarah

itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain. Dengan kata

lain, sejarah itu harus disertai bukti-bukti yang kuat dan memiliki relevansi

terhadap kehidupan manusia pada zaman sekarang.

24Ibid, hlm. 22 25 I.G Widja, Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana, Semarang.

1988, hal. 8 26 Ibid, hlm. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

25

8. Materi Pelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Akar-akar Nasionalisme Indonesia

KD 3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya

dan pengaruh bagi masa kini

1) Materi pembelajaran

Akar-akar nasionalisme Indonesia.

b. Peristiwa Sekitar Proklamasi

KD 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

dan arti penting bagi kehidupan berbagsa dan bernegara pada masa itu

dan saat ini.

1) Materi pembelajaran

Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Natalia Sri Purwati (2010) diketahui bahwa

prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta setelah

penerapan pendekatan Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) dengan KKM 75 (sesuai KKM yang di tetapkan, diperoleh rata-rata

74,38, dimana nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 84,33 dan nilai

terendahnya 65,58.

Hasil penelitian Siska Usulu menunjukkan bahwa melalui penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

26

kelas X SMK Negeri I Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran

IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan

dari siklus I ke Siklus II yaitu 45,16% menjadi 93,55% atau rata-rata kelas 7,097

pada siklus I menjadi 8,258.

Dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan dari

sebelumnya yang dimana nilai belum mencapai KKM menjadi di atas KKM.

Perubahan tersebut terjadi karena penerapan tipe pembelajaran STAD yang dapat

menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi, lebih aktif

dari yang sebelumnya, dan hal inipun berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Rendahnya motivasi peserta didik di dalam kelas mengakibatkan

rendahnya prestasi belajar peserta didik, sehingga diperlukan metode yang mampu

mengerakan peserta didik untuk aktif di dalam kelas. Salah satunya model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena metode STAD menekankan adanya

aktifitas dan interaksi antara peserta didik untuk saling mebantu dalam menguasai

materi pembelajaran. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe

pembelajaran yang menekankan pada aktifitas dan interaksi di antara peserta

didik untuk saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal.

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, pembelajaran sejarah model

pembelajaran kooperatif tipe STAD diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik, selain itu model pembelajaran ini akan mengembangkan kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

27

dan pola pikir peserta didik dalam belajar. Berdasarkan kerangka berfikir yang

telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan bagan sebagai berikut:

Gambar 1: Bagan Proses Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Sejarah Siswa.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori serta pelaksanaan, maka hipotesis penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA

Negeri 2 Ngaglik.

2. Penerapan model Pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I

SMA Negeri 2 Ngaglik.

Penerapan

pembelajaran

Model STAD

Meningkatnya

motivasi dan prestasi

belajar sejarah siswa.

Pembelajaran

sejarah Proses Pembelajaran

- Siswa aktif dalam kelas

- Siswa akan siap belajar

dalam setiap proses

pembelajaran

- Siswa bekerja sama dengan

anggota kelompoknya dan

memecahkan masalah yang

diberikan oleh guru

- Siswa saling berbagi

pemikiran dengan proses

pembelajaran

- Siswa bertanya dan

menjawab tentang materi

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom

action research, yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas.27 Maka

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sehingga hasil belajar siswa meningkat.28 Model PTK yang digunakan adalah

model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat

langkah yaitu, (1) Perencanaan (Planing), (2) Tindakan (acting), (3) Obsevasi

(observing), (4) Refleksi (relfkecting).29

PTK ini sangat bermanfaat untuk peneliti karena bisa melakukan inovasi

dalam pembelajaran dengan menerap kan model pemebajaran yang lebih baik dan

untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Melalui PTK juga peneliti dapat

berperan langsung di dalamnya sehingga peneliti bisa merasakan dan

mengangamati seluruh proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.

Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan

nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara

guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan

menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru, peningkatan kualitas

praktik pembelajaran dikelas secara terus mengingat masyarakat berkembang

27 Amirudin Hatibe, Meodologi Penelitian Tindakan Kelas, Suka Press, Yogyakarta, 2012, hlm. 13 28 Ibid, hlm. 14 29 Ibid, hlm. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

29

secara cepat, peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui

peningkatan proses pembelajaran; sebagai alat traning in-service, yang

memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan

analitisnya dan mempertinggi kesadaran di dirinya; peningkatan mutu hasil

melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan memngembangkan

berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.30

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik

untuk mata pelajaran sejarah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 di semester II,

yaitu pada bulan April 2016. Waktu penelitian disesuaikan dengan kalender

akademik dari sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah dan guru mata

pelajaran sejarah. Penentuan waktu ketika penelitian ini sangat pening karena

penelitian tindakan kelas ini memerlukan dua sikus yang membutuhkan proses

pembelajaran yang efektif dikelas.

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian tindakan kelas untuk mengatasi peningkatan

motivasi dan prestasi belajar sejarah menggunakan model pembelajaran Student

30 Kunandar, langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi

Guru,Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm.39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

30

Teams-Achievement Division (STAD) adalah siswa kelas XI IPS 1 . Adapun

jumlah siswa kelas XI IPS I adalah berjumlah 32 siswa. 18 siswi dan 14 siswa.

D. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk berupa motivasi dan prestasi

belajar siswa dengan materi “Akar-akar Nasionalisme Indonesia dan Pristiwa

sekitar Proklamasi”

E. Devinisi Operasional

1. Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energy) sesorang yang dapat

menimbukan dorongan yang membuat individu untuk melakukan suatu tindakan,

baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsic)

maupun dalam luar individu (motivasi ekstrinsik)31.

2. Belajar

Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi

pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial

untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk

akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.32 Aktivitas yang dilakukan

untuk memperoleh suatu pemahaman yang baru.

3. Prestasi

Prestasi sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan

meningkatnya pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai.

31 Kompri, op. cit. hal 3 32 Slameto, op.cit, hlm 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

31

Selain adanya perubahan tingkah laku, keberhasilan dalam pembelajaran juga

dapat dilihat dari prestasi belajar atau hasil belajar dari siswa. Ditandai dengan

hasil yang dicapai. Dalam hal ini hasil yang dicapai adalah nilai dari hasil proses

pembelajaran

4. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus ketrampilan

sosial (social skill) termasuk interpersonal skill33. Pembelajaran kooperatif

dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih

sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif

ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat

interpedensi efektif di antara anggota kelompok34

5. Model STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari

model pembelajaran Kooperatiif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil

dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali

dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan

kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.35

33 Ibid, Hal 271. 34 Taniredja, op.cit. hal 58 35 Trianto. Op.cit. hal 68-69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

32

F. Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel bebas (X) : Model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD)

2. Variabel terikat (Y) : Motivasi dan prestasi belajar sejarah

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Obeservasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi awal keadaan

kelas sebelum merepakan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division maupun setelah penarapan model pembelajaran tersebut.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengtahui hasil belajar siswa antara sebelum

maupun sesudah pembelajaran berlangsung.

3. Koesioner

Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket

atau kuesioner. angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui.

4. Wawancara

Untuk mendapakan data tentang tingkat keberhasilan penerapan kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

33

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiaran untuk mengumpulkan data agar kegiatan tesebut

menjadi sistematis dan memudahkan dalam memperoleh data tersebut36

1. Alat pengumpulan data

a) Observasi

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

kualitatif dan kuantitif yang digunakan untuk melihat kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran di kelas.

b) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

sebelum dan susesudah diterapkannya model pembelajaran Student Teams

Achievement Division.

c) Kuesioner

Kuesioner yang berupa lembar-lembar isian, yaitu kuesioner tertutup serta

diukur menggunakan rating scala (skala bertingkat)

2. Validitas dan Reliabilitas

a) Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah

tes. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam

arti memiliki kesejajaran antara tes dan kreteria.37

36 Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian, Renika Cipta, Jakarta, hlm. 100 37 Suharsismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Akasara, Jakarta,

2013, hlm. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

34

Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrument maka peneliti

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson.

𝑟𝑥𝑦 =

𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}

Keterangan:

rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan

N = jumlah siswa tes

XY = jumlah perkalian antara X dengan Y

X2 = kuadrat dari X

Y2 = kuadrat dari Y

b) Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes. Konsep

reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila peneliti sudah memahami

konsep validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid sebaliknya,

sebuah tes yang valid biasanya reliabel.38 Dalam mencari reliabilitas

instrument, peneliti menggunakan rumus Spearman-Brown yakni dengan

teknik belah dua. 𝑟11=

2 . 𝑟 12

12

1+ 𝑟 12

12

Keterangan:

r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan

38 Ibid, hlm. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

35

3. Hasil Uji Coba Instrumen

a. Validitas

Instrumen dinyatakan valid bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas,

apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur.

Berikut ini merupakan hasil pegujian validitas di lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, dari 40 item instrumen

yang valid berjumlah 39 item dan instrumen yang gugur berjumlah 1 item

yaitu nomor 34.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I dari 30 item

instrumen yang valid berjumlah 23 item dan instrumen yang gugur berjumlah

7 yaitu nomor 4, 8, 11, 14, 16, 22, 23, dan 25, pada siklus II dari 30 item

instrumen valid berjumlah 26 dan instrumen yang gugur berjumlah 4 yaitu

nomor 7, 16, 22, dan 25.

b. Reliabilitas

Instrumen dinyatakan reliabel bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas,

apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur.

Berikut ini merupakan hasil pegujian reliabilitas di lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada pra siklus tingkat

reliabilitas instrumen adalah r = 894 atau signifikan = 0,995 dari 40 item.

Pada siklus I tingkat reliabilitas instrumen adalah r = 945 atau signifikan =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

36

0,995 dari 40 item. Pada siklus II tingkat reliabilitas instrumen adalah r =

945 atau signifikan = 0,995 dari 40 item.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I tingkat

reliabilitas adalah r = 409 dan signifikan = 0,975. Pada siklus II tingkat

reliabilitas adalah r = 641 atau signifikan = 0,975.

Maka berdasarkan hasil di atas instrumen ini layak untuk digunakan dalam

penelitian.

I. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini di adopsi dari Suharsimi Arikunto,

ialah sebagai berikut:

Gambar II : Bagan Rancangan Siklus Penelitian39

39 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas,

Aditya Media, Yogyakarta, 2010, hlm. 17

Perencanaan

Tindakan I

Perencanaan

Refleksi I Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan I

Refleksi II

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Pengamatan II Motivasi dan

prestasi belajar

sejarah meningkat

Permasalahan

baru hasil refleksi

Siklus II

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

37

J. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data adalah melakukan analisis data.

Analisis data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Pada saat pengambilan

data di lapangan melalui observasi tentang proses ataupun kegiatan pembelajaran

di kelas, maka peneliti dapat langsung menganalis mengenai hal yang diamati

seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi antar siswa

dengan siswa, interaksi guru dengan siswa dan lain sebagainya. Analisi data itu

sendiri mempunyai peranan yang penting dalam penelitian tindakan kelas. Oleh

karena itu peneliti harus memahami analisis data dengan baik dan tepat agar

manfaat penelitian mempunyai nilai ilmiah yang tinggi.

Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mengumpulkan data yang

berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar,

motivasi dan prestasi belajar siswa. Data observasi kegiatan belajar, motivasi dan

prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patakan

I).40

1) Data observasi kegiatan siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.

Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas XI IPS I SMA

Negeri 2 Ngaglik, maka data kegiatan belajar siswa dianalisis dengan

menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian

dalam penilaian, karena melalui kegiatan belajar siswa dapat menunjang

40 Suharsimi Arikunto, op cit. hlm. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

38

peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa. Hal yang diamati berupa

on task dan off task. On task meliputi mengikuti proses pembelajaran,

memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembehasan pembelajaran,

mencatat hal-hal penting, mengerjakan tugas dengan baik, bertanya kepada guru,

membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, bekerja sama dalam proses

pembelajaran, mengemukakan pendappat di depan kelas dan mengambil giliran.

Sementara off task meliputi mengobrol di dalam kelas, mengantuk di dalam kelas,

bermain handphone, keluar masuk kelas dan kurang memperhatikan proses

pembelajaran.

1) Menghitung nilai siswa

Tabel 2 : Penilaian Kegiatan Belajar Siswa

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran

4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6 Siswa bertanya kepada guru

7 Siswa membawa buku paket

8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik

9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran

10 Siswa berani mengemukakan pendapat di

depan kelas

11 Siswa mengambil giliran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

39

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengobrol dalam kelas

2 Siswa banyak yang mengantuk

3 Siswa sibuk bermain Handphone

4 Siswa keluar masuk kelas

5 Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran

Nilai =Σ Skor Perolehan

Σ Skor Maksimal x 100

N = Nilai hasil pengamatan

Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

Tabel 3: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I

Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

Tabel 4: Analisis Tingkat Kegiatan Belajar Siswa

No Skala Kegiatan Belajar

Siswa Kriteria Frekuensi Persentase

1 90-100 Sangat Tinggi

2 80-89 Tinggi

3 70-79 Cukup

4 55-64 Kurang

5 0-59 Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

40

a. Data motivasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik

Dalam penelitian ini, data motivasi belajar siswa baik keadaan awal

sebelum tindakan, maupun data siklus I dan siklus II dianalisis dengan

menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagaimana yang digunakan

dalam pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis

data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Σ Skor Perolehan

Σ Skor Maksimal 𝑥 100

N = Nilai hasil pengamatan

Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang dinilai

1) Tabel motivasi belajar siswa

Untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala

sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap

sebagai berikut:

Tabel 5: Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa

No Pernyataan Pilihan

STS TS R S SS

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

S : Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

41

2) Menghitung tingkat motivasi belajar siswa

Adapun cara untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa yaitu

dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut:41

a) Menentukan skala motivasi belajar siswa

Tabel 6: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I

Tingkat Motivasi Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

b) Tabel tingkat motivasi belajar siswa

Tabel 7: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa

No Skala Motivasi

Siswa F Frek. Relatif % Kriteria Rata-rata

1 90-100 Sangat Tinggi

2 80-89 Tinggi

3 70-79 Cukup

4 55-64 Kurang

5 0-59 Sangat Kurang

b. Data prestasi belajar siswa kelas XI IPS Negeri 2 Ngaglik

Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan

maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan

Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data

prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor Perolehan

Σ Skor Maksimal x 100

41 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2010, hlm. 236.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

42

N = Nilai hasil penilaian

Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang dinilai

1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa

Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal

maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan Penilaian Acuan

Patokan I (PAP I) dengan KKM 75. Berikut cara untuk menentukan tingkat

prestasi belajar siswa:

a) Menentukan skala prestasi belajar siswa

Tabel 8: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I

Tingkat Penguasaan Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

b) Tabel tingkat prestasi belajar siswa

Tabel 9: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa

No Skala Prestasi Siswa F Frek. Relatif % Kriteria Rata-rata

1 90-100 Sangat Tinggi

2 80-89 Tinggi

3 70-79 Cukup

4 55-64 Kurang

5 0-59 Sangat Kurang

2) Menghitung persentase

Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui

persentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai

KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

43

a) Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM

N =Jumlah siswa mencapai KKM

Jumlah siswa keseluruhan x 100

b) Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM

N =Jumlah siswa tidak mencapai KKM

Jumlah siswa keseluruhan x 100

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif meruakan analisis yang dilakukan secara deskriktif yaitu

untuk menjelaskan dan memaparkan data tentang suatu gejala yang diamati.

Dalam penelitia ini akan dideskripsikan data tentang:

a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

b. Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung

dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah.

3. Analisis Komparatif

Pada penelitian ini, analisis komparatif yaitu membandingkan hasil

pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa antara pra

tindakan dengan pada saat tindakan menggunakan model pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD). Analisis komparatif ini bertujuan untuk

membandingkan peningkatan kegiatan belajar, motivasi belajar, dan prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

44

belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD).

a. Tabel analisis komparatif kegiatan belajar siswa

Tabel 10: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa

Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (On task)

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

PP Skl I J % N T Te

1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

2 Siswa memperhatikan penjelasan

guru

3 Siswa menanggapi pembahasan

pelajaran

4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan

baik

6 Siswa bertanya kepada guru

7 Siswa membawa buku paket

8 Siswa menjawab pertanyaan guru

dengan baik

9 Siswa aktif berkerja sama dalam

proses pembelajaran

10 Siswa berani mengemukakan

pendapat di depan kelas

11 Siswa mengambil giliran

Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (Off task)

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

PP Skl I J % N T Te

1 Siswa mengobrol dalam kelas

2 Siswa banyak yang mengantuk

3 Siswa sibuk bermain Handphone

4 Siswa keluar masuk kelas

5 Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

45

b. Tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa

Tabel 11: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa

No Nama

Siswa

Motivasi Selisih Keterangan

PP Skl I J % N T Te

1

2

3

4

5

c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa

Tabel 12: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas

1 A H K

2 A D

3 A I

4 A S P

5 C H B

K. Prosedur Penelitian

Dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus

dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection). Adapun prosedur pelaksanaanya

diuraikan sebegai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

46

1. Pra Siklus

a) Permintaan Izin

Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan kelas XI IPS 2 SMA Negeri

Ngaglik dan Ketua Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma.

b) Obeservasi

Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan jumlah

siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa sebelum dilakukan

penelitian dan mengatahui model pembelajaran serta media yang digunakan oleh

guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas sebelum peneliti

menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division.

c) Menyusun Silabus

Peneliti menyusun silabus untuk kegiatan pembelajaran.

d) Menysun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun sebanyak 4 kali dalam dua siklus.

e) Mempersiapkan Media Pembelajaran

Media yang akan digunakan peneliti adalah power point, gambar, film

dokumenter dan papan tulis.

f) Menyiapkan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunaan instrumen yaitu soal test, lembar

pengamatan siswa, dan lembar diskusi

2. Rencana Tindakan

PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian dalam 4 tahap yaitu

merencanakan, melakukan tindakan, mengamati (observasi) dan reflksi. Tahap-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

47

tahap ini diterapkan di setiap siklus, dimana siklus yang dijalankan minimal dua

siklus, dan PTK ini masih bisa dilanjutkan ke dalam siklus berikutnya jika

hasilnya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.

a) Siklus 1

1) Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menyusun semua instrument yang dibutuhkan

untuk melakukan penelitian, seperti bahan bahan ajar maupun alat peraga yang

dibutuhkan saat melakukan penelitian.

2) Tindakan

Setelah melakukan perencanaan, peneliti malaksanakan tindakan

penelitian di kelas. Dalam melaksanakan tindakan ini, pertama peneliti

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyampaikan materi

pengantar, guru membagi siswa dalam kelompok, setiap siswa masuk kedalam

kelompoknya masing-masing, guru memberikan pertanyaan kepada setiap

kelompok, setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan, guru

memanggil setiap perwakilan kelompok untuk memprentasikan hasil diskusi, guru

memberi kesempatan kepada siswa lain memberikan tanggapan, kesimpulan

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap kelompok, mengamati

kerjasama kelompok dalam menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan ini dibantu

dengan menggunakan instrument observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

48

4) Refleksi

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran maka peneliti

memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Setelah dilakukan tes, peneliti mengetahui hasilnya dan hasil dari tes ini peneliti

membuat rencana untuk perbaikkan pada siklus kedua dan menganalisis apa saja

yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua.

b) Siklus 2

Tahap-tahap dalam siklus yang kedua ini pada dasarnya sama dengan tahap

yang dilakukan pada siklus yang pertama. Hanya saja tindakan pada siklus dua ini

ditentukan berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan siklus satu.

