Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA
NEGERI 2 NGAGLIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
Mugianto
NIM: 121314024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orangtua “Mohtar dan Neliana”, adik-adik “Elma Nanda, Aryo Pradana
dan Khalisa Apriliana” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan
menyayangiku tiada henti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah nasibnya
(Ar-Ra’d : 11)
Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara
bintang-bintang (Bung Karno)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA
NEGERI 2 NGAGLIK
Mugianto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan motivasi
belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan (2) peningkatan prestasi belajar sejarah siswa
setelah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD).
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
model Kurt Lewin, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik,
yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar
sejarah siswa melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan kuesioner.
Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan
persentase.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat
meningkatkan (1) motivasi belajar sejarah siswa, hal ini di tunjukkan dengan skor
rata-rata motivasi belajar sejarah keadaan awal 70,38, meningkat pada siklus I
menjadi 76 atau 5,62%, pada siklus II meningkat 82,39 atau 6,39%. (2) Prestasi
belajar sejarah siswa meningkat baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-
rata. Dari segi KKM sekolah dengan nilai 75, pada keadaan awal 14 siswa atau
44%, meningkat pada siklus I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II
meningkat menjadi 30 siswa atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar
sejarah siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75
atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88%.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
INCREASE MOTIVATION AND ACHIEVEMENT TO LEARN THE
HISTORY THROUGH THE LEARNING MODEL OF STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) THE STUDENTS OF CLASS XI IPS I
SMA NEGERI NGAGLIK
Mugianto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
This research aims to describe: (1) increase of students’ motivation to
learn history through Student Teams Achievement Division (STAD) learning
model and (2) increase of students’ achievement to learn history through Student
Teams Achievement Division (STAD) learning model.
Researcher used a method of Classroom Action Research by Kurt Lewin,
that includes the planning, action, observation, and reflection. The research
subject are the 32 students of class XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik. The research
object is the motivation and achievement to learn the history of student though
Student Teams Achievement Division (STAD) learning model. Data was collected
by using the research instrument. Data analysis using descriptive comparative
analysis with percentages.
The result of this result indicated that the students motivation to learn had
increased toward the history during the application of learning model Student
Teams Achievement Division (STAD). (1) The students’ motivation to learn
history, that was shown by an average score of motivasion to learn the history of
the initial state of 70,38 increased in the first cycle become 76 or 5,62%, on the
second cycle increased 82,39 or 6,39%. (2) The student learning achievement of
history increased both the KKM and the average of the value. In terms of school’s
KKM was 75, the initial state of 14 student 44%, increased in the first cycle to 27
students or 81% and the second cycle increased to 30 students or 94%. In terms of
the average score of learning history student achievement was the initial state
73.94, increased in the first cycle to 78.75, or 4.81%, on the second cycle
increased 89.56, or 10.88%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Siswa Kelas XI IPS I Negeri 2 Ngaglik”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana (S1) di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Sejarah.
3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan
tulus meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan serta memberikan
dorongan sampai skripsi ini selesai.
4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang
telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan studi di
Universitas Sanata Dharma.
5. Pemerintah Kutai Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Ibu Martini yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk masuk ke
dalam tim kerjasama Kutai Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Darwito S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Dra Siti Aptinah, selaku guru mata pelajaran yang telah bersedia
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Seluruh siswa SMA Negeri 2 Ngaglik, khususnya siswa kelas XI IPS I.
10. Teman sesama peneliti yaitu Dewi Asmarawati Gulo dan Ignatus Galih
Prasetyo yang telah mendukung dalam penelitian ini.
11. Kedua orangtuaku “Mohtar dan Neliana”, adik-adikku “Elma Nanda, Aryo
Pradana dan Khalisa Aprilia” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan
menyayangiku tiada henti.
12. Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah dan teman-
teman jalur kerja sama Kutai Barat yang telah mendukung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.
Yogyakarta, 4 Oktober 2016
Penulis
Mugianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
E. Pemecahan Masalah ............................................................................... 5
F. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Motivasi ............................................................................................ 7
a. Pengertian motivasi ..................................................................... 7
b. Jenis-jenis Motivasi ..................................................................... 8
2. Konsep Belajar .................................................................................. 9
3. Prestasi Belajar ................................................................................ 11
a. Penegertian Prestasi Belajar ...................................................... 11
b. Guna Prestasi Belajar ................................................................ 12
4. Teori Kontruktivisme ...................................................................... 13
5. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 14
a. Pengetian pembelajaran Kooperatif .......................................... 14
b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif ............................................ 15
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................. 15
d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif............................. 16
e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ........................................... 16
f. Langkah-langkah Pembeljaran kooperatif ................................ 17
g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18
6. Metode pengajaran tipe STAD........................................................ 18
a. Pengertian pembelajaran tipe STAD ......................................... 18
b. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif........................................... 21
c. Komponen dan langkah-langkah STAD ................................... 22
7. Konsep Sejarah................................................................................ 23
8. Materi Pelajaran .............................................................................. 25
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 25
C. Kerangka Berfikir.................................................................................. 26
D. Hipotesis ................................................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 28
B. Setting Penelitian .................................................................................. 29
1. Tempat Penelitian............................................................................ 29
2. Waktu Penelitin .............................................................................. 29
C. Subjek Penelitian ................................................................................... 29
D. Objek Penelitian .................................................................................... 30
E. Devinisi Operasional ............................................................................. 30
1. Motivasi .......................................................................................... 30
2. Belajar ............................................................................................. 30
3. Prestasi ............................................................................................ 30
4. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 31
5. Model STAD ................................................................................... 31
F. Variabel-variabel penelitian .................................................................. 32
G. Metode pengumpulan data .................................................................... 32
H. Instrumen pengumpulan data ................................................................ 33
I. Desain Penelitian ................................................................................... 36
J. Teknik Analisis data .............................................................................. 37
K. Prosedur penelitian ................................................................................ 45
L. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 50
1. Observasi Pra Penelitian ................................................................. 50
2. Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 58
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 71
B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi ............................. 82
1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa .................................... 82
2. Komperasi motivasi Belajar Sejarah siswa ..................................... 86
3. Komperasi Prestasi Belajar Sejarah siswa ...................................... 90
C. Pembahasan ........................................................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 99
B. Saran .................................................................................................... 100
Daftar Pustaka ................................................................................................. 101
Lampiran ......................................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses Pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan Prestasi
Belajar Sejarah siswa ................................................................. 30
Gambar II : Bagan Siklus Penelitian ............................................................. 36
Gambar III : Diagram Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ....................... 55
Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ........................ 57
Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I......................................................... 67
Gambar VI : Diagram Prestasi Siklus I .......................................................... 69
Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar siswa Siklus II ................................. 78
Gambar VIII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80
Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa ................... 89
Gambar X : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa ..................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Fase-fase Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ........................... 21
Tabel 2 : Penilaian kegiatan Belajar siswa .................................................. 38
Tabel 3 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 39
Tabel 4 : Analisis Tingkat Kegiatan Siswa ................................................. 39
Tabel 5 : Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa ............................. 40
Tabel 6 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 41
Tabel 7 : Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa ..................................... 41
Tabel 8 : Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 42
Tabel 9 : Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ....................................... 42
Tabel 10 : Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa ............................... 44
Tabel 11 : Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................... 45
Tabel 12 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa ................................. 45
Tabel 13 : Indikator Keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar ................. 49
Tabel 14 : Data Obeservasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar ........ 51
Tabel 15 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ............................... 53
Tabel 16 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................ 54
Tabel 17 : Data Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .................................. 56
Tabel 18 : Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............... 57
Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa ................................................................ 59
Tabel 20 : Data Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Siklus I ............ 63
Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 65
Tabel 22 : DataKategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................. 66
Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................ 67
Tabel 24 : Data Persentase Belajar Siswa Siklus I ........................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 25 : Data Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II ................... 74
Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II ......................................... 76
Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II .......................... 77
Tabel 28 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ........................................... 79
Tabel 29 : Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80
Tabel 30 : Analisi Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Penelitian
dengan Siklus I ............................................................................ 82
Tabel 31 : Analisis Koparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I
dengan Siklus II ........................................................................... 84
Tabel 32 : Analisis Komperatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra
Penelitian Dengan Siklus I ........................................................... 86
Tabel 33 : Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I
Dengan Siklus II .......................................................................... 87
Tabel 34 : Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................................. 89
Tabel 35 : Analisis Komperatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 90
Tabel 36 : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................ 92
Tabel 37 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 92
Tabel 38 : Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
LAMPIRAN
Lampiran 1a : Surat ijin penelitian dari Universitas Sanata Dharma ........ 103
Lampiran 1b : Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................... 104
Lampiran 2 : Silabus ................................................................................ 105
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 122
Lampiran 5 : Kisi-kisi motivasi ............................................................... 156
Lampiran 6 : Angket motivasi ................................................................. 157
Lampiran 7 : Kisi-kisi soal siklus I .......................................................... 160
Lampiran 8 : Kisi-kisi soal siklus II ........................................................ 163
Lampiran 9 : Soal siklus I ........................................................................ 167
Lampiran 10 : Soal siklus II ...................................................................... 174
Lampiran 11 : Lembar jawaban ................................................................. 181
Lampiran 12a : Validitas Motivasi Prasiklus .............................................. 182
Lampiran 12b : Validitas Motivasi Siklus I .................................................. 183
Lampiran 12c : Validitas Motivasi Siklus II ................................................ 184
Lampiran 12d : Reliabilitas Motivasi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ...... 185
Lampiran 13a : Validitas Prestasi Siklus I .................................................. 186
Lampiran 13b : Validitas Prestasi Siklus II .................................................. 187
Lampiran 13c : Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I dan Siklus II .................. 188
Lampiran 14 : Absensi Siswa ..................................................................... 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang menentukan kualitas hidup di suatu
bangsa. Pemerataan pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pedidikan secara nasional. Peran pendidikan yang sangat penting untuk
menciptakan kehidupan cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Maka
pembaharuan pendidikan harus dilakukan, Ada tiga hal yang harus diamati, yaitu
pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas
metode pembelajaran. Pendidikan menjadi hal utama yang penting dalam
memperoleh kehidupan yang lebih layak bagi kehidupan warga negara. Maka dari
itu pendidikan selalu diperbaharui oleh pemerintah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengikuti perkembangan yang ada. Namun dengan adanya
perkembangan zaman dan perubahan kurikulum dengan mengikuti arus kemajuan
yang ada, ternyata belum diikuti oleh para pendidiknya, yaitu tenaga pengajar.
Penggunaan model pembelajaran yang konvensional dalam prosesnya
mengakibatkan peserta didik kurang terlihat aktif mengikuti pembelajaran,
khususnya pembelajaran sejarah.
Pesatnya perkembangan pendidikan membuat semakin dituntutnya
peranan siswa, yang pertamanya guru sebagai pusat perhatian sekarang berbalik
siswa yang menjadi pusat dan guru hanya sebagai pembimbing dalam proses
pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri.
dengan adanya perubahan mengenai peranan siswa menjadi aktif maka saat ini
mulai bermunculan berbagai model-model pembelajaran yang muncul pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sekarang ini sangat membantu di dalam meningkatkan motivasi siswa untuk
melatih diri terbiasa dengan cara belajar yang mandiri tanpa harus tergantung pada
guru dan bisa memperoleh keberhasilan. Guru bertugas sebagai pembimbing
siswa antara lain sebagai penglola kelas, mediator, fasilitator serta sebagai
evaluator untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar. Namun peran guru juga
sangat penting peranannya saat di kelas. Keberhasilan pembelajaran ditentukan
banyak faktor diantaranya guru.1
Menurut Degeng yang di kutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa daya
tarik suatu mata pelajaran (pembelajaran) ditentukan oleh dua hal, pertama oleh
mata pelajaran itu sendiri dan kedua oleh cara mengajar guru.2 Kebanyakan guru
dalam mengajar cenderung menghapal dan konvensional, serta peseerta didik juga
pasif dalam belajar. Situasi belajar demikian membuat kurangnya keaktifan
belajar sejarah. Oleh karena itu tugas profesional seorang guru adalah pelajaran
yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi
mudah, yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna.3
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1
SMA Negeri 2 Ngaglik, mengalami kekurangaktifan siswa di dalam mengkuti
proses belajar mengajar terlihat dari antusias siswa yang kurang seperti
mengobrol, keluar masuk kelas, mengantuk bahkan ada yang tertidur, bermain
handphone, dan mengganggu lain siswa lain. Hal ini menunjukan bahwa motivasi
belajar sejarah siswa kelas XI IPS I sangat kurang dan dengan motivasi yang
1 H. Isjoni dan Arif Ismail, Model-model Pembelajaran Mutakhir,Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2008, Hlm 146 2 H. Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka, 2009, hal 1 3 Ibid, hlm 1-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kurang maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Model yang dipakai
dalam pembelajaran juga kurang menarik karena medelnya hanya ceramah dan
tanya jawab sehingga siswa menjadi bosan. Dengan model yang monoton akan
membuat siswa bosan maka dibutuhkan model pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa, seperti model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
Ketidak berhasilan siswa ini dapat dilihat dengan rendahnya motivasi dan
prestasi belajar sejarah. Model dalam mengajar mata pelajaran sejarah harus tepat
agar dapat menarik simpati siswa. Model ini akan membantu proses belajar agar
sampai pada tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu, pada masa sekarang perlu
inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah di dalam kelas, yakni menggunakan
model pembalajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Model
pembalajaran ini sangat berpusat pada kerja sama, tanggung jawab, kecepatan,
serta persaingan sehat dalam memecahkan suatu masalah dan dilakukan secara
berkelompok. Selain itu model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik
untuk saling memahami, saling menghargai dan serta saling menghormati apabila
terjadi perbedaan pendapat di antara mereka. Diharapkan dengan penerapan
model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
1. Peserta didik kurang aktif di dalam proses pembelajaran
2. Peserta didik menganggap pelajaran sejarah adalah pelajaran yang kurang
menarik
3. Sebagian siswa kurang memiliki motivasi yang besar untuk belajar sejarah
4. Rendahnya prestasi belajar siswa
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS 1
SMA Negeri 2 Ngaglik
D. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 2 Ngaglik?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPS
1 SMA Negeri 2 Ngaglik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran sejarah. Peneliti mengambil
model pembalajaran tersebut dikarenakan model pembalajaran yang mudah
diterapkan kepada siswa, membuat siswa aktif didalam kelas, toleransi dan lain-
lain.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas untuk:
1. Meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa pada Kelas XI I SMA Negeri 2
Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD).
2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa pada kelas XI IPS 1 SMA Negeri
2 Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD).
G. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu:
1. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan harapan dapat membantu
memberikan wacana bagi para lembaga pendidikan atau sekolah, melihat berbagai
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjalankan proses
pembelajaran sejarah di dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Guru
Penelitian yang dilakukan dengan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru-guru
khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam penggunaan berbagai model-model
pembelajaran yang bervariasi untuk menyampaikan meteri pembelajaran sejarah
kepada peserta didik.
3. Bagi Siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa dan memudahkan dalam
mempelajari sejarah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dan sebagai wahana baru dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman dan wacana mengenai penggunaan variasi model-model
pembelajaran dalam pembelajaran sejarah. Selain itu dapat menjadi acuan ketika
ingin menulis karya tulis ilmiah atau penelitian PTK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai kajian teori dari beberapa
sumber yang tersaji sebagai berikut:
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan suatu
kerena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatanya.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diarikan sebagai “daya
penggerak yang menjadi aktif” Motif menjadi aktif pada saat-saat tertetu, terutama
bila kebutuhan unruk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi
banyak memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah memiliki makna
seperti motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs, drives, wants, imteres,
desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan (needs)
atau wujud perilaku mencapai tujuan4.
Menurut Glaitman pengertian dasar motivasi ialah keadaan intern organism
baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
4 Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. PT Remaja Rosdakarya. Bandung .
2005. Hal 1-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku
secara terarah. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif bukanlah hal
yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya ada sesuatu
yang dapat disaksikan.
Mc Donald dalam Wasti Sumanto, memberikan pengertian motivasi yakni
suatu perubahan tenaga dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai dengan
dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Purwanto
mengemukakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk bertindak melakukan. Ahmad Thanthowi, juga mengemukakan bahwa
tindakan belajar yang bermotif dapat diakatakan sebagai tindakan belajar yang
dilakukan oleh anak didik yang didorong oleh kebutuhan yang dirasakannya,
sehingga tindakan itu dituju kearah suatu tujuan yang didiamkan.
b. Jenis-Jenis Motivasi
Woodworrh mengolongkan/membagi motif-motif menjadi tiga golongan,
yakni:
1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh.
2. Motif-motif darurat, yakni motif-motif yang timbul jika situasi menuntut
timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini
timbul akibat adanya rangsangan dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Motif objetif, yakni motif yang mengarahkan kepada suatu objek atau tujuan
tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri.
Sumadi Subrata juga membedakan motif menjadi dua, yakni motif
ekstrinsik dan intrinsik
1. Motif ekstrinsik, yakni motif-motif yang berfungsinya karena adanya
perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberitahu bahwa
sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa
hal itu harus dilakukannya sebelum ia dapat melamar pekerjaan, dan
sebagainya.
2. Motif intrinsik, yaitu motif-motif yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar. Memang dalam arti individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya
orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendoronganya telah mencari
buku-buku untuk dibacanya, orang yang rajin dan beranggung jawab tidak usah
menanti komando sudah belajar secara sebaik-baiknya.5
2. Konsep Belajar
Menurut pegertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi pengertian belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Melalui interaksi
5 Ibid, hlm 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan lingkungan, seseorang dapat memperoleh perubahan tingkah laku sesuai
kebuutuhannya sendiri, sehingga dapat menghasilkan perolehannya tersebut
melalui tingkah lakunya setiap hari.6
Belajar hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan
proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Sedangkan Witherington
(1952) menyebut bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang
dimanivestasikan sebagai suatu pola-pola respons yang berupa keterampilan,
sikap, kebiasaan, kecakapan dan pemahaman.
Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan beberapa hal menyangkut
pengertian belajar sebagai berikut:
a. Belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang dimulai sejak
lahir dan terus menerus berlangsung seumur hidup
b. Dalam belajar berarti terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat
relatif permanen
c. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara
keseluruhan.
d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi,
emosional, sikap dan sebagainya.
Terjadinya proses belajar dapat dipandang dari sisi kognitif sebagaimana
dikemukakan Bigge yaitu hubungan dengan perubahan-perubahan tentang
6 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Bineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kekuatan variabel-variabel hipotesis, kekuatan-kekuatan, asosiasi hubungan-
hubungan,kebiasaan dan kecendrungan perilaku. Belajar merupakan proses
interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan.
Belajar menurut Gagne, suatu proses dimana organism berubah prilakunya
sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat tiga unsur pokok dalam
belajar yaitu: (1) proses, (2) perubahan perilaku, dan (3) pengalaman.7
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan
sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan
siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar proses pembelajaran
dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal, antara lain:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniah yaitu kesehatan atau cacat
tubuh. Faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi: Faktor
keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan. Faktor sekolah yaitu model pembelajaran, kurikulum, relasi guru
7 Muhamamad Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran “ARIAS” (Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang
Penerapan Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014, hlm. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, dan kehidupan masyarakat.8
b. Guna Prestasi Belajar
Prestasi belajar berguna untuk mengukur prestasi atau hasil yang dicapai
oleh siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran
prestasi belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses
pendidikan formal adalah suatu yang kompleks yang memerlukan waktu, dana
dan usaha kerjasama berbagai pihak. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya
berhasil mencapai tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor
pendukung yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Betapa jelasnya suatu
tujuan pendidikan yang telah digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan
mustahil hasilnya dapat diketahui.9
8 Slameto, op. cit, hlm 54-71 9 Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Liberty.
Yogyakarta. hal 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Teori Konstruktivisme (Contructivism)
Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman10. Menurut
konstruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, tetapi dikonstruksi
dari dalam diri seseorang.
Muslich mengemukakan, konstruktivisme adalah proses pembelajaran
yang menekankan terbangunnya pemahanan sendiri secara aktif, kreatif, produktif
berdasarkan pengetahuan yang terdahulu dan dari pegalaman belajar yang
bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian faktam konsep, dam kaidah yang
siap dipraktikkan.Manusia harus mengkonstruksinya terlebih dahulu pengetahuan
itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.Dalam konstruktivisme ada
beberapa hal-hal sebagai berikut.
1. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik
membangun sendiri pengetahuannya.
2. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengontruksi pengetahuan, bukan
menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui
peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep,
prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi
belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan
atas penemuan (discovery).
3. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan
10 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad XII: Kunci
Sukses Implementasi Kurikulum 2013,Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan
masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.
5. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang
difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yaitu
untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara
kooperatif.11 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari
beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda maka upayakan agar
dalam tiap kelompok terdiri dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda
pula dan penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada
perorangan. 12
Kategori tujuan dalam pembelajaran kooperatif:
1) Individual: keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri tidak
dipengaruhi oleh orang lain.
2) Kompetitif: keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang lain (ada
ketergantungan negatif).
3) Kooperatif: keberhasilan seseorang karena keberhasilan orang lain, orang
tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendirian.
11 Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Hal 56 12 Ibid, hlm 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin yang di kutip Taniredja ada enam tipologi pembelajaran
kooperatif, yaitu:
1) Tujuan kelompok, bahwa kebanyakan metode pembelajaran kooperatif
menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode
pembelajaran Tim Siswa ini bisa serupa sertifikat atau rekognisi lainya yang
diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.
2) Tanggung jawab individu, yang dilaksanakan dengan dua cara. Pertama
dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata individu atau penilaian
lainnya seperti dalam model pembelajaran siswa. Kedua, merupakan
spesialisasi tugas. Cara kedua ini siswa diberi tanggung jawab khusus untuk
sebagaian tugas kelompok.
3) Kesempatan sukses yang sama yang merupakan karakteristik unik metode
pembelajaran tim siswa, yakni penggunaan skor yang memastikan semua
siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam
timnya.
4) Kompetisi tim, sebagai sarana untuk motivasi siswa untuk bekerja sama
dengan anggota timnya.
5) Spesialisasi tugas, tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-
masing anggota kelompok.
6) Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok, metode ini akan mempercepat
langkah kelompok.13
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional
yang menerapkan sistem kompetisi dimana keberhasilan individu diorientasikan
pada kegagalan orang lain. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut
Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil
akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugasnya. Sedangkan
tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat
menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar.
13 Ibid, hlm 57-58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, ras, agama, kemampuan
akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif
ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial
yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau
pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.14
d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif
peran guru sangat menentukan aktivitas siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru sebelumnya mesti merancang pembelajaran menurut model atau
sturuktur pembelajaran kooperatif yang dipilih untuk mengaktivitaskan semua
siswa dalam kelompok. Berkaitan dengan itu, aktivitas siswa dalam kerjasama
dapat berjalan sebagai mana mestinya apabila mempunyai prosedur yang jelas
untuk dilakukan oleh anggota-anggota dalam kelompok.
