10
POKOK BAHASAN : MEWAWANCARAI CALON KARYAWAN DESKRIPSI Sarana selski seperti formulir lamaran merupakan sarana yang berguna tetapi sarana penyaringan yang sering digunakan oleh perusahaan adalah wawancara. Wawancara memberi kesempatan untuk mengukur kemampuan calon secara pribadi Melalui wawancara dapat mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dilakukan dalam test. Wawancara memberi peluang untuk membuat pertimbangan tentang kecerdasan dan antusias pelamar. Wawancara memberi kesempatan untuk meraih aspek-aspek subjektif Calon pegawai. Bukti menunjukan bahwa kegunaan wawancara bergantung pada cara pelaksanaannya. Studi yang dilakukan belakangan ini menunjukkan bahwa suatu wawancara yang dilakukan dengan tepat atau efektif menjadi alat penyaringan yang bermanfaat. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan peranan wawancara dalam proses memenuhi kebutuhan personel yang tepat, jenis-jenis wawancara, teknik-teknik wawancara dan bagaimana melakukan wawancara yang efektif. MATERI PEMBAHASAN 1. Jenis Wawancara. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si. M S D M MODUL MSDM (3 SKS)

pewawancara.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pewawancara.doc

POKOK BAHASAN :

MEWAWANCARAI CALON KARYAWAN

DESKRIPSI

Sarana selski seperti formulir lamaran merupakan sarana yang berguna tetapi sarana

penyaringan yang sering digunakan oleh perusahaan adalah wawancara. Wawancara

memberi kesempatan untuk mengukur kemampuan calon secara pribadi Melalui

wawancara dapat mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dilakukan dalam test.

Wawancara memberi peluang untuk membuat pertimbangan tentang kecerdasan dan

antusias pelamar. Wawancara memberi kesempatan untuk meraih aspek-aspek subjektif

Calon pegawai. Bukti menunjukan bahwa kegunaan wawancara bergantung pada cara

pelaksanaannya. Studi yang dilakukan belakangan ini menunjukkan bahwa suatu

wawancara yang dilakukan dengan tepat atau efektif menjadi alat penyaringan yang

bermanfaat.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan peranan

wawancara dalam proses memenuhi kebutuhan personel yang tepat, jenis-jenis wawancara,

teknik-teknik wawancara dan bagaimana melakukan wawancara yang efektif.

MATERI PEMBAHASAN

1. Jenis Wawancara.

2. Teknik Wawancara.

3. Wawancara Efektif.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 1

MODUL

MSDM (3 SKS)

Page 2: pewawancara.doc

5.1. JENIS WAWANCARA

Mewawancarai calon karyawan dapat meningkatkan efektifitas anda dalam

menggunakan perangkat penyaringan terpenting yaitu wawancara seleksi. Para manajer

menggunakan wawancara untuk beberapa tujuan, seperti seleksi, penilaian dan wawancara

untuk mengatahui mengapa karyawan keluar. Fokus pembahasan pada bab ini adalah

wawancara seleksi. Wawancara penilaian adalah diskusi yang digunakan untuk menilai

prestasi, dimana penyelia dan karyawan membahas rating karyawan dan kemungkinan

tindakaan perbaikan. Wawancara untuk karyawan yang meninggalkan perusahaan karena

suatu alasan dapat dilakukan SDM untuk mengetahui mengapa karyawan tersebut keluar,

sehingga dapat memberi pandangan atau wawasan kepada pengusaha apa yang benar

atau salah tentang perusahaan.

Wawancara banyak digunakan dalam proses seleksi karyawan karena wawancara

memiliki peranan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Wawancara adalah prosedur yang dirancang untuk memperolah informasi dari

seseorang melalui respon lisan terhadap pertanyaan lisan ( wawancara seleksi).

b) Wawancara adalah salah satu metode seleksi, studi pada 852 pengusaha menemukan

bahwa 99% pengusaha menggunakan wawancara untuk menyeleksi karyawan.

c) Wawancara lebih disukai karena dapat menjadi “prediktor yang jauh lebih baik atas

prestasi daripada yang diperkirakan sebelumnya dan dibandingkan dengan banyak

teknik seleksi lainnya.

