28
KELOMPOK 9: AMALIA TANGDILAMBI (11.6534) NURUL ARDHIANI (11.6835) NURWAHIDA (11.6838) SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK 2015

PPT Kebijakan Moneter Di Indonesia

  • Upload
    amalia

  • View
    624

  • Download
    142

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mata Kuliah Perekonomian Indonesia, STIS

Citation preview

  • KELOMPOK 9:AMALIA TANGDILAMBI(11.6534)NURUL ARDHIANI(11.6835)NURWAHIDA(11.6838)

    SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK2015

  • Kebijakan MoneterKebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)

    Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)Jenis- Jenis Kebijakan MoneterTEORI DAN MODEL

  • Tujuan Kebijakan MoneterBank Indonesiamemiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia, yaitu Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.

  • TeoriTeori utama dari aliran klasik mengenai peran uang di dalam ekonomi

  • Teori Kuantitas Uang

    Uang hanya sebagai alat tukar dan kondisi perekonomian selalu dalam keadaan seimbangan (permintaan agregat (AD) = penawaran agregat (AS)) pada tingkat kesempatan kerja penuh. Sebagai alat tukar, maka uang akan berputar atau berpindah tangan dari satu pihak ke pihak lain selama satu periode tertentu. MV = PT

    Dimana :M = jumlah uang yang beredar (M1, M2)V = Berapa kali uang berpindah tangan dalam setahun (Velositas)P = harga rata-rataT = volume transaksi

  • Teori Cambridge

    Bahwa permintaan uang tidak hanya dipengaruhi oleh volume transaksi dengan PDB rill (y), tetapi juga dipengaruhi oleh tiga faktor lainnya, yaitu tingkat kekayaan seseorang, tingkat bunga (r) , dan ekspektasi seseorang tentang masa depan. MD = ms PYDimana :MD = permintaan uang, md= yang konstanY =pendapatan nasional riil.P = tingkat harga umum

  • Gambar 1. Permintaan uang untuk transaksiGambar 2. Permintaan uang untuk Spekulasi

  • penawaran uang bersipat otonom yakni ditentukan diluar model atau ekonomi, yakni oleh Otoritas Moneter (OM)MS = Makemudian pasar uang atau sektor moneter dalam kondisi keseimbangan pada saat permintaan uang total = penawaran uang MS = MDT

  • Gambar 3. Keseimbangan pasar uang dan kurva LM

  • Keseimbangn sektor rillKeseimbangan sektor riil merupakan suatu dimana terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran pada pasar barang. Y = C + SSiasumsikan S=IY = C + ISedangkan besarnya investasi sangat dipengaruhi oleh suku bungar meningkat I menuruna

  • 5. keterikatan antara sektor riil dan sektor moneter

    Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dari suatu kebijakan moneter di indonesia, perlu diketahui juga dulu bagaimana relasi antara sektor rill dan moneter. misalnya permintaan uang (konsumsi ), meningkat menyusul pertumbuhan output/ pendapatan di sektor rill dan investasi menurun akibat suku bunga meningkat

    Jika OM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lewat penurunan suku bunga yang membuat volume investasi meningkat (karena investasi menjadi lebih murah) dan juga jumlah konsumsi bertambah (karena minjam dari bank untuk membiayai konsumsi lebih murah atau menabung dibank lebih rugi karena penghasilan bunga lebih rendah), Untuk menurungkan tingkat bunga maka suplay atau jumlah uang yang beredar dimasnyarakat (M1) harus diperbanyak. Seperti yang digambarkan pada gambar 5. Proses penembahan jumlah M1yang beredar diekonomi hingga akhirnya membuat laju pertumbuhan PDB meningkat

  • Gambar 5. Efektivitas dari kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi

  • Kerangka Kebijakan Moneter Dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF)

    Mulai diterapkan sejak Juli 2005 setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money)

  • Bagaimana Kebijakan Moneter Bekerja?Tujuan akhir kebijakan moneter adalah menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

    BI RateNamun jalur atau transmisi dari keputusan BI rate sampai dengan pencapaian sasaran inflasi tersebut sangat kompleks dan memerlukan waktu (time lag).Mekanismenya disebut TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER

  • kondisi sektor keuangan, perbankan, dan kondisi sektor riil sangat berperan dalam menentukan efektif atau tidaknya proses transmisi kebijakan moneter.