Apabila aktivitas pembelajaran dapat menghubungkan anggota-anggota
kelompok dan proses interaksi maka ia dapat bagi mewujudkan keterampilan
kolaborasi siswa. Perkara ini mesti di usahakan oleh guru sejak awal pelaksanaan
pembelajaran kooperatif sehingga siswa dari awal berupaya membina tingkah laku
yang mengarah kepada keterampilan kolaborasi.15
e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ditnaga Dikti pada dasarnya kegiatan pembelajaran dipilahkan
menjadi empat langkah yaitu:
14 Ibid. Hlm.60. 15 H. Isjoni dan Arif Ismail. op.cit. hal158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1) Orientasi
Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran kegiatan diawali dengan
orientasi untuk memahami dan menyepakati bersama tentang apa yang akan
dipelajari serta bagaimana strategi pembelajaranya.
2) Kerja Kelompok
Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan
pembelajaran. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
berdiskusi, melakukan eksplorasi, observasi, percobaan, browsing lewat internet
dan sebagainya.
3) Tes/Kuis
Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semuannya telah mampu
menguasai topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing
menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep
yang dikaji.
4) Penghargaan Kelompok
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. 16
f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah cooperative learning menurut Stahl, Slavin yaitu:
1) Guru merancang rencana program pembelajaran .
2) Dalam aplikasi pembelajaran dikelas, guru merancang lembar observasi yang
akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam nelajar secara
bersama dalam kelompok-kelompok kecil.
3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan
membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok, baik dalam
16 Taniredja, Tukiran, op. cit. hlm 60-62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama kegiatan
belajar berlangsung.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi guru sebagai
moderator. 17
g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif
Ada banyak keuntungan dari pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan,
informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.
3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial dan komitmen.
5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.
7) Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling
membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.
9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai
perspektif.
10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan
lebih baik.
11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan
orientasi tugas.18
6. Metode Pembelajaran Tipe STAD
a. Pengertian
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
Slavin menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam belajar
beranggotaan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
17 Ibid, hlm 63 18 H Sugiyanto, op.cit, hal 43-44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja dalam
tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi
tersebut, pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.19
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD
ini membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain :
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan
perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajran, Buku Siswa,
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.
b. Menentukan Kelompok Kooperatif
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam
kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan
kelompok yang lainnya relatif homogen. Apabila kemungkinan kelompok
kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang
sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang relatif sama, maka
pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik yaitu.
1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian dalam mata
pelajaran sejarah. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai
kemampuan dalam mata pelajaran sejarah dan digunakan dalam kelompok.
2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok
menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh
19 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group.
Jakarta.2009 hal 68-69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
siswa dari seluruh siswa rangking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh
siswa yang diambil dari urutan setelah diambil dari kelompok atas, dan
kelompok bawah sebnyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa
setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah.
c. Menentukan Skor Awal
Sekor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai
ulangan sebelumnya. Sekor awal ini dapat berubah setelah ada kuis
d. Pengaturan Tempat Duduk
Pengaturan tempat duduk pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif
perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat
menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas
kooperatif.
e. Kerja Kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe
STAD, terlebih dahulu diadakan diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini
bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam
kelompok20.
20 Ibid, hlm 69-70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Fase-fase pembelajaran kooperatif21
Tabel 1: Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
motivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut
Fase 2
Menyajikan/menyampaikan
informasi
Menyampaikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara
membentuk kelompok dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok kerja
dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerja
Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok (pemberian nilai)
21 Ibid, hlm. 70-71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Komponen dan Langkah-langkah dalam Metode Pembelajaran STAD
Menurut Slavin (2008) STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu
presentasi kelas, kerja kelompok (tim), sekor kemajuan individual, rekognisi
(penghargaan) kelompok.22
a. Presentasi kelas (Class Presentation). Dalam STAD, materi pelajaran mula-
mula disampaikan dalam presentasi kelas. Metode yang digunakan biasanya
dengan pembelajaran langsung atau diskusi kelas yang dipandu guru. Selama
presentasi kelas, siswa benar-benar memperhatikan karena dapat membantu
mereka dalam mengerjakan kuis individu yang juga akan menentukan nilai
kelompok.
b. Kerja kelompok (Teams Works) setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa yang
heterogen. Fungsi utama dari kelompok adalah menyiapkan anggota kelompok
agar mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menjelaskan
materi setiap kelompok mempelajari dan mendiskusikan LKS,
membandingakan jawaban dengan teman kelompok dan saling membantu antar
anggota jika ada yang mengalami kesulitan. Setiap saat guru mengingatkan dan
menekankan pada setiap kelompok agar setiap anggota melakukan yang terbaik
untuk membantu anggotanya.
c. Kuis (Quizzes). Setelah guru memberikan presentasi, siswa diberi kuis
individu. Siswa tidak diperbolehkan membatu sama lain selama kuis
berlangsung. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan
memahami nateri yang telah disampaikan.
22 Taniredja. Op. cit hal 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Peningkatan Nilai Individu (individual Improvement Score). Peningkatan nilai
individu dilakukan untuk memberikan tujuan presentasi yang ingin dicapai jika
siswa dapat berusaha keras dan hasil prestasi yang labih baik dari yang telah
diperoleh sebelumnya. Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum
pada kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar diperoleh dari rata-
rata tes atau kuis sebelumnya, selanjutnya siswa menyumbangkan nilai untuk
kelompok berdasarkan peningkatan nilai individu yang diperoleh.
e. Penghargaan kelompok (Team Recgnation). Kelompok mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lain jika rata-rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu.
Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka.
7. Konsep Sejarah
Sejarah merupakan bagian penting dalam hidup kita. Dengan sejarah kita
bisa belajar banyak dan menjadi lebih baik. Maka sejarah sangatlah penting untuk
dipelajari. Kata sejarah bersal dari bahasa Arab syajara berarti terjadi, syajarah
berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, bahasa Inggris history23.
Pohon dalam hal ini bisa dikaitkan dengan keluarga raja yang diibaratkan
membentuk sebuah pohon yang bercabang yang melambangkan
keturunannya.Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara: (1)
perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3)
perkembangan dalam ilmu-ilmu lainnya, dan (4) perkembangan dalam metode
23 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang Pustaka, Yogyakarta, 1995, hlm. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sejarah. Perkembangan sejarah selalu berarti berubah bahwa sejarah selalu
responsive terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi24.
Kata syajarah ini mula-mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah
sesuai dengan situasi masyarakat waktu itu yang terutama berorientasi pada
penonjolan peranan para penguasa (raja), maka kebanyakan asal-usul yang ditulis
waktu itu adalah kelompok orang-orang besar, sehingga kelihatan sekali sifat
istanasentrisnya. Ini bisa dibandingkan dengan pengertian sejarah yang tumbuh di
Eropa Barat, seperti kata history dalam bahasa Inggris yang sebernarnya berasal
dari bahasa Yunani historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya.25
Kalau pengertian ini dipandang secara luas maka sudah mengacu pada pengertian
ilmu.
I G Widja menyatakan bahwa sejarah sebagai suatu studi yang berusaha
untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh
manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri atau
ditemukan pada masa sekarang.26 Pendapat ini memberi pengertian bahwa sejarah
itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain. Dengan kata
lain, sejarah itu harus disertai bukti-bukti yang kuat dan memiliki relevansi
terhadap kehidupan manusia pada zaman sekarang.
24Ibid, hlm. 22 25 I.G Widja, Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana, Semarang.
1988, hal. 8 26 Ibid, hlm. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
8. Materi Pelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Akar-akar Nasionalisme Indonesia
KD 3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya
dan pengaruh bagi masa kini
1) Materi pembelajaran
Akar-akar nasionalisme Indonesia.
b. Peristiwa Sekitar Proklamasi
KD 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
dan arti penting bagi kehidupan berbagsa dan bernegara pada masa itu
dan saat ini.
1) Materi pembelajaran
Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Natalia Sri Purwati (2010) diketahui bahwa
prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta setelah
penerapan pendekatan Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) dengan KKM 75 (sesuai KKM yang di tetapkan, diperoleh rata-rata
74,38, dimana nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 84,33 dan nilai
terendahnya 65,58.
Hasil penelitian Siska Usulu menunjukkan bahwa melalui penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kelas X SMK Negeri I Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran
IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan
dari siklus I ke Siklus II yaitu 45,16% menjadi 93,55% atau rata-rata kelas 7,097
pada siklus I menjadi 8,258.
Dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan dari
sebelumnya yang dimana nilai belum mencapai KKM menjadi di atas KKM.
Perubahan tersebut terjadi karena penerapan tipe pembelajaran STAD yang dapat
menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi, lebih aktif
dari yang sebelumnya, dan hal inipun berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Rendahnya motivasi peserta didik di dalam kelas mengakibatkan
rendahnya prestasi belajar peserta didik, sehingga diperlukan metode yang mampu
mengerakan peserta didik untuk aktif di dalam kelas. Salah satunya model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena metode STAD menekankan adanya
aktifitas dan interaksi antara peserta didik untuk saling mebantu dalam menguasai
materi pembelajaran. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe
pembelajaran yang menekankan pada aktifitas dan interaksi di antara peserta
didik untuk saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal.
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, pembelajaran sejarah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik, selain itu model pembelajaran ini akan mengembangkan kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan pola pikir peserta didik dalam belajar. Berdasarkan kerangka berfikir yang
telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan bagan sebagai berikut:
Gambar 1: Bagan Proses Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Sejarah Siswa.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori serta pelaksanaan, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA
Negeri 2 Ngaglik.
2. Penerapan model Pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I
SMA Negeri 2 Ngaglik.
Penerapan
pembelajaran
Model STAD
Meningkatnya
motivasi dan prestasi
belajar sejarah siswa.
Pembelajaran
sejarah Proses Pembelajaran
- Siswa aktif dalam kelas
- Siswa akan siap belajar
dalam setiap proses
pembelajaran
- Siswa bekerja sama dengan
anggota kelompoknya dan
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
- Siswa saling berbagi
pemikiran dengan proses
pembelajaran
- Siswa bertanya dan
menjawab tentang materi
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom
action research, yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas.27 Maka
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat.28 Model PTK yang digunakan adalah
model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat
langkah yaitu, (1) Perencanaan (Planing), (2) Tindakan (acting), (3) Obsevasi
(observing), (4) Refleksi (relfkecting).29
PTK ini sangat bermanfaat untuk peneliti karena bisa melakukan inovasi
dalam pembelajaran dengan menerap kan model pemebajaran yang lebih baik dan
untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Melalui PTK juga peneliti dapat
berperan langsung di dalamnya sehingga peneliti bisa merasakan dan
mengangamati seluruh proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara
guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru, peningkatan kualitas
praktik pembelajaran dikelas secara terus mengingat masyarakat berkembang
27 Amirudin Hatibe, Meodologi Penelitian Tindakan Kelas, Suka Press, Yogyakarta, 2012, hlm. 13 28 Ibid, hlm. 14 29 Ibid, hlm. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
secara cepat, peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran; sebagai alat traning in-service, yang
memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan
analitisnya dan mempertinggi kesadaran di dirinya; peningkatan mutu hasil
melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan memngembangkan
berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.30
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik
untuk mata pelajaran sejarah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 di semester II,
yaitu pada bulan April 2016. Waktu penelitian disesuaikan dengan kalender
akademik dari sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah dan guru mata
pelajaran sejarah. Penentuan waktu ketika penelitian ini sangat pening karena
penelitian tindakan kelas ini memerlukan dua sikus yang membutuhkan proses
pembelajaran yang efektif dikelas.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas untuk mengatasi peningkatan
motivasi dan prestasi belajar sejarah menggunakan model pembelajaran Student
30 Kunandar, langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru,Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm.39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Teams-Achievement Division (STAD) adalah siswa kelas XI IPS 1 . Adapun
jumlah siswa kelas XI IPS I adalah berjumlah 32 siswa. 18 siswi dan 14 siswa.
D. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk berupa motivasi dan prestasi
belajar siswa dengan materi “Akar-akar Nasionalisme Indonesia dan Pristiwa
sekitar Proklamasi”
E. Devinisi Operasional
1. Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energy) sesorang yang dapat
menimbukan dorongan yang membuat individu untuk melakukan suatu tindakan,
baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsic)
maupun dalam luar individu (motivasi ekstrinsik)31.
2. Belajar
Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial
untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk
akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.32 Aktivitas yang dilakukan
untuk memperoleh suatu pemahaman yang baru.
3. Prestasi
Prestasi sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan
meningkatnya pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai.
31 Kompri, op. cit. hal 3 32 Slameto, op.cit, hlm 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Selain adanya perubahan tingkah laku, keberhasilan dalam pembelajaran juga
dapat dilihat dari prestasi belajar atau hasil belajar dari siswa. Ditandai dengan
hasil yang dicapai. Dalam hal ini hasil yang dicapai adalah nilai dari hasil proses
pembelajaran
4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus ketrampilan
sosial (social skill) termasuk interpersonal skill33. Pembelajaran kooperatif
dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif
ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat
interpedensi efektif di antara anggota kelompok34
5. Model STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran Kooperatiif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.35
33 Ibid, Hal 271. 34 Taniredja, op.cit. hal 58 35 Trianto. Op.cit. hal 68-69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Variabel-variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat.
1. Variabel bebas (X) : Model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)
2. Variabel terikat (Y) : Motivasi dan prestasi belajar sejarah
G. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Obeservasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi awal keadaan
kelas sebelum merepakan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division maupun setelah penarapan model pembelajaran tersebut.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengtahui hasil belajar siswa antara sebelum
maupun sesudah pembelajaran berlangsung.
3. Koesioner
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
atau kuesioner. angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui.
4. Wawancara
Untuk mendapakan data tentang tingkat keberhasilan penerapan kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiaran untuk mengumpulkan data agar kegiatan tesebut
menjadi sistematis dan memudahkan dalam memperoleh data tersebut36
1. Alat pengumpulan data
a) Observasi
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
kualitatif dan kuantitif yang digunakan untuk melihat kegiatan belajar siswa
dalam proses pembelajaran di kelas.
b) Tes hasil belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
sebelum dan susesudah diterapkannya model pembelajaran Student Teams
Achievement Division.
c) Kuesioner
Kuesioner yang berupa lembar-lembar isian, yaitu kuesioner tertutup serta
diukur menggunakan rating scala (skala bertingkat)
2. Validitas dan Reliabilitas
a) Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah
tes. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam
arti memiliki kesejajaran antara tes dan kreteria.37
36 Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian, Renika Cipta, Jakarta, hlm. 100 37 Suharsismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Akasara, Jakarta,
2013, hlm. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrument maka peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang
dikemukakan oleh Pearson.
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}
Keterangan:
rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan
N = jumlah siswa tes
XY = jumlah perkalian antara X dengan Y
X2 = kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dari Y
b) Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes. Konsep
reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila peneliti sudah memahami
konsep validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid sebaliknya,
sebuah tes yang valid biasanya reliabel.38 Dalam mencari reliabilitas
instrument, peneliti menggunakan rumus Spearman-Brown yakni dengan
teknik belah dua. 𝑟11=
2 . 𝑟 12
12
1+ 𝑟 12
12
Keterangan:
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan
38 Ibid, hlm. 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Hasil Uji Coba Instrumen
a. Validitas
Instrumen dinyatakan valid bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas,
apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur.
Berikut ini merupakan hasil pegujian validitas di lapangan.
1) Motivasi
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, dari 40 item instrumen
yang valid berjumlah 39 item dan instrumen yang gugur berjumlah 1 item
yaitu nomor 34.
2) Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I dari 30 item
instrumen yang valid berjumlah 23 item dan instrumen yang gugur berjumlah
7 yaitu nomor 4, 8, 11, 14, 16, 22, 23, dan 25, pada siklus II dari 30 item
instrumen valid berjumlah 26 dan instrumen yang gugur berjumlah 4 yaitu
nomor 7, 16, 22, dan 25.
b. Reliabilitas
Instrumen dinyatakan reliabel bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas,
apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur.
Berikut ini merupakan hasil pegujian reliabilitas di lapangan.
1) Motivasi
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada pra siklus tingkat
reliabilitas instrumen adalah r = 894 atau signifikan = 0,995 dari 40 item.
Pada siklus I tingkat reliabilitas instrumen adalah r = 945 atau signifikan =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
0,995 dari 40 item. Pada siklus II tingkat reliabilitas instrumen adalah r =
945 atau signifikan = 0,995 dari 40 item.
2) Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I tingkat
reliabilitas adalah r = 409 dan signifikan = 0,975. Pada siklus II tingkat
reliabilitas adalah r = 641 atau signifikan = 0,975.
Maka berdasarkan hasil di atas instrumen ini layak untuk digunakan dalam
penelitian.
I. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini di adopsi dari Suharsimi Arikunto,
ialah sebagai berikut:
Gambar II : Bagan Rancangan Siklus Penelitian39
39 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas,
Aditya Media, Yogyakarta, 2010, hlm. 17
Perencanaan
Tindakan I
Perencanaan
Refleksi I Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan I
Refleksi II
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan II Motivasi dan
prestasi belajar
sejarah meningkat
Permasalahan
baru hasil refleksi
Siklus II
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
J. Teknik Analisis Data
Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data adalah melakukan analisis data.
Analisis data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Pada saat pengambilan
data di lapangan melalui observasi tentang proses ataupun kegiatan pembelajaran
di kelas, maka peneliti dapat langsung menganalis mengenai hal yang diamati
seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi antar siswa
dengan siswa, interaksi guru dengan siswa dan lain sebagainya. Analisi data itu
sendiri mempunyai peranan yang penting dalam penelitian tindakan kelas. Oleh
karena itu peneliti harus memahami analisis data dengan baik dan tepat agar
manfaat penelitian mempunyai nilai ilmiah yang tinggi.
Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mengumpulkan data yang
berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar,
motivasi dan prestasi belajar siswa. Data observasi kegiatan belajar, motivasi dan
prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patakan
I).40
1) Data observasi kegiatan siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.
Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas XI IPS I SMA
Negeri 2 Ngaglik, maka data kegiatan belajar siswa dianalisis dengan
menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian
dalam penilaian, karena melalui kegiatan belajar siswa dapat menunjang
40 Suharsimi Arikunto, op cit. hlm. 67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa. Hal yang diamati berupa
on task dan off task. On task meliputi mengikuti proses pembelajaran,
memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembehasan pembelajaran,
mencatat hal-hal penting, mengerjakan tugas dengan baik, bertanya kepada guru,
membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, bekerja sama dalam proses
pembelajaran, mengemukakan pendappat di depan kelas dan mengambil giliran.
Sementara off task meliputi mengobrol di dalam kelas, mengantuk di dalam kelas,
bermain handphone, keluar masuk kelas dan kurang memperhatikan proses
pembelajaran.
1) Menghitung nilai siswa
Tabel 2 : Penilaian Kegiatan Belajar Siswa
On task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6 Siswa bertanya kepada guru
7 Siswa membawa buku paket
8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik
9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses
pembelajaran
10 Siswa berani mengemukakan pendapat di
depan kelas
11 Siswa mengambil giliran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Off task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa mengobrol dalam kelas
2 Siswa banyak yang mengantuk
3 Siswa sibuk bermain Handphone
4 Siswa keluar masuk kelas
5 Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran
Nilai =Σ Skor Perolehan
Σ Skor Maksimal x 100
N = Nilai hasil pengamatan
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati
Tabel 3: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
Tabel 4: Analisis Tingkat Kegiatan Belajar Siswa
No Skala Kegiatan Belajar
Siswa Kriteria Frekuensi Persentase
1 90-100 Sangat Tinggi
2 80-89 Tinggi
3 70-79 Cukup
4 55-64 Kurang
5 0-59 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Data motivasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
Dalam penelitian ini, data motivasi belajar siswa baik keadaan awal
sebelum tindakan, maupun data siklus I dan siklus II dianalisis dengan
menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagaimana yang digunakan
dalam pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis
data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Σ Skor Perolehan
Σ Skor Maksimal 𝑥 100
N = Nilai hasil pengamatan
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang dinilai
1) Tabel motivasi belajar siswa
Untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala
sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap
sebagai berikut:
Tabel 5: Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa
No Pernyataan Pilihan
STS TS R S SS
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu-ragu
S : Setuju
S : Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2) Menghitung tingkat motivasi belajar siswa
Adapun cara untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa yaitu
dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut:41
a) Menentukan skala motivasi belajar siswa
Tabel 6: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Motivasi Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
b) Tabel tingkat motivasi belajar siswa
Tabel 7: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa
No Skala Motivasi
Siswa F Frek. Relatif % Kriteria Rata-rata
1 90-100 Sangat Tinggi
2 80-89 Tinggi
3 70-79 Cukup
4 55-64 Kurang
5 0-59 Sangat Kurang
b. Data prestasi belajar siswa kelas XI IPS Negeri 2 Ngaglik
Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan
maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan
Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Nilai =Σ Skor Perolehan
Σ Skor Maksimal x 100
41 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2010, hlm. 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
N = Nilai hasil penilaian
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang dinilai
1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal
maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan Penilaian Acuan
Patokan I (PAP I) dengan KKM 75. Berikut cara untuk menentukan tingkat
prestasi belajar siswa:
a) Menentukan skala prestasi belajar siswa
Tabel 8: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Penguasaan Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
b) Tabel tingkat prestasi belajar siswa
Tabel 9: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa
No Skala Prestasi Siswa F Frek. Relatif % Kriteria Rata-rata
1 90-100 Sangat Tinggi
2 80-89 Tinggi
3 70-79 Cukup
4 55-64 Kurang
5 0-59 Sangat Kurang
2) Menghitung persentase
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui
persentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai
KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a) Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM
N =Jumlah siswa mencapai KKM
Jumlah siswa keseluruhan x 100
b) Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM
N =Jumlah siswa tidak mencapai KKM
Jumlah siswa keseluruhan x 100
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif meruakan analisis yang dilakukan secara deskriktif yaitu
untuk menjelaskan dan memaparkan data tentang suatu gejala yang diamati.
Dalam penelitia ini akan dideskripsikan data tentang:
a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
b. Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah.
3. Analisis Komparatif
Pada penelitian ini, analisis komparatif yaitu membandingkan hasil
pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa antara pra
tindakan dengan pada saat tindakan menggunakan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD). Analisis komparatif ini bertujuan untuk
membandingkan peningkatan kegiatan belajar, motivasi belajar, dan prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD).
a. Tabel analisis komparatif kegiatan belajar siswa
Tabel 10: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa
Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (On task)
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
PP Skl I J % N T Te
1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan
guru
3 Siswa menanggapi pembahasan
pelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas dengan
baik
6 Siswa bertanya kepada guru
7 Siswa membawa buku paket
8 Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan baik
9 Siswa aktif berkerja sama dalam
proses pembelajaran
10 Siswa berani mengemukakan
pendapat di depan kelas
11 Siswa mengambil giliran
Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (Off task)
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
PP Skl I J % N T Te
1 Siswa mengobrol dalam kelas
2 Siswa banyak yang mengantuk
3 Siswa sibuk bermain Handphone
4 Siswa keluar masuk kelas
5 Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa
Tabel 11: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa
No Nama
Siswa
Motivasi Selisih Keterangan
PP Skl I J % N T Te
1
2
3
4
5
c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa
Tabel 12: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa
No. Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas
1 A H K
2 A D
3 A I
4 A S P
5 C H B
K. Prosedur Penelitian
Dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus
dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection). Adapun prosedur pelaksanaanya
diuraikan sebegai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Pra Siklus
a) Permintaan Izin
Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan kelas XI IPS 2 SMA Negeri
Ngaglik dan Ketua Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma.
b) Obeservasi
Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan jumlah
siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa sebelum dilakukan
penelitian dan mengatahui model pembelajaran serta media yang digunakan oleh
guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas sebelum peneliti
menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division.
c) Menyusun Silabus
Peneliti menyusun silabus untuk kegiatan pembelajaran.
d) Menysun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun sebanyak 4 kali dalam dua siklus.
e) Mempersiapkan Media Pembelajaran
Media yang akan digunakan peneliti adalah power point, gambar, film
dokumenter dan papan tulis.
f) Menyiapkan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunaan instrumen yaitu soal test, lembar
pengamatan siswa, dan lembar diskusi
2. Rencana Tindakan
PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian dalam 4 tahap yaitu
merencanakan, melakukan tindakan, mengamati (observasi) dan reflksi. Tahap-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tahap ini diterapkan di setiap siklus, dimana siklus yang dijalankan minimal dua
siklus, dan PTK ini masih bisa dilanjutkan ke dalam siklus berikutnya jika
hasilnya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
a) Siklus 1
1) Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti menyusun semua instrument yang dibutuhkan
untuk melakukan penelitian, seperti bahan bahan ajar maupun alat peraga yang
dibutuhkan saat melakukan penelitian.
