9
POLIKETIDA HIPOSINTESIS ASETAT Asam asetat atau biosisntesisnya yang ekivalen, asetil CoA, menempati kedudukan pokok dalam sintesis senyawa bahan alam. Kondensasi claisen linear menghasilkan β- keto ester, yang apabila mengalami reduksi dan pengulangan kondensasi memberikan asam lemak atau mengalami kondensasi langsung lebih lanjut menghasilkan poliketida. Mereka dapat mengalami siklisasi menjadi sejumlah senyawa aromatik. Asetil CoA juga merupakan senyawa asal terpenoid. Dalam kondensasi bercabang, gugus fungsional keto asetoasetil CoA bereaksi dengan molekul Asetil CoA yang lain membantuk β- hidroksi- metilglutinil CoA yang diubah menjadi satuan isoprena aktif dan akhirnya menjadi terpenoid. 1 LIPID TERSABUNKAN Dari segi analisis, lipid tersabunkan didefinisikan sebagai bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter atau kloroform, dan jika dipanaskan dengan basa membentuk sabun yang larut dalam air. Sabun ini merupakan garam asam lemak rantai panjang, sehingga setiap lipid tersabunkan harus mempunyai komponen asam lemak. Berdasarkan strukturnya, 1 Hardjono Sastrohamidjojo, Sintesis Bahan Alam, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), h. 118

POLIKETIDA.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

POLIKETIDA.docx

Citation preview

Page 1: POLIKETIDA.docx

POLIKETIDA

HIPOSINTESIS ASETAT

Asam asetat atau biosisntesisnya yang ekivalen, asetil CoA, menempati

kedudukan pokok dalam sintesis senyawa bahan alam. Kondensasi claisen linear

menghasilkan β- keto ester, yang apabila mengalami reduksi dan pengulangan

kondensasi memberikan asam lemak atau mengalami kondensasi langsung lebih

lanjut menghasilkan poliketida. Mereka dapat mengalami siklisasi menjadi

sejumlah senyawa aromatik. Asetil CoA juga merupakan senyawa asal terpenoid.

Dalam kondensasi bercabang, gugus fungsional keto asetoasetil CoA bereaksi

dengan molekul Asetil CoA yang lain membantuk β- hidroksi- metilglutinil CoA

yang diubah menjadi satuan isoprena aktif dan akhirnya menjadi terpenoid.1

LIPID TERSABUNKAN

Dari segi analisis, lipid tersabunkan didefinisikan sebagai bahan yang tidak larut

dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter atau kloroform, dan jika

dipanaskan dengan basa membentuk sabun yang larut dalam air. Sabun ini

merupakan garam asam lemak rantai panjang, sehingga setiap lipid tersabunkan

harus mempunyai komponen asam lemak. Berdasarkan strukturnya, lipid

tersabunkan dikelompokkan ke dalam beberapa golongan utama :2

1. Asam lemak

Semua asam karboksilat alifatik dapat kita anggap sebagai ‘asam lemak’, tetapi

istilah ini biasanya terbatas untuk anggota rantai panjang dalam deret ini yang

praktis tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.

Asam bebas atau garamnya lebih jarang dijumpai dalam dunia tumbuhan

dibandingkan dengan esternya yang merupakan salah satu golongan yang lain

dari lipid tersabunkan. Meskipun demikian, contoh asam yang tidak diesterkan

kadang-kadang dijumpai terutama dalam alam, jarang dalam minyak biji.

1 Hardjono Sastrohamidjojo, Sintesis Bahan Alam, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), h. 1182 Trevor Robinson, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, (Bandung: ITB, 1995), h. 90

Page 2: POLIKETIDA.docx

Sebagian besar asam lemak alam mempunyai rantai karbon tak bercabang dan

berbeda satu sama lain dalam hal panjang rantai dan derajat ketidakjenuhan.

Asam oleat merupakan asam lemak alam yang paling tersebar luas, terdapat

praktis dalam semua campuran lipid alam. Asam palmitat penyebarannya

hampir sama dengan asam oleat, kemudian keduanya diikuti oleh asam yang

tidak begitu umum seperti asam linoleat, palmitoleat, miristat, dan stearat.

Berikut ini tebel beberapa asam lemak meliputi struktur dan tumbuhan sumber:

2. Lipid sederhana (ester asam lemak)

a. Trigliserida

Trigliserida atau triasilgliserol adalah ester gliserol dengan tiga molekul asam

lemak.

