Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
170
Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Perancangan Pendeteksi Asap Rokok di Ruangan Not Smoking Area pada
Bandara Menggunakan Mikrokontroller Berbasis Android
Design of Cigarette Smoke Detection in Smoking Rooms Not Smoking in The
Airport Using Android Based Microcontroller
Fatmawati Sabur1, Kurniaty Atmia2
[email protected], [email protected]
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar
ABSTRAK
Ruangan bebas asap rokok di bandara sangat penting dijaga. Asap rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan karena mengandung berbagai bahan pencemaran yang dapat menyebabkan bermacam-macam
penyakit batuk, kanker, dan gangguan kesehatan lainnya. Banyak cara dilakukan untuk meminimalisir
bahaya asap rokok diantaranya dengan membuat stiker/spanduk larangan merokok dan seminar larangan
merokok. Namun, cara tersebut kurang efektif karena masih terdapat beberapa orang yang tidak
menyadari pentingnya untuk tidak merokok di tempat umum dan ruangan tertutup atau ber-AC. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk merancang alat simulasi pendeteksi asap rokok di ruangan tertutup dan
ber-AC di bandara yang ditampilkan melalui Dashboard Floor plan Ruangan Indoor Bandara, dengan
menggunakan Microcontroller Node MCU yang dilengkapi module wireless ESP8266 dengan
menggunakan protocol MQTT untuk komunikasi data node sensor ke server dengan pengujian sistem
menggunakan pendekatan black box testing atau yang umumya dikenal test case. Jenis penelitian ini adalah
penelitian experimental. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan uji coba dimana rancangan
mekanik maupun elektronika untuk komponen hardware. Teknik atau metode yang digunakan yaitu metode
pustaka dengan cara mengumpulkan beberapa data tertulis baik dari buku, literature, dan tutorial-tutorial
sebagai bahan referensi dan mengamati kondisi di gate 1 bandara sultan hasanuddin. Kesimpulan
berdasarkan hasil pengujian alat pendeteksi asap rokok adalah Sistem prototype alat pendeteksi asap
rokok dapat mendeteksi asap orang merokok pada ambang 650 ppm dan memberikan informasi terkait
lokasi deteksi asap dengan memanfaatkan jaringan internet. Sehingga pihak bandara dapat mendeteksi
asap rokok dengan mudah dan untuk mengefektifkan larangan merokok di suatu ruangan tertutup dan ber-
AC.
Kata kunci: pendeteksi asap; mikrokontroler; android
ABSTRACT
The non-smoking rooms at the airport are crucial. Cigarette smoke is very harmful to health
because it contains various pollution substances that can cause a variety of cough diseases, cancer, and
other health disorders. There are many ways to minimize the danger of cigarette smoke by making non-
smoking stickers/banners and smoking prohibition seminars. However, the way is less effective because
there are still some people who do not realize the importance of not smoking in public places and indoor
or air-conditioned rooms. The purpose of this research is to design a cigarette smoke detector simulation
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
171
tool in an indoor and AIR-conditioned room that is displayed through the Dashboard Floor plan Indoor
Airport room, using Microcontroller Node MCU equipped ESP8266 Wireless module by using MQTT
protocol for Data Communication sensor node to server with system test using black box testing approach
or in generally known as test case. The type of this research is experimental research. This research is
conducted by conducting trials where mechanical and electronic design for hardware component.
Technique or method used is a method of library by collecting some written data both from books, literature,
and tutorials as reference material and observe the conditions at Gate 1 of Sultan Hasanuddin Airport.
Conclusion based on testing results of cigarette smoke detector is a prototype system of cigarette smoke
detection tools can detect smoke of the smoking at the threshold of 650 ppm and provide information related
to the location of smoke detection by utilizing a network Internet. So, the airport can detect cigarette smoke
easily and to effective smoking ban in a room is AIR-conditioned.
Keywords: smoke detector; microcontroller; android
1. PENDAHULUAN
Ruangan bebas asap rokok di bandara
sangat penting dijaga. Asap rokok sangat
berbahaya bagi kesehatan karena mengandung
berbagai bahan pencemaran yang dapat
menyebabkan bermacam-macam penyakit
batuk, kanker, dan gangguan kesehatan lainnya.
Walaupun merokok ini berbahaya, kebutuhan
merokok cukup besar karena banyak orang yang
tidak peduli akan efek negative dari merokok.
Survei memperkirakan pada tahun 2013
jumlah perokok aktif di Indonesia 61,4 juta, dan
akan bertambah dari tahun ke tahun
(www.depkes.go.id). Diperkirakan, konsumsi
rokok di Indonesia setiap tahun mencapai 199
miliar batang rokok atau urutan ke-5 setelah
RRC, AS, Jepang, dan Rusia.