2) Tindakan
Setelah melakukan perencanaan, peneliti malaksanakan tindakan
penelitian di kelas. Dalam melaksanakan tindakan ini, pertama peneliti
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyampaikan materi
pengantar, guru membagi siswa dalam kelompok, setiap siswa masuk kedalam
kelompoknya masing-masing, guru memberikan pertanyaan kepada setiap
kelompok, setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan, guru
memanggil setiap perwakilan kelompok untuk memprentasikan hasil diskusi, guru
memberi kesempatan kepada siswa lain memberikan tanggapan, kesimpulan
3) Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap kelompok, mengamati
kerjasama kelompok dalam menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan ini dibantu
dengan menggunakan instrument observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4) Refleksi
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran maka peneliti
memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Setelah dilakukan tes, peneliti mengetahui hasilnya dan hasil dari tes ini peneliti
membuat rencana untuk perbaikkan pada siklus kedua dan menganalisis apa saja
yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua.
b) Siklus 2
Tahap-tahap dalam siklus yang kedua ini pada dasarnya sama dengan tahap
yang dilakukan pada siklus yang pertama. Hanya saja tindakan pada siklus dua ini
ditentukan berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan siklus satu.
1) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama dan merupakan renacana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.
2) Pelaksanaan
Guru mengimplementasikan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3) Pengamatan
Tim peneliti yaitu guru dan kolaborator, melakukan pengamatan terhadap
akitivitas pembelajaran model Student Teams Achievement Division.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
L. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai
tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam
melakukan perbaikan mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut tabel
indikator keberhasilan motivasi dan prestasi belajar siswa yaitu:
Tabel 13: Indikator keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar
Variabel Keadaan Awal Siklus I Siklus II
Motivasi 70,38% 75% 80%
Prestasi 44% 75% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 2 NGAGLIK pada Kelas XI
IPS I pada mata pelajaran sejarah yang dilakukan pada dua siklus penelitian.
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April dan 14 April 2016 dan siklus II
dilaksanakan tanggal 21 April dan 26 April 2016. Sebelum kegiatan penelitian
dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar pada kelas XI IPS I.
Kegiatan pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam 08.30-
10.30 WIB. Hasil observasi pra penelitian dan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus I dan II
akan diuraikan sebagai berikut.
1. Observasi Pra Penelitian
Observasi pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam
08.30-10.30 WIB sesuai dengan jam pelajaran di kelas XI IPS I di SMA NEGERI
2 NGAGLIK. Guru mata pelajaran pada penelitian ini adalah Ibu Siti Aptinah.
Observasi pra penelitian dilakukan pada hari selasa. 22 Maret 2016 pada jam
ketiga dan keempat. Jumlah siswa kelas XI IPS I secara keseluruhan berjumlah 32
siswa, 18 siswi dan 14 siswa.
Sebelum pelajaran dimulai beberapa siswa mengeluarkan buku pelajaran
sejarah. Pada saat guru masuk kedalam kelas, guru menyapa siswa dengan
menanyakan kabar mereka sebelum pelajaran dimulai. Pada awal pembelajaran
mereka memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
keadaan tersebut tidak berlangsung lama karena ada beberapa siswa terlihat sibuk
sendiri, mengobrol dengan temannya dan bermain HP.
Pada saat guru menugaskan siswa membentuk kelompok para siswa
terlihat bermalas-malasan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok hanya beberapa
kelompok yang aktif, kebanyakan para siswa asik mengobrol dengan temannya,
sibuk sendiri, tidur-tiduran dan lain sebagainya. Kondisi kelas yang tidak kondusif
mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, terutama bagi siswa yang
sungguh-sungguh serius mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru
melakukan tanya jawab tentang materi yang didiskusikan hanya beberapa peserta
didik yang mengajukan pertanyaan, namun semua siswa mendengarkan pada saat
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Untuk lebih jelasnya, hasil
observasi kegiatan belajar siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dapat
dilihat pada tabel berikut
a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa
Tabel 14 : Data Hasil Observasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar
Sejarah Siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
On task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 24 75
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 23 71
3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 5 15
4 Siswa mencatat hal-hal penting 7 21,8
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 24 75
6 Siswa bertanya kepada guru 3 9,3
7 Siswa membawa buku paket 26 81,2
8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 4 12,5
9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses
pembelajaran 24 75
10 Siswa berani mengemukakan pendapat di
depan kelas 4 12,5
11 Siswa mengambil giliran 9 28,1
12 Siswa bertanya kelompok yang berprestasi 3 9,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Off task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa mengobrol dalam kelas 19 59,3
2 Siswa banyak yang mengantuk 6 18,7
3 Siswa sibuk bermain Handphone 12 37,5
4 Siswa keluar masuk kelas 0 0
5 Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran 8 25
Tabel 14 di atas menujukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan
belajar selama mengikuti proses belajar berlangsung. Pada saat tindakan pertama
semua siswa hadir mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan data yang
terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti pembelajaran 24
siswa atau 75%, yang memperhatikan guru mengajar ada 23 siswa atau 71%,
menanggapi pembahasan guru 5 siswa atau 15,6%, kerja sama dalam menjawab
pertanyaan 24 siswa atau 75%, mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5%,
siswa bekerja sama dalam proses pembelajaran 24 atau 75%, siswa berani
mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5% siswa mengambil giliran 9 siswa
atau 28,1%, dan yang bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 3 siswa atau
9,3%. Selain itu pengamatan offtas siswa yang mengobrol di dalam kelas 19
siswa atau 59,3%, mengantuk di dalam kelas 6 atau 18,7%, bermain Handphone
12 siswa atau 37,5%, siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran 8 siswa
atau 25%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil terhadap kegiatan belajar pada
tindakan pertemuan pertama belum semuanya fokus dalam mengikuti proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa
Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba angket motivasi untuk
mengetahui keadaan awal motivasi belajar sejarah siswa. Hasil angket motivasi
belajar sejarah siswa dapat dilihat pada tabel. Untuk mengetahui keadaan awal
motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan angket motivasi belajar sejarah
siswa. Angket motivasi siswa sebagai berikut:
Tabel 15 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa
NO. NAMA
Skor Nilai Keterangan
ST T S R SR
1 A H K 169 84,50 √
2 A D 138 69,00 √
3 A I 152 76,00 √
4 A S P 157 78,50 √
5 C H B 141 70,50 √
6 B C W 134 67,00 √
7 C A G 136 68,00 √
8 C A 152 76,00 √
9 C L S 135 67,50 √
10 D A 133 66,50 √
11 D P 119 59,50 √
12 D A P 139 69,50 √
13 D C N 136 68,00 √
14 D K 154 77,00 √
15 D S 143 71,50 √
16 D H I 157 78,50 √
17 F A 139 69,50 √
18 Ft 143 71,50 √
19 F H 140 70,00 √
20 F N A 154 77,00 √
21 F Y S 132 66,00 √
22 G P T 118 59,00 √
23 I J F 136 68,00 √
24 I N 159 79,50 √
25 I M H 144 72,00 √
26 I N 155 77,50 √
27 K W 138 69,00 √
28 L J 118 59,00 √
29 V O 121 60,50 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
30 Y K 137 68,50 √
31 Y C 138 69,00 √
32 Y P 137 68,50 √
Total 4504 2252 0 2 14 14 2
Tertinggi 169 84,50
Terendah 118 59,00
Rata-rata 140,75 70,38
Berdasarkan tabel 15 di atas diketahui bahwa keadaan motivasi belajar
siswa dikategorikan kedalam kategori yaitu sangat tinggi (ST), Tinggi (T), sedang
(S), rendah (R), dan sangat rendah (SR). hasil analisis data menunjukkan bahwa
keadaan awal motivasi belajar siswa seluruhnya berada pada kategori sedang, nilai
tertinggi pada keadaan awal motivasi belajar siswa terletak pada skor 169 dengan
nilai sebesar 84,80, nilai terendah terletak pada skor 118 dengan nilai 59,00,
sedangkan rata-rata keadaan awal motivasi belajar siswa sebesar 70,38. Hal ini
menunjukkan bahwa sebelum tercapainya dalam peningkatan motivasi siswa pada
mata pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil keadaan awal motivasi belajar siswa
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 16 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa
No Nilai Motivasi
Belajar
F Frek Relatif % Interprestasi
1 90- 100 0 0 Sangat Tinggi
2 80 -89 2 6 Tinggi
3 70 – 79 14 44 Sedang
4 60 - 69 14 44 Rendah
5 0 -59 2 6 Sangat Rendah
Jumlah 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan tabel 16 diatas, pada kategori tinggi ada 2 siswa atau 6 %,
pada kategori sedang 14 siswa atau 44 % , kategori rendah 14 siswa atau 44 %
dan sedangkan kategori sangat rendah 2 siswa atau 6 %. Berdasarkan tabel di atas
dapat digambarkan keadaan awal motivasi belajar siswa melalui diagram sebagai
berikut:
Gambar III : Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa
c. Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Selain melakukan observasi terhadap tingkat motivasi siswa, peneliti juga
melihat prestasi keadaan awal siswa, data tersebut diambil dari hasil mid semester
genap siswa. Data prestasi belajar tersebut diperoleh berdasarkan pembelajaran
sejarah yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sebelum menggunakan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
0%
6%
44%44%
6%sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berikut disajikan kondisi awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I
di SMA NEGERI 2 NGAGLIK.
Tabel 17 : Data Kondisi awal Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPS I Negeri 1
Ngaglik
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1 A H K 77 √
2 A D 70 √
3 A I 78 √
4 A S P 68 √
5 Chb 77 √
6 B C W 72 √
7 C A G 73 √
8 C A 79 √
9 C L S 77 √
10 D A 76 √
11 D P 78 √
12 D A P 70 √
13 D C N 74 √
14 D K 78 √
15 D S 72 √
16 D H I 74 √
17 F A 67 √
18 Ft 78 √
19 F H 71 √
20 F N A 71 √
21 F Y S 77 √
22 G P T 74 √
23 I J F 73 √
24 I N 75 √
25 I M H 76 √
26 I N 74 √
27 K W 74 √
28 L J 76 √
29 V O 77 √
30 Y K 68 √
31 Y C 70 √
32 Y P 72 √
Jumlah 2366 14 18
KKM 75
Persentase 44 56
Tertinggi 79
Terendah 67
Rata-rata 73,94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan tabel 17 di atas kondisi awal prestasi belajar siswa kelas XI
IPS I sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM
berjumlah 14 siswa atau 44%, sedangkan sisiwa yang mendapat nilai di bawah
KKM berjumlah 18 orang atau 56% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebelum tindakan penelitian, sebagian besar siswa kelas XI IPS I nilai pelajaran
sejarah berada di bawah KKM yang di tentukan yaitu 75
Tabel 18 : Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa
No Kriteria
Nilai Tingkat
Penugasan
Prestasi belajar
Frekuensi Persentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90 - 100 0 0
73,94 2 Tinggi 80 -89 0 0
3 Cukup 70 - 79 29 90,63
4 Kurang 60 - 69 3 9,38
5 Sangat Kurang 0 - 59 0 0
Jumlah
Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa
0% 0%
91%
9%
0%
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada
tanggal 11 April dan 14 Aprik pada pukul 08.30-10.30 WIB. Pada pertemuan
pertama tanggal 11 April, dari 32 siswa semuanya hadir dalam mengikuti
pelajaran, dan untuk pertemuan kedua pada tanggal 14 April sumua siswa hadir
seperti pada pertemuan pertama. Materi pembelajaran tentang “Akar-akar
nasionalisme di Indonesia dan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan” berikut
ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama:
a. Perencanaan siklus I
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan tindakan berupa penyiapan pembelajaran.
Adapun langkah-langkah persiapan dan perencanaanya adalah sebagai berikut:
1) Peneliti membuat perangkat pembelajaran yang mencakup rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa,
hanhout, media pembelajaran dan tabel penilaian proses kegiatan belajar
disajikan dalam uraian masing-masing perangkat pembelajaran:
a) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP berisikan tentang rencana langkah-langkah proses pembelajaran dengan
penerapan model pembelajaran tipe Students Teams Achievement Divisions
(STAD). Peneliti menyusun RPP dengan berkonsultasi dengan dosen
pendamping. RPP dibuat tiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Materi pembelajaran
Materi pembelajaran mencakup akar-akar nasionalisme yang ada di
Indonesia, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sesudah proklamasi dan
penegakan kedaulatan negara Indonesia.
c) Lembar kerja siswa
Peneliti membuat lembar kerja siswa yaitu berupa soal-soal atau pertanyaan
yang harus didiskusikan bersama kelompok yang akan dipersentasikan di depan
kelas. Selain itu peneliti juga membuat soal atau pertanyaan yang harus dikerjakan
masing-masing siswa
d) Media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah papan tulis, gambar,
power point dan film dokumenter.
e) Tabel penilaian kegiatan belajar
Untuk mengetahui kegiatan belajar kelas IX IPS I maka peneliti membuat
tabel observasi sebagai berikut:
Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa
On task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6 Siswa bertanya kepada guru
7 Siswa membawa buku paket
8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik
9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses
pembelajaran
10 Siswa berani mengemukakan pendapat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
depan kelas
11 Siswa mengambil giliran
12 Siswa bertanya kelompok yang berprestasi
Off task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa mengobrol dalam kelas
2 Siswa banyak yang mengantuk
3 Siswa sibuk bermain Handphone
4 Siswa keluar masuk kelas
5 Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran
Cara memperoleh persentase kegiatan belajar siswa sebagai berikut:
𝑁 =Skor Perolehan
32 100
3. Peneliti menyusun dan mempersiapkan pengumpulan data yaitu meliputi:
a) Instrumen observasi terhadap kegiatan guru dalam kelas melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Divisions (STAD)
b) Instrumen Observasi terhadap kegiatan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Student Team
Achievement Divisions (STAD)
c) Instrumen observasi terhadap kondisi kelas selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Tindakan siklus I
Pada tahap ini pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP, peneliti
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD). Pada siklus ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Berikut
diuraikan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama:
1) Tindakan Pertemuan 1
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) pada tindakan pertama dilalukan
pada hari selasa 11 April 2016, pada pukul 08.30-10.30 WIB. Materi yang dibahas
pada tindakan pertama ini adalah tentang akar-akar nasionalisme di Indonesia.
Pertemuan pertama diawali dengan peneliti mengucapkan salam dan
menyapa siswa. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Siswa
terlihat mendengarkan pertanyaan peneliti. Setelah itu peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti. peneliti menjelaskan secara singkat tentang akar-akar
nasionalisme yang ada di Indonesia. setelah menjelaskan kemudian siswa dibagi
kedalam kelompok yang terdiri 5-6 orang, setiap kelompok menerima tugas atau
pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah didiskusikan dalam kelompok siswa
bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan
penilaian terhadap kegiatan belajar. Sebelum pelajaran berahir, peneliti bersama
siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
penutup peneliti merefleksikan kepada siswa terkait dengan materi yang sudah
dipelajari.
2) Tindakan Pertemuan II
Tindakan kedua pada siklus pertama dilakukan pada tanggal 14 April
2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua peristiwa-peristiwa sebelum
proklamasi kemerdekaan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan tidak jauh
berbeda dengan pertemuan pertama. Namun pada tindakan kedua ini peneliti
melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Sehingga kekurangan-
kekurangan pada pertemuan pertama diperbaiki dipertemuan kedua.
Pada awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan menyapa siswa.
Seperti pertemuan pertama peneliti memberikan apersepsi begitu juga pada
pertemuan kedua peneliti memberikan apersepsi tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan sedikit materi tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa dibagi menjadi
dalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah
dipersiapkan. Dalam diskusi kelompok terlihat siswa bekerjasama dengan anggota
kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikan di depan kelas,
dan mempersilahkan kepada teman-teman kelompok lain untuk bertanya.
Sebagian besar siswa terlihat aktif dalam berdiskusi.
Setelah selesai tanya jawab peneliti mempersilahkan siswa untuk duduk
kembali ke bangku masing-masing. Kemudian peneliti menarik kesimpulan
tentang materi yang telah disimpulkan, pada saat memberi kesimpulan terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
siswa mulai berkemas-kemas menyimpan buku pelajaran sejarah. Pada bagian
penutup tidak lupa memberi tugas dan merefleksikan kepada siswa.
c. Observasi Kegiatan Belajar pada Siklus I
Observasi mengenai kegiatan belajar secara umum dalam kegiatan
pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Team
Acheavement Division (STAD). Adapun hasil observasi terhadap kegiatan belajar
pada siklus pertama diuraikan sebagai berikut:
Tabel 20 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa
Pada Siklus I
On task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran 26
81,25
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 26 81.25
3. Siswa menanggapi pembahasan
pelajaran 5
15.625
4. Siswa mencatat hal-hal penting 5 15.625
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 26 81.25
6. Siswa bertanya kepada guru 4 12.5
7. Siswa membawa buku paket 26 81.25
8. Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan baik 4
12.5
9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses
pembelajaran 27
84,375
10. Siswa berani mengemukakan pendapat
di depan kelas 6
18,75
11. Siswa mengambil giliran 12 37,5
12. Siswa bertanya kepada kelompok yang
berpresentasi 5
15.625
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Off task
No Aspek yang diamati Jumlah Persentase
1. Siswa mengobrol dalam kelas 15 46.875
2. Siswa banyak yang mengantuk 4 12.5
3. Siswa sibuk bermain Handphone 11 34.375
4. Siswa keluar masuk kelas 0 0
5. Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran 7
21.875
Tabel 20 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar
selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I pertemuan
kedua ini siswa hadir semua dalam tabel di atas terlihat siswa siap mengikuti
pelajaran 26 orang atau 81,25%, memperhatikan penjelasan guru 26 siswa atau
81,25% menanggapi pembahasan 5 siswa atau 15,62%, mencatat hal-hal penting 5
siswa atau 15,62%, mengerjakan tugas 26 siswa atau 81,25%, bertanya kepada
guru 4 siswa atau 12,5%, menjawab pertanyaan guru 4 siswa 12,5%, bekerjasama
menjawab pertanyaan 27 siswa atau 84,37%, mengemukakan pendapat 6 siswa
atau 18,75, mengambil giliran 12 siswa atau 37,5, dan bertanya kepada kelompok
yang berpresentasi 5 siswa atau 15,62%. Sedangkan yang offtas mengobrol dalam
kelas 15 siswa atau 46,8%, mengantuk di dalam kelas 4 siswa atau 12,5%,
bermain Handphone 11 siswa atau 34,3 dan yang kurang memperhatikan proses
pembelajaran 7 siswa atau 21,8%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap aktivitas siswa
pada siklus I pada pertemuan kedua sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Meski ada beberapa siswa yang belum mengikuti pelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
d. Motivasi belajar siswa
Pelaksanaan siklus I peneliti tidak mengalami kendala yang cukup berarti,
dikarenakan peneliti mampu menguasai ruangan dan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga tidak ada siswa membuat gaduh diruangan
kelas. Pengamatan motivasi dalam siklus I dilakukan dengan menggunakan
koesioner. Koesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam
pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui perbandingan dengan keadaan awal
sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) hasil dari koesioner siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I
NO. NAMA Skor Nilai Keterangan
ST T S R SR
1 A H K 163 93,1 √
2 A D 135 77,1 √
3 A I 137 78,3 √
4 A S P 147 84 √
5 C H B 129 73,7 √
6 B C W 124 70,9 √
7 C A G 137 78,3 √
8 C A 140 80 √
9 C L S 136 77,7 √
10 D A 146 83,4 √
11 D P 122 69,7 √
12 D A P 125 71,4 √
13 D C N 129 73,7 √
14 D K 147 84 √
15 D S 131 74,9 √
16 D H I 140 80 √
17 F A 133 76 √
18 F T 132 75,4 √
19 F H 131 74,9 √
20 F N A 137 78,3 √
21 F Y S 134 76,6 √
22 G P T 118 67,4 √
23 I J F 137 78,3 √
24 I N 141 80,6 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
25 I M H 138 78,9 √
26 I N 136 77,7 √
27 K W 127 72,6 √
28 L J 112 64 √
29 V O 112 64 √
30 Y K 128 73,1 √
31 Y C 125 71,4 √
32 Y P 143 81,7 √
Total 4272 2441,14 1 7 20 3
Tertinggi 163 93,1
Terendah 112 64
Rata-rata 133,5 76
Dari tabel 21 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1
siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori
rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi
belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil
observasi kegiatan diperoleh data motivasi siswa sebagai berikut:
Tabel 22 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa
No Nilai Motivasi Belajar F Frek Relatif % Interprestasi
1 90- 100 1 3 Sangat Tinggi
2 80 -89 7 22 Tinggi
3 70 - 79 21 66 Sedang
4 60 - 69 3 9 Rendah
5 0 -59 0 0 Sangat Rendah
Jumlah 32 100
Dari tabel 22 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa
dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada
3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar
sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan tabel di atas dapat
digambarkan motivasi belajar siswa siklus I melalui diagram seperti berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I
e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I
Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik diukur
berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian
proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil
pengamatan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yaitu berupa hasil
ulangan atau tes yang dilakukan setelah proses penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama.