  • ANALISIS EMPIRIS

  • Tingkat Suku BungaDalam menjalankan kebijakan moneternya, salah satu instrument yang digunakan oleh Bank Indonesia adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau BI rate. Pada saat ekonomi memanas (permintaan meningkat pesat yg cenderung menaikkan laju inflasi), BI menaikkan BI rate dan arah pergerakannya akan diikuti oleh suku bunga di pasar uang (bank komersial/umum), dengan kenaikan suku bunga di pasar uang, investasi menjadi mahal, namun di sisi lain tabungan jadi menarik. Sumber : IFS, diolah

  • Uang BeredarPerkembangan suku bunga berhubungan erat dengan perkembangan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang bertambah dibarengi dengan tingkat suku bunga yang menurun, sebaliknya tingkat suku bunga yang tinggi dibarengi dengan jumlah uang yang sedikit.Sumber : IFS, diolah

  • Nilai tukar rupiah melonjak tajam pada tahun 98Menjadi Rp.10.013/USD dari Rp.2.909/USD pada 97Nilai Tukar (Kurs) Menjaga nilai tukar rupiah merupakan salah satu tanggung jawab BI, karena stabilitas nilai rupiah merupakan salah satu prasayarat penting bagi pencapaian kelangsungan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian nasionalSumber : IFS, diolah

  • Perkembangan Kurs Mata Uang di ASEAN (Nilai Uang Nasional per 1 USD ; Periode Rata-Rata)

  • InflasiSumber : BI, diolahIndikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakatSecara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. (BI)

  • InflasiSumber : BIDalam menjalankan kebijakan moneternya, BI menetapkan target inflasi. Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah.

  • Isu Penting Kestabilan Nilai Rupiah

  • Penggunaan Rupiah pada Setiap Transaksi di Indonesia untuk Menjaga Kestabilan Nilai RupiahUndang - Undang No. 23 tahun 1999:Tujuan utama kebijakan moneter mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiahterhadap barang dan jasaterhadap mata uang negara lainInflasiRupiah vs mata uang asing

  • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang:Penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi dalam negeriPeraturan BI No. 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah NKRITren pelemahan rupiah yang menembus level Rp13.000 per dolar AS serta ketidakstabilan nilai rupiahHanya rupiah yang digunakanMenekan permintaan dolar AS di tanah airnilai rupiah dapat terapresiasi

  • Pengecualian Penggunaan Rupiah:transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri;transaksi perdagangan internasional;simpanan di Bank dalam bentuk valuta asing; atautransaksi pembiayaan internasional

    Contoh: Satuan pembayaran pada BUMN

  • PENENTU KEBERHASILAN REDENOMINASI MATA UANG: PENDEKATAN HISTORIS DAN EKSPERIMENTALSalah satu tujuannya yakni dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai isu kebijakan redeminasi yang akan dilakukan BI yang dapat berdampak bagi kinerja perekonomian dan perspektif masyarakatKesimpulan jurnal: Hal yang penting dalam pelaksanaan kebijakan redenominasi mata uang adalah kondisi perekonomian pada saat dilaksanakannya kebijakan tersebut. Akan lebih baik jika redenominasi diterapkan ketika perekonomian berada dalam kondisi yang baik dan stabil, seperti tingkat inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sosialisasi kebijakan redenominasi kepada masyarakat perlu dilakukan sebelumnya dengan intensif dan konsisten untuk memberikan informasi yang jelas kepada publik terkait kebijakan tersebut.

    Jurnal terkait kebijakan moneter

  • Terima Kasih