1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus

pertama dan merupakan renacana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan

Guru mengimplementasikan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

3) Pengamatan

Tim peneliti yaitu guru dan kolaborator, melakukan pengamatan terhadap

akitivitas pembelajaran model Student Teams Achievement Division.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

49

L. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai

tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam

melakukan perbaikan mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut tabel

indikator keberhasilan motivasi dan prestasi belajar siswa yaitu:

Tabel 13: Indikator keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar

Variabel Keadaan Awal Siklus I Siklus II

Motivasi 70,38% 75% 80%

Prestasi 44% 75% 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 2 NGAGLIK pada Kelas XI

IPS I pada mata pelajaran sejarah yang dilakukan pada dua siklus penelitian.

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April dan 14 April 2016 dan siklus II

dilaksanakan tanggal 21 April dan 26 April 2016. Sebelum kegiatan penelitian

dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar pada kelas XI IPS I.

Kegiatan pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam 08.30-

10.30 WIB. Hasil observasi pra penelitian dan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus I dan II

akan diuraikan sebagai berikut.

1. Observasi Pra Penelitian

Observasi pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam

08.30-10.30 WIB sesuai dengan jam pelajaran di kelas XI IPS I di SMA NEGERI

2 NGAGLIK. Guru mata pelajaran pada penelitian ini adalah Ibu Siti Aptinah.

Observasi pra penelitian dilakukan pada hari selasa. 22 Maret 2016 pada jam

ketiga dan keempat. Jumlah siswa kelas XI IPS I secara keseluruhan berjumlah 32

siswa, 18 siswi dan 14 siswa.

Sebelum pelajaran dimulai beberapa siswa mengeluarkan buku pelajaran

sejarah. Pada saat guru masuk kedalam kelas, guru menyapa siswa dengan

menanyakan kabar mereka sebelum pelajaran dimulai. Pada awal pembelajaran

mereka memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

51

keadaan tersebut tidak berlangsung lama karena ada beberapa siswa terlihat sibuk

sendiri, mengobrol dengan temannya dan bermain HP.

Pada saat guru menugaskan siswa membentuk kelompok para siswa

terlihat bermalas-malasan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok hanya beberapa

kelompok yang aktif, kebanyakan para siswa asik mengobrol dengan temannya,

sibuk sendiri, tidur-tiduran dan lain sebagainya. Kondisi kelas yang tidak kondusif

mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, terutama bagi siswa yang

sungguh-sungguh serius mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru

melakukan tanya jawab tentang materi yang didiskusikan hanya beberapa peserta

didik yang mengajukan pertanyaan, namun semua siswa mendengarkan pada saat

kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Untuk lebih jelasnya, hasil

observasi kegiatan belajar siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dapat

dilihat pada tabel berikut

a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa

Tabel 14 : Data Hasil Observasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar

Sejarah Siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 24 75

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 23 71

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 5 15

4 Siswa mencatat hal-hal penting 7 21,8

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 24 75

6 Siswa bertanya kepada guru 3 9,3

7 Siswa membawa buku paket 26 81,2

8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 4 12,5

9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 24 75

10 Siswa berani mengemukakan pendapat di

depan kelas 4 12,5

11 Siswa mengambil giliran 9 28,1

12 Siswa bertanya kelompok yang berprestasi 3 9,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

52

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengobrol dalam kelas 19 59,3

2 Siswa banyak yang mengantuk 6 18,7

3 Siswa sibuk bermain Handphone 12 37,5

4 Siswa keluar masuk kelas 0 0

5 Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 8 25

Tabel 14 di atas menujukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan

belajar selama mengikuti proses belajar berlangsung. Pada saat tindakan pertama

semua siswa hadir mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan data yang

terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti pembelajaran 24

siswa atau 75%, yang memperhatikan guru mengajar ada 23 siswa atau 71%,

menanggapi pembahasan guru 5 siswa atau 15,6%, kerja sama dalam menjawab

pertanyaan 24 siswa atau 75%, mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5%,

siswa bekerja sama dalam proses pembelajaran 24 atau 75%, siswa berani

mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5% siswa mengambil giliran 9 siswa

atau 28,1%, dan yang bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 3 siswa atau

9,3%. Selain itu pengamatan offtas siswa yang mengobrol di dalam kelas 19

siswa atau 59,3%, mengantuk di dalam kelas 6 atau 18,7%, bermain Handphone

12 siswa atau 37,5%, siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran 8 siswa

atau 25%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil terhadap kegiatan belajar pada

tindakan pertemuan pertama belum semuanya fokus dalam mengikuti proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

53

b. Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba angket motivasi untuk

mengetahui keadaan awal motivasi belajar sejarah siswa. Hasil angket motivasi

belajar sejarah siswa dapat dilihat pada tabel. Untuk mengetahui keadaan awal

motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan angket motivasi belajar sejarah

siswa. Angket motivasi siswa sebagai berikut:

Tabel 15 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa

NO. NAMA

Skor Nilai Keterangan

ST T S R SR

1 A H K 169 84,50 √

2 A D 138 69,00 √

3 A I 152 76,00 √

4 A S P 157 78,50 √

5 C H B 141 70,50 √

6 B C W 134 67,00 √

7 C A G 136 68,00 √

8 C A 152 76,00 √

9 C L S 135 67,50 √

10 D A 133 66,50 √

11 D P 119 59,50 √

12 D A P 139 69,50 √

13 D C N 136 68,00 √

14 D K 154 77,00 √

15 D S 143 71,50 √

16 D H I 157 78,50 √

17 F A 139 69,50 √

18 Ft 143 71,50 √

19 F H 140 70,00 √

20 F N A 154 77,00 √

21 F Y S 132 66,00 √

22 G P T 118 59,00 √

23 I J F 136 68,00 √

24 I N 159 79,50 √

25 I M H 144 72,00 √

26 I N 155 77,50 √

27 K W 138 69,00 √

28 L J 118 59,00 √

29 V O 121 60,50 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

54

30 Y K 137 68,50 √

31 Y C 138 69,00 √

32 Y P 137 68,50 √

Total 4504 2252 0 2 14 14 2

Tertinggi 169 84,50

Terendah 118 59,00

Rata-rata 140,75 70,38

Berdasarkan tabel 15 di atas diketahui bahwa keadaan motivasi belajar

siswa dikategorikan kedalam kategori yaitu sangat tinggi (ST), Tinggi (T), sedang

(S), rendah (R), dan sangat rendah (SR). hasil analisis data menunjukkan bahwa

keadaan awal motivasi belajar siswa seluruhnya berada pada kategori sedang, nilai

tertinggi pada keadaan awal motivasi belajar siswa terletak pada skor 169 dengan

nilai sebesar 84,80, nilai terendah terletak pada skor 118 dengan nilai 59,00,

sedangkan rata-rata keadaan awal motivasi belajar siswa sebesar 70,38. Hal ini

menunjukkan bahwa sebelum tercapainya dalam peningkatan motivasi siswa pada

mata pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil keadaan awal motivasi belajar siswa

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 16 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

No Nilai Motivasi

Belajar

F Frek Relatif % Interprestasi

1 90- 100 0 0 Sangat Tinggi

2 80 -89 2 6 Tinggi

3 70 – 79 14 44 Sedang

4 60 - 69 14 44 Rendah

5 0 -59 2 6 Sangat Rendah

Jumlah 32 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

55

Berdasarkan tabel 16 diatas, pada kategori tinggi ada 2 siswa atau 6 %,

pada kategori sedang 14 siswa atau 44 % , kategori rendah 14 siswa atau 44 %

dan sedangkan kategori sangat rendah 2 siswa atau 6 %. Berdasarkan tabel di atas

dapat digambarkan keadaan awal motivasi belajar siswa melalui diagram sebagai

berikut:

Gambar III : Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

c. Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Selain melakukan observasi terhadap tingkat motivasi siswa, peneliti juga

melihat prestasi keadaan awal siswa, data tersebut diambil dari hasil mid semester

genap siswa. Data prestasi belajar tersebut diperoleh berdasarkan pembelajaran

sejarah yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sebelum menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).

0%

6%

44%44%

6%sangat tinggi

tinggi

cukup

rendah

sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

56

Berikut disajikan kondisi awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I

di SMA NEGERI 2 NGAGLIK.

Tabel 17 : Data Kondisi awal Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPS I Negeri 1

Ngaglik

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

Ya Tidak

1 A H K 77 √

2 A D 70 √

3 A I 78 √

4 A S P 68 √

5 Chb 77 √

6 B C W 72 √

7 C A G 73 √

8 C A 79 √

9 C L S 77 √

10 D A 76 √

11 D P 78 √

12 D A P 70 √

13 D C N 74 √

14 D K 78 √

15 D S 72 √

16 D H I 74 √

17 F A 67 √

18 Ft 78 √

19 F H 71 √

20 F N A 71 √

21 F Y S 77 √

22 G P T 74 √

23 I J F 73 √

24 I N 75 √

25 I M H 76 √

26 I N 74 √

27 K W 74 √

28 L J 76 √

29 V O 77 √

30 Y K 68 √

31 Y C 70 √

32 Y P 72 √

Jumlah 2366 14 18

KKM 75

Persentase 44 56

Tertinggi 79

Terendah 67

Rata-rata 73,94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

57

Berdasarkan tabel 17 di atas kondisi awal prestasi belajar siswa kelas XI

IPS I sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM

berjumlah 14 siswa atau 44%, sedangkan sisiwa yang mendapat nilai di bawah

KKM berjumlah 18 orang atau 56% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sebelum tindakan penelitian, sebagian besar siswa kelas XI IPS I nilai pelajaran

sejarah berada di bawah KKM yang di tentukan yaitu 75

Tabel 18 : Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

No Kriteria

Nilai Tingkat

Penugasan

Prestasi belajar

Frekuensi Persentase Rata-

rata

1 Sangat Tinggi 90 - 100 0 0

73,94 2 Tinggi 80 -89 0 0

3 Cukup 70 - 79 29 90,63

4 Kurang 60 - 69 3 9,38

5 Sangat Kurang 0 - 59 0 0

Jumlah

Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

0% 0%

91%

9%

0%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

58

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada

tanggal 11 April dan 14 Aprik pada pukul 08.30-10.30 WIB. Pada pertemuan

pertama tanggal 11 April, dari 32 siswa semuanya hadir dalam mengikuti

pelajaran, dan untuk pertemuan kedua pada tanggal 14 April sumua siswa hadir

seperti pada pertemuan pertama. Materi pembelajaran tentang “Akar-akar

nasionalisme di Indonesia dan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan” berikut

ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama:

a. Perencanaan siklus I

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan tindakan berupa penyiapan pembelajaran.

Adapun langkah-langkah persiapan dan perencanaanya adalah sebagai berikut:

1) Peneliti membuat perangkat pembelajaran yang mencakup rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa,

hanhout, media pembelajaran dan tabel penilaian proses kegiatan belajar

disajikan dalam uraian masing-masing perangkat pembelajaran:

a) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP berisikan tentang rencana langkah-langkah proses pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran tipe Students Teams Achievement Divisions

(STAD). Peneliti menyusun RPP dengan berkonsultasi dengan dosen

pendamping. RPP dibuat tiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

59

b) Materi pembelajaran

Materi pembelajaran mencakup akar-akar nasionalisme yang ada di

Indonesia, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sesudah proklamasi dan

penegakan kedaulatan negara Indonesia.

c) Lembar kerja siswa

Peneliti membuat lembar kerja siswa yaitu berupa soal-soal atau pertanyaan

yang harus didiskusikan bersama kelompok yang akan dipersentasikan di depan

kelas. Selain itu peneliti juga membuat soal atau pertanyaan yang harus dikerjakan

masing-masing siswa

d) Media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah papan tulis, gambar,

power point dan film dokumenter.

e) Tabel penilaian kegiatan belajar

Untuk mengetahui kegiatan belajar kelas IX IPS I maka peneliti membuat

tabel observasi sebagai berikut:

Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran

4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6 Siswa bertanya kepada guru

7 Siswa membawa buku paket

8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik

9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran

10 Siswa berani mengemukakan pendapat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

60

depan kelas

11 Siswa mengambil giliran

12 Siswa bertanya kelompok yang berprestasi

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengobrol dalam kelas

2 Siswa banyak yang mengantuk

3 Siswa sibuk bermain Handphone

4 Siswa keluar masuk kelas

5 Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran

Cara memperoleh persentase kegiatan belajar siswa sebagai berikut:

𝑁 =Skor Perolehan

32 100

3. Peneliti menyusun dan mempersiapkan pengumpulan data yaitu meliputi:

a) Instrumen observasi terhadap kegiatan guru dalam kelas melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student

Team Achievement Divisions (STAD)

b) Instrumen Observasi terhadap kegiatan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Student Team

Achievement Divisions (STAD)

c) Instrumen observasi terhadap kondisi kelas selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

61

b. Tindakan siklus I

Pada tahap ini pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP, peneliti

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD). Pada siklus ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Berikut

diuraikan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama:

1) Tindakan Pertemuan 1

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe

Student Team Achievement Divisions (STAD) pada tindakan pertama dilalukan

pada hari selasa 11 April 2016, pada pukul 08.30-10.30 WIB. Materi yang dibahas

pada tindakan pertama ini adalah tentang akar-akar nasionalisme di Indonesia.

Pertemuan pertama diawali dengan peneliti mengucapkan salam dan

menyapa siswa. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Siswa

terlihat mendengarkan pertanyaan peneliti. Setelah itu peneliti menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti. peneliti menjelaskan secara singkat tentang akar-akar

nasionalisme yang ada di Indonesia. setelah menjelaskan kemudian siswa dibagi

kedalam kelompok yang terdiri 5-6 orang, setiap kelompok menerima tugas atau

pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah didiskusikan dalam kelompok siswa

bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas. Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan

penilaian terhadap kegiatan belajar. Sebelum pelajaran berahir, peneliti bersama

siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

62

penutup peneliti merefleksikan kepada siswa terkait dengan materi yang sudah

dipelajari.

2) Tindakan Pertemuan II

Tindakan kedua pada siklus pertama dilakukan pada tanggal 14 April

2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua peristiwa-peristiwa sebelum

proklamasi kemerdekaan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan tidak jauh

berbeda dengan pertemuan pertama. Namun pada tindakan kedua ini peneliti

melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Sehingga kekurangan-

kekurangan pada pertemuan pertama diperbaiki dipertemuan kedua.

Pada awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan menyapa siswa.

Seperti pertemuan pertama peneliti memberikan apersepsi begitu juga pada

pertemuan kedua peneliti memberikan apersepsi tentang materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan sedikit materi tentang peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa dibagi menjadi

dalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah

dipersiapkan. Dalam diskusi kelompok terlihat siswa bekerjasama dengan anggota

kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikan di depan kelas,

dan mempersilahkan kepada teman-teman kelompok lain untuk bertanya.

Sebagian besar siswa terlihat aktif dalam berdiskusi.

Setelah selesai tanya jawab peneliti mempersilahkan siswa untuk duduk

kembali ke bangku masing-masing. Kemudian peneliti menarik kesimpulan

tentang materi yang telah disimpulkan, pada saat memberi kesimpulan terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

63

siswa mulai berkemas-kemas menyimpan buku pelajaran sejarah. Pada bagian

penutup tidak lupa memberi tugas dan merefleksikan kepada siswa.

c. Observasi Kegiatan Belajar pada Siklus I

Observasi mengenai kegiatan belajar secara umum dalam kegiatan

pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Team

Acheavement Division (STAD). Adapun hasil observasi terhadap kegiatan belajar

pada siklus pertama diuraikan sebagai berikut:

Tabel 20 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa

Pada Siklus I

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran 26

81,25

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 26 81.25

3. Siswa menanggapi pembahasan

pelajaran 5

15.625

4. Siswa mencatat hal-hal penting 5 15.625

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 26 81.25

6. Siswa bertanya kepada guru 4 12.5

7. Siswa membawa buku paket 26 81.25

8. Siswa menjawab pertanyaan guru

dengan baik 4

12.5

9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 27

84,375

10. Siswa berani mengemukakan pendapat

di depan kelas 6

18,75

11. Siswa mengambil giliran 12 37,5

12. Siswa bertanya kepada kelompok yang

berpresentasi 5

15.625

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

64

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1. Siswa mengobrol dalam kelas 15 46.875

2. Siswa banyak yang mengantuk 4 12.5

3. Siswa sibuk bermain Handphone 11 34.375

4. Siswa keluar masuk kelas 0 0

5. Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 7

21.875

Tabel 20 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar

selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I pertemuan

kedua ini siswa hadir semua dalam tabel di atas terlihat siswa siap mengikuti

pelajaran 26 orang atau 81,25%, memperhatikan penjelasan guru 26 siswa atau

81,25% menanggapi pembahasan 5 siswa atau 15,62%, mencatat hal-hal penting 5

siswa atau 15,62%, mengerjakan tugas 26 siswa atau 81,25%, bertanya kepada

guru 4 siswa atau 12,5%, menjawab pertanyaan guru 4 siswa 12,5%, bekerjasama

menjawab pertanyaan 27 siswa atau 84,37%, mengemukakan pendapat 6 siswa

atau 18,75, mengambil giliran 12 siswa atau 37,5, dan bertanya kepada kelompok

yang berpresentasi 5 siswa atau 15,62%. Sedangkan yang offtas mengobrol dalam

kelas 15 siswa atau 46,8%, mengantuk di dalam kelas 4 siswa atau 12,5%,

bermain Handphone 11 siswa atau 34,3 dan yang kurang memperhatikan proses

pembelajaran 7 siswa atau 21,8%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap aktivitas siswa

pada siklus I pada pertemuan kedua sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Meski ada beberapa siswa yang belum mengikuti pelajaran dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

65

d. Motivasi belajar siswa

Pelaksanaan siklus I peneliti tidak mengalami kendala yang cukup berarti,

dikarenakan peneliti mampu menguasai ruangan dan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Sehingga tidak ada siswa membuat gaduh diruangan

kelas. Pengamatan motivasi dalam siklus I dilakukan dengan menggunakan

koesioner. Koesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam

pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui perbandingan dengan keadaan awal

sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) hasil dari koesioner siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I

NO. NAMA Skor Nilai Keterangan

ST T S R SR

1 A H K 163 93,1 √

2 A D 135 77,1 √

3 A I 137 78,3 √

4 A S P 147 84 √

5 C H B 129 73,7 √

6 B C W 124 70,9 √

7 C A G 137 78,3 √

8 C A 140 80 √

9 C L S 136 77,7 √

10 D A 146 83,4 √

11 D P 122 69,7 √

12 D A P 125 71,4 √

13 D C N 129 73,7 √

14 D K 147 84 √

15 D S 131 74,9 √

16 D H I 140 80 √

17 F A 133 76 √

18 F T 132 75,4 √

19 F H 131 74,9 √

20 F N A 137 78,3 √

21 F Y S 134 76,6 √

22 G P T 118 67,4 √

23 I J F 137 78,3 √

24 I N 141 80,6 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

66

25 I M H 138 78,9 √

26 I N 136 77,7 √

27 K W 127 72,6 √

28 L J 112 64 √

29 V O 112 64 √

30 Y K 128 73,1 √

31 Y C 125 71,4 √

32 Y P 143 81,7 √

Total 4272 2441,14 1 7 20 3

Tertinggi 163 93,1

Terendah 112 64

Rata-rata 133,5 76

Dari tabel 21 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1

siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori

rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi

belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil

observasi kegiatan diperoleh data motivasi siswa sebagai berikut:

Tabel 22 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

No Nilai Motivasi Belajar F Frek Relatif % Interprestasi

1 90- 100 1 3 Sangat Tinggi

2 80 -89 7 22 Tinggi

3 70 - 79 21 66 Sedang

4 60 - 69 3 9 Rendah

5 0 -59 0 0 Sangat Rendah

Jumlah 32 100

Dari tabel 22 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa

dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada

3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar

sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan tabel di atas dapat

digambarkan motivasi belajar siswa siklus I melalui diagram seperti berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

67

Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I

e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I

Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik diukur

berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian

proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil

pengamatan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yaitu berupa hasil

ulangan atau tes yang dilakukan setelah proses penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama.