Adapun prestasi belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Ya Tidak
1 A H K 80 √
2 A D 82 √
3 A I 84 √
4 A S P 62 √
5 C H B 78 √
6 B C W 76 √
7 C A G 78 √
8 C A 89 √
9 C L S 80 √
3%
22%
66%
9%
0%
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
10 D A 82 √
11 D P 82 √
12 D A P 74 √
13 D C N 82 √
14 D K 82 √
15 D S 78 √
16 D H I 80 √
17 F A 71 √ √
18 Ft 84 √
19 F H 80 √
20 F N A 80 √
21 F Y S 84 √
22 G P T 74 √
23 I J F 76 √
24 I N 82 √
25 I M H 82 √
26 I N 78 √
27 K W 78 √
28 L J 74 √
29 V O 82 √
30 Y K 76 √
31 Y C 74 √
32 Y P 76 √
Jumlah 2520 27 5
KKM 75
Persentase 81 19
Tertinggi 89
Terendah 62
Rata-rata 78,75
Berdasarkan tabel 23 di atas menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang
nilainya mencapai KKM berjumlah 27 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang
nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 5 siswa atau 19%. Rata-rata nilai pada
siswa pada siklus I adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 62.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus I, lebih dari setengah siswa
kelas XI IPS I nilai pelajaran sejarah berada di atas KKM yang telah ditentukan
yaitu 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 24: Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Kriteria
Nilai Tingkat
Penugasan
Prestasi belajar
Frekuensi Persentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90 - 100 0 0 78,75
2 Tinggi 80 -89 17 53,12
3 Cukup 70 - 79 14 43,75
4 Kurang 60 - 69 1 3,12
5 Sangat Kurang 0 -59 0 0
Jumlah 32 100
Gambar IV: Diagram Prestasi Siklus I
f. Refleksi Siklus 1
Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran, hasil observasi
dan prestasi belajar siswa berupa hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achenement Divisions (STAD). Refleksi terhadap
proses pembelajaran dilakukan bersama sesama peneliti.
0%
53%44%
3%
0%
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan refleksi yang dilakukann secara lisan oleh sesama teman
peneliti maka dapat disimpulkan bahawa proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisiaon (STAD) pada siklus I berjalan dengan baik, meski terdapat beberapa
hambatan seperti menejeman waktu. Dalam hal menejeman waktu terkadang
waktunya tidak sesuai dengan yang ditentukan atau yang telah dialokasikan. Ada
juga beberapa anak yang masih bergurau dengan temannya disaat membagikan
kelompok sambil malas-malas sehingga waktu berdiskusi menjadi berkurang.
Pada pertemuan pertama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus satu ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IX IPS I SMA N 2
NGAGLIK. Pada awal pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD). Kerja sama dalam kelompok sangat
diperlukan, sehingga dengan adanya kerjasama maka akan membawa hasil yang
baik, keaktifan dari pihak guru maupun siswa sangat penting. Namun guru tidak
sepenuhnya berinteraksi dengan siswa.
Kembali kepada tujuan peneliti dalam penerapan pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa
pada siklus 1 ini, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD), mampu menunjukkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar
siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal, secara umum hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a) Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) atau dengan kata lain masih terbiasa dengan
metode ceramah.
b) Siswa masih pasif dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok dan
hanya beberapa siswa yang aktif sehingga proses pelaksanaan diskusi kurang
bisa membawa siswa untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat,
bertanya dan menjawab pertanyaan.
c) Siswa kebanyakan bergantung kepada Handphone ketika mengerjakan soal
diskusi kelompok padahal di atas meja sudah tersedia buku paket atau LKS
yang sebagian besar jawaban sudah ada di buku tersebut.
Sebagaimana hasil observasi di atas setelah terlebih dahulu berdiskusi
dengan sesama peneliti, peneliti berinisiatif untuk melakukan perubahan dengan
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD), diharapkan akan lebih dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki disiklus II
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Penelitian siklus II didasarkan siklus I. siklus II juga dilaksanakan
sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari kamis 21 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang dan
untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 26 April 2016 dengan
jumlah siswa 32 orang. Tahap-tahap dalam kegiatan dilakukan pada siklus kedua
pada dasarnya sama dengan siklus pertama yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi dari siklus I, berikur disajikan tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) pada siklus kedua:
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I maka diadakan tindakan
berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama
dengan siklus I. menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Selain menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan
instrument pengumpulan data yang meliputi instrument obeservasi terhadap
kegiatan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).
b. Tindakan Siklus II
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan
pada siklus I. pelaksanaan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu
pada tanggal 21-26 April 2016. Berikut uraian tindakan siklus kedua.
1) Tindakan Pertemuan I
Tindakan pertama pada siklus kedua pada hari kamis 21 April 2016 yaitu
pada pukul 12.15-13.45 WIB materi pembelajaran yang dipelajari pada tindakan
pertama siklus kedua yaitu tentang peristiwa-peristiwa setelah proklamasi
kemerdekaan.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan
mengabsen siswa. Kemudian peneliti yang bertindak sekaligus sebagai guru
melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada siswa terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
materi yang disampaikan pada minggu lalu. Kemudian peneliti yang akan
diberikan sedikit gambaran tentang materi yang akan dipelajari berikutnya, dan
penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Selain peneliti menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari,
kemudian peneliti membagi siswa kedalam kelompok, dan membagikan pada tiap
kelompok masing-masing soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama
kelompoknya. Setelah didiskusikan dengan anggota kelompoknya kemudian
mereka mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Selama proses pembelajaran berlangsung semua siswa terlihat aktif dan
lebih serius dalam mengikuti pelajaran.
2) Tindakan Pertemuan II
Tindakan kedua siklus kedua dilaksanakan pada selasa 26 April 2016.
Materi yang dipelajari pada tindakan kedua ini yaitu tentang Penegakan
Kedaulatan Negara Indonesia.
Pada kegiatan awal, peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang disampaikan pada minggu
lalu. Selain itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran setelah itu peneliti
memberikan gambaran sedikit tentang materi yang disampaikan.
Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa kedalam kelompok untuk
mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah peneliti siapkan. Bersama
kelompoknya siswa terlihat kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik.
Setelah diskusi dengan dengan anggota kelompoknya, kemudian siswa
mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Siswa terlihat aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mekikuti pembelajaran. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi didepan
kelas, pada kegiatan penutup peneliti mengajak siswa menarik kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari, dan peneliti memberi refleksi secara tertulis dan tugas
sebagai PR siswa.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siklus II
Observasi mengenai kegiatan belajar di dalam kelas secara umum dalam
kegiatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Adapun hasil
observasi siswa pada siklus kedua diuraikan sebagai berikut:
Tabel 25 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus
II
On task
No Aspek yang diamati Jumlah Persen
tase
1. Siswa siap mengikuti proses ppembelajaran 30 93,75
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 27 84,37
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 8 25
4. Siswa mencatat hal-hal penting 11 34,37
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 30 93,75
6. Siswa bertanya kepada guru 10 31,25
7. Siswa membawa buku paket 29 90,62
8. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 25
9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses
pembelajaran 30
93,75
10. Siswa berani mengemukakan pendapat di
depan kelas 8
25
11. Siswa mengambil giliran 14 43,75
12. Siswa bertanya kepada kelompok yang
berpresentasi 9
28,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Off task
No Aspek yang diamati Jumlah Perse
ntase
1. Siswa mengobrol dalam kelas 11 34,37
2. Siswa banyak yang mengantuk 2 6,25
3. Siswa sibuk bermain Handphone 6 18,75
4. Siswa keluar masuk kelas 0 0
5. Siswa kurang memperhatikan proses
pembelajaran 2
6,25
Tabel 25 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar
selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data yang
terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti proses
pembelajaran 30 siswa atau 93,75%, memperhatikan penjelasan guru 27 siswa
atau 84,37%, menanggapi pembahasan pelajaran 8 siswa atau 25%, mencatat hal-
hal penting 11 siswa atau 34,37%, mengerjakan tugas dengan baik 30 siswa atau
93,75%, bertanya kepada guru 10 siswa atau 31,25%, membawa buku paket 29
siswa atau 90,62%, menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 siswa atau 25%,
bekerjasama dengan kelompok 30 siswa atau 93,75%, mengemukakan pendapat 8
siswa atau 25%, siswa mengambil giliran 14 siswa atau 47,75% dan bertanya
kepada kelompok yang berpresentasi 9 siswa 28,12%. Sedangkan yang kategori
Offtas ialah mengobrol dalam kelas 11 siswa atau 34,37%, mengantuk 2 siswa
atau 6,26%, bermain Handphone 6 siswa atau 18,75% dan siswa kurang
memperhatikan proses pembelajaran 28,12%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap siswa pada
tindakan pertemuan kedua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan semua
siswa terlibat mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
d. Motivasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II
Pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II dilakukan melalui cara
pengamatan kegiatan belajar siswa dikelas. Pengamatan tersebut bertujuan untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah
menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dan unruk mengetahui perbandingan dengan siklus I. hasil dari siklus II
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II
NO. NAMA Skor Nilai Keterangan
ST T S R SR
1 A H K 166 94,86 √
2 A D 149 85,14 √
3 A I 167 95,43 √
4 A S P 149 85,14 √
5 C H B 129 73,71 √
6 B C W 152 86,86 √
7 C A G 141 80,57 √
8 C A 160 91,43 √
9 C L S 123 70,29 √
10 D A 164 93,71 √
11 D P 127 72,57 √
12 D A P 131 74,86 √
13 D C N 151 86,29 √
14 D K 168 96,00 √
15 D S 137 78,29 √
16 D H I 171 97,71 √
17 F A 125 71,43 √
18 Ft 138 78,86 √
19 F H 151 86,29 √
20 F N A 142 81,14 √
21 F Y S 125 71,43 √
22 G P T 112 64,00 √
23 I J F 150 85,71 √
24 I N 152 86,86 √
25 I M H 153 87,43 √
26 I N 153 87,43 √
27 K W 116 66,29 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
28 L J 129 73,71 √
29 V O 153 87,43 √
30 Y K 131 74,86 √
31 Y C 142 81,14 √
32 Y P 157 89,71 √
Total 4614 2636,6 7 13 10 2 0
Tertinggi 171 97,71429
Terendah 112 64
Rata-rata 144,19 82,393
Dari table 26 di atas dapat diketahui bahwa terdapat skor tertinggi pada
siklus II yaitu terletak pada skor 171 dengan nilai 97,7 dan terendah terletak pada
skor 112 dengan nilai 60,50. Pada siklus II terdapat 7 orang pada ketegori sangat
tinggi, 13 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa
pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan motivasi yang baik dalam
mengikuti pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus II ini siswa sudah baik
dalam mengikuti proses pembelajaran terbukti dengan meningkatnya motivasi
siswa yang terlihat jelas signifikan. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa
pada siklus II
Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Nilai Motivasi
Belajar F
Frek Relatif
% Interprestasi
1 90- 100 7 22 Sangat Tinggi
2 80 -89 13 41 Tinggi
3 70 – 79 10 31 Sedang
4 60 - 69 2 6 Rendah
5 0 -59 0 0 Sangat Rendah
Jumlah 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan tabel 27 diatas, dapat diketahui bahwa dalam kategori sangat
tinggi terdapat 7 siswa atau 22 %, kategori tinggi 13 siswa atau 41 %, kategori
sedang 10 siswa atau 31 %, kategori rendah 2 siswa atau 6 % dan tidak ada siswa
yang berada kategori sangat rendah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan
motivasi belajar siswa siklus II melalui diagram sebagai berikut:
Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II
e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II
Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK
diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil
penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil
pengamatan keterampilan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk
yang berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada
siklus kedua. Adapun prestasi belajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
22%
41%
31%
6%
0%
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 28 :Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1 A H K 90 √
2 A D 96 √
3 A I 74 √
4 A S P 80 √
5 Chb 88 √
6 B C W 86 √
7 C A G 88 √
8 C A 90 √
9 C L S 88 √
10 D A 96 √
11 D P 94 √
12 D A P 98 √
13 D C N 92 √
14 D K 96 √
15 D S 84 √
16 D H I 72 √
17 F A 88 √
18 Ft 92 √
19 F H 90 √
20 F N A 84 √
21 F Y S 94 √
22 G P T 98 √
23 I J F 94 √
24 I N 92 √
25 I M H 90 √
26 I N 96 √
27 K W 86 √
28 L J 86 √
29 V O 90 √
30 Y K 96 √
31 Y C 88 √
32 Y P 90 √
Jumlah 2866 30 2
KKM 75
Persentase 94 % 6 %
Tertinggi 98
Terendah 72
Rata-rata 89,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan tabel 28 di atas menunjukkan bawa pada siklus II yang
nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %, sedangkan siswa yang
nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 orang atau 6 %. Rata-rata nilai siswa
pada silklus II adalah 89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Untuk
mengetahui prestasi belajar siswa pada siklus II ditunjukkan dalam tabel
persentase berikut.
Tabel 29: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Kriteria
Kriteria
Prestasi
belajar
Frekuensi Persentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90% - 100 % 19 59,37 89,56
2 Tinggi 80 % -89 % 11 34,37
3 Cukup 70 % - 79 % 2 6,25
4 Kurang 60 % - 69 % 0 0
5 Sangat Kurang 0 % -59 % 0 0
Jumlah 32 100
Gambar VIII : Prestasi Belajar Siswa Siklus II
60%
34%
6%
0% 0%
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
f. Refleksi Siklus II
Sama seperti siklus pertama, pada siklus kedua juga dilakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran, hasil observasi, kegiatan belajar dan prestasi
belajar siswa. Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) tidaklah luput dari kekurangan-kekurangan.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) memberikan manfaat kepada siswa dalam proses
pembelajaran. Selain itu materi yang diberikan dapat dipahami, sedangkan
hambatanya terkadang siswa merasa bosan karena selau berdiskusi kelompok,
sementara ada siswa yang lebih senang kalau kerja secara individu.
Selain terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, refleksi juga dilakukan
terhadap kegiatan belajar dan prestasi siswa setelah mengunkan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada
siklus kedua ini terlihat motivasi terlihat lebih baik terbukti dengan meningkatnya
nilai rata-rata motivasi belajar siswa dibandingkan dengan siklus pertama. Hal ini
membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperati tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar sejarah siswa pada siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa
Untuk melihat kegiatan belajar sejarah siswa sebelum dan setelah
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student
Teams Acheavement Division (STAD), peneliti melakukan analisis komparatif
terhadap kegiatan belajar sejarah sswa. Hasil analisis komparatif kegiatan belajar
sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri Ngaglik dapat dilihat tabel berikut:
a. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dengan
Siklus I
Tabel 30: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Siklus
dengan Siklus I
On task
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
PP Skl I J % N T Te
1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran 24 26 2 6,25 √
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru 23 26 3 9,37 √
3 Siswa menanggapi pembahasan
pelajaran 5 5 0 0 √
4 Siswa mencatat hal-hal penting 7 5 2 6,25 √
5 Siswa mengerjakan tugas
dengan baik 24 26 2 6,25 √
6 Siswa bertanya kepada guru 3 4 1 3,12 √
7 Siswa membawa buku paket 26 26 0 0 √
8 Siswa menjawab pertanyaan
guru dengan baik 4 4 0 0 √
9 Siswa aktif berkerja sama
dalam proses pembelajaran 24 27 3 3,12 √
10 Siswa berani mengemukakan
pendapat di depan kelas 4 6 2 6,25 √
11 Siswa mengambil giliran 9 12 3 9,37 √
12 Siswa bertanya kepada
kelompok yang berpresentasi 3 5 2 6,25 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Off task
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
PP Skl I J % N T Te
1 Siswa tidak memperhatikan
pembelajaran 19 15 4 12,5 √
2 Siswa main handphone 6 4 2 6,25 √
3 Siswa ribut di dalam kelas 12 11 1 3,12 √
4 Siswa keluar masuk kelas 0 0 0 0 √
5 Siswa tidur di dalam kelas 8 7 1 3,12 √
Keterangan:
PP : Pra Penelitian
SKLI : Siklus I
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
Dari tabel 30 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah
kelas antara pra penelitian ke siklus I dari tabel on task, menunjukkan bahwa ada
aspek yang mengalami penurunan yaitu mencatat hal-hal penting, sedangkan
aspek lain seperti siswa siap mengikuti proses pembelajaran, memperhatikan
penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas dengan baik,
bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, aktif
bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan pendapat,
mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan peningkatan.
Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra siklus dengan
siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek tidak
memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam kelas dan
tidur di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan
bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal
positif dan penurunan dalam hal negatif.
Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan
bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal
positif dan penurunan dalam hal negatif.
b. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa antara Siklus I dengan
Siklus II
Tabel 31 : Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I
dengan Siklus II
On task
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
Skl I Skl II J % N T Te
1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran 26 30 4 12,5 √
2 Siswa memperhatikan penjelasan
guru 26 27 1 3,12 √
3 Siswa menanggapi pembahasan
pelajaran 5 8 3 9,37 √
4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 11 6 18,75 √
5 Siswa mengerjakan tugas dengan
baik 26 30 4 12,4 √
6 Siswa bertanya kepada guru 4 10 6 18,75 √
7 Siswa membawa buku paket 26 29 3 9,37 √
8 Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan baik 4 8 4 12,4 √
9 Siswa aktif berkerja sama dalam
proses pembelajaran 27 30 3 9,37 √
10 Siswa berani mengemukakan
pendapat di depan kelas 6 8 2 6,25 √
11 Siswa mengambil giliran 12 14 1 3,12 √
12 Siswa bertanya kepada kelompok
yang berpresentasi 5 9 4 12,4 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Off task
No Aspek yang diamati Kegiatan Selisih Keterangan
Skl I Skl II J % N T Te
1 Siswa tidak memperhatikan
pembelajaran 15 11 4 12,5 √
2 Siswa main handphone 4 2 2 6,25 √
3 Siswa ribut di dalam kelas 11 6 6 18,75 √
4 Siswa keluar masuk kelas 0 0 0 0 √
5 Siswa tidur di dalam kelas 7 2 1 3,12 √
Dari tabel 31 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah
siswa antara siklus pertama dengan siklus kedua, On task menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan dalam hal siswa siap mengikuti proses pembelajaran,
memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas
dengan baik, bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan
guru, aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan
pendapat, mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan
peningkatan. Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra
siklus dengan siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek
tidak memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam
kelas dan tidur di dalam kelas.
Berdasarkan hasil komparasi antara siklus pertama dengan siklus kedua
dalam hal on task menunjukkan peningkatan dan off task menunjukkan
penurunan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan dalam hal on task dan
penurunan dalam hal off task yang terjadi pada siklus kedua sangat menunjang
terwujudnya peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa pada siklus
kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa
Untuk melihat peningkatan motivasi belajar sejarah siswa sebelum dan
setelah menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) akan disajikan di tabel berikut:
Tabel 32: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra Penelitian
dengan Siklus I
No Nama Siswa Motivasi Selisih Keterangan
PP Sik I J % N T Te
1 A H K 84,50 93,1 8,6 8,6 √
2 A D 69,00 77,1 8,1 8,1 √
3 A I 76,00 78,3 2,3 2,3 √
4 A S P 78,50 84 5,5 5,5 √
5 C H B 70,50 73,7 3,2 3,2 √
6 B C W 67,00 70,9 3,9 3,9 √
7 C A G 68,00 78,3 10,3 10,3 √
8 C A 76,00 80 4 4 √
9 C L S 67,50 77,7 10,2 10,2 √
10 D A 66,50 83,4 16,9 16,9 √
11 D P 59,50 69,7 10,2 10,2 √
12 D A P 69,50 71,4 1,9 1,9 √
13 D C N 68,00 73,7 5,7 5,7 √
14 D K 77,00 84 7 7 √
15 D S 71,50 74,9 3,4 3,4 √
16 D H I 78,50 80 1,5 1,5 √
17 F A 69,50 76 6,5 6,5 √
18 Ft 71,50 75,4 3,9 3,9 √
19 F H 70,00 74,9 4,9 4,9 √
20 F N A 77,00 78,3 1,3 1,3 √
21 F Y S 66,00 76,6 10,6 10,6 √
22 G P T 59,00 67,4 8,4 8,4 √
23 I J F 68,00 78,3 10,3 10,3 √
24 I N 79,50 80,6 1,1 1,1 √
25 I M H 72,00 78,9 6,9 6,9 √
26 I N 77,50 77,7 0,2 0,2 √
27 K W 69,00 72,6 3,6 3,6 √
28 L J 59,00 64 5 5 √
29 V O 60,50 64 3,5 3,5 √
30 Y K 68,50 73,1 4,6 4,6 √
31 Y C 69,00 71,4 2,4 2,4 √
32 Y P 68,50 81,7 13,2 13,2 √
Jumlah 2252 2441,14
Rata-rata 70,38 76
Tertinggi 84,50 93,1
Terendah 59,00 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Keterangan:
SikI : Siklus I
SikII : Siklus II
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
Tabel 32 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus
pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa secara keseluruhan mengalami
peningkatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama
penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
mengalami peningkatan.
Tabel 33: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I dengan
Siklus II
No Nama Siswa Motivasi Selisih Keterangan
Sik I Sik II J % N T Te
1 A H K 93,1 94, 0,9 0,9 √
2 A D 77,1 85,1 8 8 √
3 A I 78,3 95,4 17,1 17,1 √
4 A S P 84 85,1 1,1 1,1 √
5 C H B 73,7 73,7 0 0
√
6 B C W 70,9 86,8 15,9 15,9 √
7 C A G 78,3 80,5 2,2 2,2 √
8 C A 80 91,4 11,4 11,4 √
9 C L S 77,7 70,2 7,5 -7,5
√
10 D A 83,4 93,7 10,3 10,3 √
11 D P 69,7 72,5 2,8 2,8 √
12 D A P 71,4 74,8 3,4 3,4 √
13 D C N 73,7 86,2 12,5 12,5 √
14 D K 84 96 12 -12 √
15 D S 74,9 78,2 3,3 3,3 √
16 D H I 80 97,7 17,7 17,7 √
17 F A 76 71,4 -4,6 4,6 √
18 Ft 75,4 78,8 3,4 3,4 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
19 F H 74,9 86,2 11,3 11,3 √
20 F N A 78,3 81,1 2,8 2,8 √
21 F Y S 76,6 71,4 -5,2 -5,2 √
22 G P T 67,4 64 -3,4 -3,4 √
23 I J F 78,3 85,7 7,4 7,4 √
24 I N 80,6 86,8 6,2 6,2 √
25 I M H 78,9 87,4 8,5 8,5 √
26 I N 77,7 87,4 9,7 9,7 √
27 K W 72,6 66,2 -6,4 -6,4 √
28 L J 64 73,7 9,7 9,7 √
29 V O 64 87,4 23,4 23,4 √
30 Y K 73,1 74,8 1,7 1,7 √
31 Y C 71,4 81,1 9,7 9,7 √
32 Y P 81,7 89,7 8 8 √
Jumlah 2441,14 2636,6
Rata-rata 76 82,393
Tertinggi 93,1 94
Terendah 64 64
Keterangan:
SikI : Siklus I
SikII : Siklus II
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
Tabel 33 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus
pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa mengalami peningkatan. Namun
jika dilihat secara perorangan ada beberapa siswa mengalami penurunan namun
tidak mempengarugi keberhasilan pada siklus II ini.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama
penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 34 : Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa
No Skala
Motivasi Kriteria
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
f % Rata-
rata f %
Rata-
rata f %
Rata-
rata
1 90-100 Sangat
Tinggi 0 0,0
70,38
1 3,1
76
7 23,3
82,39
3
2 80-89 Tinggi 2 6,3 7 21,9 13 43,3
3 70-79 Cukup 14 43,8 21 65,6 10 33,3
4 60-69 Kurang 14 43,8 3 9,4 2 6,7
5 0-59 Sangat
Kurang 2 6,3 0 0,0 0 0,0
Jumlah 32 100 32
100 32 100
Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat kurang
90-100 80-89 70-79 60-69 0-59
Kondisi Awal f Kondisi Awal % Siklus I f
Siklus I % Siklus II f Siklus II %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar sejarah siswa sebelum dan
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD). Peneliti melakukan analisis komparatif seperti
yang dilakukan motivasi. Berikut ini disajikan analisis komparatif prestasi belajar
sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik:
Tabel 35 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS I
SMA Negeri 2 Ngaglik
No. Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas Nilai Tuntas
Tidak
Tunta
s
Nilai Tuntas
Tidak
Tunta
s
1 AHK 77 √ 80 √ 90 √
2 A D 70 √ 82 √ 96 √
3 A I 78 √ 84 √ 74 √
4 A S P 68 √ 62 √ 80 √
5 Chb 77 √ 78 √ 88 √
6 B C 72 √ 76 √ 86 √
7 CAG 73 √ 78 √ 88 √
8 CA 79 √ 89 √ 90 √
9 C L S 77 √ 80 √ 88 √
10 D A 76 √ 82 √ 96 √
11 D P 78 √ 82 √ 94 √
12 DPA 70 √ 74 √ 98 √
13 DCN 74 √ 82 √ 92 √
14 D K 78 √ 82 √ 96 √
15 D S 72 √ 78 √ 84 √
16 D H I 74 √ 80 √ 72 √
17 F A 67 √ 71 √ 88 √
18 Ft 78 √ 84 √ 92 √
19 F H 71 √ 80 √ 90 √
20 F N 71 √ 80 √ 84 √
21 F Y S 77 √ 84 √ 94 √
22 G P T 74 √ 74 √ 98 √
23 I J F 73 √ 76 √ 94 √
24 I N 75 √ 82 √ 92 √
25 I M H 76 √ 82 √ 90 √
26 I N 74 √ 78 √ 96 √
27 K W 74 √ 78 √ 86 √
28 L J 76 √ 74 √ 86 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
29 V O 77 √ 82 √ 90 √
30 Y K 68 √ 76 √ 96 √
31 Y C 70 √ 74 √ 88 √
32 Y P 72 √ 76 √ 90 √
Jumlah 2366 14 18 2531 26 6 2866
Perentase 44 56 81 19 94 6
Rata-rata 73,94 78,75 89,56
Tertinggi 79 89 98
Terendah 67 62 72
Berdasarkan tabel 35 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Pada pra
peneliian rata-rata nilai sejarah siswa adalah 73,94 dengan nilai tertinggi 79 dan
nilai terendah 67. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 14 siswa atau 44%
dan jumlah siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 18 atau 56%
Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada siklu pertama terjadi peningkatan, rata-rata
nilai sejarah siswa disiklus pertama adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan
nilai terendah 62. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 26 siswa atau 81%
dan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 6 siswa atau 19 %
Pada siklus kedua, juga terjadi penningkatan rata-rata nilai sejarah siswa
setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada siklus kedua rata-rata nilai sejarah siswa
89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Siswa yang nilainya
mencapai KKM adalah 30 atau 94% , sedangkan siswa yang nilainya tidak
mencapai KKM 2 siswa atau 6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah, dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari tabl berikut:
Tabel 36 : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I SMA
Negeri 2 Ngaglik.
