22
1 A. JUDUL PROGRAM AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN B. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan posisinya terletak pada garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pertanian. Produktivitas pertanian di Indonesia, seperti halnya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, setiap tahunnya tergolong cukup tinggi. Meskipun demikian, pertanian di Kabupaten Grobogan selalu membawa hasil sampingan atau limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen raya. Grobogan sebagai salah satu sentra produksi Jagung berpotensi untuk menghasilkan limbah yang berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi jagung dalam setiap panen raya. Sebagian besar masyarakat Grobogan jarang memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut. Biasanya setelah proses pemanenan jagung, limbahnya dibuang dan dibakar begitu saja. Di lain pihak, sektor peternakan membutuhkan pakan ternak yang harus tersedia sepanjang waktu. Penyediaan makanan ternak merupakan prasyarat penting

PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AMONIASI LIMBAH

Citation preview

Page 1: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

1

A. JUDUL PROGRAM

AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU

OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN

DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN

WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN

B. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan posisinya terletak pada

garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam

sektor pertanian. Produktivitas pertanian di Indonesia, seperti halnya di

Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, setiap tahunnya tergolong cukup tinggi.

Meskipun demikian, pertanian di Kabupaten Grobogan selalu membawa hasil

sampingan atau limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen raya.

Grobogan sebagai salah satu sentra produksi Jagung berpotensi untuk

menghasilkan limbah yang berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi

jagung dalam setiap panen raya. Sebagian besar masyarakat Grobogan jarang

memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut. Biasanya setelah proses pemanenan

jagung, limbahnya dibuang dan dibakar begitu saja.

Di lain pihak, sektor peternakan membutuhkan pakan ternak yang harus

tersedia sepanjang waktu. Penyediaan makanan ternak merupakan prasyarat

penting bagi pengembangan usaha peternakan. Oleh karena itu, limbah pertanian

berupa kulit jagung adakalanya dimanfaatkan menjadi makanan ternak,

kususnya ternak domba. Populasi domba di Indonesia terkonsentrasi di Pulau

Jawa yakni 72,73 % dari seluruh total populasi domba. Utamanya adalah di

kabupaten Wirosari.(Dinas peternakan Kabupaten Grobogan .2004).

Domba merupakan satu di antara beberapa ternak yang berkembang di

Kabupaten Grobogan Ternak domba sangat berperan dalam menunjang ekonomi

para peternak. Domba mempunyai beberapa keunggulan antara lain dapat

beranak sepanjang tahun, dapat beradaptasi dengan baik, tahan terhadap

serangan beberapa penyakit/parasit, dapat beranak banyak (proufit) dan dapat

segera bunting kembali sebulan setelah beranak. Pemanfaatan limbah kulit

Page 2: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

2

jagung ini sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan makanan bagi domba

sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan pada musim-musim tertentu peternak

domba sulit untuk mendapatkan rumput. Padahal kebutuhan rumput untuk

domba cukup banyak. Melihat disisi lain pertumbuhan domba relatif

kepertumbuhan domba tersebut.

Jagung merupakan tanaman yang ada sepanjang tahun. Dengan

demikian, Daun jagung juga tersedia sepanjang tahun. Karena kandungan nutrisi

kulit jagung cukup bagus maka hal ini dapat berkurang menggantikan rumput.

Kulit jagung mempunyai kandungan 24,71% bahan kering, 11,2% protein,

29,05% serat kasar, 3,68% lemak kasar, 39,84% BETN, 1,07% Ca dan 0,84% P

diukur berdasarkan bahan kering. Kandungan terdsebut hampir sama dengan

rumput alam yaitu 24,40% bahan kering, 8,20% protein, 31,70% serat kasar,

1,44% lemak kasar, 44,2% BETN, 0,37% Ca dan 0,23% P (berdasarkan analisis

laboratorium IMMT.2005) Agar kulit jagung dapat dimanfaatkan disektor

peternakan domba secara optimal, maka perlu adanya suatu kajian tentang

penerapan teknologi yang tepat dalam proses pengolahan limbah tersebut.

Teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah tersebut adalah dengan

memnggunakan teknik amoniasi. Prinsip dalam teknik amoniasi yaitu

penggunaan urea dengan rumus kimia CO(NH2)2sebagai sumber amoniak yang

dicampurkan ke dalam kulit jagung. Amoniasi ini berfungsi untuk

menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa dan silika yang merupakan faktor

penyebab rendahnya daya cerna kulit jagung bagi domba.

Lignin merupakan zat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh ternak.

Lignin ini terkandung dalam bagian fibrosa dari akar, batang, dan daun pada

tumbuhan. Kulit jagung dan rumput mengandung lignin yang cukup banyak.

Selulosa adalah polisakarida yang mempunyai formula seperti pati yang terdapat

di sebagian besar dalam dinding sel dan bagian berkayu dari tumbuh-tumbuhan.

Selulosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunkan sebagai bahan makanan

kecuali pada hewan ruminansia (sapi, kerbau, domba, kuda) yang mempunyai

mikroorganisme selulotik dalam rumenya.

Page 3: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

3

Teknik amoniasi ini dapat menambah kadar protein kasar (crude protein)

dalam kulit jagung. Kadar protein kasar tersebut diperoleh dari amoniak di

dalam urea yang berperan dalam menguraikan serat selulosa. Penguraian ini

memudahkan penetrasi enzim selulosa meningkatkan kandungan protein kasar

peresapan nitrogen dalam urea. Kulit jagung yang telah diamoniasi memiliki

energi yang lebih besar dibanding dengan kulit jagung yang tidak diolah, karena

proses amoniasi sangat efektif dalam menghilangkan alftoksin dalam kulit

jagung. Kulit jagung yang telah diamoniasi akan terbebas dari kontaminasi

mikroorganisme jika kulit jagung telah diolah dengan prosedur amoniasi yang

benar.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas, maka dapat di

rumuskan masalah-masalah yang dihadapi sebagai berikut:

1. Bagaimana cara pemanfaatan limbah kulit jagung dengan teknik amoniasi

untuk dijadikan sebagai pakan ternak pada domba?

2. Bagaimana mengaplikasikan pakan ternak amoniasi limbah kulit jagung

kepada domba agar dapat mempercepat berat badan dan pertumbuhan

domba?

3. Bagaimana melatih masyarakat peternak domba di Kabupaten Grobogan

agar dapat memanfaatkan limbah kulit jagung untuk dijadikan pakan domba?

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini

adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan masyarakat Grobogan mengenai pemanfaatan

daun limbah kulit jagung untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba

dengan teknik amoniasi

2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat peternak domba di Kabupaten

Grobogan agar dapat mengaplikasikan memanfaatkan limbah kulit jagung

untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba dengan teknik amoniasi.

Page 4: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

4

3. Memberi ketrampilan membuat pakan ternak domba dari limbah kulit jagung

dengan teknik amoniasi

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagi wujud pengabdian masyarakat

Grobogan. Luaran yang diharapka dari program ini adalah masyarakat

Grobogan mampu dan terampil dalam membuat pakan ternak dari limbah kulit

jagung dengan tenik amoniasi. Selain itu masyarakat peternak domba mampu

mengembangkan olahan pakan dari limbah kulit jagung secara

berkesinambungan.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini diharapkan

dapat diperoleh bebrapa manfaat, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan ketrampilan masyarakat Grobogan dalam pemanfaatan limbah

kulit jagung untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba.

2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk menciptakan produk olahan pakan

ternak dari limbah kulit jagung.

3. Terciptanya masyarakat yang dapat melangsungkan kegiatan pengolahan

limbah kulit jagung untuk pakan ternak sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan peternak domba.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Kabupaten Grobogan adalah salah satu sentra produksi jagung terbesar,

karena sebagian besar masyarakat Grobogan adalah bermata pencaharian

sebagai petani. Tanaman yang umum ditanam oleh petani Grobogan adalah

Jagung. Umumnya petani Grobogan menanam jagung tiga kali dalam setahun

dan sisa waktunya ditanami oleh tanaman lain seperti padi, palawija, bawang

merah. Namun, utamanya adalah jagung. Karena banyaknya produksi jagung

maka limbah yang berupa kulit jagung pun banyak pula.

Page 5: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

5

Sebagian lain masyarakat Grobogan adalah bermata pencaharian sebagai

peternak domba. Di daerah Grobogan utara banyak terdapat kelompok peternak

domba, berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan hasil ternak salah satunya

adalah dengan melihat kondisi seperti menumpuknya limbah kulit jagung maka

peternak memanfaatkan untuk dijadikan sebagai pakan ternak, namun belum

diolah dengan benar yang dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap

berat badan dan pertumbuhan domba. Untuk itu masyarakat sasaran dari

program ini adalah masyarakat petani jagung dan peternak domba di Desa

Kropak Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.

H. METODE PELAKSANAAN

Program kreativitas Masisiwa Pengabdian Masyarakat ini terbagi

menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3)

tahap monitoring

Pada tahap persiapan meliputi perijinan pelatihan, persiapan tempat untuk

pelaksanaan dan persiapan bahan dan perlengkapan untuk kegiatan.

1. Alat dan Bahan

Alat yang dipergunakan dalam pembuatan amoniasi limbah kulit jagung

antara lain :

a. Timbangan

b. Plastik (polyback sampah atau kantong kedap udara)

c. Pisau

d. Gelas ukur (scalar ml)

e. Talenan

f. Tali

g. Ember

h. Kipas pengering

i. Alas pengering

Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan amoniasi limbah kulit

jagung diantaranya

Page 6: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

6

1. Air

2. Urea

3. Limbah kulit jagung

2. Komposisi Bahan

Dalam pengaturan dosis bahan amoniasi limbah kulit jagung harus sesuai

dengan dosis yang dianjurkan, karena apabila dosis dalam pembuatan

amoniasi limbah kulit jagung tidak sesuai maka tidak akan memberikan

pengaruh signifikan terhadap nilai nutrisi pada limbah kulit jagung.

Dosis urea yang diperlukan jumlahnya sekitar 4%-6% dari berat limbah

kulit jagung (bahan kering), dan dosis air 300% dari berat urea.

3. Prosedur Kerja pembuatan Amoniasi Limbah kulit jagung

Untuk menghasilkan amoniasi limbah kulit jagung yang berkualitas

maka diperlukan langkah kerja sesuai dengan prosedur pembuatan.

a. Siapkan 100 kg limbah kulit jagung kering, usahakan agar kulit jagung

tidak tercampur dengan kulit jagung yang akan diamoniasi. Kulit jagung

yang akan diamoniasi harus memenuhi beberapa kriteria yaitu kulit

jagung harus dalam kondisi kering, tidak dalam keadaan busuk atau

rusak. Apabila kulit jagung masih agak basah maka harus dijemur selama

beberapa hari hingga benar-benar kering.

b. Potong kulit jagung hingga kecil-kecil (ukuran ± 5 cm) hal ini bertujuan

agar ternak dengan mudah mencernanya.

c. Siapkan urea sebanyak 5 kg dan air sebanyak 15 liter (aturan yang

sesuai), masukan urea ke dalam ember dan masukkan air ke dalam ember

yang berisi urea kemudian larutkan hingga urea larut dalam air.

d. Siapkan kulit jagung kering, taruh di tempat terbuka yang beralaskan

lantai plastik selanjutnya kulit jagung kering ditaburi dengan larutan urea

sebagai sumber amoniak. Penaburan larutan urea ke dalam larutan urea

sebagai sumber amoniak. Penaburan larutan ke dalam kulit jagung harus

dilakukan secara merata disetiap lapisan. Hal tersebut harus dilakukan

agar proses urease kulit jagung berjalan dengan baik.