Adapun prestasi belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Ya Tidak

1 A H K 80 √

2 A D 82 √

3 A I 84 √

4 A S P 62 √

5 C H B 78 √

6 B C W 76 √

7 C A G 78 √

8 C A 89 √

9 C L S 80 √

3%

22%

66%

9%

0%

sangat tinggi

tinggi

cukup

rendah

sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

68

10 D A 82 √

11 D P 82 √

12 D A P 74 √

13 D C N 82 √

14 D K 82 √

15 D S 78 √

16 D H I 80 √

17 F A 71 √ √

18 Ft 84 √

19 F H 80 √

20 F N A 80 √

21 F Y S 84 √

22 G P T 74 √

23 I J F 76 √

24 I N 82 √

25 I M H 82 √

26 I N 78 √

27 K W 78 √

28 L J 74 √

29 V O 82 √

30 Y K 76 √

31 Y C 74 √

32 Y P 76 √

Jumlah 2520 27 5

KKM 75

Persentase 81 19

Tertinggi 89

Terendah 62

Rata-rata 78,75

Berdasarkan tabel 23 di atas menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang

nilainya mencapai KKM berjumlah 27 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang

nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 5 siswa atau 19%. Rata-rata nilai pada

siswa pada siklus I adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 62.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus I, lebih dari setengah siswa

kelas XI IPS I nilai pelajaran sejarah berada di atas KKM yang telah ditentukan

yaitu 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

69

Tabel 24: Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Kriteria

Nilai Tingkat

Penugasan

Prestasi belajar

Frekuensi Persentase Rata-

rata

1 Sangat Tinggi 90 - 100 0 0 78,75

2 Tinggi 80 -89 17 53,12

3 Cukup 70 - 79 14 43,75

4 Kurang 60 - 69 1 3,12

5 Sangat Kurang 0 -59 0 0

Jumlah 32 100

Gambar IV: Diagram Prestasi Siklus I

f. Refleksi Siklus 1

Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran, hasil observasi

dan prestasi belajar siswa berupa hasil belajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achenement Divisions (STAD). Refleksi terhadap

proses pembelajaran dilakukan bersama sesama peneliti.

0%

53%44%

3%

0%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

70

Berdasarkan refleksi yang dilakukann secara lisan oleh sesama teman

peneliti maka dapat disimpulkan bahawa proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisiaon (STAD) pada siklus I berjalan dengan baik, meski terdapat beberapa

hambatan seperti menejeman waktu. Dalam hal menejeman waktu terkadang

waktunya tidak sesuai dengan yang ditentukan atau yang telah dialokasikan. Ada

juga beberapa anak yang masih bergurau dengan temannya disaat membagikan

kelompok sambil malas-malas sehingga waktu berdiskusi menjadi berkurang.

Pada pertemuan pertama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus satu ini bertujuan untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IX IPS I SMA N 2

NGAGLIK. Pada awal pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievement Division (STAD). Kerja sama dalam kelompok sangat

diperlukan, sehingga dengan adanya kerjasama maka akan membawa hasil yang

baik, keaktifan dari pihak guru maupun siswa sangat penting. Namun guru tidak

sepenuhnya berinteraksi dengan siswa.

Kembali kepada tujuan peneliti dalam penerapan pembelajaran kooperatif

tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa

pada siklus 1 ini, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Division (STAD), mampu menunjukkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar

siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal, secara umum hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

71

a) Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) atau dengan kata lain masih terbiasa dengan

metode ceramah.

b) Siswa masih pasif dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok dan

hanya beberapa siswa yang aktif sehingga proses pelaksanaan diskusi kurang

bisa membawa siswa untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat,

bertanya dan menjawab pertanyaan.

c) Siswa kebanyakan bergantung kepada Handphone ketika mengerjakan soal

diskusi kelompok padahal di atas meja sudah tersedia buku paket atau LKS

yang sebagian besar jawaban sudah ada di buku tersebut.

Sebagaimana hasil observasi di atas setelah terlebih dahulu berdiskusi

dengan sesama peneliti, peneliti berinisiatif untuk melakukan perubahan dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD), diharapkan akan lebih dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki disiklus II

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Penelitian siklus II didasarkan siklus I. siklus II juga dilaksanakan

sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari kamis 21 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang dan

untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 26 April 2016 dengan

jumlah siswa 32 orang. Tahap-tahap dalam kegiatan dilakukan pada siklus kedua

pada dasarnya sama dengan siklus pertama yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi dari siklus I, berikur disajikan tahap-tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

72

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Division (STAD) pada siklus kedua:

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I maka diadakan tindakan

berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama

dengan siklus I. menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

Selain menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan

instrument pengumpulan data yang meliputi instrument obeservasi terhadap

kegiatan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

b. Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan

pada siklus I. pelaksanaan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu

pada tanggal 21-26 April 2016. Berikut uraian tindakan siklus kedua.

1) Tindakan Pertemuan I

Tindakan pertama pada siklus kedua pada hari kamis 21 April 2016 yaitu

pada pukul 12.15-13.45 WIB materi pembelajaran yang dipelajari pada tindakan

pertama siklus kedua yaitu tentang peristiwa-peristiwa setelah proklamasi

kemerdekaan.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan

mengabsen siswa. Kemudian peneliti yang bertindak sekaligus sebagai guru

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada siswa terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

73

materi yang disampaikan pada minggu lalu. Kemudian peneliti yang akan

diberikan sedikit gambaran tentang materi yang akan dipelajari berikutnya, dan

penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Selain peneliti menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari,

kemudian peneliti membagi siswa kedalam kelompok, dan membagikan pada tiap

kelompok masing-masing soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama

kelompoknya. Setelah didiskusikan dengan anggota kelompoknya kemudian

mereka mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Selama proses pembelajaran berlangsung semua siswa terlihat aktif dan

lebih serius dalam mengikuti pelajaran.

2) Tindakan Pertemuan II

Tindakan kedua siklus kedua dilaksanakan pada selasa 26 April 2016.

Materi yang dipelajari pada tindakan kedua ini yaitu tentang Penegakan

Kedaulatan Negara Indonesia.

Pada kegiatan awal, peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang disampaikan pada minggu

lalu. Selain itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran setelah itu peneliti

memberikan gambaran sedikit tentang materi yang disampaikan.

Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa kedalam kelompok untuk

mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah peneliti siapkan. Bersama

kelompoknya siswa terlihat kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik.

Setelah diskusi dengan dengan anggota kelompoknya, kemudian siswa

mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Siswa terlihat aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

74

mekikuti pembelajaran. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi didepan

kelas, pada kegiatan penutup peneliti mengajak siswa menarik kesimpulan tentang

materi yang telah dipelajari, dan peneliti memberi refleksi secara tertulis dan tugas

sebagai PR siswa.

c. Observasi Kegiatan Belajar Siklus II

Observasi mengenai kegiatan belajar di dalam kelas secara umum dalam

kegiatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Adapun hasil

observasi siswa pada siklus kedua diuraikan sebagai berikut:

Tabel 25 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus

II

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persen

tase

1. Siswa siap mengikuti proses ppembelajaran 30 93,75

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 27 84,37

3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 8 25

4. Siswa mencatat hal-hal penting 11 34,37

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 30 93,75

6. Siswa bertanya kepada guru 10 31,25

7. Siswa membawa buku paket 29 90,62

8. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 25

9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 30

93,75

10. Siswa berani mengemukakan pendapat di

depan kelas 8

25

11. Siswa mengambil giliran 14 43,75

12. Siswa bertanya kepada kelompok yang

berpresentasi 9

28,12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

75

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Perse

ntase

1. Siswa mengobrol dalam kelas 11 34,37

2. Siswa banyak yang mengantuk 2 6,25

3. Siswa sibuk bermain Handphone 6 18,75

4. Siswa keluar masuk kelas 0 0

5. Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 2

6,25

Tabel 25 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar

selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data yang

terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti proses

pembelajaran 30 siswa atau 93,75%, memperhatikan penjelasan guru 27 siswa

atau 84,37%, menanggapi pembahasan pelajaran 8 siswa atau 25%, mencatat hal-

hal penting 11 siswa atau 34,37%, mengerjakan tugas dengan baik 30 siswa atau

93,75%, bertanya kepada guru 10 siswa atau 31,25%, membawa buku paket 29

siswa atau 90,62%, menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 siswa atau 25%,

bekerjasama dengan kelompok 30 siswa atau 93,75%, mengemukakan pendapat 8

siswa atau 25%, siswa mengambil giliran 14 siswa atau 47,75% dan bertanya

kepada kelompok yang berpresentasi 9 siswa 28,12%. Sedangkan yang kategori

Offtas ialah mengobrol dalam kelas 11 siswa atau 34,37%, mengantuk 2 siswa

atau 6,26%, bermain Handphone 6 siswa atau 18,75% dan siswa kurang

memperhatikan proses pembelajaran 28,12%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap siswa pada

tindakan pertemuan kedua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan semua

siswa terlibat mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

76

d. Motivasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II

Pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II dilakukan melalui cara

pengamatan kegiatan belajar siswa dikelas. Pengamatan tersebut bertujuan untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah

menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dan unruk mengetahui perbandingan dengan siklus I. hasil dari siklus II

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II

NO. NAMA Skor Nilai Keterangan

ST T S R SR

1 A H K 166 94,86 √

2 A D 149 85,14 √

3 A I 167 95,43 √

4 A S P 149 85,14 √

5 C H B 129 73,71 √

6 B C W 152 86,86 √

7 C A G 141 80,57 √

8 C A 160 91,43 √

9 C L S 123 70,29 √

10 D A 164 93,71 √

11 D P 127 72,57 √

12 D A P 131 74,86 √

13 D C N 151 86,29 √

14 D K 168 96,00 √

15 D S 137 78,29 √

16 D H I 171 97,71 √

17 F A 125 71,43 √

18 Ft 138 78,86 √

19 F H 151 86,29 √

20 F N A 142 81,14 √

21 F Y S 125 71,43 √

22 G P T 112 64,00 √

23 I J F 150 85,71 √

24 I N 152 86,86 √

25 I M H 153 87,43 √

26 I N 153 87,43 √

27 K W 116 66,29 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

77

28 L J 129 73,71 √

29 V O 153 87,43 √

30 Y K 131 74,86 √

31 Y C 142 81,14 √

32 Y P 157 89,71 √

Total 4614 2636,6 7 13 10 2 0

Tertinggi 171 97,71429

Terendah 112 64

Rata-rata 144,19 82,393

Dari table 26 di atas dapat diketahui bahwa terdapat skor tertinggi pada

siklus II yaitu terletak pada skor 171 dengan nilai 97,7 dan terendah terletak pada

skor 112 dengan nilai 60,50. Pada siklus II terdapat 7 orang pada ketegori sangat

tinggi, 13 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa

pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan motivasi yang baik dalam

mengikuti pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus II ini siswa sudah baik

dalam mengikuti proses pembelajaran terbukti dengan meningkatnya motivasi

siswa yang terlihat jelas signifikan. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa

pada siklus II

Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Nilai Motivasi

Belajar F

Frek Relatif

% Interprestasi

1 90- 100 7 22 Sangat Tinggi

2 80 -89 13 41 Tinggi

3 70 – 79 10 31 Sedang

4 60 - 69 2 6 Rendah

5 0 -59 0 0 Sangat Rendah

Jumlah 32 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

78

Berdasarkan tabel 27 diatas, dapat diketahui bahwa dalam kategori sangat

tinggi terdapat 7 siswa atau 22 %, kategori tinggi 13 siswa atau 41 %, kategori

sedang 10 siswa atau 31 %, kategori rendah 2 siswa atau 6 % dan tidak ada siswa

yang berada kategori sangat rendah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan

motivasi belajar siswa siklus II melalui diagram sebagai berikut:

Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II

e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II

Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK

diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil

penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil

pengamatan keterampilan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk

yang berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada

siklus kedua. Adapun prestasi belajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

22%

41%

31%

6%

0%

sangat tinggi

tinggi

cukup

rendah

sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

79

Tabel 28 :Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

Ya Tidak

1 A H K 90 √

2 A D 96 √

3 A I 74 √

4 A S P 80 √

5 Chb 88 √

6 B C W 86 √

7 C A G 88 √

8 C A 90 √

9 C L S 88 √

10 D A 96 √

11 D P 94 √

12 D A P 98 √

13 D C N 92 √

14 D K 96 √

15 D S 84 √

16 D H I 72 √

17 F A 88 √

18 Ft 92 √

19 F H 90 √

20 F N A 84 √

21 F Y S 94 √

22 G P T 98 √

23 I J F 94 √

24 I N 92 √

25 I M H 90 √

26 I N 96 √

27 K W 86 √

28 L J 86 √

29 V O 90 √

30 Y K 96 √

31 Y C 88 √

32 Y P 90 √

Jumlah 2866 30 2

KKM 75

Persentase 94 % 6 %

Tertinggi 98

Terendah 72

Rata-rata 89,56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

80

Berdasarkan tabel 28 di atas menunjukkan bawa pada siklus II yang

nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %, sedangkan siswa yang

nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 orang atau 6 %. Rata-rata nilai siswa

pada silklus II adalah 89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Untuk

mengetahui prestasi belajar siswa pada siklus II ditunjukkan dalam tabel

persentase berikut.

Tabel 29: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No Kriteria

Kriteria

Prestasi

belajar

Frekuensi Persentase Rata-

rata

1 Sangat Tinggi 90% - 100 % 19 59,37 89,56

2 Tinggi 80 % -89 % 11 34,37

3 Cukup 70 % - 79 % 2 6,25

4 Kurang 60 % - 69 % 0 0

5 Sangat Kurang 0 % -59 % 0 0

Jumlah 32 100

Gambar VIII : Prestasi Belajar Siswa Siklus II

60%

34%

6%

0% 0%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

81

f. Refleksi Siklus II

Sama seperti siklus pertama, pada siklus kedua juga dilakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran, hasil observasi, kegiatan belajar dan prestasi

belajar siswa. Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) tidaklah luput dari kekurangan-kekurangan.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) memberikan manfaat kepada siswa dalam proses

pembelajaran. Selain itu materi yang diberikan dapat dipahami, sedangkan

hambatanya terkadang siswa merasa bosan karena selau berdiskusi kelompok,

sementara ada siswa yang lebih senang kalau kerja secara individu.

Selain terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, refleksi juga dilakukan

terhadap kegiatan belajar dan prestasi siswa setelah mengunkan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada

siklus kedua ini terlihat motivasi terlihat lebih baik terbukti dengan meningkatnya

nilai rata-rata motivasi belajar siswa dibandingkan dengan siklus pertama. Hal ini

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperati tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar sejarah siswa pada siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

82

B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik

1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa

Untuk melihat kegiatan belajar sejarah siswa sebelum dan setelah

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student

Teams Acheavement Division (STAD), peneliti melakukan analisis komparatif

terhadap kegiatan belajar sejarah sswa. Hasil analisis komparatif kegiatan belajar

sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri Ngaglik dapat dilihat tabel berikut:

a. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dengan

Siklus I

Tabel 30: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Siklus

dengan Siklus I

On task

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

PP Skl I J % N T Te

1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran 24 26 2 6,25 √

2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru 23 26 3 9,37 √

3 Siswa menanggapi pembahasan

pelajaran 5 5 0 0 √

4 Siswa mencatat hal-hal penting 7 5 2 6,25 √

5 Siswa mengerjakan tugas

dengan baik 24 26 2 6,25 √

6 Siswa bertanya kepada guru 3 4 1 3,12 √

7 Siswa membawa buku paket 26 26 0 0 √

8 Siswa menjawab pertanyaan

guru dengan baik 4 4 0 0 √

9 Siswa aktif berkerja sama

dalam proses pembelajaran 24 27 3 3,12 √

10 Siswa berani mengemukakan

pendapat di depan kelas 4 6 2 6,25 √

11 Siswa mengambil giliran 9 12 3 9,37 √

12 Siswa bertanya kepada

kelompok yang berpresentasi 3 5 2 6,25 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

83

Off task

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

PP Skl I J % N T Te

1 Siswa tidak memperhatikan

pembelajaran 19 15 4 12,5 √

2 Siswa main handphone 6 4 2 6,25 √

3 Siswa ribut di dalam kelas 12 11 1 3,12 √

4 Siswa keluar masuk kelas 0 0 0 0 √

5 Siswa tidur di dalam kelas 8 7 1 3,12 √

Keterangan:

PP : Pra Penelitian

SKLI : Siklus I

J : Jumlah

% : Persentase

N : Naik

T : Turun

Te : Tetap

Dari tabel 30 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah

kelas antara pra penelitian ke siklus I dari tabel on task, menunjukkan bahwa ada

aspek yang mengalami penurunan yaitu mencatat hal-hal penting, sedangkan

aspek lain seperti siswa siap mengikuti proses pembelajaran, memperhatikan

penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas dengan baik,

bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, aktif

bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan pendapat,

mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan peningkatan.

Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra siklus dengan

siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek tidak

memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam kelas dan

tidur di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

84

Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan

bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal

positif dan penurunan dalam hal negatif.

Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan

bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal

positif dan penurunan dalam hal negatif.

b. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa antara Siklus I dengan

Siklus II

Tabel 31 : Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I

dengan Siklus II

On task

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

Skl I Skl II J % N T Te

1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran 26 30 4 12,5 √

2 Siswa memperhatikan penjelasan

guru 26 27 1 3,12 √

3 Siswa menanggapi pembahasan

pelajaran 5 8 3 9,37 √

4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 11 6 18,75 √

5 Siswa mengerjakan tugas dengan

baik 26 30 4 12,4 √

6 Siswa bertanya kepada guru 4 10 6 18,75 √

7 Siswa membawa buku paket 26 29 3 9,37 √

8 Siswa menjawab pertanyaan guru

dengan baik 4 8 4 12,4 √

9 Siswa aktif berkerja sama dalam

proses pembelajaran 27 30 3 9,37 √

10 Siswa berani mengemukakan

pendapat di depan kelas 6 8 2 6,25 √

11 Siswa mengambil giliran 12 14 1 3,12 √

12 Siswa bertanya kepada kelompok

yang berpresentasi 5 9 4 12,4 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

85

Off task

No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan

Skl I Skl II J % N T Te

1 Siswa tidak memperhatikan

pembelajaran 15 11 4 12,5 √

2 Siswa main handphone 4 2 2 6,25 √

3 Siswa ribut di dalam kelas 11 6 6 18,75 √

4 Siswa keluar masuk kelas 0 0 0 0 √

5 Siswa tidur di dalam kelas 7 2 1 3,12 √

Dari tabel 31 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah

siswa antara siklus pertama dengan siklus kedua, On task menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan dalam hal siswa siap mengikuti proses pembelajaran,

memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas

dengan baik, bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan

guru, aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan

pendapat, mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan

peningkatan. Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra

siklus dengan siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek

tidak memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam

kelas dan tidur di dalam kelas.