Keterangan Pra Penelitian Siklus I Siklus II
Rata-rata 73,94 78,75 89,56
Nilai tertinggi 79 89 98
Nilai terendah 67 62 72
Tuntas 44% 81 % 94 %
Tidak tuntas 56% 19 % 6 %
Secara individu peningkatan prestasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 37 : Analisis komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I
SMA Negeri 2 Ngaglik.
No Nama Prestasi Slsh Ket Prestasi Selisih Ket
awal SiklusI Siklus II
1 A H K 77 80 3 Meningkat 90 10 Meningkat
2 A D 70 82 12 Meningkat 96 14 Meningkat
3 A I 78 84 6 Meningkat 74 -10 Menurun
4 A S P 68 62 -6 Menurun 80 18 Meningkat
5 Chb 77 78 1 Meningkat 88 10 Meningkat
6 B C W 72 76 4 Meningkat 86 10 Meningkat
7 C A G 73 78 5 Meningkat 88 10 Meningkat
8 C A 79 89 10 Meningkat 90 11 Meningkat
9 C L S 77 80 3 Meningkat 88 8 Meningkat
10 D A 76 82 6 Meningkat 96 14 Meningkat
11 D P 78 82 4 Meningkat 94 12 Meningkat
12 D A P 70 74 4 Meningkat 98 24 Meningkat
13 D C N 74 82 8 Meningkat 92 10 Meningkat
14 D K 78 82 4 Meningkat 96 14 Meningkat
15 D S 72 78 6 Meningkat 84 6 Meningkat
16 D H I 74 80 6 Meningkat 72 -8 Menurun
17 F A 67 71 4 Meningkat 88 17 Meningkat
18 Ft 78 84 6 Meningkat 92 8 Meningkat
19 F H 71 80 9 Meningkat 90 10 Meningkat
20 F N A 71 80 9 Meningkat 84 4 Meningkat
21 F Y S 77 84 7 Meningkat 94 10 Meningkat
22 G P T 74 74 0 Meningkat 98 24 Meningkat
23 I J F 73 76 3 Meningkat 94 18 Meningkat
24 I N 75 82 7 Meningkat 92 10 Meningkat
25 I M H 76 82 6 Meningkat 90 8 Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
26 I N 74 78 4 Meningkat 96 18 Meningkat
27 K W 74 78 4 Meningkat 86 8 Meningkat
28 L J 76 74 -2 Meningkat 86 12 Meningkat
29 V O 77 82 5 Meningkat 90 8 Meningkat
30 Y K 68 76 8 Meningkat 96 20 Meningkat
31 Y C 70 74 4 Meningkat 88 14 Meningkat
32 Y P 72 76 4 Meningkat 90 14 Meningkat
Jumlah 2366 2520 2866
Rata-rata 73,94 78,75 89,56
Tinggi 79 89 98
Rendah 67 62 72
Berdasarkan analisis komparatif prestasi belajar sejarah siswa secara
individu menjunjukan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD) pada siklus I dan II nilai
yang diperoleh mengalami kenaikan dan penurunan. Secara lebih rinci
meningkatnya prestasi pada pelajaran sejarah dari data awal sampai siklus II dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 38 : Komparasi Prestasi Belajar Sejarah dari Pra siklus, siklus I dan
siklus II
No Skala
Prestasi
Kriteri
a
Kondisi awal Siklus I Siklus II
F % Rata-
rata
F % Rata-
rata
F % Rata-
rata
1 90 - 100 Sangat
Tinggi 0 0
73,94
0 0
78,75
19 59,37
89,56
2 80 - 89 Tinggi 0 0 17 53,12 11 34,37
3 70 – 79 Cukup 29
90,
63 14 43,75 2 6,25
4 60 – 69 Kurang
Tinggi 3 9,3
8 1 3,12 0 0
5 0 -59 Sangat
kurang 0 0 0 0 0 0
Jumlah 32 100 32 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar X : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Berdasarkan tabel 42 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata keadaan awal 73,94 pada
siklus I meningkat menjadi 78,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,56.
Serta dari kategori sangat tinggi terlihat pada kondisi awal dan siklus I 0 siswa,
dan pada siklus II menjadi 19 siswa atau 59,37 %. Pada sekor tinggi terlihat pada
kondisi awal 0 menjadi 17 atau 53,12% pada siklus I dan siklus II menjadi 11
siswa atau 34,37% . Pada kategori cukup tinggi terlihat pada kondisi awal 29
siswa atau 90,63,% pada siklus I dan siklus II menurun menjadi 2 siswa atau 6,25
%. Pada kategori kurang tinggi terlihat pada kondisi awal 3 siswa atau 9,38%
menjadi 1 siswa atau 3, 12 % pada siklus I dan pada siklus II menurun menjadi 0.
Pada kategori sangat kurang terlihat pada kondisi awal 0 menjadi 0 dan pada
siklus I dan II juga tetap 0.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
f % f % f %
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
90-100 Sangat Tinggi 80-89 Tinggi
70-79 Cukup 60-69 Kurang
0-59 sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Pembahasan
Berdasarkan dekripsi pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian yang
diuraikan sebelumnya, maka pada bagian ini akan membahas mengenai indikator
keberhasilan dalam penelitian ini yaitu terlaksananya pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Persentase nilai rata-rata tes ahir siklus II lebih tinggi dari persentase niali rata-
rata tes akhir siklus I.
Lebih jelasnya data hasil penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua,
berikut disajikan hasil penelitian terhadap motivasi dan prestasi belajar sejarah
siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.
1. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui secara langsung pada saat
proses pembelaran di kelas. Pada siklus pertama dan siklus kedua motivasi bejar
siswa mengalami peningkatan. Ini berarti penggunaan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Karena dalam pelaksanaan menekankan siswa untuk siap dalam
proses pembelajaran seperti memperhatikan guru, mencatat, bertanya, menjawab
pertanyaan, aktif, mengambil giliran, mengemukakan pendapat. Sementara dalam
hal negatif terjadi penurunan terutama siswa tidak memperhatikan pembelajaran,
ribut di dalam kelas, dan keluar masuk kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Peningkatan dalam kegiatan belajar siswa tersebut sangat mempengaruhi
motivasi belajar sejarah siswa karena kegiatan belajar sisa selama pembelajaran
berlangsung merupakan wujud motivasi belajar siswa. Pada pra siklus nilai rata-
rata motivasi belajar siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 70,38,
sedangkan pada siklus pertama peneliti menerapkan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) meningkat menjadi 76. Pada siklus kedua
nilai rata-rata adalah 82,39. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan
motivasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Terjadinya
peningkatan motivasi belajar sejarah tersebut karena siswa sudah paham dengan
langkah-langkah pembelajaran model Student Teams Achievement Division
(STAD) dan siswa mulai merasakan nyaman dalam setiap proses pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri, tumbuhnya motivasi berasal dari dalam diri pribadi
seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”.42 Peningkatan motivasi pda siklus
pertama dan kedua tidak lepas dari kedua faktor tersebut. Peningkatan motivasi
yang terjadi pada siklus kedua dapat disebabkan oleh faktor dari dalam siswa dan
dari luar diri siswa. Faktor pendorong peningkatan motivasi belajar dalam diri
siswa tersebut disebabkan oleh keinginan belajar yang terdapat dalam dirinya
untuk aktif mengikuti pembelajaran. Sementara faktor pendorong di luar diri
siswa tersebut disebabkan oleh cara mengajar yang tidak monoton, dan penerapan
model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) yang
42 Syaiful Bahri J, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mengutamakan kerja sama antara siswa, sehingga dengan terjalinnya kerja sama
yang baik antara siswa yang satu dengan siswa lainnya dapat merangsang
keinginan untuk belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut.
2. Prestasi Belajar sejarah
Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, pada
pra penelitian atau sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) , hanya 14 siswa atau 44% yang
nilainya mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75, siswa yang nilainya tidak
mencapai KKM berjumlah 18 atau 58% dengan nilai rata-rata siswa pada pra
penelitian adalah 73,94.
Pada siklus pertama, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27
orang atau 81% sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 5 orang
atau 19%. Adapun nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 78,75. Pada siklus
kedua, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %,
sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 siswa atau 6%.
Adapun nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus kedua adalah 89,56 %
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa
kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik ditandai dengan naiknya jumlah dan
persentase siswa yang nilainya mencapai KKM. Selain itu peningkatan prestasi
belajar sejarah siswa juga ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata dari pra
penelitian adalah 73,94 pada siklus pertama rata-rata nilai siswa adalah 78,75 dan
meningkat lagi pada siklus kedua nilai rata-rata siswa 89,56.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tercapainya hasil belajar yang optimal tersebut, tidak terlepas dari banyak
aspek yang mendukung selama proses pembelajaran dalam kelas. Selama proses
pembelajran sejarah mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, peneliti telah
menunjukkan menunjukkan tindakan-tindakan yang memang seharusnya
dilakukan seorang peneliti dalam pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Selain itu juga dengan meningkatnya motivasi belajar sejarah siswa maka prestasi
belajar siswa juga mengalami peningkatan. Semakin siswa aktif di dalam kelas
maka prestasinya pun semakin meningkat karena siswa tersebut sangat kooperatif
dalam mengikuti pembelajaran sejarah di kelas.
Secara umum tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran
koopereatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkat
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dikarenakan
siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil
penelitian siklus I dan siklus II maka penelitian tidak di lanjutkan ke siklus
berikutnya, karena hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II telah sesuai
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan motivasi
dan prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPS I SMA
Negeri 2 Ngaglik dan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI
IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan
skor rata-rata motivasi belajar siswa pada keadaan awal adalah 70,38,
kemudian setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama meningkat menjadi
76 atau 5,62% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,39 atau 3,9%.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI
IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan
baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-rata. Dari segi KKM sekolah
dengan nilai 75, pada keadaan awal14 siswa atau 44% a, meningkat pada siklus
I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa
atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa yaitu keadaan
awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75 atau 4,81%, pada siklus II
meningkat 89,56 atau 10,88%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar sejarah siswa, yaitu:
1. Bagi Lembaga Pendidikan/Sekolah
Penelitian yang dilakukan terhadap pembelajaran sejarah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) yang bertujuan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
sejarah, ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar sejarah. Untuk itu
diharapkan bagi lembaga pendidikan atau sekolah untuk dapat mendukung setiap
uapaya untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah.
2. Bagi Guru
Guru disarankan untuk lebih berinisiatif dalam pengunaan berbagai
macam model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas,
terutama model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) yang sudah diterapkan dalam penelitian ini.
3. Bagi Peserta Didik
Dalam Proses pembelajaran diharapkan siswa untuk dapat lebih aktif dan
tidak selalu berpatokan pada guru, agar kemampuan siswa semakin berkembang.
Selain itu, siswa diharapkan berani untuk memberikan saran kepada guru jika
proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan monoton sehingga membuat
siswa kurang nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin Hatibe. 2012. Meodologi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Suka
Press.
Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Liberty.
I Gede Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan.
Semarang: Satya Wacana.
Isjoni dan Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kompri. 2005. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Kunandar. 2008. langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Muhamad Hosnan. 2013. Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam
Pembelajaran Abad XII: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Muhamad Rahman dan Sofan Amri. 2014. Model Pembelajaran “ARIAS”
(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif
Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustaka,
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung.
PT. Remaja Roedakarya.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor belajar yang mempengaruhinya. Jakarta
Rineka Cipta.
Sugiono. 2009. Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Suharsimi Arikunto. 2008. Managemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Bumi Akasara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Taniredja Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.
Surabaya: Kencana Prenada Media Group.
Zaenal Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SILABUS
MATA PELAJARAN SEJARAH (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 NGAGLIK
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas : XI
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1 Menghayati nilai-nilai
peradaban dunia yang
menghargai perbedaan
sebagai karunia Tuhan
yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap
jujur, rasa ingin tahu,
tanggungjawab, peduli,
santun, cinta damai
dalam mempelajari
peristiwa sejarah
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
2.2 Menunjukan sikap
cinta tanah air, nilai-
nilai rela berkorban dan
kerjasama yang
dicontohkan para
pemimpin pada masa
pergerakan nasional,
meraih dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.1 Menganalisis sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Hindu-
Buddha untuk
menentukan faktor
yang berpengaruh
dalam kehidupan
masyarakat Indonesia
pada masa itu dan masa
Kerajaan-
Kerajaan Besar
Indonesia pada
Masa
Kekuasaan
Hindu-Buddha
dan Islam
Sistem
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Mengamati:
Membaca buku teks tentang sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan besar
Hindu-Buddha dan Islam yang
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
klarifikasi dan perluasan bahan
Tugas: Membuat analisis
mengenai sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Hindu-
Buddha dan Islam
yang berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat Indonesia
16 jp Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Sumber lain
yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
kini.
3.2 Menganalisis sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Islam
untuk menentukan
faktor yang
berpengaruh pada
kehidupan masyarakat
Indonesia pada itu dan
masa kini.
4.1 Menyajikan warisan
sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Hindu-
Buddha yang
berpengaruh pada
kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini,
dalam bentuk tulisan
dan media lain.
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Hindu-
Buddha yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia
masa kini.
Sistem
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Islam
di Indonesia
yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
analisis mengenai sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan besar
Hindu-Buddha dan Islam yang
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi
terkait dengan sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa
kerajaan-kerajaan besar Hindu-
Buddha dan Islam yang
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini,
melalui bacaan dan sumber lain
yang tersedia.
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data
yang didapat dari bacaan dan
sumber lain yang terkait mengenai
sistem pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa
kerajaan-kerajaan besar Hindu-
Buddha dan Islam yang
masa kini. Peserta
didik boleh memilih
salah satu pokok
bahasan yang
tercantum dalam
Materi Pokok ini.
Observasi: mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio: Menilai laporan
tertulis hasil analisis
mengenai sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Hindu-
Buddha dan Islam
yang berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
4.2 Menyajikan hasil
identifikasi warisan
sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Islam di
Indonesia yang
berpengaruh pada
kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini,
dalam bentuk tulisan
dan media lain.
Indonesia
masa kini.
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
Mengomunikasikan:
Membuat laporan hasil analisis
dalam bentuk tulisan dan atau
media lain mengenai sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan besar
Hindu-Buddha dan Islam yang
berpengaruh pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
Tes:
Menilai menganalisis
tentang sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-
kerajaan besar Hindu-
Buddha dan Islam
yang berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini.
3.3 Menganalisis
keterkaitan antara
pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara
lain: Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
Indonesia dan bangsa
lain di dunia pada masa
Peristiwa di
Eropa yang
Berpengaruh
terhadap
Kehidupan
Umat Manusia
Pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Mengamati:
Membaca buku teks tentang
pemikiran dan peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara lain:
Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi
Industri dan pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa Indonesia dan
bangsa lain di dunia pada masa itu
dan masa kini.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
Tugas: Membuat karya tulis
tentang salah satu
pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa
antara lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
16 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Sumber/ media
lain yang
tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
itu dan masa kini.
4.3 Membuat karya tulis
tentang pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara
lain: Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi Gereja,
Revolusi Industri yang
berpengaruh bagi
Indonesia dan dunia.
Merkantilism
e,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman tentang pemikiran serta
peristiwa-peristiwa penting di
Eropa antara lain: Merkantilisme,
Renaissance, Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan pengaruhnya
bagi kehidupan bangsa Indonesia
dan bangsa lain di dunia pada masa
itu dan masa kini.
Mengeksplorasikan:
Mengumpulkan data dan informasi
terkait dengan pemikiran dan
peristiwa-peristiwa penting di
Eropa antara lain: Merkantilisme,
Renaissance, Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan pengaruhnya
bagi kehidupan bangsa Indonesia
dan bangsa lain di dunia pada masa
itu dan masa kini, melalui bacaan
dan sumber-sumber lainnya yang
terkait sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan peserta didik yang
bersangkutan.
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data
yang didapat dari bacaan dan
sumber lain yang terkait mengenai
Indonesia dan bangsa
lain di dunia pada
masa itu dan masa
kini.
Observasi :
Mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio: Menilai karya tulis
peserta didik tentang
pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa
antara lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
Indonesia dan bangsa
lain di dunia pada
masa itu dan masa
kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
pemikiran dan peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara lain:
Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi
Industri dan pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa Indonesia dan
bangsa lain di dunia pada masa itu
dan masa kini.
Mengomunikasikan:
Membuat karya tulis mengenai
pemikiran dan peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara lain:
Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi
Industri dan pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa Indonesia dan
bangsa lain di dunia pada masa itu
dan masa kini.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis tentang
pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa
antara lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi Gereja,
Revolusi Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
Indonesia dan bangsa
lain di dunia pada
masa itu dan masa
kini.
3.4 Menganalisis
keterkaitan antara
revolusi-revolusi besar
dunia (Perancis,
Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) dan
kehidupan umat
manusia pada masa itu
dan masa kini.
Revolusi Besar
Dunia dan
Pengaruhnya
Terhadap Umat
Manusia
Revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Mengamati:
Membaca buku teks mengenai
keterkaitan antara revolusi-revolusi
besar dunia (Perancis, Amerika,
Cina, Rusia dan Indonesia) dan
kehidupan umat manusia pada masa
itu dan masa kini.
Menanya:
Tugas: Membuat tulisan dan
atau media lain
mengenai keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar dunia
(Perancis, Amerika,
Cina, Rusia dan
Indonesia) dan
20 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Gambar
Revolusi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
4.4 Menyajikan hasil
analisis tentang
revolusi-revolusi besar
dunia (Perancis,
Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) serta
pengaruhnya terhadap
kehidupan umat
manusia dalam bentuk
tulisan dan media lain.
Amerika,
Cina, Rusia
dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa
kini.
Menanya untuk mendapatkan
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman mengenai keterkaitan
antara revolusi-revolusi besar dunia
(Perancis, Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) dan kehidupan umat
manusia pada masa itu dan masa
kini.
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi
mengenai keterkaitan antara
revolusi-revolusi besar dunia
(Perancis, Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) dan kehidupan umat
manusia pada masa itu dan masa
kini, melalui bacaan dan sumber-
sumber lainnya yang terkait, sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan
peserta didik.
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data
yang didapat mengenai keterkaitan
antara revolusi-revolusi besar dunia
(Perancis, Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) dan kehidupan umat
manusia pada masa itu dan masa
kehidupan umat
manusia pada masa
itu dan masa kini
sesuai dengan
pertanyaan yang
diajukan oleh peserta
didik. Peserta didik
memilih peristiwa
yang sesuai dengan
pertanyaan yang
diajukannya.
Observasi: Mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio:
Menilai tulisan dan
atau media lain
mengenai keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar dunia
(Perancis, Amerika,
Cina, Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan umat
revolusi besar
dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
kini, melalui bacaan dan sumber-
sumber lainnya.
Mengomunikasikan:
Membuat laporan dalam bentuk
tulisan dan media lain mengenai
keterkaitan antara revolusi-revolusi
besar dunia (Perancis, Amerika,
Cina, Rusia dan Indonesia) dan
kehidupan umat manusia pada masa
itu dan masa kini, melalui bacaan
dan sumber-sumber lainnya.
manusia pada masa
itu dan masa kini.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis
keterkaitan antara
revolusi-revolusi
besar dunia (Perancis,
Amerika, Cina, Rusia
dan Indonesia) dan
kehidupan umat
manusia pada masa
itu dan masa kini.
3.5 Menganalisis hubungan
perkembangan faham-
faham besar seperti
nasionalisme,
liberalisme, sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan nasionalisme
di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa kini.
4.5 Menyajikan hasil
analisis tentang
Ideologi,
Perang Dunia
dan
Pengaruhnya
terhadap
Gerakan
Kemerdekaan
di Asia dan
Afrika.
Perkembanga
n faham-
faham besar
seperti
Mengamati:
Membaca buku teks mengenai
hubungan perkembangan faham-
faham besar seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi,
Pan Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa kini.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman mengenai hubungan
Tugas: Membuat tulisan dan
atau media lain
mengenai hubungan
perkembangan
faham-faham besar
seperti nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan nasionalisme
di Asia-Afrika pada
12 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Sumber lain
yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
hubungan
perkembangan faham-
faham besar seperti
nasionalisme,
liberalisme, sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan nasionalisme
di Asia-Afrika dalam
bentuk tulisan dan
media lain.
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi,
Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalisme
di Asia-
Afrika pada
masa itu dan
masa kini.
perkembangan faham-faham besar
seperti nasionalisme, liberalisme,
sosialisme, demokrasi, Pan
Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa kini.
