Upload
erni-cheria
View
292
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
populasi dan sampel penelitian
Citation preview
POPULASI
BEBERAPA PENGERTIAN
wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciri-
cirinya akan ditaksir (diestimasi). Ciri-ciri
populasi disebut parameter.
kumpulan objek penelitian, bisa berupa
kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas,
masyarakat, dll); benda (jumlah
gedung/bangunan, tempat, berkas, dll).
SAMPEL
• Sampel: bagian dari populasi yang dapat
mewakili seluruh populasi
• Sampel: sebagian unsur populasi yang dijadikan
objek penelitian.
ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL
3. SAMPEL 2. POPULASI
1. TEMUAN
MENGAPA DILAKUKAN
SAMPLING?
• populasi besar, tidak mungkin seluruh elemen diteliti
• keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber
daya manusia
SUBJEK ?
OBJEK ?
• Subjek penelitian: anggota populasi yang
terdiri orang-orang.
• Objek penelitian: anggota populasi yang
terdiri dari benda-benda.
UKURAN SAMPEL
• Banyak cara menentukan ukuran sampel dari
suatu populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara
yang berbeda.
UKURAN SAMPEL
• Ukuran sampel harus mewakili populasi
• Ukuran sampel mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi
• Semakin banyak ukuran sampel maka
semakin kecil tingkat kesalahan
generalisasi yang terjadi dan sebaliknya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI UKURAN SAMPEL
• Derajat keseragaman (degree of homogenity).
• Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan
analisis
• Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .
HUBUNGAN ANTARA UKURAN SAMPEL
DAN TINGKAT KESALAHAN
Ukuran Sampel
Tin
gkat kesala
han
• Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis
multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai 20
subjek per variabel independen
• Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :
– Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
– Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
– Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
– Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok
Menentukan Ukuran Sampel
ROSCOE (1975)
• Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen
• Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel
(laki/perempuan, SD/SLTP/SMU), jumlah minimum
subsampel harus 30
• Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih
besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.
• Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan
pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10
s/d 20 elemen.
21 Ne
Nn
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11,98)05,0(1301
1302
n
Slovin
RUMUS TARO YAMANE (jumlah populasi diketahui)
Nn =
N.d2 + 1
Keterangan :n = Jumlah sampelN = Jumlah populasid2 = Presisi yang ditetapkan
RUMUS WIBISONO (jumlah populasi tidak diketahui)
Z/2.2
n =
e
Keterangan :n = jumlah sampelZ = nilai table Z = 0.05 = Standar deviasi populasi e = Tingkat kesalahan
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
• Proses pemilihan jenis sampel denganmemperhitungkan besarnya sampel yang akan dijadikan sebagai subjek/ objekpenelitian.
• Pemilihan sampel harus bersifatrepresentatif, artinya sampel yang dipilihmewakili populasi baik dari karakteristikmaupun jumlahnya.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik
Sampling
Probability
Sampling
Non Probability
Sampling
Simple Random
Sampling
Sistematic random
sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Double Sampling
Multistage sampling
Probablility
proportional to size
sampling
• Quota Sampling
• Accidental sampling
• Purposive sampling
• Voluntary Sampling
• Snowball Sampling
PROBABILITY SAMPLING
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
Random sampling adalah metode paling
dekat dengan definisi probability
sampling. Pengambilan sampel dari
populiasi secara acak berdasarkan
frekuensi probabilitas semua anggota
populasi.
SIMPLE RANDOM SAMPLING
2. SISTEMATIC RANDOM
SAMPLING
• Pengambilan sampel melibatkan aturan
populasi dalam urutan sistematika
tertentu. Probabilitas pengambilan sampel
tidak sama terlepas dari kesamaan
frekuensi setiap anggota populasi.
SAMPLING SISTEMATIS
3. STRATIFIED SAMPLING
• Populasi dibagi ke dalam kelompok strata
dan kemudian mengambil sampel dari tiap
kelompok tergantung kriteria yang
ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke
dalam anak-anak dan orang tua kemudian
memilih masing-masing wakil dari
keduanya.
Contoh Stratified Random Sampling :
Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV
300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak
Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Stratified Random Sampling
• Adakalanya
populasi yang ada
memiliki strata
atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri
Strata Anggota Populasi
Persentase
(%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x 50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
4. CLUSTER SAMPLING
• Populasi dibagi ke dalam kelompok
kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-
tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah
Jawa Tengah kemudian sampel diambil
dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-
batas gunung, pulau dan sebagainya.
CLUSTER SAMPLING
(Area Sampling)
A B
C D
E F
A B
C D
E F
5. MULTISTAGE SAMPLING
• Pengambilan sampel menggunakan lebih
dari satu teknik probability sampling.
Misalnya, menggunakan metodestratified
sampling pada tahap pertama kemudian
metodesimple random sampling di tahap
kedua dan seterusnya sampai mencapai
sampel yang diinginkan.
6. Probability Proportional to
Size Sampling• Probabilitas pengambilan sampel
sebanding dengan ukuran sampling
bahwa sampel dipilih secara proporsional
dengan ukuran total populasi. Ini adalah
bentuk multistage sampling di tahap
pertama dan kemudian random sampling
di tahap kedua, tapi jumlah sampel
sebanding dengan ukuran populasi.
NON-PROBABILITY SAMPLING
• Teknik non-probability sampling bahwa
setiap anggota populasi memiliki peluang
nol. Artinya, pengambilan sampel
didasarkan kriteria tertentu seperti
judgment, status, kuantitas, kesukarelaan
dan sebagainya.
1. QUOTA SAMPLING
• Mirip stratified sampling yaitu berdasarkan
proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari
bias. Misalnya, jumlah sampel laki-laki 50
orang maka sampel perempuan juga 50
orang.
2. ACCIDENTAL SAMPLING
• Pengambilan sampel didasarkan pada
kenyataan bahwa mereka kebetulan
muncul. Misalnya, populasi adalah setiap
pegguna jalan tol, maka peneliti
mengambil sampel dari orang-orang yang
kebetulan melintas di jalan tersebut pada
waktu pengamatan.
3. PURPOSIVE SAMPLING
• Pengambilan sampel berdasarkan seleksi
khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu
siapa yang dijadikan sebagai informan.
Misalnya, Anda meneliti kriminalitas di
Kota Semarang, maka Anda mengambil
informan yaitu Kapolresta Semarang,
seorang pelaku kriminal dan seorang
korban kriminal.
4. VOLUNTARY SAMPLING
• Pengambilan sampel berdasarkan
kerelaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Metode ini paling umum
digunakan dalam jajak pendapat.
5. SNOWBALL SAMPLING
• Pengambilan sampel berdasarkan
penelusuran sampel sebelumnya.
Misalnya, penelitian tentang korupsi
bahwa sumber informan pertama
mengarah kepada informan kedua lalu
informan ke tiga dan seterusnya.
SNOWBALL SAMPLING
A
G H IFED
CB
K LJ NNM