Upload
elman-d-firdaus
View
482
Download
59
Embed Size (px)
DESCRIPTION
rge
Citation preview
PNEUMOTHORAX(REFERAT)Oleh
Elman Dani Firdaus
1018011008
PENDAHULUAN
• Definisi
• Pneumothoraks merupakan keadaan dimana udara bebas terdapat dalam kavum pleura. Pneumothoraks diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pneumotoraks spontan dan pneumotoraks traumatik.
ETIOLOGI
pneumotoraks sekunder
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Emfisema
Kistik Fibrosis
Tuberkulosis
Kanker paru
Pneumoni
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Sesak napas yang
didapatkan pada 80-
100% pasien
Nyeri dada yang
didapatkan pada 75-90%
pasien
Batuk yang didapatkan
pada 25-35% pasien
Tidak menunjukka
n gejala (asimptomati
k)
• Suara napas dan frenitus melemah sampai menghilang, resonansi perkusi hipersonor atau normal.
Pemeriksaan Fisik
• Analisis gas darah arteri dapat memberikan gambaran hipoksemia• Didapatkan PO2 di bawah 55 mmHg• PCO2 di atas 50 mmHg• Pneumotoraks primer paru kiri sering menimbulkan perubahan aksis QRS dan
gelombang T prekordial pada rekaman EKG dan dapat salah ditafsirkan sebagai infark miokard akut
• Pemeriksaan foto dada, garis pleuran viseralis tampak putih, lurus atau cembung terhadap dinding dada dan terpisah dari garis pleura parietalis
Pemeriksaan Penunjang
pneumothorax yang lebarpada sisi kanan, terjadi karena
ruptur pada supleural bleb
Garis true pneumothorax. perhatikan bahwa garis pleura visceral dapat diamati secara jelas. dengan tidak adanya gambaran vaskular pada garis pleura
Rigtht main stem intubation yang mengakibatkan sisi paru sebelah kiri mengalami tension pneumotoraks. contoh pneumothoraks jenis traumatik
Terlihat gambaran pleura visceral mengalami retraksi, mengindikasikan gambaran pneumothoraks (panah biru). Terlihat juga garis horizontal yang dinamakan air fluid level pada pneumotoraks. Gambaran ini bisa menjadi kunci dalam diagnosis pneumotoraks
PATOGENESIS
• Pneumotoraks spontan primer kemungkinan berasal dari subpleural bleb atau bula. Mekanisme lain adalah peningkatan porositas pada pleura yang dapat menyebabkan inflamasi. Pertumbuhan bula atau bleb dipengaruhi banyak faktor seperti radang saluran napas distal, anomali bronkiolus, gangguan pembentukan jaringan ikat, iskemia lokal, dan malnutrisi
PATOFISIOLOGI
• Pneumotoraks spontan terjadi karena lemahnya dinding alveolus dan pleura visceralis. Apabila dinding alveolus dan pleura visceralis yang lemah ini pecah, maka akan ada fistula yang menyebabkan udara masuk ke cavum pleura. Mekanismenya pada saat inpirasi rongga dada mengembang, disertai pengembangan kavum pleura yang kemudian menyebabkan paru dipaksa ikut mengembang seperti balon yang dihisap. Pengembangan paru menyebabkan tekanan intraaveolar menjadi negatif sehingga udara luar masuk
• Pada pneumotoraks spontan, paru-paru kolaps, udara inspirasi bocor masuk ke kavum pleura sehingga tekanan intrapleura tidak negatif. Pada saat ekspirasi mediastinal ke sisi yang sehat. Pada saat ekspirasi mediastinal kembali lagi ke posisi semula. Proses yang terjadi ini dikenal dengan mediastinal flutter. Pneumotoraks ini terjadi biasanya pada satu sisi, sehingga respirasi paru sisi sebaliknya masih bisa menerima udara secara maksimal dan bekerja dengan sempurna
TATALAKSANA
Primary survey • Airway• Breathing• Circulation
Tindakan bedah emergensi• Krikotiroidotomi• Trakheostomi• Torakostomi
Tindakan dekompresi• Menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura akan berubah menjadi negatif karena mengalir ke luar melalui
jarum tersebut• Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil
Pengobatan tambahan • Apabila terdapat proses lain di paru, maka pengobatan tambahan ditujukan terhadap penyebabnya• Istirahat total untuk menghindari kerja paru yang berat
PROGNOSIS
• Hampir separuh pasien dengan pneumotoraks spontan akan mengalami kekambuhan setelah sembuh dari observasi maupun setelah pemasangan tube torakostomi.
• Kekambuhan jarang terjadi pada pasien-pasien pneumotoraks yang dilakukan torakotomi terbuka
KOMPLIKASI
Pneumotoraks jenis
tension
kegagalan respirasi akut
pio-pneumotoraks
hidropneumotoraks/ hemo-pneumotoraks
Henti jantung dan paru
DAFTAR PUSTAKA
• Al-hameed, FM. 2013. Pneumothorax Imaging. Available at :
• http://emedicine.medscape.com/article/360796-overview diakses pada 2 september 2014 pukul 06.05
• Alsgaff, Hood, Mukty, H., Abdul. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press. Hal: 162-179.
• Bowman, Jeffery, Glenn. 2010. Pneumotoraks, Tension and Traumatic. Available from http://emedicine.medscape.com/article/827551 diakses pada 31 Agustus 2014 pukul 12.11.
• Daley, Brian James. 2014. Pneumotoraks. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/424547-overview#aw2aab6b2b4 diakses pada 31 Agustus 2014 pukul 14.05.
• Fishman, P. A., Elias A., Grippi M. 2008. Fishman’s Pulmonary Disease and Disorder 4th edition. United States of America: The McGraw Hill Companies.
• Guyton, Arthur, C. Hall, John, E. 2007 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; Hal. 598.
• Hisyam, Barmawi, Eko Budiono. 2009. Pneumotoraks Spontan dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. Hal: 2341-2342.
• Hsu N. Y., Shih C. S., Hsu C. P., Chen P. R. 2005. Spontaneous Hemopneumotoraks Revisited: Clinical Approach and Systemic Review of the Literature. Ann Thorac Surg; 80(5): 1859-1863.
• Luh S. P., Tsao T. C. 2007. Video-Assisted Thoracic Surgery for Spontaneous Haemopneumotoraks. Respirology; 12(3): 443-447.
• Luh, Shi-ping. 2010. Diagnosis and Treatment of Primary Spontaneous Pneumotoraks. J Zhejiang Univ Sci B; 11 (10): 735-744.
• Martin, Kevin T. 2007. Pneumotoraks. California: Respiratory Care Educational Consulting Service.
• Noppen M., de Keukeleire T. 2008. Pneumotoraks. Respiration; 76 (2): 121-127.
• Noppen, M. 2010. Review: Endoscopy, Spontaneous Pneumotoraks: Epidemiology, Pathophysiology and Cause. European Respiratory Review 2010. Vol. 19 Hal. 117, 217-219.
• Smithuis, R., Delden, OV. 2013. Chest X-Ray Basic Interpretation. Available at : http://www.radiologyassistant.nl/en/p497b2a265d96d/chest-x-ray-basic-interpretation.html diakses pada 2 september 2014 pukul 06.00
• Sudoyo, Aru, W., Setiyohadi, Bambang, Alwi, Idrus K., Marcellus, Simadibrata, Setiati, Siti. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 1063.
• Van Schil P. E., Hendriks J. M., de Maeseneer M. G., Lauwers P. R. 2005. Current Management of Spontaneous Pneumotoraks. Monaldi Arch Chest Dis: 63 (4): 204-212.
• Wu Y. C., Lu M. S., Yeh C. H., Liu Y. H., Hsieh M. J., Lu H. I., Liu H. P. 2002. Justifying Video-Assisted Thoracic Surgery for Spontaneous Hemopneumotoraks. Chest; 122 (5): 1844-1847.