Mengeksplorasikan:
Mengumpulkan data dan informasi
terkait dengan pertanyaan dan
materi mengenai hubungan
perkembangan faham-faham besar
seperti nasionalisme, liberalisme,
sosialisme, demokrasi, Pan
Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa kini, sesuai
dengan pertanyaan yang
diajukannya.
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data
yang didapat dari bacaan dan
sumber lain yang terkait mengenai
hubungan perkembangan faham-
faham besar seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi,
Pan Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa
kini. Peserta didik
membuat tulisan
mengenai salah satu
peristiwa yang
dipilihnya.
Observasi:
mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio:
Menilai tulisan dan
atau media lain
mengenai hubungan
perkembangan
faham-faham besar
seperti nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan nasionalisme
di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa
kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
masa itu dan masa kini.
Mengomunikasikan:
Membuat laporandalam bentuk
tulisan dan atau media lain
mengenai hubungan perkembangan
faham-faham besar seperti
nasionalisme, liberalisme,
sosialisme, demokrasi, Pan
Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa kini.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis
hubungan
perkembangan
faham-faham besar
seperti nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan nasionalisme
di Asia-Afrika pada
masa itu dan masa
kini.
3.6 Menganalisis pengaruh
PD I dan PD II
terhadap kehidupan
politik, sosial-ekonomi
dan hubungan
internasional (LBB,
PBB), pergerakan
nasional dan regional.
4.6 Menyajikan hasil
Perang Dunia
dan
Kelembagaan
Dunia
Pengaruh PD
I dan PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
Mengamati:
Membaca buku teks mengenai
pengaruh PD I dan PD II terhadap
kehidupan politik, sosial-ekonomi
dan hubungan internasional (LBB,
PBB), pergerakan nasional dan
regional.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
Tugas:
Membuat tulisan dan
atau media lain
mengenai pengaruh
PD I dan PD II
terhadap kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional (LBB,
20 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Sumber/media
lain yang
tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
evaluasi tentang
pengaruh PD I dan PD
II terhadap kehidupan
politik, sosial-ekonomi
dan hubungan
internasional (LBB,
PBB), pergerakan
nasional dan regional
dalam bentuk tulisan
dan media lain.
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman mengenai pengaruh PD
I dan PD II terhadap kehidupan
politik, sosial-ekonomi dan
hubungan internasional (LBB,
PBB), pergerakan nasional dan
regional.
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan informasi
mengenai pengaruh PD I dan PD II
terhadap kehidupan politik, sosial-
ekonomi dan hubungan
internasional (LBB, PBB),
pergerakan nasional dan regional,
melalui bacaan serta sumber-
sumber lain yang terkait, sesuai
dengan pertanyaannya.
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data
yang didapat dari bacaan dan
sumber lain yang terkait untuk
menyimpulkan keterkaitan
pengaruh PD I dan PD II terhadap
kehidupan politik, sosial-ekonomi
dan hubungan internasional (LBB,
PBB), pergerakan nasional dan
regional.
PBB), pergerakan
nasional dan regional,
sesuai dengan
pilihannnya.
Observasi:
Mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio:
Menilai tulisan dan
atau media lain
mengenai pengaruh
PD I dan PD II
terhadap kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional (LBB,
PBB), pergerakan
nasional dan regional.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Mengomunikasikan:
Menyajikan dalam bentuk tulisan
dan atau media lain mengenai
pengaruh PD I dan PD II terhadap
kehidupan politik, sosial-ekonomi
dan hubungan internasional (LBB,
PBB).
pengaruh PD I dan
PD II terhadap
kehidupan politik,
sosial-ekonomi dan
hubungan
internasional (LBB,
PBB), pergerakan
nasional dan regional.
3.7 Menganalisis
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya, pendidikan
dan agama serta
perlawanan kerajaan
Indonesia terhadap
imperialisme dan
kolonialisme Barat.
3.8 Menganalisis peran
Sumpah Pemuda bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia pada masa
itu dan masa kini.
Kebangkitan
Heroisme dan
Kesadaran
Kebangsaan
Pengaruh
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia
Sumpah
Pemuda
Pendudukan
meliter
Jepang di
Indonesia.
Akar-akar
nasionalisme
yang
Mengamati:
Membaca buku teks dan mengamati
sumber lain mengenai Imperialisme
dan Kolonialisme Barat, Sumpah
Pemuda, pendudukan militer
Jepang dan akar-akar nasionalisme
Indonesia.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman mengenai
Imperialisme dan Kolonialisme
Bartat, Sumpah Pemuda,
pendudukan militer Jepang dan
akar-akar nasionalisme Indonesia,
sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan peserta didik.
Mengeksplorasi:
Tugas:
Membuat tulisan dan
atau media lain
mengenai salah satu
pokok bahasan :
Imperialisme dan
Kolonialisme Barat,
Sumpah Pemuda,
pendudukan militer
Jepang dan akar-akar
nasionalisme
Indonesia.
Observasi: Mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
28 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Sumber/media
lain yang
tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.9 Menganalisis
kehidupan sosial,
ekonomi, budaya,
militer dan
pendidikan di
Indonesia pada zaman
pendudukan Jepang.
3.10 Menganalisis akar-
akar nasionalisme
Indonesia pada masa
kelahirannya dan
pengaruhnya bagi
masa kini.
4.7 Menyajikan hasil
evaluasi tentang
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya, pendidikan
dan agama serta
perlawanan kerajaan
Indonesia dalam
terkandung
dalam
Sarekat
Islam,
Indische
Partij, dan
Budi
Oetomo,
Mengumpulkan data atau informasi
melalui bacaan dan sumber-sumber
lain yang terkait mengenai
Imperialisme dan Kolonialisme
Barat, Sumpah Pemuda,
pendudukan militer Jepang dan
akar-akar nasionalisme Indonesia.
Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan
pengaruh Imperialisme dan
Kolonialisme Barat di Indonesia,
peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di
Indonesia, kehidupan sosial,
ekonomi, budaya, militer dan
pendidikan pada zaman
pendudukan Jepang, serta akar-akar
nasionalisme Indonesia
Mengomunikasikan:
Menyajikan dalam bentuk tulisan
dan atau media lain tentang kajian
yang dilakukan pada kegiatan
menanya dan mengexplorasi
tentang: Imperialisme dan
Kolonialisme Barat, Sumpah
Pemuda, pendudukan militer
Jepang dan akar-akar nasionalisme
Portofolio: Menilai tulisan dan
atau media lain
mengenai
Imperialisme dan
Kolonialisme Barat,
Sumpah Pemuda,
pendudukan militer
Jepang dan akar-akar
nasionalisme
Indonesia.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis
mengenai
Imperialisme dan
Kolonialisme Barat,
Sumpah Pemuda,
pendudukan militer
Jepang dan akar-akar
nasionalisme
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
bentuk tulisan dan
media lain.
4.8 Menyajikan hasil
evaluasi penerapan
semangat Sumpah
Pemuda dalam
kehidupan generasi
muda Indonesia dan
dalam kehidupan
bernegara bangsa
Indonesia masa kini,
dalam bentuk tulisan
atau media lain.
4.9 Membuat kliping
tentang kehidupan
sosial, ekonomi,
budaya, militer dan
pendidikan di
Indonesia pada zaman
pendudukan Jepang.
4.10 Menyajikan berbagai
peristiwa yang
menunjukkan akar-
akar nasionalisme
Indonesia seperti
Sarekat Islam,
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Indische Partij, Budi
Utomo, dalam bentuk
tulisan dan media
lain.
3.11 Menganalisis
peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara pada
masa itu dan masa
kini.
4.11 Menyajikan
gambaran peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam
bentuk media visual.
Proklamasi
Kemerdekaan
sebagai
Penegakan Hak
Bangsa
Indonesia
Peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi
17 Agustus
1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa itu
dan masa
kini.
Mengamati:
Membaca buku teks dan
mengamati sumber lain mengenai
peristiwa-peristiwa sekitar
Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara pada masa itu dan
masa kini.
Menanya:
Menanya untuk mendapatkan
klarifikasi dan pendalaman
pemahaman mengenai peristiwa-
peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan artinya bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara
pada masa itu dan masa kini.
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi
melalui bacaan dan sumber-sumber
lain yang terkait mengenai
peristiwa-peristiwa sekitar
Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan berbangsa
Tugas:
Membuat media
gambar mengenai
peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara pada
masa itu dan masa
kini.
Observasi: Mengamati kegiatan
peserta didik dalam
proses pengumpulan
data, analisis data dan
pembuatan laporan.
Portofolio: Menilai media
gambar karya peserta
didik tentang
peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi 17
24 jp
Buku Teks
Pelajaran
Sejarah Kelas
XI
Buku-buku
lainnya
Internet (jika
tersedia)
Gambar-
gambar
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
RI 17 Agustus
1945.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
dan bernegara pada masa itu dan
masa kini.
Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan
mengenai peristiwa-peristiwa
sekitar proklamasi 17 Agustus 1945
dan artinya bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara pada masa
itu dan masa kini.
Mengomunikasikan:
Menyajikan dalam bentuk media
gambar hasil penalaran mengenai
peristiwa-peristiwa sekitar
Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara pada masa itu dan
masa kini.
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara pada
masa itu dan masa
kini.
Tes:
Menilai kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis materi
peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara pada
masa itu dan masa
kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 1)
Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester : XI / Ganap
Materi Pokok : Akar-Akar Nasionalisme
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan
karunia Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta
damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama
yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
4.10 menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukan akar-akar nasionalisme
Indonesia seperti Serikat Islam, Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk
tulisan media lain.
C. Indikator Pencapaian Kopetensi
1. Indikator KD pada KI-1
- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME
dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Indikator KD pada KI-2
- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja
sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai akar-akar
nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa
kini
- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan mengenai akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa
kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini.
3. Indikator KD pada KI-3
- Peserta didik mampu menjelaskan sebab-sebab munculnya akar-akar
nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
- Peserta didik mampu menganalisis peranan organisasi-organisasi seperti
Sarekat Islam, Budi Oetomo, Indische Partij dan lainya dalam melahirkan
nasionalisme di Indonesia
- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh akar-akar nasionalisme
Indonesia bagi masa kini
4. Indikator KD pada KI-4
- Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang berbagai peristiwa
yang menunjukkan akar-akar nasionalisme Indonesia seperti Sarekat Islam,
Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan maupun presentasi
D. Materi pembelajaran
Akar-akar nasionalisme di Indonesia Budi Oetomo, Indische Partij, dan Sarekat
Islam (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif.
Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing, ceramah,
Tanya jawab, diskusi dan penugasan.
Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant Devision
(STAD)
F. Media, Alat dan Bahan
Media : Papan tulis, Gambar.
Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol.
Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran
Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib
LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Mengucapkan salam dan doa sebelum
pembelajaran
Menayakan kehadiran peserta didik (presensi)
Menanyakan kesiapan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
10 Menit
Inti
Mengamati
a. Guru menayangkan gambar dari beberapa
tokoh pergerakan nasional
b. Guru menyampaikan materi pelajaran
yang berkaitan dengan akar-akar
nasionalisme
Menanya
a. Setelah mengamati materi pelajaran siswa
diharapkan mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan
diskusi kelompok
a. Peserta didik dibagi kedalam 6
kelompok
b. Setiap kelompok memilih satu topik dari
6 topik yang diberikan dan tugas setiap
kelompok yaitu mencari dan
mendiskusikan topik-topik yang telah
kelompok pilih.
Topik diskusi kelompok:
1. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari
organisasi Budi Utomo? (kel 1)
2. Jelaskan keputusan dalam keongres
pertama dan hambatan dalam pergerakan
organisasi Budi Utomo? (Kel 2)
3. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari
organisasi SDI? (Kel 3)
4. Jelaskan tujuan dari SI dan bagaimana
perpercahan dari SI tersebut? (Kel 4)
5. Jelaskan latar belakang berdirinya
Indische Partij dan program kerja
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
organisasi tersebut? (Kel 5)
6. Jelaskan mengapa pendiri Indiche Partij
dihukum ke negeri Belanda? (Kel 6)
Mencoba/Mengasosiasikan
a. Setiap kelempok mendiskusikan dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan
b. Guru memanggil perwakilan setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam kelompok
c. Setiap kelompok menyerahkan hasil
diskusi kelompok
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan
diskusi
Penutup
Peserta didik merefleksikan pembelajaran
yang didapat hari ini
Peserta didik membuat ringkasan dari topik-
topik diatas sebaagai tugas lanjutan
Memberikan kesimpulan dari semua
pertemuan hari ini
20 menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
- Observasi
b. Penilaian Pengetahuan
- Penugasan
- Tanya jawab
- Observasi terhadap kegiatan diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok
No Nama Mengkomunikasi
kan
Mendengark
an
Berargument
asi
Berkontrib
usi
Jumlah
Skor
1
2
3
4
Dst
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Baik Sekali : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
b. Instrument Penilaian Pengetahuan
1) Hasil Diskusi
No Nama
Aspek Penilaian Jumlah Skor
Kelengkapan
Jawaban
Pemahaman
Materi Pelajaran
1
2
…
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
2) Soal Uji Kompetensi
(Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai
teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di
Indonesia.
Yogyakarta, 12 April
2016
Mugianto
121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran
A. Materi Pelajaran
1. Budi Utomo
Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908
oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya.
Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang
sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk
Studiefounds.
Gagasan Studiesfounds bertujuan untuk menghimpun dana guna
memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi, namun tidak mampu
melanjutnya studinya. Gagasan itu tidak terwujud, tetapi gagasan itu
melahirkan Budi Utomo. Sarekat Islam
Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni tahun 1911
berdirilah Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi,
seorang pedagang batik dari Laweyan Solo.
Organisasi Sarekat Dagang Islam berdasar pada dua hal berikut ini.
a. Agama Islam.
b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang
berperan sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan
sebagainya).
c. Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama Sarekat Dagang
Islam kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ), dengan tujuan
untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada
pedagang saja.
2. Indiche Partij
Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember
1912 oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr.
Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2)
Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester : XI / Ganap
Materi Pokok : Peristiwa-Peristiwa Sebelum Proklamasi
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban
dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,
cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja
sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan
nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu
dan masa kini.
4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam bentuk media visual.
C. Indikator Pencapaian Kopetensi
5. Indikator KD pada KI-1
- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan
YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara
6. Indikator KD pada KI-2
- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku
kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai
peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan pada masa
kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini
- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kemerdekaan pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa
kini.
7. Indikator KD pada KI-3
- Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sebelum
proklamasi kemerdekaan.
- Perseta didik mampu menganalisis pembentukan BPUPKI, sidang-
sidang BPUPKI, PPKI,landasan dasar proklamasi kemerdekaan
Indonesia, peristiwa menjelang proklamasi dan lainnya dalam
melahirkan nasionalisme di Indonesia.
- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa
sebelum proklamasi bagi masa kini
8. Indikator KD pada KI-4
- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa
sebelum proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun
presentasi.
D. Materi pembelajaran
Peristiwa-Peristiwa Sebelum proklamasi Kemerdekaan (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan
Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant
Devision (STAD)
F. Media, Alat dan Bahan
Media : Papan tulis, Gamabar
Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran
Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib
LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Mengucapkan salam dan doa sebelum
pembelajaran
Menayakan kehadiran peserta didik
(presensi)
Menanyakan kesiapan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
10 Menit
Inti
Mengamati
c. Guru menjunjukan materi pelajaran yang
berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa
Sebelum Kemerdekaan
Menanya
b. Setelah mengamati materi pelajaran
siswa diharapkan mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan
diskusi kelompok
c. Peserta didik dibagi kedalam 6
kelompok
d. Setiap kelompok memilih satu topik dari
3 topik yang diberikan dan tugas setiap
kelompok yaitu mencari dan
mendiskusikan topik-topik yang telah
kelompok pilih.
Topik diskusi kelompok:
1. Mengapa Jepang mau membentuk
BPUPKI?
2. jelaskan keuntungan bangsa
indonesia setelah sidang BPUPKI
yang pertama dan yang kedua?
3. jelaskan secara singkat latar belakang
pengamanan Soekarno-Hatta di
Rengasdengklok?
4. Jelaskan perbedaan pendapat antar
golongan muda dan golongan toua
5. Jelaskan proses perumusan dan
pengesahan teks proklamsi
6. Jelaskan secara singkat tentang detik-
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
detik kemerdekaan Indonesia?
Mencoba/Mengasosiasikan
21 Setiap kelempok mendiskusikan dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan
22 Guru memanggil perwakilan setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam kelompok
23 Setiap kelompok menyerahkan hasil
diskusi kelompok
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan
diskusi
Penutup
Peserta didik merefleksikan pembelajaran
yang didapat hari ini
Peserta didik membuat ringkasan dari topik-
topik diatas sebaagai tugas lanjutan
Memberikan kesimpulan dari semua
pertemuan hari ini
20 Menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
4. Teknik Penilaian
c. Penilaian Sikap
- Observasi
d. Penilaian Pengetahuan
- Penugasan
- Tanya jawab
- Observasi terhadap kegiatan diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
5. Instrumen Penilaian
b. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok
N
o Nama
Mengkomunikas
ikan
Mendengar
kan
Berargume
ntasi
Berkontri
busi
Jumlah
Skor
1
2
3
4
Dst
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Baik Sekali : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
c. Instrument Penilaian Pengetahuan
3) Hasil Diskusi
No Nama
Aspek Penilaian Jumlah Skor
Kelengkapan
Jawaban
Pemahaman Materi
Pelajaran
1
2
3
…
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
4) Soal Uji Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
(Terlampir)
6. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai
teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di
Indonesia.
Yogyakarta, 12 April
2016
Mugianto
121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran
A. Materi pembelajaran
1. Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang
beliau memberikan hadiah “ulang tahun” kepada bangsa Indonesia, yaitu janji
pemerintah Jepang berupa “kemerdekaan tanpa syarat”.Janji itu disampaikan
kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan
maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di
seluruh Jawa dan Madura),No. 23 dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut
bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan kemerdekaannya.
Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia untuk berani mendirikan Negara
Indonesia merdeka dihadapan musuh-musuh Jepang, yaitu sekutu termasuk kaki
tangannya Nica (Natherland Indie Civil Administration) yang ingin
mengembalikan kekuasaan koloninya di Indonesia.Bahkan Nica telah
melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan Morotai.
Tujuan Berdirinya BPUPKI
Badan ini berdiri untuk merumuskan UUD, merumuskan falsafah Negara
(Pancasila), yang dipersiapkan untuk digunakan dalam Negara Indonesia yang
akan merdeka.Dengan mengadakan beberapa kali rapat.
Sidang Sidang BPUPKI
Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)
Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945
sampai dengan 1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara untuk
Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang
dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut
disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.
2. PPKI
PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada
tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang. 12 orang Jawa, 3 orang dari
Sumatera, 3 orang dari Sulawesi, sedangkan Kalimantan, Nusa Tenggara,
Maluku dan Tionghua diwakili masing-masing 1 orang.
PPKI secara simbolik dilantik oleh Jenderal Terauchi pada tanggal 9
Agustus 1945 dengan mendatangkan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan
Radjiman Wediodiningrat ke Dalat, Vietnam Selatan.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Dr. Moh. Hatta, dan
penasihat Ahmad Soebardjo.Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal
Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara.
Tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambah 6 orang lagi anggota
yakni R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman
Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesumasumantri, dan Mr. Ahmad Soebardjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Dengan demikian, PPKI diambil alih oleh bangsa Indonesia dari badan bentukan
Jepang menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri.
PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada
tanggal 7 Agustus 1945, karena BPUPKI dianggap terlalu cepat mewujudkan
kehendak Indonesia merdeka, dan juga menolak adanya keterlibatan pemimpin
pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa menjelang Proklamasi
A. Peristiwa Rengasdengklok
Penyerahan Jepang kepada Sekutu menyebabkan reaksi yang berbeda
di antara para tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para
anggota PPKI, seperti Soekarno dan Hatta tetap menginginkan proklamasi
dilakukan sesuai mekanisme PPKI.
Alasannya kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih.
Tetapi, golongan muda, seperti Tan Malaka dan Sukarni
menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin.
Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah
Indonesia dalam keadaan vakum atau kekosongan kekuasaan.
Pertentangan pendapat antara golongan tua dan golongan muda inilah
yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
B. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran
Soekarno Hatta. Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi
Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Soekarno dan Hatta tiba di
Jakarta pada pukul 23.00. Setelah singgah di rumah masing-masing, mereka
langsung menuju rumah kediaman Laksamada Maeda.
Hal ini dilakukan karena pertemuan Soekarno dengan
Mayjen Nishimura dalam rangka membahas Proklamasi Kemerdekaan yang
akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 tidak membuahkan hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 3)
Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester : XI / Ganap
Materi Pokok : Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi
Kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan indikator
1.3 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban
dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,
cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja
sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan
nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu
dan masa kini.
4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam bentuk media visual.
C. Indikator Pencapaian Kopetensi
9. Indikator KD pada KI-1
- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan
YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara
10. Indikator KD pada KI-2
- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku
kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai
peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi Kemerdekaan dan
pengaruhnya bagi masa kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi
Kemerdekaan dan pengaruhnya bagi masa kini.
11. Indikator KD pada KI-3
- Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sesudah
proklamasi kemerdekaan.
- Peserta didik mampu menganalisis berita penyebarluasan
proklamasi kemerdekaan Indonesia, rapat raksasa dilapangan
Ikada, pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, tindakan
heroic diberbagai daerah dan lainnya dalam melahirkan
nasionalisme di Indonesia..
- Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa
sesudah proklamasi bagi masa kini
12. Indikator KD pada KI-4
- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa
sesudah proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun
presentasi.
D. Materi pembelajaran
1. Peristiwa-Peristiwa Sesudah Proklamasi Kemerdekaan (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan
Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant
Devision (STAD)
F. Media, Alat dan Bahan
Media : Papan tulis, Gamabar
Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
G. Sumber Pembelajaran
Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib
LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Mengucapkan salam dan doa sebelum
pembelajaran
Menayakan kehadiran peserta didik (presensi)
Menanyakan kesiapan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
10 Menit
Inti
Mengamati
Guru menjunjukan materi pelajaran yang
berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa Sesudah
Kemerdekaan
Menanya
Setelah mengamati materi pelajaran siswa
diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai
materi yang akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan
diskusi kelompok
Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok
Setiap kelompok memilih satu topik dari topik
yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu
mencari dan mendiskusikan topik-topik yang
telah kelompok pilih.
Topik diskusi kelompok:
- Penyebarluasan Berita Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
- Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
- Pernyataan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX
- Tindakan Heroik di Berbagai Daerah
Mencoba/Mengasosiasikan
Setiap kelempok mendiskusikan dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan
Guru memanggil perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam
kelompok
Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi
kelompok
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan
diskusi
Penutup
Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang
didapat hari ini
Peserta didik membuat ringkasan dari topik-
topik diatas sebaagai tugas lanjutan
Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan
hari ini
20 Menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
7. Teknik Penilaian
e. Penilaian Sikap
- Observasi
f. Penilaian Pengetahuan
- Penugasan
- Tanya jawab
- Observasi terhadap kegiatan diskusi
8. Instrumen Penilaian
c. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok
No Nama Mengkomunik
asikan
Mendengar
kan
Berargumen
tasi
Berkontri
busi
Jumlah
Skor
1
2
Dst
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Baik Sekali : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
d. Instrument Penilaian Pengetahuan
5) Hasil Diskusi
No Nama
Aspek Penilaian Jumlah Skor
Kelengkapan
Jawaban
Pemahaman Materi
Pelajaran
1
2
…
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
6) Soal Uji Kompetensi
9. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai
teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di
Indonesia.
