Upload
arificivil
View
121
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi Metode Penelitian untuk Populasi dan Sampel.
Citation preview
•Alwafi Pujiraharjo•Civil Engineering Department
•University of Brawijaya
Populasi dan Sampel
Page 2
Pengertian
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak
diteliti. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan
jelas sebelum penelitian dilakukan.
Sampel adalah semacam miniatur
(mikrokosmos) dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti.
Page 3
Pengertian (lanjutan)
Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya
disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas,
Populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi
yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah,
jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit"
Misalnya; penduduk suatu negara adalah populasi
yang infinit karena setiap waktu terus berubah
jumlahnya.
Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan
tempat, maka populasi yang infinit bisa berubah
menjadi populasi yang finit.
Page 4
Pengertian (lanjutan)
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi
yang homogen dan heterogen.
a.Populasi homogen adalah sumber data yang
unsur-unsur atau elemennya memiliki sifat
yang mendekati sama sehingga tidak perlu
ditetapkan jumlahnya secara kuantitatif.
b.Populasi heterogen adalah sumber data
yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang
berbeda (bervariasi) sehingga perlu
penetapan batas-batasnya secara kuantitatif.
Page 5
Populasi Target dan Populasi Akses
Populasi target adalah populasi aktual dimana peneliti
ingin melakukan generalisasi, tetapi secara riil jarang
dapat terpenuhi dan diperoleh .
Populasi Akses adalah populasi dimana peneliti dapat
melakukan generalisasi secara riil, karena dalam
populasi tersebut tersedia kerangka sampel yang mana
sampel akan diambil daripadanya
Contoh: Suatu penelitian akan dilakukan pada
perilaku mahasiswa Universitas Brawijaya. Pada kasus ini yang diangap sebagai populasi target adalah mahasiswa.
Sedangkan yang dianggap sebagai populasi akses adalah mahasiswa
Universitas Brawijaya.
Page 6
Sampel
Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu
merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala:
Kendala biaya
Kendala waktu
Kendala tenaga
Polulasi yang tidak terdefinisikan
Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian
data yang mengalami kendala-kendala, maka
dapat dipergunakan SAMPEL.
Page 7
Sampel
Alasan Menggunakan Sampel:
Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
(waktu, tenaga, biaya)
Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang
terlewati atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
Pada intinya penarikan sampel dilakukan untuk
menjamin fisibilitas
Permasalahan Dalam Sampel:
Bagaimana teknik pengambilan sampel
Berapa jumlah sampel yang akan diambil.
Page 8
Teknik Pengambilan Sampel
Sampel Probabilitas:a) Simple Random Samplingb) Systematic Random Samplingc) Stratified Random Samplingd) Cluster Random Sampling
Sampel Non-Probabilitasa) Quota Samplingb) Purposive Samplingc) Incidental Samplingd) Snowball Sampling
Page 9
Teknik Pengambilan Sampel; Probability
Simple Random Sampling
Sampel dipilih secara acak dari populasi sesuai
dengan jumlah yang ditentukan.
Penentuan dapat dilakukan dengan cara diundi,
menggunakan tabel random, ataupun randomisasi
komputer
Elemen populasi berpeluang sama untuk menjadi
elemen sampel.
Cocok untuk populasi yang homogen
Page 10
Teknik Pengambilan Sampel; Probability
Systematic Random Sampling
pengambilan sampel didasarkan pada
urutan populasi yang telah diberi
nomor urut atau anggota sampel
diambil dari populasi pada jarak
interval waktu atau ruang tertentu
dengan urutan yang seragam.
Tetapkan ukuran sampel: n
Bagi populasi N kedalam kelompok k
individual dengan k = N/n
Secara acak seleksi sampel dari
kelompok yang ada sampai sampel
yang dibutuhkan terpenuhi
N = 64
n = 8
k = 8
Page 11
Teknik Pengambilan Sampel; Probability
Stratified Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam strata atau jenjang
(misal: tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, dsb.)
Untuk tiap strata, dilakukan pemilihan
sampel dengan simple random sampling.
Sampel masing-masing strata
dikelompokkan menjadi satu
Cocok untuk populasi yang berstrata atau
berjenjang
Page 12
Teknik Pengambilan Sampel; Probability
Clustered (Area) Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam kelompok, area atau cluster
(wilayah propinsi, pegawai negeri, swasta, karyawan
swasta, TNI/POLRI, petani, dsb.)
Untuk tiap cluster, dilakukan pemilihan sampel
dengan simple random sampling.
