Upload
qotrun-nada
View
57
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
POLIKETIDA.docx
Citation preview
POLIKETIDA
HIPOSINTESIS ASETAT
Asam asetat atau biosisntesisnya yang ekivalen, asetil CoA, menempati
kedudukan pokok dalam sintesis senyawa bahan alam. Kondensasi claisen linear
menghasilkan β- keto ester, yang apabila mengalami reduksi dan pengulangan
kondensasi memberikan asam lemak atau mengalami kondensasi langsung lebih
lanjut menghasilkan poliketida. Mereka dapat mengalami siklisasi menjadi
sejumlah senyawa aromatik. Asetil CoA juga merupakan senyawa asal terpenoid.
Dalam kondensasi bercabang, gugus fungsional keto asetoasetil CoA bereaksi
dengan molekul Asetil CoA yang lain membantuk β- hidroksi- metilglutinil CoA
yang diubah menjadi satuan isoprena aktif dan akhirnya menjadi terpenoid.1
LIPID TERSABUNKAN
Dari segi analisis, lipid tersabunkan didefinisikan sebagai bahan yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter atau kloroform, dan jika
dipanaskan dengan basa membentuk sabun yang larut dalam air. Sabun ini
merupakan garam asam lemak rantai panjang, sehingga setiap lipid tersabunkan
harus mempunyai komponen asam lemak. Berdasarkan strukturnya, lipid
tersabunkan dikelompokkan ke dalam beberapa golongan utama :2
1. Asam lemak
Semua asam karboksilat alifatik dapat kita anggap sebagai ‘asam lemak’, tetapi
istilah ini biasanya terbatas untuk anggota rantai panjang dalam deret ini yang
praktis tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
Asam bebas atau garamnya lebih jarang dijumpai dalam dunia tumbuhan
dibandingkan dengan esternya yang merupakan salah satu golongan yang lain
dari lipid tersabunkan. Meskipun demikian, contoh asam yang tidak diesterkan
kadang-kadang dijumpai terutama dalam alam, jarang dalam minyak biji.
1 Hardjono Sastrohamidjojo, Sintesis Bahan Alam, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), h. 1182 Trevor Robinson, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, (Bandung: ITB, 1995), h. 90
Sebagian besar asam lemak alam mempunyai rantai karbon tak bercabang dan
berbeda satu sama lain dalam hal panjang rantai dan derajat ketidakjenuhan.
Asam oleat merupakan asam lemak alam yang paling tersebar luas, terdapat
praktis dalam semua campuran lipid alam. Asam palmitat penyebarannya
hampir sama dengan asam oleat, kemudian keduanya diikuti oleh asam yang
tidak begitu umum seperti asam linoleat, palmitoleat, miristat, dan stearat.
Berikut ini tebel beberapa asam lemak meliputi struktur dan tumbuhan sumber:
2. Lipid sederhana (ester asam lemak)
a. Trigliserida
Trigliserida atau triasilgliserol adalah ester gliserol dengan tiga molekul asam
lemak.
Trigliserida pada suhu kamar yang berupa zat pada disebut lemak, sedangkan
trigliserida yang berupa cairan disebut minyak. Kebanyakan minyak dan lemak
alam bukan senyawa tunggal tetapi campuran trigliserida. Dalam tumbuhan,
lemak dan minyak merupakan bahan cadangan makanan yang penting, tetapi
hanya bagian yang sangat kecil saja dari lipid keseluruhan dalam organ yang
metabolismenya begitu aktif seperti daun. Organ penyimpan makanan
cadangan berlipid rendah seperti kentang dan wortel dapat mengendung
trigliserida.
b. Ester asam lemak lain
selain trigliserida, biasanya ester sederhana lain dari asam lemak rantang
panjang ditemukan dalam tumbuhan. Sementara trigliserida biasanya berfungsi
sebagai komponen cadangan makanan, ester asam lemak lain rupanya lebih
berperan dalam selaput pelindung pada daun, buah, batang, dan sebagainya.