Berdasarkan hasil komparasi antara siklus pertama dengan siklus kedua

dalam hal on task menunjukkan peningkatan dan off task menunjukkan

penurunan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan dalam hal on task dan

penurunan dalam hal off task yang terjadi pada siklus kedua sangat menunjang

terwujudnya peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa pada siklus

kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

86

2. Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Untuk melihat peningkatan motivasi belajar sejarah siswa sebelum dan

setelah menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) akan disajikan di tabel berikut:

Tabel 32: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra Penelitian

dengan Siklus I

No Nama Siswa Motivasi Selisih Keterangan

PP Sik I J % N T Te

1 A H K 84,50 93,1 8,6 8,6 √

2 A D 69,00 77,1 8,1 8,1 √

3 A I 76,00 78,3 2,3 2,3 √

4 A S P 78,50 84 5,5 5,5 √

5 C H B 70,50 73,7 3,2 3,2 √

6 B C W 67,00 70,9 3,9 3,9 √

7 C A G 68,00 78,3 10,3 10,3 √

8 C A 76,00 80 4 4 √

9 C L S 67,50 77,7 10,2 10,2 √

10 D A 66,50 83,4 16,9 16,9 √

11 D P 59,50 69,7 10,2 10,2 √

12 D A P 69,50 71,4 1,9 1,9 √

13 D C N 68,00 73,7 5,7 5,7 √

14 D K 77,00 84 7 7 √

15 D S 71,50 74,9 3,4 3,4 √

16 D H I 78,50 80 1,5 1,5 √

17 F A 69,50 76 6,5 6,5 √

18 Ft 71,50 75,4 3,9 3,9 √

19 F H 70,00 74,9 4,9 4,9 √

20 F N A 77,00 78,3 1,3 1,3 √

21 F Y S 66,00 76,6 10,6 10,6 √

22 G P T 59,00 67,4 8,4 8,4 √

23 I J F 68,00 78,3 10,3 10,3 √

24 I N 79,50 80,6 1,1 1,1 √

25 I M H 72,00 78,9 6,9 6,9 √

26 I N 77,50 77,7 0,2 0,2 √

27 K W 69,00 72,6 3,6 3,6 √

28 L J 59,00 64 5 5 √

29 V O 60,50 64 3,5 3,5 √

30 Y K 68,50 73,1 4,6 4,6 √

31 Y C 69,00 71,4 2,4 2,4 √

32 Y P 68,50 81,7 13,2 13,2 √

Jumlah 2252 2441,14

Rata-rata 70,38 76

Tertinggi 84,50 93,1

Terendah 59,00 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

87

Keterangan:

SikI : Siklus I

SikII : Siklus II

J : Jumlah

% : Persentase

N : Naik

T : Turun

Te : Tetap

Tabel 32 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus

pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa secara keseluruhan mengalami

peningkatan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama

penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

mengalami peningkatan.

Tabel 33: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I dengan

Siklus II

No Nama Siswa Motivasi Selisih Keterangan

Sik I Sik II J % N T Te

1 A H K 93,1 94, 0,9 0,9 √

2 A D 77,1 85,1 8 8 √

3 A I 78,3 95,4 17,1 17,1 √

4 A S P 84 85,1 1,1 1,1 √

5 C H B 73,7 73,7 0 0

6 B C W 70,9 86,8 15,9 15,9 √

7 C A G 78,3 80,5 2,2 2,2 √

8 C A 80 91,4 11,4 11,4 √

9 C L S 77,7 70,2 7,5 -7,5

10 D A 83,4 93,7 10,3 10,3 √

11 D P 69,7 72,5 2,8 2,8 √

12 D A P 71,4 74,8 3,4 3,4 √

13 D C N 73,7 86,2 12,5 12,5 √

14 D K 84 96 12 -12 √

15 D S 74,9 78,2 3,3 3,3 √

16 D H I 80 97,7 17,7 17,7 √

17 F A 76 71,4 -4,6 4,6 √

18 Ft 75,4 78,8 3,4 3,4 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

88

19 F H 74,9 86,2 11,3 11,3 √

20 F N A 78,3 81,1 2,8 2,8 √

21 F Y S 76,6 71,4 -5,2 -5,2 √

22 G P T 67,4 64 -3,4 -3,4 √

23 I J F 78,3 85,7 7,4 7,4 √

24 I N 80,6 86,8 6,2 6,2 √

25 I M H 78,9 87,4 8,5 8,5 √

26 I N 77,7 87,4 9,7 9,7 √

27 K W 72,6 66,2 -6,4 -6,4 √

28 L J 64 73,7 9,7 9,7 √

29 V O 64 87,4 23,4 23,4 √

30 Y K 73,1 74,8 1,7 1,7 √

31 Y C 71,4 81,1 9,7 9,7 √

32 Y P 81,7 89,7 8 8 √

Jumlah 2441,14 2636,6

Rata-rata 76 82,393

Tertinggi 93,1 94

Terendah 64 64

Keterangan:

SikI : Siklus I

SikII : Siklus II

J : Jumlah

% : Persentase

N : Naik

T : Turun

Te : Tetap

Tabel 33 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus

pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa mengalami peningkatan. Namun

jika dilihat secara perorangan ada beberapa siswa mengalami penurunan namun

tidak mempengarugi keberhasilan pada siklus II ini.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama

penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

mengalami peningkatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

89

Tabel 34 : Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa

No Skala

Motivasi Kriteria

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

f % Rata-

rata f %

Rata-

rata f %

Rata-

rata

1 90-100 Sangat

Tinggi 0 0,0

70,38

1 3,1

76

7 23,3

82,39

3

2 80-89 Tinggi 2 6,3 7 21,9 13 43,3

3 70-79 Cukup 14 43,8 21 65,6 10 33,3

4 60-69 Kurang 14 43,8 3 9,4 2 6,7

5 0-59 Sangat

Kurang 2 6,3 0 0,0 0 0,0

Jumlah 32 100 32

100 32 100

Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat kurang

90-100 80-89 70-79 60-69 0-59

Kondisi Awal f Kondisi Awal % Siklus I f

Siklus I % Siklus II f Siklus II %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

90

3. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Untuk melihat peningkatan prestasi belajar sejarah siswa sebelum dan

setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD). Peneliti melakukan analisis komparatif seperti

yang dilakukan motivasi. Berikut ini disajikan analisis komparatif prestasi belajar

sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik:

Tabel 35 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS I

SMA Negeri 2 Ngaglik

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tunta

s

Nilai Tuntas

Tidak

Tunta

s

1 AHK 77 √ 80 √ 90 √

2 A D 70 √ 82 √ 96 √

3 A I 78 √ 84 √ 74 √

4 A S P 68 √ 62 √ 80 √

5 Chb 77 √ 78 √ 88 √

6 B C 72 √ 76 √ 86 √

7 CAG 73 √ 78 √ 88 √

8 CA 79 √ 89 √ 90 √

9 C L S 77 √ 80 √ 88 √

10 D A 76 √ 82 √ 96 √

11 D P 78 √ 82 √ 94 √

12 DPA 70 √ 74 √ 98 √

13 DCN 74 √ 82 √ 92 √

14 D K 78 √ 82 √ 96 √

15 D S 72 √ 78 √ 84 √

16 D H I 74 √ 80 √ 72 √

17 F A 67 √ 71 √ 88 √

18 Ft 78 √ 84 √ 92 √

19 F H 71 √ 80 √ 90 √

20 F N 71 √ 80 √ 84 √

21 F Y S 77 √ 84 √ 94 √

22 G P T 74 √ 74 √ 98 √

23 I J F 73 √ 76 √ 94 √

24 I N 75 √ 82 √ 92 √

25 I M H 76 √ 82 √ 90 √

26 I N 74 √ 78 √ 96 √

27 K W 74 √ 78 √ 86 √

28 L J 76 √ 74 √ 86 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

91

29 V O 77 √ 82 √ 90 √

30 Y K 68 √ 76 √ 96 √

31 Y C 70 √ 74 √ 88 √

32 Y P 72 √ 76 √ 90 √

Jumlah 2366 14 18 2531 26 6 2866

Perentase 44 56 81 19 94 6

Rata-rata 73,94 78,75 89,56

Tertinggi 79 89 98

Terendah 67 62 72

Berdasarkan tabel 35 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Pada pra

peneliian rata-rata nilai sejarah siswa adalah 73,94 dengan nilai tertinggi 79 dan

nilai terendah 67. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 14 siswa atau 44%

dan jumlah siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 18 atau 56%

Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) pada siklu pertama terjadi peningkatan, rata-rata

nilai sejarah siswa disiklus pertama adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan

nilai terendah 62. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 26 siswa atau 81%

dan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 6 siswa atau 19 %

Pada siklus kedua, juga terjadi penningkatan rata-rata nilai sejarah siswa

setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) pada siklus kedua rata-rata nilai sejarah siswa

89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Siswa yang nilainya

mencapai KKM adalah 30 atau 94% , sedangkan siswa yang nilainya tidak

mencapai KKM 2 siswa atau 6%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

92

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah, dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari tabl berikut:

Tabel 36 : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I SMA

Negeri 2 Ngaglik.

Keterangan Pra Penelitian Siklus I Siklus II

Rata-rata 73,94 78,75 89,56

Nilai tertinggi 79 89 98

Nilai terendah 67 62 72

Tuntas 44% 81 % 94 %

Tidak tuntas 56% 19 % 6 %

Secara individu peningkatan prestasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 37 : Analisis komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I

SMA Negeri 2 Ngaglik.

No Nama Prestasi Slsh Ket Prestasi Selisih Ket

awal SiklusI Siklus II

1 A H K 77 80 3 Meningkat 90 10 Meningkat

2 A D 70 82 12 Meningkat 96 14 Meningkat

3 A I 78 84 6 Meningkat 74 -10 Menurun

4 A S P 68 62 -6 Menurun 80 18 Meningkat

5 Chb 77 78 1 Meningkat 88 10 Meningkat

6 B C W 72 76 4 Meningkat 86 10 Meningkat

7 C A G 73 78 5 Meningkat 88 10 Meningkat

8 C A 79 89 10 Meningkat 90 11 Meningkat

9 C L S 77 80 3 Meningkat 88 8 Meningkat

10 D A 76 82 6 Meningkat 96 14 Meningkat

11 D P 78 82 4 Meningkat 94 12 Meningkat

12 D A P 70 74 4 Meningkat 98 24 Meningkat

13 D C N 74 82 8 Meningkat 92 10 Meningkat

14 D K 78 82 4 Meningkat 96 14 Meningkat

15 D S 72 78 6 Meningkat 84 6 Meningkat

16 D H I 74 80 6 Meningkat 72 -8 Menurun

17 F A 67 71 4 Meningkat 88 17 Meningkat

18 Ft 78 84 6 Meningkat 92 8 Meningkat

19 F H 71 80 9 Meningkat 90 10 Meningkat

20 F N A 71 80 9 Meningkat 84 4 Meningkat

21 F Y S 77 84 7 Meningkat 94 10 Meningkat

22 G P T 74 74 0 Meningkat 98 24 Meningkat

23 I J F 73 76 3 Meningkat 94 18 Meningkat

24 I N 75 82 7 Meningkat 92 10 Meningkat

25 I M H 76 82 6 Meningkat 90 8 Meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

93

26 I N 74 78 4 Meningkat 96 18 Meningkat

27 K W 74 78 4 Meningkat 86 8 Meningkat

28 L J 76 74 -2 Meningkat 86 12 Meningkat

29 V O 77 82 5 Meningkat 90 8 Meningkat

30 Y K 68 76 8 Meningkat 96 20 Meningkat

31 Y C 70 74 4 Meningkat 88 14 Meningkat

32 Y P 72 76 4 Meningkat 90 14 Meningkat

Jumlah 2366 2520 2866

Rata-rata 73,94 78,75 89,56

Tinggi 79 89 98

Rendah 67 62 72

Berdasarkan analisis komparatif prestasi belajar sejarah siswa secara

individu menjunjukan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD) pada siklus I dan II nilai

yang diperoleh mengalami kenaikan dan penurunan. Secara lebih rinci

meningkatnya prestasi pada pelajaran sejarah dari data awal sampai siklus II dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 38 : Komparasi Prestasi Belajar Sejarah dari Pra siklus, siklus I dan

siklus II

No Skala

Prestasi

Kriteri

a

Kondisi awal Siklus I Siklus II

F % Rata-

rata

F % Rata-

rata

F % Rata-

rata

1 90 - 100 Sangat

Tinggi 0 0

73,94

0 0

78,75

19 59,37

89,56

2 80 - 89 Tinggi 0 0 17 53,12 11 34,37

3 70 – 79 Cukup 29

90,

63 14 43,75 2 6,25

4 60 – 69 Kurang

Tinggi 3 9,3

8 1 3,12 0 0

5 0 -59 Sangat

kurang 0 0 0 0 0 0

Jumlah 32 100 32 100 32 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

94

Gambar X : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Berdasarkan tabel 42 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata keadaan awal 73,94 pada

siklus I meningkat menjadi 78,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,56.

Serta dari kategori sangat tinggi terlihat pada kondisi awal dan siklus I 0 siswa,

dan pada siklus II menjadi 19 siswa atau 59,37 %. Pada sekor tinggi terlihat pada

kondisi awal 0 menjadi 17 atau 53,12% pada siklus I dan siklus II menjadi 11

siswa atau 34,37% . Pada kategori cukup tinggi terlihat pada kondisi awal 29

siswa atau 90,63,% pada siklus I dan siklus II menurun menjadi 2 siswa atau 6,25

%. Pada kategori kurang tinggi terlihat pada kondisi awal 3 siswa atau 9,38%

menjadi 1 siswa atau 3, 12 % pada siklus I dan pada siklus II menurun menjadi 0.

Pada kategori sangat kurang terlihat pada kondisi awal 0 menjadi 0 dan pada

siklus I dan II juga tetap 0.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

f % f % f %

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

90-100 Sangat Tinggi 80-89 Tinggi

70-79 Cukup 60-69 Kurang

0-59 sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

95

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan

Berdasarkan dekripsi pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian yang

diuraikan sebelumnya, maka pada bagian ini akan membahas mengenai indikator

keberhasilan dalam penelitian ini yaitu terlaksananya pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Persentase nilai rata-rata tes ahir siklus II lebih tinggi dari persentase niali rata-

rata tes akhir siklus I.

Lebih jelasnya data hasil penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua,

berikut disajikan hasil penelitian terhadap motivasi dan prestasi belajar sejarah

siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.

1. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui secara langsung pada saat

proses pembelaran di kelas. Pada siklus pertama dan siklus kedua motivasi bejar

siswa mengalami peningkatan. Ini berarti penggunaan model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa. Karena dalam pelaksanaan menekankan siswa untuk siap dalam

proses pembelajaran seperti memperhatikan guru, mencatat, bertanya, menjawab

pertanyaan, aktif, mengambil giliran, mengemukakan pendapat. Sementara dalam

hal negatif terjadi penurunan terutama siswa tidak memperhatikan pembelajaran,

ribut di dalam kelas, dan keluar masuk kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

96

Peningkatan dalam kegiatan belajar siswa tersebut sangat mempengaruhi

motivasi belajar sejarah siswa karena kegiatan belajar sisa selama pembelajaran

berlangsung merupakan wujud motivasi belajar siswa. Pada pra siklus nilai rata-

rata motivasi belajar siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 70,38,

sedangkan pada siklus pertama peneliti menerapkan model pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD) meningkat menjadi 76. Pada siklus kedua

nilai rata-rata adalah 82,39. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan

motivasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Terjadinya

peningkatan motivasi belajar sejarah tersebut karena siswa sudah paham dengan

langkah-langkah pembelajaran model Student Teams Achievement Division

(STAD) dan siswa mulai merasakan nyaman dalam setiap proses pembelajaran.

Menurut Syaiful Bahri, tumbuhnya motivasi berasal dari dalam diri pribadi

seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar

diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”.42 Peningkatan motivasi pda siklus

pertama dan kedua tidak lepas dari kedua faktor tersebut. Peningkatan motivasi

yang terjadi pada siklus kedua dapat disebabkan oleh faktor dari dalam siswa dan

dari luar diri siswa. Faktor pendorong peningkatan motivasi belajar dalam diri

siswa tersebut disebabkan oleh keinginan belajar yang terdapat dalam dirinya

untuk aktif mengikuti pembelajaran. Sementara faktor pendorong di luar diri

siswa tersebut disebabkan oleh cara mengajar yang tidak monoton, dan penerapan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) yang

42 Syaiful Bahri J, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

97

mengutamakan kerja sama antara siswa, sehingga dengan terjalinnya kerja sama

yang baik antara siswa yang satu dengan siswa lainnya dapat merangsang

keinginan untuk belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut.

2. Prestasi Belajar sejarah

Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, pada

pra penelitian atau sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) , hanya 14 siswa atau 44% yang

nilainya mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75, siswa yang nilainya tidak

mencapai KKM berjumlah 18 atau 58% dengan nilai rata-rata siswa pada pra

penelitian adalah 73,94.

Pada siklus pertama, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27

orang atau 81% sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 5 orang

atau 19%. Adapun nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 78,75. Pada siklus

kedua, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %,

sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 siswa atau 6%.

Adapun nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus kedua adalah 89,56 %

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa

kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik ditandai dengan naiknya jumlah dan

persentase siswa yang nilainya mencapai KKM. Selain itu peningkatan prestasi

belajar sejarah siswa juga ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata dari pra

penelitian adalah 73,94 pada siklus pertama rata-rata nilai siswa adalah 78,75 dan

meningkat lagi pada siklus kedua nilai rata-rata siswa 89,56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

98

Tercapainya hasil belajar yang optimal tersebut, tidak terlepas dari banyak

aspek yang mendukung selama proses pembelajaran dalam kelas. Selama proses

pembelajran sejarah mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, peneliti telah

menunjukkan menunjukkan tindakan-tindakan yang memang seharusnya

dilakukan seorang peneliti dalam pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Selain itu juga dengan meningkatnya motivasi belajar sejarah siswa maka prestasi

belajar siswa juga mengalami peningkatan. Semakin siswa aktif di dalam kelas

maka prestasinya pun semakin meningkat karena siswa tersebut sangat kooperatif

dalam mengikuti pembelajaran sejarah di kelas.

Secara umum tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran

koopereatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkat

prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dikarenakan

siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil

penelitian siklus I dan siklus II maka penelitian tidak di lanjutkan ke siklus

berikutnya, karena hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II telah sesuai

dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan motivasi

dan prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPS I SMA

Negeri 2 Ngaglik dan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI

IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan

skor rata-rata motivasi belajar siswa pada keadaan awal adalah 70,38,

kemudian setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama meningkat menjadi

76 atau 5,62% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,39 atau 3,9%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI

IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan

baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-rata. Dari segi KKM sekolah

dengan nilai 75, pada keadaan awal14 siswa atau 44% a, meningkat pada siklus

I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa

atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa yaitu keadaan

awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75 atau 4,81%, pada siklus II

meningkat 89,56 atau 10,88%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

100

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar sejarah siswa, yaitu:

1. Bagi Lembaga Pendidikan/Sekolah

Penelitian yang dilakukan terhadap pembelajaran sejarah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) yang bertujuan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

sejarah, ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar sejarah. Untuk itu

diharapkan bagi lembaga pendidikan atau sekolah untuk dapat mendukung setiap

uapaya untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah.

2. Bagi Guru

Guru disarankan untuk lebih berinisiatif dalam pengunaan berbagai

macam model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas,

terutama model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) yang sudah diterapkan dalam penelitian ini.

3. Bagi Peserta Didik

Dalam Proses pembelajaran diharapkan siswa untuk dapat lebih aktif dan

tidak selalu berpatokan pada guru, agar kemampuan siswa semakin berkembang.

Selain itu, siswa diharapkan berani untuk memberikan saran kepada guru jika

proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan monoton sehingga membuat

siswa kurang nyaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

101

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin Hatibe. 2012. Meodologi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Suka

Press.

Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar.

Yogyakarta: Liberty.

I Gede Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan.

Semarang: Satya Wacana.

Isjoni dan Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kompri. 2005. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kunandar. 2008. langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Muhamad Hosnan. 2013. Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam

Pembelajaran Abad XII: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Muhamad Rahman dan Sofan Amri. 2014. Model Pembelajaran “ARIAS”

(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif

Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013.

