22
PERTMBUHAN PENDUDUK INDONESIA LAPORAN Tugas ini disusun guna memenuhi mata kuliah Geografi Regional Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto Oleh Shima Tandya Lestari NIM 110721435066 Offering B 2011 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI DESEMBER 2013

Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

PERTMBUHAN PENDUDUK INDONESIA

LAPORAN

Tugas ini disusun guna memenuhi mata kuliah Geografi Regional Indonesia

yang dibimbing oleh Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto

Oleh

Shima Tandya Lestari

NIM 110721435066

Offering B 2011

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

DESEMBER 2013

Page 2: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berjudul „Pertumbuhan Penduduk

Indonesia‟. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah

Geografi Regional Indonesia pada program studi pendidikan geografi.

Pada kesempatan kali ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada

seluruh pihak yang telah memberikan berbagai masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini,

khususnya kepada Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto sebagai dosen pengampu mata kuliah

Geografi Regional Indonesia.

Melalui penulisan ini, saya berharap bahwa nantinya laporan tugas akhir mata kuliah

Geografi Regional Indonesia mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan baik dari segi akademis maupun bidang yang terkait. Penulis menyadari bahwa

dalam kepenulisan laporan masih terdapat kekurangan, sehingga memohon krtik dan saran

yang membangun agar tercapai kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini memberikan

manfaat bagi saya dan pihak manapun.

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Lawang, 10 Desember 2013

Shima Tandya Lestari

Page 3: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan sebagai kumpulan

manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk merupakan

salah faktor penting perkembangan sebuah negara karena tanpa penduduk negara

tidak akan terbentuk, sebab penduduk merupakan faktor penting lainnya selain dari

wilayah.

Pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain tingkat kelahiran dan urbanisasi. Kedua faktor ini yang kemudian

menjadi salah satu penyebab tidak seimbangnya laju pertumbuhan ekonomi dan sosial,

ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi apabila angka laju pertumbuhan penduduk

pada suatu wilayah tidak seimbang dengan angka laju pertumbuhan ekonomi dan

sosial pada wilayah tersebut. Selain itu, masih adanya disparitas pembangunan antara

daerah perkotaan dan perdesaan yang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya

arus migrasi dari satu wilayah yang lain.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia

selama periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. Laju

pertumbuhan penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding

periode 1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen[2], sesuai dengan hasil sensus

tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,56 juta orang. Sedangkan untuk

memenuhi kebutuhan pangan 237,56 juta orang dibutuhkan lahan produktif untuk

tanaman padi seluas 13 juta ha, namun saat ini lahan padi yang diolah seluas 7,7 ha[3],

jika pertambahan penduduk setiap tahunnya sebesar 1,49% atau bahkan melebihi,

maka dengan sendirinya akan mendatangkan masalah-masalah sosial seperti

kemiskinan, kelaparan, kekumuhan kota, berkurangnya daya dukung lahan dan

masalah-masalah sosial lainnya.

Banyak ahli telah berpendapat dengan masalah pertumbuhan penduduk ini dan

menjadi perdebatan diantara mereka sendiri. Beberapa diantara mereka ada yang

mendukung teori korelasi pertumbuhan penduduk dengan pembangunan, namun ada

Page 4: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

juga sebagian dari yang mengasumsikan bahwa ini adalah pembalikan fakta dari

kegagalan ekonomi bangsa. Teori yang paling klasik yaitu Malthus yang

mengemukakan bahwa jumlah penduduk senantiasa bertambah banyak sedangkan

pertumbuhan produksi tidaklah banyak sehingga salah satu solusi terbaik adanya

pengendalian jumlah penduduk. Malthus khawatir terhadap dampak pertumbuhan

penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun sebenarnya bisa menjadi asumsi

bahwa pertambahan penduduk bisa memicu proses industrialisasi.

Namun teori ini sangat tidak relevan apabila diterapkan pada negara-negara

berkembang dan terbelakang karena adanya perbedaan yang sangat mendasar dengan

kondisi negara-negara maju. Situasi politik yang tidak menentu, disparitas

pembangunan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya dan tingginya

pertumbuhan penduduk dianggap sebagai penghambat pembangunan ekonomi, hal

seperti ini juga terjadi di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana gambaran umum pertumbuhan penduduk di Indonesia?