Page 7: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

7

e. Kulit jagung yang telah ditaburi dengan larutan urea segera di masukkan

ke dalam plastik atau kantong kedap udara yang telah disiapkan. Bahan

pembungkus (polyback / kantong kedap udara). Pembungkusan ini

sangat penting dilakukan agar tercipta kondisi hampa udara (an-aerob).

Untuk mencegah kebocoran, pada plastik, kulit jagung yang telah

ditaburi larutan urea dapat dibungkus dengan lembaran plastik sebanyak

2 lapis atau lebih.

f. Ikat pembungkus tersebut dengan tali rafia, usahakan ikat serapat

mungkin agar udara tidak masuk kemudian beri penanda tanggal

pembuatan amoniasi limbah kulit jagung tersebut pada kantung.

g. Setelah itu kulit jagung yang telah terbungkus harus disimpan di tempat

yang kering, teduh terhindar dari air hujan dan pancaran sinar matahari

langsung.

h. Di atas plastik pembungkus sebaiknya diberi beton agar ada tekanan ke

bawah. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan gas

amoniak oleh kulit jagung.

i. Proses penyimpanan selama ± 21 hari atau lebih.

j. Setelah ± 21 hari kemudian atau lebih, kulit jagung yang terbungkus

dapat dibuka dari kemasannya. Pembukaan tersebut harus dilakukan

secara hati-hati karena akan membuat mata menjadi perih. Amoniasi

kulit jagung yang baik ditandai dengan bau amoniak yang sangat

menyengat.

k. Kemudian amoniasi kulit jagung tersebut dibiarkan di udara terbuka

selama ± 2 jam sebelum diberikan kepada domba. Hal ini bertujuan agar

bau amoniak dapat berkurang.

l. Setelah itu amoniasi kulit jagung siap untuk diberikan kepada domba.

m. Jika tidak amoniasi limbah kulit jagung bisa disimpan hingga 1 tahun

dengan kualitas yang lebih baik dengan catatan dari proses

pembuatan,belum pernah dibuka, apabila sudah dibuka dari kemasan.

Penyimpanan hanya bertahan 2-3 bulan saja karena bila lebih dari 3

bulan kondisi amoniasi kulit jagung agak rusak.

Page 8: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

8

4. Aplikasi pada Domba

Kebutuhan pakan domba sebanyak 3% dari bobot domba dan prosentase

bahan kering untuk pakan domba adalah 29,7% rumput dan 70,3% kulit jagung

olahan. Selanjutkan kebutuhan pakan hijauan untuk domba adalah 50% : 50%

yaitu rumput dengan kulit jagung olahan.

Waktu pemberian pakan kepada domba adalah pagi dan sore hari. Pada

tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan dan sosialisasi

seta pelatihan langsung yang dilaksanakan di Desa Kropak Kecamatan Wirosari

Kabupaten Grobogan.

Pada tahap ketiga atau monitoring, peserta dipantau oleh tim evaluasi

baik oleh tim pelaksana maupun tim evaluasi dari pusat dalam kegiatan amoniasi

limbah kulit jagung, serta evaluasi hasil yang telah dilakukan selama pelatihan.

Setelah itu penyerahan laporan oleh tim pelaksana kepada tim pemantau atau

evaluator dari pusat.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Program Kreativitas Mahasiswa ini direncanakan dalam waktu 4 (tiga)

bulan. Perkiraan waktu dan kegiatan pokok program pengabdian ini disajikan

pada table 1 dibawah ini.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

No KegiatanBulan

I II III IV

1. Perijinan, persiapan tempat dan perlengkapan √

2. Penyuluhan kepada masyarakat dan pelatihan

pembuatan amoniasi limbah kulit jagung

√ √

3. Aplikasi amoniasi limbah kulit jagung ke

ternak domba

√ √

4. Pemantauan, evaluasasi, dan penyusunan

laporan

√ √

Page 9: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

9

J. BIAYA

1. Pembelian ATK

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Kertas HVS 2 rim @ Rp 35.000 70.000

