Upload
dudi-uchiha
View
280
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 P.pankreas
1/23
1
PSEUDOKISTA PANKREAS
A. PENDAHULUANPseudokista pankreas merupakan kista yang paling sering ditemukan pada
pankreas yakni sekitar 75-80% dari seluruh kasus kista pankreas. Pseudokista
pankreas merupakan kumpulan dari enzim pankreas yaitu amilase, lipase dan
enterokinase yang berlebihan. Selain berisi enzim-enzim pankreas tersebut, kista
ini kadang bercampur dengan darah atau sisa jaringan nekrotik. Cairan
pseudokista ini dapat jernih tetapi dapat juga berwarna coklat atau coklat
kehitaman, tergantung pada isi cairan tadi. Psedukokista pankreas yang besar
dapat mengenai pelvis, mediastinum dan jarang pada leher atau skrotum.1,2
Penyebab yang paling sering dari pseudokista pankreas ini adalah
pankreatitis kronik, pankreatitis akut, dan trauma pada pankreas. Tiga per empat
pseudokista pankreas ini terbentuk setelah pankreatitis dan 25 % setelah trauma
pada pankreas. Penelitian lain juga menghubungkan terjadinya pseudokista
pankreas dengan obstruksi duktus pankreas dan neoplasma pankreas.2,3
Kista ini dapat terbentuk di dalam jaringan pankreas sebagai kista retensi
atau disekitar pankreas yaitu di belakang mesokolon, dan ligamentum
gastrokolikum. Kadang terdapat di retroperitoneum di belakang pankreas dan
dapat mencapai mediastinum. Karena pseudokista ini terjadi akibat kerusakan
duktus pankreatikus, letaknya dapat sepanjang duktus pankreatikus antara hilus
limpa dan doedonum.2,3
B. ANATOMIPankreas terletak melintang di bagian atas abdomen dibelakang gaster
didalam ruang retroperitoneal. Disebelah kiri kaudal pankreas mencapai hilus
limpa di arah kraniodorsal. Bagian atas kiri kaput pankreas di hubungkan dengan
7/28/2019 P.pankreas
2/23
2
korpus pankreas oleh leher pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya
biasanya tidak lebih dari 4 cm. Arteri dan vena mesentrika superior berada di
dorsal leher pankreas. Duodenum bagian horizontal dan sebagian dari penonjolan
posterior bagian kiri bawah kaput pankreas ini yang disebut prosessus urisinatus
pankreas, melingkari arteri dan vena tadi.1
Gambar 1: Anatomi pankreas 4
Saluran Wirsungi dimulai dari kaudal pankreas sampai ke kaput pankreas
bergabung dengan saluran empedu di ampula hepatiko-pankreatika untuk
selanjutnya bermuara pada papila Vater. Saluran pankreas minor Santorini atau
duktus pankreatikus assesorius bermuara di papila minor yang terletak kira-kira
2cm proksimal dari papila mayor. Ditemukan sebanyak 60-70% variasi anatomi
7/28/2019 P.pankreas
3/23
3
normal. Kira-kira 30% saluran Santorini tidak masuk ke duodenum, sedangkan
5-10% saluaran Santorini bergabung dan duktus Wirsungi menjadi saluran utama
masuk ke papilla mayor, atau sama sekali tidak ada saluran Santorini. Variasi
anatomi terakhir ini disebut pankreas divisum. Diameter saluran pankreas yang
