PERTEMUAN KKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah kerja nyata

Citation preview

PERTEMUAN III PERBEDAAN BENJOLAN JINAK DAN KEGANASAN PAYUDARAA. Topik Diskusi / KegiatanDalam Pertemuan pertama kegiatan ini topik yang diangkat mengenai perbedaan benjolan jinak dan keganasan payudara.B. Justifikasi Kegiatan1. Latar BelakangAngka kematian yang tinggi pada keganasan payudara yang memiliki presentase 20 % dari semua jenis kanker pada wanita menempati urutan nomor 2. Kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu. Selain itu juga diperlukan pengetahuan untuk membedakan antara tumor jinak dan tumor keganasan pada payudara. Hal ini dikarenakan tingkat agresivitas dan peluang sembuh yang berbeda. Adanya pengetahuan tambahan bagi ibu-ibu di Desa Ulak Tanding, maka dapat menambah wawasan, kewaspadaan diri, dan mampu menyikapi serta mengambil langkah awal dengan menghubungi tenaga kesehatan sekitar ataupun bertanya.Berdasarkan hasil analisa data dari puskesmas dan wawancara yang dilakukan dengan bidan desa dan beberapa tokoh masyarakat, permasalahan kesehatan yang ditemukan di desa Ulak Tanding adalah tidak adanya bidan desa sejak 1,5 tahun yang lalu. Hal ini membuat warga desa menjadi acuh terhadap kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi. 2. PermasalahanBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perbedaan benjolan jinak dan keganasan payudara.

3. TujuanMeningkatkan pengetahuan masyarakat khusunya ibu-ibu mengenai perbedaan benjolan jinak dan keganasan payudara.C. PembahasanC.1. Tumor jinakTumor jinak payudara terdiri dari antara lain fibroadenoma, papilloma duktus, adenoma dan tumor jaringan ikat. Pada bahasan kali ini hanya akan diulas mengenai fibroadenoma. Fibroadenoma merupakan jenis tumor jinak pada payudara yang paling sering dijumpai. Tumor ini sering ditemukan pada wanita usia muda, bersifat mobile pada waktu dipalpasi dan berasal dari jaringan ikat serta epitelium. Secara makroskopis, fibroadenoma berbatas tegas, berlobulasi, diameter 1-4 cm, memiliki permukaan yang solid dan keras. Secara mikroskopis, dapat dijumpai campuran dari proliferasi epitel stromal dan kelenjar. C.2. Tumor ganasTumor ganas payudara (kanker payudara) merupakan kanker yang berjumlah 20% dari semua jenis kanker pada wanita (di Indonesia menduduki posisi ke-2). Kanker ini terjadi pada usia pra dan pasca menopause, menyebabkan kematian paling sering pada usia 35-55 tahun. Walaupun begitu, prognosisnya akan lebih baik jika dapat dideteksi dan ditatalaksana secara dini.Mekanisme penyebab tumor payudara antara lain: Paparan berlebihan pada estrogen dan kurangnya progesteron. Beberapa tumor memiliki reseptor estrogen dan reseptor progesteron yang berespon terhadap manipulasi hormon (mungkin maksudnya pada kondisi pemakaian kontrasepsi hormonal). Tidak ada bukti keterlibatan virus

Faktor risiko tumor payudara antara lain: durasi yang lama antara menarche dan menopause, radiasi, riwayat keluarga dan obesitas (pada obesitas terjadi peningkatan kadar estrogen, karena lemak merupakan bahan dasar pembuatan hormon steroid).

D. Kesimpulan dan SaranD.1. KesimpulanSecara makroskopis, fibroadenoma berbatas tegas, berlobulasi, diameter 1-4 cm, memiliki permukaan yang solid dan keras. Tumor ganas payudara (kanker payudara) merupakan kanker yang berjumlah 20% dari semua jenis kanker pada wanita (di Indonesia menduduki posisi ke-2). Kanker ini terjadi pada usia pra dan pasca menopause, menyebabkan kematian paling sering pada usia 35-55 tahun. Walaupun begitu, prognosisnya akan lebih baik jika dapat dideteksi dan ditatalaksana secara dini.

D.2.SaranApabila ibu-ibu sudah ada tanda-tanda tersebut maka sebaiknya menghubungi tenaga kesehatan terdekat dan harus periksa kesehatan reproduksi sebulan sekali.