Perokok dapat dibedakan menjadi dua
yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok
aktif adalah orang yang menghisap rokok secara
langsung. Perokok pasif adalah orang yang
secara tidak langsung menghisap rokok tetapi
menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari
mulut orang yang sedang merokok. Menurut
penelitian, perokok pasifmemiliki resiko lebih
besar dari perokok aktif. Zat yang terkandung
dalam asap rokok yang dihisap perokok pasif
yaitu 2 kali lebih banyak Nikotin, 5 kali lebih
banyak Karbon Monoksida, 3 kali lebih banyak
Tar, dan 50 kali lebih zat kimia yang berbahaya
bagi kesehatan. Senyawa- senyawa ini tetap
berada diudara sebagai asap tembakau yang
dihirup. Senyawa berbahaya ini dapat melayang
di udara selama ber jam - jam.
Banyak cara dilakukan untuk
meminimalisir bahaya asap rokok bagi perokok
pasif ini diantaranya dengan membuat
stiker/spanduk larangan merokok dan seminar
larangan merokok. Namun, cara tersebut kurang
efektif karena masih terdapat beberapa orang
yang tidak menyadari pentingnya untuk tidak
merokok di tempat umum dan ruangan tertutup
atau ber-AC.
Alat ini dirancang agar dapat
diaplikasikan pada ruangan tertentu dimana
ruangan tersebut tidak diijinkan merokok atau
terdapat asap rokok, seperti ruangan tertutup dan
ber-AC. Alat ini dapat memberikan peringatan
melalui layar LCD jika terdapat asap rokok yang
terdeteksi bersamaan dengan terkirimnya SMS
pemberitahuan pada handphone petugas. Sistem
pendeteksian ini merupakan sistem yang
bertujuan mengaktifkan alarm secara otomatis
sehingga dapat berfungsi sebagai pengingat bagi
perokok diruangan tersebut.
a. Kajian Teori
1) Sistem kontrol
Menurut Franky Chandra, Deni Arifianto,
Sistem kontrol (control system) adalah suatu alat
(kumpulan alat) untuk mengendalikan,
memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu
sistem. Sistem kontrol dapat juga didefenisikan
sebagai kumpulan cara atau metode yang
dipelajari dari kebiasaan-kebiasaan manusia
dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan
suatu pengamatan kualitas dari apa yang telah
mereka kerjakan sehingga memiliki karakteristik
sesuai dengan yang diharapkan pada mulanya.
Perkembangan teknologi menyebabkan manusia
selalu terus belajar untuk mengembangkan dan
mengoperasikan pekerjaan-pekerjaan kontrol
yang semula dilakukan oleh manusia menjadi
serba otomatis (dikendalikan oleh mesin).Dalam
aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan
penting dalam teknologi.Sebagai contoh,
otomatisasi industri dapat menekan biaya
produksi, mempertinggi kualitas, dan dapat
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
172
menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang
berulang. Sehingga dengan demikian
akanmeningkatkan kinerja suatu sistem secara
keseluruhan, dan pada akhirnya memberikan
keuntungan bagi manusia yang menerapkannya.
Sistem kendali terdiri dari sub-sistem dan
proses (plants) yang disusun untuk mendapatkan
keluaran(output) dan kinerja yang diinginkan
dari input yang dijelaskan pada gambar di bawah
ini menunjukkan blok diagram untuk sistem
kendali paling sederhana, sistem kendali
membuat sistem dengan input yang diberikan
menghasilkan output yang diharapkan.
Gambar 1. Sistem Kendali
Sistem pengendalian proses terbagi
menjadi dua yaitu sistem pengendalian manual
dan sistem pengendalian otomatis.
a. Sistem Pengendalian Manual adalah sistem
pengendalian dengan subyek adalah makhluk
hidup, contoh oleh manusia. Biasanya sistem
ini dipakai pada beberapa proses-proses yang
tidak banyak mengalami perubahan beban
(load) atau pada proses yang tidak kritis.
b. Sistem Pengendalian Otomatis adalah sistem
pengendalian dimana subyek digantikan oleh
suatu alat yang disebut controller.Dimana
tugas untuk membuka dan menutup valve
tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi atas
perintah controller.
2) Sistem pengaturan
Sistem pengaturan adalah sistem yang
terdiri dari beberapa elemen sistem yang dapat
mengendalikan atau mengatur suatu besaran
yang diinginkan. (Franky Candra, Deni
Arifianto, 2011 : 112).
Sistem pengatur terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu;
a. Open-loop (LoopTerbuka) adalah sistem
kontrol yang keluarannya tidak
mempengaruhi terhadap aksi
pengontrolannya. Dengan kata lain sistem
kendali loop-terbuka adalah proses
pengendalian dimana variable input
mempengaruhi output yang dihasilkan.
b. Close-Loop (Loop-Tertutup) adalah sistem
kontrol yang keluarannya mempengaruhi
langsung aksi pengontrolannya. Dengan kata
lain, kesalahan sama dengan nol.
Sistem kontrol dengan Close-Loop
merupakan proses pengendalian dimana variable
yang dikendalikan (output) disensor secara
kontinyu, kemudian dibandingkan dengan
besaran acuan. Variable yang dikendalikan dapat
berupa dari hasil pengukuran temperature,
kelembaban, posisi mekanik, kecepatan
putaran.Hasil pengaturan tersebut diumpan-
balikkan ke pembanding (Komparator) yang
dapat berupa peralatan mekanik, listrik,
elektronik atau pneumatic. Pembanding
membandingkan sinyal sensor yang berasal dari
variable yang dikendalikan dengan besaran
acuan dan hasilnya berupa sinyal kesalahan.
