20
HIPERKES DAN PERANANNYA PENDAHULUAN Untuk dapat memahami peranan higene perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes) ini, pertama-tama perlu diketahui dahulu definisi hiperkes (Occupational health) menurut Joint International Labour Organization (ILO)/World Health Organization (WHO) Committee on Occupational Health. Terjemahan bebasnya ialah sebagai berikut : Hiperkes harus bertujuan untuk : meningkatkan dan meme- lihara kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial, pada pekerja dalam semua jabatan; mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh keadaan kerja mereka, melindungi pekerja dalam pekerjaan mereka terhadap bahaya yang dihasilkan oleh faktor yang merugikan kesehatan; menempatkan dan melestarikan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan faal badannya dan rohaninya atau secara ringkas : menyesuaikan pekerjaan itu terhadap manusia dan tiap-tiap orang terhadap jabatannya. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud tujuan hiperkes ialah meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas pekerja. Cara kerja yang efisien ialah yang hasll kerjanya opti-

Peran Hiperkes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peran Hiperkes

HIPERKES DAN PERANANNYA

PENDAHULUAN

Untuk dapat memahami peranan higene perusahaan dankesehatan kerja (hiperkes) ini, pertama-tama perlu diketahuidahulu definisi hiperkes (Occupational health) menurutJoint International Labour Organization (ILO)/World HealthOrganization (WHO) Committee on Occupational Health.Terjemahan bebasnya ialah sebagai berikut :Hiperkes harus bertujuan untuk : meningkatkan dan meme-lihara kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohanimaupun sosial, pada pekerja dalam semua jabatan; mencegahtimbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh keadaankerja mereka, melindungi pekerja dalam pekerjaan merekaterhadap bahaya yang dihasilkan oleh faktor yang merugikankesehatan; menempatkan dan melestarikan pekerja dalamsuatu lingkungan kerja yang sesuai dengan faal badannya danrohaninya atau secara ringkas : menyesuaikan pekerjaan ituterhadap manusia dan tiap-tiap orang terhadap jabatannya.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud tujuanhiperkes ialah meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitaspekerja. Cara kerja yang efisien ialah yang hasll kerjanya opti-mal produktif tetapi tanpa menghamburkan tenaga, uang danwaktu. Sedang yang dimaksud dengan pekerja ialah semuaorang yang bekerja, baik sebagai majikan, ataupun buruh,pekerja bebas, petani, nelayan dan lain-lainnya.Berhubung maksud tujuan hiperkes tersebut selalu sesuaidengan maksud tujuan pembangunan dalam suatu negara,hiperkes harus selalu berperanan dalam perkembangan pem-bangunan.

RUANG LINGKUPI lmu hiperkes dalam arti kata yang luas meliputi banyakbidang llmu lain, termasuk :

(a) Ilmu kedokteran kerja (Occupational medicine).(b) Ilmu higene perusahaan (Industrial hygiene).

Page 2: Peran Hiperkes

(c) Ilmu keracunan perusahaan (Industrial toxicology).(d) Ilmu faal kerja dan lingkungan (Work and environmentalphysiology).(e) llmu jiwa perusahaan (Industrial psychology).(f) Ilmu perawatan perusahaan (Industrial nursing).(g) Ilmu keselamatan kerja (Occupational safety).

Sebetulnya terjemahan yang tepat untuk occupationalhealth ialah "kesehatan kerja", tetapi para ahli teknik (insi-nyur) lalu mengira bahwa ini adalah bidangnya para ahlimedik (dokter) saja. Mereka tidak merasa ikut terlibat didalamnya. Oleh karena itu ditambah " higene perusahaan ",sebab dalam bidang higene ini para ahli teknik menyadaribahwa mereka ikut terlibat. Dewasa ini istilah "hiperkes"sudah diterima, meskipun yang dimaksud dengan hiperkes itusebenarnya occupational health.

