21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti sering mendengar istilah Politik.Saat ini politik di Indonesia sedang marak maraknya diperbincangkan. Tak dapat dipungkiri, setiap negara di dunia mempunyai periode kepemimpinan politik yang beragam. Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi modal awal terbentuknya sistem politik. Kemudian membentuk pemerintahan yang sah dan menjalankan roda kepemimpinan dalam sebuah sistem kenegaraan. Hal ini ditandai dengan berbagai istilah di masa-masa kepemimpinan yang berbeda. Pada awal kemerdekaan, situasi politik Indonesia masih mencari bentuknya, ditandai dengan berbagai perubahan yang dibuat. Pembentukan sifat politik ini menghadirkan era kepemimpinan politik yang khas. 1.2. Tujuan 1. Agar siswa dapat lebih mengetahui Perkembangan Politik di Indonesia untuk menunjang pembelajarannya. 2. Agar masyarakat dapat memahami dan mampu mengartikan bahwa Politik khususnya di Indonesia memiliki sisi positif yang dapat memajukan Negara Indonesia 3. Agar pemerintah tidak salah menggunakan istilah Politik dalam pemerintahan yang hanya ingin memperkaya diri sendiri ( korupsi ).

Perkembangan politik di indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan politik di indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti sering mendengar istilah Politik.Saat

ini politik di Indonesia sedang marak maraknya diperbincangkan. Tak dapat

dipungkiri, setiap negara di dunia mempunyai periode kepemimpinan politik yang

beragam. Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi modal

awal terbentuknya sistem politik. Kemudian membentuk pemerintahan yang sah dan

menjalankan roda kepemimpinan dalam sebuah sistem kenegaraan. Hal ini ditandai

dengan berbagai istilah di masa-masa kepemimpinan yang berbeda. Pada awal

kemerdekaan, situasi politik Indonesia masih mencari bentuknya, ditandai dengan

berbagai perubahan yang dibuat. Pembentukan sifat politik ini menghadirkan era

kepemimpinan politik yang khas.

1.2. Tujuan

1. Agar siswa dapat lebih mengetahui Perkembangan Politik di Indonesia untuk

menunjang pembelajarannya.

2. Agar masyarakat dapat memahami dan mampu mengartikan bahwa Politik

khususnya di Indonesia memiliki sisi positif yang dapat memajukan Negara

Indonesia

3. Agar pemerintah tidak salah menggunakan istilah Politik dalam pemerintahan

yang hanya ingin memperkaya diri sendiri ( korupsi ).

1.3. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang definisi partai politik

2. Menjelaskan tentang fungsi partai politk

3. Menjelaskan tentang Perkembangan Politik di Indonesia

1.4 Mannfaat

1. Agar kita mengetahui Perkembangan Politik di Indonesia

2. Agar kita mengetahui siapa siapa saja yang pernah terlibat dalam Perkembangan

Politik di Indonesia

3. Agar kita dapat mengetahui Negara Negara apa saja yang pernah menajlin

Politik dengan Indonesi

Page 2: Perkembangan politik di indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi politik

Politik adalah proses pembagian dan pembentukan kekuasaan dalam

masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam

Negara.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun

konstitusional

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu

antara lain: 

politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan

bersama (teori klasik Aristoteles) 

politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara 

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan

mempertahankan kekuasaan di masyarakat 

politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan

publik. 

2.2. Definisi Partai Politik 

Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau

dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang

terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan

cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan

politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil

- untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 

Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam

upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri

dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri,

mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusanpolitik, dan turut

menyumbang political development sebagai suprastruktur politik. 

Partai politik yaitu organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau

dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang

terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan

cita-cita yang sama. 

2

Page 3: Perkembangan politik di indonesia

Tujuan dari pembentukan partai politik ialah untuk memperoleh kekuasaan

politik dan merebut kedudukan politik – (biasanya) dengan cara konstitusionil – untuk

melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka 

2.3. Fungsi Partai Politik 

Partai politik menjalankan fungsi sebagai alat mengkomunikasikan pandangan

dan prinsip-prinsip partai, program kerja partai, gagasan partai dan sebagainya. Agar

anggota partai dapat mengetahui prinsip partai, program kerja partai atau pun gagasan

partainya untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi politik seperti

ini menggunakan media partai itu sendiri atau media massa yang mendukungnya. 

2.4. Perkembangan Politik di Indonesia  

Perkembangan Politik Era Presiden Soekarno 

Sebagai pemimpin besar revolusi, Soekarno dipandang sebagai Presiden

Republik Indonesia yang punya kharisma politik tersendiri. Lugas, tegas, menggebu-

gebu, semangat, dan cenderung anti-barat merupakan gambaran yang bisa kita

saksikan pada setiap pidato politiknya.Masa awal kepemimpinannya, ditandai dengan

terbentuknya sistem pemerintahan parlementer. Sistem ini menciptakan sebuah

pemerintahan yang memberi kekuasaan dominan kepada lembaga legislatif.

Terbentuknya berbagai partai politik yang bebas menyuarakan aspirasi merupakan

tanda kehidupan politik terakomodir. 

Perkembangan politik di era kepemimpinan Soekarno, telah memberikan

ruang luas bagi partai politik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan politiknya. Ini

terbukti dengan terbentuknya sistem kepartaian (multipartai). Masyarakat pun

memiliki pilihan yang banyak untuk menempatkan keterwakilan politiknya di

parlemen. Pemilu sebagai ciri dari negara demokrastis, di era Soekarno

diselenggarakan dengan baik. Kebebasan pers menduduki posisi tertinggi, sebagai

media informasi yang dijamin kebebasannya. Namun hal tersebut tidak berlangsung

lama. Era kepemimpinan kemudian ditandai dengan melemahnya sistem kepartaian

yang bebas. Lalu terjadi gerakan perkembangan yang lambat terhadap perkembangan

politik Indonesia saat itu. 

Perkembangan Politik Era Presiden Soeharto 

Perkembangan politik Indonesia era kepemimpinan Presiden Soeharto di

mulai ketika ia "mengambil alih" kekuasaan dari Presiden Soekarno. Pemerintahan

politik dijalani berdasarkan asas Pancasila, yang juga mengatur seluruh kehidupan

berbangsa dan bernegara. Awalnya, realisasi pengamalan Pancasila mampu diterima

masyarakat sebagi "kiblat"pemerintahan politik yang dijalankan Soeharto. Namun,

berubah sebagai alat pemaksaan kehendak, yang mengubah sistem pemerintahan

menjadi otoriter. Presiden menjadi komandan pemerintahan yang tidak boleh

Page 4: Perkembangan politik di indonesia

tersentuh oleh apapun dan siapapun. Kehidupan politik yang diharapkan mengalami

perkembangan setelah runtuhnya rezim Soekarno ternyata hanya jadi retorika semata. 

Posisi politik lembaga legislatif yang seharusnya menjadi penyeimbang

kekuasaan, malah menjadi tameng dari pemerintah yang dibangun secara over

sentralistik. Rotasi kekuasaan politik tak pernah terjadi hingga 32 tahun lamanya.

Pemilu hanya dijadikan rutinitas lima tahunan yang pemenangnya sudah bisa ditebak.

Partai Golkar menjadi kendaraan politik yang ampuh digunakan oleh Soeharto untuk

mengamankan setiap keputusan politik pemerintahannya di DPR. Bahkan, Presiden

Soeharto berubah sangat arogan, dengan menggunakan kekuatan militer pada setiap

situasi keamanan yang bisa saja mendorong masyarakat untuk bergerak melawan

rezimnya yang korup. 

Perkembangan Politik Era Reformasi 

Tidak ada yang dapat memberikan penilaian dengan pasti apakah cita-cita

reformasi sudah terwujud atau belum. Runtuhnya kekuasaan Soeharto padahal telah

memberikan secercah harapan bagi terciptanya iklim demokrasi yang jauh lebih baik.

Namun, harapan itu kenyataan hanya menjadi mimpi tanpa realisasi nyata. Masih

adanya perbedaan dalam pandangan ketegasan terhadap sistem pemerintahan,

merupakan salah satu indikator yang bisa kita lihat. Di sini terlihat ada persaingan

politik yang terjadi, antara pemerintah dan legislatif sebagai pembuat produk undang-

undang. 

Kekuasaan presiden tidak mutlak dijalankan secara penuh, tapi terpengaruh pada

parlemen. Hal ini akhirnya menciptakan situasi politik yang tidak sehat, karena

presiden terpaku oleh kepentingan lain. Kepentingan itu bisa jadi tidak berpengaruh

pada perbaikan kondisi bangsa secara keseluruhan. Dari uraian tadi, jelas terlihat

bahwa sistem demokrasi dalam perkembangan politik Indonesia yang dibangun pasca

Orde Baru masih mencari bentuk yang ideal. Satu prestasi yang patut kita cermati

adalah keinginan yang kuat untuk merealisasikan sistem pemilihan kepala daerah

langsung. Kebebasan berserikat dan berpendapat yang ada dalam undang-undang

dasar direalisasikan dengan sistem multipartai. 

Page 5: Perkembangan politik di indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan 

Perkembangan partai politik di Indonesia merupakan hal yang sudah lama dan

menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri yaitu sejak adanya

penjajah Belanda datang ke Indonesia sampai saat sekarang pasca refomasi yang

mana dinamika pergolakannya semakin tinggi. Indonesia sempat mengalami ancaman

dalam perkembangan iklim politiknya karena lahirnya partai komunis Indonesia, yang

melahirkan gerakan 30 September 1965. Namun berkat lahirnya Supersemar akhirnya

organisasi terlarang ini berhasil ditumpas sampai ke akarnya. Peran partai politik di

Indonesia mengalami banyak perubahan dan pasang surut dari mulai dibentuknya

partai politik di Indonesia untuk pertama kali di zaman pergerakan nasional yang

masih sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi politik, sampai dengan sekarang

yang perannya sebagai penyalur aspirasi rakyat sudah mulai bisa dimaksimalkan.

Pada periode awal kemerdekaan, partai politik dibentuk dengan derajat kebebasan

yang luas bagi setiap warga negara untuk membentuk dan mendirikan partai politik.

Bahkan, banyak juga calon-calon independen yang tampil sendiri sebagai peserta

pemilu 1955. Sistem multi partai terus dipraktikkan sampai awal periode Orde Baru

sejak tahun 1966. Padal pemilu 1971, jumlah partai politik masih cukup banyak.

Tetapi pada pemilu 1977, jumlah partai politik mulai dibatasi hanya tiga saja. Bahkan

secara resmi yang disebut sebagai partai politik hanya dua saja, yaitu PPP dan PDI.

Sedangkan Golkar tidak disebut sebagai partai politik, melainkan golongan karya saja.

Menurut pendapat kami pada era reformasi ini sebaiknya, sistem multipartai tetap

dipertahankan dengan tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

mendirikan partai politik baru, namun perlu juga memperhatikan ketentuan-ketentuan

dalam berpolitik agar tidak terjadi penyimpangan terhadap wadah aspirasi rakyat

tersebut. 

3.2.Saran

Saran kami kepada pembaca agar memanfaatkan makalah ini dengan sebaik

baiknya dan menerapkan makalah ini dalam kehidupan sehari hari.

Page 6: Perkembangan politik di indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Husein. 2003. Kewarganegaraan. Bandung: Grafindo Media Pratama. 

http://kakarisah.wordpress.com/2010/03/09/perkembangan-partai-politik-di-

indonesia/

Page 7: Perkembangan politik di indonesia

Awal Mula Perkembangan Politik

1. Masa penjajahan Belanda. 

Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indoneisa

(waktu itu Hindia Belanda). Lahirnya partai menandai adanya kesadaran nasional.

Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo dan

Muhammadiyah, ataupun yang berazaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat

Islam, PNI dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan nasional

untuk Indonesia merdeka. 

Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi

kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah

didirikan Dewan Rakyat , gerakan ini oleh beberapa partai diteruskan di dalam badan

ini. Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam Dewan Rakat, yaitu Fraksi

Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai

Bestuur Bumi Putera) di bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Nationale Groep

di bawah pimpinan Muhammad Yamin. 

Di luar dewan rakyat ada usaha untuk mengadakan gabungan partai politik

dan menjadikannya semacam dewan perwakilan rakyat. Pada tahun 1939 dibentuk

KRI (Komite Rakyat Indoneisa) yang terdiri dari GAPI (Gabungan Politik Indonesia)

yang merupakan gabungan dari partai-partai yang beraliran nasional, MIAI (Majelis

Islami) yang merupakan gabungan partai-partai yang beraliran Islam yang terbentuk

tahun 1937, dan MRI (Majelis Rakyat Indonesia) yang merupakan gabungan

organisasi buruh. 

Masa pendudukan Jepang 

Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam

diberi kebebasan untuk membentuk partai Masyumi, yang lebih banyak bergerak di

bidang sosial. 

Masa Merdeka (mulai 1945). 

Beberapa bulan setelah proklamsi kemerdekaan, terbuka kesempatan yang

besar untuk mendirikan partai politik, sehingga bermunculanlah parti-partai politik

Indonesia. Dengan demikian kita kembali kepada pola sistem banyak partai. 

Page 8: Perkembangan politik di indonesia

Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik besar, yaitu : Masyumi, PNI, NU

dan PKI. Masa tahun 1950 sampai 1959 ini sering disebut sebagai masa kejayaan

partai politik, karena partai politik memainkan peranan yang sangat penting dalam

kehidupan bernegara melalui sistem parlementer. Sistem banyak partai ternyata tidak

dapat berjalan baik. Partai politik tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,

sehingga kabinet jatuh bangun dan tidak dapat melaksanakan program kerjanya.

Sebagai akibatnya pembangunan tidak dapat berjaan dengan baik pula. Masa

demokrasi parlementer diakhiri dengan Dekrit 5 Juli 1959, yang mewakili masa masa

demokrasi terpimpin. 

Tujuan pemberontakan PKI

Tujuan dari pemberontakan itu adalah untuk menghancurkan Negara RI dan

menggantinya menjadi negara komunis. Beruntunglah pada saat itu Muso dan Amir

Syarifuddin berhasil ditangkap dan kemudian ditembak mati sehingga pergerakan PKI

dapat dikendalikan. Dari sisi demokratis dapat kami katakan bahwa PKI telah

mengganggu stabilitas dari Negara. Karena PKI tidak mencerminkan adanya

pengabdian kepada nilai-nilai Pancasila khususnya pada sila pertama yaitu Ketuhanan

yang Maha Esa. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ajaran PKI bertentangan

dengan nilai-nilai Pancasila sekaligus dapat disimpulkan apabila PKI dibiarkan akan

mengganggu perkembangan iklim demokrasi di Indonesia. 

Pengaruh munculnya era reformasi pada keberadaan partai palitik

Menurut kami munculnya era reformasi setelah era masa orde baru sangat

mempengaruhi keberadaan partai politik. Dalam era reformasi ini sistem kepartaian

diubah dari era pengekangan ke sistem kepartaian sangat terbuka. Dampak dari

munculnya era reformasi ini melahirkan puluhan partai politik baru yang meramaikan

situasi politik di tanah air. Karena akan kebebasan mendirikan partai politik. Partai

politik ini sebagai suatu asosiasi yang mengaktifkan partisipasi politik rakyat,

mewakili kepentingan tertentu, memberi jalan kompromi bagi persaingan, dan

memunculkan kepemimpinan politik, telah menjadi keharusan. Apalagi fungsi partai

politik bersaing untuk memenangkan pemilu, mengagregasikan berbagai kepentingan

masyarakat, menyediakan alternatif kebijakan, dan mempersiapkan para calon

pemimpin yang akan duduk dalam pemerintahan. Partai politik yang menentukan

keberadaan sistem politik dalam suatu negara. Tapi semenjak reformasi banyak upaya

untuk pengaturan partai politik terus dilakukan, yang berarti penataan kembali

Page 9: Perkembangan politik di indonesia

legislasi partai politik dengan membentuk undang-undang partai politik yang baru

merupakan keharusan yang tidak mungkin dihindari. Maka dalam era reformasi

keberadaan partai politik sangat penting untuk menbangun negara. 

Karena pada masa Orde Baru tidak adanya penegakan terhadap kebebasan

berpolitik dan setelah Runtuhnya Rezim Orba Reformasi pasca otoritarisme Orde

Baru, telah menghidupkan kembali demokrasi. Pertumbuhan partai politik pada masa

ini tidak terhindarkan lagi sebab partai politik merupakan pilar dari demokrasi yang

harus ada didalam suatu negara modern. Masyarakat memiliki banyak pilihan untuk

memperjuangkan keinginan sosial mereka. Sebagai suatu organisasi, partai politik

secara ideal dimaksudkan untuk mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili

kepentingan tertentu, memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling

bersaing, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara absah dan

damai. 

PEMILU ORDE LAMA : 

Pada masa sesudah kemerdekaan, Indonesia menganut sistem multi partai

yang ditandai dengan hadirnya 25 partai politik. Menjelang Pemilihan Umum 1955

yang berdasarkan demokrasi liberal bahwa jumlah parpol meningkat hingga 29 parpol

dan juga terdapat peserta perorangan. 

Pada masa diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sistem kepartaian

Indonesia dilakukan penyederhanaan dengan Penpres No. 7 Tahun 1959 dan Perpres

No. 13 Tahun 1960 yang mengatur tentang pengakuan, pengawasan dan pembubaran

partai-partai. Kemudian pada tanggal 14 April 1961 diumumkan hanya 10 partai yang

mendapat pengakuan dari pemerintah, antara lain adalah sebagai berikut: PNI, NU,

PKI, PSII, PARKINDO, Partai Katholik, PERTI MURBA dan PARTINDO. Namun,

setahun sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 1960, PSI dan Masyumi dibubarkan. 

Pemilu Masa Orde Baru : 

Setelah 1971, pelaksanaan Pemilu yang periodik dan teratur mulai terlaksana.

Pemilu ketiga diselenggarakan 6 tahun lebih setelah Pemilu 1971, yakni tahun 1977,

setelah itu selalu terjadwal sekali dalam 5 tahun. Dari segi jadwal sejak itulah pemilu

teratur dilaksanakan. 

Page 10: Perkembangan politik di indonesia

Satu hal yang nyata perbedaannya dengan Pemilu-pemilu sebelumnya adalah

bahwa sejak Pemilu 1977 pesertanya jauh lebih sedikit, dua parpol dan satu Golkar.

Ini terjadi setelah sebelumnya pemerintah bersama-sama dengan DPR berusaha

menyederhanakan jumlah partai dengan membuat UU No. 3 Tahun 1975 tentang

Partai Politik dan Golkar. Kedua partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan atau

PPP dan Partai Demokrasi Indonesia atau PDI) dan satu Golongan Karya atau Golkar.

Jadi dalam 5 kali Pemilu, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 pesertanya

hanya tiga tadi. Hasilnya pun sama, Golkar selalu menjadi pemenang, sedangkan PPP

dan PDI menjadi pelengkap atau sekedar ornamen. 

Pemilu di Masa Reformasi : 

Pemilu pertama di masa reformasi hampir sama dengan pemilu pertama tahun

1955 diwarnai dengan kejutan dan keprihatinan. Pertama, kegagalan partai-partai

Islam meraih suara siginifikan. Kedua, menurunnya perolehan suara Golkar. Ketiga,

kenaikan perolehan suara PDI P. Keempat, kegagalan PAN, yang dianggap paling

reformis, ternyata hanya menduduki urutan kelima. Kekalahan PAN, mengingatkan

pada kekalahan yang dialami Partai Sosialis, pada pemilu 1955, diprediksi akan

memperoleh suara signifikan namun lain nyatanya. 

Walaupun pengesahan hasil Pemilu 1999 sempat tertunda, secara umum

proses pemilu multi partai pertama di era reformasi jauh lebih Langsung, Umum,

Bebas dan Rahasia (Luber) serta adil dan jujur dibanding masa Orde Baru. 

Partai politik merupakan organisasi politik yang dengan sengaja dibentuk oleh

sekelompok orang yang pada dasarnya memegang teguh sebuah ideologi tertentu dan

mempunyai sebuah tujuan yang memang disepakati bersama oleh orang-orang yang

membentuknya. Keberadaan Partai politik sendiri mempunyai banyak fungsi ataupun

tugas, baik mewadahi masyarakat yang ingin ikut berperan aktif dalam dinamika

perpolitikan pada suatu sistem kenegaraan maupun sebagai pembawa aspirasi

masyarakat, selain fungsinya sebagai wadah partisipasi masyarakat dan penampung

aspirasi, partai politik juga mempunyai peran penting dalam usaha memberikan

pencerdasan-percerdasan politik kepada masyarakat, fungsi percerdasan ini dirasa

paling substantife dari partai politik, hal ini didorong oleh latar belakang bangsa ini

yang bisa dibilang masih sangat ketinggalan jauh pemahaman politiknya jika

dibanding dengan negara-negara barat layaknya Belanda maupun Inggris. 

Page 11: Perkembangan politik di indonesia

Mengingat pentingnya fungsi partai politik maka menjadi hal yang menarik

pula untuk kita kawal sejauh mana tingkat efektifitas partai politik dalam menjalankan

fungsi-fungsinya, hal ini akan lebih menarik jika kita mau untuk menilik keadaan

perpolitikan di negeri ini. Sebuah kondisi yang pada awalnya hanya sebatas menarik,

namun tanpa kita sadari keadaan tersebut telah berubah menjadi hal yang wajib, wajib

untuk semua kalangan masyarakat berperan aktif dalam perpolitikan, jika dahulu

masyarakat hanya menjadi obyek politik sekarang mau tidak mau masyarakat harus

menjadi subjek politik, kondisi ini bukan tanpa sebab, sebab yang telah menjelma

dalam realitas kehidupan masyarakat. 

peran partai politik di indonesia untuk menampung generasi muda dalam

pembelajaran politik sangat kurang dikarenakan partai politik masih di kuasai atau di

pimpin para generasi tua yang sudah berpengalaman dalam percaturan perpolitikan di

indonesia sehingga kebanyakan partai politik sekarang kurang mewadahi aspirasi para

kaum muda 

Page 12: Perkembangan politik di indonesia

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA”

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

KELOMPOK : 4

NAMA KELOMPOK :

1. YULI ATIM ( KETUA KELOMPOK )

2. SRI AULYA FIRDAYANI ( SEKRETARIS )

3. IYAN ( ANGGOTA )

4. SALIADIN ( ANGGOTA )

5. L.M ASHAR ( ANGGOTA )

SMAN I RAHA

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Page 13: Perkembangan politik di indonesia

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan

karunianyalah, sehingga makalah yang berjudul “ PERKEMBANGAN POLITIK di

INDONESIA “ dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini telah melalui beberapa peninjauan, dan insya ALLAH dapat memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa

Indonesia tahun 2013/2014.

Kami selaku penyusun makalah ini, mengucapkan terimah kasih yang sebesar

besarnya kepada para pembaca yang telah berkenan membaca makalah ini, dan untuk

digunakan dalam proses belajar mengajar, khususnya untuk mengetahui Perkembangan

Politik di Indonesia saat ini.

Kami harap para pembaca dapat mengerti makalah ini, dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, baik untuk

kami penulis maupun para pembaca.

Kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik baiknya.

Kami menyadari bahwa makalah ini, masih perlu ditingkatkan mutunya. Seperti kata pepatah

“ TAK ADA TEBING YANG TAK RENTAN “ seperti makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan

Raha,28 September 2013

Penyusun

Kelompok 4

Page 14: Perkembangan politik di indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………….........……………... 1

1.1. LATAR BELAKANG……………………….......……..……... 1

1.2. TUJUAN………………………………………...........…………. 1

1.3. RUMUSAN MASALAH ……………………………..........…... 1

1.4. MANFAAT …………………………………..…….........…….... 1

BAB II. PEMBAHASAN ………………………..………...........…….... 2

2.1 DEFNISI POLITIK …………………………….…...........……... 2

2.2. DEFINISI PARTAI POLITIK ………………….….......……. 2

2.3 FUNGSI PARTAI POLITIK ………………………..................... 3

2.4. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA ………............. 3

BAB3.PENUTUP……………………………………………......…...... 5

3.1 KESIMPULAN ……………………………………….....…....... 5

3.2 SARAN…………………………………………………........….. 5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 6