Jakarta: Prestasi Pustaka,

Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung.

PT. Remaja Roedakarya.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor belajar yang mempengaruhinya. Jakarta

Rineka Cipta.

Sugiono. 2009. Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suharsimi Arikunto. 2008. Managemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Akasara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

102

Taniredja Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

Zaenal Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

105

SILABUS

MATA PELAJARAN SEJARAH (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 NGAGLIK

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas : XI

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

106

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

1.1 Menghayati nilai-nilai

peradaban dunia yang

menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan

yang Maha Esa.

2.1 Mengembangkan sikap

jujur, rasa ingin tahu,

tanggungjawab, peduli,

santun, cinta damai

dalam mempelajari

peristiwa sejarah

sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia.

2.2 Menunjukan sikap

cinta tanah air, nilai-

nilai rela berkorban dan

kerjasama yang

dicontohkan para

pemimpin pada masa

pergerakan nasional,

meraih dan

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

107

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

3.1 Menganalisis sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha untuk

menentukan faktor

yang berpengaruh

dalam kehidupan

masyarakat Indonesia

pada masa itu dan masa

Kerajaan-

Kerajaan Besar

Indonesia pada

Masa

Kekuasaan

Hindu-Buddha

dan Islam

Sistem

pemerintahan

, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat

Mengamati:

Membaca buku teks tentang sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-kerajaan besar

Hindu-Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

klarifikasi dan perluasan bahan

Tugas: Membuat analisis

mengenai sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam

yang berpengaruh

pada kehidupan

masyarakat Indonesia

16 jp Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Sumber lain

yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

108

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

kini.

3.2 Menganalisis sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Islam

untuk menentukan

faktor yang

berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia pada itu dan

masa kini.

4.1 Menyajikan warisan

sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha yang

berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini,

dalam bentuk tulisan

dan media lain.

Indonesia

pada masa

kerajaan-

kerajaan

besar Hindu-

Buddha yang

berpengaruh

pada

kehidupan

masyarakat

Indonesia

masa kini.

Sistem

pemerintahan

, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat

Indonesia

pada masa

kerajaan-

kerajaan

besar Islam

di Indonesia

yang

berpengaruh

pada

kehidupan

masyarakat

analisis mengenai sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-kerajaan besar

Hindu-Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi

terkait dengan sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada masa

kerajaan-kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini,

melalui bacaan dan sumber lain

yang tersedia.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data

yang didapat dari bacaan dan

sumber lain yang terkait mengenai

sistem pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada masa

kerajaan-kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang

masa kini. Peserta

didik boleh memilih

salah satu pokok

bahasan yang

tercantum dalam

Materi Pokok ini.

Observasi: mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai laporan

tertulis hasil analisis

mengenai sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam

yang berpengaruh

pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

109

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.2 Menyajikan hasil

identifikasi warisan

sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Islam di

Indonesia yang

berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini,

dalam bentuk tulisan

dan media lain.

Indonesia

masa kini.

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat laporan hasil analisis

dalam bentuk tulisan dan atau

media lain mengenai sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-kerajaan besar

Hindu-Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

Tes:

Menilai menganalisis

tentang sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam

yang berpengaruh

pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini.

3.3 Menganalisis

keterkaitan antara

pemikiran dan

peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara

lain: Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa

lain di dunia pada masa

Peristiwa di

Eropa yang

Berpengaruh

terhadap

Kehidupan

Umat Manusia

Pemikiran

dan

peristiwa-

peristiwa

penting di

Eropa antara

lain:

Mengamati:

Membaca buku teks tentang

pemikiran dan peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance,

Reformasi Gereja, Revolusi

Industri dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa Indonesia dan

bangsa lain di dunia pada masa itu

dan masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

Tugas: Membuat karya tulis

tentang salah satu

pemikiran dan

peristiwa-peristiwa

penting di Eropa

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

16 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/ media

lain yang

tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

110

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

itu dan masa kini.

4.3 Membuat karya tulis

tentang pemikiran dan

peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara

lain: Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi Gereja,

Revolusi Industri yang

berpengaruh bagi

Indonesia dan dunia.

Merkantilism

e,

Renaissance,

Reformasi

Gereja,

Revolusi

Industri dan

pengaruhnya

bagi

kehidupan

bangsa

Indonesia dan

bangsa lain di

dunia pada

masa itu dan

masa kini.

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman tentang pemikiran serta

peristiwa-peristiwa penting di

Eropa antara lain: Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan pengaruhnya

bagi kehidupan bangsa Indonesia

dan bangsa lain di dunia pada masa

itu dan masa kini.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data dan informasi

terkait dengan pemikiran dan

peristiwa-peristiwa penting di

Eropa antara lain: Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan pengaruhnya

bagi kehidupan bangsa Indonesia

dan bangsa lain di dunia pada masa

itu dan masa kini, melalui bacaan

dan sumber-sumber lainnya yang

terkait sesuai dengan pertanyaan

yang diajukan peserta didik yang

bersangkutan.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data

yang didapat dari bacaan dan

sumber lain yang terkait mengenai

Indonesia dan bangsa

lain di dunia pada

masa itu dan masa

kini.

Observasi :

Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai karya tulis

peserta didik tentang

pemikiran dan

peristiwa-peristiwa

penting di Eropa

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa

lain di dunia pada

masa itu dan masa

kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

111

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

pemikiran dan peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance,

Reformasi Gereja, Revolusi

Industri dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa Indonesia dan

bangsa lain di dunia pada masa itu

dan masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat karya tulis mengenai

pemikiran dan peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance,

Reformasi Gereja, Revolusi

Industri dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa Indonesia dan

bangsa lain di dunia pada masa itu

dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis tentang

pemikiran dan

peristiwa-peristiwa

penting di Eropa

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi Gereja,

Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa

lain di dunia pada

masa itu dan masa

kini.

3.4 Menganalisis

keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar

dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) dan

kehidupan umat

manusia pada masa itu

dan masa kini.

Revolusi Besar

Dunia dan

Pengaruhnya

Terhadap Umat

Manusia

Revolusi-

revolusi besar

dunia

(Perancis,

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai

keterkaitan antara revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan Indonesia) dan

kehidupan umat manusia pada masa

itu dan masa kini.

Menanya:

Tugas: Membuat tulisan dan

atau media lain

mengenai keterkaitan

antara revolusi-

revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan

Indonesia) dan

20 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Gambar

Revolusi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

112

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.4 Menyajikan hasil

analisis tentang

revolusi-revolusi besar

dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) serta

pengaruhnya terhadap

kehidupan umat

manusia dalam bentuk

tulisan dan media lain.

Amerika,

Cina, Rusia

dan

Indonesia)

dan

kehidupan

umat manusia

pada masa itu

dan masa

kini.

Menanya untuk mendapatkan

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman mengenai keterkaitan

antara revolusi-revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) dan kehidupan umat

manusia pada masa itu dan masa

kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi

mengenai keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) dan kehidupan umat

manusia pada masa itu dan masa

kini, melalui bacaan dan sumber-

sumber lainnya yang terkait, sesuai

dengan pertanyaan yang diajukan

peserta didik.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data

yang didapat mengenai keterkaitan

antara revolusi-revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) dan kehidupan umat

manusia pada masa itu dan masa

kehidupan umat

manusia pada masa

itu dan masa kini

sesuai dengan

pertanyaan yang

diajukan oleh peserta

didik. Peserta didik

memilih peristiwa

yang sesuai dengan

pertanyaan yang

diajukannya.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai tulisan dan

atau media lain

mengenai keterkaitan

antara revolusi-

revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan

Indonesia) dan

kehidupan umat

revolusi besar

dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

113

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

kini, melalui bacaan dan sumber-

sumber lainnya.

Mengomunikasikan:

Membuat laporan dalam bentuk

tulisan dan media lain mengenai

keterkaitan antara revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan Indonesia) dan

kehidupan umat manusia pada masa

itu dan masa kini, melalui bacaan

dan sumber-sumber lainnya.

manusia pada masa

itu dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis

keterkaitan antara

revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia

dan Indonesia) dan

kehidupan umat

manusia pada masa

itu dan masa kini.

3.5 Menganalisis hubungan

perkembangan faham-

faham besar seperti

nasionalisme,

liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme dengan

gerakan nasionalisme

di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa kini.

4.5 Menyajikan hasil

analisis tentang

Ideologi,

Perang Dunia

dan

Pengaruhnya

terhadap

Gerakan

Kemerdekaan

di Asia dan

Afrika.

Perkembanga

n faham-

faham besar

seperti

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai

hubungan perkembangan faham-

faham besar seperti nasionalisme,

liberalisme, sosialisme, demokrasi,

Pan Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman mengenai hubungan

Tugas: Membuat tulisan dan

atau media lain

mengenai hubungan

perkembangan

faham-faham besar

seperti nasionalisme,

liberalisme,

sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme dengan

gerakan nasionalisme

di Asia-Afrika pada

12 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Sumber lain

yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

114

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

hubungan

perkembangan faham-

faham besar seperti

nasionalisme,

liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme dengan

gerakan nasionalisme

di Asia-Afrika dalam

bentuk tulisan dan

media lain.

nasionalisme,

liberalisme,

sosialisme,

demokrasi,

Pan

Islamisme

dengan

gerakan

nasionalisme

di Asia-

Afrika pada

masa itu dan

masa kini.

perkembangan faham-faham besar

seperti nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi, Pan

Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa kini.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data dan informasi

terkait dengan pertanyaan dan

materi mengenai hubungan

perkembangan faham-faham besar

seperti nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi, Pan

Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa kini, sesuai

dengan pertanyaan yang

diajukannya.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data

yang didapat dari bacaan dan

sumber lain yang terkait mengenai

hubungan perkembangan faham-

faham besar seperti nasionalisme,

liberalisme, sosialisme, demokrasi,

Pan Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa

kini. Peserta didik

membuat tulisan

mengenai salah satu

peristiwa yang

dipilihnya.

Observasi:

mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai tulisan dan

atau media lain

mengenai hubungan

perkembangan

faham-faham besar

seperti nasionalisme,

liberalisme,

sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme dengan

gerakan nasionalisme

di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa

kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

115

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

masa itu dan masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat laporandalam bentuk

tulisan dan atau media lain

mengenai hubungan perkembangan

faham-faham besar seperti

nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi, Pan

Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis

hubungan

perkembangan

faham-faham besar

seperti nasionalisme,

liberalisme,

sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme dengan

gerakan nasionalisme

di Asia-Afrika pada

masa itu dan masa

kini.

3.6 Menganalisis pengaruh

PD I dan PD II

terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi

dan hubungan

internasional (LBB,

PBB), pergerakan

nasional dan regional.

4.6 Menyajikan hasil

Perang Dunia

dan

Kelembagaan

Dunia

Pengaruh PD

I dan PD II

terhadap

kehidupan

politik,

sosial-

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi

dan hubungan internasional (LBB,

PBB), pergerakan nasional dan

regional.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

Tugas:

Membuat tulisan dan

atau media lain

mengenai pengaruh

PD I dan PD II

terhadap kehidupan

politik, sosial-

ekonomi dan

hubungan

internasional (LBB,

20 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/media

lain yang

tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

116

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

evaluasi tentang

pengaruh PD I dan PD

II terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi

dan hubungan

internasional (LBB,

PBB), pergerakan

nasional dan regional

dalam bentuk tulisan

dan media lain.

ekonomi dan

hubungan

internasional

(LBB, PBB),

pergerakan

nasional dan

regional.

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman mengenai pengaruh PD

I dan PD II terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi dan

hubungan internasional (LBB,

PBB), pergerakan nasional dan

regional.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan informasi

mengenai pengaruh PD I dan PD II

terhadap kehidupan politik, sosial-

ekonomi dan hubungan

internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan regional,

melalui bacaan serta sumber-

sumber lain yang terkait, sesuai

dengan pertanyaannya.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data

yang didapat dari bacaan dan

sumber lain yang terkait untuk

menyimpulkan keterkaitan

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi

dan hubungan internasional (LBB,

PBB), pergerakan nasional dan

regional.

PBB), pergerakan

nasional dan regional,

sesuai dengan

pilihannnya.

Observasi:

Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai tulisan dan

atau media lain

mengenai pengaruh

PD I dan PD II

terhadap kehidupan

politik, sosial-

ekonomi dan

hubungan

internasional (LBB,

PBB), pergerakan

nasional dan regional.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

117

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk tulisan

dan atau media lain mengenai

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi

dan hubungan internasional (LBB,

PBB).

pengaruh PD I dan

PD II terhadap

kehidupan politik,

sosial-ekonomi dan

hubungan

internasional (LBB,

PBB), pergerakan

nasional dan regional.

3.7 Menganalisis

pengaruh

imperialisme dan

kolonialisme Barat di

Indonesia dalam

bidang politik,

ekonomi, sosial-

budaya, pendidikan

dan agama serta

perlawanan kerajaan

Indonesia terhadap

imperialisme dan

kolonialisme Barat.

3.8 Menganalisis peran

Sumpah Pemuda bagi

kehidupan

kebangsaan di

Indonesia pada masa

itu dan masa kini.

Kebangkitan

Heroisme dan

Kesadaran

Kebangsaan

Pengaruh

imperialisme

dan

kolonialisme

Barat di

Indonesia

Sumpah

Pemuda

Pendudukan

meliter

Jepang di

Indonesia.

Akar-akar

nasionalisme

yang

Mengamati:

Membaca buku teks dan mengamati

sumber lain mengenai Imperialisme

dan Kolonialisme Barat, Sumpah

Pemuda, pendudukan militer

Jepang dan akar-akar nasionalisme

Indonesia.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman mengenai

Imperialisme dan Kolonialisme

Bartat, Sumpah Pemuda,

pendudukan militer Jepang dan

akar-akar nasionalisme Indonesia,

sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan peserta didik.

Mengeksplorasi:

Tugas:

Membuat tulisan dan

atau media lain

mengenai salah satu

pokok bahasan :

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme

Indonesia.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

28 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/media

lain yang

tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

118

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

3.9 Menganalisis

kehidupan sosial,

ekonomi, budaya,

militer dan

pendidikan di

Indonesia pada zaman

pendudukan Jepang.

3.10 Menganalisis akar-

akar nasionalisme

Indonesia pada masa

kelahirannya dan

pengaruhnya bagi

masa kini.

4.7 Menyajikan hasil

evaluasi tentang

pengaruh

imperialisme dan

kolonialisme Barat di

Indonesia dalam

bidang politik,

ekonomi, sosial-

budaya, pendidikan

dan agama serta

perlawanan kerajaan

Indonesia dalam

terkandung

dalam

Sarekat

Islam,

Indische

Partij, dan

Budi

Oetomo,

Mengumpulkan data atau informasi

melalui bacaan dan sumber-sumber

lain yang terkait mengenai

Imperialisme dan Kolonialisme

Barat, Sumpah Pemuda,

pendudukan militer Jepang dan

akar-akar nasionalisme Indonesia.

Mengasosiasi:

Menganalisis dan menyimpulkan

pengaruh Imperialisme dan

Kolonialisme Barat di Indonesia,

peran Sumpah Pemuda bagi

kehidupan kebangsaan di

Indonesia, kehidupan sosial,

ekonomi, budaya, militer dan

pendidikan pada zaman

pendudukan Jepang, serta akar-akar

nasionalisme Indonesia

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk tulisan

dan atau media lain tentang kajian

yang dilakukan pada kegiatan

menanya dan mengexplorasi

tentang: Imperialisme dan

Kolonialisme Barat, Sumpah

Pemuda, pendudukan militer

Jepang dan akar-akar nasionalisme

Portofolio: Menilai tulisan dan

atau media lain

mengenai

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme

Indonesia.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis

mengenai

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

119

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

bentuk tulisan dan

media lain.

4.8 Menyajikan hasil

evaluasi penerapan

semangat Sumpah

Pemuda dalam

kehidupan generasi

muda Indonesia dan

dalam kehidupan

bernegara bangsa

Indonesia masa kini,

dalam bentuk tulisan

atau media lain.

4.9 Membuat kliping

tentang kehidupan

sosial, ekonomi,

budaya, militer dan

pendidikan di

Indonesia pada zaman

pendudukan Jepang.

4.10 Menyajikan berbagai

peristiwa yang

menunjukkan akar-

akar nasionalisme

Indonesia seperti

Sarekat Islam,

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

120

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Indische Partij, Budi

Utomo, dalam bentuk

tulisan dan media

lain.

3.11 Menganalisis

peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan berbangsa

dan bernegara pada

masa itu dan masa

kini.

4.11 Menyajikan

gambaran peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan berbangsa

dan bernegara dalam

bentuk media visual.

Proklamasi

Kemerdekaan

sebagai

Penegakan Hak

Bangsa

Indonesia

Peristiwa-

peristiwa

sekitar

Proklamasi

17 Agustus

1945 dan

artinya bagi

kehidupan

berbangsa

dan

bernegara

pada masa itu

dan masa

kini.

Mengamati:

Membaca buku teks dan

mengamati sumber lain mengenai

peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan berbangsa

dan bernegara pada masa itu dan

masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan

klarifikasi dan pendalaman

pemahaman mengenai peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara

pada masa itu dan masa kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi

melalui bacaan dan sumber-sumber

lain yang terkait mengenai

peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan berbangsa

Tugas:

Membuat media

gambar mengenai

peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan berbangsa

dan bernegara pada

masa itu dan masa

kini.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses pengumpulan

data, analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai media

gambar karya peserta

didik tentang

peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17

24 jp

Buku Teks

Pelajaran

Sejarah Kelas

XI

Buku-buku

lainnya

Internet (jika

tersedia)

Gambar-

gambar

peristiwa

proklamasi

kemerdekaan

RI 17 Agustus

1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

121

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

dan bernegara pada masa itu dan

masa kini.

Mengasosiasi:

Menganalisis dan menyimpulkan

mengenai peristiwa-peristiwa

sekitar proklamasi 17 Agustus 1945

dan artinya bagi kehidupan

berbangsa dan bernegara pada masa

itu dan masa kini.

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk media

gambar hasil penalaran mengenai

peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan berbangsa

dan bernegara pada masa itu dan

masa kini.

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan berbangsa

dan bernegara pada

masa itu dan masa

kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis materi

peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan berbangsa

dan bernegara pada

masa itu dan masa

kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

122

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 1)

Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/ Semester : XI / Ganap

Materi Pokok : Akar-Akar Nasionalisme

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

123

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan

karunia Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta

damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama

yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

4.10 menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukan akar-akar nasionalisme

Indonesia seperti Serikat Islam, Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk

tulisan media lain.

C. Indikator Pencapaian Kopetensi

1. Indikator KD pada KI-1

- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME

dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja

sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai akar-akar

nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa

kini

- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan mengenai akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa

kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini.

3. Indikator KD pada KI-3

- Peserta didik mampu menjelaskan sebab-sebab munculnya akar-akar

nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

124

- Peserta didik mampu menganalisis peranan organisasi-organisasi seperti

Sarekat Islam, Budi Oetomo, Indische Partij dan lainya dalam melahirkan

nasionalisme di Indonesia

- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh akar-akar nasionalisme

Indonesia bagi masa kini

4. Indikator KD pada KI-4

- Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang berbagai peristiwa

yang menunjukkan akar-akar nasionalisme Indonesia seperti Sarekat Islam,

Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan maupun presentasi

D. Materi pembelajaran

Akar-akar nasionalisme di Indonesia Budi Oetomo, Indische Partij, dan Sarekat

Islam (terlampir)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif.

Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing, ceramah,

Tanya jawab, diskusi dan penugasan.

Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant Devision

(STAD)

F. Media, Alat dan Bahan

Media : Papan tulis, Gambar.

Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol.

Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point

G. Sumber Pembelajaran

Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib

LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

125

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik (presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10 Menit

Inti

Mengamati

a. Guru menayangkan gambar dari beberapa

tokoh pergerakan nasional

b. Guru menyampaikan materi pelajaran

yang berkaitan dengan akar-akar

nasionalisme

Menanya

a. Setelah mengamati materi pelajaran siswa

diharapkan mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang akan disampaikan.

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

a. Peserta didik dibagi kedalam 6

kelompok

b. Setiap kelompok memilih satu topik dari

6 topik yang diberikan dan tugas setiap

kelompok yaitu mencari dan

mendiskusikan topik-topik yang telah

kelompok pilih.

Topik diskusi kelompok:

1. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari

organisasi Budi Utomo? (kel 1)

2. Jelaskan keputusan dalam keongres

pertama dan hambatan dalam pergerakan

organisasi Budi Utomo? (Kel 2)

3. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari

organisasi SDI? (Kel 3)

4. Jelaskan tujuan dari SI dan bagaimana

perpercahan dari SI tersebut? (Kel 4)

5. Jelaskan latar belakang berdirinya

Indische Partij dan program kerja

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

126

organisasi tersebut? (Kel 5)

6. Jelaskan mengapa pendiri Indiche Partij

dihukum ke negeri Belanda? (Kel 6)

Mencoba/Mengasosiasikan

a. Setiap kelempok mendiskusikan dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan

b. Guru memanggil perwakilan setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dalam kelompok

c. Setiap kelompok menyerahkan hasil

diskusi kelompok

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Peserta didik membuat ringkasan dari topik-

topik diatas sebaagai tugas lanjutan

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20 menit

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

- Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

127

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok

No Nama Mengkomunikasi

kan

Mendengark

an

Berargument

asi

Berkontrib

usi

Jumlah

Skor

1

2

3

4

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

b. Instrument Penilaian Pengetahuan

1) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian Jumlah Skor

Kelengkapan

Jawaban

Pemahaman

Materi Pelajaran

1

2

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

2) Soal Uji Kompetensi

(Terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

128

3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai

teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di

Indonesia.

Yogyakarta, 12 April

2016

Mugianto

121314024

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

129

Lampiran

A. Materi Pelajaran

1. Budi Utomo

Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908

oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya.

Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang

sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk

Studiefounds.

Gagasan Studiesfounds bertujuan untuk menghimpun dana guna

memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi, namun tidak mampu

melanjutnya studinya. Gagasan itu tidak terwujud, tetapi gagasan itu

melahirkan Budi Utomo. Sarekat Islam

Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni tahun 1911

berdirilah Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi,

seorang pedagang batik dari Laweyan Solo.

Organisasi Sarekat Dagang Islam berdasar pada dua hal berikut ini.

a. Agama Islam.

b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang

berperan sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan

sebagainya).

c. Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama Sarekat Dagang

Islam kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ), dengan tujuan

untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada

pedagang saja.

2. Indiche Partij

Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember

1912 oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr.

Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

130

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 2)

Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/ Semester : XI / Ganap

Materi Pokok : Peristiwa-Peristiwa Sebelum Proklamasi

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

131

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban

dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,

cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja

sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu

dan masa kini.

4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kopetensi

5. Indikator KD pada KI-1

- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan

bernegara

6. Indikator KD pada KI-2

- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku

kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai

peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan pada masa

kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini

- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

132

Kemerdekaan pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa

kini.

7. Indikator KD pada KI-3

- Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sebelum

proklamasi kemerdekaan.

- Perseta didik mampu menganalisis pembentukan BPUPKI, sidang-

sidang BPUPKI, PPKI,landasan dasar proklamasi kemerdekaan

Indonesia, peristiwa menjelang proklamasi dan lainnya dalam

melahirkan nasionalisme di Indonesia.

- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa

sebelum proklamasi bagi masa kini

8. Indikator KD pada KI-4

- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa

sebelum proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun

presentasi.

D. Materi pembelajaran

Peristiwa-Peristiwa Sebelum proklamasi Kemerdekaan (terlampir)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif

Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,

ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan

Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant

Devision (STAD)

F. Media, Alat dan Bahan

Media : Papan tulis, Gamabar

Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol

Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point

G. Sumber Pembelajaran

Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib

LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

133

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10 Menit

Inti

Mengamati

c. Guru menjunjukan materi pelajaran yang

berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa

Sebelum Kemerdekaan

Menanya

b. Setelah mengamati materi pelajaran

siswa diharapkan mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang akan disampaikan.

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

c. Peserta didik dibagi kedalam 6

kelompok

d. Setiap kelompok memilih satu topik dari

3 topik yang diberikan dan tugas setiap

kelompok yaitu mencari dan

mendiskusikan topik-topik yang telah

kelompok pilih.

Topik diskusi kelompok:

1. Mengapa Jepang mau membentuk

BPUPKI?

2. jelaskan keuntungan bangsa

indonesia setelah sidang BPUPKI

yang pertama dan yang kedua?

3. jelaskan secara singkat latar belakang

pengamanan Soekarno-Hatta di

Rengasdengklok?

4. Jelaskan perbedaan pendapat antar

golongan muda dan golongan toua

5. Jelaskan proses perumusan dan

pengesahan teks proklamsi

6. Jelaskan secara singkat tentang detik-

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

134

detik kemerdekaan Indonesia?

Mencoba/Mengasosiasikan

21 Setiap kelempok mendiskusikan dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan

22 Guru memanggil perwakilan setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dalam kelompok

23 Setiap kelompok menyerahkan hasil

diskusi kelompok

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Peserta didik membuat ringkasan dari topik-

topik diatas sebaagai tugas lanjutan

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20 Menit

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

4. Teknik Penilaian

c. Penilaian Sikap

- Observasi

d. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

135

5. Instrumen Penilaian

b. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok

N

o Nama

Mengkomunikas

ikan

Mendengar

kan

Berargume

ntasi

Berkontri

busi

Jumlah

Skor

1

2

3

4

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

c. Instrument Penilaian Pengetahuan

3) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian Jumlah Skor

Kelengkapan

Jawaban

Pemahaman Materi

Pelajaran

1

2

3

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

4) Soal Uji Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

136

(Terlampir)

6. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai

teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di

Indonesia.

Yogyakarta, 12 April

2016

Mugianto

121314024

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

137

Lampiran

A. Materi pembelajaran

1. Pembentukan BPUPKI

Pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang

beliau memberikan hadiah “ulang tahun” kepada bangsa Indonesia, yaitu janji

pemerintah Jepang berupa “kemerdekaan tanpa syarat”.Janji itu disampaikan

kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan

maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di

seluruh Jawa dan Madura),No. 23 dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut

bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan kemerdekaannya.

Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia untuk berani mendirikan Negara

Indonesia merdeka dihadapan musuh-musuh Jepang, yaitu sekutu termasuk kaki

tangannya Nica (Natherland Indie Civil Administration) yang ingin

mengembalikan kekuasaan koloninya di Indonesia.Bahkan Nica telah

melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan Morotai.

Tujuan Berdirinya BPUPKI

Badan ini berdiri untuk merumuskan UUD, merumuskan falsafah Negara

(Pancasila), yang dipersiapkan untuk digunakan dalam Negara Indonesia yang

akan merdeka.Dengan mengadakan beberapa kali rapat.

Sidang Sidang BPUPKI

Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)

Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945

sampai dengan 1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara untuk

Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang

dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut

disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

2. PPKI

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada

tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang. 12 orang Jawa, 3 orang dari

Sumatera, 3 orang dari Sulawesi, sedangkan Kalimantan, Nusa Tenggara,

Maluku dan Tionghua diwakili masing-masing 1 orang.

PPKI secara simbolik dilantik oleh Jenderal Terauchi pada tanggal 9

Agustus 1945 dengan mendatangkan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan

Radjiman Wediodiningrat ke Dalat, Vietnam Selatan.

PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Dr. Moh. Hatta, dan

penasihat Ahmad Soebardjo.Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal

Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara.

Tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambah 6 orang lagi anggota

yakni R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman

Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesumasumantri, dan Mr. Ahmad Soebardjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

138

Dengan demikian, PPKI diambil alih oleh bangsa Indonesia dari badan bentukan

Jepang menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri.

PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada

tanggal 7 Agustus 1945, karena BPUPKI dianggap terlalu cepat mewujudkan

kehendak Indonesia merdeka, dan juga menolak adanya keterlibatan pemimpin

pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa menjelang Proklamasi

A. Peristiwa Rengasdengklok

Penyerahan Jepang kepada Sekutu menyebabkan reaksi yang berbeda

di antara para tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para

anggota PPKI, seperti Soekarno dan Hatta tetap menginginkan proklamasi

dilakukan sesuai mekanisme PPKI.

Alasannya kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih.

Tetapi, golongan muda, seperti Tan Malaka dan Sukarni

menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin.

Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta

memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah

Indonesia dalam keadaan vakum atau kekosongan kekuasaan.

Pertentangan pendapat antara golongan tua dan golongan muda inilah

yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

B. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran

Soekarno Hatta. Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi

Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Soekarno dan Hatta tiba di

Jakarta pada pukul 23.00. Setelah singgah di rumah masing-masing, mereka

langsung menuju rumah kediaman Laksamada Maeda.

Hal ini dilakukan karena pertemuan Soekarno dengan

Mayjen Nishimura dalam rangka membahas Proklamasi Kemerdekaan yang

akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 tidak membuahkan hasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

139

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 3)

Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/ Semester : XI / Ganap

Materi Pokok : Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi

Kemerdekaan

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

140

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan indikator

1.3 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban

dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,

cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja

sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu

dan masa kini.

4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kopetensi

9. Indikator KD pada KI-1

- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan

bernegara

10. Indikator KD pada KI-2

- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku

kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai

peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi Kemerdekaan dan

pengaruhnya bagi masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

141

- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi

Kemerdekaan dan pengaruhnya bagi masa kini.

11. Indikator KD pada KI-3

- Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sesudah

proklamasi kemerdekaan.

- Peserta didik mampu menganalisis berita penyebarluasan

proklamasi kemerdekaan Indonesia, rapat raksasa dilapangan

Ikada, pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, tindakan

heroic diberbagai daerah dan lainnya dalam melahirkan

nasionalisme di Indonesia..

- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa

sesudah proklamasi bagi masa kini

12. Indikator KD pada KI-4

- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa

sesudah proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun

presentasi.

D. Materi pembelajaran

1. Peristiwa-Peristiwa Sesudah Proklamasi Kemerdekaan (terlampir)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif

Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,

ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan

Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant

Devision (STAD)

F. Media, Alat dan Bahan

Media : Papan tulis, Gamabar

Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol

Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

142

G. Sumber Pembelajaran

Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib

LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik (presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10 Menit

Inti

Mengamati

Guru menjunjukan materi pelajaran yang

berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa Sesudah

Kemerdekaan

Menanya

Setelah mengamati materi pelajaran siswa

diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai

materi yang akan disampaikan.

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok

Setiap kelompok memilih satu topik dari topik

yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu

mencari dan mendiskusikan topik-topik yang

telah kelompok pilih.

Topik diskusi kelompok:

- Penyebarluasan Berita Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia

- Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

- Pernyataan Sri Sultan Hamengku

Buwono IX

- Tindakan Heroik di Berbagai Daerah

Mencoba/Mengasosiasikan

Setiap kelempok mendiskusikan dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan

Guru memanggil perwakilan setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam

kelompok

Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi

kelompok

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

143

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang

didapat hari ini

Peserta didik membuat ringkasan dari topik-

topik diatas sebaagai tugas lanjutan

Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan

hari ini

20 Menit

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

7. Teknik Penilaian

e. Penilaian Sikap

- Observasi

f. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

8. Instrumen Penilaian

c. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok

No Nama Mengkomunik

asikan

Mendengar

kan

Berargumen

tasi

Berkontri

busi

Jumlah

Skor

1

2

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

144

d. Instrument Penilaian Pengetahuan

5) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian Jumlah Skor

Kelengkapan

Jawaban

Pemahaman Materi

Pelajaran

1

2

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

6) Soal Uji Kompetensi

9. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai

teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di

Indonesia.

Yogyakarta, 12 April

2016

Mugianto

121314024

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

145

Lampiran

A. Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi

1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada

tanggal 17 Agustus 1945 selesai dibacakan, penyebaran berita

proklamasi kemerdekaan Indoenesia gencar dilakukan agar berita

kemerdekaan ini sampai ke seluruh pelosok di tanah air bahkan luar

negeri. Berbagai upaya ditempuh untuk kepentingan ini. Baik melalui

media seperti radio, koran, pamflet, coretan-coretan di dinding dan

gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui lisan dari mulut

ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI

atau PPKI tetapi oleh setiap lapisan masyarakat di negeri ini, terutama

dari kalangan pemuda.

B. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Dalam rangka memperingati 1 bulan terjadinya proklamasi

kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 19 September 1945, presiden

Soekarno memberikan pidato singkatnya di hadapan ribuan rakyat di

Lapangan Ikada, Jakarta. Sementara itu, masyarakat dengan dipelopori

para pemuda yang tergabung dalam ‘Komite Van Aksi’ menyelenggarakan

rapat dan demonstrasi untuk membulatkan tekad dalam rangka 1

bulan merdekanya Indonesia.

Pelaksanaan rapat raksasa di lapangan Ikada itu sekaligus

menjadi bukti bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh

rakyat Indonesia. Walaupun harus berhadapan dengan tentara Jepang yang

telah berjaga-jaga dengan senjata lengkap, rakyat tetap berkumpul di

lapangan Ikada guna mendengarkan pidato presiden Soekarno.

C. Sri Sultan HB IX

setelah mendengar proklamasi telah dibacakan oleh dua

proklamator Indonesia, yaitu Soekarno dan Hatta segera memberi ucapan

selamat. Ucapan ini diberikan khususnya untuk Presiden Soekarno atas

kemerdekaan Indonesia. Hal ini merupakan tindakan cepat yang

prorepublik dan antipenjajah.

Selanjutnya, ketegasan pernyataan Sri Sultan HB IX dan Paku

Alam VIII tentang dukungannya pada RI itu, dibuktikan dengan adanya

amanat yang ditujukan kepada rakyat Yogyakarta. Amanat ini diumumkan

pada tanggal 5 September 1945.

Amanat ini mencakup tiga hal, yaitu :

1. Kerajaan Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa dari Negara RI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

146

2. Semua urusan pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta dipegang

oleh Sultan

3. Sultan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI

D. Tindakan Heroik diberbagai Daerah

Di seluruh daerah kakuasaan Republik indonesia terjadi perebutan

kakuasaan, baik dilakukan dengan cara kekerasan maupun dilakukan

dengan jalan perundingan. Semua itu dilakukan untul merebut daerah-

daerah yang dikuasai oleh pasukan Jepang, sekaligus merebut

persenjataannya. Daerah-daerah yang bergejolak itu adalah sebagai

berikut.

1. Di Surabaya

Selama bulan September 1945, terjadi perebutan senjata di arsenal

(gudang mesiu) Don Bosco dan perebutan Markas pertahanan di Jawa

Timur. Selain itu juga dilakukan perebutan atas pengkalan Angkatan Laut

di Ujung beserta Markas Tentara Jepeng dan pabrik-pabrik yang besar di

seluruh kota.

Dan pada tanggal 22 September 1945,telah terjadi insiden bendera

di hotel Yamato. Karena orang-orang Belanda bakas tawanan jepang

menduduki hotel yamato itu dengan bantuan pasukan sekutu yang

ditterjunkan di Gunung Sari. Keadaan itu memancing kemarahan pemuda

indonesia. Hotel itupun langsung diserbu oleh para pemuda setelah

permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera ditolak oleh

Belanda. Para pemuda lalu memanjat atap hotel dan merobek warna biru

pada bendera Belanda, jadi yang tertinggal hanya warna merah putihnya

saja.

2. Di Yogyakarta

Perebutan kekuasaan di Yogyakarta di lakukan secara serentak

dimulai tanggal 26 September 1945. Dimulai pukul 10.00 pagi, semua

pegawai instansi yang dikuasai Jepang, kompak melakukan mogok kerja.

Mereka memaksa Jepang menyerahkansemua kantor yang dikuasainya

pada Pemerintah Republik Indonesia. Usaha mereka berhasil, karena pada

tanggal 27 September 1945, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan

bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah Republik

Indonesia.

3. Di Semarang

Pada tanggal 14 Oktober 1945, pemuda Indonesia melakukan

pemindahan 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cipiring ke

Semarang. Namun sayang, dalam perjalan menuju Semarang, sebagian

dari tawanan berhasil melarikan diri dan minta perlindungan pada Batalion

Kido.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

147

Tentu saja para pemuda tidak mau tawanannya kabur begitu saja,

mereka berusaha merebut tawanannya kembali bahkan mereka juga

mengambil kantor pemerintahan Jepang di Indonesia. Namun,

keesokanharinya pasukan Jepang melakukan penyerangan ke Semarang.

Terjadilah pertempuran lima hari di Semarang. Banyaknya korban yang

jatuh dalam pertempuran itu diperkirakan sebanyak 990 orang dari kedua

belah pihak.

4. Di Sulawesi Selatan

Dengan anggapan kalau tindakan Sam Ratulangi sebagai gubernur

Sulawesi Selatan terlalu berhati-hati. Para pemuda pun mengorganisasi

diri untuk merebut gedung-gedung yang dianggap penting seperti studio

radio, tangsi militer, dan pos polisi. Kelompok yang dibuat para pemuda

itu diberi nama kelompok Barisan Berani Mati. Pada tanggal 28 Oktober

1945, mereka bergerak menuju sasaran dan langsung melakukan

pendudukan.

Yogyakarta, 12 April

2016

Mugianto

121314024

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

148

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 4)

Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/ Semester : XI / Ganap

Materi Pokok : Penegakan Kedaulatan Negara Indonesi

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

149

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan indicator

1.4 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban

dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,

cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja

sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu

dan masa kini.

4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kopetensi

1. Indikator KD pada KI-1

- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan

bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku

kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai

penegakan kedaulatan negara Indonesia dan pengaruhnya bagi

masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

150

- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai penegakan kedaulatan negara Indonesia

dan pengaruhnya bagi masa kini.

3. Indikator KD pada KI-3

- Peserta didik mampu menjelaskan penegakan kedaulatan negara

Indonesia

- Peserta didik mampu menganalisis pembentukan komite nasional

Indonesia pusat (KNIP), pembentukan kabinet pertama Republik

Indonesia, pembentukan delapan provinsi wilayah republic

Indonesia, pembentukan partai politik, badan-badan perjuangan

dan pembentukan tentara keamanan.

4. Indikator KD pada KI-4

- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang penegakan

kedaulatan negara Indonesia dalam bentuk tulisan maupun

presentasi.

D. Materi pembelajaran

Penegakan Kedaulatan negara Indonesia (terlampir)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif

Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,

ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan

Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant

Devision (STAD)

F. Media, Alat dan Bahan

Media : Papan tulis, Gamabar

Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol

Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point

G. Sumber Pembelajaran

Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib

LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

151

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik

dalam proses pembelajaran.

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10 Menit

Inti

Mengamati

d. Guru menjunjukan materi pelajaran

yang berkaitan dengan Penegakan

Kedaulatan Negara Indonesia

Menanya

c. Setelah mengamati materi pelajaran

siswa diharapkan mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang

akan disampaikan.

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi

dengan diskusi kelompok

e. Peserta didik dibagi kedalam 6

kelompok

f. Setiap kelompok memilih satu topik

dari 6 topik yang diberikan dan tugas

setiap kelompok yaitu mencari dan

mendiskusikan topik-topik yang telah

kelompok pilih.

Topik diskusi kelompok:

- Pembentukan Komite Nasional

Indonesia Pusat (KNIP)

- Pembentukan Kabinet Pertama

Republik Indonesia

- Pembentukan Delapan Provinsi

Wilayah Republik Indonesia

- Pembentukan Partai Politik

- Badan-badan Perjuangan

- Pembentukan Tentara Keamanan

Mencoba/Mengasosiasikan

Setiap kelempok mendiskusikan dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan

Guru memanggil perwakilan setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dalam kelompok

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

152

Setiap kelompok menyerahkan hasil

diskusi kelompok

Guru memberikan kesimpulan dari

kegiatan diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Peserta didik membuat ringkasan dari

topik-topik diatas sebaagai tugas lanjutan

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20 Menit

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

g. Penilaian Sikap

- Observasi

h. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

d. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok

No Nama Mengkomu

nikasikan

Mendengar

kan

Berargume

ntasi

Berkontri

busi

Jumlah

Skor

1

2

3

4

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

e. Instrument Penilaian Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

153

7) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian Jumlah Skor

Kelengkapan

Jawaban

Pemahaman

Materi

Pelajaran

1

2

3

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎

8) Soal Uji Kompetensi

( Terlampir)

2) Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai

teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di

Indonesia

Lampiran

A. Materi Pembelajaran

A. Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Sebagai

gantinya pemerintah pendudukan Jepang membentuk PPKI (Dokuritsu

Junbi Inkai). Sebanyak 21 anggota PPKI yang terpilih tidak hanya terbatas

pada wakil-wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan Tentara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

154

Keenambelas, tetapi juga dari berbagai pulau, yaitu : 12 wakil dari Jawa, 3

wakil dari Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang dari Kalimantan,

seorang dari Sunda Kecil (Nusatenggara), seorang dari Maluku dan

seorang lagi dari golongan penduduk Cina. Ir. Sukarno ditunjuk sebagai

ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta ditunjuk sebagai wakil ketuanya.

Sedangkan Mr. Ahmad Subardjo ditunjuk sebagai penasehatnya.

B. Pembentukan Kabinet Pertama

Kabinet Republik Indonesia pertama – Bangsa Indonesia telah

memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Selanjutnya PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telah menetapkan dan

mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara. Dan telah mengangkat Ir.

Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Presiden

Republik Indonesia.

Perjuangan berikutnya untuk mewujudkan kehidupan

konstitusional maka pada tanggal 2 September 1945 Presiden membentuk

Kabinet yang pertama, terdiri dari 16 Menteri. Bersamaan dengan itu,

diangkat pula 8 Gubernur di 8 propinsi. Selanjutnya diangkat pula Ketua

Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Sekretaris Negara dab Juru bicara

Negara.

Kabinet Republik Indonesia yang pertama, sesuai dengan sistem

pemerintahan berdasarkan UUD 45, dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Adapun susunan Kabinet, para Gubernur dan pejabat lain yang diangkat

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah

2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo

3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis

4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo

5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo

6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi

7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo

8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro

9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin

10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri

11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso

12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso

13. Menteri Negara : Wachid Hasjim

14. Menteri Negara : Dr.M. Amir

15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono

16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

155

C. Pembentukan Delapan Provinsi

Sementara itu, sebagai Gubernur kedelapan Propinsi Republik Indonesia

(RI), diangkat :

1. Mr. Teuku Mohammad Hassan : Sumatra

2. Sutardjo Kartohadikusumo : Jawa Barat

3. R. Pandji Soeroso : Jawa Tengah

4. R.A. Soerjo : Jawa Timur

5. Mr. I. Gusti Ktut Pudjo : Sunda Kecil

6. Mr. J. Latuharhary : Maluku

7. Dr. G.S.S.J. Ratulangie : Sulawesi

8. Ir. Pangeran Mohammad Noor : Kalimantan

Seterusnya diangkat pula sebagai :

1. Ketua Mahkamah Agung : Mr. Dr. Kusumah Atmadja

2. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja

3. Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo

4. Juru Bicara Negara : Soekardjo Wirjopranoto

D. Pembentukan Partai Politik

Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga

kalinya serta menghasilkan keputusan antara lain pembentukan Partai

Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai satu-

satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal).

Dalam perkembangannya timbul Maklumat tanggal 31 Agustus

1945 yang memutuskan bahwa gerakan serta persiapan Partai Nasional

Indonesia ditunda serta segala kegiatan dicurahkan ke dalam Komite

Nasiona

E. Pembentukan Badan-Badan Perjuangan dan TNI

Pada tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan

berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pemerintah menegaskan

bahwa BKR selain berfungsi sebagai badan penolong keluarga korban

perang juga sebagai induk organisasi untuk memelihara keselamatan

rakyat. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota Peta, Heiho, Keibodan,

Seinendan dan KNIL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

156

KISI-KISI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA

N

o Variabel

Indikato

r

Komponen Sikap

Tot

al

Prosen-

tase Kognitif Afektif Konatif

(+) (-) (+) (-) (+) (-)

1. Motivasi

merupakan

penggerakkan

(daya dorong

suatu keinginan)

seseorang

(peserta didik)

untuk

melakukan

sesuatu, dalam

hal ini adalah

belajar.

Sehingga

membuat peserta

didik menjadi

mempuanyai

keingin untuk

belajar.

Antusias 1 2 3 4 5 6 6

Semanga

t 7 8 9 10 11 12 6

Kepuasa

n 13 14 15 16 17 18 6

Inisiatif 19 20 21 22 23 24 6

Perhatia

n 25 26 27 28 29 30 6

Rerevans

i 31 32 33 34 35 36 6

37 37 39 40 4

TOTAL 7 7 7 7 6 6 40 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

157

Nama :

No. Absen :

Kelas/Jurusan :

Petunjuk Pengisian

1) Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.

2) Bacalah pernyataan – pernyataan dalam Kuisioner ini secara teliti dan

cermat.

3) Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang

sebenarnya, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom pilihan.

4) Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan

yang diambil dari data ini bisa benar.

5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang

terlewatkan.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

S = Setuju TS = Tidak Setuju

No Pernyataan

Pilihan

STS TS S S

S

1. Saya merasa terdorong untuk membaca buku

sejarah

2. Saya kurang semangat untuk membaca buku

sejarah

3. Saya merasa terdorong untuk mengetahui sejarah

bangsa Indonesia

4. Saya kurang tertarik dalam mempelajari sejarah

bangsa Indonesia

5.

Saya merasa terdorong untuk mempelajari nilai-

nilai penting yang terdapat dalam pelajaran

sejarah

6. Saya kurang paham tentang nilai-nilai yang

terdapat dalam pelajaran sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

158

7. Saya merasa terdorong untuk belajar sejarah

karena dapat menumbuhkan nasionalisme

8. Saya kurang semangat dalam belajar sejarah

karena hanya mempelajari tentang masa lalu

9. Saya merasa terdorong untuk membaca sumber-

sumber tetang sejarah

10. Saya merasa membaca sumber-sumber tentang

sejarah membosankan

11. Saya merasa terdorong untuk selalu memahi

pelajaran sejarah pada saat belajar

12. Saya merasa sulit untuk mengerti pada saat

penjelasan tentang pelajaran sejarah

13. Saya merasa terdorong untuk menyelesaikan tugas

pelajaran sejarah

14. Saya merasa tugas sejarah sangat sulit untuk

dikerjakan

15.

Saya merasa terdorong untuk mempelajari topik

pelajaran selanjutnya karena saya menyukai

pelajaran ini

16. Saya merasa pelajaran sejarah dalam

pembelajaranya membosankan dan tidak menarik

17. Saya merasa pelajaran sejarah mengandung

banyak informasi yang penting untuk dipelajari

18.

Saya merasa banyaknya informasi dalam pelajaran

sejarah membuat saya sukar mengambil

kesimpulan

19.

Saya merasa terdorong untuk membuat catatan-

catatan penting setelah mempelajari topik bahasan

mengenai pelajaran sejarah

20.

Saya merasa pelajaran sejarah terlalu banyak

mempelajari hal-hal yang sulit sehingga sulit

untuk membuat catatan-catatan penting.

21. Saya merasa terdorong untuk mengambil hikmah

dari segala peristiwa sejarah yang terjadi

22. Saya merasa peristiwa sejarah kurang penting

karena sudah berlalu

23.

Saya merasa terdorong belajar sejarah karena

menyenagkan bisa mengetahui berbagai

perkembangan dunia

24.

Saya merasa tidak terlalu paham dengan berbagai

perkembangan dunia yang termuat dalam

pelajaran sejarah

24.

Saya merasa terdorong untuk mengetahui peranan

tokoh-tokoh bangsa dengan membanca buku-buku

sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

159

26. Saya meresa bosan membaca biografi tentang para

tokoh-tokoh dalam sejarah

27. Saya merasa terdorong untuk selalu mencari

kebenaran tetang sejarah masa lalu

28. Saya merasa sejarah tidak perlu diungkap lagi

kebenarannya

29. Saya merasa terdorong untuk selalu aktif dalam

setiap pembelajaran sejarah

30. Saya merasa pasif dalam pembelajaran sejarah

31. Saya merasa terdorong untuk beratanya kepada

guru pada saat pelajaran sejarah

32.

Saya merasa kurang tertarik untuk mengajukan

pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran

sejarah

33.

Saya merasa terdorong untuk maju kedepan kelas

untuk menyampaikan pendapat saya tentang

materi pelajaran sejarah

34.

Saya merasa takut bila dipanggil guru untuk

menyampaikan pendapat saya tentang materi

pelajaran sejarah

35.

Saya merasa terdorong untuk saling berbagi

pemikiran saat diskusi kelompok pada pelajaran

sejarah

36. Saya merasa bila sudah memahami materi

pelajaran tidak perlu berdiskusi dengan teman lagi

37.

Saya merasa terdorong untuk selalu mempelajari

materi pelajaran sejarah sebelum guru ajarkan di

sekolah

38. Saya merasa belajar sejarah saat diajarkan di

sekolah saja

39.

Saya merasa terdorong untuk langsung

mengerjakan tugas pelajaran sejarah setelah

pulang sekolah

40.

Saya merasa mengerjakan tugas sejarah nanti-

nanti saja karena kurang penting dibanding

pelajaran lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

160

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal

Kelas/Semester : XI/IPS Penulis :

No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk

Tes

No.

Soal

Tingka

tan

Soal

1. 3. Memahami,

menerapkan, dan

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural, dan

3.10 Menganalisis

akar-akar

nasionalisme

Indonesia pada

masa kelahirannya

dan pengaruh bagi

masa kini.

1. Budi Utomo

Siswa dapat menentukan haluan organisasi

Budi Utomo PG 1 C3

2. Siswa dapat menyebutkan penyelenggaraan

kongres pertama BU PG 2 C1

3. Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi

BU dan menganlisis nilai yang dapat diambil E 1 C4

4. 2. Serikat Islam Siswa dapat mengemukakan tujuan

dibentuknya Serikat dagang Islam PG 3 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

161

5. metakognitif

berdasarkan rasa

ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora

dengan wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab

fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian

yang spesifik

sesuai dengan

bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah.

Siswa dapat menyebutkan tokoh yang

mengubah Serikat Dagang Islam menjadi

Serikat Islam

PG 4 C1

6. Siswa dapat menentukan tujuan dari serikat

Islam PG 5 C3

7. Siswa dapat menyebutkan penyebab

pecahnya Serikat Islam PG 6 C1

8.

3. Indische

Partij (PI)

Siswa dapat menyebutkan tanggal berdirinya

Indische Partij PG 7 C1

9. Siswa dapat menguraiakan program kerja

Indiche Partij PG 8 C2

10. Siswa dapat menyebutkan tokoh pendiri

Indiche Partij PG 9 C1

11.

Siswa dapat menyebutkan organisasi pertama

yang terang-terangan menyebut diri sebagai

partai politik

PG 10 C1

12.

3.11 Mengalisis

peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan bangsa

dan bernegara

pada masa itu dan

masa kini

4. Pembentukan

Bandan

penyelidik

usaha-usaha

Persiapan

Kemerdekaan

Kemerdekaan

Indonesia

(BPUPKI)

Siswa dapat menyebutkan kota di Jepang

yang di bom oleh sekutu PG 11 C1

13. Siswa dapat menyebutkan tanggal

dibentuknya BPUPKI PG 12 C1

14. Siswa dapat menyebutkan ketua BPUPKI PG 13 C1

15. Siswa dapat menentukan topik kedua pada

pembahasan BPUPKI PG 14 C3

16. Siswa dapat mengemukakan tujuan panitia

Sembilan PG 15 C2

17. Siswa dapat menganalisis Piagam Jakarta E 2 C4

18. Siswa dapat menyebutkan tempat menerima

informasi tentang kemerdekaan Indonesia PG 16 C1

19. siswa dapat menyebutkan radio yang

mengumumkan tentang kekalahlan Jepang PG 17 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

162

terhadap sekutu.

20.

siswa dapat menyebutkan Landasan Dasar

Nasional dalam menentukan proklamasi

kemerdekaan

PG 18 C1

21. Siswa dapat menjelaskan Piagam Atlantik PG 19 C2

22.

Peristiwa

Menjelang

Proklamasi

Kemerdekaan

Siswa dapat menyebutkan rumah tempat

pegasingan Soekarno dan Moh. Hatta PG 20 C1

23. Siswa dapat menganalsis hasil sidang PPKI E 3 C4

24.

Siswa dapat menjelaskan perdaan pendapat

tentang Proklamasi antara golongan muda

dan golongan muda

E 4 C2

25. Siswa dapat menyebutkan tokoh yang

mengetik naskah proklamasi PG 21 C1

26.

Siswa dapat menganalsis Rengasdengklok

menjadi tempat pengasingan Soekarno dan

Moh Hatta

E 5 C4

27. Siswa dapat megidentifikasi rumah yang

menjadi tempat perumusan PG 22 C2

28. Siswa dapat menyebutkan penjahit bendera

Merah Putih PG 23 C1

29. Siswa dapat menyebutkan tempat proklamasi PG 24 C1

30 Siswa dapat menyebutkan pengibar bendera

pada saat Proklamasi PG 25 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

163

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

KISI-KISI SOAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal

Kelas/Semester : XI/IPS Penulis : Mugianto

No Kopetensi Inti Kompetesi

Dasar

Materi Indikator Bentuk No soal

Mengolah, menalar

dan menyajikan

daesuai kaidah

3.11

Menganalisis

peristiwa-

Peristiwa-

peristiwa

setelah

Siswa dapat menyebutkan nama surat kabar yang

menyebarkan berita kemerdekaan

PG 1

Siswa dapat menyebutkan kantor berita yang dilarang PG 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

164

keilmuanlam ranah

kongkret dan ranah

abstrak terkait

dengan

pengembangan dari

dipelajarinya

disekolah secara

mandiri bertindak

secara efektif dan

kreatif serta mampu

mengunakan metode

peristiwa

sekitar

proklamasi

17 Agustus

1945 dan

artinya bagi

kehidupan

berbangsa

dan

bernegara

dalam media

visual

proklamasi

kemerdeka

an

oleh Jepang

Siswa dapat menyebutkan inti pidato Presiden

Soekarno dilapangan Ikada

PG 3

Siswa dapat menjelaskan latar belakang dipilihnya

lapangan ikada sebagai rapat raksasa

E 1

Siswa dapat memahami penyataan Sri Sultan

Hamengku Buwono IX terhadap dukungan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

PG 4

Tindakan

heroic

diberbagai

daerah

Siswa dapat menyebutkan insiden bendera di

Surabaya

PG 5

Siswa dapat menyebutkan kelompok yang menyusun

kekuatan di Sulawesi selatan

PG 6

Siswa dapat menganalisis tindakan Heroik pemuda di

Surabaya

E 2

Siswa dapat menyebutkan tanggal pemuda Bali

merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

PG 7

Siswa dapat menyebutkan halangan Angkatan Muda

Indonesia di aceh

PG 8

Siswa dapat menyebutkan unsure konstitutif syarat

berdirinya negara

PG 9

Penegakan

Kedaulatan

Negara

Indonesia

Siswa dapat menyebutkan unsure terbentuknya

negara yang bersifat deklaratif

PG 10

siswa dapat menyebutkan ketua PPKI PG 11

Siswa dapat menyebutkan hasil sidang PPKI yang

pertama

PG 12

Siswa dapat menjelaskan hasil keputusan sidang

PPKI

E 3

Siswa dapat menyebutkan tempat berlangsungnya PG 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

165

sidang PPKI kedua

Siswa dapat menjelaskan hasil dari sidang PPKI

tanggal 22 Agustus 1945

E 4

Pembentuk

an Komite

Nasional

Indonesia

Siswa dapat menyebutkan isi maklumat presiden no

X

PG 14

Siswa dapat menyebutkan hasil sidang KNIP pertama PG 15

Siswa dapat menyebutkan isi Maklumat Pemerintah

No 3 tanggal November 1945

PG 16

Siswa dapat menyebutkan angota KNID PG 17

Pembentuk

an kabinet

Pertama

Republik

Indonesia

Siswa dapat menyebutkan ketua Departeman

Keamanan rakyat

PG 18

Pembentuk

an partai

Politik

Siswa dapat menyebutkan maklumat pembentukan

partai-partai politik

PG 19

Siswa dapat menyebutkan ketua departeman

Kehakiman

PG 20

Siswa dapat menyebutkan ketua Mahkamah Agung PG 21

Pembentuk

an Delapan

Provinsi

Wilayah

Republik

Indonesia

siswa dapat menyebutkan perwakilan dari Provinsi

Maluku

PG 22

Badan-

Badan

Perjungan

Siswa dapat menganalisis latar belakang berdirinya

BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat di ambil

E 4

Siswa dapat menyebutkan tanggal pengumumaan

berdirinya BKR, PNI dan KNIP

PG 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

166

Siswa dapat menyebutkan Markas Komite Van Aksi PG 24

Pembentuk

an tentara

Keamanan

Siswa dapat menganalisis dikeluarkanya Maklumat

Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945

E 5

Siswa dapat menyebutkan tanggal pemilihan

pemimpin TKR yang baru

PG 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

167

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/Jurusan : XI/IPS

Hari/Tanggal : Selasa, 19 April 2016

Waktu : 90 Menit

Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan

pengaruh bagi masa kini

3.11 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-25

1. Perhatikan sifat haluan organisasi di bawah ini!

1) Bidang Agama

2) Bidang Sosial

3) Bidang Ekonomi

4) Bidang Kebudayaan

5) Bidang Politik

Berdasarkan data-data di atas, 3 bidang yang menjadi haluan organisasi

Budi Utomo adalah nomor ….

A. 1), 2), 3)

B. 2), 3), 4)

C. 3), 4), 5)

D. 4), 5), 1)

E. 5), 1), 2)

2. Kongres pertama Budi Utomo diselenggarakan pada bulan Oktober

1908 bertempat di ….

A. Yogyakarta

B. Semarang

C. Jakarta

D. Surabaya

E. Bandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

168

3. Tujuan dari dibentuknya Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhudi

adalah ….

A. Melawan pemerinah Hindia Belanda

B. Membentuk sebuah negara Islam

C. Melakukan perlawanan terhadap monopoli China dalam

perdaganan dan membentuk kemandirian ekonomi pengusaha

bumiputra.

D. Bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda dalam

perdaganagan

E. Mendukung komunisme

4. Sarekat Dagang Islam yang dibentuk oleh H. Samanhudi kemudian pada

tahun 1912 diubah menjadi Sarekat Islam. Tokoh yang mengubah

perkumpulan ini adalah ….