2. Bagaimana Hasil Perhitungan dan analisis pertumbuhan penduduk di

Indonesia?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di

Indonesia?

4. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan

penduduk di Indonesia?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui gambaran umum pertumbuhan penduduk di indonesia

2. Untuk mengetahui hasil perhitungan dan analisis pertumbuhan penduduk di

indonesia

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

di indonesia

4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat

pertumbuhan penduduk di indonesia

Page 5: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERTUMBUHAN PENDUDUK

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia

adalah sebesar 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan

118.048.783 perempuan. Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau

Jawa yaitu sebesar 58 persen, yang diikuti oleh Pu¬lau Sumatera sebesar 21 persen.

Selanjutnya untuk pulau-pulau/kelompok kepulauan lain berturut-turut adalah sebagai

berikut: Sulawesi sebesar 7 persen; Kalimantan sebesar 6 persen; Bali dan Nusa

Tenggara sebesar 6 persen; dan Maluku dan Papua sebesar 3 persen.

Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas

yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjum¬lah 43.021.826 orang,

37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara

merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Jawa, yaitu sebanyak

12.985.075 orang.

Penduduk Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Ketika pemerintah Hindia

Belanda mengadakan sensus penduduk tahun 1930 penduduk nusantara adalah 60,7

juta jiwa. Pada tahun 1961, ketika sensus penduduk pertama setelah Indonesia

merdeka, jumlah penduduk sebanyak 97,1 juta jiwa. Pada tahun 1971 penduduk

Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980 sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990

sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010

sebanyak 237,6 juta jiwa.

Pertumbuhan Penduduk Indonesia berdasarkan Jenis Kelamin

Page 6: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

Dengan luas wilayah Indonesia yang sekitar 1.910.931 km2, maka rata-rata tingkat

kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Provinsi yang

paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar

14.440 orang per km2. Sementara itu, provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan

penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km2.

Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh

lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi

273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata

per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan

Page 7: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia

bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-

2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun. Turunnya

laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun

penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude

Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi

menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death

Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.

Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang

tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau

Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan

Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di

Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4

persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau

lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen,

Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama. Selain

pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan

alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut

juga menentukan distribusi penduduk

Jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju

pertumbuhan yang sangat beragam pula. Bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan

Page 8: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di beberapa provinsi

ada yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam (data tidak ditampilkan).

Sebagai contoh, provinsi-provinsi yang laju pertumbuhan penduduknya turun tajam

minimal sebesar 0,50 persen dibandingkan periode sebelumnya (1990-2000) adalah

Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi

Tengah, Gorontalo dan Papua. Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik

pesat minimal sebesar 0,40 persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung,

Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Maluku Utara.

Tabel 3.2. memperlihatkan dua provinsi dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk

minus yaitu, Nanggroe Aceh Darussalam dan DKI Jakarta. Kondisi ini kemungkinan

akibat dari asumsi migrasi yang digunakan, yaitu pola migrasi menurut umur selama

periode proyeksi dianggap sama dengan pola migrasi periode 1995-2000, terutama

untuk provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pola net migrasi provinsi ini pada periode

1995-2000 adalah minus di atas 10 persen, jauh lebih tinggi dari provinsi-provinsi

pengirim migran lainnya.

Page 9: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

B. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA

no provinsi

jumlah penduduk pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000

% kategori 1990 2000 2010 pn/po log pn/po log e n log e

log(pn/po):

N log e

1 aceh 3.416 3.929 4.494 1,15 0,06 0,43 4,34 0,01 1,40 sedang

2 sumatera utara 10.256 11.643 12.982 1,14 0,06 0,43 4,34 0,01 1,27 sedang

3 sumatera barat 4.000 4.249 4.847 1,06 0,03 0,43 4,34 0,01 0,60 rendah

4 riau 3.304 3.908 5.538 1,18 0,07 0,43 4,34 0,02 1,68 sedang

5 kepulauan riau 1.040 1.679 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