Cocok untuk populasi yang memiliki
cluster/kelompok/area.Population divided into 4 clusters
Randomly selected 2 from each cluster
Page 13
Teknik Pengambilan Sampel; Non-Probability
Convenience Sampling
Sampel diambil berdasarkan kesukaan peneliti
Misalnya dengan menghadang pengunjung yang baru
keluar belanja
Quota Sampling
Penentuan sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan, yang didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
Tetapkan besarnya sampel (quota)
Peneliti mencari sampel yang paling mudah ditemui
Dilakukan sampai jumlah yang diinginkan terpenuhi
Page 14
Teknik Pengambilan Sampel; Non-Probability
Purposive Sampling Melakukan studi
pendahuluan untuk mengetahui karakteristik populasi dan penetapan syarat sampel
Peneliti menetapkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik sampel yang akan dipilih (syarat-syarat)
Subjek diambil dari populasi dengan ketentuan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan
ContohPeneliti akan melakukan pemecahan
masalah kesulitan belajar siswa
Populasi ditetapkan siswa dalam suatu kelas
Syarat-syarat dari sampel ditetapkan: • memiliki nilai akademis < 3,• jumlah absensi dalam satu
semester > 12x• keterlambatan < 3x
Dari syarat tersebut akhirnya dicari siswa dari kelas yang dijadikan populasi, misalnya ditemukan sebanyak 7 orang. Maka ke-7 orang inilah yang dijadikan sampel penelitian
Page 15
Teknik Pengambilan Sampel; Non-Probability
Incidental Sampling
Jumlah sampel
ditentukan
Sampel dipilih secara
kebetulan
Tidak menggunakan
suatu syarat khusus
yang kaku
Contoh:
Survey Pendapat konsumen suatu produk, perusahaan menetapkan 100 orang pengunjung pertama pada stand produk sebagai sampel.
Page 16
Teknik Pengambilan Sampel; Non-Probability
Snowball Sampling
Teknik sampling berangkat dari sejumlah sampel
(responden) yang kemudian mereka mengajak para
temannya untuk dijadikan sampel dan seterusnya
sehingga jumlah sampel semakin besar seperti bola
salju yang menggelinding.
Tetapkan Jumlah SampelSampel diambil secara berantai dari responden ke
responden berikutnyaPeneliti hanya menetapkan responden [ertamaResponden berikutnya dipilih oleh responden sebelumnya
Page 17
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel
Prinsip Dasar
Untuk resiko perbedaan hasil antara
populasi dengan sampel, digunakan
kemungkinan tingkat kesalahan atau
tingkat signifikan (significance level)
yang diberi notasi α (misal : α = 1%, α
= 5%, α = 10%)
Angka tingkat signifikan tersebut
paralel dengan tingkat kepercayaan
(confidence level) yang bernilai antara
0 -100% (misal : 99% untuk α = 1%,
95% untuk α = 5%, 90% untuk α =
10%).
Page 18
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Bermacam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi.
Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.
Page 19
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Roscoe (1975) memberikan beberapa panduan untuk menentukan
ukuran sampel yaitu :
•Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat
untuk kebanyakan penelitian.
•Jika sampel dipecah ke dalam sub-sampel (pria/wanita,
junior/senior, dsb), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap
kategori adalah tepat.
•Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian.
•Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin
dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20 buah
Page 20
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah
sebesar-besarnya. Pendapat ini mengasumsikan bahwa
semakin banyak sampel yang diambil, maka akan semakin
representatif dan hasilnya dapat digeneralisir. Ukuran
sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis
penelitiannya :
•Penelitian deskriptif, minimum sampel 10% populasi.
•Penelitian korelasional, minimum sampel 30 subyek.
•Penelitian kausal perbandingan, minimum sampel 30
subyek per group.
•Penelitian eksperimental, minimum sampel 15 subyek per
group.
Page 21
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Krejcie dan Morgan (1970)
membuat tabel yang bisa
digunakan dalam penentuan
jumlah sampel dengan
didasarkan atas kesalahan
5%, atau dengan tingkat
kepercayaan 95% terhadap
populasi. Untuk Tabel
Krecjie-Morgan dapat dilihat
di samping
Page 22
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Isaac dan Michael (1981)
membuat tabel yang bisa
digunakan dalam penentuan
jumlah sampel dengan
didasarkan atas kesalahan
1%, 5%, dan 10%. Peneliti
dapat secara langsung
menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi
dan tingkat kesalahan yang
dikehendaki. Untuk Tabel
Issac-Michael dapat dilihat di
samping
Page 23
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Slovin (1960)
Contoh: Kita akan meneliti pengaruh upah
terhadap semangat kerja pada karyawan
PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut
terdapat 130 orang karyawan. Dengan
tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel
minimal yang harus diambil ?
21 Ne
Nn
11,98)05,0(1301
1302
n
Page 24
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Yount (1999), apabila jumlah anggota populasi kurang dari 100,
lebih baik seluruhnya diambil sebagai sampel
sehingga penelitian merupakan penelitian populasi atau
sensus. Penentuan besarnya sampel menurut Tabel Yount
dapat dilihat di bawah :
Page 25
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Page 26
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Joseph F. Hair (1998), untuk menentukan ukuran sampel dari
suatu populasi yang tidak bisa dihitung adalah sebagai berikut :
Dianjurkan di atas 30 sampel.
Untuk survei bisnis, sampel sekitar 100
dianggap memadai.
Atau berkisar 15 sampai 20 kali dari
variabel bebas
Page 27
Penentuan Jumlah (Ukuran) Sampel (lanjutan)
Selain dari pendapat para ahli, ada pertimbangan lain dalam
menentukan ukuran Sampel:
Seberapa besar keragaman populasi
Berapa besar tingkat keyakinan yang kita
perlukan
Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat
diterima
Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
Page 28
Maturnuwun