12
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 3. Pendekatan Prestasi Kerja (Anggaran Kinerja) 2. Perencanaan dan Penganggaran 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar Keberhasilan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai fungsi elementer manajemen keuangan publik. Dalam penyusunan anggaran program-program diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab dari tiap kepala satuan kerja, pertanggung jawaban sebagai pelaksana program atau bagian dari program. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap kepala satuan kerja dalam pelaksanaan program atau bagian program. Disisi lain, penganggaran diartikan sebagai bagian dari proses manajemen strategis, dengan demikian penentuan program dan aktivitas tidak berdiri sendiri. Anggaran kinerja adalah sistem anggaran yang lebih menekankan pada pendayagunaan dana yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal. Penganggaran kinerja mencoba mengaitkan anggaran dengan kinerja dari setiap suatu anggaran yang dikeluarkan. 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar anggaran, akan dapat : menjelaskan pengertian dan konsep tentang perencanaan, penganggaran dan pendekatan prestasi kerja (anggaran kinerja) serta prinsip- prinsip anggaran berbasis kinerja. 1.3 Definisi Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan dan pengendalian. Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana aktivitas kedalam rencana keuangan (budget). Dalam makna PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya MODUL UBDistanceLearning

PERENCANAAN DAN PENGANGGARANtjahjanulindomai.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/Modul-6.pdf · 2012. 7. 30. · penganggaran; dan (c) menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PE

    RE

    NC

    AN

    AA

    N D

    AN

    PE

    NG

    AN

    GG

    AR

    AN

    1. Pendahuluan

    - Pengantar

    - Tujuan

    - Definisi

    3. Pendekatan Prestasi Kerja

    (Anggaran Kinerja)

    2. Perencanaan dan Penganggaran

    1. Pendahuluan

    1.1 Pengantar

    Keberhasilan dalam perencanaan dan pengendalian

    sebagai fungsi elementer manajemen keuangan publik. Dalam

    penyusunan anggaran program-program diterjemahkan sesuai

    dengan tanggung jawab dari tiap kepala satuan kerja,

    pertanggung jawaban sebagai pelaksana program atau bagian

    dari program. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan

    peran setiap kepala satuan kerja dalam pelaksanaan program

    atau bagian program. Disisi lain, penganggaran diartikan

    sebagai bagian dari proses manajemen strategis, dengan

    demikian penentuan program dan aktivitas tidak berdiri sendiri.

    Anggaran kinerja adalah sistem anggaran yang lebih

    menekankan pada pendayagunaan dana yang tersedia untuk

    mencapai hasil yang optimal. Penganggaran kinerja mencoba

    mengaitkan anggaran dengan kinerja dari setiap suatu anggaran

    yang dikeluarkan.

    1.2 Tujuan

    Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang

    sebagai landasan dasar anggaran, akan dapat : menjelaskan

    pengertian dan konsep tentang perencanaan, penganggaran

    dan pendekatan prestasi kerja (anggaran kinerja) serta prinsip-

    prinsip anggaran berbasis kinerja.

    1.3 Definisi

    • Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara

    proses perencanaan dan pengendalian.

    • Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana

    aktivitas kedalam rencana keuangan (budget). Dalam makna

    PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

    DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS

    Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi,

    Universitas Brawijaya

    MODUL

    UBDistanceLearning ���� ����

  • [88]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    yang lebih luas, penganggaran meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian,

    dan pertanggung jawaban anggaran yang biasa dikenal dengan siklus

    anggaran.

    • Dengan demikian, penganggaran perlu adanya standarisasi dalam berbagai

    formulir, dokumen, instruksi, dan prosedur karena menyangkut dan terkait

    dengan operasional satuan kerja pemerintah.

    • Dalam satuan kerja pemerintah, penganggaran boleh jadi merupakan proses

    yang terus menerus. Hal tersebut terjadi karena ketika beberapa bulan

    anggaran tahun berjalan mulai diimplementasikan, tim anggaran telah bekerja

    kembali untuk Menyiapkan anggaran tahun berikutnya.

    • Anggaran merupakan dokumen formal dan sangat terinci, untuk itu, perlu waktu

    yang lama dalam Menyiapkan suatu anggaran agar tersedia tepat di awal tahun

    berikutnya dan disetujui semua pihak.

    • Ketaatan terhadap alokasi anggaran menjadi perhatian utama. Begitu pula

    dengan pelaporan dan pertanggung jawaban.

    2. Anggaran

    Gambar Landasan Pemikiran

    Esensi dari landasan pemikiran pemerintah daerah yaitu :

    Bagaimana wewenang hak dan kewajiban daerah ditopang oleh manajemen

    keuangan “modern”.

    Perlu PP tentang Penyusunan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan,

    Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan daerah.

  • [89]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    Gambar Desain Pengelolaan Keuangan Daerah

    Gambar Hirarki Perencanaan

    Pasal 150 ayat (3)

    Perencanaan Pembangunan Daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan

    konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan

    (Pasal 153)

    Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

    rencana pembangunan daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

    (Pasal 154)

    Gambar Produk Perencanaan

  • [90]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    Pendekatan Perencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang

    terdapat pada PP No. 21 Tahun 2004 dan PP No. 28 Tahun 2005 adalah:

    a. Kerangka pengeluaran jangka menengah

    b. Penganggaran terpadu

    c. Penganggaran berbasis kinerja

    Adapun tujuan dari kerangka pengeluaran jangka menengah (MTEF) yaitu:

    (a) memelihara kelanjutan fiskal (fiscal sustainability) dan disiplin fiscal secara

    berkelanjutan; (b) meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dan

    penganggaran; dan (c) menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

    Metode yang digunakan dalam kerangka pengeluaran jangka menengah yang

    dilakukan oleh Pemerintah Daerah :

    a. Estimasi pengeluaran di masa datang atas dasar pendekatan baseline, seperti

    pengeluaran perawatan aset fisik yang telah selesai dibangun.

    b. Estimasi pengeluaran akibat adanya penghematan (saving) dari program/

    kegiatan yang tidak lagi dianggap prioritas, sehingga tersedia dana untuk

    program/ kegiatan yang tinggi prioritasnya.

    c. Estimasi pengeluaran untuk program/ kegiatan baru yang sudah mendapatkan

    sumber pendanaan yang pasti seperti: dari pinjaman atau hibah.

    d. Estimasi pengeluaran dengan memasukkan seluruh program/ kegiatan baru

    yang belum mendapatkan kepastian pendanaan.

    Penganggaran terpadu. Penyusunan rencana keuangan tahunan yang

    dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan

    kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi

    dana. Tidak lagi mengenal anggaran belanja rutin dan pembangunan, belanja

    aparatur dan belanja publik.

    Penganggaran berbasis kinerja meliputi : Pendekatan dengan keluaran/ hasil

    dari kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan

    anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Setiap alokasi dana yang

    direncanakan harus terkait dengan tingkat pelayanan dan hasil yang dapat dicapai

  • [91]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    dan penyusunan anggaran didasarkan capaian kinerja, analisis standar belanja,

    standar satuan harga, standar pelayanan minimal.

    Tabel Dokumen Perencanaan Daerah Sesuai UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 25

    Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004

    UU No. 25 Tahun 2004 Jangka Waktu

    Jangka

    Panjang

    (20 tahun)

    • RPJP

    (Nasional dan Daerah)

    • 20 TAHUN

    Ditetapkan 6 bulan setelah pelantikan

    presiden. Daerah menyusun RPJP

    nasional ditetapkan

    Jangka

    Menengah

    (5 tahun)

    • RPJM

    • RENSTRA SKPD

    • 5 TAHUN

    RPJM ditetapkan 3 bulan setelah Kdh

    terpilih dilantik dan dituangkan ke dalam

    Perda sedangkan Renstra SKPD

    ditetapkan dalam bentuk SK KDH.

    Jangka

    Pendek

    (1 tahun)

    • RKPD

    • RENJA SKPD

    • APBD

    • DPA

    • 1 TAHUN

    Peraturan Kepala Daerah

    Tabel Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah

    SELAMA INI PERIODE

    (Tahun) KEDEPAN

    Poldas

    Propeda / Renstra

    Renstra Dinas / UK

    -

    AKU-SP / Repetada

    RASK

    RAPBD / APBD

    DASK

    20

    5

    5

    1

    1

    1

    1

    1

    RPJP Daerah

    RPJM Daerah

    Renstra SKPD

    Kebijakan Umum APBD RKPD

    Renja SKPD

    RKA SKPD

    RAPBD / APBD

    DPA-SKPD

    Gambar Penyusunan Dan Penetapan Perda APBD

  • [92]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    3. Pendekatan Prestasi Kerja (Anggaran Kinerja)

    Pendekatan prestasi kerja merupakan suatu sistem anggaran yang

    mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output) dari perencanaan alokasi

    biaya (input) yang ditetapkan. Input (masukan) adalah besarnya sumber-sumber

    seperti dana, sumber daya manusia, material, waktu dan teknologi yang digunakan

    untuk melaksanakan program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan.

    Output (keluaran) menunjukkan produk (barang atau jasa) yang dihasilkan dari

    program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan. Kinerja tersebut

    ditunjukkan oleh adanya hubungan antara input (masukan dengan output

    (keluaran). Indikator kinerja meliputi masukan (input) keluaran (output) dan hasil

    (income).

    Tolok ukur kinerja merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari

    keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan

    efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan. Target kinerja adalah

    hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu

    kegiatan.

    Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menilai hasil yang diharapkan

    dari suatu kegiatan dengan menetapkan tolak ukur kinerja berupa indikator sebagai

    berikut :

    • Masukan (input) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkatan atau besaran

    sumber dana, SDM, material, waktu, teknologi dan sebagainya yang digunakan

    untuk melaksanakan program dan kegiatan.

    • Keluaran (output) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk yang dihasilkan

    dari program dan kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan.

  • [93]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    • Hasil (outcome) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan

    yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah

    dilaksanakan.

    • Manfaat (benefit) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan

    yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah

    daerah dari hasil.

    • Dampak (impact) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap

    kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat.

    Gambar Contoh Kegiatan

    Standar analisis belanja pemerintah daerah terdiri dari a) Dalam sistem

    anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai

    kewajarannya; b) Standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang

    digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program

    atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran; c) Penilaian

    kewajiban dalam standar analisis belanja; dan d) mencakup dua hal yaitu

    kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya.

    Penilaian kewajaran beban kerja :

    • Kaitan logis antara program/kegiatan yang diusulkan dengan strategi dan

    prioritas APBD

    • Kesesuaian antara program/ kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan

    fungsi satuan kerja yang bersangkutan

    • Kapasitas satuan kerja untuk melaksanakan program/ kegiatan pada tingkat

    pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu satu tahun anggaran

  • [94]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    Sedangkan dalam penilaian kewajaran biaya :

    • Kaitan antara biaya yang dianggarkan dengan target pencapaian kinerja

    (standar biaya)

    • Kaitan antara standar biaya dengan harga yang berlaku

    • Kaitan antara biaya yang dianggarkan, target pencapaian kinerja dengan sumber

    dana

    Gambar Penilaian Kewajaran Biaya

    Contoh dari penilaian kewajaran biaya :

    KEGIATAN KINERJA TARGET

    Diklat Anggaran Kinerja 100 Peserta Terlatih

    ANGGARAN BELANJA BIAYA

    Belanja Pegawai/ Personalia

    Belanja Barang/ Jasa

    Belanja Perjalanan Dinas

    STANDAR

    Belanja Rata-Rata Per

    Peserta

    HARGA SATUAN

    Honor Fasilitator

    Biaya Makan & Minum

    Biaya Penggandaan

    Biaya Transport

    3.1 Prinsip-Prinsip Anggaran Berbasis Kinerja

    a. Transparansi

    Transparansi adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan

    pelaksanaan dan pelaporan evaluasi anggaran. Dengan demikian setiap

  • [95]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    anggota masyarakat mempunyai hak dan akses yang sama untuk

    mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan

    kepentingan masyarakat, terutama dalam hal jaminan terpenuhinya

    kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat.

    b. Akuntabilitas

    Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik yang mengandung

    arti bahwa proses penganggaran benar-benar dapat dipertanggung-

    jawabkan kepada masyarakat dan lembaga perwakilannya. Masyarakat

    mempunyai hak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana dan

    implementasi anggaran. tersebut. Akuntabilitas berlandaskan asas

    efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.

    c. Value for Money

    Proses penganggaran menerapkan prinsip ekonomis, efisien dan efektif.

    Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam

    jumlah dan kualitas tertentu dengan harga yang paling murah. Efisien

    berarti bahwa penggunaan dana masyarakat (public money) dapat

    menghasilkan output yang maksimal (berdaya guna). Sedangkan efektif

    adalah penggunaan anggaran tersebut hares mencapai target/tujuan

    pelayanan publik. Implementasi prinsip value for money memberikan

    manfaat: pertama, efektifitas pelayanan publik dalam arti tepat sasaran;

    kedua, meningkatkan mutu pelayanan publik; ketiga, penghematan biaya

    pelayanan karena berkurangnya inefisiensi dan penghematan sumber

    daya; keempat, alokasi pembiayaan berorientasi pada kepentingan publik;

    dan kelima, meningkatkan kesadaran penghargaan terhadap publik (public

    cost awareness) sebagai akar pelaksanaan pertanggungjawaban publik.

    Prinsip-prinsip pokok di atas bersifat mendasar bagi penyusunan

    anggaran. Berikut im prinsip-prinsip pokok yang sebaiknya digunakan dalam

    penganggaran dan manajemen keuangan daerah (World Bank 1998 dalam

    Mardiasmo, 2002) :

    a. Komprehensif dan disiplin

    Anggaran daerah merupakan salah satu instrumen yang menjamin

    terciptanya disiplin pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah. Oleh

    karena itu anggaran daerah hares bersifat komprehensif, yaitu

    menggunakan pendekatan yang holistik dalam mendiagnosa masalah

    yang dihadapi, analisis antar masalah yang mungkin muncul, evaluasi

    kapasitas kelembagaan yang dipunyai dan mencari cara-cara terbaik untuk

    memecahkannya.

    b. Fleksibilitas

    Pemerintah pusat perlu memberikan ruang yang lebih memadai bagi

    pemerintah daerah untuk menganalisa informasi, potensi sumber daya,

    permasalahan dan rencana kegiatan/program yang akan disusun dalam

    anggaran. “Intervensi” pemerintah pusat hanya bersifat masukan dan

  • [96]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    dilakukan dengan hati-hati tanpa mematikan prakarsa, inisiatif dan

    kemampuan inovasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

    c. Terprediksi

    Prinsip ini menekankan terpenuhinya semua informasi yang berkaitan

    dalam pelaksanaan kegiatan/program yang didanai oleh anggaran daerah

    agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dengan terpenuhinya

    informasi, maka segala hal yang mungkin terjadi di masa yang akan

    datang dapat diperkirakan dan dipersiapkan langkah-langkah

    antisipasinya. Dengan demikian setiap penyusunan anggaran baru dapat

    ditingkatkan kualitas implementasinya.

    d. Kejujuran

    Kejujuran dalam anggaran daerah tidak hanya menyangkut persoalan etika

    atau moral pelaksana anggaran, namun juga berhubungan dengan

    kemampuan dalam memproyeksikan penerimaan dan pengeluaran yang

    mempunyai kemungkinan terjadinya bias. Sumber bias yang memunculkan

    ketidakjujuran ini dapat berasal dari aspek teknis dan politis dalam

    pelaksanaan anggaran nantinya. Proyeksi yang terlalu optimis akan

    mengesampingkan kendala-kendala yang akan muncul, sehingga

    kemungkinan implementasi anggaran yang tidak efisien dan efektif akan

    terjadi.

    e. Informasi

    Informasi adalah basis kejujuran dan proses pengambilan keputusan yang

    baik. Karenanya, pelaporan yang teratur dan validitasnya terpercaya

    tentang input, output, outcome dan pelaporan benefit serta impact suatu

    kebijakan (anggaran) adalah sangat penting artinya.

    Gambar Value for Money

    A. Manfaat:

    1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik dalam arti pelayanan yang

    diberikan tepat sasaran

    2. Meningkatkan mutu pelayanan publik dan menurunkan biaya

    pelayanan publik karena terjadinya penghematan dan berkurangnya

    in-efisiensi

    3. Alokasi belanja lebih berorientasi pada kepentingan publik

    4. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness)

  • [97]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    B. Ekonomis :

    • Perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan

    moneter atau

    • Sejauhmana organisasi publik mampu meminimalisasi “Input

    Resources” dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

    Produktif

    C. Efisiensi :

    Pencapaian output maksimum dengan input tertentu atau dengan input

    minimum untuk mencapai output tertentu

    D. Efektivitas :

    Tingkat pencapaian program dengan target yang ditetapkan atau

    perbandingan outcome dengan output

    E. Input

    Resources yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan

    F. Output :

    Hasil yang dicapai suatu aktifitas

    G. Outcome :

    Dampak yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan

    REFERENSI

    Domai, Tjahjanulin. (2011). Bahan Ajar Kekuasaan Pemimpin Dalam Pengelolaan

    Keuangan Publik. LPTP. FIA. UB.

    Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi. Yogyakarta.

    Yowono, S., Indra, T.A., Hariyadi. (2005). Penganggaran Sektor Publik. Bayu Media.

    Malang.

    PROPAGASI

    A. Diskusi

    1. Latihan penyusunan APBN dan APBD

    2. Penyusunan anggaran berbasis kinerja

    B. Pertanyaan

    1. Apa yang dimaksudkan dengan anggaran

    2. Apa yang dimaksudkan dengan anggaran berbasis kinerja

    3. Gambarkan hirarki perencanaan!

    4. Gambarkan produk perencanaan!

    5. Gambarkan contoh kegiatan anggaran berbasis kinerja!

    6. Jelaskan prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja!

    7. Gambarkan model value for money!

    C. Pertanyaan Multiple Choice

  • [98]

    Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

    1. Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan

    dan pengendalian.

    a. Benar

    b. Salah

    c. Ragu-ragu

    2. Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana aktivitas kedalam rencana

    keuangan

    a. Salah

    b. Benar

    c. Ragu-ragu

    3. Rencana pembangunan jangka panjang nasional lamanya

    a. 20 tahun

    b. 10 tahun

    c. 5 tahun

    4. Salah satu prinsip anggaran berbasis kinerja adalah

    a. Akuntabilitas

    b. Akunting

    c. a dan b benar

    5. Value for money terdiri dari

    a. Ekonomis

    b. Ekonomis, efektif

    c. Ekonomis, efisiensi, efektivitas

    6. Dokumen rencana terdiri dari

    a. Dimensi waktu dan administratif

    b. Dimensi 5 tahun

    c. Dimensi 1 tahun

    7. Akuntabilitas adalah prinsip pertanggung jawaban publik yang mengandung arti

    bahwa proses penganggaran benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

    kepada

    a. Negara

    b. Pemerintah

    c. Masyarakat dan DPR/ DPRD