6 jambi 2.021 2.407 3.092 1,19 0,08 0,43 4,34 0,02 1,75 sedang

7 sumatera selatan 6.313 6.211 7.450 0,98 0,01 0,43 4,34 0,00 0,16 rendah

8

kepulauan bangka

belitung 900 1.223 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

9 bengkulu 1.179 1.456 1.716 1,23 0,09 0,43 4,34 0,02 2,11 Tinggi

10 lampung 6.018 6.731 7.608 1,12 0,05 0,43 4,34 0,01 1,12 sedang

11 DKI jakarta 8.259 8.361 9.608 1,01 0,01 0,43 4,34 0,00 0,12 rendah

12 jawa barat 35.384 35.724 43.054 1,01 0,00 0,43 4,34 0,00 0,10 rendah

13 banten 8.098 10.632 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

14 jawa tengah 28.521 31.223 32.383 1,09 0,04 0,43 4,34 0,01 0,91 rendah

15 DI yogjakarta 2.913 3.121 3.458 1,07 0,03 0,43 4,34 0,01 0,69 rendah

16 Jawa timur 32.504 34.766 37.477 1,07 0,03 0,43 4,34 0,01 0,67 rendah

Page 10: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

17 Bali 2.778 3.150 3.891 1,13 0,05 0,43 4,34 0,01 1,26 sedang

18 nusa tenggara barat 3.370 4.009 4.500 1,19 0,08 0,43 4,34 0,02 1,74 sedang

19 nusa tenggara timur 3.269 3.823 4.684 1,17 0,07 0,43 4,34 0,02 1,57 sedang

20 kalimantan barat 3.229 4.016 4.396 1,24 0,09 0,43 4,34 0,02 2,18 Tinggi

21 kalimantan tengah 1.397 1.856 2.212 1,33 0,12 0,43 4,34 0,03 2,84 Tinggi

22 kalimantan selatan 2.598 2.984 3.627 1,15 0,06 0,43 4,34 0,01 1,39 sedang

23 kalimantan timur 1.877 2.452 3.553 1,31 0,12 0,43 4,34 0,03 2,67 Tinggi

24 sulawesi utara 2.478 2.001 2.271 0,81 0,09 0,43 4,34 0,02 2,14 rendah

25 gorontalo 834 1.040 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

26 sulawesi tengah 1.711 2.176 2.635 1,27 0,10 0,43 4,34 0,02 2,40 Tinggi

27 sulawesi selatan 6.982 7.159 8.035 1,03 0,01 0,43 4,34 0,00 0,25 rendah

28 sulawesi barat 892 1.159 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

