Author
lucky-maharani-safitri
View
1.630
Download
1
Embed Size (px)
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiIrsyad Ahmadi HidayatLailatul KhamidahLaily Nur AzizahLucky Maharani SafitriM Abdul Hafizh Khoiri
Isu Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan Kualitas HidupJumlah penduduk dunia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 6.8 miliar orang. PBB memproyeksikan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 9.2 miliar pada tahun 2050. Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta orang tiap tahunnya. Hampir semua pertambahan penduduk neto ini -97%- terjadi di negara-negara berkembang.Pertanyaan yang benar-benar penting mengenai pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut:Bagaimana situasi kependudukan kontemporer di banyak negara berkembang dapat menunjang atau sebaliknya justru menghambat peluang mereka dalam mewujudkan tujuan pembangunan, bukan hanya bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi masa depan?Bagimana dampak pembangunan terhadap pertumbuhan penduduk?
Beberapa isu besar berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan dasar itu adalah sebagai berikut :Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperbaiki taraf hidup penduduknya dengan tingkat pertumbuhan penduduknya, baik sekarang maupun proyeksinya untuk masa mendatang ? Sejauh mana peningkatan penduduk yang cepat akan mempersulit upaya menyediakan pelayanan sosial penting yang mencakup perumahan, transportasi, sanitasi, dan keamanan ?Bagaimana negara-negara berkembang mampu menanggulangi pertambahan jumlah tenaga kerja yang sedemikian cepat dalam beberapa dasawarsa mendatang ? Apakah akan tersedia banyak kesempatan kerja atau sebaliknya tingkat pengangguran akan melambung tinggi ?Apa saja implikasi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi terhadap peluang orang-orang miskin dunia untuk mengatasi penderitaan yang mereka alami dalam kemiskinan absolut ? Apakah pasokan dan distribusi makanan dunia tidak hanya akan mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang diperkirakan semakin bertambah banyak dalam dasawarsa mendatang, tetapi juga memperbaiki tingkat asupan nutrisi sesuai dengan kadar yang dibutuhkan manusia ?
Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan mereka agar setiap orang dapat memiliki akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar ?Adakah hubungan antara kemiskinan dan jumlah anggota keluarga ?Apakah upaya gigih untuk meningkatkan kemakmuran di kalangan orang kaya telah lebih merusak lingkungan hidup global dan mencederai peningkatan taraf hidup orang-orang miskin dibandingkan dengan peningkatan absolut jumlah orang-orang papa ini ?
Pertumbuhan Penduduk : di Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa DepanPertumbuhan Penduduk Dunia Sepanjang SejarahSelama lebih dari dua juta tahun keberadaan manusia di bumi, jumlah total penduduk dunia pada waktu itu masih sangat terbatas. Takala manusia mulai membudidayakan bahan pangan melalui pertanian menetap sekitar 12.000 tahun yang lampau, jumlah total penduduk dunia diperkirakan tidak lebih dari 5 juta jiwa dan meningkat setiap tahunnya.
Tabel 6.1 Perkiraan Pertumbuhan Penduduk DuniaTahunPerkiraan jumlah penduduk (jutaan)Perkiraan kenaikan per tahun dalam periode Antara (%)Masa Penggandaan (tahun)10.000 S.M.5-1 M.2500,041.73316505450,041.73317507280,2923918009060,4515418501.1710,5313019001.6080,6510619502.5760,917619703.6982,093319804.4481,763919905.2921,734020006.0901,484720106.8921,22572050 ( angka proyeksi)9.0360,675103
Laju pertumbuhan penduduk dunia sedikit mereda, namun tetap berada pada tingkat yang relatif sangat tinggi bila dilihat dari data-data historisnya yaitu sekitar 1,3 persen per tahun. Akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di afrika masih sangat tinggi yaitu 2,4 persen pertahunKaitan antara presentase angka kenaikan laju pertumbuhan penduduk per tahun dan kurun waktu yang diperlukan angka itu untuk untuk tumbuh menjadi dua kali lipa, atau doubling time
Tabel 6.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Dunia dan Masa PenggandaanPeriode Perkiraan Laju Pertumbuhan (%)Masa Penggandaan (tahun)Awal kemunculan manusia dalam catatan sejarah0,00236.0001650-17500,32401850-19000,61151930-19501,0721960-19802,331Sekarang 1,358
Struktur Penduduk Dunia
Sebaran Per Wilayah Geografis Lebih dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di negara-negara berkembang dan kurang dari seperempat jumlah itu hidup di negara yang perekonomiannya maju. Peraga 6.2 menunjukkan distribusi regional penduduk dunia pada tahun 2010 dan angka proyeksinya pada tahun 2050.Berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk yang ada sekarang di berbagai kawasan di dunia (angka pertumbuhan penduduk yang ada di negara-negara berkembang jauh lebih tinggi), maka diperkirakan bahwa distribusi regional (menurut wilayah geografisnya) penduduk dunia akan mengalami perubahan yang tidak terelakkan menjelang tahun 2050 mendatang.