2. Tinta Printer 3 buah @ Rp 35.000 105.000

3. Spidol 4 buah @ Rp 5.000 20.000

Jumlah Rp. 195.000,00

2. Pembelian Peralatan

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Timbangan 1 buah @ Rp 100.000 100.000

2. Kantong plastik besar

(polybag)

60 buah @ Rp 5.000 300.000

3. Pisau 5 buah @ Rp 5.000 25.000

4. Talenan 5 buah @ Rp 10.000 50.000

5. Ember 5 buah @ Rp 20.000 100.000

6. Tali 5 gulung @ Rp 20.000 100.000

7. Kipas pengering 2 buah @ Rp 200.000 400.000

8. Alas pengeringan 5 buah @ Rp 50.000 250.000

9. Sprayer 2 buah @ Rp 50.000 100.000

10. Wadah pakan 6 buah @ Rp 20.000 120.000

Jumlah Rp.1.545.000,00

3. Pembelian Bahan

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Urea / CO(NH2)2 50 kg @ Rp 8.000 400.000

2. Kulit Jagung 500.000

Jumlah Rp.900.000,00

4. Transportasi

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Transportasi dan akomodasi 600.000

Page 10: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

10

Jumlah Rp. 600.000,00

5. Penyewaan

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Komputer 3 bulan @ Rp 150.000 450.000

2. LCD Proyektor 2 bulan @ Rp 200.000 400.000

3. Layar 2 bulan @ Rp 200.000 400.000

4. Kamera digital 1 buah @ Rp 100.000 100.000

5. Tempat pelatihan 2 bulan @ Rp 300.000 600.000

6. Kandang domba 2 bulan @ Rp 300.000 600.000

7. Pekerja 2 bulan @ Rp 200.000 400.000

Jumlah Rp.2.950.000,00

6. Pelatihan kepada Masyarakat

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Penggandaan materi 40 eksemplar @ Rp 3.000 120.000

2. Konsumsi penyuluhan 40 orang @ Rp 3.000,00 120.000

3. Konsumsi pelatihan 40 orang @ Rp 7.000,00 280.000

Jumlah Rp.520.000,00

7. Pembuatan Laporan

No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)

1. Laporan 200.000

2. Flash disk 1 buah @ Rp 70.000,00 70.000

3. Pencetakan foto 50.000

4. Biaya tak terduga 200.000

Jumlah Rp.520.000,00

Rekapitulasi Dana Pengabdian Pembuatan Amoniasi Limbah Kulit Jagung

No Nama Kebutuhan Dana Jumlah1 Pembelian ATK Rp 195.0002 Pembelian Peralatan Rp 1.545.0003 Pembelian Bahan Rp 900.0004 Transportasi Rp 600.0005 Penyewaan Rp 2.950.000