Yogyakarta, 12 April
2016
Mugianto
121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran
A. Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 selesai dibacakan, penyebaran berita
proklamasi kemerdekaan Indoenesia gencar dilakukan agar berita
kemerdekaan ini sampai ke seluruh pelosok di tanah air bahkan luar
negeri. Berbagai upaya ditempuh untuk kepentingan ini. Baik melalui
media seperti radio, koran, pamflet, coretan-coretan di dinding dan
gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui lisan dari mulut
ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI
atau PPKI tetapi oleh setiap lapisan masyarakat di negeri ini, terutama
dari kalangan pemuda.
B. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Dalam rangka memperingati 1 bulan terjadinya proklamasi
kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 19 September 1945, presiden
Soekarno memberikan pidato singkatnya di hadapan ribuan rakyat di
Lapangan Ikada, Jakarta. Sementara itu, masyarakat dengan dipelopori
para pemuda yang tergabung dalam ‘Komite Van Aksi’ menyelenggarakan
rapat dan demonstrasi untuk membulatkan tekad dalam rangka 1
bulan merdekanya Indonesia.
Pelaksanaan rapat raksasa di lapangan Ikada itu sekaligus
menjadi bukti bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh
rakyat Indonesia. Walaupun harus berhadapan dengan tentara Jepang yang
telah berjaga-jaga dengan senjata lengkap, rakyat tetap berkumpul di
lapangan Ikada guna mendengarkan pidato presiden Soekarno.
C. Sri Sultan HB IX
setelah mendengar proklamasi telah dibacakan oleh dua
proklamator Indonesia, yaitu Soekarno dan Hatta segera memberi ucapan
selamat. Ucapan ini diberikan khususnya untuk Presiden Soekarno atas
kemerdekaan Indonesia. Hal ini merupakan tindakan cepat yang
prorepublik dan antipenjajah.
Selanjutnya, ketegasan pernyataan Sri Sultan HB IX dan Paku
Alam VIII tentang dukungannya pada RI itu, dibuktikan dengan adanya
amanat yang ditujukan kepada rakyat Yogyakarta. Amanat ini diumumkan
pada tanggal 5 September 1945.
Amanat ini mencakup tiga hal, yaitu :
1. Kerajaan Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa dari Negara RI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
2. Semua urusan pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta dipegang
oleh Sultan
3. Sultan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI
D. Tindakan Heroik diberbagai Daerah
Di seluruh daerah kakuasaan Republik indonesia terjadi perebutan
kakuasaan, baik dilakukan dengan cara kekerasan maupun dilakukan
dengan jalan perundingan. Semua itu dilakukan untul merebut daerah-
daerah yang dikuasai oleh pasukan Jepang, sekaligus merebut
persenjataannya. Daerah-daerah yang bergejolak itu adalah sebagai
berikut.
1. Di Surabaya
Selama bulan September 1945, terjadi perebutan senjata di arsenal
(gudang mesiu) Don Bosco dan perebutan Markas pertahanan di Jawa
Timur. Selain itu juga dilakukan perebutan atas pengkalan Angkatan Laut
di Ujung beserta Markas Tentara Jepeng dan pabrik-pabrik yang besar di
seluruh kota.
Dan pada tanggal 22 September 1945,telah terjadi insiden bendera
di hotel Yamato. Karena orang-orang Belanda bakas tawanan jepang
menduduki hotel yamato itu dengan bantuan pasukan sekutu yang
ditterjunkan di Gunung Sari. Keadaan itu memancing kemarahan pemuda
indonesia. Hotel itupun langsung diserbu oleh para pemuda setelah
permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera ditolak oleh
Belanda. Para pemuda lalu memanjat atap hotel dan merobek warna biru
pada bendera Belanda, jadi yang tertinggal hanya warna merah putihnya
saja.
2. Di Yogyakarta
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta di lakukan secara serentak
dimulai tanggal 26 September 1945. Dimulai pukul 10.00 pagi, semua
pegawai instansi yang dikuasai Jepang, kompak melakukan mogok kerja.
Mereka memaksa Jepang menyerahkansemua kantor yang dikuasainya
pada Pemerintah Republik Indonesia. Usaha mereka berhasil, karena pada
tanggal 27 September 1945, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan
bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah Republik
Indonesia.
3. Di Semarang
Pada tanggal 14 Oktober 1945, pemuda Indonesia melakukan
pemindahan 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cipiring ke
Semarang. Namun sayang, dalam perjalan menuju Semarang, sebagian
dari tawanan berhasil melarikan diri dan minta perlindungan pada Batalion
Kido.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Tentu saja para pemuda tidak mau tawanannya kabur begitu saja,
mereka berusaha merebut tawanannya kembali bahkan mereka juga
mengambil kantor pemerintahan Jepang di Indonesia. Namun,
keesokanharinya pasukan Jepang melakukan penyerangan ke Semarang.
Terjadilah pertempuran lima hari di Semarang. Banyaknya korban yang
jatuh dalam pertempuran itu diperkirakan sebanyak 990 orang dari kedua
belah pihak.
4. Di Sulawesi Selatan
Dengan anggapan kalau tindakan Sam Ratulangi sebagai gubernur
Sulawesi Selatan terlalu berhati-hati. Para pemuda pun mengorganisasi
diri untuk merebut gedung-gedung yang dianggap penting seperti studio
radio, tangsi militer, dan pos polisi. Kelompok yang dibuat para pemuda
itu diberi nama kelompok Barisan Berani Mati. Pada tanggal 28 Oktober
1945, mereka bergerak menuju sasaran dan langsung melakukan
pendudukan.
Yogyakarta, 12 April
2016
Mugianto
121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 4)
Nama Sekolah : SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester : XI / Ganap
Materi Pokok : Penegakan Kedaulatan Negara Indonesi
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan indicator
1.4 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban
dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun,
cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja
sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan
nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu
dan masa kini.
4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam bentuk media visual.
C. Indikator Pencapaian Kopetensi
1. Indikator KD pada KI-1
- Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan
YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Indikator KD pada KI-2
- Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku
kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai
penegakan kedaulatan negara Indonesia dan pengaruhnya bagi
masa kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
- Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan mengenai penegakan kedaulatan negara Indonesia
dan pengaruhnya bagi masa kini.
3. Indikator KD pada KI-3
- Peserta didik mampu menjelaskan penegakan kedaulatan negara
Indonesia
- Peserta didik mampu menganalisis pembentukan komite nasional
Indonesia pusat (KNIP), pembentukan kabinet pertama Republik
Indonesia, pembentukan delapan provinsi wilayah republic
Indonesia, pembentukan partai politik, badan-badan perjuangan
dan pembentukan tentara keamanan.
4. Indikator KD pada KI-4
- Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang penegakan
kedaulatan negara Indonesia dalam bentuk tulisan maupun
presentasi.
D. Materi pembelajaran
Penegakan Kedaulatan negara Indonesia (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan
Model Pembelajaran : Student Teams Achevmant
Devision (STAD)
F. Media, Alat dan Bahan
Media : Papan tulis, Gamabar
Alat : Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan : Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran
Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib
LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Mengucapkan salam dan doa sebelum
pembelajaran
Menayakan kehadiran peserta didik
(presensi)
Menanyakan kesiapan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
10 Menit
Inti
Mengamati
d. Guru menjunjukan materi pelajaran
yang berkaitan dengan Penegakan
Kedaulatan Negara Indonesia
Menanya
c. Setelah mengamati materi pelajaran
siswa diharapkan mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang
akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi
dengan diskusi kelompok
e. Peserta didik dibagi kedalam 6
kelompok
f. Setiap kelompok memilih satu topik
dari 6 topik yang diberikan dan tugas
setiap kelompok yaitu mencari dan
mendiskusikan topik-topik yang telah
kelompok pilih.
Topik diskusi kelompok:
- Pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP)
- Pembentukan Kabinet Pertama
Republik Indonesia
- Pembentukan Delapan Provinsi
Wilayah Republik Indonesia
- Pembentukan Partai Politik
- Badan-badan Perjuangan
- Pembentukan Tentara Keamanan
Mencoba/Mengasosiasikan
Setiap kelempok mendiskusikan dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan
Guru memanggil perwakilan setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam kelompok
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Setiap kelompok menyerahkan hasil
diskusi kelompok
Guru memberikan kesimpulan dari
kegiatan diskusi
Penutup
Peserta didik merefleksikan pembelajaran
yang didapat hari ini
Peserta didik membuat ringkasan dari
topik-topik diatas sebaagai tugas lanjutan
Memberikan kesimpulan dari semua
pertemuan hari ini
20 Menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
g. Penilaian Sikap
- Observasi
h. Penilaian Pengetahuan
- Penugasan
- Tanya jawab
- Observasi terhadap kegiatan diskusi
2. Instrumen Penilaian
d. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok
No Nama Mengkomu
nikasikan
Mendengar
kan
Berargume
ntasi
Berkontri
busi
Jumlah
Skor
1
2
3
4
Dst
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Baik Sekali : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
e. Instrument Penilaian Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
7) Hasil Diskusi
No Nama
Aspek Penilaian Jumlah Skor
Kelengkapan
Jawaban
Pemahaman
Materi
Pelajaran
1
2
3
…
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut:
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
8) Soal Uji Kompetensi
( Terlampir)
2) Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai
teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di
Indonesia
Lampiran
A. Materi Pembelajaran
A. Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Sebagai
gantinya pemerintah pendudukan Jepang membentuk PPKI (Dokuritsu
Junbi Inkai). Sebanyak 21 anggota PPKI yang terpilih tidak hanya terbatas
pada wakil-wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan Tentara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Keenambelas, tetapi juga dari berbagai pulau, yaitu : 12 wakil dari Jawa, 3
wakil dari Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang dari Kalimantan,
seorang dari Sunda Kecil (Nusatenggara), seorang dari Maluku dan
seorang lagi dari golongan penduduk Cina. Ir. Sukarno ditunjuk sebagai
ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta ditunjuk sebagai wakil ketuanya.
Sedangkan Mr. Ahmad Subardjo ditunjuk sebagai penasehatnya.
B. Pembentukan Kabinet Pertama
Kabinet Republik Indonesia pertama – Bangsa Indonesia telah
memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Selanjutnya PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telah menetapkan dan
mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara. Dan telah mengangkat Ir.
Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Presiden
Republik Indonesia.
Perjuangan berikutnya untuk mewujudkan kehidupan
konstitusional maka pada tanggal 2 September 1945 Presiden membentuk
Kabinet yang pertama, terdiri dari 16 Menteri. Bersamaan dengan itu,
diangkat pula 8 Gubernur di 8 propinsi. Selanjutnya diangkat pula Ketua
Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Sekretaris Negara dab Juru bicara
Negara.
Kabinet Republik Indonesia yang pertama, sesuai dengan sistem
pemerintahan berdasarkan UUD 45, dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Adapun susunan Kabinet, para Gubernur dan pejabat lain yang diangkat
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso
13. Menteri Negara : Wachid Hasjim
14. Menteri Negara : Dr.M. Amir
15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
C. Pembentukan Delapan Provinsi
Sementara itu, sebagai Gubernur kedelapan Propinsi Republik Indonesia
(RI), diangkat :
1. Mr. Teuku Mohammad Hassan : Sumatra
2. Sutardjo Kartohadikusumo : Jawa Barat
3. R. Pandji Soeroso : Jawa Tengah
4. R.A. Soerjo : Jawa Timur
5. Mr. I. Gusti Ktut Pudjo : Sunda Kecil
6. Mr. J. Latuharhary : Maluku
7. Dr. G.S.S.J. Ratulangie : Sulawesi
8. Ir. Pangeran Mohammad Noor : Kalimantan
Seterusnya diangkat pula sebagai :
1. Ketua Mahkamah Agung : Mr. Dr. Kusumah Atmadja
2. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja
3. Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo
4. Juru Bicara Negara : Soekardjo Wirjopranoto
D. Pembentukan Partai Politik
Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga
kalinya serta menghasilkan keputusan antara lain pembentukan Partai
Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai satu-
satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal).
Dalam perkembangannya timbul Maklumat tanggal 31 Agustus
1945 yang memutuskan bahwa gerakan serta persiapan Partai Nasional
Indonesia ditunda serta segala kegiatan dicurahkan ke dalam Komite
Nasiona
E. Pembentukan Badan-Badan Perjuangan dan TNI
Pada tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan
berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pemerintah menegaskan
bahwa BKR selain berfungsi sebagai badan penolong keluarga korban
perang juga sebagai induk organisasi untuk memelihara keselamatan
rakyat. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota Peta, Heiho, Keibodan,
Seinendan dan KNIL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
KISI-KISI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA
N
o Variabel
Indikato
r
Komponen Sikap
Tot
al
Prosen-
tase Kognitif Afektif Konatif
(+) (-) (+) (-) (+) (-)
1. Motivasi
merupakan
penggerakkan
(daya dorong
suatu keinginan)
seseorang
(peserta didik)
untuk
melakukan
sesuatu, dalam
hal ini adalah
belajar.
Sehingga
membuat peserta
didik menjadi
mempuanyai
keingin untuk
belajar.
Antusias 1 2 3 4 5 6 6
Semanga
t 7 8 9 10 11 12 6
Kepuasa
n 13 14 15 16 17 18 6
Inisiatif 19 20 21 22 23 24 6
Perhatia
n 25 26 27 28 29 30 6
Rerevans
i 31 32 33 34 35 36 6
37 37 39 40 4
TOTAL 7 7 7 7 6 6 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Nama :
No. Absen :
Kelas/Jurusan :
Petunjuk Pengisian
1) Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.
2) Bacalah pernyataan – pernyataan dalam Kuisioner ini secara teliti dan
cermat.
3) Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang
sebenarnya, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom pilihan.
4) Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan
yang diambil dari data ini bisa benar.
5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang
terlewatkan.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
No Pernyataan
Pilihan
STS TS S S
S
1. Saya merasa terdorong untuk membaca buku
sejarah
2. Saya kurang semangat untuk membaca buku
sejarah
3. Saya merasa terdorong untuk mengetahui sejarah
bangsa Indonesia
4. Saya kurang tertarik dalam mempelajari sejarah
bangsa Indonesia
5.
Saya merasa terdorong untuk mempelajari nilai-
nilai penting yang terdapat dalam pelajaran
sejarah
6. Saya kurang paham tentang nilai-nilai yang
terdapat dalam pelajaran sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
7. Saya merasa terdorong untuk belajar sejarah
karena dapat menumbuhkan nasionalisme
8. Saya kurang semangat dalam belajar sejarah
karena hanya mempelajari tentang masa lalu
9. Saya merasa terdorong untuk membaca sumber-
sumber tetang sejarah
10. Saya merasa membaca sumber-sumber tentang
sejarah membosankan
11. Saya merasa terdorong untuk selalu memahi
pelajaran sejarah pada saat belajar
12. Saya merasa sulit untuk mengerti pada saat
penjelasan tentang pelajaran sejarah
13. Saya merasa terdorong untuk menyelesaikan tugas
pelajaran sejarah
14. Saya merasa tugas sejarah sangat sulit untuk
dikerjakan
15.
Saya merasa terdorong untuk mempelajari topik
pelajaran selanjutnya karena saya menyukai
pelajaran ini
16. Saya merasa pelajaran sejarah dalam
pembelajaranya membosankan dan tidak menarik
17. Saya merasa pelajaran sejarah mengandung
banyak informasi yang penting untuk dipelajari
18.
Saya merasa banyaknya informasi dalam pelajaran
sejarah membuat saya sukar mengambil
kesimpulan
19.
Saya merasa terdorong untuk membuat catatan-
catatan penting setelah mempelajari topik bahasan
mengenai pelajaran sejarah
20.
Saya merasa pelajaran sejarah terlalu banyak
mempelajari hal-hal yang sulit sehingga sulit
untuk membuat catatan-catatan penting.
21. Saya merasa terdorong untuk mengambil hikmah
dari segala peristiwa sejarah yang terjadi
22. Saya merasa peristiwa sejarah kurang penting
karena sudah berlalu
23.
Saya merasa terdorong belajar sejarah karena
menyenagkan bisa mengetahui berbagai
perkembangan dunia
24.
Saya merasa tidak terlalu paham dengan berbagai
perkembangan dunia yang termuat dalam
pelajaran sejarah
24.
Saya merasa terdorong untuk mengetahui peranan
tokoh-tokoh bangsa dengan membanca buku-buku
sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
26. Saya meresa bosan membaca biografi tentang para
tokoh-tokoh dalam sejarah
27. Saya merasa terdorong untuk selalu mencari
kebenaran tetang sejarah masa lalu
28. Saya merasa sejarah tidak perlu diungkap lagi
kebenarannya
29. Saya merasa terdorong untuk selalu aktif dalam
setiap pembelajaran sejarah
30. Saya merasa pasif dalam pembelajaran sejarah
31. Saya merasa terdorong untuk beratanya kepada
guru pada saat pelajaran sejarah
32.
Saya merasa kurang tertarik untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran
sejarah
33.
Saya merasa terdorong untuk maju kedepan kelas
untuk menyampaikan pendapat saya tentang
materi pelajaran sejarah
34.
Saya merasa takut bila dipanggil guru untuk
menyampaikan pendapat saya tentang materi
pelajaran sejarah
35.
Saya merasa terdorong untuk saling berbagi
pemikiran saat diskusi kelompok pada pelajaran
sejarah
36. Saya merasa bila sudah memahami materi
pelajaran tidak perlu berdiskusi dengan teman lagi
37.
Saya merasa terdorong untuk selalu mempelajari
materi pelajaran sejarah sebelum guru ajarkan di
sekolah
38. Saya merasa belajar sejarah saat diajarkan di
sekolah saja
39.
Saya merasa terdorong untuk langsung
mengerjakan tugas pelajaran sejarah setelah
pulang sekolah
40.
Saya merasa mengerjakan tugas sejarah nanti-
nanti saja karena kurang penting dibanding
pelajaran lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal
Kelas/Semester : XI/IPS Penulis :
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk
Tes
No.
Soal
Tingka
tan
Soal
1. 3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural, dan
3.10 Menganalisis
akar-akar
nasionalisme
Indonesia pada
masa kelahirannya
dan pengaruh bagi
masa kini.
1. Budi Utomo
Siswa dapat menentukan haluan organisasi
Budi Utomo PG 1 C3
2. Siswa dapat menyebutkan penyelenggaraan
kongres pertama BU PG 2 C1
3. Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi
BU dan menganlisis nilai yang dapat diambil E 1 C4
4. 2. Serikat Islam Siswa dapat mengemukakan tujuan
dibentuknya Serikat dagang Islam PG 3 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
5. metakognitif
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian
yang spesifik
sesuai dengan
bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
Siswa dapat menyebutkan tokoh yang
mengubah Serikat Dagang Islam menjadi
Serikat Islam
PG 4 C1
6. Siswa dapat menentukan tujuan dari serikat
Islam PG 5 C3
7. Siswa dapat menyebutkan penyebab
pecahnya Serikat Islam PG 6 C1
8.
3. Indische
Partij (PI)
Siswa dapat menyebutkan tanggal berdirinya
Indische Partij PG 7 C1
9. Siswa dapat menguraiakan program kerja
Indiche Partij PG 8 C2
10. Siswa dapat menyebutkan tokoh pendiri
Indiche Partij PG 9 C1
11.
Siswa dapat menyebutkan organisasi pertama
yang terang-terangan menyebut diri sebagai
partai politik
PG 10 C1
12.
3.11 Mengalisis
peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan bangsa
dan bernegara
pada masa itu dan
masa kini
4. Pembentukan
Bandan
penyelidik
usaha-usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKI)
Siswa dapat menyebutkan kota di Jepang
yang di bom oleh sekutu PG 11 C1
13. Siswa dapat menyebutkan tanggal
dibentuknya BPUPKI PG 12 C1
14. Siswa dapat menyebutkan ketua BPUPKI PG 13 C1
15. Siswa dapat menentukan topik kedua pada
pembahasan BPUPKI PG 14 C3
16. Siswa dapat mengemukakan tujuan panitia
Sembilan PG 15 C2
17. Siswa dapat menganalisis Piagam Jakarta E 2 C4
18. Siswa dapat menyebutkan tempat menerima
informasi tentang kemerdekaan Indonesia PG 16 C1
19. siswa dapat menyebutkan radio yang
mengumumkan tentang kekalahlan Jepang PG 17 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
terhadap sekutu.
20.
siswa dapat menyebutkan Landasan Dasar
Nasional dalam menentukan proklamasi
kemerdekaan
PG 18 C1
21. Siswa dapat menjelaskan Piagam Atlantik PG 19 C2
22.
Peristiwa
Menjelang
Proklamasi
Kemerdekaan
Siswa dapat menyebutkan rumah tempat
pegasingan Soekarno dan Moh. Hatta PG 20 C1
23. Siswa dapat menganalsis hasil sidang PPKI E 3 C4
24.
Siswa dapat menjelaskan perdaan pendapat
tentang Proklamasi antara golongan muda
dan golongan muda
E 4 C2
25. Siswa dapat menyebutkan tokoh yang
mengetik naskah proklamasi PG 21 C1
26.