awalnya pada dewasa muda sebesar 3-4 mm dengan bertambahnya umur bisa
mencapai diameter 5-6 mm.1,5,6
Saraf simpatis ke pankreas berasal dari nervus splanknikus mayor dan
minor melalui pleksus dan ganglion seliakus. Serat saraf ini membawa serta nyeri
eferren dari pankreas . Tindakan membius sementara pleksus seliakus memotong
saraf splanknikus ini membuat nyeri yang disebabkan tumor pankreas atau
pankreatitis kronik bisa hilang.1,6
Pankreas cukup kaya akan pasokan darah arteri dan relatif tidak ada
variasi. Kaput pankreas di perdarahi oleh lengkungan anterior dan posterior yang
berasal dari arteri gastroduodenalis dan arteri mesentrika superior. Aliran limfe
dari pankreas bagian kaput masuk ke kelenjar limfe di daerah hilus limfe, ke
kelenjar limfe yang terletak di alur antara duodenum dan pankreas dan ke
kelenjar subpilorik. Aliran limfe dari bagian anterior masuk ke kelenjar limfe di
sekitar pembuluh pankreatika superior, gastrika superior, dan kelenjar limfe
sepanjang arteri hepatika, sebagian dari bagian posterior aliran limfe masuk ke
kelenjar limfe di sekitar pembuluh pankreatika inferior, mesokolika, mesentrika
superior dan aorta.1,6
Anatomi mikroskopik pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri
dari dua bagian yaitu eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin untuk pencernaan
terdiri dari kelenjar asiner. Bagian endokrin berupa massa pulau kecil
(Langerhans) yang tersebar di seluruh pankreas. Dengan pulasan khusus
ditemukan tiga jenis sel endokrin. Sel alfa berisi granul yang tidak larut dalam
alkohol, sedang pada sel beta granul larut dalam air. Di antara kedua jenis sel
7/28/2019 P.pankreas
4/23
4
tersebut ditemukan sel delta yang lebih besar tetapi granulnya kurang padat
dibandingkan sel alfa.1
Gambar 2 : Vaskularisasi pankreas 6
C. FISIOLOGISekresi eksokrin
Sel eksokrin pankreas mengeluarkan cairan elektrolit dan enzim
sebanyak 1500 sampai 2500 ml sehari dengan pH 8 sampai 8,3 dan
mempunyai tekanan osmotic yang sama dengan plasma. Cairan ini
dikeluarkan oleh sel sentroasiner akibat rangsangan hormon sekretin.1
Enzim pencernaan sangat dipengaruhi oleh asupan asam amino
sehingga defisiensi protein seperti kwashiorkor akan menyebabkan kurangnya
7/28/2019 P.pankreas
5/23
5
fungsi eksokrin. Enzim proteolitik, lipolitik, dan amilolitik juga terdapat
dalam cairan pankreas. Beberapa enzim tersebut dihasilkan dalam bentuk
yang aktif, sedangkan yang lain dalam bentuk tidak aktif. Enzim yang tidak
aktif ini menjadi aktif di duodenum. Di sini enterokinase mengubah
tripsinogen menjadi tripsin dan tripsin ini mengubah kemotripsinogen menjadi
kemotripsin. Di dalam usus enzim proteolitik mengubah protein menjadi
peptide, lipase memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak dan amylase
mengubah zat tepung menjadi disakarida dan dekstrin.1
Sekresi pankreas eksokrin diatur oleh mekanisme humoral dan neural.