Higene perusahaan adalah bidangnya ahli teknik (insinyur)dan sasarannya adalah lingkungan kerja. Cara kerja ahli higeneperusahaan itu bersifat teknis. Kesehatan kerja adalah bidang-nya ahli kesehatan (dokter) dan sasarannyapun adalah pekerja.Cara kerja mereka bersifat medik. Penggabungan kedua istilah"higene perusahaan" dan "kesehatan kerja" menjadi suatukesatuan, berarti bahwa ahli teknik dan medik harus bekerjasama seerat-eratnya untuk mengsukseskan maksud tujuannya.Ilmu kedokteran kerja ialah suatu keahlian (spesialisasi)yang baru dalam llmu kedokteran, dan di Amerlka Serlkatbaru diakui sebagai keahlian dalam tahun 1955. Ilmu ini dalamarti kata yang luas terdiri atas berbagai jurusan, termasuk :(a) Ilmu kedokteran perusahaan (Industrial medicine).(b) Ilmu kedokteran pertanian (Agricultural medicine).(c) Ilmu kedokteran penerbangan (Aviation medicine).(d) Ilmu kedokteran angkasa luar (Aerospace medicine).(e) llmu kedokteran nuklir (Nuclear or Atomic medicine).(f) Ilmu Kedokteran dibawah air (Underwater or submarinemedicine).(g) llmu kedokteran olah raga (Sports medicine).

lni menggambarkan bahwa pekerja itu mempunyai lapangankerja yang luas sekali, yaitu di perindustrian, pertanian, pe-

Page 3: Peran Hiperkes

nerbangan, angkasa luar, nuklir, bawah air, olah raga dansebagainya dengan berbagai macam masalah kesehatan. Masa-lah kesehatan ini dapat berupa gangguan kesehatan, penyakitdan kecelakaan akibat kerja, dan semuanya dapat mengurangiproduktivitas dan efisiensi kerja.PENYAKIT JABATAN

Penyakit jabatan atau penyakit akibat kerja (occupationaldisease) ialah penyakit yang disebabkan atau diakibatkanoleh jabatan si pekerja dan diperoleh selama masa kerjanya danyang biasanya tidak diderita masyarakat umum. Di dalam llmukedokteran pencegahan (preventive medicine) dikenal tigaunsur yang saling mempengaruhi dalam timbulnya penyakit.Demikian pula Ilmu Kedokteran Kerja mengenal tiga unsurtersebut, yakni : (i) Pejamu (host) ialah pekerja, (ii) Penyebab(agent) ialah bahan yang dipakai dan dihasilkan, alat danmesin yang digunakan, (iii) Lingkungan (environment) ialahlingkungan kerja.

Etiologi penyakit jabatan

Penyebab penyakit jabatan dapat dibagi dalam beberapagolongan, yaitu :· Fisikmisalnya :1. Suara gaduh (noise)yang dapat mengakibatkan ketulian syaraf. Sumber kebisingan ini adalah mesin, kendaraan bermotor, pesawat terbang, meriam, martil di bengkel,band musik dan lain-lain,

2. Suhu yang terlalu tinggi yang dapat mengakibatkan heat stroke, heat cramps, hyperpyrexia,misalnya di tempat peleburan logam, di bawah terik matahari, didapur dan lain-lain,3. Penerangan lampuyang kurang terang atau terlalu silau dapat mengganggu penglihatan dan menyebabkan kelelahan pada mata.