Selanjutnya, sinyal kesalahan diumpankan
kepada peralatan kendali dan proses untuk
memperbaiki kesalahan sehingga menghasilkan
output sesuai yang dikehendaki.
Langkah–langkah dalam perancangan dan
analisis suatu sistem pengaturan antara lain:
a. Menentukan sistem fisis dari elemen sistem
kontrol. Sistem fisis dapat berupa
temperature, listrik, gaya flow dan
sebagainya.
b. Mentransformasi sistem fisis.
c. Membuat diagram blok.
d. Analisis dan perancangan.
3) Mikrokontroller
a. NodeMcu
NodeMcu merupakan sebuah opensource
platform IoT dan pengembangan Kit yang
menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk
membantu programmer dalam membuat
prototype produk IoT atau bisa dengan
memakai sketch dengan arduino IDE.
Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul
ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM
(Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan
ADC (Analog to Digital Converter) semua
dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu ini
sendiri yaitu Boardnya yang berukuran sangat
kecil yaitu panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan
dengan berat 7 gram. Tapi walaupun
ukurannya yang kecil, board ini sudah
dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya
yang bersifat open source. Penggunaan
NodeMcu lebih menguntungkan dari segi
biaya maupun efisiensi tempat, karena
NodeMcu yang ukurannya kecil, lebih praktis
dan harganya jauh lebih murah dibandingkan
dengan Arduino Uno. Arduino Uno sendiri
merupakan salah satu jenis mikrokontroler
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
173
yang banyak diminati dan memiliki bahasa
pemrograman C++ sama seperti NodeMcu,
namun Arduino Uno belum memiliki modul
wifi dan belum berbasis IoT.
Untuk dapat menggunakan wifi Arduino
Uno memerlukan perangkat tambahan berupa
wifi shield. NodeMcu merupakan salah satu
prduk yang mendapatkan hak khusus dari
Arduino untuk dapat menggunakan aplikasi
Arduino sehingga bahasa pemrograman yang
digunakan sama dengan board Arduino pada
umumnya.
(a)
(b)
Gambar 2. Arduino uno
a. Board arduino pada umumnya
b. Pin Mapping NodeMcu
Spesifikasi NodeMcu adalah sebagai
berikut ini:
a. Tipe ESP8266 ESP-12E
b. Vendor Pembuat LoLin
c. USB port Micro Usb
d. GPIO Pin 13
e. ADC 1 pin (10 bit)
f. Usb to Serial Converter CH340G
g. Power Input 5 Vdc
h. Ukuran Module 57 x 30 mm
(a)
Gambar 3. Node MCU ESP 12
a. Blok Digaram Node MCU
b. Rangkaian Node MCU
b. Speaker (Buzzer)
Buzzer adalah sebuah komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada
dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
174
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa
proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).
Gambar 4. Buzzer / Speaker
c. Exhaust fan
Exhaust fan berfungsi untuk menghisap
udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan
pada saat bersamaan menarik udara segar di luar
ke dalam ruangan. Selain itu exhaust fan juga
bisa mengatur volume udara yang akan
disirkulasikan pada ruang. Supaya tetap sehat
ruang butuh sirkulasi udara agar selalu ada
pergantian udara dalam ruangan dengan udara
segar dari luar luar ruangan.
Gambar 5. Exhaust Fan
d. Sensor MQ2
Sensor MQ 2 merupakan sensor gas
monoksida yang berfungsi untuk mengetahui
keberadaan gas karbon monoksida, dimana
sensor ini yang di pakai untuk memantau
keberadaan asap rokok dalam peneletian ini.
Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan
waktu responyang cepat. Keluaran yang
dihasilkan sensor ini adalah sinyal analog,
MQ 2 memerlukan tegangan 5 V DC,
resistnsi sensor ini akan berubah bila ada
gas, out put darisensor ini dihubungkan
ke pin Analog padamikrokonntroler Arduino
yang akan menampilkan dalam bentuk sinyal
digital (Anonim, 2016).
Gambar 6. diagram blok pendeteksi asap rokok
Gambar 7. Bentuk fisik sensor MQ2
4) SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
merupakan salah satu protokol yang umum
digunakan untuk pengiriman surat elektronik
di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk
mengirimkan data dari komputer pengirim
surat elektronik ke server surat elektronik
penerima. Protokol ini timbul karena desain
sistem surat elektronik yang mengharuskan
adanya server surat elektronik yang
menampung sementara sampai surat
elektronik diambil oleh penerima yang
berhak. Smtp adalah protokol pada jaringan
internet yang berfungsi untuk mengirim pesan
email agar tepat waktu dan efisien kepada
penerima. Smtp memberi perintah untuk
mengontrol negosiasi dan transmisi melalui
koneksi data stream transfer control protocol
(TCP).
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
175
5) Node JS
Node js adalah perangkat lunak yang
didesain untuk mengembangkan aplikasi
berbasis web dan ditulis dalam sintaks bahasa
pemrograman JavaScript. Bila selama ini kita
mengenal JavaScript sebagai bahasa
pemrograman yang berjalan di sisi
client/browser saja, makaNode.js ada untuk
melengkapi peran JavaScript sehingga bisa
juga berlaku sebagai bahasa pemrograman
yang berjalan di sisi server, seperti halnya
PHP, Ruby, Perl, dan sebagainya. Node.js dapat
berjalan di sistem operasi Windows, Mac OS
X dan Linux tanpa perlu ada perubahan kode
program. Sejak kehadirannya, Nodejs banyak
membawa perubahan terhadap dunia
pemrograman, khususnya web. Dengan Nodejs,
kita bisa membuat aplikasi Web, Desktop,
Mobile, bahkan IoT (Internet of Things).
Protokol MQTT (Message Queue
Telemetry Transport) atau yang biasa disebut
MQTT yaitu protocol untuk komunikasi yang
bersifat machine to machine atau M2M dan
bekerja di layer ketujuh atau aplikasi dan
bersisifat lightweight message. Meskipun
koneksi dalam keadaan terputus, semua pesan
yang dikirim akan terjamin oleh protokol
MQTT. Metode komunikasi publish/subscribe
merupakan metode pengiriman yang
digunakan oleh protokol MQTT. Pesan pada
MQTT dikirim ke broker dan berisi topik
yang dikirimkan oleh publisher. Kemudian
topic tadi diolah untuk diteruskan ke
subscriber berdasarkan dari permintaan
pengguna.
6) JSON
JSON JavaScript Object Notation atau
yang dikenal dengan JSON merupakan
sebuah format teks yang tidak memiliki
ketergantungan terhadap bahasa pemrograman
tertentu serta dapat digunakan sebagai sarana
dalam proses pertukaran data pada platform
tertentu. Selain itu JSON juga memiliki
sebuah keuntungan jika menggunakannya
mudah untuk dimengerti dan dibaca oleh
pengguna karena tersusun berpasang - pasang.
7) NODE-RED
Node-Red adalah sebuah tool berbasis
browser untuk membuat aplikasi Internet of
Things (IoT) yang mana lingkungan
pemrograman visualnya mempermudah
penggunanya untuk membuat aplikasi sebagai
“flow”. Lanskap bahasa pemrograman
sangatlah luas dan meliput berbagai jenis
gaya dan paradigma pemrograman. Bahasa
imperatif berorientasi objek saat ini
menguasai dunia pemrograman, namun begitu
sebetulnya ada alternative untuk
pengembangan atau produksi software dan
juga untuk membuat prototype.Node-Red
mengambil jalur alternative tersebut untuk
pengembangan software. Pertamaadalah bahasa
pemrograman visual. DarIpada membuat
aplikasi sebagai barisan kodingan, Node-Red
fokus ke program sebagai flow.
Gambar 8. flow pengembangan Node-Red
Flow ini terbentuk dari node-node
yang saling berhubungan di mana tiap node
melakukan tugas tertentu. Walaupun Node-
Red didesain untuk Internet of Things (IoT),
ia juga dapat digunakan untuk keperluan
umum dan untuk berbagai macam jenis
aplikasi. Node-Red menyediakan berbagai
jenis node yang dapat membuat membuat
developer langsung menjadi produktif, seperti:
Menampilkan input node dan output node
yang mana mengizinkan subskripsi dan tanda
terima dari topik MQ Telemetry Transport
(MQTT) dan keluaran dari topik MQTT ke
sebuah broker.Mengembangan layanan web
melalui permintaan HTTP (beserta pembuatan
balasan HTTP); dan TCP level rendah dah
layanan User Datagram Protocol yang dapat
membuat server, menerima input, dan
menghasilkan output.
8) Aplikasi Arduino IDE
Perangkat Lunak Arduino IDE adalah
suatu software khusus yang digunakan untuk
membuat program untuk papan Arduino, dimana
program tersebut menggunakan java yang dapat
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
176
ditulis dan dibaca oleh kontroler Arduino.IDE
Arduino terdiri dari:
➢ Editor program, sebuah window yang
memungkinkan pengguna menulis dan
engeditprogram dalam bahasa Processing.
➢ Compiler, sebuah modul yang mengubah
kode program (Bahasa Processing) menjadi
kode biner. Bagaimanapun sebuah
mikrokontroler tidak akan bisa memahami
Bahasa Processing. Yang bisa dipahami
oleh mikrokontroler adalah kode biner.
Itulah sebabnya compiler diperlukan
dalam hal ini.
➢ Uploader, sebuah modul yang memuat kode
biner dari komputer ke dalam memory
didalam papan Arduino.
9) Bahasa Pemograman Arduino
Arduino board merupakan perangkat yang
berbasiskan mikrokontroler. Perangkat lunak
(software) merupakan komponen yang membuat
sebuah mikrokontroller dapat bekerja. Arduino
board akan bekerja sesuai dengan perintah yang
ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan
padanya.