Peraga 6.2 distribusi penduduk menurut wilayah, 2010 dan 2050
Tren tingkat kelahiran dan kematianSecara kuantitatif, tingkat pertambahan penduduk dihitung atas dasar presentase kenaikan relatif (atau presentase penurunan, yakni dalam kasus pertambahan penduduk yang negatif) dari jumlah jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari pertambahan alami dan migrasi internasional neto.Perbedaan laju pertumbuhan penduduk di negara-negara maju dan di negara-negara berkembang hanya dapat dijelaskan atas dasar kenyataan bahwa tingkat kelahiran (fertilitas) di berbagai negara berkembang umumnya jauh lebih tinggi dari pada yg ada di negara-negara maju. Disamping itu, tingkat kematian (mortalitas) di negara-negara Dunia ketiga ini jauh lebih tinggi.
Struktur Usia dan Beban Ketergantungan Pada tahun 2002, sebanyak 46 persen penduduk Ethiophia, 44 persen dari penduduk Nigeria, dan 41 persen dari penduduk Pakistan berusia dibawah 15 tahun.Di negara-negara yang memiliki struktur usia seperti itu, rasio ketergantungan pemuda (youth dependency ratio)-yakni, perbandingan antara pemuda dibawah 15 tahun yang tentunya belum memiliki pendapatan sendiri, dengan orang2 dewasayang aktif atau produktif secara ekonomis berusia 15 hingga 64 tahun- sangat tinggi.Hal itu berarti angkatan kerja di negara2 berkembang harus menanggung beban hidup anak2 mereka yang besarnya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan angkatan kerja di negara maju.
Momentum Pertumbuhan Penduduk yang TersembunyiDua alasan yang melatar belakangi keberadaan daya gerak tersembunyi ini :Pertama,tingkat kelahiran itu sendiri tidak mungkin diturunkan dalam waktu singkat. Kedua atas adanya momentum yang tersembunyi tersebut erat sekali kaitannya dengan struktur usia penduduk di negara-negara berkembang.
Transisi DemografisTransisi demografis adalah proses penurunan bertahap tingkat pertumbuhan penduduk, dari tahap pertumbuhan yang hampir stagnan, yang ditandai dengan tingkat kelahiran dan kematian tinggi, kemudian melalui tahap pertumbuhan penduduk yang berlangsung cepat dengan tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah, setelah itu memasuki tahap pertumbuhan rendah dan stabil di mana tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Transisi Demografis di Eropa Barat
Grafik di atas menunjukkan pertumbuhan penduduk di negara negara berkembangkontemporer yang memiliki 2 pola. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya cenderung tinggi jika dibanding dengan Negara maju. Hal ini karena perempuan di Negara berkembang cenderung menikah di usia muda. Akibatnya lebih banyak jumlah keluarga yang memiliki usia subur yang lebih lama. Pada tahun 1950-an sampai 1960-an, tahap kedua transisi demografis telah terjadi di hampir semua Negara berkembang. Penerapan teknologi dan berkembangnya kesehatan masyarakat turut menyababkan penurunan tingkat kematian. Tahap kedua ini dicirikan dengan tingkat pertumbuhan penduduk mencapai lebih dari 2% per tahun di kebanyakan Negara berkembang. Pada tahap ketiga, ada terdapat 2 pola transisi demografis di Negara berkembang.
Transisi Demografis di Eropa Barat
Dalam kasus A penerapan teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat modern bersamaan dengan peningkatan taraf hidup berlangsung cepat dan terdistribusi merata telah mengakibatkan penurunan tingkat kematian menjadi hanya 10 per 1.000 penduduk dan tingkat kelahiran juga menurun. Beberapa Negara yang ada di kasus A ini contohnya Taiwan, Kosta Rica, Kuba, Cile dan Sri lanka.Akan tetapi di sebagian Negara berkembang ada yang mengalami kasus B. Setelah mengalami periode tingkat kematian yang cepat, tingkat kematian tidak bisa turun lebih jauh lagi. Sebagian besar erjadi karena Negara tersebut terus mengalami kemiskinan absolut, rendahnya taraf hidup dan akibat dari AIDS. Negara Negara dalam kasus ini meliputi banyak Negara di Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah, masih berada di tahap 2 transisi demografis mereka. Sekalipun fertilitas cenderung menuru, tingkatkelahiran masih tetap sangat tinggi di negara negara ini.Oleh sebab itu muncul pertanyaan. Kapan dan dalam kondisi apa negara negara berkembang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami penurunan tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk yang lebih lambat ?Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan merujuk pada model perangkap populasi Malthus serta model mikroekonomi neoklasik kontemporer dan sangat berpengaruh yaitu teori fertilitas rumah tangga.
Penyebab Tingginya Fertilitas di Negara Berkembang : Model Malthus dan Rumah TanggaPerangkap populasi MalthusTingkat amang batas populasi yang di antisipasi oleh Thomas Malthus (1766-1834) di mana pertambahan penduduk akan berhenti dengan sendirinya ketika sumber daya penopang hidup yang meningkat menurut deret hitung tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya meningkat menurut deret ukur.
Perangkap Populasi Malthus
Secara diagramatis Teori Malthus dapat digambarkan dengan membandingkan bentuk dan posisi kurva yang mewakili tingkat pertumbuhan penduduk dan tingkat pertumbuhan pendapatan agregat apabila kedua kurva ini diplotkan terhadap tingkat pendapatan.Pada sumbu vertikal, kita memplot perubahan persentase numerik baik positif maupun negatif, dalam dua variabel yang dipertimbangkan (total penduduk dan pendapatan agregat). Pada sumbu horizontal ditempatkan tingkat pendapatan per kapita.
Kritik Terhadap Model MalthusPertama, model ini mengabaikan dampak luar biasa dari kemajuan teknologi sebagai kekuatan pengimbang yang menghambat laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Kedua, perangkap populasi Malthus berfokus pada asumsi model itu sendiri bahwa tingkat pertambahan penduduk suatu Negara berkaitan secara langsung dengan tingkat pendapatan perkapita Negara itu.Alasan Teori Malthus dan neo-Malthus sangat terbatas jika diterapkan di Negara-negara berkembang masa kini karena beberapa alasan berikut:Tidak cukup memperhitungkan peran dan dampak kemajuan teknologiDidasarkan atas hipotesis tentang hubungan makro antara pertumbuhan penduduk dan tingkat pendapatan per kapita, yang tidak dapat dibuktikan secara empiris dalam era modern.Fokus pada variable yang salah.
Teori Mikroekonomi fertilitas Rumah TanggaTeori yang menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki biaya dan manfaat yang menentukan ukuran keluarga yang diinginkan. Teori ini Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang) lain. Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan). Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan pendapatan. Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga relative (biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.
Secara matematis, hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumusCd =f(Y, Pc, Px, tx), x = 1,, nKet:Cd=permintaan akan anakY = pendapatan RT artinya, makin tinggi pendapatan, maka permintaan akan anak meningkatPc= harga neto anak artinya, makin tinggi biaya pemeliharaan anak, permintaan akan anak menurunPx= harga barang lain artinya, makin tinggi harga barang-barang lain, permintaan akan anak meningkattxis preferensi terhadap barang lain artinya, makin tinggi preferensi untuk barang-barang lain, permintaan akan anak menurun
Permintaan akan Anak di Negara BerkembangDi Negara-negara miskin, anak-anak dipandapang sebagian sebagai barang investasi ekonomi, dalam arti bahwa anak- anak ini nantinya diharapkan memberikan hasil dalam bentuk pekerja anak dan sebagai tempat menggantungkan kehidupan di usia tua. Sejumlah bukti empiris sejumlah studi statistik berspektrum luas di Negara-negara berkembang telah menunjukan adanya dukungan terhadap teori ekonomi fertilitas.Implikasi terhadap pembangunan dan FertilitasSemua yang telah diperbincangkan sejauh ini dapat diikhtisarkan dengan menyatakan bahwa efek kemajuan sosial dan ekonomi dari menurunkan tingkat fertilitas di negara-negara berkembang akan yang sangat besarketika mayoritas penduduk dan khususnya orang-orang yang sangat miskin sama-sama memperoleh manfaatnya. Secara khusus, angka kelahiran di kalangan kaum sangat miskin kemungkinan besar akan menurun apabila perubahan sosio-ekonomi yang berikut dapat diwujudkan :Peningkatan pendidikan serta perubahan peran dan status perempuan.Peningkatan kesempatan kerja diluar sektor pertanian bagi perempuan.Kenaikan tingkat pendapatan keluargaPengurangan tingkat kematian anak.Pengembangan sistem tunjangan bagi para lansia dan sistem jaminan sosial lainnya.Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.
Konsekuensi Fertilitas yang Tinggi : Beberapa Perbedaan PandanganAda beberapa perspektif yang saling bertentangan. Berikut ini adalah beberapa argumen utama yang mendukung dan menentang gagasan bahwa konsekuensi dari pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menimbulkan berbagai masalah pembangunan yang serius.Bukan Masalah yang Sesungguhnya.Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya.
Bukan Masalah yang SesungguhnyaKita bisa mengidentifikasi tiga argumen umum dari orang-orang yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk tidak menjadi masalah:Masalahnya bukan pertumbuhan penduduk tetapi pada sejumlah isu lainnya.Pertumbuhan penduduk adalah isu palsu yang sengaja diciptakan oleh badan dan lembaga internasional yang didominasi negara-negara kaya agar negara berkembang tetap berada dalam kondisi ketergantunganBagi banyak negara berkembang dan wilayah berkembang, pertumbuhan penduduk justru merupakan keadaan yang diinginkan.Isu-isu lainnya : Banyak pengamat dari negara kaya dan miskin menyatakan bahwa masalah sebenarnya bukan pada pertumbuhan penduduk, tetapi salah satu atau keempat hal berikut :Keterbelakangan.Menipisnya Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lingkungan Hidup.Distribusi Penduduk.Penempatan Perempuan pada Kedudukan yang Lebih Rendah.Isu palsu yang sengaja direkayasaFenomena yang diinginkan
Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnyaArgumen keempat mendukung perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk karena konsekuensi negatifnya. umumnya didasarkan pada tiga argumentasi berikut.Argumentasi garis keras : kependudukan dan krisis global.Argumentasi teoritis : siklus populasi kemiskinan dan perlunya progaram keluarga berencana.Argumentasi empiris lainnya : tujuh konsekuensi negatif pertumbuhan pendudukPertumbuhan ekonomi.Kemiskinan dan ketimpangan.Pendidikan.Kesehatan.Pangan.Lingkungan hidup.Migrasi internasional.
Tujuan dan Sasaran: Menuju Sebuah Konsensus3 argumen bertentangan yang merupakan komponen penting dari konsensus:Pertumbuhan penduduk bukanlah penyebab utama rendahnya taraf hidup, ketimpangan ekstrem, atau terbatasnya kebebasan memilih yang terjadi di banyak negara berkembang.Masalah kependudukan bukan sekedar persoalan angka-angka tetapi menyangkut kualitas hidup dan kesejahteraan material.Pertumbuhan penduduk yang cepat memang memberatkan masalah-masalah keterbelakangan dan menambah suram prospek pembangunan yang berhasil.Berdasarkan tujuan dan sasaran berikut mungkin dapat dimasukkan dalam setiap pendekatan realistis terhadap isu pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang.Sasaran utama seharusnya tidak hanya berfokus pada variabel penduduk.Perlu adanya motivasi yang ditimbulkan oleh pembangunan.Negara-negara maju seharusnya membantu negara-negara berkembang dalam upaya mencapai sasaran menurunkan fertilitas dan mortalitas.
Beberapa pendekatan kebijakanKebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara berkembang untuk mempengaruhi, barangkali bahkan mengendalikan, pertumbuhan dan distribusi penduduk merekaKebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju di negara mereka sendiri untuk mengurangi konsumsi berlebihan sumberdaya dunia yang terbatas dan mendorong adanya distribusi manfaat kemajuan ekonomi global secara lebih adilKebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju dan lembaga-lembaga bantuan internasional untuk membantu negara-negara berkembang mencapai sasaran kependudukan mereka
Apa yang dapat dilakukan negara berkembangMembujuk penduduknya untuk memiliki keluarga yang lebih kecil melalui media massa dan proses pendidikanMeningkatkan program-program keluarga berencanaMemanipulasi insentif (penguatan) dan desintetif (pelemahan) ekonomiMemaksa warga negaranya untuk memiliki keluarga lebih kecil melalui perundang-udangan dan dendaMeningkatkan status sosial dan ekonomi perempuanApa yang dilakukan negara majuMenyederhanakan kebiasaan gaya hidup konsumtifMeliberalisasi persyaratan hukum yang memungkinkan terjadinya imigrasi internasional orang-orang miskin tidak terampil
Bagaimana negara maju dapat membantu negara berkembangPeluasan bantuan keuangan publik dan swastaPeningkatan hubungan perdaganganTransfer teknologi yang lebih sesuaiBantuan pengembangan kemampuan penelitian ilmiah bagi warga negara berkembangKebijakan penetapan harga komoditas yang lebih baikPembagian sumberdaya yang lebih adil dan merataSemua bidang penelitian mengenai teknologi pengendalian fertilitas, pil kontrasepsi, IUD modern, prosedur sterilisasi sukarelaBantuan keuangan untuk program keluarga berencana, pendidikan masyarakat, dan aktivitas penelitian kebijakan kependudukan nasional di negara-negara berkembang
Terima Kasih