Asetikolin yang dibebaskan ujung n.vagus merangsang sekresi enzim
pencernaan. Hormon kolesistokinin juga merupakan perangsang yang sangat
kuat terhadap sekresi enzim sedangkan peptide vasoaktif di usus intestinal
(vasoactive intestinal peptide = VIP) merupakan perangsang kuat untuk
sekresi air dan bikarbonat. Sekresi eksokrin dipengaruhi oleh beberapa fase
makan, yaitu fase sefalik, fase gastric, fase intestinal, dan fase pasca makan
disebut postcenam.1
Fase sefalik berlangsung dengan perantaraan refleks vagus yang
menghasilkan cairan pankreas disertai pelepasan gastrin dari lambung yang
juga merangsang keluarnya enzim pankreas. Fase gastric terkait dengan
adanya makanan dalam lambung yang menyebabkan distensi. Protein dalam
makanan merangsang sekresi gastrin. Pada fase intestinal asam dalam
duodenum (fase intestinal) merangsang pengeluaran sekretin dan
kolesistokinin sehingga cairan pankreas dan bikarbonat bertambah. Fase
postcenam dimulai dengan penghambatan sekresi pankreas akibat makanan
yang telah dicerna sudah sampai ke bagian distal usus halus.1
Bila cairan pankreas ini dihentikan sekresinya, misalnya dengan
melakukan pankreatektomi atau ligasi saluran pankreas, akan terjadi gangguan
7/28/2019 P.pankreas
6/23
6
pencernaan dan absorpsi fraksi makanan terutama lemak sehingga timbul
gejala yang disebut steatore.1
Gambar 3: Kelenjar Pankreas 4
Sekresi endokrin
Sekresi hormon pankreas dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap
pulau berdiameter 75 sampai 150 mikron yang terdiri dari sel beta 75%, sel
alfa 20%, sel delta 5% dan beberapa sel C.1
Sel alfa menghasilkan glucagon dan sel beta merupakan sumber
insulin sedang sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida
pankreas. Glucagon yang juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan
terjadinya glikogenesis dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran
darah. Funsi insulin terutama untuk memindahkan glukosa dan gula lain
7/28/2019 P.pankreas
7/23
7
melalui membran sel ke jaringan terutama sel otot, fibroblast, dan jaringan
lemak. Bila tidak ada glukosa, maka lemak akan digunakan untuk
metabolisme sehingga akan timbul ketosis dan asidosis. Rangsangan utama
pengeluaran insulin hanya dipengaruhi oleh kadar gula saja. Semua jenis zat
gizi seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak merangsang pengeluaran
insulin dalam derajat yang berbeda-beda.1
D. DEFINISIPseudokista pankreas adalah pengumpulan cairan pankreas yang dibatasi
jaringan fibrous dan jaringan granulasi dari jaringan retroperitoneum, peritoneum,
atau lapisan serosa organ visera. Cairan pseudokista pankreas berisi enzim-enzim
yang dihasilkan oleh jaringan pankreas, darah, atau jaringan pankreas yang sudah
mati.5,7
E. EPIDEMIOLOGILaki-laki jarang terkena pseudokista pankreas di bandingkan dengan
perempuan. Hal ini dikarenakan dari factor prediposisi yang menunjukkan
jarangnya laki-laki yang terkena pankreatitis. 5
Berdasarkan umur, pseudokista pankreas dapat terjadi di semua golongan
umur. Pada anak-anak, pseudokista pankreas muncul sebagai akibat adanya
trauma abdomen. Sedangkan pada orang tua, harus dibedakan antara kista
neoplasma dan pseudokista pankreas.
Insidensi pseudokista pankreas adalah 5-16 % akibat dari pankreatitis akut
dan 20-40% akibat komplikasi dari pankreatitis kronik. Secara keseluruhan,
sekitar 10.000 kasus pseudokista pankreas yang dilaporkan tiap tahunnya diAmerika Serikat.
5
7/28/2019 P.pankreas
8/23
8
F. ETIOLOGIPenyebab tersering dari pseudokista pankreas adalah pankreatitis kronik,
pankreatitis akut, dan trauma pada pankreas. Tiga perempat terbentuk setelah
pankreatitis dan 25% setelah trauma pankreas. Penelitian lain juga
menghubungkan terjadinya pseudokista pankreas dengan obstruksi duktus
pankreas dan neoplasma pankreas.1,5
Pankreatitis AkutMenyebabkan kerusakan duktus dan jaringan pankreas, sehingga
cairan pankreas keluar ke sekitar jaringan pankreas. Cairan dapat meluas ke
kaput atau kaudal dalam jaringan retroperitoneum sampai mediastinum atau
skrotum.
Trauma PankreasTrauma dapat menggencet pankreas sehingga terjadi kerusakan duktus
pankreas dan jaringan pankreas. Enzim-enzim kelenjar pankreas dan debis
lain akibat trauma akan keluar dan terkumpul disekitar jaringan pankreas.
Pseudokista pankreas pada anak-anak lebih dari 50% disebabkan oleh trauma.
Pankreatitis Kronis
Pada pankreatitis kronis terjadi endapan protein, pembatuan dan
striktur sehingga dapat menyebabkan robekan duktus pankreas di bagian
proksimalnya. Enzim-enzim pankreas keluar dari duktus dan terkumpul di
luar duktus. Pankreatitis kronis juga menyebabkan fibrosis parensim pankreas.
Pseudokista yang terjadi disini juga kronis dindingnya sudah kuat dan pada
awalnya berada didalam kelainan pankreas.
G. PATOFISIOLOGIPseudokista pankreas dapat tunggal ataupun multipel. Multipel kista lebih
sering terjadi pada pasien dengan riwayat minum alcohol yakni terjadi sekitar
15% dari kasus yang ada. Ukuran kista bervariasi antara 2 cm-30 cm. Sekitar
sepertiga dari pseudokista pankreas terdapat di kaput pankreas, dan dua pertiga
7/28/2019 P.pankreas
9/23
9
terjadi di bagian kaudal. Cairan pseudokista dapat jernih atau dapat
xanthochromic. Cairan pseudokista ini mempunyai tingkat amylase, lipase dan
tripsin yang tinggi.5,7
Pankreatitis menyebabkan keluarnya cairan pankreas dari duktus dan
cairan pankreas. Cairan masuk jaringan retroperitoneum dan bursa omentalis
mengakibatkan edema jaringan tersebut. Pada awalnya jaringan tersebut belum
terkumpul disebut stadium akut pseudokista. Stadium ini dengan USG dan CT
Scan terlihat seperti gelembung-gelembung di depan pankreas, bursa omentalis,
ruangan pararenal sebelah kiri, ruangan sub hepatik, mediastinum dan
retroperitoneum lain yang berisi cairan pankreas. Keadaan ini didapatkan lebih
50% dari penderita hepatitis akut. Cairan ini mengakibatkan reaksi jaringan
retroperitoneum sehingga terbentuk jaringan fibrous dan jaringan granulasi dalam
waktu 4-6 minggu. Terbentuk ruangan berisi cairan pankreas yang dindingnya
berupa jaringan fibrous dan jaringan granulasi kuat.5,7
Pseudokista pankreas yang disebabkan oleh pankreatitis kronis tidak ada
hubungannya dengan stadium akut pankreatitis. Pseudokista ini umumnya sudah
dibatasi jaringan fibrous atau jaringan granulasi mulai awal dan tidak dapat hilang
sendiri. Pseudokista pankreas yang disebabkan oleh trauma sering tidak
dipikirkan dan diketahui sudah dibatasi dinding yang kuat karena tertutup oleh
gejala pankreatitis.5,7
H. GAMBARAN KLINIKGejala yang hampir selalu ditemukan adalah nyeri yang menetap atau
berulang yang terjadi lebih dari 3 minggu. Nyeri ditemukan di daerah epigastrium
atau diperut kiri atas yang dapat menjalar ke punggung. Selain itu, demam, ileus,
mual dan muntah sering ditemukan serta anoreksia terdapat pada sekitar 20%
penderita. Biasanya gejala ini timbul dua atau tiga minggu setelah pankretitis atau
trauma.1,5,8
7/28/2019 P.pankreas
10/23
10
Dapat terjadi perdarahan varises esofagus akibat bendungan pada vena
porta oleh pseudokista tersebut. Tekanan kista pada duktus koledokus dapat
menimbulkan ikterus ringan sampai berat tergantung pada hebatnya tekanan.1
Pada 75% penderita teraba massa kistik di epigastrium. Massa ini kadang
mudah digerakkan atau agak terfiksasi bergantung pada hebatnya radang dan
perlengketan pada jaringan sekitarnya. Kadang massa ini dapat berubah menjadi
besar atau mengecil, bergantung pada adanya patensi saluran pankreas.1, 8
Infeksi sekunder pada pseudokista dapat dapat menimbulkan demam, dan
gejala toksik yang biasanya terjadi beberapa minggu setelah serangan pankreatitis
akut atau trauma pankreas.1
I. DIAGNOSISPseudokista pankreas dapat di tegakkan sebagai suatu diagnosa dengan :
1. Riwayat PenyakitRiwayat pankreatitis oleh apapun sebabnya dicurigai akan terjadi
pseudokista pankreas. Pankreatitis akut sebelumnya 7-10 hari yang lalu atau
pankreatitis kronis yang kemudian didapatkan keluhan sakit perut menetap
atau berulang, mual, muntah suspek terjadi pseudokista pankreas.1
2. Gambaran Klinis dan Pemeriksaan FisisNyeri yang menetap atau berulang di epigastrium dan adanya massa di
epigastrium. Demam dan ikterus terutama terjadi pada 90% penderita, mual
dan muntah, berat badan yang turun, dapat pula pada pseudokista yang
disebabkan oleh pankreatitis karena sumbatan duktus biliaris. Diagnosis dapat
dibuat bila ditemukan nyeri yang menetap, demam dan ileus pada saat
serangan pankreatitis akut dan kadar serum amilase yang tinggi secara
menetap. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa di abdomen disertai
dengan tenderness.1
7/28/2019 P.pankreas
11/23
11
3. Pemeriksaan laboratoriumAmilase di dalam serum yang tetap tinggi, kenaikan leukosit, anemia,
kenaikan bilirubin, dan kenaikan waktu protrombin.1,8
4. RadiologiUltrasonografi
Ultrasonografi biasanya memberikan hasil pemeriksaan positif pada
tahap awal. Pada kanulasi duktus koledokus dan pankreatikus melalui
endoskopoi retrogard akan ditemukan adanya ekstravasasi cairan kontras ke
dalam kista tersebut. Ultrasonografi juga dapat dipakai sebagai penuntun pada
aspirasi cairan untuk pemeriksaaan PA apabila curiga kemungkinan tumor
pankreas.5, 9
Gambar 4 : USG pseudokista pada kaudal pankreas 5
7/28/2019 P.pankreas
12/23
12
Gambar 5 : USG pankreas yang menggambarkan kumpulan kista dengan dinding yang
tebal danshaggy 10
Computed Topography (CT) Scan
Gambar 6 : CT scan pankreas yang menggambarkan pseudokista yang besar dengan
dinding yang agak tebal (panah) di pertengahan korpus pankreas. Duktus pankreatikus
mengalami dilatasi. 11
7/28/2019 P.pankreas
13/23
13
CT Scan dapat membantu untuk mengetahui besar, jumlah, tebal
dinding, perluasan di jaringan retroperitoneum, perlekatan dan hubungan
pseudokista dengan organ viscera lainnya. Pemeriksaan ini mempunyai
sensitivitas 90-100% untuk mendiagnosa pseudokista pankreas. Pada
gambarannya akan menunjukkan kavitas kista yang besar dan mengelilingi
pankreas dengan tepi yang ireguler atau disertai dengan kalsifikasi. Hal ini
akan membantu dalam perencanaan terapi pseudokista pankreas.5,9,11
Endoscopic Ultrasonography (EUS)
Endoscopic ultrasonography (EUS) tidak digunakan untuk
mendiagnosa pseudokista pankreas tetapi penting dalam perencanaan terapi
terutama jika dilakukan dengan cara endoskopi drainase.9,12
Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)
Seperti halnya pada EUS, Endoskopi retrogard
kholangiopankreatokografi digunakan untuk perencanaan terapi yakni
drainase pada pseudokista pankreas. Pemeriksaan ini dikerjakan terutama
pada pseudokista yang disebabkan oleh pankreatitis kronis dan yang dengan
ikterus, untuk mengetahui adanya kelainan duktus pankreas, pseudokista
multipel, dan adanya obstruksi duktus biliaris.9
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Neil tentang pemeriksaan
ERCP dalam penanganan pseudokista pankreas dan pankreatitis akut adalah
terjadi perubahan penatalaksanaan sekitar 35% setelah ERCP diteliti dapat
meng-evaluasi pseudokista pankreas. Oleh karena itu, banyak ahli yang
merekomendasikan ERCP sebelum melakukan prosedur drainase. 9,13
7/28/2019 P.pankreas
14/23
14
Angiogarfi
Pemeriksaan ini dikerjakan bila curiga adanya perdarahan
pseudoaneurisma, hipertensi portal dan curiga tumor pankreas. Angiografi
membantu dalam mengontrol seperti perdarahan.5
J. PENATALAKSANAANMayoritas paseudokista pankreas adalah asimptomatik dan tidak
memerlukan pengobatan. Pada pseudokista yang asimptomatik tetapi mepunyai
ukuran yang besar sebaiknya dilakukan drainase untuk mencegah terjadinya
rupture atau perdarahan.1,7
Pseudokista pankreas yang merupakan komplikasi dari pankreatitis akut
mempunyai kemungkinan yang besar untuk sembuh secara spontan dalam waktu
46 minggu dan diobservasi selama masa observasi sebelum pengobatan yang
lebih lanjut. Idealnya bila dindingnya pseudokista tersebut sudah kuat dapat
dilakukan dengan cara drainase interna. Kuatnya dinding pseudokista ini terjadi
sekitar 4-6 minggu.2,5
Berikut beberapa cara yang biasa dilakukan dalam penanganan
pseudokista pankreas :
Perkutaneus drainaseCara ini dikerjakan dengan bimbingan ultrasonografi (USG) dan CT
scan. Cara ini tidak diterima oleh semua pihak karena pengeluaran cairan
kista tidak dapat bersih dengan sempurna. Kemungkinan untuk muncul
kembali sebesar 70%. Apabila pengeluaran cairan dilanjutkan memakai
kateter dalam jangka lama maka dapat terjadi fistula.1,2,11
Endoskopi drainaseEndoskopi drainase merupakan pilihan alternative untuk terapi bedah
pada pseudokista pankreas. Cara ini dikerjakan terhadap psudokista kronis
yang dindingnya melekat pada gaster atau duodenum. Dikerjakan pada
7/28/2019 P.pankreas
15/23
15
penderita dengan keadaan umum jelek. Sering terjadi komplikasi perdarahan
dan robekan dinding sehingga cairan pseudokista tersebut dapat masuk ke
dalam peritoneum dan terjadi peritonitis.1,2,
Kontraindikasi dari prosedur ini adalah pada pseudokista yang
dindingnya tidak melekat pada gaster dan duodenum, pembesaran bagian
kaput pankreas dan atau striktur duktus pankreas atau dilatasi duktus pankreas
( >6mm ) ketika resesksi pankreas dan atau operasi drainase duktus di
indikasikan. Endoskopi drainase di bolehkan untuk mencegah fistula eksterna
pada kasussuppurated pancreatic pseudocysts. 8,12
Reseksi distal pankreasCara ini dikerjakan pada pseudokista pankreas yang terdapat di kaudal
pankreas. Sebelumnya di dahului dengan pemeriksaan ERCP (endoskopi
retrogard kholangio pancreatografi) untuk melihat keadaan duktus pankreas
disebelah proksimalnya dan membantu rencana luasnya reseksi. Apabila
duktus pankreas di sebelah distalnya buntu akan kambuh sakit, pankreatitis
atau rupture. Reseksi pankreas juga dilakukan saat diganosa tumor pankreas
tidak dapat dihilangkan.
