Upload
rahmani-nadya-dewi-himawan
View
88
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENYAJI : RAHMANI NADYA DEWI HIMAWAN
1102008338
PEMBIMBING: dr.IWAN SATYAGRAHA, SpoG
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi
Periode 30 April-7Juli 2012
RSUD Pasar Rebo-Jakarta
Preeklampsia berat :
Kelainan multisistem spesifik pada kehamilan ditandai dengan hipertensi dan proteinuria >kehamilan 20 minggu
Preeklampsia dengan TD sistolik ≥ 160mmHg dan TD diastolik ≥110 mmHg disertai proteinuria > 5g/24jam dan tanda-tanda kerusakan organ
1. Aliran darah maternal ke plasenta yang inadekuat akibat gangguan perkembangan arteri spiralis pada bantalan utero-plasenta menyebabkan terjadinya preeklampsia.
2. Akibat plasenta tertanam dangkal
hipoksik mencetuskan reaksi imun maternal ditandai dengan sekresi mediator inflamasi dari plasenta
berefek pada endotelium vaskular
Kerusakan sel endotel Penolakan plasenta oleh reaksi imun Gangguan perfusi plasenta Perubahan reaktivitas vaskular Ketidakseimbangan prostasiklin dan
tromboksan Penurunan GFR yang mengakibatkan
retensi air dan garam
Riwayat hipertensi kronis sebelum kehamilan
Riwayat preeklampsia sebelumnya Riwayat preeklampsia pada ibu/saudara
perempuan Obesitas Mengandung lebih dari satu orang bayi Riwayat DM, kelainan ginjal, lupus,
Rheumatoid Arthritis
Penurunan volume intravaskular Peningkatan iritabilitas SSP DIC Peregangan otot uterus yang
mengakibatkan iskemia Faktor diet (defisiensi vitamin) Faktor genetik
Preeklampsia digolongkan PEB bila ditemukan satu/lebih gejala berikut;
TD ≥ 160/110 mmHg proteinuria > 5g/24jam / +4 dalam
pemeriksaan kualitatif Oligouria (produksi urin < 500cc/24jam) kadar kreatinin plasma Gangguan visus dan serebral
Nyeri epigastrium/nyeri kuadran kanan atas abdomen
Edema paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia berat < 100.000
sel/mm3 atau penurunan trombosit cepat
Gangguan fungsi hepar PJT HELLP syndrome
PEB tanpa impending eclampsia PEB dengan impending eclampsia
Disebut impending eclampsia bila PEB disertai gejala-gejala subyektif ;
nyeri kepala hebat gangguan visus muntah-muntah nyeri epigastrium kenaikan progresif TD
PF;1. TD harus diukur dalam setiap ANC2. TFU harus diukur dalam setiap ANC3. Edema pada wajah memberat4. Peningkatan BB > 0,5kg tiap
minggu/secara tiba-tiba dalam 1-2 hari
Pemeriksaan Penunjang LaboratoriumPada awal kehamilan;
a. Kadar enzim hatib. Hitung trombositc. Kreatinin serumd. Protein total dalam 24jam
Lab setelah didiagnosis preeklampsia; a. Kadar albumin serumb. LDHc. Apus Darah Tepid. Waktu perdarahan dan pembekuan
Harus segera rawat inap, dianjurkan tirah baring
Pengelolaan cairan;a) Monitoring input cairan (oral/infus) dan
output cairan (urin)b) Pengukuran secara tepat utk keduanya
Pemberian Obat Antikejang MgSO4
Frekuensi pernapasan yang baik > 16x/menit
Tidak ada tanda-tanda pernapasan Refleks patella yang kuat (+)
Cara kerja MgSO4 Menghambat kadar asetilkolin pada
rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi neuromuskular
Menggeser kalsium yang dibutuhkan pada transmisi neuromuskular dengan magnesium
Initial dose; 4gr i.v. (40% dalam 10cc) selama15 menit
maintenance dose ; infus 6gr dalam larutan Ringer per 6jam /4-5gr i.m. Selanjutnya 4gr i.m. tiap 4-6jam
Antidotum apabila terjadi intoksikasi; Kalsium glukonas 10% (1gr) / 10% dalam
10cc i.v. selama 3 menitHentikan pemberian MgSO4 bila terjadi intoksikasi/setelah 24 jam pascapersalinan/ 24jam setelah kejang berakhir
Jarang diberikan secara rutin kecuali jika terdapat edema paru, payah jantung kongestif, atau anaserka
Furosemida
Pemberian antihipertensia) Lini 1 ; Nifedipin 10-20mg per
oral ulangi setelah 30 menit, max 120mg/24 jam
b)Lini 2 ; Sodium nitroprusside 0,25 µg i.v./kg/menit, infus; ditingkatkan 0,25 µg i.v./kg/5 menitDiakzokida 30-60mg i.v./5 menit / i.v. infus 10mg/menit/dititrasi
1. Aktif ; kehamilan diterminasi/diakhiri bersamaan dengan pemberian medikamentosa
2. Konservatif ; Kehamilan dipertahankan bersamaan dengan pemberian medikamentosa
Indikasi; Ibu
a) Umur kehamilan ≥ 37 minggub) Ada tanda-tanda Impending preeklampsiac) Kegagalan terapi konservatif (keadaan
klinik dan lab memburuk)d) Diduga solusio plasentae) Timbul onset persalinan, ketuban pecah,
perdarahan
Janina) Ada tanda fetal distressb) Ada tanda IUGR (Intra Uterine Growth
Restriction)c) Oligohidramnion
Laboratorik Ada tanda sindroma HELLP (Haemolysis
Elevated Liver Enzyme Low Platelet Count)khususnya menurunnya trombosit dengan cepat
Cara terminasi bergantung pada keadaan obstetrik, apakah sudah inpartu/belum.
Indikasi;Bila kehamilan preterm ≤37 minggu tanpa disertai tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik
Loading MgSO4 cukup i.m. saja
Observasi dan evaluasi seperti kehamilan aktif, kehamilan TIDAK diterminasi.
MgSO4 dihentikan bila ibu sudah dalam keadaan PER (Preeklampsia Ringan) selambatnya dalam 24 jam
Bila tidak ada perbaikan dalam 24 jam kehamilan diterminasi
Usia kehamilan < 23 PEB sebaiknya diinduksi persalinan untuk diterminasi
Usia kehamilan 23-32 minggu PEBkelahiran ditunda, ibu diberi MgSO4 pada 24jam setelah didiagnosa PEB, TD dikontrol, fetus diberikan kortikosteroid untuk pematangan paru
Usia kehamilan 32-34 minggu PEB dipertimbangkan untuk dilahirkan + fetus diberi kortikosteroid
Usia kehamilan 38 minggu PEB diinduksi kelahiran
Usia kehamilan 40 minggu PEB sebaiknya dilahirkan
Solusio plasenta Hipofibrinogemia Hemolisis Perdarahan otak Kelainan mata Edema Paru Nekrosis hati Sindrom HELLP Prematuritas Kelainan ginjal DIC