· Kimia,misalnya :

Page 4: Peran Hiperkes

1. debudipertambangan, misalnya : Si (= Silika bebas)yang mengakibatkan silikosis,2. gas, misalnya CO (=karbonmonoksida) yang terbentukakibat pembakaran tidak sempurna zat organik, di antaranya minyak solar, bensin dan sebagainya,

3. larutanyang dapat mengakibatkan radang kulit (= dermatitis).· Hayati,misalnya :1. getah tumbuh-tumbuhan di hutan, perkebunan dan per-tanian yang dapat mengakibatkan radang kulit pula,2. sengatan serangga, gigitan ular dan sebagainya,3. hama penyakit yang berasal dari binatang- yang dapatmenularkan penyakit kepada manusia (zoonosis),misalnya anthrax, psittacosis, penyakit kuku dan mulut.· Faal kerja,misalnya kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang tepat, ukuran alat pekerjaan tidak sesuai dengan ukuran badan sipemakai, semuanya dapat menimbulkan kelelahan dan mengakibatkan gangguan kesehatan.· Jiwa,misalnya :1. pekerjaan yang tidak cocok dengan kemampuan dankeinginannya,2. pekerjaan pimpinanyang terlalu banyak dan berat tanggung jawabnya sehingga melampaui batas kemampuan ( "managerial illness"),3. tidak dapat bekerja sama dengan teman sekerjanya,4. pekerjaan yang membosankan, karena monoton.

Diagnosis penyakit jabatan

Menegakkan diagnosis penyakit jabatan agak berbedadengan diagnosis penyakit umum, karena dalam anamnesisharus juga ditanyakan secara terperinci mengenai pengalamanbekerja (occupational history) sejak penderita meninggalkanbangku sekolah dan mulai bekerja sampai sekarang. Mungkinsekali penyakit yang sekarang dideritanya pernah timbul

Page 5: Peran Hiperkes

ketika ia melakukan pekerjaan yang sama di tempat pekerjaanyang lama. Pemeriksaan lingkungan kerjanya harus dilakukan, karenadi sini mungkin ditemukan penyebab penyakitnya. Apabiladilakukan rekonstruksi pada cara kerjanya seperti sikapbadannya ketika ia melakukan pekerjaannya, bahan dan alatapa yang dipakainya untuk pekerjaannya, bahaya kesehatanapa yang ada di lingkungan kerjanya, maka mungkin penyebabpenyakitnya itu segera dapat diketahui. Kemudian dapat dibedakan antara penyakit jabatan dan penyakit umum, walaupun tanda dan gejalanya serupa atauhampir sama. Menegakkan diagnosis penyakit jabatan tanpa buktiyang nyata mengandung risiko, karena menyangkut Undang-undang Kecelakaan yang menetapkan bahwa majikan harus memberi ganti kerugian kepada si penderita penyakit jabatan.

Tindakan pencegahan terhadap penyakit jabatan

Penyakit jabatan dapat dicegah, apabila ada pengertian dankerja sama antara pimpinan perusahaan dan pekerja. Tindakanitu adalah sebagai berikut :(1) Isolasi :memencilkan suatu proses kerja yang mengganggu atau membahayakan, misalnya mesin diesel besar yangmengeluarkan suara bising, ditempatkan di bawah tanah atau dimasukkan kedalam rumah kecil tersendiri, agar suara bisingnya tidak mengganggu lagi.(2) Substitusi :mengganti bahan yang sangat berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya bagi manusia, tetapi tidak mengurangi hasil kerjanya atau mutunya, misalnya pelarut lemak karbontetraklorida diganti dengan trikloretilen. ..(3) Ventilasi umum :mengalirkan udara segar ke dalam ruang kerja melalui jendela dan pintu, agar kadar bahan yang berbahaya di udara menurun.(4) Penggantian udara lokal (local exhaustion) :Mengisap keluar udara di suatu tempat kerja yang mengandung bahanyang berbahaya.(5) Alat pelindung perorangan :perlengkapan yang dipakai untuk melindungi pekerja terhadap bahaya kesehatan yang ada di lingkungan kerja, misalnya : masker khusus terhadap gas beracun, kaca mata khusus terhadap sinar yang dapat merusak