Siswa dapat menganalsis Rengasdengklok
menjadi tempat pengasingan Soekarno dan
Moh Hatta
E 5 C4
27. Siswa dapat megidentifikasi rumah yang
menjadi tempat perumusan PG 22 C2
28. Siswa dapat menyebutkan penjahit bendera
Merah Putih PG 23 C1
29. Siswa dapat menyebutkan tempat proklamasi PG 24 C1
30 Siswa dapat menyebutkan pengibar bendera
pada saat Proklamasi PG 25 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
KISI-KISI SOAL
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal
Kelas/Semester : XI/IPS Penulis : Mugianto
No Kopetensi Inti Kompetesi
Dasar
Materi Indikator Bentuk No soal
Mengolah, menalar
dan menyajikan
daesuai kaidah
3.11
Menganalisis
peristiwa-
Peristiwa-
peristiwa
setelah
Siswa dapat menyebutkan nama surat kabar yang
menyebarkan berita kemerdekaan
PG 1
Siswa dapat menyebutkan kantor berita yang dilarang PG 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
keilmuanlam ranah
kongkret dan ranah
abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
dipelajarinya
disekolah secara
mandiri bertindak
secara efektif dan
kreatif serta mampu
mengunakan metode
peristiwa
sekitar
proklamasi
17 Agustus
1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
dalam media
visual
proklamasi
kemerdeka
an
oleh Jepang
Siswa dapat menyebutkan inti pidato Presiden
Soekarno dilapangan Ikada
PG 3
Siswa dapat menjelaskan latar belakang dipilihnya
lapangan ikada sebagai rapat raksasa
E 1
Siswa dapat memahami penyataan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX terhadap dukungan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
PG 4
Tindakan
heroic
diberbagai
daerah
Siswa dapat menyebutkan insiden bendera di
Surabaya
PG 5
Siswa dapat menyebutkan kelompok yang menyusun
kekuatan di Sulawesi selatan
PG 6
Siswa dapat menganalisis tindakan Heroik pemuda di
Surabaya
E 2
Siswa dapat menyebutkan tanggal pemuda Bali
merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
PG 7
Siswa dapat menyebutkan halangan Angkatan Muda
Indonesia di aceh
PG 8
Siswa dapat menyebutkan unsure konstitutif syarat
berdirinya negara
PG 9
Penegakan
Kedaulatan
Negara
Indonesia
Siswa dapat menyebutkan unsure terbentuknya
negara yang bersifat deklaratif
PG 10
siswa dapat menyebutkan ketua PPKI PG 11
Siswa dapat menyebutkan hasil sidang PPKI yang
pertama
PG 12
Siswa dapat menjelaskan hasil keputusan sidang
PPKI
E 3
Siswa dapat menyebutkan tempat berlangsungnya PG 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
sidang PPKI kedua
Siswa dapat menjelaskan hasil dari sidang PPKI
tanggal 22 Agustus 1945
E 4
Pembentuk
an Komite
Nasional
Indonesia
Siswa dapat menyebutkan isi maklumat presiden no
X
PG 14
Siswa dapat menyebutkan hasil sidang KNIP pertama PG 15
Siswa dapat menyebutkan isi Maklumat Pemerintah
No 3 tanggal November 1945
PG 16
Siswa dapat menyebutkan angota KNID PG 17
Pembentuk
an kabinet
Pertama
Republik
Indonesia
Siswa dapat menyebutkan ketua Departeman
Keamanan rakyat
PG 18
Pembentuk
an partai
Politik
Siswa dapat menyebutkan maklumat pembentukan
partai-partai politik
PG 19
Siswa dapat menyebutkan ketua departeman
Kehakiman
PG 20
Siswa dapat menyebutkan ketua Mahkamah Agung PG 21
Pembentuk
an Delapan
Provinsi
Wilayah
Republik
Indonesia
siswa dapat menyebutkan perwakilan dari Provinsi
Maluku
PG 22
Badan-
Badan
Perjungan
Siswa dapat menganalisis latar belakang berdirinya
BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat di ambil
E 4
Siswa dapat menyebutkan tanggal pengumumaan
berdirinya BKR, PNI dan KNIP
PG 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Siswa dapat menyebutkan Markas Komite Van Aksi PG 24
Pembentuk
an tentara
Keamanan
Siswa dapat menganalisis dikeluarkanya Maklumat
Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945
E 5
Siswa dapat menyebutkan tanggal pemilihan
pemimpin TKR yang baru
PG 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/Jurusan : XI/IPS
Hari/Tanggal : Selasa, 19 April 2016
Waktu : 90 Menit
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan
pengaruh bagi masa kini
3.11 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk
nomor 1-25
1. Perhatikan sifat haluan organisasi di bawah ini!
1) Bidang Agama
2) Bidang Sosial
3) Bidang Ekonomi
4) Bidang Kebudayaan
5) Bidang Politik
Berdasarkan data-data di atas, 3 bidang yang menjadi haluan organisasi
Budi Utomo adalah nomor ….
A. 1), 2), 3)
B. 2), 3), 4)
C. 3), 4), 5)
D. 4), 5), 1)
E. 5), 1), 2)
2. Kongres pertama Budi Utomo diselenggarakan pada bulan Oktober
1908 bertempat di ….
A. Yogyakarta
B. Semarang
C. Jakarta
D. Surabaya
E. Bandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
3. Tujuan dari dibentuknya Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhudi
adalah ….
A. Melawan pemerinah Hindia Belanda
B. Membentuk sebuah negara Islam
C. Melakukan perlawanan terhadap monopoli China dalam
perdaganan dan membentuk kemandirian ekonomi pengusaha
bumiputra.
D. Bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda dalam
perdaganagan
E. Mendukung komunisme
4. Sarekat Dagang Islam yang dibentuk oleh H. Samanhudi kemudian pada
tahun 1912 diubah menjadi Sarekat Islam. Tokoh yang mengubah
perkumpulan ini adalah ….
A. Soekarno
B. Ki Hajar Dewantoro
C. Haji H.O.S. Tjokroaminoto
D. Semaun
E. Alimin
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) Mendukung pemerintah Hindia Belanda
2) Menjalankan usaha dagang pribumi
3) Melakukan perlawanan terbuka terhadap pemerintah Hindia Belanda
4) Memperbaiki pendapat yang keliru dalam praktik agama Iaslam
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan dari Sarekat
Islam ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 3) dan 4)
D. 1) dan 3)
E. 2) dan 4)
6. Dalam perkembanganya Sarekat Islam (SI) mengalami perpecahan
sehingga muncul SI Merah dan SI Putih. Penyebab dari perpecahan
tersebut adalah ….
A. Rendanya semangat berorganisasi para anggota SI
B. Perbedaan pendapat di antara anggota-anggota SI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
C. Sistem Organisasi yang kurang kuat
D. Masuknya pengaruh komunis ke dalam SI
E. Adanya praktik korupsi di dalam organisasi
7. Selain Budi Utomo dan Sarekat Islam, ada salah satu organisasi penting
dalam menumbuhkan akar-akar nasionalisme Indonesia yaitu Indische
Partij (IP) yang didirikan pada tanggal ….
A. 21 Desember 1912
B. 22 Desember 1912
C. 23 Desember 1912
D. 24 Desember 1912
E. 25 Desember 1912
8. Perhatikan pernyaraan di bawah ini!
1) Menanamkan cita-cita persatuan nasional Indonesia
2) Mempererat hubungan dengan pemerintah Hindia Belanda
3) Memberanta segala bentuk tindakan yang membangkitkan kebencian
antaragama dan ras
4) Mendukung adanya komunisme di Indonesia
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan program kerja dari
Indische Partij adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (4)
9. Indische Patij didirikan oleh tiga tokoh penting yang disebut dengan
“Tiga Serangkai”. Tokoh-tokoh tersebut adalah ….
A. Ki Hajar Dewantaro, Douwes Deker, dan Soekarno
B. H. Samanhudi, Cipto Mangunkusumo, dan H.O.S Tjokroaminoto
C. Douwes Deker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara
D. Cipto Mangunkusumo, Soekarno, dan Douwes Deker
E. H. Samanhudi, H.O.S Tjokroaminoto, dan Soekarno
10. Organisai pertama yang terang-terangan meyebut sebagai partai politik
pada masa pergerakan nasional yaitu ….
A. Indische Partij
B. Sarekat Dagang Islam
C. Budi Utomo
D. Jong Java
E. Sarekat Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
11. Kekalahan Jepang terhadap sekutu ditandai dengan dibomnya dua kota
di Jepang yang mengakibkan dampak yang luar biasa bagi Jepang.
Nama kedua kota tersebut adalah ….
A. Tokyo dan Kyoto
B. Hiroshima dan Tokyo
C. Nagasaki dan Kyoto
D. Tokyo dan Osaka
E. Hiroshima dan Nagasaki
12. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk lah
Badan Penyelidikan Usuah-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang terbentuk pada tanggal ….
A. 25 Mei 1945
B. 26 Mei 1945
C. 27 Mei 1945
D. 28 Mei 1945
E. 29 Mei 1945
13. Pada tanggal 29 April diumumkan pengangkatan pengurus BPUPKI,
dan ketua terpilihnya adalah ….
A. Ir. Soekarno
B. Drs. Moh. Hatta
C. Dr. K.R.T Radjiman Widyodingnrat
D. Ichibangase
E. Mr. Moh. Yamin
14. Sidang BPUPKI yang kedua yang dilangsungkan pada 10-17 Juli 1945
membahas tentang ….
A. rancangan undang-undang dasar
B. rumusan dasar negara
C. presiden dan wakil presiden
D. naskah proklamasi kemerdekaan
E. susunan lambaga negara
15. Dalam siding BPUPKI Pertama terbentuklah panitia kecil yang diebut
Panitia Sembilan yang mempaunyai tugas untuk ….
A. merancang dasar negara
B. merancang Udang-Undang Dasar
C. membentuk lembaga-lembaga negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
D. merancang teks proklamasi
E. merancang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
16. Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan
pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia.
Tokoh yang ditunjuk sebagai penasehat PPKI adalah ….
A. A.A Maramis
B. Wongsonegoro
C. Ahmad Subarjo
D. Singgih
E. Agus Salim
17. Pada tanggal 15 Agustus 1945, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat
kepada pihak sekutu. Berita tersebut dirahasiakan oleh tentara Jepang
yang ada diwilayah Indonesia. Di bawah ini nama radio yang
menyiarkan berita kekelahan Jepang terhadap sekutu adalah ….
A. BBC
B. Haiho
C. Times
D. RRI
E. Prambors
18. Yang merupakan landasan dasar nasional Republik Indonesia dalam
menentukan proklamasi kemerdekaan adalah ….
A. Pancasila
B. Bhinika Tunggal Ika
C. Pembukaan UUD 1945
D. Demokrasi
E. Reformasi
19. Perhatikan penyataan berikut:
1. Tidak ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli.
2. Hubungan kerjasama antar negara harus terjalin dengan baik
3. Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan bentuk
pemerintahannya sendiri
4. Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas rasa dari
rasa takut dan bebas dari kemiskinan.
5. Semua sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik mungkin
Dari pernyataan diatas, yang merupakan isi Piagam Atlantik ditunjukkan
oleh nomor ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
A. (1), (2), (3)
B. (2), (3), (4)
C. (3), (4), (5)
D. (4), (5), (1)
E. (3), (1), (4)
20. Ketika diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno dan Moh Hatta di
tempatkan di rumah milik warga keturunan Tionghoa yang bernama ….
A. Laksamana Maeda
B. Soe Hok Gie
C. Zhang li
D. Djiaw Kie Siong
E. Wang Young
21. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi kemerdekaan
adalah ….
A. Sayuti Melik
B. Sukarni
C. Ahmad Subarjo
D. Sudiro
E. Sutan Syahrir
22. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut!
1) Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai
Kermerdekaan
2) Lahirnya negara republik Indonesia
3) Indonesia terlepas belenggu penjajahan asing
4) Indonesia menjadi negara yang maju
5) Indonesia menjadi Macan Asia
Makna adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
ditunjukan pada nomor ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
D. 2), 3) dan 5)
E. 1), 3) dan 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
23. Setelah pembacaan naskah proklamsi, acara dilanjutkan dengan
pengibarkan bendara Merah Putih. Siapakah yang menjahit bendera
Bedera Merah Putih tersebut ….
A. Inggit Ganarsih
B. Fatmawati
C. Hartini
D. Kartini Manoppo
E. Haryati
24. Pengibaran bendera Merah Putih di halaman Gedung Pegangsaan Timur
dilaksanakan oleh ….
A. Syahrir dan Sayuti Melik
B. Ahmad Subarjo dan Sukarni
C. Latief dan Arifin
D. Sudarsih dan Harsimi
E. Suhud dan Latief
25. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsanakan di ….
A. Jalan Pegangsaan Barat No. 45
B. Jalan Pegangsaan Barat No. 50
C. Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
D. Jalan Pegangsaan Timur No. 59
E. Jalan Pegangsaan Selatan No. 70.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !
1. Jelaskan tujuan organisasi Budi Utomo dan analsislah nilai apa yang
dapat diambil dari organisasi Budi Utomo!
2. Panitia Sembilan menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan
negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter. Analsislah isi Jakarta Charter tersebut dan
mengapa terjadi perubahan pada bagian pertama!
3. Jelaskan hasil sidang kedua PPKI 19 Agustus 1945!
4. Jelaskan pebedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda
mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan!
5. Analisislah mengapa rengasdengklok menjadi tempat pengasingan bagi
Soekarno dan Moh Hatta!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/Jurusan : XI/IPS
Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2016
Waktu : 90 Menit
Kompetensi Dasar
3.12 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk
nomor 1-25.
1. Perhatikan nama surat kabar berikut ini !
1) Tjahaja
2) Kompas
3) Tempo
4) Soeara Asia
Berdasarkan data-data di atas, surat kabar yang menyiarkan berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah ….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 1) dan 4)
D. 3) dan 4)
E. 1) dan 5)
2. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, berita tentang peristiwa penting ini
segera menyebar luas ke seluruh negeri. Namun ada kantor berita yang
dilarang Jepang untuk menyiarkan dan menyebarluaskan berita ini. Nama
kantor berita tersebut adalah ….
A. Domei
B. Suara Fadjar
C. RRI
D. Kedaulatan Rakyat (KR)
E. Ramayana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
3. Berikut ini adalah hasil pidato singkat Ir. Soekarno dalam rapat raksasa di
Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) adalah, kecuali ….
A. Mememinta dukungan rakyat Indonesia
B. Meminta rakyat agar mematuhi kebijakan pemerintah dengan disiplin
C. Menyerang tentara Jepang yang menghalang-halangi rapat
raksasa
D. Meminta kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik
Indonesia
E. Memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Lapangan Ikada dengan
tenang
4. Setelah berita Proklamasi Kemerdekaan tersebar di berbagai daerah,
tanggapan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah ….
A. Tetap memilih untuk menjadi kerajaan yang independen
B. Menyatakan negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bergabung
menjadi bagian dari RI
C. Tidak ikut campur dengan apa yang sedang terjadi di Republik
Indonesia
D. Mendukung kemerdekaan Indonesia tanpa ikut bergabung di dalamnya
E. Negri Ngayogyakarta bergabung dengan RI dan melebur sistem
kerajaan.
5. Insiden Bendera adalah peristiwa yang terjadi karena tindakan orang-orang
Belanda bekas tawanan tentara Jepang mengibarkan bendera belanda di
suatu hotel di Surabaya. Akibatnya para pemuda Indonesia tersulut
emosinya dan merobek bendera belanda yang warnanya biru sehingga
tinggalah hanya warna merah dan putih saja. Nama hotel yang menjadi
saksi bisu peristiwa pemting ini adalah ….
A. Hotel Melati
B. Hotel Surabaya
C. Hotel Perdjuangan
D. Hotel Yamato
E. Hotel Benteng
6. Rombongan Dr Sam Ratulangi pada tanggal 19 Agustus 1945 datamg di
Sapura Bulukumba, kemudian Sam Ratulangi menusun pemeritahan dan
menegakan kedaulatan Indonesi namun di tentang oleh pemuda. Mengapa
para pemuda menentang rombongan Dr. Sam Ratulangi ….
A. Terlalu berhati-hati dalam mengambil tindakan
B. Terlalu radikal melawan para penjajah
C. Kebanyakan rembukan ketimbang tindakan
D. Tidak bergerak sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
E. Sangat otoriter dalam megambil keputusan
7. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jepang masih menggangap mereka
mempunyai kekuasaan di sana sehingga menimbulkan tindakan-tindakan
Heorik di berbagai daerah. Di Bali, terdapat gerakan pemuda yang
bertujuan untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang yang terjadi pada
tanggal ….
A. 13 Desember 1945
B. 14 Desember 1945
C. 15 Desember 1945
D. 16 Desember 1945
E. 17 Desember 1945
8. Pada tanggal 6 Oktober 1945, terdapat sekelompok pemuda dan tokoh
masyarakat yang membentuk Angkatan Pemuda Indonesi (API). Dan
pembentukan API ini terjadi di daerah ….
A. Medan
B. Palembang
C. Surabaya
D. Jakarta
E. Aceh
9. Perhatikan unsur-unsur pembentuk negara di bawah ini!
1) Rakyat
2) Wilayah
3) Pemerintah yang berdaulat
4) Pengakuan dari negara lain
Berdasarkan data di atas, yang merupakan 3 unsur pokok (konstitutif)
syarat berdirinya sebuah negara adalah pada nomor …
A. 1), 2), dan 3)
B. 2), 3), dan 4)
C. 3), 4) dan 1)
D. 4), 1), dan 2)
E. 3), 2), dan 4)
10. Berikut ini unsur pembentuk negara yang bersifat deklaratif adalah ….
A. Rakyat
B. Pemerintah yang berdaulat
C. Pengakuan dari negara lain
D. UUD
E. Wilayah
11. Setelah dibubarkannya BPUPIK, kemudian dibentuk lah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh ….
A. Ki Hajar Dewantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
B. Ir. Soekarno
C. Ahmad Subarjo
D. Moh. Hatta
E. Otto Iskandardinata
12. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Mensahkan UUD
2) Menetapkan kementrian negara
3) Mengangkat presiden dan wakil presiden
4) Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi
5) Membentuk komite nasional
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan hasil dari sidang PPKI
yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah ….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 3) dan 4)
D. 4) dan 5)
E. 1) dan 3)
13. Berdasarkan pernyatan nomor 12, yang merupakan hasil dari sidang kedua
PPKI adalah ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 1) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 4) dan 5)
14. Pada tanggal 16 Oktober 1945, Wakil Presiden RI mengeluarkan
Maklumat no. X. berikut ini yang merupakan isi dari maklumat tersebut
adalah ….
A. Pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional
B. Merumuskan haluan politik negara
C. Pemberian kekuasaan legislatif
D. Membantu tugas para mentri
E. Melakukan peyempurnaan UUD
15. Setalah terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan ini
menyelenggarakan beberapa sidang. Berikut ini yang merupakan hasil dari
sidang KNIP adalah ….
A. Menetapkan dua belas kementrian yang membantu presiden
B. Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi
C. Membentuk badan keaman rakyar
D. Mengusulkan kepada presiden supaya KNIP diberikan hak
kekuasaan legislatif selama lembaga MPR/DPR belum terbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
E. Membentuk partai nasional
16. Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat No.
3 yang isinya tentang ….
A. Anjuran pembentukan partai-partai politik
B. Ajuran pembentukan badan keamanan
C. Anjuran pembentukan kementrian negara
D. Anjuran untuk merevisi UUD
E. Anjuran pembentukan DPR/MPR
17. Secara resmi anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1925 di
Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. Sisapakah yang menjadi ketua
pada sidang KNIP pertama ….
A. Kasman Singodimejo
B. Mr. Ahmad Subarjo
C. Abiskusno Cokrosuyono
D. Wahid Hasyim
E. Prof. Dr. Supomo
18. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang
pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946
dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. Siapakah yang menjadi
ketua Departemen Keamanan rakyat ….
A. R.A.A Riranatakusuma
B. Otto Iskandardinata
C. Mr. R.M Sartono
D. Mr. Amir Syarifudin
E. Supriadi
19. Berdasarkan usul BP-NIP menyetujuai pembentukan pembentukan
partai-partai politik sebagai wadah pergerakan dan aspirasi rakyat
Indonesia. Berikut ini yang merupakan tanggal persetujauan pembentukan
partai-partai politik adalah ….
A. Tanggal 3 November 1945
B. Tanggal 4 November 1945
C. Tanggal 5 November 1945
D. Tanggal 6 November 1945
E. Tanggal 7 November 1945
20. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang
pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946
dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. berikut ini yang menjadi
ketua Departemen Kehakiman rakyat adalah ….
A. Mr. Ahmad Subarjo
B. Mr. Amir Syarifudin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
C. Prof. Dr Supomo
D. Supriadi
E. Wahid Hasyim
21. Bersamaan dengan penetapan delapan provinsi, maka di tetapkan pula
empat alat perlengkapan negara lainnya. Dalam empat alat perlangkapan
tersebut Dr. Kusumah Atmaja bertugas sebagai ….
A. Juru bicara negara
B. Sekretaris negara
C. Bendahara Negara
D. Ketua Mahkamah Agung
E. Jaksa Agung
22. Berdasarkan keputusan PPKI tanggal 19 Agustus, maka Presiden
menugaskan Mr. Ahmad Suba rjo dan kawan-kawan membentuk suatu
panitia kecil. Tugas panitia kecil adalah membentuk departemen dan
membeagi wilayah Indonesia ke dalam provinsi-provinsi. Berikut ini yang
menjadi perwakilan provinsi Maluku adalah ….
A. Teuku Moh. Hassan
B. R. Panji Suroso
C. R.A Suryo
D. G.S.S.J. Ratulangi
E. I Latuharhary
23. Pembentukan badan-badan perjuangan didasari oleh hasil keputusan PPKI
tanggal 22 agustus 1945. Presiden melalui berpidato melalui pidato
mengumumkan berdirinya BKR,PNI dan KNIP. Teanggal berapakah
pengumuman tersebut ….
A. 21 Agustus 1945
B. 22 Agustus 1945
C. 23 Agustus 1945
D. 24 Agustus 1945
E. 25 Agustsu 1945
24. Pembentukan BKR tidak berkalan mulus. Hal tersebut terjadi karena
adanya keinginan untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat namun
ditolak oleh pemerintah. Penolakan tersebut membuat membentuk Komite
Van Aksi. Berikut ini yang merupakan markas Komite Van Aksi adalah
….
A. Jalan Menteng No. 30 Jakarta
B. Jalan Menteng No. 31 Jakarta
C. Jalan Pahlawan No. 32 Surabaya
D. Jalan Pahlawan No. 33 Surabaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
E. Jalan Pahlawan No. 34 Surabaya
25. Terbentuknya lascar-laskar perjuangan diberbagai daerah menyebabkan
situasi keamanan Indonesia menjadi kacau. Hal tersebut diakibatkan tidak
terkendalinya perlawanan melawan sekutu dan NICA. Maka
dikeluarkanlah maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Tanggal berapakah dikeluarkannya maklumat tersebut ….
A. 1 Oktober 1945
B. 2 Oktober 1945
C. 3 Oktober 1945
D. 4 Oktober 1945
E. 5 Oktober 1945
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !
1. Analisislah hal-hal yang penting yang terjadi pada saat rapat besar di
Lapangan Ikada dan sebutkan nilai yang perlu dicontoh dari hal tersebut!
2. Analisalah tindakan yang dilakukan para pemuda di Surabaya ketika
insiden Bendera! dan sikap apa yang bisa dijadikan contoh sebagai
generasi muda penerus bangsa?
3. Analisislah isi dari Piagam Jakarta, mengapa terdapat perbedaan pendapat
mengenai bagian pertama isi dari piagam Jakarta?
4. Analisislah latar belakang berdirinya BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat
di ambil?
5. Analisislah mengapa dikeluarkanya Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober
1945?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LEMBAR JAWABAN
Nama Tanda Tangan
Kelas/Jurusan
No. Absen
I. PILIHAN GANDA
No A B C D E
No A B C D E
No A B C D E
1 A B C D E
11 A B C D E
21 A B C D E
2 A B C D E
12 A B C D E
22 A B C D E
3 A B C D E
13 A B C D E
23 A B C D E
4 A B C D E
14 A B C D E
24 A B C D E
5 A B C D E
15 A B C D E
25 A B C D E
6 A B C D E
16 A B C D E
26 A B C D E
7 A B C D E
17 A B C D E
27 A B C D E
8 A B C D E
18 A B C D E
28 A B C D E
9 A B C D E
19 A B C D E
29 A B C D E
10 A B C D E
20 A B C D E
30 A B C D E
II. Uraian
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Keterangan :
* = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Keterangan :
* = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Reabilitas Motivasi Pra Siklus
N %
Cases Valid 31 96.9
Excludeda 1 3.1
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.894 40
Reabilitas Motivasi Siklus I
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.945 35
Reliabilitas Motivasi Siklus II
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.945 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Keterangan :
* = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Keterangan :
* = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Reliabilitas Prestasi Siklus I
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 32 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,409 26
Reliabilitas Prestasi Siklus II
N %
Cases
Valid 32 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,641 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI