Upload
fitriza-afka
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 ppt ganggun_visus
1/20
KELOMPOK 4:Hermin lestari zalukhu
Mitria liptariNova susilawati
Rahma zuldianita
Rahmi putri roza
Rizka Azilla azzhariReza yuni sandra
Shinta meiza puteri
Yeni afriyani agustin
Yurike anika putri
Fajri hidayat
8/16/2019 ppt ganggun_visus
2/20
8/16/2019 ppt ganggun_visus
3/20
ANATOMI FISIOLOGI
Mata adalah organ sensori yang menstramisikan rangsangan melalui
saraf pada otak kelobus oksipital, dimana rasa penglihatan ini
diterima.kelinan hipermetropik yang Mata eksternal
1. Kelopak mata
2.Fisura palfebra
3. Alis mata4.Konjung tiva
5. Apratus lakrimalis
.Mata internal
1. Sklera2.Lensa
3.Iris
4.Retina
5.Otot-otot ekstraokuler
8/16/2019 ppt ganggun_visus
4/20
Etiologi
Secara umum
Disebabkan oleh karena menonton tv terlalu sering dandekat.
Terlalu terpapar dengan laptop secara terus-menerus
KelelahanSecara khusus
Hipermetropi
Miopi
AstigmatismaPresbiopi
8/16/2019 ppt ganggun_visus
5/20
Patofisiologi
Rabun jauh atau miopi yang berjalan progesif akan mengakibatkan
kebutaan dan hiperplasi pigmen epitei dan perdarahan, kebutaan
dapat terjadi karena digenari mucola dan retina parifer
mengakibatkan atrofi lapis sensori retina dan degenerasi saraf optik.Hiperplaksi pigmen epitel dan perdarahan terjadi
karenaneovaskularisasisub retia akibat ruptur membran. Trombosis
vena terjadi akibat aliran darah menjadi lambat atau terjadinya
statis aliran darah, sedangkan kelainan endotel pembuluh darah
jarang merupakan faktor penyebab. Selain itu keadaan anatomisvena turut mempengaruhi terjadinya oklusi pada vena retina.
Arteri dan vena retina sentral berjalan bersama-sama pada jalur
keluar dari nervus optikus dan melewati pembukaan lamina kribrosa
yang sempit. Karena tempat yang sempit tersebut mengakibatkan
hanya ada keterbatasan tempat bila terjadi displacement. Jadi,anatomi yang seperti ini merupakan predisposisi terbentuknya
trombus pada vena retina sentral dengan berbagai faktor, di
antaranya perlambatan aliran darah, perubahan pada dinding
pembuluh darah, dan perubahan dari darah itu sendiri.
8/16/2019 ppt ganggun_visus
6/20
WOCMenonton tv terlalu
sering dan dekat
Terlalu terpapar
laptop secara terus
menerus
kelelahan
Gangguan
visus
myopi hipermetropi astigmatisma
presbiopi
•Rabun jauh•Sakit kepala
sering•Celah
kelopak yangsempit• Astemopia
konvergesi
•Rabun dekat•Sakit kepala•Penglihatan
ganda•Mata mudah
lelah•Kelelahan
setelah membaca•Silau• Astepopia
akomodatif
•Penurunan
kedekatan baik
dekat/jauh•Tidak
teraturnya lekukan
kornea•Nyeri kepala•Nyeri pada mata
•Kelelahan mata•Mata berair•Sering terasa pedaspadamat
8/16/2019 ppt ganggun_visus
7/20
LANJUTANS!!!!!......
Mk: gangguan
persepsi sensori
penglihatanMk: ansietas
Mk:gangguan
rasa nyeri
8/16/2019 ppt ganggun_visus
8/20
MANIFESTASI KLINIS
Hipermetropi
Penglihatan dekat dan jauh kabur.
Sakit kepala.
SilauDiplopia atau penglihatan ganda.
Mata mudah lelah.
Sakit mata.
Astenopia akomodatif. Ambiopia.
Kelelahan setelah membaca.
Mata terasa pedas dan tertekan
8/16/2019 ppt ganggun_visus
9/20
Klasifikasi Hipermetropi
Gangguan penglihatan dimana kurang jelasnya melihat benda-
benda yang dekat dengan matanya. (biasanya orang menyebutdengan mata plus)
Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk kemata
dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibias
membentuk bayangan dibelakang retina.
Ini disebabkan lensa kurang bisa mencembung (
membiaskan cahaya lebih dekat
Komplikasi
Hipermetropia
Glukoma sudut tertutupEsotropia pada hipermetropia >2.0
Amilopia terutama pada hipermetropia dan anisotropia.
Hipermetropia merupakan penyebab tersering ampbliopia pada
anak dan bisa bilateral
8/16/2019 ppt ganggun_visus
10/20
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tajam penglihatan (visus)
Kartu snelancart, bisa berupa echart, alphabet, gambar
binatang. Ada 3 jenis. Yaitu:
a) Kertas
b) Elektrik
c) Proyektor. Pemeriksaan fisik mata
1. Pemeriksaan segmen anterior
2. Palpebra(kelopak mata)
3. Konjungtiva (selaput lendir mata)4. Kornea (selaput bening mata)
5. Bilik mata depan
6. Iris dan pupil
7. Lensa mata
8/16/2019 ppt ganggun_visus
11/20
Penatalaksanaan
Hipermetropi
Kaca mata dengan lensa cekung. Koreksi dengan
lensa sferis positif terkuat yang menghasilkan tajampenglihatan terbaik.
Lensa kontak untuk: anisometropi bertipe
hipermetropia tinggi
8/16/2019 ppt ganggun_visus
12/20
KASUS
Tn A,seorang wiraswasta yang berusia 60
tahun,mengeluah susah membaca pada jarakdekat.Tn A,merasa sudah lama sush membaca
makin hari penglihatnya makin menurun,Tn A
juga tidak mengetahui penyebab matanya
kabur.upaya yang dilakukan Tn A,untuk
mengurangi keluhannya yaitu dengan caramenjauhkan bahan bacaan.Tn A juga
mengatakan ketika membaca dalam waktu lama
merasa pusing dan sakit kepala ringan.tanda-
tana vital didapatkan suhu:37.5nadi:100X/menit,pernafasan:20x/menit,TD:120/8
0 mmHg
8/16/2019 ppt ganggun_visus
13/20
Pengkajian
Identitas klien
Nama : Mr. A
Usia : 30 Thn
Jenis kelamin : Laki – Laki
Alamat : Jln. Gatot Subrotopernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa medik : Hipermetropi
b)Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan Utama
Klien mengeluh susah membaca pada jarak dekat.
Pada saat dilakukan pengkajian klien susah membaca pada jarak dekat, keluhan ini
dirasakan sudah lama, makin hari penglihatanya makin menurun, klien juga tidak
mengetahui penyebap matanya kabur. Dan Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi
keluhannya yaitu menjauhkan bahan bacaan, dan yang memperberat yaitu ketika membacadalam waktu yang lama klien mengalami pusing dan sakit kepala ringan.
Riwayat kesehatan lalu
Klien tidak ada riwayat alergi terjadap makanan dan obat - obatan.
Klien tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol dan klien tidak merokok.
Riwayat kesehatan keluarga
Menurut klien tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan
klien.
8/16/2019 ppt ganggun_visus
14/20
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital :
Suhu : 37,50c
Nadi : 100 X/Menit
Pernafasan : 20 X/MenitTekanan darah : 120/80 mmHg
8/16/2019 ppt ganggun_visus
15/20
Data subyektif :
- Klien mengatakan susah membaca huruf
pada jarak dekat
- Klien mengatakan apabila lama membacadia sering pusing dan sakit kepala.
- Klien sering menanyakan tentang
penyakitnya.
Data obyektif :- Klien tampak cemas dan gelisah
- Gangguan nervus II (Optikus)
- Kesulitan membaca huruf pada jarak dekat
- Menjauhkan bacaan pada saat membaca
- Fungsi penglihatan menurun pada jarak
dekat
- Skala nyeri
8/16/2019 ppt ganggun_visus
16/20
DX.KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan kelelahan otot – otot penggeraklensa
Gangguan persepsi sensori : Penglihatan
berhubungan dengan penurunan retraksilensa
Ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan
8/16/2019 ppt ganggun_visus
17/20
NO DX.KEP NOC NIC
1 Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungandengan kelelahan
otot – otot
penggerak lensa
1.Observasi keadaan,
intensitas nyeri dan
tanda-tanda vital2. Ajarkan Klien
untuk mengalihkan
suasana dengan
melakukan metode
relaksasi saat nyeri
yang teramat sangat
muncul, relaksasi yang
seperti menarik nafas
panjang.
3. Kolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian analgesic
4. Kolaborasi untuk
pemeriksaan
•Dapat membantu
dalam menentukan
intervensiselanjutnya
• Metode
pengalihan suasana
dengan melakukan
relaksasi bisa
mengurangi nyeri
yang diderita klien.
• Analgesik
merupakan pereda
nyeri yang efektif
pada pasien untuk
mengurangi sensasi
nyeri dari dalam
8/16/2019 ppt ganggun_visus
18/20
NO DX.KEP NOC NIC
2 Gangguan persepsi sensori :
Penglihatan berhubungan
dengan penurunan retraksilensa
• Kaji
kemampuan
penglihatandan jarak
pandang klien
• Anjurkan
klien untuk
tidak membacaterlalu lama
• Berikan
penerangan
yang cukup
• Kolaborasi
untuk
penggunaan
alat bantu
penglihatan
seperti
•Dapat
membantu untuk
menentukanintervensi
selanjutnya.
• Membaca
terlalu lama
dapat menyakitimata
• Membantu
memperjelas
objek
•Kacamata
membantu
memfokuskan
bayangan obyek
agar tepat jatuh
di retina
8/16/2019 ppt ganggun_visus
19/20
NO DX.KEP NOC NIC
Ansietas
berhubungan dengan
perubahan status
kesehatan
•Observasi tingkat
kecemasan klien
• Dengarkan dengan cermat
apa yang di katakan klien
tentang penyakit dan
tindakanya.
•Berikan penyuluhan
tentang penyakit klien
•Dapat
membantu
dalam
menentukan
intervensi
selanjutnya
•Mendengar
memungkinkandeteksi dan
koreksi
mengenai
kesalahpahaman
dan kesalahaninformasi.
•Menambah
pengetahuan
klien tentang
penyakit yang
8/16/2019 ppt ganggun_visus
20/20