Page 6: Peran Hiperkes

mata, sarung tangan khusus terhadap bahan kimia yang mem-bahayakan tangan pekerja.(6) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (= Pre-employ-ment health examination) :walaupun pemilihan tiap-tiap calon pekerja untuk pekerjaan masing- masing adalah tanggung jawab pimpinan perusahaan, namun dokter perusahaan dapat memberikan bantuannya, dengan menilai kemampuan jasmanidan rohani calon pekerja itu. Dengan demikian sicalon tidak salah penempatannya, dan kemudian tidak merugikan diri sendiri maupun perusahaan. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan secermat-cermatnya.(7) Penerangan sebelum bekerja :suatu penjelasan agar pekerja mengetahui dan mentaati peraturan dan undang-undang yang berlaku serta tahu adanya bahaya kesehatan dilingkungan kerja, sehingga d apat bekerja lebih berhati-hati.(8) Penyuluhan kesehatan secara kontinyu :kepada pekerja perlu diberi penyuluhan mengenai kebersihan perorangan,makanan yang nilai gizinya sesuai dengan jenis pekerjaan, gerak badan untuk kesehatan, pertolongan pertama pada kecelakaan dan lain lain.

Pemeriksaan kesehatan berkala : pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan dan mencegah penyakit jabatan dalam tingkatan sedini-dininya. Perioritas diberikan kepada pekerja yang :· bekerja di lingkungan berbahaya,· dipindahkan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain,· menderita penyakit menahun,· perlu diperiksa atas permintaan dokter keluarganya, ataukeinginannya sendiri,· bekerja lagi setelah penyakitnya sembuh,· akan berhenti bekerja.

(10) Perlindungan teknis(Engineering control) :Apabila ada bahaya akibat kerja di lingkungan kerja, sedapat-dapatnyabahaya itu dikurangi atau dicegah dengan cara perlindunganteknis, misalnya : suara gaduh di ruang kerja diredam denganmelapisi dindingnya dengan "acoustic tiles"; mesin yang adaban berjalannya dikelilingi pagar kawat atau besi.

Page 7: Peran Hiperkes

Pengobatan penyakit jabatanSeperti pada penyakit lain, pengobatan penyakit jabatanditujukan terhadap penyebabnya (terapi kausal) dan bila perlubaru ditambah dengan obat untuk mengurangi atau meng-hilangkan gejala (terapi simtomatik). Selain itu masih adatindakan lain, misalnya :· dipindahkan ke pekerjaan lain, apabila pekerjaannya yangsekarang selalu mengganggu kesehatannya, misalnya padasilikosis.· diberi istirahat, jikalau memang mutlak perlu untuk dapatmenyembuhkan penyakitnya, misalnya pada keracunansesuatu gas,· diberhentikan dari pekerjaannya atau dipensiun, apabilapenyakit jabatan itu mengakibatkan cacad pada penderita,tetapi sedapat-dapatnya harus diusahakan rehabilitasi,misalnya dengan latihan fisioterapi, agar ia masih dapatmelakukan pekerjaan yang lebih ringan dan tidak berbahayasesuai dengan kemampuannya. Misalnya pekerja yangmengalami kecelakaan dan kehilangan total satu anggautabadan.

TUGAS DAN WEWENANGMenurut dr. Suma mur PK, pembagian tugas dan wewenangmengenai hiperkes ini di antara Departemen adalah sebagaiberikut :(1) Departemen Tenaga Kerja(a) melaksanakan koordinasi segala kegiatan hiperkes, antaralain merumuskan norma-norma pelaksanaan hiperkes yangkemudian dituangkan dalam undang-undang, peraturanPemerintah, instruksi, dan lain-lain.(b) melaksanakan usaha-usaha/kegiatan dibidang ilmiah yangmembantu meningkatkan mutu hiperkes antara lain dengan riset, pendidikan, publikasi, dan lain-lain.(2)Departemen Kesehatan(a)melaksanakan segala kegiatan hiperkes yang bersifatmelindungi masyarakat dari bahaya-bahaya pengotoranoleh perusahaan dan dari bahaya-bahaya oleh produksi -produksi industri sesuai dengan Undang-undang Gangguan

Page 8: Peran Hiperkes

dan Undang-undang Higene Perusahaan.(b)membantu departemen-departemen, perusahaan-perusaha-an, lembaga-lembaga dan lain-lainnya dalam hal kebutuh-an : (i) tenaga kesehatan, dan (ii) obat-obatan dan alat-alatkesehatan lainnya.(3)Departemen lainnya seperti Departemen Pertambangandan Energi, Departemen Perindustrian, Departemen Pertanian,Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga, dan lain-lain adalahpenyelenggara hiperkes sesuai dengan isi Undang-undang/Peraturan Pemerintah/Instruksi yang ada.Dari pembagian tugas dan wewenang ini jelaslah, bahwaDepartemen Tenaga Kerja melindungi pekerja terhadap bahayakesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaannya di perusahaandan lingkungan kerja lainnya, sedangkan Departemen Kesehat-an melindungi masyarakat terhadap bahaya kesehatan yangdiakibatkan oleh perusahaan dan lingkungan kerja lainnyaatau dengan kata lain : Departemen Tenaga Kerja memprak-tekkan ilmu hiperkes dan Departemen Kesehatan mempraktek-kan ilmu kesehatan masyarakat.PENDIDIKAN PASCA SARJANA DOKTER HIPERKESSeirama dengan derap perkembangan pembangunan ditanah air terasa sekali makin banyaknya kekurangan tenagaahli, khususnya tenaga kesehatan dalam ilmu hiperkes. Untukmemenuhi kebutuhan ini dan berhubung terbatasnya ke-mungkinan mengikuti pendidikan di luar negeri, telah dirintiskerja sama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, BagianIlmu Kedokteran Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat,dengan Pusat Bina Higene Perusahaan, Kesehatan Kerja danKeselamatan Kerja, Departemen Tenaga Kerja dan Transmi-grasi, untuk menyelenggarakan pendidikan pasca sarjanadokter hiperkes bagi para dokter yang berkecimpung dalambidang hiperkes. Pendidikan ini mempunyai dua jurusan,yaitu :Untuk mencapai gelar Master of Science (Latin : "Magis-ter Sains") dalam hiperkes dengan tujuan :a. membina dan mengelola pendidikan di bidang hiperkes,b. merencanakan, melaksanakan dan menilai penelitian dibidang hiperkes,

Page 9: Peran Hiperkes

c. mengembangkan ilmu hiperkes ke tingkat akademikyang lebih tinggi,d. mengamalkan ilmu hiperkes kepada masyarakat secaraoptimal.(2) Untuk mencapai dokter spesialis dalam hiperkes dengantujuan :a. merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan me-nilai pelaksanaan program hiperkes,b. mengembangkan ketrampilan dalam hiperkes kejenjang keahlian yang lebih tinggi, terutama dalampenerapan disiplin-disiplin hiperkes,c. merencanakan dan melaksanakan penelitian di bidanghiperkes,d. mengamalkan ilmu hiperkes kepada masyarakat pe-kerja, terutama dalam cara-cara pencegahan terhadapbahaya-bahaya kesehatan akibat kerja.

PERKEMBANGAN HIPERKES DI INDONESIA

Sejak Seminar Nasional Hiperkes pertama tahun 1969sampai Konvensi Nasional Hiperkes pertama tahun 1980,hiperkes telah banyak mencapai kemajuan, sebagai berikut :(1) Kegiatan latihan hiperkes : (lihat Tabel 1).Para dokter, tenaga pan medis, teknisi, pengusaha danpimpinan buruh mengikuti latihan hiperkes, sehingga merekadapat bekerja sama sebaik-baiknya untuk kemajuan pem-bangunan di tanah air.(2) pendidikan puma sarjana dokter hiperkes dimulai sejakJuli 1978 dan telah meluluskan beberapa orang dokter. Dalamwaktu dekat ini akan lebih banyak lagi peserta baru.(3) Oleh para perintis telah didirikan Ikatan Ahli Hiperkeslengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.(4) Kode etik bagi dokter hiperkes telah disusun untuk dipakai sebagai pegangan pokok para dokter yang berkecimpung dalam hiperkes.(5) Disiplin baru dalam hiperkes seperti Ergonomi, Gizikerja, Keluarga Berencana untuk pekerja juga diterapkan dan

Page 10: Peran Hiperkes

disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tanah air.(6) Perkembangan mutakhir dalam kesehatan dan kesejah-teraan seperti pembinaan kesegaran jasmani, penggunaanteknik psikologi kerja, pencegahan kanker akibat kerja, mulaidiperkenalkan untuk diterapkan.(7) Fungsi pelayanan hiperkes semakin berkembang, apalagisetelah laboratorium keselamatan kerja dijadikan satu denganlaboratorium hiperkes. Baik tenaga ahli maupun peralatannyaterus bertambah.(8) Penelitian dan pengujian tentang tekanan panas, ke-bisingan, kadar bahan kimia, kwalitas air, pencemaran ling-kungan, penerangan lokal dan umum, pneumokoniosis,derma-tosis dan keracunan, telah dilakukan.(9) Lokakarya Standardisasi hiperkes diadakan tahun 1974untuk menunjang dan mengamankan pembangunan, dan telahmenetapkan Nilai Ambang Batas untuk lebih dari 500 bahankimia.(10) Lokakarya Ergonomi yang diadakan tahun 1978 telahmenyusun norma-norma ergonomi ditempat kerja.(11) Selain Seminar Nasional, juga telah diadakan Seminar-seminar hiperkes sektor perminyakan, kehutanan, perhubung-an dan pariwisata.(12) Dalam perundang-undangan telah ditambah dengan :Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ke-tentuan pokok mengenai Tenaga Kerja dan Undang-undangNo. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.(13) Dilapangan juga telah banyak dilakukan penelitian,survey misalnya :a. Silikosis di tempat pengolahan semenb. Penyakit paru akibat kerja pada karyawan pergudanganberasc. Pneumokoniosis disebuah pabrik pengecoran besid. Dermatosis pads karyawan pompa bensin dan penjualminyak tanahe. Peranan patch testing pada dermatosis kontakta akibatkerjaf. Batu saluran kemih bagian atas pads proyek Bendungan

Page 11: Peran Hiperkes

Karang Katesg. Masalah kesehatan di pabrik aspalh. Pemberantasan tbc di PT Dok dan Perkapalan TanjungPrioki. Masalah kesehatan dan penanggulangannya di PertaminaPerkapalan, Pertamina Prabumulih dan PT. Arunj. Pengaruh logam berat dan udara lingkungan kerja.

KESIMPULAN1. Sejak 1969 hiperkes di Indonesia telah mencapai kemajuanpesat dan berperanan penting dalam perkembangan pem-bangunan industri di Indonesia.2. Sejak 1978 telah dimulai pendidikan pasca sarjana dokterhiperkes untuk mencapai gelar Magister Sains atau dokterspesialis.3. Hiperkes adalah ilmu kesehatan yang maksud tujuannyamengandung nilai ekonomis, yakni menaikkan produktivi-tas dan efisiensi kerja para pekerja.

KEPUSTAKAAN1. Felton IS. Organization and Operation of an Occupational HealthProgram, University of California, Los Angeles, USA, 1964.2.ILO. Encyclopedia of Occupational Health and Safety. InternationalLabour Organisation. 1972.3. PusaT Bina Hiperkes dan Kesehatan Kerja. Kesimpulan KonvensiNasional Pertama Hiperkes dan Keselamatan Kerja. DepartemenTenaga Kerja dan Transmigrasi. 1980.4.Sumamur PK.Ilmu Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.Cetakan ke - 2. 1976.5 . US Public Health Service. Occupational Diseases. 1977.Cermin Dunia Kedokteran No, 22, 198135