Page 3: POLIKETIDA.docx

Trigliserida pada suhu kamar yang berupa zat pada disebut lemak, sedangkan

trigliserida yang berupa cairan disebut minyak. Kebanyakan minyak dan lemak

alam bukan senyawa tunggal tetapi campuran trigliserida. Dalam tumbuhan,

lemak dan minyak merupakan bahan cadangan makanan yang penting, tetapi

hanya bagian yang sangat kecil saja dari lipid keseluruhan dalam organ yang

metabolismenya begitu aktif seperti daun. Organ penyimpan makanan

cadangan berlipid rendah seperti kentang dan wortel dapat mengendung

trigliserida.

b. Ester asam lemak lain

selain trigliserida, biasanya ester sederhana lain dari asam lemak rantang

panjang ditemukan dalam tumbuhan. Sementara trigliserida biasanya berfungsi

sebagai komponen cadangan makanan, ester asam lemak lain rupanya lebih

berperan dalam selaput pelindung pada daun, buah, batang, dan sebagainya.

Berikut ini susunan asam lemak dari beberapa lemak dan minyak tumbuhan:

Sumber Komponen

Minyak zaitun Asam jenuh, oleat, linoleat

Minyak kelapa Kaprat, laurat, miristat, palmitat

Lemak kakao (coklat) Palmitat, stearat, oleat

Minyak kacang tanah palmitat, oleat, linoleat

Minyak jarak Linoleat, rasinoleat

Minyak biji lobak Oleat, linoleat, linolenat, erusat

Minyak biji kapas Palmitat, oleat, linoleat,

Minyak kedele Asam jenuh, oleat, linoleat, linolenat

Minyak jagung Asam jenuh, oleat, linoleat

Page 4: POLIKETIDA.docx

Minyak biji rami (linum) Asam jenuh, oleat, linoleat, linolenat

3. Fosfolipid atau fosfolida

Beberapa jenis lipid yang mengandung fosfor terdapat dalam tumbuhan.

Konsentrasi tertinggi terdapat dalam biji (sampai 2% bobot kering). Fosfolipid

paling sederhana ialah asam fosfatidat, yang mengandung gugus asam lemak

dan asam fosfat yang diesterkan dengan gliserol:

Dari semua fosfolipid tumbuhan yang paling dikenal ialah fosfatidilkolina

(lesitin) dan fosfatidiletanolamina. Sedangkan fosfatidilsirena adalah fosfolipid

dikenal sebagai fosfolipid hewan dan dalam tumbuhan konsentrasinya rendah.

Senyawa ini selain mengandung asam fosfatidat, juga mengandung senyawa

nitrogen yang disambungkan dengan fosfat sebagai ester.

fosfatidilkolina (lesitin) fosfatidiletanolamina fosfatidilsirena

Berikut ini contoh dari reaksi penyabunan yaitu apabila lemak atau minyak

dipanaskan dengan alkali, ester terkonversi menjadi gliserol dan garam dari asam

lemak. Reaksi digambarkan disini dengan penyabunan gliseril tripalmitat: 3

3 Harold Hard, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 466

Page 5: POLIKETIDA.docx

gliseril tripalmitat gliserol

(tripalmitin dari minyak sawit)

Lipid Tak Tersabunkan

Senyawa lipid tak tersabunkan ini lebih udah larut dalam pelarut lemak

dibandingkan dengan air dan tidak tersabunkan oleh basa. Berikut ini senyawa

yang termasuk dalam kelompok lipid tak tersabunkan:4

1. Hidrokarbon, alkohol, dan keton rantai panjang

Alkohol, aldehida, dan keton alifatik rantai panjang merupakan komponen

tumbuhan yang sering dijumpai. alkohol dan aldehida hampir selalu mempunyai

jumlah karbon genap seperti asam lemak, sementara keton jumlah atom

karbonnya ganjil seperti hidrokarbon. Aldehida dan keton rantai panjang berperan

sebagai pelindung karena daya racunnya terhadap mikroba dan β-diketon

bertindak sebagai antioksidan. Berikut ini beberapa alkohol rantai panjang beserta

struktur dan sumber tanaman:

Senyawa Struktur Sumber

Oktanol CH3(CH2)6CH2OH Buah Heracleum

gigantum

Dodekanol CH3(CH2)10CH2OH Kutikula Rhamnus

4 Trevor Robinson, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, (Bandung: ITB, 1995), h. 115

kalor

Page 6: POLIKETIDA.docx

purshiana

Heksakosanol

(seril alkohol)

CH3(CH2)24CH2OH Kutikula di banyak

tumbuhan

Oktakosanol CH3(CH2)26CH2OH Kutikula di beberapa

tumbuhan

Triakotanol

(melisil alkohol)

CH3(CH2)28CH2OH Kutikula dan dun

Tekakibil

alkohol

CH3(CH2)42CH2OH Sorghum vulgare

10-nonakosanol CH3(CH2)8CHOH(CH2)18CH3 Kutikula apel

11-eikosenol CH3(CH2)7CH=CH(CH2)9CH2OH Simmondsia chinensis

15-nonakosanon CH3(CH2)13CO(CH2)13CH3 Brassica sp.