Bahasa Pemrograman Arduino adalah
bahasa pemrograman utama yang digunakan
untuk membuat program untuk arduino board.
Bahasa pemrograman arduino menggunakan
bahasa pemrograman C sebagai dasarnya.
Karena menggunakan bahasa
pemrograman C sebagai dasarnya, bahasa
pemrograman arduino memiliki banyak sekali
kemiripan, walaupun beberapa hal telah berubah
10) Struktur Program
Setiap program Arduino (biasa disebut
sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus
ada.
void setup( ) { }
Semua kode didalam kurung kurawal
akan dijalankan hanya satu kali ketika program
Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
void loop( ) { }
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi
void setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali
fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara
terus menerus sampai catu daya (power)
dilepaskan.
11) Syntax
Berikut iniadalah elemenbahasaC
yangdibutuhkan untuk format penulisan. ).
//(komentar satu baris)Kadang diperlukan untuk
memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari
kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan
dua buah garis miring dan apapun yang kita
ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh
program.
/* */(komentar banyak baris)
Jika anda punya banyak catatan, maka hal
itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai
komentar. Semua hal yang terletak di antara dua
simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
{ }(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan
blok program mulai dan berakhir (digunakan
juga pada fungsi dan pengulangan).
;(titk koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan
tanda titik koma (jika ada titik komayang hilang
maka program tidak akan bisa dijalankan
12) Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat
didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas.
Variabel inilah yang digunakan untuk
memindahkannya.
a. int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2
byte (16 bit). Tidak mempunyai angka
desimal dan menyimpan nilai dari -32,768
dan 32,767.
b. Long (long)
Digunakan ketikainteger tidak mencukupi
lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori
(RAM) dan mempunyai rentang dari -
2,147,483,648 dan 2,147,483,647.
c. Booelean
Variabel sederhana yang digunakan untuk
menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE
(salah). Sangat berguna karena hanya
menggunakan 1 bit dari RAM.
d. Float
Digunakan untuk angka desimal (floating
point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM
dan mempunyai rentang dari -
3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
13) Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa
yang akan dijalankanberikutnya, berikut ini
adalah elemen dasar pengaturan.
1. if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) { }
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
177
else if (kondisi) { } else { }
Dengan struktur seperti diatas program akan
menjalankan kode yang ada di dalam kurung
kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak
(FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi
pada else if dan jika kondisinya FALSE maka
kode pada else yang akan dijalankan
2. for, dengan format seperti berikut ini: for (int
i = 0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan bila anda ingin melakukan
pengulangan kode di dalam kurung kurawal
beberapa kali, ganti #pengulangan dengan
jumlah pengulangan yang diinginkan.
Melakukan penghitungan ke atas dengan i++
atau ke bawah dengan i–
Digital
1. PinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari
suatu pin, pin adalah nomor pinyang akan
digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah
14-19). Mode yang bisa digunakan adalah
INPUT atau OUTPUT.
2. DigitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai
OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan menjadi ground).
3. digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT
maka anda dapat menggunakan kodeini
untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah
HIGH(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan menjadi ground).
14) Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi
mempunyai kemampuan untuk beroperasi di
dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut
ini cara untuk menghadapi hal yang bukan
digital.
1. analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung
PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3,
5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup
(on)atau mati (off) dengan sangat cepat
sehingga membuatnya dapat berfungsi
layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada
format kode tersebut adalah angka antara 0 (
0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty
cycle ~ 5V).
2. analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT
anda dapat membaca keluaran voltase-nya.
Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0
volts) dan 1024 (untuk 5 volts).
15) Black Box
Black Box adalah cara pengujian
dilakukan dengan hanya menjalankan atau
mengeksekusi unit atau modul kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan
proses bisnis yang diinginkan, (Jogiyanto.HM,
2008 : 62). Dengan kata lain, black box
merupakan user testing, biasanya pengujian
perangkat lunak dengan metode black box
melibatkan client atau pelanggan yang memesan
perangkat lunak tersebut, dari sini dapat
diketahui keinginan client terhadap perangkat
lunak tersebut, misal client ingin tampilannya
diubah atau proses penjalanan perangkat lunak
tersebut agar lebih dimengerti.
Metode uji coba blackbox memfokuskan
pada keperluan fungsional dari software. Karna
itu ujicoba black box memungkinkan
pengembang software untuk membuat himpunan
kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-
syarat fungsional suatu program. Ujicoba black
box bukan merupakan alternatif dari ujicoba
white box, tetapi merupakan pendekatan yang
melengkapi untuk menemukan kesalahan
lainnya, selain menggunakan metode white box.
Ujicoba black box berusaha untuk
menemukan kesalahan dalam beberapa kategori,
diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan interface.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses
database eksternal.
d. Kesalahan performa.
e. kesalahaninisialisasi dan terminasi.
Gambar 9. Bagan Black Box
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
178
16) PPDIOO Metodologi
Penelitian yang akan pendekatan
PPDIOO Network life cycle sebagai acuan
dalam membuat penelitian ini.