Berikut ini susunan asam lemak dari beberapa lemak dan minyak tumbuhan:
Sumber Komponen
Minyak zaitun Asam jenuh, oleat, linoleat
Minyak kelapa Kaprat, laurat, miristat, palmitat
Lemak kakao (coklat) Palmitat, stearat, oleat
Minyak kacang tanah palmitat, oleat, linoleat
Minyak jarak Linoleat, rasinoleat
Minyak biji lobak Oleat, linoleat, linolenat, erusat
Minyak biji kapas Palmitat, oleat, linoleat,
Minyak kedele Asam jenuh, oleat, linoleat, linolenat
Minyak jagung Asam jenuh, oleat, linoleat
Minyak biji rami (linum) Asam jenuh, oleat, linoleat, linolenat
3. Fosfolipid atau fosfolida
Beberapa jenis lipid yang mengandung fosfor terdapat dalam tumbuhan.
Konsentrasi tertinggi terdapat dalam biji (sampai 2% bobot kering). Fosfolipid
paling sederhana ialah asam fosfatidat, yang mengandung gugus asam lemak
dan asam fosfat yang diesterkan dengan gliserol:
Dari semua fosfolipid tumbuhan yang paling dikenal ialah fosfatidilkolina
(lesitin) dan fosfatidiletanolamina. Sedangkan fosfatidilsirena adalah fosfolipid
dikenal sebagai fosfolipid hewan dan dalam tumbuhan konsentrasinya rendah.
Senyawa ini selain mengandung asam fosfatidat, juga mengandung senyawa
nitrogen yang disambungkan dengan fosfat sebagai ester.
fosfatidilkolina (lesitin) fosfatidiletanolamina fosfatidilsirena
Berikut ini contoh dari reaksi penyabunan yaitu apabila lemak atau minyak
dipanaskan dengan alkali, ester terkonversi menjadi gliserol dan garam dari asam
lemak. Reaksi digambarkan disini dengan penyabunan gliseril tripalmitat: 3
3 Harold Hard, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 466
gliseril tripalmitat gliserol
(tripalmitin dari minyak sawit)
Lipid Tak Tersabunkan
Senyawa lipid tak tersabunkan ini lebih udah larut dalam pelarut lemak
dibandingkan dengan air dan tidak tersabunkan oleh basa. Berikut ini senyawa
yang termasuk dalam kelompok lipid tak tersabunkan:4
1. Hidrokarbon, alkohol, dan keton rantai panjang
Alkohol, aldehida, dan keton alifatik rantai panjang merupakan komponen
tumbuhan yang sering dijumpai. alkohol dan aldehida hampir selalu mempunyai
jumlah karbon genap seperti asam lemak, sementara keton jumlah atom
karbonnya ganjil seperti hidrokarbon. Aldehida dan keton rantai panjang berperan
sebagai pelindung karena daya racunnya terhadap mikroba dan β-diketon
bertindak sebagai antioksidan. Berikut ini beberapa alkohol rantai panjang beserta
struktur dan sumber tanaman:
Senyawa Struktur Sumber
Oktanol CH3(CH2)6CH2OH Buah Heracleum
gigantum
Dodekanol CH3(CH2)10CH2OH Kutikula Rhamnus
4 Trevor Robinson, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, (Bandung: ITB, 1995), h. 115
kalor
purshiana
Heksakosanol
(seril alkohol)
CH3(CH2)24CH2OH Kutikula di banyak
tumbuhan
Oktakosanol CH3(CH2)26CH2OH Kutikula di beberapa
tumbuhan
Triakotanol
(melisil alkohol)
CH3(CH2)28CH2OH Kutikula dan dun
Tekakibil
alkohol
CH3(CH2)42CH2OH Sorghum vulgare
10-nonakosanol CH3(CH2)8CHOH(CH2)18CH3 Kutikula apel
11-eikosenol CH3(CH2)7CH=CH(CH2)9CH2OH Simmondsia chinensis
15-nonakosanon CH3(CH2)13CO(CH2)13CH3 Brassica sp.