1,8,14
Drainase eksternaDrainase eksterna yaitu marsupialisasi digunakan pada penderita
yang sakit berat atau keadaan darurat saja yakni untuk menolong jiwa
penderita karena terjadi komplikasi infeksi di dalam pseudokista tersebut,
perdarahan dan rupture sedangkan dinding kista masih lunak sehingga tidak
dapat dijahit.1, 13
Drainase eksterna memberikan mortalitas yang cukup rendah, tetapi
memungkinkan terjadinya fistel kulit akibat cairan pankreas. Fistel ini
memerlukan penanganan sekunder pada tahap berikutnya.1,13
7/28/2019 P.pankreas
16/23
16
Gambar 7: Drainase eksterna pseudokista pancreas
15
Drainase internaDrainase interna merupakan pilihan terbaik untuk hampir seluruh
pseudokista terutama pada pseudokista yang memiliki dinding yang kuat.
Drainase interna pada pseudokista pankreas dapat masuk ke dalam gaster,
duodenum, duktus koledokus dan usus halus tergantung letak pseudokista
terhadap organ visera tersebut. Pseudokista yang dindingnya melekat pada
gaster dikerjakan kistogastrotomi.1,8,13,15
7/28/2019 P.pankreas
17/23
17
Gambar 8: Kistogastrostomi : (A) Insisi dinding gaster anterior; (B)
Insisi dinding gaster posterior; (C) Pembentukan kistogastrostomi (D)Penutupan kistogastrostomi.
15
7/28/2019 P.pankreas
18/23
18
Jika terdapat pada kaput pankreas dikerjakan dengan cara
kistoduodenostomi kecuali ada jaringan parenkim pankreas yang tebal antara
dinding psudokista dengan mukosa duodenum.1,14
Gambar 9 : Kistoduodenostomi (A) Mobilisasi kaput pancreas danduodenum (B) Insisi dinding duodenum medial (C) pembentukan
kistoduodenostomi.15
7/28/2019 P.pankreas
19/23
19
Pseudokista yang menempel pada duktus kholedokus dikerjakan
kistokholedokostomi, sedangkan pseudokista pankreas yang disebabkan oleh
pankreatitis kronis biasanya disertai dilatasi duktus pankreatikus utama, Pada
keadaan ini lebih baik dikerjakan lateral pankreotikojejunostomi.
Gambar 10 : Pankreotikojejunostomi;(A) pembukaan duktus
pancreas (B) Anastomose dari duktus pancreas kejejunal limb (C) Roux-en-Y pankreatikojejunostomi.
14
7/28/2019 P.pankreas
20/23
20
Pada pseudokista yang terdapat pada korpus dan kaudal pankreas
serta tidak ada perlekatan dengan gaster dipilih dikerjakan kistojejunostomi.1
Gambar 11: Kistojejunostomi14
Tiga teknik terakhir ini sering dikombinasi dengan Roux-en-Y yaitu
teknik operasi dengan membuat anastomosis yang berbentuk huruf Y.
Beberapa ahli sependapat bahwa drainase interna kistojejunostomi dan Roux-
en-Y adalah cara drainase interna terhadap pseudokista pankreas yang paling
disukai. Karena keberhasilannya dalam waktu pendek dan lama terbukti baik
serta komplikasinya paling sedikit.1,2,13,14,15
K. KOMPLIKASIKomplikasi pseudokista pankreas diantaranya adalah infeksi,
perdarahan, obstruksi, dan rupture. Obstruksi dapat disebabkan adanya kompresi
7/28/2019 P.pankreas
21/23
21
pada traktus gastrointestinal, kompresi pada system urinarius, system biliaris, dan
system aterivenous.5,7
Infeksi : merupakan komplikasi akut yang paling sering ditemukan, dimanagejala yang timbul adalah demam, nyeri pada perut, dan kadang kala tanda-
tanda sistemik sepsis seperti takikardi, takipnue, dan hipotensi. Analisa
laboratorium akan menunjukkan adanya leukositosis. Infeksi sering kali
terjadi akibat adanya obstruksi di duktus biliaris.3
Obstruksi : merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan terutama dibagian duodenum dan duktus biliaris. Obstruksi terhadap duodenum terutama
terjadi pada pseudokista yang terdapat di kaput pankreas.5,7
Perdarahan : Merupakan komplikasi yang terjadi secara tidak langsung.Perdarahan ini terjadi akibat adanya erosi pseudokista terhadap mukosa
gastrointestinal atau erosi terhadap pembuluh darah didekatnya. Enzim
pankreas dapat pula menyebabkan pseudoaneurisma pembuluh darah
sehingga kalau pecah dapat terjadi perdarahan akut.5,16
Komplikasi lain seperti ruptur dan fistula : Dinding pseudokista pankreasdapat rupture sehingga isinya masuk ke dalam rongga peritoneum dan dapatmengakibatkan terjadinya peritonitis. Dinding pseudokista ini dapat robek
pelan-pelan sehingga isinya masuk ker rongga peritoneum sedikit-sedikit
sehingga terjadi asites cairan pankreas. Pseudokista dapat menyebabkan erosi
saluran gastrointestinal sehingga terjadi fistula antara pseudokista tersebut
dengan saluran gastrointestinal.5,16
7/28/2019 P.pankreas
22/23
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R & Wim de Joung. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. 2004.Jakarta: EGC. p:595-605
2. Edino ST, Yakubu AA. Experience with Surgical Internal Drainage ofPancreatic Pseudocyst. 2006. Nigeria :Department of Surgery,
Gastroenterology Unit, Bayero University Kano. p: 98:19451948.
3. Atia A, Kalra S, Rogers M,etc. A Wayward Cyst. 2009. USA: Journal OfPankreas. p: 10(4):421-424.
4. Anonym. Pankreas [online on February 2010]. Available from:URL://www.mdconsult.com
5. Sawyer MAJ. Pseudocyst, Pancreatic: Imaging. [online on February 2010].Available from URL://www.emedicine.com
6. Debas HT. Gastrointenstinal Surgery pathophysiologi and Management.2004. Publication Data: USA. p:89-97
7. Anonym. Pseudcyst pancreatic. 2009.[online on February 2010]. Availablefrom: URL://www.wikipedia.com
8. Warshaw AL and Rattner DW. Timing of Surgical Drainage for PancreaticPseudocyst Clinical and Chemical Criteria. 1985. Massachusetts GeneralHospital:Boston.p:720-724.
9. Lambiase, LR. Pancreatic Pseudocyst. 2008.[online on February 2010].Available from URL://www.emedicine.com
10.Ananonym. Pankreas. [online on February 2010]. Available from:URL://www.ultrasound-images.com/pankreas.htm
11.Lee MJ, Wittich GR, Mueller PR. Percutaneous Intervention in AcutePancreatitis. 1998. RadioGraphics. p: 711-724.
12.Binmoeller KF. Endosonography Guided Pseudocyst Drainage.2002.California Pacific Medical Center: California. Available from:URL://www.cpmc.org/ies
13.Elena Z, Kstutis S, Algimantas JB. Pancreatic pseudocysts: effectiveness ofendoscopic drainage procedures. 2004. Acta Medica Lituanica: Lithuania. p:
11(3):28-31.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.mdconsult.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.emedicine.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.wikipedia.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.emedicine.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.ultrasound-images.com/pancreas.htmhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.cpmc.org/ieshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.cpmc.org/ieshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.ultrasound-images.com/pancreas.htmhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.emedicine.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.wikipedia.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.emedicine.com/http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7//www.mdconsult.com/7/28/2019 P.pankreas
23/23
23
14.Clavien PA, Sarr MG, Fong Y. Atlas of Uper Gastrointestinal and Hepato-Pancreato-Biliary Surgery.2007.Springer: USA. p. 730
15.Gaw JU & Andersen DK. An Internists Illustrated Guide to GastrointestinalSurgery. 2003.Humana Press: USA. p: 227
16.Brugge WR. Pancreatic Pseudocysts: Diagnoses, Imaging, and Treatment.2002. Visible of Human Journal of Endosonography: Colorado.