Wawancara dapat dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut :

1. Berdasarkan Wawancara terstruktur vs tidak terstruktur,

a. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang mengikuti rangkaian

pertanyaan.

b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara dengan gaya konvensional tidak

terstruktur dimana pewawancara menanyakan hal yang menarik saat muncul

respon untuk satu pertanyaan.

2. Berdasarkan isi wawancara :

a. Wawancara situasional adalah serangkaian pertanyaan yang berhubungan

dengan pekerjaan yang berfokus [ada bagaimana calon karyawan akan

berperilaku dalam sutuasi tertentu.

b. Wawancara perilaku adalah serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan

pekerjaan yang berfokus pada bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi

nyata dimasa lalu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 2

Page 3: pewawancara.doc

c. Wawancara yang berhubungan dengan pekerjaan adalah serangkaian

pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berrfokus pada perilaku

masa lalu yang relevan yang berhubungan dengan pekerjaan.

d. Wawacara tekanan adalah wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman

dengan serangkaian pertanyaan. Teknik yang membantu mengenali pelamar

yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi yang rendah atau tinggi.

5.2. TEKNIK WAWANCARA

Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti satu orang atau panel

pewawancara, secara berututan atau semua sekaligus, terkomputerisasi atau secara

pribadi. Dalam melakukan wawancara yang efektif manajer SDM dan para manajer lini lini

dapat menggunakan pedoman seperti :

1. Gunakan format terstruktur

2. Tunda keputusan

3. Fokus pada ciri yang akurat

4. Usahakan pelamar berbicara

5. Patuhi syarat persamaan dalam kepegawaian

Wawancara Terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan format

pertanyaan yang sudah disiapkan. Pedoman dalam menyusun wawancara terstruktur dapat

dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini : dan berikut contoh pertanyaan

yang telah disiapkan,

1. Minat pekerjaan,

Mengapa anda menginginkan (posisi) pekerjaan itu ?

Mengapa anda memenuhi syarat untuknya ?

Apa syarat gaji anda ?

Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami ?

Dll

2. Status kerja saat ini.

Apakah anda bekerja ?

Mengapa anda tidak bekerja ?

Bila anda bekerja mengapa anda melamar posisi ini ?

Dll

3. Pengalaman kerja.

Apa yang paling anda sukai atas pekerjaan itu ?

Apa yang paling tidak anda sukai ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 3

Page 4: pewawancara.doc

Mengapa anda ingin keluar dari perusahaan itu ?

Apa saja tanggung jawab anda ?

Dll

4. Latar belakang pendidikan.

Pendidikan atau pelatihan apa yang anda miliki yang akan membantu anda dalam pekerjaan yang adna lamar ?

Jelaskan pendidikan formal yang anda miliki ? Dll

5. Aktivitas di luar pekerjaan.

Apa yang anda kerjakan di luar jam kantor ?

Apakah anda terlibat dalam organisasi formal atau non formal ?

Dll

6. Pertanyaan khusus pewawancara.

Pewawancara dapat membuat pertanyaan khusus lain berkaitan dengan

pekerjaan tertentu (hati-hati dengan tindakan diskriminatif)

7. Pribadi (pertanyaan kesediaan)

Apakah anda bersedia direlokasi ? Apakah anda bersedia melakukan perjalanan ? Dll

8. Penilaian pribadi.

Apa yang anda rasa merupakan titik kekuatan anda ?

Apa yang anda rasa merupkan titik kelemahan anda ?

Dll

9. Kesan pewawancara (rating 1,2,3,4,), menyusun kesan pewawancara berdasarkan

ratinga atau peringkat setiap karakteristik dari 1 hingga 4 dengan 1 sebagai rating

tertinggi dan 4 sebagai terendah.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnyan bahwa pewawancara dapat melakukan

wawancara dengan beberpa cara seperti :

1) Wawancara individu/pribadi, wawancara dilakukan dengan berhadapan satu-satu..

2) Wawancara berurutan (terstruktur atau tidak terstruktur), wawancara dengan beberapa

orang mewawancarai pelamar, secara berurutan sebelum keputusan dibuat.

3) Wawancara panel, wawancara yang dilakukan kelompok pewawancara kepada pelamar.

4) Wawancara massa, panel mewawancarai pelamar secara simultan.

5) Wawancara terkomputerisasi, wawancara dimana respon lisan dan atau

terkomputerisasi seorang calon karyawan didapat terhadap pertanyaan dalam situasi

lisan, visual atau tertulis. Wawancara terkomputerisasi biasanya menyajikan pertanyaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 4

Page 5: pewawancara.doc

dalam format pilihan ganda dan datang dalam rangkaian cepat sehingga meminta

pelamar untuk berkonsentrasi. Konsentrasi sangat mempengaruhi sebab mengukur

waktu respon untuk setiap pertanyaan yang dapat memberi tanda adanya masalah

potensial.

Semakin banyak jumlah pengusaha yang menggunakan komputer dan Web untuk

membantu proses wawancara karyawan. Perusahaan sekarang paling tidak prawawancara

secara online, sering menggunakan skenario bantuan vidio, beberapa sistem baru

mengombinasikan pewawancara dengan pelacakan pelamar untuk memfasilitasi proses

selsksi karyawan.

Pewawancara perlu memperhatikan beberapa kelemahan yang berpotensi

mempengaruhi nilai dari proses wawancara, dan berusaha untuk menghindarinya agar

dapat dicapai wawancara yang efektif. Kelemahan dalam melakukan wawancara seperti :

Kesan pertama (pewawancara cenderung memiliki bias negatif yang konsisten)

Salah memahami pekerjaan (wawancara yang baik didukung informasi yang banyak

tentang posisi untuk pelamar)

Kesalahan urutan calon karyawan (kesalahan penilaian oleh pewawancara karena

mewawancarai satu atau lebih pelamar yang sangat bagus atau sangat buruk tepat sebelum

mewawancarai yang bersangkutan.

Perilaku Pewawancara,

bahasa nonverbal dapat mempengaruhi jawaban yang diinginkan dan kesamaan

demografis dapat mempengaruhi penilaian, dominasi pembicaraan pewawancara atau

yang diwawancarai.

Perilaku nonverbal dan manajemen kesan (menurut riset pelamar dengan

kepribadian kuat dan penampilan menarik cenderung diundang untuk wawancara berikut

atau penawaran kerja.

Efek dari karakteristik pribadi (sifat menarik, jenis kelamin, ras), menurut studi

penilaian pewawancara berdasarkan ras sbb:

Pelamar (75% hitam 25% putih) pewawancara hitam dan putih menilai sama.

Pelamar ( 50% hitam 50% putih) pewawancara hitam memberi nilai lebih tinggi pada

ras hitam demikian, ras putih menilai lebih tinggi pelamar ras putih..

Pelamar (25 % hitam 75% putih) pewawancara kulit putih menilai lebih tinggi ras

putih dan sebaliknya ras hitam)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 5

Page 6: pewawancara.doc

5.3. WAWANCARA EFEKTIF

Melakukan wawancara dengan cara yang baik dan benar bukan pekerjaan mudah.

Manajer SDM dan manajer lini perusahaan perlu melakukan persiapan sebelum melakukan

wawancara, dan akan lebih tepat lagi bila pewawancara mendapat pelatihan khusus untuk

melakukan wawancara yang efektif. Pewawancara yang berpengalaman dan jeli atau

pewawancara profesional dapat menggali kemampuan seorang pelamar sehingga data atau

informasi yang penting dan secara mendalam dapat diperoleh.

Beberapa aspek penting yang akan mendukung pencapaian wawancara secara

efektif yaitu :

1. Mempersiapkan wawancara situasional terstruktur

a. Analisis pekerjaan.

b. Buat peringkat tanggung jawab pekerjaan itu.

c. Buatlah pertanyaan wawancara.

d. Buatlah jawaban pembanding.

e. Tunjukan panel wawancara dan lakukan wawancara.

2. Membuat struktur wawancara, menyusun struktur wawancara dengan

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :

a. Dasarkan pertanyaan pada tanggung jawab pekerjaan sebenarnya.

b. Gunakan pertanyaan yang berorientasi pengetahuan pekerjaan sebenarnya.

c. Melatih pewawancara.

d. Mengajukan pertanyaan yang sama pada semua calon karyawan.

e. Gunakan skala peringkat deskriptif untuk membuat penilaian terhadap

jawaban.

f. Gunakan beberapa pewawancara atau wawancara panel.

g. Bila mungkin, gunakan formulir wawancara standar.

h. Kendalikan wawancara.

i. Buat catatan singkat selama wawancara.

3. Mempersiapkan diri untuk wawancara (ruang khusus, membaca data pelamar, job

analysis dari posisi pekerjaan.

4. Membangun suasana.

5. Bertanyalah. (jangan mengintograsi, menggurui, sarkartis, kurang perhatian,

memonopoli pembicaraan atau membiarkan pelamar mendominasi pembicaraan.

Dorong pelamar mengeluarkan pemikiran penuh, tarik opini dan perasaan pelamar, dll)

6. Tutuplah wawancara.

7. Meninjau wawancara segera.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 6

Page 7: pewawancara.doc

Membuat pertanyaan yang akan memberi informasi penting dari pelamar akan

sangat membantu pewawancara dalam melakukan wawancara yang efektif. Berikut ini

contoh pertanyaan dalam wawancara yang dapat digunakan.

1. Mengapa anda memilih jenis pekerjaan seperti ini ?

2. Apa yang paling anda sukai dari pekerjaan anda yang terakhir ?

3. Apa yang paling tidak anda sukai dari pekerjaan anda yang terakhir ?

4. Apa yang menjadi penyebab terbesar dari rasa frustasi dan kekecewaan pada pekerjaan

anda sekarang ?

5. Apa kelebihan dan kekurangan pekerjaan anda yang terakhir ?

6. Apa alasan pengunduran diri anda dari pekerjaan anda yang terakhir ?

7. Apakah anda memberitahukan sebelumnya ?

8. Mengapa kami harus mempekerjakan anda ?

9. Apa yang anda harapkan dari perusahaan yang sekarang ?

10. Apa tiga hal yang tidak akan anda lakukan pada pekerjaan anda yang akan datang ?

11. Apa tiga kelemahan anda menurut penyelia anda yang terakhir ?

12. Apa kekuatan utama anda ?

13. Bagaimana cara terbaik penyelia dapat membantu anda untuk mencapai tujuan anda ?

14. Bagaimana penilaian penyelia terhadap kinerja pekerjaan anda ?

15. Apa sasaran karier anda lima tahun ke depan ?

16. Dll

Hal Penting Bagi Yang Diwawancara.

Sebagai orang yang diwawancarai , ingatlah bahwa pewawancara cenderung untuk

membuat keputusan terlalu dini dan membiarkan informasi yang tidak disukai menjadi

dominant, penampilan dan antusiasme anda adalah penting, anda harus dapat membuat

pewawancara itu berbicara, penting untuk bersipa sebelum masuk ke ruang wawancara-

pahami pekerjaannya dan permasalahan yang ingin dipecahkan pewawancara, dan anda

harus menekankan antusiame dan motivasi anda untuk bekerja dan bagaimana

keberhasilan anda sesuai dengan kebutuhan pewawancara anda. Uraia tersebut dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan sebelum wawancara

2. Mengetahui kebutuhan pewawancara ( perusahaan )

3. Mengaitkan diri dengan kebutuhan perusahaan

4. Berpikir dahulu sebelum menjawab

5. Penampilan dan antusias adalah penting

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 7

Page 8: pewawancara.doc

6. Usahakan kesan pertama yang baik

7. Menjaga perilaku nonverbal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Rr. Niken Purbasari SE. M.Si.

M S D M 8

KepustakaanKepustakaan

1. Gary Dessler, Manajamen Sumber Daya Manusia, PT Indeks, Jakarta, 2006.

2. Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Kompetitif, 2005, UGM Press, Yogyakarta.

3. Malayu, SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2000, Bumi Aksara, Jakarta,