Page 11: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

11

6 Pelatihan Kepada Masyarakat Rp 520.0007 Pembuatan Laporan Rp. 520.00

Jumlah Rp 7.230.000

K. NAMA DAN BIODATA TIM

1. Ketua Pelaksana Program

a. Nama Lengkap : Umarudin

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 20 September 1989

c. NIM/ Tahun Angkatan : 4450408024/2008

d. Program Studi : Biologi, S1

e. Fakultas : MIPA

f. Waktu untuk melaksanakan

kegiatan PKM : 12 jam per minggu

2. Anggota Pelaksana I

a. Nama Lengkap : Ahmad Dardai Saifullah

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Demak, 20 April 1992

c. NIM/ Tahun Angkatan : 4112310015/2010

d. Program Studi : Statistika dan Komputasi, D3

e. Fakultas : MIPA

f. Waktu untuk melaksanakan

kegiatan PKM : 10 jam per minggu

3. Anggota Pelaksana II

a. Nama Lengkap : Sri Manikati

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Blora, 23 April 1993

c. NIM/ Tahun Angkatan : 4401411026 /2011

d. Program Studi : Pendidikan Biologi, S1

e. Fakultas : MIPA

f. Waktu untuk melaksanakan

kegiatan PKM : 10 jam per minggu

4. Anggota Pelaksana III

a. Nama Lengkap : Muhamad Husni Mubaraq

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 20 September 1989

c. NIM/ Tahun Angkatan : 4101410001/2010

d. Program Studi : Pendidikan Matematika, S1

Page 12: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

12

e. Fakultas : MIPA

f. Waktu untuk melaksanakan

kegiatan PKM : 12 jam per minggu

5. Anggota Pelaksana III

a. Nama Lengkap : Bhayu Anggita Subarkah

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Cilacap, 23 Juli 1993

c. NIM/ Tahun Angkatan : 2101410022 /2010

d. Program Studi : Pendidikan Sastra Indonesia, S1

e. Fakultas : FBS

f. Waktu untuk melaksanakan

kegiatan PKM : 12 jam per minggu

L. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING

a. Nama Lengkap : Alamsyah,S.Si.M.Kom

b. NIP : 197405172006041001

c.Tempat, Tanggal Lahir : Kota Bumi, 17 Mei 1974

d. Fakultas/Jurusan : FMIPA/ Matematika

e.Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

f. Bidang keahlian : Komputer

g.Alamat : Kelapa gading8 No 265

h.No. Telp/ Hp : 08156513617

i. Email : [email protected]

M. PENUTUP

Perencanaan yang matang tidak akan menghasilkan sesuatu yang nyata tanpa

adanya upaya untuk mewujudkannya. Begitu pula niat yang mulia ini tidak akan

memberi manfaat yang maksimal tanpa konsep dan perencanaan yang tertata. Proposal

usulan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah

upaya untuk mewujudkan niat dan perencanaan yang sudah disusun.

Semoga proposal ini dapat diterima sehingga program yang sudah disusun

dapat memberi manfaat kepada masyarakat yang dituju dalam upaya pengabdian

masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dan perluasan amoniasi

limbah kulit jagung sebagai pakan ternak di wilayah Grobogan melalui program

kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM).

Page 13: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

13

Lampiran II

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : UmarudinJabatan di Tim : Ketua Pelaksana Program Pengabdian MasyarakatAlamat : Ds. Kalikangkung Rt 01 Rw 02 Pangkah, Tegal.

Selanjutnya disebut sebagai Pihak I,

Nama : SukinahJabatan : Kepala Desa KropakAlamat : Desa Kropak Kec. Wirosari Kab.Grobogan

Selanjutnya disebut pihak II,

Dengan ini menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudul “AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN”.

Bersama ini pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Wirosari, 11 Oktober 2011

Pihak II, Pihak I,

Kepala Desa Kropak, Ketua Pelaksana,

Sukinah Umarudin

Page 14: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

14

Lampiran III

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : UmarudinJabatan di Tim : Ketua Pelaksana Program Pengabdian MasyarakatAlamat : Ds. Kalikangkung Rt 01 Rw 02 Pangkah, Tegal.

Selanjutnya disebut sebagai Pihak I,

Nama : Sartono Jabatan di PKK : Ketua Peternak DombaAlamat : Desa Kropak Kec. Wirosari Kab. Grobogan

Selanjutnya disebut pihak II,

Dengan ini menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudul “AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN”. Selanjutnya pihak II akan membantu pihak I mengkoordinir Bapak-bapak peternak domba untuk mengikuti program tersebut.

Bersama ini pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Wirosari, 11 Oktober 2011

Pihak II, Pihak I,

Ketua Peternak Domba, Ketua Pelaksana,

Sartono Umarudin

Page 15: PKMM-2012-UNNES-UMAR-AMONIASI-LIMBAH-KULIT-JAGUNG.docx

15