Gambar 10. Ppdioo Metodologi
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing
tahap dalam PPDIOO:
Prepare : Melakukan analisis terhadap masalah
yaitu bagaimana membuat alat sensor
extensomer yang mampu di jangkau
oleh semua kalangan.
Plan : Merencakan kebutuhan software dan
kebutuhan hardware yang akan dibuat
dan diharapkan dapat memberikan
informasi seutuhnya terhadap kebutuhan
yang ada.
Design :Bentuk desainnya adalah berdasarkan
rancangan penelitian dimana pembuatan
sensor pendeteksi dini sebagai server.
Implementasi : Pada tahap ini merupakan
semua yang telah direncanakan dan di
desain. Dalam tahap ini melingkupi
instalasi serta konfigurasi terhadap
rancangan alat sensor extensometer.
Operate : Dalam tahap ini perlu adanya
analisis dari perancangan yang dibuat.
Apakah berjalan sesuai dengan analisis
awal atau tidak.
Optimize : Tahap ini memerlukan perhatian
khusus terhadap kebijakan yang perlu
dibuat untuk mengatur dan membuat
sistem agar dapat berjalan dengan baik.
A. Kerangka Berfikir
Gambar 11. Kerangka Pikir
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitianexperimental. Penelitian ini dilakukan
dengan cara melakukan uji coba dimana
rancangan mekanik maupun elektronika untuk
komponen hardware rancang bangun alat
menggunakan sensor ini dapat bekerja sesuai
dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan dibulan Mei
s/d Juli2019, bertempat di Bandara sultan
hasanuddin
Populasi dalam penelitian ini adalah
Seluruh Ruang not Smoking Area diseluruh area
bandara.
Sampel dalam penelitian ini adalah ruang
tunggu keberangkatan gate 1 bandara
hasanuddin.
Metode Pengumpulan Data
Teknik atau metode yang digunakan
dalam pengumpulan data yaitu metode pustaka
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
179
dengan cara mengumpulkan beberapa data
tertulis baik dari buku, literature, dan tutorial-
tutorial sebagai bahan referensi dan mengamati
kondisi di gate 1 bandara sultan hasanuddin
Instrumen ini dibutuhkan untuk
pengambilan data untuk penelitian baik
penelitian kualitatif maupun penelitian
kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.
Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif Kuantitatif melalui
pengumpulan dan pencatatan data guna
membantu dalam melakukan perancangan alat
pendeteksi asap rokok.
Analisis Data
Dalam melakukan perancangan pada
prototype ruangan ruangan tertutup dan ber-AC
dengan detectorasap rokok berbasis
mikrokontroler NodeMCU dibutuhkan alat dan
bahan sebagai berikut: Tabel 1. Alat Penelitian
No. Alat Satuan
1 Solder 1 buah
2 Gurinda 1 buah
3 Lem Acrilit 1 botol
4 Avometer(Multimeter) 1 buah
5 Obeng 1 buah
6 Arduino IDE 1 buah
7 Tang Potong 1 buah
8 Satu Unit Komputer 1 buah
9 Bor Listrik 1 buah
Tabel 2. Bahan Penelitian
No Bahan Satuan
1 Acrelit 1 papan
2 Dioda 4 buah
3 Timah 1 gulung
4 PCB 1 papan
5 Kipas 3 buah
6 Sensor Gas MQ-7 1 buah
7 Resistor
8 LED (Light Emitting
Diode)
3 buah
9 FeCI (Ferrit
Chlorida)/Pelarut
10 NodeMCU 1 buah
11 Adaptor 1 buah
12 LCD (Liquid Crystal
Display)
1 buah
13 Motor dc 1 buah
14 Resistor 7 buah
16 Transistor 6 buah
17 Elco 8 buah
18 Relay 3 buah
19 Kabel pelangi 2 meter
20 Relay 3 buah
21 Terminal Blok 2 buah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. ANALISA
Umumnya sistem pendeteksi sensor
asap yang digunakan beredar dipasaran berupa
smoke detector yang dilengkapi dengan buzzer
dengan prinsip kerja ketika mendeteksi asap
maka akan mengaktifkan buzzer, sensor tersebut
umumnya berdiri sendiri dan tidak dapat
dimonitoring dari jarak jauh. Mengigat luasnya
ruangan fasilitas umum yang menggunakan AC
(Air Conditioning) di bandara maka perlu
dipasang beberapa titik pemasangan sensor.
Dalam penenelitian ini peneliti mengambil studi
kasus ruangan yang digunakan adalah ruangan
fasilitas umum bandara gate 1 keberangkatan
Gambar 12. Simulasi desain terminal ruang tunggu
Adapun floorplan bandara tersebut
tampak seperti gambar dibawah ini, dari
gambaran floorplan tersebut, dalam penelitian
ini menggunakan 10 sample titik pemasangan
sensor yang lokasinya berfokus pada ruangan
disekitar gate1, gate2 dan gate3.