29 sulawesi tenggara 1.350 1.820 2.233 1,35 0,13 0,43 4,34 0,03 2,99 Tinggi

30 maluku 1.858 1.166 1.534 0,63 0,20 0,43 4,34 0,05 4,66 rendah

31 maluku utara 815 1.038 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

32 papua 1.649 1.684 2.833 1,02 0,01 0,43 4,34 0,00 0,21 rendah

33 papua barat 530 760 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

34 timur timur 748 0,43 4,34 0,00 0,00 rendah

indonesia

Page 11: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

no provinsi

jumlah penduduk pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010

% kategori 1990 2000 2010 pn/po log pn/po

log e

n log e log(pn/po): N

log e

1 aceh 3.416 3.929 4.494 1,14 0,06 0,43 4,34 0,01 1,344 sedang

2 sumatera utara 10.256 11.643 12.982 1,12 0,05 0,43 4,34 0,01 1,089 sedang

3 sumatera barat 4.000 4.249 4.847 1,14 0,06 0,43 4,34 0,01 1,318 sedang

4 riau 3.304 3.908 5.538 1,42 0,15 0,43 4,34 0,03 3,487 Tinggi

5 kepulauan riau 1.040 1.679 1,61 0,21 0,43 4,34 0,05 4,789 Tinggi

6 jambi 2.021 2.407 3.092 1,28 0,11 0,43 4,34 0,03 2,505 Tinggi

7 sumatera selatan 6.313 6.211 7.450 1,20 0,08 0,43 4,34 0,02 1,820 sedang

8 kepulauan bangka belitung 900 1.223 1,36 0,13 0,43 4,34 0,03 3,069 Tinggi

9 bengkulu 1.179 1.456 1.716 1,18 0,07 0,43 4,34 0,02 1,644 sedang

10 lampung 6.018 6.731 7.608 1,13 0,05 0,43 4,34 0,01 1,226 sedang

11 DKI jakarta 8.259 8.361 9.608 1,15 0,06 0,43 4,34 0,01 1,390 sedang

12 jawa barat 35.384 35.724 43.054 1,21 0,08 0,43 4,34 0,02 1,866 sedang

13 banten 8.098 10.632 1,31 0,12 0,43 4,34 0,03 2,722 Tinggi

14 jawa tengah 28.521 31.223 32.383 1,04 0,02 0,43 4,34 0,00 0,365 rendah

15 DI yogjakarta 2.913 3.121 3.458 1,11 0,04 0,43 4,34 0,01 1,024 sedang

16 Jawa timur 32.504 34.766 37.477 1,08 0,03 0,43 4,34 0,01 0,751 rendah

17 Bali 2.778 3.150 3.891 1,24 0,09 0,43 4,34 0,02 2,112 Tinggi

18 nusa tenggara barat 3.370 4.009 4.500 1,12 0,05 0,43 4,34 0,01 1,157 sedang

19 nusa tenggara timur 3.269 3.823 4.684 1,23 0,09 0,43 4,34 0,02 2,030 Tinggi

20 kalimantan barat 3.229 4.016 4.396 1,09 0,04 0,43 4,34 0,01 0,903 rendah

21 kalimantan tengah 1.397 1.856 2.212 1,19 0,08 0,43 4,34 0,02 1,758 sedang

22 kalimantan selatan 2.598 2.984 3.627 1,22 0,08 0,43 4,34 0,02 1,950 sedang

23 kalimantan timur 1.877 2.452 3.553 1,45 0,16 0,43 4,34 0,04 3,710 Tinggi

24 sulawesi utara 2.478 2.001 2.271 1,13 0,05 0,43 4,34 0,01 1,264 sedang

25 gorontalo 834 1.040 1,25 0,10 0,43 4,34 0,02 2,215 Tinggi

Page 12: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

26 sulawesi tengah 1.711 2.176 2.635 1,21 0,08 0,43 4,34 0,02 1,914 sedang

27 sulawesi selatan 6.982 7.159 8.035 1,12 0,05 0,43 4,34 0,01 1,154 sedang

28 sulawesi barat 892 1.159 1,30 0,11 0,43 4,34 0,03 2,620 Tinggi

29 sulawesi tenggara 1.350 1.820 2.233 1,23 0,09 0,43 4,34 0,02 2,041 Tinggi

30 maluku 1.858 1.166 1.534 1,31 0,12 0,43 4,34 0,03 2,737 Tinggi

31 maluku utara 815 1.038 1,27 0,11 0,43 4,34 0,02 2,418 Tinggi

32 papua 1.649 1.684 2.833 1,68 0,23 0,43 4,34 0,05 5,202 Tinggi

33 papua barat 530 760 1,44 0,16 0,43 4,34 0,04 3,615 Tinggi

34 timur timur

Page 13: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA

GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2000-2010

1,4 1,3

0,6

1,7

0,0

1,8

-0,2 0,0

2,1

1,1

0,1 0,1 0,0

0,9 0,7 0,7 1,3

1,7 1,6 2,2

2,8

1,4

2,7

-2,1

0,0

2,4

0,3 0,0

3,0

-4,7

0,0 0,2 0,0 0,0

-6,0

-5,0

-4,0

-3,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

aceh

sum

ater

a u

tara

sum

ater

a b

arat

riau

kep

ulau

an r

iau

jam

bi

sum

ater

a se

lata

n

kep

ulau

an b

angk

a…

ben

gku

lu

lam

pu

ng

DKI

jaka

rta

jaw

a b

arat

ban

ten

jaw

a te

nga

h

DI y

ogj

akar

ta

Jaw

a ti

mu

r

Bal

i

nu

sa t

engg

ara

bar

at

nu

sa t

engg

ara

tim

ur

kalim

anta

n b

arat

kalim

anta

n t

enga

h

kalim

anta

n s

elat

an

kalim

anta

n t

imu

r

sula

wes

i uta

ra

goro

nta

lo

sula

wes

i te

nga

h

sula

wes

i sel

atan

sula

wes

i bar

at

sula

wes

i te

ngg

ara

mal

uku

mal

uku

uta

ra

pap

ua

pap

ua

bar

at

tim

ur

tim

ur

GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA TAHUN 1990-2000

Series1

Page 14: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

Perhitungan pertumbuhan penduduk diperoleh dari perhitungan data penduduk selama tiga tahun yakni pada tahun 1990, 2000,

2010 dari masing-masing propinsi yang ada di Indonesia. Data tersebut diperoleh dari statistic Indonesia yang nantinya akan

diprosentasekan menjadi kategori pertumbuhan yang rendah, sedang, ataupun tinggi. hasil pengklasifikasian tersebut akan didapatkan

data berdasarkan klasifikasi propinsi yang dapat dianalisis bagaimana tingkat pertumbuhan dari masing-masing propinsi untuk tiap

tahunnya. Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2000-2010, jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000

mengalami perbedaan, hal ini terlihat pada provinsi yang dulunya masuk kategori tingkat pertumbuhannya rendah ada yang masuk

dalam kategori tinggi dan sedang. Miasalnya saja provinsi jawa barat pada sensus yahun 1990-2000 masuk dalam kategori rendah

sedangkan pada sensus penduduk tahun 2000-2010 masuk kategori sedang tetapi untuk Aceh mengalami penurunan pada sensus 1990-

2000 masuk dalam kategori tinggi, tetapi pada sensus 2000-2010 masuk kategori rendah.

Page 15: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK

INDONESIA

Seperti yang sering kita temui sekarang banyak sekali angkutan kota yang ramai sehingga

kita susah untuk mendapatkan kendaraan umum. contoh seperti di stasiun , terminal , bandara

, pelabuhan dimana-mana ramai. tanpa kita sadari itu disebabkan oleh pertumbuhan

penduduk yang begitu cepat, sehingga terjadi penumpukan penumpang di setiap angkutan

umum. ada 3 faktor utama penyebab pertumbuhan penduduk begitu cepat yaitu :

a. kelahiran (fertilitas)

1. Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun

tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk

melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :

a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )

Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000

penduduk.

b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )

Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49

atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.

c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )

Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan

tahun tertentu.

d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific

Fertility Rates Rates)

Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh

wanita pada umur dan tahun tertentu.

2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif

Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang

perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas

kumulatif adalah :

a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)

adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk

yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :

Page 16: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa

reproduksinya.

tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.

b. Gross Reproduction Rates (GRR)

adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang

masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal

sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

c. Net Reproduction Rates (NRR)

adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr)

dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum

mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk

:

1. Faktor Demografi, antara lain :

Struktur umur

Struktur perkawinan

Umur kawin pertama

Paritas

Disrupsi perkawinan

Proporsi yang kawin

2. Faktor Non Demografi, antara lain :

Keadaan ekonomi penduduk

Tingkat pendidikan

Perbaikan status perempuan

Urbanisasi dan industrialisasi

b. kematian (mortalitas)

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :

1. Crude Death Rate (CDR)

Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada

pertengahan tahun.

2. Age Specific Death Rate (ASDR)

Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur

tertentu.

Page 17: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

3. Infant Mortality Rate (IMR)

Adalah tingkat kematian bayi

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :

1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan

2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda

3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan

4. Perbedaan jenis kelamin

5. Penduduk dengan perbedaan status kawin

c. perpindahan (migrasi)

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah

Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari

suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :

Faktor individu

Faktor yang terdapat di daerah asal

Faktor yang terdapat di daerah tujuan

Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :

1. Kekuatan Sentripetal

Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :

Terikat tanah warisan

Menunggu orang tua yang sudah lanjut

Kegotong royongan yang baik

Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

2. Kekuatan Sentrifugal

Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal,

misalnya :

Terbatasnya pasaran kerja

Terbatasnya fasilitas pendidikan.

faktor lain yang mempengaruhi cepatnya pertumbuhan penduduk di indonesia adalah

keyakinan masyarakat yaitu bahwa banyak anak , banyak rezeki.

Page 18: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

“Anak itu rejeki, itu betul. Tapi di satu sisi lain, anak itu juga amanah, tanggung

jawab. Jadi kalau kita tidak bisa mendidik dengan baik, itu suatu kesalahan besar bagi orang

tua,”

Jadi jumlah yang lahir jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya, angka

pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk ini dapat

mengacaukan pembangunan ekonomi dan mengganggu kesejahteraan keluarga. Pendapatan

masih rendah, sementara banyak anak yang harus diurus. Kualitas anak tidak terjamin

sehingga sulit keluar dari perangkap kemiskinan.

faktor lain berikutnya adalah :

Karena gagalnya pemerintah dalam menkampanyekan KB (keluarga berencana)

Kendala program KB adalah otonomi daerah yang mengakibatkan keterputusan

koordinasi dan implementasi program secara luas. Tidak semua daerah mempunyai struktur

yang khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan itu fungsi petugas penyuluh lapangan KB

(PLKB) juga tergerus karena kurang dukungan. Padahal PLKB penting untuk mengedukasi

dan memberikan konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan keluarga dengan baik

dan rasional.

masalah sosial akibat kepadatan penduduk :

terjadinya kerawanan sosial.

lunturnya nilai-nilai sosial.

kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, dan

keamanan.

masalah lingkungan fisik akibat kepadatan penduduk :

kerusakan hutan.

terjadinya pencemaran lingkungan.

kekeringan pada musim kemarau.

semakin sempitnya lahan pertanian,

timbulnya banjir pada musim penghujan.

D. UPAYA DALAM MENANGGULANGI PERTUMBUHAN PENDUDUK

INDONESIA

Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:

Page 19: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah

penduduk,yaitu:

a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara

memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat

kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.

Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai

berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan

tentang batas usia nikah.

c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk

antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga

Berencana.

b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga

keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.

c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9

tahun.

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana

mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga

berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan

katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini.

Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako,

Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk

tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):

1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)

2. India (1.103.600.000 jiwa)

3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)

4. Indonesia (241.973.879 jiwa)

5. Brasil (186.112.794 jiwa)

Page 20: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

6. Pakistan (162.419.946 jiwa)

7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)

8. Rusia (143.420.309 jiwa)

9. Nigeria (128.771.988 jiwa)

10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Page 21: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dengan pembahasan yang telah dilakukan tersebut di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia cukup tinggi sehingga

perlu didukung dengan sistem ketahanan pangan yang baik untuk mencegah

terjadinya masalah-masalah sosial;

2. Data-data statistik yang telah diungkapkan menggambarkan bahwa sistem

ketahanan pangan Indonesia sangat tidak mendukung terjadinya pertumbuhan

penduduk yang berlebihan;

3. Food Trap seperti yang diungkapkan oleh Malthus mungkin akan terjadi di

Indonesia apabila kebijakan pembangunan kependudukan yang dilaksanakan oleh

pemerintah tidak dibarengi dengan kebijakan ketahanan pangan yang baik;

4. Apabila kita merujuk pada teori yang diungkapkan oleh Marx bahwa pertumbuhan

penduduk tidak berhubungan langsung ketahanan pangan akan tetapi secara langsung

berpengaruh pada penyediaan lapangan kerja, untuk keadaan Indonesia sekarang teori

dari Marx maupun Malthus tidak dapat disalahkan kedua-duanya akan tetapi apa yang

telah digambarkan oleh mereka sebenarnya dalam waktu yang tidak terlalu lama akan

terjadi di Indonesia.

B. SARAN

Pemerintah telah membuat sebuah kebijakan dan usaha cara penanggulan diantaranya:

mencananngkan KB, menetapkan UU perkawinan, dan membatasi Tunjangan PNS/

ABRI. Adapun usaha pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu:

meningkatkan pelayanan kesehatan, mempermudah dan peningkatan dibidang

pendidikan, dan meningkatkan wajib belajar 9 tahun.

Page 22: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1990-2010

DAFTAR RUJUKAN

http://birokrasi.kompasiana.com/2012/10/24/pertumbuhan-penduduk-dan-ketahanan-pangan-

503892.html

http://nevindaelwa.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html