A. Soekarno

B. Ki Hajar Dewantoro

C. Haji H.O.S. Tjokroaminoto

D. Semaun

E. Alimin

5. Perhatikan pernyataan di bawah ini !

1) Mendukung pemerintah Hindia Belanda

2) Menjalankan usaha dagang pribumi

3) Melakukan perlawanan terbuka terhadap pemerintah Hindia Belanda

4) Memperbaiki pendapat yang keliru dalam praktik agama Iaslam

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan dari Sarekat

Islam ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 3) dan 4)

D. 1) dan 3)

E. 2) dan 4)

6. Dalam perkembanganya Sarekat Islam (SI) mengalami perpecahan

sehingga muncul SI Merah dan SI Putih. Penyebab dari perpecahan

tersebut adalah ….

A. Rendanya semangat berorganisasi para anggota SI

B. Perbedaan pendapat di antara anggota-anggota SI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

169

C. Sistem Organisasi yang kurang kuat

D. Masuknya pengaruh komunis ke dalam SI

E. Adanya praktik korupsi di dalam organisasi

7. Selain Budi Utomo dan Sarekat Islam, ada salah satu organisasi penting

dalam menumbuhkan akar-akar nasionalisme Indonesia yaitu Indische

Partij (IP) yang didirikan pada tanggal ….

A. 21 Desember 1912

B. 22 Desember 1912

C. 23 Desember 1912

D. 24 Desember 1912

E. 25 Desember 1912

8. Perhatikan pernyaraan di bawah ini!

1) Menanamkan cita-cita persatuan nasional Indonesia

2) Mempererat hubungan dengan pemerintah Hindia Belanda

3) Memberanta segala bentuk tindakan yang membangkitkan kebencian

antaragama dan ras

4) Mendukung adanya komunisme di Indonesia

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan program kerja dari

Indische Partij adalah ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (1) dan (3)

E. (2) dan (4)

9. Indische Patij didirikan oleh tiga tokoh penting yang disebut dengan

“Tiga Serangkai”. Tokoh-tokoh tersebut adalah ….

A. Ki Hajar Dewantaro, Douwes Deker, dan Soekarno

B. H. Samanhudi, Cipto Mangunkusumo, dan H.O.S Tjokroaminoto

C. Douwes Deker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara

D. Cipto Mangunkusumo, Soekarno, dan Douwes Deker

E. H. Samanhudi, H.O.S Tjokroaminoto, dan Soekarno

10. Organisai pertama yang terang-terangan meyebut sebagai partai politik

pada masa pergerakan nasional yaitu ….

A. Indische Partij

B. Sarekat Dagang Islam

C. Budi Utomo

D. Jong Java

E. Sarekat Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

170

11. Kekalahan Jepang terhadap sekutu ditandai dengan dibomnya dua kota

di Jepang yang mengakibkan dampak yang luar biasa bagi Jepang.

Nama kedua kota tersebut adalah ….

A. Tokyo dan Kyoto

B. Hiroshima dan Tokyo

C. Nagasaki dan Kyoto

D. Tokyo dan Osaka

E. Hiroshima dan Nagasaki

12. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk lah

Badan Penyelidikan Usuah-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI) yang terbentuk pada tanggal ….

A. 25 Mei 1945

B. 26 Mei 1945

C. 27 Mei 1945

D. 28 Mei 1945

E. 29 Mei 1945

13. Pada tanggal 29 April diumumkan pengangkatan pengurus BPUPKI,

dan ketua terpilihnya adalah ….

A. Ir. Soekarno

B. Drs. Moh. Hatta

C. Dr. K.R.T Radjiman Widyodingnrat

D. Ichibangase

E. Mr. Moh. Yamin

14. Sidang BPUPKI yang kedua yang dilangsungkan pada 10-17 Juli 1945

membahas tentang ….

A. rancangan undang-undang dasar

B. rumusan dasar negara

C. presiden dan wakil presiden

D. naskah proklamasi kemerdekaan

E. susunan lambaga negara

15. Dalam siding BPUPKI Pertama terbentuklah panitia kecil yang diebut

Panitia Sembilan yang mempaunyai tugas untuk ….

A. merancang dasar negara

B. merancang Udang-Undang Dasar

C. membentuk lembaga-lembaga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

171

D. merancang teks proklamasi

E. merancang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)

16. Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan

pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia.

Tokoh yang ditunjuk sebagai penasehat PPKI adalah ….

A. A.A Maramis

B. Wongsonegoro

C. Ahmad Subarjo

D. Singgih

E. Agus Salim

17. Pada tanggal 15 Agustus 1945, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat

kepada pihak sekutu. Berita tersebut dirahasiakan oleh tentara Jepang

yang ada diwilayah Indonesia. Di bawah ini nama radio yang

menyiarkan berita kekelahan Jepang terhadap sekutu adalah ….

A. BBC

B. Haiho

C. Times

D. RRI

E. Prambors

18. Yang merupakan landasan dasar nasional Republik Indonesia dalam

menentukan proklamasi kemerdekaan adalah ….

A. Pancasila

B. Bhinika Tunggal Ika

C. Pembukaan UUD 1945

D. Demokrasi

E. Reformasi

19. Perhatikan penyataan berikut:

1. Tidak ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli.

2. Hubungan kerjasama antar negara harus terjalin dengan baik

3. Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan bentuk

pemerintahannya sendiri

4. Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas rasa dari

rasa takut dan bebas dari kemiskinan.

5. Semua sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik mungkin

Dari pernyataan diatas, yang merupakan isi Piagam Atlantik ditunjukkan

oleh nomor ….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

172

A. (1), (2), (3)

B. (2), (3), (4)

C. (3), (4), (5)

D. (4), (5), (1)

E. (3), (1), (4)

20. Ketika diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno dan Moh Hatta di

tempatkan di rumah milik warga keturunan Tionghoa yang bernama ….

A. Laksamana Maeda

B. Soe Hok Gie

C. Zhang li

D. Djiaw Kie Siong

E. Wang Young

21. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi kemerdekaan

adalah ….

A. Sayuti Melik

B. Sukarni

C. Ahmad Subarjo

D. Sudiro

E. Sutan Syahrir

22. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut!

1) Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai

Kermerdekaan

2) Lahirnya negara republik Indonesia

3) Indonesia terlepas belenggu penjajahan asing

4) Indonesia menjadi negara yang maju

5) Indonesia menjadi Macan Asia

Makna adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

ditunjukan pada nomor ….

A. 1), 2) dan 3)

B. 1), 3) dan 5)

C. 1), 3) dan 4)

D. 2), 3) dan 5)

E. 1), 3) dan 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

173

23. Setelah pembacaan naskah proklamsi, acara dilanjutkan dengan

pengibarkan bendara Merah Putih. Siapakah yang menjahit bendera

Bedera Merah Putih tersebut ….

A. Inggit Ganarsih

B. Fatmawati

C. Hartini

D. Kartini Manoppo

E. Haryati

24. Pengibaran bendera Merah Putih di halaman Gedung Pegangsaan Timur

dilaksanakan oleh ….

A. Syahrir dan Sayuti Melik

B. Ahmad Subarjo dan Sukarni

C. Latief dan Arifin

D. Sudarsih dan Harsimi

E. Suhud dan Latief

25. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsanakan di ….

A. Jalan Pegangsaan Barat No. 45

B. Jalan Pegangsaan Barat No. 50

C. Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

D. Jalan Pegangsaan Timur No. 59

E. Jalan Pegangsaan Selatan No. 70.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Jelaskan tujuan organisasi Budi Utomo dan analsislah nilai apa yang

dapat diambil dari organisasi Budi Utomo!

2. Panitia Sembilan menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan

negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam

Jakarta atau Jakarta Charter. Analsislah isi Jakarta Charter tersebut dan

mengapa terjadi perubahan pada bagian pertama!

3. Jelaskan hasil sidang kedua PPKI 19 Agustus 1945!

4. Jelaskan pebedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda

mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan!

5. Analisislah mengapa rengasdengklok menjadi tempat pengasingan bagi

Soekarno dan Moh Hatta!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

174

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/Jurusan : XI/IPS

Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2016

Waktu : 90 Menit

Kompetensi Dasar

3.12 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-25.

1. Perhatikan nama surat kabar berikut ini !

1) Tjahaja

2) Kompas

3) Tempo

4) Soeara Asia

Berdasarkan data-data di atas, surat kabar yang menyiarkan berita

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 1) dan 4)

D. 3) dan 4)

E. 1) dan 5)

2. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, berita tentang peristiwa penting ini

segera menyebar luas ke seluruh negeri. Namun ada kantor berita yang

dilarang Jepang untuk menyiarkan dan menyebarluaskan berita ini. Nama

kantor berita tersebut adalah ….

A. Domei

B. Suara Fadjar

C. RRI

D. Kedaulatan Rakyat (KR)

E. Ramayana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

175

3. Berikut ini adalah hasil pidato singkat Ir. Soekarno dalam rapat raksasa di

Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) adalah, kecuali ….

A. Mememinta dukungan rakyat Indonesia

B. Meminta rakyat agar mematuhi kebijakan pemerintah dengan disiplin

C. Menyerang tentara Jepang yang menghalang-halangi rapat

raksasa

D. Meminta kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik

Indonesia

E. Memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Lapangan Ikada dengan

tenang

4. Setelah berita Proklamasi Kemerdekaan tersebar di berbagai daerah,

tanggapan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah ….

A. Tetap memilih untuk menjadi kerajaan yang independen

B. Menyatakan negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bergabung

menjadi bagian dari RI

C. Tidak ikut campur dengan apa yang sedang terjadi di Republik

Indonesia

D. Mendukung kemerdekaan Indonesia tanpa ikut bergabung di dalamnya

E. Negri Ngayogyakarta bergabung dengan RI dan melebur sistem

kerajaan.

5. Insiden Bendera adalah peristiwa yang terjadi karena tindakan orang-orang

Belanda bekas tawanan tentara Jepang mengibarkan bendera belanda di

suatu hotel di Surabaya. Akibatnya para pemuda Indonesia tersulut

emosinya dan merobek bendera belanda yang warnanya biru sehingga

tinggalah hanya warna merah dan putih saja. Nama hotel yang menjadi

saksi bisu peristiwa pemting ini adalah ….

A. Hotel Melati

B. Hotel Surabaya

C. Hotel Perdjuangan

D. Hotel Yamato

E. Hotel Benteng

6. Rombongan Dr Sam Ratulangi pada tanggal 19 Agustus 1945 datamg di

Sapura Bulukumba, kemudian Sam Ratulangi menusun pemeritahan dan

menegakan kedaulatan Indonesi namun di tentang oleh pemuda. Mengapa

para pemuda menentang rombongan Dr. Sam Ratulangi ….

A. Terlalu berhati-hati dalam mengambil tindakan

B. Terlalu radikal melawan para penjajah

C. Kebanyakan rembukan ketimbang tindakan

D. Tidak bergerak sama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

176

E. Sangat otoriter dalam megambil keputusan

7. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jepang masih menggangap mereka

mempunyai kekuasaan di sana sehingga menimbulkan tindakan-tindakan

Heorik di berbagai daerah. Di Bali, terdapat gerakan pemuda yang

bertujuan untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang yang terjadi pada

tanggal ….

A. 13 Desember 1945

B. 14 Desember 1945

C. 15 Desember 1945

D. 16 Desember 1945

E. 17 Desember 1945

8. Pada tanggal 6 Oktober 1945, terdapat sekelompok pemuda dan tokoh

masyarakat yang membentuk Angkatan Pemuda Indonesi (API). Dan

pembentukan API ini terjadi di daerah ….

A. Medan

B. Palembang

C. Surabaya

D. Jakarta

E. Aceh

9. Perhatikan unsur-unsur pembentuk negara di bawah ini!

1) Rakyat

2) Wilayah

3) Pemerintah yang berdaulat

4) Pengakuan dari negara lain

Berdasarkan data di atas, yang merupakan 3 unsur pokok (konstitutif)

syarat berdirinya sebuah negara adalah pada nomor …

A. 1), 2), dan 3)

B. 2), 3), dan 4)

C. 3), 4) dan 1)

D. 4), 1), dan 2)

E. 3), 2), dan 4)

10. Berikut ini unsur pembentuk negara yang bersifat deklaratif adalah ….

A. Rakyat

B. Pemerintah yang berdaulat

C. Pengakuan dari negara lain

D. UUD

E. Wilayah

11. Setelah dibubarkannya BPUPIK, kemudian dibentuk lah Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh ….

A. Ki Hajar Dewantoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

177

B. Ir. Soekarno

C. Ahmad Subarjo

D. Moh. Hatta

E. Otto Iskandardinata

12. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Mensahkan UUD

2) Menetapkan kementrian negara

3) Mengangkat presiden dan wakil presiden

4) Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi

5) Membentuk komite nasional

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan hasil dari sidang PPKI

yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 3) dan 4)

D. 4) dan 5)

E. 1) dan 3)

13. Berdasarkan pernyatan nomor 12, yang merupakan hasil dari sidang kedua

PPKI adalah ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 1) dan 3)

D. 2) dan 4)

E. 4) dan 5)

14. Pada tanggal 16 Oktober 1945, Wakil Presiden RI mengeluarkan

Maklumat no. X. berikut ini yang merupakan isi dari maklumat tersebut

adalah ….

A. Pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional

B. Merumuskan haluan politik negara

C. Pemberian kekuasaan legislatif

D. Membantu tugas para mentri

E. Melakukan peyempurnaan UUD

15. Setalah terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan ini

menyelenggarakan beberapa sidang. Berikut ini yang merupakan hasil dari

sidang KNIP adalah ….

A. Menetapkan dua belas kementrian yang membantu presiden

B. Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi

C. Membentuk badan keaman rakyar

D. Mengusulkan kepada presiden supaya KNIP diberikan hak

kekuasaan legislatif selama lembaga MPR/DPR belum terbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

178

E. Membentuk partai nasional

16. Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat No.

3 yang isinya tentang ….

A. Anjuran pembentukan partai-partai politik

B. Ajuran pembentukan badan keamanan

C. Anjuran pembentukan kementrian negara

D. Anjuran untuk merevisi UUD

E. Anjuran pembentukan DPR/MPR

17. Secara resmi anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1925 di

Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. Sisapakah yang menjadi ketua

pada sidang KNIP pertama ….

A. Kasman Singodimejo

B. Mr. Ahmad Subarjo

C. Abiskusno Cokrosuyono

D. Wahid Hasyim

E. Prof. Dr. Supomo

18. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang

pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946

dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. Siapakah yang menjadi

ketua Departemen Keamanan rakyat ….

A. R.A.A Riranatakusuma

B. Otto Iskandardinata

C. Mr. R.M Sartono

D. Mr. Amir Syarifudin

E. Supriadi

19. Berdasarkan usul BP-NIP menyetujuai pembentukan pembentukan

partai-partai politik sebagai wadah pergerakan dan aspirasi rakyat

Indonesia. Berikut ini yang merupakan tanggal persetujauan pembentukan

partai-partai politik adalah ….

A. Tanggal 3 November 1945

B. Tanggal 4 November 1945

C. Tanggal 5 November 1945

D. Tanggal 6 November 1945

E. Tanggal 7 November 1945

20. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang

pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946

dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. berikut ini yang menjadi

ketua Departemen Kehakiman rakyat adalah ….

A. Mr. Ahmad Subarjo

B. Mr. Amir Syarifudin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

179

C. Prof. Dr Supomo

D. Supriadi

E. Wahid Hasyim

21. Bersamaan dengan penetapan delapan provinsi, maka di tetapkan pula

empat alat perlengkapan negara lainnya. Dalam empat alat perlangkapan

tersebut Dr. Kusumah Atmaja bertugas sebagai ….

A. Juru bicara negara

B. Sekretaris negara

C. Bendahara Negara

D. Ketua Mahkamah Agung

E. Jaksa Agung

22. Berdasarkan keputusan PPKI tanggal 19 Agustus, maka Presiden

menugaskan Mr. Ahmad Suba rjo dan kawan-kawan membentuk suatu

panitia kecil. Tugas panitia kecil adalah membentuk departemen dan

membeagi wilayah Indonesia ke dalam provinsi-provinsi. Berikut ini yang

menjadi perwakilan provinsi Maluku adalah ….

A. Teuku Moh. Hassan

B. R. Panji Suroso

C. R.A Suryo

D. G.S.S.J. Ratulangi

E. I Latuharhary

23. Pembentukan badan-badan perjuangan didasari oleh hasil keputusan PPKI

tanggal 22 agustus 1945. Presiden melalui berpidato melalui pidato

mengumumkan berdirinya BKR,PNI dan KNIP. Teanggal berapakah

pengumuman tersebut ….

A. 21 Agustus 1945

B. 22 Agustus 1945

C. 23 Agustus 1945

D. 24 Agustus 1945

E. 25 Agustsu 1945

24. Pembentukan BKR tidak berkalan mulus. Hal tersebut terjadi karena

adanya keinginan untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat namun

ditolak oleh pemerintah. Penolakan tersebut membuat membentuk Komite

Van Aksi. Berikut ini yang merupakan markas Komite Van Aksi adalah

….

A. Jalan Menteng No. 30 Jakarta

B. Jalan Menteng No. 31 Jakarta

C. Jalan Pahlawan No. 32 Surabaya

D. Jalan Pahlawan No. 33 Surabaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

180

E. Jalan Pahlawan No. 34 Surabaya

25. Terbentuknya lascar-laskar perjuangan diberbagai daerah menyebabkan

situasi keamanan Indonesia menjadi kacau. Hal tersebut diakibatkan tidak

terkendalinya perlawanan melawan sekutu dan NICA. Maka

dikeluarkanlah maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Tanggal berapakah dikeluarkannya maklumat tersebut ….

A. 1 Oktober 1945

B. 2 Oktober 1945

C. 3 Oktober 1945

D. 4 Oktober 1945

E. 5 Oktober 1945

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Analisislah hal-hal yang penting yang terjadi pada saat rapat besar di

Lapangan Ikada dan sebutkan nilai yang perlu dicontoh dari hal tersebut!

2. Analisalah tindakan yang dilakukan para pemuda di Surabaya ketika

insiden Bendera! dan sikap apa yang bisa dijadikan contoh sebagai

generasi muda penerus bangsa?

3. Analisislah isi dari Piagam Jakarta, mengapa terdapat perbedaan pendapat

mengenai bagian pertama isi dari piagam Jakarta?

4. Analisislah latar belakang berdirinya BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat

di ambil?

5. Analisislah mengapa dikeluarkanya Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober

1945?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

181

LEMBAR JAWABAN

Nama Tanda Tangan

Kelas/Jurusan

No. Absen

I. PILIHAN GANDA

No A B C D E

No A B C D E

No A B C D E

1 A B C D E

11 A B C D E

21 A B C D E

2 A B C D E

12 A B C D E

22 A B C D E

3 A B C D E

13 A B C D E

23 A B C D E

4 A B C D E

14 A B C D E

24 A B C D E

5 A B C D E

15 A B C D E

25 A B C D E

6 A B C D E

16 A B C D E

26 A B C D E

7 A B C D E

17 A B C D E

27 A B C D E

8 A B C D E

18 A B C D E

28 A B C D E

9 A B C D E

19 A B C D E

29 A B C D E

10 A B C D E

20 A B C D E

30 A B C D E

II. Uraian

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

182

Keterangan :

* = Item soal yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

183

Keterangan :

* = Item soal yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

185

Reabilitas Motivasi Pra Siklus

N %

Cases Valid 31 96.9

Excludeda 1 3.1

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.894 40

Reabilitas Motivasi Siklus I

N %

Cases Valid 32 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.945 35

Reliabilitas Motivasi Siklus II

N %

Cases Valid 32 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.945 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

186

Keterangan :

* = Item soal yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

187

Keterangan :

* = Item soal yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

188

Reliabilitas Prestasi Siklus I

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 32 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,409 26

Reliabilitas Prestasi Siklus II

N %

Cases

Valid 32 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,641 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH … · 2016. 12. 5. · PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI