24
Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan Anggaran Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA) Studi Kasus : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti : Indra Prasetya 682015603 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

Anggaran Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya

Wacana (SIKASA)

Studi Kasus : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti :

Indra Prasetya

682015603

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan
Page 3: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan
Page 4: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan
Page 5: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan
Page 6: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan Anggara Sistem

Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA)

Studi Kasus : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

1)Indra Prasetya,

2) Augie David Manuputty

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

E-mail: 1)

[email protected] , 2)

[email protected]

Abstrak

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sudah menerapkan sistem informasi

keuangan dan akuntansi Satya Wacana untuk membantu dalam proses administrasi

berupa pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh Universitas.

Namun ada beberapa fungsi yang belum ada seperti pengajuan anggaran non-rutin yang

belum dilakukan menggunakan sistem sehingga hanya bisa dilakukan dengan melakukan

inject langsng kedalam database, selain itu pada sistem lama pengguna dapat mengelola

data pada masa periode lampau sehingga hal tersebut memungkinkan untuk terjadinya

perubahan data yang sebenarnya sudah bersifat read-only. Dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode prototype akan merancang dan mengimplementasikan sebuah

aplikasi dekstop pengajuan anggaran untuk sistem informasi keuangan dan akuntansi di

UKSW dengan tujuan untuk mempermudah bagian keuangan agar dapat melakukan

pengajuan anggaran non-rutin menggunakan sistem secara real-time. Serta membatasi

pengguna untuk mengelola pengajuan anggaran periode yang sedang berlangsung dan

periode yang akan datang saja.

Kata Kunci: Aplikasi Desktop, Sistem Infomasi Keuangan dan Akuntansi.

Abstract

Satya Wacana Christian University (SWCU) have applied information systems financial

and accounting to assist in the administrative process of recording all entry and

expenditure be undertaken by universities. But there is some function who has not yet

been as the submission of non routine budget that have not done use the system so that

can only be done by implementing inject directly into a database, in addition to the old

system users can manage data during the past period so that it is possible to change the

data that actually can not be changed. In this study by using the prototype method will

design and implement a desktop application budget submissions for financial and

accounting information systems in SWCU to facilitate the finance department in order to

perform non-routine budget submissions using the system in real-time. And limit users to

manage the budget submission period of on going and next periods only.

Keywords: desktop applications, financial and accounting information system.

_______________________________________________________________________ ¹Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

²Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

³Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 7: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

1

1. Pendahuluan

Teknologi Informasi (TI) mampu membuat informasi menjadi lebih efisien

dan efektif, dengan hal ini banyak organisasi yang sudah memanfaatkan dan

berinovasi dalam TI untuk diterapkan dalam membantu proses bisnis.

Pemanfaatan TI secara baik dan tepat dapat membuat informasi dalam proses

bisnis menjadi lebih akurat, real time, relevan, ekonomis serta dapat membantu

dalam mengambil keputusan terkait dengan kebijakan manajemen. Dengan

pengambilan kebijakan yang tepat pada manajemen maka akan berdampak pada

kemajuan suatu organisasi sehingga organisasi tersebut akan siap bersaing dengan

organisasi lain. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan IT

dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan terlebih pada organisasi

berskala besar seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

UKSW merupakan perguruan tinggi swasta yang berdiri sejak tahun 1956.

Pada tahun 2016 UKSW memiliki 15 fakultas dengan 56 Program Studi beserta

14.000 mahasiswa yang aktif registrasi. Dengan besarnya UKSW ini menuntut

adanya pengelolaan sistem administrasi keuangan dan akuntansi yang

professional dan saling terintegrasi untuk mengoptimalkan dalam memberikan

pelayanan pendidikan.

Pada tahun 1998 UKSW mulai menerapkan Sistem Informasi Akademik

Satya Wacana (SIASAT), proses utama pada sistem ini adalah proses registrasi,

pengambilan mata kuliah dan melihat nilai akademik oleh mahasiswa. Siasat juga

digunakan oleh dosen sebagai acuan untuk melakukan perwalian dan memberi

nilai atas matakuliah yang diampu. Pada awalnya SIASAT hanya sebatas sistem

dengan cakupan area intranet, karena kebijakan tertentu pada tahun 2004 SIASAT

sudah menjadi online dan dapat diakses dari mana saja menggunakan internet.

Sistem Manajemen Ruang (SIMANRU) juga dikembangkan dan diterapkan oleh

UKSW pada tahun 2012 untuk mengelola semua ruang yang ada di UKSW. Di

sisi lain pada tahun 2003 UKSW sudah mulai menerapkan Sistem Informasi

Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana terkomputerisasi (SIKASA) berbasis

Website. Sikasa dirancang untuk mengelola pendapatan yang ditermia Universitas

secara umum dan mengelola pengeluaran UKSW baik aktivitas operasional

Universitas seperti gaji pegawai maupun pengeluaran yang dilakukan atas

kebijakan tertentu (khusus) yang dilakukan oleh UKSW. Sehingga sejak tahun

2003 UKSW melakukan kegiatan berupa pencatatan, pemrosesan dan pelaporan

keuangan dan akuntansi sudah berbasis komputer . Namun pada SIKASA ini

masih memiliki beberapa kelemahan berupa durasi yang dibutuhkan unit/subunit

untuk melakukan kegiatan pencatatan/pelaporan cukup lama, unit/subunit bisa

secara bebas melakukan perubahan terhadap data lama dan belum terpenuhinya

beberapa fungsi seperti pengajuan anggaran yang hanya bisa dilakukan untuk

kelompok pengajuan anggaran rutin dan discretionary saja. Sehingga untuk

pengajuan anggaran kelompok non-ruitn masih dilakukan dengan cara inject

langsung ke dalam database di mana cara seperti ini cukup berbahaya karena jika

perubahan data dilakukan langsung melalui database data tidak akan bisa di-filter

oleh aplikasi, hal ini juga akan mempengaruhi kinerja database serta aplikasi

SIKASA. Oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang mampu melakukan

Page 8: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

2

pengajuan anggaran untuk kelompok rutin, discretionary dan juga non-rutin

secara baik serta bisa melakukan pencatatan dan pelaporan pengajuan anggaran

dengan waktu singkat untuk megelola data pengajuan anggaran dalam periode

buku yang sedang berlangsung dan periode yang akan datang saja.

Dari permasalahan di atas maka penulis akan merancang sekaligus

mengimplementasikan aplikasi desktop sistem informasi keuangan dan akuntansi

Satya Wacana khusus dalam pengajuan anggaran yang mampu melakukan

pengajuan kelompok rutin, discretionary dan non-rutin untuk data pengajuan

anggaran periode yang sedang berlangsung dan periode yang akan datang beserta

pelaporan pengajuan anggaran. Aplikasi desktop ini nantinya akan digunakan oleh

semua unit/subunit kerja yang ada di lingkungan UKSW serta dapat digunakan

oleh universitas pusat (bagian keuangan) untuk mengelola dan memantau semua

pengajuan anggaran yang dilakukan oleh unit/subunit.

2. Kajian Pustaka

2.1 Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Wina Setiawati dengan judul “Aplikasi

Laporan Keuangan Berbasis Web Untuk Kelurahan Dukuh” melakukan

perancangan sistem dengan menggambarkan alur proses bisnis aplikasi dengan

diagram Data Flow Diagram (DFD), perancangan database yang digambarkan

menggunakan Entity Relation Diagram (ERD) serta menggunakan Dreamweaver

sebagai editor, bahasa pemrogaman PHP , MySQL sebagai database serta ajax

untuk menunjang tampilan yang efektif. Hasil dari perancangan ini adalah

membuat proses pelaporan keuangan yang dilakukan secara manual menjadi

terotomatisasi dan mempermudah dalam pengelolaan dan akses bagi warga untuk

mengetahui perihal anggaran kelurahan Dukuh [1].

Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Studi Kasus pada SKPD dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Kabupaten Kepulauan Sangihe)” Penelitian ini membahas perancangan

dan membangun sebuah aplikasi keuangan berbasis desktop yang sebelumnya

belum ada pada dinas terkait, untuk memudahkan proses penatausahaan

pengeluaran yaitu pengajuan dana dan pembuatan laporan dengan menggunakan

metode FAST (Framework for Application of System Thinking) dengan

microsoft Visual Basic 8.0 dan database MYSQL [2].

Dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terkait

perancangan dan pembangunan aplikasi keuangan, penelitian ini dengan judul

“Perancangan dan Implementasi Aplikasi Desktop Pengajuan Anggaran Sistem

Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA) Studi Kasus:

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga” membahas mengenai merancang dan

membangun sebuah aplikasi keuangan berbasis desktop tingkatan Universitas

menggunakan visual studio bahasa pemrograman .Net yaitu VB.Net dan C#

dengan menggunakan web service dan Json sebagai penghubung antara front-end

serta back-end . Aplikasi ini ditujukan untuk bagian keuangan Universitas Satya

Wacana yang mengelola anggaran untuk memudahkan dalam menjalankan proses

bisnis sesuai dengan prosedur yang ada.

Page 9: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

3

2.2 Landasan Teori

Sistem informasi merupakan seperangkat prosedur yang terorganisasi

dengan sistematik yang jika akan dilaksanakan akan menyediakan informasi yang

dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan [3]. Pada suatu sistem

informasi juga terdapat perancangan sistem, dimana perancangan sistem adalah

suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen

komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program

komputer untuk sistem yang baru. Tujuan dari perancangan sistem informasi

adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user) dan untuk

memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang

lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat

dalam pengembangan atau pembuatan sistem [4].

Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana

yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix. Sedangkan implementasi

sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada

dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, meng instal, memulai

menggunakan sistem yang baru atau sistem yang diperbaiki [5].

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam

bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan

perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh

karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka

anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran,

satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala

kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur

pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan [6].

Akuntansi merupakan suatu sistem pencatatan seluruh aktivitas keuangan

organisasi dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan para

pemilik kepentingan dalam mengambil keputusan. Proses administrasi akuntansi

saat ini sudah memanfaatkan IT dalam pelaksanaanny. Implementasi IT dalam

proses administrasi akuntansi ini seringkali disebut dengan Sistem Informasi

Akuntansi [7].

Gambar 1. Arsitektur web service.

Web service dapat diartikan juga sebuah metode pertukaran data, tanpa

memperhatikan di mana sebuah database ditanamkan, dibuat dalam bahasa apa

Page 10: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

4

sebuah aplikasi yang mengkonsumsi data, dan di platform apa sebuah data itu

dikonsumsi. Web service mampu menunjang interoperabilitas. Sehingga web

service mampu menjadi sebuah jembatan penghubung antara berbagai sistem

yang ada [8].

3. Metode Penelitian

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, identifikasi dan

perumusan masalah didapat berdasarkan interaksi wawancara secara langsung

dengan developer SIKASA lama, unit/subunit dan bagian keuangan selaku

pengguna SIKASA. Selanjutnya adalah perancangan sistem menggunakan metode

prototype, setelah sistem berhasil dibuat maka akan dilakukan testing dan akan

diimplementasikan setelah semua fungsi dinyatakan berjalan dan disetujui oleh

tester. Pada tahap akhir akan dilakukan monitoring dan evaluasi.

Gambar 2. Tahapan penelitian.

Dari tahapan identifikasi dan perumusan masalah diketahui bahwa pada

modul pengajuan anggaran SIKASA lama hanya bisa melakukan pengajuan

anggaran untuk kelompok rutin dan discretionary saja, sedangkan untuk

kelompok non-rutin dilakukan dengan cara inject langsung kedalam database. Hal

ini menyebabkan bagian keuangan tidak bisa melakukan pengajuan anggaran

non-rutin secara mandiri dengan menggunakan sistem karena harus meminta

bantuan kepada bagian IT untuk melakukan inject database. Selain itu pengajuan

Tahapan 1: Identifikasi dan perumusan masalah

Hasil yang diharapkan : user-reqirement

Tahapan 2: Perancangan dan pengembangan sistem menggunakan metode

prototype

Hasil yang diharapkan : Aplikasi desktop pengajuan anggaran

Tahapan 3: Testing

Hasil yang diharapkan : Perbaikan aplikasi desktop pengajuan anggaran

Tahapan 4: Implementasi

Hasil yang diharapkan : instalasi untuk mulai digunakan user

Tahapan 5: Monitoring dan evaluasi

Hasil yang diharapkan : Memantau dan mengevaluasi sistem

Page 11: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

5

anggaran yang dilakukan dengan cara inject tidak akan ada proses filter data

sehingga besar kemungkinan terjadi kesalahan. Pengajuan anggaran non-rutin

tidak memiliki batasan periode sehingga bisa dilakukan kapan saja. Data yang

dapat dikelola hanya data pengajuan anggaran non rutin untuk periode buku yang

sedang berlangsung dan periode buku yang akan datang saja. Dari permasalahan

pokok yang ditemukan maka perancangan sistem pengajuan anggaran akan fokus

untuk menyelesaikan permasalahan pengajuan anggaran kelompok non-rutin.

Pengajuan anggaran kelompok non-rutin hanya bersifat sebagai pencatatan saja.

Pada pengajuan anggaran kelompok rutin dan discretionary dimana daftar

anggaran yang diajukan oleh setiap unit kerja akan di-review oleh Komite

Anggaran UKSW kemudian akan diputuskan mata anggaran mana saja yang

disetujui, diperbaiki atau dibatalkan secara bersama-sama dengan pimpinan unit

kerja (Perwalian Anggaran). Berbeda dengan anggaran kelompok non-rutin,

berikut adalah diagram alur mengenai pengajuan anggaran non-rutin :

Start

Persetujuan Rapat pembina oleh Pimppinan

dan Yayasan

Pengajuan anggaran oleh

jajaran pimpinan

ke yayasan

Hasil rapat persetujuan

anggaran

Disetujui

A

A

Ya

Tidak

Input data pengajuan

anggaran non rutin

Simpan pengajuan

Cetak Laporan pengajuan

Penandatanganan laporan

End

Realisasi anggaran

Gambar 3. Diagram flowchart proses bisnis pengajuan anggaran non rutin.

Alur dari pengajuan anggaran non rutin sedikit berbeda dengan pengajuan

anggaran lainnya. Pengajuan anggaran non rutin tetap memiliki tahap perencanaan

di mana yang melakukan perencanaan adalah jajaran pemimpin di Universitas

yang nantinya akan diajukan pada tingkat Yayasan karena sumber dana anggaran

non rutin adalah dari Yayasan, pada tahap pengajuan ini banyak sekali

pertimbangan yang dilakukan seperti tingkat urgent hingga nominal pengajuan

yang dipengaruhi oleh pengajuan anggaran sebelumnya. Setelah pengajuan

dilakukan pada waktu tertentu akan diadakan rapat pembina oleh pimpinan

Universitas dan Yayasan yang mengulas persetujuan setiap anggaran yang

Page 12: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

6

diajukan. Hasil dari tahapan ini adalah menentukan anggaran mana saja yang akan

disetujui, ditunda atau ditolak. Jika terjadi penolakan pengajuan anggaran bisa

dilakukan pengajuan atas kebutuhan yang sama pada periode selanjutnya, jika

anggaran disetujui maka data dari pengajuan anggaran akan dimasukan ke dalam

sistem pengajuan anggaran non-rutin oleh bagian keuangan untuk disimpan

sebagai pencatatan kemudian daftar pengajuan anggaran akan dicetak untuk

dimintakan tanda tangan oleh Bagian Keuangan, Pimpinan Unit Anggaran dan

Unit Anggaran untuk diarsipkan. Tahapan terakhir adalah merealisasikan

anggaran yang telah diajukan untuk digunakan sesuai dengan perencanaan.

Pada tahapan perancangan dan pengembangan sistem ini dilakukan

menggunakan metode prototype.

Gambar 4. Tahapan pengembangan sistem dengan metode Prototype [9].

Mulai dari tahapan listen to customer di mana sistem yang akan dibangun

dibagi menjadi 2 halaman utama. Halaman rangkuman untuk menampilkan data

pengajuan anggaran kelompok non-rutin yang telah diajukan oleh unit/subunit

pada periode yang sedang berlangsung dan yang akan datang. Kemudian halaman

pengajuan anggaran non-rutin yang digunakan untuk mengajukan anggaran oleh

unit/subunit dan bagian keuangan di mana jumlah pengajuan untuk setiap

unit/subunit bisa lebih dari 1 rekening sekaligus. Pada halaman rangkuman

terdapat fitur pembatalan pengajuan dengan syarat dana yang dibatalkan tidak

boleh lebih dari sisa anggaran yang tersedia oleh setiap rekening dalam

unit/subunit. Kedua halaman harus memiliki fitur laporan untuk melakukan print-

out data pengajuan anggaran kelompok non-rutin. Dalam metode prototype

tahapan selanjutnya adalah mulai mengembangkan sistem. Aplikasi ini dibangun

dengan bahasa vb.net sebagai front-end dan C# sebagai back-end dan

dihubungkan dengan web-service dan Json. Database yang digunakan adalah

SQL Server dan pelaporan yang menggunakan crystal report. Setelah aplikasi jadi

maka tahapan selanjutnya adalah uji coba yang dilakukan oleh user dan mendapat

masukan untuk perbaikan aplikasi sampai aplikasi sesuai dengan permintaan dan

bisa berjalan lancar. Use Case dari pengajuan anggaran dapat dilihat pada gambar

5.

Page 13: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

7

<<Extend>>

Bagian Keuangan

Lihat RangkumanPengajuan Anggaran Non-rutin

Pengajuan Anggarannon-rutin

Pembatalan pengajuanAnggaran non-rutin

Cetak Rangkumananggaran non-rutin

<<Extend>>

<<Include>>

<<Extend>>

Ubah

Tambah Hapus

<<Extend>> Cetak daftarpengajuan anggaran non-rutin

<<Include>>

Gambar 5. Diagram Use case pengajuan anggaran non-rutin

Terdapat 1 aktor yaitu begian keuangan di mana bagian keuangan bisa

melihat rangkuman pengajuan anggaran non-rutin. Bagian keuangan juga

memiliki kemampuan untuk membatalkan pengajuan dan mencetak rangkuman

anggaran sebagai pelaporan. Bagian keuangan juga bisa mengelola pengajuan

anggaran non-rutin serta dapat mencetak untuk ditanda tangani bagian keuangan,

pimpinan unit dan unit anggaran. Alur pengajuan anggaran non-rutin dapat dilihat

pada gambar 6.

Gambar 6. Diagram Activity Pengajuan anggaran non-rutin

Dari diagram aktivity dapat dilihat runtutan bagian keuangan ketika

mengajukan anggaran non-rutin. Pengajuan anggaran non-rutin bisa dilakukan

lebih dari 1 rekening dalam sekali pengajuan oleh unit. Pengajuan anggaran hanya

bersifat sebagai pencatatan sehingga data hanya bisa diajukan oleh bagian

Pengajuan

anggaran non-rutin

Memilih

unit/sub-unit

Tambah

pengajuan

menentukan

rekening

Menentukan jumlah

pengajuan dan keterangan

Simpan

Simpan

pengajuan

Menampilkan form

pengajuan anggaran

Menampilkan form

tambah pengajuan

Menampilkan

sisa anggaran

Simpan

temporary

Tambah data

pengajuan ?

ya

tidak

Simpan kedalam

database

SistemBagian Keuangan

Page 14: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

8

keuangan dan anggaran yang sudah diajukan tidak perlu diproses untuk ke tahap

perwalian anggaran seperti anggaran kelompok rutin dan discretionarry. Struktur

dan relasi database yang digunakan khusus untuk pengajuan anggaran non-rutin

dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Struktur dan relasi database yang digunakan khusus anggaran non-rutin

Terdapat 8 tabel yang digunakan dalam pengajuan anggaran non-rutin.

Tabel yang bersifat master/ sebagai acuan seperti tabel “Tuser”, “PeriodeBuku”,

“TUnit”, “Rekening”, “MasterKelompok” dan “MasterSatuan” serta memiliki

tabel utama yaitu “AnggaranNR” dan “DetailAnggaranNR”. Setiap pengajuan

anggaran non-rutin akan memiliki 1 baris inti yang disimpan sebagai header

dalam tabel AnggaranNR. Karena setiap pengajuan anggaran non-rutin bisa

memilki lebih dari 1 item rekening pengajuan maka item-item tersebut akan

disimpan pada tabel DetailAnggaranNR. Yang bertugas untuk berhubungan

dengan database adalah back-end. Class utama pada back-end memiliki banyak

fungsi yaitu GetPeriodeAnggaranAktif(), GetPeriode AnggaranSelanjutnya(),

AmbilListComboUnit(), AmbilListComboUnitAll(), Ambil

ListComboRekening(), CariListAnggaranNonRutin(), SimpanDaftarPengajuan

AnggaranNonRutin() dan SimpanBatalDaftarPengajuanAnggaranNonRutin().

Fungsi-fungsi ini dihubungkan melalui web-service yang dikemas menggunakan

Json.

Setelah aplikasi berhasil dibuat maka selanjutnya adalah tahapan testing.

Tahapan testing ini dilakukan dengan berbagai macam metode dan banyak tester.

Testing awal dilakukan oleh internal team programmer dengan menggunakan

metode blackbox, jika inputan dan output sesuai maka aplikasi dinyatakan siap

untuk diperlihatkan ke user. Namun jika output tidak sesuai / output sesuai tetapi

membutuhkan waktu lama dan tidak efisien maka akan dilakukan uji

menggunakan metode whitebox di mana aplikasi akan dibedah dan diteliti untuk

setiap baris pengkodean agar aplikasi bekerja lebih maksimal. Testing berikutnya

dilakuklan oleh user secara langsung serta diadakan pelatihan terhadap aplikasi

Page 15: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

9

SIKASA baru oleh setiap unit/subunit secara berkala. Pada tahapan ini user

berhak melakukan uji coba semua fitur/fungsi yang ada pada aplikasi SIKASA

baru.

Ketika aplikasi dinyatakan siap untuk digunakan dan user sudah melakukan

persetujuan maka tahapan selanjutnya adalah implementasi. Implementasi

dilakukan dengan cara menaruh aplikasi inti dan database di ruang server.

Kemudian shortcut dari aplikasi SIKASA akan didistribusikan ke seluruh

unit/subunit untuk digunakan dalam mengakses aplikasi. Pada gambar 8 dapat

dilihat diagram deployment dari modul pengajuan anggaran berbasis desktop.

Gambar 8. diagram deployment dari modul pengajuan anggaran berbasis desktop.

Diagram deployment dapat menggambarkan tahap implementasi, pada

personal computer (PC) yang digunakan bagian keuangan hanya memiliki

shortcut yang sudah didistribusikan dan bersumber dari AppServer di mana pada

AppServer merupakan pusat aplikasi SIKASA secara utuh (front-end) dan

memiliki business layer yang berasal dari web-services di mana web-service

adalah bagian yang mampu berhubungan dengan database SIKASA.

Setelah aplikasi terpasang tahap selanjutnya adalah monitoring dan evalusei.

Monitoring dan evaluasi sangat dibutuhkan karena pengembangan SIKASA lama

ke SIKASA baru dilakukan menggunakan cara migrasi sistem cut-off. Dimana

SIKASA lama dihentikan seketika dan digantikan langsung dengan SIKASA yang

baru. Sehingga sangat memungkinkan suatu waktu terjadi error dan memerlukan

penanganan secara cepat oleh team programmer. Kemudian dari error yang

didapat dari hasil monitoring akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan sistem.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari pengembangan sistem Prototype tahap awal adalah halaman

rangkuman anggaran non-rutin dan juga halaman pengajuan anggaran non-rutin.

Pada pengajuan anggaran non-rutin hanya memiliki fungsi tambah pengajuan,

ubah pengajuan dan hapus pengajuan yang disimpan secara temporary

menggunakan data table. Setelah penambahan pengajuan selesai dilakukan maka

bisa menekan tombol simpan yang sudah disediakan untuk menyimpan kedalam

database. Proses simpan kedalam database dilakukan dengan memberikan daftar

anggaran yang diajukan dari data table dari front-end ke back-end melalui web

service yang dikemas ke dalam Json. Sedangkan pada halaman rangkuman hanya

memiliki fungsi mengambil data pengajuan anggaran saja yang didapat dari back-

end melalui web service. Pada prototype tahap awal pelaporan berupa daftar

Web Service DatabasePC Bagian

Keuangan (Client)+ Back-end +Sql Server

App Server

(.Net, Json)

+ Front-end

(.Net, Json)+Distribusi ShortcutAplikasi

Page 16: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

10

pengajuan anggaran secara keseluruhan atau berdasarkan unit/subunit tertentu.

Setelah prototype tahap awal selesai dilakukan testing oleh team programmer dan

mendapatkan beberapa hasil evaluasi yaitu : Ketika melakukan penambahan

pengajuan anggaran, setelah memilih rekening yang akan diajukan nominal sisa

anggaran tetap 0. Setalah melakukan pengajuan anggaran, pada halaman

rangkuman tidak bisa melihat detail dari setiap transaski yang telah diajukan.

Dikarenakan aplikasi belum memenuhi semua kebutuhan user , maka dilakukan

prototype tahap kedua.

Prototype tahap kedua merupakan perbaikan dari hasil evaluasi prototype

tahap pertama. Dimulai dengan penyempurnaan fungsi untuk mendapatkan

nominal sisa anggaran setelah user memilih rekening yang diajukan. Kemudian

penambahan fitur untuk melihat detail dari transaksi yang sudah dilakukan dengan

menekan kolom nomor bukti transaksi pada halaman rangkuman anggaran.

Setelah perbaikan aplikasi dilakukan, testing dilakukan kembali dan mendapatkan

beberapa point evaluasi yaitu: sisa anggaran sudah secara otomatis muncul sesuai

dengan rekening yang dipilih oleh user. Detail anggaran non-rutin yang sudah

diajukan bisa tampil sesuai dengan apa yang diinputkan oleh user. Penambahan

fungsi untuk membatalkan pengajuan anggaran non-rutin pada halaman

rangkuman anggaran dengan syarat nominal anggaran yang dibatalkan tidak boleh

meliebihi sisa anggaran yang ada sesuai dengan permintaan user.

Prototype tahap tiga dilakukan untuk perbaikan berdasarkan hasil evaluasi

prototype tahap dua. Dilakukan penambahan fungsi pembatalan pengajuan

anggaran non-rutin dari back-end yang diakses melalui web-service serta dipicu

oleh tombol batal yang diletakkan pada halaman rangkuman anggaran. Hasil

evaluasi dari prototype tahap tiga ini adalah fitur pembatalan pengajuan anggaran

sudah berjalan dengan baik dilengkapi dengan form untuk menampung

keterangan/alasan user melakukan pembatalan. Pada bagian pelaporan user

meminta untuk merubah format di mana terdapat tambahan keterangan perihal

pengajuan anggaran dan disertakan kolom untuk tanda tangan bagian keuangan,

pimpinan unit anggaran dan unit anggaran untuk persetujuan atas pengajuan

anggaran non-rutin yang telah diajukan.

Prototype tahap akhir adalah perbaikan dari prototype tahap tiga di mana

dilakukan perubahan pada format pelaporan. Hasil dari evaluasi prototype tahap

akhir ini adalah pelaporan yang sesuai dengan permintaan user. Pada prototype

tahap akhir ini juga dilakukan penambahan validasi untuk melakukan checking

pada setiap inputan yang dilakukan oleh user.

Setelah prototype sudah dalam tahap akhir dan telah dilakukan test akhir

secara keseluruhan maka aplikasi bisa digunakan oleh user untuk menjalankan

proses bisnis pangajuan anggaran non-rutin. Bagian keuangan Universitas bisa

melakukan pengajuan anggaran ke dalam sistem berdasarkan hasil rapat

persetujuan pimpinan Universitas dengan Yayasan yang telah melakukan

persetujuan anggaran non-rutin. Ketika pengajuan telah dilakukan, bagian

keuangan wajib mencetak laporan untuk ditanda tangani oleh pihak terkait perihal

persetujuan sebelum dilakukan pengambilan dana anggaran yang diajukan.

Nominal dari pengajuan anggaran tidak bisa diubah karena bersifat pasti, bagian

Page 17: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

11

keuangan bisa melakukan pembatalan pengajuan anggaran sebelum dana

terealisasikan dengan menyertakan alasan tertentu.

Aplikasi desktop pengajuan anggaran non-rutin pada sistem informasi

keuangan dan akuntansi ini memiliki dua halaman utama sesuai dengan hasil

wawancara dengan user. Halaman rangkuman anggaran non-rutin dan juga

halaman pengajuan. Pada halaman rangkuman user dapat melihat anggaran non-

rutin yang sudah diajukan untuk periode buku yang akan datang.

Gambar 9. Tampilan rangkuman anggaran non-rutin

Tampilan rangkuman anggaran non-rutin memiliki pilihan filter berupa

tanggal transaski dan juga unit yang sifatnya optional. Filter ini digunakan ketika

user ingin melihat data anggaran non-rutin yang sudah diajukan berdasarkan

tanggal atau unit tertentu. Ketika user tidak melakukan filter maka seluruh data

pengajuan anggaran non-rutin periode buku yang akan datang akan tampil secara

keseluruhan dengan menekan tombol “Cari”. Pada bagian bawah terdapat tombol

“Batalkan Pengajuan Anggaran Non-Rutin” yang digunakan untuk membatalkan

pengajuan anggaran non-rutin secara permanen dengan cara memilih item pada

data rangkuman kemudian menekan tombol pembatalan, maka secara otomatis

data yang dipilih akan hilang dengan syarat pembatalan hanya bisa dilakukan

ketika sisa anggaran melebihi dari nominal anggaran yang dibatalkan. Ketika

syarat tidak terpenuhi maka akan muncul pesan notifikasi bahwa anggaran gagal

untuk dibatalkan. Pada halaman rangkuman user juga bisa mencetak data. Data

pada laporan akan sama serperti data yang tampil pada halaman rangkuman.

Page 18: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

12

Gambar 10. Tampilan laporan rangkuman anggaran non-rutin

Pada gambar 10 merupakan tampilan format dari pelaporan dari data

rangkuman anggaran non-rutin. User juga bisa melihat setiap detail pengajuan

anggaran non-rutin. Data yang tampil pada rangkuman merupakan headernya

saja. Sedangkan dalam 1 data header bisa memiliki lebih dari 1 item rekening

pengajuan anggaran non-rutin.

Gambar 11. Tampilan Detail rangkuman anggaran non-rutin

Pada gambar 11 merupakan tampilan ketika user menekan kolom nomor

bukti transaksi pada halaman rangkuman. Fitur ini ditujukan untuk melihat

kembali data yang sudah diajukan secara detail. Pada fitur ini data tidak bisa

ditambah, diubah atau dihapus. Halaman berikutnya adalah halaman pengajuan

anggaran, pengajuan anggaran dapat diakses dengan cara menekan tombol

“Pengajuan anggaran non-rutiin” pada halaman rangkuman. Halaman pengajuan

digunakan oleh bagian keuangan untuk mengajukan anggaran.

Page 19: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

13

Gambar 12. Tampilan halaman pengajuan anggaran non-rutin

Pada halaman pengajuan terdapat filter di mana user dapat memilih

unit/subunit mana yang akan melakukan pengajuan anggaran non-rutin.

Kemudian user bisa menekan tombol “Tambah” untuk menambah item

pengajuan.

Gambar 13. Tampilan pop-up tambah anggaran non-rutin

Pada menu tambah maka akan ada kolom yang bersifat read only seperti

tanggal transaksi yang diambil tanggal real time pada waktu melakukan

pengajuan anggaran, periode anggaran yang diambil secara otomatis dari periode

buku anggaran yang akan datang/selanjutnya dan unit/subunit yang secara

otomatis terisi berdasarkan unit/subunit yang dipilih dari halaman pengajuan

anggaran. Selanjutnya user bisa memilih rekening mana yang akan diajukan

sebagai anggaran non-rutin, kemudian secara otomatis data sisa anggaran untuk

rekening yang dipilih oleh user akan muncul. Data sisa anggaran digunakan

sebagai acuan untuk mengisikan jumlah pengajuan dan yang terakhir user bisa

Page 20: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

14

memberi keterangan tertentu bila diperlukan yang bersifat optional. Setelah semua

terisi maka tekan tombol simpan pada menu pop-up tambah anggaran. Maka item

yang sudah ditambahkan tadi akan masuk kedalam list pengajuan di mana masih

bersifat simpan sementara/temporary. Data yang masih berada dalam list

memungkinkan untuk diolah seperti diubah / dihapus dari list. Setelah proses

pengelolaan data selesai tekan tombol simpan yang berada pada halaman

pengajuan anggaran. Sehingga data yang sudah diajukan akan tersimpan kedalam

database. User juga bisa melakukan pelaporan pengajuan anggaran. Format

pelaporan dari pengajuan anggaran non-rutin bisa dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Tampilan pelaporan pengajuan anggaran non-rutin

Pada tampilan pelaporan pengajuan bagian atas kiri terdapat keterangan

yang menyertakan nomor transasksi, unit yang mengajukan dan keterangan. Pada

bagian kanan atas terdapat judul laporan, tahun anggaran, tanggal cetak, tanggal

pengajuan dan nomor bukti. Nominal jumlah total akan secara otomatis dihitung

oleh sistem. Laporan pengajuan ini dicetak juga untuk ditanda tangani bagian

keuangan, Pimpinan Unit Anggaran dan Unit anggaran.

Untuk memastikan semua fungsi berjalan dengan baik pada aplikasi desktop

pengajuan Anggaran non-rutin Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya

Wacana dilakukan testing tahap akhir. Dalam pengujian ini menggunakan metode

pengujian black-box testing. Black-box testing adalah pengujian aspek

fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak

yang diuji. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang

didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data diuji (input), dieksekusi

(proses) pada perangkat lunak kemudian keluaran (output), dari perangkat lunak

dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau masih perlu pebaikan [10].

Berikut adalah tabel pengujian black-box pada aplikasi desktop pengajuan

anggaran non-rutin:

No Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil

Uji

1 Testing fungsi

GetPeriodeAnggaranA

Memanggil

fungsi ketika

Dapat mengambil periode

angaran aktif dari tabel

Valid

Page 21: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

15

ktif() form load periode buku

2 Testing fungsi

GetPeriodeAnggaranS

elanjutnya()

Memanggil

fungsi ketika

form load

Dapat mengambil periode

angaran aktif dari tabel

periode buku

Valid

3 Testing fungsi

AmbilListComboUnit

All()

Memanggil

fungsi ketika

form load

Dapat menampilkan daftar

semua unit kerja kedalam

combo box unit

Valid

4 Testing fungsi

CariListAnggaranNon

Rutin()

Tanpa

menggunakan

filter

Dapat menampilkan semua

data pengajuan anggaran

Valid

5 Testing fungsi

CariListAnggaranNon

Rutin()

Menggunakan

filter unit

Dapat menampilkan data

pengajuan anggaran yang

diajukan oleh unit terpilih

saja

Valid

6 Testing fungsi

CariListAnggaranNon

Rutin()

Menggunakan

filter tanggal

transaksi

Dapat menampilkan data

pengajuan anggaran yang

diajukan pada tanggal

transaski terpilih saja

Valid

7 Testing fungsi

CariListAnggaranNon

Rutin()

Menggunakan

filter unit dan

tanggal

transaksi

Dapat menampilkan data

pengajuan anggaran yang

diajukan oleh unit terpilih

dan pada tanggal transaski

terpilih saja

Valid

8 Menekan tombol print Data

rangkuman

kosong

Muncul pesan “Tidak ada

data untuk dicetak”

Valid

9 Menekan tombol print Tersedia data

rangkuman

Muncul halaman print

priview dengan data sesuai

pada halaman rangkuman

Valid

10 Menekan kolom link

No.Bukti Transaksi

Muncul halaman yang

menampilkan detail dari

transasksi terpilih

Valid

11 Menekan tombol Batal

Pengajuan Anggaran

Non Rutin

Transaksi terpilih akan

terhapus

Valid

12 Menekan tombol

Pengajuan anggaran

Non Rutin

Akan berpindah ke halaman

pengajuan

Valid

13 Menekan tombol

Selesai

Akan keluar dari modul

pengajuan anggaran non-rutin

Valid

Tabel 1. Tabel pengujian black box pada semua fungsi halaman rangkuman.

No Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil

Uji

1 Menekan tombol

Tambah

Akan muncul halaman

tambah pengajuan

Valid

2 Testing fungsi simpan

tambah pengajuan

Tanpa

mengisikan

kolom

rekening

Muncul pesan peringatan

“Rekening belum diisi” dan

proses tambah pengajuan

gagal

Valid

Page 22: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

16

3 Testing fungsi simpan

tambah pengajuan

Tanpa

mengisikan

kolom Jumlah

pengajuan

Muncul pesan peringatan

“Jumlah pengajuan belum

diisi” dan proses tambah

pengajuan gagal

Valid

4 Testing fungsi simpan

tambah pengajuan

Tanpa

mengisikan

kolom

keterangan

Tambah pengajuan anggaran

berhasil dilakukan, data

disimpan kedalam datatable

Valid

5 Mengisi kolom jumlah

pengajuan

Isi dengan

huruf

Tidak akan terjadi perubahan

pada kolom jumlah pengajuan

Valid

6 Testing fungsi

GetSisaAnggaran()

setelah

memilih

rekening

Secara otomatis sisa anggaran

akan tampil pada kolom sisa

anggaran

Valid

7 Menekan tombol Reset

pada halaman tambah

pengajuan

Kolom rekening,sisa

anggaran, jumlah pengajuan

dan keterangan akan kosong

Valid

8 Menekan tambal batal

pada halaman tambah

pengajuan

Akan kembali ke halaman

pengajuan tanpa

menambahkan/ merubah data

data

Valid

9 Menekan kolom ubah

pada transaksi

pengajuan anggaran

Menampilkan halaman

tambah pengajuan anggaran

dengan kelengkapan data

terpilih

Valid

10 Menekan tombol

simpan dengan status

mengubah data

Perubahan

data pada

rekening dan

atau jumlah

pengajuan dan

atau

keterangan

Data akan disimpan ke dalam

data table, akan kembali ke

halaman pengajuan dengan

daftar data yang terbaru/

setelah perubahan dilakukan

Valid

11 Menekan kolom hapus

pada transaksi

pengajuan anggaran

Data pengajuan yang terpilih

akan dihapus dari datatable

dan daftar pengajuan

Valid

12 Testing total pengajuan Setaip ada penambahan,

perubahan dan penghapusan

data, pada kolom total akan

secara terisi dari akumulasi

kolom jumlah pengajun.

Valid

13 Testing fungsi

SimpanDaftarPengajua

n AnggaranNonRutin()

dengan menekan

tombol simpan

Daftar pengajuan yang telah

ditambahkan akan tersimpan

ke dalam database, dan akan

kembali pada halaman

rangkuman

Valid

14 Menekan tombol batal Akan kembali pada halaman

rangkuman tanpa melakukan

penambahan data apapun

Valid

Tabel 2. Tabel pengujian black box pada semua fungsi halaman Pengajuan.

Page 23: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

17

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil pembahasan yang

dilakukan dengan judul Perancangan dan Implementai Aplikasi Desktop

Pengajuan Anggaran Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansni Satya Wacana

(SIKASA) studi kasus: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Aplikasi desktop pengajuan anggaran non-rutin SIKASA memudahkan

bagian Keuangan UKSW untuk mencatat pengajuan anggaran non-rutin ke dalam

sistem yang disimpan menggunakan database dan juga telah menggantikan cara

lama yaitu memasukan pengajuan anggaran melalui inject database secara

langsung. Dengan cara memasukan data pengajuan anggaran non-rutin melalui

sistem, maka kecil kemungkinan terjadi kesalahan input, karena sistem dilengkapi

dengan validasi dan bagian Keuangan hanya bisa mengelola pengajuan anggaran

pada periode buku yang sedang berlangsung dan periode buku yang akan datang

saja.

Setelah memasukan data pengajuan anggaran, bagian keuangan bisa dengan

mudah mencetak laporan pengajuan anggaran non-rutin untuk dimintakan tanda

tangan Bagian Keuangan, Pimpinan Unit Anggaran dan Unit Anggaran untuk

disimpan sebagai arsip anggaran non-rutin. Saat terjadi pembatalan pengajuan

anggaran oleh Pimpinan Universitas maupun Yayasan, bagian Keuangan bisa

melakukan pembatalan pada sistem pengajuan anggaran non-rutin dengan

menyertakan alasan dilakukan pembatalan.

Aplikasi SIKASA dapat dikembangkan lagi terutama pada bagian

pemanfaatan database yang perlu memanfaatkan stored procedure dan juga

trigger yang mampu memaksimalkan kecepatan dalam pengambilan data dan

eksekusi perintah sekaligus mampu dijalakan ke dalam banyak platform karena

SIKASA dirancang menggunakan platform yang berbeda-beda seperti PHP dan

.Net,

.

6. Daftar Pustaka

[1] Setiawati, Wina, 2008, “Aplikasi Laporan Keuangan Berbasis Web

Untuk Kelurahan Dukuh”, Jurusan Teknologi Informasi Universitas

Guna Darma.

[2] Ella Helmi, Israel. 2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada SKPD dinas Energi

dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Sangihe)”. Tesis.

Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

[3] Hidayat. A., Sugiarto. (2012). Penerapan system informasi akuntansi

berbasis computer pada kopinspek PT. Sucofindo cabang medan.

Jurnal wira ekonomi mikroskil. Vol.2

[4] Santika Ilerning, 2016, Konsep Dasar Analisis Sistem.

http://santika.ilearning.me/2-1-teori-umum/2-1-4-konsep-dasar-analisis-

sistem/. diakses tanggal 20 oktober 2016.

Page 24: Perancangan dan Impementasi Aplikasi Desktop Pengajuan

18

[5] Kumpulan Artikel Serba Guna, 2013, Pengertian Implementasi Menurut

Para Ahli. http://el-kawaqi.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-

implementasi-menurut-para.html.diakses tanggal 3 November 2016.

[6] Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggraini. 2007. Anggaran Bisnis,

Cetakan Pertama, Yogyakarta: UPP STIM YKPN

[7] Klinik Akuntansi, 2016, Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli.

http://www.kompasiana.com/klinikakuntansi/definisi-akuntansi-menurut-

para-ahli_54f79be6a33311207e8b46fe. diakses tanggal 3 November

2016.

[8] Fina Pandu Winata Dunia Info, 2013, Pengertian Web Service.

http://saptafina13.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-web-service.html.

diakses tanggal 8 November 2016.

[9] Rekayasa Perangkat Lunak, 2014, Prototyping Model. https://

julimkirom. wordpress.com/2014/02/20/3-prototyping-model/. diakses

tanggal 11 November 2016.

[10] Suryani, Erni. 2013. ”Aplikasi Pembelajaran Bahasa Korea Dasar

Berbasis Sistem Operasi Android”. Skripsi. Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, Universitas Komputer Indonesia.