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
180
Gambar 13. Floorplan simulasi rancangan
Pada penelitian ini, dirancang sistem yang
dapat dimonitoring secara realtime, melalui
dashboard yang dapat di pantau melakui
personal komputer ataupun perangkat mobile.
Selain itu pada penelitian ini juga di integrasikan
perangkat exhause yang difungsikan sebagai
pengisap asap mana kala pembacaan sensor
mencapai ambang batas nilai sensor yang
ditentukan untuk mentriger relay pada exhouse
dan ketika sensor mendeteksi bahwa kondisi
ruangan sudah normal maka sistem akan
menonaktifkan exhouse. Pada saat yang
bersamaan ketika buzzer aktif maka di dashoard
floorplan akan tampak perubahan tampilan
berwarna merah yang menandakan ruangan
yang terdeteksi asap, selanjutnya sistem akan
mengirimkan notifikasi ke perangkat mobile
petugas.
Dari analisa tersebut maka perlu
dilakukan beberapa perencanaan diantaranya:
perancangan arsitektur jaringan wireless sensor
network, perancangan Microncontroller dan
sensor yang digunakan, perancangan aplikasi
backend, perancangan aplikasi frontend
1. PERANCANGAN ARSITEKTUR
JARINGAN
Topologi jaringan yang digunakan
merupakan Topologi Star yang mana semua
node sensor akan terhubung ke access point
utama sebagai gateway untuk koneksi ke
internet. Sedangkan server yang digunakan
berbasis virtual cloud server yang memiliki IP
public sehingga bisa diakses dari luar.
Gambar 14. Rancangan Arsitektur Jaringan Sitem
Pendeteksi Asap
Didalam server di install beberapa paket
aplikasi untuk keperluan pengembangan sistem,
diantaranya Sistem Operasi Linux, Node-JS,
Apache, PHP, Node-Red dan Server MQTT
Broker.
2. PERANCANGAN HARDWARE
Dalam prancangan alat menggunakan
microcontroller WEMOS D1. Microcontroller
ini dilengkapi modul ESP8266 yang memiliki
module wireless yang bekerja pada frequensi 2.4
GHz.Sensor MQ2 memiliki pinout yang terdiri
dari pin1 sebagai ground, pin2 difungkikan
sebagai Vcc. Buzzer yang terhubung pada
microcontroller nantinya akan menghasilkan
sebuah tone yang mengeluarkan output audio.
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
181
Gambar 15. Rancangan hardware
3. DESAIN APLIKASI FRONT END
Aplikasi Frontend yang dirancang berupa
dashboard yang mempilkan status sensor dari
masing-masing ruangan yang rencana akan
dipasangkan sensor dan notifikasi ke petugas
dari server terkait lokasi ruangan/sensor yang
mendeteksi asap.
Gambar 16. Desain Aplikasi Front End dan peletakan
sensor
4. DESAIN APLIKASI BACKEND
Pada aplikasi backend, menggunakan
Platform IoT Node-red untuk memproses data
dari masing-masing sensor, serta menyajikan
dashboard berupa chart (grafik) status sensor.
Adapun wireframe perancangan
dashboard yang akan di implementasikan
tampak seperti gambar dibawah ini.
Gambar 17. Desain Aplikasi Backend
A. IMPLEMENTASI
1. IMPLEMENTASI SENSOR &
MICROCONTROLLER
Dalam perancangan alat pendeteksi asap
rokok ini yang pertama kita lakukan adalah
merangkai alat pendeteksi asapnya, dimana
sensor dan sirene sebagai point penting dalam
rangkaian tersebut (tampak pada gambar 18 a),
selanjutnya merangkai modul arduino dengan
sensor tersebut seperti tampak pada gambar 18 b
(a) (b)
Gambar 18. Rancangan rangkaian
a. Sensor
b. Microcontroller
Langkah selanjutnya adalah merangkai
seluruh komponen kedalam protocol telemetri
menjadi satu rangkaian utuh untuk selanjutnya
dilakukan uji coba rancangan alat.
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
182
(a) (b)
Gambar 19. Implementasi protocol telemetri
a. Merangkai sensor
b. Merangkai microcontroller
2. IMPLEMENTASI DASHBOARD BACKEND
Rangkaian protocol telemetri selesai,
maka pada dashboard tampilan aplikasi simulasi
pendeteksi asap rokok akan tampak seperti
gambar berikut. Apabila sensor mendeterksi
asap maka secara otomatis fan akan menyala dan
lampu led akan menyala sebagai indicator
pendeteksi asap, sehingga petugas dapat dengan
mudah mengetahui lokasi terdeteksi asap.
Gambar 20. Implementasi Dashboard backend
3. IMPLEMENTASI NOTIFIKASI DAN
DASHBOARD
Dalam penerapannya, peralatan
pendeteksi asap diletakkan dibeberapa lokasi
dengan menghubungkan peralatan ke aplikasi
notifikasi dengan tujuan agar dapat dimonitor
dengan mudah tingkat atau kadar udara tercemar
asap rokok. Dalam rancangan ini, notifikasi akan
mengaktifkan alarm dengan kadar asap rokok
sebesar 650 ppm, seperti tampak pada gambar
berikut. Kadar asap sebesar 650 ppm dalam uji
coba peralatan masuk dalam kategori
mengganggu kenyamanan penumpang lain di
area tersebut.
Gambar 21. Tampilan notifikasi pada dashboard
Indikator dari sensor alarmdapat dipantau
melalui aplikasi Iot Makassar dengan nomor IP
103.129.221.49. dimana pemantauan ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan jaringan
internet melalui computer ataupun alat selular
berbasis android, sehingga lokasi atau area yang
mengandung kadar asap berlebih sekitar 650
ppm dapat diketahui dengan cepat melalui
aplikasi tersebut. Seperti tampak pada gambar
berikut.
Gambar 22. Tampilan monitoring alarm
4. PENGUJIAN SISTEM
Dalam pengujian system aplikasi
pendeteksi asap rokok, kadar asap dalam satuan
ppm, ditentukan nilai kadarnya pada rangkaian
rancangan dengan beberapa hambatan yang akan
berubah nilai besar tegangantergantung dari
perubahan kadar asap tersebut. Bila kadar asap
meningkat maka resistansi elektrik sensor akan
menurun menyebabkan tegangan yang
dihasilkan oleh output sensor akan meningkat an
bila nilai besar tegangan output sensor mencapai
4.5 Volt maka sensor otomatis akan menyala,
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
183
indicator sensor berfungsi dengan kadar asap
sebesar 650 ppm.
Tabel 3. Hasil Uji Peralatan
No Kadar
Asap
Rokok
Rs/Ro Ro RS Vout
(ppm) (K
Ohm)
(K
Ohm)
(K
Ohm)
Sensor
(V)
1 50 0.37 9 3.33 3
2 100 0.31 9 2.81 3.2
3 150 0.26 9 2.35 3.4
4 200 0.22 9 1.94 3.6
5 300 0.18 9 1.58 3.8
6 400 0.14 9 1.25 4
7 500 0.11 9 0.95 4.2
8 600 0.08 9 0.68 4.4
9 700 0.05 9 0.43 4.6
10 750 0.02 9 0.21 4.8
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian system
prototype alat pendeteksi asap rokok berbasis
Arduino dapat di tarik kesimpulan, Sistem
prototype alat pendeteksi asap rokok pada ruang
tunggu gate 1 dapat mendeteksi asap orang
merokok pada ambang 650 ppm dan
memberikan informasi terkait lokasi deteksi
asap dengan memanfaatkan jaringan internet.
SARAN
Berikut saran yang dapat disampaikan
kepada pembaca penelitian ini:
1. Sensor yang dipasang harus lebih dari satu
dengan tujuan apabila terdapatseseorang
yang merokok pada satu titik lokasi maka
akan lebih cepat lebih terdeteksi.
2. Sebaiknya pendeteksian orang merokok yang
mampu di pantau dari jarak jauh
menggunakan sistem berbasis android ini
dapat dikembangkan dengan metode yang
lebih mengedepankan teknologi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih yang tak terhingga kepada
bapak sinaga yang telah membantu dalam
pembuatan aplikasi ini, dan keluarga tercinta
yang telah mensupport.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Raharjo. (2002). Penulisan Laporan,
Skripsi, dan Tesis dengan
Microsoft Word, Yogyakarta,
Andi.
Franky Chandra., Deni Arifianto, (2011).
Jago Elektronik rangkaian Sistem
Otomatis, Jakarta Selatan, PT.
Kawan Pustaka.
Jogiyanto, H.M. (2008). “Analisis&
Desain System Informasi”,
Yogyakarta.
Andi, Munawar, (2008). Pemodelan
Visual dengan UML, Penerbit
Graha Ilmu.
M. Ary Heryanto, & Wisnu Adi P,.
(2008). Pemrograman Bahasa C
Untuk Mikrokontroler
ATMega8535”, Yogyakarta,
Andi.
Taufik Dwi Septiani Suyadhi, (2010).
Buku Pintar Robotika,
Yogyakarta, Andi.Widodo
Budihartono, 2008, “Panduan
Praktikum Mikrokontroler AVR
ATMega8535 Menggunakan
Bahasa C (CodevisionAVR)”,
Informatika
Bandung.www.depkes.go.id, 2
Desember 2014, 22:02 WITA
http://e-belajarelektronika.com/membuat-robot-
line-follower-dengan-avratmega8535
http://e-belajarelektronika.com/membuat-robot-
line-follower-dengan-avr-atmega8535/
https://www.google.com/search?q=kegunaan+r
angkaian+driver&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=fan+pc
https://www.google.com/search?q=kegunaan+r
angkaian+driver&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=gambar+buzzer
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105
184
https://www.google.com/search?q=kegunaan+r
angkaian+driver&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=gambar+sensor+mq7
http://e-belajarelektronika.com/membuat-robot-
line-follower-dengan-avr-
atmega8535/maiachandz.blogspot.com
www.mind.ilstu.edu
http://softwaretestingfundamentals.com/blackbo
x-tes